bab i pendahuluan a. - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/renstra...

34
6 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berlakunya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan Otonomi Daerah dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada Daerah. Pemberian kewenangan tersebut tidak semata-mata pelimpahan kekuasaan saja, melainkan juga adanya perubahan pola hubungan keuangan antara pusat dan daerah sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Sebagai konsekwensinya Pemerintah daerah harus memperhatikan satu aspek yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah dalam rangka menjalankan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Seiring dengan dilaksanakannya reformasi dibidang keuangan, masyarakat semakin menuntut adanya pengelolaan keuangan publik secara transparan sehingga tercipta akuntabilitas publik dengan mendasarkan pada prinsip value for money. Oleh karena itu pemerintah dalam hal ini Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang memerlukan koordinasi dan pengaturan untuk lebih mengharmoniskan dan menyelaraskan dalam pengelolaan keuangan daerah secara optimal, efektif, efisien, sistematis dan akuntabel dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Berdasar pertimbangan di atas dan sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang menyatakan bahwa setiap Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Harus menyusun Rencana Pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD ) secara sistematis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap perubahan dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Semarang tahun 2011 2015 serta memperhatikan sumber daya dan potensi yang dimiliki, evaluasi pembangunan 5 tahun 2005 2010 serta isu-isu strategis yang berkembang. Mengingat pentingnya peranan Renstra SKPD bagi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang yang selanjutnya disebut Renstra SKPD dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya di bidang pengelolaan keuangan daerah yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu lima tahun ( Tahun 2011 2015 ), maka disusunlah Renstra SKPD Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah secara transparan dan partisipatif untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang holistik dan berkesinambungan.

Upload: duongphuc

Post on 10-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berlakunya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

penyelenggaraan Otonomi Daerah dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang

luas, nyata dan bertanggung jawab kepada Daerah. Pemberian kewenangan tersebut tidak

semata-mata pelimpahan kekuasaan saja, melainkan juga adanya perubahan pola

hubungan keuangan antara pusat dan daerah sebagaimana tertuang dalam Undang-undang

Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Daerah. Sebagai konsekwensinya Pemerintah daerah harus memperhatikan satu aspek

yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah dalam rangka menjalankan fungsinya

memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Seiring dengan dilaksanakannya reformasi dibidang keuangan, masyarakat semakin

menuntut adanya pengelolaan keuangan publik secara transparan sehingga tercipta

akuntabilitas publik dengan mendasarkan pada prinsip value for money. Oleh karena itu

pemerintah dalam hal ini Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang

memerlukan koordinasi dan pengaturan untuk lebih mengharmoniskan dan menyelaraskan

dalam pengelolaan keuangan daerah secara optimal, efektif, efisien, sistematis dan

akuntabel dalam pelaksanaan pembangunan daerah.

Berdasar pertimbangan di atas dan sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25

Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang menyatakan bahwa

setiap Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Harus menyusun Rencana Pembangunan

Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD ) secara sistematis, terarah, terpadu dan

tanggap terhadap perubahan dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Kota Semarang tahun 2011 – 2015 serta memperhatikan sumber daya

dan potensi yang dimiliki, evaluasi pembangunan 5 tahun 2005 – 2010 serta isu-isu

strategis yang berkembang.

Mengingat pentingnya peranan Renstra SKPD bagi Dinas Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah Kota Semarang yang selanjutnya disebut Renstra SKPD dalam

menjalankan tugas pokok dan fungsinya di bidang pengelolaan keuangan daerah yang

akan dilaksanakan dalam jangka waktu lima tahun ( Tahun 2011 – 2015 ), maka

disusunlah Renstra SKPD Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah secara

transparan dan partisipatif untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang holistik dan

berkesinambungan.

7

B. Landasan Hukum Penyusunan Renstra

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota

Besar dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah

Istimewa Yogyakarta.

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah.

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan.

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang pemeriksaan Pengelolaan Keuangan

Negara.

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional.

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah.

8. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

9. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya Daerah

Tingkat II Semarang.

10. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kecamatan di

wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri,

Jepara dan Kendal serta penataan Kecamatan di wilayah Kotamadya Tingkat II

Semarang dalam wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah.

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah.

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tata Cara

Penyusunan Renstra SKPD.

13. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Kota Semarang Tahun 2000 – 2010.

14. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan keuangan Daerah Kota Semarang.

15. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Dinas Daerah Kota Semarang.

16. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2010 tentang RPJPD Kota

Semarang Tahun 2005 - 2025.

17. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2011 –

2015.

8

18. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ tanggal 11 Agustus 2005

perihal Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJM Daerah.

19. Peraturan Walikota Semarang Nomor 42 Tahun 2008 tanggal 24 Desember 2008

tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kota Semarang.

20. Peraturan Walikota Semarang Nomor 88 Tahun 2008 tanggal 24 Desember 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit pelaksana Teknis Dinas Kas Daerah Kota

Semarang.

C. Maksud dan Tujuan Renstra SKPD

1. Maksud

Renstra SKPD Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun

2011 – 2015 dimaksudkan untuk memberikan landasan kebijakan dan operasional

dibidang pengelolaan keuangan dan Aset Daerah selama lima tahun dalam rangka

pencapaian visi, misi dan program serta sebagai tolok ukur pertanggungjawaban

Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kota Semarang kepada Walikota.

2. Tujuan Penyusunan Renstra SKPD Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kota Semarang adalah :

a. Untuk menetapkan strategi, kebijakan dan operasional dibidang keuangan daerah

serta pengelolaan aset daerah.

b. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pengawasan.

c. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien

berkeadilan dan berkelanjutan.

d. Sebagai pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Tahunan.

D. Sistematika Penulisan Renstra SKPD DPKAD.

Sistematika penyusunan Renstra SKPD Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Kota Semarang Tahun 2011 – 2015 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra

SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan

Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dan RPJMD, Renstra SKPD dan

dengan Renja SKPD.

9

B. Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,

Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang

struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman

yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran

SKPD.

C. Maksud dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra

SKPD.

D. Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra SKPD, serta susunan

garis besar isi dokumen.

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam

penyelenggaran urusan pemerintah daerah, mengulas secara ringkas apa saja

sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya,

mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melaluai

pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian

program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD

periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih

dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD ini.

A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan SKPD,

struktur organisasi SKPD, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu

eselon dibawah kepala SKPD.

B. Sumber Daya SKPD

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki

SKPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya

manusia dan aset yang dimiliki SKPD.

C. Kinerja Pelayanan SKPD

Mencakup tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran / target

Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib,

dan/atau indikatot kinerja pelayanan SKPD.

10

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

A. Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

SKPD

Pada bagian ini memuat permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD dan

faktor-faktor yang mempengaruhinya.

B. Telaahan Visi, Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota Semarang

Pada Bagian ini memuat tugas dan fungsi SKPD yang terkait dengan visi

dan misi serta program Walikota dan Wakil Walikota sebagai dasar

identifikasi permasalahan pelayanan, faktor-faktor penghambat dan

pendorong SKPD yang dapat mempengaruhi visi dan misi.

