bab i pendahuluan a. latar belakang masalahrepository.upi.edu/20027/4/s_bhs_kdserang_1004293_chapter...

106
1 Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah proses perubahan prilaku yang dapat dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian tentang pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan. Ciri-ciri belajar yaitu; adanya suatu proses atau aktivitas (usaha), adanya perubahan tingkah laku berupa didapatkannya kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial. Belajar bahasa Indonesia adalah belajar berkomunikasi dan belajar sastra. Oleh karena itu pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk mempelajari bahasa yang baik secara tulis maupun lisan. Salah satu metode pembelajaran bahasa Indonesia dalam upaya guru mengajarkan materi ajar yang berkenaan dengan memahami materi sinonim dan antonim adalah dengan menggunakan metode permainan bahasa. Metode permainan bahasa adalah metode pengajaran dengan menggunakan berbagai jenis permaianan yang dikaitkan dengan materi pelajaran. Salah satu permainan bahasa yang akan digunakan oleh peneliti adalah permainan bahasa dengan teka-teki silang bervariasi. Melalui permainan bahasa, siswa dapat merasakan atmosfer berbeda. Yaitu, dapat merasakan serunya belajar yang dipadukan dengan permainan, sehingga siswa tidak merasa bosan, jenuh, dan monoton ketika proses belajar mengajar berlangsung, khususnya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Bermain dan belajar adalah kegiatan yang dialami oleh setiap siswa, bermain dalam kehidupan sehari-hari bagi siswa juga merupakan kegiatan belajar, seperti bermain sepeda, bermain bola, bermain tebak-tebakan, bermain apa saja.

Upload: dangbao

Post on 08-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

1 Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah proses perubahan prilaku yang dapat dinyatakan

dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian tentang pengetahuan,

sikap, nilai, dan keterampilan. Ciri-ciri belajar yaitu; adanya suatu proses atau

aktivitas (usaha), adanya perubahan tingkah laku berupa didapatkannya

kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun

potensial.

Belajar bahasa Indonesia adalah belajar berkomunikasi dan belajar

sastra. Oleh karena itu pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk

mempelajari bahasa yang baik secara tulis maupun lisan.

Salah satu metode pembelajaran bahasa Indonesia dalam upaya guru

mengajarkan materi ajar yang berkenaan dengan memahami materi sinonim

dan antonim adalah dengan menggunakan metode permainan bahasa.

Metode permainan bahasa adalah metode pengajaran dengan

menggunakan berbagai jenis permaianan yang dikaitkan dengan materi

pelajaran. Salah satu permainan bahasa yang akan digunakan oleh peneliti

adalah permainan bahasa dengan teka-teki silang bervariasi.

Melalui permainan bahasa, siswa dapat merasakan atmosfer berbeda.

Yaitu, dapat merasakan serunya belajar yang dipadukan dengan permainan,

sehingga siswa tidak merasa bosan, jenuh, dan monoton ketika proses belajar

mengajar berlangsung, khususnya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

Bermain dan belajar adalah kegiatan yang dialami oleh setiap siswa,

bermain dalam kehidupan sehari-hari bagi siswa juga merupakan kegiatan

belajar, seperti bermain sepeda, bermain bola, bermain tebak-tebakan, bermain

apa saja.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

2

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bermain merupakan alat untuk perkembangan kecerdasan, imajinasi

dan kemampuan motorik bagi semua siswa, bermain juga dapat meningkatkan

kreativitas dan merupakan sarana untuk mengembangkan potensi siswa yang

ada dalam dirinya.

Tujuan bermain di sekolah dasar dalam kegiatan

berbahasa Indonesia yaitu untuk memperoleh kegembiraan, dan

untuk melatih keterampilan berbahasa baik lisan (mendengar dan

berbicara) maupun tulisan (membaca dan menulis). Fungsi bermain

pada hakikatnya dapat mengembangkan; kemampuan kognitif,

kemampuan sosial, kemampuan emosional, kemampuan

pengembangan fisik, dan kemampuan berbahasa anak. (Games

Edukatif Bahasa Indonesia, 2014 : iii).

Permasalahan dalam proses belajar mengajar terjadi di SD YP KS V

Cilegon, berdasarkan hasil pengamatan peneliti secara langsung, diperoleh

gambaran bahwa dalam penyampaian materi bahasa Indonesia di kelas V

masih cenderung menggunakan metode tradisional. Seolah-olah guru adalah

sumber ilmu yang benar, sehingga menimbulkan pembatasan kreatifitas dan

aktivitas siswa yang berulang-ulang dan menghasilkan kebiasaan yang buruk.

Dari pengamatan tersebut, peneliti mengambil langkah perbaikan,

dan berdiskusi dengan guru SD YP KS V Cilegon. Hasil diskusi diketahui

bahwa guru cenderung menggunakan metode ceramah dalam pembelajarannya

tanpa ditunjang dengan media yang sesuai dengan karakteristik materi dari

pelajaran bahasa Indonesia tersebut.

Selain berdiskusi dengan guru kelas, peneliti mencoba uji

kompetensi sederhana pada para siswa kelas V SD YP KS V Cilegon pada

mata pelajaran bahasa Indonesia. Dari uji kompetensi peneliti, dapat dilihat

bahwa kemampuan siswa kurang memiliki kemampuan dalam penguasaan

kosa kata, serta kurang memiliki kemampuan menyimak dengan baik, selain

itu tidak adanya rasa percaya diri siswa yang menyebabkan lemahnya

kemampuan berbahasa lisan (berbicara) siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan dan uji kompetensi yang dilakukan

peneliti terhadap siswa maka dianggap perlu menerapkan metode

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

3

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran pada materi sinonim dan antonim dengan menggunakan metode

permainan bahasa teka-teki silang bervariasi pada siswa kelas V di SD YP KS

V Cilegon. Untuk itu perlu kirannya dilakukan penelitian tindakan kelas

dengan judul “Penggunaan Metode Permainan Bahasa Teka-Teki Silang

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sinonim dan

Antonim di Kelas V SD YP KS V Kecamatan Cilegon.”

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Pengajaran dalam pembelajaran bahasa Indonesia disampaikan

dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab. Metode yang seperti ini

tidak banyak menimbulkan respon peserta didik. Sehingga peserta didik

beranggapan bahwa pelajaran bahasa Indonesia sangat membosankan dan

monoton. Permasalahan yang lain muncul dari pemahaman materi oleh peserta

didik. Ketidakminatan peserta didik pada mata pelajaran mempengaruhi

pemahaman peserta didik.

Tidak hanya itu, kurangnya pemahaman materi mempengaruhi

keaktivan siswa dalam belajar dan hasil dari pembelajaran sangat kurang. Oleh

sebab permasalahan tersebut dan agar permasalahan yang dibahas lebih efektif

serta tidak meluas maka, peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yaitu

meningkatkan aktivitas serta hasil belajar siswa pada materi sinonim dan

antonim di kelas V.

Identifikasi dari penelitian ini adalah :

1. Penggunaan metode pembelajaran masih menggunakan metode

tradisional.

2. Rendahnya respon peserta didik pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

3. Kurangnya pemahaman peserta didik di SD YPKS V kelas V terhadap

materi, khususnya materi sinonim dan antonim.

Dan agar permasalahan yang dibahas lebih efektif serta tidak meluas

maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yaitu meningkatkan hasil

belajar siswa pada materi sinonim dan antonim di kelas V SD YPKS V

Cilegon.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

4

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas tersebut, agar

masalah peneliti ini lebih jelas, maka permasalahan penelitian dibuat dalam

bentuk pertanyaan sebagai berikut:

a. Bagaimana meningkatkan aktivitas siswa pada materi sinonim dan

antonim dengan menggunakan metode permainan bahasa teka-teki

silang pada siswa kelas V SD YP KS V Cilegon?

b. Bagaimanakah hasil pembelajaran siswa setelah menggunakan

metode permainan bahasa (teka-teki silang) pada siswa kelas V SD

YP KS V Cilegon?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Ingin meningkatkan aktivitas siswa pada materi sinonim dan antonim

dengan menggunakan metode permainan bahasa teka-teki silang

pada kelas V SD YP KS V Cilegon.

b. Ingin mendeskripsikan hasil belajar siswa setelah menggunakan

metode permainan bahasa teka-teki silang pada siswa kelas V SD YP

KS V Cilegon.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian sebagaimana yang telah didpaparkan

sebelumnya, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Manfaat bagi Peneliti

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman empiris dalam

menerapkan metode permainan bahasa teka-teki silang pada pembelajaran

sinonim dan antonim sehingga berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

5

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditemukan menjadi masukan bagi peneliti dan guru dalam pembelajaran

bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.

b. Untuk menambah pengetahuan tentang metode permainan bahasa (teka-

teki silang) dalam pemebelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam

pembahasan materi sinonim dan antonim.

c. Mengetahui kemampuan guru dalam menerapkan metode permainan

bahasa (teka-teki silang).

d. Ingin mengembangkan pengetahuan yang dimiliki.

2. Manfaat bagi Guru

a. Dapat mengetahui kesulitan siswa dalam memahami pengertian sinonim

dan antonim pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SDYP KS V

Kecamatan Cilegon.

b. Dapat mengembangkan strategi pembelajaran bahasa Indonesia dengan

menggunakan metode permainan bahasa.

c. Dapat mengetahu peran guru yang sebenarnya.

3. Manfaat bagi Siswa

a. Dapat meningkatkan kemampuan dalam menemukan kata bersinonim dan

berantonim dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

b. Membantu siswa dalam memahami kesulitan belajar dalam menentukan

dan menemukan kata bersinonim dan berantonim.

c. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Manfaat bagi Pembaca

a. Sebagai bahan perbandingan dan pengetahuan

b. Dapat mengetahui penelitian dengan menggunakan metode permainan

bahasa pada mata pelajaran bahasa Indonesia dalam menemukan kata

bersinonim dan berantonim.

5. Manfaat bagi Instansi Pendidikan

a. Sebagai pemicu bahwa pendidikan itu sangat penting.

b. Sebagai bahan atau acuan untuk meningkatkan hasil belajar dalam dunia

pendidikan, terutama di sekolah tempat peneliti melakukan penelitian.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

6

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Struktur Organisasi Skripsi

Agar penulisan skripsi mengarah pada maksud yang sesuai dengan

judul, maka penulisan ini peneliti susun berdasarkan struktur organisasi skripsi

yang telah ditentukan dalam Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI 2013,

struktur organisasi skripsi tersebut adalah sebagai berikut:

BAB I

Pendahuluan, pada bab ini peneliti menguraikan tentang latar

belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi

skripsi.

BAB II

Kajian pustaka, berisi mengenai teori-teori, model-model yang

mendukung penelitian, berisikan pula penelitian terdahulu yang relevan

dengan bidang yang diteliti, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

BAB III

Metode penelitian, berisi lokasi dan subjek populasi/sampel

penelitian, metoed penelitian, definisi operasional, instrument penelitian,

proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data, dan analisis data

berupa laporan secara rinci.

BAB IV

Hasil penelitian dan pembahasan, berisi data dalam bentuk hasil

didalamnya terdapat pengolahan atau analisis data berkaitan dengan masalah

penelitian, menjawab pertanyaan dari permasalahan yang telah peneliti

rumuskan, hipotesis, tujuan penelitian, dan pembahasan atau analisis temuan

yang telah peneliti lakukan.

BAB V

Pada bab ini peneliti akan memberikan simpulan dan rekomendasi

berdasarkan hasil penelitian.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

7

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

8

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Pembelajaran bahasa Indonesia, terutama di sekolah dasar tidak akan

terlepas dari empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis. Kemampuan berbahasa sangat diperlukan.Sebagai

makhluk sosial, manusia berinteraksi, berkomunikasi dengan manusia lain

menggunakan bahasa lisan, juga berkomunikasi menggunakan bahasa tulis.

Empat kemampuan berbahasa yang dilakukan manusia yang berupa

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis yang dimodali kekayaan

kosakata.

Penggunaan bahasa dalam interaksi dapat dibedakan menjadi dua,

yakni lisan dan tulisan. Agar individu dapat menggunakan bahasa dalam suatu

interaksi, maka ia harus memiliki kemampuan berbahasa. Kemampuan itu

digunakan untuk mengkomunikasikan pesan.

Kemampuan berbahasa lisan meliputi kemampuan berbicara dan

menyimak, sedangkan kemampuan bahasa tulisan meliputi kemampuan

membaca dan menulis. Pada saat manusia berkomunikasi secara lisan, maka

ide-ide, pikiran, gagasan, dan perasaan dituangkan dalam bentuk kata dengan

tujuan untuk dipahami oleh lawan bicaranya.

Ketika siswa memasuki usia sekolah dasar, siswa akan terkondisikan

untuk mempelajari bahasa tulis. Pada masa ini, siswa dituntut untuk berpikir

lebih dalam lagi kemampuan berbahasa, siswa pun mengalami

perkembangan.

Perkembangan bahasa siswa berkembang seiring dengan

perkembangan intelektual siswa. Artinya, siswa yang perkembangan

bahasanya cepat, exposed pada „bantuan‟ yang meskipun tak tampak nyata,

memperlihatkan lingkungan yang kondusif dalam arti emosional positif. Oleh

karena itu, perkembangan bahasa memiliki keterkaitan dengan perkembangan

intelektual siswa tersebut.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

9

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendidikan formal dalam lingkungan sekolah memiliki kurikulum

tertulis, dilaksanakan secara terjadwal, dan dalam suatu interaksi edukatif di

bawah arahan guru. Kurikulum merupakan suatu alat yang penting dalam

rangka merealisasikan dan mencapai tujuan sekolah. Begitu pula halnya

dengan kurikulum bahasa Indonesia, merupakan suatu alat yang penting dalam

rangka merealisasikan dan mencapai tujuan kebahasaan Indonesia, yaitu

meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa

Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan.

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan dalam

Susanto (2013:245) standar isi bahasa Indonesia sebagai berikut;

“Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa

Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis,

serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan

manusia Indonesia.”

Tujuan pelajaran bahasa Indonesia di SD antara lain bertujuan agar

siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk

mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Adapun tujuan khusus

dalam pengajaran bahasa Indonesia, antara lain agar siswa memiliki

kegemaran membaca, meningkatkan kemampuan dalam karya sastra guna

meningkatkan kepribadian, dan memperluar wawasan. Pada hakikatnya,

pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia baik secara lisan

maupun tulisan.

B. Permainan Bahasa

Permainan merupakan alat bagi anak untuk menjelajahi dunia, dari apa

yang tidak dikenali sampai apa yang diketahui, dan dari yang tidak dapat

diperbuat sampai mampu melakukan.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

10

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemainan bahasa merupakan permainan untuk memperoleh

kesenangan dan untuk melatih keterampilan berbahasa pada mata pelajaran

bahasa Indoneisa. Ada empat keterampilan berbahasa yaitu: menyimak,

berbicara, membaca dan menulis. Namun, tidak semua jenis permainan dapat

dikaitkan dengan mata pelajaran bahasa Indonesia

Suatu permainan dapat dikatakan sebagai permainan bahasa, apabila

permainan tersebut mengandung kedua kegiatan, kegiatan yang

menyenangkan dan kegiatan untuk melatih keterampilan berbahasa

(menyimak, berbicara, membaca, dan menulis).

Setiap permainan bahasa yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran

harus menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Anak pada usia 6-8 tahun

masih memerlukan dunia permainan untuk membantuk menumbuhkan

pemahaman terhadap diri mereka. Pada usia tersebut anak-anak mudah merasa

bosan atau jenuh ketika proses belajar mengajar berlangsung. Apalagi ketika

guru melarang mereka melakukan hal yang mereka inginkan.Contohnya,

ketika mereka merasa bosan lalu menemukan hal yang lebih menarik untuk

mereka lakukan, namun mendapat larangan dari guru. Maka, tingkat

kebosanan mereka akan bertambah.

Tujuan permainan bahasa bukan hanya untuk kesenangan semata,

tetapi untuk belajar keterampilan berbahasa. Aktivitas permainan bahasa

digunakan untuk membantu tercapainya tujuan pembelajaran dengan cara

yang menyenangkan dan tidak membuat bosan atau jenuh.

