bab i pendahuluan a. latar belakang masalahrepository.ump.ac.id/7658/2/tofik kurohman - bab...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Organisasi merupakan suatu wadah penyaluran aktifitas dan inspirasi
bagi para anggotanya, sehingga meraka dapat mengimpelemtasikan ide-ide
yang mereka miliki dalam organisasi tersebut. Ada banyak organisasi Islam di
Indonesia yang mulai sekitar abad XX bermunculan yaitu Sarikat Islam,
Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
Sejak berdirinya pada tanggal 18 November 1912 Masehi,
Muhammadiyah telah banyak memberikan sumbangan yang begitu besar
kepada masyarakat, bangsa dan negara. Muhammadiyah telah banyak berhasil
mengikis bentuk-bentuk keyakinan yang berbau Syirik, tahayyul, bid’ah dan
khurafat.
Selain telah banyak membantu keberhasilan mengikis bentuk keyakinan
yang berbau Syirik, tahayyul, bid’ah dan khurafat, pada perkembanganya
organisasi Muhammadiyah juga memiliki banyak bidang amal usaha antara lain
dalam bidang pendidikan, sosial dan juga kesehatan. Bidang pendidikan
Muhammadiyah mulai dengan mendirikan sekolah-sekolah dengan basis Islam.
Sedangkan dalam bidang sosial Muhammadiyah telah mendirikan lembaga
sosial berupa panti sosial Muhammadiyah sebagai wujud kepedulian
Muhammadiyah terhadap masyarakat miskin dan sebagainya. Bidang kesehatan
amal usaha Muhammadiyah bisa dilihat dengan didirikannya balai-balai
1
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
2
pengobatan PKU (Pembina Kesejahteraan Umat), rumah bersalin dan lain
sebagainya.
Setelah Muhammadiyah berkembang pesat dan memiliki banyak amal
usaha, maka daerah kekuasaan organisasi Muhammadiyah mulai diperluas
keberbagai daerah di wilayah Indonesia. Muhammadiyah juga mulai mencoba
mendirikan berbagai cabang-cabang organisasi Muhammadiyah di berbagai
tempat hampir seluruh wilayah Indonesia.
Daerah operasi Muhammadiyah mulai diluaskan setelah tahun 1917. Pada
tahun itu Budi Utomo mengadakan kongresnya di Yogyakarta (rumah Kiyai
Haji Dahlan dibuat sebagai pusat dari kongres tersebut) saat itu Dahlan telah
dapat mempesona itu melalui tabligh yang dilakukannya. Pengurus
Muhammadiyah akhirnya menerima permintaan dari berbagai tempat di Jawa
untuk mendirikan cabang-cabangnya (Deliar Noer, 1996: 87).
Perkembangan jumlah anggota berhubungan langsung dengan
penambahan jumlah cabang. Setelah kegagalan pembentukan cabang sampai
tahun 1920, cabang-cabang baru muncul pada tahun berikutnya, terutama sejak
perubahan anggaran dasar pada pertengahan tahun 1921. Sebelum terjadi
perubahan anggaran dasar, aktivitas cabang Muhammadiyah di daerah lain
dilakukan oleh organisasi yang mempunyai nama yang berbeda, seperti
perkumpulan Sidiq Amanah Tabligh Fatonah di Surakarta, Al-Hidayah di
Garut, Nurul Islam di Pekalongan, dan Al-Munir di Makassar (Abdul Munir
Mulkhan, 2010: 54).
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
3
Pembentukan cabang Muhammadiyah tersebut juga sampai ke wilayah
pimpinan Daerah Muhammadiyah Purbalingga. Purbalingga sebagai salah satu
daerah Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah dan jaraknya tidak
begitu jauh dengan tempat kelahiran Muhammadiyah (Yogyakarta), akhirnya
menerima ide pembaharuan Islam dari Muhammadiyah. Bahkan sekitar dekade
tiga puluhan telah menyebar dan berkembang di seluruh wilayah Kabupaten
Purbalingga.
Melihat perkembangan Muhammadiyah yang begitu pesat di
Purbalingga maka mulailah dibentuknya cabang-cabang kepemimpinan
Muhammadiyah di seluruh pelosok Kabupaten Purbalingga, salah satunya
didirikannya kepemimpinan Muhammadiyah wilayah Cabang Bobotsari.
Pengurus cabang Muhammadiyah Bobotsari ini berada di salah satu desa di
Kecamatan Bobotsari, yaitu Desa Bobotsari. Walaupun pusat kepemimpinan
Muhammadiyah Cabang Bobotsari berada di suatu desa, namun cakupan
wilayahnya meliputi hampir seluruh desa yang berada di Kecamatan Bobotsari.
