bab i pendahuluan a.etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66239/potongan/s2-2013... · wilayah...

15
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air (SDA) bertujuan mewujudkan kemanfaatan sumberdaya air yang berkelanjutan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Pengelolaan sumberdaya air meliputi konservasi sumberdaya air, pendayagunaan sumberdaya air dan pengendalian daya rusak air. Mewujudkan kemanfaatan SDA dimaksud diperlukan kegiatan pendayagunaan SDA yang antara lain meliputi kegiatan penyediaan SDA di wilayah sungai. Provinsi Lampung memiliki beberapa daerah aliran sungai (DAS), yaitu: DAS Sekampung, Seputih, Tulang Bawang, Semangka, dan Jepara. Data dari beberapa DAS tersebut yang paling strategis dan potensial untuk dikembangkan adalah DAS Sekampung karena memiliki nilai penting sebagai salah satu daerah sumber penghasil padi nasional. Data monitoring memberikan gambaran bahwa fluktuasi debit Way Sekampung dalam satu tahun cukup besar, artinya pada waktu debit besar (pada saat bulan-bulan basah) akan kelebihan air dan bahkan di beberapa tempat menimbulkan banjir sebaliknya pada waktu debit kecil (pada saat bulan-bulan kering) terjadi kekurangan air dan bahkan kering sama sekali, artinya makin besar fluktuasi debit rata-rata musim hujan dibandingkan dengan musim kemarau, hal ini mengindikasikan DAS kurang baik. Data kondisi debit tersebut di atas maka dilakukanlah upaya untuk menampung kelebihan debit pada waktu musim hujan

Upload: dinhthuy

Post on 20-Jan-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A.etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66239/potongan/S2-2013... · Wilayah Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, menurut ... jarak ± 90 Km sebelah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang

Sumberdaya Air (SDA) bertujuan mewujudkan kemanfaatan sumberdaya air yang

berkelanjutan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Pengelolaan sumberdaya

air meliputi konservasi sumberdaya air, pendayagunaan sumberdaya air dan

pengendalian daya rusak air. Mewujudkan kemanfaatan SDA dimaksud

diperlukan kegiatan pendayagunaan SDA yang antara lain meliputi kegiatan

penyediaan SDA di wilayah sungai.

Provinsi Lampung memiliki beberapa daerah aliran sungai (DAS), yaitu:

DAS Sekampung, Seputih, Tulang Bawang, Semangka, dan Jepara. Data dari

beberapa DAS tersebut yang paling strategis dan potensial untuk dikembangkan

adalah DAS Sekampung karena memiliki nilai penting sebagai salah satu daerah

sumber penghasil padi nasional.

Data monitoring memberikan gambaran bahwa fluktuasi debit Way

Sekampung dalam satu tahun cukup besar, artinya pada waktu debit besar (pada

saat bulan-bulan basah) akan kelebihan air dan bahkan di beberapa tempat

menimbulkan banjir sebaliknya pada waktu debit kecil (pada saat bulan-bulan

kering) terjadi kekurangan air dan bahkan kering sama sekali, artinya makin besar

fluktuasi debit rata-rata musim hujan dibandingkan dengan musim kemarau, hal

ini mengindikasikan DAS kurang baik. Data kondisi debit tersebut di atas maka

dilakukanlah upaya untuk menampung kelebihan debit pada waktu musim hujan

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A.etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66239/potongan/S2-2013... · Wilayah Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, menurut ... jarak ± 90 Km sebelah

2

dan disimpan untuk mengatasi kekurangan debit pada waktu musim kemarau

(kering) dengan membangun Bendungan/Waduk Batutegi di bagian hulu DAS

Sekampung.

