bab i pendahuluan - repository.upi.edurepository.upi.edu/4458/4/d_adp_0800804_chapter1.pdf ·...

18
1 Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan pembangunan di bidang pendidikan di Indonesia, termuat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 yaitu bahwa pendidikan nasional bertujuan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yangg beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Dengan kata lain pengembangan Sumber Daya manusia berkualitas merupakan tujuan pendidikan nasional. Ignas Kleden (2004:150) memberikan analisa kritis tentang pendidikan nasional. Pertama, harus menciptakan masyarakat yang mempunyai kemampuan berfikir logis dan bertindak logis. Kedua, pendidikan humaniora harus dibedakan dari ilmu-ilmu humaniora dalam pengertian epistemologis, sehingga pendidikan humaniora menekankan kualitas-kualitas manusiawi dari peserta didik. Ketiga, pendidikan bukan hanya menciptakan orang dengan keahlian, tetapi orang-orang dengan kemampuan belajar tinggi. Belum ajegnya pencapaian mutu, khususnya sekolah tingkat menengah di Indonsia dapat di lihat dari salah satu indikatornya, yaitu fluktuasi hasil UN (Ujian Nasional) seperti terlihat dalam tabel berikut: Table 1.1 Perkembangan UN Sekolah/Madrasah Komponen SMP/MTS SMA/MA SMK 2009 2010 2009 2010 2009 2010 Peserta 3.437.117 3.605.163 1.517.013 1.522.156 706.832 863.679 Kelulusan (%) 94.82 90.27 93.74 89.88 93.85 88.82 Rerata Nilai 7.33 7.21 7.25 7.29 7.44 7.02 Sumber : BSNP (2010)

Upload: lydung

Post on 21-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/4458/4/D_ADP_0800804_CHAPTER1.pdf · humaniora menekankan kualitas-kualitas manusiawi dari ... dengan adanya tiga gelombang

1 Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Tujuan pembangunan di bidang pendidikan di Indonesia, termuat dalam

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 yaitu bahwa

pendidikan nasional bertujuan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yangg beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis dan bertanggung jawab. Dengan kata lain pengembangan Sumber

Daya manusia berkualitas merupakan tujuan pendidikan nasional.

Ignas Kleden (2004:150) memberikan analisa kritis tentang pendidikan

nasional. Pertama, harus menciptakan masyarakat yang mempunyai kemampuan

berfikir logis dan bertindak logis. Kedua, pendidikan humaniora harus dibedakan

dari ilmu-ilmu humaniora dalam pengertian epistemologis, sehingga pendidikan

humaniora menekankan kualitas-kualitas manusiawi dari peserta didik. Ketiga,

pendidikan bukan hanya menciptakan orang dengan keahlian, tetapi orang-orang

dengan kemampuan belajar tinggi.

Belum ajegnya pencapaian mutu, khususnya sekolah tingkat menengah di

Indonsia dapat di lihat dari salah satu indikatornya, yaitu fluktuasi hasil UN

(Ujian Nasional) seperti terlihat dalam tabel berikut:

Table 1.1

Perkembangan UN Sekolah/Madrasah

Komponen SMP/MTS SMA/MA SMK

2009 2010 2009 2010 2009 2010

Peserta 3.437.117 3.605.163 1.517.013 1.522.156 706.832 863.679

Kelulusan (%) 94.82 90.27 93.74 89.88 93.85 88.82

Rerata Nilai 7.33 7.21 7.25 7.29 7.44 7.02

Sumber : BSNP (2010)

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/4458/4/D_ADP_0800804_CHAPTER1.pdf · humaniora menekankan kualitas-kualitas manusiawi dari ... dengan adanya tiga gelombang

Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Perkembangan teknologi dan bidang lain, menuntut sebuah lembaga

pendidikan (sekolah/madrasah) harus mampu menyeimbangkannya. Menurut

A.Wahab (2011:58) kehadiran sekolah unggul lebih disebabkan oleh tuntutan

kebutuhan masyarakat yang berkualitas karena (1) sekolah yang ada sekarang

dirasakan masih kurang dapat mengembangkan potensi dan kemampuan anak

secara optimal. (2) tuntutan dan tantangan terhadap kemampuan bersaing,

bersanding yang akan dihadapi anak dalam kehidupan pada millennium ketiga

(abad 21).(3) perubahan orientasi dan paradigma pembangunan yang kesemuanya

itu menjadi alasan yang kuat bagi kehadiran sistem sekolah unggulan. (4) era

globalisasi yang penuh dengan harapan dan sekaligus tantangan yang menuntut

setiap bangsa untuk berusaha keras untuk maju.

Menurunnya kualitas lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, erat

kaitannya dengan kurang berfungsinya lembaga-lembaga pendidikan dalam

menyiapkan masa depan generasi bangsa secara optimal. Kenyataan ini juga tidak

terlepaskan dari semua unsur pendidikan itu sendiri seperti peran orang tua murid,

guru, sarana prasarana, para manajer pendidikan dan stakeholders pendidikan

lainnya. Oleh karena itu perlu mempertimbangkan kemungkinan mencari

terobosan baru yang mampu mengangkat mutu pendidikan kita, khususnya

pendidikan menengah model yang merupakan input ke jenjang pendidikan

selanjutnya yang bermutu.

