bab i pendahuluan 1.1 latar belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/bab i.pdf1 bab i pendahuluan 1.1 latar...

27
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan kepercayaan yang mendorong partisipasi bertindak bersama secara lebih efektif untuk mencapai tujuan-tujuan bersama. Adanya jaringan sosial memungkinkan adanya koordinasi dan kominukasi yang dapat menumbuhkan kepercayaan (trust) memiliki implikasi positif dalam kehidupan masyarakat. Hal ini membuktikan dengan suatu kenyataan bagaimana keterkaitan orang- orang yang memiliki rasa saling percaya (multural trust) dalam suatu jaringan sosial memperkuat nilai-nilai mengenai keharusan untuk saling membantu. (Putnam, 1996:56). Konsep modal sosial memiliki tiga elemen penting yaitu jaringan,nilai, dan kepercayaan dapat memberikan penekanan khusus pada hubunga kausal antara modal sosial dan kesejahteraan ekonomi masyarakat serta kinerja ekonomi. Tiga konsep tersebut yaitu : Kepercayaan (Trust) atau saling percaya merupakan komponen penting dari adanya masayrakat. Masyarakat yang pada angggotanya tidak saling percaya, maka akan hancur. Saling percaya muncul tidak dengan tiba-tiba. Saling percaya akan muncul, manakala para anggotanya sudah saling menghargai dan saling jujur. Jadi sub-komponen dari trust adalah menghargai dan saling jujur. Nilai (Value) tidak dapat dipisahkan dari jarigan dan kepercayaan. Nilai akan muncul dari pertukaran yang saling menguntungkan. Nilai bersifat resiprokal, artinya isi nilai menyangkut hak dan kewajiban kedua belah pihak

Upload: others

Post on 01-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

kepercayaan yang mendorong partisipasi bertindak bersama secara lebih

efektif untuk mencapai tujuan-tujuan bersama. Adanya jaringan sosial

memungkinkan adanya koordinasi dan kominukasi yang dapat menumbuhkan

kepercayaan (trust) memiliki implikasi positif dalam kehidupan masyarakat.

Hal ini membuktikan dengan suatu kenyataan bagaimana keterkaitan orang-

orang yang memiliki rasa saling percaya (multural trust) dalam suatu jaringan

sosial memperkuat nilai-nilai mengenai keharusan untuk saling membantu.

(Putnam, 1996:56).

Konsep modal sosial memiliki tiga elemen penting yaitu

jaringan,nilai, dan kepercayaan dapat memberikan penekanan khusus pada

hubunga kausal antara modal sosial dan kesejahteraan ekonomi masyarakat

serta kinerja ekonomi. Tiga konsep tersebut yaitu : Kepercayaan (Trust) atau

saling percaya merupakan komponen penting dari adanya masayrakat.

Masyarakat yang pada angggotanya tidak saling percaya, maka akan hancur.

Saling percaya muncul tidak dengan tiba-tiba. Saling percaya akan muncul,

manakala para anggotanya sudah saling menghargai dan saling jujur. Jadi

sub-komponen dari trust adalah menghargai dan saling jujur.

Nilai (Value) tidak dapat dipisahkan dari jarigan dan kepercayaan.

Nilai akan muncul dari pertukaran yang saling menguntungkan. Nilai bersifat

resiprokal, artinya isi nilai menyangkut hak dan kewajiban kedua belah pihak

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

2

yang dapat menjamin keuntungan yang diperoleh dari suatu kegiatan tertentu.

Jaringan yang terbina lama dan menjamin keuntungan kedua belah pihak

secara merata akan muncul norma keadilan yang melanggar prinsip keadilan

maka akan dikenakan sanksi yang keras pula.

Jaringan ( Network) atau jejaring adalah model hubungan diantara

para anggota masyarakat atau organisasi sosial. Jaringan terbentuk melalui

orang yang saling mengetahui atau mengenal, saling mengingatkan, saling

menginformasikan, saling bantu dalam melaksanakan atau mengatasi

masalah. Jaringan adalah sumber pengetahuan yang menjadi dasar utama

dalam pembentukan kepercayaan strategik. Di dalam modal sosial jaringan

merujuk pada semua hubungan dengan orang atau kelompok (Heru, 2014:9-

10).

