bab i pendahuluan a. penjelasan umum organisasi roren/3 laporan... · sebagai pramubakti sebagai...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENJELASAN UMUM ORGANISASI
Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung,
sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan
Kementerian Kesehatan, berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA yang mempunyai
tugas melaksanakan pelayanan dan fasilitasi, pelatihan, penelitian
dan peningkatan kemitraan serta sosialisasi di bidang kesehatan
olahraga yang bersifat preventif dan promotif.
BKOM Bandung dilembagakan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI. No. 127/Menkes/SK/II/2004 tertangal 10
Februari 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Kesehatan
Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung, yang kemudian diubah
menjadi No. 2359/Menkes/PER/XI/2011.
BKOM Bandung dipimpin oleh seorang kepala dan dalam
melaksanakan tugas administratif dibina oleh Sekretariat Direktorat
Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak dan secara teknis
fungsional dibina oleh Direktorat Kesehatan kerja dan Olahraga
Direktorat Jendral Bina Gizi dan KIA.
B. SUSUNAN ORGANISASI
1. Kepala BKOM Bandung
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha:
a. JF Analis Kepegawaian
b. JF Bendahara Pengeluaran
c. JF Penata laporan Keuangan
2
d. JF Bendahara Penerima/ Teknis Mesin
e. JF Perencana
f. JF Pengelola BMN
g. JF Arsiparis Pemula
h. JF Pranata Komputer
i. JF Verifikator Keuangan
3. Kepala Seksi Kemitraan :
a. JFU. Adminkes
b. JFU. Penyuluh
c. JFU. Pengolah Data
4. Kepala Seksi Pelayanan:
a. JF Administrator Kesehatan:
1) Spesialis Kedokteran Olahraga,
2) S2 Olahraga
3) S2 AIFO
4) Dokter Umum
5) Perawat.
b. Instruktur Olahraga ( S1 Olahraga)
Gambar 1: Susunan Organisasi BKOM Bandung
KEPALA BKOM BANDUNG
SEKSI PELAYANAN KESEHATAN OLAHRAGA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKSI KEMITRAAN
SUBBAGIAN
TATA USAHA
3
C. URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BKOM Bandung mempunyai tugas pokok: melaksanakan
pelayanan dan fasilitasi, pelatihan, penelitian dan peningkatan
kemitraan serta sosialisasi di bidang kesehatan olahraga. Dalam
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas,
1. Subbag TU BKOM Bandung menyelenggarakan tugas dan fungsi
sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana dan program pelayanan kesehatan
olahraga masyarakat.
b. Pelaksanaan urusan ketatausahaan (persuratan,
keuangan, kepegawaian, perlengkapan) dan
kerumahtanggaan (perlengkapan, pemeliharaan,
operasional perkantoran)
c. Evaluasi dan penyusunan laporan.
2. Seksi Kemitraan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi kerja-sama kemitraan dan sosialisasi, serta fasilitasi
pelatihan di bidang kesehatan olahraga.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas,
Seksi Kemitraan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana kegiatan sesuai program kesehatan
Olahraga masyarakat
b. Sosialisasi dan Promosi Kesehatan olahraga
c. Pelatihan kesehatan olahraga masyarakat.
d. Pelaksanaan Kerja-sama dan kemitraan
e. Evaluasi dan penyusunan laporan.
4
3. Seksi Pelayanan Kesehatan Olahraga mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi pelayanan kesehatan
olahraga dan kebugaran jasmani, serta fasilitasi penelitian dan
pengembangan di bidang kesehatan olahraga.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas,
Seksi Pelayanan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana kegiatan Pelayanan Kesehatan
Olahraga sesuai dengan program Kesehatan olahraga
Masyarakat
b. Pemeriksaan Kebugaran Jasmani Masyarakat baik di dalam
maupun di luar gedung.
c. Penyelenggaraan Pelayanan Latihan Fisik bagi masyarakat
( Latihan Kebugaran/Fitness, senam Aerobik, senam Yoga,
dan lain lain)
d. Penyelenggaraan Pelayanan Olahraga bagi Masyarakat
(Basket ball, Badminton).
e. Melaksanakan Fasilitasi Teknis bagi BKOM Daerah/
Institusi Kesehatan lainnya baik tingkat Provinsi maupun
Kabupaten.
f. Melaksanakan Penelitian di bidang Kesehatan Olahraga.
