bab i pendahuluan a. latar belakangeprints.unlam.ac.id/26/2/penelitian...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permainan sepakbola selalu mengalami perkembangan dari bentuk
sederhana dan primitip sampai sepakbola yang modern, yang sangat digemari dan
disenangi masyarakat luas, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai orang
tua bahkan wanita juga menyukai sepakbola. Permainan ini relatif mudah
dilakukan dan termasuk olahraga yang murah karena tidak memerlukan banyak
biaya, sehingga permainan ini berkembang dengan cepat ke masyarakat. Banyak
unsur-unsur yang mendukung berkembangnya sepakbola ke masyarakat luas,
seperti lapangan sepak bola yang terdapat dimana-mana, dan diadakannya
berbagai turnamen sepakbola mulai dari antar kampung, turnamen antar pelajar,
mahasiswa sampai kompetisi nasional yang di naungi oleh induk olahraga
sepakbola Indonesia yaitu Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) serta
banyak didirikannya sekolah-sekolah sepak bola yang biasanya disebut SSB
(Sekolah Sepak Bola) di berbagai daerah. Akan tetapi hal itu tidak juga mampu
membawa persepakbolaan Kalimantan Selatan dapat berprestasi dalam suatu
turnamen atau kejuaran-kejuaraan resmi di Indonesia.
Dalam usaha meningkatkan prestasi sepakbola di Kalimantan Selatan
perlu adanya kerja sama dan dukungan dari semua pihak baik dari masyarakat,
ilmuan olahraga serta pemerintah. Hal ini perlu dilakukan karena sampai saat ini
tidak ada satupun gelar juara resmi yang disandang oleh tim sepakbola
Kalimantan Selatan. Banyak faktor yang menyebabkan lambannya
2
perkembangan prestasi sepakbola di Kalimantan Selatan diantaranya faktor dari
dalam (faktor endogen) dan faktor dari luar (faktor eksogen). Faktor endogen
adalah masalah kondisi fisik dan psikis, selain harus memiliki kondisi fisik yang
baik pemaint sepakbola juga harus menguasai teknik dasar bermain sepakbola
seperti passing, dribbling, heading, dan shooting yang baik pula. Sedangkan
faktor eksogen adalah yang berkaitan dengan manajemen keorganisasian
sepakbola, pelatih, infrastruktur serta dukungan masyarakat.
Berbagai upaya telah dilakukan masyarakat, dalam usaha menggiatkan
persepakbolaan di Kalimantan Selatan dapat dikatakan cukup membanggakan.
Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya sekolah-sekolah sepakbola yang
sering disebut SSB yang terdapat di kabupaten/kota yang melakukan pembinaan
terhadap pemain-pemain muda yang mempunyai kemampuan dan kegemaran
terhadap sepakbola. Salah satunya adalah SSB Barakat Martapura kabupaten
Banjar. Keberadaan SSB tersebut tentunya memberikan kontribusi terhadap
pengadaan atlet-atlet sepakbola yang diharapkan dapat berprestasi dan dapat
mengharumkan nama Kabupaten Banjar maupun provinsi Kalimantan Selatan
baik ditingkat provinsi, regional maupun nasional.
SSB Barakat Martapura telah melakukan program pembinaan kepada para
pemain sepakbola yang mempunyai kemampuan dan kegemaran dibidang
sepakbola. Sehingga bakat-bakat yang tidak terlihat dapat diasah di sekolah
sepakbola tersebut, sampai saat ini pembinaan terhadap pemain pemula masih
aktif dilakukan. Dalam pembinaan yang dilakukan terdapat berbagai macam
kendala yang dapat menghambat peningkatan keterampilan teknik dasar bermain
3
sepakbola seperti pada saat melakukan passing, heading, dribbling, dan
shooting.
Kendala lain yang sangat mendasar di SSB ini adalah masalah sarana dan
prasarana yang bisa dibilang kurang memadai dan seadanya, hal ini dapat dilihat
dari tempat latihan yang kurang baik karena kondisi lapangan yang tidak rata
serta terbenturnya waktu latihan pada semua kelompok umur, latihan tidak bisa
dilakukan dengan efektip apabila hanya mengandalkan satu buah lapangan
sepakbola dan harus bergantian dengan semua kelompok umur menggunakan
lapangan pada hari yang sama sementra waktu yang dapat digunakan terbatas.
Kemudian prasarana yang tersedia seperti bola sepak jumlahnya sangat minim
dan sudah hampir tidak layak pakai yang juga dapat menyebabkan latihan yang
tidak efektip.
Melihat permasalahan-permasalahan yang timbul di SSB Barakat
Martapura hendaknya lebih diberi perhatian khusus kepada sekolah sepakbola
yang ada didaerah agar kedepannya jadi lebih baik. Hal ini dapat diwujudkan
dengan berbagai cara yaitu dengan peran serta pemerintah daerah, pusat atau
mencari donatur yang bersedia menjadi sponsor untuk membantu penyediaan
sarana dan prasarana penunjang latihan, pelatih serta pengurus SSB hendaknya
lebih memperhatikan dan lebih teliti dalam menentukan jadwal dan metode
latihan atau menyusun program latihan dan mengutamakan latihan penguasaan
teknik dasar karena penguasaan teknik dasar adalah modal utama bagi pemain
sepakbola.
4
Jika tes keterampilan teknik dasar bermain sepakbola diberikan
memenuhi tuntutan yang benar, maka akan tercipta motivasi latihan yang lebih
baik sehingga akan menghasilkan pemain yang memiliki keterampilan yang lebih
baik.
Terhadap kondisi semacam ini maka peneliti berencana melakukan
evaluasi tingkat keterampilan teknik dasar sepakbola, yang bertujuan untuk
mengetahui keadaan dan tingkat keterampilan teknik dasar bermain sepakbola
siswa sekolah sepakbola yang ada di SSB Barakat Martapura agar menjadi jelas
tingkat keterampilan teknik dasar yang telah dipelajarinya selama berlatih.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan, antara lain :
1. Perlunya mencari solusi untuk memecahkan faktor-faktor yang menghambat
perkembangan prestasi sepakbola di Kalimantan Selatan.
2. Perkembangan sepakbola di SSB Barakat Martapura masih banyak
mengalami kendala.
3. Perbedaan tingkat keterampilan teknik dasar sepak bola setiap anak SSB
belum terukur.
4. Tingkat keterampilan teknik dasar bermain sepakbola pada siswa Sekolah
Sepakbola Barakat Martapura belum diketahui.