Modal sosial dalam ekonomi suatu usaha adalah rasa percaya dan

kemampuan seseorang dalam membangun jaringan suatu usaha serta

kepatuhan terhadap norma atau tata nilai yang berlaku dalam kelompok

maupun masyarakat disekitarnya dimana modal sosial dapat memberikan

keuntungan untuk mengakses modal lainya serta memfasilitasi kerjasama

antar kelompok masyarakat. Rasa percaya adalah keyakinan bahwa orang lain

tidak akan berniat buruk pada diri kita. Jaringan kerja suatu usaha adalah

ikatan formal dan informal yang dimiliki seseorang dari jumlah keanggotanya

dalam organisasi. Norma merupakan nilai-nilai yang bertujuan untuk

membangun kegiatan bersama dan menguntungkan bagi semua pihak di

dalam suatu usaha ekonomi (Utari, 2011 :31).

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

3

Usaha ekonomi kecil dan menengah (UKM) sangat besar, tidak hanya

untuk pertumbuhan ekonomi negara maju, tetapi juga seluruh negara di

penjuru dunia karena UKM memberikan kontribusi yang berarti pada

pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di setiap negara (Bamford &

Bruton 2011:11). Usaha merupakan aktivitas atau pun kegiatan ekonomi yang

dilaksanakan oleh manusia dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan

atau di tetapkan sebelumnya. Dalam suatu pengembangan usaha ekonomi

dibutuhkan suatu jaringan, pengembangan usaha sebagai subjek utama dalam

mengembangkan suatu perusahaan. Jaringan tersebut meliputi jaringan

ekonomi, jaringan sosial, dan jaringan teknologi.

Jaringan ekonomi merupakan suatu usaha dalam pembuatan

keputusan dan pelaksanaannya yang berhubungan pengalokasian sumber

daya masyarakat (rumahtangga dan pembisnis/perusahaan) yang terbatas

diantara berbagai anggotanya, dengan mempertimbangkan kemampuan,

usaha, dan keinginan masing-masing. Jadi, kegiatan ekonomi merupakan

gejala bagaimana cara orang atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup

mereka terhadap barang dan jasa (Damsar, 2011:35-36).

Jaringan sosial merupakan relasi yang terjadi dengan pihak-pihak

tertentu. Jaringan sosial dimaknai organisasi merupakan keterlibatan semua

pihak yang bekerja sama untuk memperjuangkan suatu isu yang sama, baik

individu maupun organisasi yang fokus bekerja meski berbeda tetapi masih

berkaitan dan mau ikut terlibat. Hal ini memperlihatkan, bahwa dalam

jaringan sosial atau jejaring mencakup adanya relasi kerja sama baik secara

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

4

langsung maupun tidak langsung dilakukan aktor-aktor dalam

memperjuangkan isu yang sama (Bungaran, 2002: 204).

Jaringan sosial merupakan hubungan-hubungan yang tercipta antar

banyak individu dalam suatu kelompok ataupun antar suatu kelompok dengan

kelompok lainnya. Hubungan-hubungan yang terjadi bisa dalam bentuk yang

formal maupun bentuk informal. Selain jaringan sosial permodalan, yang

terpenting pula dan merupakan aspek paling akhir yaitu pemasaran pada suatu

perdagangan. Dalam suatu pemasaran atau perdagangan pada era sekarang ini

sudah lebih modern dengan adanya internet. Internet merupakan pelaku

bisnis tidak lagi mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi

apapun, untuk menunjang aktivitas bisnisnya, bahkan sekarang cenderung

dapat diperoleh berbagai macam informasi, tetapi informasi harus disaring

untuk mendapatkan informasi yang tepat dan relevan. Tidak hanya

jaringan ekonomi dan sosial saja yang dapat mendukung suatu usaha dalam

perekonomian saat ini tetapi juga jaringan teknologi.

Jaringan teknologi / internet dalam bisnis berubah dari fungsi

sebagai alat untuk pertukaran informasi secara elektronik menjadi alat

untuk aplikasi strategi bisnis, seperti: pemasaran, penjualan, dan

pelayanan pelanggan. Internet mendukung komunikasi dan kerja sama

global antara pegawai, konsumen, penjual, dan rekan bisnis yang lain.

Internet memungkinkan orang dari organisasi atau lokasi yang berbeda

bekerja sama sebagai satu tim virtual untuk mengembangkan,

memproduksi, memasarkan, dan memelihara produk atau pelayanan. Akibat

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

5

internet, pemasaran terhadap perusahaan, produk, dan pelayanan menjadi

proses yang interaktif saat ini (Yenti, 2000 : 37).

Jaringan-jaringan tersebut terbentuk dari hubungan emosional yang

dekat, yakni tidak hanya melalui jalur pendidikan, struktural maupun kultural

(politik) tetapi juga dari jalur perekonomian yang biasanya bertujuan untuk

mempertahankan suatu kerja sama antara individu atau kelompok.