Pelayanan air untuk irigasi teknis dilakukan melalui Bendung Argoguruh

di hilir dari Waduk Batutegi. Rencana pelayanan air irigasi mencapai 65.500 ha,

yang berarti identik dengan debit layanan air mencapai 65 m3/dtk, tetapi pada

kenyataannya debit rencana tersebut sulit dicapai, terutama jika diperlukan pada

musim kemarau. Data yang termonitor pada Bendung Argoguruh menunjukkan

debit minimum pada musim hujan mencapai 26,10 m3/dtk dan debit minimum

pada musim kemarau hanya 2,60 m3/dtk, sedangkan debit maksimum pada

bendung Argoguruh tercatat mencapai 501,35 m3/dtk. Hal ini berarti adanya

potensi ketersediaan air di Way Sekampung yang dapat dikonservasi dengan

adanya Bendungan Batutegi sebagai tempat penyimpanan air.

Kebutuhan akan hasil pertanian, energi listrik dan air baku semakin

meningkat dengan bertambahnya penduduk, oleh karena itu untuk meningkatkan

produksi pertanian, suplai energi listrik, sumber air baku, salah satu alternatif

upaya yang ditempuh yaitu pembangunan waduk/reservoir atau bendungan

sebagai potensi sumberdaya air yang dapat di manfaatkan untuk keperluan

tersebut. Hal tersebut sebaiknya mengoptimalkan pengoperasian dan pengelolaan

waduk yang mempunyai debit inflow air yang terbatas, sehingga didapatkan hasil

kinerja yang semaksimal mungkin. Permasalahan yang banyak terjadi di suatu

genangan waduk salah satunya adalah keseimbangan antara ketersediaan air dan

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A.etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66239/potongan/S2-2013... · Wilayah Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, menurut ... jarak ± 90 Km sebelah

3

pengaturan pola penyebaran air untuk pemanfaatan waduk yang optimal, sehingga

perlu adanya kajian mengenai neraca air/water balance.

Waduk yang di bangun di hulu Way Sekampung memiliki tujuan, yaitu:

(1) aspek pendayagunaan dan perekonomian berupa air irigasi, pembangkit listrik

tenaga air (PLTA), serta penyedia air baku untuk kebutuhan domestik, (2) aspek

lingkungan dan pengendalian daya rusak air berupa konservasi air untuk

mengatasi fluktuasi yang besar antara debit rata-rata musim hujan dengan debit

rata-rata musim kemarau, serta pengendalian banjir, (3) aspek pariwisata dan

pengembangan perikanan darat.

Operasional Waduk Batutegi disinergikan bersamaan dengan Bendung

Argoguruh, sehingga pengaturan air Waduk Batutegi terintegrasi dengan Bendung

Argoguruh yang berada di hilirnya. Penggunaan air diupayakan secara bersamaan

untuk memenuhi tiga tujuan, yaitu irigasi, pembangkit listrik dan suplai air baku

air minum. Pedoman operasi Waduk Batutegi yang berhubungan dengan Bendung

Argoguruh harus dilaksanakan dengan mengacu pada kurva aturan “rule curve”

operasi waduk, yaitu kurva aturan atas, kurva aturan bawah, dan kurva aturan

bawah kritis.

Cara penentuan kebijakan pengoperasiannya, “rule curve” eksisting yang

ada perlu dievaluasi kembali. Hal ini diperlukan teknik pemodelan pengoperasian

waduk yang secara eksplisit mampu mempresentasikan keadaan pengoperasian

sesungguhnya, dan perlu diingat setiap waduk tentu selalu terkait dengan proses

sedimentasi yang terus berlangsung. Teknik optimasi yang sering dipergunakan

dalam pengoptimasian sumberdaya air, masing-masing teknik optimasi tersebut

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A.etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66239/potongan/S2-2013... · Wilayah Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, menurut ... jarak ± 90 Km sebelah

4

memiliki karakteristik dan keunggulan tersendiri dibandingkan dengan yang lain,

contohnya Program Linier Deterministik. Teknik optimasi yang ada diliteratur

maka optimasi menggunakan Program Linier Deterministik menjadi salah satu

pilihan karena beberapa kelebihan yaitu teknik ini dapat digunakan merangkum

sasaran dan kendala yang bersifat non linier, dapat mengakomodasi fenomena

deterministik dari inflow sungai, dapat menghasilkan pola pengoperasian waduk

dengan tahapan-tahapan keputusan yang lebih baik. Pola operasi waduk yang

dihasilkan dari optimasi tersebut diharapkan menjadi efektif dan handal (reliable).