C. Pembatasan Masalah
Sesuai latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas,maka perlu
adanya pembatasan masalah sebagai berikut : Tingkat keterampilan bermain
5
sepakbola pada siswa Sekolah Sepakbola Barakat Martapura di Kabupaten
Banjar.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dipaparkan di atas dapat
dirumuskan pembatasan sebagai beikut : “Bagaimana tingkat keterampilan
bermain sepakbola pada siswa Sekolah Sepakbola Barakat Martapura Kabupaten
Banjar”.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keterampilan
bermain sepakbola pada siswa Sekolah Sepakbola Barakat Martapura Kabupaten
Banjar.
F. Hasil Guna Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :
1. Bagi peneliti sendiri, hasil penelitian ini merupakan tambahan wawasan
tentang keterampilan sepak bola, terutama hal-hal yang berkaitan dengan tes
keterampilan sepak bola..
2. Bagi siswa SSB dengan adanya tes keterampilan yang telah dilakukan maka
akan motivasi latihannya dalam rangka meningkatkan kemampuannya..
3. Bagi Pembina dan pelatih sepakbola, hasil penelitian ini dapat dijadikan
bahan pertimbangan dalam proses pembinaan atau pelatihan untuk
meningkatkan prestasi pemain sepakbola SSB.
.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Tinjauan Pustaka
1. Keterampilan
Terampil dapat diartikan respon terhadap stimulus yang dapat
dijabarkan secara kuantitatif dan kualitatif, pemain yang mempunyai
keterampilan yang baik maka pemain tersebut akan memperlihatkan kualitas
gerak yang tinggi dan baik. Em Zul Fajri, dkk. (2008:880), menyatakan :
Keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Sedangkan
menurut Monty P, (2000,257), menyatakan : Latihan keterampilan itu sendiri
merupakan indikator bahwa keterampilan yang diperoleh oleh seorang atlet
tidak dapat berlangsung secara tiba-tiba melainkan harus melalui proses
latihan.
2. Sepakbola dan Pembinaannya
Menurut Surampaet, dkk. (1992:5) menyatakan bahwa
Sepakbola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang
masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang lazim
disebut kesebelasan. Masing-masing regu atau kesebelasan berusaha
memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan
mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan. Di dalam
usaha-usaha untuk memasukkan atau mencetak gol dan
mempertahankan untuk tidak kemasukan bola ada peraturan-peraturan
permainan yang setiap pemain harus mentaatinya. Agar peraturan-
peraturan permainan ditaati oleh pemain pada saat permainan atau
pertandingan berangsung maka ada wasit dan hakim garis yang
memimpin atau mengawasi permainan tersebut. Setiap pelanggaran
yang dilakukan oleh pemain ada sangsinya atau hukumannya. Oleh
karena itu kedua kesebelasan diharapkan bermain sebaik mungkin
serta memelihara sportifitas.
7
Danny Mielke (2007:6), menyatakan bahwa : “Lapangan permainan
sepakbola berbentuk persegi panjang. Panjangnya 90-110 m dan lebarnya 45-
90 m. Panjang lapangannya selalu melebihi lebarnya”.
Meskipun permainan sepakbola di Indonesia sudah dilakukan
masyarakat sejak zaman dahulu, namun prestasi yang dicapai kesebelasan
nasional PSSI sampai masa pembangunan ini belum seperti apa yang
diharapkan. Oleh karena itulah didalam memasyarakatkan olahraga dan
mengolahragakan masyarakat, permainan sepakbola merupakan salah satu
cabang olahraga yang diprioritaskan untuk dibina. Dengan permasalahan
permainan sepakbola dimulai semenjak usia muda atau dari Sekolah Dasar,
dimaksudkan sebagai tahap persiapan.
Remmy Muchtar (1992:21-22), menyatakan:
Syarat bibit berbakat dapat ditinjau dari dua segi, yakni segi fisik dan
non fisik. Dari segi fisik meliputi kesehatan, kebugaran, kelincahan,
postur tubuh dan keterampilan. Sedangkan dari segi non fisik meliputi
motivasi, daya juang dan kerjasama.
Karakteristik atlet yang berbakat yang akan dijadikan bibit unggul,
diantaranya: kualitas bawaan sejak lahir, seperti kemauan keras, pemberani,
tahan uji, tabah dan lain-lain.Bentuk tubuh yang lebih baik sesuai dengan
cabang olahraga yang diminati.Fisik dan mental yang baik dan sehat. Fungsi
organ tubuh yang baik dan sehat seperti jantung, paru-paru, otak, syaraf dan
lain-lain. Intelegensi yang tinggi yaitu kemampuan menyesuaikan diri
terhadap pengalaman dan pengetahuan yang baru dengan cepat dan tepat baik
secara fisik maupun metal, pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki siap
8
untuk dipergunakan apabila dihadapkan pada fakta-fakta atau kondisi-kondisi
yang baru, serta gemar berolahraga.
Oleh karena itulah maka pembinaan pemain sepakbola harus dimulai
semenjak usia muda, tahap persiapan atau tahap permasalahan, kelompok
usia anak-anak Sekolah Dasar. Diberikannya pendidikan sepakbola mulai
awal dengan benar dan metodis, yang artinya bermain sepakbola bagi anak-
anak merupakan kegiatan yang dilakukan dengan penuh kesadaran, secara
teratur dan terarah. Agar dari permulaan belajar bermain sepakbola, anak-
anak sudah memiliki pengetahuan pembinaan olahraga dan dasar-dasar
permainan sepakbola, menguasai keterampilan teknik dasar bermain
sepakbola yang benar, peraturan permainan, pembentukan, kondisi fisik,
memiliki pengetahuan taktik dan sistem permainan, dan pengalaman-
pengalaman bertanding untuk membina sikap mental serta kematangan juara
anak-anak.
3. Keterampilan Bermain Sepakbola
Keterampilan bermain sepakbola adalah kemampuan pemain
melakukan teknik dalam permainan dengan baik dan benar, baik teknik tanpa
bola maupun dengan bola.
