bab i pendahuluan 1.1 latar belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut...

185
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum keterampilan dalam pembelajaran bahasa dibagi menjadi empat ranah, yaitu keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan keterampilan menulis (writting skills). Keempat keterampilan berbahasa tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Menulis dan berbicara termasuk ke dalam productive skills, sedangkan membaca dan menyimak termasuk ke dalam receptive skills. Salah satu aspek pembelajaran bahasa di sekolah yang memegang peranan penting adalah keterampilan menulis. Menulis merupakan salah satu kompetensi berbahasa yang ada dalam setiap jenjang pendidikan, yaitu mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Menulis adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa. Menurut Mulyati (2008:53) menulis itu sendiri merupakan suatu proses berpikir dan menuangkan pemikiran itu dalam bentuk wacana (karangan). Mengarang adalah aktivitas untuk menuangkan ide atau gagasan ke dalam sebuah karya tulis dengan tujuan tertentu. Mengarang dapat diartikan sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan idenya kemudian menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca

Upload: haquynh

Post on 16-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum keterampilan dalam pembelajaran bahasa dibagi menjadi

empat ranah, yaitu keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan

berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan

keterampilan menulis (writting skills). Keempat keterampilan berbahasa tersebut

saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Menulis dan berbicara termasuk ke

dalam productive skills, sedangkan membaca dan menyimak termasuk ke dalam

receptive skills. Salah satu aspek pembelajaran bahasa di sekolah yang memegang

peranan penting adalah keterampilan menulis. Menulis merupakan salah satu

kompetensi berbahasa yang ada dalam setiap jenjang pendidikan, yaitu mulai dari

tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Menulis adalah salah satu dari

empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa.

Menurut Mulyati (2008:53) menulis itu sendiri merupakan suatu proses berpikir

dan menuangkan pemikiran itu dalam bentuk wacana (karangan).

Mengarang adalah aktivitas untuk menuangkan ide atau gagasan ke

dalam sebuah karya tulis dengan tujuan tertentu. Mengarang dapat diartikan

sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan

dan idenya kemudian menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

2

untuk dipahami secara tepat seperti yang dimaksudkan oleh penulis atau untuk

dipahami secara tepat seperti yang dimaksudkan oleh penulis atau pengarang

(Gie, 1992:17). Jenis-jenis karangan, yaitu narasi, deskripsi, eksposisi,

argumentasi, dan persuasi. Rosdiana (2008:322) menyatakan bahwa karangan

narasi merupakan salah satu jenis wacana yang berisi cerita. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa karangan narasi adalah salah satu jenis karangan yang

sifatnya bercerita, baik berdasarkan pengalaman, pengamatan, maupun

berdasarkan rekaan pengarang.

Karangan narasi merupakan salah satu bentuk tulisan yang sudah

dipelajari sejak di jenjang sekolah dasar. Melalui kegiatan menulis, siswa dapat

mengungkapkan perasaan, ide, dan gagasannya kepada orang lain. Keterampilan

menulis ini, merupakan keterampilan dasar yang sangat penting bagi siswa.

Dikatakan penting sebab siswa akan lebih mudah menungkan ide dan pokok

pikirannya dalam bentuk tulisan. Namun, keterampilan menulis sering dianggap

membosankan sehingga siswa kurang tertarik untuk mengembangkannya. Apabila

keterampilan ini tidak ditingkatkan, maka kemampuan siswa untuk

mengungkapkan pikiran atau gagasan melalui bentuk tulisan akan semakin

berkurang atau tidak berkembang. Hal itu diungkapkan oleh Prastiwi (2014)

dalam tulisannya yang membahas mengenai seberapa efektif peran gambar dalam

meningkatkan keterampilan anak dalam menulis paragraf narasi. Dalam tulisan

itu, Prastiwi memaparkan bahwa keterampilan menulis narasi merupakan

keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh siswa sebagai landasan untuk

mengembangkan kreativitas dalam suatu proses pembelajaran.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

3

Kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu di

antaranya adalah metode pembelajaran. Metode adalah cara kerja yang bersifat

relatif umum yang sesuai untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Soli, 2008:2).

Salah satu metode pembelajaran yang dinilai dapat mengoptimalkan hasil belajar

adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64)

mengatakan bahwa mind mapping adalah metode yang paling efektif dan efisien

untuk memasukkan, menyimpan, dan mengeluarkan data dari atau ke otak. Mind

mapping merupakan salah satu cara mencatat materi pelajaran yang memudahkan

siswa untuk belajar. Teori ini juga dikemukakan oleh Hermawati (2009) dalam

tulisannya mengenai pengaruh penggunaan metode mind mapping terhadap

peningkatan keterampilan menulis cerpen oleh siswa kelas X SMA

Muhammadiyah Salatiga. Hasil penelitian Hermawati menunjukkan bahwa

metode mind mapping secara efektif dapat meningkatkan keterampilan menulis

siswa.

Hal ini sejalan dengan pendapat Edward (2009:64--65), bahwa metode

mind mapping mempunyai banyak keunggulan, di antaranya adalah proses

pembuatan mind mapping bersifat unik dan menyenangkan sehingga mudah

diingat oleh siswa. Dengan kebiasaan menuangkan pokok pikiran ke dalam

tulisan, maka akan membantu siswa meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan

pemahaman dalam menulis narasi sehingga siswa dapat lebih mengembangkan

kemampuan menulisnya dengan metode mind mapping. Oleh karena itu, metode

mind mapping akan sangat membantu memudahkan siswa dalam proses

pembelajaran, terutama bila digunakan untuk menulis karangan narasi. Dengan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

4

metode ini dapat membantu siswa untuk membuat sebuah karangan yang lebih

terstruktur, jelas, dan bersifat kohesif.

Pembahasan tentang penerapan metode mind mapping dalam

pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Inggris telah menjadi bahan kajian

beberapa penulis. Misalnya, mengenai penerapan metode mind mapping dalam

berbagai aspek pendidikan, terutama dalam pembelajaran dan pengajaran bahasa.

Tulisan-tulisan yang ada saat ini umumnya sudah dapat menjelaskan secara lebih

spesifik tentang pengaruh penerapan metode mind mapping terhadap berbagai

aspek pada proses pembelajaran bahasa. Namun, umumnya penelitian yang telah

ada tersebut lebih banyak membahas penerapan metode mind mapping dalam

meningkatkan penguasaan kosakata, baik dari segi keterampilan berbicara

maupun menulis. Saat ini belum banyak penelitian yang membahas pengaruh

penerapan metode mind mapping dalam menulis karangan, terutama dalam

penulisan karangan narasi. Berdasarkan latar belakang di atas, muncul keinginan

peneliti untuk mengadakan penelitian lebih jauh tentang penerapan metode mind

mapping pada keterampilan menulis karangan narasi, khususnya bagi siswa kelas

X di SMAN 1 Sukawati.

2.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahannya. Adapun masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.1. Bagaimanakah keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas X

sebelum penerapan metode mind mapping ?

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

5

2. Bagaimanakah keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas X

setelah penerapan metode mind mapping ?3. Apa sajakah yang memengaruhi hasil evaluasi belajar siswa pada

penerapan metode mind mapping dalam menulis karangan narasi ?

2.3 Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat dirumuskan tujuan

penelitian ini. Ada dua tujuan dalam penelitian ini, yaitu tujuan umum dan tujuan

khusus.

2.3.1 Tujuan Umum.

Adapun tujuan umumnya adalah untuk memperoleh informasi lebih

lanjut mengenai keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas X di

SMAN 1 Sukawati dengan menggunakan metode pengajaran bahasa, terutama

metode mind mapping. Penggunaan metode ini bertujuan untuk mengetahui secara

pasti peranan metode mind mapping, dan faktor yang memengaruhi evaluasi hasil

belajar siswa dalam keterampilan menulis karangan narasi.

2.3.2 Tujuan KhususSelain tujuan umum, penelitian ini juga memiliki tujuan khusus. Adapun

tujuan khusus penelitian ini adalah seperti berikut.1. Untuk mengetahui keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas X

sebelum belajar dengan menggunakan metode mind mapping.2. Untuk mengetahui keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas X

setelah penerapan metode mind mapping.3. Untuk menjelaskan faktor yang memengaruhi hasil evaluasi belajar siswa

pada penerapan metode mind mapping dalam menulis karangan narasi.

1.4. Manfaat Penelitian

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

6

Manfaat penelitian ini dapat dilihat, baik dari segi teoretis maupun dari

segi praktis seperti berikut.

1.4.1 Manfaat TeoretisSecara teoretis diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi

pada penerapan teori linguistik dalam ranah pengajaran bahasa Inggris sebagai

bahasa asing untuk siswa Indonesia. Dalam hal ini pada aspek keterampilan

menulis, terutama dalam penulisan karangan narasi melalui penerapan metode

mind mapping.

1.4.2 Manfaat PraktisSecara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

keuntungan bagi siswa, guru, dan peneliti lainnya yang membahas hal serupa.

Keuntungan tersebut adalah sebagai berikut.1. Manfaat untuk siswa, yaitu penelitian ini diharapkan dapat

membantu dalam memahami penulisan karangan narasi.2. Manfaat untuk guru, yaitu hasil penelitian diharapkan dapat

memberikan pemahaman yang lebih mengenai keunggulan

pengajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan

metode mind mapping.3. Manfaat untuk peneliti lainnya, yaitu penelitian ini

diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam

mengadakan penelitian lain untuk mendapat nilai yang lebih

baik.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODELPENELITIAN

2.1 Kajian PustakaPembahasan tentang penerapan metode mind mapping dalam

pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Inggris sudah banyak dibahas oleh

peneliti sebelumnya. Berikut ini dipaparkan beberapa penelitian yang

berhubungan dengan penerapan metode mind mapping dalam bidang

pembelajaran dan pengajaran bahasa, baik yang berupa tesis maupun jurnal

Internasional, di antaranya adalah sebagai berikut.Kajian pustaka pertama merujuk pada tulisan Hariri (2013) yang termuat

dalam International Journal of Language Learning and Applied Linguistic World.

Dalam jurnal internasional itu dipaparkan penerapan metode mind mapping dalam

aspek keterampilan membaca pada mahasiswi Hakiman University, Iran.

Penelitian itu merupakan penelitian kuantitatif. Data diperoleh melalui kuesioner.

Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa metode mind mapping berperan penting

dalam membantu mahasiswi untuk meningkatkan keahlian membaca dan

memahami isi bacaan yang sedang dipelajari. Kelebihan penelitian Hariri adalah

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

8

mampu menjelaskan secara mendetail respons siswa terhadap pengaplikasian

metode mind mapping dengan menggunakan metode kuesioner. Sebaliknya,

kekurangannya adalah pada saat pemberian kuesioner, siswa tidak diminta untuk

mencoba membuat sebuah mind mapping, tetapi langsung mengisi kuesioner

berdasarkan pengalaman mereka membuat mind mapping pada semester yang

lalu. Relevansinya dengan penelitian ini adalah dalam penerapan metode mind

mapping untuk meningkatkan keterampilan siswa. Namun, dalam tulisan Hariri

lebih mengetengahkan aspek keterampilan membaca, sedangkan dalam penelitian

ini lebih difokuskan pada aspek keterampilan menulis.Kedua, kajian pustaka dalam bentuk tesis yang ditulis oleh Candra

(2013). Ia membahas penerapan metode mind mapping dalam meningkatkan

keterampilan siswa untuk menulis karangan deskripsi. Penelitian itu merupakan

penelitian treatmentkelas yang berlangsung dalam dua siklus. Hasil penelitian itu

menunjukkan bahwa penggunaan metode mind mapping, terbukti dapat

meningkatkan keterampilan menulis siswa, terutama dalam menulis karangan

deskripsi. Kelebihan penelitian Candra adalah mampu menunjukkan peningkatan

yang dicapai setelah penggunaan metode mind mapping secara jelas dan detail.

Selain itu juga didukung dengan rubrik penilaian yang lengkap. Kekurangannya

adalah teori yang dipaparkan cukup banyak dan rumit sehingga pembaca agak

sulit memahami teori yang dimaksud. Relevansi penelitian Candra dengan

penelitian ini adalah dalam penggunaan metode mind mapping untuk

meningkatkan keterampilan menulis siswa. Namun, penelitian ini lebih

difokuskan pada penelitian keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi,

sedangkan karangan deskripsi menjadi fokus penelitian Candra.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

9

Kajian pustaka ketiga adalah jurnal internasional yang ditulis oleh

Riswanto (2012) yang termuat dalam International Journal of Humanities and

Social Science. Tulisan ini membahas pengaruh penggunaan metode mind

mapping terhadap peningkatan keterampilan menulis siswa SMAN 3 Bengkulu.

Dalam penelitian itu siswa dibagi menjadi dua kelompok, yaitu satu kelompok

mendapat pengajaran mengenai cara penggunaan mind mapping untuk

meningkatkan keterampilan menulis, sedangkan kelompok lainnya tidak

mendapat penerapan metode tersebut. Data menunjukkan adanya perbedaan yang

signifikan antara kelompok yang mendapat penerapan metode mind mapping dan

kelompok yang tidak. Kelebihan penelitian Riswanto adalah adanya rubrik

penilaian yang secara spesifik dapat digunakan sebagai indikator untuk

mengetahui bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis siswa, baik saat

pretest maupun posttest. Namun, dalam penelitian ini metode penelitian hanya

menjelaskan secara singkat mengenai teknik yang digunakan sehingga proses

pengumpulan dan pengolahan data agak sulit dipahami oleh pembaca.

Relevansinya dengan penelitian ini adalah dalam penggunaan metode mind

mapping sebagai strategi untuk meningkatkan keterampilan siswa. Perbedaan

penelitian Riswanto dengan penelitian ini adalah penelitian Riswanto meneliti

kemampuan siswa dalam menulis surat resmi, sedangkan penelitian ini lebih

difokuskan untuk meneliti kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi.Kajian pustaka yang keempat merujuk pada tesis yang ditulis oleh

Parwati (2011). Tesis ini membahas seberapa efektifkah peran gambar dalam

meningkatkan keterampilan bahasa Inggris siswa kelas IVA di SD Jembatan

Budaya dalam menulis paragraf narasi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

10

gambar sangat efektif dalam menarik perhatian siswa pada proses pembelajaran

untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris. Kekurangannya adalah tidak

dijelaskannya secara spesifik kriteria dalam penulisannya, baik prosedur skematis

dalam penulisan laporan yang dimaksud maupun ketentuan tense yang digunakan.

Relevansi penelitian ini dengan penelitian Parwati terletak pada jenis karangan

yang diteliti, yaitu jenis karangan narasi. Perbedaannya terletak pada objek

penelitian, yaitu objek penelitian Parwati adalah siswa kelas IV SD, sedangkan

objek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA.Penelitian yang kelima, merujuk pada sebuah jurnal internasional yang

ditulis oleh Reima (2011). Tulisan yang termuat dalam Asian EFL Journal

Professional Teaching Articles ini membahas aplikasi metode mind mapping

dalam pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing di King Saud University

Saudi Arabia, khususnya dalam pembelajaran spelling. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa penerapan metode mind mapping dapat membantu untuk

meningkatkan pelafalan bunyi serta membedakan berbagai jenis huruf vokal dan

konsonan. Kelebihan penelitian ini adalah adanya penjelasan secara detail

mengenai langkah-langkah pengaplikasian mind mapping dalam pembelajaran

spelling siswa mulai dari tahap pengenalan sampai tahap penilaian. Kekurangan

penelitian Reima adalah tidak diperlihatkannya acuan dalam aspek penilaian

spelling siswa, sehingga tidak diketahui sejauh mana metode ini membantu

meningkatkan keterampilan siswa. Selain itu, indikator apa yang digunakan untuk

mengukur kemampuan siswa. Relevansi penelitian Reima dengan penelitian ini

adalah sama-sama menggunakan metode mind mapping. Perbedaannya adalah

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

11

penelitian Reima lebih memfokuskan pada spelling siswa, sedangkan fokus

penelitian ini adalah pada keterampilan menulis karangan narasi.Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan

metode mind mapping memiliki pengaruh yang signifikan dalam berbagai aspek

pendidikan, terutama dalam pembelajaran dan pengajaran bahasa, baik dalam

menulis karangan maupun spelling. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian

lebih lanjut mengenai aspek keterampilan menulis, khususnya dalam penulisan

karangan narasi. Posisi penelitian yang dilakukan adalah mengaplikasikan metode

mind mapping untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan

narasi. Semua penelitian terdahulu di atas sangat penting sebagai acuan serta

perbandingan untuk menentukan tahap-tahap yang harus dilakukan dalam

penulisan ini.

3.2 Konsep

Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-

ciri umum sekelompok objek, peristiwa, atau fenomena lainnya. Dalam penelitian

ini dicermati beberapa konsep penting yang dijadikan dasar acuan dalam

penelitian yang dilakukan. Konsep tersebut meliputi konsep keterampilan

menulis, konsep karangan narasi, dan konsep mind mapping.

3.2.1 Keterampilan Menulis

Menurut Tarigan (2008:3--4) menulis itu sendiri merupakan suatu proses

berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung atau tanpa

tatap muka dengan orang lain. Dalam kegiatan menulis, seorang penulis harus

terampil memanfaatkan grafologi (ilmu tentang aksara atau sistem tulisan),

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

12

struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis tidak akan dimiliki

seseorang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik secara terus

menerus.

Akhadiah dkk (1997:3) mengungkapkan bahwa keterampilan menulis

merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa

sebagai mediumnya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam tulisan.

Tulisan merupakan sebuah sistem komunikasi antarmanusia yang menggunakan

simbol atau lambang bahasa yang sudah disepakati pemakaiannya. Suriamiharja

(1996:1) mengatakan bahwa menulis adalah menempatkan simbol-simbol grafis

yang menggambarkan suatu bahasa yang dimengerti oleh seseorang, kemudian

dapat dibaca oleh orang lain yang memahami bahasa tersebut beserta simbol-

simbol grafisnya. Terakhir Haryadi (1996:77) mengatakan bahwa menulis

karangan atau mengarang adalah menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis

melalui kalimat yang dirangkai secara utuh dan jelas sehingga dapat

dikomunikasikan dengan baik kepada pembaca.

Pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan

kegiatan menuangkan ide atau gagasan dengan menggunakan bahasa sebagai

media yang telah disepakati bersama, yang dituangkan secara tertulis. Menulis

juga merupakan suatu kegiatan yang ekspresif dan produktif. Oleh karena itu,

aspek keterampilan menulis harus sering dilatih secara rutin dan

berkesinambungan sehingga didapatkan hasil yang maksimal.

Konsep keterampilan menulis yang digunakan sebagai acuan dalam tesis

ini adalah konsep yang dikemukakan oleh Tarigan (2008). Konsep ini

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

13

menjelaskan bahwa menulis adalah menuturkan atau melukiskan lambang-

lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa dan dapat dipahami oleh

seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut

kalau mereka memahami bahasa gambar dan grafik (Tarigan, 2008:21). Hal ini

sejalan dengan permasalahan dalam tulisan ini, yaitu bagaimana sebuah peta

konsep (mind mapping) yang berisi lambang-lambang serta pokok pikiran suatu

tema dapat dikembangkan menjadi sebuah karangan narasi yang baik dan

terstruktur.

3.2.2 Karangan NarasiKeraf (2007:136) mengemukakan bahwa narasi adalah suatu bentuk

wacana yang berusaha menggambarkan sejelas-jelasnya kepada pembaca

mengenai suatu peristiwa yang telah terjadi. Narasi adalah suatu bentuk wacana

yang sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan

menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu.Karangan narasi adalah sebuah karangan yang menceritakan suatu

rangkaian kejadian yang disusun secara urut sesuai dengan urutan waktu. Jadi,

narasi merupakan sebuah karangan yang dibuat berdasarkan urutan waktu

kejadian. Sejalan dengan hal tersebut Slamet (1996:103) mengungkapkan bahwa

karangan narasi adalah ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu

peristiwa. Sasarannya adalah memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya kepada

pembaca mengenai fase, urutan, langkah, atau rangkaian terjadinya suatu hal.

Menurut Sujanto (1988:111), karangan narasi merupakan jenis paparan yang biasa

digunakan oleh para penulis untuk menceritakan rangkaian kejadian atau

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

14

peristiwa-peristiwa yang berkembang melalui waktu. Adapun ciri-ciri karangan

narasi adalah menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan, dirangkai dalam

urutan waktu, berusaha menjawab pertanyaan mengenai apa yang terjadi, dan

mengandung konflik (Keraf, 2007:136).Konsep narasi yang digunakan sebagai acuan dalam tesis ini adalah

konsep yang dikemukakan oleh Keraf (2007). Keraf (2007:136) menjelaskan

bahwa karangan narasi adalah sebuah karangan yang menggambarkan sejelas-

jelasnya kepada pembaca mengenai suatu peristiwa yang telah terjadi dan

menceritakan suatu rangkaian kejadian yang disusun secara urut sesuai dengan

urutan waktu.

3.2.3 Mind mapping

Salah satu metode pembelajaran yang telah terbukti mampu

mengoptimalkan hasil pembelajaran adalah metode peta pikiran atau dikenal

dengan mind mapping. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Buzan pada

awal tahun 1970-an. Buzan (2008:4) mengungkapkan bahwa mind mapping

adalah suatu cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harafiah yang

memetakan pikiran. Memetakan pikiran secara umum berarti menggabungkan

antara teks dan gambar dalam sebuah bentuk jaringan sehingga mudah dipahami,

menarik, dan pasti mudah diingat. Dilihat dari pengertian tersebut, mind mapping

dapat juga dimanfaatkan dalam pembelajaran menulis terutama untuk menulis

sebuah karangan. Karena dalam menulis karangan, kreativitas dan imajinasi

sangat diperlukan untuk mengembangkan ide/gagasan menjadi kalimat-kalimat

yang menarik. Imajinasi dan kreativitas merupakan ranah kerja otak kanan. Hal ini

sesuai dengan pemaparan Buzan (2008:60), bahwa mind mapping merupakan

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

15

suatu teknik grafik yang sangat ampuh dan menjadi kunci yang universal untuk

membuka potensi dari seluruh otak karena menggunakan seluruh keterampilan

yang terdapat pada bagian neokorteks dari otak atau yang lebih dikenal sebagai

otak kiri dan otak kanan. Mind mapping melibatkan kedua sisi otak karena mind

mapping menggunakan gambar, warna dan imajinasi (wilayah otak kanan)

bersama dengan angka, kata, dan logika (wilayah otak kiri).

Silberman (1996) mengungkapkan bahwa mind mapping atau pemetaan

pikiran merupakan cara kreatif bagi tiap pelajar untuk menghasilkan gagasan,

mencatat apa yang dipelajari, atau merencanakan tugas baru. Mind mapping

merupakan cara yang sangat baik untuk menghasilkan dan menata gagasan

sebelum mulai menulis (Hernowo, 2003:12). Mind mapping dapat digunakan

sebagai salah satu cara yang tepat untuk merangkum dan menguasai materi

pelajaran Dengan meminta pelajar membuat mind mapping maka akan

memungkinkan mereka untuk mendeskripsikan dengan jelas apa yang telah

dipelajari atau apa yang tengah direncanakan. Dengan demikian, saat

menuangkannya dalam bentuk tulisan akan lebih terstruktur dan sistematis.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa mind mapping

adalah suatu metode yang mengajarkan cara memetakan sebuah informasi yang

digambarkan ke dalam bentuk cabang-cabang pikiran dengan berbagai imajinasi

kreatif. Konsep mind mapping yang digunakan sebagai acuan pada tesis ini adalah

konsep yang dikemukakan oleh Buzan (2008). Dari konsep tersebut telah

dijelaskan bahwa mind mapping adalah suatu cara memetakan sebuah informasi

yang digambarkan ke dalam bentuk cabang-cabang pikiran dengan berbagai

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

16

imajinasi kreatif (Buzan, 2008:9). Hal ini sejalan dengan pokok permasalahan

dalam tulisan ini, yakni bagaimanakah mind mapping tersebut dapat membantu

mengembangkan keterampilan menulis karangan narasi siswa.

3.3 Landasan Teori

Teori yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa teori,

yaitu teori belajar konstruktivisme, teori menulis, karangan narasi, dan mind

mapping. Adapun keempat teori tersebut diuraikan satu persatu seperti di bawah

ini.

3.3.1 Teori Belajar KonstruktivismeTeori konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat

generatif, yaitu treatmentmencipta suatu makna dari apa yang dipelajari. Teori

pembelajaran ini memiliki dasar teori kognitif dengan penekanan pada bagaimana

struktur kognitif membangun dan mengorganisasi pengetahuan. Menurut

pandangan konstruktivisme, pengetahuan dibina secara aktif oleh individu yang

berpikir. Individu ini tidak menyerap secara sembarangan pengetahuan yang

disampaikan oleh gurunya. Namun, siswa akan menyesuaikan apa yang

didapatkan dengan pengetahuan dasar yang dimilikinya. Hal ini bertujuan untuk

membentuk pengetahuan baru dalam pikiran mereka dengan bantuan interaksi

sosial, baik bersama rekan maupun gurunya (Aqib, 2013:23).Pelopor teori konstruktivisme adalah Piaget. Piaget mengemukakan

bahwa pengetahuan dibangun dalam pikiran anak melalui asimilasi dan

akomodasi. Asimilasi adalah penyerapan informasi baru dalam pikiran, sedangkan

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

17

akomodasi adalah menyusun kembali struktur pikiran karena adanya informasi

baru sehingga informasi tersebut mempunyai tempat (Dahar, 1989:159)Salah satu aplikasi teori pembelajaran konstruktivisme adalah metode

mind mapping. Metode mind mapping dapat diterapkan dalam pembelajaran

bahasa sebagai langkah awal dalam kegiatan menulis karangan. Dengan membuat

mind mapping akan membantu siswa dalam menyusun informasi secara teratur,

melancarkan ide, dan mengurangi hambatan dalam kegiatan menulis karangan.

Teori konstruktivisme ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan karena dapat

digunakan untuk membantu menganalisis ketiga rumusan masalah yang akan

dibahas. Ketiga permasalahan itu adalah bagaimanakah keterampilan siswa dalam

menulis karangan narasi sebelum diberikan treatment, bagaimanakah

keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi setelah diberikan treatment

dan faktor apakah yang memengaruhi terjadinya peningkatan keterampilan

menulis pada siswa tersebut.

3.3.2 Teori Menulis1. Pengertian Menulis

Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan

(komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya

(Slamet, 1996:96). Menulis adalah menemukan atau melukiskan lambang-

lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang

sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau

mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut (Tarigan, 1990: 233).Menulis pada hakikatnya bukan sekadar keterampilan untuk menuliskan

simbol-simbol grafis sehingga membentuk kata-kata yang dapat disusun menjadi

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

18

kalimat menurut peraturan tertentu, melainkan keterampilan menuangkan buah

pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh,

lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada

pembaca dengan berhasil (Slamet,1996:141).

2. Tujuan Menulis

Menurut Tarigan (2008:25--26), ada tujuh tujuan dalam keterampilan

menulis. Tujuan menulis itu adalah sebagai berikut.

a) Tujuan Penugasan

Penulis dengan tujuan penugasan sebenarnya tidak memiliki tujuan

pribadi dalam menulis sebuah artikel. Kegiatan menulis dilakukan hanya karena

mendapatkan tugas, bukan atas kemauannya sendiri.

b) Tujuan AltruistikPenulis dengan tujuan altruistik bertujuan untuk menyenangkan para

pembaca, menghilangkan kedukaan para pembaca, menolong pembaca

memahami, menghargai perasaan dan penalarannya. Ingin membuat hidup para

pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.

c) Tujuan Persuasif

Penulis dengan tujuan persuasif bertujuan tujuan untuk meyakinkan para

pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.

d) Tujuan Informasi

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

19

Penulis dengan tujuan informasi bertujuan untuk memberi informasi atau

keterangan kepada para pembaca, agar mengerti dan memahami apa yang

diinformasikan oleh penulis.

e) Tujuan Mengekspresikan DiriPenulis dengan tujuan mengekspresikan diri bertujuan untuk

memperkenalkan atau menyatakan diri sang penulis kepada para pembaca.

Melalui tulisannya pembaca dapat memahami siapa sebenarnya penulis itu.

f) Tujuan KreatifPenulis dengan tujuan kreatif bertujuan agar para pembaca dapat memiliki

nilai-nilaiartistik atau nilai-nilai kesenian dengan membaca tulisan si penulis. Disini si

penulis tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga merangsang respons

pembaca.

g) Tujuan PemecahanPenulis dengan tujuan pemecahan bertujuan untuk memecahkan suatu

masalah yang dihadapi. Dengan tulisanya, penulis berusaha memberikan

penjelasan kepada pembaca tentang bagaimana memecahan suatu masalah.

3. Asas keterampilan menulis.

Menurut Gie (1992:33--36) ada tiga asas utama dalam keterampilan

menulis. Ketiga asas itu adalah sebagai berikut.

a) KejelasanAsas kejelasan tidaklah semata-mata berarti mudah dipahami, tetapi juga

berarti bahwa karangan itu tidak mungkin disalah tafsirkan oleh pembaca.

Kejelasan berarti tidak samar-samar atau tidak kabur sehingga setiap butir ide

yang diungkapkan seakan-akan tampak nyata oleh pembaca.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

20

b) Keringkasan

Asas keringkasan tidaklah berarti bahwa setiap karangan harus pendek.

Keringkasan berarti bahwa suatu karangan tidak menghamburkan kata-kata secara

semena-mena, tidak mengulang-ulang butir ide yang dikemukakan, dan tidak

berputar-putar dalam menyampaikan suatu gagasan dengan berbagai kalimat yang

berkepanjangan.

c) Ketepatan

Asas ketepatan mengandung ketentuan bahwa setiap penulis harus

menaati sepenuhnya berbagai aturan dan ketentuan tata bahasa, ejaan, tanda baca,

dan kelaziman pemakaian bahasa tulis yang ada.

4. Jenis-jenis tulisan:Menurut Tarigan (2008:24--25), jenis-jenis tulisan dapat dibagimenjadi

lima. Kelima jenis tulisan tersebut adalah sebagai berikut.a) Narasi

Narasi adalah suatu karangan atau tulisan, baik ekspositoris maupun

sugestif, yang secara spesifik menyampaikan informasi tertentu berupa perbuatan

atau treatmentyang terjadi dalam suatu rangkaian waktu. Bentuk tulisan narasi

dipilih jika penulis ingin bercerita kepada pembaca. Narasi pada umumnya

merupakan rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan urutan waktu atau

urutan kejadian. Dalam tulisan narasi, selalu ada tokoh-tokoh yang terlibat dalam

satu atau berbagai peristiwa.

b) Deskripsi

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

21

Deskripsi adalah suatu karangan atau tulisan yang menyampaikan

informasi tentang situasi dan kondisi suatu lingkungan (kebendaan ataupun

kemanusiaan). Penyampaiannya dilakukan secara objektif, apa adanya, dan

terperinci. Bentuk tulisan deskripsi dipilih jika penulis ingin menggambarkan

bentuk, sifat, rasa, corak dari hal yang diamatinya. Deskripsi juga dilakukan untuk

melukiskan perasan, seperti bahagia, takut, sepi, sedih, dan sebagainya.

c) Eksposisi

Eksposisi adalah suatu karangan atau tulisan yang secara spesifik

menyampaikan informasi tentang suatu hal baik faktual maupun konseptual.

Penyampaiannya dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan,

menerangkan, dan menguraikan suatu hal sehingga pengetahuan pendengar atau

pembaca menjadi bertambah. Bentuk tulisan eksposisi dipilih jika penulis ingin

memberikan informasi, penjelasan, keterangan, atau pemahaman. Pada dasarnya

eksposisi berusaha menjelaskan suatu prosedur atau proses, memberikan definisi,

menerangkan, menjelaskan, menafsirkan gagasan, menerangkan bagan atau tabel,

dan mengulas sesuatu.

d) ArgumentasiArgumentasi adalah suatu karangan atau tulisan yang secara

spesifik menyampaikan pendapattentang suatu hal baik faktual maupun

konseptual. Penyampaiannya dilakukan dengan tujuan memengaruhi,

memperjelas, dan meyakinkan. Tulisan bentuk argumentasi bertujuan meyakinkan

orang, membuktikan pendapat atau pendirian pribadi, atau membujuk pembaca

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

22

agar pendapat pribadi atau argumentasi yang dikemukakan oleh penulis dapat

diterima.

e) Persuasi

Persuasi adalah suatu karangan atau tulisan yang secaras

pesifik menyampaikan informasi tentang suatu hal baik faktual maupun

konseptual. Penyampaiannya dilakukan dengan tujuan memengaruhi,

meyakinkan, mengajak, atau merebut perhatian pembaca. Tulisan persuasi

bertujuan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca agar mau melakukan sesuatu

serta mengikuti arahan atau saran yang dipaparkan oleh penulis dalam tulisannya.

3.3.3 Karangan Narasi1. Pengertian Narasi

Narasi merupakan salah satu bentuk karangan yang diterapkan dalam

proses pembelajaran bahasa. Keraf (2007:136) mengungkapkan bahwa narasi

dapat dibatasi sebagai suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak

tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam

suatu waktu.Sejalan dengan hal tersebut, Semi (1990:32) mengemukakan bahwa

narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan untuk

menyampaikan, menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia

berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Atau dengan kata lainnarasi

adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-

jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi berdasarkan urutan

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

23

waktu. Hal ini berarti bahwa dalam menulis narasi yang perlu menjadi perhatian

utama adalah urutan waktu dari sebuah wacana tersebut.Sujanto (1988:111) mengungkapkan bahwa narasi merupakan jenis

paparan yang biasa digunakan oleh para penulis untuk menceritakan rangkaian

kejadian atau peristiwa-peristiwa yang berkembang melalui waktu. Begitu juga

yang diungkapkan Wibowo (2001:59) bahwa narasi adalah bentuk tulisan yang

menggaris bawahi aspek penceritaan atas suatu rangkaian peristiwa yang

dikaitkan dengan kurun waktu tertentu, baik secara objektif maupun imajinatif.Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa narasi

merupakan suatu bentuk karangan yang berusaha mengisahkan suatu kejadian

atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami

sendiri peristiwa itu. Itu berarti bahwa, unsur yang paling penting dalam sebuah

narasi adalah unsur perbuatan dan tindakan. Selain itu, narasi juga dapat

mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu. Oleh

karena itu dapat dikatakan bahwa menulis narasi adalah suatu bentuk wacana yang

berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu

peristiwa yang terjadi. Jadi, unsur utama dalam sebuah narasi adalah tindaktanduk

atau perbuatan dalam suatu urutan waktu.

2. Ciri-ciri Karangan Narasi

Narasi memiliki ciri-ciri yang dapat dicermati oleh pembaca. Semi

(1990:33--34) mengungkapkan bahwa narasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a) Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman manusia.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

24

b) Kejadian atau peristiwa yang disampaikan dapat berupa

peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi, dapat

berupa semata-mata imajinasi, atau gabungan keduanya.

c) Berdasarkan konflik, karena tanpa konflik biasanya narasi

tidak menarik.

d) Memiliki nilai estetika karena isi dan cara penyampainnya

bersifat sastra, khususnya narasi yang berbentuk fiksi.

e) Menekankan susunan kronologis suatu peristiwa.

f) Biasanya memiliki dialog.

3. Jenis Narasi

Karangan narasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu, narasi

ekspositoris dan narasi sugestif. Narasi ekspositoris adalah narasi yang

menyampaikan informasi mengenai berlangsungnya suatu peristiwa (Keraf,

2007:136). Narasi ekspositoris merupakan suatu narasi yang hanya mengisahkan

suatu kejadian yang telah ada. Sementara itu narasi sugestif adalah suatu

rangkaian peristiwa yang disajikan sekian macam sehingga merangsang daya

khayal para pembaca (Keraf, 2007:138). Dalam hal ini narasi sugestif terjadi

karena adanya serangkaian cerita yang dibumbui dengan imajinasi penulis.

