bab i pendahuluan - uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/4383/3/bab i (satu).pdf9 aqsathu...

21
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Islam adalah agama yang universal segala sesuatunya telah di tentukan oleh Allah swt baik dalam masalah ibadah ataupun masalah muamalat. Agama Islam tentu membedakan antara ibadah dan muamalah. Dalam masalah ibadah misalnya, prinsip dari pelaksanaan ibadah adalah tidak boleh di kerjakan kecuali dengan berdasarkan apa- apa yang telah di perintahkan oleh Allah. Sedangkan prinsip muamalah boleh melakukan apa saja yang dianggap baik dan mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang dan diharamkan oleh Allah swt. Allah swt telah menjadikan manusia masing-masing saling membutuhkan satu sama lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar- menukar, keperluan dalam segala urusan kepentingan hidup masing- masing, baik dengan jalan jual beli, sewa-menyewa, bercocok tanam, atau perusahaan yang lain-lain, baik dalam urusan kepentingan sendiri maupun untuk kemaslahatan umum. Dengan cara demikian kehidupan masyarakat menjadi teratur dan subur, pertalian yang satu dengan yang

Upload: others

Post on 17-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/4383/3/BAB I (SATU).pdf9 Aqsathu Wicaksono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pupuk Kandang” ,(skripsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama Islam adalah agama yang universal segala sesuatunya

telah di tentukan oleh Allah swt baik dalam masalah ibadah ataupun

masalah muamalat. Agama Islam tentu membedakan antara ibadah dan

muamalah. Dalam masalah ibadah misalnya, prinsip dari pelaksanaan

ibadah adalah tidak boleh di kerjakan kecuali dengan berdasarkan apa-

apa yang telah di perintahkan oleh Allah. Sedangkan prinsip muamalah

boleh melakukan apa saja yang dianggap baik dan mengandung

kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

dan diharamkan oleh Allah swt.

Allah swt telah menjadikan manusia masing-masing saling

membutuhkan satu sama lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-

menukar, keperluan dalam segala urusan kepentingan hidup masing-

masing, baik dengan jalan jual beli, sewa-menyewa, bercocok tanam,

atau perusahaan yang lain-lain, baik dalam urusan kepentingan sendiri

maupun untuk kemaslahatan umum. Dengan cara demikian kehidupan

masyarakat menjadi teratur dan subur, pertalian yang satu dengan yang

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/4383/3/BAB I (SATU).pdf9 Aqsathu Wicaksono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pupuk Kandang” ,(skripsi

2

lain pun menjadi teguh. Akan tetapi, sifat loba dan tamak tetap ada

pada manusia, suka mementingan diri-sendiri dan supaya hak masing-

masing jangan sampai tersia-sia, dan juga menjaga kemaslahatan umum

agar pertukaran menjadi lancar dan teratur. Oleh sebab itu agama

memberi peraturan yang sebaik-baiknya, karena dengan teraturnya

muamalat, maka kehidupan manusia jadi terjamin pula dengan sebaik-

baiknya sehingga perbantahan dan dendam-mendendam tidak akan

terjadi.1

Jual beli secara subtansial adalah aktivitas tukar-menukar

barang dengan menggunakan hukum perdagangan yang telah berlaku

dan disepakati. Dalam hukum perdagangan terdapat perjanjian,

persetujuan, dan kontrak antara pihak penjual dan pihak pembeli

dengan saling mengikatkan diri antara barang dengan harga yang

ditransaksikan. Karena prosesnya merupakan kesepakatan, jual beli

harus ada sikap saling merelakan. Pada dasarnya sikap tersebut

merupakan hakikat dalam perjanjian jual beli di antara para pihak.2

Jual beli menurut ulama Malikiyah ada dua macam, yaitu jual

beli yang bersifat umum dan jual beli yang bersifat khusus.