Keterampilan bermain sepakbola adalah keahlian seseorang yang
mencerminkan kemampuannya dalam mengolah dan memainkan bola dalam
suatu permainan sepakbola. Bermain sepakbola merupakan suatu kegiatan
yang sangat komplek dan memerlukan penguasaan teknik keterampilan
bermain yang baik, dalam usaha memberikan pengetahuan dan keterampilan
9
bermain sepakbola seyogyanya dilakukan sedini mungkin mulai dari tingkat
sekolah dasar. Untuk mengajarkan permainan sepakbola terutama bagi para
pemain pemula perlu direncanakan metode pengajaran yang mendasar dan
tepat agar dapat mencapai sasaran yang diinginkan. Tujuan utama pengajaran
dasar sepakbola adalah agar anak didik dapat bermain sesuai dengan situasi-
situasi serta keterampilan dalam melakukan teknik-teknik dasar yang
diperlukan dalam bermain sepakbola. Pemain sepakbola harus
mengembangkan keterampilan yang digunakan untuk mengumpan,
menerima, menyundul, menggiring, melindungi dan menendang bola. Tujuan
akhir latihan keterampilan adalah agar ketika bertanding, pemain dapat
menerapkan semua yang mereka pelajari selama latihan.
4. Teknik Dasar Bermain Sepakbola
Sarumpaet, dkk. (1992:17), menyatakan : “Pengertian dari
teknik dasar adalah semua kegiatan yang mendasari sehingga
dengan modal sedemikian itu sudah dapat bermain sepakbola.
Seluruh kegiatan dalam bermain dilakukan dengan gerakan-
gerakan, baik gerakan tanpa bola maupun dengan bola. Dari
gerakan-gerakan yang beraneka ragam tersebut dapat diambil
pengertian bahwa dalam permainan sepakbola masalah teknik
dasar semata-mata melibatkan orang dan bola.Pada saat
bermain pemain yang mengolah bola hanya satu orang,
sedangkan pemain yang lain melakukan gerakan, baik selaku
penyerang maupun pemain bertahan”.
Menurut Remmy Muchtar (1992:27) : “Teknik sepakbola adalah cara
pengolahan bola maupun pengolahan gerak tubuh dalam bermain”.
Sedangkan Menurut Aang Witarsa (1988:1) : “Definisi dari dasa-dasar tknik
sepakbola adalah semua gerakan dengan bola atau tanpa bola yang diperlukan
dalam sepakbola”.
10
Pembagian dari teknik sepakbola menurut Aang Witarsa (1988:1) ada
dua :
1. Teknik tanpa bola
a. Lari
b. Lompat
c. Gerak tipu
d. Khusus bagi pemain belakang (keeper)
2. Teknik dengan bola
a. Menendang
b. Mengontrol
c. Membawa bola (dribbling)
d. Menyundul (heading)
e. Gerak tipu dengan bola
f. Merebut bola (tecking)
g. Melempar bola
h. Khusus untuk penjaga gawang (keeper)
Dalam bermain sepakbola pemain tidak hanya dituntut untuk memiliki
stamina yang tinggi, tetapi juga harus memiliki keterampilan bermain
sepakbola yang baik. Bermain sepakbola yang setiap regunya terdiri dari 11
(sebelas) orang, selain memerlukan keserasian dalam bekerjasama, juga harus
ditunjang dengan teknik-teknik individu yang harus dimiliki seorang pemain
bola. Agar dapat bermain dan mengolah bola dengan indah atau baik, maka
sesorang harus memiliki keterampilan dasar bermain sepakbola.
Keterampilan bermain sepakbola adalah keahlian seseorang yang
mencerminkan kemampuannya dalam mengolah dan memainkan bola dalam
suatu permainan sepakbola.
11
Menurut Robert Koger (2007.13). Ada tiga jenis teknik permainan
sepakbola yang harus diajarkan kepada pemain. Istilah yang digunakan untuk
menyebutkan teknik-teknik tersebut itu sangat bervariasi, yaitu :
a. Foundation atau teknik dasar. Teknik-teknik yang tergolong
sebagai foundation (dasar) tersebut merupakan menu latihan
yang paling mendasar atau paling rendah tingkatannya.
b. Intermediate atau teknik lanjut. Teknik ini merupakan teknik
lanjut atau tingkat menengah yang diperlukan untuk
menciptakan relevansi antara keterampilan dasar dengan
keterampilan-keterampilan bermain yang sesungguhnya.
c. Game atau teknik bermain. Keterampilan-keterampilan
bersepakbola sesungguhnya, yang diprlukan oleh setiap
pemain sebelum mereka benar-benar bertanding melawan tim
lain.
Menurut Aang Witarsa (1988:5), menyatakan :
Tanpa teknik yang baik kita tidak dapat melakukan taktik yang
ditentukan. Dalam pertandingan mempunyai unsur-unsur yang
penting yang harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Unsur-unsur
tersebut adalah teknik, taktik, kondisi moral dan moral atau mental.
Sepak bola pada dasarnya adalah suatu usaha untuk menguasai bola,
atau merebutnya kembali bila sedang dikuasai oleh lawan. Bila teknik dsar
sudah dikuasai, maka bola akan lebih lama dalam penguasaan. Para pemain
akan lebih leluasa untuk menentukan jalannya pertandingan dan menjebol
gawang lawan. Kesebelasan yang kurang menguasai teknik dasar akan sering
kehilangan bola dalam pertandingan sehingga sulit untuk mengembangkan
permain timnya dan sulit untuk mencetak gol kegawang lawan.
B. Kerangka Berpikir
Keterampilan teknik dasar bermain sepakbola mutlak dimiliki oleh setiap
pemain sepak bola, agar pemain dapat mencapai prestasi yang optimal, sehingga
12
prestasi sepak bola secara keseluruhan dapat pula berkembang. Teknik dasar
sepakbola dapat berkembang lebih baik diantaranya tergantung pada bakat dari
pemain itu sendiri. Para pemain harus dapat memainkan atau menguasai semua
bagian dari teknik dasar sepakbola dalam situasi dan posisi baik itu tanpa bola
atau dengan bola. Jadi pemain akan sangat mudah memerintah atau
mengendalikan bola kemanapun, bukan sebaliknya bola yang mengendalikan
pemain. Apabila pemain dapat menguasai keterampilan teknik dasar bermain
sepakbola lebih cepat dan cermat dengan menggunakan tenaga lebih efisien.
Prestasi olahraga selalu dilatar belakangi oleh sistem dan pembinaan yang
teratur dan terencana, terutama untuk teknik-teknik bermain. Dengan teknik
bermain sepakbola yang baik maka kepercayaan diri bermain akan meningkat
dan permainan keseluruhan anggota tim menjadi lebih baik.
