bab i pendahuluan a. latar belakang masalaheprints.ums.ac.id/64916/10/bab i.pdf · guru paud sangat...

7
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat ini, pendidikan menjadi aset yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Jika suatu bangsa ingin maju maka perlu pengembangan dalam bidang pendidikan. Pendidikan merupakan suatu upaya membantu seseorang dalam memahami teori serta membentuk karakter, sikap dan perilaku. Pendidikan memberikan kekuatan bagi seseorang agar tidak diperbudak orang lain, baik dengan pemikiran maupun tindakan. Tujuan utama dari pendidikan yaitu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh sebab itu masyarakat di suatu bangsa wajib mengikuti jenjang pendidikan. Saat ini pendidikan dapat diakses oleh seluruh masyarakat di penjuru dunia dengan mudah tanpa ada pembatasan untuk memperolehnya. Masyarakat dapat mengeksplorasi dan mempelajari hal-hal baru. Dalam kehidupan bermasyarakat, pendidikan dapat membedakan kedudukan seseorang. Seseorang yang berkedudukan tinggi tentu akan lebih dihargai. Dari segi pekerjaan, seseorang yang berpendidikan tinggi pasti akan diposisikan pada jabatan atau kedudukan yang lebih tinggi. Sebab penempatan kedudukan dalam pekerjaan tentunya disesuaikan dengan kemampuannya. Pendidikan perlu dimulai sejak anak usia dini, dikarenakan pada fase ini otak anak akan mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam masa pertumbuhannya. Setiap informasi yang diserap anak akan menjadi dasar pembentukan karakter maupun kemampuan kognitif anak. Maka dari itu pemberian rangsangan atau stimulasi sangat dibutuhkan oleh anak pada fase usia dini. Fase ini juga menjadi dasar untuk mengembangkan kemampuan kognitif, sosial emosional, motorik, bahasa, nilai agama moral dan seni. Oleh karena itu Pendidikan Anak Usia Dini sangatlah penting untuk membantu anak dalam mempersiapkan diri memasuki pendidikan lebih lanjut. Sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal

Upload: lydang

Post on 16-Aug-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/64916/10/BAB I.pdf · Guru PAUD sangat perlu penguasaan terhadap bidang Pendidikan Anak Usia Dini. Bedasarkan wawancara

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi seperti saat ini, pendidikan menjadi aset yang sangat

penting bagi kemajuan suatu bangsa. Jika suatu bangsa ingin maju maka perlu

pengembangan dalam bidang pendidikan. Pendidikan merupakan suatu upaya

membantu seseorang dalam memahami teori serta membentuk karakter, sikap dan

perilaku. Pendidikan memberikan kekuatan bagi seseorang agar tidak diperbudak

orang lain, baik dengan pemikiran maupun tindakan. Tujuan utama dari pendidikan

yaitu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh sebab itu

masyarakat di suatu bangsa wajib mengikuti jenjang pendidikan. Saat ini pendidikan

dapat diakses oleh seluruh masyarakat di penjuru dunia dengan mudah tanpa ada

pembatasan untuk memperolehnya. Masyarakat dapat mengeksplorasi dan

mempelajari hal-hal baru.

Dalam kehidupan bermasyarakat, pendidikan dapat membedakan kedudukan

seseorang. Seseorang yang berkedudukan tinggi tentu akan lebih dihargai. Dari segi

pekerjaan, seseorang yang berpendidikan tinggi pasti akan diposisikan pada jabatan

atau kedudukan yang lebih tinggi. Sebab penempatan kedudukan dalam pekerjaan

tentunya disesuaikan dengan kemampuannya.