g. Evaluasi dan Penyusunan Pelaporan
D. KLASIFIKASI PEGAWAI
Sampai saat ini BKOM Bandung memiliki pegawai yang
berstatus PNS sebanyak 26 orang (1 orang non aktif ) dan tenaga
kontrak sebanyak 12 orang, dengan klasifikasi sebagai berikut:
Berdasarkan Jenis Kelamin Pegawai
- Laki – Laki : 13 orang PNS (11 orang tenaga kontrak)
5
- Perempuan : 13 orang PNS (1 orang tenaga kontrak)
1. Berdasarkan pendidikan
No Pendidikan
Jurusan Jumlah Keterangan
1. Spesialis Kedokteran Olahraga
2 1 orang sebagai kasie pelayanan 1 orang sebagai adminkes
2. Strata II (S2)
Ekonomi kesehatan
1 Sebagai Ka BKOM
Keperawatan Komunitas
1 Sebagai Kasubag TU
Faal Olahraga 1 Sebagai adminkes
Kesehatan Masyarakat
1 Sebagai penyuluh kesmas
3. Strata I (S1)
Administrasi Negara
1 Sebagai Kasie Kemitraan
Kedokteran Umum
3 3 orang sebagai adminkes
Kesehatan Masyarakat
2 1 orang sebagai perencana 1 orang sebagai analis kepegawaian
Keperawatan 3 3 orang sebagai adminkes
Ekonomi 2 1 orang sebagai penata laporan keuangan 1 orang sebagai bendahara
Ilmu Olahraga 2 Sebagai instruktur OR
Komputer 1 Sebagai pengolah data
Administrasi Publik
1 Sebagai analis kepegawaian
6
D3 Elektro Medik
1 Sebagai pengelola BMN
D3 Akuntansi 1 Sebagai pengadministrasi umum
5. SMA, dll STM Bangunan 1 Sebagai pranata komputer
SMA 1 Sebagai pranata komputer
6 S1, SMA, SMP
S1 Olahraga SMA bersertifikat satuan pengamanan SMA SMA SMP
4 4 1 1 2
Sebagai tenaga kontrak instruktur olahraga Sebagai tenaga kontrak satuan pengamanan Sebagai tenaga kontrak pengemudi Sebagai Pramubakti Sebagai Pramubakti
Jumlah 37 pegawai
Tabel 1. Pegawai PNS / honorer BKOM Bandung Tahun Anggaran 2015
berdasarkan Klasifikasi Pendidikan
E. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya
yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi
bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomis.
7
Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung yang
bergerak dibidang preventif dan promotif mempunyai tugas
melaksanakan pelayanan dan fasilitasi , penelitian, peningkatan
kemitraan serta sosialisasi dibidang kesehatan olahraga.
Olahraga / latihan fisik yang baik, benar, teratur dan terukur
penting dilakukan guna mencegah terjadinya penyakit menular,
karena kecenderungan penyakit menular terus meningkat dan telah
mengancam sejak usia muda. Selama dua dekade terakhir ini, telah
terjadi transisi epidemiologis yang signifikan, penyakit tidak menular
telah menjadi beban utama, meskipun beban penyakit menular masih
berat juga. Indonesia sedang mengalami double burden penyakit,
yaitu penyakit tidak menular dan penyakit menular sekaligus.Penyakit
tidak menular utama meliputi hipertensi, diabetes melitus, kanker dan
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).
Penting dilakukan pemeriksaan kebugaran jasmani sebelum
seseorang melakukan olahraga secara rutin agar olahraga yang
dijalankan sesuai dengan kapasitas kemampuan jantung parunya.
Olahraga yang dilakukan secara baik, benar, teratur dan
terukur sesuai kaidah akan meningkatkan prestasi belajar dan
produktifitas seseorang sehingga dengan demikian Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia akan meningkat.
8
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. VISI BKOM BANDUNG
Tujuan pembangunan kesehatan olahraga adalah
meningkatkan derajat kesehatan melalui kebugaran jasmani dengan
melakukan aktivitas fisik /latihan fisik dan atau olahraga yang baik,
benar, teratur dan terukur untuk memperoleh sumberdaya manusia
yang berkualitas dan produktif.
Tahun 2015 merupakan tahun awal dari rencana
pembangunan jangka menengah (RPJM) bidang kesehatan yang ke
III dari rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) bidang
kesehatan tahun 2015-2019. Visi BKOM Bandung sesuai dengan
Pembangunan kesehatan dalam RPJP bidang kesehatan yang ke III,
yaitu mengacu kepada NAWACITA yang kelima yaitu:
“Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia”.
B. MISI BKOM BANDUNG :
a. Meningkatkan motivasi masyarakat untuk melakukan
aktivitas fisik/olahraga yang baik, benar, teratur, terukur, dan
terprogram melalui pelayanan kesehatan olahraga secara
paripurna.
b. Mensosialisasikan pelayanan kesehatan olahraga baik di
institusi kesehatan maupun institusi lain yang terkait.
c. Memberikan pelayanan kesehatan olahraga secara
paripurna, baik di dalam gedung maupun luar gedung.
9
d. Membantu menurunkan faktor resiko terjadinya PTM
(Penyakit Tidak Menular) melalui upaya pelayanan
kesehatan olahraga secara paripurna.
e. Membantu meningkatkan prestasi olahraga melalui
penerapan berbagai aspek ilmu dan teknologi kesehatan
olahraga.
f. Menerapkan Quality Assurance untuk kepuasan pelanggan
internal, intermediate & eksternal.
g. Menyediakan segala sumberdaya untuk kepentingan diklat
dan penelitian bidang kesehatan olahraga.
h. Mendayagunakan dan mengembangkan seluruh sumber
daya internal maupun eksternal dengan menggunakan
sistem informasi manajemen yang bermutu.
