bab i pendahuluan a. latar belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/bab 1.pdf · studi-studi...

32
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena pengangguran dan kesejahteraan hidup masyarakat, selalu menjadi kajian menarik di kalangan pemerintah, pengamat ekonomi dan praktisi pendidikan. Masalah ini menjadi kategori yang relatif rumit dan susah ditangani pemerintah Indonesia hingga saat ini. Keterbatasan lapangan kerja dan kurangnya minat berwirausaha masyarakat menjadi akar penyebab dari semua permasalahan tersebut. Badan Pusat Statistik memberikan keterangan bahwa, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia per Agustus 2015 mencapai 7,5 juta jiwa. Sebanyak 144 pekerja ialah 90% lulusan SMA sederajat, lalu pengangguran pendidikan 60% dari tingkat SD dan SMP. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa lulusan pendidikan masih banyak yang menganggur sehingga belum banyak yang mandiri dalam hal pemenuhan kebutuhan ekonominya. 1 Fenomena pengangguran, kesejahteraan dan pendidikan, Dadang Suhardan dalam bukunya di kenal dengan istilah Unenployment Educated Population (Populasi Pengangguran Terdidik). 2 Fenomena ini sering terjadi di negara berkembang karena tidak adanya kebijaksanaan untuk mensinkronkan atau sinergi perencanaan, tidak adanya sinergi antara perencana ekonomi dan perencana pendidikan. Sehingga, pendidikan maupun ekonomi berjalan masing-masing tanpa saling melengkapi dan menguntungkan. Lembaga pendidikan seharusnya mempersiapkan program-program yang menghasilkan tenaga kerja sebagaimana 1 Badan Pusat Statistik (BPS), Tenaga Kerja Agustus 2015, dalam http://www.bps.go.id/ linkTabelStatis/view/id/972 (1 Agustus 2015). 2 Dadang Suhardan dkk, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan (Bandung, Alfabeta, 2012), 60.

Upload: tranbao

Post on 08-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fenomena pengangguran dan kesejahteraan hidup masyarakat, selalu

menjadi kajian menarik di kalangan pemerintah, pengamat ekonomi dan praktisi

pendidikan. Masalah ini menjadi kategori yang relatif rumit dan susah ditangani

pemerintah Indonesia hingga saat ini. Keterbatasan lapangan kerja dan kurangnya

minat berwirausaha masyarakat menjadi akar penyebab dari semua permasalahan

tersebut. Badan Pusat Statistik memberikan keterangan bahwa, Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia per Agustus 2015 mencapai 7,5 juta jiwa.

Sebanyak 144 pekerja ialah 90% lulusan SMA sederajat, lalu pengangguran

pendidikan 60% dari tingkat SD dan SMP. Dalam hal ini dapat disimpulkan

bahwa lulusan pendidikan masih banyak yang menganggur sehingga belum

banyak yang mandiri dalam hal pemenuhan kebutuhan ekonominya.1

Fenomena pengangguran, kesejahteraan dan pendidikan, Dadang Suhardan

dalam bukunya di kenal dengan istilah Unenployment Educated Population

(Populasi Pengangguran Terdidik).2 Fenomena ini sering terjadi di negara

berkembang karena tidak adanya kebijaksanaan untuk mensinkronkan atau sinergi

perencanaan, tidak adanya sinergi antara perencana ekonomi dan perencana

pendidikan. Sehingga, pendidikan maupun ekonomi berjalan masing-masing

tanpa saling melengkapi dan menguntungkan. Lembaga pendidikan seharusnya

mempersiapkan program-program yang menghasilkan tenaga kerja sebagaimana

1 Badan Pusat Statistik (BPS), Tenaga Kerja Agustus 2015, dalam http://www.bps.go.id/

linkTabelStatis/view/id/972 (1 Agustus 2015). 2 Dadang Suhardan dkk, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan (Bandung, Alfabeta, 2012), 60.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

persyaratan dunia kerja, sementara lembaga ekonomi memanfaatkan Sumber

Daya Manusia yang profesional supaya laju pertumbuhan ekonomi berjalan

dinamis dan terarah.

Unenployment Educated Population (Populasi Pengangguran Terdidik)

terjadi di negara berkembang diakibatkan beberapa faktor, antara lain: pertama,

penyelenggaraan pendidikan tidak lebih dari sekedar pemenuhan hak bangsa,

tuntutan politik serta menutupi kampanye yang terlanjur dijanjikan, bukan atas

dasar membangun dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Kedua, penyelenggaraan

pendidikan lebih bermotif pada orientasi formal dan status sosial semata, bukan

berorientasi pada nilai luhur dan pembangunan nasional bangsa. Ketiga,

pendidikan hanya berorientasi pada legalitas formal, memperoleh ijazah, serta

pemenuhan status sosial, bukan pada orientasi memenuhi pembangunan nasional.

Keempat, minimnya sinergi dan komunikasi antara dunia pendidikan dan

lowongan pekerjaan, tidak ada informasi dan kebutuhan pasar kerja serta jenis

pekerjaan yang harus diisi.3

Secara teoritis, ada tiga perspektif yang menjelaskan hubungan antara

pendidikan, pengangguran dan kesejahteraan hidup, yaitu: teori modal manusia

(Investment in Human Capital), teori alokasi/persaingan status, dan teori

reproduksi strata sosial.4

Pertama, teori modal manusia (Invesment in Human Capital),

diperkenalkan oleh Theodore W Schultz, Pemenang hadian Nobel ilmu ekonomi

Kebangsaan Amerika, menjelaskan bahwa proses pendidikan memiliki pengaruh

positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Argumen yang disampaikan pendukung

3 Ibid., 61.

4 Didin Saripudin, Mobilitas dan Perubahan Sosial (Bandung: Masagi Foundation, 2005), 25.

Lihat Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2015), 177.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

teori ini adalah bahwa proses perolehan pengetahuan dan keterampilan melalui

pendidikan bukan sekedar sebagai suatu kegiatan konsumtif semata, melainkan

suatu bentuk investasi sumber daya manusia (SDM). Pendidikan sebagai suatu

sarana pengembangan kualitas manusia yang memiliki kontribusi langsung

terhadap pertumbuhan pendapatan negara melalui peningkatan keterampilan dan

kemampuan produksi dan tenaga kerja.5

Hasil penelitian Angeles Montoro-Sanchez yang menyatakan bahwa

manajemen Sumber Daya Manusia dan kewirausahaan perusahaan, merupakan hal

yang integral dalam pengelolaannya. Sumber Daya Manusia memainkan peran

penting dalam mendorong atau menghambat kewirausahaan.6 Kemudian Sang M.

Lee, Marta Peris-Ortiz, Rafael Ferna´ndez-Guerrero dalam penelitiannya

menyampaikan bahwa, Tindakan pengusaha di berbagai sektor sangat bergantung

pada pengalaman dan pendidikannya, memiliki korporasi dalam berbagai kegiatan

perusahaannya yang mengarah pada sosialisasi dan komitmen produktifitas para

karyawan.7

Kedua, teori alokasi atau persaingan status. Sebagai anti tesis dari teori

modal manusia yang pernah mendapat kritik yang sangat tajam pada era 1970-an,

Argumen ini diformalkan dalam suatu teori yang dikenal dengan teori alokasi atau

persaingan status. Argumen yang disampaikan adalah bahwa tingkat pendidikan

seseorang tidak selamanya bersinergi atau bergandengan dengan kualitas

5 Theodore W. Schultz, “Investment in Human Capital”, The American Economic Review, Vol.51,

No.1 (Maret, 1961), 17. 6 Angeles Montoro-Sanchez, Domingo Ribeiro Soriano, “Human Resource Management And

Corporate Entrepreneurship”, International Journal of Manpower, Vol. 32 No.1 (Januari, 2011),

6-13. 7 Sang M. Lee, Marta Peris-Ortiz, Rafael Ferna´ndez-Guerrero, “Corporate Entrepreneurship And

Human Resource Management: Theoretical Background And A Case Study”, International

Journal of Manpower, Vol. 32 No. 1 (Januari, 2011), 48-67.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

pekerjaannya. Artinya, bahwa orang berpendidikan rendah tetapi mendapat

pelatihan dan keterampilan, maka memiliki produktivitas yang relatif sama

dengan orang yang berpendidikan tinggi dan mengenyam pendidikan formal.8

Penelitian yang dilakukan oleh Bo Hansson, Ulf Johanson, dan Karl-Heinz

Leitner, menunjukkan bahwa investasi dalam pendidikan dan pelatihan

menghasilkan keuntungan besar bagi perusahaan. Bukti bahwa perusahaan

mendapat keuntungan dari investasi pelatihan berasal dari berbagai negara

termasuk Inggris, Perancis, Irlandia, Belanda, Swedia, dan Amerika Serikat.