C. Telaahan Renstra Pemerintah Kota Semarang

Pada bagian ini memuat faktor-faktor penghambat atau faktor-faktor

pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan

pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Kota.

D. Penentuan Isu Strategis

Pada bagian ini memuat faktor-faktor penghambat atau faktor-faktor

pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan

pelayanan SKPD ditinjau dari :

1. gambaran pelayanan SKPD

2. sasaran jangka menengah pada Renstra Kota

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi dan Misi SKPD

Pada bagian ini memuat rumusan pernyataan visi dan misi SKPD

B. Tujuan dan Sasaran

Pada bagian ini memuat pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah

SKPD.

C. Strategi dan Kebijakan

Pada bagian ini memuat rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD

dalam lima tahun mendatang.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Pada bagian ini memuat rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif

11

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD

Pada bagian ini memuat, indikator kinerja SKPD yang secara langsung kinerja

yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk

mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VI PENUTUP

12

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah berdasarkan penjabaran dari visi

dan misi Pemerintah Kota Semarang dengan memperhatikan kondisi, gambaran umum

DPKAD maupun kebijakan pengelolaan keuangan. Penetapan visi dan misi bertujuan untuk

mewujudkan kondisi yang ingin diwujudkan SKPD pada akhir periode Renstra SKPD sesuai

tugas dan fungsi yang sejalan dengan tujuan organisasi serta menumbuhkan inspirasi dan

tantangan pengelolaan dan manajemen keuangan.

A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

1. Tugas Pokok

Berdasar Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Dinas Daerah. Keputusan Walikota Semarang Nomor : 42 tanggal 24

Desember 2008 tentang Penjabaran, Tugas, Fungsi Dinas Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah Kota Semarang mempunyai tugas pokok sebagai berikut :

“ Melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan. “

2. Fungsi

Adapun untuk melaksanakan tugas pokok itu Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Kota Semarang mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pajak Daerah, Bidang Akuntansi, Bidang

Anggaran, Bidang Perbendaharaan, Bidang Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan

serta Bidang Aset Daerah;

b. Penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran Dinas Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah;

c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah;

d. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta

monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap UPTD;

e. Pengelolaan urusan kesekretariatan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;

13

f. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta

mobitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Dinas Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang

tugasnya.

Berdasar tugas pokok yang dimiliki Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kota Semarang dapat dijabarkan menjadi 3 ( tiga ) aspek, yaitu :

1. Aspek Pendapatan, tugasnya meliputi :

a. Perumusan perencanaan, penelitian, pelaksanaan, penagihan dan koordinasi

pendapatan daerah.

b. Penetapan dan pemungutan pajak daerah sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

c. Pelaksanaan pendaftaran dan pendataan wajib pajak daerah.

d. Pelaksanaan penyuluhan mengenai pajak daerah dan pendapatan daerah

lainnya.

e. Pemberian bantuan penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)

PBB dan Surat Tagihan Pajak Bumi dan Bangunan (STP PBB).

2. Aspek Administrasi Keuangan Daerah, tugasnya meliputi :

a. Pelaksanaan perumusan, perencanaan, pelayanan administrasi pengendalian

dan koordinasi belanja daerah.

b. Pengkajian kebutuhan daerah.

c. Pelaksanaan pengawasan teknis pendapatan dan belanja daerah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SP2) dibidang pendapatan dan belanja

daerah.

e. Penyelenggaraan system informasi keuangan dan aset daerah

f. Pembinaan dan bimbingan di bidang pendapatan, belanja dan aset daerah.

3. Aspek Pengelolaan Aset Daerah, tugasnya meliputi :

a. Penyusunan perumusan, perencanaan bidang aset daerah.

b. Koordinasi perencanaan analisa kebutuhan pengadaan aset, pendataan,

pengiventarisasian dan pencatatan aset.

c. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendlian pemanfaatan aset

daerah.

d. Penyusunan Data Base Aset tanah dan bangunan milik Pemerintah Kota

Semarang

e. Penyusunan laporan realisasi dan kinerja dibidang aset daerah.

14

3. Struktur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Semarang. Dinas Pengelolaan Keuangan

Daerah Kota Semarang mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat, terdiri dari :

- Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi

- Sub Bagian Keuangan

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

3. Bidang Pajak Daerah, terdiri dari :

- Seksi Pendaftaran dan Pendataan

- Seksi Penetapan

- Seksi Penagihan

4. Bidang Akuntansi, terdiri dari :

- Seksi Analisa

- Seksi Pelaporan Keuangan

- Seksi Penatausahaan Keuangan

5. Bidang Anggaran, terdiri dari :

- Seksi Perencanaan Anggaran

- Seksi Penyusunan Anggaran

- Seksi Administrasi Anggaran

6. Bidang Perbendaharaan, terdiri dari :

- Seksi Belanja Non Gaji

- Seksi Belanja Gaji

- Seksi Verifikasi dan Evaluasi

7. Bidang Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan, terdiri dari :

- Seksi Bagi Hasil Pajak

- Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak

- Seksi Pinjaman dan lain-lain Pendapatan

8. Bidang Aset Daerah, terdiri dari :

- Seksi Administrasi Aset

- Seksi Pengamanan Aset

- Seksi Penilaian Aset

9. UPTD, terdiri dari :

- UPTD Kas Daerah

15

10. Kelompok Jabatan Fungsional.

Untuk lebih jelasnya mengenai struktur organisasi Dinas Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah Kota Semarang sebagaimana terlampir dalam lampiran 1.

B. Sumber Daya SKPD

1. Pegawai

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang secara keseluruhan

mempunyai pegawai sebanyak 231 orang yang terbagi menjadi :

a. Menurut Tingkat Pendidikan :

- Pegawai Negeri Sipil dengan jumlah 227 orang terdiri dari :

NO. U R A I A N J U M L A H

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Pasca Sarjana

Sarjana

Akademi/D3

SLTA

SLTP

SD

25

100

9

80

7

6

Orang

Orang

Orang

Orang

Orang

Orang

- Tenaga Pekerja Harian Lepas dengan jumlah 4 orang terdiri dari :

NO. U R A I A N J U M L A H

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Pasca Sarjana

Sarjana

Akademi/D3

SLTA

SLTP

SD

-

-

1

3

-

-

Orang

Orang

Orang

Orang

Orang

Orang

b. Menurut Pendidikan Perjenjangan :

NO. U R A I A N J U M L A H

1.

2.

3.

Diklat Pim II

Diklat Pim III

Diklat Pim IV

1

7

23

Orang

Orang

Orang

16

c. Menurut Golongan

NO. U R A I A N J U M L A H

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Golongan IV/c

Golongan IV/b

Golongan IV/a

Golongan III/d

Golongan III/c

Golongan III/b

1

1

5

25

35

43

Orang

Orang

Orang

Orang

Orang

Orang

7.

8.