Cheng dan Tam (2007:245) menggambarkan bahwa reformasi pendidikan

di kawasan Asia dijelaskan dengan adanya tiga gelombang pergerakan

keunggulan pada sekolah-sekolah dengan model school effective dan school

improvement. Gelombang pertama berfokus pada keefektifan internal sekolah,

gelombang kedua pada antar muka keefektifan sekolah, dan gelombang ketiga

menekankan pada masa depan keefektifan sekolah. Ketiganya digambarkan

sebagai berikut :

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/4458/4/D_ADP_0800804_CHAPTER1.pdf · humaniora menekankan kualitas-kualitas manusiawi dari ... dengan adanya tiga gelombang

Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

Gambar 1.1

Tiga gelombang perubahan paradigma sekolah

Sumber : Cheng dan Tam (2007:268)

Efektifitas sekolah menunjukkan adanya proses perekayasaan berbagai

sumber dan metode yang diarahkan pada terjadinya pembelajaran di sekolah

secara optimal. Efektifitas sekolah merujuk pada pemberdayaan semua komponen

sekolah sebagai organisasi tempat belajar berdasarkan tugas pokok dan fungsinya

masing-masing dalam struktur program dengan tujuan agar siswa belajar dan

mencapai hasil yang telah ditetapkan yaitu memiliki kompetensi.

Tuntunan zaman dan perkembangan pengetahuan memunculkan lembaga-

lembaga pendidikan tingkat menengah yang sering disebut dengan sekolah

unggulan. Menurut Fatah (2012:113) yang disebut sekolah unggulan adalah

sekolah yang efektif menggunakan strategi peningkatan budaya mutu, strategi

pengembangan kesempatan belajar, stategi memelihara kendali mutu (quality

control), strategi penggunaan kekuasaan, pengetahuan dan informasi secara

efisien. Kemudian menurutnya juga ada beberapa indikator yang menunjukkan

Effective school

movements

Quality/competitive

School movements

World class school

movements

E Effectiveness

Q

Quality

R

Relevance

1980s – 1990s

Internal

effectiveness

1990s

Interface

effectiveness

2000s

future

effectiveness

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/4458/4/D_ADP_0800804_CHAPTER1.pdf · humaniora menekankan kualitas-kualitas manusiawi dari ... dengan adanya tiga gelombang

Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

sekolah unggul tersebut yaitu : (1) sekolah memiliki visi dan misi untuk meraih

prestasi/mutu yang tinggi, (2) semua personil sekolah memiliki komitmen yang

tinggi untuk berprestasi, (3) adanya program pengadaan staf sesuai dengan

perkembangan iptek, (4) adanya kendali mutu yang berkelanjutan (continus

quality improvement), serta (5) adanya komunikasi dan dukungan intensif dari

orang tua murid dan masyarakat.

Mengapa madrasah perlu mendapat perhatian yang memadai? Di samping

alasan-alasan etis dan tuntutan moral dalam berbangsa dan bernegara seperti

diamanatkan oleh UUD 1945, terdapat juga alasan praktis-pragmatis, yaitu bahwa

perbaikan terhadap madrasah lebih mudah dan murah (Rahim, 2003 : xv).

Setidaknya bila dilihat dari perspektif teori pendidikan Yunani Kuno, terdapat tiga

aspek pendidikan yaitu : Etika (akhlak), civic dan pengetahuan. Menurut Tafsir

(2003) kalau kita bandingkan madrasah dan sekolah umum pada tiga aspek

tersebut, maka madrasah, setidaknya secara teoritis, memenuhi dua aspek pertama,

sedangkan sekolah umum hanya aspek ketiga. Selanjutnya Tafsir menggambarkan

kondisi di atas sebagai berikut :

Table 1.2

Perbedaan aspek pendidikan

Lembaga Akhlak Civic Pengetahuan

Madrasah + + -

Sekolah Umum - - +

Sejalan dengan perkembangan Indonesia, madrasah sebagai lembaga

pendidikan Islam terus berkembang. Namun perkembangan itu cukup eksklusif, di

mana aksentuasi pada pengetahuan keagamaan (Islam) lebih diutamakan. Hal ini

yang menyebabkan perkembangan madrasah hanya ada pada kantong-kantong

masyarakat Islam. Ekspansi yang dilakukan pun hanya berkisar di daerah

pedesaan sedangkan di perkotaan sangat jarang. Oleh karena itu hingga saat ini

keberadaan madrasah lebih banyak di pedesaan daripada di perkotaan. Hal ini

memicu lambannya perkembangan madrasah, madrasah seakan jauh dari atmosfir

pembaruan sistem pendidikan, baik secara kelembagaan maupun sistem

pembelajaran.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/4458/4/D_ADP_0800804_CHAPTER1.pdf · humaniora menekankan kualitas-kualitas manusiawi dari ... dengan adanya tiga gelombang

Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

Di samping konsekuensi di atas, eksistensi madrasah sebagai sebagai

lembaga pendidikan Islam pun mulai dipertanyakan masyarakat. Madrasah yang

pada awalnya akan mampu memunculkan ahli-ahli agama dan para pemimpin

Islam mulai diragukan.

