bab i pendahuluan 1.1 latar belakangrepository.uph.edu/7903/6/chapter1.pdf · asia. menurut situs...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia berada di peringkat ke 4 sebagai pengguna internet terbesar di
Asia. Menurut situs riset Internet Worlds Stats, pengguna internet di Indonesia
mencapai 78 juta jiwa. Meskipun dengan jumlah penduduk 255 juta maka rasio
pengguna internet Indonesia hanya mencapai 30,5%. Hal ini menunjukkan bahwa
internet di Indonesia mulai berkembang pada tahun 2016 dengan grafik data yang
diambil dari katadata.co.id :
Gambar 1.1 Indonesia Peringkat 4 Pengguna Internet Asia Sumber : https://katadata.co.id/grafik/2016/01/13/indonesia-peringkat-4-pengguna-internet-asia
2
Gambar 1.2 Pertumbuhan Pengguna Internet Sumber : https://dailysocial.id/post/apjii-survei-internet-indonesia-2017 Kemudian pengguna Internet pada tahun 2017 menurut Lembaga Survei
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) adalah 143,26 juta
pengguna, ini menunjukkan perkembangan dibandingkan tahun serta pengguna
internet tahun 2018 mencapai 171,17 juta jiwa. Pengguna internet masih di
dominasi oleh pulau jawa (58,08%), Sumatera ( 19,09%), Kalimantan (7,97%),
Sulawesi (6,73%), Bali – Nusa ( 5,63%), dan Maluku – Papua (2,49%).
Sementara pengguna internet dari komposisi usia yaitu rentang usia 19-34 tahun
menjadi kontributor utama dengan persentase 49,52%, 35-54 tahun (29,55%), 13-
18 tahun (16,68%), dan lebih dari 54 tahun (4,24%). Dilihat dari jenis kelamin,
laki-laki (51,43%) mendominasi perempuan (48,57%).
Perkembangan dunia internet yang sangat pesat maka banyak situs online
shopping, blog - blog online ataupun situs komunitas yang tidak hanya sebagai
situs pertemanan tetapi juga menawarkan forum jual beli yang menyediakan
3
segala hal yang dibutuhkan oleh konsumen. Dari situs dan forum jual beli ini yang
mendorong terjadinya pembelian secara online. Pembelian ini didukung oleh
Motif belanja secara online. Faktor kepercayaan mempunyai peranan penting
dalam online shopping. Dalam mencari bukti kepercayaan atas barang dan jasa
yang ditawarkan, kepercayaan memegang kunci dalam proses pembelian dengan
pelanggan.
Motif Belanja online didukung oleh e-commerce dan situs belanja online.
E-commerce Menurut Wardhana adalah singkatan dari Electronic Commerce yang
artinya transaksi yang meliputi berbagai macam kegiatan bisnis mulai pembelian
sampai penjualan yang dilakukan melalui media jaringan berbasis internet
(Wardhana, 2016) e-commerce ini mencakup distribusi, penjualan, pembelian,
marketing dan service dari sebuah produk yang dilakukan dalam sebuah sistem
elektronika seperti Internet atau bentuk jaringan komputer yang lain. Online
Shopping juga merupakan bentuk dari e-commerce.
4
Terdapat langkah-langkah untuk konsumen bertransaksi secara
online seperti gambar berikut :
Gambar 1.3 Langkah-langkah untuk konsumen melakukan transaksi secara online Sumber: https://www.ngelmu.id/pengertian-e-commerce-sejarahproses/ Gambar diatas menggambarkan tentang langkah-langkah untuk konsumen
bertransaksi secara online. Langkah pertamanya customer mengunjungi situs e-
commerce untuk melihat barang atau produk yang dijual secara online. Kemudian
melalui e-commerce tersebut konsumen dapat melakukan correspondence dengan
pihak penjual melalui aplikasi atau situs e-commerce. Langkah keduanya,
konsumen memilih barang yang dibutuhkan. Langkah ketiganya, konsumen
memilih Bank Payment yang tersedia pada situs e-commerce. Bank Payment
untuk transaksi secara online biasanya transfer bank, baik melalui ATM, internet
banking ataupun mobile banking.
Menurut Purbo dan Wahyudi (2015) mengemukakan bahwa para konsumen
dapat berbelanja berbagai macam kebutuhan yang diinginkan melalui e-
commerce. Untuk itu, mulailah konsumen memasuki server transaksi online untuk
5
mencari informasi tentang produk yang dibutuhkan. Kemudian dia memesan
sebuah order dan melakukan pembayaran.
Segala informasi yang berkaitan dengan order ini dikirim melalui sebuah
jaringan pintu gerbang rahasia (private gateway) ke bagian pemrosesan informasi
(processing network) dimana di bagian inilah transaksi dinyatakan sah atau tidak
oleh bank yang bersangkutan. Setelah bank menyatakan bahwa transaksi yang
dilakukan konsumen sah maka marketer mengirim barangnya melalui ekspedisi.
Ekspedisi ini yang mengantarkan barang sampai ke tangan konsumen.
Sephora adalah salah satu pelopor beauty shopping website yang didirikan
oleh Dominique Mandonnaud (1970). Melalui akuisisi mereka terhadap kosmetik
pemula Luxola pada tahun 2015, Sephora sekarang menawarkan jajaran
produk high-end komersial maupun kecantikan kelas atas. Sephora memegang
lebih dari 5.000 produk yang mencakup 80 merek lokal dan internasional
secara online, terdiri dari kategori produk perawatan kulit, makeup, wewangian,
perawatan tubuh dan rambut. Sephora mengoperasikan sekitar 1.900 toko di 29
negara di seluruh dunia, dengan lebih dari 200 toko di wilayah Asia Pasifik
termasuk Australia, China, Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia dan India.
