bab i pendahuluan -...

5
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Fraktur adalah hilangnya jaringan tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis baik yang bersifat total maupun partial. Salah satu contoh adalah tulang pada tulang femur. Namun biasanya Fraktur adalah terputusnya kontinuitas yang ditandai dengan rasa nyeri, pembengkakan, deformitas, gangguan fungsi, pemendekan dan krepitasi. Didalam masyarakat, Fraktur dikenal sebagai patah tulang. Dalam memenehui kebutuhan hidup sehari-hari yang semakin meningkat selaras dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, manusia tidak akan lepas dari fungsi normal system muskuloskeletal , salah satunya tulang yang merupakan alat gerak utama pada manusia. Namun dari tidak kedisiplinan atau kurangnya berhati-hati pada diri manusia itu sendiri, maka fungsi dari sistem muskuloskeletal terganggu karena mengalami Fraktur (patah tulang). Orang yang menderita Fraktur pasti akan mengalami gangguan mobilitas fisik, salah satunya yaitu penderita dengan Fraktur Femur. Penderita dengan Fraktur Femur dalam pemeriksaan fisiknya akan dijumpai tanda dan gejala berupa adanya gerakan yang abnormal, kelainan bentuk, krepitasi, nyeri sumbu dan nyeri tekan, sehingga pasien yang mengalami Fraktur Femur dari segi fisik akan mengalami penurunan aktivitas atau mobilitas fisik sebagai akibat langsung dari patah tulang sehingga tulang mengalami mal fungsi. Fraktur Femur terbuka maupun tertutup akibat kecelakaan atau jatuh dari suatu ketinggian harus selalu

Upload: phamkien

Post on 06-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/2/jtptunimus-gdl-s1-2007... · BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Fraktur adalah hilangnya jaringan tulang,

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Fraktur adalah hilangnya jaringan tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan

epifisis baik yang bersifat total maupun partial. Salah satu contoh adalah tulang

pada tulang femur. Namun biasanya Fraktur adalah terputusnya kontinuitas yang

ditandai dengan rasa nyeri, pembengkakan, deformitas, gangguan fungsi,

pemendekan dan krepitasi. Didalam masyarakat, Fraktur dikenal sebagai patah

tulang. Dalam memenehui kebutuhan hidup sehari-hari yang semakin meningkat

selaras dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, manusia tidak

akan lepas dari fungsi normal system muskuloskeletal , salah satunya tulang yang

merupakan alat gerak utama pada manusia. Namun dari tidak kedisiplinan atau

kurangnya berhati-hati pada diri manusia itu sendiri, maka fungsi dari sistem

muskuloskeletal terganggu karena mengalami Fraktur (patah tulang).

Orang yang menderita Fraktur pasti akan mengalami gangguan mobilitas

fisik, salah satunya yaitu penderita dengan Fraktur Femur. Penderita dengan

Fraktur Femur dalam pemeriksaan fisiknya akan dijumpai tanda dan gejala berupa

adanya gerakan yang abnormal, kelainan bentuk, krepitasi, nyeri sumbu dan nyeri

tekan, sehingga pasien yang mengalami Fraktur Femur dari segi fisik akan

mengalami penurunan aktivitas atau mobilitas fisik sebagai akibat langsung dari

patah tulang sehingga tulang mengalami mal fungsi. Fraktur Femur terbuka

maupun tertutup akibat kecelakaan atau jatuh dari suatu ketinggian harus selalu

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/2/jtptunimus-gdl-s1-2007... · BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Fraktur adalah hilangnya jaringan tulang,

diperhatikan terutama pada Fraktur terbuka adalah kemungkinan terkontaminasi

oleh mikroorganisme yang dapat menimbulkan infeksi, sehingga diperlukan

perawatan dan pengobatan yang tepat untuk menghindari komplikasi. Perawatan

pada Fraktur Femur membutuhkan waktu yang relatif lama untuk kembali seperti

keadaan semula karena akibat Fraktur maka suplai darah tidak akurat yang

menjadikan problem dalam penyambungan atau penyatuan suatu fraktur.