9,

10.

11

12.

13.

14.

15.

Golongan III/a

Golongan II/d

Golongan II/c

Golongan II/b

Golongan II/a

Golongan I/d

Golongan I/c

Golongan I/b

Golongan I/a

38

1

5

8

58

1

4

1

1

Orang

Orang

Orang

Orang

Orang

Orang

Orang

Orang

Orang

Adapun mengenai susunan pegawai Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Kota Semarang sesuai dengan Daftar Urutan Kepegawaian ( DUK ) dan

daftar pegawai TPHL sebagaimana terlampir dalam lampiran 2.

2. Perlengkapan

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang memiliki sarana dan

prasarana antara lain bangunan fisik berupa gedung yang memiliki 3 (tiga) lantai yang

bertempat di jalan Pemuda Nomor 148 Semarang Komplek Balaikota Semarang.

Selain itu untuk menunjang operasional pelaksanaan tugas kedinasan, DPKAD

memiliki barang-barang inventaris sebagaimana terlampir dalam lampiran 3.

C. Kinerja Pelayanan SKPD

Selaku dinas teknis yang berwenang dibidang pengelolaan keuangan dan Aset daerah,

DPKAD Kota Semarang telah banyak berperan bagi kemajuan pengelolaan keuangan dan

aset daerah di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.

Dalam melaksanakan peranannya DPKAD Kota Semarang didukung oleh sumber daya

yang dimiliki berupa :

1. Tersedianya sumber daya aparatur sebanyak 277 orang

2. Tersedianya sarana dan prasarana dinas.

17

3. Jumlah Wajib Pajak Daerah sebanyak 779.554 WP, dengan rincian sebagaimana tabel

berikut :

NO JENIS PAJAK DAERAH JUMLAH WP

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pajak Hotel

Pajak Restoran

Pajak Hiburan

Pajak Reklame

Pajak PJU

Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

Pajak Parkir

Pajak Air Tanah

Pajak Sarang Burung Walet

135 WP

414 WP

137 WP

11.430 WP

315.448 WP

4 WP

64 WP

500 WP

66 WP

JUMLAH 328.198 WP

10 Pajak BPHTB Sesuai dengan

transaksi dlm

1 thn

11 PBB

Ketetapan kurang Rp. 2.000.000,00 (Buku I, II, III)

Ketetapan lebih Rp. 2.000.000,00 (Buku IV, V)

440.645 WP

10.711 WP

Dari sumber daya yang dimiliki DPKAD Kota Semarang dalam memberikan

peranannya di bidang pengelolaan keuangan daerah dapat dilihat dari 3 (tiga) aspek,

yaitu :

1. Aspek pendapatan

Dari aspek pendapatan, arah kebijakan yang dilakukan DPKAD Kota Semarang

adalah mengatur dan mengelola sumber-sumber penerimaan daerah, melalui

peningkatan penerimaan daerah di luar PAD.

Adapun prestasi yang telah diperoleh DPKAD Kota Semarang dari aspek pendapatan,

adalah :

a. Meningkatnya kenaikan PAD dari pajak daerah

Target pendapatan khususnya pajak daerah yang dibebankan kepada DPKAD Kota

Semarang sejak tahun 2005 s/d tahun 2010 selalu meningkat, dan target tersebut

dapat terpenuhi atau melebihi target yang ditetapkan.

Adapun kelebihan target pendapatan khususnya pajak daerah rata-rata berkisar

antara 10% s/d 20%. Besaran target pajak daerah dan realisasi penerimaan pajak

daerah dari tahun 2005 s/d 2010 sebagaimana terlampir dalam lampiran 4.

18

b. Meningkatnya penerimaan dana perimbangan dari Bagi hasil Pajak

khususnya Pajak Bumi dan Bangunan dan BPHTB

Target pendapatan khususnya PBB dan BPHTB setiap tahunnya selalu meningkat

dan DPKAD Kota Semarang mampu memenuhi setiap target yang ditetapkan, dan

rata-rata kelebihan targetnya antara 10% s/d 20%. Hasil rekapitulasi penerimaan

PBB dan BPHTB dari tahun 2005 s/d 2010 antara target dan realisasinya

sebagaimana terlampir dalam lampiran 5.

c. Mampu menghasilkan produk-produk hukum yang mengkait pendapatan

dan keuangan daerah.

Peraturan perundang-undangan yang telah dihasilkan DPKAD Kota Semarang

adalah peraturan-peraturan dibidang perpajakan maupun keuangan daerah. Adapun

produk hukumnya sebagai berikut :

1. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak BPHTB.

2. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pajak Hotel.

3. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pajak

Restoran.

4. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pajak Hiburan.

5. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pajak

Reklame.

6. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pajak

Penerangan Jalan.

7. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Air

Tanah.

8. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pajak Mineral

Bukan Logam dan Batuan.

9. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 10 Tahun 2011 tentang Pajak Parkir.

10. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pajak Sarang

Burung Walet.

11. Peraturan Daerah Kota Semarang tentang Penyertaan Modal pada Bank Jateng.

d. Mampu meningkatkan penganggaran belanja daerah secara efisien dan

efektif berdasar Anggaran berbasis Kinerja.

Adanya perubahan penyusunan anggaran belanja daerah yang mengacu pada

Anggaran Berbasis Kinerja, maka dalam pelaksanaannya DPKAD Kota Semarang

harus menyiapkan perangkat lunak yang diperlukan unit kerja di lingkungan

pemerintah kota Semarang seperti Standar Analisa Belanja (SAB), Tolok Ukur

Kinerja, dan Standar Biaya.

19

Adapun saat ini DPKAD secara terus menerus melakukan pengkajian dalam

penyusunan Standar Analisa Belanja (SAB) dan Standar Biaya, hal ini diharapkan

dapat menjadi pedoman bagi seluruh unit kerja dalam merencanakan anggaran

belanjanya secara optimal.

e. Mampu menetapkan Standar Pelayanan Publik (SP2) DPKAD Kota

Semarang.

Standar pelayanan publik (SP2) yang dibuat oleh DPKAD Kota Semarang adalah

semua jenis pelayanan yang dilaksanakan oleh dinas, yang meliputi :

1 Pelayanan Pajak Daerah.

2 Pelaksanaan Pemegang UPTD Kas Daerah.

3 Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana ( SP2D) / Pengesahan SPJ/

verifikasi.

4 Penyusunan Laporan Akuntansi.

5 Pelayanan Pembayaran PBB.

6 Pelayanan Pembayaran BPHTB.

7 Prosedur Pengelolaan Aset Daerah.

8 Penanganan Pengaduan.

C. Tantangan dan Peluang Pengembangan SKPD

1. Tantangan

Adapun tantangan yang dihadapi oleh DPKAD Kota Semarang selama menjalankan

tugas pokoknya di bidang pengelolaan keuangan daerah adalah sebagai berikut :

1. Adanya tuntutan masyarakat yang mengarah kepada pemberdayaan daerah dalam

upaya menjadikan daerah mampu dan mandiri dalam pembiayaan daerah.

