bab i pendahuluan 1.1 latar belakang...

16
1 Siska Citra Sonia, 2013 Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Pada Subsektor Pertambangan Logam Dan Mineral di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sektor pertambangan merupakan salah satu penopang pembangunan ekonomi suatu negara, karena perannya sebagai penyedia sumber daya energi yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan perekonomian suatu negara. Potensi yang kaya akan sumber daya alam akan dapat menumbuhkan terbukanya perusahaan-perusahaan untuk melakukan eksplorasi pertambangan sumber daya tersebut. Perusahaan dalam industri pertambangan umum dapat berbentuk usaha terpadu dalam arti bahwa perusahaan tersebut memiliki usaha eksplorasi, pengembangan dari konstruksi, produksi, dan pengolahan sebagai satu kesatuan usaha atau berbentuk usaha-usaha terpisah yang masing-masing berdiri sendiri Yudhi Herliansyah, Modul Seminar, 2012). Sifat dan karakteristik industri pertambangan berbeda dengan industri lainnya. Salah satunya industri pertambangan memerlukan biaya investasi yang sangat besar, berjangka panjang, sarat risiko, dan adanya ketidakpastian yang tinggi, menjadikan masalah pendanaan sebagai isu utama terkait dengan pengembangan perusahaan. Dalam industri pertambangan umum terbuka kemungkinan kerja sama berdasarkan kontrak kerja (contract of work) dan kontrak kerja sama, baik dalam hal pemodalan maupun operasi bersama. Sebagai akibat dari sifat dan karakteristik industri pertambangan umum, maka terdapat

Upload: dinhduong

Post on 12-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/2319/4/S_PEM_060305_Chapter1.pdf · pertambangan periode tahun 2008 sampai ... maka investor memerlukan analisis

1 Siska Citra Sonia, 2013

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Pada Subsektor Pertambangan Logam Dan

Mineral di Bursa Efek Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Sektor pertambangan merupakan salah satu penopang pembangunan

ekonomi suatu negara, karena perannya sebagai penyedia sumber daya energi

yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan perekonomian suatu negara. Potensi

yang kaya akan sumber daya alam akan dapat menumbuhkan terbukanya

perusahaan-perusahaan untuk melakukan eksplorasi pertambangan sumber daya

tersebut. Perusahaan dalam industri pertambangan umum dapat berbentuk usaha

terpadu dalam arti bahwa perusahaan tersebut memiliki usaha eksplorasi,

pengembangan dari konstruksi, produksi, dan pengolahan sebagai satu kesatuan

usaha atau berbentuk usaha-usaha terpisah yang masing-masing berdiri sendiri

Yudhi Herliansyah, Modul Seminar, 2012).

Sifat dan karakteristik industri pertambangan berbeda dengan industri

lainnya. Salah satunya industri pertambangan memerlukan biaya investasi yang

sangat besar, berjangka panjang, sarat risiko, dan adanya ketidakpastian yang

tinggi, menjadikan masalah pendanaan sebagai isu utama terkait dengan

pengembangan perusahaan. Dalam industri pertambangan umum terbuka

kemungkinan kerja sama berdasarkan kontrak kerja (contract of work) dan

kontrak kerja sama, baik dalam hal pemodalan maupun operasi bersama. Sebagai

akibat dari sifat dan karakteristik industri pertambangan umum, maka terdapat

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/2319/4/S_PEM_060305_Chapter1.pdf · pertambangan periode tahun 2008 sampai ... maka investor memerlukan analisis

2

Siska Citra Sonia, 2013

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Pada Subsektor Pertambangan Logam Dan

Mineral di Bursa Efek Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

beberapa perlakuan akuntansi khusus untuk industri tersebut yang berbeda dengan

'industri lainnya terutama perlakuan akuntansi biaya eksplorasi, pengembangan

dan konstruksi, produksi, dan pengelolaan lingkungan hidup (Yudhi Herliansyah,

Modul Seminar, 2012).