C. TUJUAN
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka ditetapkan tujuan
Pengembangan Kesehatan Olahraga Masyarakat di BKOM Bandung
antara lain :
a. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan individu,
keluarga,dan masyarakat dan membudayakan aktivitas fisik
dan olahraga dalam kehidupan sehari-hari.
b. Meningkatkan kemandirian dan partisipasi masyarakat untuk
mengatasi masalah yang berkaitan dengan peningkatan
kesehatan dan kebugaran jasmani sesuai potensi yang
dimiliki.
c. Meningkatkan jejaring kemitraan dengan stakeholder dalam
penyelenggaraan pengembangan dan pelayanan kesehatan
olahraga.
10
d. Meningkatkan penyelenggaraan upaya kesehatan olahraga
melalui pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan
dan teknologi kesehatan olahraga.
e. Meningkatkan kualitas pelayanan dan sistem informasi
manajemen.
D. SASARAN
Adapun sasaran yang merupakan penjabaran dari tujuan
adalah :
a. Meningkatnya penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di
bidang kesehatan olahraga.
b. Meningkatnya pemahaman/pengetahuan tentang kesehatan
olahraga di masyarakat (pemerintah, swasta, masyarakat).
c. Meningkatnya penyelenggaraan penelitian di bidang
kesehatan olahraga.
d. Meningkatnya kepuasan pelanggan BKOM Bandung secara
paripurna.
e. Meningkatnya koordinasi lintas sektor dan lintas program.
f. Meningkatnya sumber daya BKOM Bandung.
E. STRATEGI
Kebijakan:
a. Pembangunan kesehatan diselenggarakan secara bertahap
sesuai dengan situasi, kondisi, dan kemampuan yang dimiliki
pemerintah dan masyarakat yang mencakup sumberdaya
(tenaga,sarana, prasarana, dan biaya), sistem informasi
manajemen, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
11
b. Perencanaan, pelaksanaan, dan penelitian upaya kesehatan
olahraga diselenggarakan secara sistematik terpadu sesuai
dengan sosial budaya dan kebutuhan masyarakat, didukung
kemampuan pemerintah setempat, jaringan pelayanan
kesehatan olahraga, sistem rujukan yang tersedia, serta
berbasis kepada data dasar yang diperoleh dari kajian
penelitian yang objektif.
c. Pemantapan dan penggalangan kemitraan dengan lintas
program, lintas sektor, perguruan tinggi, Lembaga Swadaya
Masyarakat, Media Masa, Organisasi Profesi, dunia usaha
dan masyarakat dalam upaya membudayakan masyarakat
untuk melakukan aktivitas fisik dalam bentuk latihan fisik
atau olahraga yang baik, benar, teratur, dan terukur.
d. Upaya kesehatan olahraga diarahkan untuk meningkatkan
derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat
teratur di lima tatanan hidup sehat (rumah tangga, institusi
pendidikan, tempat kerja, tempat umum dan sarana
kesehatan).
F. PROGRAM BKOM BANDUNG
Dengan mengacu pada arah kebijakan pembangunan
kesehatan yang tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan RI. maka program yang akan dilaksanakan dan
dikembangkan oleh BKOM Bandung adalah sebagai berikut :
a. Pelayanan kesehatan olahraga.
b. Pelatihan dan pendidikan/peningkatan sumber daya manusia
kesehatan olahraga.
c. Pengembangan kemitraan dan jejaring.
12
d. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
olahraga.
e. Pengembangan manajemen.
Penetapan tujuan Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat
(BKOM) Bandung pada umumnya didasarkan pada isu-isu kesehatan
yang berkembang. Tujuan tersebut menunjukkan suatu kondisi yang
ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2015-2019) dan
mengarahkan perumusan sasaran, program, serta kegiatan dalam
rangka merealisasikan misi.
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu
sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan secara nyata oleh Balai
Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung dalam kurun
waktu satu tahun. Penetapan sasaran dirumuskan lebih spesifik,
terukur, berorientasi pada hasil, dapat dicapai, dan memiliki kurun
waktu satu tahun. Dalam sasaran dirancang pula indikator
pencapaian sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian
sasaran yang telah diidentifikasi untuk diwujudkan pada tahun
bersangkutan dan disertai dengan targetnya masing-masing.