1 Sulaiman Rasjid, fiqh Islam, ( Algensindo, 2015, ) h.278

2 Saebani dan Encep Taufiqurrahman, pengntar ilmu fiqih, ( Bandung :

Pustaka Setia, 2015 ) h. 222-223

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/4383/3/BAB I (SATU).pdf9 Aqsathu Wicaksono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pupuk Kandang” ,(skripsi

3

Jual beli dalam arti umum ialah suatu perikatan tukar-menukar

sesuatu yang bukan kemanfaatan dan kenikmatan.

Jual beli dalam arti khusus ialah ikatan tukar-menukar sesuatu

yang bukan kemanfaatan dan bukan pula kelezatan yang mempunyai

daya tarik, penukarannya bukan mas dan bukan pula perak, bendanya

dapat direalisir dan ada seketika (tidak ditangguhkan), tidak merupakan

utang baik barang itu ada dihadapan si pembeli maupun tidak, barang

yang sudah diketahui sifat-sifatnya atau sudah diketahui terlebih

dahulu.3

Jual beli atau perdagangan dalam istilah fiqh disebut al-bai’

yang menurut etimologi berarti menjual atau mengganti. Wahbah Az-

Zuhaily mengartikannya secara bahasa dengan “menukar sesuatu

dengan sesuatu yang lain”. Kata al-bai dalam bahasa arab terkadang

digunakan untuk lawannya, yaitu kata al-syira’ (beli). Dengan

demikian, kata al- bai’ berarti jual, tetapi sekaligus juga berarti beli.

Secara terminologi, terdapat beberapa definisi jual beli yang di

kemukakan para ulama fiqih, sekalipun subtansi dan tujuan masing-

masing definisi sama. Sayyid sabiq mendefinisikannya :

3 Hendi Suhendi, Fikih Muamalah,(Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

2014), h.69-70

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/4383/3/BAB I (SATU).pdf9 Aqsathu Wicaksono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pupuk Kandang” ,(skripsi

4

“Jual beli ialah pertukaran harta dengan harta atas dasar saling

merelakan “atau, ”memindahkan milik dengan ganti yang dapat di

benarkan.”4

Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah dan surat

An-Nissa jual beli telah disahkan oleh sunnah dan ijma’ umat.

. . .

“...Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan

riba...” (QS.Al-Baqarah (2):275).

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama- suka di antara kamu.

Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri Sesungguhnya

Allah adalah maha penyayang kepadamu.” 5

(QS.AN-Nissa

(4):29)

Di zaman Rasulullah SAW. nilai tukar itu sudah ada, yaitu

dinar (yang terbuat dari emas) dan dirham (yang terbuat dari perak).

Apabila dinar di zaman Rasulullah dikurskan dengan nilai mata uang

4 Abdul Rahman Ghazaly dkk, Fiqih Muamalat, (Jakarta: Kencana,2012),

h.67. 5 Enang Hidayat, Fiqih Jual Beli, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015), h.

14.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/4383/3/BAB I (SATU).pdf9 Aqsathu Wicaksono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pupuk Kandang” ,(skripsi

5

sekarang, menurut Syauki Ismail Syahatah, Ekonomi Islam dari Mesir,

bernilai 4,45 gram emas murni. Adapun dirham di zaman Rasulullah

SAW diukur dengan dinar, yaitu satu dinar, menurut jumhur ulama,

bernilai tiga dirham. dengan demikian, apabila dinar 4,45 (dibulatkan

menjadi 4,5 gram emas), maka satu dirham itu adalah 1,5 gram emas.6

Dalam masyarakat Indonesia berkembang berbagai macam

ragam aliran yang berkenaan dengan masalah fiqih. Kendatipun

mayoritas ummat Islam mengaku bermazhab Syafi’i, tetapi mazhab lain

pun sedikit banyaknya dan pengaruhnya terhadap umat islam di sini.

Pemikiran ini berdasarkan atas kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam

masyarakat sehari-hari, bahwa ada saja terlihat perbedaan pendapat

yang berkenaan masalah furu’ (cabang), baik menganai ibadah,

muamalah dan lain-lainnya.