Perusahaan pertambangan membutuhkan modal yang sangat besar dalam

mengeksplorasi sumber daya alam dalam mengembangkan pertambangan. Untuk

itu, perusahaan pertambangan banyak masuk ke pasar modal untuk menyerap

investasi dan untuk memperkuat posisi keuangannya. Pasar modal memiliki peran

yang besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua

fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal

dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas yang

mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana

(investor) dan pihak yang memerlukan dana.

Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah pasar modal di Indonesia dengan

jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI sebanyak 465 emitem yang diantaranya

31 emiten termasuk perusahaan sektor pertambangan. Bursa efek berfungsi

sebagai suatu sistem mediasi atau pasar terorganisasi yang mempertemukan pihak

yang menawarkan atau membutuhkan modal/dana dengan pihak ingin membeli

sekuritas, baik dilakukan secara langsung maupun dengan melalui perwakilan.

Saham merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan di Bursa

Efek Indonesia. Dalam suatu investasi saham, harga dapat dianggap penting

karena dari harga saham tersebut investor dapat menyesuaikan dengan dana yang

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/2319/4/S_PEM_060305_Chapter1.pdf · pertambangan periode tahun 2008 sampai ... maka investor memerlukan analisis

3

Siska Citra Sonia, 2013

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Pada Subsektor Pertambangan Logam Dan

Mineral di Bursa Efek Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimilikinya serta memberikan ukuran yang obyektif tentang nilai investasi pada

perusahaan. Peningkatan dan penurunan sangat penting bagi perusahaan dan

investor. Bagi perusahaan, harga saham yang tinggi akan meningkatkan nilai

perusahaan, sehingga banyak investor yang akan menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut, sedangkan bagi investor dapat meningkatkan return yang

akan diperolehnya dari saham yang dimilikinya. Sebaliknya, jika harga saham

turun, maka akan menurunkan nilai perusahaan dimata investor, sedangkan bagi

investor dapat menimbulkan kerugian terhadap modal yang ditanamkan di

perusahaan tersebut.

Sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu sektor

yang cukup diandalkan Indonesia karena Indonesia merupakan negara yang kaya

akan sumber daya alam. Sektor mining (pertambangan) terdiri dari sub sektor coal

mining (pertambangan batubara) yang pada tahun 2011 sebanyak 17 perusahaan

(tahun 2008 hanya 9 perusahaan), sub sektor crude petroleum and natural gas

production (minyak mentah dan produksi gas alam) yang pada tahun 2011

sebanyak 6 perusahaan (tahun 2008 hanya 4 perusahaan), sub sektor metal and

mineral mining (pertambangan logam dan mineral) yang pada tahun 2011

sebanyak 6 perusahaan (tahun 2008 hanya 4 perusahaan) dan sub sektor

land/stone quarrying (pertambangan tanah/batu) yang pada tahun 2011 hanya 2

perusahaan.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/2319/4/S_PEM_060305_Chapter1.pdf · pertambangan periode tahun 2008 sampai ... maka investor memerlukan analisis

4

Siska Citra Sonia, 2013

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Pada Subsektor Pertambangan Logam Dan

Mineral di Bursa Efek Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut ini rata-rata harga saham pada sub sektor pertambangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode tahun 2008 sampai tahun

2012 yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.1

Rata-Rata Harga Saham pada Sektor Pertambangan (2008-2012)

No. Sub Sektor Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

1 Sub sektor metal and mineral

mining 1,188 2,150 2,188 1,511 1,048

2 Sub sektor coal mining 2,839 6,012 9,147 7,742 5,068

3 Sub sektor crude petroleum

and natural gas production 623 730 734 586 423

4 Sub sektor land/stone

quarrying 50 62 63 61 71

Rata-Rata 1,175 2,239 3,033 2,475 1,652

Tabel 1.1 menyajikan rata-rata harga saham pada sub sektor

pertambangan. Keempat sub sektor pertambangan tersebut menunjukkan harga

saham mempunyai kecenderungan yang sama yaitu terjadi penurunan harga

saham tahun 2011. Rata-rata harga saham tertinggi adalah pada sub sektor coal

mining, sedangkan rata-rata harga saham terendah adalah sub sektor metal and

mineral mining. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada grafik 1.1.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/2319/4/S_PEM_060305_Chapter1.pdf · pertambangan periode tahun 2008 sampai ... maka investor memerlukan analisis

