bab i pendahuluan 1.1 latar...

19
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bekerja lintas batas merupakan fenomena global sekaligus sebagai konsekuensi dari globalisasi itu sendiri. Bekerja atau menjadi pekerja migran di luar negeri kini menjadi sebuah pilihan banyak orang, termasuk warga Indonesia. Bukan hanya warga dari negara berkembang saja yang bekerja di luar negeri, tetapi warga dari negara maju juga melakukanya. Perbedaanya barangkali terletak pada bidang pekerjaan yang dimasukinya. Warga dari negara berkembang cenderung lebih banyak menjadi pekerja dalam bidang pekerjaan kasar yang lebih mengandalkan otot, sementara warga dari negara maju umumnya menjadi pekerja dalam bidang yang mengandalkan otak. 1 Berbicara tentang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tentunya tidak lepas dari peran para agen Penyalur atau Jasa Penyalur Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS), yang secara umum merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada wilayah Jasa penempatan atau penyalur Tenaga Kerja Indonesia ke luar Negeri, seperti halnya Malaysia, Taiwan, hongkong, Singapura dan lain sebagainya, dan juga bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan keselamatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar Negeri atau tempat bekerjanya. Selain itu, tugas dan tanggung jawab Jasa Penyalur Tenaga Kerja Indonesia/Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) juga 1 Sutaat dkk, Pendampingan Sosial Bagi Calon Pekerja Migran (TKI) dan Keluarganya di Daerah Asal: Jakarta : P3KS Press, 2011

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44188/2/jiptummpp-gdl-firmanhaqi-47048-2-babi.pdf · (PPTKIS), yang secara umum merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bekerja lintas batas merupakan fenomena global sekaligus sebagai

konsekuensi dari globalisasi itu sendiri. Bekerja atau menjadi pekerja migran di

luar negeri kini menjadi sebuah pilihan banyak orang, termasuk warga Indonesia.

Bukan hanya warga dari negara berkembang saja yang bekerja di luar negeri,

tetapi warga dari negara maju juga melakukanya. Perbedaanya barangkali terletak

pada bidang pekerjaan yang dimasukinya. Warga dari negara berkembang

cenderung lebih banyak menjadi pekerja dalam bidang pekerjaan kasar yang lebih

mengandalkan otot, sementara warga dari negara maju umumnya menjadi pekerja

dalam bidang yang mengandalkan otak.1

Berbicara tentang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tentunya tidak lepas dari

peran para agen Penyalur atau Jasa Penyalur Tenaga Kerja Indonesia Swasta

(PPTKIS), yang secara umum merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada

wilayah Jasa penempatan atau penyalur Tenaga Kerja Indonesia ke luar Negeri,

seperti halnya Malaysia, Taiwan, hongkong, Singapura dan lain sebagainya, dan

juga bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan

keselamatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar Negeri atau tempat bekerjanya.

Selain itu, tugas dan tanggung jawab Jasa Penyalur Tenaga Kerja

Indonesia/Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) juga

1 Sutaat dkk, Pendampingan Sosial Bagi Calon Pekerja Migran (TKI) dan Keluarganya di Daerah

Asal: Jakarta : P3KS Press, 2011

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44188/2/jiptummpp-gdl-firmanhaqi-47048-2-babi.pdf · (PPTKIS), yang secara umum merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada

2

meliputi tentang proses Pra-Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) hingga

sampai pada Masa Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Namun, di akhir

tahun-tahun ini muncul sebuah fenomena terkait dengan adanya Jasa Penyalur

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang menyalurkan Tenaga Kerja Indonesia ke

Malaysia hanya lantaran karena mempunyai Jaringan di Malaysia yang dalam hal

ini sudah lebih dulu bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.

Munculnya fenomena Jasa Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sendiri tidak

lepas dari minat masyarakat untuk kemudian memilih bekerja sebagai Tenaga

Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, khususnya Malaysia. Hal tersebut terjadi

karena pada umumnya berdasarkan pada keadaan ekonomi keluarga yang retalif

rendah, dan tingkat peluang kerja didaerah yang minim. Juga karena faktor

lingkungan yang mayoritas memilih untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

di Malaysia.