Menurut Keraf (2007:138--139), sifat karangan narasi ekpositoris adalah

untuk memperluas pengetahuan, menyampaikan informasi mengenai suatu

kejadian, didasarkan pada penalaran untuk mencapai kesepakatan nasional,

biasanya lebih condong ke bahasa informatif dengan penggunaan kata-kata

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

25

denotatif. Sebaliknya, karangan narasi sugestif bersifat menyampaikan suatu

makna atau makna tersirat, menimbulkan daya khayal, penalaran hanya berfungsi

sebagai alat untuk menyampaikan makna, bahasanya lebih condong ke bahasa

figurative dengan penggunaan kata-kata konotatif.

4. Unsur Narasi

Karangan narasi mengandung beberapa unsur. Menurut Keraf,

(2007:148), unsur-unsur narasi adalah sebagai berikut.

a) Alur (Plot)

Alur merupakan kerangka dasar yang sangat penting dalam kisah. Alur

mengatur bagaimana treatmentharus bertalian satu sama lain, bagaimana suatu

insiden mempunyai hubungan dengan insiden lain, bagaimana tokoh-tokoh harus

digambarkan dan berperan dalam treatmentitu, serta bagaimana situasi dan

perasaan karakter (tokoh) yang terlibat dalam tindakan-treatmentitu yang terikat

dalam suatu kesatuan waktu.

b) Penokohan.

Tokoh adalah pelaku dalam suatu cerita. Penokohan adalah cara

pengarang melukiskan watak tokoh dalam cerita. Penokohan juga bisa disebut

dengan karakterisasi. Karakterisasi, yaitu cara seorang penulis mengisahkan atau

menggambarkan tokoh-tokohnya.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

26

c) Latar (Setting)

Latar adalah tindak-tanduk dalam sebuah narasi. Serta biasanya

berlangsung di sebuah tempat tertentu yang digunakan sebagai pentas. Tempat

atau pentas tersebut disebut latar (setting). Latar narasi juga dapat diartikan

sebagai waktu terjadinya peristiwa dalam cerita.

d) Sudut Pandang (Point of View)

Sudut pandang adalah cara seorang penulis mengisahkan (narator) dalam

sebuah karangan narasi. Apakah penulis mengambil bagian langsung dalam

seluruh rangkaian kejadian (yaitu sebagai participant) atau sebagai pengamat

(observer) terhadap objek dari seluruh aksi dalam narasi.

5. Penilaian Menulis Narasi

Dalam praktiknya, aspek keterampilan menulis melibatkan penggunaan

tanda baca dan ejaan, penggunaan diksi dan kosakata, penataan kalimat,

pengembangan paragraf, pengolahan gagasan, dan pengembangan model

karangan (Slamet, 1996:209). Sejalan dengan hal tersebut Nurgiyantoro

(2009:306) mengemukakan bahwa unsur-unsur mengarang yang dinilai adalah

content (isi, gagasan yang dikemukakan), form (organisasi isi), gramind

mappingar (tata bahasa dan pola kalimat), style (pemilihan struktur dan kosakata),

dan mechanics (ejaan). Apabila dilihat dari kedua pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa unsur utama dalam mengarang yang dinilai adalah kualitas isi

karangan yang selanjutnya diikuti oleh cara penulisan, gaya bahasa, ejaan, dan

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

27

tanda baca. Oleh karena itu, pembobotan atau skor penilaian untuk unsur utama

memiliki porsi lebih besar dibandingkan dengan unsur yang lain karena isi

karangan sangat menentukan bobot dan kualitas karangan tersebut. Namun, aspek

penilaian lainnya juga memegang peranan penting untuk menciptakan karangan

yang bersifat kohesif dan koheren.

3.3.4 Teori mind mapping1. Pengertian Mind mapping (mind mapping)

Mind mapping atau disebut juga dengan mind mapping merupakan salah

satu metode belajar yang dikembangkan oleh Buzan pada tahun 1970-an yang

didasarkan pada cara kerja otak. Disebut metode mind mapping karena mind

mapping ini berupa urutan langkah-langkah yang bersifat sistematis. Otak

mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, bentuk-bentuk, suara musik,

dan perasaan. Otak menyimpan informasi dengan pola dan asosiasi seperti pohon

dengan cabang dan rantingnya.

Otak tidak menyimpan informasi menurut kata demi kata atau kolom

demi kolom dalam kalimat baris yang rapi seperti yang dikeluarkan dalam

berbahasa. Untuk mengingat kembali dengan cepat apa yang telah dipelajari,

sebaiknya meniru cara kerja otak dalam bentuk mind mapping. Dengan demikian,

proses mind mapping menyajikan dan menangkap isi pelajaran dalam peta-peta

konsep mendekati operasi alamiah dalam berpikir. Mind mapping adalah alternatif

pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran linear.

Buzan (2008:103) juga mengungkapkan bahwa mind mapping adalah alat

berpikir kreatif yang mencerminkan cara kerja alami otak. Mind mapping

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

28

memungkinkan otak menggunakan semua gambar dan asosiasinya dalam pola

radial dan jaringan sebagaimana otak dirancang. Mind mapping merupakan cara

paling mudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil

informasi ke luar dari otak. Mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif,

efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita (Buzan, 2008:4).

Mind mapping bisa dibandingkan dengan peta kota. Bagian tengah mind mapping

sama halnya dengan pusat kota dan mewakili gagasan terpenting, jalan-jalan

protokol yang memancar keluar dari pusat kota merupakan pikiran-pikiran utama

dalam proses berpikir, jalan-jalan atau cabang-cabang sekunder merupakan

pikiran sekunder (Buzan, 2008: 6).

Mind mapping juga merupakan peta rute yang memudahkan ingatan dan

memungkinkan untuk menyusun fakta dan pikiran, sehingga cara kerja alami otak

dilibatkan sejak awal. Ini berarti bahwa mengingat informasi akan lebih mudah

daripada menggunakan teknik mencatat tradisional. Mind mapping bertujuan

membuat materi pelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat

membantu merekam, memperkuat, dan mengingat kembali informasi yang telah

dipelajari. Mind mapping memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak

yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan demikian, akan memudahkan

seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara

tertulis maupun secara lisan. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk, dan

sebagainya memudahkan otak untuk menyerap informasi yang diterima. Dengan

mind mapping, seluruh informasi kunci dan penting dari setiap bahan pelajaran

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

29

dapat diorganisir dengan menggunakan struktur radian yang sesuai dengan

mekanisme kerja alami otak sehingga lebih mudah dipahami dan diingat.

2. Manfaat Mind mapping

Buzan (2008:127) mengemukakan beberapa manfaat penggunaan mind

mapping. Delapan manfaat yang dimaksud adalah sebagai berikut.

a) Tema utama terdefinisi secara sangat jelas karena dicantumkan di tengah

gambar.

b) Level keutamaan informasi teridentifikasi secara lebih baik. Informasi

yang memiliki kadar kepentingan lebih diletakkan dengan tema utama.

c) Hubungan informasi secara mudah dapat segera dikenali.

d) Informasi baru setelahnya dapat segera digabungkan tanpa merusak

keseluruhan struktur mind mapping sehingga mempermudah proses

pembuatan.

e) Tiap-tiap mind mapping sangat unik sehingga mempermudah proses

pemahaman.

f) Mempercepat proses pencatatan karena hanya menggunakan kata kunci.

3. Langkah-langkah pembuatan mind mapping

Sebelum membuat sebuah mind mapping diperlukan beberapa bahan,

yaitu kertas kosong tak bergaris, pena, pensil warna, otak, dan imajinasi. Buzan

(2008:15) mengemukakan ada empat langkah dalam pembuatan mind mapping,

yakni seperti di bawah ini

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

30

a) Menentukan central topic yang akan dibuatkan mind mapping. Untuk

buku pelajaran central topic biasanya adalah judul buku atau judul bab

yang akan dipelajari dan harus diletakkan ditengah kertas dan usahakan

berbentuk image/gambar.

Gambar 2.1 Contoh Central Topic Sumber: Buzan (2008)

b) Membuat basic ordering ideas – BOIs untuk central topik yang telah

dipilih, BOIs biasanya adalah judul atau subbab buku yang akan dipelajari

atau bisa juga dengan menggunakan 5WH (what, why, where, when, who

dan how).

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

31

Gambar 2.2 Contoh BOIsSumber: Buzan (2008)

c) Melengkapi setiap BOIs dengan cabang-cabang yang berisi data-data

pendukung yang terkait. Langkah ini merupakan langkah yang sangat

penting karena pada saat inilah seluruh data harus ditempatkan dalam

setiap cabang BOIs secara asosiatif dan menggunakan struktur radian yang

menjadi ciri yang paling khas dari suatu mind mapping.

Gambar 2.3 Contoh Cabang-Cabang BOIsSumber: Buzan (2008)

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

32

d) Melengkapi setiap cabang dengan image, baik berupa gambar, simbol,

kode, daftar, grafik, maupun garis penghubung bila ada BOIs yang saling

terkait satu dengan lainnya. Tujuan langkah ini adalah untuk membuat

sebuah mind mapping menjadi lebih menarik sehingga lebih mudah

dimengerti dan diingat.

Gambar 2.4 Contoh Image Sumber: Buzan (2008)

4. Aplikasi Mind mapping

Pada tahap aplikasi ada empat langkah yang harus dilakukan dalam

proses pembelajaran berbasis mind mapping. Keempat langkah tersebut adalah

seperti berikut.

a) Overview

Overview adalah tinjauan menyeluruh terhadap suatu topik pada saat

proses pembelajaran baru dimulai. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

33

umum kepada siswa tentang topik yang dipelajari. Khusus untuk pertemuan

pertama pada setiap awal semester, overview merupakan rangkuman dari seluruh

topik yang diajarkan selama satu semester yang biasanya sudah ada dalam silabus.

Dengan demikian, sejak awal siswa sudah mengetahui topik apa saja yang akan

dipelajarinya sehingga membuka peluang bagi siswa yang aktif untuk

mempelajarinya lebih dahulu.

b) Preview

Preview merupakan lanjutan dari overview sehingga gambaran umum

yang diberikan setingkat lebih detail daripada overview, dan dapat berupa

penjabaran lebih lanjut dari silabus. Dengan demikian, diharapkan siswa telah

memiliki pengetahuan awal yang cukup mengenai subtopik dari bahan sebelum

pembahasan yang lebih detail dimulai.

c) Inview

Inview merupakan inti dari suatu proses pembelajaran, yaitu suatu topik

dibahas secara detail, terperinci, dan mendalam. Selama inview ini, diharapkan

siswa dapat mencatat informasi, konsep, atau rumus penting beserta grafik, daftar,

atau diagram untuk membantu siswa dalam memahami dan menguasai bahan

yang diajarkan.

d) Review

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

34

Review dilakukan menjelang berakhirnya jam pelajaran dan berupa

ringkasan dari bahan yang telah diajarkan serta menekankan pada informasi,

konsep, atau rumus penting yang harus diingat dan dikuasai oleh siswa. Review

juga dapat dilakukan saat pelajaran akan dimulai pada pertemuan berikutnya

untuk membantu siswa mengingat kembali bahan yang telah diajarkan pada

pertemuan sebelumnya. Berikut adalah contoh aplikasi mind mapping.

Gambar 2.5 Contoh Mind mapping (Law of mind mapping)Sumber: Buzan (2008)

Gambar di atas merupakan aturan pembuatan mind mapping yang

dikemukakan oleh Buzan (2008:57). Aturan tersebut harus diikuti agar mind

mapping yang dibuat dapat memberikan manfaat yang optimal. Berikut adalah

penjelasan dari law of mind mapping.

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

35

a) Kertas : polos dengan ukuran minimal A4 dan paling baik adalah ukuran

A3 dengan orientasi horizontal (landscape). Central topic diletakkan

ditengah-tengah kertas dan sedapat mungkin berupa image dengan

minimal tiga warna.

b) Garis : lebih tebal untuk cabang utama dan selanjutnya semakin jauh dari

pusat garis akan semakin tipis. Garis harus melengkung (tidak boleh garis

lurus) dengan panjang yang sama dengan panjang kata atau image yang

ada di atasnya. Seluruh garis harus tersambung ke pusat.

c) Kata : menggunakan kata kunci saja dan hanya satu kata untuk satu garis.

Harus selalu menggunakan huruf cetak supaya lebih jelas dengan besar

huruf yang semakin mengecil untuk cabang yang semakin jauh dari pusat.

d) Image : gunakan sebanyak mungkin gambar, kode, simbol, grafik, tabel

dan ritme karena lebih menarik serta mudah diingat dan dipahami. Kalau

memungkinkan, gunakan image yang tiga dimensi agar lebih menarik lagi.

e) Warna : gunakan minimal tigs warna dan lebih baik 5--6 warna. Warna

berbeda untuk setiap BOIs dan warna cabang harus mengikuti warna

BOIs.

f) Struktur : menggunakan struktur radian dengan central topic terletak di

tengah-tengah kertas dan selanjutnya cabang-cabangnya menyebar ke

segala arah. BOIs umumnya terdiri atas 2 -- 7 buah yang disusun sesuai

dengan arah jarum jam dimulai dari arah pukul 13.00.

3.4 Model Penelitian

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

36

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

penelitian eksperimen. Sugiyono (2012:107) menyatakan bahwa model penelitian

eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Hasil penelitian

dianalisis menggunakan gabungan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.

Pendekatan kualitatif digunakan untuk menjabarkan penjelasan tiap-tiap masalah.

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menganalisis kemampuan menulis siswa

sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran tersebut dalam bentuk

angka. Adapun model penelitian dapat dilihat seperti berikut.

Quasi Experimental berbentuk Nonequivalent Control Group Design

Faktor yang memengaruhihasil evaluasi belajar siswa

dalam menulis karangan narasi

Kemampuan Siswa Kelas X SMA 1 Sukawati dalam Menulis Karangan Narasi

Kemampuan menuliskarangan narasi siswa

setelah treatment

Kemampuan menuliskarangan narasi siswa

sebelum treatment

Kuantitatif Kualitatif

TeoriKonstruktivisme

Teori Menulis Teori KaranganNarasi

MindMapping

Analisis Data

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

37

Gambar 2.6 Model Penelitian

Pada gambar model penelitian di atas dapat dilihat bahwa penelitian ini

adalah jenis penelitian quasi experimental berbentuk non-equivalent control

group design dengan penggunaan metode mind mapping. Pada penelitian ini

diaplikasikan empat teori yang relevan yaitu teori konstruktivisme, teori menulis,

teori karangan narasi, dan mind mapping.

Teori konstruktivisme dipilih untuk menentukan model pembelajaran dan

metode yang tepat diaplikasikan di dalam penelitian ini. Metode mind mapping

dipilih karena searah dengan pandangan konstruktivisme, yaitu bertujuan untuk

membantu siswa dalam menyusun berbagai informasi dan ide secara sistematis.

Selain itu, juga mengurangi hambatan dalam kegiatan menulis karangan narasi.

Teori menulis dan teori karangan narasi digunakan dalam penelitian ini untuk

diaplikasikan dalam rubrik penilaian yang meliputi lima aspek yaitu, isi,

organisasi, kosakata, tata bahasa, dan mekanik.

Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dan

kualitatatif untuk mengetahui kemampuan menulis karangan narasi siswa pada

control group dan experimental group sebelum treatmentdan setelah

treatmentdengan menggunakan metode mind mapping. Di samping itu, teori ini

juga untuk mengetahui faktor yang memengaruhi hasil evaluasi belajar siswa

dalam menulis karangan narasi.

Hasil Penelitian

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedekatan

kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menjabarkan

karakteristik data-data yang ada, sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan

untuk mengukur suatu nilai pada data yang ada (Sugiyono, 2012:23). Pendekatan

kualitatif yang dilakukan didasarkan pada penjabaran mengenai data-data yang

bersifat deskriptif, seperti data hasil observasi, kuesioner, wawancara hasil tes

karangan narasi siswa, dan faktor yang memengaruhi hasil evaluasi belajar siswa

menggunakan metode mind mapping di SMAN 1 Sukawati. Pendekatan

kuantitatif dilakukan untuk memaparkan data yang bersifat kuantitatif atau

angka-angka hasil tes siswa, baik data hasil pretest maupun data hasil posttest.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

39

3.2 Lokasi dan Waktu PenelitianLokasi penelitian ini serta dan lama waktu yang diperlukan untuk

mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Sukawati, yang berlokasi di Jalan

Lettu Wayan Suta Sukawati, Gianyar. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah

yang memiliki banyak prestasi di bidang akademik, khususnya dalam ranah

pembelajaran bahasa. Akan tetapi, di balik itu semua menurut pengamatan

penulis, siswa di sekolah ini masih memiliki kekurangan dalam aspek

keterampilan menulis, khususnya dalam keterampilan menulis karangan narasi.

Siswa kelas X dipilih sebagai sumber data karena kemampuan siswa menulis

karangan masih kurang dan belum memenuhi KKM 78.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan berdasarkan jadwal pelajaran bahasa Inggris di kelas

X, yaitu pada Jumat dan Sabtu. Berikut adalah jadwal penelitian yang dilakukan.

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

N

o

Hari/Tanggal Control Group Experimental Group

1 Sabtu, 29Agustus 2015

Observasi awal danpemberian kuesioner

pratindakan

Observasi dan pemberiankuesioner pratindakan

2 Sabtu, 5September

2015

Pretest menulis karangannarasi dengan topik Bad

Experiance

Pretest menulis karangannarasi dengan topik Bad

Experiance

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

40

3 Jumat, 11September

2015

Penjelasan mengenaipembuatan karangan narasidengan metode ceramah.

Penjelasan mengenaipembuatan karangan narasi

dengan menggunakan metodemind mapping

4 Sabtu, 12September

2015

Posttest menulis karangannarasi dengan topik Bad

Experiance tanpa membuatmind mapping

Posttest membuat mindmapping dan

mengembangkannya kedalam karangan narasi dengan

topik Bad Experiance

5 Sabtu, 19September

2015

- Pemberian kuesionerpascatindakan

Penelitian ini dilakukan dalam empat kali pertemuan untuk control group

dan lima kali pertemuan untuk experimental group. Alokasi waktu untuk pokok

bahasan mengenai karangan narasi pada semester ini sangat terbatas. Yaitu

sebanyak 2x45 menit untuk pemberian pretsest, treatment dengan metode mind

mapping dan posttest, serta 1x45 menit untuk observasi dan pemberian kuesioner.

Karena keterbatasan waktu, sehingga pemberian treatment dengan metode mind

mapping hanya dapat dilakukan dalam satu kali pertemuan.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai

berikut.

3.3.1 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari siswa kelas

X.7 dan X.10 SMAN 1 Sukawati. Data berupa nilai hasil pretest, nilai hasil

posttest, hasil kuesioner dan lembar observasi. Di pihak lain data sekunder adalah

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

41

data yang diperoleh atau dikumpulkan dari Sukawati. Data berupa daftar hadir

siswa, daftar nilai, silabus dan RPP serta bahan ajar yang ada.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari siswa kelas X.7 dan

kelas X.10 SMAN 1 Sukawati serta dari guru bahasa Inggris yang mengajar di

kelas X. Data yang diperoleh dari siswa berupa hasil tes menulis karangan narasi

dan mind mapping yang dibuat oleh siswa. Siswa kelas X dipilih sebagai objek

penelitian karena siswa di tingkat ini baru mendapat materi pembelajaran

mengenai karangan narasi. Selain itu karena siswa di tingkat ini memiliki

keterampilan yang kurang dalam aspek menulis terutama dalam menulis

karangan. Selain itu sumber data juga berasal dari guru bahasa Inggris kelas X,

berupa RPP, silabus, dan hasil tulisan siswa terdahulu.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk membantu dalam proses

pengumpulan data selama proses penelitian ini berlangsung. Instrumen penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner, tes, pedoman wawancara,

dan lembar observasi.

3.4.1 Kuesioner

Kuesioner adalah suatu instrumen yang memuat pertanyaan-pertanyaan

yang diajukan kepada siswa untuk memperoleh data tentang kegiataan menulis

karangan narasi. Kuesioner ini diberikan kepada siswa sebelum dilakukan

treatment untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam menulis karangan

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

42

narasi. Sesudah dilakukan treatment, kuesioner berfungsi untuk mengetahui

respon siswa terkait dengan metode yang digunakan. Di samping itu, untuk

mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi hasil evaluasi belajar siswa pada

penerapan metode mind mapping dalam menulis karangan narasi.

3.4.2 Tes

Pada penelitian ini digunakan tes keterampilan menulis karangan narasi,

baik sebagai pretest maupun posttest. Pretest digunakan untuk mengetahui

keterampilan siswa dalam penulisan karangan narasi sebelum dilakukan treatment

atau sebelum siswa belajar dengan menggunakan metode mind mapping.

Sebaliknya, posttest digunakan sebagai alat ukur tingkat keterampilan dan tingkat

perkembangan keterampilan menulis karangan narasi yang dicapai oleh siswa

setelah dilakukan treatment dengan menggunakan metode mind mapping.

3.4.3 Pedoman Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak, yaitu pewawancara dan

narasumber untuk memperoleh data, keterangan, atau pendapat tentang sesuatu.

Wawancara ini dilakukan kepada guru bahasa Inggris kelas X sesudah penelitian

untuk membandingkan keterampilan menulis siwa sebelum dan sesudah tindakan

dari sudut pandang guru yang bersangkutan.

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

43

3.4.4 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mencatat semua hasil observasi

meliputi situasi dan kondisi serta kegiatan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui kendala yang

dihadapi selama dilakukan tindakan serta bagaimana proses pembelajaran tersebut

berlangsung.

3.5 Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian jenis penelitian quasi

experimental berbentuk non-equivalent control group design. Adapun prosedur

penelitian eksperimen menggunakan model Sugiyono (2012) seperti pada gambar

berikut ini.

Gambar 3.1 Non-equivalent Control Group Design Sumber: Sugiyono (2012)

O1 : Nilai pretest experimental group O3 : Nilai pretest control group

O2 : Nilai posttest experimental group O4 : Nilai posttest control group

X : Treatment/perlakuan

O1 X O2

O3 O4

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

44

Dalam prosedur penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu, control

group dan experimental group. Kelompok pertama yang diajar dengan metode

mengajar baru disebut experimental group, sedangkan kelompok yang tetap

menggunakan metode mengajar lama disebut control group. Kedua kelompok

tersebut selanjutnya diberikan pretest atau melalui pengamatan untuk mengetahui

posisi awal kedua kelompok tersebut. Bila kedua kelompok tersebut posisinya

sama atau tidak berbeda secara signifikan, maka kelompok tersebut sudah sesuai

dengan kelompok yang digunakan untuk eksperimen.

O1 adalah nilai awal experimental group dan O3 adalah nilai awal control

group. Setelah posisi kedua kelompok tersebut seimbang (O1 tidak berbeda

dengan O3, maka experimental group diberikan treatment/perlakuan. Artinya

kelompok ini diajar dengan metode mengajar yang baru, yaitu metode mind

mapping. Sebaliknya, control group diajar dengan metode mengajar yang lama,

yaitu metode ceramah. Kemudian kedua kelompok tersebut diberikan posttest

untuk mengetahui kemampuan kedua kelompok setelah treatment diberikan pada

experimental group. Dalam pengujian ini O2 berarti nilai akhir experimental

group setelah diajar dengan metode mind mapping dan O4 adalah nilai akhir yang

diajar dengan menggunakan metode lama. Bila nilai O2 secara signifikan lebih

tinggi daripada O4, maka metode mind mapping terbukti lebih efektif bila

dibandingkan dengan metode mengajar lama

3.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

45

Menurut Iskandarwassid (2009:40--41), metode adalah sebuah prosedur

untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Di pihak lain teknik adalah sebuah cara

operasional yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

dan berpegang pada proses sistematis yang terdapat dalam metode. Dalam

penelitian ini metode yang digunakan adalah metode simak dan pengamatan

langsung. Artinya, peneliti melakukan pengamatan dan melihat langsung ke lokasi

penelitian untuk memperoleh data. Menurut Sudaryanto (1993:133), metode

simak dapat disejajarkan dengan metode observasi. Peneliti mengobservasi

keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi sebelum dan sesudah

penerapan metode mind mapping.

Teknik catat adalah teknik menjaring data dengan mencatat hasil

pengamatan data pada kartu data. Kegiatan mencatat dilakukan sebagai lanjutan

dari kegiatan merekam data atau karena alasan tertentu perekaman tidak dapat

dilakukan (Kesuma, 2007:45). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik pencatatan data yang diperoleh selama penelitian dilakukan, di antaranya

pencatatan hasil pretest (sebelum penerapan metode mind mapping), hasil posttest

(setelah penerapan metode mind mapping), Lembar Observasi, kuesioner, dan

hasil wawancara yang bertujuan untuk mencatat situasi dan kondisi selama proses

pembelajaran berlangsung.

3.7 Metode dan Teknik Analisis DataData yang diperoleh dari hasil observasi, kuesioner, dan tes selanjutnya

dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif untuk mengukur tingkat keberhasilan

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

46

metode yang digunakan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis

data adalah sebagai berikut.1) Mengumpulkan hasil dari instrumen penelitian, baik yang berupa tes

menulis karangan narasi, kuesioner, lembar observasi, maupun hasil

wawancara.2) Membaca data yang ada dengan saksama kemudian

mengklasifikasikan data tersebut sesuai dengan kriteria yang telah

ditentukan.3) Data yang ada kemudian dianalisis secara deskriptif sesuai dengan

teori penulisan karangan narasi dan rubrik penilaian yang digunakan.4) Mendeskripsikan hasil penilaian dan menyusun simpulan dari hasil

penilaian tersebut.

3.7.1 Analisis Data KuantitatifData kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari nilai hasil pretest dan

nilai hasil posttest yang diperoleh dari control group dan experimental group.

Kedua data tersebut dianalisis secara deskriptif. Data kuantitatif dianalisis untuk

mendapatkan hasil, sejauh mana peningkatan keterampilan menulis karangan

narasi siswa, baik dalam control group maupun experimental group dengan

membandingkan hasil pretest dengan hasil posttest. Nilai rata-rata yang diperoleh

siswa dari pretest dibandingkan dengan nilai rata-rata pada posttest. Nilai rata-rata

siswa menunjukkan tingkat keterampilan menulis karangan narasi setelah belajar

dengan menggunakan metode mind mapping. Bila hasil posttest experimental

group lebih tinggi daripada hasil posttest control group, berarti metode mind

mapping lebih efektif bila dibandingkan dengan metode mengajar lama. Rubrik

penilaian yang digunakan adalah rubrik penilaian yang diadaptasi dari rubrik

penilaian Nurgiyantoro (2009:307--308) sebagai berikut.

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

47

Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Karangan NarasiAspek yang

dinilaiSkor Kriteria

Isi21--25

Sangat Baik Pengembangan isi tulisan sesuai dengan topik

dan peta pikiran Isi tulisan dengan judul sangat sesuai, judul

secara spesifik sudah mencerminkan isikarangan

Unsur narasi sangat lengkap dan jelasmeliputi alur, penokohan, latar, dan sudutpandang.

16--20Baik

Pengembangan isi tulisan sesuai dengantopik, tetapi ada sedikit perbedaan denganpeta pikiran

Isi tulisan dengan judul sesuai walaupunjudul yang digunakan masih sederhana

Unsur narasi lengkap walaupunpemaparannya agak kurang jelas.

11--15Cukup

Pengembangan isi tulisan sesuai topik, tetapikurang sesuai dengan peta pikiran

Isi tulisan dengan judul cukup sesuaiwalaupun judul terkesan monoton

Ada salah satu unsur narasi yang tidaktermuat di dalam karangan.

6--10Kurang

Pengembangan isi tulisan kurang sesuaidengan topik dan peta pikiran

Isi tulisan dengan judul kurang sesuai Ada dua unsur narasi yang tidak termuat di

dalam karangan.

1--5Sangat Kurang

Pengembangan isi tulisan tidak sesuai dengantopik dan peta pikiran

Isi tulisan dan judul tidak berhubungan Unsur narasi tidak jelas atau lebih dari dua

unsur tidak termuat di dalam karangan.

Organisasi26--30

Sangat Baik Organisasi penulisan tertata dengan sangat

baik sesuai dengan urutan waktu

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

48

Memiliki bagian orientation, complication,dan resolution yang sangat jelas.

Ada penggunaan aspek kohesi dan koherensiyang tepat dan jelas di dalam karangansehingga membuat karangan menjadi padu

21--25Baik

Organisasi penulisan cukup tertata dan sesuaiurutan waktu

Memiliki bagian orientation, complication,dan resolution yang cukup jelas

Ada penggunaan aspek kohesi dan koherensidi dalam karangan walaupun masihsederhana

16--20Cukup

Organisasi penulisan cukup tertata, tetapitidak sesuai dengan urutan waktu

Memiliki bagian orientation, complication,dan resolution, tetapi kurang jelas.

Ada 4--6 kesalahan dalam aspek kohesi dankoherensi di dalam karangan

11--15

Kurang Organisasi penulisan kurang tertata dan tidak

sesuai dengan urutan waktu Salah satu dari bagian orientation,

complication, dan resolution tidak ditemukandalam karangan.

Ada 7--10 kesalahan dalam aspek kohesi dankoherensi di dalam karangan

5--10Sangat Kurang

Organisasi penulisan tidak tertata dan tidak sesuai dengan urutan waktu.

Tidak ada bagian orientation, complication, dan resolution.

Ada lebih dari sepuluh kesalahan dalam aspek kohesi dan koherensi di dalam karangan

Kosakata16--20

Sangat Baik Penguasaan kosakata sangat tepat dan

bervariasi Hampir tidak ditemukan kesalahan dalam

pemilihan dan penggunaan kosakata.

11--15Baik

Penguasaan kosakata tepat, tetapi kurang

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

49

bervariasi Ada 1--3 kesalahan dalam pemilihan dan

penggunaan kosakata.

6---10Cukup

Penguasaan kosakata kurang tepat dan

kurang bervariasi Ada 4--6 kesalahan dalam pemilihan dan

penggunaan kosakata.

2-5Kurang

Penguasaan kosakata sangat terbatas Ada 7--10 kesalahan dalam pemilihan dan

penggunaan kosakata.

1Sangat Kurang

Penguasaan kosakata sangat minim Ada lebih dari sepuluh kesalahan dalam

pemilihan dan penggunaan kosakata.

PenggunaanTata Bahasa 16--20

Sangat Baik Hampir tidak ditemukana kesalahan dalam

penggunaan tata bahasa Kalimat yang ada dapat dipahami dengan

sempurna

11--15Baik

Hanya ada 1--3 kesalahan dalam penggunaantata bahasa

Kesalahan yang ada tidak mengganggupemahaman terhadap kalimat.

6--10Cukup

Ada 4--6 kesalahan dalam penggunaan tata

bahasa Kesalahan yang ada sedikit mengganggu

pemahaman terhadap kalimat

2--5Kurang

Ada 7--10 kesalahan dalam penggunaan tata

bahasa Kesalahan yang ada mengganggu

pemahaman terhadap kalimat.

1Sangat Kurang

Ada lebih dari sepuluh kesalahan dalampenggunaan tata bahasa

Banyak kesalahan tata bahasa membuatkalimat tidak dapat dipahami.

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

50

Mekanik5

Sangat Baik Ejaan bahasa Inggris tepat Penggunaan huruf kapital dan tanda baca

benar Cara penulisan yang sangat rapi, jelas, dan

mudah dibaca.

4Baik

Terdapat sedikit kesalahan dalam ejaanbahasa Inggris

Ada 1--3 kesalahan dalam penggunaan hurufkapital atau tanda baca

Cara penulisan rapi dan cukup jelas, dandapat dibaca

3Cukup

Cukup banyak kesalahan dalam ejaan bahasa

Inggris Ada 4--6 kesalahan dalam penggunaan huruf

kapital atau tanda baca Cara penulisan cukup rapi walaupun agak

kurang jelas, masih dapat dibaca.

2Kurang

Banyak kesalahan serius dalam ejaan bahasa

Inggris Ada 7--10 kesalahan dalam penggunaan

huruf kapital atau tanda baca Cara penulisan tidak rapi, tulisan kurang

jelas, tetapi masih dapat dibaca.

1Sangat Kurang

Kesalahan penuh dalam ejaan bahasa Inggris, Ada lebih dari sepuluh kesalahan dalam

penggunaan huruf kapital atau tanda baca Cara penulisan tidak rapi, tulisan tidak jelas

sehingga tidak dapat dibaca.

3.7.2 Analisis Data Kualitatif

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

51

Data kualitatif didapat dari kuesioner, hasil wawancara, dan lembar

observasi sebelum siswa belajar menggunakan metode mind mapping dan setelah

siswa belajar dengan menggunakan metode mind mapping. Data kualitatif yang

diperoleh sebelum dan setelah treatment dianalisis secara deskriptif untuk

menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi hasil evaluasi belajar siswa pada

penerapan metode mind mapping.

3.8 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data

Menurut Sudaryanto (1993:145), analisis data dapat disajikan baik

melalui metode formal maupun metode informal. Ciri-ciri metode formal adalah

ditampilkannya simbol-simbol, gambar, tabel, dan catatan-catatan. Sebaliknya,

metode informal yaitu dengan menyajikan hasil analisis dengan uraian atau kata-

kata. Tujuan metode formal meyederhanakan penjelasan dari analisis data.

Dalam penelitian ini digunakan metode formal dan informal yang

merupakan penjelasan secara deskriptif terhadap hasil penelitian yang didapat

dengan menyuguhkan beberapa bahan. Secara formal, data yang diperoleh

disajikan dalam bentuk tabel dan diagram berupa hasil kuesioner, pretest dan

posttest siswa control group dan experimental group. Data yang termuat dalam

tabel hasil kuesioner ini meliputi empat kategori penilaian yaitu SS (sangat

setuju), S (setuju), KS (kurang setuju), dan TS (tidak setuju). Di pihak lain, data

yang termuat dalam tabel hasil pretest dan posttest meliputi hasil penilaian aspek

isi, organisasi, kosakata, tata bahasa dan mekanik. Diagram yang ditampilkan

menunjukkan perbandingan hasil pretest dan posttest, serta perbandingan nilai

rata-rata siswa control group dan experimental group

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

52

Secara informal, data yang diperoleh disajikan dalam bentuk uraian

disertai contoh tiap-tiap aspek penilaian. Dari setiap aspek penilaian ditampilkan

dua contoh karangan siswa yang meliputi karangan dengan nilai tertinggi dan

terendah dalam aspek penilaian tersebut. Contohnya adalah sebagai berikut

Contoh karangan S25 (tertinggi)

S25 berarti bahwa karangan tersebut merupakan hasil tulisan siswa dengan nomor

urut 25. S berarti siswa, dan angka 25 di belakangnya menunjukkan nomor urut

siswa, dan (tertinggi) berarti karangan tersebut memperoleh nilai tertinggi dalam

aspek penilaian tersebut. Adapun penggunaan kode (tertinggi) dan (terendah)

berarti karangan yang ditampilkan memperoleh nilai tertinggi atau terendah dalam

aspek penilaian tersebut.

Selain itu pada setiap data yang ditampilkan dalam contoh tiap-tiap aspek

penilaian diberikan kode berupa angka di depan setiap kalimat untuk

mempermudah dalam analisis data tersebut. Contohnya adalah sebagai berikut.

(1)I had a very bad experiance.

Angka (1) berarti bahwa kalimat yang dimaksud merupakan kalimat (1) atau

kalimat pertama di dalam paragraf. Pemberian kode tersebut guna menghindari

pengulangan kutipan yang tidak perlu pada saat menganalisis data tersebut.