5

Siska Citra Sonia, 2013

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Pada Subsektor Pertambangan Logam Dan

Mineral di Bursa Efek Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Grafik 1.1

Rata-Rata Harga Saham pada Sektor Pertambangan (Mining) (2008-2012)

Berdasarkan grafik 1.1, terlihat perkembangan harga saham sub sektor

pertambangan periode tahun 2008 sampai tahun 2012. Perkembangan harga

saham sektor mining (pertambangan) pada tahun 2009 sampai tahun 2012

mengalami fluktuasi. Sub sektor coal mining memiliki harga saham tertinggi pada

periode 5 tahun terakhir, sedangkan sub sektor land/stone quarrying menjadi sub

sektor dengan harga saham terendah. Namun, secara keseluruhan dapat terlihat

bahwa sektor pertambangan mengalami penurunan harga saham tahun 2011 dan

2012 dari pada tahun 2010.

Tahun 201a, harga saham pada komoditi sub sektor metal and mineral

mining mengalami penurunan, hal tersebut dikarenakan adanya penurunan

produksi, karena timbulnya beberapa kondisi yang kurang mendukung sektor

industri ini, diantaranya akibat dari beberapa pertambangan sub sektor metal and

mineral mining yang mengalami fase penurunan produksi karena proses perluasan

-

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

2008 2009 2010 2011 2012

Har

ga S

aham

(R

up

iah

)

sub sektor metal and mineral mining

sub sektor coal mining

sub sektor crude petroleum and natural gas production

sub sektor land/stone quarrying

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/2319/4/S_PEM_060305_Chapter1.pdf · pertambangan periode tahun 2008 sampai ... maka investor memerlukan analisis

6

Siska Citra Sonia, 2013

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Pada Subsektor Pertambangan Logam Dan

Mineral di Bursa Efek Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lahan, selain itu kadar bijih mineral yang rendah serta curah hujan yang tinggi

juga menghambat produktivitas pada sebagian besar pertambangan sub sektor

metal and mineral mining, sehingga produksi merosot (Indonesian Commercial

Newsletter, 2011, diakses tanggal 28 Mei 2013).

Perusahaan yang bergerak dalam pertambangan sub sektor metal and

mineral mining di Indonesia diantaranya adalah PT. Aneka Tambang Tbk

(ANTM), PT. Cita Mineral Investisindo Tbk (CITA), PT. Central Omega

Resources (DKFT), PT. International Nickel Indonesia (INCO), PT. SMR Utama

Tbk (SMRU) dan PT. Timah Tbk (TINS). Dari ke enam perusahaan di atas, hanya

empat perusahaan yang digunakan untuk penelitian. Adapun harga saham pada ke

empat perusahaan sub sektor metal and mineral mining yang terdaftar di BEI

tahun 2008 sampai tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.2

Harga Saham Kode Emiten ANTM, CITA, INCO dan TINS (2008-2012)

No Nama Perusahaan Kode Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

1 Aneka Tambang

(Persero) ANTM 1,090 2,200 2,450 1,620 1,280

2 Cita Mineral Investindo CITA 650 750 317 315 315

3 International Nickel

Indonesia INCO 1,930 3,650 4,875 3,200 2,350

4 Timah (Persero) TINS 1,080 2,000 2,750 1,670 1,540

Rata-Rata 1,188 2,150 2,598 1,701 1,048

Sumber: Laporan Harga Saham www.idx.co.id, 2013

Tabel 1.2 menyajikan perkembangan harga saham empat perusahaan sub

sektor metal and mineral mining. Keempat perusahaan tersebut menunjukkan

harga saham mempunyai kecenderungan yang sama yaitu terjadi penurunan harga

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/2319/4/S_PEM_060305_Chapter1.pdf · pertambangan periode tahun 2008 sampai ... maka investor memerlukan analisis