Sebagian besar menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan mempengaruhi

kinerja dan produktivitas perusahaan.9

Ketiga, adalah teori reproduksi strata sosial. Teori ini menyebutkan bahwa

fungsi utama pendidikan adalah menumbuhkan struktur kelas dan

ketidakseimbangan sosial. Pendidikan pada kelompok elit lebih menekankan

studi-studi tentang hal-hal klasik, yaitu pengetahuan lain yang tidak relevan dalam

pembangunan ekonomi masyarakat. Sementara pendidikan untuk “rakyat kecil”

kebanyakan diciptakan sedemikian rupa untuk melayani kepentingan kelas yang

dominan. Hasilnya, proses pertumbuhan kelas menghambat kontribusi pendidikan

terhadap pertumbuhan ekonomi. Teori kapital manusia mungkin berlaku pada dua

elit masyarakat yang memiliki karakteristik berbeda, yaitu kelompok masyarakat

pendidikan sangat tinggi dan kelompok masyarakat sangat rendah, argumen ini

diformalkan dalam suatu teori yang dikenal dengan teori reproduksi strata sosial.10

8 Blau, P.M. dan O.D. Duncan, The American Occupational Structure (New York: Willey, 1967),

45. 9 Bo Hansson, Ulf Johanson, Karl-Heinz Leitner, The Impact Of Human Capital And Human

Capital Investments On Company Performance Evidence from literature and European survey

results (Luxembourg: Office for Official Publications of the European Communities, 2004), 299. 10

A. Suryadi, Pendidikan, Investasi SDM, dan Pembangunan (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), 67.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

Atas dasar pemikiran itulah, Pendidikan Islam ketika dikaitkan dengan

lapangan kerja, menuntut tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul

dan mampu bersaing dalam skala Regional, Nasional maupun Internasional. SDM

yang menjadi produk Pendidikan Islam diharapkan mampu menguasai ilmu

pengetahuan yang luas, karena semua pesaing (competitor) memiliki kesempatan

yang sama, sehingga bagi mereka yang tidak bisa menggunakan dan

memanfaatkan peluang yang ada, bisa dipastikan mereka akan tertinggal. Dengan

demikian, lembaga pendidikan diharapkan melakukan ikhtiar dalam rangka

pemantapan dan peningkatan kualitas pendidikan yang berkesinambungan yang

bersifat reflektif dan reformatif.11

Lembaga pendidikan harus mampu menyiapkan Sumber Daya Manusia

terdidik dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Dunia pendidikan

tidak cukup hanya menguasai teori-teori saja, melainkan juga mau dan mampu

menerapkannya dalam kehidupan sosial masyarakat. Pendidikan dimaksud,

belakangan dikenal dengan kewirausahaan atau entrepreneurship yaitu jiwa

keberanian dan kemauan menghadapi problema hidup, jiwa kreatif untuk mencari

solusi dan mengatasi problem, jiwa mandiri dan tidak bergantung pada orang

lain.12

Memahami Pendidikan Islam secara komprehensif, tentu tidak hanya

sekedar lembaga pendidikan yang melakukan transformasi ilmu pengetahuan

semata (transfer of knowledge), melainkan harus ada unsur dan variabel yang

berbeda yaitu transformasi nilai (transfer of value) dan transformasi keterampilan

11

Isrofil Amar, Etika Politik Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Prenada Media Grup, 2009), 114. 12

Abdul Rahmat, “Pendidikan Berwawasan Kewirausahaan pada Usia Dini”, Jurnal Pedagogika,

Vol. 2, No. 1 (Juni, 2011), 1.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

(transfer of skill) pada peserta didik dalam rangka terciptanya harmonisasi

kebutuhan spiritual dan material peserta didik (duniawi> dan ukhrawi >).

Realitas di sekitar kita, lembaga Pendidikan Islam saat ini tengah melakukan

kompetisi dengan pendidikan umum lainnya. Paradigma dan pola pikir

masyarakat mulai progress dan dinamis, masyarakat cenderung lebih berminat

menyekolahkan anaknya ke lembaga Pendidikan Islam yang juga memuat dan

mengajarkan materi pelajaran umum. Selain itu, pengelola lembaga Pendidikan

Islam didukung oleh luasnya wawasan bahwa tidak semua alumni

Madrasah/Pesantren ingin menjadi seorang ulama, ustadz maupun da’i, mereka

tetap memposisikan dirinya sebagai rakyat biasa yang ingin mengasah diri,

meningkatkan ilmu pengetahuan, dan keterampilan lainnya dalam rangka menatap

masa depan yang lebih cerah (persaingan dalam dunia kerja).

Oleh karena tuntutan dan kebutuhan masyarakat itulah, tentunya

pengelolaan dan pengembangan lembaga pendidikan menjadi program prioritas

untuk mewujudkan manusia yang bermutu, unggul dan kompetitif, yang pada

gilirannya mampu mempercepat pertumbuhan, dan kemajuan suatu negara. Salah

satu tokoh pendidikan Philip Kottler sebagaimana dikutip oleh Viethzal Rivai

Zainal, dalam penelitiannya menyatakan bahwa pendidikan formal memiliki peran

yang sangat strategis dalam pembangunan ekonomi suatu negara. 13

Singapura dan Korea Selatan mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam

jangka waktu 25 tahun. Kedua negara ini memposisikan dirinya sejajar dengan

negara-negara maju dengan pendapatan perkapita lebih dari 20.000 Dollar

Amerika Serikat pertahun. Dengan pendidikan dan pelatihan yang bermutu, maka

13

Viethzal Rivai Zainal, The Economics of Education, Mengelola Pendidikan Secara Profesional

untuk Meraih Mutu dengan Pendekatan Bisnis (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2014), 16.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

kedua negara ini melakukan suatu lompatan quantum yang dahsyat, sehingga

dinobatkan sebagai negara industri baru (Newly Industrializing Countries).14

Saat ini pendidikan dipandang sebagai investasi masa depan, hal ini menjadi

suatu keniscayaan bagi lembaga pendidikan khususnya perguruan tinggi sebagai

suatu institusi yang mampu mencetak lulusan yang unggul, berkualitas dan

sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja. Integrasi nilai-nilai

entrepreneurship dalam pendidikan dapat memudahkan proses pengembangan

dan kemajuan yang akan membawa pada pencapaian hasil yang maksimal dan

sempurna yaitu terciptanya SDM yang unggul dan kompetitif. 15

Atas dasar inilah, perdebatan diatas menjadi menarik ketika digiring pada

ranah riset dengan lokus penelitian di Pesantren Al-Amien Prenduan dan Darul

Ulum Banyuanyar dengan beragam kegiatan entrepreneurship-nya. Relevansi dan

akurasi tiga teori perlu diuji secara komprehensif; benarkah investasi pendidikan

seseorang memiliki kontribusi langsung terhadap pertumbuhan pendapatan dan

tingkat penghasilan ekonomi? Benarkah pengembangan entrepreneurship di

lembaga Pendidikan Islam memiliki kontribusi terhadap lembaga, serta

memberikan motivasi terhadap santri/siswa/alumni untuk membuka peluang

usaha tertentu yang pada gilirannya mampu meningkatkan keterampilan dan

tingkat produktivitasnya?