Masing-masing tujuan mempunyai sasaran yang diupayakan
untuk dapat dicapai dalam kurun waktu perencanaan secara
berkelanjutan (sustainable) dan memiliki dukungan secara nyata
terhadap tujuan yang ditetapkan dalam rencana aksi. Tujuan dan
sasaran Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung
tahun 2015-2019 dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
13
Gambaran Umum Rencana Kinerja Jangka Menengah (2015-2019) Sasaran, Indikator dan Target Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung tahun 2015 – 2019
adalah sebagai berikut:
SASARAN TARGET SATUAN
SASARAN STRATEGIS URAIAN SASARAN INDIKATOR KINERJA Indikator Output 2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya PUSKESMAS yang menyelenggarakan : Pembinaan Kesehatan Olah
Raga
1. Meningkatkan kualitas Sosialisasi, pelatihan Kesehatan Olahraga dan Pengembangan Kemitraan serta jejaringnya
Jumlah SDM terlatih Kesehatan Olahraga
1. Jumlah SDM terlatih Kes.OR. (Puskesmas, Kab/Kota, BKOM Daerah, & institusi lainnya) (kumulatif)
225 625 917 1209 1500 Orang
2. Jumlah kegiatan Promosi kesehatan olahraga ( kumulatif)
25 30 35 40 45 Dokumen
3. Jumlah Media Promosi (tdk kumulatif) 4 6 6 6 6 Jenis
4. Jumlah Dokumen Kerjasama lintas sector dan lintas
program (tdk kumulatif)
10 12 14 16 18 Dokumen
5. Jumlah Monitoring dan Evaluasi (pentek, fastek)
(kumulatif)
42 55 85 115 145 Dokumen
2. Meningkatkan kualitas Pelayanan dan Pengembangan IPTEK di bidang kesehatan Olahraga
Jumlah Masyarakat terlayani Kesehatan
Olahraga
1. Jumlah pelayanan kesehatan 0lahraga yang diselenggarakan (tdk kumulatif)
7500 22.000 24.200 26.600 29.200 Pelayanan (semua latihan fisik dan semua
pemeriksaan)
2. Jumlah jenis sarana dan prasarana kes olah raga (Alat
pem. kebugaran & alat fitness) (tdk kumulatif)
10 2 2 2 2 Jenis (alat pemeriksaan
kebugaran dan alat fitness)
3. Persentase Penelitian Kesehatan olah raga (kumulatif)
1 2 3 4 5 Target 100% = 5 penelitian
4. Jumlah Publikasi hasil penelitian kesehatan olah raga (kumulatif)
2 4 6 8 10 Dokumen
3. Meningkatkan kualitas manajemen administrasi kepemerintahan sesuai ketentuan
Persentase penyelenggaraan administrasi
kepemerintahan dan sarana prasarana sesuai ketentuan
1. Persentase penyelenggaraan administrasi kepemerintahan sesuai ketentuantermasuk Gaji,
Operasional Kantor,peningkatan kualitas SDM BKOM Bandung, kepegawaian (tdk kumulatif)
100 100 100 100 100 Persen (berdasarkan dan penilaian indicator)
2. Presentase Sarana dan Prasarana Yang Sesuai Standar (perkantoran) (tdk kumulatif)
89,55 100 100 100 100 Persen (berdasarkan instrument sarpras)
14
RENCANA KINERJA BALAI KESEHATAN OLAHRAGA MASYARAKAT (BKOM) BANDUNG
UNIT ORGANISASI ESELON I : Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak TAHUN ANGGARAN : 2015
SASARAN TARGET SATUAN
SASARAN STRATEGIS URAIAN SASARAN INDIKATOR KINERJA INDIKATOR OUTPUT
Meningkatnya PUSKESMAS yang menyelenggarakan : Pembinaan Kesehatan Olahraga
1. Meningkatkan kualitas Sosialisasi, pelatihan Kesehatan Olahraga dan Pengembangan Kemitraan serta jejaringnya
Jumlah SDM terlatih Kesehatan Olahraga
1. Jumlah SDM terlatih Kesehatan Olahraga (tidak kumulatif)
225 Orang
2. Jumlah Kegiatan Promosi Kesehatan Olahraga
25 Laporan
3. Jumlah Media Promosi 4 Jenis
4. Jumlah Dokumen Kerjasama lintas sektor dan lintas program
10 Dokumen
5. Jumlah Monitoring dan Evaluasi 42 Dokumen
2. Meningkatkan kualitas Pelayanan dan Pengembangan IPTEK di bidang kesehatan Olahraga
Jumlah Masyarakat terlayani Kesehatan Olahraga
1. Jumlah Pelayanan Kesehatan Olahraga yang diselenggarakan (tidak kumulatif)
7.500 Pelayanan
2. Jumlah jenis sarana dan prasarana kesehatan Olahraga
10 Jenis
3. Jumlah Penelitian Kesehatan Olahraga (tidak kumulatif)
1 Dokumen
4. Jumlah Publikasi hasil penelitian kesehatan Olahraga
2 Dokumen
3. Meningkatkan kualitas manajemen administrasi kepemerintahan sesuai ketentuan
Persentase penyelenggaraan administrasi kepemerintahan dan sarana prasarana sesuai ketentuan
1. Persentase penyelenggaraan administrasi kepemerintahan sesuai ketentuan
100 Persen
2. Presentase Sarana dan Prasarana Yang Sesuai Standar
89,55 Persen
15
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pagu anggaran BKOM sesuai dengan DIPA Nomor : SP DIPA-
024.03.2.775554/2015 tanggal 14 November 2014 adalah sebesar Rp.
6.372.625.000. Pada tanggal 4 Agustus 2015 terdapat self blocking
sebesar Rp. 720.310.000 dengan DIPA Nomor : SP DIPA-
024.03.2.775554/2015. Sehingga pagu anggaran BKOM tahun 2015
adalah sebesar Rp. 5.652.215.000.
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Sasaran strategis BKOM Bandung adalah meningkatnya
Puskesmas yang menyelenggarakan pembinaan kesehatan olahraga.