Kalau ada saling pengertian antara pihak yang satu dengan

yang lainnya, tentu tidak ada hal-hal yang diperselisihkan sehingga ada

jalan keluar yang dapat ditempuh, dan kalau sampai mengalami jalan

buntu, masing-masing pihak mampu menghargai pendapat orang lain

yang berbeda dengan pendapatnya.7

6 Nasrun Haroen, Fikih Muamalah(Jakarta : Gaya media pratama,

2007),h.112-113. 7 Ali Hasan, Perbandingan Madzhab, (Jakarta: PT.Raja Grafindo

Persada,1998), h.1

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/4383/3/BAB I (SATU).pdf9 Aqsathu Wicaksono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pupuk Kandang” ,(skripsi

6

Imam Hanafi mengatakan bahwa jual beli barang najis seperti

jual beli minuman keras, babi bangkai, dan darah adalah jual beli yang

batal, karena pada dasarnya semuanya dianggap sesuatu yang tidak

bernilai. Jual beli kotoran dianggap makruh, tetapi boleh saja menjual

kotoran hewan karena bisa dimanfaatkan dan untuk memperbanyak

produk si tanaman.

Adapun Imam Syafi’i dan Imam Hambali berpendapat bahwa

tidak boleh menjual babi, bangkai, minuman keras, dan najis-najis

lainnya. Tidak boleh menjual barang bernajis yang tidak bisa

dibersihkan dari najisnya, seperti madu, cuka, tetapi boleh saja menjual

barang bernajis yang bisa dibersihkan dari najisnya, seperti kain dan

semacamnya.

Tidak boleh menjual kotoran hewan dan najis-najis semacamya.

Akan tetapi, Imam Hambali membolehkan jual beli kotoran burung

yang bersih, seperti kotoran burung merpati dan semua jenis burung

yang bisa dimakan dagingnya.8

Kalau ada saling pengertian antara pihak yang satu dengan

yang lainnya, tentu tidak ada hal-hal yang diperselisihkan sehingga ada

jalan keluar yang dapat ditempuh, dan kalau sampai mengalami jalan

8 Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, (Jakarta: Gema Insani,

2011), h. 116-118

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/4383/3/BAB I (SATU).pdf9 Aqsathu Wicaksono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pupuk Kandang” ,(skripsi

7

buntu, masing-masing pihak mampu menghargai pendapat orang lain

yang berbeda dengan pendapatnya.

Sebagai makhluk sosial manusia mempunyai berbagai macam

kebutuhan, terutama kebutuhan ekonomi. Akan tetapi terkadang dalam

pemenuhannya terdapat suatu yang bertentangan dengan syar’i,

sedangkan di sisi lain hal ini sangat dibutuhkan seperti jual beli kotoran

hewan ternak untuk dijadikan sebagai pupuk organik yang sangat

bagus, apalagi sekarang harga pupuk semakin melembung dan itu

sangat membebani petani-petani kecil.

Kotoran binatang pada dasarnya merupakan benda kotor yang

tidak diminati manusia karena wujud benda itu menjijikan dan seakan

tidak ada manfaatnya. Tetapi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi, ternyata di ketahui bahwa kotoran binatang tidak dibuang

begitu saja, melainkan banyak yang dikelola sedemikian rupa untuk

berbagai keperluan. Demikian halnya dengan kotoran hewan ternak.

Manfaat kotoran binatang diantaranya ialah selain dapat

digunakan sebagai pupuk, di samping itu dapat digunakan sebagai gas

bio yang menghasilkan energi.