Perekonomian nasional tidak terlepas dari peran serta sektor pertanian,

industri dan jasa. Hasil kajian pembangunan ekonomi diberbagai negara

menunjukkan bahwa terdapat mekanisme keterkaitan antara pembangunan

pertanian industri dan jasa. Keberhasilan pembangunan pertanian terutama

dalam hal peningkatan pendapatan dan ketersediaan bahan pangan pokok

masyarakat, akan memacu perkembangan sektor industri dan jasa serta

mempercepat transformasi struktur perekonomian nasional. Hal tersebut

merupakan bukti bahwa ketangguhan sektor industri akan semakin kokoh

apabila di dukung oleh sektor pertanian yang tangguh dan berkelanjutan.

Strategi pembangunan pertanian di Indonesia adalah kebijakan pembangunan

yang menjaga keterkaitan sektor pertanian dan industri melalui

pengembangan agroindustri (Bungaran, 2002: 204).

Sektor pertanian dan sektor industri adalah dua sektor yang mempunyai

pengaruh yang kuat terhadap perekonomian di Indonesia. Pengembangan

sektor agroindustri merupakan bidang singgung antara sektor pertanian dan

sektor industri yang dapat memperkuat basis perekonomian rakyat Indonesia

yang sebagian besar sebagai petani. Aspek lain yang perlu dicermati dalam

pembangunan pertanian diantaranya yaitu pemasaran. Pemasaran merupakan

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

6

salah satu subsistem yang memegang peranan penting dan tidak dapat

dipisahkan dalam sistem agribisnis sebab nilai produksi yang diperoleh

sangat ditentukan oleh adanya jaminan pasar dan harga jual produk. Emping

melinjo salah satu komoditi yang menarik untuk diteliti pemasarannya.

Emping melinjo merupakan salah satu bahan makanan ringan, selain

bernilai gizi tinggi juga memiliki cita rasa yang banyak disukai masyarakat.

Emping melinjo merupakan makanan istimewa dalam pola makanan rakyat

Indonesia. Berdasarkan kualifikasi tersebut dan didukung dengan Perajinan

yang intensifying dapat menjamin ketersediaan emping tanpa di pengaruhi

oleh waktu sehingga kebutuhan konsumen dapat terpenuhi setiap saat.

Emping melinjo merupakan salah satu komoditi pengolahan hasil pertanian

yang memiliki nilai tinggi, baik karena harga jual yang relatif tinggi maupun

sebagai komoditi ekspor yang dapat mendatangkan devisa. Rendahnya

produktifitas melinjo akibat dari budidaya usahatani yang masih tradisional,

sehingga berdampak rendahnya produksi dan tidak mampu mencukupi

menjamin pasokan kebutuhan bahan baku. Kondisi ini mengakibatkan para

pengusaha emping melinjo untuk mencukupi bahan baku mendatangkan dari

luar kabupaten (Masyrofie, 1993:23).

Home Industri adalah rumah usaha produk barang atau juga

perusahaan kecil. Di katakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah. Home industri merupakan

wadah bagi sebagian besar masyarakat yang mampu tumbuh dan

berkembang secara mandiri dengan memberikan andil besar serta

menduduki peran strategis dalam pembangunan ekonomi (Foley, 2006:27).

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

7

Di Kabupaten Kediri tepatnya di Desa Mejono Kecamatan Pare

merupakan salah satu desa yang sangat terkenal dengan usaha emping

melinjo. Di desa tersebut rata-rata masyarakatnya mempunyai usaha Home

Industri emping melinjo dan juga bertani, tetapi mayoritas Home Industri

emping melinjonya. Salah satu pelopor emping melinjo di desa ini adalah

emping melinjo milik bapak Sutomo yang dulunya bekerjasama dengan PT

Emping Melinjo Sarana Adi Makmur. Emping Melinjo dari bapak sutomo ini

berawal karena ayah beliau dulunya juga mempunya usaha emping melinjo

tetapi tidak berjalan lama karena usia sehingga usaha tersebut di teruskan oleh

anak-anaknya salah satunya bapak sutomo tetapi anak-anaknya yang lain

tidak lama meneruskan usaha beliau sehingga bapak sutomo lah yang

meneruskan hingga searang. Home Industri bapak sutomo ini dari tahun

1987 beliau bermula dengan menjual di daerah pasar dan toko-toko di daerah

pare dan di kediri.