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

53

BAB IV

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KETERAMPILANMENULIS KARANGAN NARASI

Dalam bab ini diuraikan data yang diperoleh di lapangan selama

penelitian mengenai keterampilan menulis karangan narasi dengan metode mind

mapping ini dilaksanakan. Data yang diperoleh disajikan secara kuantitatif dalam

bentuk angka dengan menunjukkan perbandingan nilai siswa control group dan

experimental group pada tahap pretest dan posttest. Data ini juga didukung

dengan diagram yang menunjukkan perbedaan nilai siswa control group dan

experimental group. Selain disajikan secara kuantitatif, data kualitatif hasil

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

54

observasi serta pemberian kuesioner sebelum dan sesudah treatment juga

disajikan dalam bentuk pemaparan kalimat untuk menunjukkan dan

membandingkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi.

6.1 Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas X Sebelum

Penerapan Metode Mind Mapping

Kegiatan pretest ini sangat penting dilakukan sebagai tahap awal sebelum

pelaksanaan treatment dimulai untuk mengetahui kemampuan awal siswa,

khususnya dalam kegiatan menulis karangan narasi sebelum penerapan metode

mind mapping. Pada penelitian ini kegiatan observasi dilakukan dengan

pemberian kuesioner sebelum dilakukan pretest. Hal ini dilakukan untuk

memperoleh informasi mengenai kesan siswa terhadap pembelajaran bahasa

Inggris dan minat siswa dalam menulis karangan narasi.

4.1.1 Hasil Kuesioner Pretest Control Group dan Experimental GroupRangkuman informasi awal berdasarkan hasil penyebaran kuesioner

mengenai kemampuan dan minat siswa dalam menulis karangan narasi berbahasa

Inggris adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Pretest Control Group dan Experimental Group

No Kriteria Control

Group

ExperimentalGroup

1 Siswa senang melakukan kegiatan menuliskarangan narasi dengan metode ceramah

11,1% 13,5%

2 Metode ceramah memudahkan siswa untukmenulis karangan narasi

5,6% 16,2%

Page 55: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

55

3 Metode ceramah memudahkan siswa untukmengembangkan isi tulisan sesuai dengan topik

16,6% 21,6%

4 Mentode ceramah dapat membantu saat menuliskronologis kejadian/peristiwa secara terurut

30,5% 24,3%

5 Menyusun struktur organisasi teks dan kalimatdengan gramatikal yang benar merupakan hal

yang mudah

11,1% 11,1%

6 Menulis karangan narasi dengan metodeceramah dapat melatih keterampilan menulis

27,7% 27,7%

7 Pembelajaran menulis dengan metode ceramahsangat menyenangkan sehingga membuat siswa

bersemangat dalam belajar

19,4% 10,8%

8 Suasana kelas sangat menyenangkan dan tidakmembosankan

16,6% 32,4%

Kuesioner pretest yang digunakan ini terdiri atas delapan pertanyaan

yang disebarkan kepada 36 siswa control group dengan hasil sebagai berikut.

Sebanyak 11,1% siswa menyatakan senang melakukan kegiatan menulis karangan

narasi dengan metode ceramah, sedangkan 88,9% siswa tidak memiliki pendapat

yang sama. Sebanyak 5,6% siswa merasa bahwa metode ceramah memudahkan

mereka untuk menulis karangan narasi, sedangkan 94,4% siswa merasa

sebaliknya. Ketika siswa diminta pendapatnya mengenai proses penulisan

karangan narasi, 16,6% siswa menganggap bahwa metode ceramah dapat

memudahkan mereka untuk mengembangkan isi tulisan sesuai dengan topik,

30,5% siswa merasa bahwa mentode ceramah dapat membantu saat menulis

kronologis kejadian/peristiwa secara terurut, dan 11,1% siswa menganggap bahwa

menyusun struktur organisasi teks dan kalimat dengan gramatikal yang benar

merupakan hal yang mudah. Di pihak lain, tiap-tiap sebanyak 83,4%; 69,5%, dan

88,9% siswa tidak memiliki pendapat yang sama terhadap pernyataan yang telah

dipaparkan sebelumnya. Sebanyak 27,7% siswa merasa bahwa menulis karangan

narasi dengan metode ceramah dapat melatih keterampilan menulis mereka.

Page 56: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

56

Hanya 19,4% siswa menganggap bahwa pembelajaran menulis dengan metode

ceramah sangat menyenangkan sehingga membuat mereka bersemangat dalam

belajar dan 16,6% merasa bahwa suasana kelas sangat menyenangkan dan tidak

membosankan. Namun, sebanyak 80,6% dan 83,4% siswa memiliki pendapat

yang berbeda terhadap pernyataan tersebut

Hasil kuesioner pretest experimental group yang disebarkan kepada 37

siswa adalah sebagai berikut. Sebanyak 13,5% siswa menyatakan senang

melakukan kegiatan menulis karangan narasi dengan metode ceramah, sedangkan

86,5% siswa tidak memiliki pendapat yang sama. Sekitar 16,2% siswa merasa

bahwa metode ceramah memudahkan mereka untuk menulis karangan narasi,

sedangkan 83,8% siswa merasa sebaliknya. Ketika siswa diminta pendapat

mengenai proses penulisan karangan narasi, 21,6% siswa menganggap metode

ceramah dapat memudahkan mereka untuk mengembangkan isi tulisan sesuai

dengan topik, 24,3% siswa merasa bahwa mentode ceramah dapat membantu saat

menulis kronologis kejadian/peristiwa secara terurut, dan 11,1% siswa

menganggap bahwa menyusun struktur organisasi teks dan kalimat dengan

gramatikal yang benar merupakan hal yang mudah. Sebaliknya, tiap-tiap sebanyak

78,4%; 75,7%, dan 98,9% siswa tidak memiliki pendapat yang sama terhadap

pernyataan yang telah dipaparkan sebelumnya. Sebanyak 27,7% siswa merasa

bahwa menulis karangan narasi dengan metode ceramah dapat melatih

keterampilan menulis mereka. Hanya 10,8% siswa yang menganggap bahwa

pembelajaran menulis dengan metode ceramah sangat menyenangkan sehingga

membuat mereka bersemangat dalam belajar dan 32,4% yang merasa bahwa

Page 57: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

57

suasana kelas sangat menyenangkan dan tidak membosankan. Namun, sebanyak

89,2% dan 67,6% siswa memiliki pendapat yang berbeda terhadap pernyataan

tersebut. Pengisian kuesioner ini sangat penting untuk mengetahui respon awal

siswa terhadap materi yang diajarkan. Di samping itu, juga untuk mengetahui

kendala-kendala yang dihadapi oleh siswa ketika mempelajari materi tersebut.

4.1.2 Hasil Pretest Control GroupPretest ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas

X.10 SMAN 1 Sukawati dalam aspek keterampilan menulis karangan narasi. Tes

dilakukan dalam bentuk penugasan membuat karangan dengan tema Bad

Experience. Pretest dilakukan pada Sabtu, 5 September 2015 diikuti oleh 36 orang

siswa. Dalam proses kegiatan pembelajaran, penulis bertindak sebagai pengamat

dan menuliskan hasil pengamatan pada lembaran observasi yang telah disiapkan.Hasil karangan siswa ini dianalisis berdasarkan lima aspek penilaian

yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, yaitu aspek isi, organisasi, kosakata,

tata bahasa, dan mekanik. Nilai hasil karangan siswa secara kuantitatif dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.2 Hasil Pretest Siswa Kelas X.10 (Control Group)

No NamaSiswa

Judul Karangan Aspek Penilaian SkorA B C D E

2 S02 Trip to Canada 20 25 6 15 4 753 S03 My Bad Experiance 15 23 11 14 4 634 S04 My Little Sister 20 25 11 15 4 755 S05 Bad Experiance 16 24 11 12 3 666 S06 A Traffic Accident 15 25 10 10 4 647 S07 Went to the market 22 27 15 17 4 838 S08 Felt from the Motorbike 20 26 11 15 3 759 S09 Bad Vacation 16 25 10 10 4 6510 S10 Go to Grandma’s House 19 24 11 15 4 7311 S11 The Worst Day 20 26 12 15 4 77

Page 58: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

58

12 S12 My Bad Experiance 21 27 14 16 4 8213 S13 My Motorbike 21 26 13 16 4 7814 S14 Late for School 18 23 9 10 3 6015 S15 My Bad Memory 20 26 10 15 4 7516 S16 Bad Accident 19 25 12 16 4 7617 S17 Bad Experiance 18 25 11 13 3 7018 S18 My Bad Day 19 24 11 14 4 7219 S19 Late for School 20 25 10 15 4 7420 S20 Bad Experiance 15 25 10 12 4 6621 S21 My Bad Day 17 24 9 10 4 6422 S22 Bad Experience 16 25 10 17 3 7123 S23 Go to the Market 20 25 12 16 4 7724 S24 My Bad Day 18 25 11 12 4 7025 S25 My Worst Day 22 26 15 16 4 8326 S26 My Homework 20 25 14 15 4 7827 S27 Bad Experiance 15 23 12 14 3 6728 S28 Fell from Bicycle 17 24 9 10 3 6330 S30 The Worst Experience 19 25 10 13 4 7131 S31 My Experiance 15 23 9 10 4 6132 S32 Bad Memory 18 25 9 14 4 7033 S33 My problem 19 24 11 15 4 7335 S35 Very Bad Experience 17 25 10 14 3 6936 S36 My Bad Memory 20 26 14 14 3 7737 S37 The Scary Dog 16 24 9 10 4 6338 S38 Late for School 19 25 14 14 4 7639 S39 Bad Experiance 15 25 10 15 4 69Jumlah tiap aspek penilaian 657 895 396 446 128 2522Rata-rata tiap aspek penilaian 18,3 24,9 10,9 12,3 3,5 70,1Rata-rata kelas 70,1Nilai tertingggi 83Nilai terendah 60

Keterangan: (A) Isi, (B) Organisasi, (C)Kosakata, (D)Tata Bahasa, (E)Mekanik

Berdasarkan hasil pretest yang dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata kemampuan awal siswa dalam menulis karangan narasi adalah 70,1.

Nilai tertinggi siswa dalam menulis karangan narasi adalah 83 yang diraih oleh

dua orang siswa. Selanjutnya satu orang siswa meraih nilai 82 dan dua orang

siswa memperoleh nilai 78. Hal ini berarti bahwa siswa telah mampu mencapai

KKM. Nilai terendah adalah 60 yang diperoleh oleh satu orang siswa. Hanya lima

Page 59: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

59

orang siswa dalam pretest yang mampu memenuhi nilai KKM, sedangkan 31

siswa lainnya belum mencapai nilai KKM.

Dari lembar observasi yang ada dapat dicatat bahwa penyampaian materi

ajar yang dilakukan oleh guru kurang efektif karena hanya dilakukan dengan

metode ceramah. Dalam penyampaian materi dalam pembelajaran dengan metode

ini siswa terlihat kurang antusisas menerima pelajaran. Hal ini disebabkan oleh

stimulus yang diberikan guru kurang sehingga respons yang didapatpun sangat

minim. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil karangan siswa, yaitu hanya lima

orang siswa mampu mencapai nilai KKM 78, sedangkan 31 orang siswa tidak

dapat mencapai KKM. Hasil karangan siswa tersebut kurang maksimal karena

tidak ada acuan dalam menulis kronologis cerita yang dijelaskan oleh guru. Pada

kegiatan pretest guru hanya menyampaikan sebuah contoh cerita tanpa

menjelaskan secara detail unsur-unsur narasi yang terkandung dalam cerita

tersebut.

Penilaian pada penulisan karangan narasi dapat dilakukan dengan

menggunakan indikator penilaian yang diadaptasi dari Nurgiyantoro (2009:307-

308). Rubrik ini membagi kriteria penilaian menjadi lima yaitu isi, organisasi,

kosakata, tata bahasa, dan mekanik. Berikut ini dideskripsikan hasil kemampuan

awal siswa dalam menulis karangan narasi pada setiap aspek penilaian.

1) Aspek IsiPada tahap pretest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek

isi sebesar 18,3. Sebagai contoh, dipaparkan tiga karangan siswa control

group pada pretest untuk dianalisis berdasarkan aspek isi. Ketiga karangan

Page 60: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

60

ini diambil sebagai pembanding pada siswa yang memperoleh nilai

terendah, menengah dan tertinggi berdasarkan aspek isi.

Contoh Karangan S39 (terendah)

Bad Experience

(1)When I was kid, my brother and I were playing bicycle athome. (2)Suddenly my mother came and gave me surprise. (3)I was sohappy.

(4)My mother gave me a new bicycle. (5)My old bicycle was toosmall. (6)The new bicycle was very big and cool. (7)I really liked it.

(8)I was so happy to had a new bicycle. (9)So I thank to mymother. (10)That was the experience that I have never forgot.

Berdasarkan rubrik penilaian yang digunakan, diketahui bahwa

aspek isi terdiri atas tiga komponen pendukung, yaitu kesesuaian isi tulisan

dengan topik, kesesuaian judul dengan isi karangan, dan kelengkapan

unsur narasi dalam cerita. Nurgiyantoro (2009:306) menyatakan bahwa

unsur utama yang dinilai dalam suatu karangan narasi adalah kualitas isi

karangan. Pada karangan S39 dapat dilihat isi tulisan tidak sesuai dengan

topik yang ditentukan. Topik yang ditentukan adalah Bad Experience.

Namun, isi karangan ini adalah pengalaman menyenangkan yang dialami

penulis ketika memperoleh hadiah sebuah sepeda baru.

Judul yang digunakan pada karangan ini tidak sesuai dengan isi

karangan. Judul karangan ini adalah “Bad Experience”. Sebaliknya, isi

karangan ini hanya menceritakan pengalaman yang menyenangkan. Judul

tersebut juga masih kurang spesifik karena tidak mencerminkan isi

karangan dengan lebih jelas dan terkesan monoton karena digunakan oleh

banyak siswa.

Page 61: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

61

Keraf (2007:148) mengemukakan bahwa ada empat unsur yang

terkandung dalam karangan narasi yaitu alur, penokohan, latar, dan sudut

pandang. Namun, unsur-unsur narasi yang terkandung dalam cerita ini

tampak masih kurang jelas, terutama pada bagian alur dan latar yang tidak

dijelaskan dengan lebih spesifik. Oleh karena itu, karangan S39

memperoleh nilai terendah pada aspek isi dibandingkan dengan karangan

lainnya.

Contoh Karangan S30 (menengah)

The Worst Experience

(1)When I was 10 years old, I had a bad experience when I wasbuying some bread. (2)My mother asked me to go to buy some bread forbreakfast. (3)Then I went to the market to buy it.

(4)When I arrived at the market, I just realized that I had lost mymoney. (5)I could not buy the bread. (6)After that I returned home. (7)Mymother told me that I should go and find the money on the street.(8)Unfortunately, I could not find it.

(9)Finally I returned home again without the bread. (10)My mom wasso angry with me. (11)That was my bad experience.

Pada karangan S30 di atas, isi karangan telah sesuai dengan topik

yang dibahas. Dari awal sampai akhir karangan, penulis dengan jelas

menceritakan satu topik, yaitu pengalaman buruk ketika sedang membeli

roti. Namun, judul karangan “The Worst Experience” belum

mencerminkan isi karangan karena judul yang digunakan masih sangat

sederhana dan kurang spesifik.

Tarigan (2008:164) mengemukakan bahwa latar atau setting adalah

lingkungan fisik tempat kegiatan berlangsung. Latar dalam cerita ini

Page 62: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

62

meliputi waktu dan tempat. Waktu yang digunakan penulis adalah pada

ketika penulis berumur 10 tahun, sedangkan tempat yang digunakan adalah

di pasar. Di pihak lain sudut pandang dalam cerita ini adalah sudut

pandang orang pertama, yaitu penulis sekaligus sebagai tokoh utama

dalam cerita tersebut. Oleh karena itu, karangan S30 memperoleh nilai

menengah pada aspek isi.

Contoh Karangan S25 (tertinggi)

My Worst Day

(1)Last week I had the worst day of my life. (2)I got sick and feltunwell. (3)I was in bed all the whole weekend because of fever and flu. (4)Inthe morning my friends stayed in my apartment with me but on Saturdaynight they went to mall and I was alone.

(5)I felt so sad, I had a fever and headache, and I was alone! (6)Oh itwas terrible. (7)I was thinking about my family and rememberikanng myfamily. (8)Everytime I get sick my parents will always stay with me. (9)Theywill never leave me alone, but here it was different, I missed my family somuch.

(10)I felt so sad, so I decided to pray and watch a movie until I fellasleep. (11)Well it was the worst day in my life, but now I understand howimportant is my family and their love.

Pada karangan S25 di atas, isi karangan telah sesuai dengan topik

yang dibahas. Dari awal sampai akhir karangan, penulis dengan jelas

menceritakan satu topik, yaitu pengalaman buruk ketika sedang sakit.

Selain itu, judul karangan “My Worst Day” sudah sesuai dengan isi

karangan yang menceritakan hari terburuk yang dialami penulis walaupun

judul karangan masih sangat sederhana. Alwasilah (2005:119) menyatakan

Page 63: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

63

bahwa karangan narasi terdiri atas beberapa unsur, antara lain alur cerita,

latar, penokohan, dan sudut pandang. Pada karangan ini telah dicantumkan

unsur-unsur narasi, seperti alur, latar, penokohan, dan sudut pandang.

Menurut Tarigan (2008:164) latar atau setting adalah lingkungan

fisik tempat kegiatan berlangsung. Latar dalam cerita ini meliputi waktu

dan tempat, yaitu waktu yang digunakan penulis adalah pada akhir

minggu, sedangkan tempat yang digunakan adalah tempat tinggal penulis

sendiri. Di pihak lain sudut pandang dalam cerita ini adalah sudut pandang

orang pertama, yaitu penulis sekaligus sebagai tokoh utama dalam cerita

tersebut. Oleh karena itu, karangan S25 memperoleh nilai tertinggi pada

aspek isi dibandingkan dengan karangan lainnya.

Tabel 4.3 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek Isi

No Kesesuaian Isidengan Topik

Kesesuaian Isi denganJudul

Unsur Narasi

1 Pengembangan isi tulisan sudah sesuai dengan topik walaupun masih sederhana

Contoh:(S8) menulis karangan dengan judul “Fell From theMotorbike”yang menceritakan ia jatuh saat mengendarai motor

Judul kurang spesifik sehingga belum mencerminkan isi karangan

Contoh: (S13) Judul karangan “My Motorbike” seharusnya bisa diganti menjadi “Sunday; The Day I Lost My Motorbike”

Unsur narasi lengkap walaupun pemaparannya masih sederhana

Contoh:(S2, S8, S17, S24) mencantumkan aspek alur, penokohan, latar, dan sudut pandang dalam karangannya walaupun hanya diungkapkan secara sederhana

2 Pengembangan isi tulisan kurang sesuaidengan topik

Judul hanya mengambildari topik dan digunakan oleh lebih

Unsur narasi kurang lengkap, ada unsur yang tidak termuat

Page 64: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

64

Contoh:(S4) menulis karangan dengan judul “My Little Sister” yang menceritakan kebahagiaannya memiliki adik. Isi tulisan ini kurang sesuai dengan topik yang ditentukan.

dari satu siswa

Contoh:(S5, S6, S17, S20, S22,S27, S39) menggunakan judul “Bad Experience”

dalam karangan

Contoh:(S5, S6, S10, S39) tidak mengungkapkan penokohan dan sudut pandang yang jelas dalam karangan yang ditulisnya.

2) Aspek OrganisasiPada tahap pretest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek

organisasi sebesar 24,9. Berikut dibahas contoh karangan siswa control

group yang diambil dalam pretest. Sebagai pembanding disajikan tiga

contoh karangan siswa dengan perolehan skor terendah, menengah dan

tertinggi sesuai dengan aspek organisasi.

Contoh Karangan S03 (terendah)

My Bad Experience Judul

(1)Last month ago, I was graduate from Junior High School, [Ø] Icontinued my study to Senior High School. (2)I studied at SMA 1 Sukawati.(3)It is my favorite school. (4)On the first day I attended school orientations.(5)Three days for pre-orientations and six days for the real schoolorientations. Orientation

Berdasarkan rubrik penilaian, diketahui bahwa aspek organisasi

terdiri atas tiga komponen pendukung, yaitu organisasi penulisan secara

umum, bagian-bagian karangan, serta aspek kohesi dan koherensi.

Alwasilah (2005:119) mengemukakan bahwa sebuah karangan narasi

dapat dianalisis dari berbagai komponen yang mendukungnya. Komponen

Page 65: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

65

umum yang dapat diidentifikasikan dari sebuah karangan narasi adalah

pendahuluan, konteks, waktu kejadian, tempat kejadian, konflik, kejadian

atau peristiwa, dan solusi. Pada karangan S03 dapat dilihat organisasi

penulisan karangan ini masih kurang karena hanya menampilkan bagian

orientation tanpa complication dan resolution. Dalam aspek organisasi

juga terdapat komponen kohesi dan koherensi dalam karangan. Kohesi

merupakan keserasian hubungan antara unsur yang satu dan unsur yang

lain dalam wacana. Di pihak lain koherensi adalah pengaturan kenyataan

dan gagasan, fakta, dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga

mudah dipahami pesan yang dikandungnya (Halliday dan Hasan,

1976:97).

Dalam karangan ini tidak tampak adanya peranti kohesi dan

koherensi, seperti pada kalimat (1). Dalam kalimat tesebut tidak tampak

adanya penggunaan peranti kohesi dan koherensi sehingga kalimat tersebut

menjadi tidak padu. Selain itu dalam kalimat tersebut juga terdapat

kesalahan tata bahasa dalam penggunaan bentuk lampau. Kalimat yang

benar seharusnya adalah “Last month, I graduated from Junior High

School, [then] I continued my study to Senior High School”. Kata “then”

dalam kalimat tesebut merupakan penanda kohesi gramatikal berupa

temporal conjunction. Kata “then” berfungsi sebagai penanda hubungan

waktu untuk menunjukkan bahwa kalimat kedua merupakan bagian dari

kalimat pertama. Oleh karena itu, karangan S03 memperoleh nilai terendah

pada aspek organisasi dibandingkan dengan karangan lainnya.

Page 66: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

66

Contoh Karangan S18 (menengah)

My Bad Day Judul

(1)I had a bad experience. (2)It happened last week [Ø] I went to afashion shop with my friends. (3)We went to Mall Bali Galeria.

Orientation(4)On the shop, I chose a red dress and paid for them at the cashier.

(5)Unfortunately, the shop assistant forgot to take the censor clip on thedress. (6)[Ø] I left the shop, the detector beeped. (7)The security took me tothe manager’s room. Complication

(8)Then the security and the manager realized that it was not myfault. (9)They were very sorry about what had happened. (10)The managerasked me to take one piece of cloth for free. (11)That was my badexperience. Resolution

Menurut Keraf (2007:150), karangan narasi dapat dibedakan

menjadi tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, perkembangan, dan

penutup. Pada karangan S18 di atas terdapat orientasi penulisan yang

terstruktur walaupun masih sangat sederhana. Dalam karangan ini juga

terdapat tiga paragraf yang terdiri atas orientation, resolution, dan

complication.

Dalam karangan ini ada kekurangan dalam penggunaan peranti

kohesi dan koherensi, seperti pada kalimat (2) dan (6). Dalam kalimat

tesebut tidak tampak adanya penggunaan peranti kohesi dan koherensi

sehingga kalimat tersebut menjadi tidak padu. Kalimat yang benar

seharusnya adalah “It happened last week when] I went to a fashion shop

with my friend” dan [When] I left the shop, the detector beeped”. Kata

“when” dalam kalimat tesebut merupakan penanda kohesi gramatikal

berupa temporal conjunction. Kata “when” berfungsi sebagai penanda

Page 67: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

67

hubungan waktu untuk menunjukkan bahwa kalimat kedua merupakan

bagian dari kalimat pertama. Oleh karena itu, karangan S18 memperoleh

nilai menengah pada aspek organisasi.

Contoh Karangan S07 (tertinggi)

Went to the market Judul

(1)Last week I had a terrible experience. (2)That morning l helped mymother to cooked in the kitchen. (3)When I was cutting a carrot, my mothertold me to buy some bread in the market. (4)I went to the marketimmediately. Orientation

(5)At the market, I just realized that I forgot to take some money onthe table, so I did not bring any money. (6)I could not bought the bread. (7)

[After that] I returned to my house without bread and I felt guilty. Complication

(8)When I arrived my mother asked me about the bread and I saidthat I forgot to take the money on the table. (9)Then my mother was angry,she told me to go back to the market again. (10)It was a very bad experiencefor me. Resolution

Keraf (2007:150) mengemukakan bahwa karangan narasi dapat

dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, perkembangan,

dan penutup. Pada karangan S07 di atas, orientasi penulisan telah

terstruktur walaupun masih sangat sederhana. Dalam karangan ini juga

terdapat tiga paragraf yang terdiri atas orientation, resolution, dan

complication. Menurut Halliday dan Hasan (1979:226), conjunction adalah

hubungan dua unsur bahasa, baik antarklausa, antarkalimat, maupun

antarparagraf dengan menggunakan perangkat atau penghubung. Lebih

lanjut Halliday dan Hasan (1979:238) menyebutkan bahwa terdapat empat

Page 68: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

68

jenis conjunction, yaitu additive conjunction (penambahan), adversative

conjunction (pertentangan), causal conjunction (sebab akibat) dan

temporal conjunction (waktu).

Dalam karangan ini juga terdapat aspek kohesi dan koherensi yang

tepat. Salah satu contoh aspek kohesi gramatikal berupa temporal

conjunction adalah dalam kalimat (6) dan (7). Kata “after that” dalam

kalimat tesebut merupakan peranti kohesi untuk menunjukkan pertalian

waktu antarkedua kalimat tersebut. Di dalam karangan ini juga ditemukan

beberapa peranti kohesi lain, seperti reference dan substitution yang

membuat karangan ini menjadi padu. Pada kalimat (2) dan (6) terdapat

kesalahan tata bahasa dalam penggunaan bentuk lampau. Kalimat yang

benar seharusnya adalah “That morning l helped my mother to cook ...”

dan “I could not buy the bread”. Namun kesalahan tata bahasa tersebut

tidak mempengaruhi penilaian pada aspek organisasi. Oleh karena itu,

karangan S07 memperoleh nilai tertinggi pada aspek organisasi

dibandingkan dengan karangan lainnya.

Tabel 4.4 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek OrganisasiNo Bagian-bagian karangan Kohesi dan Koherensi dalam karangan1 Karangan terdiri atas tiga

paragraf walaupun kurang sistematisContoh:(S9, S15, S38) Karangan terdiri atas orientation, complication, dan resolution walaupun pemaparan masih sederhana

Ada penggunaan aspek kohesi (conjunction) di dalam karangan walaupun masih sederhana.

Contoh:(S17) Last week, I [and] my friends went to Buyan lake together.

2 Karangan hanya terdiri atas Ada kesalahan dalam penggunaan aspek

Page 69: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

69

dua paragraf

Contoh:(S36) Karangan terdiri atas orientation dan complication saja

kohesi (conjunction)di dalam karangan

Contoh:(S38) Two weeks ago, I [with] my friends went to school together.Saran perbaikan:Two weeks ago, I [and ] my friends went to school together.

3 Karangan hanya terdiri atas satu paragraf

Contoh:(S3) Karangan hanya terdiri atas orientation

Tidak ada penggunaan aspek kohesi (conjunction) di dalam karangan

Contoh:(S36) At that time I was so confused [Ø] my mother did not gave me money.Saran perbaikan:At that time I was so confused [because] my mother did not gave me money.

3) Aspek KosakataPada tahap pretest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek

ini sebesar 10,9. Adapun contoh karangan siswa yang memperoleh nilai

terendah, menengah dan tertinggi pada saat pretest antara lain sebagai

berikut.

Contoh Karangan S14 (terendah)Late to School

(1)Last Monday, I had a very bad experience. (2)That day I had aflag ceremonial at school. (3)I went to school with my friend. (4)Our went toschool by motorcycle. (5)We near late so our shall fast.(6)The flagceremonial will open at 07.15.

(7)On the way to school, suddenly I remembered that forgot to bringmy homework. (8)I was so disoriented. (9)Because I shall give the homeworkto my teacher. (10)My teacher will angry if I did not bring my homeworkand she will law me. (11)So I and my friend decided to went back to houseto take my homework.

(12)When we enteron school, we late. (13)It was already 08.25 A.M.(14)The flag ceremonial was closed. (15)My teacher was so angry and lawour. (16)That was my bad experience.

Page 70: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

70

Saran perbaikan:Late for School

Last Sunday, I had very bad experience. That day I had a flagceremony at school. I went to school with my friend. We went to schoolby motorcycle. We were almost late so we should be in hurry. The flagceremony start at 07.15.

On the way to school, suddenly I remembered that I forgot to bringmy homework. I was so confused. Because I had to compile homework tomy teacher. My teacher would be angry if I did not bring my homeworkand she would give me punishment. So I and my friend decided to goback home to take my homework.

When we arrived at school, we were late. It was already 08.25a.m.. The flag ceremony had already finished. My teacher was so angryand punished us. That was my bad experience.

Menurut rubrik penilaian yang digunakan, aspek kosakata terdiri

atas dua komponen pendukung, yaitu penguasaan kosakata secara umum

serta kesalahan dalam pemilihan dan penggunaan kosakata. Menurut Yule

(2010:83), noun adalah kata-kata yang merujuk kepada orang (boy), objek

(backpack), makhluk hidup (dog), tempat (school), kualitas (roughness),

fenomena (earthquake), dan ide abstrak (love). Di pihak lain verb adalah

kata-kata yang digunakan pada sejumlah aksi (go, talk) dan keadaan (be,

have) yang melibatkan orang dan benda dalam suatu kejadian (Jessica is

ill and has a sore throat so she can’t talk or go anywhere). Pada karangan

S14 dapat dilihat secara umum penguasaan kosakata yang digunakan

masih sangat minim. Dalam karangan ini masih terdapat banyak kesalahan

pemilihan dan penggunaan kosakata, seperti pada kalimat (14). Dalam

kalimat tersebut ditemukan kesalahan pada penggunaan noun dan verb.

Kalimat yang benar adalah “The flag ceremony was finish”. Di dalam

Page 71: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

71

karangan ini masih ditemukan beberapa kesalahan dalam pemilihan dan

penggunaan kosakata. Oleh karena itu, karangan S14 belum mencapai

peningkatan nilai yang sesuai dengan KKM.

Contoh Karangan S37 (menengah)

The Scary Dog

(1)When I was nine years old, I had a bad experience. (2)One day,my mother told me to buy some eggs for lunch. (3)I must walked alone tothe market because my sister was not at home.

(4)When I went to the market, I on the way a big house. (5)Then Ilooked at the gate. (6)It did not lock and there was a big dog slept there. (7)Iwas shocked and scared. (8)Then the dog opened his eyes and barked. (9)Iran so fast but the dog is faster than me. (10)I screamed and hope there wasa people surrounding there.

(11)Lucky, the dog owner came to help me. (12)At that time the dogwas domesticate when the owner came. (13)Then I went to the market andbought some egg for lunch. (14)That was my bad experience with the scarydog.

Saran perbaikan:

The Scary Dog

When I was nine years old, I had a bad experience. One day, mymother told me to buy some eggs for lunch. I had to walk alone to themarket because my sister was not at home.

When I went to the market, I passed a big house. Then I looked atthe gate. It was not locked and there was a big dog slept there. I wasshocked and scared. Then the dog opened his eyes and started barking. Iran so fast but the dog was faster. I screamed and hoped there wassomeone around there.

Luckily, the dog master came to help me. The dog was tame if themaster came. Then I went to the market and bought some egg for lunch.That was my bad experience with the scary dog.

Sejalan denga pendapat Yule (2010:83) bahwa adverb adalah kata-

kata yang digunakan dengan verba untuk memberikankan informasi

Page 72: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

72

tambahan tentang aksi, keadaan, dan kejadian (slowly, yesterday).

Beberapa adverb (really, very) juga dapat digunakan dengan adjektif untuk

memodifikasi informasi tentang benda (Really large objects move slowly. I

had a very strange experience yesterday). Pada karangan S37 dapat dilihat

secara umum penguasaan kosakata yang digunakan cukup bervariasi.

Namun dalam karangan ini masih terdapat banyak kesalahan pemilihan

dan penggunaan kosakata, seperti pada kalimat (11). Dalam kalimat

tersebut ditemukan kesalahan pada penggunaan adverb. Kalimat yang

benar adalah

“Luckily, the dog master came to help me”. Oleh karena itu karangan ini

memperoleh nilai menegah pada tahap pretest.

Contoh Karangan S25 (tertinggi)

My Worst Day

(1)Last week I had the worst day of my life. (2)I got sick and feltunwell. (3)I was in bed all the whole weekend because of fever and flu. (4)Inthe morning my friends stayed in my apartment with me but on Saturdaynight they went to mall and I was alone.

(5)I felt so sad, I had a fever and headache, and I was alone! (6)Oh itwas terrible. (7)I was thinking about my family and rememberikanng myfamily. (8)Everytime I get sick my parents will always stay with me. (9)Theywill never leave me alone, but here it was different, I missed my family somuch.

(10)I felt so sad, so I decided to pray and watch a movie until I fellasleep. (11)Well it was the worst day in my life, but now I understand howimportant is my family and their love.

Adjective adalah kata-kata yang umumnya digunakan dengan

nomina untuk memberikankan informasi tambahan tentang benda yang

Page 73: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

73

dirujuknya seperti happy people, large objects, a strange experience

(Yule, 2010:83). Salah satu contoh penggunaan adjective yang tepat pada

karangan ini adalah kalimat (10).

Lebih lanjut, Yule (2010:83) mengemukakan bahwa adverb adalah

kata-kata yang digunakan dengan verba untuk memberikankan informasi

tambahan tentang aksi, keadaan, dan kejadian (slowly, yesterday).

Beberapa adverb (really, very) juga dapat digunakan dengan adjektif untuk

memodifikasi informasi tentang benda (Really large objects move slowly. I

had a very strange experience yesterday). Contoh penggunaan adverb

dalam karangan tersebut adalah pada kalimat (2). Pada karangan S25 di

atas penguasaan kosakata cukup baik walaupun pemilihan kata masih

tergolong sederhana. Selain itu, dalam karangan ini tidak ditemukan

kesalahan dalam pemilihan atau penggunaan kosakata. Oleh karena itu,

karangan S07 memperoleh nilai tertinggi pada aspek kosakata

dibandingkan dengan karangan lainnya.

Tabel 4.5 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek KosakataNo Kesalahan penggunaan

kosakataSaran perbaikan

1 (S25) My brother delivered me toschool.

My brother drove me to school.

2 (S31) A few minutes letter, a man...

A few minutes later, a man...

3 (S37) In front of the door, i ventured to tell his father...

In front of the door, i decided to tell his father...

Page 74: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

74

4) Aspek Tata BahasaPada tahap pretest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek

ini sebesar 12,3. Adapun perbandingan hasil karangan siswa dengan nilai

terendah, menengah dan tertinggi pada aspek tata bahasa adalah sebagai

berikut.

Contoh Karangan S31 (terendah)My Experience

(1)Last month, I went to school to ride a motorcycle. (2)My feelingthat day is so bad. (3)Beside that I forget my prayer. (4)Inside the hour i wasvery worry.

(5)But, in the street, someone use uniform Senior High Schoolagainst me from back. (6)Very not be responsible, she leave me alone. (7)Afew minutes latter a man help me to stand and he display my motorcycleside the road.

(8)The final I was back to home and my mother delivered me toschool. (9)Oh so bad experience.