Dari pemeriksaan fisik diatas akan muncul komplikasi ringan selama

proses penyembuhan seperti integritas kulit. Fraktur Femur juga menyebabkan

gangguan fungsi misalnya tidak dapat berjalan dan juga tidak dapat melakukan

aktivitas yang biasanya dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain. Komplikasi

yang perlu diperhatikan adalah syock dimana syock terjadi karena pendarahan

pada tempat Fraktur yang terus menerus, kemudian akibat tekanan gibs atau bidai

yang menekan sehingga terjadi nekrosis pada jaringan superficial (Henderson;

1997). Mengingat banyaknya permasalahan yang muncul pada pasien Fraktur

Femur maka penulis tertarik mengambil judul Karya Tulis Ilmiah “ Asuhan

Keperawatan Pada Pasien Fraktur Femur Dextra ”.

B. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :

1. Tujuan Umum

Penulis dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman praktek

dilapangan serta untuk mengetahui dan memenuhi asuhan keperawatan klien

dengan Fraktur Femur secara benar.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/2/jtptunimus-gdl-s1-2007... · BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Fraktur adalah hilangnya jaringan tulang,

2. Tujuan Khusus

1) Penulis ingin mengetahui keluhan-keluhan atau data fokus pada Tn. P

dengan Fraktur Femur di ruang A3 RSUP Dokter Kariadi Semarang

2) Penulis ingin mengetahui diagnosa keperawatan yang timbul pada Tn. P

dengan Fraktur Femur di ruang A3 RSUP Dokter Kariadi Semarang

3) Penulis ingin mengetahui macam-macam intervensi keperawatan yang

dapat dilakukan pada Tn. P dengan Fraktur Femur di ruang A3 RSUP

Dokter Kariadi Semarang

4) Penulis ingin mengetahui hambatan-hambatan yang timbul dalam

melakukan implementasi pada Tn. P dengan Fraktur Femur di ruang A3

RSUP Dokter Kariadi Semarang

5) Penulis ingin mengetahui hasil akhir dari implementasi yang telah

dilakukan pada Tn. P dengan Fraktur Femur di ruang A3 RSUP Dokter

Kariadi Semarang.

C. METODE PENULISAN

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan metode

deskriptif yaitu metoda pengumpulan data berdasarkan masalah yang sedang

berlangsung pada waktu pelaksanaan keperawatan dan Teknik pengumpulan

datanya dengan cara :

1. Wawancara

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/2/jtptunimus-gdl-s1-2007... · BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Fraktur adalah hilangnya jaringan tulang,

Pengumpulan data dengan bertanya secara langsung pada keluarga, klien,

perawat, dokter atau tim kesehatan lain yang ikut merawat klien selama

melakukan Asuhan keperawatan

2. Observasi

Metoda pengumpulan data dengan dengan cara pengamatan secara langsung

terhadap klien serta ikut dalam membina Asuhan keperawatan

3. Studi Dokumentasi

Yaitu dengan cara menggunakan atau melihat catatan medis dan laporan

keperawatan

4. Studi kepustakaan

Dengan mempelajari buku-buku atau literatur-literatur yang berkaitan dengan

kasus selama pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :

BAB I :Pendahuluan yang berisi Latar belakang, Tujuan penulisan, Metode

penulisan, Sistematika penulisan

BAB II :Konsep dasar yang meliputi Pengertian, Anatomi dan Fisiologi,

Etiologi/Predisposisi, Potofisiologi, Manifestasi klinik, Komplikasi,

Penatalaksanaan, Pengkajian fokus (termasuk juga pemeriksaan

Penunjang), Pathways keperawatan, Fokus intervensi dan Rasional.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/2/jtptunimus-gdl-s1-2007... · BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Fraktur adalah hilangnya jaringan tulang,

BABIII :Tinjauan kasus yang meliputi pengkajian, Pathways keperawatan sesuai

kasus pada pasien, Diagnosa keperawatan, Intervensi keperawatan,

Implementasi , Evaluasi.

BABIV :Pembahasan

BAB V :Kesimpulan dan Saran.