Perbedaan mencolok antara madrasah dan sekolah-sekolah umum selain

dapat dilihat dari tradisi proses pembelajaran juga akses para alumni terhadap

perguruan tinggi dan dunia kerja. Tradisi proses pembelajaran di madrasah yang

lebih memperhatikan gaya-gaya tradisional di mana proses pembelajaran lebih

didominasi oleh para pendidik atau guru, juga diwarnai dengan kualitas tenaga

pengajar yang kurang memadai. Masih banyak tenaga pengajar yang mengajar

tidak sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.

Berdasarkan hasil penelitian Tim Studi pengembangan Sub-sektor

Madrasah Kementerian Agama tahun 2003 ditemukan bahwa ada beberapa

ungkapan umum yang menunjukkan perbandingan keuntungan Madrasah

dibandingkan sekolah umum, yaitu :

1. Berakar kuat. Madrasah memiliki akar sejarah yang kuat dalam filosofi

pendidikan Indonesia, dengan alasan sejarah istilah Madrasah masih belum

ditingkatkan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan, terlebih dalam

pengajaran agama Islam.

2. Madrasah di Indonesia adalah unik. Keunikan dari Madrasah bisa dilihat dari

sudut internasional maupun nasional. Secara internasional, Madrasah berbeda

dari Madrasah di luar negeri karena menyediakan pendidikan Islam secara

umum dibanding hanya pendidikan keagaamaan sendiri. Secara nasional,

mereka unik karena isinya, metodologinya, pendiriannya dan bantuan

keuangan yang berbeda dari sekolah umum.

3. Berkembang di masa krisis. Madrasah telah menunjukkan fleksibilitas yang

lebih besar daripada sekolah umum dalam mengatasi permasalahan krisis

moneter yang berkepanjangan. Sejumlah masyarakat yang signifikan

mengganggap bahwa Madrasah sebagai penyediaan jenis sekolah yang lebih

menarik untuk anak anak mereka selama tiga tahun, yang diindikasikan dengan

meningkatnya rata-rata jumlah murid di tiap tingkat Madrasah daripada

sekolah umum.

4. Pro miskin. Walaupun popularitas Madrasah semakin berkembang di kalangan

menengah maupun keatas masyarakat Islam, mayoritas Madrasah menyediakan

pendidikan dasar untuk masyarakat miskin dengan biaya yang sangat rendah.

5. Mendukung gender. Madrasah menyediakan pendidikan dengan bagian yang

lebih besar untuk perempuan dibandingkan sekolah umum pada semua tingkat.

Sebagian besar Madrasah adalah pendukung pendidikan, menerima siswa laki-

laki maupun perempuan.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/4458/4/D_ADP_0800804_CHAPTER1.pdf · humaniora menekankan kualitas-kualitas manusiawi dari ... dengan adanya tiga gelombang

Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

6. Menyediakan nilai dan norma kesholehan sebagai jawaban terhadap tuntutan

keluarga. Sebagian besar muslim menganggap bahwa Madrasah menyediakan

pendidikan yang unggul karena kurikulum berbasis keagamaan dijadikan

sarana untuk mengilhami anak anak mereka dengan nilai dan norma

kesholehan, yang dianggap sebagai alat untuk melawan pengaruh negatif dari

globalisasi abad 21.

Dari keterangan-keterangan di atas nampak adanya persoalan mendasar

yang dihadapi madrasah. Persoalan-persoalan tersebut mulai dari kurikulum,

manajemen, tenaga pengajar, proses pembelajaran, sarana prasarana, adanya

persoalan atau konflik antara tradisi pemikiran dan pendidikan Islam dengan

modernitas, adanya anggapan negatif masyarakat terhadap madrasah, persoalan

kelembagaan hingga pada persoalan legalitas hukum keberadaan madrasah.

Hal di atas senada dengan laporan Ditjen Pendis (2011) yang menyatakan

bahwa tidak bisa dipungkiri madrasah mempunyai kekuatan dan potensi yang luar

biasa untuk menjadi lembaga pendidikan unggulan tetapi juga kelemahan di sisi

lainnya. Keunggulan yang dimiliki madrasah di antaranya adalah kekuatan di

lingkungan internalnya. Kekuatan internal dalam pendidikan madrasah yang

tersebar sampai ke pelosok terpencil adalah sifat kemandirian, muatan pelajaran

agama yang lebih banyak, tingginya semangat berkompetensi bagi pengelola

madrasah, dan mulai meningkatnya kualifikasi dan kompetensi guru.

Kelemahannya adalah sarana dan prasarana yang dirasa masih kurang memadai,

keterbatasan ruang kelas,kurang tersedianya sumber pembelajaran, perpustakaan

dan laboratorium, keterbatasan sumber dana, masih perlu ditingkatkannya

wawasan guru dalam bidang pedagogis dan pengembangan kurikulum, dan masih

ada guru yang miss match antara latar belakang pendidikan dengan pelajaran yang

diampunya. (Ditjen Pendis:2011)

Selain persoalan di atas jumlah madrasah yang begitu besar menjadi salah

satu pemicu keterpurukan kualitas madrasah itu sendiri. Berdasarkan data dari

Kementerian Agama RI tahun 2009/2010, jumlah lembaga yang terdata

sebagaimana table berikut :

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/4458/4/D_ADP_0800804_CHAPTER1.pdf · humaniora menekankan kualitas-kualitas manusiawi dari ... dengan adanya tiga gelombang

Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

Table 1.3

Jumlah madrasah tahun 2009/2010

No Nama Satuan Pendidikan Jumlah lembaga keterangan

1 Raudlatul Athfal (RA) 23.007 -

2 Madrasah Ibtidaiyah (MI) 22.239 (Negeri dan swasta)

3 Madrasah Tsanawiyah (MTs) 14.024 (Negeri dan swasta)

4 Madrasah Aliyah (MA) 5.897 (Negeri dan swasta)

Sumber : Ditjen Pendis Kemenag RI tahun 2011

Seperti lembaga pendidikan pada umumnya, madrasah juga merupakan

suatu institusi pendidikan yang didalamnya terdapat komponen guru, siswa, dan

staf administrasi yang masing-masing mempunyai tugas tertentu dalam

melancarkan program. Sebagai institusi pendidikan formal, madrasah dituntut

menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan akademis tertentu,

keterampilan, sikap dan mental, serta kepribadian lainnya sehingga mereka dapat

melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau bekerja pada lapangan

pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan keterampilannya.

Keberhasilan madrasah merupakan ukuran bersifat mikro yang didasarkan

pada tujuan dan sasaran pendidikan pada tingkat sekolah sejalan dengan tujuan

pendidikan nasional serta sejauhmana tujuan itu dapat dicapai pada periode

tertentu sesuai dengan lamanya pendidikan yang berlangsung di sekolah.

Berdasarkan sudut pandang keberhasilan sekolah tersebut, kemudian

dikenal madrasah efektif dan efisien yang mengacu pada sejauh mana sekolah

dapat mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang telah ditetapkan. Dengan kata

lain, madrasah disebut efektif jika sekolah tersebut dapat mencapai apa yang telah

direncanakan. Pengertian umum madrasah efektif juga berkaitan dengan

perumusan apa yang harus dikerjakan dengan apa yang telah dicapai. Sehingga

suatu madrasah akan disebut efektif jika terdapat hubungan yang kuat antara apa

yang telah dirumuskan untuk dikerjakan dengan hasil-hasil yang dicapai oleh

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/4458/4/D_ADP_0800804_CHAPTER1.pdf · humaniora menekankan kualitas-kualitas manusiawi dari ... dengan adanya tiga gelombang

Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

sekolah, sebaliknya madrasah dikatakan tidak efektif bila hubungan tersebut

rendah (Getzel, dalam Azra, 2003)

Di samping itu madrasah sebagai salah satu lembaga penyedia jasa

pendidikan harus mampu memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat, walaupun

perhatian pemerintah terhadap keberadaan madrasah masih kurang. Berdasarkan

data base EMIS (Education Management System) pada tahun 2008 jumlah

Madrasah Aliyah sebanyak 4.678 dengan 86% swasta (Supriyoko, 2008). Kondisi

status kelembagaan madrasah ini dapat digunakan untuk membaca kualitas

madrasah secara keseluruhan, seperti keadaan guru, siswa, fisik dan fasilitas, serta

sarana pendukung lainnya, karena keberadaan lembaga-lembaga pendidikan dasar

dan menengah di tanah air pada umumnya tergantung kepada pemerintah.

Perkembangan jumlah siswa madrasah yang dari tahun ke tahun semakin

meningkat rata-rata sebesar 4,3%, sehingga berdasarkan data CIDES pada tahun

2006/2007 saja diperkirakan jumlah siswanya mencapai 5,5 juta orang dari sekitar

67 juta jumlah penduduk usia sekolah di Indonesia (Tobroni, 2007). Hal ini

disebabkan madrasah sebenarnya merupakan model lembaga pendidikan ideal

yang menawarkan keseimbangan hidup : iman-taqwa (imtaq) dan ilmu

pengetahuan-teknologi (iptek). Di samping itu, madrasah juga merupakan

lembaga pendidikan berbasis agama dan memiliki akar budaya yang kokoh di

masyarakat serta memiliki basis sosial yang jelas.

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian

Agama RI tahun 2012 menyebutkan bahwa 91,4 % madrasah berstatus swasta,

dan hanya 8,6 % berstatus negeri. Ditambah lagi sebagian besar madrasah swasta

tersebar di daerah pedesaan dan hanya sebagian kecil yang ada di daerah

perkotaan. Dari dari madrasah swasta yang jumlahnya banyak tadi hanya sedikit

yang berstatus sebagai madrasah unggulan.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan di madrasah, Kementerian Agama

RI telah melakukan langkah-langkah pengembangan pendidikan melalui tiga pilar

yaitu : Pertama, perluasan akses dan pemerataan pendidikan. Kedua, peningkatan

mutu, relevansi dan daya saing pendidikan. Dan ketiga, penguatan tata kelola dan

pencitraan publik. Kementerian Agama juga mengembangkan program Madrasah

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/4458/4/D_ADP_0800804_CHAPTER1.pdf · humaniora menekankan kualitas-kualitas manusiawi dari ... dengan adanya tiga gelombang

Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9

Aliyah Program Khusus (MAPK), Madrasah Model, Madrasah Unggulan,

Madrasah Terpadu, dan sebagainya.