Penelitian ini ditujukan untuk pengaturan pengoperasian waduk dengan

menggunakan metode optimasi Program Linier Deterministik, guna mendapatkan

pedoman operasi ideal dalam pemenuhan berbagai kebutuhan air.

B. Lokasi Penelitian

Wilayah Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, menurut

Permen PU No. 11A/PRT/M/2006, provinsi Lampung dibagi 3 wilayah sungai,

yaitu: wilayah sungai Seputih-Sekampung, wilayah sungai Mesuji-Tulang

Bawang, dan wilayah sungai Semangka dengan luas total ± 25.700 km2. Provinsi

Lampung mempunyai luas 35.288,35 km2, 144 ribu ha jaringan irigasi teknis yang

tersebar di sejumlah kabupaten di Lampung. Luas DAS way sekampung (5675

km2), dengan luas irigasi 66.500 ha dan Luas DAS way seputih (7550 km

2),

dengan luas irigasi 20.200 ha.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A.etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66239/potongan/S2-2013... · Wilayah Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, menurut ... jarak ± 90 Km sebelah

5

Rincian Daerah Aliran Sungai Provinsi Lampung adalah sebagai berikut:

1. Sungai Tulang Bawang : 10150 km2,

2. Sungai Seputih : 7550 km2,

3. Sungai Sekampung : 5675 km2,

4. Sungai Semangka : 1525 km2,

5. Sungai Jepara : 800 km2.

Peta wilayah sungai di Provinsi Lampung disajikan pada Gambar 1.1

berikut ini.

Sumber: Keppres No. 12 tahun 2012 tentang Wilayah Sungai

Gambar 1.1 Peta wilayah sungai di Provinsi Lampung.

Wilayah sungai Seputih-Sekampung terdapat 2 (dua) waduk yaitu: Waduk

Batutegi di Kabupaten Tanggamus dan Waduk Jepara di Kabupaten Lampung

Timur, sedangkan di wilayah sungai Mesuji-Tulang Bawang terdapat waduk Way

Rarem di Kabupaten Lampung Utara.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A.etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66239/potongan/S2-2013... · Wilayah Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, menurut ... jarak ± 90 Km sebelah

6

Waduk/Bendungan Batutegi berlokasi di Kabupaten Tanggamus dengan

jarak ± 90 Km sebelah barat daya dari Kota Bandar Lampung, bendungan yang

dibangun dengan dan dari APBN dan bantuan Japan Bank For International

Coorperation (JBIC) atau LOAN OECF itu juga berfungsi sebagai

pembangkit listrik, penyediaan bahan baku air minum untuk kawasan Kota

Bandar Lampung, Metro dan daerah Beranti di Kabupaten Lampung selatan.

Peta lokasi waduk disajikan pada Gambar 1.2 berikut ini.

Gambar 1.2 Peta lokasi waduk.

Informasi Bendungan/Waduk Batutegi secara lengkap akan disajikan pada

Lampiran 1.

C. Rumusan Masalah

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A.etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66239/potongan/S2-2013... · Wilayah Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, menurut ... jarak ± 90 Km sebelah

7

Latar belakang diatas dapat dibuat perumusan masalah yaitu bagaimana

pedoman pengoperasian Waduk Batutegi, agar dapat dimanfaatkan sebagai

potensi ketersediaan air secara optimal, baik untuk melayani daerah irigasi areal

sawah, melayani kebutuhan akan suplai energi listrik ke jaringan interkoneksi

Sumbagsel sebesar 100 GWh/tahun, maupun untuk pelayanan air baku di wilayah

layanan Waduk Batutegi.

Debit air yang dilepas oleh Bendungan Batutegi adalah sesuai dengan

kebutuhan total air irigasi yang telah ditetapkan dalam Rencana Tata Tanam

Global (RTTG) sesuai dengan Keputusan Gubernur, serta air untuk pemeliharaan

lingkungan sungai.

