bab i pendahuluan - banggaikabesakip.banggaikab.go.id › dokumen › pelaporankerja › ...2...

81
1 BAB I PENDAHULUAN Bagian ini menguraikan tentang latar belakang penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banggai Tahun 2019 yang memuat dasar hukum penyusunan dan dasar filosofi penyusunan LKjIP Tahun 2019. Selain itu pada bagian ini juga diuraikan tentang tugas fungsi dan sumber daya manusia serta sistematika laporan 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, maka perlu adanya pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah untuk mengetahui kemampuannya dalam pencapaian visi, misi dan tujuannya dalam penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dalam rangka membangun Pemerintah yang Akuntabel dan Terukur, yaitu Pemerintah yang mampu mempertanggungjawabkan hasil / manfaat kepada masyarakat atas penggunaan anggaran. Terjadi perubahan paradigma orientasi akuntabilitas kinerja bergeser dari “ berapa besar anggaran yang telah dan akan dihabiskan ” menjadi “ berapa besar kinerja yang dihasilkan dan kinerja tambahan yang diperlukan, agar tujuan yang telah ditetapkan pada akhir periode perencanaan dapat dicapai”. Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik setiap akhir anggaran. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dan tujuan instansi yang bersangkutan.

Upload: others

Post on 09-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I PENDAHULUAN

    Bagian ini menguraikan tentang latar belakang penyusunan Laporan

    Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Badan Pengelola Keuangan dan Aset

    Daerah Kabupaten Banggai Tahun 2019 yang memuat dasar hukum

    penyusunan dan dasar filosofi penyusunan LKjIP Tahun 2019. Selain itu

    pada bagian ini juga diuraikan tentang tugas fungsi dan sumber daya

    manusia serta sistematika laporan

    1.1. Latar Belakang

    Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang

    lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, maka

    perlu adanya pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah untuk

    mengetahui kemampuannya dalam pencapaian visi, misi dan tujuannya

    dalam penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    (SAKIP) dalam rangka membangun Pemerintah yang Akuntabel dan

    Terukur, yaitu Pemerintah yang mampu mempertanggungjawabkan hasil

    / manfaat kepada masyarakat atas penggunaan anggaran. Terjadi

    perubahan paradigma orientasi akuntabilitas kinerja bergeser dari “ berapa

    besar anggaran yang telah dan akan dihabiskan ” menjadi “ berapa besar

    kinerja yang dihasilkan dan kinerja tambahan yang diperlukan, agar

    tujuan yang telah ditetapkan pada akhir periode perencanaan dapat

    dicapai”.

    Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban

    untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pencapaian

    tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan melalui media

    pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik setiap akhir

    anggaran. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas pemerintah merupakan

    perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk

    mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi

    dan tujuan instansi yang bersangkutan.

  • 2

    Kewajiban Instansi Pemerintah untuk berakuntabilitas kinerja secara internal sebagaimana diamanatkan dalan Instruksi Presiden

    Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah (AKIP). Berdasarkan amanat tersebut, seluruh Instansi

    Pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah dari entitas tertinggi hingga unit

    kerja setingkat eselon II setiap tahun menyampaikan Laporan Kinerjanya

    kepada unit kerja yang berada pada tingkat lebih tinggi secara berjenjang.

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan bentuk

    akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan

    kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran, melalui

    pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara

    memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja

    Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banggai

    sebagai instansi pemerintah juga memiliki kewajiban untuk

    menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) kepada Bupati

    Banggai. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2019

    merupakan perwujudan kewajiban BPKAD untuk

    mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan program

    dan kegiatan yang telah diamanatkan Bupati dalam rangka mencapai

    misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah

    ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) dan disusun pada periode

    tahun 2017-2021 Menggambarkan pencapaian sasaran strategis Badan

    Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dengan menyajikan informasi kinerja

    yang terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai

    berdasarkan Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Sasaran

    sebagaimana dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Pengelola

    Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2017-2021 dan Reviu Rencana

    Strategis (Renstra) BPKAD Tahun 2017-2021 serta tertuang dalam

    Perjanjian Kinerja/PK Tahun 2019 dan perubahannya. Disamping itu

    penyusunan LKjIP ini juga bertujuan sebagai upaya perbaikan

    berkesinambungan bagi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

    untuk meningkatkan kinerjanya di masa mendatang.

  • 3

    1.2. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Kabupaten Banggai sesuai

    Perda Nomor : 04 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah

    Kabupaten Banggai, maka Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset

    Kabupaten Banggai mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan

    dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pengelolaan keuangan dan

    aset.

    Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas,

    BPKAD Kabupaten Banggai mempunyai fungsi :

    a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

    b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di

    bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah;

    c. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan keuangan dan

    asset daerah; dan

    d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

    dan fungsinya.

    Sesuai Peraturan Bupati Banggai Nomor 32 Tahun 2017 tentang Uraian

    Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

    (1) Susunan Organisasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKAD)

    Kabupaten Banggai sebagai berikut :

    a. Kepala Badan;

    b. Sekretariat, membawahi:

    1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

    2. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; dan

    3. Sub Bagian Keuangan dan Aset.

    c. Bidang Anggaran, membawahi:

    1. Sub Bidang Perencanaan Anggaran Daerah;

    2. Sub Bidang Pengembangan Kebijakan Pengelolaan Keuangan;

    dan

    3. Sub Bidang Pengendalian Anggaran.

    d. Bidang Perbendaharaan, membawahi:

  • 4

    1. Sub Bidang Pengelolaan Kas Daerah dan Belanja Gaji; 2. Sub Bidang Pengendalian Belanja Daerah dan Belanja Non

    Gaji; dan

    3. Sub Bidang Pembinaan dan Penatausahaan SPJ SKPD.

    e. Bidang Akuntansi, membawahi:

    1. Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan Keuangan;

    2. Sub Bidang Kebijakan Akuntansi; dan

    3. Sub Bidang TPTGR, BLUD dan BUMD

    f. Bidang Aset, membawahi:

    1. Sub Bidang Analisa Kebutuhan;

    2. Sub Bidang Pengamanan, Penyimpanan dan Pemeliharaan;

    dan

    3. Sub Bidang Penatausahaan dan Penghapusan.

    g. Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD); dan

    h. Kelompok Jabatan Fungsional.

    1. Kepala Badan

    (1) Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai

    tugas memimpin dan melaksanakan tugas membantu Bupati dalam

    melaksanakan fungsi penunjang di bidang pengelolaan keuangan

    dan aset daerah meliputi penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan

    tugas dukungan teknis, pemantauan, evaluasi, pelaporan

    pelaksanan tugas dukungan dan pembinaan teknis penyelenggaraan

    fungsi – fungsi penunjang Kesekretariatan, Anggaran, Akuntansi dan

    Aset berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

    (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

    Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai

    fungsi:

    a. penyusunan kebijakan teknis di bidang Pengelolaan Keuangan

    dan Aset Daerah;

  • 5

    b. pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang Keuangan dan Aset Daerah;

    c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

    dukungan teknis bidang Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;

    d. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang

    Urusan Pemerintahan Daerah di bidang Keuangan dan Aset

    Daerah; dan

    e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

    dengan tugas dan fungsinya.

    (3) Uraian tugas Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

    adalah sebagai berikut:

    a. mengkoordinasikan penyusunan program/kegiatan Badan

    Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah berdasarkan kebijakan

    umum daerah;

    b. menyusun Konsep sasaran pelaksanaan tugas Badan

    Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sesuai dengan program

    yang telah ditetapkan;

    c. membina pelaksanaan tugas Sekretaris dan Kepala Bidang di

    lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sesuai

    ketentuan yang berlaku;

    d. Mengarahkan pelaksanaan tugas Sekretaris dan Kepala Bidang

    sesuai ketentuan dan rencana kerja;

    e. melaksanakan penyusunan kebijakan teknis di bidang

    pengelolaan keuangan dan aset Daerah sesuai ketentuan yang

    berlaku;

    f. melaksanakan penyelenggaraan monitoring dan pembinaan

    pelaksanaan penetapan Peraturan daerah tentang pokok-pokok

    pengelolaan keuangan daerah dan Peraturan Daerah tentang

    APBD dan Perubahan APBD sesuai ketentuan yang berlaku;

    g. melaksanakan perencanaan, pengelolaan, pelaporan dan

    penetapan kebijakan bidang Anggaran, Perbendaharaan,

    Akuntansi, serta Aset sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

  • 6

    h. melaksanakan pengkoordinasian, pemantauan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan Anggaran,

    Perbendaharaan, Akuntansi dan Aset sesuai ketentuan yang

    berlaku;

    i. menyelenggarakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas

    Sekretaris dan Kepala Bidang sesuai dengan petunjuk dan

    ketentuan yang berlaku;

    j. mengevaluasi pelaksanaan tugas Sekretaris dan Kepala Bidang

    sesuai program yang telah ditetapkan;

    k. melaporkan pelaksanaan tugas Badan Pengelolaan Keuangan

    dan Aset Daerah kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sesuai

    pencapaian dan target kinerja; dan

    l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

    pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

    2. Sekretariat

    (1) Sekretaris mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan

    operasional di bidang kesekretariatan meliputi penyiapan

    penyusunan kebijakan operasioanal, koordinasi pelaksanaan tugas,

    pengelolaan aset, pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan

    tugas administrasi umum, kepegawaian, perencanaan, evaluasi,

    keuangan dan aset berdasarkan ketentuan yang berlaku.

    (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

    Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

    mempunyai fungsi:

    a. penyiapan penyusunan kebijakan operasional tugas administrasi

    Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;

    b. koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan

    administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan

    Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;

    c. pengelolaan aset yang menjadi tanggung jawab Badan

    Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;

  • 7

    d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan

    dan Aset Daerah;

    e. pembinaan teknis fungsi kesekretariatan; dan

    f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan terkait

    dengan tugas dan fungsinya.