Berikut ini uraian capaian kinerja dari BKOM Bandung dilihat dari
masing-masing indikator kinerja yang telah ditetapkan beserta
indikator outputnya :
Indikator Kinerja 1 :
Jumlah SDM terlatih kesehatan olahraga
Tabel 2. Jumlah SDM terlatih kesehatan olahraga
No Indikator Output Target 2015
Satuan Realisasi Capaian
( % )
1. Jumlah SDM terlatih kesehatan olahraga
225 orang 161 71,5
2. Jumlah kegiatan promosi kesehatan olahraga
25 laporan 19 76
3. Jumlah media promosi 4 jenis 4 100
4. Jumlah dokumen kerjasama lintas sektor dan lintas program
10 dokumen 10 100
5. Jumlah monitoring dan evaluasi
42 dokumen 17 40,47
16
Pencapaian kinerja jumlah SDM terlatih kesehatan olahraga
sebesar 71,5%, hal ini dikarenakan di tahun 2015 terdapat self
blocking yang menyebabkan orientasi teknis kesehatan olahraga bagi
propinsi Lampung dan Jawa tengah serta workshop kesehatan
olahraga bagi BKOM se-Indonesia tidak dapat dilaksanakan. Orientasi
teknis kesehatan olahraga yang terlaksana adalah bagi propinsi (14
Dinkes propinsi di Indonesia sebanyak 26 orang), bagi Puskesmas
kota / kabupaten di Propinsi Sumatera Utara sebanyak 42 orang,
Puskesmas kota / kabupaten di Propinsi Banten sebanyak 42 orang
dan sosialisasi latihan fisik pada anak usia dini untuk guru PAUD
sebanyak 51 orang.
Demikian juga halnya dengan pencapaian kinerja jumlah
kegiatan promosi kesehatan olahraga sebesar 76 persen. Capaian ini
didapat dari siaran radio sebanyak 12 kali , siaran TV sebanyak 4 kali,
pameran HKN 1 kali, seminar exercise is medicine bagi dokter
Puskesmas 1 kali dan seminar kebugaran jasmani bagi dokter umum
Kota Bandung 1 kali. Dengan adanya self blocking maka dilakukan
revisi pada rencana kegiatan off air di radio sebanyak 2 kali, seminar
exercise is medicine 1 kali, seminar kesehatan lansia 1 kali, seminar
anti aging 1 kali dan senam bugar ceria 1 kali.
Di tahun 2015 BKOM Bandung telah mengadakan media
promosi sebanyak 4 jenis yaitu : (1) Leaflet atau brosur; (2)
kelengkapan pameran (backwall, pop-up, banner); (3) goody bag /
merchandise (plakat,kalender,botol minum, T-shirt, tas tissue,sporty
shoe bag, pen kalender); dan (4) company profile BKOM Bandung.
Dokumen kerjasama yang telah diterbitkan di tahun 2015 telah
mencapai target sebanyak 10 dokumen yaitu :
1. PT. Mustika Parahyangan (Radio PR FM Bandung) berupa
kerjasama siaran radio talkshow on air, adlib dan spot.
17
2. Rumah Sakit PINDAD, berupa kerjasama pemeriksaan (EKG dan
spirometri) bagi pegawai PT.Good Rich.
3. Rumah Sakit PINDAD berupa kerjasama pemeriksaan (EKG dan
spirometri) bagi Calon Pegawai PT. Pindad.
4. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung tentang kerjasama dalam
penelitian mengenai “Penggunaan Tes Lapangan 1,6KM Rockport
untuk Pengukuran Kebugaran Jantung Paru dengan Baku Emas
Treadmill”.
5. FakultasPsikologi UPI Bandung berupa fasilitasi pelaksanaan
Praktek Latihan Akademik (PLA) / magang bagi mahasiswa
fakultas psikologi.
6. Perjanjian kerjasama terkait sosialisasi kesehatan olahraga
melalui siaran radio dengan PT. Radio Ardan Swaratama pada
bulan Juli 2015.
7. Perjanjian kerjasama berupa fasilitasi penyediaan SDM instruktur
bagi SMAN 12 Bandung pada bulan September 2015.
8. Perjanjian kerjasama dengan PT. Bima Sakti Jaya Abadi terkait
pelatihan penanganan cedera olahraga bagi dokter di Kota
Bandung.
9. Kesepakatan kerjasama dengan Kompas TV Jabar terkait
penyelenggaraan sosialisasi kesehatan olahraga melalui TV tahun
2015.
10. Kesepakatan kerjasama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata terkait
penyelenggaraan Upgrading Excellent Service Training Course
tanggal 4-5 November 2015.