Pendidikan perlu dimulai sejak anak usia dini, dikarenakan pada fase ini otak

anak akan mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam masa

pertumbuhannya. Setiap informasi yang diserap anak akan menjadi dasar

pembentukan karakter maupun kemampuan kognitif anak. Maka dari itu pemberian

rangsangan atau stimulasi sangat dibutuhkan oleh anak pada fase usia dini. Fase ini

juga menjadi dasar untuk mengembangkan kemampuan kognitif, sosial emosional,

motorik, bahasa, nilai agama moral dan seni. Oleh karena itu Pendidikan Anak Usia

Dini sangatlah penting untuk membantu anak dalam mempersiapkan diri memasuki

pendidikan lebih lanjut. Sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/64916/10/BAB I.pdf · Guru PAUD sangat perlu penguasaan terhadap bidang Pendidikan Anak Usia Dini. Bedasarkan wawancara

2

1 butir 14 bahwa “Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang

ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut”.

Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini dapat melalui jalur formal,

nonformal dan informal. Pada jalur formal terbentuk Tama Kanak-kanak (TK),

Raudhotul Athfal (RA) atau TK Islam. Seperti yang dijelaskan dalam UU No. 20

Tahun 2003 pasal 1 butir 3 bahwa “Pendidikan anak usia dini pada jalur formal

terbentuk Taman Kanak-kanak, Raudhatul Atfal (RA) atau bentuk lain yang

sederajat”.

Taman Kanak-kanak (TK) merupakan salah satu bentuk Pendidikan Anak

Usia Dini pada jalur pendidikan formal yang membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani anak usia empat sampai enam tahun. Telah

dijelaskan dalam Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Kanak-kanak (2013: 4)

bahwa tujuan TK adalah membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap

pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak untuk

pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Taman Kanak-kanak memiliki peran

untuk mengembangkan dasar kepribadian, pengetahuan, keterampilan serta

mempersiapkan anak dalam memasuki pendidikan selanjutnya.

Kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak seharusnya memberikan

peluang agar anak-anak dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya

melalui bermain karena bermain merupakan prinsip yang melekat pada diri anak.

Pembelajaran di Taman Kanak-kanak juga seharusnya berpusat pada anak bukan

berpusat pada guru, artinya pembelajaran berangkat dari kebutuhan anak, sesuai

dengan karakteristik, potensi, minat, tingkat perkembangan, serta cara

penyampaiannya juga harus disesuaikan dengan kondisi anak dan anaklah yang aktif

membangun pengetahuannya karena anak sebagai subjek pembelajaran.

Pembelajaran yang berpusat pada anak dapat membantu anak memahami pentingnya

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/64916/10/BAB I.pdf · Guru PAUD sangat perlu penguasaan terhadap bidang Pendidikan Anak Usia Dini. Bedasarkan wawancara

3

materi yang dipelajari bukan sekedar menguasainya saja. Pada kenyataannya, banyak

TK yang pembelajarannya lebih banyak menggunakan lembar kerja, lebih

menekankan pada kemampuan calistung (membaca, menulis, berhitung) tanpa

melalui kegiatan bermain, media pembelajaran yang kurang variatif, serta guru yang

menjadi pusat pembelajaran, jadi anak kurang bebas dalam mengeksplor

kemampuannya.

Keberhasilan sistem pendidikan nasional dilihat dari kinerja guru. Kinerja

diartikan sebagai ungkapan kemajuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan

motivasi dalam menghasilkan sesuatu pekerjaan (Fatah dalam Rachmawati 2013:

16). Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen: “guru adalah pendidik professional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini, pendidikan dasar dan

pendidikan menengah”. Oleh karena itu seorang guru harus mampu mengembangkan

dirinya dan tidak bergantung kepada orang lain. Guru merupakan kunci dalam sistem

pendidikan, khususnya di sekolah. Semua komponen mulai dari kurikulum, sarana-

prasarana, pembiayaan, dan sebagainya tidak akan banyak berarti apabila esensi

pembelajaran yaitu interaksi guru dengan peserta didik tidak berkualitas. Semua

komponen, terutama kurikulum dapat terlaksana apabila dilaksanakan oleh guru.

