bab i pendahuluan 1.1 gambaran umum objek penelitian … file4 1.1.4 struktur organisasi cv jesam...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
1.1.1 Sejarah Perusahaan
CV Jesam Ojak Lestari adalah sebuah perusahaan jasa konsultasi yang menyediakan layanan
dalam bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang meliputi perencanaan, studi dan
desain. CV Jesam Ojak Lestari merupakan sebuah perencanaan dan impian beberapa tim yang telah
bekerja dalam bidang layanan tersebut sejak tahun 2009. Hingga saat ini CV Jesam Ojak Lestari terus
menerus menghasilkan karya dalam bentuk penawaran jasa konsultasi lingkungan yang didukung oleh
tenaga profesional dari berbagai bidang keahlian dan tenaga personil penunjang lainnya. Logo dari
perusahaan CV Jesam dapat dilihat pada gambar 1.1.
Gambar 1.1
Logo Perusahaan CV Jesam Ojak Lestari
Sumber : Company Profile pdf CV Jesam Ojak Lestari, edisi Juli 2013
CV Jesam Ojak Lestari mempunyai komitmen untuk menangani setiap pekerjaan dengan intensif
dan bersungguh-sungguh sehingga menghasilkan kualitas jasa yang baik, sesuai dengan keinginan
pengguna jasa melalui penggunaan sumberdaya yang tersedia. Kebijaksanaan ini merupakan prinsip dasar
bagi seluruh stake holder perusahaan dan menjadi pedoman bagi para karyawan perusahaan dalam
bekerjasama dengan instansi pemerintah maupun perusahaan swasta baik lokal maupun asing. Oleh
karena itu pada tahun 2013 telah disepakati untuk mendirikan satu badan usaha untuk menaungi tim yang
disebut dengan nama CV Jesam Ojak Lestari dengan kedudukan di Jakarta Utara dan workshop di
Tangerang Selatan.
CV Jesam Ojak Lestari berlokasi di Gedung WTC Mangga Dua Lantai UG Blok C-71, Jl.
Mangga Dua Raya No.8, Jakarta Utara, serta kantor cabang yang berlokasi di Komplek BSD (Bumi
Serpong Damai), Jalan Lingkar Cilenggang 2, Serpong, Tangerang Selatan. Adapun peta lokasi dari
2
kantor CV Jesam dapat dilihat pada gambar 1.2 dan lokasi kantor cabang CV Jesam dapat dilihat pada
gambar 1.3.
Gambar 1.2
Peta Lokasi Kantor CV Jesam
Sumber : Googles Maps (15 Januari 2014)
Gambar 1.3
Peta Lokasi Kantor Cabang CV Jesam
Sum
ber : Googles Maps (15 Januari 2014)
3
1.1.2 Legalitas Perusahaan
CV Jesam Ojak Lestari sudah memiliki legalitas dengan pemaparan sebagai berikut :
Akte Perusahaan : CV Jesam Ojak Lestari
Nomor : 325, Tanggal 30 Januari 2013, Notaris : Netty Maria Machdar, SH.
SIUP Nomor : 0618-02/PK/1.824.271
TDP Nomor : 09.01.3.70.07205 berlaku sampai dengan 26 Juni 2018
SKDP Nomor : 334/1.824.01/2013
NPWP Nomor : 03.282.830.3-044.000
SKTP Nomor : PEM-00552/WPJ.21/KP.0203/2013
Transaksi : Rekening Perusahaan
1.1.3 Visi dan Misi CV Jesam Ojak Lestari
CV Jesam Ojak Lestari memiliki visi dan misi dalam menjalankan roda bisnis perusahaannya,
berdasarkan Company Profile pdf CV Jesam Ojak Lestari edisi Juli 2013, visi misi perusahaan tersebut
adalah :
Visi
Membangun perusahaan jasa layanan konsultasi yang eksistensinya didasarkan pada
profesionalisme dan memberikan pelayanan yang memuaskan para pengguna jasa serta mampu
menjalin kerjasama yang strategis dengan pemerintah, swasta serta kelompok usaha ataupun
perorangan.
Misi
Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi terciptanya sumberdaya manusia yang
profesional, kreatif, berdedikasi tinggi dan bertanggung jawab baik secara ilmiah maupun moral.