2. Adanya kemauan pemerintah untuk membagi sumber-sumber penerimaan negara

melalui kajian terus menerus tentang perimbangan keuangan antara pemerintah

pusat dan daerah secara proporsional.

3. Adanya sumber-sumber pendapatan daerah yang belum tergali potensinya oleh

Pemerintah Daerah.

4. Adanya tuntutan masyarakat untuk menyelenggarakan pengelolaan keuangan

daerah secara transparan dan akuntabel bagi lembaga pemerintah.

5. Adanya kerjasama dengan pihak ketiga untuk menggali potensi pendapatan.

6. Adanya tuntutan pemerintah/masyarakat untuk mendapatkan data secara cepat dan

akurat

7. Terbatasnya anggaran.

8. Belum adanya transparansi dalam pembagian hasil pajak pusat dan propinsi yang

sesuai dengan beban dan potensi masing-masing daerah.

20

9. Kurangnya kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan.

10. Pengiriman data untuk penyusunan APBD dan masing-masing unit kerja kurang

tepat waktu.

11. Perubahan peraturan dari pemerintah pusat yang terlalu cepat di bidang akuntansi

pemerintahan.

12. Masih lemahnya penegakan hukum bagi wajib pajak yang belum memenuhi

kewajibannya.

2. Peluang Pengembangan pelayanan

Adapun di bawah ini peluang pengembangan atau kondisi yang diinginkan oleh

DPKAD Kota Semarang selama menjalankan tugas pokoknya di bidang pengelolaan

keuangan daerah adalah sebagai berikut :

1. Aspek Pendapatan

a. Peningkatan penerimaan daerah yang bersumber dari pajak daerah dan dana

perimbangan dari waktu ke waktu sesuai dengan potensi yang ada.

b. Adanya kejelasan dan transparansi dari Pemerintah Pusat dalam hal pembagian

hasil pajak pusat dan pajak propinsi secara proporsional.

c. Adanya Peraturan Daerah yang mengatur tentang tarif dan pembaharuan

Peraturan Daerah yang mengkait dengan pendapatan yang sudah tidak sesuai

dengan kondisi saat ini.

d. Komitmen dan kinerja aparat dalam mengoptimalkan pemungutan pajak

daerah.

e. Keterlibatan komponen masyarakat dalam pembiayaan daerah antara lain

dalam bentuk kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak.

f. Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat (wajib pajak) sesuai dengan

Standar Pelayanan Publik (SP2) dinas.

2. Aspek Administrasi Keuangan Daerah

a. Terwujudnya laporan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan.

b. Tersusunnya anggaran belanja yang berbasis kinerja berdasar pada standar

analisa belanja, standar harga dan tolok ukur kinerja.

c. Terwujudnya sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah yang aplikatif

untuk mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan

transparan yang mendasarkan pada prinsip-prinsip value fo money.

d. Tersusunnya Standar Analisa Belanja yang representatif dan aplikatif sebagai

dasar dalam penyusunan APBD.

21

e. Tersedianya tenaga administrasi yang mampu dan cakap dalam menerima

inovasi dalam bidang akuntansi.

f. Tersedianya Hardware yang mampu menerima inovasi baru dalam

mengoperasionalkan sistem akuntansi SIMPAD dan pelayanan pembayaran

PBB.

g. Terwujudnya pelayanan prima bagi pengguna anggaran sesuai dengan Standar

Penyelenggaraan Pelayanan Publik (SP3) Dinas.

3. Aspek Pengelolaan Aset Daerah

Untuk mengelola asset Pemerintah Kota Semarang dilaksanakan melalui kegiatan :

a. Sosialisasi Pengelolaan Barang Daerah yang bertujuan pengurus barang

memahami aturan-aturan.

b. Tersedianya aplikasi SIMBADA untuk meningkatan tertib administrasi

pengelolaan barang daerah

c. Penyusunan Data Base Aset Tanah dan Bangunan milik Pemerintah Kota

Semarang

22

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

A. Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Adapun permasalahan-permasalahan ang dihadapi oleh DPKAD Kota Semarang

selama menjalankan tugas pokoknya di bidang pengelolaan keuangan daerah adalah

sebagai berikut :

1. Aspek pendapatan

a. Belum adanya transparansi dari Pemerintah yang lebih tinggi dalam pembagian

hasil Pajak Pusat dan Pajak Propinsi secara proporsional sesuai beban dan

potensi masing-masing daerah.

b. Kurangnya kesadaran sebagian wajib pajak dan aparat dalam mengoptimalkan

pembayaran pajak-pajak daerah.

c. Masih rendahnya penegakkan hukum bagi wajib pajak yang tidak memenuhi

kewajibannya.

2. Aspek administrasi keuangan daerah

a. Penyajian pelaporan keuangan daerah dari unit kerja yang kurang tepat waktu.

b. Disiplin anggaran yang masih rendah, hal ini bisa dilihat dari penggunaan

anggaran yang belum sesuai dengan peruntukkannya.

a. Perkiraan penerimaan maupun pengeluaran yang kurang cermat, hal ini bisa

dilihat dari penentuan estimasi pendapatan belum berorientasi pada

perencanaan dan dalam melakukan pengeluaran/belanja belum sesuai dengan

anggaran berbasis kinerja.

b. Alokasi anggaran belum sesuai dengan plafon anggaran yang ada

c. Terbatasnya kemampuan sumber daya manusia dalam bidang akuntansi, karena

kurangnya kaderisasi dibidang akuntansi pemerintahan.

d. Keterbatasan sarana mobilitas pelaksanaan tugas dan sarana komputer yang

mampu menerima inovasi baru tentang sistem akuntansi, SIMPAD, dan

komputerisasi pelayanan PBB.

3. Aspek Pengelolaan Aset Daerah.

a. Kurang memahami aturan-aturan Pengelolaan Barang Daerah yang bertujuan

pengurus barang.

b. Keterbatasan aplikasi SIMBADA untuk meningkatan tertib administrasi

pengelolaan barang daerah

c. Keterbatasan Kemampuan SDM dalam pelaksanaan pemantauan, pengamanan

dan pemanfaatan aset daerah.

23

B. Telaahan Visi, Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota Semarang

Visi SKPD merupakan keadaan yang ingin diwujudkan SKPD pada akhir periode

Renstra SKPD sesuai dengan tugas dan fungsi yang sejalan dengan pernyataan visi

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dalam RPJMD.

Kriteria suatu rumusan visi antara lain adalah sebagai berikut :

1. Menggambarkan arah yang jelas tentang kondisi pembangunan masa depan yang

dicapai melalui penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD dalam 5 (lima) tahun

mendatang.

2. Dengan penjelasan yang operasional sehingga mudah dijadikan acuan bagi

perumusan strategi, kebijakan, program dan kegiatan.

3. Dengan penjelasan visi tersebut dibutuhkan SKPD, relevansi visi dengan

permasalahan dan potensi pembangunan di daerah yang terkait dengan tugas dan

fungsi SKPD.