Saran perbaikan:

My Experience

Last month, I went to school riding a motorcycle. I felt thatsomething bad was going to happen. Because I forgot to pray. I wasworried for an hour.

But on the street, someone in Senior High School uniform hit mefrom the back. She did a hit and run. After a few minutes later a manhelped me to stand and he moved my motorcycle on the side of the road.

Finally I went back home and my mother drove me to school. Whata very bad experience.

Berdasarkan rubrik penilaian yang digunakan, diketahui bahwa

aspek tata bahasa terdiri atas dua komponen pendukung, yaitu penguasaan

tata bahasa dan pemahaman terhadap kalimat. Pada karangan S31 dapat

dilihat penguasaan tata bahasa secara umum masih sangat minim. Menurut

Page 75: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

75

Leech (2006:20), gerund adalah penjelas yang digunakan untuk

menjelaskan kata benda. Pelengkap dapat berupa subjek, objek, atau

pelengkap dalam kalimat yang berdiri sendiri tanpa kata kerja bantu.

Dalam karangan ini terdapat beberapa kesalahan tata bahasa,

contoh pada kalimat (1). Kesalahan penggunaan gerund yang dilakukan

oleh S31 terletak pada kata to ride seharusnya adalah riding sehingga

kalimat tersebut menjadi “Last month, I went to school riding a

motorcycle”. Selain itu, kesalahan tenses juga dilakukan oleh S31 yang

terdiri atas kesalahan penggunaan auxiliary verb. Dykes (2007:49),

mengemukakan bahwa auxiliary berasal dari kata auxilium yang berarti

“bantu” yang merujuk pada verbs yang digunakan dalam bentuk waktu.

Kesalahan to be yang dilakukan siswa terletak pada perubahan

bentuk present ke past. Contohnya adalah pada kalimat (2). Pada kalimat

tersebut kata is seharusnya diubah menjadi was yang menunjukkan bentuk

lampau sehingga kalimat tersebut menjadi “I felt that something bad was

going to happen”. Dalam karangan ini terdapat beberapa kesalahan dalam

aspek tata bahasa. Oleh karena itu, karangan S31 memperoleh nilai

terendah pada aspek tata bahasa dibandingkan dengan karangan lainnya.

Contoh Karangan S06 (menengah)

A Traffic Accident

(1)A traffic accident was bad experience that happened to me. (2)Ithappened when I was in the first grade of elementary school.

(3)That day I wanted to cross the street near my house. (4) I thoughtthat there was no car or motorcycle there. (5)Then I heard horn from a

Page 76: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

76

motorcycle and the sound startled me. (6)The driver say me to keep awayfrom he but it was impossible for me to do. (7)Then suddenly everythingwas dark.

(8)When I opened my eyes, I in the hospital. (9)The doctor say that Iwas unconscious for several hours. (10)I stay in the hospital for two weeks.(11)That is my bad experience. (12)I hope it doesn’t happen again in my life.

Saran perbaikan:A Traffic Accident

(1)A traffic accident was a bad experience that happened to me. (2)Ithappened when I was in the first grade of elementary school.

(3)That day I wanted to cross the street near my house. (4) I thoughtthat there were no car or motorcycles there. (5)Suddenly I heard the soundof horn from a motorcycle and the sound shocking me. (6)The driver askedme to keep away from him but it was impossible for me to do so. (7)Theneverything was dark.

(8)When I opened my eyes, I was in the hospital. (9)The doctor saidthat I was unconscious for several hours. (10)I stayed in the hospital for twoweeks. (11)That was my bad experience. (12)I hope it won’t happen again inmy life.

Menurut Baehaqi (2009:35), past berarti lampau, past tense

digunakan untuk menyatakan peristiwa atau aktivitas masa lampau.

Peristiwa masa lampau bisa disimpulkan dari waktu yang tersirat dalam

kalimat“When did you park your car?” Tanpa menggunakan keterangan

waktu, kalimat tersebut harus menggunakan past tense karena menyatakan

peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Kesalahan to be yang dilakukan

siswa terletak pada perubahan bentuk present ke past. Salah satu

contohnya adalah pada kalimat (11). Pada kalimat tersebut kata is

seharusnya diubah menjadi was yang menunjukkan bentuk lampau

sehingga kalimat tersebut menjadi “That was my bad experience”. Dalam

karangan ini terdapat beberapa kesalahan dalam aspek tata bahasa. Oleh

Page 77: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

77

karena itu, karangan S06 memperoleh nilai menengah pada aspek tata

bahasa.

Contoh Karangan S12 (tertinggi)My Bad Experience

(1)Last year, I had a bad experience. (2)That year I lost my bestfriend. (3)Marry was a nice person. (4)She was very clever and beautiful.(5)Unfortunately, God took her life on the beach.

(6)At that time, Marry was on vacation at the beach with all of ourfriends. (7)I and my friends swam at the beach. (8)Marry was swimmingwhen a big waves came to her. (9)After two hours, Marry was found but shealready dead. (10)All of her friends and family cried.

(11)After that my parent always told me to becareful if I want to goto the beach. (12)Therefore I always tell my friends to becareful too and alsopray for Marry everyday.

Baehaqi (2009:35), mengungkapkan bahwa past tense adalah suatu

bentuk kata kerja sederhana untuk menunjukkan bahwa suatu kejadian

terjadi di masa lampau. Peristiwa masa lampau bisa disimpulkan dari

waktu yang tersirat dalam kalimat“When did you go to school?” Tanpa

menggunakan keterangan waktu, kalimat tersebut harus menggunakan

past tense karena menyatakan peristiwa yang terjadi pada masa lampau.

Akan tetapi, terkadang diperlukan keterangan waktu yang memperjelas

bahwa suatu peristiwa terjadi pada masa lampau, seperti yesterday, last

night, last week, two days ago, dan lainnya. Pada karangan S12 di atas

penguasaan tata bahasa cukup baik walaupun pemilihan kata masih

tergolong sederhana.

Page 78: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

78

Penggunaan past tense dalam karangan ini juga sudah tepat.

Contoh dalam kalimat (1). Pada kalimat tersebut terdapat keterangan

waktu last year yang menunjukkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada

masa lampau. Dalam kalimat (8) tidak digunakan keterangan waktu.

Kalimat tersebut telah menggunakan kata kerja bentuk lampau, yaitu came

untuk menunjukkan bentuk past tense. Selain itu, dalam karangan ini tidak

ditemukan adanya kesalahan dalam penggunaan tata bahasa. Oleh karena

itu, karangan S12 memperoleh nilai tertinggi pada aspek tata bahasa

dibandingkan dengan karangan lainnya.

Tabel 4.6 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek TataBahasa

No Kesalahan Tata Bahasa Saran perbaikan1 Penggunaan past tense

Contoh: (S05) Yesterday, I borrow some money from my uncle.

Yesterday, I borrowed some money from my uncle.

2 Kesesuaian verb dengan nounContoh: (S37) There is many books there.

There are many books there.

3 Penggunaan to beContoh: (S13) Last week, I havea bad experience.

Last week, I had a bad experience.

5) Aspek mekanikPada tahap pretest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek

ini sebesar 3,5. Adapun contoh karangan siswa yang memperoleh nilai

terendah, menengah dan tertinggi pada tahap pretest adalah sebagai

berikut.

Page 79: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

79

Contoh Karangan S28 (terendah)Fell off my Bicycle

(1)Last year, When I was twelv years old My father bough me a newbicycle. (2)It was Poligon and The colour is blue

(3)I thoug it was to high for me but I tried to ride it(4)Sudenly I feltfrom the bicycle. (5)at that time the situasion was very bad

(6)After that My father helped me to ride the bicycle (7)That was mybad experience and I woul never forget it

Saran perbaikan:Fell off my Bicycle

Last year, when I was twelve years old(,) my father bought me anew bicycle. It was Poligon and the colour was blue(.)

I thought it was too high for me but I tried to ride it(.) Suddenly Ifell off mybicycle. At that time the situation was very bad(.)

After that my father helped me to ride the bicycle(.)That was mybad experience and I will never forget it(.)

Menurut rubrik penilaian yang digunakan, aspek mekanik terdiri

atas tiga komponen pendukung, yaitu penggunaan ejaan bahasa inggris,

penulisan huruf kapital sertapenulisan tanda baca. Menurut Gie (1992:33--

36) ada tiga asas utama dalam keterampilan menulis, yaitu kejelasan,

keringkasan, dan ketepatan. Asas ketepatan mengandung ketentuan bahwa

setiap penulis harus menaati sepenuhnya berbagai aturan dan ketentuan

tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan kelaziman pemakaian bahasa tulis yang

ada. Pada karangan S28 dapat dilihat terdapat tujuh kesalahan dalam ejaan

bahasa Inggris. Dalam karangan ini juga terdapat empat kesalahan

penulisan huruf kapital dan kurangnya penggunaan tanda baca di enam

kalimat. Salah satu contoh kesalahan penulisan huruf kapital adalah pada

kalimat (6). Selain itu dalam karangan ini juga ditemukan kesalahan tata

Page 80: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

80

bahasa meliputi penggunaan to be pada kalimat (2) dan (7). Kalimat yang

benar seharusnya adalah “It was Poligon and the colour was blue” dan

“That was my bad experience and I will have never forget it”. Oleh karena

itu, karangan S31 memperoleh nilai terendah pada aspek kosakata

dibandingkan dengan karangan lainnya.

Contoh Karangan S30 (menengah)

The Worst Experiance

(1)Last week, I had bad experiance. (2)The accident hapened in themorning. (3)At that time I should go to school early because there is anexam for my class.

(4)I woke up late because my alarm clock did not ring(.) (5)So I hadbreakfast quickly. (6)I ran out of the house trying to get the bus, but I misedit. (7)I wanted to take a taxi but I did not have enough money. (8)I was soconfuse so I cried.

(9)Luckily, I saw my friend who wanted to go to school by car.(10)Then we went to school together so I did not late. (11)That is my badexperiance.

Saran Perbaikan:

The Worst Experience

Last week, I had bad experience. The accident happened in themorning. At that time I should go to school early because there was anexam for my class.

I woke up late because my alarm clock did not ring(.) So I hadbreakfast quickly. I ran out of the house trying to get the bus, but I missedit. I wanted to take a taxi but I did not have enough money. I was soconfuse so I cried.

Luckily, I saw my friend who wanted to go to school by car. Thenwe went to school together so we did not late. That was my badexperience.

Page 81: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

81

Pada karangan S30 dapat dilihat terdapat empat kesalahan dalam

ejaan bahasa Inggris. Dalam karangan ini juga terdapat kurangnya

penggunaan tanda baca di satu kalimat. Salah satu contoh kesalahan ejaan

bahasa Inggris adalah pada kalimat (1). Selain itu dalam karangan ini juga

ditemukan kesalahan tata bahasa meliputi penggunaan to be pada kalimat

(3) dan (11). Kalimat yang benar seharusnya adalah “At that time I should

go to school early because there was an exam for my class.” dan “That

was my bad experience.”. Oleh karena itu, karangan S31 memperoleh nilai

terendah pada aspek kosakata dibandingkan dengan karangan lainnya.

Contoh Karangan S16 (tertinggi)

Bad Accident

(1)When I was in Junior High School, I had a bad experience. (2)Theaccident happened in the morning. (3)While I and my friend went to school,there was a red car that made me so angry.

(4)That red car moved so fast on the road and splashed dirty wateron us. (5)Our uniforms were so dirty and wet. (6)At that time we were soangry.

(7)When we arrived at school, we cleaned our uniform and washedour face. (8)We felt that day was our bad experience.

Pada karangan S16 di atas tidak ditemukan kesalahan, baik dalam

penggunaan ejaan bahasa inggris, penulisan huruf kapital, maupun tanda

baca sehingga isi tulisan ini dapat dipahami dengan baik dan mudah

dibaca. Oleh karena itu, karangan S16 memperoleh nilai tertinggi pada

aspek kosakata dibandingkan dengan karangan lainnya.

Tabel 4.7 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek Mekanik

Page 82: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

82

No Kesalahan pada huruf kapitalatau tanda baca

Kesalahan pada ejaan

1 (S8) Last year, When I was..Saran perbaikan:Last year, when i was...

(S19) I usualy go to school..Saran perbaikan:I usually go to school..

2 (S19) my name is Ade..Saran perbaikan:My name is Ade..

(S17) I and my parents went to the hauspital.Saran perbaikan:I and my parents went to the hospital.

3 (S35) I bought bread milk and tea.Saran perbaikan:I bought bread (,) milk (,) and tea.

(S27) Then I apologise to my teacher..Saran perbaikan:Then I apologize to my teacher..

4.1.3 Hasil Pretest Experimental Group

Pretest ini diberikan untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas X.7

SMAN 1 Sukawati dalam aspek keterampilan menulis karangan narasi. Tes

dilakukan dalam bentuk penugasan membuat karangan dengan tema Bad

Experience. Pretest dilakukan pada Sabtu, 5 September 2015 yang diikuti oleh 37

orang siswa. Dalam proses kegiatan pembelajaran, penulis bertindak sebagai

pengamat dan menuliskan hasil pengamatan pada lembar observasi yang telah

disiapkan.

Hasil karangan siswa ini dianalisis berdasarkan lima aspek penilaian

yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, yaitu aspek isi, organisasi, kosakata,

tata bahasa, dan mekanik. Hasil karangan siswa secara kuantitatif dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Page 83: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

83

Tabel 4.8 Hasil Pretest Siswa Kelas X.7 (Experimental Group)

No

NamaSiswa

Judul Karangan Aspek Penilaian SkorA B C D E

1 S01 Kober Devil Noodle 16 23 9 10 4 622 S02 Bad Experience 17 25 8 14 4 683 S03 Bad Holiday 17 24 10 12 4 674 S04 Bazzar 20 25 11 13 4 735 S05 Fell from Motorcycle 17 25 11 14 3 706 S06 Lost in the Carnival 22 26 15 15 4 827 S07 Felling from motorcross 15 22 9 12 3 618 S08 Bad Morning 21 26 15 14 4 809 S09 Bad Memory 19 24 10 10 4 6710 S10 My Bad Experience 15 23 9 12 3 6211 S11 Holiday 15 22 9 14 3 6312 S12 Bad Experience 21 26 14 15 4 8013 S13 Went to Papua 20 25 10 13 4 7214 S14 Bad Experience 19 25 9 14 4 7115 S15 Broken Heart 16 24 7 13 3 6316 S16 Alone at Home 15 22 8 12 3 6017 S17 Kober Noodle 15 25 8 12 3 6318 S18 Bad Experience 21 25 13 15 4 7819 S19 Late for School 20 24 14 15 4 7720 S20 The Thief 21 25 9 14 4 7321 S21 Moments 15 23 7 12 3 6022 S22 Bad Experience 20 24 14 13 4 7523 S23 Study Tour 19 24 12 14 4 7324 S24 My Bad Experience 16 25 8 12 4 6525 S25 Bad Day 17 24 7 13 3 6426 S26 My Bad Day 20 25 10 15 4 7427 S27 My Family 15 23 7 12 3 6028 S28 Kite Competition 19 25 9 15 3 7130 S30 Bad Experience 18 24 9 13 4 6831 S31 Fell asleep in the class 19 25 13 14 4 7532 S32 Bad Morning 19 25 15 15 4 7833 S33 Motorcycle tire leaked 15 24 7 13 3 6234 S34 My Bad Experience 19 25 9 15 4 7235 S35 Holiday 20 23 15 15 4 7736 S36 Bad Experience 17 22 10 12 3 6437 S37 Very Bad Experience 17 22 13 10 4 6638 S38 Bad Experience 15 20 12 14 4 65Jumlah tiap aspek penilaian 663 889 385 490 135 2587Rata-rata tiap aspek penilaian 17,8 24,1 10,4 13,1 3,6 69,9Rata-rata kelas 69,9Nilai tertingggi 82

Page 84: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

84

Nilai terendah 60

Keterangan: (A)Isi, (B) Organisasi, (C) Kosakata, (D)Tata Bahasa, (E)Mekanik

Berdasarkan hasil pretest yang dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata kemampuan awal siswa dalam menulis narasi adalah 69,9. Nilai tertinggi

siswa menulis narasi adalah 82 yang diraih oleh satu orang siswa. Selanjutnya dua

orang siswa meraih nilai 80 dan satu orang siswa memperoleh nilai 78. Hal ini

berarti bahwa siswa telah mampu mencapai KKM. Nilai terendah adalah 60 yang

diperoleh oleh tiga orang siswa. Hanya empat orang siswa dalam pretest yang

mampu memenuhi nilai KKM, sedangkan 33 siswa lainnya tidak.

Dari lembar observasi yang ada dapat dicatat bahwa penyampaian materi

ajar yang dilakukan oleh guru kurang efektif karena hanya dilakukan dengan

metode ceramah. Dalam penyampaian materi dalam pembelajaran dengan metode

ini, siswa terlihat kurang antusisas menerima pelajaran. Hal ini disebabkan oleh

stimulus yang diberikan guru kurang sehingga respons yang didapatpun minimal.

Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil karangan siswa. Hanya empat orang siswa

yang mampu memperoleh nilai KKM 78, sedangkan 33 siswa tidak mencapai

nilai KKM. Hasil karangan siswa kurang maksimal karena tidak ada acuan dalam

menulis kronologis cerita yang dijelaskan oleh guru. Pada kegiatan pretest guru

hanya menyampaikan sebuah contoh cerita tanpa menjabarkan secara detail unsur-

unsur narasi yang terkandung dalam cerita tersebut.

Penilaian pada penulisan karangan narasi dapat dilakukan dengan

menggunakan indikator penilaian yang diadaptasi dari Nurgiyantoro (2009:307-

308) yang membagi kriteria penilaian menjadi isi, organisasi, kosakata, tata

Page 85: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

85

bahasa, dan mekanik. Berikut ini dideskripsikan hasil kemampuan awal siswa

dalam menulis karangan narasi pada setiap aspek penilaian.

1) Aspek IsiPada tahap pretest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek

ini sebesar 17,8. Sebagai contoh, dipaparkan tiga karangan siswa

experimental group pada pretest untuk dianalisis berdasarkan aspek isi.

Kedua karangan ini diambil sebagai pembanding pada siswa yang

memperoleh nilai terendah, menengah dan tertinggi berdasarkan aspek isi.

Contoh Karangan S11 (terendah)Holiday

(1)I and my family went to Bedugul. (2)I was so happy at that time.(3)We also ate some food and drinks.

(4)When we arrived at Bedugul we played soccer, took somepictures and bought some strawberries. (5)We also had lunch together.

(6)We went home together. (7)We really enjoyed our vacation. (9)Wewere happy because we could get home safely.

Berdasarkan rubrik penilaian, diketahui bahwa aspek isi terdiri atas

tiga komponen pendukung, yaitu kesesuaian isi tulisan dengan topik,

kesesuaian judul dengan isi karangan, dan unsur narasi dalam cerita.

Alwasilah (2005:112) menyatakan bahwa topik berarti pokok pembicaraan

atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu artikel. Kesesuaian isi

dengan topik karangan sangat penting dalam suatu tulisan narasi. Pada

karangan S11 dapat dilihat bahwa isi karangan ini tidak sesuai dengan

topik yang telah ditentukan. Topik karangan ini adalah Bad Experience,

tetapi karangan ini hanya menceritakan pengalaman yang menyenangkan

selama liburan. Selain itu, judul “Holiday” yang digunakan dalam

Page 86: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

86

karangan ini juga kurang spesifik sehingga hanya menunjukkan isi

karangan secara umum tanpa mencerminkan bagaimana liburan yang

dialami penulis sesungguhnya.Menurut Keraf (2007:136), ciri-ciri karangan narasi adalah

menonjolkan unsur perbuatan atau treatment, dirangkai dalam urutan

waktu, berusaha menjawab pertanyaan mengenai apa yang terjadi, serta

mengandung konflik. Namun, unsur narasi yang terkandung dalam cerita

tampak kurang jelas. Latar dalam karangan ini tidak dijelaskan secara

spesifik oleh penulis. Selain itu, alur dalam cerita ini pun tidak dijelaskan

sesuai dengan urutan waktu. Oleh karena itu, karangan S11 memperoleh

nilai terendah pada aspek isi dibandingkan dengan karangan lainnya.

Contoh Karangan S30 (menengah)Bad Experience

(1)Last Sunday, I had a bad experience. (2)At that time, I went to myfriend’s house in Sanur. (3)I went there to return some books to my friend,Dito.

(4)On the road, there was a police drove motorcycle beside me.(5)Suddenly the police commanded me to stop and wanted to bring mymotorcycle to the police office. (6)I was scared so I stop my motorcycle.(7)The police explained that I used a muffler racing, that is why he shouldbrought my motorcycle to the office. (8)I was confuse, because I didn’tbring my driving license. (9)I called my father and told him that I was in thepolice office.

(10)Few minutes later, my father came to the police office. (11)He paidRp.300.000 as the replacement of the motorcycle. (12)My father was angrywith me and he did not allow me to use muffler racing anymore. (13)Thatwas my bad experience.

Pada karangan S30 dapat dilihat bahwa isi karangan sudah sesuai

dengan topik yang telah ditentukan yaitu tentang pengalaman buruk ketika

mengendarai sepeda motor. Namun, judul “Bad Experience” yang

Page 87: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

87

digunakan dalam karangan ini juga kurang spesifik sehingga hanya

menunjukkan isi karangan secara umum tanpa mencerminkan bagaimana

pengalaman yang dialami penulis sesungguhnya.

Keraf (2007:145) menyatakan bahwa struktur narasi dapat dilihat

dari komponen-komponen yang membentuknya, yaitu perbuatan,

penokohan, latar, dan sudut pandang. Akan tetapi, dapat juga dianalisis

berdasarkan alur (plot) narasi. Pada karangan ini juga tampak adanya

unsur-unsur narasi yang lengkap, seperti alur, latar, penokohan dan sudut

pandang. Lebih lanjut Keraf (2007:148) mengemukakan bahwa latar

adalah tindaktanduk dalam sebuah narasi yang biasanya berlangsung di

suatu tempat tertentu yang digunakan sebagai pentas. Latar narasi juga

dapat diartikan sebagai waktu terjadinya peristiwa dalam cerita. Dalam

karangan ini latar yang digunakan adalah cerita di daerah Sanur pada hari

Minggu. Di pihak lain alur cerita yang digunakan sudah sesuai dengan

urutan waktu walaupun masih sederhana. Selain itu, sudut pandang yang

digunakan penulis adalah sudut pandang orang pertama, yaitu penulis

sekaligus sebagai tokoh utama dalam cerita ini. Oleh karena itu, karangan

S30 memperoleh nilai menengah pada aspek isi.

Contoh Karangan S06 (tertinggi)Lost in the Carnival

(1)When I was a kid, I had a very horrible experience. (2)It happenedwhen I was 6 years old. (3)At that time, my parents and I went to seecarnival in the town.

(4)After walked around we were so tired. (5)We took a rest on thefood court.(6)While my parents were eating, I went to see the clown. I

Page 88: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

88

followed the clown until i realized that I got lost. (7)I tried to find myparents but I could not find them. (8)I was so scared. (9)Then I cried.

(10)While I was crying, someone came to me. (11)Then he took me tothe security post. (12)Finally I met my parents there. (13)I was so happybecause I could met my parents. (14)We also very grateful to the man whohelped me. (15)That was my bad experience.

Pada karangan S06 di atas, tampak isi karangan sudah sesuai

dengan topik yang ditentukan, yaitu Bad Experience. Dari awal sampai

akhir karangan, penulis dengan jelas menceritakan satu topik, yaitu

pengalaman buruk saat berkunjung ke karnaval. Selain itu, judul karangan

“Lost in the Carnival” ini sudah sesuai dengan isi karangan yang

menceritakan pengalaman buruk saat berkunjung ke karnaval walaupun

judul karangan yang digunakan masih sederhana.

Struktur narasi dapat dilihat dari komponen-komponen yang

membentuknya, yaitu perbuatan, penokohan, latar, dan sudut pandang.

Akan tetapi, dapat juga dianalisis berdasarkan alur (plot) narasi (Keraf,

2007:145). Pada karangan ini juga tampak adanya unsur-unsur narasi yang

lengkap, seperti alur, latar, penokohan dan sudut pandang. Lebih lanjut

dijelaskan bahwa latar adalah tindaktanduk dalam sebuah narasi yang

berlangsung di suatu tempat tertentu yang digunakan sebagai pentas atau

disebut juga latar (setting). Latar narasi juga dapat diartikan sebagai waktu

terjadinya suatu peristiwa dalam cerita. Dalam karangan ini latar yang

digunakan adalah cerita di sebuah karnaval ketika penulis masih berusia

enam tahun. Di pihak lain alur cerita yang digunakan sudah sesuai dengan

urutan waktu. Sudut pandang yang digunakan penulis adalah sudut

Page 89: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

89

pandang orang pertama dimana penulis sekaligus sebagai tokoh utama

dalam cerita ini. Oleh karena itu, karangan S06 memperoleh nilai tertinggi

pada aspek isi dibandingkan dengan karangan lainnya.

Tabel 4.9 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek Isi

No Kesesuaian Isidengan Topik

Kesesuaian Isi denganJudul

Unsur Narasi

1 Pengembangan isi tulisan sudah sesuai dengan topik walaupun masih sederhana

Contoh:(S5) menulis karangan dengan judul “Fell from Motorcycle”yang menceritakan ia jatuh saat mengendarai motor

Judul kurang spesifik sehingga belum mencerminkan isi karangan

Contoh: (S25) Judul karangan “Bad Day” seharusnya bisa diganti menjadi “The Worst Day that I Ever Had”

Unsur narasi lengkap walau pun pemaparannya masih sederhana

Contoh:(S18, S19, S32, S35) mencantumkan aspek alur, penokohan, latar, dan sudut pandang dalam karangannya walaupun hanya diungkapkan secara sederhana

2 Pengembangan isi tulisan kurang sesuaidengan topik

Contoh:(S21) menulis karangan dengan judul “Moments” yang menceritakan hujan. Isi tulisan ini tidak sesuai dengan topik yang ditentukan.

Judul hanya mengambildari topik dan digunakan oleh lebih dari satu siswa

Contoh:(S2, S12, S14, S18, S22, S36, S38) menggunakan judul “Bad Experience”

Unsur narasi kurang lengkap, ada unsur yang tidak termuat dalam karangan

Contoh:(S7, S10, S16, S21) tidak mengungkapkan penokohan dan sudut pandang yang jelas dalam karangan yang ditulisnya.

2) Aspek Organisasi

Page 90: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

90

Pada tahap pretest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek

ini sebesar 24,1. Berikut ini dibahas contoh karangan siswa experimental

group yang diambil dalam pretest. Sebagai pembanding disajikan tiga

contoh karangan siswa dengan perolehan skor terendah, menengah dan

tertinggi sesuai dengan aspek organisasi.

Contoh Karangan S38 (terendah)Bad Experience Judul

(1)When I was eight years old, I had a bad experience. (2)One daymy mother asked me to buy some flour at the market. (3)I did not want to go[Ø] I wanted to watch TV. (4)But my mother was angry with me.

Berdasarkan rubrik penilaian yang digunakan, diketahui bahwa

aspek organisasi terdiri atas tiga komponen pendukung, yaitu organisasi

penulisan secara umum, bagian-bagian karangan, serta aspek kohesi dan

koherensi. Keraf (2007:136) mengungkapkan bahwa narasi dapat dibatasi

sebagai suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk

yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam

suatu waktu. Dalam karangan ini organisasi penulisan secara umum

kurang jelas karena hanya terdiri atas satu paragraf sehingga urutan waktu

yang digunakan tidak terlihat. Dapat dilihat pada karangan S38, organisasi

penulisan karangan ini masih kurang karena hanya menampilkan bagian

orientation tanpa adanya complication dan resolution.Halliday dan Hasan (1976:226) menyatakan bahwa conjunction

adalah peranti kohesi gramatikal yang berfungsi untuk menghubungkan

satu gagasan dengan gagasan lain. Conjunction dapat dibedakan menjadi

additive conjunction, adversatif conjunction, causal conjunction, dan

Page 91: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

91

temporal conjunction. Di pihak lain causal conjunction adalah konjungsi

yang menghubungkan dua gagasan yang mempunyai hubungan sebab

akibat. Dalam karangan ini tidak tampak adanya penggunaan aspek kohesi

dan koherensi, contoh pada kalimat (3). Dalam kalimat tersebut tidak

ditemukan peranti kohesi berupa conjunction yang berfungsi untuk

menghubungkan sebab akibat dalam kalimat tersebut sehingga kalimat

tersebut menjadi tidak padu. Kalimat yang benar adalah “I did not want to

go [because] I wanted to watch TV”. Oleh karena itu, karangan S38

memperoleh nilai terendah pada aspek organisasi dibandingkan dengan

karangan lainnya.

Contoh Karangan S30 (menengah)Bad Experience Judul

()1)Five years ago, Me [Ø] my family went to Papua. (2)We wentthere to visit my uncle. (3)When we arrived in the harbour, the situation wasvery crowded. (4)Then we continued the trip to my uncle’s house in Sorong.Orientation

(5)When we passed the jungle near the village, suddenly a goat wentacross the road and we hit it. (6)The car was broken and then I and mybrother should push the car into the nearest lodging. (7)After that we stayedin the lodging [Ø] repaired the car. (8)I was so tired and hungry, but thereataurant already closed so we didn’t eat anything

Complication(9)In the morning we continued the journey about 8 hours. (10)Than

in the afternoon we arrived at my uncle’s house. (11)That was the worstexperience that I have ever had. Resolution

Slamet (1996:103) mengungkapkan bahwa karangan narasi adalah

ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu peristiwa.

Sasarannya adalah memberikankan gambaran yang sejelas-jelasnya kepada

pembaca mengenai fase, urutan, langkah, atau rangkaian terjadinya suatu

hal. Pada karangan S30 di atas terdapat orientasi penulisan sudah

Page 92: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

92

terstruktur walaupun masih sederhana. Dalam karangan ini juga terdapat

tiga paragraf yang terdiri atas orientation, resolution, dan complication.

Conjunction dapat dibedakan menjadi additive conjunction,

adversatif conjunction, causal conjunction, dan temporal conjunction.

Additif conjunction adalah konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua

bagian kalimat dalam kedudukan yang sederajat (Halliday dan Hasan,

1976:227). Peranti kohesi berupa additive conjunction tidak ditemukan

pada kalimat (1) dan (7). Kata and dalam kalimat tersebut seharusnya

digunakan untuk menghubungkan dua unsur yang memiliki status yang

sama dalam kalimat. Kalimat yang benar seharusnya adalah “Five years

ago, Me and my family went to Papua” dan “After that we stayed in the

lodging and repaired the car”. Oleh karena itu, karangan S30 memperoleh

nilai menengah pada aspek organisasi dibandingkan dengan karangan

lainnya.

Contoh Karangan S12 (tertinggi) Bad Experience Judul

(1)When I was a kid, I was a naughty child. (2)At that time I liked ranand climb the tree. (3)My mother always angry with me if I did somethingbad. (4)But I just ignored her and still did whatever I want.

Orientation(5)One day, I played under the guava tree in front of my house. (6)I

saw so many guava on the tree and I also wanted to eat them. (7)So Idecided to climb the tree. (8)But unfortunately, my foot slipped when I stepthe branch and then I fell down.

Complication(9)I was so lucky that my mother still at home. (10)She helped me and

treated my foot when I cried. (11)My mother was so angry with me and shepunished me. (12)That was the worst experience I ever had.

Resolution

Page 93: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

93

Semi (1990:33--34) menyatakan bahwa salah satu ciri karangan

narasi adalah menekankan susunan kronologis suatu peristiwa. Sejalan

dengan hal tersebut Slamet (1996:103) mengungkapkan bahwa karangan

narasi adalah ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu

peristiwa. Sasarannya adalah memberikankan gambaran yang sejelas-

jelasnya kepada pembaca mengenai fase, urutan, langkah, atau rangkaian

terjadinya suatu hal. Pada karangan S12 di atas terdapat orientasi penulisan

yang sudah terstruktur walaupun masih sangat sederhana. Dalam karangan

ini juga terdapat tiga paragraf yang terdiri atas orientation, resolution, dan

complication. Selain itu, dalam karangan ini juga terdapat penggunaan

aspek kohesi dan koherensi yang tepat. Salah satu contoh penggunaan

kohesi gramatikal berupa personal reference adalah dalam kalimat (11).

Dalam kalimat tersebut personal reference she mengacu pada kata my

mother yang ada di awal kalimat. Oleh karena itu, karangan S12

memperoleh nilai tertinggi pada aspek organisasi dibandingkan dengan

karangan lainnya.

Tabel 4.10 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek OrganisasiNo Bagian-bagian karangan Kohesi dan koherensi dalam

karangan1 Karangan terdiri atas tiga

paragraf walaupun kurang sistematis

Contoh:(S14, S17, S32, S35) Karangan terdiri atas orientation, complication,

Ada penggunaan conjunction di dalam karangan walaupun masih sederhana.

Contoh:(S02) I [and]my friend went to school together.

Page 94: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

94

dan resolution walaupun pemaparan masih sederhana

2 Karangan hanya terdiri atas dua paragraf

Contoh:(S13, S27) Karangan terdiri atas orientation dan complication saja

Ada kesalahan dalam penggunaan conjunction di dalam karangan

Contoh: (01) [My mother] was angry with me, [he] did not give me money.Saran perbaikan: [My mother] was angry with me, [she] did not give me money.

3 Karangan hanya terdiri atas satu paragraf

Contoh:(S16) Karangan hanya terdiri atas orientation

Tidak ada penggunaan conjunction di dalam karangan

Contoh: (S37) At that time I was confuse, I asked my teacher.Saran perbaikan: At that time I was confuse, [so] I asked my teacher.

3) Aspek KosakataPada tahap pretest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek

ini sebesar 10,4. Berikut ini dibahas contoh karangan siswa experimental

group yang diambil dalam pretest. Adapun contoh karangan siswa yang

memperoleh nilai terendah, menengah dan tertinggi, antara lain sebagai

berikut.

Contoh Karangan S01 (terendah)Kober Nodle Devil

(1)Last week I am a bad experience. (2)I went to Kober Devil Noodlewith my friend. (3)We went there by motorcycle. (4)Kober Devil Noodle islocation in Batubulan.

(5)When I and my friend entered there, we request our predilectionmenu. (6)When our menu came, we ate that. (7)The noodle was so well.(8)After ate the noodle we went home. (9)At home I felt there was somethingmistake with my stomach.

Page 95: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

95

(10)Then I went to the hospital. (11)The doctor investigate me andgave me medicine. (12)The doctor said I got a stomach ill because thenoodle is too hot.

Saran perbaikan:

Kober Devil Noodle

Last week I had a bad experience. I went to Kober Devil Noodlewith my friend. We went there by motorcycle. Kober Nodle Devil is locatedin Batubulan.

When I and my friend arrived there, we ordered our favouritemenu. When our menu came, we ate that. The noodle was so delicious.After eating the noodle we went home. At home I felt there was somethingwrong with my stomach.

Then I went to a hospital. The doctor examined me and gave mesome medicines. The doctor said I got a stomachache because the noodleis too hot.

Menurut rubrik penilaian yang digunakan, diketahui bahwa aspek

kosakata terdiri atas dua komponen pendukung, yaitu penguasaan kosakata

secara umum serta kesalahan dalam pemilihan dan penggunaan kosakata.

Dapat dilihat pada karangan S01, penguasaan kosakata secara umum

masih sangat minim. Menurut Yule (2010: 83), verb adalah kata-kata yang

digunakan pada sejumlah aksi (go, talk) dan keadaan (be, have) yang

melibatkan orang dan benda dalam suatu kejadian (Jessica is ill and has a

sore throat so she can’t talk or go anywhere). Dalam karangan ini terdapat

beberapa kesalahan dalam pemilihan dan penggunaan kosakata, contoh

pada kalimat (11). Pemilihan verb dalam kalimat tersebut kurang tepat

karena belum sesuai dengan konteks kalimat tersebut. Kalimat yang benar

adalah “The doctor examined me and gave me some medicines”. Oleh

Page 96: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

96

karena itu, karangan S01 memperoleh nilai terendah pada aspek kosakata

dibandingkan dengan karangan lainnya.