Memberikan solusi yang tuntas dan menyeluruh bagi pengguna jasa dengan pendekatan yang
ilmiah dan rasional. Memberikan solusi berupa kontribusi yang positif bagi peningkatan
sumberdaya manusia dan sumberdaya alam dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan dan
jangka panjang.
4
1.1.4 Struktur Organisasi
CV Jesam Ojak Lestari dipimpin oleh satu orang direktur dan langsung membawahi empat
divisi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.4 dibawah ini.
Gambar 1.4
Struktur Organisasi
Sumber : Company Profile pdf CV Jesam Ojak Lestari, edisi Juli 2011.
Posisi Direktur CV Jesam diduduki oleh satu orang, dan membawahi empat Manajer. Keempat divisi
tersebut terdapat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1
Jumlah dan Posisi Karyawan di CV Jesam Ojak Lestari
No. Divisi Posisi dan Jumlah Karyawan
1. Divisi Marketing 1 orang manajer dan 4 orang staff
2. Divisi Proyek 1 orang manajer dan 15 orang tim konsultan
3. Divisi Akuntan 1 orang manajer dibantu oleh 1 orang admin dan finance
4. Divisi SDM 1 orang manajer dan dibantu oleh 1 orang staff
Sumber : Linus, 2013
DIRECTOR
Finance Admin Consultant
s
Accounting
Divison
HRD & GA
Divison
Project
Division
Marketing
Division
5
Dengan demikian, jumlah total karyawan yang ada di CV Jesam Ojak Lestari adalah 25 orang termasuk
Direktur.Tabel 1.2 menyebutkan fungsi dan wewenang dari tiap bagian struktur organisasi CV Jesam
Ojak Lestari.
Tabel 1.2
Fungsi dan Wewenang Jabatan di CV Jesam Ojak Lestari
Nama Jabatan Fungsi dan Wewenang
Director Jabatan tertinggi di perusahaan dan bertanggung
jawab penuh atas kendali perusahaan.
Marketing Division Fokus pada kegiatan operasional marketing untuk
menjalin hubungan yang baik dengan client dari
perusahaan lain maupun untuk mencari klient yang
baru.
Project Division Memiliki sejumlah tim konsultan ahli yang
ditugaskan untuk fokus pada perencanaan, desain,
pengerjaan proyek serta memiliki akses untuk terjun
ke lapangan dan berhubungan langsung dengan
dinas Lingkungan Hidup.
Accounting Division Fokus pada pengelolaan keuangan perusahaan dan
pembuatan laporan keuangan perusahaan.
HRD & GA Division Fokus pada kegiatan manajemen sumber daya
manusia perusahaan.
Sumber : Linus, 2013
1.1.5 Bidang Usaha
Sebagai perusahaan konsultan dan pengelolaan lingkungan hidup, bidang usaha CV Jesam Ojak
Lestari mengarah kepada penawaran jasa terhadap klien mengenai pengurusan dokumen lingkungan yang
berhubungan dengan sertifikat maupun kelayakan industri untuk beroperasi dan tidak merugikan
lingkungan. Adapun penawaran jasa yang ditawarkan adalah berupa layanan :
1) Perencanaan : Evaluasi pengembangan hasil studi ( bidang sosial ekonomi, demografi dan geografi),
penelaahan tata guna tanah dan infrastruktur, pengembangan sistem informasi, dan pemilihan terapan
teknologi untuk batasan suatu proyek.
6
2) Studi : Survei dan pemetaan, studi-studi yang berhubungan dengan pengelolaan lingkungan hidup
seperti studi AMDAL, UKL-UPL, pengawasan dan monitoring lingkungan , pengelolaan dan
penanganan limbah, studi kelayakan, pre-investment study dan studi ekonomi.
3) Desain : perencanaan secara detail hingga berupa gambar kerja, pembuatan dokumen kontrak,
menyusun besaran pekerjaan dan membuat spesifikasi teknik.
4) Studi Lingkungan : Jasa konsultasi untuk pelestarian lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas
gedung maupun industri.
5) Studi Kelayakan : mengevaluasi dan menentukan teknik serta teknologi yang tepat sehingga
memberikan sumbangan yang cukup berarti untuk masyarakat sekitar dan pelestarian lingkungan
6) IPAL – IPAB : untuk mengantisipasi dan menekan dampak negatif limbah terhadap lingkungan
dengan cara program pengelolaan air limbah dan air bersih.