Penjualan di daerah kediri tidak laku keras, sehingga bapak Sutomo

mencoba menjual ke berbagai kota seperti lamongan dan surabaya dan

ternyata bisa laku keras penjualanya sehingga bapak sutomo ini mencoba

membuka Home Industri yang lebih besar dengan menambah kariyawan dan

menambah berbagai macam emping melinjo. Setelah dengan banyaknya

kariyawan beliau mulai berani mendatangkan bahan mentah seperti biji

belinjonya dari kota lain seperti Yogyakarta, sebelumnya beliau

mendatangkan dari blitar dan di daerah kediri sendiri. Setalah usahanya

berjalan sekitar 7 tahun bapak sutomo di tawarkan oleh adiknya nuntuk

bergabung dengan PT Sarana Adi Makmur tetapi tidak berjalan lama hanya

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

8

sekitar 2 tahun karena ketika baliau bergabung di PT Adi Makmur banyak

hambatan yang membuat usaha dan keuntunganya menurun. Contohnya

seperti banyaknya karyawan yang korupsi dan tidak jujur ketika bekerja

membuat usahanya berantakan dan tidak berjalan lancar dan juga ketika

bergabung dengan PT Adi Makmur membuat keuntungan beliau harus

membagi hasil pendapatan dengan pihak-pihak PT belum juga harus

membayar kariyawan yang bekerja dirumah sehingga membuat pendapatan

beliau menurun dan usahanya tidak begitu lancar. Akhirnya pada tahun 1997

beliau memutuskan untuk tidak bergabung lagi dengan PT Adi Makmur dan

memilih Home Industri seperti awal sampai sekarang.

Home Industri Emping melinjo milik bapak sutomo membuat peluang

kerja bagi masyarakat Desa Mejono sehingga banyak dukungan juga dari

masyarakat untuk membuka usaha Home Industri di Desa Mejono. Sehingga

sampai sekarang banyak Home Industri Emping Melinjo yang ada di Desa

Mejono, walaumpun banyak saingan tetapi justru membuat usaha beliau

menjadi suatu jaringan sosial yang dapat mempertahankan Home Industri

yang ada di Desa Mejono. Beliau mampu membuat saingan Home Industri

tersebut menjadi suatu kelompok untuk mempertahankan suatu usaha yang

ada di desa tersebut bisa di pertahankan sampai sekarang bahkan kalau bisa

bisa di pertahankan juga oleh anak-anak dan cucu mereka. Faktor

mempertahankan Home Industri Emping Melinjo adalah dengan adanya

jaringan sosial dalam perekonomian masyarakat sekitar dalam

mengembangkan usaha perlu adanya jaringan sosial diantara para karyawan

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

9

sebagai penguatan usaha untuk menghindari adanya persaingan dan

konflik.

Jaringan sosial diantara para karyawan dengan pengepul dalam

kesepakatan menentukan harga barang atau pun menentukan suatu bahan

baku yang berkualitas baik atau tidak. Seperti yang dikatakan oleh salah satu

karyawan Home Industri Melinjo oleh ibu Tutik salah satunya

mengungkapkan bahwa ada kerjasama dalam mencari bahan baku,

menentukan harga barang, dan kerjasama dalam mempertahankan

bagaimana kualitas Home Indutri emping melinjo di Desa Mejono ini tetep

berkualitas baik dari pada yang lainya. Hal tersebut terlihat adanya usaha

para karyawan dan pengepul tersebut terus memperluas jaringannya dengan

berbagai pihak, seperti kerjasama dengan sesama Home Indutri Emping

yang lain, pengepul dengan distributor, karyawan dengan konsumen dan

kerjasama dengan para Home Industri Emping Melinjo lainya yang di Desa

Mejono dalam meningkatkan usahanya. Kerjasama tersebut didasari atas

dasar kepentingan yang memiliki tujuan yang telah disepakati dan saling

membutuhkan antar Home Industri Emping Melinjo.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

10

Seperti yang dijelaskan berikut alur dari pendistribusian usaha dari Home

Industri Emping:

Tabel 1.1

(Sistem Home Industri Emping Melinjo)

Mencermati fenomena tersebut, bahwa peneliti tertarik dengan Home

Industri Emping Melinjo di Kediri karena pada Home Industri tersebut bisa

bertahan sangat lama dan hanya berfokus pada satu usaha dan juga Home

Indstri Emping Melinjo tersebut dapat bertahan dengan jaringan-jaringan

sosial yang sama sampai sekarang. Sehingga peneliti tertarik untuk

mengambil judul tentang “Modal Sosial Usaha Home Industri Emping

Melinjo”.