Realitasnya, Al-Amien Prenduan dan Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan

sukses dengan beragam lembaga entrepreneur dan ekonominya, menjadi

keyakinan penulis bahwa pengembangan entrepreneurship di lembaga Pendidikan

Islam memiliki kontribusi terhadap lembaga, serta memberikan motivasi terhadap

14

Ibid. 15

Muhammad In’am Esha, Institutional Transformation Reformasi dan Modernisasi Perguruan

Tinggi Islam (Malang: UIN Malang Press, 2009), 28.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

santri/siswa/alumni untuk membuka peluang usaha. Hal ini diperkuat penelitian

Disertasi Muhammad el-Zubaidi yang menyatakan bahwa untuk membangun

kepercayaan di kalangan mahasiswa serta untuk proses mengembangkan

kreativitas dan keterampilannya, maka hal yang paling penting adalah penanaman

sikap dan jiwa kewirausahaan dan memberikan kontribusi yang signifikan yang

mengarah pada keberhasilan pelaku bisnis di Texas.16

Terdapat beragam kegiatan wirausaha di Pesantren Al-Amien Prenduan,

namun secara data administrasi, perijinan serta pertimbangan laporan keuangan

akhir tahun sebagaimana bukti dokumentasi terlampir, maka peneliti mendapatkan

enam unit usaha diantaranya: unit toko bangunan, Usaha Kesejahteraan Keluarga

(UKK), unit tahu tempe, unit wartel, dan unit air minum kemasan “Bariklana”.17

Kegiatan entrepreneurship di Pesantren Darul Ulum Banyuanyar

Pamekasan dengan beragam kegiatan ekonominya, namun secara data

administrasi, perijinan serta pertimbangan laporan keuangan akhir tahun

sebagaimana bukti dokumentasi terlampir, maka peneliti mendapatkan lima unit

usaha yaitu: unit toko bangunan, unit air minum kemasan “Nuri”, unit Koperasi

Syariah Nuri, dapur umum, pangkas rambut dan pabrik es.18

Pendidikan sebagai suatu sarana pengembangan kualitas manusia, memiliki

kontribusi langsung terhadap pertumbuhan pendapatan negara melalui

peningkatan keterampilan dan kemampuan produksi dan tenaga kerja, senada

dengan ungkapkan Rika Swanzen dan Craig Darrel Rowe dalam tulisannya

Community Engagement as a Form Of Social Entrepreneurship In Higher

16

Mohammad Al Zubeidi, “Higher Education And Entrepreneurship: The Relation Between

College Educational Background And All Business Success In Texas (Dissertation--University of

North Texas, 2005), 115. 17

Warkat, Jurnal Informasi Tahunan Yayasan Al-Amien Prenduan, 54-56 18

Al-Ikhwan, Jurnal Yayasan Darul Ulum Banyuanyar, 35.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

Education Curriculum, bahwa seiring kebutuhan masyarakat yang kompleks,

kebutuhan untuk mengajar kewirausahaan di kalangan akademisi/lembaga

pendidikan, diperlukan adanya kolaborasi antar-disiplin, tidak hanya fokus pada

pendidikan semata, mahasiswa dan masyarakat harus memastikan pengalaman

belajarnya yang keberlanjutan dengan semua mitra yang terlibat di dalamnya.

Terjadinya hambatan kolaborasi antara komunitas kemitraan, maka perlu

merangkul kemajuan teknologi yang tersedia untuk mahasiswa dan masyarakat,

termasuk belajar online sebagai sumber daya dan kekuatannya. Tentu banyak

hambatan yang terjadi, maka perlu adanya penanganan yang serius dengan

harapan terjadinya perubahan kondisi sosial masyarakat, salah satunya dengan

cara meningkatkan kesempatan dan pengembangan kolaboratif yang saling

menguntungkan antara kemitraan, yang meliputi lembaga pendidikan/universitas,

mahasiswa dan masyarakat.19

Hasil penelitian yang lain membuktikan bahwa pendidikan tidak didominasi

oleh panjangnya durasi pendidikan kewirausahaan itu sendiri. Namun, mereka

yang terjun pada dunia kerja/wirausaha dengan disertai niat kewirausahaan secara

signifikan, maka inisiatif jiwa usaha dan realisasinya lebih tinggi daripada mereka

yang tidak memiliki niat wirausaha yang berasal dari kemauan pribadinya.

Namun, analisis pengembangan niat kewirausahaan setelah akhir program

kewirausahaan menunjukkan bahwa setelah enam bulan niat kewirausahaan telah

19

Rika Swanzen Dan Craig Darrel Rowe, “Community Engagement As A Form Of Social

Entrepreneurship In Higher Education Curriculum”, Journal of Community Positive Practices,

Vol. 13, No. 4 (Oktober, 2013), 70

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

menurun secara signifikan. Pendidikan kewirausahaan diyakini menjadi sumber

utama pemicu inspirasi yang berdampak positif pada niat kewirausahaan.20

Fenomena ini menjadi menarik ketika pesantren dikaitkan dengan dunia

entrepreneurship. Sepengetahuan peneliti, kajian ini belum dilakukan di pulau

Madura. Masyhur di kalangan masyarakat Madura, bahwa Pendidikan Islam

identik dengan amal ibadah, kegiatan sosial, dan konsep barakah semata. Istilah

amal usaha, dunia bisnis, dan kegiatan entrepreneurship relatif tidak tepat dan

kurang elok jika dibawa ke ranah pendidikan, bahkan cenderung terkesan adanya

unsur yang hendak mengkomersialkan institusi lembaga yang tentu saja

bertentangan dengan pernyataan kebanyakan para pengelola pendidikan dan

anggapan masyarakat pada umumnya.

Masyarakat terlalu anti terhadap istilah yang berbau bisnis, mereka memiliki

anggapan bahwa bisnis harus dipisahkan dari dunia pendidikan. Bahkan yang

paling ekstrim adalah, jangankan memiliki usaha dan bisnis di lembaga

pendidikan, memikirkan serta menjadi bahan kajian saja menjadi daerah terlarang

dan cenderung sakral dari dunia pemikirannya. Dengan beragam dalil bahwa

pengelola lembaga pendidikan dianggap disibukkan dengan bisnis, lupa akan

fungsi dan tujuan awal lembaga pendidikan. Akibatnya, lembaga tetap

mengandalkan bantuan dan subsidi tahunan pemerintah, membentuk mental

pengemis dan jauh dari jiwa kemandirian dan ketahanan finansial.

Maka dari itu, dengan menerapkan konsep dasar integrasi ekonomi dan

pendidikan dimaksud, maka pemanfaatannya pada sektor pendanaan dan

kemandirian lembaga yang tidak selalu bergantung kepada bantuan/BOS dari

20

Michael Lorz, “The Impact of Entrepreneurship Education on Entrepreneurial Intention”

(Dissertation of the University of St. Gallen, 2011), 114.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

Pemerintah. Implikasi dari pola pikir ini akan merubah cara pandang dan

paradigma pengelola lembaga pendidikan untuk mengupayakan keuntungan dari

proses pendidikan. Keuntungan dimaksud, bukanlah pada aspek kognitif, afektif

dan psikomotorik semata, melainkan keuntungan yang berupa fisik, infrastruktur,

sarana dan prasarana dari hasil wirausaha di lembaga pendidikan dimaksud. Hal

ini merupakan suatu peluang bagi lembaga pendidikan untuk memulai dan

mengimplementasikan budaya dan tradisi entrepreneurship di lembaga

Pendidikan Islam. Atas dasar pemikiran inilah, penulis tertarik melakukan riset

Disertasi ini, supaya lebih komprehensif dengan judul penelitian

“Pengembangan Entrepreneurship Berbasis Experiential Learning di

Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep dan Darul Ulum Banyuanyar

Pamekasan”.