4. Sejalan dengan visi dan misi kepala daerah dan arah pembangunan daerah jangka

menengah.

Misi SKPD adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan sesuai tugas dan fungsi dalam rangka mewujudkan visi SKPD. Untuk

rumusan misi yang baik adalah membantu lebih jelas visi yang diinginkan dan yang

akan dicapai serta uraian upaya-upaya yang akan dilakukan. Dalam suatu dokumen

perencanaan, rumusan misi menjadi penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan

sasaran yang ingin dicapai dan menentukan arah yang akan ditempuh untuk mencapai

Visi SKPD.

Rumusan misi dalam dokumen Renstra dikembangkan dengan memperhatikan

faktor-faktor lingkungan strategis, baik eksternal dan internal yang memperngaruhi

(kekuatan, klemahan, peluang dan tantangan) pembanguna daerah. Misi disusun

memperjelas langkah yang akan dilakukan dalam rangka perwujudan visi.

Visi Kota Semarang

“ Terwujudnya Kota Semarang sebagai Kota Perdagangan dan Jasa yang Berbudaya

menuju Masyarakat Sejahtera “.

Misi Kota Semarang

1. Mewujudkan sumberdaya manusia dan masyarakat Kota Semarang yang berkualitas.

2. Mewujudkan pemerintahan yang efektif dan efisien, meningkatkan fasilitas

pelayanan publik, serta menunjung supermasi hukum yang tinggi.

3. Mewujudkan kemandirian dan daya saing daerah.

4. Mewujudkan tata ruang wilayah dan insfrastruktur yang berkelanjutan.

5. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera.

24

C. Telaahan Renstra Pemerintah Kota Semarang

Menelaah visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih

ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama

kepemimpinan semala menjabat dan untuk mengindentifikasi faktor-faktor penghambat

dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi

kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut.

Hasil identifikasi SKPD tentang faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan

SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil

kepala daerah yang terpilih akan menjadi input bagi perumusan isu-isu strategis

pelayanan SKPD. Dengan demikian isu-isu yang dirumuskan berdasar kebutuhan

pengelolaan faktor-faktor aagar dapat konstribusi dalam pencapaian visi dan misi kepala

daerah dan wakil kepala daerah terpilih.

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD

Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi : Terwujudnya Kota Semarang sebagai Kota Perdagangan dan Jasa yang

Berbudaya menuju Masyarakat Sejahtera

Misi dan Program Faktor

No. Kepala Daerah dan

Wakil Kepala

Daerah Terpilih

Permasalahan Pelayanan Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)

1 MISI 2

Mewujudkan

pemerintahan yang

efektif dan efisien,

meningkatkan

fasilitas pelayanan

publik.

Laporan keuangan daerah yang

akuntabel dan transparan.

Sistem dan prosedur pengelolaan

keuangan daerah yang aplikatif

untuk mewujudkan pengelolaan

keuangan daerah yang akuntabel

dan transparan yang

mendasarkan pada prinsip-

prinsip value fo money.

Standar Analisa Belanja yang

representatif dan aplikatif sebagai

dasar dalam penyusunan APBD

Tenaga administrasi yang mampu

dan cakap dalam menerima

inovasi dalam bidang akuntansi.

25

Tenaga administrasi yang mampu

dan cakap dalam menerima

inovasi dalam bidang akuntansi.

Hardware yang mampu

menerima inovasi baru dalam

mengoperasionalkan sistem

akuntansi SIMPAD dan

pelayanan pembayaran PBB.

Pelayanan prima bagi pengguna

anggaran sesuai dengan Standar

Pelayanan Publik (SP2) Dinas.

D. Penentuan Isu Strategis

Analisa lingkungan digunakan dalam rangka menentukan faktor internal dan faktor

eksternal yang dimiliki oleh sebuah organisasi. Dalam upaya menentukan faktor internal

dan eksternal Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang

menggunakan salah satu metode analisa yang dinamakan analisa SWOT ( Strengths,

Weaknesses, Opportunities, Threats), dimana faktor internal terdiri dari kekuatan

(strengths) dan kelemahan (weaknesses), sedang faktor eksternal terdiri dari peluang

(opportunities) dan ancaman (threats).

Di bawah ini merupakan tabel dari faktor internal dan faktor eksternal yang ada pada

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang adalah sebagai berikut :

1. Faktor Internal

NO KEKUATAN DPKAD KOTA SEMARANG

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Tersedianya gedung kantor dan peralatan kantor.

Tersedianya sumber daya manusia secara kuantitas sudah mencukupi.

Tersedianya peraturan yang menjadi landasan hukum yang mengkait

pendapatan dan keuangan daerah.

Tersedianya Tupoksi yang sesuai dengan struktur organisasi dinas.

Tersedianya data obyek dan wajib pajak daerah.

Tersedianya sistem akuntansi keuangan daerah yang aplikatif

Tersedianya standar pelayanan publik (SP2) dinas.

Tersedianya sistem informasi keuangan daerah (APBD) yang akurat.

Tersusunnya aplikasi SIMBADA aset tertib administrasi pengelolaan barang

daerah

Tersusunnya dokumen data base aset tanah dan bangunan milik Pemerintah

Kota

26

NO KELEMAHAN DPKAD KOTA SEMARANG

1

2

3

4

Keterbatasan sarana mobilitas pelaksanaan tugas dan sarana komputer yang

mampu menerima inovasi baru tentang sistem akuntansi, SIMPAT,

komputerisasi pelayanan pembayaran PBB.

Terbatasnya kemampuan sumberdaya manusia dalam bidang akuntansi

terkait dengan kurangnya kaderisasi di bidang akuntansi pemerintah.

Konsolidasi data PBB belum dilaksanakan secara on line penuh.

Keterbatasan kemampuan SDM dalam pelaksanaan pemantauan,

pengamanan dan pemanfaatan aset tanah.

2. Faktor Eksternal

NO PELUANG DPKAD KOTA SEMARANG

1

2

3

4

5

6

7

Adanya tuntutan masyarakat yang mengarah kepada pemberdayaan daerah

dalam upaya menjadikan daerah mampu dan mandiri dalam pembiayaan

daerah.

Adanya kemauan pemerintah untuk membagi sumber-sumber penerimaan

negara melalui kajian terus menerus tentang perimbangan keuangan antara

pemerintah pusat dan daerah secara proporsional.

Adanya sumber-sumber pendapatan daerah yang belum tergali potensinya

oleh Pemerintah Daerah.

Adanya tuntutan masyarakat untuk menyelenggarakan pengelolaan

keuangan daerah secara transparan dan akuntabel bagi lembaga pemerintah.

Adanya kerjasama dengan pihak ketiga untuk menggali potensi pendapatan.