Contoh Karangan S20 (menengah)

The Thief

(1)I had a bad experience. (2)It happened last year when I was inJunior High School. (3)I wanted to buy some books at school but somethingworst happened to me.

(4)Someone filch my money from my bag. (5)At that time I vanish allof my money. (6)I felt bad and angry. (7)I put the money on my wallet, andleft my bag in the classroom while I went to the bathroom. (8)When I cameback, I did not find my wallet. (9)I was shocked for a minute. (10)I tried to becalm and then I told my teacher.

(11)After that I came back to my classroom. (12)My friend tried tohelp me but they did not find my wallet. (13)The final I tried to forget it.(14That was the worst experience that I ever had.

Saran perbaikan:

The Thief

I had a bad experience. It happened last year when I was in JuniorHigh School. I wanted to buy some books at school but something badhappened to me.

Someone stole my money from my bag. At that time I lost all of mymoney. I felt bad and angry. I put the money on my wallet, and left my bagin the classroom while I went to the bathroom. When I came back, I didnot find my wallet. I was shocked for a minute. I tried to be calm and thenI told my teacher about the thief.

After that I came back to my classroom. My friends tried to help mebut they did not find my wallet. Finally I tried to forget it. That was theworst experience I ever had.

Sejalan dengan yang telah diungkapkan Yule (2010: 83) pada

pembahasan sebelumnya, dalam karangan ini terdapat beberapa kesalahan

dalam pemilihan dan penggunaan kosakata, contoh pada kalimat (4) dan

(5). Pemilihan verb dalam kalimat tersebut kurang tepat karena belum

Page 97: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

97

sesuai dengan konteks kalimat tersebut. Kalimat yang benar adalah

“Someone stole my money from my bag” dan “At that time I lost all of my

money”. Oleh karena itu, karangan S20 memperoleh nilai menengah pada

aspek kosakata.

Contoh Karangan S19 (tertinggi)Late for School

(1)I had a very bad experience. (2)It happened last week on Monday.(3)On that day there was a flag ceremony at my school.(4)I should go toschool at 6 o’clock in the morning.

(5)Unfortunately, I woke up late because my alarm clock did notring. (6)I woke up quickly and went to school. (7)I was driving my motorbikeso fast. (8)On the traffic light, I did not see when the light was turning red.(9)Suddenly a policeman came and told me to stop. (10)He wanted to see mydriving license but I forgot to bring it. (11)The police was so angry.

(12)Then my father came and brought my driving license, but he alsoangry with me. (13)I was late and I did not go to school. (14)That was the worst day in my life.

Yule (2010:83) menyatakan bahwa preposition adalah kata-kata

(at, in, on, near, with, without) yang digunakan dengan nomina dalam frasa

untuk memberikankan informasi tentang waktu, (at five o’clock, in the

morning), tempat (on the table, near the window), dan lainnya (with a

knife, without a thought) termasuk aksi dan benda. Salah satu penggunaan

preposition yang tepat dalam karangan S19 adalah pada kalimat (4). Kata

at dan in dalam kalimat tersebut merupakan preposition yang digunakan

dengan nomina dalam frasa untuk memberikankan informasi tentang

waktu. Pada karangan ini dapat dilihat penguasaan kosakata secara umum

cukup baik. Dalam karangan ini tidak ditemukan kesalahan pemilihan dan

Page 98: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

98

penggunaan kosakata. Oleh karena itu, karangan S19 memperoleh nilai

tertinggi kedua pada aspek kosakata dibandingkan dengan karangan

lainnya.

Tabel 4.11 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek Kosakata

No Kesalahan pemilihan kosakata Saran perbaikan1 (S13) Finally the teacher gave me

a law because I was late.Finally the teacher gave me apunishment because I was late.

2 (S34) I got a tooth ill because Ialways eat candy everyday.

I got a toothache because Ialways eat candy everyday.

3 (S37) I was depart home at 02.00P.M.

I left home at 02.00 p.m.

4) Aspek Tata BahasaPada tahap pretest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek

ini sebesar 13,1. Sebagai contoh, dipaparkan tiga karangan siswa

experimental group pada pretest untuk dianalisis berdasarkan aspek isi.

Ketiga karangan ini diambil sebagai pembanding pada siswa yang

memperoleh nilai terendah, menengah dan tertinggi berdasarkan aspek tata

bahasa.

Contoh Karangan S15 (terendah)

Broken Heart

(1)Last month I am a bad experience. (2)I am a broken heart. (3)Atthat time I fall in love with my classmate. (4)Her name is Mita. (5)She[Ø]smart and beautiful.

(6)I and him so muchlove then I tell about my feeling.(7)Unfortunately she say want to be my friend and no more. (8)She no loveme as if I loved her.(9)I was so sad at that time. (10)One day I see my

Page 99: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

99

bestfriend Dika huged her at school. (11)I was surprised that my bestfriendloved her too.

(12)One day Dika came [Ø] me and he did not want to stop ourrelationship because [Ø] the girl.(13)He decided to leave Mita because heno want to hurt me. (14) I and Dika forgeted about that girl. (16)That was mybad experience about love.

Saran perbaikan:

Broken heart

Last month I had a bad experience. I had a broken heart. At thattime I fell in love with my classmate. Her name is Mita. She is smart andbeautiful.

I loved her so much then I told her about my feeling. Unfortunately,she said that she just wanted to be my friend but not more than that. Shedid not love me back. I was so sad at that time. One day I saw my bestfriend Dika hugged her at school. I was shocked that my bestfriend lovedher too.

One day Dika told me that he did not want to break our friendshipbecause of a girl. He decided to leave Mita because he did not want tohurt me. I and Dika forgot about that girl. That was my bad experienceabout love.

Berdasarkan rubrik penilaian, diketahui bahwa aspek tata bahasa

terdiri atas dua komponen pendukung, yaitu penguasaan tata bahasa dan

pemahaman terhadap kalimat. Dalam tata bahasa Inggris terdapat tense

yang berfungsi untuk menentukan kapan suatu aktivitas terjadi. Menurut

Leech (2006:119), verbs berasal dari bahasa Latin verbun yang berarti

“kata” dalam arti melakukan atau memiliki. Verbs dapat dibagi menjadi

dua jenis, yaitu regukar dan irregular verb. Kebanyakan verbs adalah

regular verb yang memiliki empat bentuk, seperti help (infinitif), helps

(present yang bersesuaian dengan orang ketiga tunggal), helped (past

form), dan helping (continuous). Irregular verb termasuk dalam bentuk

Page 100: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

100

verba umum dan auxiliary verbs. Pada karangan S15 dapat dilihat

penguasaan tata bahasa secara umum masih sangat minim. Dalam

karangan ini juga terdapat banyak kesalahan penggunan bentuk

regular/irregular verb, contohnya pada kalimat (14). Kesalahan

penggunaan bentuk regular/irregular verb ditemukan pada kata forgeted.

Kata forgeted seharusnya diubah menjadi forgot (irregular verb). Kalimat

yang benar adalah “I and Dika forgot about that girl”. Kesalahan

penggunaan to be juga ditemukan dalam kalimat (15). Dalam kalimat

tersebut tidak ditemukan adanya to be untuk menerangkan subjek. Kalimat

yang benar adalah “She [is] smart and beautiful”. Oleh karena itu,

karangan S15 memperoleh nilai terendah pada aspek tata bahasa

dibandingkan dengan karangan lainnya.

Contoh Karangan S23 (menengah)

Study Tour

(1)Four years ago, I has a bad experience in my life. (2)It was when Ihad a study tour with my friend to Java. (3)We went there by an airplaneand stayed there for 7 days.

(4)In the evening we arrived at the hotel in Jakarta. (5)I had somebad feeling because the hotel seems so weird and mysterious. (6)Some ofmy friends are also felt the same. (7)At night, I suddenly woke up. (8)I had ascary nightmare about that hotel and seed many bad things about myroom. (9)I [Ø] so scared and couldn’t sleep again.

(10)In the morning we continued our trip to Bandung. (11)There weresome weird incidents after we leaved the hotel. (12)So we had prayedtogether before we continued our trip. (13)That was an experience that Iwill never forget.

Page 101: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

101

Saran perbaikan:Study Tour

(1)Four years ago, I had a bad experience in my life. (2)It was when Ihad a study tour with my friends to Java. (3)We went there by an aeroplaneand stayed there for 7 days.

(4)In the evening we arrived at the hotel in Jakarta. (5)I had somebad feeling because the hotel seemed so weird and mysterious. (6)Some ofmy friends also felt the same. (7)At night, I suddenly woke up. (8)I had ascary nightmare about that hotel and saw many bad things about my room.(9)I was so scared and couldn’t sleep again.

(10)In the morning we continued our trip to Bandung. (11)There weresome weird incidents after we left the hotel. (12)So we had prayed togetherbefore we continued our trip. (13)That was the experience that I will neverforget.

Verbs dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu regukar dan irregular

verb. Regular verb adalah kata kerja yang perubahannya beraturan dengan

hanya penambahan suffix-ed dari bentuk semula. Sedangkan irregular

verb adalah kata kerja yang perubahan dari bentuk semulanya tidak

beraturan Leech (2006:120).Pada karangan S23 dapat dilihat penguasaan

tata bahasa secara umum masih minim. Dalam karangan ini juga terdapat

bebebrapa kesalahan penggunan bentuk regular/irregular verb, contohnya

pada kalimat (8). Kesalahan penggunaan bentuk regular/irregular verb

ditemukan pada kata seed. Kata seed seharusnya diubah menjadi saw

(irregular verb). Kalimat yang benar adalah “I had a scary nightmare

about that hotel and saw many bad things about my room”. Kesalahan

penggunaan to be juga ditemukan dalam kalimat (15). Dalam kalimat

tersebut tidak ditemukan adanya to be untuk menerangkan subjek. Kalimat

Page 102: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

102

yang benar adalah “I [was] so scared and couldn’t sleep again.”. Oleh

karena itu, karangan S23 memperoleh nilai terendah pada aspek tata

bahasa dibandingkan dengan karangan lainnya.

Contoh Karangan S08 (tetinggi)Bad Morning

(1)Last year, when I was in Junior High School, I had a very badexperience. (2)I woke up late because my alarm clock did not ring. (3)Then Iran to the bathroom to take a bath and after that I had breakfast.

(4)I went to school by motorbike. (5)I was in hurry. (6)When I arrivedat school, I rushed to the class but the lesson had already started. (7)Myteacher was angry and he asked me to stand in front of the class.(8)I had toapologize to all my friend because I was late. (9)But the teacher did notallow me to sit in my chair. (10)So I stood in front of the class until thelesson finished.

(11)At that time I was so shy. (12)After class I came to my teacher andapologized to him. (13)I promised him that I will not come late again.

Tata bahasa adalah proses menggambarkan struktur frasa dan

kalimat sedemikian rupa semua unsur tata bahasa dalam suatu bahasa dan

mengatur urutan nontata bahasa (Yule, 2010:83). Pada karangan S08 di

atas penguasaan tata bahasa cukup baik walaupun pemilihan kata masih

tergolong sederhana. Penggunaan past tense dalam karangan ini juga

sudah tepat. Contohnya dalam kalimat (1). Pada kalimat tersebut terdapat

keterangan waktu last year yang menunjukkan bahwa peristiwa tersebut

terjadi pada masa lampau. Selanjutnya dalam kalimat (10), tidak

digunakan keterangan waktu. Kalimat tersebut telah menggunakan kata

kerja bentuk lampau, yaitu stood dan finished untuk menunjukkan bentuk

past tense. Selain itu, dalam karangan ini tidak ditemukan kesalahan dalam

Page 103: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

103

penggunaan tata bahasa. Oleh karena itu, karangan S08 memperoleh nilai

tertinggi pada aspek tata bahasa dibandingkan dengan karangan lainnya.

Tabel 4.12 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek TataBahasaNo Kesalahan Tata Bahasa Saran perbaikan1 Penggunaan past tense

Contoh: (S37) I was surprised when my father came.

I was surprise when my father came.

2 Kesesuaian verb dengan nounContoh: (S10) There is many students there.

There are many students there.

3 Penggunaan to beContoh: (S33) At that time, I and my friend was so confused.

At that time, I and my friend wereso confused.

5) Aspek MekanikPada tahap pretest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek

ini sebesar 3,6. Sebagai contoh, dipaparkan tiga karangan siswa

experimental group pada pretest untuk dianalisis berdasarkan aspek isi.

Ketiga karangan ini diambil sebagai pembanding pada siswa yang

memperoleh nilai terendah, menengah dan tertinggi berdasarkan aspek

mekanik.Contoh Karangan S05 (terendah)

Fell from Motorcycle

(1)Two monthsago I had a bad experience. (2)That day I wenttoschool with my friend Dipta. (3)sudenly the acident hapened

(4)We were on the way to school when someone hit my motorcyclefrom the back. (5)My friend and I fel off (6)I got shoked because of myinjured arm

(7)Than there was a Man who help me and my friend. (8)he gave mewater and medicine after that I and my friend went home together (9)Thatwas the experience than I have never forget

Page 104: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

104

Saran perbaikan:

Fell off Motorcycle

Two months ago I had a bad experience(.) That day I went toschool with my friend(,) Dipta. Suddenly the aciccident happened(.)

(4)We were on the way to school when someone hit my motorcyclefrom the back. (5)My friend and I fell off motorcycle(.) (6)I got shockedbecause of my injured arm(.)

Then there was a man who helped me and my friend. He gave mewater and medicine(.) After that I and my friend went home together(.)That was the experience that I will never forget(.)

Menurut rubrik penilaian yang digunakan, diketahui bahwa aspek

mekanik terdiri atas tiga komponen pendukung, yaitu penggunaan ejaan

bahasa inggris, penulisan huruf kapital dan tanda baca, serta kerapian

tulisan. Menurut Gie (1992:33--36), ada tiga asas utama dalam

keterampilan menulis, yaitu kejelasan, keringkasan, dan ketepatan. Asas

ketepatan mengandung ketentuan bahwa setiap penulis harus menaati

sepenuhnya berbagai aturan dan ketentuan tata bahasa, ejaan, tanda baca,

dan kelaziman pemakaian bahasa tulis yang ada. Dapat dilihat pada

karangan S05 terdapat sembilan kesalahan dalam ejaan bahasa Inggris.

Dalam karangan ini juga terdapat empat kesalahan penulisan huruf kapital

dan kurangnya penggunaan tanda baca pada tujuh kalimat. Salah satu

contoh kesalahan ejaan bahasa Inggris pada kalimat (9). Kalimat yang

benar adalah “That was the experience that I have never forget”. Oleh

karena itu, karangan S05 memperoleh nilai terendah pada aspek kosakata

dibandingkan dengan karangan lainnya.

Page 105: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

105

Contoh Karangan S38 (menengah)

Bad Experience

(1)One day when I was in Primary School, I had a bad experience.(2)It’s all started because my Parents were going through their divorce.

(3)While I was in math class, a student kept on talking to the personbehind me. (4)But everytime The Teacher heard a noise I was the one whogot blamed. (5)Finally I told The Teacher that I had not been the onetalking, but she did not believe me and sent me down to The Prinsipal’soffice

(6)I explained to The Prinsipal that I did not make a noise. (7)Lucky,The Prinsipal could understand and alowed me to go back to myclassroom. (8)That was the experience that I will never forget.

Saran Perbaikan:

Bad Experience

One day when I was in Primary School, I had a bad experience. Itstarted when my parents were going to divorce.

While I was in math class, a student kept on talking to the personbehind me. But everytime the teacher heard a noise I was the one who gotblamed. Finally I told the teacher that I had not been the one talking, butshe did not believe me and sent me down to the principal’s office(.)

(6)I explained to the principal that I did not make a noise. Luckily,the principal could understand and allowed me to go back to myclassroom. (8)That was the experience that I will never forget(.)

Dapat dilihat pada karangan S38 terdapat empat kesalahan dalam ejaan

bahasa Inggris. Dalam karangan ini juga terdapat enam kesalahan

penulisan huruf kapital dan kurangnya penggunaan tanda baca pada dua

kalimat. Salah satu contoh kesalahan ejaan bahasa Inggris pada kalimat

(6). Kalimat yang benar adalah “I explained to the principal that I did not

make a noise.”. Oleh karena itu, karangan S38 memperoleh nilai

menengah pada aspek kosakata.

Page 106: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

106

Contoh Karangan S31 (tetinggi)

Fell asleep in class

(1)Last Friday I had a bad experience. (2)It happened in my classwhen I was studying chemistry. (3)At that time the teacher was in front ofthe class, he explained about the theory of atom.

(4)I felt so tired because the teacher explained too much detail. (5)Itwas so bored but i did not brave to sleep. (6)The teacher still talked and Icould not concentrate so I fell asleep.(7)Suddenly the teacher woke me upand I was so shocked. (8)All my friends were laughed.

(9)Then the teacher told me to go to the bathroom and washed myface. (10)That was my bad experience. (11)That day I felt so shy.

Pada karangan S31 di atas penguasaan kosakata cukup baik

walaupun pemilihan kata masih tergolong sederhana. Selain itu, dalam

karangan ini tidak ditemukan kesalahan, baik dalam ejaan bahasa Inggris,

penulisan huruf kapital, maupun penggunaan tanda baca sehingga tulisan

siswa ini mudah dibaca dan dimengerti. Oleh karena itu, karangan S31

memperoleh nilai tertinggi pada aspek kosakata dibandingkan dengan

karangan lainnya.

Tabel 4.13 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek MekanikNo Kesalahan pada huruf kapital

atau tanda bacaKesalahan pada ejaan

1 (S05) I woke up late at 07.00 a,m,Saran perbaikan:I woke up late at 07.00 a.m.

(S22)Then I took a shower and changed my clotthes.Saran perbaikan:Then I took a shower and changed my clothes.

2 (S11) I went there with My father, My mother and My sister.Saran perbaikan:I went there with my father, my mother and my sister.

(S33) I was confius because my tire was leak.Saran perbaikan:I was confuse because my tire was leak.

Page 107: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

107

3 (S21) I remembered My Family at the village.Saran perbaikan:I remembered my family at the village.

(S28) Last year I and my friends folowed Bali Kite Competition.Saran perbaikan:Last year I and my friends followed Bali Kite Competition.

4.1.4 Perbandingan Hasil Pretest Siswa pada Control Group dan

Experimental GroupBerikut adalah perbandingan nilai tiap aspek penilaian siswa control

group dan experimental group pada tahap yang disajikan dalam bentuk diagram.

IsiOrganisasi

KosakataTata Bahasa

Mekanik

0

5

10

15

20

25

18.3

24.9

10.9 12.3

3.5

17.8

24.1

10.4 13.1

3.6

Control Group Experimental Group

Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Hasil Penilaian Aspek-Aspekdalam Menulis Narasi pada Pretest

Pada aspek isi, hasil yang diperoleh siswa control group adalah sebesar

18,3, sedangkan siswa experimental group hanya mencapai nilai 17,8. Pada aspek

organisasi, siswa control group berhasil memperoleh nilai 24,9, sedangkan siswa

experimental group memperoleh nilai 24,1. Nilai 10,9 diperoleh oleh siswa

control group pada aspek kosakata, sedangkan siswa experimental group

mencapai nilai 10,4. Pada aspek tata bahasa, nilai 12,3 dicapai oleh siswa control

group, sedangkan siswa experimental group mencapai nilai 13,1. Nilai yang

Page 108: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

108

diperoleh siswa control group pada aspek mekanik adalah 3,5, sedangkan siswa

experimental group memperoleh nilai 3,6.

Dari hasil penilaian tiap-tiap aspek dalam menulis narasi tersebut dapat

dijumlahkan nilai rata-rata kelas yang disajikan dalam bentuk diagram sebagai

berikut.

Gambar 4.2 Diagram Perbandingan Nilai Rata-Rata Kelas pada Pretest

Nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa control group adalah 70,1,

sedangkan siswa experimental group mencapai nilai 69,9. Dengan demikian,

dapat dilihat bahwa perbedaan nilai pretest siswa control group dengan

experimental group adalah sebesar 0,2.

4.2 Penerapan Metode Mind Mapping dalam Keterampilan Menulis

Karangan Narasi

Berdasarkan hasil pretest dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas siswa

control group adalah 70,1, sedangkan siswa experimental group mencapai nilai

69,9. Sebelum dilakukan posttest, perlu diberikan pemaparan materi pada kedua

Page 109: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

109

kelompok siswa tersebut. Siswa control group memperoleh penjelasan mengenai

pembuatan karangan narasi dengan metode ceramah. Sedangkan siswa

experimental group memperoleh treatment mengenai pembuatan karangan narasi

dengan menggunakan metode mind mapping (Buzan, 2008).

Treatment yang diberikan pada siswa experimental group ini

dilaksanakan dalam dalam lima kali pertemuan, yaitu pada tahap observasi,

pretest, pemaparan materi, posttest, dan pemberian kuesioner posttest. Alokasi

waktu untuk kegiatan observasi dan pemberian kuesioner posttest adalah 1x45

menit, sedangkan alokasi waktu untuk pretest, pemaparan materi dan posttest

adalah 2x45 menit. Selama proses pembelajaran, guru bahasa Inggris tetap

mengajar di kelas sesuai dengan silabus dan RPP yang telah disiapkan untuk

penulisan ini, sedangkan penulis mendampingi dan membantu pemaparan materi

dalam proses pembelajaran. Pada pertemuan pertama penulis mengadakan

observasi sekaligus memberikankan kuesioner pretest pada siswa experimental

group. Pertemuan kedua siswa diberikan pretest menulis karangan narasi dengan

topik Bad Experience tanpa membuat mind mapping. Pada pertemuan ketiga

diberikan penjelasan mengenai pembuatan karangan narasi dengan menggunakan

metode mind mapping. Kemudian pada pertemuan keempat siswa diberikan

posttest membuat mind mapping dan mengembangkannya ke dalam karangan

narasi dengan topik Bad Experience. Pertemuan terakhir, yakni pertemuan kelima

diisi dengan pengisian kuesioner posttest untuk mengengetahui respon siwa

terhadap metode yang digunakan.

Page 110: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

110

4.2.1. Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama 29 Agustus 2015, alokasi waktu yang diberikan

adalah 1x45 menit. Pada tahap ini penulis melakukan observasi sekaligus

memberikankan kuesioner pretest kepada siswa. Adapun langkah-langkah yang

dilakukan pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut.

1. Penulis memperkenalkan diri pada siswa kemudian menjelaskan secara

singkat mengenai tujuan dari penulisan yang akan dilakukan di kelas

tersebut. 2. Kemudian dilanjutkan dengan observasi di mana penulis mengamati

bagaimana interaksi guru dan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung, bagaimana cara guru menyajikan materi mengenai karangan

narasi serta bagaimana respon siswa terhadap materi tersebut.3. Setelah pemaparan materi, guru memberikankan kesempatan kepada siswa

untuk menanyakan hal-hal yang belum mereka pahami terkait dengan

materi yang telah diberikan.4. Kemudian guru membimbing siswa untuk menyimpulkan tentang

penggunaan mind mapping yang digunakan dalam menulis karangan

narasi.5. Selanjutnya penulis memberikankan kuesioner pretest pada siswa untuk

mengetahui bagaimana respon siswa terhadap keseluruhan proses

pembelajaran yang telah berlangsung.6. Pada akhir pembelajaran, guru menginformasikan kepada siswa bahwa

pada pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan pretest guna mengetahui

kemampuan awal siswa dalam menulis karangan narasi.

Pada pertemuan ini penulis mengobservasi bagaimana respon siswa

terhadap metode ceramah yang biasa digunakan oleh guru. Berdasarkan

Page 111: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

111

pengamatan yang dilakukan, siswa terlihat kurang fokus dan tampak bosan

dengan cara mengajar guru yang cenderung monoton. Karena guru hanya

memberikankan ceramah mengenai bagian-bagian karangan serta bagaimana cara

membuat karangan narasi tanpa disertai ilustrasi atau contoh karangan tersebut.

Suasana kelas tampak kurang aktif, hal ini dibuktikan ketika guru memberikankan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya, tidak ada seorangpun siswa yang

mengajukan pertanyaan.

4.2.2. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada 5 September 2015 dengan alokasi

waktu 2x45 menit. Pada tahap ini siswa experimental group diberikan pretest

menulis karangan narasi tanpa membuat mind mapping. Adapun langkah-langkah

yang dilakukan pada pertemuan kedua adalah sebagai berikut.

1. Di awal proses pembelajaran guru menjelaskan pada siswa mengenai

tujuan kegiatan pretest yang akan dilaksanakan.2. Guru memberikankan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-

hal yang belum mereka pahami terkait dengan pretest yang akan diberikan.3. Kemudian penulis mengadakan pretest di mana siswa diminta menulis

karangan narasi dengan topik Bad Experience pada lembar kerja yang

telah disediakan.4. Selama proses berlangsung, guru dan penulis berkeliling mendatangi tiap-

tiap siswa untuk mengontrol hasil kerja siswa.5. Pada akhir pembelajaran, guru menginformasikan kepada siswa bahwa

pada pertemuan selanjutnya akan diberikan pemaparan materi mengenai

penggunaan metode mind mapping dalam menulis karangan narasi.

Page 112: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

112

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran,

siswa tampak kurang disiplin saat mengerjakan pretest. Masih ada beberapa siswa

yang asik berbicara sendiri, selain itu juga terlihat beberapa siswa yang

mengganggu temannya. Sebagian siswa juga menyelesaikan pekerjaannya

melebihi batas waktu yang sudah ditentukan oleh guru.

4.2.3. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga 11 September 2015, dengan alokasi waktu 2x45 menit.

Siswa mempelajari materi mengenai langkah-langkah pembuatan mind mapping

dan unsur-unsur dalam karangan narasi dengan menggunakan slide projector.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada pertemuan ketiga adalah sebagai

berikut.

1. Guru menjelaskan pada siswa bahwa pada pertemuan tersebut akan

diberikan pemaparan materi mengenai pembuatan karangan narasi dengan

menggunakan metode mind mapping sebagai panduan dalam menulis.2. Kemudian penulis mulai memaparkan materi mengenai pengertian serta

langkah-langkah pembuatan mind mapping dan implementasinya dalam

penulisan karangan narasi. Selanjutnya diberikan penjelasan mengenai

unsur-unsur yang ada dalam sebuah karangan narasi dengan bantuan slide

projector. 3. Guru lalu membuka sesi tanya jawab dengan memberikankan kesempatan

kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum mereka pahami

mengenai metode mind mapping dan penulisan karangan narasi.

Page 113: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

113

4. Kemudian siswa diminta untuk berlatih membuat sebuah mind mapping

sederhana dengan topik Bad Experience. Pada tahap ini siswa

diperbolehkan berdiskusi dengan teman. 5. Selama proses berlangsung, guru dan penulis berkeliling mendatangi tiap-

tiap siswa untuk memberikan masukan dan mengontrol hasil kerja siswa.6. Kemudian guru membimbing siswa untuk menyimpulkan tentang

penggunaan mind mapping yang digunakan dalam menulis karangan

narasi.7. Pada akhir pembelajaran, guru menginformasikan kepada siswa bahwa

pada pertemuan selanjutnya akan diberikan posttest membuat mind

mapping dan mengembangkannya menjadi sebuah karangan narasi.

Pada pertemuan ini siswa terlihat lebih antusias untuk belajar. Siswa juga

aktif bertanya dan memberikan komentar seputar materi yang dipelajari. Respon

siswa sangat baik terkait dengan materi yang diberikan. Suasana kelas terasa lebih

menyenangkan dan siswa tampak senang saat mengikuti proses pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan, siswa lebih antusias saat belajar dengan menggunakan

metode mind mapping jika dibandingkan dengan metode ceramah yang digunakan

sebelumnya. Hal ini dilihat dari sikap siswa yang memperhatikan guru yang

sedang menjelaskan, semangat siswa ketika berlatih membuat mind mapping dan

keaktifan siswa saat berdiskusi di dalam kelas.

Adapun materi yang diajarkan pada siswa adalah unsur-unsur yang ada

dalam karangan narasi serta panduan pembuatan karangan narasi dengan metode

mind mapping. Untuk lebih jelasnya contoh mind mapping yang diberikan kepada

siswa sebagai penjelasan unsur-unsur karangan narasi adalah sebagai berikut.

Page 114: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

114

Gambar 4.3 Contoh Mind Mapping Unsur-Unsur Narasi

Contoh panduan menulis karangan narasi menggunakan metode mind

mapping dengan topik Bad Experience adalah sebagai berikut.

PlotCharacterizatio

n

Point ofView

Setting

Characteristic

Place

TimeObserver

Participant

Framework

Page 115: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

115

Gambar 4.4 Contoh mind mapping dengan topik Bad Experience

Dari mind mapping di atas dapat dikembangkan menjadi sebuah

karangan narasi seperti berikut ini.

Late for Work

I had a bad experience. It happened last week. I woke up late because myalarm clock didn’t ring. I got up quickly and had a shower in a hurry. I wasdriving my car fast in hoping I wouldn’t be late for work, and that prevented mefrom taking a good look at the traffic lights. I failed to stop when the light wasred.

I was still driving fast when suddenly a policeman on his huge motorbikeovertook me and told me to stop. The policeman just stopped his motorbike rightin front of my car. He got down his motorbike and approached me. He told me toshow my driving license and paper. I tapped my back pocket trying to find mywallet where I have my driving license and paper. But the wallet was not there.Then the policeman told me to get back home and fetch the driving license andpaper. He said I could leave my car there and he would wait.

So I caught a public transport and went back home. 30 minutes later Igot back to my car. I showed the policeman my driving license and paper. He gave

Late forWork

WhatHow

Who

Why

Where

When

Me

The Policeman

Last weekOn thestreet

Woke uplate

Ran the redlight

Went backhome

Took my driving license

Alarm didn’tring

Forgot mydrivinglicense

Drove fast

Page 116: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

116

me a ticket for running the red light and for failing to produce my driving licenseand paper. That was the experience that I have never forget.

4.2.4. Pertemuan Keempat

Pertemuan keempat pada 12 September 2015, dengan alokasi waktu 2x45

menit. Pada tahap ini siswa diberikan posttest membuat mind mapping secara

individu dan mengembangkannya ke dalam karangan naras dengan topik Bad

Experience. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada pertemuan keempat

adalah sebagai berikut.

1. Di awal proses pembelajaran guru menjelaskan pada siswa mengenai

tujuan kegiatan posttest yang akan dilaksanakan.2. Guru memberikankan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-

hal yang belum mereka pahami terkait dengan posttest yang akan

diberikan.3. Kemudian penulis mengadakan posttest di mana siswa diminta menulis

karangan narasi dengan topik Bad Experience kemudian

mengembangkannya menjadi sebuah karangan narasi pada lembar kerja

yang telah disediakan.4. Selama proses berlangsung, guru dan penulis berkeliling mendatangi tiap-

tiap siswa untuk mengontrol hasil kerja siswa. 5. Pada akhir pembelajaran, guru menginformasikan kepada siswa bahwa

pertemuan selanjutnya merupakan pertemuan terakhir di mana penulis

hanya akan memberikankan kuesioner posttest kepada siswa.

Adapun Langkah-langkah pembuatan mind mapping yang dilakukan oleh

siswa pada saat posttest adalah sebagai berikut.

Page 117: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

117

1. Siswa menuliskan central topic dari karangan yang akan dibuat. Central

topic ini bisa berupa judul karangan, diletakkan ditengah kertas berupa

foto atau gambar berwarna sehingga menarik perhatian pembaca. 2. Kemudian membuat basic ordering ideas untuk central topik yang telah

dipilih. Semua basic ordering ideas merupakan cabang utama dari central

topik dan dibuat dengan warna yang berbeda untuk membedakan tiap-tiap

unsur yang dicantumkan. Basic ordering ideas di sini berupa unsur 5WH

(what, why, where, when, who, dan how) dari karangan yang akan dibuat.3. Selanjutnya siswa melengkapi setiap basic ordering ideas dengan cabang-

cabang kecil yang berisi data-data pendukung yang terkait. Data yang

dibuat berupa kata kunci yang merupakan pengembangan ide dari tiap-tiap

basic ordering ideas. Cabang-cabang ini dibuat sewarna dengan tiap-tiap

basic ordering ideas, hanya saja garis yang digambarkan lebih tipis.4. Setelah itu siswa melengkapi setiap cabang dengan image, baik berupa

gambar, simbol, kode, daftar, grafik, maupun garis penghubung bila ada

basic ordering ideas yang saling terkait satu dengan lainnya. Image yang

dibuat sesuai dengan kreativitas siswa. Penambahan image ini membuat

mind mapping menjadi lebih menarik sehingga lebih mudah dimengerti

dan diingat oleh siswa.5. Setelah siswa selesai membuat mind mapping, barulah siswa

mengembangkan mind mapping tersebut menjadi sebuah karangan narasi

yang utuh. Pengembangan isi karangan disesuaikan dengan poin-poin

yang telah dibuat dalam mind mapping tersebut.

Selama posttest berlangsung siswa tampak antusias dalam

mengaplikasikan metode mind mapping yang telah diapelajari sebelumnya. Mind

Page 118: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

118

mapping yang dibuat oleh siswa tampak bervariasi dan menarik karena dilengkapi

dengan image sesuai dengan kreativitas siswa. Berdasarkan pengamatan, dengan

adanya mind mapping sebagai acuan, siswa tampak lebih mudah menuangkan

pokok pikiran ke dalam karangan secara lebih terstruktur. Unsur-unsur narasi

dalam karangan yang dibuat siswa tampak lebih lengkap dan pengembangan isi

karangan lebih luas apabila dibandingkan dengan hasil karangan saat pretest.

4.2.5. Pertemuan Kelima

Pertemuan kelima dilaksanakan pada 19 September 2015, dengan alokasi

waktu 30 menit sebelum jam pelajaran berakhir. Pada pertemuan ini penulis

memberikankan kuesioner posttest untuk mengetahui respon siswa terhadap

penerapan metode mind mapping. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada

pertemuan kelima adalah sebagai berikut.

1. Penulis datang 30 menit sebelum jam pelajaran berakhir.2. Sebelum proses pembelajaran berakhir, guru menjelaskan pada siswa

bahwa penulis akan memberikankan kuesioner posttest untuk

mengetahui respon siswa terkait dengan aplikasi metode mind mapping.3. Penulis membagikan kuesioner posttest untuk diisi oleh siswa.4. Setelah pengisian kuesioner selesai, penulis mengakhiri proses

pembelajaran dengan mengucapkan terima kasih atas partisipasi siswa

selama penulisan berlangsung. Penulis juga menyampaikan saran agar

siswa tetap berlatih menggunakan metode mind mapping dalam setiap

proses pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan selama proses penulisan ini berlangsung, dapat

dilihat perbedaan respon siswa. Siswa tampak lebih antusis saat belajar dengan

Page 119: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

119

menggunakan metode mind mapping jika dibandingkan dengan metode ceramah

Hal ini dapat dilihat dari persentase hasil kuesioner posttest siswa yang lebih

tinggi setelah penerapan metode mind mapping.

4.3 Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas X Setelah

Penerapan Metode Mind Mapping

Kegiatan posttest ini sangat penting dilakukan sebagai tahap akhir setelah

pelaksanaan treatment untuk mengetahui kesan ataupun minat siswa terhadap

metode mind mapping. Di samping itu juga untuk memahami pengetahuan dan

kemampuan akhir siswa, khususnya dalam kegiatan menulis karangan narasi

setelah penerapan metode mind mapping.