Masuk dan berkembangnya Persyarikatan Muhammadiyah di wilayah
cabang Bobotsari telah banyak memberikan kontribusi kepada warga
masyarakat sekitar wilayah cabang Bobotsari tersebut, baik dalam bidang
pendidikan, sosial, keagamaan maupun kesehatan. Selain itu Muhammadiyah
Cabang Bobotsari juga turut memberikan peranannya dalam pemerintahan
setempat. Hal itu bisa dilihat dengan banyaknya, bahkan hampir 80% dari
anggota Muhammadiyah cabang Bobotsari yang turut aktif didalam jabatan
pemerintahan setempat.
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
4
Muhammadiyah cabang Bobotsari memiliki beberapa amal usaha baik
dalam bidang pendidikan, kesehatan, keagamaan, maupun bidang sosial. Amal
usaha Muhammadiyan cabang Bobotsari ini diantaranya ialah dalam bidang
kesehatan dengan adanya PKU (Pembina Kesehatan Umat), bidang pendidikan
dengan adanya TK Aisiyah, Madrasah Diniyah, SD Muhammadiyah/Madrasah
Ibtidaiyah yang baru saja selesai di bangun, dan Madrasah Tsanawiyah
Muhammadiyah serta perintisan Pondok Pesantren. Sedangkan dalam bidang
Dakwah terdapat tempat ibadah, tempat pengajian dan juga Mubaligh/ghot.
Muhammadiyah cabang Bobotsari juga memiliki tanah wakaf dan juga
organisasi-organisasi otonom, seperti ‘Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah,
Nasyiatul’Aisyiyah, Ikatan Remaja Muhammadiyah dan Embrio Kepanduan
Hizbul Wathan (Wawancara Muslih, Mei 2017).
Dari uraian di atas maka penulis mengangkat permasalahan ini untuk
penelitian dengan judul “Perkembangan Pengurus Cabang Muhammadiyah
Bobotsari“. Dalam penelitian ini penulis akan meneliti tentang sejarah
perkembangan, amal usaha dalam bidang pendidikan dan juga non pendidikan,
selain itu juga akan sedikit menyinggung peran Muhammadiyah terhadap
pemerintahan daerah setempat. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat
berkontribusi terhadap organisasi Muhammadiyah cabang Bobotsari supaya
tetap eksis dan semakin maju dengan berbagai amal usahanya serta
meningkatkan kembali jiwa organisasi kepada para pemuda-pemuda Indonesia
pada umumnya dan pemuda Muhammadiyah pada khususnya.
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
5
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas tersebut, maka penulis mengangkat permasalahan
yang akan diteliti, diantaranya yaitu :
1. Bagaimana kondisi umum Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga?
2. Bagaimana perkembangan persyarikatan Muhammadiyah Bobotsari tahun
2006-2016 ?
3. Apa saja amal usaha Persyarikatan Muhammadiyah Bobotsari dalam bidang
pendidikan dan non pendidikan ?
C. Tujuan Penelitian
Suatu kegiatan ilmiah tentunya memiliki tujuan yang hendak dicapai,
adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kondisi umum Kecamatan Bobotsari Kabupaten
Purbalingga.
2. Untuk mengetahui perkembangan persyarikatan Muhammadiyah Bobotsari
sampai tahun 2016.
3. Untuk mengetahui amal usaha perkembangan persyarikatan
Muhammadiyah Bobotsari dalam bidang pendidikan dan non pendidikan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini, maka dapat dijadikan sebagai
pengembangan ilmu sejarah, memberi masukan bagi penelitian berikutnya,
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
6
dan dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti yang berkaitan dengan
perkembangan Pengurus cabang Muhammadiyah di Bobotsari
2. Manfaat praktis
Secara praktis, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan
manfaat :
a. Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembelajaran bagi
masyarakat maupun pembaca lainnya untuk lebih mengetahui
perkembangan pengurus cabang muhammadiyah di berbagai bidang.
b. Pemuka Agama
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
ulama mengenai dakwah dan pengembangannya serta cara dakwah
Muhammadiyah.
c. Bagi peneliti, memperoleh gambaran tentang persyarikatan
Muhammadiyah, khususnya perkembangan dan peranan persyarikatan
Muhammadiyah cabang Bobotsari.
E. Tinjauan Pustaka dan Penelitian yang Relevan
1. Perkembangan
Sejarah membicarakan masyarakat dari segi waktu, jadi sejarah
ialah ilmu tentang waktu. Dimana dalam waktu mempelajari empat hal yaitu
perkembangan, kesinambungan, pengulangan dan perubahan.
Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
7
bentuk ke bentuk lain. Biasanya masyarakat berkembang dari yang
sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Perkembangan mengandaikan
tidak ada pengaruh luar yang menyebabkan pergeseran (Kuntowijoyo,
1995: 13).
Perkembangan yang terjadi pada masyarakat berlanjut pada
kesinambungan, kesinambungan terjadi apabila suatu masyarakat baru
hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama (Kuntowijoyo, 1995: 13).
Pengulangan terjadi bila peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau
terjadi lagi (Kuntowijoyo, 1995: 14). Sebenarnya pengulangan sebuah
peristiwa itu tidak bisa dikatakan sejarah terulang kembali, peristiwa hanya
terjadi satu kali saja. Dikatakan pengulangan karena peristiwa yang terjadi
hampir mirip dengan peristiwa yang sudah terjadi di masa lampau.