B. Identifikasi dan Batasan Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian tentang Pengembangan

Entrepreneurship Berbasis Experiential Learning di Pesantren Al-Amien

Prenduan Sumenep dan Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan, memfokuskan pada

relasi antara pengembangan entrepreneurship dengan pembelajaran experiential

learning di lembaga Pendidikan Islam. Lembaga entrepreneurship di Pesantren

mengutamakan pengabdian pada lembaga/institusi, pelayanan terhadap santri, dan

masyarakat dengan dilandasi amal ibadah dan rasa ikhlas yang mendalam.

Keberadaan lembaga entrepreneur merupakan penopang ekonomi lembaga

pendidikan yang dapat membantu meningkatkan penghasilan lembaga untuk

pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana. Masing-masing Lembaga (Al-

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

Amien Prenduan dan Darul Ulum Banyuanyar) memiliki metode yang variatif

dalam mengembangkan dan menanamkan sikap intrepreneur kepada

santri/siswanya. Pembelajaran ini menekankan pada sebuah model pembelajaran

yang holistik (kognitif, afektif dan psikomotorik) dalam proses belajar,

pengalaman mempunyai peran utama dalam pembelajaran eksperiensial. Teori

pembelajaran eksperiensial mendefinisikan belajar sebagai proses dimana

pengetahuan diciptakan melalui transformasi pengalaman.

Batasan masalah dalam penelitian disertasi ini adalah, bahwa lembaga

pesantren Al-Amien Prenduan dan Darul Ulum Banyuanyar mampu memainkan

peran dan fungsinya dalam pengembangan sektor ekonominya melalui gebrakan

usaha dan bisnisnya, serta transformasi pengalaman langsung pada

siswa/santrinya yang populer dengan istilah experiential learning.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, secara spesifik maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah;

1. Apa saja bentuk kegiatan entrepreneurship di Pesantren Al-Amien

Prenduan Sumenep dan Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan?

2. Bagaimana landasan dan motivasi entrepreneurship di Pesantren Al-Amien

Prenduan Sumenep dan Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan?

3. Bagaimana model pengembangan entrepreneurship berbasis experiential

learning di Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep dan Darul Ulum

Banyuanyar Pamekasan?

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

4. Bagaimana kontribusi pengembangan entrepreneurship berbasis

experiential learning terhadap lembaga, santri dan alumni di Pesantren Al-

Amien Prenduan Sumenep dan Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian disertasi dilakukan dengan tujuan:

1. Menemukan Bentuk Kegiatan entrepreneurship di Pesantren Al-Amien

Prenduan Sumenep dan Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan.

2. Menemukan landasan dan motivasi kegiatan entrepreneurship di Pesantren

Al-Amien Prenduan Sumenep dan Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan.

3. Menemukan model pengembangan entrepreneurship berbasis Experiential

Learning di Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep dan Darul Ulum

Banyuanyar Pamekasan.

4. Menemukan kontribusi pengembangan entrepreneurship berbasis

Experiential Learning terhadap lembaga, santri dan alumni di Pesantren Al-

Amien Prenduan Sumenep dan Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan.

E. Kegunaan Penelitian

Sebagai karya akademis, hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi

banyak kalangan, baik secara teoritik, empirik maupun sosiologis.

1. Secara teoritik, hasil penelitian ini berguna untuk memperkenalkan teori

entrepreneurship yang memiliki ciri-ciri dan khas di pondok pesantren. Kita

pahami bahwa pondok pesantren bisa tumbuh, berkembang dan tetap

bertahan dengan kemandirian ekonominya, serta mampu melakukan inovasi

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

dan kreativitas lainnya merupakan sesuatu yang perlu diapresiasi dan

dikembangkan oleh segenap pihak di masa-masa yang akan datang.

2. Secara empirik, Penelitian ini bermanfaaat sebagai solusi alternatif tentang

kesejahteraan dan kemandirian di bidang ekonomi. Selama ini persoalan

pendanaan dan fasilitas menjadi problem yang sangat rumit karena lembaga

Pendidikan Islam tidak memiliki lumbung pendanaan dan unit

usaha/entrepreneurship. Kajian ini merekomendasikan perlunya lembaga

Pendidikan Islam memiliki unit usaha yang nantinya menopang proses

kegiatan pembelajaran dan keberlangsungan syiar Islam khususnya di

pondok pesantren.

3. Secara sosiologis, hasil penelitian ini bermanfaat untuk memperkokoh

bangunan keilmuan dan keislaman dalam kehidupan pesantren. Pesantren

telah banyak melahirkan pemimpin masyarakat, negara dan bangsa. Sejarah

juga mencatat bahwa pondok pesantren merupakan “benteng pertahanan”

nilai-nilai religius yang tetap kokoh dalam menghadapi dahsyatnya

gelombang transformasi nilai-nilai Islami. Norma ini perlu dikembangkan

secara kontinue melalui pengembangan nilai-nilai keagamaan sebagai

lembaga Pendidikan Islam yang mampu mengawal dan mengembangkan

norma-norma keIslaman dan keilmuan.

F. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini bukanlah penelitian yang pertama, bukan pula berangkat dari

ruang hampa, telah banyak buku penelitian terdahulu yang terkait dengan

penelitian ini, penulis mengelompokkan pada tiga jenis: bagian pertama tentang

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

entrepreneurship, bagian kedua tentang relasi pendidikan Islam dengan

entrepreneurship, bagian ketiga adalah experiential learning. Sebagai bahan

kajian pustaka dan menentukan posisi penelitian ini di antara peneliti yang lain.

Diantaranya adalah:

1. Disertasi Muhammad Djakfar, IAIN Sunan Ampel 2006 dengan judul,

Agama, Etos Kerja dan Prilaku Bisnis; Studi Kasus Makna Etika Bisnis

Pedagang Buah Etnis Madura di Kota Malang.21

Hasil penelitian bahwa

pelaku pancengan (jujur) menunjukkan bahwa etika merupakan nilai yang

harus dihormati, namun tidak perlu masuk dalam wilayah bisnis. Karenanya

mereka berani manabrak nilai etika. Sebaliknya, pelaku yang tidak terlibat

kasus pancengan (jujur) etika merupakan prasyarat dan rambu-rambu dalam

melaksanakan usaha dan berbisnis untuk memperoleh harta yang halal dan

barakah, dengan demikian, etika dan bisnis tidak dapat dipisahkan.

2. Disertasi Darmawati, UIN Sunan Ampel Surabaya 2014 dengan judul

Spiritual Bisnis Islam; Studi Pemasaran Kelapa Sawit di Kabupaten

Penajam Paser Utara Kalimantan Timur.22

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa rancangan spiritual bisnis dalam tinjauan Islam, dibangun

berdasarkan empat determinan, antara lain: norma sha >ri’ah, norma etika,

norma transaksi, dan norma kreatif. Masing-masing determinan tersebut

berkolaborasi, membangun sebuah sistem dalam spiritual bisnis Islam.

Realitasnya, bahwa pemasaran kelapa sawit di Kabupaten Penajam Paser

Utara Kalimantan Timur belum sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai

21

Muhammad Djakfar, “Agama, Etos Kerja dan Prilaku Bisnis; Studi Kasus Makna Etika Bisnis

Pedagang Buah Etnis Madura Di Kota Malang” (Disertasi--IAIN Sunan Ampel, Surabaya, 2006). 22

Darmawati, “Spiritual Bisnis Islam; Studi Pemasaran Kelapa Sawit di Kabupaten Penajam Paser

Utara Kalimantan Timur” (Disertasi--UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2014).

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

spiritual Islam. Indikasinya adalah, adanya ketidakjujuran dalam transaksi

penimbangan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit. Selain itu, penentuan

harga Tandan Buah Segar (TBS) dilakukan sepihak oleh Tengkulak

(Pengepul) sehingga petani kelapa sawit cenderung dirugikan.