Menurut Surya (Supardi 2013: 53) dalam tingkatan operasional, guru merupakan

penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tingkat institusional,

instruksional, dan eksperensial. Departemen Pendidikan dan Budaya menekankan

bahwa: “guru merupakan sumber daya manusia yang mampu mendayagunakan

faktor-faktor lain sehingga tercipta pembelajaran yang bermutu dan menjadi faktor

utama yang menentukan mutu pendidikam”. Guru PAUD sangat perlu penguasaan

terhadap bidang Pendidikan Anak Usia Dini.

Bedasarkan wawancara yang dilakukan penulis di beberapa TK di Colomadu,

guru yang berlatar belakang pendidikan selain Sarjana (S1) PAUD, seperti DIII

Manajemen, S1 Agama dan beberapa bidang yang lain, harus menempuh pendidikan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/64916/10/BAB I.pdf · Guru PAUD sangat perlu penguasaan terhadap bidang Pendidikan Anak Usia Dini. Bedasarkan wawancara

4

sarjana (S1) PAUD karena mereka menyadari akan pentingnya ilmu PAUD, serta

tuntutan dari pemerintah sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Pasal 25

bahwa kualifikasi guru PAUD: 1) memiliki ijazah Diploma Empat (D-IV) atau

Sarjana (S1) dalam bidang Pendidikan Anak Usia Dini yang diperoleh dari program

studi terakreditasi, atau 2) memiliki ijazah Diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)

kependidikan lain yang relevan atau psikologi yang diperoleh dari program studi

terakreditasi dan memiliki sertivikat Pendidikan Profesi Guru (PPG) PAUD dari

perguruan tinggi yang terakreditasi.

Pemerintah telah mengupayakan kesejahteraan bagi guru dengan adanya

kebijakan pemerintah tentang sertifikasi yang memberikan tunjangan yang cukup

menjanjikan. Hal ini tentunya sangat membawa keuntungan tersendiri bagi guru

yang sudah tersertifikasi. Berbeda dengan guru PAUD yang belum sertifkasi, mereka

memperoleh gaji yang masih jauh di bawah Upah Minimum Regional (UMR).

Seharusnya hal seperti ini harus mendapatkan perhatian dari pemerintah karena tidak

sedikit guru yang mengeluhkan hal tersebut.

Setiap individu memiliki kondisi internal yang tentunya berbeda-beda,

dimana kondisi internal tersebut berpengaruh pada aktivitasnya sehari-hari. Salah

satu kondisi internal tersebut yaitu motivasi. Motivasi kerja yang dimiliki setiap guru

berbeda-beda. Menurut Gibson (Supardi 2013: 51) motivasi merupakan salah satu

faktor psikologis yang mempengaruhi baik atau tidaknya kinerja seorang guru.

Menurut Maslow moivasi adalah dorongan berbagai kebutuhan hidup individu dari

mulai kebutuhan fisik, rasa aman, sosial, penghargaan dan aktualisasi diri

(Rachmawati dan Daryanto 2013: 137).

Menurut wawancara yang telah dilakukan penulis, beberapa guru TK di

Kecamatan Colomadu memiliki motivasi kerja ingin bekerja sesuai bidang

pendidikannya, kinerja dari guru tersebut sudah memenuhi tiga tugasnya sebagai

guru yaitu merencanakan, melaksanakan dan menilai. Ada guru yang memiliki

motivasi ingin bekerja sesuai cita-citanya yaitu menjadi guru, guru ini hanya

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/64916/10/BAB I.pdf · Guru PAUD sangat perlu penguasaan terhadap bidang Pendidikan Anak Usia Dini. Bedasarkan wawancara

5

melaksanakan pembelajaran dan penilaian tanpa membuat perencanaan. Motivasi

mengisi waktu luang, guru ini sudah melaksanakan tiga tugasnya sebagai guru, akan

tetapi belum maksimal dikarenakan bidang pendidikan yang ditempuh sebelumnya

bukan bidang pendidikan, akan tetapi guru ini memiliki motivasi untuk belajar dunia

anak untuk melakukan perubahan. Motivasi dari lingkungan seperti perintah dari

seorang tokoh masyarakat, guru ini melaksanakan tugasnya sudah baik dan selalu

melakukan pembaruan metode dan media pembelajaran.