Di Desa Tajimalela Kecamatan Kalianda Lampung Selatan

banyak para petani yang dapat mengolah dan menjadikan kotoran

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/4383/3/BAB I (SATU).pdf9 Aqsathu Wicaksono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pupuk Kandang” ,(skripsi

8

hewan ternak sebagai pupuk organik yang handal. Padahal jual beli

barang najis ini merupakan isu kontroversi di kalangan ulama, terutama

di kalangan Madzhab Syafi’i, yang mana tidak memperbolehkan jual

beli barang najis, karena diharamkan.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk

membahas dan meneliti penelitian ini dengan judul “PANDANGAN

PARA ULAMA TERHADAP JUAL BELI KOTORAN AYAM

TERNAK” (Desa Tajimalela, Kec. Kalianda, Kab. Lampung

Selatan).

B. Fokus Penelitian

Pada penelitian kualitatif penentuan fokus berdasarkan hasil

studi penelitian pendahuluan, pengalaman, referensi, dan di sarankan

oleh pembimbing dan orang yang di anggap ahli. Fokus penelitian ini

juga masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti

terjun langsung kelapangan.

Penelitian ini difokuskan kepada penelitian dalam bentuk studi

kasus di Desa Tajimalela, kec. Kalianda Kab. Lampung Selatan

tentang bagaimana praktek jual beli kotoran ayam ternak, yang

dalam praktik kehidupan di masyarakat banyak sekali transaksi jual beli

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/4383/3/BAB I (SATU).pdf9 Aqsathu Wicaksono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pupuk Kandang” ,(skripsi

9

kotoran ayam ternak walaupun itu bertentangan dengan Madzhab

Syafi’i dan Madzhab Maliki bahwa hukum jual beli barang najis itu

diharamkan. Dengan demikian peneliti ingin mengetahui hukum islam

terhadap sistem jual beli kotoran hewan ternak.

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, penulis membatasi pokok

permasalahan yang akan diteliti yaitu:

1. Bagaimana praktik jual beli kotoran ayam ternak di Desa

Tajimalela, Kec. Kalianda, Kab. Lampung Selatan?

2. Bagaimana pandangan para ulama terhadap jual beli kotoran

ayam ternak di Desa Tajimalela, Kec. Kalianda, Kab. Lampung

Selatan?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan

yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah, yaitu:

1. Untuk mengetahui praktik jual beli kotoran ayam ternak di Desa

Tajimalela, Kec. Kalianda Kab. Lampung Selatan.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/4383/3/BAB I (SATU).pdf9 Aqsathu Wicaksono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pupuk Kandang” ,(skripsi

10

2. Untuk mengetahui pandangan para Ulama terhadap jual beli

kotoran ayam ternak menurut Madzhab Syafi’i dan Maliki.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan penelitian yang akan di bahas, maka penelitian ini

diharapkan dapat memberikan manfaat dan signifikasi baik secara

teoritis dan praktisnya.

1. Manfaat teoritis

Memberikan dan menambah wawasan ilmu dan dapat

menjadikan sumber inspirasi dan referensi bagi seseorang yang

ingin mendalami dan menggali tentang masalah yang berkaitan

dengan masalah hukum pandangan Madzhab Syafi’i dan Maliki

terhadap jual beli kotoran hewan ternak.

2. Manfaat praktis

Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat menumbuhkan

kesadaran bagi masyarakat muslim untuk mengikuti syariat Islam

dalam pelaksanaan hukum jual beli kotoran hewan ternak serta

memberikan kejelasan pada semua pihak baik penjual maupun

pembeli.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/4383/3/BAB I (SATU).pdf9 Aqsathu Wicaksono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pupuk Kandang” ,(skripsi

11

F. Penelitian Terdahulu yang relevan

1. Nama Penulis : Aqsathu Wicaksono

Nim : 1000130018

Judul Skripsi : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual

Beli Pupuk Kandang

Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh penulis, akan

di temukan penelitian terdahulu yang relevan, diantara skripsi

yang membahas mengenai masalah jual beli, maka penulis dapat

menyimpulkan sebagai berikut:9

a. Praktik jual beli pupuk di Desa Gajah Kecamatan Sambit

Kabupaten Ponorogo telah memenuhuhi rukun dan syarat

jual beli dalam hukum islam, karena telah ada ijab qabul,

penjual dan pembeli telah mummayiz, dan objeknya suci.