Dalam permainan bahasa tidak ditekankan hasil akhir siapa yang

menang atau siapa yang kalah, karena menang atau kalah buakanlah tujuan

dari permainan bahasa. Keutamaan permainan adalah dalam setiap permainan

terdapat unsur rintangan atau tantangan yang harus dihadapi. Tantangan

tersebut berupa masalah yang harus diselesaikan dan harus diatasi. Terkadang

permainan ini dapat bersifat kompetisi.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

11

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Masalah atau rintangan itulah yang dapat melatih keterampilan

berbahasa menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.Oleh karna

pernyataan tersebut, peneliti menggunakan metode permainan bahasa dalam

penelitiannya. Permainan bahasa yang dipilih oleh peneliti adalah permainan

teka-teki silang bervariasi. Permainan teka-teki silang bervariasi, kemudian

dikaitkan dengan materi sinonim dan antonim ditambah dengan materi lain

guna menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.

Permainan bahasa teka-teki silang adalah permainan dimana siswa

harus mengisi ruang kosong dengan huruf-huruf untuk selanjutnya dijadikan

sebuah kata berdasarkan petunjuk yang telah diberikan.Petunjuk biasanya

dibagai kedalam kategori mendatar dan menurun tergantung pada posisi kata

yang harus diisi.

Teka-teki silang merupakan permainan yang dapat melatih

keterampilan siswa dalam menentukan kosa kata, baik itu istilah, lawan kata

(antonim) maupun persamaan kata (sinonim). Dengan teknik permainan

bahasa melalui teka-teki silang, peserta didik akan belajar konkrit dan

menyenangkan.

Kelebihan Permainan Bahasa

Kelebihan dari permainan bahasa adalah: (a) perminan bahasa sebagai

metode pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses

belajar mengajar, (b) aktivitas yang dilakukan siswa tidak hanya fisik tetapi

juga mental, (c) dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar, (d) dapat

menumbuhkan kerjasama dan kekompakan, (e) menghilangkan kejenuhan

siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung, (f) dengan permainan,

materi lebih mengesankan sehingga sukar untuk dilupakan.

Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa permainan

bahasa dapat menarik perhatian siswa untuk mendapatkan kesenangan dan

pengalaman yang berkesan dalam proses pembelajaran sehingga tidak akan

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

12

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mudah dilupakan, melatih siswa berpikir kreatif, serta mengajarkan siswa

untuk berani menerima tantangan.

C. Pengertian Sinonim dan Antonim

Dalam bahasa Indonesia, sering kita temui adanya hubungan

kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata. Hubungan atau relasi

kemaknaan ini adalah kesamaan makna (sinonim), dan kebalikan makna atau

lawan dari makna (antonim). Menurut Rahardi (2010: 33) sinonim dan

antonim memiliki pengertian sebagai berikut:

Kata bersinonim berarti sejenis, sepadan, sejajar, serumpun,

dan memiliki arti sama. Secara lebih gampang dapat dikatakan

bahwa sinonim sesungguhnya adalah persamaan makna kata.

Adapun yang dimaksud adalah dua kata atau lebih yang berbeda

bentuknya, ejaannya, pengucapan atau lafalnya, tetapi memiliki

makna sama atau hampir sama.

Kata berantonim berlawanan dengan kata bersinonim.

Bentuk kebahasaan tertentu akan dapat dikatakan berantonim kalau

bentuk itu memiliki makna yang tidak sama dengan makna lainnya.

Dalam linguistik dijelaskan bahwa antonim menunjukkan bentuk-

bentuk kebahasaan itu memiliki relasi antar makna yang wujud

logisnya berbeda atau bertentangan antara satu dengan lainnya.

Secara etimologi, kata sinonimi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu

onoma yang berarti „nama‟, dan syn yang berarti „dengan‟. Maka secara

harfiah kata sinonimi berarti nama lain untuk benda atau hal yang sama.

Menurut Verhaar dalam Chaer (2009: 83), secara semantik

sinonim didefinisikan sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase,

atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna

ungkapan lainnya.

Sama halnya dengan sinonimi, antonimin juga berasal dari bahasa

Yunani kuno, yaitu onama yang artinya „nama‟, dan anti artinya „melawan‟.

Secara harfiah antonim berarti nama lain untuk benda lain pula.

Menurut Vehaar dalam Chaer (2009: 89), mendefinisikan

antonim sebagai: ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat)

yang maknanya dianggap kebalikan dari makna ungkapan lain.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

13

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwasannya sinonim adalah

persamaan kata, dan antonim adalah lawan kata. Materi sinonim dan antonim

tidak memiliki bab khusus, oleh karna ini peneliti ingin mengangkat materi

sinonim dan antonim sebagai materi untuk penelitian.

Dilihat dari pengertiannya, sinonim dan antonim mudah diingat.

Namun, tidak jarang siswa yang salah mengartikan pengertian dari sinonim

dan antonim. Sinonim menjadi lawan kata, sedangkan antonim menjadi

persamaan kata.

Dalam relasi semantik tidak hanya memiliki sinonim dan antonim saja.

Ada beberapa relasi kemaknaan lainnya, yaitu kegandaan makna (polisemi

atau ambiguitas), ketercakupan makna (hiponimi), kelainan makna

(homonimi), dan kelebihan makna (redundansi).

Peneliti mengadakan penelitian dengan menggunakan metode

permainan bahasa, untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada matapelajaran

bahasa Indonesia khususnya dalam materi sinonim dan antonim. Dengan

permainan bahasa siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran.

Permainan bahasa teka-teki silang bervariasi diharapkan mampu

mempermudah siswa dalam memahami dan meningkatkan kemampuan pada

materi sinonim dan antonim.

D. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Dian Ajeng (2010)

dengan judul “Penerapan Teknik Permainan Bahasa Melalui Teka Teki Silang

untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Akrostik”, hasilnya dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi akrostik, terbukti bahwa

setiap tes yang dilakukan pada akhir tindakan dari setiap siklus mengindikasi

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

14

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adanya peningkatan dan hasil yang memuaskan. Seperti siklus I memiliki nilai

rata-rata kelas 42,5, siklus II 67,7 dan siklus III mengalami peningkatan

menjadi 85,5.

Nani Yunaningsih (2012) dengan judul “Meningkatkan Kemampuan

Menulis Puisi Dengan Teknik Permainan Bahasa Dalam Pembelajaran Bahasa

Indonesia”, hasil penelitiannya cukup baik, menunjukkan bahwa penggunaan

teknik permainan dapat meningkatkan kemampuan belajar menulis puisi, dan

penggunaan teknik permainan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

menulis puisi. Hasil pengumpulan data, penelitian pada siklus I memiliki nilai

rata-rata 6,24 masih dirasa kurang atau belum cukup baik, siklus II 7 sudah

cukup baik, dan siklus III 8,92 juga sudah cukup baik. Hal ini

mengindikasikan adanya peningkatan motivasi siswa dalam menulis puisi

melalui teknik permainan.

Dilihat dari beberapa hasil penelitian diatas, penulis mencoba

melakukan penelitian dengan menggunakan metode permainan bahasa (teka-

teki silang) pada mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam materi

pembelajaran sinonim dan antonim. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

sejauh mana tingkat keberhasilan metode permainan bahasa dalam mengatasi

kesulitan siswa pada materi sinonim dan antonim di kelas V SD YP KS V

Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon.

E. Kerangka Berpikir

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa

dalam materi sinonim dan antonim dengan menggunakan metode permainan

bahasa pada mata pelajaran bahasa Indonesia sehingga siswa akan merasa

tertarik mengikuti proses pembelajaran.

Berkenaan dengan hasil pengamatan yang diperoleh penulis pada

pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V Sekolah Dasar YP KS V

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

15

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kecamatan Cilegon tentang materi sinonim dan antonim ditemukan hal-hal

sebagai berikut; metode yang digunakan adalah metode tradisional dan setelah

pembelajaran, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam materi

sinonim dan antonim.

Kurangnya penguasaan materi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

dan guru yang masih menggunakan metode tradisional, serta tidak tersedianya

alat-alat yang berhubungan dengan materi sinonim dan antonim oleh guru

ataupun pihak Sekolah.

Membimbing siswa dengan menggunakan metode permainan bahasa,

akan memotivasi guru untuk lebih kreatif mempersiapkan pembelajaran yang

tepat, sehingga siswa akan merasa senang dengan suasana pembelajaran yang

tidak membosankan dan monoton. Dari penjelasan tersebut maka peneliti

mengambil tindakan dengan mengadakan penelitian tindakan kelas untuk

mencari solusi dari permasalahan tersebut.

Menurut Arikunto, Suhardjono, dan Supardi dalam buku Penelitian

Tindakan Kelas (2009: 3), penelitian tindakan kelas merupakan suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan

tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh

siswa.

Oleh karena itu peneliti perlu mengambil tindakan dengan

mengadakan penelitian tindakan kelas guna mencari solusi dari permasalahan

yang ada di Sekolah Dasar YP KS V Cilegon.

Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan pada pembelajaran

sinonim dan antonim dengan menggunakan metode permainan bahasa teka-

teki silang adalah sebagai berikut :

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

16

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir

F. Hipotesis Penelitian

Materi Sinonim dan Antonim

dalam Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia

Metode permainan bahasa merupakan suatu aktivitas untuk

memperoleh suatu keterampilan tertentu dengan cara

menggembirakan

Aplikasi di SD

1. Guru memberikan apersepsi tentang materi yang akan

disampaikan

2. Guru membacakan sebuah cerita

3. Siswa menyimak isi cerita tersebut

4. Mula-mula guru bertanya tentang unsur intrinsik dalam

cerita tersebut, kemudian dikaitkan dengan materi sinonim

dan antonim

5. Tahap selanjutnya, siswa dibuat menjadi beberapa

kelompok

6. Setiap kelompok diberikan kertas yang berisikan

pertanyaan dalam bentuk permainan teka-teki silang

7. Pertanyaan-pertanyaan yang sudah diberikan, segera

diselesaikan secara berkelompok

8. Tiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya,

kelompok lainnya menyimak lalu membenarkan jika ada

kesalahan.

Yang diharapkan: Siswa mampu menganalisis unsur intrinsic

dalam sebuah cerita dan Siswa dapat menyebutkan sinonim

dan antonim dari sebuah kata

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

17

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hipotesis adalah jawaban sementara yang dianggap benar dan

memerlukan pembuktian.

Menurut Eddy Yusnandar (2011: 15) menyatakan bahwa

hipotesis adalah jawaban sementara terhadap persoalan yang

diajukan oleh PTK, jawaban itu masih bersifat teoritik, dan

dianggap benar sebelum terbukti salah benarnya (data 17mpiric)

yang didapatkan di kelas dalam penelitian tindakan kelas.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis tindakan kelas ini adalah

sebagai berikut:

“Jika menggunakan metode Permainan Bahasa (teka-teki silang) dalam

pembelajaran bahasa Indonesia memahami dan menemukan kata bersinonim

dan kata berantonim, maka hasil belajar siswa kelas V SD YP KS V

Kecamatan Cilegon dapat meningkat.”

“Jika menggunakan metode Permainan Bahasa (teka-teki silang) dapat

meningkatkan kemampuan guru dalam mengajarkan materi sinonim dan

antonim di kelas V SD YP KS V Kecamatan Cilegon.”

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

18

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD YPKS V Kecamatan

Cilegon Kota Cilegon. Peneliti memilih tempat tersebut dengan alasan: (1)

pada saat observasi peneliti menemukan sikap pasif dan bosan dari siswa

saat proses belajar berlangsung, karena pembelajaran yang tidak

melibatkan gerak aktif siswa secara langsung pada proses pembelajaran,

(2) selain itu lokasi sekolah yang dijadikan tempat penelitian mudah

dijangkau oleh peneliti yang dekat dari tempat tinggal peneliti.

2. Subjek Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini yang dijadikan subjek

penelitian adalah siswa kelas V SD YPKS V Kecamatan Cilegon Kota

Cilegon untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sinonim dan

antonim dengan menggunakan metode permainan bahasa teka teki silang,

dengan jumlah siswa sebayak 30 orang, terdiri dari 20 siswa laki-laki dan

10 siswa perempuan dengan pertimbangan sebagai berikut:

1) Siswa-siswi kelas V di SD YPKS V Kecamatan Cilegon Kota

Cilegon dengan melihat data nilai Bahasa Indonesia kurang

mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang

ditentukan oleh sekolah, yakni sebesar 70 bila di bandingkan

dengan nilai-nilai mata pelajaran lain.

2) Pembelajaran kelas V di SD YPKS V Kecamatan Cilegon Kota

Cilegon masih lebih menitik beratkan kepada penanaman konsep

Bahasa Indonesia tanpa adanya keterlibatan siswa dalam

memahami materi sinonim dan antonim, maka dari itu suatu

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

19

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

inovasi baru jika menggunakan metode permainan bahasa teka

teki silangdalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi sinonim

dan antonim untuk memperoleh kegembiraan sebagai fungsi

bermain, dan melatih keterampilan berbahasa sebagai materi

pelajaran yang melibatkan peran siswa melakukan sendiri

permainan, sehingga pembelajaran tersebut lebih tereksplorasi

dan dirasakan oleh siswa karena siswa sendiri yang melakukan

permainannya.

B. METODE PENELITIAN

Menurut Trianto (2011:13) penelitian tindakan kelas berasal dari

istilah Bahasa Inggris classroom action research, yang berarti penelitian yang

dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang

diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut.

Bahkan Trianto (2011: 16) menuturkan bahwa penelitian tindakan

kelas (PTK) adalah penelitian kualitatif yang dilakukan oleh guru sendiri

ketika mendapatkan permasalahan dalam pembelajaran dan mencarikan

solusinya dalam upaya memperbaiki kualitas pembelajarannya.

Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Penyelenggara

Sertifikasi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar (2007: 197)

menyimpulkan bahwa PTK berasal dari bahasa inggris Classroom Action

Research (CAR), menurut TIM Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 24

Universitas Negeri Makassar bahwa; Dalam bahasa Inggris Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) diartikan dengan Classroom Action Research (CAR).

Dari sisi namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya.

Karena itu Arikunto, dkk (2006), Aqib (2007), Madya (2006) mengemukakan

bahwa ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, yaitu (1) penelitian,

(2) tindakan, dan (3) kelas. Sehubungan dengan itu, maka Arikunto dkk

(2006) mengartikan penelitian tindakan kelas sebagai suatu pencermatan

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

20

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan

dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Karena itu penelitian tindakan

yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran

yang menjadi tanggung jawabnya.

Dari pengertian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

penelitian tindakan kelas sebagai penelitian yang dilakukan di dalam kelas

melalui refleksi, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja pembelajaran guru

dengan menggunakan metode permainan bahasa, sehingga kesulitan siswa

dalam memahami materi sinonim dan antonim dapat teratasi untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

C. MODEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Ada beberapa macam pola pelaksanaan PTK yang dikembangkan

oleh beberapa ahli, tetapi yang paling terkenal ada lima model, yaitu: Model

Kurt Lewin (1946), Model Ebbut (1985), Model Kemmis & Taggart

(1988), Model Elliot (1991), dan Model Mc Kernan (1991).

Penelitian tindakan kelas yang diambil oleh peneliti adalah model

PTK menurut Kurt Lewin (1946). Menurut Kurt Lewin dalam Trianto (2011:

29-30) konsep pokok action research terdiri dari empat komponen, yaitu: (1)

perencanaan (planning), (2) tindakan (acting), (3) pengamatan (observing),

dan (4) refleksi (reflecting).

Alasan peneliti menggunakan PTK model Kurt Lewin (1946)

dikarenakan model ini yang menjadi dasar dari berbagai model action

research, terutama classroom action research (CAR). Kurt Lewin adalah

orang pertama yang memperkenalkan action research.

