bab i pendahuluan 1.1 latar...

7
14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan sektor penting dalam pendapatan asli daerah yang cukup potensial. Pariwisata telah menjadi industri yang mampu mendatangkan devisa negara dan penerimaan asli daerah yang berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat dalam berbagai sektor kehidupan khususnya ekonomi. Saat ini sektor pariwisata telah menjadi penyumbang devisa terbesar bagi negara. Hal senada juga diungkapkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya melalui laman kompas.com bahwa saat ini sektor pariwisata adalah penyumpang devisa terbesar nomer empat setelah minyak dan gas, batubara, serta kelapa sawit. Beliau juga menjelaskan bahwa pada tahu 2014, devisa dari sektor minyak dan gas mencapai Rp 32 miliar dollar AS, devisa dari batubara 24 miliar dollar AS, dan devisa dari kelapa sawit 15 miliar dollar AS, sementara pariwisata hanya menyumbang devisa sebesar 10 miliar dollar AS. Sumbangan devisa dari sector pariwisata di Indonesia juga dinilai kalah jauh dari Thailand yang mendapat 40 miliar dollar AS dari sektor pariwisatanya tiap tahun dan Malaysia yang mendapat 20 miliar dollar AS dari sektor yang sama. Melihat kenyataan yang demikian Menteri Pariwisata Arief Yahya juga memiliki harapan bahwa pada tahun 2020 sektor pariwisata akan menjadi penghasil devisa terbesar. Harapan tersebut juga dimantapkan dengan langkah menaikan anggaran promosi wisata, di mana pada tahun 2014 hanya sebesar Rp 300 miliar di tahun 2015 di naikan menjadi Rp 1,3 triliun.

Upload: vuongdieu

Post on 07-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/96400/potongan/S1-2016... · pariwisata telah menjadi penyumbang devisa terbesar bagi negara. Hal ... kelapa

14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata merupakan sektor penting dalam pendapatan asli daerah yang

cukup potensial. Pariwisata telah menjadi industri yang mampu mendatangkan

devisa negara dan penerimaan asli daerah yang berimplikasi pada kesejahteraan

masyarakat dalam berbagai sektor kehidupan khususnya ekonomi. Saat ini sektor

pariwisata telah menjadi penyumbang devisa terbesar bagi negara. Hal senada

juga diungkapkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya melalui laman

kompas.com bahwa saat ini sektor pariwisata adalah penyumpang devisa terbesar

nomer empat setelah minyak dan gas, batubara, serta kelapa sawit. Beliau juga

menjelaskan bahwa pada tahu 2014, devisa dari sektor minyak dan gas mencapai

Rp 32 miliar dollar AS, devisa dari batubara 24 miliar dollar AS, dan devisa dari

kelapa sawit 15 miliar dollar AS, sementara pariwisata hanya menyumbang devisa

sebesar 10 miliar dollar AS. Sumbangan devisa dari sector pariwisata di Indonesia

juga dinilai kalah jauh dari Thailand yang mendapat 40 miliar dollar AS dari

sektor pariwisatanya tiap tahun dan Malaysia yang mendapat 20 miliar dollar AS

dari sektor yang sama. Melihat kenyataan yang demikian Menteri Pariwisata Arief

Yahya juga memiliki harapan bahwa pada tahun 2020 sektor pariwisata akan

menjadi penghasil devisa terbesar. Harapan tersebut juga dimantapkan dengan

langkah menaikan anggaran promosi wisata, di mana pada tahun 2014 hanya

sebesar Rp 300 miliar di tahun 2015 di naikan menjadi Rp 1,3 triliun.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/96400/potongan/S1-2016... · pariwisata telah menjadi penyumbang devisa terbesar bagi negara. Hal ... kelapa

15

Adanya semangat menjadikan sektor pariwisata sebagai penghasil devisa

terbesar tersebut juga didukung dengan banyaknya potensi pariwisata di Indonesia

yang bias dikembangkan. Melalui laman Indonesia.go.id dijelaskan bahwa potensi

pariwisata di Indonesia sangat besar. Membentang dari Provinsi Nangroe Aceh

Darussalam sampai Papua dengan segala keanekaragaman obyek pariwisata,

berbagai seni budaya yang menawan dan ketersediaan sarana dan prasarana

pendukung pariwisata, yang kesemuanya itu diharapkan menarik lebih banyak

devisa negara, baik dari wisatawan mancanegara maupun domestik.

Kabupaten Sleman merupakan salah satu kabupaten di Yogyakarta dengan

potensi pariwisata yang sangat beragam. Potensi pariwisata yang besar di

Kabupaten Sleman merupakan peluang yang besar bagi berkembangnya industri

pariwisata di Kabupaten Sleman. Terdapat berbagai potensi pariwisata di

Kabupaten Sleman, antara lain:

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/96400/potongan/S1-2016... · pariwisata telah menjadi penyumbang devisa terbesar bagi negara. Hal ... kelapa

