bab i pendahuluan · harga terjangkau oleh masyarakat. b. model dan mutu sesuai dengan fungsi...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latax Belakang
Usaha pengembangan industri kecil dan menengah
ke daerah-daerah pedesaan baik di bidang pertanian
maupun non pertanian, merupakan upaya pemerintah untuk
penyebaran aktivitas ekonomi masyarakat. Program
pembangunan usaha kecil dan menengah yang disebarkan
Ice seluruh daerah bex-tujuan untuk meningkatkan dan
meratakan hasil-hasil pembangunan nasional. Disamping
tujuan tersebut masih ada sasaran lain yakni :
a. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam berusaha.
b. Memanfaatkan potensi dan sumber alam yang
tersedia.
c. Membuka serta memperluas lapangan kerja baru.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang
ada maupun yang mungkin timbul di masa mendatang
khususnya yang menyangkut kehidupan masyarakat,
program pembangunan industri kecil dan menengah
melalui pengembangan industri genteng merupakan salah
satu alternatif dalam usaha penyediaan lapangan kerja
di luar sektor pertanian.
Di sisi lain terlihat laju pembangunan fisik
seperti pembangunan gedung-gedung kantor, pembangunan
perumahan dan tempat-tempat ibadah, cenderung
menggunakan atap dari jenis genteng. Penggunaan atap
dari jenis genteng ini kemungkinan sekali didasarkan
atas pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
a. Harga terjangkau oleh masyarakat.
b. Model dan mutu sesuai dengan fungsi sebagai
atap.
Untuk memenuhi kebutuhan genteng dari masyarakat
perlu adanya peningkatan jumlah yang disertai dengan
peningkatan mutu dengan harga yang tetap terjangkau.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi maka para pengrajin pun telah mengikuti
perkembangan teknologi yang terkait dengan bidang
usahanya. Hal ini terbukti dari adanya perubahan
penggunaan peralatan kerja dari tradisional menjadi
peralatan yang lebih canggih yaitu dengan menggunakan
mesin press. Dengan peralihan penggunaan peralatan
kerja dalam usaha produksi genteng dari cara
tradisional ke cara penggunaan mesin press akan
menimbulkan perubahan terhadap :
a. Jumlah produk yang dihasilkan.
b. Mutu / standard produk.
c. Komposisi penggunaan sumber daya atau £aktor-faktor
produksi.
Adanya beberapa dampak sampingan seperti yang
telah dikemukakan di atas merupakan suatu tantangan
bagi pihak pengusaha untuk mengadakan perhitungan yang
cermat, dalam memilih alternatif keputusan yang akan
diambil.
Keputusan tersebut pada akhirnya merupakan suatu
dasar untuk mengembangkan usahanya di masa mendatang
searah dengan kemampuan perusahaan dan faktor-faktor
ekstern yang akan diambil.
Atas pertimbangan-pertimbangan yang rasional yang
didukung dengan data akan memberikan ciri atas
keputusan yang diambil pengusaha dalam pengembangan
usaha yang dikelolanya. Oleh karena itu tidak dapat
dipungkiri, bahwa suatu peralihan dan pengembangan
metode kerja, alat kerja dan sistem kerja akan
merupakan suatu tantangan yang memerlukan penanganan
yang lebih intensif. Sebagai akibatnya terjadi
perubahan besarnya keuntungan usaha yang akan
diperoleh pengusaha genteng mesin press dibandingkan
dengan pengusaha genteng tradisional. Tetapi patut
diingat bahwa peningkatan jumlah keuntungan tersebut
tentunya akan diikuti dengan peningkatan biaya
sehubungan dengan adanya perubahan teknologi termasuk
peralihan dan pengembangan metode kerja, alat kerja
dan sistem kerja.
Pengaruh perubahan teknologi terletak pada
efisiensi dan efektivitas produksi, yaitu mengenai
kecepatan proses produksi serta mutu yang dapat lebih
dikendalikan. Tetapi memiliki pula resiko, yaitu
kebutuhan akan tenaga kerja yang dapat menunjang
kelebihan-kelebihan seperti tertulis di atas dan
sistem manajemen yang lebih baik pula. Seperti telah
disebutkan di atas, itulah permasalahan yang akan
diteliti oleh penulis, yaitu apakah akan terjadi
perubahan terhadap prosentase keuntungan dengan adanya
perubahan teknologi tersebut. Sedangkan industri
genteng tradisional sendiri memiliki pula beberapa
kelebihan yang patut dipertimbangkan, yang dalam
kenyataannya tidak hanya membuat industri tersebut
dapat tetap hidup dalam persaingan bisnis genteng,
tetapi bahkan pada saat ini sudah menjadi ancaman bagi
industri genteng mesin press.