Dalam latihan pemain harus selalu bergerak dengan cepat, karena dalam
pertandingan sepakbola pemain tidak akan memberikan waktu yang banyak pada
setiap lawannya. Gerakan singkat dan akurat setiap pemain harus dilakukan
dalam setiap latihan ataupun pertandingan. Dengan singkat kita harus
memainkan bola dengan cepat. Dalam latihan-latihan para pemain harus dapat
memberikan bola dengan tepat/cermat sebab dalam pertandingan pemain lawan
akan selalu menjaga pemain-pemain yang berdiri bebas dan tempat yang kosong.
Pemain harus melatih gerak tipu, pemain harus selalu menghubungkan gerakan-
gerakan teknik bola dengan gerak tipu dan kecakapan/keistimewaan individu.
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Variabel pada penelitian ini adalah keterampilan teknik dasar bermain
sepakbola siswa Sekolah Sepakbola Barakat Martapura umur 16 – 19 tahun.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2012 di lapangan
sepak bola Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat (JPOK FKIP UNLAM)
Banjarbaru.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptip dengan teknik
pengumpulan data menggunakan tes keterampilan teknik dasar bermain
sepakbola pada siswa Sekolah Sepakbola Barakat Martapura.
D. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa sekolah sepakbola yang
ada di Sekolah Sepakbola Barakat Martapura umur 16-19 tahun yang berjumlah
30 orang. Sampel yang diteliti berjumlah 30 orang, dengan teknik purposive
sampling
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk tes keterampilan bermain
sepakbola adalah Tes dan Pengukuran Keterampilan Bermain Sepakbola.
14
Prosedur tes keterampilan bermain sepakbola menurut nurhasan (1994:97) ada
empat item, yaitu
1. Memainkan bola dengan kepala (heading)
2. Menyepak dan menghentikan bola (passing dan stopping)
3. Menggiring bola (dribbling)
4. Menendang atau menyepak bola kesasaran atau kegawang (shooting)
Alat-alat dan perlengkapan yang digunakan untuk melaksanakan tes
menurut Nurhasan (1994:97) adalah bola sepak,Stopwatch,sepuluh buah
lembing atau tiang,tembok yang rata dengan permukaannya, papan, kapur,
blanko dan alat tulis.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui serangkaian
kegiatan yang ditentukan sebagai berikut :
1. Tahap persiapan pengumpulan data
a. Mengajukan permohonan surat pengantar izin penelitian kepada Dekan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung
Mangkurat Banjarbaru
b. Mengajukan permohonan izin kepada pengelola (pelatih) Sekolah
Sepakbola Barakat Martapura Kabupaten Banjar
c. Melakukan persiapan pelaksanaan pengambilan data siswa Sekolah
Sepakbola Barakat Martapura Kabupaten Banjar
d. Menyiapkan formulir tes.
e. Mempersiapkan petugas tes.
2 Tahap pengambilan data
15
Langkah-Langkah pelaksanaan tes keterampilan sepakbola menurut
Nurhasan (1994:98-99) adalah sebagai berikut :
1. Memainkan bola dengan kepala (heading)
2. Menyepak dan menghentikan bola (passing dan stopping)
3. Menggiring bola (dribbling)
4. Menembak/menendang kesasaran (shooting)
Untuk menentukan tingkat keterampilan masing-masing teknik dasar
bermain sepakbola seseorang, hasil kasar tersebut harus diubah kedalam nilai
T Score, dari setiap hasil dijumlahkan. Cara menilai : untuk mengetahui
kedudukan seseorang dalam skala prestasinya caranya yaitu, menghitung rata-
rata T Score untuk semua item.
Tabel 1. Mengetahui Hasil T.Score Dalam Tes Keterampilan Teknik Dasar
Bermain Sepakbola.
Tes Item Hasil T.Score
Memainkan bola dengan kepala 5 76
Menyepak / menghentikan bola 4 58
Menggiring bola 16,6 detik 62
Skor tembakan 3 58
Waktu tembakan 0,9 detik 58
Jumlah 312
Skor rata-rata adalah 1/5 X 312 = 62. Selanjutnya baru hasil nilai rata-
rata yang diperoleh dikonpermasikan dengan tabel skala prestasi ternyata 62
termasuk kategori “baik”.
Tabel skala prestasi yang dikemukakan oleh Nurhasan (1994:103),
klasifikasi keterampilan bermain sepakbola sebagai berikut :
16
Tabel 2. Interprestasi Nilai Keterampilan Bermain Sepakbola Dalam Bentuk
T.Score.
Kategori Skala
Baik
Cukup
Sedang
Kurang
Kurang sekali
61 – ke atas
53 – 60
46 – 52
37 – 45
36 – ke bawah
17
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Data
Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan di kampus JPOK
FKIP UNLAM BANJARBARU pada siswa Sekolah Sepak Bola Barakat
Martapura yang berjumlah 30 orang pada tanggal 28 Agustus 2012.
Dari hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut :
1. Nilai Tes Memainkan Bola Dengan Kepala (Heading)
Data yang dikumpulkan mengenai keterampilan memainkan bola
dengan kepala yang telah didapatkan dari hasil tes memainkan bola
dengan kepala. Nilai tertinggi yang diperoleh oleh sampel adalah 7
dengan nilai T-Score 90 dan nilai terendah adalah 2 dengan nilai T-Score
54. Untuk lebih jelasnya lihat lampiran halaman 64-65
Tabel 3.Distribusi Frekuensi Hasil Tes Keterampilan Memainkan Bola
Dengan Kepala (Heading).
No Nilai F Persentasi (%) Kategori
1 61 - ke atas 27 90 Baik
2 53 – 60 3 10 Cukup
3 46 – 52 - - Sedang
4 37 – 45 - - Kurang
5 36 – ke bawah - - Kurang Sekali
30 100
Keterangan :
Nilai = Tes Heading
F = Frekuensi
Pesentasi = Jumlah Persentasi
18
2. Nilai Tes Menyepak dan Menghentikan Bola (Passing dan Stopping)
Data yamg dikumpulkan mengenai keterampilan passing dan
stopping adalah nilai sampel dari hasil tes menyepak dan menghentikan
bola. Nilai tertinggi yang diperoleh sampel adalah 6 kali dengan nilai T-
Score 74 dan nilai terendah adalah 5 kali dengan nilai T-Score adalah 66.