Kriteria kinerja waduk optimal, yaitu:

1. Keuntungan maksimum (water value), yaitu maksimum lahan sawah yang

dapat terairi (intensitas tanam) sehingga hasil padi meningkat,

2. Kemampuan suplai air terhadap kebutuhan air (nilai rerata faktor k),

3. Keandalan (reliabilitas) kinerja operasi waduk (R), yaitu kebutuhan air

selalu dapat dipenuhi oleh waduk.

Air yang tersimpan dalam Waduk Batutegi selanjutnya dipergunakan

untuk memenuhi kebutuhan irigasi di Daerah Irigasi Sekampung Sistem dengan

cara melepas air melalui water way (pintu air), untuk kemudian masuk ke dalam

sungai Way Sekampung dan mengalir sepanjang ± 65 km ke arah hilir untuk

selanjutnya disadap oleh Bendung Argoguruh. Panjang Way Sekampung ± 623

km, dengan luas DAS 5.675 km2, serta memiliki 12 cabang sungai.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A.etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66239/potongan/S2-2013... · Wilayah Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, menurut ... jarak ± 90 Km sebelah

8

Peta Bendungan Batutegi dan Bendung Argoguruh disajikan pada Gambar

1.3 berikut ini.

Gambar 1.3 Peta Bendungan Batutegi dan Bendung Argoguruh.

Peta Irigasi Way Sekampung disajikan pada Gambar 1.4 berikut ini.

Gambar 1.4 Irigasi Way Sekampung.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A.etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66239/potongan/S2-2013... · Wilayah Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, menurut ... jarak ± 90 Km sebelah

9

Way Sekampung hanya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan areal

irigasi yang berasal dari penyadapan oleh Bendung Argoguruh untuk areal irigasi

seluas 20.600 hektar ketika Bendungan Batutegi belum dibangun, akan tetapi

setelah selesainya pembangunan Bendungan Batutegi di bagian hulu Way

Sekampung, maka total areal irigasi dapat dikembangkan hingga mencapai

sebesar ± 66.500 hektar. Data potensi luas baku tersebut, dibuat suatu rencana

tanam yang mempunyai hubungan dengan kebutuhan air irigasi tanaman,

sehingga diharapkan akan sesuai antara realisasi tanam dengan rencana tanam

yang telah diprogramkan. Skema DAS Way Sekampung disajikan pada Gambar

1.5 berikut ini.

Gambar 1.5 Skema DAS Way Sekampung.

Masalah lain yang dihadapi Bendungan Batutegi adalah air yang

dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik yang dilepas cukup besar pada saat

beban puncak yaitu mulai dari pukul 17.00 WIB s.d pukul 22.00 WIB. Air yang

dilepas setiap hari tersebut terus mengalir ke arah hilir yaitu ke sungai Way

Sekampung dan diteruskan ke Bendung Argoguruh serta ke Daerah Irigasi

WEIR

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A.etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66239/potongan/S2-2013... · Wilayah Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, menurut ... jarak ± 90 Km sebelah

10

Sekampung system, akan tetapi pada saat Sekampung Sistem tidak memerlukan

air, air tetap dialirkan dan dibuang ke laut, hal ini disebabkan karena air yang

dilepas di Bendungan Batutegi tersebut diperlukan untuk diambil energinya untuk

pembangkit tenaga listrik. Mengatur air yang dilepas pada jam tertentu itu

diperlukan suatu metode pengelolaan air yang optimal. Pola operasi Bendungan

Batutegi dalam menyuplai air ke D.I Sekampung sistem berpedoman pada SK

Gubernur Lampung tentang Rencana Tata Tanam Global yang diterbitkan setiap

tahun.