b. Praktik jual beli pupuk di Desa Gajah Kecamatan Sambit

Kabupaten Ponorogo dengan mekanisme pembayaran

yaitu dalam penetapan harganya tidak sesuai dengan

hukum Islam karena termasuk riba, untuk pembayaran

yang ditangguhkan sudah sesuai dengan hukum Islam,

9 Aqsathu Wicaksono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli

Pupuk Kandang” ,(skripsi pada program studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas

Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2017), h. 37.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/4383/3/BAB I (SATU).pdf9 Aqsathu Wicaksono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pupuk Kandang” ,(skripsi

12

karena sudah sesui karena syarat dan rukun jual beli

muajjal, dan pembayaran yang menggunakan jagung

termasuk barter dan sudah sesuai dengan hukum islam.

2. Nama penulis : Rascintia Ayu Magereta

NIM : 210211120

Judul skripsi : Analisis Hukum Islam Terhadap Jual Beli

Pupuk

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka

penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

Menurut analisis hukum Islam terhadap akad perjanjian jual

beli yang dilakukan oleh kedua belah pihak sudah sah menurut

hukum Islam karena semua syarat dan rukunnya sudah terpenuhi.

Terkait dengan perubahan harga atau menetapkan dua harga pada

satu barang tidak sah menurut hukum Islam karena termasuk riba.

Terkait dengan pembayaran yang ditangguhkan sudah dianggap

sah menurut hukum Islam karena syarat dan rukun jual beli

muajjal sudah terpenuhi yaitu memberitahukan berapa jangka

waktu untuk pembayaran pupuk dengan jagung tersebut, terkait

dengan pembayaran barang dengan barang dianggap sah menurut

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/4383/3/BAB I (SATU).pdf9 Aqsathu Wicaksono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pupuk Kandang” ,(skripsi

13

hukum Islam karena bila jenisnya berbeda yaitu pupuk yang

dibayar dengan jagung maka tidak ada masalah. 10

G. Kerangka Pemikiran

Jual beli memiliki dua pengertian. Secara lughawi (bahasa) jual

beli ialah saling tukar-menukar ( pertukaran ). Sedangkan menurut

pertukaran syari’at jual beli ialah pertukaran harta.11

Secara subtansial, jual beli adalah aktifitas tukar-menukar

barang dengan menggunakan hukum perdagangan yang telah berlaku

dan disepakati. Dalam hukum perdagangan, menurut Suryodiningrat

terdapat suatu perjanjian, persetujuan, dan kontrak antara pihak penjual

dan pembeli dengan Saling mengikatkan diri antara barang dengan

harga barang yang ditransaksikan. Karena prosesnya merupakan

kesepakatan, dalam jual beli harus ada sikap yang merelakan. Sayyid

Sabiq mengatakan, “Pada dasarnya, sikap tersebut merupakan hakikat

dalam perjanjian jual beli antara dua pihak.”

Jual beli adalah menukar suatu barang dengan barang yang lain

dengan cara yang tertentu (akad). Jual beli sebagai sarana tolong-

10

Rascintia Ayu Magereta, : “Analisis Hukum Islam Terhadap Jual Beli

Pupuk”,(Skripsi, Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Program Studi

Mu’amalah,STAIN Ponorogo,2015), h.1 11

Sayyid sabiq, Fikih Sunnah 12. (Bandung: PT.Al- Ma’rif 1987) h. 47

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/4383/3/BAB I (SATU).pdf9 Aqsathu Wicaksono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pupuk Kandang” ,(skripsi

14

menolong antara sesama umat manusia mempunyai landasan yang kuat

dalam al-qur’an yang berbicara tentang jual beli, antara lain :

... . . .

“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba....”12

(Q.S.Al-Baqarah [2]:275).

....

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan

jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara

kamu...” 13

(QS.An-Nisa[4]:29).