16

Tabel 1.1

Potensi Wisata Kabupaten Sleman

Tahun 2009-2011

No Jenis Wisata 2009 2010 2011

1 Wisata Desa 38 35 35

2 Wisata Budaya 10 10 10

3 Wisata Pendidikan 5 5 5

4 Wisata Sejarah 11 11 11

5 Wisata Candi 12 12 12

6 Wisata Alam 5 4 4

7 Wisata Agro 4 4 4

8 Wisata Museum 5 9 10

9 Wisata Monumen 2 2 2

Sumber : Keunggulan Wisata Sleman, http://www.slemankab.go.id/3275/potensi-

unggulan-daerah.slm diakses pada 25 April 2015

Daya tarik wisata Sleman merupakan perpaduan antara karakter alam yang

kuat, kebudayaan dan kepurbakalaan. Dengan adanya potensi pariwisata tersebut

maka diperlukan adanya pemasaran yang optimal. Hal ini merujuk pada

diperlukannya media yang efektif untuk memasaran pariwisata yang ada. Strategi

pemasaran pariwisata harus mampu menciptakan rasa aman dan ketenangan bagi

setiap wisatawan sehingga memberikan kesan yang baik.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/96400/potongan/S1-2016... · pariwisata telah menjadi penyumbang devisa terbesar bagi negara. Hal ... kelapa

17

Didasarkan pada hal tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman

melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayan Kabupaten Sleman melakukan kegiatan

atau program terkait dengan pemasaran pariwisata pada objek wisata setempat,

baik wisata lama yang sudah berkembang maupun objek baru yang mulai banyak

dikunjungi wisatawan baik domestik maupun internasional. Program dan

kegiatannya meliputi:1

a) Pengelolaan dan Pengembangan Potensi Pariwisata

b) Pembinaan Industri Pariwisata

c) Pengembangan dan Pelestarian Seni dan Budaya

d) Festival, Lomba, dan Gelar Seni Budaya

e) Pelestarian, Pengembangan dan Pembinaan Seni dan Budaya

Selain ke-7 program dan kegiatan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten

melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sleman juga melakukan

pemilihan Duta Wisata atau Tourism Ambassador sebagai media pemasaran

pariwisata yang diharapkan dapat menjadi bagian dari aktor yang mampu

memasarkan dan mempromosikan potensi wisata yang ada di Kabupaten

Slemanndan menjadi penghubung antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Sleman, stakeholder pariwisata Kabupaten Sleman dan masyarakat

yang notabene adalah calon wisatawan di Kabupaten Sleman. Duta wisata ini

disebut sebagai Dimas Diajeng Sleman.

1 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman. 2013. Satuan Kerja Perangkat Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman 2013

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/96400/potongan/S1-2016... · pariwisata telah menjadi penyumbang devisa terbesar bagi negara. Hal ... kelapa

18

Kontes-kontes pemilihan duta, dewasa ini lebih dikenal dengan nama

beauty pageants atau kontes kecantikan. Saat ini, kontes kecantikan nomer satu di

dunia adalah Miss Universe. Menurut sejarah, pada awalnya pemilihan Miss

Universe sebagai bentuk strategi promosi dari sebuah pakaian renang Catalina. Di

dalam negeri, kontes kecantikan serupa bernama Puteri Indonesia, yang

pemenangnya dikirim untuk mengikuti Miss Universe. Kesamaan semua kontes

kecantikan adalah pemenangnya menjadi citra promosi sebuah produk. Kaitan

dengan Dimas Diajeng Sleman, Dimas Diajeng merupakan citra promosi dari

industri pariwisata Kabupaten Sleman.

Sebagai citra pormosi pariwisata di Kabupaten Sleman, duta wisata harus

dianggap sebagai mitra atau aset pemerintah daerah yang dapat diberdayakan,

tidak hanya tenaga dan penampilan fisiknya saja, namun juga ide-ide pemikiran

yang mereka miliki terkait strategi memasarkan potensi pariwisata yang ada.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka dapat dikatakan

bahwa Dimas Diajeng Sleman dilihat sebagai bagian dari aktor promosi

pariwisata di Kabupaten Sleman. Melihat hal ini, rumusan masalah yang diangkat

dalam penelitian ini adalah:

“ Bagaimana peran Duta Wisata Dimas Diajeng Sleman dalam strategi

pemasaran pariwisata di Kabupaten Sleman?

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/96400/potongan/S1-2016... · pariwisata telah menjadi penyumbang devisa terbesar bagi negara. Hal ... kelapa

19

1.3 Tujuan Penelitiam

a. Untuk mengetahui peran Duta Wisata dalam upaya strategis memasarkan

pariwisata di Kabupaten Sleman.

b. Untuk mengetahui koordinasi Duta Wisata dengan stakeholder terkait

dalam pemasaran pariwisata di Kabupaten Sleman.

c. Untuk memasukan rekomendasi atau saran strategis bagi Duta Wisata

dalam perannya sebagai salah satu aktor pemasaran pariwisata di

Kabupaten Sleman.

d. Untuk mengetahui program apa saja yang dibutuhkan (needs assessment

program) guna meningkatkan kualitas Duta Wisata Kabupaten Sleman.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Memberikan pemahaman tentang strategi promosi dan pemasaran destinasi

wisata di sebuah daerah dalam upaya memaksimalkan pemasaran pariwisata.

Selain itu, tulisan ini juga memberikan tambahan wawasan kepada mahasiswa di

Program Studi Manajemen dan Kebijakan Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik, Universitas Gadjah Mada mengenai promosi wisata melalui Duta Wisata

atau agen hubungan masyarakat lainnya.

b. Manfaat Praktis

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/96400/potongan/S1-2016... · pariwisata telah menjadi penyumbang devisa terbesar bagi negara. Hal ... kelapa

20

Dapat dijadikan sebagai acuan oleh Dinas Pariwisata untuk mencari dan

meningkatkan kualitas Duta Wisata sebagai bagian dari agen pemasaran

pariwisata.