Kegiatan monitoring dan evaluasi telah dilaksanakan ke propinsi :
Sumatera Barat
18
Sulawesi Selatan
Jawa Timur
Kota Depok
Kota Bekasi
Kab. Subang
Kab Garut
Kab Ciamis
Dinkes Kab Lamongan
BKOM Sumatera Selatan
PKO Malang
BKOM Sulawesi Utara
PKO Kalimantan Barat
BKOM Kalimantan Selatan
Dinkes Jawa Tengah (Pendampingan teknis ke daerah / provinsi)
Dinkes Kota Tasikmalaya
Dinkes Kabupaten Pasuruan
225
254 10
42
161
164 10 17
0
50
100
150
200
250
Jumlah SDM terlatih
kesehatan olahraga
Jumlah kegiatan promosi
kesehatan olahraga
Jumlah media promosi
Jumlah dokumen kerjasama lintas sektor dan lintas
program
Jumlah monitoring dan
evaluasi
Indikator Kinerja Jumlah SDM terlatih kesehatan olahraga tahun 2015
Target Realisasi
19
Grafik 1 : Indikator kinerja jumlah SDM terlatih kesehatan olahraga
Indikator Kinerja 2 :
Jumlah masyarakat terlayani kesehatan olahraga
Tabel 3. Jumlah masyarakat terlayani kesehatan olahraga
Jumlah masyarakat terlayani kesehatan olahraga meliputi
pemeriksaan kebugaran jasmani dan pemeriksaan penunjang baik
didalam maupun diluar gedung serta jumlah kunjungan latihan fisik
sebanyak 21.152 atau sebesar 282% dari target. Besarnya persentase
yang dicapai dikarenakan banyaknya pemeriksaan kebugaran yang
dilaksanakan diluar gedung. Hasil pencapaian tahun 2015 menjadi
dasar pertimbangan BKOM untuk merevisi target didalan RAK nya,
sehingga RAK BKOM mulai tahun 2016-2019 telah direvisi. (terlampir)
Sarana prasarana kesehatan olahraga yang telah dipenuhi
mencakup :
Peralatan olahraga : balance trainer, bench lipat, punching pad,
gloves/punch mitt fokus, dumble neoprene 1 kg, dumble neoprone
3 kg.
Alat pemeriksaan kebugaran : alat pengukur kelincahan gerak
dinamis dan alat pengukur keseimbangan. Pengadaan sarana
prasarana ini mencapai 8 jenis sesuai dengan jenis peralatan
olahraga yang diperlukan. Mulai tahun 2016-2019 target
pemenuhan sarana dan prasarana di BKOM Bandung didasarkan
No Indikator Output Target 2015
Satuan Realisasi Capaian
%
1. Jumlah masyarakat terlayani kesehatan olahraga
7500 pelayanan 21.152 282
2. Jumlah jenis sarana dan prasarana kesehatan olahraga
10 jenis 8 80
3. Persentase penelitian kesehatan olahraga
1 dokumen 1 100
4. Jumlah publikasi hasil penelitian kesehatan olahraga
2 dokumen 0 0
20
kepada 2 jenis yaitu : peralatan olahraga dan alat pemeriksaan
kebugaran.
Di tahun 2015 BKOM Bandung melaksanakan 1 judul penelitian
yaitu : “Uji validitas tes kebugaran jantung paru dengan tes lapangan
1,6 km metoda Rockport”. Penelitian ini berjalan lancar sesuai dengan
tujuannya.
Publikasi hasil penelitian BKOM Bandung, telah diajukan
kepada Balitbangkes Kementrian Kesehatan RI, namun sampai saat
ini BKOM Bandung masih belum menerima feedback dari abstrak
yang telah disampaikan.
Grafik 2. Jumlah masyarakat terlayani kesehatan olahraga
7500
10 1 2
21152
8 1 00
5000
10000
15000
20000
25000
Jumlah masyarakat terlayani kesehatan
olahraga
Jumlah jenis sarana dan prasarana
kesehatan olahraga
Persentase penelitian kesehatan olahraga
Jumlah publikasi hasil penelitian kesehatan
olahraga
Indikator Kinerja Jumlah masyarakat terlayani kesehatan olahraga tahun 2015
Target Realisasi
21
Indikator Kinerja 3 :
Persentase penyelenggaraan administrasi kepemerintahan dan
sarana prasarana sesuai ketentuan
Tabel 4. Persentase penyelenggaraan administrasi kepemerintahan dan
sarana prasarana sesuai ketentuan
Persentase penyelenggaraan administrasi kepemerintahan
sesuai ketentuan meliputi kegiatan perencanaan dan penganggaran,
pelaksanaan administrasi keuangan, pelaksanaan evaluasi pelaporan,
pelaksanaan administrasi kepegawaian dan pengelolaan aset negara
serta laporan akuntabilitas kinerja. (instrumen penilaian indikator
persentase satuan kerja yang melaksanakan administrasi
kepemerintahan sesuai ketentuan terlampir). Dari instrumen penilaian
indikator tersebut, BKOM Bandung telah melaksanakan semua
komponen / sub komponen yang dijadikan ukuran. Sehingga target
pencapaian dari tahun 2015 adalah 100 %.