Untuk lebih jelasnya lihat lampiran pada halaman halaman 64-65
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Keterampilan Menyepak dan
Menghentikan Bola (passind dan stopping)
No Nilai F Persentasi (%) Kategori
1 61 - ke atas 30 100 Baik
2 53 – 60 - - Cukup
3 46 – 52 - - Sedang
4 37 – 45 - - Kurang
5 36 – ke bawah - - Kurang Sekali
30 100
Keterangan :
Nilai = Tes Passing dan Stopping
F = Frekuensi
Pesentasi = Jumlah Persentasi
3. Nilai Tes Menggiring Bola (Dribbling)
Data yang dikumpulkan mengenai keterampilan dribbling) adalah
nilai sampel dari hasil tes keterampilan menggiring bola. Nilai tertinggi
yang diperoleh oleh sampel adalah 19.31 detik dengan nilai T-Score 57
sedangkan nilai terendah adalah 27.65 detik dengan nilai T-Score 40.
Untuk lebih jelasnya lihat lampiran halaman 64-65
19
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Keterampilan Menggiring Bola
(dribbling) No Nilai F Persentasi (%) Kategori
1 61 - ke atas - - Baik
2 53 – 60 17 40 Cukup
3 46 – 52 17 40 Sedang
4 37 – 45 6 20 Kurang
5 36 – ke bawah Kurang Sekali
30 100
Keterangan :
Nilai = Tes Dribbling
F = Frekuensi
Pesentasi = Jumlah Persentasi
4. Nilai Tes Shooting Ke Gawang (Skor)
Data yamg dikumpulkan mengenai keterampilan skor shooting ke
gawang adalah nilai sampel dari hasil skor tes menendang bola ke
gawang. Nilai tertinggi yang diproleh oleh sampel adalah 5 dengan nilai
T-Scor 68 dan nilai terendah yang diperoleh oleh sampel adalah 0 dengan
nilai T-Score 42. Untuk lebih jelasnya lihat lampiran halaman 64-65
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Keterampilan Shooting Ke
Gawang (Skor)
No Nilai F Persentasi (%) Kategori
1 61 - ke atas 5 16,66 Baik
2 53 – 60 17 56,66 Cukup
3 46 – 52 6 20 Sedang
4 37 – 45 2 6,66 Kurang
5 36 – ke bawah - - Kurang Sekali
30 100
Keterangan :
Nilai = Tes Shooting (Skor)
F = Frekuensi
Pesentasi = Jumlah Persentasi
20
5. Nilai Tes Shooting Ke Gawang (Waktu)
Data yamg dikumpulkan mengenai keterampilan waktu shooting ke
gawang adalah nilai sampel dari hasil waktu tes menendang bola ke
gawang. Nilai tertinggi yang diproleh oleh sampel adalah 0,50 detik
dengan nilai T-Score 74 dan nilai terendah yang diperoleh oleh sampel
adalah 0.90 detik dengan nilai T-Score 58. Untuk lebih jelasnya lihat
halaman 64-65.
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Keterampilan Shooting Ke
Gawang (Waktu)
No Nilai F Persentasi (%) Kategori
1 61 - ke atas 29 93.33 Baik
2 53 – 60 1 6,66 Cukup
3 46 – 52 - - Sedang
4 37 – 45 - - Kurang
5 36 – ke bawah - - Kurang Sekali
30 100
Keterangan :
Nilai = Tes Shooting (Waktu)
F = Frekuensi
Pesentasi = Jumlah Persentasi
6. Data Tes Keterampilan Teknik Dasar Bermain Sepakbola
Data keterampilan teknik dasar bermain sepakbola adalah nilai sampel
dari hasil tes keseluruhan. Nilai tertinggi yang diperoleh sampel adalah 71
dan nilai terendah yang diperoleh oleh sampel adalah 57. Untuk lebih
jelasnya lihat lampiran halaman 64-65
21
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Keterampilan Teknik Dasar Bermain
Sepakbola
No Nilai F Persentasi (%) Kategori
1 61 - ke atas 18 60 Baik
2 53 – 60 12 40 Cukup
3 46 – 52 - - Sedang
4 37 – 45 - - Kurang
5 36 – ke bawah - - Kurang Sekali
30 100
Keterangan :
Nilai = Tes Keterampilan Teknik Dasar Bermain Sepakbola
F = Frekuensi
Persentasi = Jumlah Persentasi
B. Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam perhitungan untuk mengolah
data dalam penelitian ini adalah mengungkapkan hasil perhitungan-
perhitungan untuk setiap jenis tes keterampilan teknik dasar bermain sepak
bola yaitu heading, passaing, dribbling, dan shooting dengan mencari nilai
rata-rata hitung.
Rata-rata hitung untuk data yang kuantitatif yang terdapat dalam
sebuah sampel dengan jalan membagi jumlah nilai T.Score dengan 1/5 seperti
yang dikemukan oleh Nurhasan (1994:103).
No Jenis tes Hasil T-Score
1 Memainkan bola dengan kepala (heading) 5 76
2 Menendang/Menghentikan Bola (passing dan stopping) 4 58
3 Menggiring Bola (dribbling) 16.6 detik 62
4 Menembak Ke Sasaran (shooting)
- Skore 3 58
- Waktu 0,9 detik 58
JUMLAH 312
22
Dalam menghitung skor rata-rata adalah 1/5 X 312 = 62. Selanjutnya baru
hasil nilai rata-rata diproleh dikompermasikan dengan table skala
prestasi,ternyata 62 termasuk kategori “baik”.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh impormasi bahwa jumlah
siswa Sekolah Sepakbola Barakat Martapura usia 16-19 tahun yang
mengikuti tes penguasan keterampilan heading, passing, dribbling dan
stopping dalam permainan sepakbola sebanyak 30 orang.
Persentasi kategori nilai tes keterampilan heading, passing, dribbling
dan shooting dalam permainan sepakbola dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut.
1. Memainkan Bola Dengan Kepala (heading)
Siswa yang memili tingkat penguasaan keterampilan heading dengan
kategori baik 28 orang (90%). Siswa yang memiliki tingkat penguasaan
keterampilan heading dengan kategori cukup 2 orang (10%).
Hal ini menunjukkan bahwa dalam memainkan bola dengan kepala,
para siswa sekolah sepakbola barakat martapura usia 16-19 tahun memiliki
dasar yang cukup baik. Keterampilan teknik dasar dalam melakukan heading
perlu dilatih agar tetap terjaga kemampuannya dan bisa lebih baik lagi karena
heading sangat diperlukan dalam permainan sepakbola baik pada saat
bertahan atau pada saat menyerang dan ingin memasukkan bola ke gawang
lawan.