Tujuan utama dibangunnya Bendungan Batutegi adalah untuk irigasi,

maka pengoperasian PLTA sebaiknya menyesuaikan jadual pelepasan air untuk

irigasi tersebut. Kondisi ini tidak jarang menimbulkan konflik kepentingan

mengingat Provinsi Lampung sering mengalami kendala dalam hal kebutuhan dan

ketersediaan pasokan listrik. Tujuan dibangunnya Bendungan Batutegi adalah

untuk menyuplai D.I Sekampung Sistem pada saat musim kemarau, dalam

kenyataannya tidaklah demikian mengingat kondisi tata guna lahan (vegetasi)

yang ada relatif sudah rusak, terutama di daerah sepanjang sungai antara

Bendungan Batutegi dan Bendung Argoguruh. Daerah sepanjang sungai tersebut

saat ini sudah banyak yang menjadi areal perladangan dan permukiman sehingga

tidak lagi menjadi daerah hijau yang mampu menyimpan air. Hal ini

menyebabkan bila curah hujan tinggi debit air di Sungai Way Sekampung sangat

besar bahkan jauh di atas debit air yang dibutuhkan untuk irigasi dan kelebihan air

tersebut dibuang ke laut. Debit air yang berlebih di Way Sekampung tersebut

durasinya sangat singkat, sehingga bila dalam waktu 2 atau 3 hari tidak ada curah

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A.etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66239/potongan/S2-2013... · Wilayah Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, menurut ... jarak ± 90 Km sebelah

11

hujan maka debit air sangat kecil dan kekurangan air untuk irigasi harus disuplai

dari Bendungan Batutegi. Kondisi yang demikian ini menyebabkan tidak

seimbangnya inflow dan outflow Bendungan Batutegi sehingga sejak tahun 2005

elevasi muka air terus menurun. Posisi terendah penurunan elevasi muka air

terjadi pada September 2008 yaitu +226 m (48 m di bawah muka air normal +274

m). Kapasitas tampung ±690 juta m3, saat itu hanya tinggal ±95 juta m

3, maka

perlu dilakukan evaluasi terhadap data pelepasan air dengan menyandingkan data

outflow Bendungan Batutegi dan kebutuhan air irigasi di pintu intake Bendung

Argoguruh. Data yang ada sering terjadi overlabing, yaitu adanya suplai air pada

saat di areal sawah sudah cukup air. Permasalahan ini diusulkan perlu adanya

studi optimasi pengelolaan Bendung Argoguruh dan Bendungan Batutegi.

Pola operasi Waduk Batutegi saat ini mengikuti 3 (tiga) kurva aturan

seperti disajikan pada Gambar 1.6 sebagai berikut.

Gambar 1.6 Kurva Aturan Waduk Batutegi.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A.etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66239/potongan/S2-2013... · Wilayah Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, menurut ... jarak ± 90 Km sebelah

12

1. Kurva Aturan Atas (Upper Rule Curve)/KAA

Kurva ini berada di atas batas tampungan efektif waduk untuk waduk

Batutegi, jika batas tersebut terlampaui (di atas Kurva Aturan Atas) maka

penggunaan air harus dimaksimalkan agar segera dapat mengurangi kapasitas

efektif waduk sampai di bawah kurva aturan atas. Pelepasan air waduk harus

digunakan semaksimal mungkin.

2. Kurva Aturan Bawah (Lower Rule Curve)/KAB

Kurva ini merupakan batas bawah tampungan efektif waduk. Kekurangan

air terjadi ketika tampungan efektif turun di bawah batas tersebut. Permukaan air

waduk saat berada (di antara Kurva Aturan Atas dan Kurva Aturan Bawah), maka

air yang dilepas harus berdasarkan pada ketersediaan air di Argoguruh sehingga

pengeluaran air hanya untuk memenuhi kebutuhan irigasi (RTTG). Operasional

pembangkit listrik dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Pembangkit listrik dioperasikan tidak penuh (Non-Firm Power to be

generated), pembangkit listrik tergantung pada air yang dilepas dari

waduk.

b. Pembangkit listrik dioperasikan penuh (Firm Power to be generated),

pembangkit listrik dioperasikan secara penuh untuk itu diperlukan

tambahan air dari waduk.

3. Kurva Aturan Bawah Kritis (Critical Lower Rule Curve)/KABK

Kurva ini merupakan batas bawah luar biasa tampungan efektif waduk.