3. Disertasi Abdul Wadud Nafis IAIN Sunan Ampel Surabaya dengan judul

Bisnis Jasa Perbankan Sha>riah, Studi Kasus Pembiayaan Akad Mura >bahah

Li al-amri bi al-shira> kepemilikan kendaraan bermotor di Bank Syariah

Mandiri Cabang.23

Hasil penelitian menunjukkan bahwa transaksi atau akad

dibangun dengan adanya kompetensi pelaku bisnis yang meliputi

kompetensi kecakapan (ahliyah) kompetensi kepemilikan (wilayah) dan

kompetensi ahli kewenangan (fudhul). Objek bisnis perbankan syariah harus

halal, baik zat, cara memperoleh dan cara penggunaannya. Dalam ijab qobul

bisnis perbankan syariah menciptakan kerelaan antar pelaku bisnis

perbankan syariah.

4. Disertasi Fathul Ulum IAIN Sunan Ampel dengan judul Pemberdayaan

Ekonomi Masyarakat Oleh Lembaga Keuangan Syariah (Studi Kasus di

Bayt al Ma>l wa Tanwi>l Ar-Ridho Trenggalek)24 hasil penelitian

menunjukkan bahwa pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berhasil

harus didukung oleh strategi, teknik, stepping, dan kondisi pemberdayaan.

Fungsi intermediasi ekonomi dan intermediasi sosial BMT ar-Ridho

dilakukan dengan cara pengembangan potensi umat, peningkatan kualitas

23

Abdul Wadud Nafis, “Bisnis Jasa Perbankan Syariah, Studi Kasus Pembiayaan Akad

Mura>bah}ah Li al-amri bi al-shira> kepemilikan kendaraan bermotor di Bank Syariah Mandiri

Cabang” (Disertasi--IAIN Sunan Ampel, Surabaya, 2010) 24

Fathul Ulum, “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Oleh Lembaga Keuangan Syariah; Studi

Kasus di Bayt al Ma>l wa Tanwi>l Ar-Ridho Trenggalek” (Disertasi--IAIN Sunan Ampel, Surabaya,

2011)

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

sumber daya insani, menggalang potensi masyarakat, perantara aghniya> dan

d}u’a>afa serta pemilik dana dan pengguna dana.

5. Disertasi Abdul Jalil “Spritual Entrepreneurship (Study Transformasi

Spritualitas Pengusaha Kudus)”.25

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

transformasi spiritualitas pengusaha Kudus bermula dari konversi keimanan

mereka yang bersinergi dengan unsur-unsur formasi keberagamaan

integratif, yakni: teologi, ritual, intelektualitas, dan pengalaman. Bisnis tidak

lagi terpenjara pada profit, transaksi, akunting, dan strategi. Spiritualitas ini

tidak bersifat konstan karena ia hidup dalam sistem yang kompleks.

Benturan antar unsur, nilai, motivasi, bahkan juga ego dan super ego.

Spiritualitas bagi pedagang Kudus sudah menjadi sosok perilaku yang

bersifat empiris dan stabil, peduli dengan kejujuran, tanggung jawab sosial,

lingkungan, dan keadilan. Memposisikan spiritualitas sebagai unit primer

bisa membongkar paradigma dan perilaku yang sudah ada, untuk

selanjutnya menyusun paradigma baru yang lebih sesuai dengan jiwa

kewirausahaan. Dalam posisi ini, spiritualitas bukan lagi dinamika kejiwaan

yang labil, namun mulai membangun sosok perilaku yang bersifat empiris

dan stabil.

6. Penelitian Lieli Suharti dan Hani Sirine, Faktor-Faktor yang Berpengaruh

Terhadap Niat Kewirausahaan (Entrepreneurial Intention).26

Hasil

penelitian menunjukkan signifikansi dari faktor-faktor sikap, yaitu faktor

otonomi dan otoritas, faktor realisasi diri, faktor keyakinan, dan faktor

25

Abdul Jalil, “Spritual Entrepreneurship (Study Tranformasi Spritualitas Pengusaha Kudus)”

(Disertasi--IAIN Sunan Ampel, Surabaya, 2012). 26

Lieli Suharti dan Hani Sirine, “Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Niat Kewirausahaan

(Entrepreneurial Intention)”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 13, No. 2 (September,

2011)

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

jaminan keamanan, dalam mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa.

Lebih lanjut, penelitian ini juga membuktikan peran penting dari faktor-

faktor kontekstual, seperti dukungan akademik, dan dukungan sosial,

terhadap niat berwirausaha di kalangan mahasiswa.

7. Disertasi Mohammad Al-Zubeidi, University of North Texas May 2005,

dengan judul Higher Education and Entrepreneurship: The Relation

Between College Educational Background and All Business Success In

Texas.27

Penelitian ini menunjukkan hubungan antara faktor pendidikan dan

pembelajaran pada pendidikan tinggi sangat berkontribusi besar terhadap

kesuksesan bisnis, ekonomi dan industri. Pendidikan seperti ini untuk

membekali mahasiswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk

memulai, mengelola usaha baru. "Pengusaha dibuat, tidak dilahirkan". Ini

berarti bahwa pendidik kewirausahaan harus menggunakan metode

pedagogis yang mempengaruhi sumber kewirausahaan. Pendidik

kewirausahaan harus menggunakan metode yang berpusat pada mahasiswa

yang membangun kepercayaan di kalangan mahasiswa dan mengembangkan

keterampilan yang penting dalam melaksanakan proses kewirausahaan.

8. Disertasi Michael Lorz, St. Gallen, Oktober 2011 yang berjudul The Impact

of Entrepreneurship Education on Entrepreneurial Intention,28

Dampak

Pendidikan Kewirausahaan pada Niat kewirausahaan. Hasil penelitian ini

membuktikan dampak signifikan dari pendidikan kewirausahaan pada niat

kewirausahaan. Dampak signifikan ini tidak dimotori oleh lamanya sebuah

27

Mohammad Al-Zubeidi, “Higher Education And Entrepreneurship: The Relation Between

College Educational Background And All Business Success In Texas” (Dissertation--University of

North, Texas, May, 2005). 28

Michael Lorz, “The Impact of Entrepreneurship Education on Entrepreneurial Intention”

(Dissertation--of the University of St. Gallen, October, 2011).

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

pendidikan kewirausahaan. Namun, orang-orang yang dipekerjakan pada

akhir program kewirausahaan telah memiliki niat kewirausahaan lebih

tinggi pada awal program. Analisis pengembangan niat kewirausahaan

setelah akhir program kewirausahaan menunjukkan bahwa setelah enam

bulan niat kewirausahaan mengalami penurunan signifikan. Pendidikan

kewirausahaan dikonfirmasi untuk menjadi sumber utama inspirasi yang

positif dan berdampak pada niat kewirausahaan. Secara teoritis, studi ini

merupakan pengembangan lebih lanjut dan penerapan teori yang

direncanakan dalam pendidikan kewirausahaan, sehingga mendukung

hubungan antara niat kewirausahaan dan kerja mandiri setelah akhir sebuah

program kewirausahaan. Dari sudut pandang praktis, Michael Lorz

menyediakan rekomendasi agar kewirausahaan dipicu oleh faktor

lingkungan dan niat yang kuat menjadi wirausaha.

9. Disertasi Imam Syafi’i Kepemimpinan Kiai Abdul Ghafur dalam

Pengembangan Pendidikan Entrepreneurship di Pondok Pesantren Sunan

Drajat Lamongan.29

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: tipologi kiai

Abdul Ghafur sebagai kiai yang berani mengambil resiko, mampu melihat

adanya peluang bisnis, mampu mendayagunakan sumber daya secara efektif

dan efisien untuk memperoleh keuntungan.