7) Pemetaan : berupa layanan pemetaan digital, mulai dari pemasukan data analog (digitasi), updating
data sampai penyajiannya dalam bentuk peta cetak maupun program aplikasi sistem informasi grafis
(SIG)
8) Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam : Pengembangan studi yang berkaitan dengan pengelolaan
sumber daya alam secara lestari dan berkelanjutan.
1.2 Latar Belakang Penelitian
Pada era modern ini, pertumbuhan industri di Indonesia mengalami peningkatan. Sekjen
Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Anshari Bukhari, mengatakan dalam empat tahun terakhir
industri nasional tumbuh tiga kali lipat, seiring dengan pertumbuhan investasi di Indonesia. Hal tersebut
dapat dilihat pada gambar 1.5.
Gambar 1.5
Pertumbuhan Industri di Indonesia (dalam persen)
7
Sumber : Fardaniah, 2014.
Dari gambar 1.5 dapat dilihat grafik pertumbuhan industri yang dari 2,5 persen di tahun 2009 hingga di
tahun 2013 naik menjadi 6,83 persen. Anshari juga menambahkan bahwa pertumbuhan industri tersebut
disebabkan oleh investasi di sektor industri yang tumbuh rata – rata 30 sampai 40 persen setiap tahun,
yang didominasi investasi asing (http://www.antaranews.com/berita/398019/kemenperin-industri-
tumbuh-hampir-tiga-kali-lipat, diakses pada tanggal 28 Januari 2014). Pertumbuhan industri tersebut juga
membuat banyak kawasan industri baru yang akan bermunculan di Indonesia. Berdasarkan data
Kementrian Perindustrian, dikatakan bahwa Indonesia akan memiliki sejumlah kawasan industri baru
yang terdapat di luar Pulau Jawa (http://m.bisnis.com/industri/read/20130829/257/159655/ini-daftar-21-
kawasan-industri-baru, diakses pada tanggal 28 Januari 2014). Adapun calon kawasan industri tersebut
tertulis pada tabel 1.3.
Tabel 1.3
Calon – Calon Kawasan Industri Baru di Indonesia
Provinsi Calon Daerah Kawasan Industri Ha
Jawa Barat Cilamaya/Karawang
Majalengka
3.100
877
Jawa Tengah Kendal
Boyolali
795,6
282
Jawa Timur Gresik
Lamongan
Jombang
4.285
950
812.2
DI Yogyakarta Kulonprogo 2.646
8
Sumatera Utara Sei Mengkei
Kuala Tanjung
2.002
2.000
Kepulauan Bangka Belitung Bangka 765.4
Riau Tanjung Buton 1.000
Lampung Tanggamus 2.000
Sulawesi Selatan Gowa 842,1
Sulawesi Tengah P.Palu 1.500
Kalimantan Selatan Batu Licin 530
Kalimantan Timur Kariangau 1.989,5
Maluku Utara Halmahera Timur 300
Papua Barat Tangguh 2.152
Sulawesi Utara Bitung 610
Sumber : Astria, 2013.
Pertumbuhan industri akan sejalan dengan banyaknya perusahaan industri yang berdiri maupun
yang melakukan ekspansi bagi perusahaan industri yang sudah pernah beroperasi sebelumnya. Banyaknya
kawasan industri baru yang akan dibuka tentu menjadi pangsa pasar baru bagi perusahaan ataupun
lembaga konsultan lingkungan, karena akan ada banyak permintaan untuk pengurusan surat – surat atau
dokumen yang menyatakan perusahaan industri merupakan perusahaan yang berwawasan ramah
lingkungan.
Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri Kementerian Perindustrian,
Arryanto Sagala mengatakan masih banyak industri di Indonesia yang belum menerapkan prinsip efisiensi
penggunaan sumber daya alam. Hal tersebut terlihat dari tahun 2010 – 2012 dimana tercatat perusahaan
yang sukarela mengikuti penghargaan industri hijau, namun yang sukses memperoleh predikat sebagai
industri hijau sebanyak 66 perusahaan. Tahun 2013, sebanyak 74 perusahaan mendaftarkan diri sebagai
peserta penghargaan industri hijau. Namun, hanya 69 perusahaan yang lolos penilaian Kementerian
Perindustrian. Pembangunan industri ramah lingkungan atau industri hijau perlu didorong, Sebab, sumber
daya alam, seperti cadangan energi fosil, makin menipis dan daya dukung lingkungan makin terbatas.