Beberapa kelebihan tersebut adalah :
1. menggunakan alat cetak yang saraa seperti digunakan
genteng mesin press, sehingga menghasilkan produk
dengan bentuk / model serupa
2. setelah pencetakan dilakukan penggosokan atau
dengan istilah mereka "dielus", agar diperoleh
hasil akhir yang lebih halus.
3. harga yang jauh lebih murah dibanding dengan
genteng mesin press.
Dengan mengetahui tingkat keuntungan usaha antara
kedua proses produksi ini, maka akan dapat dipilih
cara produksi mana yang paling tepat untuk usaha yang
ditanganinya sesuai dengan kemampuan pengusaha
(termasuk di antaranya : keterampilan dan kreativitas,
dana yang dimiliki / modal, dsb. ).
Dalam penelitian ini sebagai daerah penelitian,
yaitu Kecamatan Ambulu dan Kecamatan Wuluhan Kabupaten
Jember. Dimana di daerah tersebut terdapat beberapa
pengrajin genteng yang dianggap cukup untuk menjadi
objek dalam penelitian ini.
1.2 Penjelasan Jtidnl
Sesuai dengan latar belakang masalah yang
dipaparkan di muka, maka penulis memilih judul untuk
skripsi ini adalah : Studi Perbandingan Antara Usaha
Genteng Tradisional "Y" Dengan Genteng Mesin Press
"UD Z" Di Kabupaten Jember ( Suatu Tinjauan
Finansial ) . Untuk menghindari adanya perbandingan
penafsiran terhadap judul skripsi di atas, maka
penulis perlu menjelaskan judul ini sebagai berikut :
• Studi :merupakan suatu proses menggali
sesuatu pengetahuan yang ingin
diperoleh;belajar; mempelajari.
• Perbandingan :penilaian suatu objek terhadap
objek lainnya dalam jenis /
satuan yang sama.
• Antara :merupakan kata yang
menghubungkan dua objek yang
diperbandingkan nilainya.
• Usaha imerupakan kata kerja yang
berarti melakukan sesuatu untuk
memperoleh / mencapai tujuan.
•Genteng tradisional :atap rumah yang terbuat dari
bahan tanah liat yang dibuat
dengan cara dan alat yang
sederhana (alat press dari bahan
kayu) .
• "Y" rinisial samaran usaha yang
menjadi tempat penelitian.
• Dengan :merupakan kata penghubung
•Genteng me3in press :atap rumah yang dibuat dengan
menggunakan alat press yang
dilapisi plat besi.
• UD "Z" :inisial samaran.
•Di Kabupaten Jember :nama tempat yang dijadikan objek
penelitian.
• Tinjauan Finansial rpembandingan yang dilakukan
berdasarkan hasil penjualan
serta laba / rugi perusahaan.
Arti dari keseluruhan judul di atas merupakan
kajian secara mendalam yang menjelaskan perbedaan
genteng tradisional dengan genteng mesin press
ditinjau dari segi 1inansialnya.
1.3 AlsLsan Pemllihan Judnl
Oleh karena tidak dapat dipungkiri bahwa suatu
peralihan dan pengembangan metode kerja, alat kerja
dan sistem kerja akan merupakan suatu tantangan yang
memerlukan penanganan yang lebih intensif. Sebagai
akibatnya terjadi perubahan besar keuntungan usaha,
antara pengusaha genteng tradisional dengan pengusaha
genteng yang menggunakan mesin press.
Oleh karena itu dengan mengetahui tingkat
keuntungan usaha antara kedua proses produksi ini bila
ditinjau dari segi finansial, maka akan dapat dipilih
cara produksi mana yang paling tepat dan sesuai untuk
pengrajin-pengrajin atau pengusaha-pengusaha industri
genteng sesuai dengan kemampuannya, khususnya
kemampuan finansial yang berkaitan dengan faktor
utama, yaitu dana sebagai modal. Yang dapat kita
pastikan dari sudut pandang tersebut bahva tiap-tiap
pengusaha / pengrajin tentu berbeda.
1.4 Tnjuan Dan. Mfmfaat Penelitian
1.4.1 Tajnan Penelltian
Sesuai dengan permasalahan di muka, maka tujuan
penelitian ini adalah :
l.Ingin mengetahui besarnya perbedaan tingkat
keuntungan yang diperoleh dari industri genteng
tradisional dan genteng mesin press bila ditinjau
dari segi finansial
2.Untuk melihat apakah industri genteng mesin press
merupakan tantangan bagi industri genteng
tradisional dan bagaimana peluang "hidup" industri
genteng tradisional.
3.Mempraktekkan teori yang sudah diperoleh di
bangku kuliah dan literatur yang dipelajari melalui
studi perbandingan antara genteng tradisional dengan
genteng mesin press.
1.4.2 Manfaat Penelit±an
Adapun manfaat penelitian yang akan diperoleh
adalah :
l.Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi para pengambil keputusan,
khususnya didalam investasi dana dalam usaha
industri genteng tradisional maupun dengan cara
mesin press bila ditinjau dari segi finansialnya.