Bahan Mentah (Home Industri Emping

Prambanan Yogyakarta)

Home Industri Emping Kediri

(Produksi)

Karyawan

Home Industri

(Pengepul)

Pengepul/Home Industri

(Konsumen)

Jaringan Sosial Ekonomi Usaha

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

11

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalahnya adalah :

Bagaimana Modal Sosial Usaha Home Industri Emping Melinjo di Desa

Mejono Kabupaten Kediri?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan penelitian tersebut, bertujuan untuk mengetahui dan

memahami Modal Sosial Usaha Home Industri Emping Melinjo di Desa

Mejono Kabupaten Kediri.

1.4 Manfaat Penelitian

Sebuah penelitian akan lebih sempurna jika penelitian tersebut

memiliki manfaat baik jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun

manfaat yang dapat dihasilkan dari penelitian ini dapat dikelompokkan

menjadi dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil Penelitian tersebut diharapkan dapat dijadikan salah satu

informasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya pada

suatu jaringa sosial, yang ada hubungannya dengan Program Studi

Sosiologi. Serta mengkaji teori oleh Putnam terutama pada Modal Sosial

untuk mengetahui Modal Sosial Usaha Home Industri Emping Melinjo di

Desa Mejono Kabupaten Kediri.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat diterapkan oleh pihak-pihak

yang berkompeten dan memiliki wewenang seperti contohnya

pemerintah, dalam rangka untuk memberikan solusi dan menyelesaikan

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

12

permasalahan dalam karakter manusia, maupun juga oleh kalangan

akademisi sebagai penunjang referensi keilmuan. Manfaat secara praktis

tersebut dapat penulis uraikan sebagai berikut:

1.4.2.1 Manfaat bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang

Modal Sosial Usaha Home Industri Emping Melinjo di Kabupaten

Kediri. Serta dapat memberikan gambaran pemerintah untuk

mensosialisasikan pada UMKM Kota Kediri cara

mengembangkan bisnis pengusaha yang ada di Kabupaten Kediri.

1.4.2.2 Manfaat bagi civitas akademika

Hasil dari penelitian tersebut diharapkan dapat menjadi

referensi baru bagi mahasiswa maupun dosen, sebagai penunjang

keilmuan dan mempertajam analisis terkait topik-topik yang

diangkat dalam penelitian. Terutama dalam tema Modal Sosial

Usaha Home Industri di Kabupaten Kediri melalui pendekatan

kualitatif.

1.4.2.3 Manfaat bagi peneliti dan masyarakat

Hasil penelitian tentang Modal Sosial Usaha Home Industri

Emping Melinjo bahwa pada Modal Sosial pada Home Industri

Emping melinjo ini dapat memberikan peluang kerja tambahan di

Desa Mejono dan membuat pada masyarakat Desa Mejono untuk

meningkatkan suatu usaha di desa tersebut dan bagaimana

masyarakatnya dapat mempertahankan sampai sekarang, selain

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

13

itu dapat dijadikan pedoman oleh peneliti dalam mengembangkan

usaha yang berbasis Home Industri.

1.5 Definisi Konsep

1.5.1 Modal Sosial

Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai,

dan kepercayaan yang mendorong partisipasi bertindak bersama

secara lebih efektif untuk mencapai tujuan-tujuan bersama. Adanya

jaringan sosial memungkinkan adanya koordinasi dan kominukasi

yang dapat menumbuhkan kepercayaan (trust) memiliki implikasi

positif dalam kehidupan masyarakat. Hal ini membuktikan dengan

suatu kenyataan bagaimana keterkaitan orang-orang yang memiliki

rasa saling percaya (multural trust) dalam suatu jaringan sosial

memperkuat nilai-nilai mengenai keharusan untuk saling membantu.

(Putnam, 1996:56).

1.5.2 Usaha

Usaha merupakan aktivitas atau pun kegiatan ekonomi yang

dilaksanakan oleh manusia dalam rangka mencapai tujuan yang

diinginkan atau di tetapkan sebelumnya. Usaha dalam pembuatan

keputusan dan pelaksanaannya yang berhubungan pengalokasian

sumber daya masyarakat (rumah tangga dan pembisnis/ perusahaan)

yang terbatas diantara berbagai anggotanya, dengan

mempertimbangkan kemampuan dan keinginan masing-masing.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

14

Jadi, kegiatan usaha merupakan gejala bagaimana cara orang atau

masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan

jasa (Damsar, 2011:35-36).