Sedangkan perubahan terjadi apabila masyarakat mengalami
pergeseran, sama dengan perkembangan. Akan tetapi, asumsinya ialah
adanya perkembangan besar-besaran dan dalam waktu yang relative
singkat. Biasanya perubahan terjadi karena pengaruh dari luar
(Kuntowijoyo, 1995: 14). Misalnya masyarakat yang dulu lebih suka
dengan budaya Indonesia karena adanya globalisasi dan masyarakat
sekarang sudah mulai berubah dengan mengikuti gaya hidup luar yang
kurang sesuai dengan kebudayaan Indonesia.
2. Muhammadiyah
Muhammadiyah merupakan gerakan Islam yang didirikan oleh K.H
Ahmad Dahlan, organisasi Islam ini berdiri pada tanggal 18 November 1912
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
8
tepatnya di kota Yogyakarta. Gerkan ini lebih dikenal sebagai gerakan
pembaharuan. Alasan diberikan nama Muhammadiyah dapat diartikan
sebagai pengikut dari Nabi Muhammad SAW.
Latar belakang berdirinya Muhammadiyah yang pertama adalah
ketidakmurnian amalan Islam akibat tidak dijadikannya Al-Quran dan As-
Sunah sebagai satu-satunya rujukan oleh sebagian umat manusia (Pasha dan
Darban,2009:101). Sebelum agama Islam masuk Indonesia masyarakat
Indonesia telah memeluk agama Hindu dan Budha, dan masyarakat terbiasa
melakukan kepercayaan-kepercayaan yang sesuai dengan kedua agama
tersebut. Tidak bisa dipungkiri bahwa setelah Islam masuk Indonesia dan
masyarakat memeluk agama Islam kepercayaan-kepercayaan itu masih
tetap berjalan. Padahal kepercayaan seperti itu tidak diperbolehkan dalam
Islam, karena dalam Islam sendiri tidak mengajarkan ritual seperti itu.
Namun, pada kenyataanya masih banyak umat Islam dalam menjalankan
ibadah yang diajarkan oleh Islam bercampur dengan kepercayaan-
kepercayaan yang diturunkan oleh nenek moyang mereka yaitu kepercayaan
dari agama lain.
Kedua adalah lembaga pendidikan yang dimiliki umat Islam belum
mampu menyiapkan generasi yang siap mengemban misi selaku Khalifah
Allah di atas bumi (Pasha dan Darban,2009: 102). Sekolah yang didirikan
umat Islam biasanya dikenal dengan pondok pesantren. Dimana pondok
pesantren dalam mengajarkan hanya pelajaran-pelajaran yang berkaitan
dengan keagamaan saja, tetapi untuk ilmu lain seperti ilmu keduniawian
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
9
belum dilaksanakan. Seperti ilmu matematika, kimia, fisika, dan lain-lain.
Padahal untuk membentuk generasi yang maju diperlukan juga ilmu-ilmu
lain selain ilmu agama.
Menurut Pasha dan Darban (2009: 135) ada pun cirri-ciri perjuangan
gerakan Muhammadiyah itu adalah:
a. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
Kelahiran Muhammadiyah dikarenakan termotivasi dari apa
yang ada di dalam Al-Quran. Dimana gerakan Muhammadiyah lebih
pada mewujudkan apa yang ada dalam ajaran-ajaran Islam. Maka dari
itu gerakan Muhammadiyah dalam mewujudkannya, pengajarannya
dalam segala bidang berpusat pada ajaran-ajaran Islam.
b. Muhammadiyah sebagai gerakan Dakwah Amar Makruf nahi Munkar
Muhammadiyah terlibat sebagai gerakan dakwah yang menekankan
pada pengajaran serta pendalaman nilai-nilai Islam dan memiliki
kepedulian yang sangat besar terhadap penetrasi misi Kristen di
Indonesia. Dalam dakwahnya Muhammadiyah berpegang pada prinsip
Amar Ma’ruf yang artinya mengajak kepada kebaikan dan Nahi
Mungkar yang artinya mencegah kepada keburukan. Dakwah yang
dilakukan untuk mewujudkan masyarakat muslim yang beriman dan
mengerti tentang nilai-nilai ajaran Islam serta meninggalkan
ketidakbaikan.
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
10
c. Muhammadiyah sebagai gerakan Tajdid
Tajdid dapat dimaknai sebagai pemurnian, dari segi istilah tajdid
memiliki dua arti yakni pemurnian dan peningkatan. Arti pemurnian itu
sendiri adalah sebagai pemeliharaan ajaran Islam yang berdasarkan dan
bersumber pada Al-Quran dan As-Sunnah-Shahihah.