Desa Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan misalnya, yang

hampir keseluruhan/mayoritas masyarakatnya memilih untuk bekerja sebagai

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Desa Payaman Kecamatan Solokuro

juga dikenal sebagai Desa TKI sejak pada tahun 2013, karena tercatat ada 1.667

di antara total penduduk 10.235 jiwa yang menjadi TKI di Malaysia.2 Hal tersebut

karena tingkat kecenderungan masyarakat Desa Payaman yang lebih memilih

untuk bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia daripada

melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Sebagai contoh tingginya minat

masyarakat untuk bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia juga

2 Dikutip dari isi berita www.jpnn.com Melongok ‘Desa TKI’ Payaman, Solokuro, Lamongan

Masjid sampai sekolah Dibangun dari Ringgit

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44188/2/jiptummpp-gdl-firmanhaqi-47048-2-babi.pdf · (PPTKIS), yang secara umum merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada

3

berpengaruh terhadap mayoritas Pemuda Desa Payaman yang kemudian lebih

memilih untuk bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia dan

bekerja sebagai kuli bangunan daripada melanjutkan sekolah ke Jenjang yang

lebih tinggi.

Tingginya minat masyarakat Desa Payaman Kecamatan Solokuro

Kabupaten Lamongan yang kemudian memilih untuk bekerja sebagai Tenaga

Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia juga didukung dengan adanya fasilitas

penyedia Jasa Penyalur Tenaga Kerja Indonesia ke Malaysia yang mudah

ditemukan di Desa Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan itu

sendiri, juga karena Jaringan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang sudah lebih dulu

bekerja di Malaysia juga turut membantu dan mempermudah proses Penyaluran

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk bekerja di Malaysia.

Di Desa Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan sendiri

terdapat 5 (lima) Jasa Penyalur Tenaga Kerja Indonesia ke Malaysia yang meliputi

satu Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) dan empat

(4) Petugas Lapangan (PL) yang bertugas sebagai perseorangan yang mencari dan

mengirimkan Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) melalui Perusahaan Penyalur

Tenaga Kerja Indonesia (PPTKIS) untuk dipekerjakan sebagai Tenaga Kerja

Indonesia di Malaysia. Masing-masing dari petugas lapangan (PL) yang berada di

Desa Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan tersebut mempunyai

hubungan/relasi kerjasama tersendiri terhadap Perusahaan Pelaksana

Penempatatan Tenaga Kerja Indonesia (PPTKIS) dalam hal pengurusan dokumen

dan pengiriman Tenaga Kerja Indonesia ke Malaysia. Adanya Jasa Penyalur

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44188/2/jiptummpp-gdl-firmanhaqi-47048-2-babi.pdf · (PPTKIS), yang secara umum merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada

4

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia yang ada di Desa Payaman Kecamatan

Solokuro Kabupaten Lamongan tersebut, menjadi faktor utama meningkatnya

minat masyarakat untuk bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di

Malaysia.

Berdasarkan uraian diatas terkait fenomena tingginya minat pemuda atau

mayoritas masyarakat Desa Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan

yang kemudian memilih untuk bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia di

Malaysia, yang tentunya juga karena didukung oleh adanya Jasa atau Petugas

Lapangan (PL) yang bertugas sebagai Penyalur Tenaga Kerja Indonesia yang ada

di Desa Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan itu sendiri. Maka,

penting bagi peneliti untuk kemudian melakukan penelitian lebih jauh tentang

bagaimana Sistem Jaringan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia ke Malaysia yang

ada di Desa Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah :

1. Bagaimana Sistem Jaringan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia ke

Malaysia di Desa Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten

Lamongan?

2. Bagaimana Dampak dari Sistem Jaringan Penyalur Tenaga Kerja

Indonesia (TKI) terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI)?