Di samping itu upaya yang dilakukan oleh Negara/pemerintah, di samping

memberikan perhatian dalam pembiayaan dan subsidi juga menerbitkan sejumlah

kebijakan publik, baik berupa TAP MPR, Undang-undang, Peraturan Pemerintah,

Peraturan Presiden dan Keputusan Presiden, Keputusan Menteri dan SKB tingkat

Menteri. Beberapa kebijakan yang diterbitkan pemerintah itu, ada yang dinilai

oleh masyarakat sebagai kontroversial. Bahkan dari kebijakan Pemerintah

terhadap lembaga-lembaga pendidikan Islam itu dinilai sebagai memuat agenda

untuk mengubah lembaga-lembaga pendidikan Islam menjadi lembaga sekuler.

Tetapi kontroversi dan kesalah pahaman itu dapat diselesaikan, dicarikan solusi

melalui dialog dan musyawarah di antara Pemerintah dan komponen-komponen

masyarakat yang terlibat dalam penyelenggaan pendidikan Islam (Saridjo, 2011 :

86)

Data kualifikasi guru Madrasah Aliyah yang ada sampai tahun 2010 dapat

dilihat dalam table berikut :

Table 1.4

Kualifikasi guru Madrasah Aliyah

Tahun Madrasah Aliyah

< S1 ≥ S1

2004 25.369 65.073

2005 25.368 65.073

2006 26.913 69.791

2007 22.091 75.895

2008 25.885 86.525

2009 29.282 83.441

2010 28.760 93.147

Selain hal di atas, berdasarkan data EMIS tahun 2009/2010 angka putus

sekolah dan drop-out tingkat Madrasah Aliyah masih cukup tinggi, yakni sebesar

3.405 orang. Walaupun angka ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan

dengan tahun sebelumnya yaitu sebanyak 4.290 orang. Hal ini memerlukan

perhatian serius dalam menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan

program wajib belajar 12 tahun dapat segera terwujud.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/4458/4/D_ADP_0800804_CHAPTER1.pdf · humaniora menekankan kualitas-kualitas manusiawi dari ... dengan adanya tiga gelombang

Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10

Peran kepemimpinan madrasah dalam rangka meningkatkan keefektifan

madrasah tidak hanya terfokus pada pengelolaan pembelajaran saja, akan tetapi

harus menyeluruh termasuk dimensi sosial budaya madrasah. Penelitian mengenai

peran kepemimpinan dalam mengembangkan budaya mutu yang mengarah pada

terbentuknya budaya madrasah yang kuat ternyata belum banyak dilakukan.

Sedangkan menurut Covey (2009:47) siswa sebagai objek dan sekaligus

subjek membutuhkan suatu pendidikan yang memenuhi kebutuhan pokok, yaitu :

1. Kebutuhan fisik : Keselamatan, kesehatan, makanan, latihan, tempat

perlindungan, dan kebersihan;

2. Kebutuhan Emosi social: Penerimaan, kebaikan, persahabatan dan hasrat untuk

mencintai dan dicintai;

3. Kebutuhan mental: pertumbuhan kecerdasan, kreativitas, dan tantangan yang

membangkitkan semangat;

4. Kebutuhan spiritual : sumbangan, arti dan keunikan

Kurang berfungsinya prinsip-prinsip manajemen dan lemahnya

kepemimpinan menjadikan pengelolaan di banyak madrasah Aliyah (terutama

swasta) kurang efektif. Begitu juga masih rendahnya komitmen SDM guru dan

staf Madrasah terhadap program pendidikan serta rendahnya partisipasi

masyarakat pada lembaga pendidikan, menjadikan madrasah seolah-olah hanya

formalitas saja. Hal ini berdampak sangat signifikan terhadap motivasi dan

prestasi siswa itu sendiri. Hal ini terlihat dalam raihan event-event internasional,

belum banyak yang berasal dari siswa Madrasah, walaupun beberapa event telah

diraih khususnya oleh MAN Insan cendekia. Seperti :

Table 1.5

Siswa Madrasah Berprestasi

No Nama Siswa Prestasi

1 Thariq Salafi

(MAN Insan Cendekia Serpong)

Peraih Medali Perak bidang Biologi pada

Olimpiade Tingkat Internasional di

Taiwan

2 Nabila Oktaviola

(MAN Insan Cendekia Serpong)

Peraih Medali Perak bidang Matematika

pada Olimpiade Tingkat Internasional di

Taiwan

3 Ahmad Faizi Ibadurrahman

(MAN Insan Cendekia Serpong)

Peraih Medali Emas bidang Kimia pada

Olimpiade tingkat Nasional di Manado

4 Gianlogi Grimaldi Maliar

(MAN Insan Cendekia Serpong)

Peraih Medali Emas bidang Astronomi

pada Olimpiade tingkat Nasional di

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/4458/4/D_ADP_0800804_CHAPTER1.pdf · humaniora menekankan kualitas-kualitas manusiawi dari ... dengan adanya tiga gelombang

Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11

Manado

5 M. Ali Muharram

(MAN Insan Cendekia Serpong)

Peraih medali Emas bidang Komputer

pada Olimpiade Tingkat Nasional di

Manado

6 Reza Putri Mahardika

(MTs N II Kediri)

Juara III Lomba Karya Ilmiah Remaja

LIPI ke-42 tahun 2011

Salah satu Madrasah Aliyah unggulan program Kementerian Agama

adalah MAN Insan Cendekia Serpong. Dalam pengantar buku Pedoman

Akademiknya (2012) disebutkan bahwa Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia

Serpong bertekad hadir sebagai bagian dari solusi bangsa yang menyiapkan kader

dengan pemimpin bangsa di masa depan yang sarat dengan keunggulan IPTEK

dan IMTAK. Dengan demikian MAN Insan Cendekia Serpong dapat memasok

kader bangsa yang siap membangkitkan kejayaan Indonesia masa depan dengan

keunggulan kehidupan di berbagai bidang.