Adapun tindakan keseluruhan yang diterapkan dalam penelitian

tindakan kelas seperti yang di kembangkan oleh Kurt Lewin (1946) adalah

sebagai berikut:

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

21

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Desain PTK Model Kurt Lewin (1946)

Dalam Trianto (2011: 30)

Berikut ini merupakan alur Penelitian Tindakan Kelas kegiatan

belajar siswa materi sinonim dan antonim di kelas V dengan menggunakan

metode permainan bahasa teka-teki silang:

Refleksi

Refleksi Refleksi

Refleksi

Refleksi

Perencanaan Pengamatan

Tindakan

Terus

menerus

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

22

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2

Alur Penelitian Tindakan Kelas Menggunakan Metode Permainan Bahasa

Teka-Teki Silang Pada Materi Sinonim dan Antonim

(Sumber: modifikasi peneliti)

Jika hasil pembelajaran belum mencapai nilai kriteria

ketuntasan minimal untuk keperluan penelitian, maka

dilanjutkan ke siklus selanjutnya.

Pra Siklus

Refleksi

Diskusi dan evaluasi

untuk mencari solusi

dalam mengatasi

masalah.

Observasi

- Pendekatan pembicaraan dengan

Kepala Sekolah dan guru bidang

studi

- Pengamatan terhadap kegiatan

pembelajaran

Siklus I

Tindakan

Melakukan tindakan

kegiatan pembelajaran

mengenai materi

sinonim dan antonim.

Rencana

- Menyusun RPP materi sinonim dan

antonim menggunakan metode

permainan bahasa teka-teki silang

- Menyusun lembar observasi yang

akan dijadikan penilaian dan lembar

evaluasi

Observasi

Melakukan pengamatan

terhadap pelaksanaan

tindakan dengan

menggunakan pedoman

observasi.

Refleksi

Menganalisis dan mengevaluasi hasil

tindakan pembelajaran. Apakah ada

peningkatan hasil tindakan. Apabila

hasil tindakan belum maksimal maka

dilanjutkan ke siklus selanjutnya.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

23

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan model

PTK Kemmis dan Mc. Taggart (Arikunto, 2011: 29) yang terdiri atas empat

tahap di tiap-tiap siklusnya, yaitu antara lain:

1. Perencanaan

Tahap ini menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,

dimana, oleh siapa, dan bagaimaa tindakan tersebut akan

dilakukan.

2. Tindakan

Implementasi atau penerapan isi rancangan didalam kancah,

yaitu melakukan tindakan di kelas.

3. Pengamatan (Observasi)

Pelaksanaan pengamatan oleh pengamat ketika guru

tersebut sedang melakukan tindakan.

4. Refleksi

Kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah

terjadi, tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan

bagian mana yang belum.

Apabila hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai nilai

kriteria ketuntasan minimal belajar bahasa Indonesia yaitu sebesar 70, maka

guru dan peneliti perlu mempersiapkan rencana tindakan selanjutnya untuk

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

24

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperbaiki sekaligus meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus II dan

seterusnya.Untuk keperluan penelitian, maka nilai kriteria ketuntasan minimal

belajar bahasa Indonesia yang dibutuhkan sebesar 85.

E. Definisi Operasional

Metode permainan bahasa adalah cara sistematis dan terpikir

secara baik untuk mencapai tujuan. Caranya adalah dengan menggunakan

permainan sebagai suatu bantuan bagi siswa untuk memahami materi

dalam proses pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar. Salah satu

permainan yang digunakan dalam penelitian ini adalah permaina bahasa

teka-teki silang.

Teka-teki silang adalah permainan dimana siswa harus mengisi

ruang kosong dengan huruf-huruf untuk selanjutnya dijadikan sebuah kata

berdasarkan petunjuk yang telah diberikan. Petunjuk biasanya dibagai

kedalam kategori mendatar dan menurun tergantung pada posisi kata yang

harus diisi.

Materi yang diambil dalam penelitian ini adalah materi sinonim

dan antonim. Sinonim berartikan persamaan kata, sedangkan antonim

memiliki arti lawan kata. Dalam kenyataannya ditemukan bahwa siswa

memiliki kesulitan ketika dihadapkan dengan materi sinonim dan antonim,

oleh karena itu peneliti ini melakukan penelitian dengan sinonim dan

antonim sebagai materi utama dalam meningkatkan hasil belajar siswa

menggunakan metode permainan bahasa teka-teki silang.

F. INSTRUMEN PENELITIAN

Untuk memperoleh data yang diinginkan, maka pada penelitian ini

diperlukan instrumen atau alat pengumpul data yaitu:

1. Instrumen Tes

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

25

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suharsimi Arikunto (2009: 53) mendefinisikan tes adalah

alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur

sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah

ditentukan.

Cece Rakhmat (2006: 5) mendefinisikan tes sebagai alat

yang digunakan dalam pengukuran. Tes dipergunakan untuk

mendapatkan data mengenai peningkatan hasil belajar siswa, terdapat

tiga bentuk tes yaitu tes tulis, tes lisan dan perbuatan.

Selanjutnya tujuan diadakannya tes ini sebagai alat

pengukur untuk mengetahui keberhasilan prestasi hasil belajar siswa

dari siklus ke-I sampai dengan siklus ke-III. Dalam penelitian ini

menggunakan tes hasil belajar untuk mengukur kemampuan siswa

dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sinonim dan

antonim.

Peneliti menggunakan tes tertulis model isian dengan

jumlah soal sepuluh untuk mengukur kemampuan kognitif siswa

pada penguasaan dan pemahaman materi sinonim dan antonim. Tes

isian ini termasuk kedalam tes subjektif (subjective test). Di bawah

ini adalah kisi-kisi soal tes setiap siklus dalam penelitian.

2. Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan,

pernyataan ini diungkapkan oleh Nasution (1998) dalam Sugiyono

(2010: 310). Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu

fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

Berdasarkan pernyataan tersebut peneliti menyimpulkan

bahwa observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian

dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian untuk

mengetahui data tentang sikap siswa dalam belajarnya, sikap guru

dalam mengajarnya, serta interaksi antara siswa dengan guru dan

siswa dengan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung, dan

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

26

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

juga untuk mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperbaiki,

dipertahankan atau ditingkatkan pada pembelajarannya selanjutnya.

Pengumpulan data objektif dari kegiatan belajar mengajar

seperti yang sudah disepakati bersama selanjutnya akan dinalisis

dalam diskusi balikan sesudah tampilan pembelajaran selesai. Guru

dan pengamat akan mempelajari bersama hasil observasi,

menyepakati hasil pengamatan yang berbentuk kekurangan atau

keberhasilan untuk dijadikan catatan lapangan, dan mendiskusikan

langkah-langkah berikutnya.

Hubungan antar guru yang melaksanakan pembelajaran

dengan pengamat atau observer harus dalam situasi saling percaya

dan saling membantu untuk menghasilkan interaksi yang positif. Dan

fokus penelitian adalah untuk memperbaiki pembelajaran di kelas,

serta mendukung strategi atau teknik-teknik belajar mengajar, bukan

untuk mengkritik pola perilaku guru yang kurang berhasil.

Di bawah ini merupakan tabel pedoman observasi

pelaksanaan pembelajaran guru menggunakan metode permainan

bahasa teka-teki silang.

Tabel 3.1

Pedoman Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Menggunakan

Metode Permainan Bahasa Teka-teki Silang

Petunjuk: Berilah tanda chek list/centang () pada kolom deskriptor

yang tampak.

No Aspek yang di amati/

Deskriptor

Deskriptor

yang tampak Jumlah Aspek

1 Membuka Pelajaran:

1) Komitmen belajar

2) Mengatur Posisi duduk

3) Peraturan permainan

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

27

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 Instruksi:

1) Membagi siswa kedalam

kelompok-kelompok

kecil

2) Menyusun teka-teki

sederhana

3) Membagi lembar teka-

teki

3 Pelaksanaan:

1) Membaca aturan

pengisian teka-teki

2) Mengisi teka-teki

silang dari bacaan

3) Memerhatikan

kerjasama siswa

4 Penilaian:

1) Memberi hadiah

kepada kelompok yang

mengerjakan paling

cepat dan benar

2) Menjawab bersama-

sama isian teka-teki

3) Melakukan refleksi

Jumlah

Rata-rata

Sumber: Diadaptasi dari Eman (24 April 2013) dimodifikasi oleh peneliti

emanpgsdchelsea.blogspot.com (22 April 2014)

Keterangan:

Skala penilaian yang digunakan yaitu nilai 1 sampai 4

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

28

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai 1 : Jika ada satu indikator yang tampak

Nilai 2 : Jika ada dua indikator yang tampak

Nilai 3 : Jika ada tiga indikator yang tampak

Tabel 3.2

Pedoman Hasil Penilaian Observasi Aktifitas Siswa Dalam Materi Sinonim

dan Antonim dengan Menggunakan Metode Permainan Bahasa (teka-teki

silang)

Hari/ tanggal : ………………………………

Siklus : ………………………………

Kelas : V

Petunjuk 1 = sangat kurang

2 = kurang

3 = baik

4 = sangat baik

No Nama

Siswa

Aspek Yang Dinilai

Jumlah Nilai

Keaktifan

Mengajukan

Pertanyaan

Keaktifan siswa

dalam

mengemukakan

pendapat

Kecepatan

siswa dalam

menentukan

kata

bersinonim

&

berantonim

Ketepatan

siswa dalam

menentuka

n kata

bersinonim

&

berantonim

A B C D

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

29

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jumlah

Rata-rata

Sumber: Modifikasi peneliti

Data yang diperoleh dari hasil observasi pada saat proses

kegiatan pembelajaran menggunakan metode permainan bahasa teka-teki

silang, mencakup empat aspek yang diamati pada saat observasi

berlangsung, setiap aspeknya terdiri dari tiga deskriptor, dengan kategori

penilaian satu sampai dengan empat.

Berikut ini adalah teknik analisis yang digunakan untuk

mengamati proses pelaksanaan pembelajaran materi sinonim dan antonim

dengan menggunakan metode permainan bahasa teka-teki silang. Data

diambil dari empat aspek, dan setiap aspek memiliki tiga deskriptor

dengan kategori penilaian satu sampai dengan tiga.

Banyaknya aspek yang diperoleh

Jumlah aspek × 100%

Kriteria penilaian:

90 – 100 = Sangat baik

75 – 89 = Baik

65 – 74 = Cukup

5 – 64 = Kurang 49

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

30

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dan untuk perhitungan nilai rerata pedoman observasi aktifitas

siswa dalam permainan bahasa teka-teki silang pada materi sinonim dan

antonim, yaitu :

Banyaknya aspek yang diperoleh

Jumlah aspek× 100%

Kriteria penilaian:

90 – 100 = Sangat baik

75 – 89 = Baik

65 – 74 = Cukup

5 – 64 = Kurang

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya

(Suharsimi Arikunto: 231).

Dalam penelitian ini untuk memperkuat data dalam

pelaksanaan penelitian tindakan kelas, peneliti menggunakan foto

sebagai dokumentasi hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas

yang telah dilakukan peneliti. Hasil dokumentasi merupakan salah

satu data akurat dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh peneliti.

G. TEKNIK PENGOLAHAN DATA

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

31

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengolahan data dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan

dengan prosedur dan langkah-langkah yang ditempuh secara bertahap agar

mendapatkan data yang lebih akurat. Adapun langkah-langkahnya sebagai

berikut:

1. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini, peneliti menyusun data dari setiap siklus

berupa paparan data. Paparan data merupakan sutu upaya menampilkan

data secara jelas dan mudah dipahami dalam bentuk paparan grafik atau

perwujudan lainnya.

Tahap pra siklus sampai siklus III dipaparkan dengan cara

menjabarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran guru dengan

menggunakan metode permainan bahasa teka-teki silangpada materi

sinonim dan antonim yang disusun untuk guru dan aktifitas belajar siswa

kelas V SD YPKS V Kecamatan Cilegon Kota Cilegon.

2. Analisis Data

Sugiyono (2010: 337) menjelaskan bahwa analisis data penelitian

tindakan kelas dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan

setelah selesai pengumpulan data dalam periode waktu tertentu. Dalam

penelitian ini, peneliti menganalisis data dengan cara menghubungkan

hasil penelitian yang telah didapat dengan teori-teori dari berbagai sumber.

Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2010: 37)

mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan

secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,

sehingga datanya mencapai tujuan. Langkah-langkah analisis ditunjukan

pada gambar berikut:

Gambar 3.3

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

32

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Komponen Dalam Analisis Data

Periode

Reduksi

Antisipasi Selama Setelah

Display Data

Selama Setelah

Kesimpulan/ Verivikasi

Selama Setelah

AN

AL

ISIS

DA

TA

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

33

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

34

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono (2010: 338) mengartikan bahwa reduksi data merupakan

proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan serta

kedalaman wawasan yang tinggi yang artinya reduksi data adalah proses

penyederhanaan data-data yang telah dilakukan melalui seleksi,

pengelompokan data mentah menjadi sebuah informasi bermakna. Data pada

penelitian ini diperoleh dari:

a) observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran guru menggunakan

metode permainan bahasa teka-teki silang

b) observasi terhadap aktifitas belajar siswa pada materi sinonim dan

antonim

c) tes tulis untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada materi

sinonim dan antonim

Kemudian dirangkum dalam bentuk kesimpulan untuk menjawab

hipotesis penelitian kali ini

3. Interpretasi

Temuan-temuan yang ada diinterpretasi dengan merujuk kepada

acuan teoritik tentang mengatasi kesulitan siswa pada materi sinonim dan

antonim dengan menggunakan metode permainan bahasa. Peneliti dalam

proses ini berusaha untuk memunculkan makna dari setiap data yang

diperoleh.

Data yang sudah terkumpul perlu diuji kredibilitasnya. Menurut

Sugiyono (2010: 368) kredibilitas data merupakan kepercayaan terhadap

data hasil penelitian. Data-data yang telah terkumpul diuji kredibilitasnya

dalam bentuk triangulasi (data yang bermacam-macam).

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas pada penelitian ini

dilakukan berdasarkan hasil dari:

a) observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran guru menggunakan

metode permainan bahasa teka-teki silang

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

35

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi Pelaksanaan

Pembelajaran Guru

Observasi Aktifitas

Belajar Siswa

Tes Hasil Belajar

Siswa

b) observasi terhadap aktifitas belajar siswa pada materi sinonim dan

antonim

c) tes tulis untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada materi

sinonim dan antonim

Berdasarkan uraian diatas triangulasi yang digunakan peneliti

berupa triangulasi sumber dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh melalui beberapa sumber (observasi dan tes), terlihat pada

gambar triangulasi data sumber.

Gambar 3.4

Triangulasi Data Sumber

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

36

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data yang sudah terkumpul dalam bentuk yang beraneka ragam

atau dalam bahasa penelitian disebut triangulasi ini dibahas hasil

penelitiannya dengan cara mengolah data hasil penelitian berdasarkan

instrumen penelitian dan memberikan beberapa pendapat berdasarkan

pada pemahaman peneliti yang ditunjang dengan teori dari beberapa tokoh

dalam beberapa sumber untuk menghasilkan data yang valid dan konkrit.

4. Penarikan Kesimpulan

Kemudian penyimpulan pada tahap ini merupakan pengambilan

intisari dari sajian data yang telah terorganisasikan dalam bentuk

pertayaan atau kalimt secara singkat padat dan jelas untuk menjawab

hipotesis dan tujuan penelitian.

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

37

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Profil SD

Penelitian ini dilaksanakan di SD YP KS V yang terletak di Jl.

Lada Bukit Baja Sejahtera Desa Ciwaduk Kecamatan Cilegon Kota

Cilegon. Sekolah Dasar YP KS V ini berstatus sekolah swasta. Karna

bukan milik pemerintah, pihak sekolah melengkapi fasilitas sekolah

dengan mandiri.

Jumlah personil dan staf mengajar di SD YP KS V adalah 19

orang, termasuk kepala sekolah, guru agama, guru bahasa Inggris, guru

olahraga, dan tenaga administrasi. Adapun yang ,enjadi subjek dari

penelitian ini adalah siswa kelas V (lima) dengan jumlah 29 siswa, yang

terdiri dari 7 siswi (perempuan) dan 22 siswa (laki-laki). Penelitian ini

dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran kelas V di SD YP KS V.

2. Kedudukan Peneliti

Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai model yang akan

melakukan pembelajaran bahasa Indonesia tentang materi sinonim dan

antonim dengan menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki

silang) di kelas V, dengan Bapak Joko Sugiarto S.Pd selaku guru mitra

sekaligus berperan sebagai observer dalam peneitian ini.