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44188/2/jiptummpp-gdl-firmanhaqi-47048-2-babi.pdf · (PPTKIS), yang secara umum merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada

5

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan memahami Sistem Jaringan Panyalur Tenaga

Kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia di Desa Payaman Kecamatan

Solokuro Kabupaten Lamongan.

2. Untuk mengetahui dan memahami dampak dari Sistem Jaringan

Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia di Desa Payaman

Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Dari segi teoritis, penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu

pengembangan ilmu pengetahuan khususnya sosiologi dalam memahami

konsep teori sistem jaringan. Karena itu, penelitian ini merupakan hal yang

sangat perlu untuk mengetahui bagaimana konsep Sistem Jaringan pada

Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia dan bagaimana resiko

dari adanya Sistem Jaringan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terhadap Calon

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ada di Desa Payaman Kecamatan

Solokuro Kabupaten Lamongan.

2. Praktis

Dari segi praktisnya, penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dan

dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan atau informasi bagi

masyarakat Desa Payaman, terlebih pada:

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44188/2/jiptummpp-gdl-firmanhaqi-47048-2-babi.pdf · (PPTKIS), yang secara umum merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada

6

1. Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI), supaya mengetahui dan

memahami bagaimana Sistem Jaringan Penyalur Tenaga Kerja

Indonesia ke Malaysia di Desa Payaman Kecamatan Solokuro

Kabupaten Lamongan.

2. Pemerintah / Disnaker, penelitian ini bisa digunakan sebagai

bahan kajian untuk lebih meningkatkan pengawasan dalam

proses pengiriman Calon Tenaga Kerja Indonesia ke Luar

Negeri, khususnya Malaysia.

1.5 Definisi Konsep

1. Sistem

Ditinjau secara etimologis, islitalah sistem berasal dari bahasa

Yunani, yaitu systema. Artinya sehimpunan dari bagian atau komponen-

komponen yang saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan

merupakan suatu keseluruhan. Berbeda dengan mozaik yang merupakan

sekumpulan pecahan-pecahan kaca tanpa ada kaitan, maka sebuah sistem

terdiri dari pecahan-pecahan subsistem yang saling terkait-erat satu sama

lain dan merupakan satu kesatuan.3

Suatu organisasi merupakan sebuah sistem karena terdiri dari

sejumlah sumber daya yang bekerja menuju tercapainya suatu tujuan

tertentu. Amsyah (1992) mendefinisikan sistem sebagai suatu elemen yang

saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi. Sehingga

3 J. Dwi Narwoko & Bagong Suyanto. Sosiologi : Teks Pengantar & Terapan. Jakarta : Kencana,

2010 Hal 123

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44188/2/jiptummpp-gdl-firmanhaqi-47048-2-babi.pdf · (PPTKIS), yang secara umum merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada

7

bisa dikatakan bahwa sistem berfungsi dengan segala kegiatan untuk suatu

maksud dan tujuan yang jelas yang mempunyai komponen-komponen dan

bekerja dalam suatu kesatuan dinamis dan saling berhubungan.4

2. Pengertian Jaringan

Pengertian jaringan secara umum adalah sekumpulan elemen yang

saling berhubungan melakukan suatu fungsi khusus untuk mencapai tujuan

bersama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu

tujuan bersama. Dalam perspektif modal sosial, jaringan diartikan sebagai

kemampuan sekelompok orang untuk melibatkan diri dalam suatu jaringan

hubungan sosial melalui berbagai variasi hubungan yang saling

berdampingan dan dilakukan atas dasar prinsip kesukarelaan (voluntary),

kesamaan (equality), kebebasan (freedom), dan keadaban (civility).