    (3) Uraian tugas Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

    Daerah adalah sebagai berikut:

    a. merencanakan program operasional Sekretariat Badan

    Pendapatan Daerah berdasarkan rencana strategis Badan dan

    ketentuan yang berlaku;

    b. membagi tugas kepada kepala Sub Bagian berdasarkan rencana

    kerja;

    c. mengatur pelaksanaan tugas Kepala Sub Bagian sesuai dengan

    tanggung jawab yang diberikan;

    d. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis

    operasional kesekretariatan sesuai dengan analisis dan

    ketentuan yang berlaku;

    e. melaksanakan penyiapan, penataan, pengembangan dan

    pembinaan organisasi dan tatalaksana, ketatausahaan,

    kehumasan, protokol, kerumahtanggaan, urusan kesehatan,

    keamanan, ketertiban lingkungan, urusan utilitas, bangunan

    gedung serta sarana dan prasarana lingkungan sesuai ketentuan

    yang berlaku;

    f. melaksanakan koordinasi perencanaan program/kegiatan,

    penyusunan administrasi anggaran, fasilitasi penganggaran, dan

    penyusunan laporan kinerja Badan sesuai dengan sasaran dan

    indikator kinerja;

    g. melaksanakan tatalaksana keuangan, perbendaharaan,

    pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan, penatausahaan

    penetapan pejabat perbendaharaan, penatausahaan hasil

    pemeriksaan dan penyusunan laporan keuangan Badan sesuai

    ketentuan yang berlaku;

  • 8

    h. melaksanakan perencanaan, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan program pengendalian, penatausahaan,

    pengelolaan informasi, dokumentasi barang serta layanan

    pengadaan barang/ jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

    i. mengevaluasi pelaksanaan tugas Sub Bagian Perencanaan

    Program, Keuangan, Umum dan Kepegawaian berdasarkan

    capaian kinerja;

    j. menyelia pelaksanaan tugas Kepala Sub Bagian Perencanaan dan

    Evaluasi, Keuangan, Umum dan Kepegawaian sesuai ketentuan

    yang berlaku;

    k. melaporkan pelaksanaan tugas Sekretariat Badan Pengelolaan

    Keuangan dan Aset Daerah sesuai pencapaian/target kinerja;

    dan

    l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

    pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

    3. Kepala Bidang Anggaran

    (1) Kepala Bidang Anggaran mempunyai tugas memimpin dan

    melaksanakan operasional anggaran meliputi penyiapan

    penyusunan kebijakan teknis, pemantauan, evaluasi dan pelaporan

    pelaksanaan tugas dukungan teknis serta pembinaan teknis

    penyelenggaraan fungsi – fungsi penunjang urusan perencanaan

    anggaran daerah, pengembangan kebijakan pengelolaan keuangan

    serta pengendalian anggaran berdasarkan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku.

    (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

    Kepala Bidang Anggaran mempunyai fungsi:

    a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis anggaran;

    b. penyiapan pelaksanaan dukungan teknis anggaran;

    c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

    dukungan teknis anggaran;

    d. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang

    urusan anggaran; dan

  • 9

    e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

    (3) Uraian tugas Kepala Bidang Anggaran adalah sebagai berikut:

    a. merencanakan operasional Bidang Anggaran berdasarkan

    rencana strategis Badan dan ketentuan yang berlaku;

    b. membagi tugas kepada Kepala Sub di bidang anggaran

    berdasarkan rencana kerja;

    c. mengatur pelaksanaan tugas Kepala Sub bidang anggaran sesuai

    dengan tanggungjawab yang diberikan;

    d. melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis

    anggaran sesuai hasil analisis data dan ketentuan yang berlaku;

    e. melaksanakan koordinasi pengelolaan anggaran pendapatan

    sesuai ketentuan yang berlaku;

    f. melaksanakan koordinasi pengelolaan anggaran pembiayaan

    sesuai ketentuan yang berlaku;

    g. melaksanakan koordinasi pengelolaan anggaran belanja daerah

    sesuai ketentuan yang berlaku;

    h. melaksanakan verifikasi pengelolaan anggaran daerah dan

    pertanggungjawaban keuangan daerah sesuai ketentuan yang

    berlaku.

    i. mengevaluasi pelaksanaan tugas Kepala Sub di Bidang Anggaran

    berdasarkan capaian kinerja;

    j. menyelia pelaksanaan tugas Kepala Sub di Bidang Anggaran

    sesuai ketentuan yang berlaku;

    k. melaporkan pelaksanaan tugas Bidang Anggaran sebagai

    pencapaian/target kinerja; dan

    l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

    pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

    4. Kepala Bidang Perbendaharaan

    (1) Kepala Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas memimpin dan

    melaksanakan operasional Perbendaharaan meliputi penyiapan

    penyusunan kebijakan teknis, penyiapan pelaksanaan tugas

  • 10

    dukungan teknis, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan dukungan teknis serta pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-

    fungsi penunjang urusan pengelolaan kas daerah dan belanja gaji,

    pengendalian belanja daerah dan belanja non gaji serta pembinaan

    dan penatausahaan SPJ SKPD berdasarkan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku.

    (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

    Kepala Bidang Perbendaharaan mempunyai fungsi:

    a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis perbendaharaan;

    b. penyiapan pelaksanaan tugas dukungan teknis perbendaharaan;

    c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

    dukungan teknis perbendaharaan;

    d. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang

    urusan perbendaharaan; dan

    e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

    dengan tugas dan fungsinya.

    (3) Uraian tugas Kepala Bidang Perbendaharaan adalah sebagai berikut:

    a. merencanakan operasional Bidang Perbendaharaan berdasarkan

    rencana strategis Badan dan ketentuan yang berlaku;

    b. membagi tugas kepada Kepala Sub–Sub Bidang lingkup Bidang

    Perbendaharaan berdasarkan rencana kerja;

    c. mengatur pelaksanaan tugas Kepala Sub Bidang Perbendaharaan

    sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan;

    d. melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis

    perbendaharaan sesuai hasil analisis dan ketentuan yang

    berlaku;

    e. melaksanakan penyusunan penyiapan anggaran kas serta

    penyusunan SPD untuk sesuai ketentuan yang berlaku;

    f. melaksanakan penerimaan, pemeriksaan dan penerbitan SPM

    dan SP2D Perangkat Daerah (PD) sesuai permintaan dan

    ketentuan yang berlaku;

  • 11

    g. melaksanakan pemeriksaan ketersediaan dana dan kesesuaian spesimen tanda tangan para pejabat sesuai dengan data,

    anggaran daerah dan pagu APBD sesuai ketentuan yang berlaku;

    h. melaksanakan pembukaan rekening penerimaan, pengeluaran

    dan penyiapan bukti asli kepemilikan kekayaan daerah sesuai

    ketentuan yang berlaku;

    i. mengevaluasi pelaksanaan tugas Kepala Sub di Bidang

    Perbendaharaan berdasarkan capaian kinerja dan ketentuan

    yang berlaku;

    j. menyelia pelaksanaan tugas Kepala di Bidang Perbendaharaan

    sesuai ketentuan yang berlaku;

    k. melaporkan pelaksanaan tugas Bidang Perbendaharaan sesuai

    pencapaian/target kinerja; dan

    l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

    pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

    5. Kepala Bidang Akuntansi

    (1) Kepala Bidang Akuntansi mempunyai tugas memimpin dan

    melaksanakan operasional Akuntansi meliputi penyiapan

    penyusunan kebijakan teknis, penyiapan pelaksanaan tugas

    dukungan teknis, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

    tugas dukungan teknis serta pembinaan dan pelaksanaan teknis

    penyelenggaraan fungsi–fungsi penunjang urusan evaluasi dan

    pelaporan keuangan serta kebijakan akuntansi serta TPTGR, BLUD

    dan BUMD, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

    berlaku.

    (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

    Kepala Bidang Akuntansi mempunyai fungsi:

    a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis Akuntansi;

    b. penyiapan pelaksanaan tugas dukungan teknis akuntansi;

    c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

    dukungan teknis akuntansi;

  • 12

    d. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan akuntansi; dan

    e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

    dengan tugas dan fungsinya.

    (3) Uraian tugas Kepala Bidang Akuntansi adalah sebagai berikut:

    a. merencanakan operasional Bidang Akuntansi berdasarkan

    rencana strategis Badan dan ketentuan yang berlaku;

    b. membagi tugas kepada Kepala Sub di Bidang Akuntansi

    berdasarkan rencana kerja;

    c. mengatur pelaksanaan tugas Kepala Sub di Bidang Akuntansi

    sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan;

    d. melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis bidang

    akuntansi sesuai hasil analisis data dan ketentuan yang berlaku;

    e. melaksanakan penyusunan bahan pengelolaan sistem akuntansi

    Pemerintah Daerah sesuai ketentuan yang berlaku;

    f. melaksanakan penyusunan laporan triwulan, realisasi

    semesteran, prognosis dan laporan keuangan daerah sesuai

    ketentuan yang berlaku;

    g. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan

    teknis akuntansi bagi SKPD sesuai kebutuhan dan ketentuan

    yang berlaku;

    h. mengevaluasi pelaksanaan tugas Kepala Sub di Bidang

    Akuntansi berdasarkan capaian kinerja sesuai ketentuan yang

    berlaku;

    i. menyelia pelaksanaan tugas Kepala Sub di Bidang Akuntansi

    sesuai ketentuan yang berlaku;

    j. melaporkan pelaksanaan tugas Bidang Akuntansi sesuai

    pencapaian/target kinerja; dan

    k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

    pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

  • 13

    6. Kepala Bidang Aset

    (1) Kepala Bidang Aset mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan

    operasional Aset meliputi penyiapan penyusunan kebijakan teknis,

    penyiapan pelaksanaantugas dukungan teknis, pemantauan,

    evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis serta

    pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi–fungsi penunjang,

    urusan analisa kebutuhan, pengamanan, penyimpanan,

    pemeliharaan, penatausahaan dan penghapusan aset berdasarkan

    peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

    Kepala Bidang Aset mempunyai fungsi:

    a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengelolaan aset;

    b. penyiapan pelaksanaan urusan pengelolaan aset;

    c. pembinaan dan pelaksanaan teknis penyelenggaraan fungsi-

    fungsi penunjang urusan pengelolaan aset;

    d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

    pengelolaan aset; dan

    e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

    dengan tugas dan fungsinya.