Di era modern ini manusia membutuhkan bermacam-macam

barang untuk bisa memenuhi kebutuhannya. Tidak luput dari hal itu,

pemanfaatan sesuatu yang merupakan hasil penemuan, pembuatan, dan

pengolahan limbah pun semakin banyak dilakukan. Tentu saja semua

itu itu untuk melestarikan kehidupan manusia sehingga harus tetap

berlanjut.

Contoh dari pemanfaatan yang di lakukan manusia dalam

bidang pertanian adalah pemanfaatan kotoran hewan menjadi pupuk

organik. Pemanfaatan kotoran sebagai pupuk sudah dikenal lama. Di

12

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa Edisi Keempat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 1118 13

Distan Pupuk Kandang, http://distan Riau.go.id (29 November 2013)

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/4383/3/BAB I (SATU).pdf9 Aqsathu Wicaksono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pupuk Kandang” ,(skripsi

15

masa sekarang, dengan kemajuan teknologi kotoran kotoran juga bisa

di olah menjadi bahan bakar. Namun, sebagian kaum muslimin merasa

bimbang terkait status kehalalannya.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pupuk diartikan sebagai

penyubur tanaman yang ditambahkan ketanah untuk menyediakan

senyawaan unsur yang diperlukan oleh tanaman. Sedankan pupuk

kandang yaitu pupuk yang berasal dari kotoran hewan.14

Pupuk kandang merupakan pupuk yang berasal dari kotoran

hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan sebagai pupuk

kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti

kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam. Selain berbentuk padat,

pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari kencing (urine)

hewan.15

Masyarakat sebagai para pihak yang terlibat langsung dalam

transaksi jual-beli hendaknya menganut prinsip-prinsip sebagai

berikut:

1. Pada dasarnya, segala bentuk muamalah adalah mubah, kecuali

yang ditentukan oleh Al-Quran dan sunnah Rasul. Prinsip ini

14

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa Edisi ke Empat,(Jakarta:Gramedia Pustaka Utama ,2008), h.1118 15

Distan, Pupuk Kandang, http://distan.riau.go.id (29 November 2013)

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/4383/3/BAB I (SATU).pdf9 Aqsathu Wicaksono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pupuk Kandang” ,(skripsi

16

mengandung arti bahwa hukum islam memberikan kesempatan

yang luas atau perkembangan bentuk dan macam-macam

kegiatan muamalah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan

masyarakat.

2. Muamalah dilakukan atas dasar suka rela tanpa adanya unsur

paksaan.

3. Muamalah dilakukan atas dasar hukum pertimbangan

mendatangkan manfaat dan menghilangkan mudharat dalam

hidup masyarakat. Hal ini memberikan akibat bagi semua bentuk

muamalah yang merusak kehidupan masyarakat tidak dibenarkan.

4. Manfaat di laksanakan dengan memelihara nilai-nilai keadilan,

menghindarkan unsur-unsur pengambilan kesempatan dalam

kesempitan.16

H. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan di tinjau dari

tempatnya. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang

mendalam suatu data yang mengandung makna penelitian ini

bermaksud untuk untuk mendeskripsikan praktek dan pelaksanaan

16

Ahmad Azhar Basyir, Asas-asas Hukum Muamalah (Hukum Perdata

Islam) (yogyakarta: UII press,, 2000) h. 16

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/4383/3/BAB I (SATU).pdf9 Aqsathu Wicaksono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pupuk Kandang” ,(skripsi

17

pandangan Madzhab Syafi’i dan Maliki terhadap jual beli kotoran

hewan ternak. Sebagai karya ilmiah, maka tidak bisa di lepaskan dari

penggunaan metode, karena metode merupakan patokan agar penelitian

ini terlaksana dengan sistematis. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode-metode penelitian sebagai berikut :

1. Pendekatan dan jenis penelitian

a. Basic recearch (penelitian dasar)

b. Library research (penelitian pustaka)