Adanya tuntutan pemerintah/masyarakat untuk mendapatkan data secara

cepat dan akurat

Adanya tuntutan pemerintah/masyarakat untuk transparansi data aset daerah

NO ANCAMAN DPKAD KOTA SEMARANG

1

2

3

4

5

6

7

Terbatasnya anggaran

Belum transparansi dalam pembagian hasil pajak pusat dan propinsi yang

sesuai dengan beban dan potensi masing-masing daerah

Kurangnya kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan

Usulan anggaran dari unit kerja tidak sesuai dengan plafon anggaran yang

ada

Pengiriman data untuk penyusunan APBD dan masing-masing unit kerja

kurang tepat waktu

Perubahan peraturan dari pemerintah pusat yang terlalu cepat di bidang

akuntansi pemerintahan

Masih lemahnya penegakan hukum bagi wajib pajak yang belum memenuhi

kewajibannya.

27

Dari kedua faktor tersebut di atas, diharapkan dapat dijadikan dasar dalam

menentukan isu-isu strategis dimana isu-isu strategis yang telah dirumuskan adalah

sebagai berikut :

a. Peningkatan kwalitas SDM

b. Peningkatan sarana dan prasarana

c. Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah.

d. Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

e. Optimalisasi Pengelolaan Aset Daerah

Hasil perumusan isu-isu strategis, kemudian dilakukan penyeleksian atau pemilihan

isu-isu strategis menjadi isu strategis prioritas dengan menggunakan skema penentu urutan

prioritas (priority ranking scheme), dengan beberapa kriteria sebagai berikut :

a. Kesesuaian dengan Visi Organisasi : Isu yang muncul sesuai dengan visi yang

diemban organisasi.

b. Kesesuaian dengan misi organisasi : Isu yang muncul sesuai dengan misi yang

diemban organisasi.

c. Kesesuaian dengan prioritas pembangunan (Daerah) : Isu yang muncul sesuai dengan

prioritas pembangunan Daerah.

d. Sustainability atau keberlangsungan : Isu yang muncul benar-benar menyangkut

persoalan pokok yang tetap akan dihadapi pada kurun waktu yang akan datang

(kurang lebih 5 tahun)

e. Coverage atau cakupan : Isu yang muncul mencakup luas wilayah dan masyarakat

yang cukup luas.

f. Multiplier Effect : Isu yang muncul (dengan penanganannya di kemudian hari)

diharapkan dapat mengurangi isu-isu yang lain.

Adapun untuk penilaian atau pembobotan dari masing-masing isu strategis

menggunakan angka dengan kriteria sebagai berikut :

1 = Kurang prioritas

2 = Cukup prioritas

3 = Prioritas

4 = Sangat prioritas.

28

Hasil dari penilaian atau pembobotan dari masing-masing isu strategis sebagaimana tertera

pada tabel di bawah ini :

MATRIK PEMILIHAN ISU STRATEGIS

NO

ISU KRITERIA TOTAL

SKOR

RANKING

V M P C S E

1

2

3

4

5

Peningkatan Kualitas SDM

Peningkatan Sarana Prasarana

Peningkatan Pendapatan Daerah

Pengembangan Pengelolaan Keuangan

Daerah

Penelusuran dan Pengamanan Aset Daerah

3

2

3

4

4

3

2

4

3

3

3

2

4

3

4

3

2

4

4

3

3

2

4

3

4

3

2

3

3

3

18

12

22

20

21

IV

V

I

III

II

Keterangan :

1. V = Visi, isu yang muncul sesuai dengan visi organisasi.

2. M = Misi, isu yang muncul sesuai dengan misi yang diemban organisasi.

3. P = Prioritas, isu yang muncul sesuai dengan prioritas pembanguan Daerah.

4. C = Cakupan, isu yang muncul mencakup luas wilayah dan masyarakat yang

cukup luas.

5. S = Sustainability (keberlangsungan), isu yang muncul benar-benar

menyangkut persoalan pokok yang tetap akan dihadapi pada kurun waktu

yang akan datang (kurang lebih 5 tahun)

6. E = Multiflier Effect (dampak yang luas), isu yang muncul dengan

penanganannya dikemudian hari diharapkan dapat mempengaruhi isu-isu

yang lain.

Hasil penilaian dan pembobotan dari masing-masing isu strategis, terpilih 3 (tiga) Isu

strategis prioritas dengan urutan ranking sebagai berikut :

1. Peningkatan Pendapatan Daerah.

2. Optimalisasi Pengelolaan Aset Daerah.

3. Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.

29

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi dan Misi

Visi dan Misi DPKAD berdasarkan penjabaran dari visi dan misi Pemerintah Kota

Semarang dengan memperhatikan kondisi, gambaran umum DPKAD maupun kebijakan

pengelolaan keuangan. Penetapan visi dan misi bertujuan untuk memediasi kondisi saat ini

dengan kondisi yang akan datang, mengklarifikasikan arah dan tujuan organisasi serta

menumbuhkan inspirasi dan tantangan pengelolaan dan manajemen keuangan.

VISI

Menjadi motor dalam pengelolaan keuangan daerah yang profesional dalam

rangka meningkatkan kemampuan keuangan daerah dan terlaksananya tertib

administrasi pengelolaan aset daerah.

Adapun makna dari visi tersebut :

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang berupaya menjadi

penggerak dan pelopor dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah melalui

intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan serta meningkatkan

profesionalisme pengelolaan keuangan daerah yang dimulai dengan perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian dan pertanggungjawaban yang berprinsip pada anggaran

berbasis kinerja yaitu : transparansi, akuntabilitas dan value for money sehingga

diharapkan mampu meningkatkan kemampuan keuangan daerah dan meningkatkan

tertib administrasi pengelolaan aset daerah.

Prinsip-prinsip tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Transpransi adalah keterbukaan dalam proses perencanaan, penyusunan,

pelaksanaan dan pelaporan evaluasi anggaran.

30

b. Akuntabilitas adalah prinsip pertanggungjawaban publik dimana proses

penganggaran benar-benar dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan

lembaga perwakilannya. Akuntabilitas dilaksanakan dengan berlandaskan asas

efisiensi, tepat guna, tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan.

c. Value for money proses penganggaran menetapkan prinsip ekonomis, efisien dan

efektif. Ekonomis berkenaan dengan pemilihan dan penggunaan sumber daya

dalam jumlah dan kualitas tertentu. Efisien berarti bahwa penggunaan dana

masyarakat dapat menghasilkan out put yang maksimal (berdaya guna). Sedangkan

efektif adalah penggunaan anggaran tersebut harus mencapai target atau tujuan

pelayanan publik.

MISI

Untuk mewujudkan visi SKPD tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam 6 (enam)

misi yang menjadi pedoman bagi DPKAD dalam pelaksanaan tugas, sebagai

berikut :

1. Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan

penyusunan perangkat hukum tentang pendapatan sesuai dengan tuntutan

perubahan lingkungan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Optimalisasi pendapatan daerah dari dana perimbangan melalui keterlibatan

secara aktif dari fiskus, masyarakat/wajib pajak dan koordinasi yang intensif

dengan pemerintah agar dapat memperoleh bagian yang proporsional.