Muhammadiyah sejak awal berdiri memang mempunyai tujuan
yaitu menyebar luaskan ajaran Islam sebagaimana yang tercantum
dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Bersama dengan itu Muhammadiyah
juga ingin menghapus amalan-amalan umat Islam yang menyimpang
dari ajaran-ajaran Islam. Seperti Khufarat, syirik, dan bid’ah. Gerakan
Muhammadiyah di samping mengupayakan pemurnian ajaran Islam,
Muhammadiyah juga melakukan pembaharuan dengan cara-cara seperti
pelaksanaan ajaran Islam dalam kehidupan bermasyarakat, seperti
penyantunan terhadap fakir miskin dan anak yatim, cara pengelolaan
rumah sakit, pelaksanaan Shalat Ied dan Qurban, dan sebagainya.
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Muhammadiyah
merupakan gerakan Islam. Dimana gerakannya adalah Dakwah Islam
dan amar ma’ruf nahi munkar yang ditujukan kepada dua bidang
perorangan dan masyarakat. Dengan melaksanakan da’wah dan amar
ma’ruf nahi munkar Muhammadiyah menggerakan masyarakat menuju
tujuannya ialah terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
11
Menurut Nashir (2015: 132) dalam memperjuangkan usahanya
menuju tujuannya, Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal
usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqadimmah
Anggaran Dasar, yaitu:
a. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah.
b. Hidup manusia bermasyarakat.
c. Mematuhi ajaran-ajaran Agama Islam dengan beryakinkan bahwa
ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban
bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
d. Menggerakan dan menjunjung tinggi Agama Islam dalam
masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan
ikhsan kepada kemanusiaan.
e. Ittiba kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.
f. Melancarkan amal usaha dan perjuangan ketertiban organisasi.
Menurut Nashir (2015: 134) gerakannya Muhammadiyah
memiliki sifat-sifat Muhammadiyah yaitu:
a. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
b. Memperbanyak kawan dan mengamalkan Ukhuwah Islamiyah.
c. Lapang dada, luas pemandangan dengan memegang teguh ajaran
Islam.
d. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatn.
e. Mengindahkan segala hokum, undang-undang, peraturan, serta dasar
dan falsafah Negara yang sah.
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
12
f. Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam segala lapangan serta menjadi
contoh teladan yang baik.
g. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud Islah dan
pembangunan sesuai dengan ajaran Islam.
h. Kerjasama dengan golongan manapun juga dalam usaha menyiarkan
dan mengamalkan Islam. Serta membela kepentingannya.
i. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain
dalam memelihara dan membangun Negara untuk masyarakat yang
adil dan makmur yang diridhai Allah.
j. Bersifat adil serta korektif ke dalam dan ke luar dengan bijaksana.
F. Penelitian yang Relevan
Skripsi Istria Risqona Firdausyi (skripsi,2014) yang berjudul
Perkembangan Amal Usaha Muhammadiyah Cabang Merden Kecamatan
Purwanegara Kabupaten Banjarnegara Sampai Tahun 2013 menyatakan
bahwa Muhammadiyah Cabang Merden di awali dengan dibentuknya suatu
Grup Muhammadiyah yang menginduk ke Cabang Purbalingga, baru setahun
kemudian menginduk ke Cabang Banjarnegara. Kemudian pada period eke IV
masa kepemimpinan Abu Dudjnah Grup Muhammadiyah Merden berganti
menjadi Ranting Muhammadiyah, dan periode selanjutna barulah berubah
menjadi Cabang Muhammadiyah sampai saat ini dengan berbagai amal usaha
yang dimiliki baik dalam bidang pendidikan maupun non pendidikan.
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
13
Skripsi yang disusun oleh Natsir dengan judul Implikasi Amal Usaha
Muhammadiyah Terhadap Kemajuan Masyarakat Desa Kemiri Kecamatan
Sigaluh Kabupaten Banjarnegara, pada tahun 2004 menyatakan bahwa
sebelum Muhammadiyah berdiri di Desa Kemiri, belum dibangunnya gedung
TPQ, Mushola dan belum ada pengajian. Selain itu juga belum ada BAZIS, dan
juga kelompok Usaha Bersama (KUBE). Namun setelah Muhammadiyah
Ranting Kemiri berdiri dengan adanya amal usaha Muhammadiyah,
diantaranya : Bidang pendidikan maka didirikan TPQ, bidang agama maka
dibangunnya dua gedung Mushola dan diadakan pengajian, bidang sosial
adanya BAZIS dan tali kasih, adanya pengaspalan jalan dan adanya Kelompok
Usaha Bersama. Sehingga dengan adanya Muhammadiyah berdampak terhadap
kemajuan masyarakat Desa Kemiri baik dalam bidang pendidikan, agama,
sosial, dan ekonominya.