B. Perencanaan Tindakan

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu

melakukan pendekatan dan mengadakan pembicaraan dengan Kepala

Sekolah dan guru kelas sebagai guru mitra, kemudia melakukan observasi di

SD YP KS V pada siswa kelas V guna mengetahui kebiasaan dan kondisi

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

38

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nyata guru dan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung, sebelum

campur tangan dari peneliti.

Dalam perencanaan ini meliputi segala sesuatu yang akan

dilakukan saat tindakan, seperti menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), media, dan evaluasi pembelajaran. Perencanaan pada

tiap siklus tentunya akan berbeda, disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan

permasalahan yang ditemukan dalam proses pemebelajaran pada materi

sinonim dan antonim.

C. Pelaksanaan Tindakan

Di bawah ini merupakan deskripsi dari langkah-langkah dalam

pelaksanaan tindakan kelas, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Pra Siklus

Pelaksanaan pra siklus dilaksanakan pada tanggal 02 April

2014. Dalam tahap pelaksanaan pra siklus ini belum terdapat tahap

rencana dan tindakan karena pada tahap ini merupakan tahap awal dari

siklus tindakan, maka dalam tahap ini hanya dilakukan observasi dan

refleksi dengan hasil sebagai berikut :

a. Observasi

Dalam tahap pra siklus ini, peneliti melakukan pengamatan

sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya yaitu

mengamati proses pembelajaran sesuai dengan kebiasaan guru atau

kondisi nyata di kelas. Pengamatan dilakukan dengan observasi

terhadap kegiatan siswa saat mempelajari materi sinonim dan

antonim, guna mengetahui hasil dari belajar siswa dalam materi

sinonim dan antonim.

Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa kegiatan belajar

siswa dalam materi sinonim dan antonim masih sangat rendah. Ini

dibuktikan dengan hampir 97% siswa mengalami kesulitan pada

materi sinonim dan antonim. Siswa masih sangat mengalami

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

39

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesulitan ketika menyebutkan sinonim dan antonim dari sebuah kata

atau bahkan sinonim dan antonim dari suatu kalimat.

Selain itu, disajikan table hasil dari penelitian tes siswa

seperti dalam table dibawah ini:

Tabel 4.1

Hasil Pre Tes

No Nama Siswa Nilai

1 AR 40

2 ARA 20

3 AMA 10

4 AS 70

5 ALS 50

6 AJ 30

7 AMR 40

8 FR 50

9 FMJ 60

10 FINR 40

11 FRH 20

12 FRI 20

13 HA 40

14 GV 20

15 IS 70

16 JNP 20

17 KPP 50

18 KS 50

19 KR 40

20 MAA 50

21 MAP 70

22 RED 10

23 RF 50

24 SAP 40

25 TPR 60

26 TRN 40

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

40

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

27 VS 50

28 ZH 30

29 ASA 20

Jumlah 1160

Rata-rata 40.00

Dari tebel di atas berdasarkan hasil pengamatan yang

dilakukan oleh penelitin sesuai dengan keadaan sebenarnya. Hasil

penelitian tersebut diberikan kepada guru setelah siswa selesai dalam

menyelesaikan pembelajaran pada materi sinonim dan antonim.

Hasil tes pada materi sinonim dan antonim masih sangat

rendah dalam kegiatan pra siklus. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-

rata yang diperoleh siswa hanya 40,0 itu artinya kegiatan

pembelajaran pada materi sinonim dan antonim masih belum

mencapai kriteria ketuntasan minimal belajar yang diperlukan dalam

penelitian ini. Belum ada siswa yang mampu menyebutkan sinonim

dan antonim dari sebuah kata ataupun kalimat dengan benar.

b. Refleksi

Hasil penelitia sementara menunjukkan bahwa dalam

proses belajar mengajar pada materi sinonim dan antonim nilai rata-

ratanya masih dalam kategori kurang. Hal ini disebabkan oleh cara

penyampaian materi yang digunakan guru pada umumnya hanya

memakai metode ceramah, sehingga siswa terlihat kurang antusias

dan kurang aktif dalam proses pembelajaran. Kebanyakan dari siswa

mengalami kesulitan dalam menemukan dan menentukan sinonim

antonim dari sebuah kata, yang mengakibatkan tidak relevannya

tujuan pembelajaran dengan kenyataan yang terjadi pada proses

pembelajaran.

Untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan siswa

pada materi sinonim dan antonim, maka perlu adanya perbaikan

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

41

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam proses pembelajaran. Beberapa temuan yang diperoleh dari

hasil observasi adalah:

1) Metode yang digunakan guru kurang inovatif

2) Antusias siswa dalam belajar masih rendah

3) Tidak adanya media yang digunakan

4) Siswa kurang aktif dalam mengemukakan pendapatnya

5) Siswa masih ragu dalam menentukan jawaban

khususnya pada materi sinonim dan antonim.

Dengan melihat temuan di atas, maka untuk pembelajaran

selanjutnya di siklus I perlu adanya perbaikan seperti berikut:

1) Pengupayaan agar metode yang digunakan lebih

inovatif

2) Menstimulus serta memotivasi siswa untuk berani

bertanya dan mengemukakan pendapat

3) Menggunakan media saat proses pembelajaran

4) Menggunakan metode permainan bahasa saat proses

pembelajaran.

2. Siklus I

a. Rencana

Berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh pada saat

pelaksanaan pra siklus, ternyata kemampuan siswa pada materi

sinonim dan antonim masih kurang. Maka peneliti merencanakan

untuk melaksanakan diskusi dengan guru kelas untuk menggunakan

metode permainan bahasa (teka-teki silang) pada materi sinonim dan

antonim bidang studi bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil refleksi

dari pra siklus pula peneliti merencanakan kegiatan tindakan yang

akan dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Menyusun RPP dengan menggunakan metode

permainan bahasa teka-teki silang

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

42

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Membuat lembar observasi

3) Menyiapkan media berupa gambar dari permainan teka-

teki silang

4) Membuat lembar penilaian tes dan analisis tes

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS I

Nama Sekolah : SD YP KS V

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/2 (dua)

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

5. Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak

yang disampaikan secara lisan

B. Kompetensi Dasar

5.2 Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)

C. Indikator

Menjelaskan tokoh-tokoh cerita dan sifat-sifatnya.

Menentukan latar cerita dengan mengutip kalimat atau paragraf

yang mendukung

Menentukan amanat yang terkandung dalam cerita

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan tokoh-tokoh cerita dan sifat-sifatnya.

Siswa dapat menentukan latar cerita dengan mengutip kalimat

atau paragraf yang mendukung

Siswa dapat menentukan amanat yang terkandung dalam cerita

E. Metode Pembelajaran

Permainan bahasa (berkelompok)

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

43

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Discovery

Tanya jawab

Ceramah

Penugasan

F. Materi Pokok

Cerita Pendek Anak

G. Ringkasan Materi

Dengarkanlah cerita berikut yang akan dibacakan gurumu!

Setra, Siapakah Engkau Sebenarnya?

“Hai, apa kabar? Kamu pasti Nabila! Senang berkenalan

denganmu. Aku juga tahu kamu pasti tinggal di Bogor!” Itulah isi

surat yang diterima Nabila tadi sore. Nabila pun bingung siapa

yang menulisnya dan kenapa dia tahu namanya? Lagipula, di

amplopnya tidak ada nama pengirim tapi kok bisa dikirim lewat

pos?

“Ma, Mama tahu gak anak yang ngirim surat ini?” Tanya Nabila

kepada Mamanya.

“Mmmm, Mama gak tahu, Sayang,” jawab Mama Nabila singkat.

“Mmm, siapa ya?” gugat Nabila.

Keesokan harinya, Nabila jogging di sekitar kompleknya

karena hari ini Nabila libur Imlek. Saat jogging, Nabila bertemu

dengan seorang anak. Anak itu berpakaian merah-merah dan laki-

laki.

“Wah, kamu Nabila, kan? Tidak kusangka kita bisa bertemu!”

katanya gembira.

“loh, kok kamu tahu namaku?” jawab Nabila bingung.

Page 44: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

44

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Masa gak ingat? Aku kan teman sekolahmu dulu sebelum kamu

pindah ke SD Tunas. Aku temanmu saat kau di SD Bangsa! Masa

lupa?” kata anak itu misterius.

“Oh apa kamu yang ngirim surat padaku kemarin sore?” Tanya

Nabila.

“Hehe ketahuan deh. Iya aku yang ngirim surat padamu karena

sudah lama tidak bertemu denganmu. Ya aku bernama Setra

Hujukan,” jawab anak yag bernama Setra itu. Mereka pun

melanjutkan jogging mereka.

Ketika sampai di rumah, Nabila pun bilag kepada

Mamanya tentang teman barunya.

“Hah, kamu bilang Setra, Sayang?” Tanya Mama Nabila terkejut.

“Ya, Ma, dia teman lamaku. Ehh, bisa ketemu lagi, deh,” jawab

Nabila.

“Mmm, Nabil kalo tidak salah, Setra itu kan sudah ditabrak truk 3

tahun lalu? Saat itu, kamu sudah pindah sekolah dan Mama dengar

beritanya dari televise. Apa kamu tidak mendengarnya? Dan

namanya Setra Hujukan, kan?” jawab Mama.

“Apa Ma? Jadi, Setra itu…..” kata Nabila gagap.

Hari ini Nabila kembali bersekolah dan dia bercerita

tentang kisah misterius pada Dee Dee.

“Mmm, kamu bilang Setra? Apa dia seperti ini?” kata Dee Dee

sambil menyerahkan foto kepada Nabila.

“Ya, dia seperti ini! Dari mana kamu tahu Dee?” Tanya Nabila

menyeringai.

“Dia adalah sahabatku dulu di sekolah ini, tapi dia meninggal

karena serangan jantung 3 tahun yang lalu,” jawab Dee Dee.

“serangan jantung? Bukannya dia meninggal karena tabrakan

dengan truk 3 tahun lalu?” kata Nabila terkejut.

Page 45: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

45

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Tidak kok. Kamu, kan 3 tahun lalu belum masuk sekolah ini dan

saat itu dia meninggal. Dia sekolah disini juga kok.” Jawab Dee

Dee.

“Apa sekolah di sini, SD Tunas? Tapi, SD Bangsa itu kan tempat

dia … Setra siapa engkau sebenarnya dan kenapa kau kenal aku?”

Tanya Nabila pada dirinya sendiri.

Kisah ini mungkin membingungkan tapi bisakah kalian menjawab

yang mana kisah Setra yang asli. (dikutip dari majalah Bobo).

Pengertian Sinonim dan Antonim

1. Sinonim adalah persamaan kata.

2. Antonim adalah lawan kata.

H. Langkah-langkah pembelajaran

1. Kegiatan Awal

Guru mengkondisikan siswa di dalam kelas

Guru dan siswa membaca doa bersama

Guru mengecek kehadiran siswa (absen)

Guru menyiapkan materi

Apersepsi : Tanya jawab tentang cerita pendek.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Guru membacakan cerita pendek

Guru menjelaskan materi tentang cerita pendek

Guru menjelaskan unsur-unsur cerita pendek

Guru dan melakukan tanya jawab tentang unsure

intrinsik dalam cerita pendek

Guru meminta siswa mengerjakan soal-soal tentang

cerita pendek

Page 46: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

46

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru mengaitkan antara cerita pendek dengan materi

sinonim dan antonim dalam bentuk teka-teki silang

Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok

untuk menyelesaikan permainan bahasa dalam bentuk

teka-teki silang

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman

sebangkunya mengenai materi sinonim dan antonim

Guru dan siswa bertanya jawab mengenai materi

sinonim dan antonim

Guru meminta perwakilan siswa dari tiap kelompok

mempresentasikan hasil diskusi

Siswa yang lain mengoreksi jawaban

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Guru bertanya mengenai hal-hal yang belum

dipahami siswa.

Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan kesalah

pahaman, memberi penguatan dan menyimpulkan

pembelajaran.

Evaluasi akhir

3. Kegiatan Akhir

Guru mengumpulkan hasil evaluasi siswa

Guru menutup pelajaran

Guru dan siswa berdoa bersama

I. Alat/bahan atau Sumber Belajar

Alat : Cerita pendek anak, lembar permainan bahasa

teka-teki silang

Sumber : Buku Bahasa Indonesia kelas V SD

Page 47: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

47

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

J. Penilaian

Indikator

pencapaian

Teknik

penilaian

Bentuk

instrument

Contoh

instrument/soal

Menjelaskan

tokoh-tokoh cerita

dan sifat-sifatnya.

Menentukan latar

cerita dengan

mengutip kalimat

atau paragraf yang

mendukung

Menentukan

amanat yang

terkandung dalam

cerita

Tertulis

Tertulis

Tertulis

Essai

Essai

Essai

Unsur yang

membangun sebuah

cerita disebut …

Siapakah tokoh

utama dalam cerita

tersebut?

Tentukan latar

cerita dengan

mengutip kalimat

atau paragraf yang

mendukung!

Sebutkan jenis alur

atau jalan cerita

dari cerita tersebut!

Jelaskan amanat

atau pesan yang

terkandung dalam

cerita tersebut?

Cilegon, 2014

Peneliti,

Page 48: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

48

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nindia Darnoto

1004293

Evaluasi :

TEKA-TEKI SILANG

1 1

2

2

3 3

5

4 4

5

Mendatar

1. Sinonim dari engkau : Kamu

2. Antonim dari teman : Lawan

3. Antonim dari terima : Tolak

4. Antonim dari yakin :

Bimbang

5. Sinonim dari kawan : Sekutu

Menurun

1. Sinonim dari umur : Usia

2. Sinonim dari ketika : Tatkala

3. Antonim dari benar : Keliru

Page 49: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

49

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Sinonim dari menyeringai :

Meringis

5. Antonim dari sedih : Senang

Setra, Siapakah Engkau Sebenarnya?

“Hai, apa kabar? Kamu pasti Nabila! Senang berkenalan

denganmu. Aku juga tahu kamu pasti tinggal di Bogor!” Itulah isi

surat yang diterima Nabila tadi sore. Nabila pun bingung siapa

yang menulisnya dan kenapa dia tahu namanya? Lagipula, di

amplopnya tidak ada nama pengirim tapi kok bisa dikirim lewat

pos?

“Ma, Mama tahu gak anak yang ngirim surat ini?” Tanya Nabila

kepada Mamanya.

“Mmmm, Mama gak tahu, Sayang,” jawab Mama Nabila singkat.

“Mmm, siapa ya?” gugat Nabila.

Keesokan harinya, Nabila jogging di sekitar kompleknya

karena hari ini Nabila libur Imlek. Saat jogging, Nabila bertemu

dengan seorang anak. Anak itu berpakaian merah-merah dan laki-

laki.

“Wah, kamu Nabila, kan? Tidak kusangka kita bisa bertemu!”

katanya gembira.

“loh, kok kamu tahu namaku?” jawab Nabila bingung.

“Masa gak ingat? Aku kan teman sekolahmu dulu sebelum kamu

pindah ke SD Tunas. Aku temanmu saat kau di SD Bangsa! Masa

lupa?” kata anak itu misterius.

“Oh apa kamu yang ngirim surat padaku kemarin sore?” Tanya

Nabila.

“Hehe ketahuan deh. Iya aku yang ngirim surat padamu karena

sudah lama tidak bertemu denganmu. Ya aku bernama Setra

Page 50: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

50

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hujukan,” jawab anak yag bernama Setra itu. Mereka pun

melanjutkan jogging mereka.

Ketika sampai di rumah, Nabila pun bilag kepada

Mamanya tentang teman barunya.

“Hah, kamu bilang Setra, Sayang?” Tanya Mama Nabila terkejut.

“Ya, Ma, dia teman lamaku. Ehh, bisa ketemu lagi, deh,” jawab

Nabila.

“Mmm, Nabil kalo tidak salah, Setra itu kan sudah ditabrak truk 3

tahun lalu? Saat itu, kamu sudah pindah sekolah dan Mama dengar

beritanya dari televise. Apa kamu tidak mendengarnya? Dan

namanya Setra Hujukan, kan?” jawab Mama.

“Apa Ma? Jadi, Setra itu…..” kata Nabila gagap.

Hari ini Nabila kembali bersekolah dan dia bercerita

tentang kisah misterius pada Dee Dee.