Kemampuan anggota kelompok atau anggota masyarakat untuk selalu

menyatukan diri dalam suatu pola hubungan yang sinergis akan sangat

besar pengaruhnya dalam menentukan kuat tidaknya modal sosial suatu

kelompok.5

3. Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS)

Pengertian Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia

(PPTKIS) menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik

4 Dikutip dalam Anitya, Helsa R. FKM UI 2008, Gambaran Pelaksanaan Sistem.

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123424-S-5555-Gambaran%20pelaksanaan-Literatur.pdf 5 Dikutip dari Ragam Jurnal Pengembangan Humaniora Vol. 12 No. 1, April 2012 Peranan Modal

Sosial dalam Pembangunan oleh Inayah (Staf Pengajar pada Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Semarang.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44188/2/jiptummpp-gdl-firmanhaqi-47048-2-babi.pdf · (PPTKIS), yang secara umum merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada

8

Indonesia Nomor 22 Tahun 2014 adalah badan hukum yang telah

memperoleh izin tertulis dari pemerintah untuk menyelenggarakan

pelayanan penempatan TKI di luar negeri.6 Sedangkan berdasarkan

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2004 untuk dapat

memperoleh Surat ijin Pengerahan dan Penempatan TKI (SIPPTKI)

pelaksana penempatan TKI Swasta harus memenuhi persyaratan7 :

a. Berbentuk badan hukum perseorangan terbatas (PT) yang

didirkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

b. Memiliki modal disetor yang tercantum dalam akta pendirian

perusahaan, sekurang-kurangan sebesar Rp 3.000.000.000.00

(tiga miliar).

c. Menyetor uang kepada bank sebagai jaminan dalam bentuk

deposito sebesar Rp. 500.000.000.00 (lima ratus juta rupiah)

pada bank pemerintah.

d. Memiliki rencana kerja penempatan dan perlindungan TKI di

luar negeri sekurang-kurangnya untuk kurun waktu 3 (tiga)

tahun berjalan.

e. Memiliki unit pelatihan kerja, dan memiliki sarana dan

prasarana pelayanan penempatan TKI.

6 Di kutip dari http://www.bnp2tki.go.id/read/9716/peraturan-menteri-ketenagakerjaan-

republik-indonesia-nomor-24-tahun-2014-tentang-perubahan-atas-peraturan-menteri-tenaga-kerja-dan-transmigrasi-nomor-per.10/men/v/2009-tentang-tata-cara-pemberian-perpanjangan-dan-pencabutan-surat-izin-pelaksana-penempata.htm 7 Dikutip dalam web : http://www.lpkkorindo.com/2012/07/apa-itu-pptkismari-mengenal-lebih-

jauh.html

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44188/2/jiptummpp-gdl-firmanhaqi-47048-2-babi.pdf · (PPTKIS), yang secara umum merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada

9

4. Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

a. Pengertian Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Ada beberapa pendapat mengenai pengertian Tenaga Kerja

Indonesia. Menurut Pasal 1 bagian (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun

2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di

Luar Negeri, TKI adalah setiap warga Negara Indonesia yang memenuhi

syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka

waktu tertentu dengan menerima upah. Sedangkan menurut buku pedoman

pengewasan perusahaan jasa kerja Indonesia adalah warga negara

Indonesia baik laki-laki maupun perempuan yang melakukan kegiatan di

bidang perekonomian, sosial, keilmuan, kesenian, dan olahraga

professional serta mengikuti pelatihan kerja di luar negeri baik di darat,

laut maupun udara dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian

kerja yaitu suatu perjanjian antara pekerja dan pengusaha secara lisan dan

atau tertulis baik antara untuk waktu tertentu maupun untuk waktu tidak

tertentu yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak.8

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan guna

untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Karena teknik

8 Dikutip dari artikel Metode Penelitian dalam web

:http://eprints.uny.ac.id/8581/3/BAB%202%20-%2008402141037.pdf

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44188/2/jiptummpp-gdl-firmanhaqi-47048-2-babi.pdf · (PPTKIS), yang secara umum merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada

10

penelitian merupakan salah satu unsur penelitian yang sangat penting, serta

metode penelitian juga sangat penting dalam memperoleh data, merumuskan

masalah untuk kemudian menganalisinya dan menginterpretasikan. Dimana

metode penelitian yang akan dilakukan adalah :