Persentase sarana dan prasarana yang sesuai standar meliputi
tersedianya ruang kantor dan perlengkapan ruang kerja. (instrumen
penilaian indikator persentase sarana dan prasarana kerja yang
sesuai standar terlampir). Dari instrumen penilaian indikator tersebut,
ditahun 2015 BKOM Bandung masih mencapai 89,55 persen, dengan
uraian ketersediaan printer masih 9 unit (target satu karyawan, satu
printer) sementara karyawan BKOM berjumlah 26 orang. Untuk printer
tidak ditargetkan satu orang satu printer namun dipertimbangkan dua
orang satu printer mengingat Tupoksi BKOM tidak hanya administrasi
No Indikator Output Target 2015
Satuan Realisasi Capaian
%
1. Persentase penyelenggaraan administrasi kepemerintahan sesuai ketentuan
100 persen 100 100
2. Persentase sarana dan prasarana yang sesuai standar
89,55 persen 89,55 100
22
tetapi lebih banyak ke teknis kesehatan olahraga, sehingga
ketersediaan printer yang ada akan efisien, memadai untuk kebutuhan
kegiatan administrasi BKOM Bandung. Selain itu line telepon esselon
III dan filling kabinet untuk setiap staf masih belum tersedia.
Kelengkapan itu semua (printer, line telepon esselon III dan filling
kabinet akan diadakan di tahun 2016). Dengan demikian maka mulai
tahun 2016 sarana prasarana di BKOM mencapai 100 %.
Grafik 3. Persentase penyelenggaraan administrasi kepemerintahan dan sarana prasarana sesuai ketentuan
B. REALISASI ANGGARAN
Anggaran Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM)
Bandung tahun 2015 berdasarkan DIPA BKOM Bandung No. SP
DIPA-024.03.2.775554 / 2015 tanggal 04 Agustus 2015, adalah
sebesar Rp. Rp 5.652.215.000,-
Yang terdiri dari:
1) Belanja Pegawai : Rp 1.454.961.000,-
2) Belanja Barang : Rp 3.304.767.000,-.
100
89.55
100
89.55
80
85
90
95
100
105
Persentase penyelenggaraan administrasi kepemerintahan sesuai ketentuan
Persentase sarana dan prasarana yang sesuai standar
Indikator Kinerja Persentase penyelenggaraan administrasi kepemerintahan dan sarana prasarana sesuai ketentuan
tahun 2015
Target Realisasi
23
3) Belanja Modal : Rp 892.487.000,-
Sedangkan rincian alokasi anggarannya adalah sebagai berikut:
Indikator Kinerja 1 : Jumlah SDM terlatih kesehatan olahraga
Tabel 5. Jumlah SDM terlatih kesehatan olahraga (anggaran)
Capaian anggaran jumlah SDM terlatih kesehatan olahraga dan
kegiatan promosi olahraga dipengaruhi oleh hasil negosiasi sesuai
Perpres 70/2012.
Demikan juga halnya dengan media promosi kesehatan
olahraga mencapai 92,44% dikarenakan hasil negosiasi pengadaan
barang/jasa.
Adapun untuk kegiatan monitoring dan evaluasi sebesar
95,68% dikarenakan terdapat selisih harga hotel yang lebih rendah
dari pagu anggaran.
No Indikator Output Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian
(%)
1. Jumlah SDM terlatih kesehatan olahraga
409.583.000 393.319.850 96,02
2. Jumlah kegiatan promosi kesehatan olahraga
425.416.000 420.355.750 98,81
3. Jumlah media promosi 121.845.000 112.642.600 92,44
4. Jumlah dokumen kerjasama lintas sektor dan lintas program
- - -
5. Jumlah monitoring dan evaluasi
131.547.000 125.865.160 95,68
24
Indikator Kinerja 2 : Jumlah masyarakat terlayani kesehatan
olahraga
No Indikator Output Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian
(%)
1. Jumlah masyarakat terlayani kesehatan olahraga
478.458.000 461.605.675 96,47
2. Jumlah jenis sarana dan prasarana kesehatan olahraga
337.642.000 279.660.000 82,82
3. Jumlah penelitian kesehatan olahraga
93.535.000 89.912.950 96,12
4. Jumlah publikasi hasil penelitian kesehatan olahraga
7.600.000 0 0
Tabel 6 . Jumlah masyarakat terlayani kesehatan olahraga
(anggaran)
Penyerapan anggaran pada indikator output jumlah masyarakat
terlayani kesehatan olahraga, salah satunya di pengaruhi oleh belanja
operasional PNBP, yang terbatas oleh besarnya penerimaan /
setoran PNBP.
Pada indikator output jumlah jenis sarana dan prasarana
kesehatan olahraga terdapat selisih harga penawaran dalam
pengadaan sarana dan prasarana kesehatan olahraga sehingga
pencapaian realisasi anggaran sebesar 82,82 %.
Sementara itu pada indikator output jumlah penelitian
kesehatan olahraga tercapai 96,12 %. Hal ini dikarenakan sebelum
penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan konsultasi ke
Balitbang Kementrian Kesehatan di Jakarta dan pada proses
konsultasi ini tidak semua biaya perjalanan dinasnya terserap.
Adapun publikasi hasil penelitian yang sudah diajukan ke
Balitbang Kementrian Kesehatan sebanyak 2 judul penelitian ternyata
tidak memerlukan biaya sehingga pagu publikasi hasil penelitian tidak
25
terserap. Guna mengantisipasi hal serupa di tahun anggaran
mendatang (2016) publikasi hasil penelitian diajukan sebanyak 4 judul
penelitian (2 judul ke majalah kesehatan dan 2 judul ke Balitbangkes
Kemenkes RI).