“Mmm, kamu bilang Setra? Apa dia seperti ini?” kata Dee Dee

sambil menyerahkan foto kepada Nabila.

“Ya, dia seperti ini! Dari mana kamu tahu Dee?” Tanya Nabila

menyeringai.

“Dia adalah sahabatku dulu di sekolah ini, tapi dia meninggal

karena serangan jantung 3 tahun yang lalu,” jawab Dee Dee.

“serangan jantung? Bukannya dia meninggal karena tabrakan

dengan truk 3 tahun lalu?” kata Nabila terkejut.

“Tidak kok. Kamu, kan 3 tahun lalu belum masuk sekolah ini dan

saat itu dia meninggal. Dia sekolah disini juga kok.” Jawab Dee

Dee.

“Apa sekolah di sini, SD Tunas? Tapi, SD Bangsa itu kan tempat

dia … Setra siapa engkau sebenarnya dan kenapa kau kenal aku?”

Tanya Nabila pada dirinya sendiri.

Kisah ini mungkin membingungkan tapi bisakah kalian menjawab

yang mana kisah Setra yang asli. (dikutip dari majalah Bobo).

Page 51: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

51

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Soal!

1. Unsur yang membangun sebuah cerita disebut …

2. Sebutkan unsur-unsur intrinsik cerita!

3. Siapakah tokoh utama dalam cerita tersebut?

4. Tentukan latar cerita dengan mengutip kalimat atau paragraf yang

mendukung!

5. Sebutkan jenis alur atau jalan cerita dari cerita tersebut!

6. Jelaskan amanat atau pesan yang terkandung dalam cerita tersebut?

7. Siapakah tokoh utama dalam cerita tersebut?

8. Sebutkan sinonim dari kata meringis!

9. Sebutkan antonim dari kata pasti!

10. Sebutkan sinonim dari kata mampu!

b. Tindakan

Peneliti sebagai model pelaksana kegiatan pembelajaran

sesuai dengan yang telah direncanakan, langkah-langkahnya sebagai

berikut:

1. Menjelaskan tentang unsur intrinsik dari sebuah cerita

2. Menjelaskan tentang sinonim dan antonim

3. Memberikan beberapa contoh kata bersinonim dan berantonim

4. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok

5. Menyiapkan permainan bahasa teka-teki silang

6. Menggunakan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan

dalam pembelajaran di kelas

7. Memperhatikan, mengamati, dan membimbing siswa dalam

proses pembelajaran.

c. Observasi

Pada tahap ini, observasi dilakukan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan. Observasi ini dilakukan oleh guru kelas

sebagai mitra untuk mengamati proses pembelajaran serta aktifitas

belajar siswa. Pada siklus I, proses pembelajaran kurang berjalan

aktif sebagaimana yang diharapkan, serta kurangnya interaksi antara

guru dengan siswa dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran

Page 52: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

52

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang telah dilaksanakan mendapatkan nilai dengan kategori kurang

berdasarkan pada kriteria yang ditentukan. Terbukti dengan

mendapatkan nilai 40.0 setelah dilakukan penghitungan nilai rata-

rata dan untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada table di bawah ini.

Tabel 4.2

Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Menggunakan Metode

Permainan Bahasa Teka-teki Silang

Siklus I

Petunjuk: Berilah tanda chek list/centang () pada kolom deskriptor

yang tampak.

No Aspek yang di amati/

Deskriptor

Deskriptor

yang tampak Jumlah Aspek

1

Membuka Pelajaran:

2 1) Komitmen belajar √

2) Mengatur Posisi duduk √

3) Peraturan permainan

2

Instruksi:

2

1) Membagi siswa

kedalam kelompok-kelompok

kecil

2) Menyusun teka-teki

sederhana √

3) Membagi lembar teka-

teki

3

Pelaksanaan:

1

1) Membaca aturan

pengisian teka-teki

2) Mengisi teka-teki silang

dari bacaan √

3) Memerhatikan

kerjasama siswa

4

Penilaian:

2 1) Memberi hadiah kepada

kelompok yang mengerjakan

paling cepat dan benar

Page 53: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

53

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Menjawab bersama-

sama isian teka-teki √

3) Melakukan refleksi

Jumlah 7

Rata-rata 66.67

Keterangan:

Skala penilaian yang digunakan yaitu nilai 1 sampai 4

Nilai 1 : Jika ada satu indikator yang tampak

Nilai 2 : Jika ada dua indikator yang tampak

Nilai 3 : Jika ada tiga indikator yang tampak

Observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode

permainan bahasateka-teki silang yang dicapai guru pada siklus I berdasarkan data

diatas rata-rata skor nilai yang dicapai sebesar 66,67 yang termasuk ke dalam

kriteria nilai cukup. Oleh karena itu hasil tindakan pada siklus I ini dikatakan

belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal keperluan penelitian. Untuk itu

peneliti dan guru berusaha memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I dan

menerapkannya pada siklus II.

Page 54: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

54

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.3

Hasil Penilaian observasi aktifitas siswa dalam materi sinonim dan antonim

dengan menggunakan Metode Permainan Bahasa (teka-teki silang)

Siklus I

No Nama

Siswa

Aspek Yang Dinilai

Jumlah Nilai

Keaktifan

Mengajuka

n

Pertanyaan

Keaktifan

siswa

dalam

mengemuk

akan

pendapat

Kecepatan

siswa

dalam

menentuka

n kata

bersinonim

&

berantonim

Ketepatan

siswa

dalam

menentuka

n kata

bersinonim

&

berantonim

A B C D

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 AR √ √ √ √ 7 1.75

2 ARA √ √ √ √ 8 2

3 AMA √ √ √ √ 8 2

4 AS √ √ √ √ 11 2.75

5 ALS √ √ √ √ 11 2.75

6 AJ √ √ √ √ 6 1.5

7 AMR √ √ √ √ 8 2

8 FR √ √ √ √ 9 2.25

9 FMJ √ √ √ √ 7 1.75

10 FINR √ √ √ √ 10 2.5

11 FRH √ √ √ √ 5 1.25

12 FRI √ √ √ √ 6 1.5

13 HA √ √ √ √ 9 2.25

14 GV √ √ √ √ 6 1.5

15 IS √ √ √ √ 12 3

16 JNP √ √ √ √ 11 2.75

17 KPP √ √ √ √ 7 1.25

18 KS √ √ √ √ 11 2.75

19 KR √ √ √ √ 5 1.25

20 MAA √ √ √ √ 11 2.75

21 MAP √ √ √ √ 12 3

22 RED √ √ √ √ 8 2

23 RF √ √ √ √ 10 2.5

Page 55: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

55

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

24 SAP √ √ √ √ 9 2.25

25 TPR √ √ √ √ 6 1.5

26 TRN √ √ √ √ 10 2.5

27 VS √ √ √ √ 8 2

28 ZH √ √ √ √ 6 1.5

29 ASA √ √ √ √ 7 1.75

Jumlah 60.5

Rata-rata 2.08

Dari data di atas, diperoleh bahwa nilai rata-rata hasil observasi kegiatan

belajar yaitu 2.08, ini berarti nilai rata-rata siswa belum mencapai kriteria

ketuntasan minimal keperluan penelitian. Hasil ini terjadi karena kurangnya

motivasi siswa untuk belajar. Selain itu, masih banyak siswa yang belum

mengetahui makna dari suatu kata sehingga menyulitkan siswa menemukan

sinonim dan antonim dari sebuah kata. Selanjutnya akan diadakan perbaikan pada

siklus II agar nilai aktifitas siswa dapat meningkat pada setiap aspek yang terdapat

pada lembar penilaian aktifitas siswa yang mencakup empat aspek, yaitu: (1)

keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan, (2) keaktifan siswa dalam

mengemukakan pendapat seputar materi yang sedang dipelajari, (3) kecepatan

siswa dalam menentukan jawaban kata bersinonim dan berantonim, dan (4)

ketepatan siswa dalam menentukan jawaban untuk kata bersinonim dan

berantonim.

Selanjutnya peneliti menyajikan data analisis hasil tes siswa untuk

mengetahui keberhasilan dari pembelajaran yang telah dilakukan. Data analisis

hasil tes siswa dapat diliha pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.4

Nilai Siswa pada Post Test Siklus I

No Nama Siswa Nilai

Page 56: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

56

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 AR 30

2 ARA 65

3 AMA 50

4 AS 50

5 ALS 70

6 AJ 50

7 AMR 0

8 FR 50

9 FMJ 50

10 FINR 30

11 FRH 40

12 FRI 30

13 HA 40

14 GV 50

15 IS 60

16 JNP 40

17 KPP 30

18 KS 50

19 KR 40

20 MAA 50

21 MAP 50

22 RED 60

23 RF 0

24 SAP 50

25 TPR 70

26 TRN 50

27 VS 60

28 ZH 50

29 ASA 60

Jumlah 1325

Rata-rata 45,6

Page 57: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

57

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Refleksi

Pada kegiatan refleksi ini, peneliti dan guru bersama-sama

menganalisis dan merefleksi hasil dari pelaksanaan penelitian selama

tindakan berlangsung. Hasil yang didapat pada siklus I berupa hasil

pengamatan terhadap pembelajaran pada materi sinonim dan antonim

dengan menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki silang).

Adapun temuan-temuan yang diperoleh dari siklus I adalah

sebagai berikut:

1) Siswa masih kurang termotivasi untuk menemukan kata

bersinonim dan berantonim

2) Siswa masih ragu dalam menentukan jawaban

3) Media teka-teki silang yang digunakan belum bervariasi

4) Siswa masih sering mengganggu temannya dikelompok lain

dan tidak fokus mengerjakan soal evaluasi.

Dengan melihat temuan di atas, maka untuk pembelajaran

selanjutnya pada siklus II perlu adanya perbaikan seperti berikut :

1) Guru sebaiknya memberikan apersepsi yang dapat

dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari

2) Guru sebaiknya mampu memotivasi siswa untuk dapat

menemukan kata bersinonim dan berantonim

3) Guru juga memberikan stimulus disertai motivasi agar

siswa tidak ragu dalam menentukan jawaban

4) Guru sebaiknya menyiapkan permainan bahasa (teka-teki

silang) yang bervariasi, berbeda dari teka-teki silang di

siklus I

5) Siswa yang mengganggu temannya dikelompok lain

sebaiknya diberikan tugas penting di dalam kelompoknya,

tujuannya agar siswa fokus pada soal evaluasi dan tidak

mengganggu temannya dikelompok lain.

Page 58: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

58

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Siklus II

a. Rencana Perbaikan Pembelajaran

Berdasarkan hasil refleksi yang didapat dari siklus I. Untuk

dapat mengatasi kekurangan dan kelemahan, maka peneliti

merencanakan kegiatan yang aka dilakukan pada siklus II sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sinonim

dan antonim. kegiatan siklus II ini dilakukan pada hari Selasa, 09

April 2014. Rencana yang telah disiapkan untuk mengatasi

kekurangan dan kelemahan pada siklus I adalah sebagai berikut :

1) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang

diperlukan dalam pembelajaran

2) Mempersiapkan materi lain sebagai pendamping materi

sinonim dan antonim

3) Menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki silang)

yang berbeda dari siklus I

4) Mempersiapkan lembar observasi dan tes

5) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS II

Nama Sekolah : SD YP KS V

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/2 (dua)

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

Page 59: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

59

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai,

dan membaca cerita anak.

B. Kompetensi Dasar

7. Membandingkan isi dua teks yang dibaca dengan membaca

sekilas

C. Indikator

Membaca dua teks yang bertema sama

Menjelaskan garis besar isi teks

Membandingkan isi antar teks dengan memberikan alasan

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat membaca dua teks yang bertema sama

Siswa dapat menjelaskan garis besar isi teks

Siswa dapat membandingkan isi antar teks dengan memberikan

alasan

E. Metode Pembelajaran

Permainan bahasa (berkelompok)

Discovery

Tanya jawab

Ceramah

Penugasan

F. Materi Pokok

Berbagai Teks Cerita

G. Ringkasan Materi

Mengenal Kuda

Page 60: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

60

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kita sudah tidak asing lagi dengan hewan bernama kuda.

Kuda adalah jenis mamalia yang akrab dengan manusia. Jika kita

lihat di film, betapa akrabnya kerja sama kuda dengan manusia.

Badan kuda tinggi besar, larinya cepat, dan indah dilihat. Hingga

saat ini, masih banyak orang yang menggunakan kuda sebagai alat

transportasi.

Kuda banyak membantu tugas manusia. Pasukan penjaga

hutan di daerah tertentu menggunakan kuda untuk berpatroli di

hutan-hutan. Polisi dan tentara juga memiliki pasukan yang

menggunakan kuda.

Kuda termasuk mamalia berkuku ganjil. Keluarga kuda

mencakup keledai, zebra, dan kuda. Kuda dan zebra memiliki

kesamaan. Perbedaannya hanya di kulit saja. Zebra memiliki kulit

belang-belang hitam-putih. Semua kuda memiliki bulu surai yang

tegak dan suatu garis gelap memanjang di punggung. Perbedaan

pokok terletak pada besar dan bentuk telinga. Keledai memiliki

telinga panjang dan runcing

Kuda adalah hewan pemakan rumput. Akan tetapi, dalam

keadaan terpaksa, mereka dapat pula memakan daun dan tunas

muda.

Kuda memiliki penglihatan dan pendengaran yang tajam.

Indra hidung kuda juga berkembang dengan baik. Walaupun dapat

membedakan warna seperti manusia, bagian yang sangat

berkembang adalah kemampuan untuk mengamati gerakan

sehingga gerakan musuh dapat terlihat dari jarak jauh.

Kuda Poni

Page 61: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

61

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kuda poni adalah jenis kuda yang berukuran kecil.

Tingginya dari tanah sampai ke punggung kurang dari 14 tangan

(142 cm). Leluhur dari kuda peliharaan yang masih liar memiliki

ukuran hanya sebesar ini, tetapi setelah kuda dijinakkan,

berkembang kuda yang lebih besar dan kuat untuk diternakkan.

Di beberapa daerah, terutama di bagian utara bumi,

beberapa dari kudakuda ini dilepaskan atau dibiarkan hidup bebas

di alam. Yang mampu bertahan hidup adalah hewan kecil yang

hemat, dan dapat hidup dengan sedikit makanan. Di setiap pelosok

daerah, berkembang jenis kuda poni yang sedikit berbeda, namun

semuanya cenderung bersifat kuat dan mandiri. Ciri-ciri inilah

yang ditemukan pada kuda poni sekarang.

Di Inggris, kuda poni yang terkecil adalah jenis Shetland,

yang berukuran sekitar 7 tangan. Jenis yang paling kuno adalah

kuda poni Exmoor yang diperkirakan mirip dengan kuda yang

digunakan oleh penduduk Inggris sebelum zaman Romawi. Kuda

poni jenis Dales, Fells, dan Highland merupakan hewan

pengangkut yang kuat. Jenis ini sering digunakan sebagai kuda

beban di daerah-daerah yang keras. Kuda poni jenis New Forest

dan Welsh merupakan jenis kuda tunggang yang terkenal. Jenis ini

telah “disempurnakan” dalam beberapa abad terakhir dengan

mengawinsilangkan jenis ini dengan kuda Arab.

Banyak orang berpikir bahwa mereka ingin memiliki kuda

poni. Akan tetapi, kuda poni membutuhkan biaya dan perhatian

yang besar untuk pemeliharaannya. Seekor kuda poni yang

ditinggal sendirian di lapangan akan merasa tidak senang dan akan

menjadi tidak sehat.

Page 62: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

62

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Langkah-langkah pembelajaran

1. Kegiatan Awal

Guru mengkondisikan siswa di dalam kelas

Guru dan siswa membaca doa bersama

Guru mengecek kehadiran siswa (absen)

Guru menyiapkan materi

Apersepsi : Tanya jawab tentang pengalaman berlibur ke

kebun binatang.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Guru menceritakan pengalaman pribadi ke kebun

binatang

Guru mengaitkan apersepsi dengan materi yang akan

disampaikan

Guru memberikan 2 teks yang bertema sama

Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang isi

dari 2 teks yang bertema sama tersebut

Guru meminta siswa mengerjakan soal-soal tentang

mambandingkan 2 teks yang bertema sama

Guru mengaitkan antara 2 teks yang berbeda dengan

materi sinonim dan antonim dalam bentuk teka-teki

silang

Guru meminta siswa mengerjakan permainan bahasa

teka-teki silang secara individu.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman

sebangkunya mengenai materi sinonim dan antonim

Page 63: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

63

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru dan siswa bertanya jawab mengenai materi

sinonim dan antonim

Guru meminta beberapa siswa mempresentasikan

jawaban dari soal yang telah dikerjakan secara

individu

Siswa yang lain mengoreksi jawaban

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Guru bertanya mengenai hal-hal yang belum

dipahami siswa.

Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan kesalah

pahaman, memberi penguatan dan menyimpulkan

pembelajaran.

Evaluasi akhir

3. Kegiatan Akhir

Guru mengumpulkan hasil evaluasi siswa

Guru menutup pelajaran

Guru dan siswa berdoa bersama

4. Alat/bahan atau Sumber Belajar

Alat : 2 teks cerita, lembar permainan bahasa teka-teki

silang

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas kelas

V SD oleh Edi Warsidi. BSE.

5. Penilaian

Indikator

pencapaian

Teknik

penilaian

Bentuk

instrumen

Contoh

instrument/soal

Page 64: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

64

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Membaca dua teks

yang bertema sama

Menjelaskan garis

besar isi teks

Membandingkan

isi antar teks

dengan

memberikan alasan

Lisan

Tertulis

Tertulis

-

Melengkapi,

Essai

Essai

Tulislah kalimat yang

menyatakan

persamaan dan

perbedaan kedua teks

tersebut.

Cilegon, April 2014

Peneliti,

Nindia Darnoto

1004293

Page 65: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

65

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengenal Kuda

Kita sudah tidak asing lagi dengan hewan bernama kuda.

Kuda adalah jenis mamalia yang akrab dengan manusia. Jika kita

lihat di film, betapa akrabnya kerja sama kuda dengan manusia.

Badan kuda tinggi besar, larinya cepat, dan indah dilihat. Hingga

saat ini, masih banyak orang yang menggunakan kuda sebagai alat

transportasi.

Kuda banyak membantu tugas manusia. Pasukan penjaga

hutan di daerah tertentu menggunakan kuda untuk berpatroli di

hutan-hutan. Polisi dan tentara juga memiliki pasukan yang

menggunakan kuda.

Kuda termasuk mamalia berkuku ganjil. Keluarga kuda

mencakup keledai, zebra, dan kuda. Kuda dan zebra memiliki

kesamaan. Perbedaannya hanya di kulit saja. Zebra memiliki kulit

belang-belang hitam-putih. Semua kuda memiliki bulu surai yang

tegak dan suatu garis gelap memanjang di punggung. Perbedaan

pokok terletak pada besar dan bentuk telinga. Keledai memiliki

telinga panjang dan runcing

Kuda adalah hewan pemakan rumput. Akan tetapi, dalam

keadaan terpaksa, mereka dapat pula memakan daun dan tunas

muda.

Kuda memiliki penglihatan dan pendengaran yang tajam.

Indra hidung kuda juga berkembang dengan baik. Walaupun dapat

membedakan warna seperti manusia, bagian yang sangat

berkembang adalah kemampuan untuk mengamati gerakan

sehingga gerakan musuh dapat terlihat dari jarak jauh.

Page 66: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

66

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kuda Poni

Kuda poni adalah jenis kuda yang berukuran kecil.

Tingginya dari tanah sampai ke punggung kurang dari 14 tangan

(142 cm). Leluhur dari kuda peliharaan yang masih liar memiliki

ukuran hanya sebesar ini, tetapi setelah kuda dijinakkan,

berkembang kuda yang lebih besar dan kuat untuk diternakkan.

Di beberapa daerah, terutama di bagian utara bumi,

beberapa dari kudakuda ini dilepaskan atau dibiarkan hidup bebas

di alam. Yang mampu bertahan hidup adalah hewan kecil yang

hemat, dan dapat hidup dengan sedikit makanan. Di setiap pelosok

daerah, berkembang jenis kuda poni yang sedikit berbeda, namun

semuanya cenderung bersifat kuat dan mandiri. Ciri-ciri inilah

yang ditemukan pada kuda poni sekarang.

Di Inggris, kuda poni yang terkecil adalah jenis Shetland,

yang berukuran sekitar 7 tangan. Jenis yang paling kuno adalah

kuda poni Exmoor yang diperkirakan mirip dengan kuda yang

digunakan oleh penduduk Inggris sebelum zaman Romawi. Kuda

poni jenis Dales, Fells, dan Highland merupakan hewan

pengangkut yang kuat. Jenis ini sering digunakan sebagai kuda

beban di daerah-daerah yang keras. Kuda poni jenis New Forest

dan Welsh merupakan jenis kuda tunggang yang terkenal. Jenis ini

telah “disempurnakan” dalam beberapa abad terakhir dengan

mengawinsilangkan jenis ini dengan kuda Arab.

Banyak orang berpikir bahwa mereka ingin memiliki kuda

poni. Akan tetapi, kuda poni membutuhkan biaya dan perhatian

yang besar untuk pemeliharaannya. Seekor kuda poni yang

Page 67: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

67

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditinggal sendirian di lapangan akan merasa tidak senang dan akan

menjadi tidak sehat.

Lengkapilah bagan berikut berdasarkan teks ke-1 dan ke-2!

Hal yang

dibandingkan Teks ke-1 Teks ke-2

Tema

Judul

Jumlah Paragraf

Bentuk Teks

Isi Teks

1. Tulislah kalimat yang menyatakan persamaan dan perbedaan kedua teks

berdasarkan bagan tersebut!

a. _________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

b. _________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

c. _________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

Page 68: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

68

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. _________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

e. _________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

2. Kuda termasuk mamalia berkuku ganjil.

Antonim kata bergaris bawah adalah ….

3. Banyak orang berpikir bahwa mereka ingin memiliki kuda poni.

Sinonim kata bergaris bawah adalah ….

4. Buatlah kalimat menggunakan sinonim kata banyak!

____________________________________________________________

5. Buatlah kalimat menggunakan antonim kata kecil!

____________________________________________________________

b. Tindakan

Tindakan yang akan dilakukan pada siklus II adalah sebagai

berikut:

1) Guru memberikan penjelasan tentang membandingkan 2

teks yang berbeda

2) Guru menjelaskan kembali materi sinonim dan antonim

3) Guru memberikan beberapa contoh kata bersinonim dan

berantonim

4) Guru memberikan stimulus dengan membantu siswa

mencari dan menemukan kata bersinonim dan berantonim

5) Guru memotivasi siswa agar tidak ragu dalam menentukan

jawaban

Page 69: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

69

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Dengan adanya permainan bahasa (teka-teki silang) dapat

membantu siswa menemukan dan menentukan kata

bersinonim dan berantonim

7) Penggunaan lembar kerja siswa yang telah disediakan, guru

meminta siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

telah dirancang

8) Guru memperhatikan, mengamati, dan membimbing siswa

dalam proses pembelajaran

c. Observasi

Pada siklus II ini, guru mitra berperan sebagai observer

untuk mengamati proses pembelajaran dan aktifitas belajar siswa,

sebagaimana yang telah dilaksanakan sebelumnya pada siklus I. Pada

siklus ini proses pembelajaran berlangsung dengan cukup baik dari

pertemuan sebelumnya di siklus I, terlihat pada antusias siswa ketika

proses pembelajaran berlangsung karena pemberian stimulus yang

dilakukan oleh guru. Siswa dapat memahami materi dengan sangat

baik daripada sebelumnya. Pada siklus II ini tampak peningkatan

dalam proses pembelajaran pada beberapa aspek, yaitu pada

keaktifan mengajukan pertanyaan, kecepatan siswa dalam

menentukan jawaban, ketepatan siswa dalam menentukan jawaban

dari kata yang bersinonim dan berantonim.

Tabel 4.5

Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Menggunakan Metode

Permainan Bahasa Teka-teki Silang

Siklus II

Petunjuk: Berilah tanda chek list/centang () pada kolom deskriptor

yang tampak.

No Aspek yang di amati/

Deskriptor

Deskriptor

yang tampak Jumlah Aspek

Page 70: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

70

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

Membuka Pelajaran:

2 1) Komitmen belajar √

2) Mengatur Posisi

duduk √

3) Peraturan permainan

2

Instruksi:

3

1) Membagi siswa

kedalam kelompok-

kelompok kecil

2) Menyusun teka-teki

sederhana √

3) Membagi lembar

teka-teki √

3

Pelaksanaan:

1

1) Membaca aturan

pengisian teka-teki

2) Mengisi teka-teki

silang dari bacaan √

3) Memerhatikan

kerjasama siswa

4

Penilaian:

2

1) Memberi hadiah

kepada kelompok yang

mengerjakan paling cepat

dan benar

2) Menjawab bersama-

sama isian teka-teki √

3) Melakukan refleksi

Jumlah 9

Rata-rata 75.00

Keterangan: 1

Skala penilaian yang digunakan yaitu nilai 1 sampai 4

Nilai 1 : Jika ada satu indikator yang tampak

Nilai 2 : Jika ada dua indikator yang tampak

Page 71: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

71

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai 3 : Jika ada tiga indikator yang tampak

Observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran

menggunakan metode permainan bahasateka-teki silang yang dicapai

guru pada siklus II berdasarkan data diatas rata-rata skor nilai yang

dicapai sebesar 75,00 yang termasuk ke dalam kriteria nilai baik.

Oleh karena itu hasil tindakan pada siklus II ini dikatakan sudah

mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal keperluan penelitian.

Namun peneliti merasa perlu untuk melakukan perbaikan pada siklus

selanjutnya dan menerapkannya pada siklus III.

Tabel 4.6

Hasil penilaian observasi aktivitas siswa dalam materi sinonim dan antonim

dengan menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki silang) pada

siklus II

No Nama

Siswa

Aspek Yang Dinilai

Jumlah Nilai

Keaktifan

111Mengajukan

Pertanyaan

Keaktifan siswa

dalam

mengemukakan

pendapat

Kecepatan

siswa dalam

menentukan

kata

bersinonim

&

berantonim

Ketepatan

siswa dalam

menentukan

kata

bersinonim

&

berantonim

A B C D

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 AR √ √ √ √ 11 2,75

2 ARA √ √ √ √ 10 2.5

3 AMA √ √ √ √ 11 2.75

4 AS √ √ √ √ 9 2.25

5 ALS √ √ √ √ 10 2.5

6 AJ √ √ √ √ 8 2

Page 72: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

72

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7 AMR √ √ √ √ 9 2.25

8 FR √ √ √ √ 11 2.75

9 FMJ √ √ √ √ 10 2.5

10 FINR √ √ √ √ 10 2.5

11 FRH √ √ √ √ 11 2.75

12 FRI √ √ √ √ 9 2.25

13 HA √ √ √ √ 11 2.75

14 GV √ √ √ √ 11 2.75

15 IS √ √ √ √ 12 3

16 JNP √ √ √ √ 12 2.75

17 KPP √ √ √ √ 11 2.75

18 KS √ √ √ √ 12 3

19 KR √ √ √ √ 10 2.5

20 MAA √ √ √ √ 12 3

21 MAP √ √ √ √ 11 2.75

22 RED √ √ √ √ 10 2.5

23 RF √ √ √ √ 11 2.75

24 SAP √ √ √ √ 10 2.5

25 TPR √ √ √ √ 8 2

26 TRN √ √ √ √ 11 2.75

27 VS √ √ √ √ 10 2.5

28 ZH √ √ √ √ 8 2

29 ASA √ √ √ √ 10 2.5

Jumlah 71.75

Rata-rata 2,47

Hasil yang diperoleh dari siklus II ini mengalami

peningkatan dari nilai rata-rata 2,08 di siklus I menjadi 2.47 di siklus

II, artinya kegiatan belajar siswa mengalami peningkatan yang jauh

lebih baik walaupun belum optimal (cukup). Peningkatan ini terjadi

karena alur komunikasi antara guru dan siswa sudah mulai terjalin

dengan baik. Siswa mula terpacu untuk mengikuti proses

pembelajaran dengan baik serta memiliki motivasi yang tinggi untuk

belajar. Peningkat yang cukup baik pada setiap aspek membuktikan

bahwa penggunaan metode permainan bahasa dapat dikatakan

Page 73: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

73

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berhasil. Adapun empat aspek yang terdapat pada lembar penilaian

aktifitas siswa adalah (1) keaktifan siswa dalam mengajukan

pertanyaan, (2) keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat

seputar materi yang sedang dipelajari, (3) kecepatan siswa dalam

menentukan jawaban kata bersinonim dan berantonim, dan (4)

ketepatan siswa dalam menentukan jawaban untuk kata bersinonim

dan berantonim. Selanjutnya data hasil tes disajikan dalam tabel

berikut :

Tabel 4.7

Nilai Siswa pada Post Test Siklus II

No Nama Siswa Nilai

1 AR 50

2 ARA 90

3 AMA 90

4 AS 100

5 ALS 100

6 AJ 90

7 AMR 75

8 FR 80

9 FMJ 80

10 FINR 80

11 FRH 100

12 FRI 100

13 HA 70

14 GV 10

15 IS 100

16 JNP 80

17 KPP 70

18 KS 90

19 KR 100

20 MAA 90

Page 74: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

74

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

21 MAP 100

22 RED 90

23 RF 80

24 SAP 80

25 TPR 80

26 TRN 70

Page 75: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

75

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

27 VS 75

28 ZH 100

29 ASA 60

Jumlah 2380

Rata-rata 82.06

Dalam penilaian tes ini, siswa mengalami peningkatan dari

45,6 di siklus I menjadi 82,06 di siklus II. Hasil yang diperoleh ini

sudah mencapai nilai KKM, namun peneliti masih belum merasa

perlu untuk melakukan siklus selanjutnya. Karena guru dan peneliti

mengharapkan siswa dapat menyelesaikan evaluasi dan memahami

materi dengan benar dan lebih baik lagi.

d. Refleksi

Pada saat kegiatan refleksi ini, peneliti dan guru

menganalisis kekurangan dan kelebihan siswa pada saat proses

pembelajaran yang terjadi di siklus II. Adapun refleksi yang

diperoleh pada siklus II adalah :

1) Proses pembelajaran mengalami peningkatan, walaupun

belum optimal

2) Stimulus yang diberikan agar lebih baik lagi, supaya semua

siswa dapat memaximalkan diri dalam proses pembelajaran

3) Permainan bahasa (teka-teki silang) dibuat lebih inovasi

dan bervariasi

4) Bimbing siswa ketika melakukan permainan bahasa (teka-

teki silang) secara berkelompok, agar guru dapat

mengetahui kekurangan dan kesalahan pada tiap kelompok

5) Dalam menjelaskan materi sebaiknya guru menyampaikan

dengan jelas dan tidak terlalu cepat, sehingga tidak ada

siswa yang masih merasa bingung

Page 76: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

76

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Siklus III

a. Rencana

Berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh dari siklus II,

maka peneliti menyusun rencana untuk mengatasi permasalahan

yang ditemukan pada siklus II. Kegiatan siklus III ini dilaksanakan

pada hasil Selasa, 16 April 2014. Rencana yang disiapkan pada

siklus III ini lebih bersifat pemantapan supaya siswa dapat

menentukan jawaban yang tepat pada materi sinonim dan antonim

dengan menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki silang).

Beberapa rencana yang disiapkan pada siklus III ini adalah sebagai

berikut :

1) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dengan menggunakan metode permainan bahasa

2) Guru menyiapkan media permainan bahasa (teka-teki

silang)

3) Guru memberikan stimulus dengan memberikan penjelasan

tentang kata bersinonim dan berantonim serta memberikan

beberapa contoh kata bersinonim dan berantonim.

4) Mengatur intensitas guru berbicara pada saat memberikan

penjelasan tentang materi supaya siswa tidak merasa

bingung

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS III

Nama Sekolah : SD YP KS V

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/2 (dua)

Page 77: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

77

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara

tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas.

B. Kompetensi Dasar

8.2 Menulis laporan pengamatan atau kunjungan berdasarkan

tahapan (catatan, konsep awal, perbaikan, final) dengan

memperhatikan penggunaan ejaan.