7

Siska Citra Sonia, 2013

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Pada Subsektor Pertambangan Logam Dan

Mineral di Bursa Efek Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

saham tahun 2011 dan 2012. Harga saham tertinggi adalah perusahaan INCO

yang mencapai harga sebesar Rp. 4.875, sedangkan harga saham terendah adalah

CITA yang harga sahamnya sebesar Rp. 315. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat

pada grafik 1.2.

Grafik 1.2

Rata-Rata Harga Saham Kode Emiten ANTM, CITA, INCO dan TINS

(2008-2012)

Grafik 1.2 menyajikan rata-rata harga saham empat perusahaan dari sub

sektor metal and mineral mining. Fenomena harga saham pada perusahaan

tersebut adalah terjadinya peningkatan rata-rata harga saham dari tahun 2008

sampai dengan tahun 2010. Namun, pada tahun 2011 dan 2012, terjadi penurunan

yang cukup signifikan rata-rata harga saham dari pada tahun 2010.

Harga saham menentukan adanya permintaan dan penawaran (demand and

supply) terhadap jumlah lembaran saham. Harga saham dapat bergerak naik jika

lebih banyak permintaan dibandingkan penawaran, dan sebaliknya harga saham

akan bergerak turun jika tidak adanya permintaan. Penentuan pergerakan harga

saham dipengaruhi oleh perilaku investor yang diamati dari kinerja keuangan

-

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

2008 2009 2010 2011 2012

Har

ga S

aham

(R

up

iah

)

Tahun

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/2319/4/S_PEM_060305_Chapter1.pdf · pertambangan periode tahun 2008 sampai ... maka investor memerlukan analisis

8

Siska Citra Sonia, 2013

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Pada Subsektor Pertambangan Logam Dan

Mineral di Bursa Efek Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perusahaan. Jika kinerja keuangan perusahaan dalam laporan keuangannya

menunjukkan kinerja yang baik dan memiliki prospek masa depan yang

meningkat maka investor akan berminat untuk membeli saham perusahaan

tersebut. Namun, jika kinerja keuangan perusahaan tidak baik dilihat dari kinerja

masa lalu dan masa depan yang mengalami penurunan maka investor kurang

tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut. Maka mengantisipasi

perubahan harga saham, maka investor memerlukan analisis harga saham

diantaranya adalah analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis

fundamental yaitu suatu analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi

suatu perusahaan dengan menitikberatkan pada rasio finansial perusahaan dan

kejadian-kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi

kinerja keuangan perusahaan.

Analisis fundamental yang dijadikan acuan investor salah satu adalah

aliran kas dari aktivitas operasi. Hal ini diperkuat oleh Sofyan Syafari Harahap

(2006:242) menyatakan bahwa informasi yang disajikan arus kas operasi lebih

bermanfaat dalam menilai atau menganalisis keputusan, baik tentang investasi

saham maupun untuk tujuan peramalan arus kas lainnya. Sedangkan menurut

Tandelilin (2010:324) yang menyatakan bahwa :

“Data aliran kas perusahaan bisa memberikan pemahaman yang lebih

mendalam bagi investor tentang perubahan nilai saham yang akan

terjadi.Hal ini didukung oleh hasil penelitian Gentry dkk yang menemukan

bahwa informasi arus kas merupakan informasi penting untuk menilai

kinerja perusahaan dan memprediksi kemungkinan kebangkrutan atau

suksesnya perusahaan di masa datang.”