1.5.3 Home Industri

Home Industri adalah rumah usaha produk barang atau juga

perusahaan kecil. Di katakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah. Home industri

merupakan wadah bagi sebagian besar masyarakat yang mampu

tumbuh dan berkembang secara mandiri dengan memberikan

andil besar serta menduduki peran strategis dalam pembangunan

ekonomi (Foley, 2006:27).

1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian tersebut menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi

obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana

peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data

dilakukan scara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna

dari pada generalisasi (Sugiyono, 2012: 9).

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

15

Penelitian tersebut menggunakan jenis penelitian deskriptif dan

metode pendekatan penelitian kualitatif yang mengambarkan pola Modal

sosial usaha Home Industri Emping Melinjo ketika melakukan tindakan

ekonomi. Penelitian tersebut penulis menggunakan tipe penelitian

deskriptif yang menjelaskan fenomena yang terjadi dalam kehidupan

untuk mencapai suatu tujuan. Teknik pengumpulan data dilakukan

dengan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen.

Pengambilan atau penarikan informan, ditentukan dengan melalui

purposive sampling (Miles & Huberman, 1992 : 85).

1.6.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian pada Home Industri Emping Melinjo di Desa

Mejono Kecamatan Pelemahan Kabupaten Kediri. Dimana di Desa

Mejono ini merupakan desa yang terkenal atau yang khas dengan usaha

emping melinjonya akan tetapi pada Home Industri Emping Melinjo

milik bapak sutomo ini adalah pelopor pertama usaha yang ada di Desa

Mejono yang sampai sekarang dapat mempertahankan jaringan sosial

pada usaha emping melinjo di Desa Mejono.

1.6.3 Teknik Penentuan Subjek Penelitian

Penentuan subjek penelitian menjadi salah satu hal yang penting

dan melakukan penelitian. Penentuan subjek penelitian yang tepat,

memungkinkan diperolehnya data dan informasi yang valid serta akurat

karena subjek penelitian merupakan salah satu sumber data dalam

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

16

penelitian kualitatif. Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan

teknik purposive sampling yaitu teknik pengumpuln sampel dengan

pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakkan penelitian tentang

kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang ahli

makanan (Sugiyono,2012:85). Sehingga sudah di tentukan subjeknya

peneliti memakai prposive sampling. Adapun subjek penelitian yang

dipilih dengan menggunakan purposive sampling dalam penelitian ini

adalah:

a. Pemilik Home Industri Emping Melinjo merupakan subjek

pertama yang di tuju oleh peneliti karena pemilik ini merupkan

sumber informasi dan sumber data yang akurat sebelum ke

subjek yang lain, karena pada dasarnya pemilik dari home

industri ini akan jauh lebih tahu dan memahami apa yang akan di

cari oleh peneliti.

b. Karyawan Home Industri Emping Melinjo merupakan subjek

selanjutnya yang dituju oleh peneliti karena karyawan

merupakan jaringan sosial pada Home Industri ini, sehingga akan

lebih akurat jika mendapatkan data atau informasi dari karyawan

yang merupakan jaringan sosial pada Home Indutri.

c. Pengepul pada Home Industri Emping melinjo merupakan subjek

selanjutnya setelah karyawan karena pada pengepul merupakan

proses akhir penjualan setelah di proses oleh karyawan yang ada

di Home Industri Emping Melinjo, sehingga pada subjek terakhir

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

17

ini juga akan mendapatkan data yang lebih lengkap mengenai

jaringan sosial ekonomi pada Home Industri Emping Melinjo.

Alasan mengapa memilih subjek tersebut karena pada kedua

subjek tersebut dianggap sangat memiliki relevansi dan informasi yang

sangat mendukung untuk memperoleh data yang akurat untuk meneliti

suatu Modal Sosial Usaha Home Industri di Desa Mejono tersebut.

1.6.4 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dapat dikelompokkan ke dalam

dua klasifikasi, yaitu data primer dan data sekunder.

1.6.4.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara

langsung oleh peneliti tanpa melalui perantara ataupun sumber

lainnya. Data primer didapatkan dengan menggunakan teknik

pengumpulan data yang telah ditentukan sebelumnya oleh

peneliti. Adapun data primer dalam penelitian ini didapatkan

melalui pengamatan atau observasi secara langsung terhadap

Modal Sosial Usaha Home Industri Emping Melinjo di Desa

Mejono serta dengan wawancara dengan subjek maupun

informan yang sudah di tentukan sebelumnya.