2.Dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian
sejenis yang lebih mendalam serta ruang lingkup
penelitian yang lebih luas.
10
3.Bagi penulis sendiri diharapkan dapat menambah
wawasan dan kemampuan berpikir terutama melalui
masalah yang ada.
4.Menambah khasanah kepustakaan.
1.5 SisteroafciJta Pembahasan
Agar sesuatu yang dibahas dalam skripsi ini dapat
diketahui dan dimengerti dengan jelas dan tepat, maka
masing-masing bab atau bagian pembahasan akan penulis
uraikan dalam sistematika pembahasan berikut ini :
• Bab I, merupakan bab pendahuluan yang menguraikan
latar belakang, penjelasan judul, alasan pemilihan
judul, tujuan penulisan, sistematika pembahasan dan
metodologi.
• Bab II, merupakan bab yang mengurai kan teori yang
berhubungan dengan perhitungan mengenai analisa rasio
keuangan dan perolehan laba jangka pendek, serta
melihat tingkat keuntungan yang diperoleh tiap-tiap
usaha dengan menggunakan dasar analisa CVP yang
meliputi perhitungan Break Even (Impas), Margin Of
Safety (Batas Keselamatan) , Degree Of Operating
Leverage dan Contribution Margin (Marjin Kontribusi).
• Bab III, bab yang menguraikan gambaran umum dari
industri genteng.
11
• Bab IV, merupakan bab yang berisikan pembahasan
terhadap berapa besar perbedaan tingkat keuntungan
dari usaha industri genteng tradisional dan usaha
industri genteng mesin press bila ditinjau dari segi
finansial.
• Bab V, bab yang berisikan kesimpulan dari pembahasan
yang telah dilakukan dan mengemukakan saran-saran
yang dianggap perlu.
Dari alur pembahasan ini, penulis berharap agar
pembahasan lebih terarah dan tujuan dari penulisan
skripsi ini dapat tercapai.
1.6 Metodologi.
1.6.1 Pextxjnusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan,
maka yang menjadi masalah penelitian ini adalah berapa
besar perbedaan antara tingkat keuntungan yang
diterima dari usaha industri genteng tradisional
dengan tingkat keuntungan yang diterima dari usaha
industri genteng mesin press.
12
1.6.2 H±potesa Kexja
Bertitik tolak dari rumusan masalah, tujuan dan
kerangka pemikiran penelitian yang telah diuraikan di
atas, maka dalarn penelitian diajukan rumusan hipotesis
sebagai berikut : n Bahwa usaha genteng dengan
menggunakan cara tradisional memiliki tingkat
keuntungan (prosentase keuntungan) yang sama dengan
tingkat (prosentase) keuntungan bila menggunakan mesin
press ".
Asumsi yang mendasari hipotesis tersebut adalah
bahwa dalam penggunaan mesin press terdapat tambahan
biaya perawatan mesin, biaya tenaga kerja serta bahan
baku yang lebih banyak - dengan ukuran genteng yang
sama ~ dibanding dengan cara tradisional. Serta pada
kenyataan yang diperoleh penulis bahwa pengusaha
genteng mesin press sudah merasa terancam dengan
perkembangan industri genteng tradisional yang
memiliki pula kelebihan tertentu seperti sudah
disebutkan di atas.
1.6.3 Mstode Penelitian
Dan untuk mencapai tujuan penelitian ini, penulis
menggunakan :
13
1. Wawancara : yaitu teknik pengumpulan data dengan
cara pengajuan pertanyaan kepada
pengusaha industri genteng sebagai
responden.
2.Dokumentasi :dengan cara mengambil dari dokumen-
dokumen yang ada pada objek
penelitian.
Didalam pengambilan anggota sample (responden)
digunakan metode Proporsional Random Sampling.
1.6.4 Metode Tengolahan Data
Dalam pengolahan data, penulis menggunakan
analisa pengukuran kuantitatif , antara lain : Gross
Margin Ratio (Rasio Laba Kotor), Net Margin Ratio,
Operating Ratio, Titik impas (Break Even Point),
Margin of Safety (MOS), Degree of Operating Leverage
(DOL), untuk menghitung peningkatan penjualan yang
diperlukan pengusaha untuk mencapai tingkat
pertumbuhan tertentu.
Metode kuadrat terkecil (Least-Square Method)
untuk menghitung pemisahan biaya campuran ke dalam
biaya tetap dan biaya variabel, yang selanjutnya
14
digunakan memperoleh hasil marjin kontribusi serta
rasio marjin kontribusi.
Penggunaan metode full costing dan variable
costing untuk membedakan perhitungan harga pokok
penjualan sebagai dasar penerapan analisa rasio dan
analisa biaya-volume-laba (CVP).