    (3) Uraian tugas Kepala Bidang Aset adalah sebagai berikut:

    a. merencanakan operasional Bidang Aset berdasarkan rencana

    strategis badan dan ketentuan yang berlaku;

    b. membagi tugas kepada Kepala Sub di Bidang Aset berdasarkan

    rencana kerja;

    c. mengatur pelaksanaan tugas Kepala Sub di Bidang Aset sesuai

    dengan tanggung jawab yang diberikan;

    d. melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis

    pengelolaan aset sesuai hasil analisis data dan ketentuan yang

    berlaku;

    e. melaksanakan koordinasi, fasilitasi, dan penyelenggaraan

    perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,

    penyaluran, penggunaan, penatausahaan, pemanfaatan,

    pengamanan, pemeliharaan, penilaian, penghapusan,

  • 14

    pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan, pengendalian, pembiayaan dan tuntutan ganti rugi sesuai ketentuan yang

    berlaku;

    f. melaksanakan pengolahan, penghimpunan dan penelitian

    aturan-aturan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas Bidang

    Aset sesuai ketentuan yang berlaku;

    g. melaksanakan kebijakan pengelolaan asset daerah sesuai

    ketentuan yang berlaku;

    h. melaksanakan dan menyelenggarakan pemutakhiran data asset

    daerah dan pencatatan dan pelaporan asset daerah sesuai

    ketentuan yang berlaku;

    i. mengevaluasi pelaksanaan tugas Kepala Sub di Bidang Aset

    berdasarkan capaian kinerja;

    j. menyelia pelaksanaan tugas Kepala Sub di Bidang Aset sesuai

    ketentuan yang berlaku;

    k. melaporkan pelaksanaan tugas Bidang Aset sesuai

    pencapaian/target kinerja; dan

    l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

    pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

  • 15

  • 16

    Sumber Daya Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banggai mencakup beberapa Faktor Startegi dan berpengaruh

    terhadap Kinerja SKPD, untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

    BPKAD Kabupaten Banggai didukung oleh sumber daya Manusia yang

    terdiri dari :

    a) Sumber Daya Aparatur

    Pegawai Negeri Sipil sebagai Aparatur pelaksana tugas pelayanan di bidang

    Pemerintahan khususnya Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, oleh karena

    itu di dalam melaksanakan tugas Kualifikasi, pengetahuan, keterampilan, serta

    sikap dan perilaku sangat mempengaruhi kinerja SKPD didalam melaksanakan

    pelayanan.

    Keadaan Pegawai Negeri Sipil pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

    Daerah Kabupaten Banggai berjumlah 90 orang dengan rincian sebagai berikut

    :

    Jumlah Pegawai Organik : 64 Orang

    Jumlah Pegawai Non Organik / Honor : 26 Orang

    Perubahan ini terjadi akibat dari perubahan struktur organisasi

    Pemerintah Daerah yaitu Perda Nomor : 04 Tahun 2014 tentang Organisasi

    Perangkat Daerah Kabupaten Banggai sehingga fungsi pendapatan yang

    bersumber dari pajak daerah dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten

    Banggai sehingga sebagian sarana dan sumber daya manusia juga diberikan

    kepada Dinas tersebut untuk menunjang pelaksanaan tugasnya; oleh karena itu

    diupayakan pemenuhan kebutuhan sumberdaya manusia, dan gedung untuk

    menjalankan kebijakan tersebut, sehingga saat ini dilakukan dengan

    mengoptimalkan prasarana dan sumberdaya yang ada.

  • 17

    Tabel 1.1 : Kondisi Umum Pegawai BPKAD Kab. Banggai berdasarkan Jenis Kelamin

    No Bagian/Bidang Jenis Kelamin (Org)

    Jumlah Perempuan Laki-laki

    1 Fungsional - 2 2

    2 Sekretariat 12 2 14

    3 Bidang Anggaran 5 2 7

    4 Bidang Aset 6 5 11

    5 Bidang Akuntansi 8 2 11

    6 Bidang Perbendaharaan 11 9 20

    7 Non Organik 10 16 26

    J u m l a h 52 38 90

    Persentase 57,78 42,22 100

    Gambar 1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    18

    Perempuan Laki-laki

  • 18

    Tabel. 1.2 : Kondisi Umum Pegawai BPKAD Kab. Banggai berdasarkan Golongan

    No Bagian/Bidang Golongan (Org) Jumlah

    IV III II I

    1 Fungsional 1 1 2

    2 Sekretariat 2 7 5 14

    3 Bidang Anggaran 1 6 7

    4 Bidang Aset 1 7 3 11

    5 Bidang Akuntansi 1 8 1 10

    6 Bidang Perbendaharaan 1 10 9 20

    J u m l a h 7 39 18 64

    Persentase 10,94 60,94 28,12 100

    Gambar 2 Jumah Pegawai Berdasarkan Golongan

    10,94%

    60,94%

    28,12%

    Gbr. 2. Berdasarkan Golongan

    Gol. IV

    Gol. III

    Gol. II

  • 19

    Tabel 1.3 : Kondisi Umum Pegawai BPKAD Kab. Banggai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal

    No Bagian/Bidang Tingkat Pendidikan (Org)

    Jumlah S2 S1 D3 SMA

    1 Fungsional 1 1 2

    2 Sekretariat 2 7 5 14

    3 Bidang Anggaran 7 7

    4 Bidang Aset 8 2 1 11

    5 Bidang Akuntansi 2 5 1 2 10

    6 Bidang Perbendaharaan 10 1 9 20

    7 Non Organik 14 12 26

    J u m l a h 5 52 4 29 90

    Persentase 5,56 57,78 4,44 32,22 100

    Gambar 3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    S2 S1 D3 SMA

    5,55%

    57,78%

    4,44%

    32,22%

    S2 S1 D3 SMA

  • 20

    Tabel 1.4 : Kondisi Umum Pegawai BPKAD Kab. Banggai berdasarkan Status Kepegawaian

    No Bagian/Bidang

    Status Kepegawaian

    (Org) Jumlah

    PNS Honorer

    1 Fungsional 2 2

    2 Sekretariat 14 1 15

    3 Bidang Anggaran 8 4 12

    4 Bidang Aset 11 6 17

    5 Bidang Akuntansi 10 2 12

    6 Bidang Perbendaharaan 20 4 24

    J u m l a h 64 26 90

    Persentase 71,11 28,89 100

    Gambar 4 Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian

    PNS71,11%

    Honorer28,89%

    Gbr. 4. Berdasarkan Status Kepegawaian

    PNS Honorer

  • 21

    Tabel 1.5 : Kondisi Umum Pegawai BPKAD Kab. Banggai berdasarkan Jabatan Struktural dan Fungsional

    No Bagian/Bidang

    Jabatan (Org) Jumlah

    Eselon

    II

    Eselon

    III

    Eselon

    IV

    Fungsional Staf

    1 Fungsional 2 2

    2 Sekretariat 1 1 3 10 15

    3 Bidang Anggaran 1 3 7 11

    4 Bidang Aset 1 3 13 17

    5 Bidang Akuntansi 1 3 8 12

    6 Bidang Perbendaharaan 1 3 20 24

    J u m l a h 1 5 15 2 58 81

    Persentase 1,23% 6,17% 18,52% 2,47% 71,60% 100

    Gambar 5 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan Struktural dan Fungsional

    Eselon II

    Eselon III

    Eselon IV

    Fungsional

    Staf

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    PNS yang menduduki Jabatan Struktural & Staf

    1

    5

    152

    58

    Gbr. 5. Berdasarkan Jabatan Struktural dan Fungsional

    Eselon II Eselon III Eselon IV Fungsional Staf

  • 22

    Tabel 1.6 : Kondisi Umum Pegawai BPKAD Kab. Banggai berdasarkan Tingkat Diklat Struktural

    No Bagian/Bidang

    Diklat (Org)

    Jumlah PIM

    II

    PIM

    III

    PIM

    IV

    Belum

    Ikut

    Diklat

    1 Fungsional 1 1 2

    2 Sekretariat 1 1 3 5

    3 Bidang Anggaran 1 1 2 4

    4 Bidang Aset 3 1 4

    5 Bidang Akuntansi 4 4

    6 Bidang Perbendaharaan 2 2 4

    J u m l a h 1 3 11 8 23

    Persentase 4,35 13,04 47,83 34,78 100

    Gambar 6 Jumlah PNS BPKAD yang telah mengikuti Diklat Struktural

    Semua data kondisi umum pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

    Daerah Kabupaten Banggai diperoleh berdasarkan kondisi pegawai pada tahun

    2018.

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    Belum

    PIM II

    PIM III

    PIM IV

    8

    13

    11

    Gbr. 6. PNS yang telah mengikuti Diklat Struktural

  • 23

    b) Sarana dan Prasarana

    Sarana dan Prasarana yang mendukung pelaksanaan tupoksi Badan

    Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banggai dalam rangka

    mencapai sasaran yang ditetapkan. Adapun sarana dan prasarana yang ada pada

    Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Banggai adalah sebagai berikut:

    Tabel 1.7 : Sarana dan Prasarana pada BPKAD Kab. Banggai Tahun 2019

    No Nama Barang Satuan Jumlah

    1 Bangunan Gedung Kantor Permanen Paket 1

    2 Kendaraan Roda Empat Unit 5

    3 Kendaraan Roda Dua Unit 23

    4 Komputer Unit 65

    5 Laptop Unit 40

    6 Printer Unit 70

    7 Kamera Digital Unit 5

    8 Hardisk Esternal Unit 23

    9 Scanner Unit 8

    10 Lemari Unit 41

    11 Kursi Pejabat Unit 18

    12 Meja Pejabat Unit 24

    13 AC Standing Unit 5

    14 AC Split Unit 12

    15 Sound System Set 4

    16 Mesin Ketik Unit 3

    17 Brankas Unit 3

    18 Kursi Putar Unit 5

    19 Kursi Staf Unit 63

    20 Meja Staf Unit 61

    21 Proyektor / Infokus Unit 4

    22 UPS Unit 12

    23 Server Unit 6

    24 Mesin Absensi Pegawai Unit 2

    Total 503

  • 24

    1.3. Pendapatan dan Pembiayaan Rincian pendapatan dan pembiayaan yang terdapat pada Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Daerah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

    Kabupaten Banggai Tahun 2019, secara singkat tersaji dalam table berikut :

    TABEL 1.8

    PENDAPATAN

    NO URAIAN JUMLAH KET.