C. Indikator

Menulis laporan berdasarkan tahapan (dari catatan ke konsep

awal/buram awal).

Memperbaiki tulisan berdasarkan masukan dari teman atau

guru menjadi laporan yang baik.

Membacakan laporan hasil kunjungan, di depan kelas.

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menulis laporan berdasarkan tahapan (dari catatan

ke konsep awal/buram awal).

Siswa dapat memperbaiki tulisan berdasarkan masukan dari

teman atau guru menjadi laporan yang baik.

Siswa dapat membacakan laporan hasil kunjungan, di depan

kelas.

E. Metode Pembelajaran

Permainan bahasa (berkelompok)

Discovery

Tanya jawab

Ceramah

Penugasan

F. Materi Pokok

Sistematika penyusuna laporan

G. Ringkasan Materi

Page 78: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

78

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Laporan adalah tulisan yang berisi hasil pengamatan

terhadap sebuah tempat atau suatu pekerjaan. Isi laporan ialah hal-

hal penting yang berkaitan langsung dengan tanggung jawab yang

dibebankan kepada si pembuat laporan.

Ketika akan menulis laporan, kamu perlu memerhatikan

langkah atau tahapan berikut.

1. Buatlah contoh pertanyaan tentang hal yang perlu kamu

ketahui. Contoh:

Siapa yang ke sana?

Apa nama tempat yang kamu kunjungi?

Di mana letak tempat itu?

Bagaimana pengalamanmu di sana?

2. Buatlah buram awal dengan menjawab pertanyaan itu.

Buram awal adalah bentuk kasar dari sesuatu yang akan

dikerjakan, seperti rancangan atau konsep sebuah

laporan. Contoh:

Aku, adik, sepupu, kakak, dan pamanku.

Kami mengunjungi Gedung Merdeka.

Gedung Merdeka terletak di Jalan Asia Afrika,

Bandung.

Kami melihat banyak koleksi peninggalan

Konferensi Asia Afrika.

3. Laporan kunjungan. Laporan kunjungan ini

diungkapkan dengan bahasa yang baik dan jelas,

mengungkapkan fakta atau bukti, dan menarik untuk

dibaca. Selain itu, hendaknya sebuah laporan juga

memuat maksud dan tujuan perjalanan, waktu dan

tempat, kegiatan yang dilakukan selama kunjungan,

serta hasil dan kesimpulan kunjungan.

Page 79: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

79

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Contoh Laporan

Laporan Kunjungan

A.

1. Tempat tujuan : Gedung Merdeka

2. Tempat pemberangkatan : Jakarta

3. Daerah yang dilalui : Kota Bogor, Puncak, Cianjur, dan

Kota Bandung

4. Lama perjalanan : 4 jam

5. Alat transportasi : mobil

H. Pengalaman yang berkesan :

Beriringan dengan kendaraan lain sanga menyenangkan.

Pemandangan yang dilihat selama perjalanan melewati

Puncak Bogor sangat mengesankan.

Kota Bandung sangat indah dilihat.

C. Kesimpulan hasil kunjungan:

Pada hari Minggu, kami pergi ke Gedung Merdeka. Kami

berangkat dari Jakartapukul 9.00 dan tiba di Bandung pukul

12.00. Gedung Merdeka yang berlokasidi Jalan Asia Afrika 65,

Bandung, dibangun pada tahun 1885. Pada waktu itu,Gedung

Merdeka masih berupa bangunan sederhana yang sering

digunakansebagai tempat santai sambil minum-minum.

Pada 1920 dan 1928, gedung tersebut diperbaiki oleh dua

arsitek Belanda,Van Gallen Last dan C.P. Wolff Shoemaker.

Gedung ini diberi nama SociteitConcordia. Pada 1955, gedung

tersebut diperbaiki lagi oleh Ir. R. Srigati Soegiridan berubah

nama menjadi Gedung Merdeka. Gedung ini menjadi tempat

yangsangat terkenal di dunia karena pada 18–24 April 1955

dipakai sebagai tempatKonferensi Asia Afrika.

H. Langkah-langkah pembelajaran

1. Kegiatan Awal

Guru mengkondisikan siswa di dalam kelas

Guru dan siswa membaca doa bersama

Page 80: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

80

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru mengecek kehadiran siswa (absen)

Guru menyiapkan materi

Apersepsi : Tanya jawab tentang pengalaman berlibur ke

kebun binatang.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Guru menceritakan pengalaman pribadi ke kebun

binatang

Guru mengaitkan apersepsi dengan materi yang akan

disampaikan

Guru menjelaskan beberapa hal yang harus

diperhatikan ketika membuat laporan kunjungan.

Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang

menuliskan laporan kunjungan

Guru meminta siswa membuat laporan kunjungan,

berdasarkan lokasi yang pernah mereka kunjungi

Guru mengaitkan antara laporan hasil kunjungan

dengan materi sinonim dan antonim dalam bentuk

teka-teki silang

Guru meminta siswa mengerjakan permainan bahasa

teka-teki silang secara berkelompok kemudian secara

individu.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman

sebangkunya mengenai materi sinonim dan antonim

Guru dan siswa bertanya jawab mengenai materi

sinonim dan antonim

Page 81: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

81

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru meminta beberapa siswa mempresentasikan

jawaban dari soal yang telah dikerjakan secara

berkelompok kemudian secara individu

Siswa yang lain mengoreksi jawaban

Evaluasi akhir

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Guru bertanya mengenai hal-hal yang belum

dipahami siswa.

Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan kesalah

pahaman, memberi penguatan dan menyimpulkan

pembelajaran.

3. Kegiatan Akhir

Guru mengumpulkan hasil evaluasi siswa

Guru menutup pelajaran

Guru dan siswa berdoa bersama

4. Alat/bahan atau Sumber Belajar

Alat : Contoh laporan hasil kunjungan, lembar

permainan bahasa teka-teki silang

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas kelas

V SD oleh Edi Warsidi. BSE.

5. Penilaian

Indikator

pencapaian

Teknik

penilaian

Bentuk

instrument

Contoh

instrument/soal

Menulis laporan

berdasarkan

tahapan (dari

catatan ke konsep

Tertulis

Konsep

laporan

Tuliskan hasil

kunjungan

dengan tahapan

atau langkah

Page 82: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

82

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

awal/buram awal).

Memperbaiki

tulisan berdasarkan

masukan dari teman

atau guru menjadi

laporan yang baik.

Membacakan

laporan hasil

kunjungan, di depan

kelas.

Tertulis

Lisan

Laporan

Hasil

Kunjungan

-

penulisan yang

telah

dicontohkan.

Cilegon, 2014

Peneliti,

Nindia Darnoto

1004293

Page 83: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

83

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sistematika Penyusunan Laporan

Laporan adalah tulisan yang berisi hasil pengamatan terhadap

sebuah tempat atau suatu pekerjaan. Isi laporan ialah hal-hal penting yang

berkaitan langsung dengan tanggung jawab yang dibebankan kepada si

pembuat laporan.

Ketika akan menulis laporan, kamu perlu memerhatikan langkah

atau tahapan berikut.

1. Buatlah contoh pertanyaan tentang hal yang perlu kamu ketahui.

Contoh:

Siapa yang ke sana?

Apa nama tempat yang kamu kunjungi?

Di mana letak tempat itu?

Bagaimana pengalamanmu di sana?

2. Buatlah buram awal dengan menjawab pertanyaan itu. Buram awal

adalah bentuk kasar dari sesuatu yang akan dikerjakan, seperti

rancangan atau konsep sebuah laporan. Contoh:

Aku, adik, sepupu, kakak, dan pamanku.

Kami mengunjungi Gedung Merdeka.

Gedung Merdeka terletak di Jalan Asia Afrika, Bandung.

Kami melihat banyak koleksi peninggalan Konferensi Asia Afrika.

3. Laporan kunjungan. Laporan kunjungan ini diungkapkan dengan

bahasa yang baik dan jelas, mengungkapkan fakta atau bukti, dan

menarik untuk dibaca. Selain itu, hendaknya sebuah laporan juga

memuat maksud dan tujuan perjalanan, waktu dan tempat, kegiatan

yang dilakukan selama kunjungan, serta hasil dan kesimpulan

kunjungan.

Page 84: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

84

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Contoh Laporan

Laporan Kunjungan

A.

1. Tempat tujuan : Gedung Merdeka

2. Tempat pemberangkatan : Jakarta

3. Daerah yang dilalui : Kota Bogor, Puncak, Cianjur, dan Kota

Bandung

4. Lama perjalanan : 4 jam

5. Alat transportasi : mobil

B. Pengalaman yang berkesan :

Beriringan dengan kendaraan lain sanga menyenangkan.

Pemandangan yang dilihat selama perjalanan melewati Puncak

Bogor sangat mengesankan.

Kota Bandung sangat indah dilihat.

C. Kesimpulan hasil kunjungan:

Pada hari Minggu, kami pergi ke Gedung Merdeka. Kami berangkat

dari Jakartapukul 9.00 dan tiba di Bandung pukul 12.00. Gedung Merdeka

yang berlokasidi Jalan Asia Afrika 65, Bandung, dibangun pada tahun 1885.

Pada waktu itu,Gedung Merdeka masih berupa bangunan sederhana yang

sering digunakansebagai tempat santai sambil minum-minum.

Pada 1920 dan 1928, gedung tersebut diperbaiki oleh dua arsitek

Belanda,Van Gallen Last dan C.P. Wolff Shoemaker. Gedung ini diberi

nama SociteitConcordia. Pada 1955, gedung tersebut diperbaiki lagi oleh Ir.

R. Srigati Soegiridan berubah nama menjadi Gedung Merdeka. Gedung ini

menjadi tempat yangsangat terkenal di dunia karena pada 18–24 April 1955

dipakai sebagai tempatKonferensi Asia Afrika.

Page 85: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

85

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tuliskan hasil kunjungan dengan tahapan atau langkah penulisan

yang telah dicontohkan!

Laporan Kunjungan

A.

1. Tempat tujuan : __________________________________

2. Tempat pemberangkatan : __________________________

3. Daerah yang dilalui : _______________________________

________________________________________________

4. Lama perjalanan : _________________________________

5. Alat transportasi : _________________________________

B.

Pengalaman yang berkesan :

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

C. Kesimpulan hasil kunjungan:

_______________________________________________

_____________________________________________________

_____________________________________________________

_____________________________________________________

_____________________________________________________

_____________________________________________________

_______________________________________________

_____________________________________________________

_____________________________________________________

Page 86: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

86

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

_____________________________________________________

_____________________________________________________

_____________________________________________________

TEKA-TEKI SILANG

Mendatar :

1 - Hadir : Ada

3 - Model, cara : Ala

5 - Sebuah akhiran : Kan

6 – Kasihan : Iba

8 - Tempat buku : Tas

10 - Selamat tinggal (B. Spanyol) :

Adios

11 – Gagasan : Ide

12 – Yang : nan

14 - Majelis Ulama Indonesia : MUI

15 – Cemburu : Iri

16 - Sekrup : Mur

Menurun :

1 - Air susu Ibu : Asi

2 - Lembaga Pendidikan, lama belajarnya 3 tahun : Akademik

3 - Bukan Sinonim : Antonim

4 - Habis karena gesekan : Aus

7 - Buruk (B.Inggris) : Bad

9 – Harapan : Asa

11 - Ikatan Dokter Indonesia : IDI

13 – Cahaya (B. Arab) : Nur

1 2 3 4

5

6 7 8 9

10

11 12 13

14

15 16

Page 87: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

87

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 88: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

88

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Tindakan

Tindakan yang dilakukan pada siklus III adalah:

1) Guru menjelaskan tentang beberapa hal yang harus kita

perhatikan ketika menulis laporan kunjungan

2) Guru menjelaskan kembali materi sinonim dan antonim

3) Guru memberikan beberapa contoh kata bersinonim dan

berantonim

4) Guru memberikan stimulus dengan membantu siswa mencari dan

menemukan kata bersinonim dan berantonim

5) Guru memotivasi siswa agar tidak ragu dalam menentukan

jawaban

6) Dengan adanya permainan bahasa (teka-teki silang) dapat

membantu siswa menemukan dan menentukan kata bersinonim

dan berantonim

7) Penggunaan lembar kerja siswa yang telah disediakan, guru

meminta siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah

dirancang

8) Guru memperhatikan, mengamati, dan membimbing siswa dalam

proses pembelajaran

9) Diakhir pembelajaran guru mengadakan tes dan memberikan

penilaian dalam bentuk observasi

c. Observasi

Pada siklus III ini, guru mitra berperan sebagai observer

untuk mengamati proses pembelajaran dan aktifitas belajar siswa,

sebagaimana yang telah dilaksanakan sebelumnya pada siklus I dan

II. Pada siklus ini proses pembelajaran berlangsung dengan sangat

baik dari pelaksanaan siklus sebelumnya di siklus I dan II, terlihat

semangat siswa pada saat proses pembelajaran karena stimulus yang

diberikan oleh guru. Siswa dapat memahami materi dengan sangat

baik.

Page 89: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

89

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada siklus III ini tampak peningkatan dalam proses

pembelajaran pada beberapa aspek, yaitu pada keaktifan dalam

mengajukan pertanyaan, kecepatan siswa dalam menjawab kata

bersinonim dan berantonim, dan ketepatan siswa dalam menentukan

jawaban kata yang bersinonim dan berantonim.

Tabel 4.8

Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Menggunakan Metode

Permainan Bahasa Teka-teki Silang

Siklus III

Petunjuk: Berilah tanda chek list/centang () pada kolom deskriptor

yang tampak.

No Aspek yang di amati/

Deskriptor

Deskriptor

yang tampak Jumlah Aspek

1

Membuka Pelajaran:

3 1) Komitmen belajar √

2) Mengatur Posisi duduk √

3) Peraturan permainan √

2

Instruksi:

3

1) Membagi siswa

kedalam kelompok-kelompok

kecil

2) Menyusun teka-teki

sederhana √

3) Membagi lembar teka-

teki √

3

Pelaksanaan:

2

1) Membaca aturan

pengisian teka-teki

2) Mengisi teka-teki silang

dari bacaan √

3) Memerhatikan

kerjasama siswa √

4

Penilaian: 3

1) Memberi hadiah kepada

kelompok yang mengerjakan √

Page 90: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

90

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

paling cepat dan benar

2) Menjawab bersama-sama isian teka-teki

3) Melakukan refleksi √

Jumlah 11

Rata-rata 91.67

Keterangan:

Skala penilaian yang digunakan yaitu nilai 1 sampai 4

Nilai 1 : Jika ada satu indikator yang tampak

Nilai 2 : Jika ada dua indikator yang tampak

Nilai 3 : Jika ada tiga indikator yang tampak

Observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran

menggunakan metode permainan bahasateka-teki silang yang dicapai

guru pada siklus III berdasarkan data diatas rata-rata skor nilai yang

dicapai sebesar 91,67 yang termasuk ke dalam kriteria nilai sangat

baik. Oleh karena itu hasil yang tertera di atas, yaitu tindakan pada

siklus III dikatakan sudah mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal

keperluan penelitian. Dan penelitian dicukupkan pada siklus III.