10. Penelitian Nur Uluwiyah, Integrasi Nilai-nilai Entrepreneurship Dalam

Proses Pembelajaran di Kelas Guna Menciptakan Academic Entrepreneur

29

Imam Syafi’i, “Kepemimpinan Kiai Abdul Ghafur dalam Pengembangan Pendidikan

Entrepreneurship di Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan” (Disertasi--UIN Sunan Ampel

Surabaya, 2016)

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

Berkarakter.30

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pengintegrasian nilai-

nilai entrepreneurship ke dalam pembelajaran di kelas sangat penting

karena sejalan dengan pentingnya pendidikan karakter. Dengan

pengintegrasian nilai-nilai entrepreneurship ke dalam pembelajaran di kelas

berarti dua “keuntungan” bisa diraih sekaligus; pengalaman pendidikan

entrepreneurship dan pendidikan karakter telah dimiliki peserta didik, dan

selanjutnya lahirlah academic entrepreneur yang berkarakter.

11. Penelitian Hikmah Muhaimin, Membangun Mental Kewirausahaan Santri

di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Mojokerto.31

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: implementasi program mengembangkan mental

kewirausahaan santri di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Mojokerto, lebih

untuk mengatur pendidikan keterampilan yang diberikan kepada santri yang

ingin mengambil keterampilan kewirausahaan. Model yang diterapkan

bersifat bebas, mudah, dan tidak mengikat. Semua santri bisa mengambil

kewirausahaan dengan syarat yang cukup mudah. Dalam melaksanakan

program pengembangan mental kewirausahaan santri, pihak Pondok

Pesantren memiliki target atau sasaran yang diharapkan mengikuti program

pengembangan mental kewirausahaan santri. Kelengkapan sarana dan

prasarana baik untuk ustadz/guru maupun santri sangat mendukung atas

keberhasilan selama ini.

12. Penelitian Ismail Suardi Wekke, Pesantren dan Pengembangan Kurikulum

Kewirausahaan: Kajian Pesantren Roudahtul Khuffadz Sorong Papua

30

Nur Uluwiyah, “Integrasi Nilai-nilai Entrepreneurship Dalam Proses Pembelajaran di Kelas

Guna Menciptakan Academic Entrepreneur Berkarakter”, Jurnal PGMI UNIPDU, tt. 31

Hikmah Muhaimin, “Membangun Mental Kewirausahaan Santri Di Pondok Pesantren Riyadlul

Jannah Mojokerto”, Jurnal Iqtishadiya, Vol. 1, No. 1 (Juni, 2014)

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

Barat.32

Penelitian menunjukkan bahwa pesantren Roudhotul Khuffadz

melakukan beberapa kajian dan diskusi dalam rangka pengembangan

kurikulum. Selanjutnya, mereka memutuskan untuk memperkuat kurikulum

dengan aspek kewirausahaan. Keputusan ini dibuat dengan memperhatikan

kebutuhan lokal dan juga untuk memberikan keluasan kesempatan bagi

siswa setelah umur sekolah. Hanya saja, faktor kesadaran lingkungan yang

membawa lembaga ini bisa menjadi acuan. Interaksi, komunikasi dan

konteks situasional menjadi faktor lain dalam pembentukan kurikulum

pesantren. Termasuk adanya aspek sosio-kultural yang dinamis sehingga

mendorong proses pengembangan kurikulum.

13. Penelitian Azel Raoul Reginald, Kewirausahaan Sosial pada Pondok

Pesantren Sidogiri Pasuruan.33

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan menerapkan kewirausahaan sosial yaitu

dengan inovasi pembentukan lembaga wirausaha sosial milik internal

seperti Kopontren Sidogiri, Pustaka Sidogiri dan Buletin Sidogiri maupun

lembaga milik eksternal seperti BMT Maslahah, BMT UGT Sidogiri, BPRS

UMMU Sidogiri dan Koperasi Agro Sidogiri yang didirikan oleh civil

society Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan dengan motto khidmatan lil

ma’ad wa khidmatan lil ummat melalui misi ingin memberikan kontribusi

dalam hal mewujudkan baldatun t}oyyibatun wa ra>bbun ghafu>r dengan

membangun qoryah t}oyyibah yang sasarannya yaitu pendidikan, ekonomi

32

Ismail Suardi Wekke, “Pesantren Dan Pengembangan Kurikulum Kewirausahaan: Kajian

Pesantren Roudahtul Khuffadz Sorong Papua Barat”, INFERENSI, Jurnal Penelitian Sosial

Keagamaan, Vol. 6, No. 2 (Desember, 2012) 33

Azel Raoul Reginald, “Kewirausahaan Sosial pada Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan”,

JESTT, Vol. 1, No. 5 (Mei, 2014)

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

dan sosial sehingga diharapkan bisa membantu menurunkan angka

kemiskinan dan pengangguran.

14. Penelitian Endah Andayani, Analisis Pengalaman Belajar Kewirausahaan

terhadap Minat Berwirausaha pada Program SMK Mini Pondok

Pesantren.34

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pengalaman belajar

kewiraushaan akan memberi sumbangan besar terhadap minat berwirausaha,

dikatakan kontribusi positif tetapi masih rendah. Beberapa hal yang

diperediksi masih belum optimalnya kondisi ini adalah Program SMK Mini

Pondok Pesantren masih bersifat isidentil dalam pelaksanaannya, pada saat

diberikan materi peserta memiliki motivasi yang tinggi, tetapi setelah

program berakhir minat/kecenderungan untuk berwirausaha mulai menurun,

hal ini disebabkan pendampingan secara intensif dari instruktur belum

tersusun secara periodik.

15. Penelitian U. Maman dan Amri Jahi Kompetensi Wirausaha Santri di

Beberapa Pesantren di Jawa Barat dan Banten.35

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa yang memberi kontribusi bagi kompetensi wirausaha

ialah: 1) kepribadian Islam, 2) persepsi tentang bakat, 3) minat, dan 4)

lingkungan belajar. Hal ini karena kompetensi wirausaha santri merupakan

cerminan nilai-nilai pesantren yang berinteraksi dengan nilai-nilai Islam.

Unsur-unsur kompetensi wirausaha yang kompatibel dengan nilai-nilai

34

Endah Andayani, “Analisis Pengalaman Belajar Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha

Pada Program Smk Mini Pondok Pesantren”, Prosiding Semiar Nasional Pendidikan Ekonomi &

Bisnis Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta (November,

2015) 35

U. Maman dan Amri Jahi, “Kompetensi Wirausaha Santri di Beberapa Pesantren di Jawa Barat

dan Banten”, Jurnal Penyuluhan, Vol. 5, No. 1 (Maret, 2009)

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

Islam cukup baik, dan yang bertentangan dengan nilai-nilai dan kebiasaan

pesantren cenderung tidak baik.

16. Penelitian Esty Pan Pangestie, “Pendekatan Experiential Learning Untuk

Meningkatkan Kemampuan respectful mind Bagi Mahasiswa”.36

Hasil

penelitian menunjukkan bahwa model experiential learning merupakan

suatu langkah dalam proses belajar mengajar yang mengutamakan pelibatan

secara langsung dari peserta didik dengan materi yang diberikan oleh guru

sebagai instruktur belajar sekaligus sebagai mitra untuk proses belajar

secara efektif. experiential learning merupakan salah satu dari model

pembelajaran yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pikiran merespek

(respectful mind) siswa dengan menerapkan pembelajaran berbasis

pengalaman (experiential learning).

17. Penelitian Iis Prasetyo, “Telaah Teoritis Model Experiential Learning

Dalam Pelatihan Kewirausahaan Program Pendidikan Non Formal”.37

Hasil

penelitian menunjukkan bahwa Experiential Learning merupakan belajar

melalui pengalaman, lebih tepatnya belajar dengan mengalami sendiri.

Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan aktifitas dan

kreatifitas peserta didik, melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar.

Pengalaman belajar akan meningkatkan abilitas/kebiasaan seseorang untuk

beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang demikian cepat (adapt to

rapidly changing environment).