    1 2 3 4

    1. PAD TA. 2019

    Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang di

    Pisahkan

    Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

    Rp. 2.830.645.594,00

    Rp. 8.310.459.383,24

    2. DANA PERIMBANGAN TA. 2019

    Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

    Dana Alokasi Umum

    Dana Alokasi Khusus

    Rp. 298.158.180.803,00

    Rp. 909.543.487.000,00

    Rp. 281.913.063.000,00

    3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

    Pendapatan Hibah

    Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan

    Pemerintah Daerah Lainnya

    Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

    Bantuan Keuangan dari Provinsi atau

    Pemerintah Daerah Lainnya

    Rp. 64.288.200.000,00

    Rp. 43.276.156.544,00

    Rp. 278.147.640.000,00

    Rp. 345.000.000,00

    Jumlah PAD BPKAD Rp. 1.886.812.832.324,24

    1.4. Isu Strategis

    Isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi Badan

    Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah adalah kondisi atau hal yang harus

    diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan karena dampaknya

    signifikan bagi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di masa

    mendatang. Kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila

    tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar, atau apabila

    tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan

    kualitas layanan dalam jangka panjang. Dalam menentukan isu-isu strategis

    ditempuh melalui :

  • 25

    1. Metode forum Foccussed Group Discussion (FGD) dengan dihadiri oleh para stakeholder; dan atau SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banggai

    2. Situasi, kondisi yang terjadi atau perkembangan terkini

    3. Terdapatnya perubahan regulasi, baik terkait pengelolaan keuangan dan

    aset daerah

    4. Isu-isu nasional terkait sasaran reformasi birokrasi terhadap 8 (delapan)

    area perubahan yaitu :

    1) Mental aparatur dan manajemen perubahan

    2) Pengawasan

    3) Akuntansi

    4) Akuntabilitas

    5) Kelembagaan

    6) Tata Laksana

    7) SDM ASN

    8) Peraturan Perundang-undangan

    9) Pelayanan Publik

    Isu Strategis Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dapat diidentifikasi

    sebagai berikut :

    Lingkup Pengelolaan Keuangan Daerah

    Mekanisme/sistem pengelolaan keuangan daerah masih belum tertata

    dan terintegrasi dalam satu sistem yang terpadu dari mulai perencanaan,

    penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan hingga

    pelaporan/pertanggungjawaban sebagai upaya pengelolaan keuangan

    yang transparan, akuntabel, efektif dan efisien. Saat ini proses

    penganggaran sampai dengan pelaporan yang sudah menggunakan

    aplikasi SIMDA namun belum ter-koneksi dengan SKPD di lingkungan

    Pemerintah Kabupaten Banggai;

    Memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

    Standar Akuntansi Pemerintahan serta aturan teknis yang dituangkan

    dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013, maka

    Pemerintah Daerah harus menyusun Laporan Keuangan Daerah yang

    telah berbasis Akrual sejak tahun 2015.

  • 26

    Namun demikian dalam penerapan SAP berbasis akrual dari hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI) terhadap Laporan

    Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Tahun 2016, terdapat

    beberapa cacatan yaitu: Belum sepenuhnya Pemerintah Kabupaten

    Banggai menerapkan sistem akuntansi berbasis akrual sesuai ketentuan,

    namun di tahun 2017 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

    Kabupaten Banggai sudah mulai menerapkannya;

    Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi terhadap realisasi anggaran

    belanja daerah dilaksanakan oleh Tim Evaluasi dan Pengawasan

    Realisasi Anggaran (TEPRA) Kabupaten Banggai;

    Memenuhi amanat Permendagri Nomor 15 tahun 2008 sebagaimana

    telah diubah dengan Permendagri Nomor 67 Tahun 2011 tentang

    Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG), maka

    pada tahun 2017 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah telah

    memiliki kegiatan yang dilengkapi dengan dokumen Gender Analysis

    Pathway ( GAP) dan Gender Budget Statement ( GBS )

    Lingkup Pengelolaan Aset Daerah

    Penatausahaan, pengelolaan aset dan barang milik daerah belum berjalan

    optimal dalam upaya menghasilkan sistem informasi pengelolaan

    barang daerah yang transparan, akuntabel, efektif dan efisien;

    Sarana dan prasarana penunjang kegiatan di lingkup pengelolaan aset

    daerah masih relatif terbatas, sementara intensitas kerja dan mobilitas

    personil sangat tinggi;

    1.5. Landasan Hukum

    Adapun Landasan Hukum penyusunan Laporan Kinerja Instansi

    Pemerintah (LKjIP) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Banggai

    tahun 2017 adalah sebagai berikut:

    1. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

    PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator

    KinerjaUtama di Lingkungan Instansi Pemerintah;

    2. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

    Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

  • 27

    Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

    3. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah;

    4. Permendagri No. 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua Permendagri

    Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

    5. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor :

    239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan dan Pelaporan

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

    6. Surat Bupati Banggai Banggai Nomor : 061/0094/Bag. Org Tanggal 17

    Januari 2020 perihal Permintaan Laporan Kinerja Intastansi Pemerintah

    (LKjIP) Tahun 2019

    1.6. Sistematika Penulisan

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Pengelolaan Keuangan dan

    Aset Daerah Kabupaten Banggai disusun dengan sistematika sebagai berikut :

    Bab I Pendahuluan

    Pada Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi , dengan penekanan kepada

    aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (Strategic Issued) yang

    sedang dihadapi organisasi.

    Bab II Perencanaan Kinerja

    Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang

    bersangkutan.

    Bab III Akuntabilitas Kinerja

    A. Capaian kinerja organisasi, pada sub bab ini disajikan capaian kinerja

    organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi

    sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan

    kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai

    berikut :

    B. Realisasi Anggaran, pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang

    digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi

    sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja.

  • 28

    Bab IV Penutup Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta

    langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk

    meningkatkan kinerjanya.

    Lampiran :

    1. Perjanjian Kinerja

    2. Lain – lain yang dianggap perlu

  • 29

    BAB II

    PERENCANAN KINERJA

    Dalam rangka pelaporan keuangan dan kinerja Instansi Pemerintah

    sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

    Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, maka terbitlah Peraturan

    Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

    Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

    SAKIP adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat,

    prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran,

    pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja

    pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan

    kinerja instansi pemerintah. Penyelenggaraan SAKIP dilaksanakan untuk

    penyusunan Laporan Kinerja yang sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundang-undangan.

    Penyelenggaraan SAKIP dilaksanakan secara selaras dan sesuai dengan

    penyelenggaraan Sistem Akuntansi Pemerintahan dan tata cara pengendalian

    serta evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan.

    Komponen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

  • 30

    Berikut adalah dokumen-dokumen dalam penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana dalam

    Gambar 2.10.

    2.1 Rencana Strategis

    Rencana Strategis (Renstra) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

    Daerah Kabupaten Banggai merupakan pedoman rencana jangka 5 (lima) tahun

    yang akan dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

    Kabupaten Banggai yang berisi strategi yang telah dipilih untuk melaksanakan

    tugas dan fungsi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

    Banggai melalui berbagai kebijakan, program dan kegiatan. Renstra selanjutnya

    dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) dan dioperasionalkan melalui

    Rencana Kinerja Tahunan (RKT).

    RPJMD

    RENCANA STRATEGIS

    RENCANA KERJA TAHUNAN

    PERJANJIAN KINERJA

    LKJiP

    RENCANA KERJA

    DAN ANGGARAN

  • 31

    Rencana Kinerja

    Dengan diberlakukannya Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka penyusunan Rencana Strategis

    merupakan langkah awal untuk dijabarkan secara rutin sampai kepada

    pengukuran Kinerja Instansi Pemerintah. Oleh karenanya seluruh jajaran Badan

    Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Banggai menyadari sepenuhnya

    bahwa penyusunan Rencana Strategis merupakan kebutuhan nyata untuk

    menghadapai persoalan yang dihadapi maupun untuk mengantisipasi

    perubahan yang terjadi.

    Rencana Stratejik Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah

    (BPKAD) Kabupaten Banggai periode 2017 – 2021 telah mengacu pada Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang telah ditetapkan oleh

    Pemerintah Kabupaten Banggai.

    Tabel 2.1 Tentang Rencana Strategis BPKAD Kab. Banggai

    Tahun 2017 – 2021 Visi : Mewujudkan Kabupaten Banggai Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi,

    Pertanian dan Kemaritiman Berbasis Kearifan Lokal dan Budaya

    Misi : Menciptakan Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Pemerintahan

    yang Berwibawa

    NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS

    INDIKATOR KINERJA

    TARGET PROG.

    1 2 3 4 5

    1 Meningkatkan Kapasitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

    Meningkatnya Kualitas dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

    Ketepatan Waktu Penyusunan Rancangan APBD dan APBD

    Perubahan

    Tepat Waktu

    Tepat Waktu

    Tepat Waktu

    Tepat Waktu

    Tepat Waktu

    Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

    Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa

    Persentase Penyerapan Keuangan Daerah yang Sesuai Target

    90 % 95% 100% 100% 100% Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

    Opini BPK

    Terhadap

    LKPD

    WTP WTP WTP WTP WTP Peningkatan dan Pengembangan

  • 32

    Pengelolaan Keuangan Daerah

    Persentase

    Data Aset yang Akurat

    90 % 95% 100% 100% 100% Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

    Pengelolaan Barang Daerah

    2.1.1 Visi

    Pernyataan Visi BPKAD Kabupaten Banggai sepenuhnya mengacu pada

    pernyataan Visi Rencana Strategi Kabupaten Banggai. Hal ini dapat dipahami

    mengingat BPKAD Kabupaten Banggai merupakan bagian integral dari

    pemerintah Kabupaten Banggai. Sudah selayaknya Visi BPKAD Kabupaten

    Banggai mendukung pemenuhan visi Renstra Kabupaten Banggai. Dalam

    konteks tugas dan fungsi BPKAD Kabupaten Banggai ini dapat dikerangkakan

    dengan diwujudkannya peningkatan akuntabilitas publik, transparansi dan

    adanya partisipasi segenap jajaran manajemen pemerintahan dan masyarakat.

    Berdasarkan Visi tersebut, maka BPKAD Kabupaten Banggai telah

    mendukung Visi Pemerintah Kabupaten Banggai sebagai upaya mewujudkan

    pemerintahan yang baik dan bersih menuju pemerintahan yang berwibawa.

    Adapun Visi Pemerintahan Kabupaten Banggai :

    2.1.2. Misi

    Terwujudnya visi yang dikemukakan pada bagian sebelumnya

    merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh segenap personil BPKAD

    Kabupaten Banggai sebagai bentuk nyata dari visi tersebut, maka ditetapkanlah

    misi BPKAD yang menggambarkan hal yang seharusnya terlaksana, sehingga hal

  • 33

    yang masih abstrak terlihat pada visi akan lebih nyata pada misi tersebut. Lebih jauh, pernyataan misi BPKAD Kabupaten memperlihatkan kebutuhan apa yang

    hendak dipenuhi oleh Organisasi, siapa yang memiliki kebutuhan tersebut dan

    bagaimana organisasi memenuhi kebutuhan tersebut.