Lebih dari itu MAN Insan Cendekia Serpong juga akan memberikan

sumbangsih kebangkitan bangsa dengan tetap terjaganya konservasi nilai

kebangsaan dan keagamaan. MAN Insan Cendekia Serpong setiap tahun

meluluskan siswanya dengan rata-rata nilai yang diraih dalam Ujian Akhir

Nasional (UAN) dengan grade A. Di samping itu MAN Insan Cendekia Serpong

aktif mengikuti kegiatan lomba, baik tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional,

dan internasional.

Di samping itu Madrasah Insan Cendekia Serpong Tangerang Selatan

Provinsi Banten, selain MAN Insan Cendekia di Gorontalo Sulawesi Utara,

merupakan proyek percontohan madrasah tingkat Aliyah (menengah atas) dari

Kementerian Agama Pusat. Di mana semua anggaran dan pengadaan serta

pemeliharaan fasilitasnya masuk dalam anggaran DIPA Kementerian Agama

pusat.

Madrasah efektif dan unggul khususnya model Madrasah Aliyah Negeri

Insan Cendekia Serpong, menjadi kebutuhan dan tuntutan masyarakat pada saat

ini. Walaupun secara makro ada permasalahan eksternal dan internal yang

menjadi kendala dalam pengembangan lembaga pendidikan Islam ini.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/4458/4/D_ADP_0800804_CHAPTER1.pdf · humaniora menekankan kualitas-kualitas manusiawi dari ... dengan adanya tiga gelombang

Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12

B. Identifikasi dan Fokus Masalah

Mengelola pendidikan secara umum, lebih khusus lagi pendidikan Islam,

bukanlah pekerjaan mudah, apalagi yang dimaksud dengan mengelola tidak

sekadar dalam pengertian “mempertahankan” yang sudah ada, tetapi melakukan

pengembangan secara sistematik dan sistemik, yang mengikuti aspek ideologis

(visi dan misi) kelembagaan dan langkah operasionalnya serta mencerminkan

pertumbuhan (growth), perubahan (change), dan pembaruan (reform) (Fadjar,

1998 : 91). Kemudian menurut A.Fadjar juga, ketiga hal ini harus terus-menerus

dilakukan untuk mendinamiskan pendidikan Islam agar tetap relevan dengan

perubahan yang berlangsung dengan cepat.

Sebagaimana dalam kaidah yang sering dikutip untuk masalah ini yaitu:

المـحافـظـة على قـديـم الـصـالخ واألخـد على الـجـديـد األصـالح

“Melestarikan hal lama yang baik dan mengambil hal baru yang lebih baik”.

Meskipun dalam perkembangan sampai saat ini, madrasah tidak lagi

ekslusif dengan menerima fiqh dan hadis saja (Rahim, dkk, 2012: 20) tetapi

berbagai disiplin ilmu lainnya juga diterima. Namun dalam pelaksanan

pendidikannya masih sangat perlu dikembangkan.

Madrasah atau sekolah harus dipahami sebagai satu kesatuan sistem

pendidikan yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling bergantung satu

sama lain. Dengan demikian, pengembangan kompetensi pada diri siswa tidak

dapat diserahkan hanya pada kegiatan belajar-mengajar (KBM) di kelas,

melainkan juga pada iklim kehidupan dan budaya sekolah secara keseluruhan.

Setiap sekolah sebagai suatu kesatuan diharapkan mampu memberikan

pengalaman belajar kepada seluruh siswanya untuk menguasai keempat

kompetensi di atas sesuai dengan jenjang pendidikannya dan misi khusus yang

diembannya.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/4458/4/D_ADP_0800804_CHAPTER1.pdf · humaniora menekankan kualitas-kualitas manusiawi dari ... dengan adanya tiga gelombang

Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

13

Secara teoritik, penilaian efektivitas sekolah perlu dilakukan dengan cara

mengkaji bagaimana seluruh komponen sekolah itu berinteraksi satu sama lain

secara terpadu dalam mendukung keempat kompetensi yang harus dikuasai oleh

siswa. Namun, pada praktiknya, pandangan yang holistik ini sulit

diimplementasikan secara sempurna karena keterbatasan pendekatan penilaian

yang dapat digunakan. Oleh karena itu, pengertian penilaian sekolah efektif

dirumuskan sebagai penilaian terhadap keoptimalan berfungsinya setiap

komponen sekolah dalam mendukung penguasaan kompetensi yang harus

dikuasai oleh siswa.

Kajian sejumlah literatur yang membahas tentang sekolah efektif akan

dijumpai rumusan pengertian yang bermacam-macam. Sekolah efektif adalah

sekolah yang semua sumber dayanya diorganisasikan dan dimanfaatkan untuk

menjamin semua siswa, tanpa memandang ras, jenis kelamin, maupun status

sosial-ekonomi, dapat mempelajari materi kurikulum yang esensial di sekolah itu.

Rumusan pengertian ini lebih diorientasikan pada pengoptimalan pencapaian

tujuan pendidikan sebagaimana termuat kurikulum.