Kinerja guru dikatakan baik apabila seorang guru mampu merencanakan,

melaksanakan dan menilai proses belajar mengajar dengan baik. Untuk mengukur

atau menilai kinerja guru pemerintah membuat program Penilaian Kinerja Guru

(PKG) yang harus dilaksanakan oleh setiap sekolah. Kegiatan PKG dapat dijadikan

tolak ukur dan evaluasi kinerja dari masing-masing guru. Guru dapat mengetahui

kelebihan maupun kekurangannya sehingga guru tau apa yang harus diperbaiki dan

ditingkatkan. Apabila kinerja guru selalu diperbaiki, tentunya akan berdampak

positif bagi peningkatan prestasi peserta didik, hal ini dapat membantu peningkatan

kualitas pendidikan suatu bangsa, sehingga dapat menghasilkan smber daya manusia

yang berkualitas.

Permasalahan-permasalahan tersebut di atas menunjukkan bahwa banyak

sekali motivasi kerja yang dimiliki setiap guru. Kinerja yang baik akan

menghasilkan kualitas pendidikan yang baik pula. Untuk mengetahui besarnya

hubungan motivasi kerja terhadap kinerja guru TK, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian berjudul “Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru

TK Se-Kecamatan Colomadu Tahun 2018”.

B. Identifikasi Masalah

1. Motivasi kerja guru yang berbeda-beda

2. Kinerja guru dalam melaksanakan tugas utamanya yang berbeda-beda

3. Keberhasilan pembelajaran bergantung pada kinerja guru

4. Gaji masih di bawah Upah Minimum Regional (UMR)

5. Ijazah tidak sesuai dengan kriteria guru PAUD

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/64916/10/BAB I.pdf · Guru PAUD sangat perlu penguasaan terhadap bidang Pendidikan Anak Usia Dini. Bedasarkan wawancara

6

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang dan

identifikasi masalah di atas, maka ruang lingkup masalah penelitian ini dibatasi pada

hubungan motivasi kerja terhadap kinerja guru TK se-Kecamatan Colomadu.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis

merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Adakah hubungan motivasi kerja terhadap kinerja guru TK se-Kecamatan

Colomadu tahun 2018?

2. Apakah sifat hubungan antara motivasi kerja terhadap kinerja gutu TK se-

Kecamatan Colomadu tahun 2018?

3. Seberapa kuat hubungan antara motivasi kerja terhadap kinerja gutu TK se-

Kecamatan Colomadu tahun 2018?

4. Seberapa banyak sumbangan relatif motivasi kerja terhadap kinerja guru TK se-

Kecamatan Colomadu tahun 2018?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hubungan motivasi kerja terhadap kinerja guru TK se-

Kecamatan Colomadu tahun 2018.

2. Untuk mengetahui sifat dari hubungan motivasi kerja terhadap kinerja guru TK

se-Kecamatan Colomadu tahun 2018.

3. Untuk mengetahui kekuatan dari hubungan motivasi kerja terhadap kinerja guru

TK se-Kecamatan Colomadu tahun 2018.

4. Untuk mengetahui sumbangan relatif motivasi kerja terhadap kinerja guru TK se-

Kecamatan Colomadu tahun 2018.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang akan dicapai, maka penelitian ini diharapkan mempunyai

manfaat dan kegunaan dalam pendidikan.

1. Manfaat Teoritis

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/64916/10/BAB I.pdf · Guru PAUD sangat perlu penguasaan terhadap bidang Pendidikan Anak Usia Dini. Bedasarkan wawancara

7

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah dan lebih

mengembangkan kajian ilmiah tentang hubungan motivasi kerja terhap kinerja

guru TK.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam

peningkatan motivasi kerja para guru sehingga dapat meningkatkan kinerja

guru.

b. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi bagi guru dalam

upaya meningkatkan kinerjanya.

c. Bagi Peneliti

Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta serta untuk menambah wawasan dan

pengalaman dalam bidang pendidikan.