    BPKAD Kabupaten Banggai telah berusaha mewujudkan misi Pemerintah

    Kabupaten Banggai sesuai misi yang pertama yaitu :

    2.1.3 Tujuan dan Sasaran

    Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, Badan Pengelolaan

    Keuangan dan Aset Daerah menetapkan tujuan yang akan dicapai oleh

    organisasi dalam jangka waktu sampai tahun 2019.

    Tujuan

    Tujuan merupakan penjabaran secara lebih nyata dari perumusan visi

    dan misi. 1 (satu) tujuan strategis Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

    tersebut adalah sebagai berikut :

    “ Meningkatkan Kapasitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah”

    Sasaran

    Sasaran strategis Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

    Kabupaten Banggai adalah sebagai berikut :

    “Meningkatnya Kualitas dan Akuntabilitas

    Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah”

    Sasaran stratejik Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

    Banggai merupakan penjabaran dari misi dan tujuan yang telah ditetapkan, yang

    menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan dalam kurun waktu 5 tahun dan

    “ Menciptakan Pemerintahan yang Baik dan

    Bersih Menuju Pemerintahan yang Berwibawa “

  • 34

    dialokasikan secara tahunan melalui serangkaian kegiatan yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam suatu rencana kinerja. Penetapan sasaran stratejik ini

    diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan alokasi

    sumber daya organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi tiap–tiap

    tahun untuk kurun waktu 5 tahun.

    Sasaran stratejik Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

    Banggai merupakan bagian integral dalam proses perencanaan stratejik dan

    merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapaian

    kinerja secara lebih menjamin suksesnya pelaksanaan rencana jangka panjang

    yang sifatnya menyeluruh yang berarti menyangkut keseluruhan satuan kerja

    dilingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banggai.

    Sasaran–sasaran yang ditetapkan sepenuhnya mendukung pencapaian tujuan

    stratejik yang terkait. Dengan demikian, apabila seluruh sasaran yang

    ditetapkan telah dicapai, diharapkan bahwa tujuan stratejik terkait juga telah

    dapat dicapai.

    Kemudian pada masing–masing sasaran ditetapkan program yang akan

    dijalankan untuk mencapai sasaran terkait. Sama seperti sasaran terhadap

    tujuan, program–program yang ditetapkan sepenuhnya mendukung pencapaian

    sasaran yang terkait. Secara keseluruhan sasaran dan program Badan

    Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banggai dapat dijabarkan

    sebagai berikut :

    2.4. Perjanjian Kinerja

    Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari

    pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih

    rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan

    indikator kinerja.

    Perjanjian Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan

    indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah

    ditetapkan dalam Rencana Strategis Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

    Daerah Kabupaten Banggai. Perjanjian Kinerja merupakan penjabaran dari

    sasaran dan program dalam Rencana Strategis, yang akan dilaksanakan melalui

    berbagai kegiatan tahunan. Di dalam Perjanjian Kinerja ditetapkan rencana

  • 35

    capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.

    Perjanjian Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai

    dalam tahun yang bersangkutan, indikator kinerja sasaran dan rencana

    capaiannya, program, kegiatan serta rencana capaiannya. Perjanjian Kinerja

    sendiri pada dasarnya adalah komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji

    untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun

    tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.

    Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas

    kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang

    seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan

    demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang

    dihasilkan dari kegiatan-kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud

    kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

    Tujuan penyusunan Perjanjian Kinerja adalah antara lain :

    1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah

    untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja

    Aparatur;

    2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;

    3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan dan

    sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan/sanksi;

    4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi

    dan supervisi atas perkembangan / kemajuan kinerja penerima amanah;

    5. Sebagai dasar dalam penetapan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP);

    Perjanjian Kinerja disusun setelah suatu instansi pemerintah telah

    menerima Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun berkenaan.

    Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banggai telah

    menyusun perjanjian kinerja tahun 2019 sesuai dengan kedudukan, tugas pokok

    dan fungsi yang ada, mulai eselon II, eselon III, eselon IV sampai dengan unsur

    pelaksana (staf).

  • 36

    2.5. Indikator Kinerja Utama (IKU) Berikut ini adalah Indikator Kinerja Utama Badan Pengelolaan Keuangan

    dan Aset Daerah Tahun 2019 sebagaimana tertuang dalam tabel dibawah ini;

    Tabel 2.5

    IKU Kepala BPKAD Kabupaten Banggai Tahun 2019

    NO SASARAN

    PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

    1 2 3 4 5

    1 Meningkatnya Kualitas dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

    Ketepatan Waktu Penyusunan Rancangan APBD dan APBD Perubahan

    Hari Tepat Waktu

    Persentase Penyerapan Keuangan Daerah yang Sesuai Target

    % 100%

    Opini BPK Terhadap LKPD Opini WTP

    Persentase Data Aset yang Akurat

    % 100%

    2.6. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

    Untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

    dioperasionalkan melalui program dan kegiatan. Program Badan

    Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah adalah sebagai berikut :

    a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

    1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

    2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

    3. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

    4. Penyediaan Alat Tulis Kantor

    5. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

    6. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan

    Kantor

    7. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

    8. Penyediaan Makanan dan Minuman

  • 37

    9. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 10. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah

    11. Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran

    b) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

    1. Perlengkapan Gedung Kantor

    2. Peralatan Gedung Kantor

    3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

    4. Pemeliharaan Ruti/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor

    5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor

    6. Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Sistem

    Informasi

    c) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

    1. Pendidikan dan Pelatihan Formal

    2. Pembinanaan dan Pemantauan Kerja Aparatur

    d) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

    Kinerja dan Keuangan

    1. Penyusunan Laporan Capaian KInerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja

    SKPD

    2. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran

    3. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

    4. Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Anggaran SKPD

    5. Penyusunan Dokumen RKBU Perangkat Daerah

    6. Penyusunan Laporan Inventarisasi Aset Pemerintah Kabupaten

    Banggai (OPD)

    e) Program Pengembangan Sistem Informasi/Data

    1. Penyediaan data dan Updating Data dan Informasi Perangkat

    Daerah

    f) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan

    Daerah

    1. Penyusunan Analisa Standar Belanja

  • 38

    2. Penyusunan Standar Harga Satuan 3. Penyusunan Sitem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

    4. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang APBD

    5. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Perubahan

    APBD

    6. Sosialisasi Paket Regulasi Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

    7. Peningkatan Manajemen Aset/Barang Daerah

    8. Penatausahaan Barang Daerah

    9. Penyusunan Standar Pelayanan Publik

    10. Penatausahaan Keuangan PD

    11. Penatausahaan Keuangan SKPKD

    12. Fasilitasi dan Penyediaan data BPKAD dan Realisasi Bantuan

    Keuangan

    13. Fasilitasi dan Penausahaan TPTGR

    14. Pengembangan dan Pengendalian Sistem Informasi Manajemen

    Keuangan Daerah

    15. Penyelenggaran Progrsm Kerja Tim Pertimbangan Dana Subsidi,

    Hibah dan Bantuan Sosial

    16. Penelitian RKA/RKPA dan DPA/DPPA PD

    17. Pengelolaan Penyaluran Dana Bantuan Keuangan

    18. Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati Tentang Pergeseran

    Anggaran Mendahui Penetapan APBD

    19. Asistensi, Verifikasi dan Pengentrian Data Anggaran PD dalam

    Rangka Penelitian SPD

    20. Penelitian/ Verifikasi Kelengkapan SPM PD dalam rangka

    Penertiban SP2D

    21. Monitoring dan Pembinaan tuga Bendahara Pengeluaran dan

    Bendahara Penerimaan

    22. Penyusunan Laporan Arus Kas

    23. Penausahaan Administrasi Kas Umum Daerah

  • 39

    24. Bimtek Penausahaan Keuangan PD 25. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran Daerah

    26. Rekonsiliasi Data dan Penyusunan Laporan Penerimaan Kas Daerah

    serta Peyerapan Anggaran dengan Unit Kerja dan Instansi Terkait

    27. Fasilitasi dan Penatausahaan DPA/DPPA PD

    28. Verifikasi dan Finalisasi Daftar Gaji PNS

    29. Sosialisasi Pengajian PNS

    30. Peningkatan dan Pengembangan SDM Penyusun Laporan Keuangan

    31. Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban APBD

    32. Penyusunan Laporan Keuangan Per Triwulan

    33. Rekonsiliasi Realisasi APBD

    34. Pembinaan dan Pengendalian SPJ OPD

    35. Pembinaan Kebijakan dan Sistem Akuntansi PD

    36. Pembinaan dan Pengendalian Anggaran OPD

    g) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa

    1. Penyusunan Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa

    h) Program Pengelolaan Barang Daerah

    1. Pensertifikatan Tanah Aset Pemerintah Daerah

    2. Penyelenggaraan Administrasi Barang Daerah

    3. Penyusunan Laporan Inventarisasi, Evaluasi dan Pengelolaan Aset

    Daerah

    4. Penghapusan Aset/Barang Milik Daerah

    5. Pembinaan Penyimpan/Pengurus Barang Daerah

    6. Penyusunan Laporan Realisasi Pengadaan dan Distribusi Aset

    Daerah

    7. Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan dan Pengelolaan Aset

    Daerah

    8. Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Daerah

  • 40

    Tabel 2.3 Program dan Anggaran BPKAD 2019 NO PROGRAM ANGGARAN

    1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp 2.597.196.878,00

    2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur

    Rp 347.643.568,00

    4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

    Rp 94.480.000,00

    5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

    Rp 73.916.775,00

    6. Program Pengembangan Sistem Informasi/Data Rp 2.600.000,00 7. Program Peningkatan dan Pengembangan

    Pengelolaan Keuangan Daerah Rp 2.977.148.262,75

    8. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan

    Keuangan Desa Rp 2.945.275,00

    9.

    Program Pengelolaan Barang Daerah Rp 791.510.940,00

    Total Rp. 6.887.441.698,75

  • 41

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

    Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan,

    badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan

    atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang

    berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah.

    Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selaku pengemban

    amanah masyarakat Kabupaten Banggai berkewajiban melaporkan seluruh

    penyelenggaraan tugas secara akuntabel melalui penyajian Laporan

    Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Banggai yang dibuat sesuai

    ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mengenai

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Kepala LAN Nomor

    239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman

    Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

    Laporan tersebut di atas memberikan gambaran mengenai tingkat

    pencapaian Sasaran dan Program/kegiatan, baik keberhasilan-keberhasilan

    kinerja yang telah dicapai maupun kegagalan pada tahun 2019.

    A. Analisis Capaian

    3.1. Membandingkan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2019

    Tabel 3.1.