Pengertian lain tentang sekolah efektif yakni sekolah efektif menunjukkan

pada kemampuan sekolah dalam menjalankan fungsinya secara maksimal, baik

fungsi ekonomis, fungsi sosial-kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya

maupun fungsi pendidikan. Fungsi ekonomis sekolah adalah memberi bekal

kepada siswa agar dapat melakukan aktivitas ekonomi sehingga dapat hidup

sejahtera. Fungsi sosial kemanusiaan sekolah adalah sebagai media bagi siswa

untuk beradaptasi dengan kehidupan masyarakat. Fungsi politis sekolah adalah

sebagai wahana untuk memperoleh pengetahuan tentang hak dan kewajiban

sebagai warga negara. Fungsi budaya adalah media untuk melakukan transmisi

dan transformasi budaya.

Berikut ini sebuah model sekolah yang efektif yang ditawarkan Jaap

Scheerens (2003 :52)

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/4458/4/D_ADP_0800804_CHAPTER1.pdf · humaniora menekankan kualitas-kualitas manusiawi dari ... dengan adanya tiga gelombang

Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

14

Gambar. 1.2

Aspek-aspek yang berkaitan dengan sekolah efektif

Dari beberapa identifikasi berkaitan dengan model sekolah efektif di atas,

peneliti menetapkan fokus masalah penelitian ini tentang: Bagaimana menjadikan

sebuah madrasah ideal sehingga menjadi sekolah efektif? Peneliti mengambil

studi kasus di Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Serpong yang banyak

dijadikan rujukan oleh madrasah-madrasah lain.

Konteks

Hasil dorongan dari tingkat administrasi yang lebih tinggi

Pembangunan pembiayaan pendidikan

Variabel (ukuran sekolah, sarana, prasarana, komposisi OSIS, kategori sekolah, kota/desa

Tingkat Sekolah

Tingkat hasil orientasi kebijakan

Kepemimpinan pendidikan

Konsensus, rencana kerjasama guru-guru

Kualitas isi kurikulum sekolah dan susunan formal

Keadaan yang terancam

Evaluasi potensial

Out Put : Hasil belajar siswa disesuaikan dengan

Prestasi sebelumnya

Kecerdasan

Input :

Pengalaman guru

Kemajuan tiap siswa

Dukungan orang tua

Tingkat Kelas

Waktu latihan (termasuk PR)

Susunan pengajaran

Kesempatan belajar

Harapan yang tinggi akan kemajuan siswa

Tingkat evaluasi dan pengawasan perkembangan siswa

Penguatan

Proses

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/4458/4/D_ADP_0800804_CHAPTER1.pdf · humaniora menekankan kualitas-kualitas manusiawi dari ... dengan adanya tiga gelombang

Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

15

C. Pertanyaan Penelitian

Secara sederhana dapat dipahami bahwa kata efektif itu sendiri mengandung

pengertian tentang derajat pencapaian tujuan yang ditetapkan, maka upaya

perumusan konstruk dan indikator efektivitas sekolah tidak dapat dilepaskan dari

konsep tentang kemampuan (kompetensi) yang hendak dikembangkan melalui

pendidikan di sekolah. Dengan memperhatikan keberadaan madrasah sebagai

sebuah lembaga pendidikan, berbagai kelemahan yang berkembang di masyarakat,

dan dengan mempertimbangkan akar budaya masyarakat yang menjunjung tinggi

nilai-nilai Agama, maka madrasah di Indonesia seharusnya dikembangkan untuk

membantu siswanya menguasai kompetensi yang berguna bagi kehidupannya di

masa depan, yaitu: (1) Kompetensi keagamaan, meliputi pengetahuan, sikap dan

keterampilan keagamaan yang diperlukan untuk dapat menjalankan fungsi

manusia sebagai hamba Allah Yang Mahakuasa dalam kehidupan sehari-hari (2)

Kompetensi akademik, meliputi pengetahuan, sikap, kemampuan, dan

keterampilan yang diperlukan untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi sesuai dengan jenjang pendidikannya. (3) Kompetensi

ekonomi, meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan untuk

dapat memenuhi kebutuhan ekonomi agar dapat hidup layak di dalam masyarakat.

(4) Kompetensi sosial pribadi, meliputi pengetahuan, sistem nilai, sikap dan

keterampilan untuk dapat hidup adaptif sebagai warga negara dan warga

masyarakat internasional yang demokratis.

Efektivitas sekolah pada dasarnya menunjukkan tingkat kesesuaiannya

antara hasil-hasil yang dicapai (achievements atau observed output) dengan hasil-

hasil yang diharapkan (objective targeta intended output) sebagaimana telah

ditetapkan. Abin Syamsuddin Makmun (1999:11)

Terkait dengan fokus penelitian tentang sekolah di atas, maka peneliti

merumuskan pertanyaan penelitian ini sebagai berikut:

1) Apakah tujuan madrasah dinyatakan secara jelas dan dapat diraih ?

2) Bagaimana kompetensi dan komitmen SDM (Kepala Sekolah, guru dan staf)

MAN Insan Cendekia Serpong ?

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/4458/4/D_ADP_0800804_CHAPTER1.pdf · humaniora menekankan kualitas-kualitas manusiawi dari ... dengan adanya tiga gelombang

Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

16

3) Bagaimana cara monitoring prestasi siswa dalam bidang akademik dan non

akademik di MAN Insan Cendekia Serpong?