4.3.1 Analisis Hasil Posttest Control Group

Posttest diberikan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa kelas X.10

SMAN 1 Sukawati dalam bidang menulis karangan narasi. Tes dilakukan dalam

bentuk penugasan membuat karangan dengan tema Bad Experience. Posttest

dilakukan pada Sabtu, 12 September 2015 diikuti oleh 36 orang siswa. Dalam

proses kegiatan pembelajaran, penulis bertindak sebagai pengamat dan

menuliskan hasil pengamatan pada lembar observasi yang telah disiapkan.

Hasil karangan siswa ini dianalisis berdasarkan lima aspek penilaian

yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, yaitu berdasarkan aspek isi,

organisasi, kosakata, tata bahasa, dan mekanik. Hasil karangan siswa secara

kuantitatif dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 120: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

120

Tabel 4.14 Hasil Posttest Siswa Kelas X.10 (Control Group)

No NamaSiswa

Judul Karangan Aspek Penilaian SkorA B C D E

2 S02 Bad Holiday in Canada 20 25 10 13 4 723 S03 Dancing on My School

Orientation21 26 10 14 4 75

4 S04 My Little Sister in Heaven 21 27 14 17 4 835 S05 My Bad Experience 19 26 12 14 3 746 S06 A Traffic Accident 18 25 11 15 4 747 S07 When I Went to

Supermarket21 25 15 15 3 78

8 S08 Felt From The Motorbike 21 27 10 13 3 749 S09 Bad Vacation 19 26 11 15 4 7510 S10 Went to Grandma’s House 20 26 10 14 4 7411 S11 My Worst Day 21 27 11 15 4 7812 S12 Tha Day I Lost My

Bestfriend21 27 13 17 4 82

13 S13 My Motorbike 19 26 12 15 4 7614 S14 Late to School 20 26 10 14 3 7315 S15 My Bad Memory 20 27 12 15 4 7816 S16 Bad Accident in The

Morning21 26 11 16 4 78

17 S17 My Motorbike 18 25 12 14 3 7218 S18 Unlucky Day 21 25 9 12 4 7119 S19 My Bad Memory 21 26 12 15 4 7820 S20 The Accident 20 26 11 14 4 7521 S21 My Bad Day 19 25 12 11 4 7122 S22 My Bad Memory 20 25 11 16 3 7523 S23 Went to the Market 21 26 12 15 4 7824 S24 I Lost My Dog 18 26 11 15 4 7425 S25 The Worst Day In My Life 21 25 16 17 4 8326 S26 My Homework 20 25 11 15 4 7527 S27 My Bad Experience 20 25 12 14 3 7428 S28 Fell from My New Bicycle 19 26 11 14 3 7330 S30 Lost My Money 21 25 12 16 3 7731 S31 My Unlucky Day 20 25 11 15 3 7432 S32 My Bad Memory 20 26 10 13 4 7333 S33 My Problem 20 25 12 15 4 7635 S35 Bad Experience 19 26 11 12 3 7136 S36 When My Grandmother

Gone20 27 12 14 3 76

37 S37 The Scary Dog 20 26 11 11 4 7238 S38 When I Came Late 20 26 13 14 4 7739 S39 Lost My Bicycle 21 27 10 13 4 74

Page 121: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

121

Jumlah tiap aspek penilaian 721 934 414 514 133 2716Rata-rata tiap aspek penilaian 20,1 25,9 11,5 14,2 3,6 75,4Rata-rata kelas 75,4Nilai tertingggi 83Nilai terendah 70

Keterangan: (A)Isi, (B) Organisasi, (C) Kosakata, (D) Tata Bahasa, (E)Mekanik

Berdasarkan hasil posttest yang dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata siswa dalam menulis narasi adalah 75,4. Nilai tertinggi siswa dalam

menulis karangan narasi adalah 83, yang mampu diraih oleh dua orang siswa, satu

orang siswa memperoleh nilai 82, dan enam orang siswa memperoleh nilai 78.

Sebaliknya, nilai terendah dalam posttest ini adalah 70 yang diperoleh oleh dua

orang siswa. Hanya sembilan orang siswa dalam posttest yang mampu mencapai

nilai KKM, sedangkan 28 siswa lainnya belum mencapai nilai KKM. Nilai rata-

rata tersebut menandakan bahwa pada posttest di control group terjadi

peningkatan sebesar 5,3 dari pretest.

Penilaian pada penulisan karangan narasi dapat dilakukan dengan

menggunakan indikator penilaian yang diadaptasi dari Nurgiyantoro (2009:307--

308) yang membagi kriteria penilaian menjadi isi, organisasi, kosakata, tata

bahasa, dan mekanik. Berikut ini dideskripsikan hasil kemampuan awal siswa

dalam menulis karangan narasi pada setiap aspek penilaian.

1) Aspek IsiPada tahap posttest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek

ini sebesar 20,1. Sebagai contoh, dipaparkan tiga karangan siswa control

group pada posttest untuk dianalisis berdasarkan aspek isi. Ketiga

Page 122: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

122

karangan ini diambil dari S39 (siswa dengan nilai terendah pada pretest),

S30 (siswa dengan nilai menegah pada pretest), dan S25 (siswa dengan

nilai tertinggi pada pretest).

Contoh Karangan S39 (terendah pada pretest)

Lost My Bicycle

(1)When I was 6 years old, my brother and I played ball at home.(2)Suddenly my mother came and gave me surprise. (3)She gave me a newbicycle.

(4)I was so happy at that time. (5)I went to my friends house. (6)WhenI arrived there I parked my new bicycle in front of his house. (7)After that Iplayed with him inside the house. (8)When I wanted to go home, I did notfound my bicycle! (9)My bicycle disappeared! (10)I looked for my bicycleeverywhere but I did not find it.

(11)My mother was so angry with me.(12)I was so sad and confused.(13)Until now I still do not know who stole my bicycle. (14)That was my badexperience.

Berdasarkan rubrik penilaian, diketahui bahwa aspek isi terdiri atas

tiga komponen pendukung, yaitu kesesuaian isi tulisan dengan topik,

kesesuaian judul dengan isi karangan, dan unsur narasi yang ada dalam

cerita. Nurgiyantoro (2009:306) menyatakan bahwa unsur utama yang

dinilai dalam suatu karangan narasi adalah kualitas isi karangan. Dapat

dilihat pada karangan S39, isi karangan ini telah sesuai dengan topik yang

ditentukan walaupun masih sederhana. Topik dalam karangan ini adalah

Bad Experience. Isi karangan ini menceritakan pengalaman yang buruk

ketika penulis kehilangan sepedanya. Judul yang digunakan “Lost My

Bicycle” cukup spesifik dalam mencerminkan isi karangan tersebut.

Page 123: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

123

Keraf (2007:148) mengemukakan bahwa ada empat unsur yang

terkandung dalam karangan narasi, yaitu alur, penokohan, latar, dan sudut

pandang. Dapat dilihat pada karangan S39 ini, keempat unsur narasi

tersebut telah terpenuhi. Alur karangan ini telah sesuai dengan urutan

waktu, sedangkan latar dalam karangan ini adalah peristiwa yang terjadi

enam tahun lalu di rumah teman penulis tersebut. Menurut Keraf

(2007:191), sudut pandang adalah bagaimana fungsi seorang pengisah

(narator) dalam sebuah narasi. Dalam cerita ini penulis mengambil sudut

pandang orang pertama, yaitu narator menceritakan perbuatan atau tindak

tanduk yang melibatkan dirinya. Artinya, penulis adalah tokoh utama

dalam karangan ini. Ada satu kesalahan tata bahasa yaitu penggunaan

bentuk lampau pada kalimat (1). Kalimat yang benar adalah “When I was

6 years old, my brother and I were playing ball at home”. Namun

kesalahan tata bahasa tersebut tidak memengaruhi penilaian pada aspek isi.

Oleh karena itu, karangan S39 pada posttest ini memperoleh nilai lebih

baik dibandingkan dengan pretest.

Contoh Karangan S30 (menengah pada pretest)

Lost My Money

(1)When I was 10 years old, I had a bad experience. (2)It happenedwhen I was buying some bread. (3)My mother asked me to go to buy somebread for breakfast.

(4)When I arrived at the market, I just realized that I had lost mymoney. (5)I could not buy the bread. (6)After that I returned home. (7)Mymother told me that I should go and find the money on the street.(8)Unfortunately, I could not find it.

(9)Finally I returned home again without the bread. (10)My momwas so angry with me. (11)That was my bad experience.

Page 124: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

124

Sejalan dengan yang diungkapkan Nurgiyantoro (2009:306) pada

pembahasan sebelumnya, dapat dilihat pada karangan S30 isi karangan ini

telah sesuai dengan topik yang ditentukan walaupun masih sederhana.

Topik dalam karangan ini adalah Bad Experience. Isi karangan ini

menceritakan pengalaman yang buruk ketika penulis kehilangan uangnya.

Judul yang digunakan “Lost My Money” cukup spesifik dalam

mencerminkan isi karangan tersebut.Empat unsur yang terkandung dalam karangan narasi adalah alur,

penokohan, latar, dan sudut pandang (Keraf, 2007:148) . Dapat dilihat

pada karangan S39 ini, keempat unsur narasi tersebut telah terpenuhi.

Dalam karangan S30 ini alur cerita telah dipaparkan dengan jelas sesuai

dengan urutan dalam cerita. Unsur narasi yang lain, seperti penokohan,

latar, dan sudut pandang pun telah terpenuhi dalam karangan ini. Latar

cerita ini adalah ketika penulis berumur 10 tahun di pasar. Di pihak lain

dari penokohan dan sudut pandang dapat dilihat bahwa penulis mengambil

sudut pandang orang pertama, yaitu penulis sebagai tokoh utama

menceritakan perbuatan atau tindak tanduk yang melibatkan dirinya

sendiri. Oleh karena itu, karangan S30 memperoleh nilai posttest yang

lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pretest.

Contoh Karangan S25 (tertinggi pada pretest)The Worst Day in My Life

(1)Last Friday was the worst day of my life.(2)I got sick and feltunwell. (3)I was in the entire week because of fever and flu. (4)In themorning my friends stayed in my apartment with me but at night she wentto the mall and I was alone in my apartment.

(5)I felt so sad because I had a fever and headache, and I wasalone! (6)Oh it was terrible. (7)I was thinking about my family and

Page 125: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

125

rememberikanng about my home. (8)When I get sick my parents will alwaysstay beside me. (9)They will never leave me alone, but here it was different,I missed my family so much. (10)That day I felt so sad and I cried all day.

(11)I felt so sad, so I decided to pray and then I watched a comedymovie until I fell asleep. (12)Well that was the worst day of my life, but nowI could understand how important is my family and their love.

Alwasilah (2005:112) mengemukakan bahwa topik berarti pokok

pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu artikel.

Kesesuaian isi dengan topik karangan sangat penting dalam suatu tulisan

narasi. Pada karangan S25 di atas, isi karangan telah sesuai dengan topik

yang ditentukan. Topik dalam karangan ini adalah Bad Experience dan isi

karangan ini menceritakan pengalaman yang buruk ketika penulis sedang

sakit. Judul yang digunakan “The Worst Day in My Life” sudah lebih

spesifik dan sesuai dengan isi karangan.

Menurut Tarigan (2008:156), alur adalah struktur rangkaian

kejadian dalam cerita yang disusun sebagai sebuah interelasi fungsional

yang sekaligus menandai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan cerita.

Dalam karangan S25 ini alur cerita telah dipaparkan dengan jelas sesuai

dengan urutan dalam cerita. Unsur narasi yang lain, seperti penokohan,

latar, dan sudut pandang pun telah terpenuhi dalam karangan ini. Latar

cerita ini adalah pada Jumat di tempat tinggal penulis tersebut. Di pihak

lain dari penokohan dan sudut pandang dapat dilihat bahwa penulis

mengambil sudut pandang orang pertama, yaitu penulis sebagai tokoh

utama menceritakan perbuatan atau tindak tanduk yang melibatkan dirinya

Page 126: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

126

sendiri. Oleh karena itu, karangan S25 memperoleh nilai posttest yang

lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pretest.

Tabel 4.15 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek Isi

No Kesesuaian Isi denganTopik

Kesesuaian Isidengan Judul

Unsur Narasi

1 Pengembangan isi tulisan sudah sesuai dengan topik dan peta pikiran

Contoh:(S4) menulis karangan dengan judul “My LittleSister in Heaven” yang menceritakan pengalaman yang menyedihkan saat adik perempuannya meninggal dunia.

Judul kurang spesifik sehingga belum mencerminkan isi karangan

Contoh: (S23) Judul karangan “My Motorbike” seharusnya bisa diganti menjadi “When I Lost My Motorbike” sehingga dapat mencerminkan isi cerita.

Unsur narasi lengkapdan pemaparannya jelas

Contoh:(S4, S8, S19, S23, S30) mencantumkan dengan jelas dan tepat aspek alur, penokohan, latar, dansudut pandang dalamkarangannya

2 Pengembangan isi tulisan kurang sesuai dengan topik

(Tidak ditemukan dalam karangan)

Judul hanya mengambil dari topik dan digunakan oleh lebih dari satu siswa

Contoh:(S15, S19 dan S32) menggunakan judul yang sama, yaitu “My Bad Memory”

Unsur narasi kurang lengkap, ada unsur yang tidak termuat dalam karangan

Contoh:Dalam karangan S17dan S24, unsur latar yang dipaparkan tampak kurang jelas

2) Aspek OrganisasiPada tahap posttest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek

ini sebesar 25,9. Berikut ini dibahas contoh karangan siswa control group

yang diambil dalam posttest. Ketiga karangan ini diambil dari S03 (siswa

Page 127: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

127

dengan nilai terendah pada pretest), S18 (siswa dengan nilai menegah pada

pretest), dan S07 (siswa dengan nilai tertinggi pada pretest).

Contoh Karangan S03 (terendah pada pretest) Dancing at My School Orientation Judul

(1)Last month ago, I was graduate from Junior High School thencontinued my study to Senior High School. (2)I study at SMA 1 Sukawati.(3)It’s my favorite school. (4)I attended school orientation for six days.

Orientation(5)On Monday morning when I joined school orientation, my senior

punished me because I forgot to bring my book. (6)He told me to dance infront of my friend. (7)I was so embarassed so I said that I did not want todo that. (8)My senior was angry with me, so I must dance. (9)All of myfriends laughed. (10)I became upset with my senior and really hated him.

Complication(11)When I went home my senior came and apologized to me. (12)He

said sorry and also wanted to be my friend. (13)Until now I still rememberabout that bad experience. Resolution

Berdasarkan rubrik penilaian, diketahui bahwa aspek organisasi

terdiri atas tiga komponen pendukung, yaitu organisasi penulisan secara

umum, bagian-bagian karangan, serta aspek kohesi dan koherensi.

Alwasilah (2005:119) menyatakan bahwa sebuah karangan narasi dapat

dianalisis dari berbagai komponen yang mendukungnya. Komponen umum

yang dapat diidentifikasi dari sebuah karangan narasi adalah pendahuluan,

konteks, waktu kejadian, tempat kejadian, konflik, kejadian atau peristiwa,

dan solusi. Dapat dilihat pada karangan S03, organisasi penulisan karangan

ini sudah tertata dengan baik sesuai dengan urutan waktu.

Dalam karangan ini juga terdapat tiga paragraf yang terdiri dari

orientation, complication, dan resolution. Halliday dan Hasan (1976:226)

mengatakan bahwa conjunction adalah peranti kohesi gramatikal yang

Page 128: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

128

berfungsi untuk menghubungkan satu gagasan dengan gagasan lain.

Conjunction dapat dibedakan menjadi additive conjunction, adversatif

conjunction, causal conjunction, dan temporal conjunction. Peranti kohesi

berupa additive conjunction dapat ditemukan pada kalimat (12). Kata and

dalam kalimat tersebut menghubungkan dua unsur yang memiliki status

yang sama dalam kalimat. Dalam karangan ini ditemukan kesalahan tata

bahasa pada kalimat (1) yaitu kesalahan penggunaan kata ago yang tidak

perlu dicantumkan karena di awal kalimat sudah ada kata last month yang

menunjukkan waktu lampau. Selain itu kata was graduate seharusnya

diganti menjadi graduated. Namun kesalahan tata bahasa tersebut tidak

mempengaruhi penilaian pada aspek organisasi. Oleh karena itu, karangan

S03 memperoleh nilai yang lebih tinggi pada posttest.

Contoh Karangan S18 (menengah pada pretest)

Unlucky Day Judul

(1)I had a bad experienceg. (2)It happened last week when I went to afashion shop with my friends. (3)We went to Mall Bali Galeria to buy someclothes. Orientation

(4)On the shop, I chose a red dress and paid for them at the cashier.(5)Unfortunately, the shop assistant was careless. (6)She forgot to take thecensor clip on the dress. (7)So when I left the shop, the detector beeped.(8)The security shouted at me and then he took me to the manager’s room.

Commplication(9)After that, the security officer and the manager realized that it

was not my fault. (10)They were very sorry about what had happened.(11)Finally the manager asked me to take one piece of cloth for free. (12)It isa very bad experience for me. Resolution

Page 129: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

129

Menurut Alwasilah (2005:119), sebuah karangan narasi dapat

dianalisis dari berbagai komponen yang mendukungnya. Pendahuluan,

konteks, waktu kejadian, tempat kejadian, konflik, kejadian atau peristiwa,

dan solusi adalah .komponen umum yang dapat diidentifikasi dari sebuah

karangan narasi. Dapat dilihat pada karangan S18, organisasi penulisan

karangan ini sudah tertata dengan baik sesuai dengan urutan waktu.

Dalam karangan ini juga terdapat tiga paragraf yang terdiri dari

orientation, complication, dan resolution. Sedangkan conjunction adalah

peranti kohesi gramatikal yang berfungsi untuk menghubungkan satu

gagasan dengan gagasan lain (Halliday dan Hasan, 1976:226). Peranti

kohesi berupa additive conjunction dapat ditemukan pada kalimat (4) dan

(8). Kata and dalam kalimat tersebut menghubungkan dua unsur yang

memiliki status yang sama dalam kalimat. Dalam karangan ini ditemukan

kesalahan tata bahasa pada kalimat (12) yaitu kesalahan penggunaan to be

is yang seharusnya diganti menjadi was. Namun kesalahan tata bahasa

tersebut tidak mempengaruhi penilaian pada aspek organisasi. Oleh karena

itu, karangan S03 memperoleh nilai yang lebih tinggi pada posttest.

Contoh Karangan S07 (tertinggi pada pretest) When I went to Supermarket Judul

(1)Last week I had a bad experience. (2)In the morning l helped mymother to cook in the kitchen. (3)When I was cutting some vegetables, mymother told me to buy some breads at the supermarket. (4)I went to thesupermarket immediately. Orientation

(5)At the supermarket, I took some bread and went to the cashier.(6)Suddenly I just realized that I forgot to take some money on the table, soI did not bring any money. (7)I was confuse because I could not buy the

Page 130: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

130

bread. (8)So I put the bread back on the shelf. (9)After that I returned to myhouse without bread and I felt guilty. Complication

(10)When I arrived at house my mother asked about the breads and Ianswered that I forgot to take the money on the table. (11)Then my motherwas angry, she told me to go back to the supermarket again. (12)That is whyI went to the supermarket again. (13)It was a very bad experience for me.

Resolution

Keraf (2007:150) mengemukakan bahwa karangan narasi dapat

dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, perkembangan,

dan penutup. Pada karangan S07 di atas terdapat orientasi penulisan yang

sudah terstruktur dengan cukup baik. Dalam karangan ini juga terdapat

tiga paragraf yang terdiri atas orientation, resolution, dan complication.

Selain itu, dalam karangan ini juga terdapat aspek kohesi dan koherensi

yang tepat. Sejalan dengan hal tersebut, Halliday dan Hasan (2007:131)

mengemukakan bahwa reference adalah sebuah hubungan antarmakna

dalam sistem linguistik, yang berkenaan dengan hubungan antara sebuah

unsur wacana dan sebuah unsur yang terletak sebelum atau sesudahnya di

dalam wacana. Salah satu contoh aspek reference berupa personal

reference adalah dalam kalimat (11). Kata she pada kalimat di atas

mengacu pada orang ketiga yang sedang dibicarakan, yaitu my mother

yang disebutkan di awal kalimat. Oleh karena itu, karangan S07

memperoleh nilai yang lebih tinggi pada tahap posttest.

Tabel 4.16 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek OrganisasiNo Bagian-bagian karangan Kohesi dan Koherensi dalam karangan1 Karangan terdiri atas tiga

paragraf walaupun kurangsistematis

Ada penggunaan aspek kohesi (conjunction) di dalam karangan walaupun masih sederhana.

Page 131: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

131

Contoh:(S03, S11, S31, S36) Karangan terdiri atas orientation, complication, dan resolution walaupun pemaparan masih sederhana

Contoh:(S37) I and my family went to Surabaya last week..

2 Karangan hanya terdiri atasdua paragraf

(S37) Karangan hanya terdiri dari orientation dan complication saja

Ada kesalahan dalam penggunaan aspek kohesi (personal reference) di dalam karangan

Contoh: (33) My father was angry with me, she told me to study.Saran perbaikan:My mother was angry with me, she did not give me money.

3 Karangan hanya terdiri atassatu paragraf

(Tidak ditemukan dalam karangan)

Tidak ada penggunaan aspek kohesi (conjunction) di dalam karangan

(S24) I was confused I did not find my dog everywhere.Saran perbaikan:I was confused because I did not find my dog everywhere.

3) Aspek KosakataPada tahap posttest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek

ini sebesar 11,5. Adapun contoh karangan siswa ini diambil dari S14

(siswa dengan nilai terendah pada pretest), S37 (siswa dengan nilai

menengah pada pretest), dan S25 (siswa dengan nilai tertinggi pada

pretest).

Page 132: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

132

Contoh Karangan S14 (terendah pada pretest)Late to School

(1)Last Monday, I had a flag ceremony at school. (2)I woke up lateand did not take a bath. (3)I went to school with my bestfriend. (4)We went toschool by motorcycle. (5)There were many people on the street. (6)We almostlate so we should be fast.

(7)On the way to school, suddenly I remembered that my parents didnot gave me money. (8)I was so confused. (9)Because I should pay for myschool money. (10)So I and my friend chose to went back home to take themoney. (11)When I entered at home,my parents were not at home.(12)I did notget the money. (13)We decided to went back to school.

(14)When we entered atschool, we were late. (15)The flag ceremonywas finish. (16)I did not pay my school money and my teacher was angrywith me. (17)My teacher ordered me that tomorrow my parents should cameto school and paid my school money.

Saran perbaikan:Late for School

Last Monday, I had a flag ceremony at school. I woke up late anddid not took a bath. I went to school with my bestfriend. We went to schoolby motorcycle. There were many people on the street. We were almost lateso we should be hurry.

On the way to school, suddenly I remembered that my parents didnot gave me money. I was so confused. Because I should pay for my schoolfee. So I and my friend chose to go back home to take the money. When Ientered at home,my parents were not at home. I did not get the money. Wedecided to went back to school.

When we arrived at school, we were late. The flag ceremony washad already finished. I did not pay my school fee and my teacher wasangry with me. My teacher told me that my parents should come to schooland paid my school fee tomorrow.

Berdasarkan rubrik penilaian yang digunakan, diketahui bahwa

aspek kosakata terdiri atas dua komponen pendukung, yaitu penguasaan

kosakata secara umum serta kesalahan dalam pemilihan dan penggunaan

kosakata. Menurut Yule (2010:83), noun adalah kata-kata yang merujuk

kepada orang (boy), objek (backpack), makhluk hidup (dog), tempat

(school), kualitas (roughness), fenomena (earthquake), dan ide abstrak

Page 133: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

133

(love). Di pihak lain verb adalah kata-kata yang digunakan pada sejumlah

aksi (go, talk) dan keadaan (be, have) yang melibatkan orang dan benda

dalam suatu kejadian (Jessica is ill and has a sore throat so she can’t talk

or go anywhere). Dapat dilihat pada karangan S14, pada contoh kalimat

(9). Dalam kalimat tersebut ditemukan kesalahaan pada penggunaan noun.

Kalimat yang benar seharusnya adalah “Because I should pay for my

school fee”. Penguasaan kosakata secara umum masih perlu

dikembangkan lagi karena terkesan monoton. Dalam karangan ini juga

banyak terdapat kesalahan pemilihan dan penggunaan kosakata, contohnya

pada kalimat (6). Kalimat yang benar seharusnya adalah “We almost late

so we should be hurry”. Oleh karena itu, karangan S14 memperoleh nilai

yang tidak jauh berbeda dari pada tahap pretest.

Contoh Karangan S37 (menengah pada pretest)

The Scary Dog

(1)When I was nine years old, I had a bad experience. (2)One day,my mother told me to buy some eggs for lunch. (3)I must walked alone tothe market because my sister was not at home.

(4)When I went to the market, I passed a big house. (5)Then I lookedat the gate. (6)It was not locked and there was a big dog there. (7)I wasshocked and scared. (8)Then the dog started barking. (9)I ran so fast but thedog was faster. (10)I screamed and hoped that there was someone aroundthere.

(11)Lucky, the dog master came to help me. (12)The dog was tame ifthe master came. (13)Then I went to the market and bought some egg forlunch. (14)That was my bad experience with the scary dog.

Yule (2010:83) menyatakan bahwa adjective adalah kata-kata yang

umumnya digunakan dengan nomina untuk memberikankan informasi

Page 134: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

134

tambahan tentang benda yang dirujuknya (happy people, large objects, a

strange experience). Dapat dilihat pada karangan S37, pada contoh kalimat

(11). Dalam kalimat tersebut ditemukan kesalahaan pada penggunaan

adjective. Kalimat yang benar seharusnya adalah “Lucky, the dog master

came to help me”. Penguasaan kosakata secara umum masih perlu

dikembangkan lagi karena terkesan monoton dan tidak jauh berbeda

dengan tahap pretest.

Contoh Karangan S25 (tertinggi pada pretest)

The Worst Day in My Life

(1)Last Friday I had a bad experience. (2)It was the worst day off mylife. (3)At that time I got sick and I just stayed on the bed all day. (4)In themorning my friend was in my apartment with me but at night she left meand I was alone.

(5)I felt so sad because I had a fever and headache, and I wasalone! (6)I was thinking about my family and I rememberikanng my family.(7)Everytime I get sick my parents will always stay by my side. (8)They neverleft me alone, but now the situation was different. (9)I missed my family somuch.(10)That day I felt so sad and I cried all day. (11)I did not know what todo.

(12)I felt so sad so I decided to pray. (13)After that I watched acomedy movie until I fell asleep. (14)Well this was the worst day of my life,and now I understand how important is my family and their love.

Pada karangan S25 di atas penguasaan kosakata cukup baik. Selain

itu pemilihan kosakata yang digunakan juga cukup luas dan bervariasi.

Sejalan dengan yang dipaparkan Yule (2010:83) pada pembahasan

sebelumnya, salah satu contoh penggunaan adjective dalam karangan ini

adalah pada kalimat (10). Kata sad dalam kalimat tersebut merup’akan

contoh penggunaan adjective. Selain itu, dalam karangan ini ti, dak

Page 135: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

135

ditemukan kesalahan dalam pemilihan atau penggunaan kosakata. Oleh

karena itu, karangan S25 memperoleh nilai yang lebih baik pada tahap

posttest.

Tabel 4.17 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek KosakataNo Kesalahan pemilihan kosakata Saran perbaikan1 (S02) I was sleep when we

departed the airport.I was sleep when we left theairport.

2 (S27) I and my friend shoppingrice and mineral water.

I and my friend bought rice andmineral water.

3 (S32) I was confused then Itelephoned my father.

I was confused then I called myfather.

4) Aspek Tata BahasaPada tahap posttest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek

ini sebesar 14,2. Adapun perbandingan hasil karangan siswa ini diambil

dari S31 (siswa dengan nilai terendah pada pretest). S06 (siswa dengan

nilai menengah pada pretest) dan S12 (siswa dengan nilai tertinggi pada

pretest)

Contoh Karangan S31 (terendah pada pretest)My Unlucky Day

(1)One year ago, I had a bad experience. (2)Monday I go to schoolride a motorcycle. (3)My feeling on that day so bad. (4)Beside that Iforgetmy prayer.(5)Inside the hour I was very worry.

(6)But, in the street,someone useuniform Senior High Schoolagainst me.(7)She leave me alone and not want to help me. (8)I am shock

Page 136: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

136

and hurt in hand. (9)A few minutes after a man help me to stand and hedisplay my motorcycle [Ø] side the road.

(10)The final I was back to home and my mother delivered me toschool. (11)My mother is angry to me. (12)She [Ø] late to work. (13)Oh so badexperience.

Saran perbaikan:My Unlucky Day

One year ago,I had a bad experience. On Monday I went to schoolriding a motorcycle. My feeling that day was so bad. Beside that I forgotto pray and I was in hurry.

Unfortunately, on the street, someone with Senior High Schooluniform crashed me. She just left me alone and did not want to helped me.I was shock and my hand was hurt. A few minutes later, a man helped meto stand and he moved my motorcycle on the side of the road.

Finally I went back home and my mother drove me to school. Mymother was angry with me. She was being late for work. What a very badexperience.

Aspek tata bahasa terdiri atas dua komponen pendukung, yaitu

penguasaan tata bahasa dan pemahaman terhadap kalimat. Dalam tata

bahasa Inggris terdapat tense yang berfungsi untuk menentukan kapan

suatu aktivitas terjadi. Menurut Baehaqi (2009:35), past tense digunakan

untuk menyatakan peristiwa atau aktivitas yang terjadi pada masa lampau.

Dapat dilihat pada karangan S31, penguasaan tata bahasa bahasa secara

umum tidak banyak mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai

pretest. Dalam karangan ini juga masih terdapat beberapa kesalahan tata

bahasa, terutama dalam penggunaan past tense seperti pada kalimat (11)

dan (12). Dalam kalimat tersebut ditemukan dua kesalahan dalam

penggunaan to be, yaitu pada kata is yang seharusnya diganti menjadi was

Page 137: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

137

dan tidak adanya penggunaan to be setelah kata she. Kalimat yang benar

seharusnya adalah “My mother was angry with me. She [was] being late

for work”. Oleh karena itu, karangan S31 belum dapat mencapai nilai yang

sesuai dengan KKM.

Contoh Karangan S06 (menengah pada pretest)

A Traffic Accident

(1)A traffic accident was bad experience that happened to me. (2)Ithappened when I was in the first grade of elementary school.

(3)That day I wanted to cross the street near my house. (4)I thinkedthat there was no car or motorcycle there. (5)Then I heard horn from amotorcycle and the sound shocking me. (6)The driver tell me to keep awayfrom he but it was impossible for me to do. (7)Then suddenly everythingwas dark.

(8)When I opened my eyes, I am in the hospital. (9)The doctor saidthat I [Ø] unconsciou\ for several hours. (10)I stayed in the hospital for twoweeks. (11)That was my bad experience. (12)I hope it doesn’t happen again inmy life.

Saran perbaikan:A Traffic Accident

(1)A traffic accident was a bad experience that happened to me. (2)Ithappened when I was in the first grade of elementary school.

(3)That day I wanted to cross the street near my house. (4)I thoughtthat there were no car or motorcycles there. (5)Suddenly I heard a hornblaring from a motorcycle and the sound was shocking me. (6)The drivertold me to keep away from him but it was impossible for me to do so.(7)Then everything was dark.

(8)When I opened my eyes, I was in the hospital. (9)The doctor saidthat I was unconsciuos for several hours. (10)I stayed in the hospital for twoweeks. (11)That was my bad experience. (12)I hope it won’t happen again inmy life.

Baehaqi (2009:35), mengungkapkan bahwa past tense adalah suatu

bentuk kata kerja sederhana untuk menunjukkan bahwa suatu kejadian

Page 138: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

138

terjadi di masa lampau. Peristiwa masa lampau bisa disimpulkan dari

waktu yang tersirat dalam kalimat“When did you go to school?”. Dapat

dilihat pada karangan S06, penguasaan tata bahasa bahasa secara umum

tidak banyak mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai pretest.

Dalam karangan ini juga masih terdapat beberapa kesalahan tata bahasa,

terutama dalam penggunaan past tense seperti pada kalimat (8) dan (9).

Dalam kalimat tersebut ditemukan dua kesalahan dalam penggunaan to be,

yaitu pada kata am yang seharusnya diganti menjadi was dan tidak adanya

penggunaan to be setelah kata I. Kalimat yang benar seharusnya adalah

“When I opened my eyes, I was in the hospital. (9)The doctor said that I

[was] unconsciuos for several hours.”. Kesalahan penggunaan bentuk

regular/irregular verb ditemukan pada kata kalimat (4) dan (6). Kata

thinked seharusnya diubah menjadi thought (irregular verb). Sedangkan

kata tell seharusnya diubah menjadi told. Kalimat yang benar adalah “I

thought that there was no car or motorcycle there.”dan “The driver told

me to keep away from him but it was impossible for me to do so”. Oleh

karena itu, karangan S06 belum dapat mencapai nilai yang sesuai dengan

KKM.

Contoh Karangan S12 (tertinggi pada pretest)The Day Lost My Best Friend

(1)Last year when I was in Junior High School, I had a very badexperience. (2)I lost someone who really important to me. (3)She was mybest friend, Marry. (4)Marry was a nice person. (5)She was very clever andbeautiful. (6)Unfortunately, God took her life on the beach.

(7)The accident happened on June. (8)At that time Marry was on thebeach with all of our friends. (9)I and Marry were playing sand, then we

Page 139: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

139

swam on the beach. (10)Marry was swimming when suddenly the big wavescame to her. (11)The waves dragged her body. (12)After two hours, Marry wasfound but she was dead. (13)All of her friends and family were cried.

(14)I was so sad because I lost my bestfriend. (15)After that my parentalways told me to becareful if I want to go to the beach. (16)Therefore Ialways tell my friends to becareful and also pray for Marry everyday.

Menurut Yule (2010:83), tata bahasa adalah proses

menggambarkan struktur frasa dan kalimat sedemikian rupa semua unsur

tata bahasa dalam suatu bahasa dan mengatur urutan nontata bahasa. Pada

karangan S12 di atas penguasaan tata bahasa dan pemahaman terhadap

kalimat sudah lebih baik. Penggunaan past tense dalam karangan ini juga

sudah tepat, contohnya dalam kalimat (7). Dalam kalimat tersebut terdapat

keterangan waktu on June yang menunjukkan bahwa peristiwa tersebut

terjadi pada masa lampau. Selanjutnya dalam kalimat (10), tidak

digunakan keterangan waktu. Kalimat tersebut menggunakan kata kerja

bentuk lampau, yaitu wanted dan came untuk menunjukkan bentuk past

tense. Selain itu, dalam karangan ini tidak ditemukan kesalahan dalam

penggunaan tata bahasa. Oleh karena itu, karangan S12 memperoleh nilai

yang lebih tinggi pada posttest.

Tabel 4.18 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek TataBahasaNo Kesalahan Tata Bahasa Saran perbaikan1 Penggunaan past tense

Contoh: (S17) In the morning after played ball, we watch some movies.

In the morning after played ball,we watched some movies.

2 Penggunaan prepositionContoh: (S10) Monday morning I and my family went to my

On Monday morning I and my family went to my village.

Page 140: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

140

village.3 Penggunaan to be

Contoh: (S20) I am so worry about my friend.

I was so worry about my friend.

5) Aspek mekanikPada tahap posttest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek

ini sebesar 3,6. Sebagai perbandingan ditampilkan tiga contoh karangan

siswa pada posttest. Ketiga karangan ini diambil dari S28 (siswa dengan

nilai terendah pada pretest), S30 (siswa dengan nilai menengah pada

pretest) dan S16 (siswa dengan nilai tertinggi pada pretest)

Contoh Karangan S28 (terendah pada pretest)Fell from My New Bicycle

(1)A few years ago when I was twelve years old,I ever had a badexperience. (2)My Fatherbough a new bicycle. (3)That was Poligon and thecolour is blue.