    Target dan Realisasi Tahun 2019

    No Uraian Program/Keg. Target

    (Rp)

    Realisasi

    Rp %

    BELANJA

    1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 18.152.831.847,34 12.721034.015 70,07

    Belanja Pegawai 18.152.831.847,34 12.721.034.015 70,07

    Belanja Gaji dan Tunjangan 11.563.684.520 6.805.528.618 58,85

    Gaji Pokok PNS/Uang

    Representasi 3.123.238.300 2.812.530.364 90,05

    Tunjangan Keluarga 230.207.688 230.022.524 99,91

    Tunjangan Jabatan 216.565.750 214.270.000 98,93

  • 42

    Tunjangan Fungsional 29.193.000 28.860.000 98,85 Tunjangan Fungsional Umum 102.780.250 101.685.000 98,93

    Tunjangan Beras 144.220.809 143.464.020 99,47

    Tunjangan PPh/Tunjangan

    Khusus

    1.853.232 1.607.264 86,72

    Pembulatan Gaji 45.425 45.155 99,40

    Jaminan Kecelakaan Kerja 1.390.374.298 818.931.914 58,90

    Jaminan Kematian 4.171.122.895 2.375.816.314 56,95

    Jaminan Kesehatan 2.154.082.873 78.296.063 36,34

    Belanja Tambahan

    Penghasilan PNS

    6.589.147.327,34 5.915.505.397 89,77

    Tambahan Penghasilan 6.589.147.327,34 5.915.505.397 89,77

    2 BELANJA LANGSUNG 6.887.441.698,75 6.603.865.690 95,88

    01 Program Pelayanan

    Administrasi

    Perkantoran

    2.597.196.878 2.433.705.045 93,71

    01.01 Keg. Penyediaan Jasa

    Surat Menyurat 12.192.000 11.568.000 95,00

    01.02 Keg. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber

    Daya Air dan Listrik

    231.500.000 180.962.169 78,17

    01.08 Keg. Penyediaan Jasa

    Kebersihan Kantor 66.509.900 66.213.623 99,55

    01.10 Keg. Penyediaan Alat Tulis Kantor

    82.368.500 82.368.450 100

    01.11 Keg. Penyediaan

    Barang Cetakan dan Penggandaan

    55.200.000 54.450.000 98,64

    01.12 Keg. Penyediaan

    Komponen Instalasi Listrik/Penerangan

    Bangunan Kantor

    30.429.000 30.393.068 99,88

    01.15 Keg. Penyediaan Bahan Bacaan dan

    Peraturan

    Perundang-undangan

    7.500.000 7.472.932 99,64

    01.17 Keg. Penyediaan

    Makanan dan

    Minuman

    39.520.000 27.038.371 68,42

    01.18 Keg. Rapat-rapat

    Koordinasi dan

    Konsultasi ke Luar

    Daerah

    1.030.885.000 1.026.989.010 99,62

    01.19 Keg. Rapat-rapat

    Koordinasi dan

    Konsultasi Dalam

    Daerah

    142.792.478 142.422.430 99,74

    01.20 Keg. Penyediaan Jasa

    Administrasi

    Perkantoran

    898.300.000 803.826.992 89,48

    02. Program

    Peningkatan Sarana dan Prasarana

    Aparatur

    347.643.568 308.224.566 88,66

  • 43

    02.07 Keg. Perlengkapan Gedung Kantor 31.930.000 29.938.819 93,76

    02.09 Keg. Peralatan Gedung Kantor

    199.386.750 181.820.880 91,2

    02.24 Keg. Pemeliharaan

    Rutin/Berkala Kendaraan

    Dinas/Operasional

    82.000.000 74.168.148 90,45

    02.26 Keg. Pemeliharaan Ruti/Berkala

    Perlengkapan

    Gedung Kantor

    15.326.818 15.305.455 99,86

    02.28 Keg. Pemeliharaan

    Rutin/Berkala

    Peralatan Gedung

    Kantor

    14.000.000 6.991.264 49,94

    02.32 Keg. Pemeliharaan

    Rutin/Berkala

    Sarana dan

    Prasarana Sistem Informasi

    5.000.000 - -

    05. Program

    Peningkatan Kapasitas Sumber

    Daya Aparatus

    94.480.000 76.426.734 80,89

    05.01 Keg. Pendidikan dan Pelatihan Formal

    63.000.000 45.000.000 71,43

    05.04 Keg. Pembinanaan

    dan Pemantauan Kerja Aparatur

    31.480.000 31.426.734 99,83

    06. Program

    Peningkatan Pengembangan

    Sistem Pelaporan

    Capaian Kinerja dan

    Keuangan

    73.916.775 70,521.236 95,41

    06.01 Keg. Penyusunan

    Laporan Capaian

    KInerja dan Ikhtisar

    Realisasi Kinerja SKPD

    4.400.000 4.399.150 99,98

    06.02 Keg. Penyusunan

    Pelaporan Keuangan Semesteran

    9.000.000 8.989.400 99,88

    06.04 Keg. Penyusunan

    Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

    8.937.200 8.917.100 99,78

    06.05 Keg. Penyusunan Dokumen

    Perencanaan dan

    Anggaran SKPD

    34.555.000 31.998.446 92,60

    06.07 Keg. Penyusunan

    Dokumen RKBU

    Perangkat Daerah

    3.750.000 3.742.450 99,80

    06.09 Keg. Penyusunan

    Laporan Inventarisasi

    Aset Pemerintah

    Kabupaten Banggai

    (OPD)