2. pengolahan data

Setelah penulis menelaah data yang tersedia dari berbagai

sumber data tersebut di pelajari dan di telaah kemudian penulis

menggunakan metode deduktif yaitu cara berfikir dari hal-hal yang

umum mengambil kesimpulan yang sifatnya khusus.17

1. Teknik pengumpulan data

Langkah yang di tempuh dalam pengumpulan data ini adalah

dengan mengumpulkan data-data yang akurat yang berhubungan

dengan masalah ini penulis melakukan teknik pengumpulan data

sebagai berikut :

17

Sugiono, metode penelitian kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009), h.20

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/4383/3/BAB I (SATU).pdf9 Aqsathu Wicaksono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pupuk Kandang” ,(skripsi

18

1) Observasi

Dalam melakukan teknik penelitian ini penulis melakukan

teknik observasi terstruktur, yaitu dengan di rancang secara

sisrtematis tentang apa yang akan di amati dan kapan dan di mana

tempatnya. Teknik ini di lakukan untuk memperoleh data primer

dengan pengamatan yang di lakukan terhadap lokasi penelitian di

Desa Tajimalela, Kec. Kalianda, Kab. Lampung Selatan.

2) Interview

Interview merupakan teknik pengumpulan data yang paling

tua yang di gunakan dalam suatu penelitian dimana terjadi proses

tanya jawab secara lisan dilakukan oleh dua orang atau lebih yang

berhadapan langsung. Dalam teknik ini penulis meminta keterangan

seputar sistem jual beli kotoran hewan ternak.

3) Dokumentasi

Dalam melakukan teknik pengumpulan data dengan

dokumentasi, peneliti menyiapkan beberapa tambahan alat

penunjang seperti kamera, alat rekam, dan ATK model analisis data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/4383/3/BAB I (SATU).pdf9 Aqsathu Wicaksono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pupuk Kandang” ,(skripsi

19

a) Reduksi data.

Data yang di peroleh akan di rangkum, di pilih hal-hal

pokok dan fokus pada hal-hal penting.

b) Penyajian data.

Penyajian dan penelitian kualitatif ini di lakukan penulis

dalam uraian singkat pada hal-hal penting.

c) Verifikasi dan penyimpulan data.

I. Sistematika pembahasan

Sistematika pembahasan ini dibuat untuk memperjelas dan

mempermudah dan memberi gambaran umum yang jelas, adapun

pembahasan penulis menyusun kedalam lima bab yaitu sebagai berikut:

Bab I, pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah,

fokus penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, penelitian terdahulu yang relevan, kerangka pemikiran,

metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab II, Gambaran umum tentang tempat penelitian yaitu Desa

Tajimalela, Kec. Kalianda, Kab. Lampung Selatan yang berisi tentang

usaha jual beli kotoran hewan ternak meliputi: Kondisi geografis

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/4383/3/BAB I (SATU).pdf9 Aqsathu Wicaksono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pupuk Kandang” ,(skripsi

20

Kondisi Demografis lingkungan Desa Tajimalela, Kondisi sosiografis

lingkungan Desa Tajimalela

Bab III, tinjauan teoritis dalam sistim jual beli kotoran hewan

ternak, yang terdiri dari pengertian rukun dan syarat jual beli, landasan

hukum jual beli, maanfaat jual beli, tujuan dan hikmah jual beli dalam

Islam.

Bab IV, pembahasan hasil penelitian pelaksanaan dalam jual

beli kotoran ayam ternak meliputi: praktik jual beli kotoran ayam

ternak di Desa Tajimalela, Kec. Kalianda Kab. Lampung Selatan dan

Tinjauan hukum Islam terhadap jual beli kotoran ayam ternak di Desa

Tajimalela, Kec. Kalianda, Kab. Lampung Selatan

Bab V, penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/4383/3/BAB I (SATU).pdf9 Aqsathu Wicaksono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pupuk Kandang” ,(skripsi

21