3. Efektivitas dan efisiensi dalam perencanaan dan pelaksanaan anggaran melalui

penerapan anggaran yang berbasis kinerja dan analisa standar belanja.

4. Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan

daerah melalui penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dalam fungsi pelaporan penatausahaan

penerimaan dan belanja daerah.

31

5. Peningkatan tertib administrasi pengelolaan aset daerah dalam rangka

menyusun laporan keuangan yang transparan dan dapat

dipertanggungjawabkan.

6. Peningkatan pelayanan prima kepada masyarakat, terhadap wajib pajak

maupun terhadap pengguna anggaran sesuai dengan Standar Pelayanan Publik

(SP2) dinas.

B. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

a. Pendapatan daerah yang semakin meningkat, sehingga mampu memberikan

kontribusi yang nyata terhadap pembiayaan daerah.

b. Penerimaan daerah diluar pendapatan asli daerah yang semakin meningkat

sehingga mampu menunjang pendanaan daerah.

c. Mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan anggaran melalui penerapan

anggaran berbasis kinerja dan standar analisa belanja yang mendasarkan pada

prinsip keadilan dan kewajaran sehingga akan terwujud pengelolaan keuangan

daerah yang realistis.

d. Mengembangkan pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan daerah yang sesuai

dengan prinsip, norma dan azas Standar Akuntansi Pemerintahan.

e. Terwujudnya sistem pengelolaan Aset Daerah yang profesional.

f. Meningkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan Standar Pelayanan Publik Dinas

2. Sasaran Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

a. Kenaikan pendapatan asli daerah yang secara signifikan yang mampu memberikan

kontribusi bagi pendapatan daerah.

b. Kenaikan penerimaan daerah yang berasal dari Pemerintah/Pemerintah Propinsi

yang berupa DAU/DAK dan Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak sesuai dengan beban

dan potensi daerah.

c. Terlaksananya Standar Analisa Belanja (SAB) dalam pengelolaan keuangan daerah

untuk penyusunan APBD yang efektif dan efisien.

d. Terwujudnya laporan dan pertanggungjawaban keuangan daerah yang transparan

dan akuntabel.

32

e. Terwujudnya sistem pengelolaan aset yang profesional.

f. Terlaksananya standar pelayanan publik dinas yang sesuai dengan harapan

pengguna anggaran dan masyarakat (Wajib Pajak).

C. Strategi dan Kebijakan

1. Strategi

Adapun strategi yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Kota Semarang dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan

ditempuh dalam jangka waktu lima tahun ( Tahun 2011 – 2015) melalui 3 (tiga)

kebijakan yaitu :

a. Kebijakan Peningkatan Pendapatan Daerah

Peningkatan pendapatan asli daerah khususnya pajak daerah dengan

menerapkan system online.

Peningkatan penggalangan sumber-sumber penerimaan diluar PAD.

b. Kebijakan Peningkatan Tertib Administrasi Keuangan Daerah adalah

pengembangan pengelolaan keuangan daerah dengan mengembangkan software

sistem pengelolaan APBD yang terintegrasi.

c. Kebijakan pengelolaan aset daerah adalah pengembangan pengelolaan aset yang

profesional dengan mapping program dan sertifikasi aset Pemkot Semarang.

2. Kebijakan

Dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi yang ditempuh

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang, maka arah kebijakan

dinas adalah sebagai berikut :

a. Arah kebijakan Peningkatan Pendapatan Daerah adalah untuk mengatur dan

mengelola sumber-sumber penerimaan daerah dengan penyesuaian secara terarah

dan sistematis melalui intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah dan

Penggalangan sumber-sumber penerimaan daerah diluar Pendapatan Asli Daerah.

b. Arah Kebijakan Peningkatan Tertib Administrasi Keuangan Daerah adalah untuk

menerapkan prinsip-prinsip, norma dan asas standar akuntansi dan standar analisa

belanja dalam menyusun dan pelaksanaan APBD yang menjadi dasar bagi

pengendalian dan pengawasan keuangan daerah.

c. Arah Kebijakan Pengelolaan Aset Daerah adalah untuk penelusuran keabsahan

kepemilikan aset daerah dan pemanfaatan pengelolaan aset daerah.

33

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Adapun program dan kegiatan yang akan dilaksanakan Dinas Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah Kota Semarang dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran,

strategi dan kebijakan dalam kurun waktu lima tahun kedepan ( Tahun 2011 – 2015 ), adalah

sebagai berikut :

I. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

1 Penyediaan jasa surat menyurat

2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan lsitrik

3 Penyediaan jasa kebersihan kantor

4 Penyediaan alat tulis kantor

5 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

6 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

7 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

8 Penyediaan makanan dan minuman

9 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

10 Penyelesaian pengelolaan administrasi kepegawaian

11 Penataan Aset DPKAD

12 Penyediaan Jasa dan Pengelolaan Group Band/Corps Musik Pemerintah Kota

Semarang

II. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

13 Pengadaan perlengkapan gedung kantor

14 Pengadaan peralatan gedung kantor

15 Pengadaan mebeleur

16 Pengadaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

17 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung kantor

18 Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Gedung kantor

19 Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeleur

34

III. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR

20 Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan

21 Peningkatan Profesionalisme Perbendaharaan

22 Implentasi Online Sistem Surat Menyurat dengan Sistem Internet

23 Konsultasi Implementasi Regulasi Penyusunan Laporan Keuangan Daerah

IV. PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN

CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN

24 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran

25 Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran

26 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

27 Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu Bendahara

28 Penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja Akuntansi Pemerintah)

29 Evaluasi Standar Pelayanan Publik

30 Penyusunan Renja

31 Penyusunan RKA dan DPA Murni serta Perubahan

V. PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN

KEUANGAN DAERAH

32 Penyusunan Analisa Standar Belanja

33 Penyusunan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah

34 Penyusunan Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

35 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi

36 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD

37 Penyusunan Rancangan Peraturan KDH dentang Penjabaran APBD

38 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD

39 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah KDH tentang Penjabaran Perubahan