Alasan lainnya adalah tuntutan produk yang berkriteria ramah lingkungan meningkat dalam sistem
perdagangan global (http://www.tempo.co/read/news/2013/11/26/090532580/Banyak-Industri-Tak-
Ramah-Lingkungan, diakses tanggal 28 Januari 2014).
Pertumbuhan industri yang meningkat atau banyaknya aktivitas industri tentu memiliki potensi
tingkat pencemaran lingkungan yang tinggi, seperti limbah dan emisi dari industri pabrik.
Di Indonesia, banyak dampak kegiatan industri yang mencemari atau merusak lingkungan. Salah satu
kasus yang sangat terkenal sejak lima tahun yang lalu yaitu kasus lumpur Lapindo Brantas, dimana
9
ribuan perumahan tenggelam oleh lumpur panas. Dampak dari lumpur tersebut juga membuat ribuan
orang kehilangan tempat tinggal dan banyak juga yang kehilangan pekerjaannya. Sejak semburan
tersebut, Pemerintah Indonesia telah mengeruk lumpur panas tersebut dan mengalirkannya ke sungai dan
akhirnya menuju ke laut. Lumpur tersebut menyebabkan rusaknya ekosistem laut dan mencemari air
(http://www.voaindonesia.com/content/ geolog-inggris -pengeboran-lapindo-penyebab-semburan-lumpur-
sidoarjo-122849564/93842.html, diakses 30 Januari 2014). Selain kasus lumpur Lapindo, terdapat kasus
pencemaran lainnya yang cukup parah yaitu adanya pembuangan limbah industri ke daerah sungai
Citarum Jawa Barat yang menyebutkan bahwa sungai terpanjang di Jawa Barat tersebut dicemari oleh
sekitar 230 perusahaan. Pembuangan limbah yang tanpa diolah tersebut membuat kualitas air di sungai
Citarum sangat buruk, akibat banyaknya zat kimia yang berbahaya dan membuat ekosistem di air pun
rusak.(http://nasional.kompas.com/read/2012/07/04/16413372/230.Perusahaan.Diduga.Cemari.Citarum,
diakses 30 Januari 2014).
Pada kasus lain, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) juga merilis hasil program penilaian peringkat
kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan (Proper) 2013. Hasilnya ada 17 perusahaan besar yang
masuk dalam daftar kategori hitam. Perusahaan ini sangat berpotensi mencemari lingkungan karena
melanggar aturan kelestarian lingkungan hidup, jadi harus diberikan sanksi dan teguran yang tegas
terhadap para pelaku usaha industri (http://www.jpnn.com/read/2013/12/11/205137/17-Perusahaan-Besar-
Cemari-Lingkungan-, diakses 30 Januari 2014).
Masih banyak lagi kasus pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas industri.
Fenomena permasalahan lingkungan yang ditimbulkan oleh perusahaan sudah menjadi perhatian yang
serius oleh pemerintah melalui Kementrian Lingkungan Hidup. Namun pemerintah sebagai pengatur
masih kesulitan dalam mengontrol dan mendidik para pelaku industri agar memperhatikan kelestarian
lingkungan. Pihak perusahaan juga mungkin terlalu sibuk dalam mengurusi hal lain dalam perusahaan,
sehingga dampak lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas industrinya kurang serius diperhatikan.
Pada kasus ini, perlu ada pihak lain seperti perusahaan jasa konsultasi lingkungan yang bisa membantu
pemerintah dalam mengatasi ataupun memberikan solusi bagi pelaku industri agar perusahaan yang
dikelolanya memperhatikan kelestarian lingkungan sehingga tidak merugikan lingkungan maupun
masyarakat. Pihak konsultan sangat penting dalam kasus ini, oleh karena itu penulis memilih yaitu CV
Jesam Ojak Lestari sebagai objek penelitian penulis. CV Jesam Ojak Lestari merupakan perusahaan
konsultasi lingkungan yang belum lama berdiri, namun sudah banyak pengerjaan proyek konsultasi
lingkungan yang sudah dikerjakan. Adanya dorongan dan regulasi dari pemerintah agar perusahaan
bergerak dalam bisnis yang ramah lingkungan tentu membuat perusahaan konsultasi lingkungan, seperti
CV Jesam dapat menawarkan jasa konsultasi nya kepada perusahaan agar mengimplementasikan kegiatan
perlindungan terhadap lingkungan.