    13.274.575 12.474.690 93,97

  • 44

    07. Program Pengembangan Sistem

    Informasi/Data

    2.600.000 2.566.000 98,69

    07.04 Keg. Penyediaan data

    dan Updating Data

    dan Informasi

    Perangkat Daerah

    2.600.000 2.566.000 98,69

    15. Program

    Peningkatan dan

    Pengembangan

    Pengelolaan Keuangan Daerah

    2.977.148.262,75 2.922.383.726 98,16

    15.01 Keg. Penyusunan

    Analisa Standar Belanja

    37.303.475 37.283.336 99,95

    15.02 Keg. Penyusunan

    Standar Harga Satuan

    70.241.750 70.241.750 100

    15.04 Keg. Penyusunan Sitem dan Prosedur

    Pengelolaan

    Keuangan Daerah

    20.791.900 20.706.472 99,59

    15.06 Keg. Penyusunan

    Rancangan

    Peraturan Daerah

    Tentang APBD

    406.710.906,75 406.330.860 99,91

    15.08 Keg. Penyusunan

    Rancangan

    Peraturan Daerah

    Tentang Perubahan

    APBD

    170.913.168 167.549.370 98,03

    15.14 Keg. Sosialisasi

    Paket Regulasi Tentang Pengelolaan

    Keuangan Daerah

    7.250.000 7.093.860 97,85

    15.16 Keg. Peningkatan Manajemen

    Aset/Barang Daerah

    343.193.500 342.355.188 99,76

    15.20 Keg. Penatausahaan Barang Daerah

    127.085.750 127.071.280 99,99

    15.21 Keg. Penyusunan

    Standar Pelayanan Publik

    4.499.875 3.226.950 71,71

    15.22 Keg. Penatausahaan

    Keuangan PD

    5.000.000 4.979.400 99,59

    15.23 Keg. Penatausahaan

    Keuangan SKPKD

    15.502.000 15.462.140 99,74

    15.24 Keg. Fasilitasi dan

    Penyediaan data

    BPKAD dan Realisasi Bantuan Keuangan

    8.000.000 7.884.924 98,56

    15.25 Keg. Fasilitasi dan

    Penausahaan TPTGR

    59.599.700 59.242.220 99,40

    15.26 Keg. Pengembangan

    dan Pengendalian

    Sistem Informasi Manajemen

    Keuangan Daerah

    99.071.000 90.311.200 91,16

  • 45

    15.27 Keg. Penyelenggaran Progrsm Kerja Tim Pertimbangan Dana

    Subsidi, Hibah dan

    Bantuan Sosial

    178.185.738 178.113.968 99,96

    15.28 Keg. Penelitian

    RKA/RKPA dan

    DPA/DPPA PD

    54.900.000 54.579.262 99,42

    15.29 Keg. Pengelolaan

    Penyaluran Dana

    Bantuan Keuangan

    24.899.725 24.710.499 99,24

    15.30 Keg. Penyusunan

    Rancangan

    Peraturan Bupati

    Tentang Pergeseran Anggaran Mendahui

    Penetapan APBD

    31.376.575 31.294.146 99,74

    15.32 Keg. Asistensi, Verifikasi dan

    Pengentrian Data

    Anggaran PD dalam

    Rangka Penelitian

    SPD

    16.000.000 15.999.300 100

    15.33 Keg. Penelitian/

    Verifikasi

    Kelengkapan SPM PD dalam rangka

    Penertiban SP2D

    80.000.000 79.835.000 99,79

    15.34 Keg. Monitoring dan Pembinaan tuga

    Bendahara

    Pengeluaran dan

    Bendahara

    Penerimaan

    102.000.000 100.577.604 98,61

    15.35 Keg. Penyusunan

    Laporan Arus Kas

    17.499.900 17.469.900 99,83

    15.36 Keg. Penausahaan

    Administrasi Kas

    Umum Daerah

    60.828.975 60.262.630 99,07

    15.37 Keg. Bimtek

    Penausahaan

    Keuangan PD

    17.550.000 17.550.000 100

    15.38 Keg. Penyusunan

    Laporan Keuangan

    Semesteran Daerah

    35.399.700 28.518.885 80,56

    15.39 Keg. Rekonsiliasi

    Data dan

    Penyusunan Laporan Penerimaan Kas

    Daerah serta

    Peyerapan Anggaran

    dengan Unit Kerja

    dan Instansi Terkait

    209.868.125 204.981.323 97,67

    15.40 Keg. Fasilitasi dan

    Penatausahaan

    DPA/DPPA PD

    15.000.000 14.995.000 99,97

    15.41 Keg. Verifikasi dan

    Finalisasi Daftar Gaji

    PNS

    83.500.000 83.382.367 99,86

  • 46

    15.42 Keg. Sosialisasi Pengajian PNS 20.200.000 18.950.000 93,81

    15.43 Keg. Peningkatan dan Pengembangan

    SDM Penyusun

    Laporan Keuangan

    46.450.000 42.946.195 92,49

    15.44 Keg. Penyusunan

    Laporan

    Pertanggungjawaban

    APBD

    237.796.549 227.684.297 95,75

    15.45 Keg. Penyusunan

    Laporan Keuangan

    Per Triwulan

    12.799.700 8.439.090 65,93

    15.47 Keg. Rekonsiliasi

    Realisasi APBD

    127.377.551 123.939.200 97,30

    15.48 Keg. Pembinaan dan

    Pengendalian SPJ

    OPD

    64.253.000 63.413.185 98,69

    15.49 Keg. Pembinaan

    Kebijakan dan

    Sistem Akuntansi PD

    150.599.700 149.516.034 99,28

    15.70 Keg. Pembinaan dan

    Pengendalian

    Anggaran OPD

    15.500.000 15.486.891 99,92

    17. Program Pembinaan

    dan Fasilitasi

    Pengelolaan

    Keuangan Desa

    2.945.275 2.926.000 99,35

    17.03 Keg. Penyusunan

    Pedoman Pengelolaan

    Keuangan Desa

    2.945.275 2.926.000 99,35

    18. Program

    Pengelolaan Barang

    Daerah

    791.510.940 787.112.383 99,44

    18.01 Keg. Pensertifikatan

    Tanah Aset

    Pemerintah Daerah

    328.015.900 324.655.633 98,98

    18.02 Keg. Penyelenggaraan

    Administrasi Barang

    Daerah

    45.422.900 45.422.900 100

    18.03 Keg. Penyusunan

    Laporan

    Inventarisasi, Evaluasi dan

    Pengelolaan Aset

    Daerah

    156.965.050 156.349.700 99,61

    18.04 Keg. Penghapusan

    Aset/Barang Milik

    Daerah

    192.591.190 192.584.490 100

    18.05 Keg. Pembinaan

    Penyimpan/Pengurus

    Barang Daerah

    26.613.600 26.613.600 100

    18.07 Keg. Penyusunan

    Laporan Realisasi

    Pengadaan dan

    Distribusi Aset

    Daerah

    20.226.600 20.226.600 100

    18.08 Keg. Pengawasan dan

    Pengendalian

    10.375.350 10.375.350 100

  • 47

    Penggunaan dan Pengelolaan Aset Daerah

    18.09 Keg. Penyusunan

    Perencanaan

    Kebutuhan Barang

    Milik Daerah

    11.300.350 10.884.110 96,32

    6.887.441.698 6.603.865.690 95,88

    3.2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

    Tabel 3.2 Pencapian Sasaran dan Realisasi BPKAD Kab. Banggai

    Tahun 2017-2019

    Indikator Kinerja

    REALISASI

    % Capaian 2017 2018 2019

    1 2 3 4 5

    Ketepatan Waktu Penyusunan Rancangan APBD dan APBD Perubahan

    Tepat Waktu

    Tepat Waktu

    Tidak Tepat Waktu

    Tepat Waktu

    Persentase Penyerapan Keuangan Daerah yang Sesuai Target

    100% 100%. 100% 100%

    Opini BPK Terhadap LKPD WTP (LKPD

    2016) WTP (LKPD

    2017) WTP (LKPD

    2018) WTP

    Persentase Data Aset Yang Akurat

    100% 100% 100% 100%

    Capaian Kinerja

    Capaian Kinerja disajikan sesuai dengan hasil pengukuran kinerja Badan

    Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Pengukuran Kinerja dilakukan dengan

    membandingkan antara kinerja yang dicapai dengan kinerja yang diharapkan.

    Pengukuran kinerja diperoleh dari nilai output atau outcome. Output adalah

    segala sesuatu berupa produk dan jasa dalam bentuk fisik dan non fisik sebagai

    hasil langsung dari pelaksanaan suatu program dan kegiatan berdasarkan

    masukan (input) yang digunakan. Outcome adalah segala sesuatu yang

    mencerminkan berfungsinya keluaran (output) kegiatan.

    Pengukuran kinerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

    disajikan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini

  • 48

    serta antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun lalu. Selanjutnya, evaluasi atas capaian dan akuntabilitas kinerja dilakukan dengan melakukan analisis

    penyebab keberhasilan/kegagalan.

    Pengukuran Kinerja dilakukan dengan menggunakan indicator kinerja pada

    level sasaran untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran

    dengan indicator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan

    rencana kinera tahunan yang ditetapkan dapat terlihat dengan jelas. Alat ukur

    yang digunakan adalah Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU merupakan acuan

    untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan capaian kinerja prioritas program

    yang brsifat strategis. IKU ditetapkan secara mandiri oleh Instansi pemerintah

    dan SKPD di lingkungannnya. Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian

    kinerja organisasi pemerintah menggunakan skala nilai peringkat kinerja dikutip

    dari peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yang juga dpakai

    dalam penyusunan laporan kinerja ini.

    Tabel 3.2.1. Pengukuran Kinerja BPKAD Kab. Banggai Tahun 2019 dengan pembanding

    Tahun sebelumnya (Aspek Anggaran)

    No Program/

    Kinerja

    Target Realisasi

    2018 2019 2018 2019

    1. Program

    Pelayanan

    Administrasi Perkantoran

    2.831.456.623 2.597.196.878 2.675.726.518 2.433.705.045

    2. Program

    Peningkatan Sarana dan

    Prasarana

    Aparatur

    1.633.185.950 347.643.568 1.479.064.923 308.224.566

    3. Program

    Peningkatan

    Disiplin

    Aparatur

    119.983.000 -

    113.271.550 -

    4. Program

    Peningkatan

    Kapasitas

    Sumber Daya Aparatur

    119.000.000 94.480.000 68.464.575 94.480.000

    5. Program

    Peningkatan Pengembangan

    Sistem

    Pelaporan

    Capaian

    Kinerja dan

    Keuangan

    76.104.825 73.916.775 68.893.600 70,521.236

  • 49

    6. Program Pengembangan Sistem

    Informasi/Data

    10.000.000 2.600.000 9.911.300 2.566.000

    7. Program

    Peningkatan

    dan

    Pengembangan

    Pengelolaan Keuangan

    Daerah

    4.837.045.748 2.977.148.262,75 4.216.450.703 2.922.383.726

    8. Program Pembinaan

    dan Fasilitasi

    Pengelolaan

    Keuangan

    Desa

    12.445.300 2.945.275 11.663.600 2.926.000

    9 Program

    Pengelolaan

    Barang Daerah

    690.112.480 791.510.940 527.861.350 791.510.940

    10.329.333.926 6.887.441.698,75 9.171.308.119 6.603.865.690

    Skala Pengukuran Kinerja

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

    Nilai realisai kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan

    realisasi sebagai berikut:

    a. Apabila semakin tinggi realisasi menggambarkan pencapaian rencana

    tingkat capaian yang semakin baik, digunakan rumus sebagai berikut:

    b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian

    rencana tingkat capaian, digunakan rumus sebagai berikut:

    No. Zona Skala Pencapaian Kinerja Kategori

    1. Lebih Dari 100% Sangat Baik (A)

    2. 76-100% Baik (B)

    3. 50-75% Cukup (C)

    4. Kurang Dari 55% Kurang (K)

    Realisasi

    Capaian Indikator Kinerja = X 100%

    Target

  • 50

    Capaian Indikator Kinerja Utama

    Kelompok Indikator yang digunakan adalah indikator kinerja Input,

    Output dan Outcomes. Keseluruhan kelompok indikator kinerja tersebut telah

    dapat dirumuskan, dan untuk indikator kinerja outcomes seluruhnya harus

    dapat diukur tingkat pencapaiannya. Jika ditinjau dari capaian kinerja pada

    tahun sebelumnya untuk tiap-tiap kegiatan maka nilai capaian organisasi

    sebesar 95,88%. Nilai capaian ini telah selaras dengan capaian sasaran yang

    dapat diwujudkan oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

    Kabupaten Banggai dan telah menggambarkan kondisi obyektif yang ada.

    Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator) adalah ukuran

    keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan iktisar

    hasil (outcome) berbagai program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas pokok

    dan fungsi organisasi.

    Pada Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2019 BPKAD

    masih merujuk Indikator Kinerja Sasaran dan Indikator Kinerja Utama

    sebagaimana tersebut pada Penetapan Kinerja, Rencana Strategis BPKAD tahun

    2017-2021 dan RPJMD tahun 2017-2021. Kemudian dengan adanya

    Penyempurnaan Indikator Kinerja Daerah, maka Laporan Kinerja Instansi

    Pemerintah tahun 2019 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah merujuk

    kepada Indikator Kinerja Utama setelah reviu Rencana Strategis (Renstra) Tahun

    2017-2021. Dengan demikian maka dilakukan pula penyempurnaan Indikator

    Kinerja Utama (IKU) Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2017-

    2021 dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) BPKAD Tahun 2019

    disusun sesuai dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) setelah penyempurnaan.

    Berikut ini dijabarkan Indikator Kinerja Utama untuk setiap sasaran

    Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banggai serta periode

    pencapaiannya.

    {Target - (Realisasi – Target)}

    Capaian Indikator Kinerja = X 100%

    Target

  • 51

    Tabel 3.2.2 Indikator Kinerja Utama (IKU)

    Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Banggai

    Capaian Indikator Kineja Utama Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

    Daerah Kabupaten Banggai yang terdiri dari 1 sasaran dan 4 Indikator

    Sasaran dengan target dan realisasi dalam tabel dibawah ini :

    SASARAN STRATEGIS

    INDIKATOR KINERJA

    PENJELASAN / FORMULA SUMBER DATA

    Meningkatnya Kualitas dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

    Ketepatan Waktu Penyusunan Rancangan APBD dan APBD Perubahan

    Ketepatan Penyusunan Rancangan yaitu Tanggal Penyampaian RAPBD, Tanggal Penetapan PERDA APBD sesuai Permendagri tentang Pedoman Penyusunan APBD

    Rancangan APBD dan APBD Perubahan

    Persentase Penyerapan Keuangan Daerah yang Sesuai Target

    Laporan Realisasi Belanja

    Opini BPK Terhadap LKPD

    Opini BPK terhadap LKPD adalah Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai yang menjadi Kategori / Nilai yang diperoleh

    Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

    Persentase Data Aset Yang Akurat

    Pengelolaan Barang Daerah menurut Permendagri 19 Tahun 2016 pengelolaan barang milik daerah adalah rangkaian kegiatan dan/atau tindakan yang meliputi perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan penyaluran, penggunaan, penatausahaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian, dan tuntutan ganti rugi.