Dari kedua penelitian di atas itulah peneliti gunkan sebagai penelitian
yang relevan dalam penulisan penelitian ini. Hal itu karena penelitian-penelitian
diatas juga berhubungan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan, yaitu
tentang Perkembangan Pengurus Cabang Muhammadiyah Bobotsari
Kecamatan Bobotsari Sampai tahun 2016. Berbeda dengan penelitian terdahulu
yang kebanyakan hanya membahas tentang amal usaha Muhammadiyah di
bidang pendidikan saja seperti yang dilakukan oleh Nasir, dan hampir sama
dengan penelitian yang dilakukan oleh Istria Risqona Firdausyi yang sudah
membahas mengenai sejarah dan amal usahanya, dalam penelitian yang akan
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
14
penulis lakukan bukan hanya membahas tentang amal usahanya tetapi juga
sejarahnya dengan wilayah yang berbeda.
G. Landasan Teori dan Pendekatan
1. Landasan Teori
a. Teori Organisasi
Teori yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
menggunakan teori organisasi. Menurut Indriyo dan I Nyoman (2000:
1-3), menyatakan bahwa pengertian organisasi secara ringkas adalah
suatu system yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan
secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk
mencapai tujuan. Dari pengertian di atas menunjukan bahwa organisasi
memiliki empat unsur yaitu:
1) Organisasi merupakan suatu sistem
Organisasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari
subsistem atau bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama
lainnya dalam melakukan aktivitas. Organisasi sebagai suatu
system adalam system terbuka, dimana batas organisasi adalah
lentur dan menganggap bahwa faktor lingkungan sebagai input.
2) Pola aktivitas
Aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang di dalam
organisasi dalam pola tertentu. Urut-urutan pola aktivitas yang
dilakukan oleh organisasi silaksanakan secara relatif teratur dan
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
15
terulang-ulang. Pola kegiatan tersebut dilakukan secara teratur dan
berulang-ulang.
3) Sekelompok orang
Organisasi pada dasarnya merupakan kumpulan orang-
orang. Adanya keterbatasan-keterbatasan pada manusia
mendorongnya untuk membentuk organisasi. Kemampuan manusia
baik fisik maupun daya pikirnya terbatas, demikian juga waktu
terbatas, sementara aktivitas yang harus dilakukan selalu meningkat
maka mendorong manusia untuk membentuk organisasi. Jadi dalam
setiap organisasi akan terdiri dari sekelompok orang. Orang-orang
yang ada dalam organisasi berinteraksi dan bekerjasama untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan oleh organisasi.
4) Tujuan Organisasi
Organisasi didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan
organisasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu tujuan yang
sifatnya abstrak dan dimensinya jangka panjang, yang menjadi
landasan dan nilai-nilai yang melandasi organisasi itu didirikan.
Tujuan organisasi seperti itu disebut “misi organisasi”. Jenis tujuan
yang lain disebut dengan “tujuan operasional” atau sering juga
disebut dengan objektif.
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
16
b. Persyarikatan Muhammadiyah.
Berbicara tentang Persyarikatan Muhammadiyah, maka akan
diungkapkan beberapa pendapat yang mengkaji tentang
Muhammadiyah, diantaranya yaitu dalam Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia (1997: 440), menyatakan bahwa persyarikatan berasal dari
kata serikat yang artinya adalah persatuan, perkumpulan.
Menurut Tata Usaha Muhammadiyah, yang disusun oleh H. Mh.
Djaldan Badawi (2003: 27), berpendapat persyarikatan adalah suatu
bentuk organisasi di mana anggota-anggotanya secara bersama-sama
menjadi pemilik dan penguasa dari organisasinya. Oleh karena itu
mereka mempunyai hak, kekuasaan dan kewajiban yang sama terhadap
organisasinya.
Deliar Noer (1996: 84) dalam bukunya Gerakan Moderen Islam
di Indonesia 1900-1942, menyatakan sebuah organisasi sosial Islam
yang terpenting di Indonesia sebelum Perang Dunia II dan mungkin juga
sampai saat sekarang ini adalah Muhammadiyah. Oganisasi ini didirikan
di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 oleh Kiyai Haji Ahmad
Dahlan atas saran yang diajukan oleh murid-muridnya dan beberapa
anggota Budi Utomo untuk mendirikan lembaga pendidikan yang
bersifat permanen.
Sependapat dengan Deliar Noer, Abdul Munir Mulkhan dan
Ahmad Syafii Maarif (2010: 1) dalam bukunya yang berjudul 1 Abad
Muhammadiyah, menyatakan Muhammadiyah merupakan sebuah
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
17
persyarikatan atau organisasi Islam yang lahir di Yogyakarta pada 9
Zulhijah 1330 Hijriah bertepatan dengan 18 November 1912 Masehi.
Pendiri utamanya adalah Ahmad Dahlan, seorang ulama dan ketib
Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat yang tinggal di kampung Kauman,
Yogyakarta.
Selain itu Abdul Munir Mulkhan (1990: 45) dalam buku yang
berbeda yaitu berjudul Pemikiran KH. Ahmad Dahlan dan
Muhammadiyah dalam Perspektif Perubahan Sosial juga menyatakan
pendapatnya bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang
beranggotakan orang-orang yang berusaha mengidentifikasikan dirinya
sebagai pengikut, penerus dan pelanjut perjuangan Nabi Muhammad
SAW dalam mengembangkan tata kehidupan bermasyarakat.