APBD

40 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban

Pelaksanaan APBD

41 Penyusunan Anggaran Gaji dan Tunjangan

42 Penyusunan dan Pembahasan KUA dan PPAS

43 Penyusunan dan Pembahasan KUA dan PPAS Perubahan

35

44 Sosialisasi PP Belanja Gaji

45 Pengkartuan dan Penyusunan Data Gaji PNS Perorangan

46 Penelitian SPJ

47 Evaluasi Pendapatan

48 Pemeriksaan Pajak Daerah

49 Pemberian Hadiah kepada WP dan Petugas PBB Berprestasi

50 Monitoring Tempat Pembayaran BPHTB

51 Pemberian Hadiah kepada WP Daerah yang berprestasi

52 Penyusunan Laporan Keuangan Dana Tugas Pembantuan dan Dekonsentrasi

53 Persiapan Penyusunan

54 Monitoring dan Koordinasi Pelaksanaan Dana Transfer

55 Monitoring Pinjaman/Lain-lain Pendapatan Pemerintah Kota Semarang

56 Updating Objek Pajak Daerah

57 Konfirmasi Lapangan Perpanjangan SKPD Reklame

58 Monitoring Reklame

59 Penagihan Pajak Restoran

60 Pengelolaan dan Pengembangan SIMPAD

61 Penungguan Objek Pajak Daerah

62 Monitoring Kepatuhan Bayar Pajak

63 Monitoring Piutang Pajak Daerah

64 Pengawasan dan Pemungutan Pajak Hiburan

65 Penyelesaian Surat Jatuh Tempo dan Teguran.

66 Monitoring dan Evaluasi Belanja Bantuan

67 Publikasi Laporan Keuangan Daerah

68 Sosialisasi Perencanaan dan Penganggaran APBD

69 Monitoring dan Evaluasi laporan saldo kas

70 Pengadministrasian Anggaran SKPD Kota Semarang

71 Perencanaan dan Penyusunan Anggaran Pendapatan Kota Semarang

72 Penyusunan Produk Hukum

73 Penyusunan Penatausahaan Pendapatan dan Belanja Pemerintah Kota Semarang

74 Orientasi Aprat Penyusunan Laporan Keuangan Pemokot dalam rangka

Pengembangan Laporan Keuangan.

75 Sosialisasi Perda-perda Pajak Daerah

36

76 Pendampingan Pelaksanaan Pemeriksaan LKD

77 Penatausahaan Pendapatan dan Belanja (Rekening Timbal Balik)

78 Pemantapan LPJ APBD kepada Bendahara Penerima, Pengeluaran, PPK,

Pembuku dalam rangka penyusunan laboran keuangan

79 Sosialisasi Pelaksanaan APBD kepada SKPD

80 Pengadministrasian Penerbitan dan Pengiriman SKPD, SKPDKB dan SPSM

81 Pengendalian Pelaksanaan Anggaran

82 Publikasi Penyusunan Perda APBD

83 Sosialisasi Mekanisme Pembayaran BPHTB Kota Semarang

84 Monitoring dan Evaluasi Laporan Keuangan

85 Peningkatan Infrastruktur Pengelolaan Keuangan Daerah

86 Penyusunan Peraturan KDH tentang Pergeseran Anggaran

87 Penyusunan Himpunan SK tentang pejabat penatausahaan keuangan SKPD

88 Penyusunan CALK

89 Penyusunan Neraca

90 Penyusunan Laporan Operacional

91 Penyusunan LRA Rincian

92 Penyusunan LRA Penjabaran

93 Penyusunan Arus Kas

94 Penyusunan Laporan Kinerja

95 Penyusunan Pengantar LPLP APBD

96 Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan BPHTB

97 Penatausahaan Pelaksanaan Kegiatan BPHTB

98 Validasi dan Verifikasi Penerimaan BPHTB

99 Peningkatan Kemampuan Petugas PBB dalam rangka Pelaksanaan

Pendaerahan BPHTB

100 Penunjang Kegiatan Kasda

101 Restitusi Penyusunan SPT dan Pengurusan PPH 21 Pegawai

102 Penyusunan Laporan keuangan Bulanan SKPD

103 Verifikasi Data Rekening PJU

104 Penilaian Ketetapan Pajak Daerah

105 Penelusuran dan penagihan Piutang Pajak Daerah

37

VI. PROGRAM PEMBINAAN DAN FASILITASI PENGELOLAAN KEUANGAN

106 Asistensi Laporan Keuangan kepada SKPD

107 Pengelolaan Santunan Kebakaran

VII. PROGRAM OPTIMALISASI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

108 Penyempurnaan Sistem Informasi Penyusunan APBD

109 Penyusunan Kode Program Kegiatan dan Belanja APBD

110 Updating data pegawai dan pencetakan Daftar Gaji Pegawai

111 Monitoring dan Evaluasi Penyusunan Data Monografik Pegawai Sistem

Informasi Penggajian

112 Pemeliharaan Software dan Hardware Sistem Informasi Penyusunan APBD

VIII. PROGRAM PENGELOAAN ASET DAERAH

113 Penelusuran Aset Daerah

114 Pensertifikatan Aset Daerah

115 Pengadministrasian Aset Daerah

116 Pengamanan Aset Daerah

117 Penghapusan Aset Daerah

118 Revaluasi/Apraisal Aset Daerah

119 Penyediaan Jaminan Barang Milik Daerah

120 Pengendalian Manajemen Pengelolaan Barang Milik Daerah

121 Pengendalian Tertib Administrasi Pengelolaan Barang Daerah

122 Pengembangan GIS Tanah dan Bangunan

123 Arsip Digital Aset

Adapun penyajiannya adalah sebagaimana tabel terlampir.

38

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU

PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja yang secara langsung menunjukan kinerja

yang akan dicapai Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang dalam

lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran

RPJMD.

TABEL 6.1

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU

PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

NO INDIKATOR

KONDISI

KINERJA

PADA

AWAL

PERIODE

RPJMD

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISI

KINERJA

PADA

AKHIR

PERIODE

RPJMD Tahun 0

Tahun

1

Tahun

2

Tahun

3

Tahun

4

Tahun

5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1

Meningkatnya

persentase

Peningkatan

Pendapatan Asli

Daerah (PAD)

0 12,5 12,5 12,5 12,5 12,5 100%

2

Meningkatnya rasio

kemandirian keuangan

dalam pembiayaan

pembangunan

0 25 25 25 25 25 100%

3

Meningkatnya

optimasisasi

pengelolaan aset

daerah dengan

penekanan pada

ketersediaan data aset

yang akurat dan

pengamanan aset

daerah.

100 100 100 100 100 100 100%

4

Terwujudnya tertib

administrasi

keuangan daerah

dengan opini Wajar

Tanpa Pengecualian

(WTP)

100 100 100 100 100 100 100%

39

BAB VII

PENUTUP

Rencana Strategis SKPD Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota

Semarang Tahun 2011 – 2015 ini disusun sebagai penjabaran dari RP JMD Kota Semarang

Tahun 2011 – 2015 serta disesuaikan dengan tugas pokok, fungsi dan kewenangan Dinas

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang berdasarkan Peraturan Walikota

Semarang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang.

Renstra SKPD Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Semarang Tahun 2011 –

2015 ini disusun untuk dijadikan pedoman pelaksanaan kegiatan bagi segenap aparat di Dinas

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang dalam rangka pencapaian visi, misi,

tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan. Untuk memperoleh hasil

yang optimal dalam pelaksanaannya perlu dukungan dari berbagai pihak baik dari lingkungan

internal organisasi maupun eksternal organisasi. Disamping itu perlu adanya komitmen yang

tinggi sekaligus tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi baik di lingkungan Dinas

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang maupun Pemerintah Kota Semarang.

KEPALA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN

DAN ASET DAERAH KOTA SEMARANG

Drs. S U S E N O, MM

Pembina Utama Muda

NIP. 19520403 197409 1 001