(4)I thoug the bicycle was too high for me but Itried to ride it. (5)Irode the bicycle around my house.(6)Suddenly I felt from the bicycle. (7)Myknee was hurt and my bicycle was broken. (8)At that time the situasionalwas very badI cried because I was afraid my mather would angry with me,

(9)After that myFather came and helped me to rode the bicycle(10)That was my bad experience and I would never forget it.

Saran perbaikan:

Fell off My New Bicycle

A few years ago when I was twelve years old, I had a badexperience. My father bought me a new bicycle. That was Poligon and itscolour is blue.

I thougt the bicycle was too high for me but I tried to ride it. I rodethe bicycle around my house. Suddenly I felt of the bicycle. My knee washurt and my bicycle was broken. At that time the situation was very bad(.)I cried because I was afraid my mather would be angry to me (.)

Page 141: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

141

After that my father came and helped me to ride the bicycle Thatwas my bad experience and I will never forget it (.)

Aspek mekanik terdiri atas tiga komponen pendukung, yaitu

penggunaan ejaan bahasa Inggris, penulisan huruf kapital dan tanda baca,.

Menurut Gie (1992:33--36) ada tiga asas utama dalam keterampilan

menulis, yaitu kejelasan, keringkasan, dan ketepatan. Asas ketepatan

mengandung ketentuan bahwa setiap penulis harus menaati sepenuhnya

berbagai aturan dan ketentuan tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan

kelaziman pemakaian bahasa tulis yang ada. Dapat dilihat pada karangan

S28, terdapat tiga kesalahan dalam ejaan bahasa Inggris. Dalam karangan

ini juga terdapat dua kesalahan penulisan huruf kapital dan kurangnya

penggunaan tanda baca pada tiga kalimat. Salah satu contoh kesalahan

ejaan bahasa Inggris pada kalimat (4). Penulisan yang benar seharusnya

adalah “I thought the bicycle was too high for me but I tried to ride it.”

Oleh karena itu, karangan S28 masih belum mencapai nilai sesuai dengan

KKM.

Contoh Karangan S30 (menengah pada pretest)

The Worst Experience

(1)Last week, I had bad experience. there was an accident happenedto me in the morning (2)At that time I should go to school early becausethere was an exam

(3)I woke up late because my alarm clock did not ring. (4)so I hadbreakfast quickly. (5)I ran out of the house trying to get the buss, but Imissed it. (6)I wanted to take a taxi but I did not have enough money. (7)Iwas so confuse so I cried.

Page 142: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

142

(8)Luckily, I saw my friend who wanted to go to school by car.(9)Than we went to school together so I did not late. (10)That was my badexperience.

Saran perbaikan:The Worst Experience

Last week, I had bad experience. There was an accident happenedto me in the morning(.) At that time I should go to school early becausethere was an exam(.)

I woke up late because my alarm clock did not ring. So I hadbreakfast quickly. I ran out of the house trying to get the bus, but I missedit. I wanted to take a taxi but I did not have enough money. I was soconfuse so I cried.

Luckily, I saw my friend who wanted to go to school by car. Thenwe went to school together so we did not late. That was my badexperience.

Dapat dilihat pada karangan S30, terdapat dua kesalahan dalam

ejaan bahasa Inggris. Dalam karangan ini juga terdapat dua kesalahan

penulisan huruf kapital dan kurangnya penggunaan tanda baca pada dua

kalimat. Salah satu contoh kesalahan ejaan bahasa Inggris pada kalimat

(5). Penulisan yang benar seharusnya adalah “I ran out of the house trying

to get the bus, but I missed it”. Oleh karena itu, karangan S30 masih

belum mencapai nilai sesuai dengan KKM.

Contoh Karangan S16 (tertinggi pada pretest)Bad Accident in The Morning

(1)Last year when I was in Junior High School, I had a badexperience. (2)It happened on Monday morning. (3)I and my friend went toschool by motorcycle. (4)On the street there was a red car that made me soangry.

(5)While I was riding the motorcycle, there was a red car next to mymotorcycle. (6)that red car moved quickly on the street and then splashed

Page 143: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

143

dirty water on us. (7)I and my friend were shocked. (8)All of our uniformwere so dirty and wet. (9)At that time we were so angry with the driver.

(10)When we arrived at school (,) we almost late. (11)then we cleanedour uniform and washed our face. (12)We felt our experience on that daywas our bad experience (.)

Pada karangan S16 di atas tidak ditemukan kesalahan dalam

penggunaan ejaan bahasa inggris. Namun, ditemukan dua kesalahan dalam

penulisan tanda baca dan dua kesalahan dalam penulisan huruf kapital

pada karangan tersebut. Kesalahan yang dimaksud, pada kalimat (6) dan

pada kalimat (11). Penulisan huruf kapital yang benar pada awal kalimat

tersebut seharusnya adalah “That red car...” dan “Then we cleaned...”

Oleh karena itu, karangan S16 memperoleh nilai yang tidak jauh berbeda

dari tahap pretest.

Tabel 4.19 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek MekanikNo Kesalahan pada huruf kapital

atau tanda bacaKesalahan pada ejaan

1 (S06) I went to School by motorcycle.Saran perbaikan:I went to school by motorcycle.

(S13) I cried because I was afreid.Saran perbaikan:I cried because I was afraid.

2 (S36) My Grandmother lives in Gianyar.Saran perbaikan:My grandmother lives in Gianyar.

(S09) I was shocked because I loss my bag.Saran perbaikan:I was shocked because I lost my bag.

3 (S22) My brother gave me shoesbag and T-Shirt.Saran perbaikan:My brother gave me shoes (,) bag (,)and T-Shirt

(S27) That was the worsted day in my life.Saran perbaikan:That was the worst day in my life.

Page 144: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

144

4.3.2 Analisis Hasil Posttest Experimental Group

Posttest diberikan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa kelas

X.7SMAN 1 Sukawati dalam aspek menulis karangan narasi. Tes dilakukan dalam

bentuk penugasan membuat karangan dengan tema Bad Experience. Posttest

dilaksanakan pada Sabtu, 12 September 2015 yang diikuti oleh 37 orang siswa.

Dalam proses kegiatan pembelajaran, penulis bertindak sebagai pengamat dan

menuliskan hasil pengamatan pada lembar observasi yang telah disiapkan.

Hasil karangan siswa ini dianalisis berdasarkan lima aspek penilaian

yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, yaitu aspek isi, organisasi, kosakata,

tata bahasa, dan mekanik. Hasil karangan siswa secara kuantitatif dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.20 Hasil Posttest Siswa Kelas X.7 (Experimental Group)

No NamaSiswa

Judul Karangan Aspek Penilaian SkorA B C D E

1 S01 Went to Kober DevilNoodle

21 28 12 15 4 80

2 S02 My Bad Experience 20 28 13 15 3 793 S03 My Bad Holiday 22 27 12 14 4 794 S04 Unexpected Accident 21 27 11 15 3 775 S05 Fell off my motorcycle 22 29 13 16 4 846 S06 When I Lost in The Bali

Carnival23 30 16 16 4 89

7 S07 Felling from motorcross 22 26 13 15 4 758 S08 The Worst Experience

That I Never Forget22 26 16 17 4 85

9 S09 My Bad Memory 21 27 12 13 4 7710 S10 Lost My Money 22 29 13 15 4 8011 S11 The Worst Vacation at 20 28 12 15 4 79

Page 145: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

145

Bedugul12 S12 The Naughty Girl and

Guava Tree22 29 16 17 4 87

13 S13 Went to Papua 21 28 13 15 4 8114 S14 My Bad Morning 20 27 12 14 4 7715 S15 My Bestfriend and My

First Love21 28 12 16 4 81

16 S16 When I alone at Home 20 28 11 14 4 7717 S17 When I Got a

Stomachache21 29 12 16 4 86

18 S18 The Bad Morning that IEver Had

22 30 13 15 4 84

19 S19 When I Woke Up Late 21 27 14 16 4 82

20 S20 My Bad Moment 21 28 12 15 4 8021 S21 Went to Sorong 20 25 11 16 3 7522 S22 My Bad Experience 21 27 14 15 4 8123 S23 My Ex-Girlfriend 22 27 14 15 4 8224 S24 Went to My Grandmas

House20 26 12 15 4 77

25 S25 I Lost My Girlfriend 21 25 11 16 4 7726 S26 When I Fell off My

Motorbike23 28 12 15 4 82

27 S27 When I Missed MyFamily

23 26 12 15 4 79

28 S28 The Worst KiteCompetition

22 28 13 15 4 82

30 S31 My Racing Muffler 20 26 12 15 4 7731 S32 Sleep, and have a nice

dream23 28 14 15 4 84

32 S33 My Broken Tire 22 28 15 14 4 8333 S34 Motorcycle tire leaked 19 25 11 15 4 7534 S35 When I Lost My Money 22 29 12 16 4 8335 S36 Holiday 21 27 16 15 4 8336 S37 Fell off My Motorbike 21 26 12 14 4 7537 S38 Very Bad Experience 22 28 13 15 4 8238 S01 Bad Experience at the

Supermarket23 28 12 15 4 80

Jumlah tiap aspek penilaian 785 1014 465 559 145 2987Rata-rata tiap aspek penilaian 21,2 27,4 12,5 15,1 3,9 80,7Rata-rata kelas 80,7Nilai tertingggi 89Nilai terendah 75

Keterangan: (A)Isi, (B) Organisasi, (C) Kosakata, (D)Tata Bahasa, (E)Mekanik

Page 146: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

146

Berdasarkan hasil posttest yang dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata siswa dalam menulis narasi adalah 80,7. Nilai tertinggi siswa menulis

narasi adalah 89 yang mampu diraih oleh 1 orang siswa, kemudian ada 26 orang

siswa yang mampu mencapai KKM dengan nilai antara 78 sampai dengan 88.

Nilai terendah pada posttest ini adalah 75 yang diperoleh oleh 7 orang siswa. Ada

27 orang siswa dalam posttest yang mampu memenuhi nilai KKM sedangkan 10

siswa lainnya belum mencapai nilai KKM. Nilai rata-rata tersebut menandakan

bahwa pada posttest di experimental group terjadi peningkatan sebesar 10,8 dari

pretest.

Penilaian pada penulisan karangan narasi dapat dilakukan dengan

menggunakan indikator penilaian yang diadaptasi dari Nurgiyantoro (2009:307--

308) yang membagi kriteria penilaian menjadi isi, organisasi, kosakata, tata

bahasa, dan mekanik. Berikut ini dideskripsikan hasil kemampuan akhir siswa

dalam menulis karangan narasi pada setiap aspek penilaian.

1) Aspek IsiPada tahap pretest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek

ini sebesar 21,2. Sebagai contoh, dipaparkan tiga karangan siswa

experimental group untuk dianalisis berdasarkan aspek isi. Kedua

karangan ini diambil sebagai pembanding dari S11 (siswa dengan nilai

terendah pada pretest), S30 (siswa dengan nilai menengah pada pretest)

dan S06 (siswa dengan nilai tertinggi pada pretest)

Contoh Karangan S11 (terendah pada pretest)

The Worst Vacation at Bedugul

Page 147: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

147

(1)Last month I had a very bad experience. (2)That happened onSunday morning when I and my family went to Bedugul. (3)We went thereby a car. (4)There were six people on the car.(5)We went to Bedugul at 07.00a.m.

(6)When we arrived at Bedugul, we went to Kebun Raya Bedugul.(7)My father parked the car in front of the gate. (8)Then the worker in frontof the gate told us to buy some tickets. (9)My father wanted to pay thetickets but he forgot to bring his wallet! (10)I and my family were soconfuse. (11)We did not bring enough money.(12)I was so embarrassed at thattime.

(13)Then my father decided to go to the ATM near the market. (14)Hetook some money so he could pay the ticket. (15)Then I and my family couldenter Kebun Raya Bedugul.(16)That was my bad experience.

Berdasarkan rubrik penilaian, diketahui bahwa aspek isi terdiri atas

tiga komponen pendukung, yaitu kesesuaian isi tulisan dengan topik dan

mind mapping, kesesuaian judul dengan isi karangan, dan unsur narasi

yang ada dalam cerita. Nurgiyantoro (2009:306) menyatakan bahwa unsur

utama yang dinilai dalam suatu karangan narasi adalah kualitas isi

karangan. Di pihak lain Hernowo (2003:12) mengemukakan bahwa mind

mapping atau pemetaan pikiran merupakan cara kreatif bagi tiap pelajar

untuk menghasilkan gagasan, mencatat apa yang dipelajari, atau

merencanakan tugas baru. Pemetaan pikiran merupakan cara yang sangat

baik untuk menghasilkan dan menata gagasan sebelum mulai menulis.

Dapat dilihat pada karangan S11, isi karangan ini telah sesuai dengan topik

dan mind mapping yang telah dibuat sebelumnya. Topik dalam karangan

ini adalah Bad Experience dan isi karangan ini menceritakan pengalaman

yang buruk ketika penulis dan keluarganya pergi ke Kebun Raya Bedugul.

Judul yang digunakan dalam karangan ini adalah “The Worst Vacation on

Bedugul” cukup spesifik dalam mencerminkan isi karangan tersebut.

Page 148: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

148

Keraf (2007:148) mengemukakan bahwa ada empat unsur yang

terkandung dalam karangan narasi, yaitu alur, penokohan, latar dan sudut

pandang. Dapat dilihat pada karangan S11 ini, keempat unsur narasi

tersebut telah terpenuhi. Alur karangan ini telah sesuai dengan urutan

waktu, sedangkan latar dalam karangan ini adalah peristiwa yang terjadi

pada hari Minggu di Kebun Raya Bedugul.Menurut Keraf (2007:191), sudut pandang adalah bagaimana fungsi

seorang pengisah (narator) dalam sebuah narasi. Dalam cerita ini penulis

mengambil sudut pandang orang pertama, yaitu narator menceritakan

perbuatan atau tindak tanduk yang melibatkan dirinya. Jadi, penulis adalah

tokoh utama dalam karangan ini. Penggunaan mind mapping sangat

membantu dalam pengembangan isi karangan ini. Pada mind mapping

yang dibuat telah dicantumkan dengan jelas unsur narasi yang ada dalam

karangan meliputi alur, penokohan, latar dan sudut pandang beserta

dengan informasi penting lainnya. Oleh karena itu, karangan S11 pada

posttest ini memperoleh nilai lebih baik dibandingkan dengan pretest.

Contoh Karangan S30 (menengah)My Racing Muffler

(1)Last Sunday, I had a bad experience. (2)At that time, I went to myfriend’s house in Sanur. (3)I went there to return some books to my friend,Dito.

(4)On the road, there was a police drove motorcycle beside me.(5)Suddenly the police commanded me to stop and wanted to bring mymotorcycle to the police office. (6)I was scared so I stop my motorcycle.(7)The police explained that I used a racing muffler, that is why he shouldbrought my motorcycle to the office. (8)I was confuse, because I didn’tbring my driving license. (9)I called my father and told him that I was in thepolice office.

(10)Few minutes later, my father came to the police office. (11)He paidRp.300.000 as the replacement of the motorcycle. (12)My father was angry

Page 149: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

149

with me and he did not allow me to use muffler racing anymore. (13)Thatwas my bad experience.

Dapat dilihat pada karangan S30, isi karangan ini telah sesuai

dengan topik dan mind mapping yang telah dibuat sebelumnya. Topik

dalam karangan ini adalah Bad Experience dan isi karangan ini

menceritakan pengalaman yang buruk ketika penulis sedang mengendarai

sepeda motor. Judul yang digunakan dalam karangan ini adalah “My

Racing Muffler” cukup spesifik dalam mencerminkan isi karangan

tersebut. Ada empat unsur yang terkandung dalam karangan narasi, yaitu

alur, penokohan, latar dan sudut pandang (Keraf, 2007:148) . Dapat dilihat

pada karangan S30 ini, keempat unsur narasi tersebut telah terpenuhi. Alur

karangan ini telah sesuai dengan urutan waktu, sedangkan latar dalam

karangan ini adalah peristiwa yang terjadi pada hari Minggu di daerah

Sanur.

Menurut Alwasilah (2005: 119), karangan narasi terdiri dari

beberapa unsur, antara lain alur cerita, latar, penokohan, dan sudut

pandang. Sejalan dengan pendapat tersebut, penggunaan mind mapping

sangat membantu dalam mengembangkan isi karangan sesuai dengan

unsur karangan tersebut. Dengan penggunaan mind mapping tersebut,

semua unsur narasi dan informasi lainnya dapat dicantumkan dalam

karangan ini tanpa ada yang terlupakan. Dalam karangan S30 ini alur

cerita telah dipaparkan sesuai dengan urutan dalam cerita tersebut. Unsur

narasi yang lain, seperti penokohan, latar, dan sudut pandang pun telah

Page 150: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

150

terpenuhi dalam karangan ini. Latar cerita ini adalah hari Minggu di daerah

Sanur. Dari penokohan dan sudut pandang dapat dilihat bahwa penulis

mengambil sudut pandang orang pertama, yaitu penulis sebagai tokoh

utama menceritakan perbuatan atau tindak tanduk yang melibatkan dirinya

sendiri. Oleh karena itu, dengan adanya penggunaan mind mapping,

karangan S30 ini memperoleh nilai posttest yang lebih tinggi dibandingkan

dengan nilai pretest sekaligus melampaui nilai KKM.

Contoh Karangan S06 (tertinggi pada pretest)When I Lost in The Bali Carnival

(1)When I was a kid, I had a very bad experience. (2)It happenedwhen I was six years old. (3)At that time, my parents and I went to ArtCentre in Denpasar. (4)When we arrived there, we saw many intrestingperformances. (5)I still remembered when my father took me to see TheBarong Dance. (6)I was so happy because it was my first time to see theshow.

(7)After walked around we were so tired. (8)We took a rest at the foodcourt. (9)When my parents were eating, I went alone to see the clown. (10)Ifollowed the clown until I realized that I got lost. (11)I tried to find myparents and went back to the food court, but my parents were no longer inthere. (12)I was so confused and scared. (13)Then I cried because I wasafraid if they already left me alone.

(14)When I cried, someone came to me. (15)Then he took me to thesecurity post. (16)I met my parents there. (17)They looked so panic, and mymother cried. (18)I was so happy because I could met my parents again.(19)We also very grateful to the man who helped me even though I did notknow his name. (20)That was the worst experience I ever had.

Alwasilah (2005:112) menyatakan bahwa topik berarti pokok

pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu artikel.

Kesesuaian isi dengan topik karangan sangat penting dalam suatu tulisan

narasi. Sejalan dengan hal tersebut, Buzan (2008:9) mengemukakan bahwa

mind mapping merupakan suatu cara memetakan sebuah informasi yang

Page 151: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

151

digambarkan ke dalam bentuk cabang-cabang pikiran dengan berbagai

imajinasi kreatif. Lebih lanjut Buzan (2008:127) menyatakan bahwa salah

satu manfaat penggunaan mind mapping adalah topik dapat terdefinisi

secara sangat jelas karena dicantumkan di tengah gambar. Pada karangan

S06 di atas, isi karangan ini telah sesuai dengan topik dan mind mapping

yang ditentukan. Topik dalam karangan adalah Bad Experience dan isi

karangan ini menceritakan pengalaman yang buruk ketika penulis

berkunjung ke Art Centre. Judul yang digunakan “The Worst Day in My

Life” sudah lebih spesifik dan sesuai dengan isi karangan.

Karangan narasi terdiri dari beberapa unsur, antara lain alur cerita,

latar, penokohan, dan sudut pandang. Sejalan dengan pendapat tersebut,

penggunaan mind mapping sangat membantu dalam mengembangkan isi

karangan sesuai dengan unsur karangan tersebut. Buzan (2008:15)

mengemukakan bahwa poin penting yang tercantum dalam mind mapping

tersebut menggunakan 5WH (what, why, where, when, who dan how).

Dengan penggunaan mind mapping tersebut, semua unsur narasi dan

informasi lainnya dapat dicantumkan dalam karangan ini tanpa ada yang

terlupakan. Dalam karangan S06 ini alur cerita telah dipaparkan dengan

jelas sesuai dengan urutan dalam cerita tersebut. Unsur narasi yang lain,

seperti penokohan, latar, dan sudut pandang pun telah terpenuhi dalam

karangan ini. Latar cerita ini adalah ketika penulis berusia enam tahun di

Art Centre. Dari penokohan dan sudut pandang dapat dilihat bahwa

penulis mengambil sudut pandang orang pertama, yaitu penulis sebagai

Page 152: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

152

tokoh utama menceritakan perbuatan atau tindak tanduk yang melibatkan

dirinya sendiri. Oleh karena itu, dengan adanya penggunaan mind

mapping, karangan S06 ini memperoleh nilai posttest yang lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai pretest sekaligus melampaui nilai KKM.

Tabel 4.21 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek Isi

No Kesesuaian Isi denganTopik

Kesesuaian Isidengan Judul

Unsur Narasi

1 Pengembangan isi tulisan sudah sesuai dengan topik dan peta pikiran

Contoh:(S28) menulis karangandengan judul “The Worst Kite Competition” yang menceritakan pengalaman buruk saat mengikuti lomba layang-layang beserta mind mappingyang sesuai dengan topik tersebut

Judul kurang spesifik sehingga belum mencerminkan isi karangan

Contoh: (S23) Judul karangan “My Ex-Girlfriend” seharusnya bisa diganti menjadi “My Bestfriend Stole My Girlfriend” sehingga dapat mencerminkan isi cerita

Unsur narasi lengkapdan pemaparannya jelas

Contoh:(S8, S12, S19, S28, S30) mencantumkan dengan jelas dan tepat aspek alur, penokohan, latar, dansudut pandang dalamkarangannya

2 Pengembangan isi tulisan kurang sesuai dengan topik dan peta pikiran

(Tidak ditemukan dalam karangan)

Judul hanya mengambil dari topik dan digunakan oleh lebih dari satu siswa

Contoh:(S2 dan S22) menggunakan judul yang sama, yaitu “My Bad Experience”

Unsur narasi kurang lengkap, ada unsur yang tidak termuat dalam karangan

(Tidak ditemukan dalam karangan)

2) Aspek OrganisasiPada tahap posttest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek

ini sebesar 27,4. Sebagai contoh, dipaparkan tiga karangan siswa

Page 153: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

153

experimental group untuk dianalisis berdasarkan aspek isi. Kedua

karangan ini diambil sebagai pembanding dari S38 (siswa dengan nilai

terendah pada pretest) , S13 (siswa dengan nilai menengah pada pretest)

dan S12 (siswa dengan nilai tertinggi pada pretest)

Contoh Karangan S38 (terendah pada pretest) Bad Experience at the Supermarket Judul

(1)When I was eight years old, I had a bad experience. (2)One daymy mother asked me to buy some flour at the market. (3)I did not want to gobecause I wanted to watch TV. (4)But my mother was angry with me.

Orientation(5)So I went to the market to buy some flour. (6)I went there by

bicycle. (7)When I arrived at the supermarket, I took 2 kilograms of flourthen I brought it to the cashier. (8)At the cashier, when I wanted to pay Icould not find my money. (9)Then I remembered that I forgot to took themoney in the kitchen. (10)I was so confused then I told to the cashier that Iforgot to bring my money. (11)I felt so shy when I went home.

Complication(12)When I arrived at home, my mother suddenly came and gave me

some money. (13)She told me that I should go back to the supermarket againto buy flour. (14)I did not want to go because I felt so embarrassed but mymother did not want to know. (15)That was my bad experience when I was akid. Resolution

Berdasarkan rubrik penilaian, diketahui bahwa aspek organisasi

terdiri atas tiga komponen pendukung yaitu organisasi penulisan secara

umum, bagian-bagian karangan, serta aspek kohesi dan koherensi.

Alwasilah (2005:119) menyatakan bahwa sebuah karangan narasi dapat

dianalisis dari berbagai komponen yang mendukungnya. Komponen umum

yang dapat diidentifikasi dari sebuah karangan narasi adalah pendahuluan,

konteks, waktu kejadian, tempat kejadian, konflik, kejadian atau peristiwa,

dan solusi. Dapat dilihat pada karangan S38, organisasi penulisan karangan

Page 154: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

154

ini sudah mencantumkan bagian orientation, complication, dan resolution.

Penggunaan mind mapping juga sangat membantu dalam organisasi

penulisan karangan ini. Artinya bagian-bagian yang akan dicantumkan

dalam karangan ini, seperti orientation, complication, dan resolution telah

dipaparkan dengan jelas pada mind mapping. Di pihak lain kohesi

merupakan keserasian hubungan antara unsur yang satu dan unsur yang

lain dalam wacana, sedangkan koherensi adalah pengaturan kenyataan dan

gagasan, fakta dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah

dipahami pesan yang dikandungnya (Halliday dan Hasan, 1976:97). Lebih

lanjut Halliday dan Hasan (1979:226) menyatakan bahwa conjunction

adalah hubungan dua unsur bahasa, baik antarklausa, antarkalimat,

maupun antarparagraf dengan menggunakan perangkat atau penghubung.

Aspek kohesi dan koherensi berupa additive conjunction dalam karangan

ini tampak pada kalimat (12). Kata and dalam kalimat tersebut

menghubungkan dua unsur yang memiliki status yang sama dalam kalimat.

Oleh karena itu, karangan S38 memperoleh nilai yang lebih tinggi pada

posttest.

Contoh Karangan S13 (menengah pada pretest)Went to Papua Judul

()1)Five years ago, Me and my family went to Papua. (2)We wentthere to visit my uncle. (3)When we arrived in the harbour, the situation wasvery crowded. (4)Then we continued the trip to my uncle’s house in Sorong.

Orientation(5)When we passed the jungle near the village, suddenly a goat went

across the road and we hit it. (6)The car was broken and then me and my

Page 155: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

155

brother should push the car into the nearest lodging. (7)After that we stayedin that lodging and repaired the car. (8)I was so tired and hungry, but thereataurant already closed so we didn’t eat anything

Complication(9)In the morning we continued the journey about 8 hours. (10)Then

in the afternoon we arrived at my uncle’s house. (11)That was the worstexperience that I ever had. Resolution

Pada karangan S13 di atas terdapat orientasi penulisan yang sudah

terstruktur dengan baik. Dalam karangan ini terdapat tiga paragraf yang

terdiri atas orientation, resolution, dan complication. Penggunaan metode

mind mapping di sini juga sangat bermanfaat dalam menyusun organisasi

penulisan karangan. Sejalan dengan pendapat Hernowo (2003:12) bahwa

mind mapping merupakan cara yang baik untuk menghasilkan dan menata

gagasan sebelum mulai menulis. Dengan demikian, organisasi penulisan

karangan ini tertata dengan sistematis sesuai dengan jalan ceritanya.

Di pihak lain kohesi merupakan keserasian hubungan antara unsur

yang satu dan unsur yang lain dalam wacana, sedangkan koherensi adalah

pengaturan kenyataan dan gagasan, fakta dan ide menjadi suatu untaian

yang logis sehingga mudah dipahami pesan yang dikandungnya (Halliday

dan Hasan, 1976:97). Halliday dan Hasan (1979:226) mengemukakan

bahwa conjunction dapat diartikan sebagai hubungan dua unsur bahasa,

baik antarklausa, antarkalimat, maupun antarparagraf dengan

menggunakan perangkat atau penghubung. Dalam karangan ini tampak

penggunaan aspek kohesi dan koherensi berupa additive conjunction, pada

kalimat (1). Kata and dalam kalimat tersebut menghubungkan dua unsur

Page 156: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

156

yang memiliki status yang sama dalam kalimat. Oleh karena itu, karangan

S13 memperoleh nilai yang lebih tinggi pada posttest.

Contoh Karangan S12 (tertinggi pada pretest) The Naughty Girl and The Guava Tree Judul

(1)When I was a kid, I was a naughty girl.(2)I like running andclimbing the tree with all my friends. (3)I also I really liked to break therules. (4)My mother always angry with me if I did something bad. (5)But Ijust ignored her and did whatever I wanted. Orientation

(6)Until one day, I and my friend played under the guava tree infront of my house. (7)I saw so many guava on the tree and I also wanted toeat them. (8)So I decided to climb the tree. (9)But unfortunately, my footslipped when I step the branch of the tree and then I fell down. (10)My handand my knee was hurt so I cried. Complication

(11)I was so lucky that my mother still at home. (12)My mother camewhen she heard me cry. (13)She helped me and treated my hand when Icried. (14)My mother was so angry with me and she punished me. (15)She didnot allow me to play outside for a week. (16)That was the worst experiencethat I have ever had. Resolution

Keraf (2007:150) mengemukakan bahwa karangan narasi dapat

dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, perkembangan,

dan penutup. Pada karangan S12 di atas terdapat orientasi penulisan yang

sudah terstruktur dengan baik. Dalam karangan ini terdapat tiga paragraf

yang terdiri atas orientation, resolution, dan complication. Penggunaan

metode mind mapping di sini sangat bermanfaat dalam menyusun

organisasi penulisan karangan. Di mana mind mapping merupakan cara

yang sangat baik untuk menghasilkan dan menata gagasan sebelum mulai

menulis (Hernowo, 2003:12). Selain itu, dalam karangan ini juga terdapat

aspek kohesi dan koherensi yang tepat.

Page 157: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

157

Menurut pendapat Halliday dan Hasan (2007:131), reference

adalah sebuah hubungan antarmakna dalam sistem linguistik, yang

berkenaan dengan hubungan antara sebuah unsur wacana dan sebuah unsur

yang terletak sebelum atau sesudahnya di dalam wacana. Salah satu contoh

aspek kohesi gramatikal berupa personal reference tampak dalam kalimat

(14). Kata she pada kalimat di atas mengacu pada orang ketiga yang

sedang dibicarakan, yaitu my mother yang telah disebutkan di awal

kalimat. Dalam kalimat ini juga ditemukan beberapa peranti kohesi lain,

seperti additive conjunction dan temporal conjunction. Oleh karena itu,

karangan S12 memperoleh nilai yang lebih tinggi pada tahap posttest.

Tabel 4.22 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek OrganisasiNo Bagian-bagian karangan Kohesi dan Koherensi dalam karangan1 Karangan terdiri atas tiga

paragraf walaupun kurang sistematis

Contoh:(S14, S17, S32, S35) Karangan terdiri atas orientation, complication, dan resolution walaupun pemaparan masih sederhana

Ada penggunaan conjunction di dalam karangan walaupun masih sederhana.

Contoh:(S02) I and my friend went to school together.

2 Karangan hanya terdiri atas dua paragraf(Tidak ditemukan dalam karangan)

Ada kesalahan dalam penggunaan personal reference di dalam karangan

Contoh: (S01) My mother was angry with me, he did not give me money.Saran perbaikan:My mother was angry with me, she did not give me money.

Page 158: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

158

3 Karangan hanya terdiri atas satu paragraf

(Tidak ditemukan dalam karangan)

Tidak ada penggunaan conjunction di dalam karangan

Contoh:(S22)I did not bring money unfortunatelyI was so thirsty.Saran perbaikan:I did not bring money but unfortunately Iwas so thirsty.

3) Aspek KosakataPada tahap posttest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek

ini sebesar 12,5. Sebagai contoh, dipaparkan tiga karangan siswa

experimental group pada posttest untuk dianalisis berdasarkan aspek isi.

Kedua karangan ini diambil sebagai pembanding dari S01 (siswa dengan

nilai terendah pada pretest) dan S19 (siswa dengan nilai tertinggi pada

pretest).

Contoh Karangan S01 (terendah pada pretest)Went to Kober Devil Noodle

(1)Last week I had a very bad experience. (2)I went to Kober DevilNoodle with my friend. (3)We went there by motorcycle. (4)Kober NodleDevil is located near my house in Batubulan.

(5)When I and my friend arrived there, we ordered our favouritemenu. (6)We waited about 40 minutes because there were many people whowanted to eat there. (7)When our menu came, we ate that. (8)The noodle wasso delicious. (9)After eating the noodle we went home. (10)At home I feltthere was something wrong with my stomach. (11)I felt pain in my stomatchthen I was vomited. (12)I cried because the pain is too strong and I couldnot hold it. (13)Then I called my mother.

(14)Then I went to a hospital with my mother. (15)The doctorexamined me and gave me medicine. (16)Then the doctor said that I get astomachache because the noodle is too hot. (17)He did not allow me to eatthat noodle again.

Page 159: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

159

Berdasarkan rubrik penilaian yang digunakan, diketahui bahwa

aspek kosakata terdiri atas dua komponen pendukung, yaitu penguasaan

kosakata secara umum serta kesalahan dalam pemilihan dan penggunaan

kosakata. Dapat dilihat pada karangan S01, secara umum penguasaan

kosakata yang digunakan sudah lebih baik. Yule (2010:83) menyatakan

bahwa preposition adalah kata-kata (at, in, on, near, with, without) yang

digunakan dengan nomina dalam frasa untuk memberikankan informasi

tentang waktu (at five o’clock, in the morning), tempat (on the table, near

the window), dan lainnya (with a knife, without a thought) termasuk aksi

dan benda. Salah satu contoh penggunaan preposition yang benar adalah

pada kalimat (4). Kata in dalam kalimat tersebut merupakan contoh

penggunaan preposition yang benar. Selain itu dalam karangan ini tidak

ditemukan adanya kesalahan, baik dalam penggunaan maupun pemilihan

kosakata. Oleh karena itu, karangan S01 mencapai nilai yang lebih tinggi

pada tahap posttest.

Contoh Karangan S20 (menengah pada pretest)

A Really Bad Day

(1)One day when I was in Primary School, I had a really bad day.(2)It’s all started because my parents were having a hard time goingthrough their divorce.

(3)While I was in math class, a student kept on talking to the personbehind me. (4)But everytime the teacher heard a noise I was the one whogot blamed. (5)Finally I told the teacher that I were not the one that wastalking, but she did not believe me and sent me down to the principal’soffice.

Page 160: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

160

(6)I explained to the principal that I did not make a noise. (7)Luckily,the principal could understand and allowed me to go back to myclassroom. (8)That wa the experience that I will never forget.

Pada karangan S20 penguasaan kosakata sudah lebih baik.

Pemilihan kosakata yang digunakan pun lebih luas dan bervariasi.

Adjective adalah kata-kata yang umumnya digunakan untuk menerangkan

noun atau pronoun yang dapat berupa orang, tempat, binatang, benda atau

konsep abstrak d untuk memberikankan informasi tambahan tentang benda

yang dirujuknya seperti misalnya happy people, large objects, a strange

experience (Yule, 2010:83). Contoh penggunaan adjective dalam karangan

ini adalah pada kalimat (7). Kata lucky dalam kalimat tersebut merupakan

contoh penggunaan adjective yang benar. Pada karangan ini juga tidak

ditemukan adanya kesalahan, baik dalam pemilihan maupun penggunaan

kosakata. Oleh karena itu, karangan S20 ini memperoleh nilai yang lebih

tinggi pada tahap posttest.

Contoh Karangan S19 (tertinggi pada pretest)When I Woke Up Late

(1)I had a very bad experience. (2)It happened last week on Mondaymorning. (3)That day there was a flag ceremony at my school. (4)I should bethere before 07.00 a.m. because the flag ceremony would begin at 07.15a.m.

(5)Unfortunately, I woke up late because my alarm clock did notring. (6)I woke up quickly and had a shower in hurry. (7)Then I went toschool by motorcycle. (8)I was rode my motorbike so fast. (9)On the street Ipassed the traffic light. (10)I failed to stop when the light was red.

Page 161: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

161

(11)Suddenly a policeman overtook me and told me to stop. (12)He wanted tosee my driving license but I forgot to bring it. (13)The police was so angryand did not allow me to go.(14)He also gave me the traffic ticket and toldme that he would confiscated my driving license.