Sephora menjual produk kecantikan secara online sehingga memudahkan
bagi konsumen untuk berbelanja dimana pun konsumen berada. Konsumen
Sephora kebanyakan berasal dari generasi Y karena generasi ini terlahir ketika
social media sudah menjadi keseharian. Jadi generasi Y menjadi target konsumen
bagi Sephora. Menurut IDNtimes.com bahwa Sephora merupakan e-commerce
yang menjual produk beautycare yang terpercaya dan gambar nya sebagai berikut:
6
Gambar 1.4 Lima e-commerce terpercaya buat beli Produk Skin Care & Beauty Sumber : https://www.idntimes.com/life/women/vrisca-angelina/5-rekomendasi-online-skin-care-beauty-shopping-website-terpercaya-c1c2
Menurut Hutami (2016), E-WOM sendiri didefinisikan sebagai pernyataan
positif atau negatif yang dibuat oleh konsumen potensial, konsumen yang telah
beralih ke produk lain, konsumen yang setia dengan produk yang di keluarkan
oleh perusahaan tertentu (Hutami, 2016).
Menurut Widiarsa & Sulistyawati (2018), keputusan pembelian
didefinisikan sebagai proses yang mengacu pada konsistensi dan pada tindakan
konsumen yang bijaksana dalam memenuhi kebutuhannya. Sedangkan konsumen
pemasaran melalui online shop di dalam melakukan keputusan pembelian
biasanya didasari oleh kualitas dari produk yang bersangkutan. Kualitas produk
adalah penggabungan karakteristik produk yang membuat suatu produk menjadi
unggul dan mampu memenuhi bahkan melebihi harapan konsumen (Wijaya,
2011). Kualitas produk dikaitkan dengan produk Sephora yang memiliki kualitas
7
sesuai dengan harga yang diberikan. Jadi kualitas produk yang menentukan
konsumen akan membeli produk di Sephora.
Kualitas produk yang mempengaruhi keputusan pembelian dapat
dimediasi oleh word of mouth. Word of Mouth melalui internet disebut e-wom dan
mendasari para konsumen dalam membeli produk Sephora secara online . E-wom
Sephora terdapat di forum femaledaily.com sehingga para konsumen dapat
bertanya kepada anggota forum tentang ulasan produk yang ada di Sephora.com.
Ulasan tersebut menjadi pedoman konsumen dalam berbelanja produk di
Sephora.com. Jadi konsumen akan mendapat jawaban tentang produk
Sephora.com dari anggota forum yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang penelitian yang ada, maka rumusan masalahnya adalah
belum ada penelitian sebelumnya yang menguji pengaruh pembelian di
Sephora.com terhadap word of mouth. Dari rumusan masalah tersebut maka
muncul pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
1. Apakah kualitas produk berpengaruh positif terhadap word of mouth?
2. Apakah word of mouth berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
konsumen?
3. Apakah kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
konsumen?
8
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan
diadakannya penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji pengaruh kualitas produk terhadap word of mouth.
2. Untuk menguji pengaruh word of mouth terhadap keputusan pembelian
konsumen.
3. Untuk menguji pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian
konsumen.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan dari tujuan penelitian maka manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Bagi penulis, penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan informasi
mengenai pembelanjaan secara online dengan melalui smartphone. Berbagai
faktor pendukung bagi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.
Keputusan pembelian pada Sephora secara online berpengaruh terhadap word
of mouth dari konsumen. Ketika word of mouth positif maka konsumen akan
berbelanja secara online di Sephora sedangkan ketika word of mouth negatif
maka konsumen tidak berbelanja secara online di Sephora. Bagi pihak lain,
penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya dengan
mengambil topik yang sama.
9
2. Manfaat praktis
Bagi perusahaan, penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Sephora dalam
merencanakan keamanan privasi konsumen di website sephora. Diharapkan
penelitian ini juga memberikan gambaran bagi perusahaan Sephora untuk
melihat hubungan antara word of mouth dalam memediasi kualitas produk
terhadap keputusan pembelian konsumen.
1.5 Batasan Masalah
Agar penelitian dapat lebih fokus dan terarah maka batasan masalah dari
penelitian ini adalah pengaruh kualitas produk terhadap word of mouth di Sephora
secara online. Pengaruh word of mouth dalam memediasi pengaruh kualitas
produk terhadap keputusan pembelian konsumen.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, pertanyaan penelitian,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai teori dan konsep yang relevan berdasarkan
penelitian yang dilakukan. Teori-Teori yang dijelaskan adalah definisi dari
word of mouth , kualitas produk, keputusan pembelian konsumen, dan
generasi Y (Millenial).
10
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, desain penelitian, objek
penelitian, subjek penelitian, unit analisis, variabel, dan skala pengukuran,
definisi konseptual dan operasional, sumber data, teknik pengumpulan data,
populasi dan sampel, teknik analisis data, metode analisis data, model
penelitian dalam PLS, serta studi pendahuluan.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan mengenai pengujian model pengukuran dan pengujian
model Struktural.
BAB V : PENUTUP
Bab ini menjelaskan kesimpulan yang didapat setelah melakukan uji
hipotesis, implikasi dari penelitian, dan saran untuk penelitian berikutnya.