23
2. Menyepak dan Menghentikan Bola ( passing dan stopping )
Siswa yang memiliki tungkat penguasaan keterampilan passing dan
stopping dengan kategori baik ada 30 orang (100%)
Hal ini menunjukkan bahwa dalam melakukan paasing dan stopping.
Para siswa Sekolah Sepakbola Barakat Martapura usia 16-19 tahun memiliki
dasar yang baik. Keterampilan teknik dasar dalam melakukan passing dan
stopping perlu ilatih terus-menerus agar terjaga kemampuannya dan bisa
lebih lebih baik lagi sehingga dalam bermain sepakbola pemain bisa
melakukan passing bisa lebih baik dan cermat dan melakukan stopping bisa
dengan lebih baik dan cermat dalam keadaan apapun dalam permainan
sepakbola.
3. Menggiring Bola (dribbling)
Siswa yang memiliki tingkat penguasaan keterampilan dribbling
dengan kategori cukup 17 orang (40%), siswa yang memiliki penguasaan
keterampilan dribbling dengan kategori sedang 17 orang (40%), siswa yang
memiliki tingkat penguasaan keterampilan dribbling dengan kategori kurang
6 orang (20%).
Hal ini menunjukkan bahwa dalam menggiring bola para siswa
sekolah Sepakbola Barakat Martapura usia 16-19 tahun memiliki dasar yang
kurang baik. Agar keterampilan dribbling bias ditingkatkan, maka siswa
harus melatih keterampilan dribbling secara teratur dan dengan metode
latihan yang benar.
24
4. Menembak/Menendang Bola Ke Sasaran (Shooting)
Siswa yang memiliki tingkat keterampilan ketepatan shooting ke
sasaran denga kategori baik ada 5 orang (15,66%), siwa yang memiliki
penguasaan keterampilan ketepatan shooting kesasaran dengan kategori
cukup 17 orang (56,66%), siswa yang memiliki penguasaan keterampilan
ketepata shooting degan kategori sedang 6 orang (20 %) dan siswa yang
mempunyai keterampilan kurang ada 2 orang (6,66%).
Sedangkan siswa yang memiliki tingkat penguasan keterampilan wktu
shooting dengan kategori baik ada 30 orang (100 %).
Hal ini menunjukkan bahwa dalam menembak/menendang bola ke
sasaran (shooting) para siswa Sekoah Sepakbola Barakat Martapura usia 16-
19 tahun telah memiliki dasar yang cukup baik. Tes menembak bola
kesasaran bertujuan untuk mengetahui sejauh mana para pemain memiliki
naluri keterampilan menembak bola ke sasaran dan ketepatan waktu
menembak bola ke sasaran. Keterampilan menembak bola kesasaran siswa
Sekolah Sepakbola Barakat Martapura Kabupaten Banjar harus lebih dilatih
lagi agar kelak hasilnya jadi lebih baik.
5. Keterampilan Teknik Dasar Bermain Sepakbola
Berdasarkan hasilpenelitian di lapangan prestasi yang di proleh dalam
keterampilan teknik dasar bermain sepakbola,jumlah nilai tertinggi adalah
346 dengan nili rata-rata 69,sedngkan jumlah nilai terendah 285 dengan nilai
rata-rata 57.
25
Siswa yang memilki tingkat penguasaan keterampilan teknik dasar
bermain sepakbola dengan kategori baik ada 18 orang (60%),sedangkan
siswa yang memiliki tingkat pengusaan keterampilan teknik dasar bermain
sepakbola dengan kategori cukup ada 12 orang (40%).
Hal ini menunjukkan bada daam keterampilan teknik dasar bermain
sepakbola para siswa Sekolah sepakbola Barakat Martapura usia 16-19 tahun
sebagian telah memiliki dasar yang baik hanya saja masi ada sebagian siswa
yang harus meningkatkan teknik dasar bermain sepakbola dengan teratur dan
bagi siswa yang memiliki keterampilan teknik dasar baik supaya tetap
berlatih agar keterampilan teknik asarnya tetap terjaga dan bisa lebih di
tingkatkan lagi.
26
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis Tingkat Keterampilan Teknik Dasar Bermain
Sepakbola Di Sekolah Sepakbola Barakat Martapura Kabupaten Banjar data
yang berjumlah 30 orang disimpulkan :
Siswa yang memiliki tingkat keterampilan teknik dasar bermain
sepakbola dengan kategori baik ada 18 orang (60%) , siswa yang memiliki
tingkat keterampilan teknik dasar bermain sepakbola dengan kategori cukup
ada 12 orang (40%)
B. Saran
1. Bagi siswa yang mempunyai penguasaan teknik dasar heading, passing,
stopping, dribbling, dan shooting dengan kategori cukup, sedang dan
kurang lebih giat lagi berlatih untuk mencapai prestasi yang diinginkan.
Sedangkan yang mempunyai penguasaan teknik dasar heading, passing,
stopping, dribbling dan shooting dengan kategori baik agar bisa menjaga
kemammpuannya dan bisa meningkatkan lagi agar lebih baik.
2. Bagi pelatih Sekolah Sepakbola Barakat Martapura Kabupaten Banjar
hendaknya lebih banyak lagi melakukan serangkaian kegiatan uji coba
atau latih tanding kepada siswanya, untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan serta kelebihan-kelebihan yang dimiliki pemain baik dari segi
fisik, mental, teknik, taktik, dan kerjasama tim. Dan perlu diadakan
pelatihan agar menjadi tenaga professional.
27
3. Bagi pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten
Banjar, hasil penelitian ini sebagai bahan petimbangan dalam menyusun
program kerja untuk meningkatkan prestasi atlit, terutama atlit sepakbola
yang nantinya diharapkan dapat membawa nama baik daerah atau
provinsi dapat berprestasi ditingkat regional maupun nasional.
4. Agar pemerintah daerah bersama Pengda PSSI Kalimantan Selatan
menyediakan sarana dan prasarana sepakbola yang memadai dan
memenuhi standar sehingga di setiap daerah dapat mencetak bibit-bibit
pemain sepakbola yang berkualitas.
5. Bagi peneliti, hasil penelitian ini merupakan tambahan wawasan
pengetahuan.
28
DAFTAR PUSTAKA
Aang Witarsa (1988). Dasar-Dasar Teknik Sepakbola.