Sedangkan menurut A. Jainuri (1981: 51) dalam buku
Muhammadiyah gerakan Reformasi Islam di Jawa pada Awal Abad ke-
20, menyatakan pendapatnya bahwa Muhammadiyah adalah gerakan
reformasi Islam, yang berusaha membersihkan Islam dari unsur-unsur
no Islam dan mengadakan pembaharuan dalam bidang pendidikan,
selain itu juga mengadakan pembaharuan pemikiran Islam.
Begitu juga Suwarno dalam bukunya Relasi Muhammadiyah,
Islam, dan Negara (2010: 18), menyatakan Muhammadiyah yang
didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan merupakan bagian dan sekaligus
mata rantai dari gerakan pembaharuan Islam modern. Hal ini karena
kelahiran Muhammadiyah bergumul dengan pemikiran para tokoh
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
18
pembaruan Islam, baik yang pra-modern maupun yang modern. Di
samping itu, komitmen Muhammadiyah untuk menegakkan dakwah
amar ma’ruf nahi munkar dengan landasan Al-Qur’an dan As Sunnah,
serta kontribusinya yang telah diberikan kepada umat Islam dan bangsa
Indonesia ini telah membuktikan posisi Muhammadiyah sebagai salah
satu gerakan pembaruan Islam modern yang paling berpengaruh, tidak
hanya di Indonesia, tetapi juga di Dunia Islam.
Manhaj Gerakan Muhammadiyah (2012: 383), juga menyatakan
bahwa Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang melaksanakan
dakwah amar maruf nahi munkar dengan maksud dan tujuan
menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Sedangkan Muktamar Muhammadiyah ke-38 yang berlangsung
dari tanggal 1-6 Sya’ban 1391 H bertepatan dengan 21-26 September
1971 di Ujung Pandang (2012: 375), menyatakan bahwa
Muhammadiyah adalah gerakan dakwah Islam yang beramal dalam
bidang kehidupan manusia dan masyarakat, tidak mempunyai hubungan
organisatoris dengan dan tidak merupakan afiliasi dari sesuatu partai
politik atau organisasi apapun.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan di dalam buku
Tata Usaha Muhammadiyah, yang disusun oleh H. Mh. Djaldan Badawi
(2003: 23) menyatakan, persyarikatan Muhammadiyah adalah sebuah
organisasi tempat berhimpunnya orang-orang yang sadar akan
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
19
kewajibannya sebagai umat Islam untuk menegakkan agamanya di
muka bumi, sebagai pelaksanaan amanat Allah yang dibebankan kepada
hamba-Nya. Agar supaya tugas itu dapat dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya, mereka berhimpun dan mendirikan organisasi
Muhammadiyah.
Penulis dapat simpulkan dari beberapa pengertian diatas bahwa
Muhammadiyah adalah suatu organisasi Islam yang ingin mengadakan
pembaharuan dalam masyarakat baik melalui pendidikan maupun
melalui bidang non pendidikan dengan tujuan agar masyarakat tersebut
berpikir maju dengan berpedoman kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits.
2. Pendekatan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ada 3 yaitu :
a. Pendekatan Sosiologi
Indriyo dan I Nyoman (2000: 9), menyatakan ilmu sosiologi
membahas tentang system sosial dan interaksi manusia dalam system
sosial. Sumbangan ilmu sosiologi terhadap perilaku keorganisasian
terutama pemahaman tentang perilaku kelompok di dalam organisasi.
Meurut Sartono Kartodirdjo (1992: 140-141) menyatakan bahwa
sosiologi sejarah adalah studi sosiologi mengenai suatu kejadian atau
gejala di masa lampau. Yang pertama dilakukan oleh sejarwan, sedang
yang kedua oleh sosiolog. Adapun hasilnya mungkin tidak banyak
berbeda. Sejarawan yang menguraikan struktur-struktur dari masa
tertentu sudah semestinya banyak memakai konsep-konsep sosiologi,
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
20
seperti stratifikasi sosial, kelas sosial, elite, struktur kekuasaan, dan lain
sebagainya.
Kaith Davis dan Jhon W (1985: 226), berpendapat pendekatan
sosial mengakui bahwa apa yang terjadi di luar perusahaan akan
mempengaruhi praktik perilaku organisasi di dalam perusahaan. Di
samping itu, apa yang terjadi di dalam perusahaan akan mempengaruhi
masyarakat. Pimpinan perusahaan harus senantiasa waspada dan
tanggap terhadap lingkungan luar ini, karena merupakan pengaruh atas
operasi di dalam.
Penggunaan pendekatan sosiologi dalam penelitian ini
berhubungan degan objek yang akan diteliti mengenai permasalahan
sosial dari organisasi Muhammadiyah Cabang Bobotsari. Oleh sebab itu
pendekatan sosiologi ini peneliti kaitkan dengan berbagai hal dalam
penelitian ini terutama dalam bidang amal usaha sosial, seperti amal
usaha yang berhubungan langsung dengan masyarakat sekitar wilayah
penelitian.
b. Pendekatan Psikologi Sosial
Dr. Sarlito Wirawan Sarwono (2001: 3), mendefinisikan
Psikologi Sosial sebagi : “Ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah
laku individu sebagai fungsi dari rangsang-rangsang sosial”. Terdapat 3
wilayah studi Psikologi Sosial.
1). Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya :
studi tentang persepsi, motivasi, proses belajar, atribusi (sifat).
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
21
Walaupun topic-topik ini bukan monopoli dari psikologi sosial,
namun psikologi sosial tidak dapat menghindar dari studi tentang
topik-topik ini.
2). Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa,
sikap sosial dan sebagainya.
3). Studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan,
komunikasi, hubungan kekuasaan, otoriter, konformitas
(keselarasan), kerjasama, persaingan, peran dan sebgainya.
Istilah individu dalam definisi di atas menunjukan bahwa unit
analisis dari psikologi sosial adalah individu, bukan masyarkat atau
kebudayaan. Terdapat rangsang-rangsang sosial yang berupa manusia
dan seluruh hasil karya manusia yang ada di sekitar individu. Termasuk
dalam karya-karya manusia ini antara lain adalah norma-norma,
kelompok sosial dan produk-produk sosial lainnya.
Dr. Sarlito Wirawan Sarwono (2001: 4) juga menyatakan tujuan
Psikologi Sosial yaitu untuk mengerti suatu gejala atau fenomena.
Setelah mengerti suatu fenomena, kita dapat membuat permasalahan-
permasalahan tentang kapan akan terjadinya fenomena tersebut dan
bagaimana fenomena tersebut akan terjadi. Selanjutnya, dengan
pengertian dan kemampuan peramalan itu, kita dapat mengendalikan
fenomena itu sampai batas-batas tertentu.
Indiyo dan I Nyoman (2000: 9), menyatakan bahwa ilmu
psikologi memberikan sumbangannya terhadap perilaku keorganisasian
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
22
terutama dalam hal pemahaman tentang perilaku individu dalam
organisasi. Psikologi, terutama psikologi organisasi mencoba untuk
memahami, meramalkan dan mengendalikan perilaku seseorang dalam
organisasi.
Stephen P. dan Timothy A (2008: 15-16), berpendapat psikologi
sosial memadukan konsep psikologi dan sosiologi, meskipun pada
umumnya dianggap sebagai cabang psikologi. Psikologi sosial berfokus
pada pengaruh seseorang terhadap individu lainnya. Satu bidang utama
yang diteliti oleh psikologi sosial adalah perubahan cara menerapkannya
dan cara mengurangi hambatan terhadap penerimanya. Selain itu, kita
juga menemukan psikologi-psikologi sosial yang memberikan
kontribusi signifikan dalam bidang pengukuran, pemahaman, dan
perubahan sikap, pola komunikasi, dan pembangunan kepercayaan.
Psikologi sosial telah memberikan kontribusi yang penting trhadap studi
kita tentang perilaku, kekuatan, dan konflik kelompok.
Pendekatan Psikologi Sosial juga digunakan oleh peneliti dalam
penelitian ini. Hal itu karena psikologi sosial berhubungan dengan
sesuatu yang akan diteliti oleh penulis. Hubungan tersebut yaitu tentang
individu-individu yang menjadi anggota Persyarikatan Muhammadiyah
Cabang Bobotsari.
Individu-individu tersebut peneliti ambil sampel yang nantinya
akan menjadi sebagai narasumber dalam penelitian ini. Seperti misalnya
hubungan antara sesama anggota Muhammadiyah Cabang Bobotsari
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
23
akan lebih erat hubungan persaudaraannya dibanding dengan hubungan
di antara anggota Muhammadiyah dengan masyarakat yang tidak masuk
di dalam keanggotaan, hubungannya hanya sebatas menjaga tali
silaturahmi dan persaudaraan. Selain itu biasanya anggota
Muhammadiyah Cabang Bobotsari akan lebih disegani oleh masyarakat
sekitar karena sianggap memiliki kuasa dalam mengatur roda
pemerintahan di Kecamatan Bobotsari dan wilayah Cabang Bobosari
pada umumnya.
H. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini lebih pada penelitian sejarah (historis), hal ini
karena dalam penelitiannya peneliti mengkaji manusia, ruang, dan waktu.
Dalam metode penelitian sejarah terdiri atas heuristik, verifikasi, interpretasi,
dan historiografi.
1. Heuristik
Dalam penelitian sejarah sering menggunakan istilah jejak sejarah,
sumber sejarah, atau data sejarah (Sugeng Priyadi, 2011:28). dalam
penelitian sejarah hal yang pertama dilakukan adalah heuristik. hal yang
dilakukan seperti mencari informasi atau sumber terkait Pimpinan Cabang
Muhammadiyah Bobotsari. Informasi atau sumber dapat diperoleh melalui
wawancara, observasi, dan dokumen.