    Laporan BMD

    Data Aset di Lapangan

    Data Inventaris Barang

    x 100 %

    Realiasi Belanja Daerah

    Realisasi Belanja Pendapatan

    x 100 %

  • 52

    Tabel 3.2.3. Tabel Capaian Indikator Utama BPKAD Kab. Banggai

    Tahun 2019 dan Pembanding Tahun 2018

    Sasaran Indikator

    Sasaran 2019 2018

    Target Realisasi Persentase

    Tingkat

    Capaian

    Target Realisasi Persentase

    Tingkat

    Capaian

    1 2 3 4 5 6 7 8

    Meningkatnya

    Kualitas dan

    Akuntabilitas

    Pengelolaan

    Keuangan dan Aset

    Daerah

    Ketepatan

    Waktu

    Penyusunan

    Rancangan

    APBD dan APBD

    Perubahan

    Tepat

    Waktu

    Tepat

    Waktu

    100% Tepat

    Waktu

    Tepat

    Waktu

    100%

    Persentase Penyerapan

    Keuangan

    Daerah

    yang Sesuai

    Target

    100% 100% 100% 100% 100% 100%

    Opini BPK

    Terhadap

    LKPD

    WTP WTP 100% WTP WTP 100%

    Persentase

    Data Aset

    yang Akurat

    100% 100% 100% 100% 100% 100%

    Pada Capaian Indikator Kinerja Utama, rata-rata BPKAD mencapai

    target. Untuk indikator kinerja yang pertama yaitu ketepatan waktu

    penyusunan rancangan APBD, BPKAD selama ini selalu tepat waktu, baik

    itu tahun 2018 maupun 2019, walaupun Perda penetapan 2019

    terlambat, tapi itu bukan lagi menjadi tupoksi dan ranah BPKAD, tetapi

    sudah menjadi tanggungjawab dari anggota legislatif. Untuk indicator

    kinrja yang kedua yaitu persentase penyerapan keuangan daerah,

    penyerapannya juga rata-rata serratus persen apabila dibuat

    perbandingan realisasi belanja daerah berbanding dengan realisasi

    belanja pendapatan. Sedangkan indikator kinerja yang ketiga yaitu opini

    BPK terhadap LKPD, target 2018 berarti opini BPK terhadap LKPD ditahun

    2017, dan target 2019 berarti opini BPK terhadap LKPD ditahun 2018,

    kedua tahun terakhir tersebut, Alhamdulillah, Opini yang diraih adalah

    WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Terakhir atau indikator yang keempat

  • 53

    yaitu persentase data asset yang akurat, selama ini persentase 100%, sesuai dengan formula pada IKU yaitu data aset dilapangan berbanding

    dengan data inventaris barang, artinya, data dilapangan sesuai dengan

    data inventaris yang ada di BPKAD. Oleh karenanya, tabel diatas

    memperlihatkan bahwa capaian kinerja BPKAD untuk 2018 tidak jauh

    berbeda atau sama dengan tahun 2019.

    Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Kegiatan

    Berdasarkan rencana kinerja dan pengukuran kinrja kegiatan terhadap

    pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja, maka dapat

    dievaluasi dan dianalisa capaian kinerja sasaran strategis dengan hasil adalah

    sebagai berikut :

    BMD yang tersusun tepat waktu, outcomenya adalah Persentase Data Aset yang

    Akurat.

    3.3. Realisasi Kinerja Sampai dengan Tahun 2019 dengan target RPJMD

    Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah Daerah (RPJMD Tahun 2016-2021), BPKAD berperan

    melaksanakan misi Kabupaten Banggai Tahun 2016-2021 yaitu :

    MISI Ke-I : Menciptakan Pemerintahan yang baik dan Bersih Menuju

    Pemerintahan yang Berwibawa, sebagaimanan tujuan mewujudkan tata kelola

    pemerintahan yang Baik, Bersih dan Melayani.

    Pengukuran kinerja dilakukan untuk pengukuran pencapaian target

    kinerja yang ditetapkan dalam dokumen perencanaan strategis.

    Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai

    keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan

    tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan visi dan misi Badan Pengelolaan

    Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banggai.

    Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri

    Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

    2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

  • 54

    Cara Reviu Atas Laporan dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

    Secara umum Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten

    Banggai telah memenuhi tugas dan fungsi yang telah dibebankan kepada

    Organisasi, hal ini dapat tercermin dari pencapaian 2 (Tiga) sasaran pada Renstra

    Reviu dalam Tahun 2019, ikhtisar pencapaian sasaran dapat dilihat pada tabel

    berikut :

    Tabel 3.3.1 Realisasi Kinerja Tahun 2019 dengan Target RPJM BPKAD

    Sasaran

    Indikator

    Sasaran

    RPJM BPKAD TAHUN 2019 2019

    Target

    Realisasi

    Persentase

    Tingkat Capaian

    Target

    Realisasi

    Persentase

    Tingkat Capaian

    1 2 3 4 5 6 7 8

    Meningkatnya

    Kualitas dan

    Akuntabilitas

    Pengelolaan Keuangan

    dan Aset

    Daerah

    Ketepatan

    Waktu

    Penyusunan

    Rancangan APBD dan

    APBD

    Perubahan

    Tepat

    Waktu

    Tepat

    Waktu

    100% Tepat

    Waktu

    Tepat

    Waktu

    100%

    Persentase

    Penyerapan

    Keuangan

    Daerah

    yang Sesuai Target

    100% 100% 100% 100% 100% 100%

    Opini BPK

    Terhadap LKPD

    WTP WTP 100% WTP WTP 100%

    Persentase

    Data Aset yang Akurat

    100% 100% 100% 100% 100% 100%

    Pencapian Sasaran dan Realisasi

    BPKAD Kab. Banggai Tahun 2019

    NO SASARAN PAGU REALISASI NILAI

    CAPAIAN (%)

    1

    Meningkatnya Kualitas dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

    3.247.910.096,00 3.247.910.096,00 100,00%

    2 Meningkatnya Tata Kelola BPKAD yang Bersih dan

    3.639.531.603,00 3.355.955.594,00 92,21%

  • 55

    Akuntabel (BAGIAN SEKRETARIAT)

    JUMLAH

    6.887.441.699 6.603.865.690 95,88%

    Meskipun realisasi anggaran sebesar 95,88% dari

    Rp.6.887.441.699 pagu yang dianggarkan, BPKAD dapat melaksanakan tugas

    pokok dan fungsi yang diamanatkan Pemerintah Daerah, namun demikian ada

    beberapa kegiatan yang belum dapat direalisasikan karena kegiatan tersebut

    dipengaruhi oleh peran serta pihak eksternal yang tidak dapat dilaksanakan

    sesuai skedul dan tidak mengganggu kelancaran tugas pokok dan fungsi

    organisasi, dan kegiatan tersebut diharapkan akan menjadi kegiatan lanjutan di

    tahun 2020.

    Evaluasi Dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis

    Badan pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banggai dalam

    rangka mencapai tujuan berupaya efisien dalam melakukan kegiatannya.

    Efisiensi diperoleh dari perbandingan antara realisasi output dengan realisasi

    input, terutama komponen dana dari suatu kegiatan. Suatu kegiatan disebut

    efisien jika realisasi output sama atau melebihi target, sedangkan realisasi dana

    sama atau lebih rendah dari target, sedangkan in-efisien disebabkan realisasi

    output lebih rendah dari target, sementara realisasi dana sama dari target.

    Efektifitas adalah perbandingan antara rasio pencapaian outcome dengan

    rasio pencapaian output dari suatu kegiatan. Suatu kegiatan disebut efektif jika

    pencapaian outcome sama, melebihi target atau seimbang dengan pencapaian

    output, sedangkan in-efektif disebabkan pencapaian outcome lebih rendah

    daripada pencapain output.

    Pada tahun Anggaran 2019 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

    Kabupaten Banggai melaksanakan 9 Program dengan 73 kegiatan (terlampir)

    dengan pencapaian rata-rata sesuai dengan harapan atau dapat dikatagorikan

    bahwa Program Kegiatan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

    dilaksanakan dengan baik/berhasil, demikian pula dari hasil evaluasi predikat

    nilai capaian kinerja untuk masing – masing kegiatan dalam skala pengukuran

  • 56

    ordinal adalah sebagai berikut : kegiatan dengan kriteria sangat berhasil yaitu 53 kegiatan dengan pencapaian 85 s/d 100, 953+kegiatan dengan kriteria berhasil

    yaitu pencapaian 70 s/d < 85, 4 kegiatan dengan criteria cukup berhasil yaitu

    pencapaian 85 s/d < 70, dan 8 kegiatan dengan criteria kurang berhasil yaitu

    pencapaian 0 s/d < 55. Karena ada kegiatan dipangkas akibat pengurangan pagu

    anggaran.

    Tabel 3.3.2

    Target dan realisasi pendapatan dan belanja BPKAD tahun 2019

    No.

    Uraian / Pendapatan / Belanja / Program / Kegiatan

    Pendapatan/Belanja (Rp) %

    Target/Pagu Anggaran Realisasi

    1 2 3 4 5

    4

    Pendapatan Daerah (Termasuk PAD)

    1.886.812.832.324,00 1.748.526.609.603,51 92,67

    4.1 Pendapatan Asli Daerah 11.141.104.997,24 12.812.428.186,51 115,00

    4.1.3

    Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

    2.830.645.594,00 2.830.645.594,00 100,00

    4.1.4

    Lain - lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

    8.310.459.383,24 9.981.782.592,51 120,11

    4.2 Dana Perimbangan 1.489.614.730.803,00 1.357.410.270.331,00 91,12

    4.2.1

    Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Pajak Bukan Pajak

    298.158.180.803.00 188.959.243.582,00 63,38

    4.2.2 Dana Alokasi Umum 909.543.487.000.00 901.030.313.000,00 99,06

    4.2.3 Dana Alokasi Khusus 281.913.063.000,00 267.420.713.749,00 94,86

    4.3

    Lain - Lain Pendapatan Daerah yang Sah

    386.056.996.544,00 378.303.911.086,00 97,99

    4.3.1 Pendapatan Hibah dari Pemerintah 64.288.200.000,00 54.077.364.647,00 84,12

    4.3.3

    Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Lainnya

    43.276.156.544,00 45.733.906.439,00 105,68

    4.3.4

    Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

    278.147.640.000,00 278.147.640.000,00 100,00

    4.3.5

    Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Lainnya

    345.000.000,00 345.000.000,00 100,00

    5 Belanja

    5.1 Belanja Tidak Langsung 408.070.124.405,34 395.349.631.296,00 96,88

    5.1.3 Belanja Subsidi 404.000.000,00 403.020.000,00 99,80

    5.1.4 Belanja Hibah 2