10
Adapun layanan yang dapat ditawarkan seperti AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan), UKL – UPL
(Usaha Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan), dan pengolahan limbah. Layanan tersebut berlaku
terlebih kepada industri kecil maupun menengah keatas.
Kepala Divisi Proyek CV Jesam, Junedi Edward menyebutkan bahwa, selain dari pada kawasan
industri atau pabrik, ada bidang usaha lain yang dapat dijadikan target penawaran jasa lingkungan.
Penawaran jasa lingkungan ini adalah Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup (SPPL). SPPL
ditujukan untuk kegiatan/usaha/industri kecil yang menghasilkan limbah dan tidak berdampak penting
bagi lingkungan. Sebagai contoh usaha/kegiatan praktek dokter bersama, klinik 24 jam, laboratorium
klinik, rumah sakit bersalin, balai pengobatan/kesehatan, hotel kelas melati, rumah makan (restaurant),
klub/bar/karaoke, pergudangan, minimarket (berupa indomart/alfamart/7eleven dan lain - lain),
pertokoan, ruko, bengkel kecil, showroom sepeda motor/mobil, papan reklame/iklan dan lain sebagainya.
Hampir keseluruhan layanan konsultasi yang ditawarkan adalah untuk mengantisipasi tercemarnya
lingkungan karena limbah. Berdasarkan UU RI no.32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup , mengatakan bahwa setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan
pengelolaan limbah agar tidak mencemari lingkungan ( http://www.naztamabumiraya.com/, diakses pada
16 januari 2014).
Untuk tahap awal, perusahaan industri di Indonesia khususnya di daerah Jakarta, Banten dan
Jawa Barat menjadi wilayah yang dapat dijadikan pangsa pasar oleh CV Jesam maupun perusahaan jasa
konsultasi lingkungan lainnya. Namun, tidak menutup kemunginan juga untuk menerima tawaran dari
luar daerah kawasan industri tersebut. Dari 74 kawasan industri yang beroperasi, 55 kawasan industri
berlokasi di Pulau Jawa dengan luas sekitar 75,89 persen dari total luas kawasan industri di Indonesia.
Dari jumlah tersebut konsentrasi terbesar di provinsi Jawa Barat sebesar 44.07 persen dari total luas
kawasan 28.526 ha (http://m.bisnis.com/industri/read/20130829/257/159655/ini-daftar-21-kawasan-
industri-baru, diakses 29 Januari 2013). Lokasi CV Jesam tentu sangat menguntungkan dalam
menargetkan calon klien, dimana kawasan industri dapat diakses dengan mudah oleh CV Jesam.
Ada banyak kegiatan industri yang berlangsung tidak jauh dari aktivitas maupun lokasi workshop
perusahaan yang berada di kabupaten Tangerang. Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Tangerang, terdapat 17 Kawasan Industri yang berada di kabupatenTangerang
tersebut, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.4.
Tabel 1.4
Kawasan Industri Kabupaten Tangerang
No. Nama Kawasan Lokasi Kecamatan
1. PT Cipta Cakra Murdaya Balaraja
11
2. PT Adhibalaraja Balaraja
3. PT Bumi Citra Permai Milenium Cikupa
4. PT Benua Permai Lestari Tigaraksa
5. PT Putra Daya Perkasa Pasar Kemis
6. PT Purati Kencana Alam Cikupa
7. PT Mitra Tangerang Bumimas Cikupa
8. PT Kwarta Sejahtera Cikupa
9. PT Trisula Indah Lestari Kosambi
10. PT Bangun Kosambi Sukses Kosambi
11. PT Angkasa Putra Bersaudara Kosambi
12. PT Kukuh Mandiri Kosambi
13. PT Agusindo Binatama Kosambi
14. PT Parung Harapan Kosambi
15. Yusuf Ngadiman Kosambi
16. Welirang Utama Kosambi
17. PT Bintang Mahailex Kosambi
Sumber : http://indag.tangerangkab.go.id/database/data-kawasan.php?op=lihat&halaman=2, diakses 7
April 2014
Luasnya pangsa pasar bagi perusahaan konsultasi lingkungan, juga berdampak pada banyak perusahaan
konsultasi lingkungan yang berdiri, salah satunya CV Jesam untuk bergerak di bidang konsultasi
tersebut.