Tampungan efektif waduk turun di bawah batas kurva ini maka terjadi keadaan

sangat kekurangan air.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A.etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66239/potongan/S2-2013... · Wilayah Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, menurut ... jarak ± 90 Km sebelah

13

Permukaan air waduk saat berada (di antara Kurva Aturan Bawah dan

Kurva Aturan Bawah Kritis), pada saat itu maka air yang dilepas dari waduk

hanya untuk memenuhi 70% dari kebutuhan irigasi, namun kebutuhan untuk air

baku air minum dan pemeliharaan lingkungan harus tetap dilayani secara penuh.

Penggunaan air untuk pembangkit listrik sangat terbatas dan tergantung pada

pengeluaran air dari waduk tersebut.

Permukaan air waduk pada saat berada pada kurva atau (di bawah Kurva

Aturan Bawah Kritis), maka air irigasi tidak akan dipasok namun kebutuhan untuk

air baku air minum dan pemeliharaan lingkungan harus tetap dilayani secara

penuh. Penggunaan air untuk pembangkit listrik tergantung pada pengeluaran air

dari waduk tersebut.

D. Tujuan Penelitian

1. Melakukan analisis neraca air untuk mengetahui ketersediaan air Waduk

Batutegi dalam memenuhi kebutuhan air di D.I Sekampung Sistem, PLTA

dan air baku.

2. Mendapatkan pengaturan air (release) waduk yang optimal dengan

memperhatikan sifat fluktuasi inflow menggunakan Program Linier

Deterministik, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja Waduk

Batutegi dalam pemenuhan kebutuhan air.

3. Menghasilkan pedoman operasi waduk dengan kurva acuan (rule curve)

yang sesuai untuk mendukung kinerja operasi Waduk Batutegi.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A.etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66239/potongan/S2-2013... · Wilayah Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, menurut ... jarak ± 90 Km sebelah

14

E. Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi atau gambaran mengenai kondisi permasalahan

Waduk Batutegi, sehingga dapat memberikan evaluasi serta rekomendasi

dalam rangka meningkatkan pemanfaatan, pengelolaan dan pengembangan

potensi sumberdaya air Waduk Batutegi.

2. Menyeimbangkan permintaan (irigasi, PLTA, air baku) dengan

ketersediaan air, melalui pengaturan alokasi air yang sesuai sehingga

mendapatkan hasil kinerja semaksimal mungkin.

F. Batasan Penelitian

Penelitian ini diberikan batasan-batasan masalah agar lebih memfokuskan

tujuan akan penelitian ini, adapun beberapa batasan dalam penelitian ini antara

lain:

1. Lokasi penelitian ini dilakukan di Waduk Batutegi dan daerah

pendistribusian irigasi, suplai energi listrik dan air baku, tetapi belum

mempertimbangkan analisis dampak lingkungan dan sosial.

2. Penelitian ini difokuskan pada pola pengoperasian Waduk Batutegi secara

optimal dari segi aspek pendayagunaan dan perekonomian berupa

kebutuhan air irigasi, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), serta penyedia

air baku untuk kebutuhan domestik.

3. Pemodelan optimasinya menggunakan pendekatan secara deterministik.

4. Mencapai tujuan dan fungsi sebagaimana telah disebutkan di atas maka

Bendungan Betutegi dilengkapi dengan pedoman operasional

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A.etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66239/potongan/S2-2013... · Wilayah Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, menurut ... jarak ± 90 Km sebelah

15

pemeliharaan waduk dan bendungan dalam 3 (tiga) pola operasi menurut

keadaan curah hujan, yaitu pola operasi tahun basah, pola operasi tahun

normal, dan pola operasi tahun kering.

5. Tidak melakukan kajian mengenai budidaya tanam dan kajian mengenai

kebutuhan PLN secara rinci.

6. Mengenai skala proiritas penyediaan sumberdaya air untuk memenuhi

berbagai kebutuhan diatur dalam UU No.7 Tahun 2004 pasal 29.