1.6.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh oleh peneliti

secara tidak langsung dari obyek penelitian ataupun merupakan

data yang diperoleh melalui perantara media tertentu maupun

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

18

sumber lainnya. Data sekunder dalam penelitian ini dapat berupa

hasil penelitian terdahulu, jurnal, buku, foto-foto, dan juga

dokumen resmi baik dari pemerintah maupun pribadi yang ada

kaitannya dengan persoalan terhadap Modal Sosial Home

Industri Emping Melinjo yang ada di Desa Mejono.

1.6.5 Teknik Pengumpulan Data 1.6.5.1 Observasi

Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data

yang mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan

dengan teknik yang lain, yaitu awancara dan dokumentasi.

Observasi memungkinkan melihat dan mengamati sendiri

perilaku dan kejadian sebagaimana keadaan sebenarnya.

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu

proses yang tersusu dari berbagai proses biologis maupun

psikologis, dua proses tersebut adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan (Sugiyono, 2012:145).

Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk

mengamati Modal Sosial Usaha Home Industri Emping

Melinjo di Desa Mejono. Observasi dilakukan dengan cara

bertemu dengan salah satu pelopor Jaringan Industri

Emping Melinjo di rumahnya dan juga langsung melihat

langsung kariyawan yang sedang membuat emping melinjo,

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

19

dari awal pembuatan sampai sudah siap dikemas dan

dikirim.

Observasi dilakukan dengan cara bertemu langsung

dengan pemilik Home Industri Emping Melinjo dan juga

sekaligus bertemu dengan karyawan yang memproduksi

Emping Melinjo pada sore hari ketika mereka sudah selesai

dengan pekerjaanya. Tujuan dari observasi ini adalah untuk

mengetahui dan mencari data tentang bagaimana Modal

Sosial Usaha pada Home Industri Emping Melinjo dapat

terbentuk dan juga bagaimana dapat bertahan sampai

sekarang dengan jaringan-jaringan yang sama.

1.6.5.2 Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara

memperoleh informasi melalui kegiatan tanya jawab secara

langsung pada responden. Wawancara adalah percakapan

dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua

pihak, pihak pewawancara yang mengajukan pertanyaan

dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu. Tujuan melakukan wawancara adalah untuk

menyajikan kontruksi saat sekarang dalam suatu konteks

mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi,

perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan

bentuk keterlibatan, dan sebagainya. Wawancara yang

dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini dilakukan untuk

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

20

mewawancarai ialah pemilik dan pelopor pertama Jaringan

Home Industri Emping Melinjo di Desa Mejono. Informan

yang dimaksud ialah bagaimana membentuk jaringan sosial

pada home industri emping melinjo dan juga pada

kariyawan yang tetap bertahan sampai sekarang (Moleong,

2004: 135).

Wawancara di lakukan peneliti ini dilakukan

langsung oleh pemilik Home Industri Emping Melinjo dan

juga karyawan yang memproduksi Emping Melinjo

tersebut. Pada wawancara yang dilakukan oleh peneliti ini

mendapati bahwa Modal Sosial Usaha pada Home Industri

Emping Melinjo ini terbentuk sudah lama dan dapat

bertahan dengan jaringan-jaringan ekonomi pada penjualan

yang sama, Jaringan Sosial Ekonomi dapat bertahan dengan

jaringan yang sama karena adanya faktor

kepercayaan,jaringan,dan nilai.

1.6.5.3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu bentuk data yang

diperoleh dari arsip-arsip yang telah ada sebelumnya yang

tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto,

hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya.

Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk

menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti

perlu memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

21

dokumen tersebut sehingga tidak sekadar barang yang tidak

bermakna (Faisal, 1990: 77). Penggunaan data dokumentasi

dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi

yang berhubungan dengan data-data tentang berbagai hal

yang berhubungan dengan proses dalam meneliti Modal

Sosial Home Indutri Emping Melinjo.

1.6.6 Teknik Analisa Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan

bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuanya dapat

diimformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan

mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam pola memilih mana

yang penting dan yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan yang

dapat diceritakan kepada orang lain. Analisis data dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan model analisis interaktif yang

diperkenalkan oleh Miles dan Huberman yang terdiri dari tahapan analisis

yaitu :

1.6.6.1 Reduksi data (Data Reduction)

Reduksi data merupakan bagian dari analisis. Reduksi data

merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga

kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

22

Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencari yang bila

diperlukan kembali (Sugiyono, 2012:247).