Sebagai perusahaan konsultasi yang belum lama berdiri, CV Jesam Ojak Lestari sangat perlu membuat
perumusan strategi yang tepat untuk memperoleh banyak klien dalam pengurusan dokumen lingkungan
serta strategi yang tepat untuk bersaing dengan banyak perusahaan konsultan lainnya.
Di ruang lingkup persaingan sebagai perusahaan konsultasi lingkungan, CV Jesam bersaing dengan
banyak perusahaan konsultasi lingkungan juga, berdasarkan informasi dari internal perusahaan tahun
2013 menyebutkan pesaing CV Jesam beberapa diantaranya adalah :
1. PT. Medialab Indonesia
2. PT. Envirolab Indonesia
3. PT. Laboratorium Medio Pratama
4. PT Satria Buana Lestari
5. PT Karsa Buana Lestari
12
Junedi Edward, Kepala Divisi Proyek CV Jesam menyebutkan bahwa pesaing CV Jesam di bidang jasa
konsultasi lingkungan biasanya sudah memiliki banyak klien ataupun hubungan kerja sama jangka
panjang dengan perusahaan besar. Layanan konsultasi lingkungan yang ditawarkan juga memiliki banyak
variasi yang tidak dimiliki oleh CV Jesam seperti Analisis Parameter Lingkungan dan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3). Brand dari perusahaan incumbent juga tentunya sudah dikenal banyak oleh
perusahaan industri. Selain itu, perusahaan incumbent juga sudah dikenal dengan baik oleh Dinas
Lingkungan Hidup setempat, sehingga proses pengerjaan suatu proyek terasa lebih nyaman.
Dalam hal penawaran jasa lingkungan, CV Jesam kebanyakan fokus dalam penawaran jasa UKL
– UPL (Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan). Hal tersebut dilakukan karena prosesnya yang
lebih cepat walaupun biayanya yang lebih murah, disamping itu sumber daya yang dimiliki CV Jesam
masih terbatas jika mengerjakan dua proyek yang besar sekaligus seperti AMDAL. Meskipun demikian,
sepanjang tahun 2013 hingga awal Januari 2014, CV Jesam sudah menyelesaikan sebanyak 31 proyek
jasa lingkungan, yang diantaranya 28 perusahaan untuk proyek jasa UKL – UPL, satu perusahaan untuk
proyek implementasi RKL – RPL dan dua perusahaan untuk proyek SPPL dan BKPM. Proyek konsultasi
tersebut dapat dilihat pada gambar 1.5.
Gambar 1.6
Proyek Konsultasi Lingkungan yang Telah Selesai Dikerjakan oleh CV Jesam
Pada Mei 2013 – 05 Januari 2014
Sumber : Internal Perusahaan (2014)
13
Layanan yang ditawarkan CV Jesam seperti yang dijelaskan pada sub bab 1.1.4 mengenai bidang
usaha, belum dapat ditawarkan secara keseluruhan. CV Jesam kebanyakan bergerak pada penawaran jasa
pembuatan dokumen UKL – UPL, sedangkan penawaran jasa yang lain belum dapat dioptimalkan
penjualannya.
Dengan beberapa permasalahan yang telah dipaparkan diatas, sangat penting untuk CV Jesam
Ojak Lestari untuk mengetahui posisi CV Jesam dalam lingkup persaingan serta perumusan strategi yang
tepat untuk diterapkan di perusahaan. Pangsa pasar yang sangat luas tentu sangat menguntungkan jika
perusahaan menggunakan dan menjalankan strategi yang tepat. Terlebih CV Jesam merupakan
perusahaan yang baru berdiri, jadi sangat berguna bagi perusahaan dalam memilih dan menjalankan
layanan bisnis yang sesuai bagi CV Jesam dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki dan
meminimalisasi tingkat resiko ataupun kerugian.