Akhmad Fauzie. (2006). Motivasi Anak Berlatih Sepakbola Di Sekolah Sepakbola
(SSB) Rahmat Banjarbaru. Banjarbaru : Skripsi JPOK FKIP Universitas
Lambung Mangkurat Banjarmasin di Banjarbaru.
Em Zul Fajri. (2008). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Difa Publisher.
Monti P. (2000). Dasar-Dasar Psikologo Olahraga. Pustaka Sinar Harapan
Danny Mielke (2007). Dasar-Dasar Sepakbola. Eastern Oregon University.
Djoko Lelono. (2009). Pedoman Penulisan Skripsi, Banjarbaru : JPOK-FKIP Unlam.
Hatta Fazrie. (2004). Dasar-Dasar Kepelatihan, Banjarbaru : JPOK-FKIP Unlam.
Hatta Fazrie (2008). Model Pembelajaran Praktis Teknik Dasar Sepakbola,
Banjarbaru : JPOK-FKIP Unlam.
Nurhasan. (1994). Tes dan Pengukuran Olahraga, IKIP Bandung.
Remmy Muchtar. (1992). Olahraga Pilihan Sepakbola. Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga
Kependidikan.
Robert Koger(2007). Latihan Dasar Sepakbola Remaja. Saka Mitra Kompetensi.
Sarumpaet, dkk. (1992). Permainan Besar. Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga
Kependidikan.
Sudjana. (1996). Metoda Statistika. Tarsito Bandung.
32
Daftar Nama Sampel Sekolah Sepakbola Barakat Martapura
No Nama Sampel Tanggal Lahir
1 Salahuddin 13 - 02 - 1992
2 M.Firdaus 08 - 09 - 1995
3 M.Rifani 22 - 07 – 1994
4 Ihsanuddin 18 - 06 - 1993
5 M.Sakif 22 - 02 - 1995
6 Umbrian 08 - 05 - 1995
7 M.Zaki 10 - 04 - 1994
8 Samsul 17 - 05 - 1994
9 M. Ardi 28 - 07- 1993
10 Jaka Rianto 18 - 01 - 1995
11 M. Ramadhani 02- 02 - 1993
12 Aidil Rahman 28 - 11 - 1994
13 Padriannor 08 - 08 - 1992
14 Ahmat Hidayat 13 - 11 - 1992
15 Ahmad Yamani 13 - 03 - 1993
16 Munir 20 - 09 - 1995
17 Aulia Rahman 30 - 03 - 1995
18 Yusril 06 - 01 - 1995
19 M. Sadam 16 - 01 - 1992
20 Rahmad Ridho Fadillah 25 - 12 - 1995
21 Safi Rahim 06 - 05 - 1995
22 Ahmad Safaruddin 07 - 08 - 1992
23 Adam 13 - 08 - 1995
24 Zaufir 27 - 10 - 1993
25 M. Reza Ismail 04 - 09 – 1995
26 M. Hanif Ansari 23 - 04 – 1995
27 Hasanuddin 24 – 03 – 1994
28 Hadiannor 27 - 06 – 1995
29 M. Rafli 02 - 01 - 1995
30 M. Fauzi 02 – 11 – 1995
33
Hasil Tes Memainkan Bola Dengan kepala selama Sepuluh detik ( Heading )
No Nama Sampel Tes 1 Tes 2 Hasil Terbaik
1 Salahuddin 2 4 4
2 M.Firdaus 2 2 2
3 M.Rifani 4 3 4
4 Ihsanuddin 3 4 4
5 M.Sakif 3 4 4
6 Umbrian 3 4 4
7 M.Zaki 4 5 5
8 Samsul 6 5 6
9 M. Ardi 5 3 5
10 Jaka Rianto 3 4 4
11 M. Ramadhani 6 4 6
12 Aidil Rahman 3 4 4
13 Padriannor 3 4 4
14 Ahmat Hidayat 3 4 4
15 Ahmad Yamani 3 4 4
16 Munir 3 4 4
17 Aulia Rahman 5 4 5
18 Yusril 4 4 4
19 M. Sadam 4 5 5
20 Rahmad Ridho Fadillah 3 4 4
21 Safi Rahim 2 3 3
22 Ahmad Safaruddin 5 6 6
23 Adam 4 3 4
24 Zaufir 3 4 4
25 M. Reza Ismail 6 5 6
26 M. Hanif Ansari 4 3 4
27 Hasanuddin 3 4 4
28 Hadiannor 1 2 2
29 M. Rafli 2 2 2
30 M. Fauzi 3 4 4
34
Hasil Tes Menepak dan Menghentikan Bola
Selama 10 Detik ( Passing & Stopping )
No Nama Sampel Tes 1 Tes 2 Hasil Terbaik
1 Salahuddin 4 5 5
2 M.Firdaus 5 6 6
3 M.Rifani 6 6 6
4 Ihsanuddin 6 4 6
5 M.Sakif 5 5 5
6 Umbrian 5 4 5
7 M.Zaki 6 6 6
8 Samsul 5 6 6
9 M. Ardi 5 5 5
10 Jaka Rianto 5 4 5
11 M. Ramadhani 5 7 5
12 Aidil Rahman 6 5 6
13 Padriannor 5 4 5
14 Ahmat Hidayat 6 5 6
15 Ahmad Yamani 5 4 5
16 Munir 5 5 5
17 Aulia Rahman 5 6 6
18 Yusril 5 4 5
19 M. Sadam 6 5 6
20 Rahmad Ridho Fadillah 5 5 5
21 Safi Rahim 5 3 5
22 Ahmad Safaruddin 6 6 6
23 Adam 5 4 5
24 Zaufir 5 5 5
25 M. Reza Ismail 5 3 5
26 M. Hanif Ansari 5 5 5
27 Hasanuddin 4 5 5
28 Hadiannor 5 4 5
29 M. Rafli 5 3 5
30 M. Fauzi 5 6 6
35
Hasil Tes Menggiring Bola (Dribbling)
No Nama Sampel Tes 1 Tes 2 Hasil Terbaik
1 Salahuddin 21”.20 20”.79 20”.79
2 M.Firdaus 25”.37 27”.06 25”.37
3 M.Rifani 26”.62 26”.56 26”.56