36

Esty Pan Pangestie, “Pendekatan Experiential Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan

respectful mind Bagi Mahasiswa”, Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling, Vol. 2,

No. 1 (Januari, 2016) 37

Iis Prasetyo, “Telaah Teoritis Model Experiential Learning Dalam Pelatihan Kewirausahaan

Program Pendidikan Non Formal” Majalah Ilmiah Pembelajaran, Vol.7 No.2 (Oktober, 2011)

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

18. Penelitian Sumarno, dkk, Pengembangan Model Pendidikan Life Skill 4-H

(Head, Hand, Heart, and Health) Berbasis Kewirausahaan Melalui

Experiential Learning Guna Mengurangi Kemiskinan.38

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Melalui pembelajaran kecakapan hidup 4-H berbasis

kewirausahaan ini harapannya kelompok sasaran (masyarakat miskin) dapat

memberdayakan diri dan lingkungannya. Mereka diharapkan mempunyai

kesadaran terhadap masalahnya dalam peningkatan kesejahteraan hidupnya,

menggali potensi yang ada di lingkungannya, mampu melihat peluang dan

akhirnya melakukan upaya-upaya perbaikan untuk mensejahterakan

kehidupannya baik secara individual maupun kelompok. Pendidikan

kecakapan hidup 4-H berbasis kewirausahaan ini memungkinkan kelompok

sasaran untuk memiliki pemahaman berwirausaha yang baik, melakukan

praktek wirausaha yang produktif, mampu mengembangkan unit- unit usaha

produktif secara kelompok disertai pendampingan, membangun kemitraan

dengan berbagai pihak, dan memiliki nilai dan sikap entrepreneurship.

Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penelitian ini memiliki

spesifikasi masalah yang relatif berbeda dengan penelitian sebelumnya. Apabila

ada sebagian memiliki kesamaan, penulis berusaha mengembangkan dan

memperdalam temuan lebih lanjut.

Analisis penulis terhadap disertasi atau penelitian terdahulu diatas, penulis

belum menemukan titik kesamaan terhadap penelitian yang hendak dikaji

khususnya tentang pengembangan entrepreneurship berbasis experiential learning

di lembaga pendidikan Islam. Perbedaaan antara penelitian yang sudah ada

38

Sumarno, dkk, Pengembangan Model Pendidikan Life Skill 4-H (Head, Hand, Heart, and

Health) Berbasis Kewirausahaan Melalui Experiential Learning Guna Mengurangi Kemiskinan

(Yogyakarta: Laporan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi, 2013)

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

sebelumnya, dengan penelitian yang hendak dilakukan tampak signifikan.

Perbedaan tersebut, dapat dilihat pada fokus penelitian, baik mengenai objek

penelitian, permasalahan penelitian, dan hasil penelitiannya. Sehingga dengan

rampungnya penelitian ini, maka ditemukan jawaban yang nantinya menjadi

rujukan lembaga pendidikan Islam yang lain dalam membangun kemandirian,

kesejahteraan lembaga, ketersediaan lapangan pekerjaan dan pelaksanaan metode

pembelajarannya.

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yakni penelitian yang

bertujuan menggali atau menjelaskan makna di balik realita. Peneliti berpijak

kepada peristiwa yang berlangsung dilapangan (Pesantren Al-Amien dan Darul

Ulum). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara holistik

tentang kegiatan pengembangan entrepreneurship di lembaga Pendidikan Islam

(Pesantren Al-Amien dan Darul Ulum). Sangatlah membutuhkan data deskriptif

berupa ucapan, tulisan, dan prilaku dari orang-orang yang diamati.39

Penelitian ini

mengelaborasikan temuan-temuan penelitian di lapangan yang pada akhirnya akan

menganalisis secara komprehensif tentang pengembangan entrepreneurship

berbasis experiential learning di Pesantren Al-Amien Prenduan dan Darul Ulum

Banyuanyar Pamekasan.

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi sosial. Schutz

menjelaskan bahwa, fenomenologi sosial dimaksud menjelaskan tindakan dan

39

Robert Bogdan dan Steven J. Taylor, Metoda Penelitian Kualitatif (Surabaya: Usaha Nasional,

1992), 21.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

pemikiran manusia dengan cara mengambarkan struktur-struktur dasar, realita

yang tampak nyata di setiap orang yang berpegang teguh pada sikap ilmiah.40

Jenis penelitian fenomenologi digunakan karena kompleknya peristiwa,

pengalaman, pesan-pesan ataupun fokus masalah yang diteliti.41

Landasan

fenomenologi ditambahkan pula oleh Creswell bahwa memandang objek ilmu

pengetahuan tidak terbatas pada hal-hal yang empirik (sensual) semata, lebih dari

itu mencakup fenomena-fenomena lain seperti persepsi, pemikiran, kemauan, dan

kekayaan subyek tentang sesuatu diluar objek, sesuatu yang transenden di

samping yang aposterik.42

Epistemologi fenomenologi menuntut bersatunya subyek peneliti dengan

subyek pendukung obyek penelitian. Keterlibatan subyek peneliti di lapangan,

menghayati seluruh aktivitas didalamnya menjadi salah satu ciri utama penelitian

fenomenologi.43

Prinsip dasar dari paradigma sosial adalah: pertama, individu

menyikapi sesuatu berdasarkan makna dari objek tersebut. Kedua, makna tersebut

diberikan berdasarkan interaksi sosial yang dijalin dengan individu yang lain.

Ketiga, makna tersebut di fahami dan dimodifikasi oleh individu melalui

interpretasi yang berkaitan dengan hal-hal yang dijumpainya.44

Dalam rangka

mendekati kriteria kebenaran, yaitu kebenaran sensual (didasarkan atas

kemampuan indra), kebenaran logis (didasarkan atas ketajaman akal pikiran),

40

Norman K. Denzin & Yvonna S. Lincoln (Eds), Handbook of Qualitative Research, Terj.

Dariyanto, dkk (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), 337. 41

John W Creswell, Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches,

Terj. Nur Khabibah (Jakarta: KIK Press, 2002), 114. 42

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2002), 17. 43

Noeng Muhadjir, Metodologi Keilmuan, Paradigma Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed

(Yogyakarta: Rake Sarasin, 2002), 17. 44

Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial Agama, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2001), 100.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

kebenaran etis (didasarkan atas kepekaan akal budi), dan kebenaran

transendental.45

2. Lokasi dan Sumber Data Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di beberapa lokasi antara lain; pertama,

Lembaga Pendidikan Islam Al-Amien Prenduan Sumenep dengan

entrpreneurship dan ekonominya antara lain: unit toko bangunan, Usaha

Kesejahteraan Keluarga (UKK), unit tahu tempe, unit air minum sehat

“Bariklana”, unit wartel.46

Kedua, Lembaga Pendidikan Islam di Madura yang

juga gemilang dengan entrpreneurship dan ekonominya adalah Pesantren Darul

Ulum Banyuanyar Pamekasan dengan kegiatan ekonominya antara lain: unit

pertokoan, unit air minum sehat “Nuri”, unit usaha Koperasi Syariah “Nuri”, unit

pabrik es, unit pangkas rambut, unit dapur umum.47

Sumber data dalam penelitian ini bertumpu pada sumber data manusia dan

non-manusia.48

Sumber data manusia diperoleh dari sejumlah informan terkait,

yaitu direktur perusahaan, pengelola dan pimpinan instansi/lembaga, santri

sebagai karyawan, santri sebagai kabuleh, santri sebagai konsumen, masyarakat

dan Alumni. Pemilihan informan didasarkan atas penguasaan informan terhadap

masalah penelitian. Sedangkan sumber data non-manusia berupa fenomena yang

berkaitan dengan aspek pembelajaran, aspek pengembangan Pendidikan Islam

yang bersinergi dengan unit ekonomi bisnisnya.