Wawancara dilakukan dengan Ketua, anggota Pengurus Cabang
Muhammadiyah Bobotsari, masyarakat Bobotsari dan orang yang
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
24
mengetahui mengenai PCM Bobotsari. Observasi nanti akan dilakukan
dengan cara melihat langsung kegiatan Amal Usaha PCM Bobotsari baik
dari kegiatan pendidikan maupaun non-pendidikan. Selain itu peneliti juga
akan mengumpulkan sumber dari dokumen yang ada seperti arsip-arsip,
catatan-catatan, dan foto-foto
2. Verifikasi
Verifikasi pada penelitian sejarah identik dengan kritik sumber yaitu
kritik estern yang mencari otensitas atau keotentikan (keaslian) sumber dan
kritik intern yang menilai apakah sumber itu memiliki kreadibilitas
(kebiasaan untuk dipercaya) atau tidak (Priyadi, 2011:75). Dalam penelitian
sejarah kedua kritik tersebutharus dilakuan untuk mendapat keaslian
mengenai sumber yang diperoleh, dalam tahap ini peneliti masih kurang
yakin dengan informasi yang didapatkan karena pada saat melakukan
wawancara narasumber nampak ragu-ragu dalam memberikan informasi,
maka peneliti mencari sumber narasumber lain yang kiranya dapat
memberikan informasi yang diperlukan. Setelah melakukan kritik ekstern
dapat dilakukan dengan wawancara slimutan, yaitu perbandingan kesaksian
sumber sejarah lisan dengan mewawancarai banyak sumber yang meliputi
pelaku sejarah dan penyaksi sejarah (Priyadi, 2011:83).
Setelah melakukan wawancara peneliti memilah informasi yang
didapat, peneliti mendapatkan empat informasi yang sama, akan tetapi dari
empat narasumber tiga memberikan informasi yang sama dan satunya lagi
memberikan informasi yang berbeda dan kurang meyakinkan, maka peneliti
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
25
mengambil informasi dari tiga orang yang memiliki pendapat sama. Melalui
kedua kritik tersebut peneliti akan mengetahui keaslian data yang diperoleh.
Tujuan dari kritik adalah bahwa setelah mengumpulkan sumber-sumber
dalam penelitiannya, ia tidak akan menerima begitu saja apa yang tercantum
dan tertulis pada sumber-sumber itu (Sjamsudin,2007:131).
3. Interpretasi
Dalam sejarah terdapat dua unsur yang penting, yaitu fakta sejarah
dan interpretasi (Priyadi, 2011:85).interpretasi adalah upaya penafsiran
fakta-fakta sejarah dalam rangka rekonstruksi masa lampau
(Daliman,2013:83). Tanpa Interpretasi fakta-fakta sejarah tidak akan
berbicara sendiri, kecuali dibunyikan oleh sejarawan melalui penafsira-
penafsiran atau interpretasi (Priyadi,2011:88). Dalam menginterpretasi
fakta-fakta sejarah sejarawan menggunakan teknik deskripsi, narasi, dan
analisis. Akan tetapi dalam penafsirannya lebih menggunakan analisi,
walaupun demikian semuanya akan bemuara pada sintesis (Sjamsuddin,
2007:158).
4. Historiografi
Historiografi yaitu menyajikan laporan hasil penelitian dari awal
hingga akhir, yang meliputi masalah-masalah yang harus dijawab (Sugeng
Priyadi,2011:92). Tujuan dari Historiografi agar hasil penelitian dapat
disimpan melalui kalimat-kalimat pada penulisan hal ini akan menambah
referensi terkait Pimpinan Cabang Muhammadiyah. Selain itu, agar hasil
penelitiannya tidak terlupakan dan penulisannya dapat menjadi bukti bahwa
telah dilakukan penelitian menganai PCM Bobobtsari.
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.
26
I. Sistem Penulisan
Bab satu terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, tinjauan pustaka, Landasan Teori Dan Pendekatan, Metode
Penelitian, Sistem Penulisan.
Bab dua membahas mengenai kondisi umum Kecamatan Bobotsari,
letak geografis Kecamatan Bobotsari, perkembangan keagamaan, dan kondisi
sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Bobotsari.
Bab tiga membahas Perkembangan Persyarikatan Muhammadiyah
cabang Bobotsari, kelahiran Persyarikatan Muhammadiyah Cabang Bobotsari,
dan Perkembangan Pengurus Cabang Muhammadiyah Bobotsari.
Bab empat membahas Amal Usaha Persyarikatan Muhammadiyah
bobotsari Amal Usaha yang dimiliki bidang pendidikan dan bidang non
pendidikan di Kecamatan Bobotsari.
Bab lima berisi simpulan dan saran, pada bab ini berisi mengenai
kesimpulan-kesimpulan yang ada di pembahasan dari penelitian dan saran
untuk Pemimpin Cabang Muhammadiyah Bobobtsari.
PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH ...'TOFIK KUROHMAN,PENDIDIKAN SEJARAH, UMP 2018.