bab i pendahuluan -...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fraktur adalah hilangnya jaringan tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan
epifisis baik yang bersifat total maupun partial. Salah satu contoh adalah tulang
pada tulang femur. Namun biasanya Fraktur adalah terputusnya kontinuitas yang
ditandai dengan rasa nyeri, pembengkakan, deformitas, gangguan fungsi,
pemendekan dan krepitasi. Didalam masyarakat, Fraktur dikenal sebagai patah
tulang. Dalam memenehui kebutuhan hidup sehari-hari yang semakin meningkat
selaras dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, manusia tidak
akan lepas dari fungsi normal system muskuloskeletal , salah satunya tulang yang
merupakan alat gerak utama pada manusia. Namun dari tidak kedisiplinan atau
kurangnya berhati-hati pada diri manusia itu sendiri, maka fungsi dari sistem
muskuloskeletal terganggu karena mengalami Fraktur (patah tulang).
Orang yang menderita Fraktur pasti akan mengalami gangguan mobilitas
fisik, salah satunya yaitu penderita dengan Fraktur Femur. Penderita dengan
Fraktur Femur dalam pemeriksaan fisiknya akan dijumpai tanda dan gejala berupa
adanya gerakan yang abnormal, kelainan bentuk, krepitasi, nyeri sumbu dan nyeri
tekan, sehingga pasien yang mengalami Fraktur Femur dari segi fisik akan
mengalami penurunan aktivitas atau mobilitas fisik sebagai akibat langsung dari
patah tulang sehingga tulang mengalami mal fungsi. Fraktur Femur terbuka
maupun tertutup akibat kecelakaan atau jatuh dari suatu ketinggian harus selalu
diperhatikan terutama pada Fraktur terbuka adalah kemungkinan terkontaminasi
oleh mikroorganisme yang dapat menimbulkan infeksi, sehingga diperlukan
perawatan dan pengobatan yang tepat untuk menghindari komplikasi. Perawatan
pada Fraktur Femur membutuhkan waktu yang relatif lama untuk kembali seperti
keadaan semula karena akibat Fraktur maka suplai darah tidak akurat yang
menjadikan problem dalam penyambungan atau penyatuan suatu fraktur.
Dari pemeriksaan fisik diatas akan muncul komplikasi ringan selama
proses penyembuhan seperti integritas kulit. Fraktur Femur juga menyebabkan
gangguan fungsi misalnya tidak dapat berjalan dan juga tidak dapat melakukan
aktivitas yang biasanya dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain. Komplikasi
yang perlu diperhatikan adalah syock dimana syock terjadi karena pendarahan
pada tempat Fraktur yang terus menerus, kemudian akibat tekanan gibs atau bidai
yang menekan sehingga terjadi nekrosis pada jaringan superficial (Henderson;
1997). Mengingat banyaknya permasalahan yang muncul pada pasien Fraktur
Femur maka penulis tertarik mengambil judul Karya Tulis Ilmiah “ Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Fraktur Femur Dextra ”.
B. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :
1. Tujuan Umum
Penulis dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman praktek
dilapangan serta untuk mengetahui dan memenuhi asuhan keperawatan klien
dengan Fraktur Femur secara benar.
2. Tujuan Khusus
1) Penulis ingin mengetahui keluhan-keluhan atau data fokus pada Tn. P
dengan Fraktur Femur di ruang A3 RSUP Dokter Kariadi Semarang
2) Penulis ingin mengetahui diagnosa keperawatan yang timbul pada Tn. P
dengan Fraktur Femur di ruang A3 RSUP Dokter Kariadi Semarang
3) Penulis ingin mengetahui macam-macam intervensi keperawatan yang
dapat dilakukan pada Tn. P dengan Fraktur Femur di ruang A3 RSUP
Dokter Kariadi Semarang
4) Penulis ingin mengetahui hambatan-hambatan yang timbul dalam
melakukan implementasi pada Tn. P dengan Fraktur Femur di ruang A3
RSUP Dokter Kariadi Semarang
5) Penulis ingin mengetahui hasil akhir dari implementasi yang telah
dilakukan pada Tn. P dengan Fraktur Femur di ruang A3 RSUP Dokter
Kariadi Semarang.
C. METODE PENULISAN
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan metode
deskriptif yaitu metoda pengumpulan data berdasarkan masalah yang sedang
berlangsung pada waktu pelaksanaan keperawatan dan Teknik pengumpulan
datanya dengan cara :
1. Wawancara
Pengumpulan data dengan bertanya secara langsung pada keluarga, klien,
perawat, dokter atau tim kesehatan lain yang ikut merawat klien selama
melakukan Asuhan keperawatan
2. Observasi
Metoda pengumpulan data dengan dengan cara pengamatan secara langsung
terhadap klien serta ikut dalam membina Asuhan keperawatan
3. Studi Dokumentasi
Yaitu dengan cara menggunakan atau melihat catatan medis dan laporan
keperawatan
4. Studi kepustakaan
Dengan mempelajari buku-buku atau literatur-literatur yang berkaitan dengan
kasus selama pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :
BAB I :Pendahuluan yang berisi Latar belakang, Tujuan penulisan, Metode
penulisan, Sistematika penulisan
BAB II :Konsep dasar yang meliputi Pengertian, Anatomi dan Fisiologi,
Etiologi/Predisposisi, Potofisiologi, Manifestasi klinik, Komplikasi,
Penatalaksanaan, Pengkajian fokus (termasuk juga pemeriksaan
Penunjang), Pathways keperawatan, Fokus intervensi dan Rasional.
BABIII :Tinjauan kasus yang meliputi pengkajian, Pathways keperawatan sesuai
kasus pada pasien, Diagnosa keperawatan, Intervensi keperawatan,
Implementasi , Evaluasi.
BABIV :Pembahasan
BAB V :Kesimpulan dan Saran.