Indikator Kinerja 3: Persentase penyelenggaraan adminstrasi
kepemerintahan dan sarana prasarana sesuai ketentuan
No Indikator Output Anggaran
(Rp) Realisasi
(Rp) Capaian
(%)
1. Persentase penyelenggaraan administrasi kepemerintahan sesuai ketentuan
3.153.102.000 2.901.729.948 92,02
2. Persentase sarana dan prasarana yang sesuai standar
493.487.000 425.028.000 86,12
Tabel 7. Persentase penyelenggaraan adminstrasi kepemerintahan dan sarana prasarana sesuai ketentuan
Dari tabel diatas, pada indikator persentase penyelenggaraan
administrasi kepemerintahan sesuai ketentuan, output perangkat
pengolah data dan komunikasi: pengadaan website BKOM Bandung
terdapat selisih dalam hal penawaran.
Output dokumen perencanaan: pertemuan koordinasi
perencanaan program dan kegiatan BKOM Bandung tahun 2016,
terdapat beberapa peserta yang tidak dapat hadir dikarenakan sedang
melaksanakan dinas luar yang bersifat mendadak, sehingga
penyerapan tidak maksimal. Kedepan sedapat mungkin akan
diupayakan agar pelaksanaan kegiatan ini dapat dihadari oleh semua
karyawan BKOM.
Output Layanan Perkantoran, gaji 2 pegawai baru (CPNS)
belum bisa dilaksanakan di lingkungan BKOM Bandung, masih
26
dilaksanakan di Biro Umum Pusat dan uang makan tidak terserap
secara penuh.
Output Operasional Perkantoran, terdapat sisa alokasi
anggaran untuk pembayaran rutin seperti internet, listrik dan telepon,
hal ini dikarenakan program penghematan. Upaya untuk
mengefisienkan anggaran tersebut telah dibuat ditahun 2016 berupa
penyesuaian anggaran dengan biaya rata – rata pembayaran rutin
tersebut, sehingga mendekati kepada capaian 100 %.
Pada persentase sarana dan prasarana yang sesuai standar,
output peralatan dan fasilitas perkantoran: Pengadaan sarana dan
prasarana pengadaan rambu pengarah petunjuk jalan (RPPJ) BKOM
Bandung, anggaran sepenuhnya tidak terserap. Hal ini disebabkan
hambatan-hambatan dalam pemenuhan dokumen pengadaan barang
pihak ke 3 (atas rekomendasi dari Dishub), tidak tercapainya
kesepakatan dalam hal proses negosiasi serta tidak dapat keluarnya
ijin resmi dari pihak lain yang terkait selain Dishub (Badan Pelayanan
Perijinan Terpadu (BPPT)). Guna mengantisipasi hal tersebut, maka di
tahun 2016 BKOM Bandung telah mengajukan kepada Dinas
Perhubungan Kota Bandung agar dapat diakomodir pemasangan
rambu pengarah petunjuk jalan (RPPJ) dengan biaya bersumber dari
Dinas Perhubungan Kota Bandung.
GAMBARAN REALISASI FISIK & KEUANGAN TAHUN 2015
27
BAB IV
PENUTUP
Capaian target kinerja BKOM Bandung pada tahun 2015 untuk
indikator output jumlah SDM terlatih kesehatan olahraga sebesar
68,95% . Untuk indicator output jumlah masyarakat terlayani
kesehatan olahraga sebesar 281,65% dan untuk indikator output
persentase penyelenggaraan administrasi kepemerintahan dan sarana
prasarana sesuai ketentuan sebesar 100%. Sementara capaian
penyerapan anggaran BKOM Bandung pada tahun 2015 mencapai
92,2% dari pagu anggaran.
Dari pencapaian kinerja dan anggaran yang dicapai, BKOM
Bandung akan terus melakukan peningkatan - peningkatan dalam hal
optimalisasi capaian kinerja dan anggaran dengan cara evaluasi RPK
dan RPD setiap bulan sesuai format SPIP. Dengan demikian
hambatan dalam pelaksanaan anggaran dapat diantisipasi sedini
mungkin sehingga dapat dicarikan alternatif solusinya.
68.95
281.65
10095.59 90.61 90.93
0
50
100
150
200
250
300
SDM terlatih kesehatan olahraga
Masyarakat terlayani kesehatan olahraga
Penyelenggaraan administrasi kepemerintahan
dan sarana prasarana yang sesuai standar
persen rata-rata realisasi kinerja Persen rata-rata realisasi anggaran
28
Selain itu juga perencanaan yang tepat dan cermat,
mempertimbangkan segala aspek baik itu kinerja maupun anggaran
akan ditingkatkan agar menjadi lebih baik lagi.
LAMPIRAN
Foto-foto Kegiatan BKOM Bandung Tahun 2015
29
30
31
32
33
34
35
Dokumentasi kegiatan promosi kesehatan olahraga
Dokumentasi media promosi
36
Dokumentasi kerjasama lintas sektor dan lintas program
Dokumentasi pelayanan kesehatan olahraga
37
38
39
40
41
42
ndikator ini diganti dengan idik
43
sekretariat sep
i di milineu
44
45