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penulisan ini, pendekatan penelitian yang digunakan adalah

kualitatif, dimana data yang dihasilkan bersifat deskriptif atau menjelaskan

secara jelas. Pendekatan kualitatif digunakan karena dalam penelitian kualitatif

berusaha mengerti dan mengungkap makna suatu kejadian atau peristiwa dengan

mencoba berinteraksi dengan orang-orang yang berada dalam situasi atau

fenomena yang sedang dikaji. Selain itu, dalam penelitian kualitatif peneliti

melakukan berbagai tahapan penelitian dan kemudian mengolah data yang

didapat selama penelitian sampai menyimpulkan data selama proses yang

berlangsung dari awal sampai akhir kegiatan.9

Penelitian kualitatif merupakan suatu energy inquiry yang menekankan

pencarian makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala, simbol, maupun

deskripsi tentang suatu fenomena, fokus dan multimetode, bersifat alami dan

holistic, mengutamakan kualitas, menggunakan beberapa cara serta disajikan

secara naratif. Tujuan dari penelitian kualitatif adalah untuk menemukan jawaban

terhadap suatu fenomena atau pertanyaan melalui aplikasi prosedur ilmiah secara

9 Yusuf, A. Muri. 2014. Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan (Cetakan ke-1),

Jakarta:Kencana Hal 328-329

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44188/2/jiptummpp-gdl-firmanhaqi-47048-2-babi.pdf · (PPTKIS), yang secara umum merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada

11

sistematis.10

Sedangkan Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian

kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara

fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawansanya

sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan

peristilahanya.11

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Dimana

penelitian kualitatif adalah sebuah jenis penelitian yang menggunakan latar

alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan

dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada, yaitu upaya memahami

sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku baik individu maupun sekelompok

orang.12

Menurut Bogman dan Taylor yaitu prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

atau perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan

individu tersebut secara utuh (holistic), tidak mengisolasikan individu ke dalam

variabel, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.13

Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan unutk mendeskripsikan apa-

apa yang saat ini berlaku. Didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan,

mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi yang sekarang ini terjadi atau

10

ibid 11

Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995), 62 12

Mahi M. Hikmat, Metode Penelitian dalam Perspektf Ilmu Komunikasi dan Sastra,

(Yogyakarta, Graha Ilmu 2011), hal. 37. 13 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya.

2005), hal. 3

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44188/2/jiptummpp-gdl-firmanhaqi-47048-2-babi.pdf · (PPTKIS), yang secara umum merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada

12

ada. Dengan kata lain, penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk

memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan yang ada.14

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah dimana peneliti menangkap sebuah fenomena

sosial yang terjadi pada objek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, lokasi

penelitian akan dilakukan di Desa Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten

Lamongan. Alasan kenapa peneliti memilih lokasi tersebut adalah karena di Desa

Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan terkenal sebagai Desa Para

Tenaga Kerja Indonesia (TKI), yang dalam hal ini tentunya hampir mayoritas

penduduk Desa Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan bekerja

sebagai Tenaga Kerja Indonesia khususnya di Malaysia. Hal tersebut tentunya

juga tidak terlepas dari peran penyedia Jasa Penyalur Tenaga Kerja Indonesia

atau Petugas Lapangan (PL) yang ada di Desa Payaman Kecamatan Solokuro

Kabupaten Lamongan sendiri.

4. Subyek Penelitian

Aktifitas utama dalam pengumpulan data adalah dengan menentukan

subyek penelitian. Hal ini penting untuk menghindari kesalahan dalam

menentukan informan, karena dari merekalah informasi diharapkan terkumpul

sebagai upaya dalam menjawab pertanyaan penelitian. Dalam proses

pengumpulan data dilapangan, peneliti akan menggunakan teknik sampling yang

sesuai dengan kondisi subyek, dan yang terpenting adalah subyek dapat mewakili

14

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta : Bumi Aksara, 1999), 26

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44188/2/jiptummpp-gdl-firmanhaqi-47048-2-babi.pdf · (PPTKIS), yang secara umum merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada

13

populasi yang akan digeneralisasikan. Dalam menentukan subyek penelitian

memang diperlukan sebuah alasan mengapa subyek tersebut dipilih. Subyek yang

dipilih bukan asal, namun perlu asumsi yang tepat mangapa subyek tersebut

dipilih. Dengan kata lain, subyek yang dipilih adalah subyek yang paling tepat

untuk menjadi sumber data dari penelitian.15

Peneliti memilih teknik purposive sampling yakni teknik pengambilan

sampel sumber data dengan pertimbangan :

Subyek tersebut dianggap paling tahu terkait bagaimana Sistem Jaringan

Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia yang ada di Desa Payaman

Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan, yaitu :

1. Petugas lapangan (PL) yang merekrut dan menyediakan Jasa

Penyalur Tenaga Kerja Indonesia ke Malaysia.

2. Pihak Perusahaaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta

(PPTKIS)

3. Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI)

4. Tenaga Kerja Indonesia (TKI), baik yang masih secara resmi

memiliki dokumen perijinan kerja di Malaysia, maupun Tenaga

Kerja Indonesia (TKI) yang sudah pulang / kembali ke Desa

Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan.

5. Metode Pengumpulan Data

15

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial (ed : kedua ). Jakarta : Erlangga Hal 92

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44188/2/jiptummpp-gdl-firmanhaqi-47048-2-babi.pdf · (PPTKIS), yang secara umum merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada

14

Menurut Lofland dan Lofland (1984), sumber data utama dalam penelitian

kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti

dokumen dan lain-lain.16

Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau

di wawancarai merupakan sumber data utama. Pencatatan sumber data utama

melalui wawancara atau pengamatan berperanserta merupakan hasil usaha

gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya. Pada penelitian

kualitatif, kegiatan ini dilakukan secara sadar, terarah dan senantiasa bertujuan

untuk memperoleh suatu informasi atau data.17

Berikut adalah teknik

pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian ini :

1. Observasi Langsung

Observasi langsung adalah cara pengumpulan data dengan

melakukan pencatatan secara cermat dan sistematik. Observasi

langsung harus dilakukan secara teliti dan sistematis untuk

mendapatkan hasil yang bisa diandalkan, dan peneliti harus

mempunyai latar belakang atau pengetahuan yang lebih luar tentang

objek penelitian mempunyai dasar teori dan sikap objektif.18

Observasi langsung yang dilakukan oleh peneliti bisa

direalisasikan dengan cara mencatat data berupa informasi yang

berhubungan dengan proses Jaringan Penyalur Tenaga Kerja

Indonesia ke Malaysia yang ada di Desa Payaman Kecamatan

16

http://digilib.uinsby.ac.id/8312/3/bab%203.pdf 17

Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:PT.Remaja Rosdakarya Hal 157 18

Soeratno, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta : UUP AMP YKPN, 1995), 99

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44188/2/jiptummpp-gdl-firmanhaqi-47048-2-babi.pdf · (PPTKIS), yang secara umum merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada

15

Solokuro Kabupaten Lamongan. Juga mengamati bagaimana proses

kesepakatan yang dilakukan oleh Jasa Penyalur Tenga Kerja

Indonesia kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja ke

Malaysia. Untuk itu, peneliti dapat melakaukan pengamatan secara

langsung dalam mendapatkan bukti yang terkait dengan objek

penelitian.

2. Wawancara

Wawancara sebagai upaya mendekatkan informasi dengan

cara bertanya langsung kepada informan. Tanpa wawancara, peneliti

akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan

bertanya langsung. Adapun wawancara yang dilakukan adalah

wawancara tidak berstruktur, dimana di dalam metode ini

memungkinkan pertanyaan berlangsung secara luwes, arah pertanyaan

lebih terbuka, tetap fokus, sehingga diperoleh informasi yang kaya

dan pembicaraan tidak kaku.19

Adapun dalam pengumpulan data, peneliti melakukan

wawancara bersama antara lain, Penyedia Jasa Penyalur Tenaga

Kerja Indonesia atau agen yang bisa disebut juga dengan PL (Petugas

Lapangan) yang ada di Desa Payaman Kecamatan Solokuro

Kabupaten Lamongan, Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI),

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang masih secara resmi memiliki izin