4 Ihsanuddin 23”.01 24”.51 23”.01
5 M.Sakif 23”.81 23”.01 23”.01
6 Umbrian 24”.87 25”.07 25.07
7 M.Zaki 20”.17 21”.59 20”.17
8 Syamsul 27”.96 22’.52 22”.52
9 M. Ardi 21”.18 22”.12 21.18
10 Jaka Rianto 24’.77 23”.15 23”.15
11 M. Ramadhani 19”.31 23”.44 19”.31
12 Aidil Rahman 22”10 31”.24 22”.10
13 Padriannor 24”.53 25”.77 24”.53
14 Ahmat Hidayat 19”.77 20”.21 19”.77
15 Ahmad Yamani 26”.90 32”.76 26”.90
16 Munir 25”83 23”.46 23”.46
17 Aulia Rahman 22”.69 24”.09 22”.69
18 Yusril 26”.33 30”.64 26”.63
19 M. Sadam 20”.07 23”.38 20.07
20 Rahmad Ridho Fadillah 25”.07 27”.21 25”.07
21 Safi Rahim 23”.90 22”.88 22”.88
22 Ahmad Safaruddin 21”.07 19”.53 19”.53
23 Adam 21”.39 20”.78 20”.78
24 Zaufir 25”.30 21”.44 21”.44
25 M. Reza Ismail 25”.07 24”.36 24”.36
26 M. Hanif Ansari 20”.07 19”.32 19”.32
27 Hasanuddin 24”.97 21”.08 21”.08
28 Hadiannor 24”.06 27”.53 24”.06
29 M. Rafli 26”.71 27”.18 26”.81
30 M. Fauzi 24”.25 22”.20 22”.20
36
Hasil Tes Shooting Ke Gawang ( Skor)
No Nama Sampel Tes 1 Tes 2 Hasil Terbaik
1 Salahuddin 1 2 2
2 M.Firdaus 1 2 2
3 M.Rifani 3 1 3
4 Ihsanuddin - 2 2
5 M.Sakif 4 3 4
6 Umbrian 2 - 2
7 M.Zaki 2 2 2
8 Samsul 3 2 3
9 M. Ardi - - -
10 Jaka Rianto 1 2 2
11 M. Ramadhani - 2 2
12 Aidil Rahman 1 1 1
13 Padriannor 1 1 1
14 Ahmat Hidayat 1 2 2
15 Ahmad Yamani - - -
16 Munir 2 3 3
17 Aulia Rahman 1 - 1
18 Yusril - 1 1
19 M. Sadam - 2 2
20 Rahmad Ridho Fadillah 1 1 1
21 Safi Rahim 5 1 5
22 Ahmad Safaruddin 3 3 3
23 Adam 4 3 4
24 Zaufir 2 2 2
25 M. Reza Ismail - 1 1
26 M. Hanif Ansari 2 5 5
27 Hasanuddin 5 0 5
28 Hadiannor 2 1 2
29 M. Rafli 2 1 2
30 M. Fauzi 2 2 2
37
Tes Shooting Ke Gawang ( Waktu )
No Nama Sampel Tes 1 Tes 2 Hasil Terbaik
1 Salahuddin 00,52 00.56 00.52
2 M.Firdaus 00.81 00.73 00.73
3 M.Rifani 00.86 00.77 00.77
4 Ihsanuddin 00.86 00.72 00.72
5 M.Sakif 00.72 00.92 00.72
6 Umbrian 00.83 00.76 00.76
7 M.Zaki 00.64 00.63 00.63
8 Samsul 00.66 00.67 00.66
9 M. Ardi 00.78 00.86 00.78
10 Jaka Rianto 00.98 00.87 00.87
11 M. Ramadhani 00.68 00.51 00.51
12 Aidil Rahman 00.81 00.58 00.58
13 Padriannor 00.72 00.77 00.72
14 Ahmat Hidayat 00.58 00.53 00.53
15 Ahmad Yamani 00.84 00.66 00.66
16 Munir 00.96 00.96 00.96
17 Aulia Rahman 00.72 00.73 00.72
18 Yusril 00.60 00.57 00.57
19 M. Sadam 00.53 00.69 00.53
20 Rahmad Ridho Fadillah 00.81 00.66 00.66
21 Safi Rahim 00.76 00.71 00.71
22 Ahmad Safaruddin 00.79 00.56 00.56
23 Adam 00.89 00.70 00.70
24 Zaufir 0054 00.66 00.54
25 M. Reza Ismail 00.65 00.60 00.60
26 M. Hanif Ansari 00.69 00.98 00.69
27 Hasanuddin 00.71 00.71 00.71
28 Hadiannor 00.76 00.63 00.63
29 M. Rafli 00.61 00.84 00.61
30 M. Fauzi 00.63 00.86 00.63
38
Tabel Skala T Tiap-Tiap Item Tes Keterampilan Bermain Sepakbola
T-Score Heading Passing Dribbling
Shooting
Waktu Skor
1 2 3 4 5 6
90 7
89
88
87
86
85
84
83 6
82
81
80
79
78
77
76 5
75 10.1
74 6 10.6 0,5
73 11.1
72 11,6
71 12,1
39
T-Score Heading Passing Dribbling
Shooting
Waktu Skor
1 2 3 4 5 6
70 12,6 0,6
69 13,1
68 4 13,6 5
67 14,1
66 5 14,6 0,7
65 15,1
64 15,6
63 16,1
62 16,6 0,8 4
61 3 17,1
60 17,6
59 18,1
58 4 18,6 0,9 3
57 19,1
56 19,6
55 20,1
54 2 20,6 0,0
53 21,1 2
52 21,6
51 22,1
50 3 22,6 1,1
40
T-Score Heading Passing Dribbling
Shooting
Waktu Skor
1 2 3 4 5 6
49 23,1
48 23,6
47 24,1 1
46 1 24,6 1,2
45 25,1
44 25,6
43 26.1
42 2 26,6 1,3 0
41 27,1
40 27,6
39 0 28,1
38 28,6 1,4
37 29,1
36 29,6
35 1 30.1
34 30,6 1,5
33 31,1
32 31.6
31 32,1
30 32,6 1,6
29 33,1
41
T-Score Heading Passing Drbbling
Shooting
Waktu Skor
1 2 3 4 5 6
28 33,6
27 0 34,1
26 34,6 1,7
25 35,1
24 35,6
23 36,1
22 36,6 1,8
21 37,1
20 37,6
19 38,1
18 38,6 1,9
17 39,1
16 39,6
15 40.1
14 40,6 2,0
13 41,1
12 41,6
11 42,1
10 42,6 2,1
9 43,1
8 43,6