45

Noeng Muhadjir, Metodologi penelitian kualitatif (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996), 12. 46

Warkat, Jurnal Informasi Tahunan Yayasan Al-Amien Prenduan, 54-56 47

Jurnal Yayasan Darul Ulum Banyuanyar, 35. 48

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), 157.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

Penentuan informan dilakukan secara snowball sampling, yaitu mencari

suatu informasi dari satu informan ke informan lain, pelaku dan orang yang

terlibat langsung dengan pesantren dan unit usahanya sampai akhirnya key

informan (informan kunci) tersebut ditemukan. Wawancara dengan key informan

bukan hanya dilakukan sekali, tetapi berulang kali untuk mendapatkan informasi

yang lengkap dan mendalam.

Dipilihnya lokasi ini didasari oleh suatu realitas bahwa dilokasi ini

sebagaimana dalam fokus kajian ini menyediakan data yang utuh, komprehensip,

dan sudah sepantasnya menjadi rujukan lembaga pendidikan lainnya bahwa Al-

Amien dan Darul Ulum layak menjadi percontohan. Sebagai alasan subjektif

lainnya adalah karena keterbatasan peneliti, dalam hal jarak tempuh, serta orang-

orang yang bisa dijangkau melalui wawancara dalam rangka proses kelancaran

dan efektiftasnya penelitian ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data antara lain: pertama, wawancara mendalam

(depth interview) dan Forum Group Discussion (FGD) terhadap direktur,

pengelola dan pimpinan instansi/lembaga, siswa SMK, santri sebagai karyawan,

santri sebagai kabuleh, santri sebagai konsumen, masyarakat dan alumni, untuk

membahas tentang segala bentuk kegiatan entrepreneurship, motivasi

entrepreneurship, pengembangan entrepreneurship berbasis experiential learning,

dan kontribusi entrepreneurship terhadap siswa dan alumni.

Kedua, melalui pengamatan (observation) terhadap bentuk kegiatan

entrepreneurship, pengembangan entrepreneurship berbasis experiential learning,

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29

serta kontribusi entrepreneurship terhadap santri/siswa dan alumni di Pesantren

Al-Amien Prenduan Sumenep dan Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan.

Ketiga, studi dokumentasi melalui media, catatan arsip, baliho dan brosur di

instansi masing-masing unit di Al-amien Prenduan Sumenep dan Darul Ulum

Banyuanyar.49

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan jenis deskriptif

melalui tiga alur kegiatan yaitu: pertama, mereduksi data. Kedua, penyajian data.

Ketiga, penarikan simpulan. Ketiga alur ini saling berkaitan dan mendukung

antara satu dengan lainnya dalam proses mencari makna dan data penelitian.

5. Pengecekan Keabsahan Data

Teknik yang digunakan dalam pengecekan keabsahan data pada penelitian

ini antara lain: pertama, perpanjangan keikutsertaaan, hal ini dilakukan dengan

memperpanjang keikutsertaan dalam penelitian sehingga meningkatkan derajat

kepercayaan data yang dikumpulkan. Peneliti mendatangi Pesantren Al-Amien

dan Darul Ulum dalam frekuensi yang relatif lama, sehingga banyak mempelajari

dan dapat menguji ketidak benaran informasi.50

Kedua, ketekunan pengamatan, langkah ini bertujuan untuk memenuhi

kedalaman data dengan melakukan pengamatan yang teliti dan rinci serta

berkesinambungan terhadap kegiatan entrepreneur dan experiential learning

Peneliti mendatangi SMK Al-Amien dan SMK Darul Ulum.

49

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D)

(Bandung: Alfabeta, 2010), 309. 50

Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 327.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30

Ketiga, triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar itu untuk keperluan pengecekan atau

pembanding terhadap data itu.51

Penulis melakukan triangulasi, yaitu proses

penguatan bukti dari individu-individu yang berbeda, wawancara mendalam

(depth interview) dan Forum Group Discussion (FGD) terhadap direktur,

pengelola dan pimpinan instansi/lembaga, santri sebagai karyawan, santri sebagai

kabuleh, santri sebagai konsumen, masyarakat dan alumni. Penulis juga

melakukan triangulasi antara jenis data hasil observasi, wawancara dan dokumen.

Peneliti membandingkan pernyataan individu dengan individu yang lain

(pimpinan lembaga entrepreneurship dan pimpinan lembaga pendidikan),

terhadap direktur, pengelola dan pimpinan instansi/lembaga, santri sebagai

karyawan, santri sebagai kabuleh, santri sebagai konsumen, masyarakat dan

alumni serta membandingkan antara hasil observasi dengan wawancara serta

telaah dokumen yang ada di sekretariat. Selanjutnya peneliti melakukan

pengkodean (coding) untuk mempermudah peneliti dalam menemukan pola sesuai

rumusan masalah. Selanjutnya penulis melakukan analisis holistik untuk mencari

benang merah serta keterkaitan antara terhadap kegiatan entrepreneurship dan

experiential learning.

H. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan disertasi ini terdiri dari enam Bab yakni: Bab

pertama pendahuluan, yang berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi dan

51

Ibid., 330.

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

31

batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

penelitian terdahulu, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab kedua merupakan kajian teori, bab ini terdiri atas pembahasan tentang:

pertama, definisi, fungsi dan peran entrepreneurship, karakteristik dan nilai-nilai

entrepreneurship, modal dasar entrepreneurship, motivasi entrepreneurship,

faktor pendorong dan penghambat entrepreneurship, relasi agama dan

entrepreneurship, relasi pendidikan dan entrepreneurship. Kedua,

entrepreneurship dalam Islam, Prinsip Nabi Muhammad dalam Berdagang,

Strategi Sukses Nabi Muhammad dalam berdagang, Landasan dan Motivasi

entrepreneurship dalam Islam. Ketiga, Definisi Experiential Learning, Sejarah

Experiential Learning , Karakteristik Experiential Learning, Prinsip-prinsip

Experiential Learning, dan Prosedur Experiential Learning Manfaat metode

Experiential Learning. Keempat, definisi Pendidikan Islam, jenis lembaga

Pendidikan Islam, sistem yang mempengaruhi Pendidikan Islam, sumber dan

model pembiayaan pendidikan, relasi pendidikan dan entrepreneurship,

pengembangan kompetensi teacherpreneurship untuk meningkatkan prestasi,

implementasi kompetensi teacherpreneurship dalam pembelajaran, karakteristik

dan tujuan pendidikan berbasis entrepreneurship.

Bab ketiga adalah kondisi objek penelitan di Pondok Pesantren Al-Amien

Prenduan Sumenep dan Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan, meliputi: historis

pesantren, majelis kiai, dan lembaga pendidikan yang dikelola.

Bab keempat, laporan hasil penelitian yang terdiri dari jenis kegiatan

entrepreneurship di Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep dan Darul Ulum

Banyuanyar Pamekasan, motivasi entrepreneurship di Pesantren Al-Amien

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/18394/4/Bab 1.pdf · studi-studi tentang hal-hal ... sanggup bersaing dengan arus globalisasi dan dunia kerja ... Institutional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

32

Prenduan Sumenep dan Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan, Pengembangan

entrepreneurship berbasis experiential learning di Pesantren Al-Amien Prenduan

Sumenep dan Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan, serta manfaat dan kontribusi

Pengembangan entrepreneurship berbasis Experiential Learning terhadap Pondok

Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep dan Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan.

Bab kelima analisis dan pembahasan terhadap dasar pemikiran dan motivasi

entrepreneurship di Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep dan Darul Ulum

Banyuanyar Pamekasan, Pengembangan entrepreneurship berbasis experiential

learning di Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep dan Darul Ulum Banyuanyar

Pamekasan, serta manfaat dan kontribusi Pengembangan entrepreneurship

berbasis experiential learning terhadap Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep

dan Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan.

Bab keenam, merupakan penutup yang mencakup kesimpulan, implikasi

teoritik, keterbatasan hasil penelitian, dan rekomendasi.