bab i pendahuluan imb
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
http://arisumarsono.wordpress.com/gunungkidul/
I.1. Latar Belakang
Kabupaten Gunungkidul adalah salah satu kabupaten yang ada di Daerah Istimewa
Yogyakarta, dengan Ibukotanya Wonosari. Luas wilayah Kabupaten Gunungkidul 1.485,36
km2 atau sekitar 46,63 % dari luas wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kabupaten Gunungkidul mempunyai kondisi topografis berbukit-bukit, lebih dari
separoh daerahnya mempunyai kemiringan diatas 15% terutama pada Zona utara
(pegunungan Batur agung) dan daerah disebelah barat, bagian perbukitan selatan
serta daerah timur yang merupakan rangkaian perbukitan ” gunung seribu”. Hanya
zona tengah yang sedikit relatif berupa dataran yang dikenal dengan dataran tinggi
Wonosari (Wonosari Plateau), yang termasuk dataran ini ada bebrapa kecamatan
(total ada 5 dari 18 kecamatan yang ada) yaitu terdiri dari kecamatan Wonosari,
Playen, Semanu, Karangmojo dansebagian dari Paliyan.
Tingkat kemiringan dari daerah ini adalah bervariasi dari 0 seribu di atas sealevel di
dalam pantai, 100 -400 seribu di atas permukaan laut di dalam daerah kars cakupan Seribu
Mountain, 100 -200 seribu di atas permukaan laut di dalam Ledok Wonosari zone dan 400 -
800 seribu di atas sealevel di dalam cakupan Baturagung Mountain. Kondisi
geologi kabupaten Gunungkidul dipengaruhi oleh keberadaan dari kars dari pegunungan
seribu. Kira-kira 74% dari daerah yang berasal dari pembentukan batu gamping. Di sebelah
barat berbatasan dengan kabupaten Bantul, ada zona lipatan dan zona patahan) yang juga
secara fisik merupakan rintangan terhadap akses ke Kabupaten Gunungkidul. Di zone yang
utara (sepanjang pegunungan Baturagung Mountain), secara geologi merupakan rangkaian
pembentukan pegunungan andesit (Gunungwungkal, Wuni, Semilir, Nglangran dan
Mandalika)
I.2. Permasalahan
1. Bagaimana geomorfologi pada daerah penelitian?
2. Litostratigrafi apa saja yang terdapat pada daerah penelitian?
1
3. Struktur geologi apa saja yang terdapat pada daerah penelitian?
4. Bagaimana pola penyebaran batuan pada daerah penelitian?
5. Bagaimana sejarah geologi terbentuknya batuan penyusun daerah penelitian?
I.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pemetaan ini adalah untuk mempelajari teknik-teknik pemetaan
geologi pada lintasan permukaan dengan mengaplikasikan ilmu yang telah didapa
tpada saat praktikum teknik komunikasi geologi dan seluruh acara perkuliahan di
Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta, dalam bentuk pemetaan geologi dan geomorfologi.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui geomorfologi pada daerah penelitian.
2. Untuk Mengetahui lithostratigrafi yang terdapat pada daerah penelitian.
3. Untuk Mengetahui struktur geologi yang terdapat pada daerah penelitian.
4. Untuk Mengetahui bagaimanapola penyebaran batuan pada daerah penelitian.
I.4. Letak dan KesampaianDaerahPenelitian
Lokasi Pemetaan Geologi ini berada di daerah Kemejing dan sekitarnya
Kabupaten Gunung Kidul. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan
Koordinat :
X : 4677216, Y : 9131345,
X : 471625, Y : 9133875
Untuk mencapai daerah telitian, dari Yogyakarta menuju desa Kemejing,
Kecamatan Semanu dapat ditempuh dengan menggunakan sepeda motor. Namun
untuk menuju lokasi sasaran penelitian dapat ditempuh dengan berjalan kaki.
Kondisi morfologi daerah bergelombang lemah sampai perbukitan dengan topografi
tidak begitu curam.
2
I.5. Hasil Yang Diharapkan
Untuk mendapatkan gambaran geologi daerah pemetaan seperti
geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi berupa rekonstruksi adanya lipatan, serta
pola penyebaran litologi atau material pada daerah pemetaan.
I.6. Manfaat Penelitian
1. Menambah pengetahuan dan pengalaman saya dalam melakukan pemetaan
dan interpretasi suatu daerah yang nantinya akan di pakai dalam dunia kerja.
2. Dengan diketahui geologi daerah pemetaan yang meliputi persebaran
lithologi, struktur geologi yang bekerja, sejarah geologi, dan stratigrafi pada
daerah pemetaan, dapat memberikan masukan berupa data yang baru, yaitu
data geologi terbaru daerah pemetaan, sehingga akan lebih mempermudah
dalam pengembangan penelitian-penelitian/pemetaan berikutnya bagi orang
lain.
3