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/2319/4/S_PEM_060305_Chapter1.pdf · pertambangan periode tahun 2008 sampai ... maka investor memerlukan analisis

9

Siska Citra Sonia, 2013

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Pada Subsektor Pertambangan Logam Dan

Mineral di Bursa Efek Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan teori tersebut, dilakukan pengkajian oleh peneliti tentang arus

kas operasi pada perusahaan sektor pertambangan sub sektor metal and mineral

mining. Hasil pengkajian tersebut dapat dilihat pada tabel arus kas operasi sebagai

berikut :

Tabel 1.3

Arus Kas Operasi Kode Emiten ANTM, CITA, INCO dan TINS (2008-2012)

(Ribuan Rupiah)

No Kode Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

1 ANTM 1,137,316,193 995,409,694 2,004,573,531 1,567,957,001 890,602,351

2 CITA 9,860,956 11,210,245 248,497,211 228,353,019 478,861,265

3 INCO 2,835,976,990 2,021,174,870 6,285,718,450 3,140,142,500 774,995,980

4 TINS (133,146,000) 1,472,820,000 673,593,000 64,341,000 1,454,476,000

Rata-Rata 962,502,035 1,125,153,702 2,303,095,548 1,250,198,380 899,733,899

Perubahan - 162,651,667 1,177,941,846 (1,052,897,168) (350,464,481)

Keterangan - Naik Naik Turun Turun

Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan, www.idx.co.id, 2013

Tabel 1.3 menyajikan mengenai perkembangan arus kas operasi dari

empat perusahaan dari sub sektor metal and mineral mining. Tahun 2011,

keempat perusahaan menunjukkan penurunan arus kas operasi dari pada tahun

2010. Sedangkan pada tahun 2012, terdapat dua perusahaan yaitu CITA dan TINS

yang mengalami peningkatan arus kas operasi dari pada tahun 2011. Untuk arus

kas tertinggi adalah perusahaan INCO yang mencapai arus kas operasi sebesar

6,285,718,450 ribuan rupiah pada tahun 2010, sedangkan arus kas terendah atau

mengalami kerugian adalah TINS dengan kerugian sebesar -133,146,000 ribuan

rupiah pada tahun 2008. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada grafik 1.3.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/2319/4/S_PEM_060305_Chapter1.pdf · pertambangan periode tahun 2008 sampai ... maka investor memerlukan analisis

10

Siska Citra Sonia, 2013

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Pada Subsektor Pertambangan Logam Dan

Mineral di Bursa Efek Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Grafik 1.3

Rata-Rata Arus Kas Operasi ANTM, CITA, INCO dan TINS (2008-2012)

Grafik 1.3 menyajikan rata-rata arus kas operasi empat perusahaan dari

sub sektor metal and mineral mining. Fenomena arus kas operasi pada perusahaan

tersebut adalah terjadinya peningkatan rata-rata arus kas operasi dari tahun 2008

sampai dengan tahun 2010. Namun, pada tahun 2011 dan 2012, terjadi penurunan

yang cukup signifikan arus kas operasi arus kas operasi dari pada tahun 2010.

Berdasarkan fenomena tersebut, dapat diasumsikan oleh peneliti bahwa

harga saham yang berfluktuatif dipengaruhi oleh arus kas operasi. Hal tersebut

diperkuat oleh Simamora (2003:497-498) menyatakan bahwa :

“Para investor dan pemegang saham akan ragu-ragu untuk membenamkan

modalnya ke dalam sebuah perusahaan yang tidak menghasilkan arus kas

yang mencukupi dari aktivitas-aktivitas operasinya untuk memastikan

pembayaran yang tepat waktu dari kewajiban yang jatuh tempo, bunga,

dan dividen.”