Page 91: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

91

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.9

Hasil penilaian observasi aktivitas siswa dalam materi sinonim dan antonim

dengan menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki silang) pada

siklus III

No Nama

Siswa

Aspek Yang Dinilai

Jumlah Nilai

Keaktifan

Mengajukan

Pertanyaan

Keaktifan

siswa dalam

mengemukaka

n pendapat

Kecepatan

siswa dalam

menentukan

kata

bersinonim &

berantonim

Ketepatan

siswa dalam

menentukan

kata

bersinonim &

berantonim

A B C D

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 AR √ √ √ √ 12 3

2 ARA √ √ √ √ 11 2.75

3 AMA √ √ √ √ 12 3

4 AS √ √ √ √ 9 2.25

5 ALS √ √ √ √ 11 2.75

6 AJ √ √ √ √ 9 2.25

7 AMR √ √ √ √ 9 2.25

8 FR √ √ √ √ 12 3

9 FMJ √ √ √ √ 11 2.75

10 FINR √ √ √ √ 10 2.5

11 FRH √ √ √ √ 12 3

12 FRI √ √ √ √ 9 2.25

13 HA √ √ √ √ 12 3

14 GV √ √ √ √ 11 2.75

15 IS √ √ √ √ 12 3

16 JNP √ √ √ √ 12 2.75

17 KPP √ √ √ √ 11 2.75

18 KS √ √ √ √ 12 3

19 KR √ √ √ √ 10 2.5

20 MAA √ √ √ √ 12 3

21 MAP √ √ √ √ 11 2.75

22 RED √ √ √ √ 10 2.5

Page 92: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

92

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

23 RF √ √ √ √ 11 2.75

24 SAP √ √ √ √ 10 2.5

25 TPR √ √ √ √ 11 2.75

26 TRN √ √ √ √ 12 3

27 VS √ √ √ √ 10 2.5

28 ZH √ √ √ √ 10 2.5

29 ASA √ √ √ √ 10 2.5

Jumlah 75.25

Rata-rata 2,59

Page 93: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

93

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar siswa telah mengalami peningkatan yang sangat signifikan

dari 2,47 di siklus II menjadi 2,59 di siklus III. Ini artinya

pembelajaran dalam materi sinonim dan antonim dengan metode

permainan bahasa (teka-teki silang) telah berhasil dengan kategori

baik. Nilai yang diperoleh siswa serta kemampuan siswa dalam

materi sinonim dan antonim telah mengalami peningkatan yang

signifikan. Siswa telah mampu menentukan kata bersinonim dan

berantonim dengan tepat dan benar. Selanjutnya analisis hasil tes

siswa disajikan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.10

Hasil Nilai Post Test Siklus III

No Nama Siswa Nilai

1 AR 80

2 ARA 100

3 AMA 100

4 AS 100

5 ALS 100

6 AJ 100

7 AMR 90

8 FR 95

9 FMJ 80

10 FINR 100

11 FRH 80

12 FRI 95

13 HA 100

14 GV 85

15 IS 100

16 JNP 100

17 KPP 95

18 KS 85

19 KR 100

20 MAA 95

Page 94: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

94

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

21 MAP 95

22 RED 95

23 RF 100

24 SAP 100

25 TPR 85

26 TRN 95

27 VS 80

28 ZH 100

29 ASA 90

Jumlah 2720

Rata-rata 93.79

Dalam penilaian tes ini, siswa mengalami peningkatan yang

sangat memuaskan dari 82,06 di siklus II menjadi 93,79 di siklus III.

Hasil yang diperoleh ini sudah mencapai nilai KKM.

d. Refleksi

Dalam proses belajar mengajar yang berlangsung di kelas,

guru berupaya untuk dapat menciptakan lingkungan belajar yang

kondusif dengan mengadakan apersepsi sebelum pembelajaran

dimulai. Guru menggunakan metode permainan bahasa dengan baik

sehingga memotivasi siswa untuk belajar. Temuan-temuan yang

diperoleh dari kegiatan siklus III, yaitu:

1) Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sudah berperan

aktif, terutama saat berusaha menjawab dengan tidak ragu-

ragu pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru.

2) Komunikasi antara guru dan siswa sudah tercipta dengan

sangat baik

3) Siswa telah mampu menentukan jawaban kata bersinonim

dan berantonim dengan benar.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Page 95: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

95

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah dilakukan penelitian, maka data hasil penelitian yang

diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Hasil Pra Siklus

Data dari hasil penelitian pra siklus menunjukkan bahwa pada

tahap situasi nyata, banyak sekali ditemukan kekurangan yang meliputi :

aktifitas belajar siswa yang kurang kondusif dan siswa banyak yang

merasa jenuh dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Hal ini disebabkan dengan cara penyampaian materi yang digunakan

hanya memakai metode tradisional, ceramah, dan tidak ada media yang

digunakan dalam pembelajaran khususnya pada mata pelajaran bahasa

Indonesia materi sinonim dan antonim. Sehingga dalam hasil

pembelajaran pun tidak maksimal bahkan jauh dari yang diharapkan.

2. Hasil Siklus I

a. Observasi

Observasi yang dilakukan dalam pembelajaran bahasa

Indonesia pada materi sinonim dan antonim dengan menggunakan

metode permaina bahasa (teka-teki silang) ada tiga tahapan, yaitu:

Lembar Observasi Guru

Dari hasil pengamatan pada lembar observasi

guru, menunjukkan deskriptor yang belum muncul pada

aspek pembukaan, pelaksanaan, dan penilaian.

Lembar Observasi Siswa

Dari hasil pengamatan pada lembar observasi

siswa, menunjukkan bahwa hasil yang dicapai masih

kurang maksimal. Hal ini terbukti dari kegiatan

pembelajaran dalam materi sinonim dan antonim dengan

menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki silang).

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti

yaitu banyak siswa yang mendapatkan nilai kurang dengan

Page 96: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

96

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keseluruhan rata-rata 2,08 Hal ini disebabkan karena siswa

belum memahami betul materi yang sedang diajarkan,

sehingga kesanggupan dari diri siswa dalam materi sinonim

dan antonim masih sangat kurang atau belum maksimal.

Tes Hasil Belajar

Hasil yang dicapai siswa pada siklus I masih kurang

maksimal, ini terlihat pada rata-rata skor baru mencapai

45,6. Oleh karena itu hasil tindakan pada siklus I ini

dikatakan tidak berhasil. Untuk itu peneliti dan guru

berusaha mencari solusi dan mamperbaiki kekurangan pada

siklus I dan menerapkan pada siklus II.

3. Hasil Siklus II

a. Observasi

Observasi yang dilakukan dalam pembelajaran sinonim dan

antonim dengan menggunakan metode permainan bahasa ada tiga

tahap yaitu :

Lembar Observasi Guru

Dari hasil pengamatan pada lembar observasi

guru, menunjukkan deskriptor yang belum muncul pada

aspek pembukaan dan pelaksanaan. Hasil yang didapat dari

pengamatan pada lembar observasi guru adalah 75,00.

Lembar Observasi Siswa

Dari hasil pengamatan pada lembar observasi

siswa, menunjukkan bahwa hasil yang didapat belum cukup

maksimal, ini terbukti dari kegiatan pembelajaran materi

sinonim dan antonim dengan menggunakan metode

permainan bahasa. Berdasarkan hasil pengamatan yang

dilakukan oleh peneliti yaitu suswa mengalami peningkatan

dari rata-rata 2,08 menjadi 2,47.

Tes Hasil Belajar

Page 97: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

97

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil yang dicapai siswa pada siklus II sudah

cukup maksimal. Ini terlihat pada rata-rata skor yang telah

mencapai 82,06. Dikarenakan peneliti dan guru belum

merasa cukup puas akan hasil tes siswa disiklus II, maka

guru dan peneliti akan kembali berusaha untuk

meningkatkan dan memperbaiki kekurangan pada siklus II

dan menerapkan pada siklus III.

4. Hasil Siklus III

a. Observasi

Observasi yang dilakukan dalam pembelajaran sinonim dan

antonim dengan menggunakan metode permainan bahasa ada tiga

tahapan, yaitu :

Lembar Observasi Guru

Dari hasil pengamatan pada lembar observasi guru

disiklus III, menunjukkan deskriptor yang belum muncul

pada aspek pelaksanaan yaitu membacakan aturan

pengisian permainan bahasa teka-teki silang. Hasil yang

didapat dari pengamatan pada lembar observasi guru adalah

91,67.

Lembar Observasi Siswa

Dari hasil pengamatan pada lembar observasi

siswa, menunjukkan bahwa hasil sudah maksimal, ini

terbukti dari kegiatan dalam materi sinonim dan antonim

dengan menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki

silang) berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh

peneliti yaitu siswa mengalami peningkatan dari nilai rata-

rata 2,47 menjadi 2,59.

Tes Hasil Belajar

Hasil yang dicapai siswa pada siklus III sudah

maksimal, ini terlihat pada rata-rata skor yang mencapai

Page 98: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

98

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

93,79. Oleh karena itu hasil tindakan pada siklus III ini bisa

dikatakan sudah berhasil dan hasilnya sangat memuaskan.

E. Rekapitulasi Nilai Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitian dilakukan dari pra siklus sampai

dengan siklus III, maka data hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.11

Rekapitulasi Data Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa

No Nama Pra

Siklus

Siklus

I

Siklus

II

Siklus

III

1 AR - 1.75 2,75 3

2 ARA - 2 2.5 2.75

3 AMA - 2 2.75 3

4 AS - 2.75 2.25 2.25

5 ALS - 2.75 2.5 2.75

6 AJ - 1.5 2 2.25

7 AMR - 2 2.25 2.25

8 FR - 2.25 2.75 3

9 FMJ - 1.75 2.5 2.75

10 FINR - 2.5 2.5 2.5

11 FRH - 1.25 2.75 3

12 FRI - 1.5 2.25 2.25

13 HA - 2.25 2.75 3

14 GV - 1.5 2.75 2.75

15 IS - 2.25 3 3

16 JNP - 2.75 2.75 2.75

17 KPP - 1.25 2.75 2.75

18 KS - 2.75 3 3

19 KR - 1.25 2.5 2.5

20 MAA - 2.75 3 3

21 MAP - 3 2.75 2.75

Page 99: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

99

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

22 RED - 2 2.5 2.5

23 RF - 2.5 2.75 2.75

24 SAP - 2.25 2.5 2.5

25 TPR - 1.5 2 2.75

26 TRN - 2.5 2.75 3

27 VS - 2 2.5 2.5

28 ZH - 1.5 2 2.5

29 ASA - 1.75 2.5 2.5

Jumlah 59.75 71.75 75.25

Rata-rata 2.06 2.47 2,59

Hasil observasi dalam kegiatan pra siklus tidak dicantumkan

karena pada pra siklus belum menggunakan metode yang dipilih oleh

peneliti. Adapun lebih jelasnya, tahap perkembangan nilai belajar siswa

ditiap siklusnya tergambar pada grafik di bawah ini :

Grafik 4.1

Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Dari Siklus I s/d

siklus III

Page 100: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

100

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk observasi aktivitas belajar siswa data diambil dengan nilai

maksimum 4. Selanjutnya data hasil tes siswa disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.12

Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa

No Nama Pra

Siklus

Siklus

I

Siklus

II

Siklus

III

1 AR 40 30 50 80

2 ARA 20 65 90 100

3 AMA 10 50 90 100

4 AS 70 50 100 100

5 ALS 50 70 100 100

6 AJ 30 50 90 100

7 AMR 40 0 75 90

8 FR 50 50 80 95

9 FMJ 60 50 80 80

10 FINR 40 30 80 100

11 FRH 20 40 100 80

2.06

2.472.59

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

Siklus I Siklus II Siklus III

Page 101: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

101

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12 FRI 20 30 100 95

13 HA 40 40 70 100

14 GV 20 50 10 85

15 IS 70 60 100 100

16 JNP 20 40 80 100

17 KPP 50 30 70 95

18 KS 50 50 90 85

19 KR 40 40 100 100

20 MAA 50 50 90 95

21 MAP 70 50 100 95

22 RED 10 60 90 95

23 RF 50 0 80 100

24 SAP 40 50 80 100

25 TPR 60 70 80 85

26 TRN 40 50 70 95

27 VS 50 60 75 80

28 ZH 30 50 100 100

29 ASA 20 60 60 90

Jumlah 1160 1325 2380 2720

Rata-rata 40 45,6 82.06 93.79

Berdasarkan hasil tes yang dilakukan mulai dari pra siklus I sampai

siklus III dalam proses pembelajaran pada materi sinonim dan antonim

dengan menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki silang)

mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini dapat dibuktikan

dengan hasil yang dicapai selama proses pembelajaran. Sebagai gambaran

dari apa yang dipaparkan di atas, dapat dilihat dilihat pada grafik di bawah

ini :

Grafik 4.2

Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Dari Siklus I s/d Siklus III

Page 102: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

102

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Jawaban Hipotesis

Enjah Takari (2008:48) menyatakan hipotesis tindakan

adalah jawaban sementara yang dirumuskan dari teori, jawaban yang

secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat

kebenaran teorinya dan menggambarkan indikator keberhasilan

tindakan yang diharapkan.

Berdasarkan perolehan hasil penelitian mulai dari pra siklus

hingga siklus III mengenai penggunaan permainan bahasa (teka-teki

silang) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sinonim dan

antonim di kelas V SD YP KS V Cilegon dapat disimpulkan bahwa

jawaban hipotesis tindakan kelas ini adalah:

“Jika metode permainan bahasa (teka-teki silang) digunakan

dengan tepat maka akan meningkatkan hasil belajar siswa pada

materi sinonim dan antonim di kelas V SD YP KS V Cilegon”

4045.6

82.06

93.79

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III

Page 103: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

103

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hipotesis ini dapat diterima karena hasil observasi terhadap

pelaksanaan pembelajaran guru dengan menggunakan metode permainan

bahasa (teka-teki silang), aktifitas siswa proses pembelajaran, dan tes hasil

belajar siswa mengalami peningkatan.

Page 104: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

104

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian yang diperoleh

selama pelaksanaan penelitian tentang penggunaan metode permainan bahasa

(teka-teki silang) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sinonim

dan antonim di kelas V SD YP KS V Cilegon dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Dengan menggunakan metode permainan bahasa aktivitas siswa

mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan ini

diperoleh berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama

proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil pengamatan,

aktivitas siswa mengalami peningkatan dari pra siklus saat siswa

merasa kesulitan dalam materi sinonim dan antonim, siklus I nilai

rata-rata hasil pengamatan aktivitas siswa yaitu 2.06 dengan nilai

hasil perolehan maksimal 4. Pada siklus II, hasil pengamatan

aktivitas siswa menjadi 2.47. Serta peningkatan yang sangat

signifikan terdapat pada siklus III yaitu dengan nilai rata-rata 2.59.

2. Dengan menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki silang)

dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan kata

bersinonim dan berantonim dengan tepat dan benar. Hasil ini

diperoleh berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan ketika

pembelajaran berlangsung dengan nilai rata-rata pada siklus I 4.5,

siklus II 82.06, dan hasil pada siklus III 93.79.

Adanya kolaborasi antara guru dan peneliti dalam pelaksanaan

tindakan kelas ini, berdampak pada peningkatan pengetahuan dan

keterampilan peneliti sebagai pastisipasi dalam mengelola pembelajaran

dengan menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki silang).

B. Saran

Page 105: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

105

Nindia Darnoto, 2014

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ada beberapa saran yang perlu disampaikan dalam penelitian ini

dalam upaya mengembangkan kemampuan siswa dalam mata pelajaran bahasa

Indonesia khususnya pada materi sinonim dan antonim. Saran ini peneliti

tujukan kepada :

1. Guru

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti

dengan menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki silang)

dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada materi sinonim dan

antonim, disarankan supaya dalam mengajar atau menyampaikan

materi hendaknya bertahap dan menyenangkan agar siswa mampu

menentukan kata bersinonim dan berantonim dengan tepat dan benar.

2. Kepala Sekolah

Pemberian peluang dan dorongan kepada guru sangat penting untuk

menggunakan metode-metode yang inovasi, salah satunya metode

permainan bahasa melalui teka-teki silang sehingga pembelajaran

menjadi lebih menyenangkan dan menarik perhatian siswa secara

penuh.

3. Siswa

Harapan yang sangat besar kepada siswa supaya dalam belajar, saat

pembelajaran dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat. Karna

tanpa kesungguhan dan semangat tak akan ada hasil yang

memuaskan.

4. Peneliti selanjutnya

Hasil Studi ini dapat dijadikan rujukan untuk mengembangkan

kemampuan peneliti selanjutnya untuk meningkatkan

profesionalisme guru Sekolah Dasar. Karena penelitian ini hanya

dilaksanakan di satu sekolah, maka peneliti menyarankan kepada

guru ataupun para pembaca untuk mengembagkan metode permainan

bahasa ini di sekolah lain.

Page 106: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/20027/4/S_BHS_KDSERANG_1004293_Chapter 1.pdf · kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial

106

Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih baik lagi dengan

inovasi-inovasi yang beragam dan menarik. Hasil studi ini dapat

dijadikan rujukan untuk mengembangkan kemampuan mengajar

gurna meningkatkan profesionalisme guru Sekilah Dasar.