4) Bagaimanakah partisipasi orang tua terhadap MAN Insan Cendekia Serpong?

5) Bagaimana tingkat orientasi kebijakan di MAN Insan Cendekia?

6) Bagaimana kepemimpinan kepala madrasah di MAN Insan Cendekia Serpong?

7) Bagaimanakah kurikulum dan evaluasi MAN Insan Cendekia Serpong?

8) Bagaimana budaya madrasah di MAN Insan Cendekia Serpong?

9) Bagaimana prestasi siswa bidang akademik dan non akademik di MAN Insan

Cendekia Serpong?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan amanat Undang-undang, pendidikan mempunyai posisi

strategis untuk meningkatkan kualitas, harkat dan martabat setiap warga negara

sebagai bangsa yang bermartabat dan berdaulat. Dalam konteks tersebut

pendidikan harus dilihat sebagai “alat sekaligus sarana” yang signifikan untuk

kemajuan sebuah bangsa.

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memverifikasi, melukis-

jelaskan dan memaknai determinasi madrasah efektif di MAN Insan Cendekia

Serpong dalam mencapai keefektifan sekolah, terutama yang terkait dengan hal-

hal sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan kompetensi dan komitmen SDM (Kepala Sekolah, guru dan

staf) MAN Insan Cendekia Serpong, monitoring prestasi siswa dalam bidang

akademik dan non akademik di MAN Insan Cendekia Serpong, partisipasi

orang tua, orientasi kebijakan MAN Insan Cendekia, kepemimpinan kepala

madrasah, kurikulum dan evaluasi MAN Insan Cendekia Serpong, budaya

madrasah, dan prestasi siswa bidang akademik dan non akademik di MAN

Insan Cendekia Serpong.

2. Menganalisis keterkaitan aspek kompetensi dan komitmen SDM (Kepala

Sekolah, guru dan staf), monitoring prestasi siswa dalam bidang akademik

dan non akademik, partisipasi orang tua, orientasi kebijakan kepemimpinan

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/4458/4/D_ADP_0800804_CHAPTER1.pdf · humaniora menekankan kualitas-kualitas manusiawi dari ... dengan adanya tiga gelombang

Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

17

kepala madrasah, kurikulum dan evaluasi, budaya madrasah, dan prestasi

siswa bidang akademik dan non akademik di MAN Insan Cendekia Serpong.

3. Merekomendasikan strategi peningkatan kualitas madrasah efektif di masa

depan.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara teoritis

maupun praktis. Secara teoritis, dapat memberikan masukan terhadap

pengembangan manajemen pendidikan khususnya di Indonesia dalam

merumuskan dan mendesain sekolah yang berkualitas.

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua

unsur pendidikan yang terkait dengan kondisi nyata yang dihadapi bersama dalam

rangka peningkatan mutu pendidikan, di samping mendorong dan memotivasi

lembaga-lembaga pendidikan lain dalam menerapkan manajemen pendidikan

berkualitas.

Rekomendasi yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan berdampak

positif bagi peningkatan kualitas sekolah, khususnya bagi madrasah-madrasah

yang ada di Indonesia.

F. Sistematika Penyajian

Penelitian ini disusun menjadi lima bab dan beberapa sub bab di dalamnya

dengan berpedoman pada buku Pedoman penulisan Karya Ilmiah, Tesis, dan

Disertasi yang diterbitkan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan

Indonesia tahun 2012.

Pada bab kesatu terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi dan

perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat/signifikansi

penelitian, dan sistematika penyajian penelitian.

Kemudian bab kedua menjelaskan tentang Kajian teori yang berkaitan

dengan determinasi madrasah efektif menuju keunggulan sebuah madrasah, yang

meliputi kajian tentang kompetensi dan komitmen SDM (Kepala Sekolah, guru

dan staf), monitoring prestasi siswa dalam bidang akademik dan non akademik,

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/4458/4/D_ADP_0800804_CHAPTER1.pdf · humaniora menekankan kualitas-kualitas manusiawi dari ... dengan adanya tiga gelombang

Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

18

partisipasi orang tua, orientasi kebijakan kepemimpinan kepala madrasah,

kurikulum dan evaluasi, budaya madrasah, dan prestasi siswa bidang akademik

dan non akademik dan teori-teori yang dianggap korelasional dengan penelitian,

serta kerangka pemikiran

Bab dua mengenai Metode Penelitian, terdiri atas uraian dan penjelasan

tentang lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, tehnik

pengumpulan data serta analisis data.

Bab empat mendeskripsikan hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri

dari temuan di lapangan tentang kompetensi dan komitmen SDM (Kepala Sekolah,

guru dan staf), monitoring prestasi siswa dalam bidang akademik dan non

akademik, partisipasi orang tua, orientasi kebijakan kepemimpinan kepala

madrasah, kurikulum dan evaluasi, budaya madrasah, dan prestasi siswa bidang

akademik dan non akademik di MAN Insan Cendekia Serpong

Bab lima terdiri dari kesimpulan dan saran yang merupakan penafsiran dan

pemaknaan peneliti terhadap hasil pembahasan temuan penelitian. Pada bagian

akhir dari penulisan dicantumkan pula daftar pustaka serta berbagai lampiran yang

ada hubungannya dengan penelitian ini.