-

500.000.000

1.000.000.000

1.500.000.000

2.000.000.000

2.500.000.000

2008 2009 2010 2011 2012

Aru

s K

as O

pe

rasi

(R

ibu

an R

up

iah

)

Tahun

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/2319/4/S_PEM_060305_Chapter1.pdf · pertambangan periode tahun 2008 sampai ... maka investor memerlukan analisis

11

Siska Citra Sonia, 2013

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Pada Subsektor Pertambangan Logam Dan

Mineral di Bursa Efek Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendapat di atas, menunjukkan bahwa harga saham sangat dipengaruhi

oleh laporan keuangan suatu perusahaan, karena harga saham tersebut akan

menentukan apakah investor dalam menanamkan modalnya ke perusahaan

tersebut dapat memperoleh keuntungan atau kerugian. Keuntungan yang diperoleh

dalam investasi saham berasal dari capital gain dan deviden. Capital gain

merupakan keuntungan yang diperoleh dari kenaikan harga saham, sedangkan

deviden adalah sebagian laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang

saham. Laporan keuangan akan mempengaruhi keuntungan dari deviden. Artinya

jika laporan keuangan baik atau meningkat, maka deviden akan semakin besar dan

akhirnya akan berdampak pula pada peningkatan harga saham perusahaan.

Indikasi adanya analisis data investor mengenai hubungan arus kas operasi

dengan harga saham, yaitu dengan adanya laporan keuangan perusahaan yang

masuk ke Bursa Efek Indonesia baik untuk laporan per kuartal maupun laporan

tahunan perusahaan dan dipublikasikan kepada masyarakat luas baik di Pusat

Bursa Efek Indonesia, pojok Bursa Efek Indonesia yang berada di kota-kota besar

maupun melalui situs internet (www.idx.co.id). Dalam laporan keuangan, salah

satu keuntungan yang dapat diperoleh suatu perusahaan adalah dari arus kas

operasi. Hal ini dapat mengasumsikan bahwa jika dalam laporan keuangan dari

laporan arus kas operasi naik, maka harga saham akan naik, tetapi sebaliknya jika

laporan arus kas operasi turun, maka harga saham akan turun. Artinya arus kas

operasi mempunyai relevansi yang berbanding lurus dengan harga saham.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/2319/4/S_PEM_060305_Chapter1.pdf · pertambangan periode tahun 2008 sampai ... maka investor memerlukan analisis

12

Siska Citra Sonia, 2013

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Pada Subsektor Pertambangan Logam Dan

Mineral di Bursa Efek Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian fenomena yang telah penulis dikemukakan di atas,

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Arus

Kas Operasi Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Subsektor

Pertambangan Logam dan Mineral yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Sektor pertambangan adalah salah satu sektor yang memerlukan biaya

investasi yang sangat besar, berjangka panjang, sarat risiko, dan adanya

ketidakpastian yang tinggi, menjadikan masalah pendanaan sebagai isu utama

terkait dengan pengembangan perusahaan.

Arus kas operasi adalah suatu aktivitas utama entitas yang dapat ditelusuri

dari laporan laba rugi dalam menghasilkan laba operasi atau laba usaha yang

dilakukan selama satu periode tertentu.

Harga saham sangat penting bagi perusahaan dan investor. Bagi

perusahaan, harga saham yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan,

sehingga banyak investor yang akan menanamkan modalnya pada perusahaan

tersebut, sedangkan bagi investor dapat meningkatkan return yang akan

diperolehnya dari saham yang dimilikinya. Komoditi sub sektor metal and

mineral mining di Indonesia tahun 2011 cenderung mengalami penurunan

produksi, karena timbulnya beberapa kondisi yang kurang mendukung sektor

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/2319/4/S_PEM_060305_Chapter1.pdf · pertambangan periode tahun 2008 sampai ... maka investor memerlukan analisis

13

Siska Citra Sonia, 2013

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Pada Subsektor Pertambangan Logam Dan

Mineral di Bursa Efek Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

industri ini, diantaranya akibat dari beberapa pertambangan sub sektor metal

and mineral mining sedang mengalami fase penurunan produksi karena proses

perluasan lahan, kadar bijih mineral yang rendah dan curah hujan yang tinggi.