David (2011 : 366) mengungkapkan esensi dari perumusan strategi adalah penilaian apakah suatu
organisasi melakukan hal yang tepat dan bagaimana perumusan strategi dapat menjadi lebih efektif dalam
penerapannya. Metode yang dapat digunakan dalam perumusan strategi suatu perusahaan adalah dengan
mengetahui menggunakan IFE (Internal Factor Evaluation) Matrix dan EFE (External Factor
Evaluation) Matrix.
Dari metode tersebut, perusahaan dapat melihat kekuatan dan kelemahan yang terdapat dalam internal
perusahaan, serta melihat ancaman dan peluang yang berasal dari eksternal perusahaan. Sehingga
perusahaan dapat mengoptimalkan peluang dan meminimalisasi ancaman atau kerugian yang ada.
1.3 Perumusan Masalah
1. Apa saja yang menjadi faktor – faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi strategi bisnis
dari CV Jesam Ojak Lestari?
2. Dimanakah posisi CV Jesam Ojak Lestari pada matriks Internal dan eksternal?
3. Apa formulasi strategi alternatif yang paling tepat untuk diimplementasikan oleh CV Jesam Ojak
Lestari?
1.4 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui item – item faktor internal dan eksternal CV Jesam Ojak Lestari.
2. Mengetahui posisi CV Jesam Ojak Lestari pada industri jasa konsultan lingkungan.
3. Mengetahui strategi alternatif yang paling tepat untuk diimplementasikan oleh CV Jesam Ojak
Lestari.
1.5 Kegunaan Penelitian
14
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini berguna bagi peneliti untuk mengaplikasikan teori yang diperoleh semasa
perkuliahan, khususnya untuk mata kuliah Manajemen Strategi. Dimana teori tersebut
dihubungkan langsung dengan situasi bisnis yang nyata di lapangan. Selebihnya penelitian ini
dapat dijadikan refrensi yang berhubungan dengan perumusan strategi.
2. Kegunaan Praktis
Penelitian ini dapat dijadikan alternatif bagi CV Jesam dalam menjalankan bisnis konsultasi
lingkungannya. Dengan demikian, diharapkan CV Jesam dapat memiliki competitive advantage
yang baik dalam melakukan persaingan yang sangat ketat dan memiliki keunggulan untuk
memperoleh banyak klien.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini terdiri atas lima bab dimana setiap bab nya saling berkaitan dan tersusun
secara berurutan seperti berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdari dari tinjauan objek penelitian yang akan menjelaskan secara singkat lingkup objek
yang akan diteliti,kemudian latarbelakang permasalahan yang diangkat sesuai dengan alasan yang
mendasari peneliti untuk melakukan penelitian, lalu diikuti dengan perumusan masalah beserta
tujuan dari penelitian ini serta sistematika penulisan yang menjabarkan urutan dari penulisan
penelitian ini.
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini terdiri dari teori-teori serta pembahasan dari hasil penelitan sejenis sebelumnya yang
mendukung dan dapat dijadikan landasan oleh peneliti dalam melakukan penelitian.
3. BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang lokasi penelitian, objek penelitian, operasional variabel, jenis dan
sumber data, responden penenlitian, metode pengumpulan data, pengujian instrument penelitian,
dan teknis analisis data.
4. BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Bab ini memaparkan data penelitian serta hasil yang diperoleh dari penelitian kemudian disajikan
dalam pembahasan yang menyeluruh sesuai dengan tujan penelitian.
5. BAB V KESIMPULAN & SARAN
15
Bab ini menyajikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil pembahaasan di bab sebelumnya yang
disesuaikan dengan tujan awal penelitian serta dilengkapi dengan saran yang disesuaikan dengan
kekurangan yang masih ada dalam proses dan hasil dari penelitian.
1.7 Daftar Istilah
CV (Comanditaire Venootschap)
UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup)
UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup)
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
SPPL (Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup)
IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
IPAB (Instalasi Pengolahan Air Bersih)
SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
SKDP (Surat Keterangan Domisili Perusahaan)
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
SKTP (Surat Keputusan Tunjangan Profesi)