1.6.6.2 Penyajian data (Data Display)

Penyajian data merupakan tahap lanjutan dari reduksi data

yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan

adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Peneliti

meyakini bahwa penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan

suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid, yang

meliputi: berbagai jenis matrik, grafik, jaringan dan bagan. Dengan

demikian seorang penganalisis dapat melihat apa yang sedang

terjadi, dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar

ataukah terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran

yang dikisahkan oleh penyajian sebagai sesuatu yang mungkin

berguna (Sugiyono, 2012:249).

1.6.6.3 Kesimpulan data (Conclusion)/Verifikasi

Tahap ketiga dalam analisis data ialah penarikan kesimpulan

atau verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang

kuat guna mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,

didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

23

kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono,

2012: 252).

1.6.7 Uji Keabsahan Data

Validitas atau keabsahan merupakan derajat ketepatan antara data

yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh

peneliti. Dengan demikian, maka data yang valid adalah data yang tidak

berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang

sesungguhnya terjadi obyek penelitian. Dalam penelitian kualitatif, temuan

atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang

dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang

diteliti .

Keabsahan data penelitian kualitatif dapat dibuktikan dengan

melakukan uji kredibilitas data. Uji kredibilitas sebagaimana merujuk pada

pendapat Sugiyono, dapat dilakukan melalui perpanjangan pengamatan,

peningkatan ketekunan, trianggulasi, diskusi dengan teman, analisis kasus

negatif dan juga member check (Sugiyono, 2012:270).

A. Perpanjangan pengamatan

Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke

lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber

data yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan perpanjangan

pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan narasumber akan

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

24

semakin terbentuk rapport, semakin akrab (tidak ada jarak lagi),

semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi

yang disembunyikan lagi (Sugiyono, 2012:270).

B. Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan

secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut

maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara

pasti dan sistematis. Dengan meningkatkan ketekunan itu, maka

peneliti dapat melajukan pengecekan kembali apakah data yang telah

ditemukan itu salah atau tidak. Demikian juga dengan meningkatkan

ketekunan maka, peneliti dapat memberikan ekripsi data yang akurat

dan sistematis tentang apa yang diamati (Sugiyono, 2012:272).

C. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai

pengecekan data dan berbagai sumber dengan berbagai cara, dan

berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,

triangulasi teknik. pengumpulan data, dan waktu (Sugiyono,

2012:273). Seperti dijelaskan dibawah ini:

a. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui

beberapa sumber (Sugiyono, 2012:274). Sumber yang

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

25

digunakan oleh peneliti dalam menguji kredibilitas data adalah

buku dan jurnal yang berkaitan dengan Modal Sosial Usaha.

b. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan

teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan

wawancara, lalu di cek dengan observasi dan dokumentasi

(Sugiyono, 2012:274).

c. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data.

Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat

dilakukan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam

waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil ujian menghasilkan

data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga sampai ditemukan kepastian datanya (Sugiyono,

2012:274).

D. Analisis Kasus Negatif

Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda

dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Melakukan analisis

kasus negative berarti mencari data yang berbeda atau bertentangan

dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang

berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang

ditemukan sudah dapat dipercaya (Sugiyono, 2012:275).

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

26

E. Menggunakan bahan referensi

Bahan Referensi memiliki tujuan sebagai pendukung untuk

membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai

contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman

wawancara (Sugiyono, 2012:275).

F. Mengadakan member check

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh

peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk

mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang

diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati

oleh para pemberi data berarti datanya data tersebut valid. Sehingga

semakin kredibel/dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan

peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi

data, maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, dan

apabila perbedaannya tajam, maka peneliti harus merubah temuannya,

dan harus menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data

(Sugiyono, 2012: 368-376).

Uji keabsahan data diutamakan dengan menggunakan teknik

triangulasi dan didukung dengan penggunaan bahan referensi.

Triangulasi yang dimaksud lebih diutamakan dengan penggunaan

triangulsi waktu dan juga sumber. Penggunaan kedua teknik

triangulasi tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa waktu

pengumpulan data juga mempengaruhi valid atau tidaknya sebuah

data, demikian juga sumber data yang berbeda akan dapat

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41711/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal Sosial adalah bagian dari kehidupan sosial jaringan, nilai, dan

27

berpengaruh kepada validitas sebuah data. Sehingga dalam penelitian

ini dirasa terdapat data yang tidak valid, maka peneliti akan kembali

melakukan pengumpulan data pada waktu yang berbeda dan juga

sumber yang berbeda.