Informasi yang disajikan arus kas operasi lebih bermanfaat dalam menilai

atau menganalisis keputusan, baik tentang investasi saham maupun untuk

tujuan peramalan arus kas lainnya. Informasi arus kas merupakan informasi

penting untuk menilai kinerja perusahaan dan memprediksi kemungkinan

kebangkrutan atau suksesnya perusahaan di masa datang.

Menurut Tandelilin (2010:324) yang menyatakan bahwa : “Data aliran kas

perusahaan bisa memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi investor

tentang perubahan nilai saham yang akan terjadi. Hal ini didukung oleh hasil

penelitian Gentry dkk yang menemukan bahwa informasi arus kas merupakan

informasi penting untuk menilai kinerja perusahaan dan memprediksi

kemungkinan kebangkrutan atau suksesnya perusahaan di masa datang.”

Menurut Simamora (2003:497-498) menyatakan bahwa : “Para investor

dan pemegang saham akan ragu-ragu untuk membenamkan modalnya ke

dalam sebuah perusahaan yang tidak menghasilkan kas yang mencukupi dari

aktivitas-aktivitas operasinya untuk memastikan pembayaran yang tepat waktu

dari kewajiban yang jatuh tempo, bunga, dan dividen.”

Laporan arus kas yang berasal dari operasi perusahaan menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas (dari operasi sehari-

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/2319/4/S_PEM_060305_Chapter1.pdf · pertambangan periode tahun 2008 sampai ... maka investor memerlukan analisis

14

Siska Citra Sonia, 2013

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Pada Subsektor Pertambangan Logam Dan

Mineral di Bursa Efek Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hari) untuk melunasi utang, pembiayaan operasi perusahaan, pembayaran

dividen dan melakukan investasi baru.

Perubahan harga saham dipengaruhi oleh faktor yang diantaranya adalah

faktor internal dan faktor eksternal suatu perusahaan. Untuk itu diperlukan

suatu analisis harga saham tersebut yang salah satunya adalah analisis

fundamental perusahaan. Pada sub sektor metal and mineral mining adalah

salah satu sektor pertambangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia yang mempunyai fenomena permasalahan harga sahamnya.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perkembangan arus kas operasi pada perusahaan subsector

pertambangan logam dan mineral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Bagaimana perkembangan harga saham pada perusahaan subsector

pertambangan logam dan mineral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Bagaimana pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham pada perusahaan

subsector pertambangan logam dan mineral yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/2319/4/S_PEM_060305_Chapter1.pdf · pertambangan periode tahun 2008 sampai ... maka investor memerlukan analisis

15

Siska Citra Sonia, 2013

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Pada Subsektor Pertambangan Logam Dan

Mineral di Bursa Efek Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perkembangan arus kas operasi pada perusahaan subsektor

pertambangan logam dan mineral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui perkembangan harga saham pada perusahaan subsektor

pertambangan logam dan mineral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham pada

perusahaan subsektor pertambangan logam dan mineral yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh gambaran dan pengetahuan

yang lebih mendalam mengenai pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham

pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) khususnya

perusahaan sub sektor pertambangan logam dan mineral.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Bagi Peneliti

Untuk menambah dan memperdalam wawasan serta pengetahuan peneliti

tentang manajemen keuangan khususnya mengenai pengaruh arus kas

operasi terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor metal and mineral

mining.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/2319/4/S_PEM_060305_Chapter1.pdf · pertambangan periode tahun 2008 sampai ... maka investor memerlukan analisis

16

Siska Citra Sonia, 2013

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Pada Subsektor Pertambangan Logam Dan

Mineral di Bursa Efek Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi Perusahaan/Instansi

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan bahan pertimbangan dalam

menentukan kebijakan manajemen selanjutnya, mengenai arus kas operasi

terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor metal and mineral mining di

masa yang akan datang.

3. Bagi Investor dan Pihak lain

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan investasi saham oleh investor pada perusahaan sub

sektor metal and mineral mining berdasarkan nilai arus kas operasi kaitannya

dengan harga saham.