19

Singarimbun, Masri dan Efendi Sofwan, Metode Penelitian Survei, (Jakarta : LP3S, 1989)

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44188/2/jiptummpp-gdl-firmanhaqi-47048-2-babi.pdf · (PPTKIS), yang secara umum merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada

16

bekerja di Malaysia, dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang telah

kembali ke Desa Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten

Lamongan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi akan dijadikan sebagai penguat atau data

pendukung kegiatan selama proses penelitian, yang pada nantinya

hasil dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk memperluas data-

data yang telah ditemukan. Adapun data-data pendukung lainya yang

akan disajikan adalah sebagai berikut :

a. Hasil wawancara dengan Petugas Lapangan (PL) dari

Penyedia Jasa Penyalur Tenaga Kerja Indonesia yang ada di

Desa Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan

berupa foto bersama dengan agen atau Petugas Lapangan (PL)

tersebut.

b. Hasil wawancara dengan Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

yang ada di Desa Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten

Lamongan.

c. Hasil wawancara atau foto dengan Tenaga Kerja Indonesia

(TKI) yang masih memiliki dokumen/surat ijin bekerja di

Malaysia.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44188/2/jiptummpp-gdl-firmanhaqi-47048-2-babi.pdf · (PPTKIS), yang secara umum merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada

17

d. Hasil wawancara atau foto dengan Tenaga Kerja Indonesia

(TKI) yang telah pulang, dalam artian sudah tidak memiliki

dokumen/surat ijin bekerja di Malaysia.

6. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan teknik analisa data dengan

menggunakan model Miles dan Huberman. Miles and Huberman (1984)

mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara

interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya

sudah jenuh.20

Aktifitas dalam analisis data yaitu :

a. Data Reduction / Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah

dikemukakan, makin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data

akan makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera

dilakukan analisis data melalui reduksi data. mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak

perlu.21

Dalam situasi atau kondisi sosial tertentu, peneliti akan fokus

pada Sistem Jaringan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia yang ada di

20

Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Hal 337 21

Ibid Hal 338

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44188/2/jiptummpp-gdl-firmanhaqi-47048-2-babi.pdf · (PPTKIS), yang secara umum merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada

18

Desa Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan, dengan

melihat / mengamati bagaimana proses Jaringan Penyalur Tenaga

Kerja Indonesia itu bekerja, sampai pada kesepakatan yang di buat

oleh Jasa Penyalur Tenaga Kerja Indonesia kepada calon Tenaga

Kerja Indonesia yang ada di Desa Payaman Kecamatan Solokuro

Kabupaten Lamongan.

b. Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan

dalam bentuk uraian singkat, bagian, hubungan antar kategori,

flowcharl dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman (1984)

menyatakan “the most frequent form of display data for qualitative

research data in the past has been narrative tex”. Yang paling sering

digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah

dengan teks yang bersifat naratif.22

c. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan proses yang mungkin dapat

menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi bisa

jadi tidak. Proses penarikan kesimpulan dimaksudkan untuk

menganalisis, mencari makna dari data yang ada, sehingga ditemukan

tema dalam penelitian yang telah dilakukan.23

22

Ibid hal 341 23

Ibid hal 345

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44188/2/jiptummpp-gdl-firmanhaqi-47048-2-babi.pdf · (PPTKIS), yang secara umum merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada

19

7. Uji Keabsahan Data

Pada tahapan ini, peneliti menggunakan tringgulasi sumber yang berarti

membandingkan dan juga kembali keabsahan suatu informasi atau data yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.

Tringgulasi data dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda, yaitu

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selain digunakan untuk mengecek data,

juga dilakukan untuk memperkaya data. Tringgulasi juga berguna untuk

menyelidiki validasi pandangan peneliti terhadap data.24

24 Op cit