(15)I was so confused so I called my father and told him to come.(16)My father came and brought my driving license, so I could give it to thepolice. (17)But my father also angry with me because he was late for workbecause of me. (18)I was also late and I did not go to school. (19)That wasthe worst day in my life.

Pada karangan S19 penguasaan kosakata sudah lebih baik.

Pemilihan kosakata yang digunakan pun lebih luas dan bervariasi. Seperti

yang dikemukakan oleh Yule (2010:83) pada pembahasan sebelumnya

bahwa adjective adalah kata-kata yang umumnya digunakan dengan

nomina untuk memberikankan informasi tambahan tentang benda yang

dirujuknya. Contoh penggunaan adjective dalam karangan ini adalah pada

kalimat (13). Kata angry dalam kalimat tersebut merupakan contoh

penggunaan adjective yang benar. Selain itu, pada karangan ini tidak

ditemukan adanya kesalahan, baik dalam pemilihan maupun penggunaan

kosakata. Oleh karena itu, karangan S20 ini memperoleh nilai yang lebih

tinggi pada tahap posttest.

Tabel 4.23 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek KosakataNo Kesalahan pemilihan kosakata Saran perbaikan1 (S30) I bought instant woodles

and milk.I bought instant noodles andmilk.

2 (S36) I was angry because thedriver kidding to me.

I was angry because the driverlied to me.

3 (S17) At that time I got stomachillness.

At that time I got stomachache.

Page 162: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

162

4) Aspek Tata BahasaPada tahap posttest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek

ini sebesar 15,1. Adapun perbandingan hasil karangan siswa ini diambil

dari S15 (siswa dengan nilai terendah pada pretest), S23 (siswa dengan

nilai menengah pada pretest) dan S08 (siswa dengan nilai tertinggi pada

pretest)

Contoh Karangan S15 (terendah pada pretest)

My Bestfriend and my First Love

(1)I had a very bad experience. (2)It happened last month. (3)At thattime I had a broken heart. (4)I fell in love with my classmate, Mita. (5)She isso smart and beautiful. (6)Everytime I saw her, I always smile because shewas my first love.

(7)I really loved her so I told her about my feeling. (8)Unfortunately,she said that she just wanted to be my friend and no more than that. (9)Shedid not love me back. (10)I was so sad at that time but we still be friend.(11)But one day I saw my bestfriend Dika was hugging her. (12)I was so sadaftter I knew that my bestfriend loved her too. (13)I thought that mybestfriend had lied to me.

(14)One day Dika came to me and said that he did not want to breakour friendship. (15)He decided to leave Mita because he did not want tohurt me. (16)Finally I and Dika forgot about that girl. (17)That was my badexperience about love.

Berdasarkan rubrik penilaian, diketahui bahwa aspek tata bahasa

terdiri atas dua komponen pendukung, yaitu penguasaan tata bahasa serta

pemahaman terhadap kalimat. Menurut Yule (2010:83) tata bahasa adalah

proses menggambarkan struktur frasa dan kalimat sedemikian rupa semua

unsur tata bahasa dalam suatu bahasa dan mengatur urutan nontata bahasa.

Beahaqi (2009:37) menyatakan bahwa pola did + present verb digunakan

untuk memberikankan tekanan dalam kalimat, seperti dalam kalimat “I

did pass the examination even though I didn’t study hard.” Salah satu

Page 163: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

163

contoh penggunaan pola tersebut dalam karangan ini adalah pada kalimat

(9). Kata did pada kalimat tersebut memberikankan penekanan bahwa

subjek she yang dimaksud tidak mencintai objek me dalam karangan

tersebut.

Menurut Leech (2006:119), verbs berasal dari bahasa Latin verbun

yang berarti ”kata” dalam arti melakukan atau memiliki. Verbs dapat

dibagi menjadi dua jenis, yaitu regular dan irregular verb. Salah satu

contoh penggunaan irregular verb adalah pada kalimat (4). Kata felt (verb

2) dalam kalimat tersebut merupakan bentuk irregular verb yang berasal

dari kata fall (verb 1). Dapat dilihat pada karangan S15, penguasaan tata

bahasa bahasa secara umum dan pemahaman terhadap kalimat sudah baik.

Dalam karangan ini juga tidak ditemukan kesalahan tata bahasa. Oleh

karena itu, karangan S15 mencapai nilai yang lebih tinggi pada posttest.

Contoh Karangan S23 (menengah pada pretest)

Study Tour

(1)Four years ago, I had a bad experience in my life. (2)It was when Ihad a study tour with my friend to Java. (3)We went there by an aeroplaneand stayed there for 7 days.

(4)In the evening we arrived at the hotel in Jakarta. (5)I had somebad feeling because the hotel seemed so weird and mysterious. (6)Some ofmy friends were also felt the same. (7)At night, I suddenly woke up. (8)I hada scary nightmare about that hotel and saw many bad things about myroom. (9)I was so scared and couldn’t sleep again.

(10)In the morning we continued our trip to Bandung. (11)There weresome weird incidents after we left the hotel. (12)So we had prayed together

Page 164: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

164

before we continued our trip. (13)That was the experience that I will \neverforget.

Menurut Dykes (2007:62), adverb of time adalah kata keterangan

yang menerangkan kapan waktu kejadian terjadi. Contoh penggunaan

adverb of time adalah pada kalimat (1). Kata four years ago pada kalimat

tersebut merupakan contoh penggunaan adverb of time yang menjelaskan

keterangan waktu yang lampau sesuai dengan pola kalimat dalam past

tense. Leech (2006:119) menyatakan bahwa verbs berasal dari bahasa

Latin verbun yang berarti ”kata” dalam arti melakukan atau memiliki. Ada

dua jenis verb, yaitu regular dan irregular verb. Salah satu contoh

penggunaan irregular verb dalam karangan ini adalah pada kalimat (3).

Kata went (verb 2) dalam kalimat tersebut merupakan bentuk irregular

verb yang berasal dari kata go (verb 1). Pada karangan S23 dapat dilihat

bahwa penguasaan tata bahasa bahasa secara umum dan pemahaman

terhadap kalimat sudah baik. Oleh karena itu, karangan S15 mencapai nilai

yang lebih tinggi pada posttest.

Contoh Karangan S08 (tertinggi pada pretest)The Worst Experience That I Never Forget

(1)Last year, when I was in Junior High School, I had a very badexperience. (2)That day I woke up late because my alarm clock did notring. (3)Then I ran into the bathroom to take a bath and after that I hadbreakfast.

(4)I went to school by motorbike. (5)I was in hurry. (6)When I arrivedat school, I rushed to the classroom but the lesson had already started.(7)So I knocked the door and asked permission to enter the class. (8)Myteacher was angry because I was late and he told me to stand up in frontof the class. (9)I should apologize to all my friend because I was late, butthe teacher did not allow me to sit in my chair. (10)So I stood up in front ofthe class until the lesson finished.

Page 165: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

165

(11)At that time I was so embarrassed. (12)After class I came to myteacher and apologized to him because I was late. (13)I promised him that Iwould not come late again.(14)That was my bad experience that I willnever forget.

Menurut Baehaqi (2009:35) past tense digunakan untuk

menyatakan peristiwa atau aktivitas yang terjadi pada masa lampau. Salah

satu contoh penggunaan past tense dalam karangan ini adalah pada kalimat

(7). Tanpa menggunakan keterangan waktu, kata kerja knocked dan asked

di atas sudah menunjukkan bahwa kalimat tesebut dalam bentuk lampau.

Sejalan dengan yang diungkapkan Dykes (2007:62) pada pembahasan

sebelumnya, adverb of time adalah kata yang menerangkan kapan waktu

kejadian terjadi. Contoh penggunaan adverb of time adalah pada kalimat

(1). Kata last year pada kalimat tersebut merupakan contoh penggunaan

adverb of time yang menjelaskan keterangan waktu yang lampau sesuai

dengan pola kalimat dalam past tense. Pada karangan S08 di atas

penguasaan tata bahasa sudah baik. Selain itu, dalam karangan ini tidak

ditemukan adanya kesalahan dalam penggunaan tata bahasa. Oleh karena

itu, karangan S12 memperoleh nilai yang lebih tinggi pada posttest.

Tabel 4.24 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek Tata BahasaNo Kesalahan Tata Bahasa Saran perbaikan1 Penggunaan past tense

Contoh: (S21) Last month i come to my uncle’s house in Sorong.

Last month i came to my uncle’s house in Sorong.

2 Penggunaan preposisiContoh: (S04) My friend live on Majapahit street number 3.

My friend live at Majapahit street number 3.

Page 166: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

166

3 Penggunaan to beContoh: (S26) We was afraid because it was already dark outside.

We ware afraid because it was already dark outside.

5) Aspek MekanikPada tahap pretest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek

ini sebesar 3,9. Adapun perbandingan hasil karangan siswa ini diambil dari

tiga karangan siswa yaitu S05 (siswa dengan nilai terendah pada pretest),

S38 (siswa dengan nilai menengah pada pretest) dan S31 (siswa dengan

nilai tertinggi pada pretest).

Contoh Karangan S05 (terendah pada pretest)

Fell off my Motorcycle

(1)I had a very bad experience.(2)It happened two months ago. (3)Onthat day I went to school with my bestfriend, Dipta. (4)Suddenly theaccident happened to me and my friend.

(5)We were on the street and I was riding my motorcycle whensuddenly someone hit my motorcycle from the back.(6)At that moment wefell off motorcycle.(7)The person who hit my motorcycle did not stop. (8)Hedid not helped me and my friend. (9)I was shocked because my arm washurt, then I cried.

(10)Then there was a man who helped me and my friend. (11)He gaveme some water and medicine.(12)After that I and my friend went hometogether. (13)That was the experience that I will never forget.

Menurut rubrik penilaian yang digunakan, aspek mekanik terdiri

atas tiga komponen pendukung, yaitu penggunaan ejaan bahasa Inggris,

penulisan huruf kapital dan tanda baca. Gie (1992:33--36) mengemukakan

bahwa ada tiga asas utama dalam keterampilan menulis, yaitu asas

kejelasan, asas keringkasan, dan asas ketepatan. Asas ketepatan

Page 167: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

167

mengandung ketentuan bahwa setiap penulis harus menaati sepenuhnya

berbagai aturan dan ketentuan tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan

kelaziman pemakaian bahasa tulis yang ada. Dapat dilihat pada karangan

S05, tidak ditemukan adanya kesalahan, baik dalam ejaan bahasa Inggris,

penulisan huruf kapital, maupun tanda baca. Oleh karena itu, karangan S05

memperoleh nilai yang lebih tinggi pada posttest.

Contoh Karangan S38 (menengah pada pretest)

Bad Experience

One day when I was in Primary School, I had a bad experience. Itstarted when my parents were going to divorce.

While I was in math class, a student kept on talking to the personbehind me. But everytime the teacher heard a noise I was the one who gotblamed. Finally I told the teacher that I were not the one that was talking,but she did not believe me and sent me down to the principal’s office(.)

(6)I explained to the principal that I did not make a noise. Luckily,the principal could understand and allowed me to go back to myclassroom. (8)That was the experience that I will never forget(.)

Menurut rubrik penilaian yang digunakan, aspek mekanik terdiri

atas tiga komponen pendukung, yaitu ejaan bahasa Inggris, penulisan

huruf kapital dan tanda baca, serta kerapian tulisan. Pada karangan S38 di

atas tidak ditemukan adanya kesalahan, baik dalam penggunaan ejaan

bahasa inggris, penulisan huruf kapital, maupun tanda baca sehingga

tulisan ini mudah dibaca dan dimengerti. Oleh karena itu, karangan S38 ini

berhasil memperoleh nilai yang lebih baik pada tahap posttest.

Contoh Karangan S31 (tertinggi pada pretest)Sleep and have a nice dream

Page 168: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

168

(1)Yesterday I had a very bad experience. (2)It happened when I wasin my classroom. (3)That day I was study chemsitry. (4)It was the lesson thatI really hated. (5)At that time the teacher was in front of the class, heexplained about the theory of atom. (6)All of my friend were listening to theteacher.

(7)The lesson was so bored and I could not understand what theteacher said. (8)I was sleepy but I did not dare to sleeep. (9)The teacher stilltalked and I could not concentrate so I fell asleep.(10)I slept about 10minutes. (11)Suddenly I woke up and looked around. (12)Then I saw theteacher stood beside me and then he said “Have a nice dream!”. (13)All myfriends were laughing. I was so embarrased.

(14)Luckily, the teacher was not angry to me. (15)He gave me solutionso I did not sleep again. (16)He told me to wash my face in the bathroomand also ate candy. (17)If I was still sleepy, he told me that I should gohome. (18)That was the worst day in my life.

Pada karangan S31 di atas tidak ditemukan adanya kesalahan, baik

dalam penggunaan ejaan bahasa inggris, penulisan huruf kapital, maupun

penulisan tanda tanda baca. sehingga tulisan ini mudah dibaca dan

dimengerti. Oleh karena itu, karangan S31 ini berhasil memperoleh nilai

yang lebih baik pada tahap posttest.

Tabel 4.25 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek MekanikNo Kesalahan pada huruf kapital

atau tanda bacaKesalahan pada ejaan

1 (S21) I was born in sorong papua.Saran perbaikan:I was born in Sorong, Papua

(S36) My friend said that he did not redy yet.Saran perbaikan:My friend said that he did not raedy yet.

2 (S02) I went to my brother’s house in uluwatu.Saran perbaikan:I went to my brother’s house in Uluwatu.

(S) We went to Gianyar by motorcicle.Saran perbaikan:We went to Gianyar by motorcycle.

3 (S04) That was my bad experienceSaran perbaikan:

(S) I forgetten to check my wallet before i went to school.Saran perbaikan:

Page 169: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

169

That was my bad experience (.) I forgot to check my wallet beforei went to school

4.3.3Hasil Kuesioner Posttest Experimental Group

Angket pascatreatment ini terdiri atas delapan soal yang disebarkan pada

37 siswa experimental group. Tujuannya adalah untuk mengetahui keberhasilan

proses yang dilakukan setelah penerapan metode mind mapping dalam menulis

karangan narasi pada posttest.

Tabel 4.26 Hasil Kuesioner Posttest Experimental Group

No Kriteria ExperimentalGroup

1 Siswa senang melakukan kegiatan menulis karangannarasi dengan metode mind mapping

91,8%

2 Metode mind mapping memudahkan siswa untukmenulis karangan narasi

89,1%

3 Metode mind mapping memudahkan siswa untukmengembangkan isi tulisan sesuai dengan topik

83,7%

4 Mentode mind mapping dapat membantu saat menuliskronologis kejadian/peristiwa secara terurut

89,1%

5 Menyusun struktur organisasi teks dan kalimat dengangramatikal yang benar merupakan hal yang mudah

75,6%

6 Menulis karangan narasi dengan metode mindmapping dapat melatih keterampilan menulis

91,8%

7 Pembelajaran menulis dengan metode mind mappingsangat menyenangkan sehingga membuat siswa

bersemangat dalam belajar

83,7%

8 Suasana kelas sangat menyenangkan dan tidakmembosankan

83,7%

Hasil dari kuesioner ini adalah sebanyak 91,8% siswa menyatakan

senang melakukan kegiatan menulis karangan narasi dengan metode mind

mapping sedangkan sekitar 8,2% siswa tidak memiliki pendapat yang sama.

Page 170: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

170

Sekitar 89,1% siswa merasa bahwa dengan diterapkannya metode mind mapping

memudahkan mereka untuk menulis karangan narasi, sedangkan 10,9% siswa

yang merasa sebaliknya. Ketika siswa diminta pendapat mengenai proses

penulisan karangan narasi, sebanyak 83,7% siswa menganggap bahwa metode

mind mapping dapat memudahkan mereka untuk mengembangkan isi tulisan

sesuai dengan topik, 89,1% siswa merasa bahwa mentode mind mapping dapat

membantu saat menulis kronologis kejadian/peristiwa secara terurut, dan 75,6%

siswa menganggap bahwa menyusun struktur organisasi teks dan kalimat dengan

gramatikal yang benar merupakan hal yang mudah. Sebaliknya, tiap-tiap

sebanyak 16,3%; 10,9%, dan 24,4% siswa tidak memiliki pendapat yang sama

terhadap pernyataan mengenai kemampuan yang telah dipaparkan sebelumnya.

Sebanyak 91,8% siswa merasa bahwa menulis karangan narasi dengan metode

mind mapping yang diterapkan guru dapat melatih keterampilan menulis mereka.

Sebanyak 83,7% siswa yang menganggap bahwa pembelajaran menulis dengan

metode mind mapping sangat menyenangkan sehingga membuat mereka

bersemangat dalam belajar dan 83,7% merasa bahwa suasana kelas sangat

menyenangkan dan tidak membosankan. Namun, sebanyak 16,3% siswa memiliki

pendapat yang berbeda terhadap pernyataan tersebut.

4.3.4 Perbandingan Hasil Posttest Control Group dan Experimental Group

Berikut adalah diagram perbandingan nilai tiap aspek penilaian siswa

control group dan experimental group pada tahap posttest.

Page 171: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

171

Gambar 4.5 Diagram Perbandingan Hasil Penilaian Aspek-Aspek dalam Menulis Narasi pada Posttest

Dari hasil penilaian tiap-tiap aspek dalam menulis narasi tersebut dapat

dijumlahkan nilai rata-rata kelas yang disajikan dalam bentuk diagram sebagai

berikut.

Gambar 4.6 Diagram Perbandingan Nilai Rata-Rata Kelas Pada Posttest

Nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa control group adalah 75,4,

sedangkan siswa experimental group mencapai nilai 80,7. Dengan demikian dapat

Page 172: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

172

dilihat bahwa perbedaan nilai pretest siswa control group dengan experimental

group adalah sebesar 10,8.

Kemudian perbandingan hasil nilai rata-rata kelas siswa control group dan

experimental group pada tahap pretest dan posttest disajikan dalam bentuk

diagram sebagai berikut.

Pretest Posttest64

66

68

70

72

74

76

78

80

82

Gambar 4.7 Diagram Perbandingan Hasil Pretest dan Posttestpada Control Group dan Experimental Group

Dalam diagram di atas dapat dilihat bahwa pada tahap pretest, nilai rata-

rata siswa control group adalah sebesar 70,1, sedangkan nilai rata-rata siswa

experimental group sebesar 69.9. Selisih nilai rata-rata antara kedua kelompok

tersebut adalah sebesar 0,2. Pada tahap posttest, nilai rata-rata siswa control group

mengalami peningkatan sebesar 5,3 menjadi 75,4, sedangkan nilai rata-rata siswa

experimental group meningkat sebesar 10,8 menjadi 80,7. Siswa experimental

group yang diberikan treatment dengan metode mind mapping berhasil mencapai

Page 173: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

173

nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa control group yang

tidak mendapatkan treatment. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

penggunaan metode mind mapping dalam menulis karangan narasi terbukti

mampu meningkatkan hasil karangan siswa.

Dalam diagram selanjutnya dapat dilihat perbedaan nilai tiap aspek

penilaian dari hasil pretest dan posttest siswa experimental group.

Pretest

Posttest

0

5

10

15

20

25

30

17.8 21.2

24.1 27.4

10.4 12.5

13.1 15.1

3.6

3.9

Isi Organisasi Kosakata Tata Bahasa Mekanik

Gambar 4.8 Diagram Perbandingan Hasil Aspek PenilaianPretest dan Posttest pada Experimental Group

Dalam diagram di atas dapat dilihat bahwa pada aspek isi nilai

siswa meningkat sebesar 3,4. Hal ini dapat dilihat pada karangan siswa

yang mengalami peningkatan di mana pengembangan isi tulisan sudah

sesuai dengan topik dan mind mapping yang dibuat, judul sudah

mencerminkan isi karangan, selain itu unsur-unsur narasi yang ada dalam

karangan sudah lengkap. Pada aspek organisasi, nilai siswa mengalami

Page 174: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

174

peningkatan sebesar 3,3. Dari hasil yang diperoleh tampak organisasi

penulisan siswa pada aspek ini sudah tertata sesuai urutan waktu,

memiliki bagian orientation, complication, dan resolution, serta adanya

peranti kohesi dan koherensi yang membuat karangan menjadi padu.

Sedangkan pada aspek kosakata, nilai siswa meningkat sebesar 2,1.

Peningkatan pada hasil karangan siswa dapat dilihat dari penguasaan

kosakata siswa yang lebih bervariasi dan berkurangnya kesalahan dalam

pemilihan kosakata. Aspek tata bahasa mengalami peningkatan sebesar

2,0. Hasil ini dapat dilihat dari berkurangnya kesalahan tata bahasa pada

karangan siswa. Sedangkan pada aspek mekanik, nilai siswa meningkat

sebesar 0,3. Di mana pada aspek ini hanya terdapat sedikit kesalahan

dalam ejaan, penulisan huruf kapital dan tanda baca. Secara umum semua

aspek penilaian dalam karangan narasi ini mengalami peningkatan. Dapat

dilihat pada persentase nilai siswa experimental group, sebanyak 73%

siswa berhasil mencapai nilai sesuai KKM dan 27% siswa belum

mencapai nilai KKM. Sedangkan pada control group hanya 25% siswa

yang mencapai nilai KKM, dan 75% siswa yang belum mencapai nilai

KKM. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode

mind mapping dalam menulis karangan narasi terbukti mampu

meningkatkan hasil karangan siswa.Perbedaan nilai antara pretest dan posttest pada experimental group

tidak terlalu signifikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah

satunya adalah karena terbatasnya alokasi waktu untuk membahas materi

mengenai karangan narasi, sehingga treatment dengan metode mind

Page 175: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

175

mapping hanya dapat dilakukan dalam satu kali pertemuan. Hal ini

menyebabkan hasil akhir yang dicapai siswa belum maksimal. Sebab

siswa hanya memperoleh satu kali kesempatan untuk berlatih

menggunakan mind mapping dalam pembuatan karangan narasi sebelum

dilakukan posttest. Selain itu kurangnya minat siswa pada keterampilan

menulis terutama menulis karangan narasi, sebelum dilakukan treatment

dengan menggunakan metode mind mapping yang menyebabkan siswa

menjadi kurang bersemangat dan cenderung menganggap remeh saat

mendapat tugas menulis sebuah karangan narasi, sehingga hasil yang

dicapai kurang maksimal. Namun setelah dilakukan treatment diharapkan

dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa, bukan hanya dalam

keterampilan menulis namun juga dalam berbagai aspek keterampilan

lainnya.

4.4 Faktor yang Memengaruhi Hasil Evaluasi Belajar Siswa pada Penerapan

Metode Mind Mapping dalam Menulis Karangan Narasi

Faktor-faktor yang memengaruhi hasil evaluasi belajar siswa dapat

dibedakan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor tersebut

adalah sebagai berikut:

4.4.1 Faktor Internal1. Adanya ketertarikan atau minat siswa untuk menulis tidak hanya sebatas

menulis pengalaman atau cerita dalam bentuk lampau, tetapi juga mampu

menulis karangan sendiri dengan imajinasi yang dikembangkan setelah

melihat mind mapping yang dibuat. Hal ini didukung dengan hasil

Page 176: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

176

kuesioner yang menunjukkan bahwa 91,8% siswa menyatakan senang

melakukan kegiatan menulis karangan narasi dengan metode mind

mapping.2. Adanya motivasi atau keinginan kuat dari dalam diri siswa untuk dapat

meningkatkan kemampuan berbahasanya dalam aspek keterampilan

menulis, khususnya dalam menulis karangan narasi pada penerapan

metode mind mapping. Berdasarkan hasil kuesioner, sebanyak 83,7%

siswa yang menganggap bahwa pembelajaran menulis dengan metode

mind mapping ini sangat menyenangkan sehingga membuat mereka

bersemangat dalam belajar

4.4.2 Faktor Eksternal1. Penggunaan metode mind mapping yang ditampilkan dengan menggunakan

slide projector dapat meningkatkan perhatian siswa dalam mempelajari suatu

materi baru. Meningkatnya perhatian siswa disebabkan oleh adanya stimulus

yang diberikan berupa metode mind mapping. Adanya penayangan gambar

yang berwarna pada mind mapping memberikankan daya tarik dalam

pembelajaran khususnya dalam menulis karangan narasi. Hal itu memudahkan

siswa untuk mengembangkan ide pokok yang ada dalam pikiran mereka

sehingga dapat mudah tertuang dalam tulisan. Hasil kuesioner menunjukkan

bahwa 83,7% siswa menganggap bahwa metode mind mapping dapat

memudahkan mereka untuk mengembangkan isi tulisan sesuai dengan topik.2. Adanya pemaparan materi dengan tujuan untuk lebih meningkatkan

keterampilan serta memudahkan siswa dalam menulis karangan narasi. Materi

yang diberikan berupa penjelasan tentang karangan narasi dengan

menggunakan metode mind mapping, untuk membantu siswa memahami dan

Page 177: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

177

menyusun unsur-unsur narasi yang harus ada dalam karangan narasi mereka.

Berdasarkan hasil kuesioner, sebanyak 89,1% siswa merasa bahwa dengan

diterapkannya metode mind mapping memudahkan mereka untuk menulis

karangan narasi. Di samping itu, 91,8% siswa merasa bahwa menulis

karangan narasi dengan metode mind mapping yang diterapkan guru dapat

melatih keterampilan menulis mereka.3. Terdapat instrumen baru berupa pembuatan mind mapping sebelum menulis

karangan yang bertujuan untuk memberikankan gambaran perencanaan

karangan narasi. Di samping itu, juga bertujuan untuk mencatat unsur-unsur

penting yang ada pada karangan. Penggunaan instrumen tersebut

memudahkan siswa untuk mencatat unsur-unsur penting dalam sebuah mind

mapping dan mengembangkannya menjadi sebuah karangan narasi.

Berdasarkan hasil kuesioner, 75,6% siswa menyatakan bahwa dengan

penerapan metode mind mapping, menyusun struktur organisasi teks dan

kalimat dengan gramatikal yang benar merupakan hal yang mudah. Selain itu,

89,1% siswa merasa bahwa metode mind mapping dapat membantu saat

menulis kronologis kejadian/peristiwa secara terurut, 4. Adanya motivasi atau dorongan yang diberikan guru saat siswa sulit membuat

karangan yang sesuai dengan tema yang berhubungan dengan mind mapping

yang telah dibuat. Pemberian motivasi ini bertujuan untuk menumbuhkan

semangat siswa dalam berpikir secara kritis untuk membuat sebuah karangan

yang bertitik tolak dari mind mapping yang telah ditulis. Hal ini didukung

dengan hasil kuesioner yang menunjukkan bahwa 83,7% siswa merasa bahwa

Page 178: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

178

selama proses pembelajaran dengan metode mind mapping, suasana kelas

sangat menyenangkan dan tidak membosankan.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

8.1 Simpulan

Page 179: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

179

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya,

simpulan hasil penelitian yang terkait dengan kemampuan siswa dalam menulis

karangan narasi adalah sebagai berikut:

1 Pada tahap pretest hanya sebanyak lima orang siswa pada control group

yang berhasil memeroleh nilai sesuai dengan KKM, sedangkan sebanyak

31 orang sisanya belum mencapai nilai sesuai dengan KKM. Nilai rata-rata

yang dicapai adalah 70,1. Pada experimental group sebanyak empat orang

siswa berhasil mencapai KKM, tetapi 33 orang sisanya tidak mencapai

nilai KKM. Nilai rata-rata kelas adalah 69,9. Pada tahap ini dapat dilihat

bahwa siswa masih kesulitan dalam mengembangkan isi karangan sesuai

dengan topik dan menentukan judul karangan, selain itu unsur-unsur narasi

dalam karangan masih belum lengkap serta tidak adanya aspek kohesi dan

koherensi sehingga membuat karangan menjadi tidak padu. 2 Pada tahap posttets, nilai rata-rata kelas siswa pada control group yang

tidak diberikan treatment dengan metode mind mapping adalah 75,4.

Hanya sembilan orang siswa yang mampu meraih nilai sesuai dengan

KKM, sedangkan 28 orang siswa belum mencapai KKM. Di pihak lain

siswa experimental group yang diberikan treatment dengan metode mind

mapping berhasil mencapai nilai rata-rata kelas sebesar 80,7. Sebanyak 27 orang siswa berhasil memeroleh nilai sesuai dengan KKM, sedangkan

sisanya 10 orang belum mencapai KKM. Dari hasil pembahasan

sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kelompok yang diberikan treatment

dengan metode mind mapping memperoleh nilai yang lebih tinggi

daripadakelompok yang tidak diberikan treatment.

Page 180: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

180

Peningkatan nilai siswa ini dapat dilihat pada aspek isi dan

organisasi. Pada posttest, pengembangan isi tulisan siswa sudah sesuai

dengan topik dan judul karangan, adanya unsur-unsur narasi yang lengkap

dalam karangan siswa serta aspek kohesi dan koherensi yang tepat dan

jelas di dalam karangan sehingga membuat karangan menjadi siswa padu.

Namun, masih ditemukan kurangnya kemampuan siswa dalam penguasaan

kosakata serta adanya kesalahan dalam penggunaan tata bahasa. Perbedaan

nilai tes antara control group dengan experimental group tidak terlalu

signifikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah

karena terbatasnya alokasi waktu untuk membahas materi mengenai

karangan narasi, sehingga treatment dengan metode mind mapping hanya

dapat dilakukan dalam satu kali pertemuan. Hal ini menyebabkan hasil

akhir yang dicapai siswa belum maksimal. Sebab siswa hanya memperoleh

satu kali kesempatan untuk berlatih menggunakan mind mapping dalam

pembuatan karangan narasi sebelum dilakukan posttest. 3 Faktor-faktor yang memengaruhi hasil evaluasi belajar siswa dapat

dibedakan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

meliputi adanya ketertarikan atau minat siswa untuk menulis dan motivasi

atau keinginan dari dalam diri siswa untuk dapat meningkatkan

kemampuan berbahasa, terutama dalam aspek keterampilan menulis pada

saat penerapan metode mind mapping. Sebaliknya, faktor eksternal

meliputi penggunaan slide projector saat pemaparan mengenai metode

mind mapping yang dapat meningkatkan perhatian siswa dalam

mempelajari materi baru, pembuatan mind mapping sebelum menulis

Page 181: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

181

karangan yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai karangan

narasi yang akan dibuat, adanya penjelasan mengenai pembuatan karangan

narasi beserta unsur-unsur dalam karangan, dan adanya motivasi atau

dorongan yang diberikan oleh guru selama proses pembelajaran.

8.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan

kemampuan menulis karangan narasi, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai

berikut.

1. Saran bagi guru mata pelajaran bahasa InggrisProses pembelajaran hendaknya dilaksanakan dengan menggunakan

beraneka model dan media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas

hasil dan proses pembelajaran tersebut.2. Saran bagi siswa

Penerapan model pembelajaran mind mapping sebaiknya tetap

dilaksanakan semaksimal mungkin dan diaplikasikan dalam berbagai mata

pelajaran agar hasil yang diperoleh lebih meningkat.3. Saran bagi peneliti selanjutnya

Penelitian yang menggunakan treatment mind mapping ini sangat

memungkinkan apabila dilakukan penelitian lanjutan, terutama pada

pembelajaran menulis yang lain, seperti argumentasi dan deskripsi.

Page 182: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

182

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti. 1997. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Alwasilah, A. Chaedar. 2005. Pengantar Penelitian Linguistik Terapan. Jakarta:Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional

Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual.

Bandung: Yrama Widya.

Baehaqi, Imam. 2009. A Handbook of English Grammar, Panduan Lengkap dan

Praktis Belajar Tata Bahasa Inggris. Yogyakarta: Cakrawala Ilmu.

Page 183: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

183

Buzan, Tony. 2008. Buku Pintar Mind Mapping. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Candra, Dian Puspita. 2013. “Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan

Deskripsi Melalui Kombinasi Mind Mapping dan Facebook Community

Siswa Kelas X SMAK Anugrah Global Tourism Denpasar”. (Tesis).

Denpasar: Universitas Udayana.

Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga

De Porter, Bobbi. 2005. Quantum Teaching. Bandung: Mizan Pustaka.

Dykes, Barbara. 2007. Grammar for Everyone. Victoria: Acer Press.

Edward, Caroline. 2009. Mind Mapping untuk Anak Sehat dan Cerdas. Sakti:Yogyakarta.

Gie, The Liang. 1992. Pengantar Dunia Karang Mengarang. Yogyakarta: Liberty.

Halliday, M.A.K. and Hasan, Ruqaiya. 1976. Cohesion in English. London:

Longman Group Ltd.

Hariri, Mahsa. 2013. The Attitudes of EFL Lerners Towards using Mind MappingSoftware on their Reading Comprehension. International Journal ofLanguage Learning and Applied Linguistic World. Volume 4: 334--341.Diakses 15 Mei 2014.

Haryadi dan Zamzami. 1996. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia.Jakarta: Depdikbud-Dikti

Hermawati, Retno. 2009. “Penerapan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) untukMeningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pendek pada Siswa Kelas XSMA Muhammadiyah Salatiga”. (Tesis). Surakarta: Universitas SebelasMaret.

Hernowo. 2003. Quantum Writing: Cara Cepat dan Bermanfaat untukMerangsang Munculnya Potensi Menulis. Bandung: MLC.

Iskandarwasssid dan Suendar. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PTRemaja Rosdakarya.

Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.

Page 184: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

184

Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2007. Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa.Yogyakarta: Carasvati books.

Leech, Geoffrey. 2006. Glossary of English Grammar. Edinburgh United

Kingdom: Edinburgh University Press.

Mulyati, Yeti. 2008. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta: UniversitasTerbuka.

Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Penilaian Pengajaran Bahasa dan Sastra.Yogyakarta: BPFE.

Parwati, Made Candra. 2011. “Pictures Aid in Contextualizing Teaching andLearning Process to Improve The English Language in Writing NarrativeParagraph”. (Tesis). Denpasar: Universitas Udayana.

Prastiwi, Silvia Dwi. ”Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan NarasiMelalui Penerapan Model Pembelajaran Think, Talk, Write BerbantuanMedia Gambar Berseri Siswa Kelas V SDN Sumbersari 03 Jember”.(Skripsi). Jember: Universitas Jember.

Reima Al-Jarf. 2011. Teaching Spelling Skills With A Mind Mapping Software.Asian EFL Journal Professional Teaching Articles. Volume 53: 4-16.Diakses 15 Mei 2014.

Riswanto. 2012. The Use of Mind Mapping Strategy in the Teaching of Writing atBengkulu Indonesia. International Journal of Humanities and SocialScience Volume 2: 60-68. Diakses 15 Mei 2014.

Rosdiana, Yusi dkk. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: UniversitasTerbuka.

Semi, Atar. 1990. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya Padang

Silberman, M.L. 1996. Active Learning: 101 Strategies to Teach Any Subject.Boston: Allyn Bacon.

Slamet, St.Y & Amir. 1996. Peningkatan Ketrampilan Bebahasa Indonesia.Surakarta: UNS.

Soli, Abimanyu dkk. 2008. Strategi Pembelajaran 3 SKS. Jakarta: DirektoratJendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: DutaWacana University Press.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Page 185: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - sinta.unud.ac.id · adalah metode peta konsep atau disebut juga mind mapping. Edward (2009:64) ... pada penerapan teori linguistik dalam ranah

185

Sujanto, J.Ch. 1988. Keterampilan Berbahasa Membaca-Menulis-Berbicarauntuk Mata kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: DepartemenPendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Suriamiharja, Agus dkk. 1996. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Depdikbud

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1990. Teknik Pengajaran Keterampilan BerbahasaBandung: Angkasa

Wibowo, Wahyu. 2001. Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Yule, George. 2010. The Study of Language. Fourth Edition. New York.

Cambridge University Press.