1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambar Umum Objek Penelitian

1.1.1. Profil Perusahaan

Gambar 1. 1 Logo Perusahaan

( Sumber : https://www.laku6.com/ )

Laku6.com merupakan bisnis startup berupa situs yang dikhususkan untuk jual beli

Smartphone bekas. Smartphone Bekas yang ada di Laku6 dijual dengan 3 jenis kondisi: Mulus,

Standar & Ekonomis, dengan harga yang bervariasi dan semuanya merupakan produk ready stock

dengan berbagai keunggulan seperti: bisa dibeli dengan cara tukar tambah, bayar ditempat COD

(area Jakarta dan sekitarnya), dan juga tersedia layanan cicilan dan pengiriman lebih cepat.

Laku6.com termasuk startup yang saat ini tengah berada dalam fase beta danberencana untuk

memasuki pasar dengan menyediakan layanan yang dapat membantu para penggunanya dalam

menemukan ponsel bekas bersertifikat dengan harga yang terstandarisasi.

Pada Laku6.com para pengguna memiliki opsi untuk menukarkan ponsel bekas mereka dengan

uang tunai, atau dengan produk lain yang mereka inginkan. Sebagai jawaban atas promo penukaran

terbatas yang diadakan oleh merk ternama seperti Samsung, Laku6 memposisikan dirinya sebagai

bisnis online pertama yang bergerak di bidang ini. Para pelanggan tidak perlu khawatir dengan

kualitas barang yang mereka beli karena semua barang yang ditawarkan telah melalui 40 langkah

2

sertifikasi, sehingga semua unit yang dijual dapat dipastikan berada dalam kondisi terbaik. Laku6

juga menerapkan konsep ‘re-commerce’ untuk memfasilitasi proses jual-beli antara penjual dan

pembeli, dan bahkan memberikan garansi 30 hari kepada para pembeli.

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 30 Oktober 2015 tersebut bermaksud untuk

melakukan ekspansi ke barang elektronik lainnya seperti mesin cuci dan kulkas. Sejauh ini, segala

keperluan operasional Laku6 masih berasal dari hasil bootstrap dan beberapa angel investor.

Pihak perusahaan berharap untuk dapat menyegel pendanaan awal dalam dua minggu ke depan.

Founder Laku6.com bernama Alvin Yap. Alvin Yap dikenal luas sebagai pendiri TMG.

Seperti kebanyakan pengusaha sukses lainnya, ia telah memulai perjalanannya sejak muda. Ia baru

saja menyelesaikan pelatihan militernya ketika membuka bisnis pertamanya dengan menjual

aksesoris handset di negara asalnya, Singapura, pada usia 19 tahun. Memulai bisnis tanpa gelar

akademik dan pengalaman seadanya, Alvin mendedikasikan kesuksesannya pada beberapa mentor

yang ditemuinya sepanjang perjalanannya sebagai seorang pengusaha, salah satunya adalah Jeffrey

Paine dari The Founders Institute. Ia menekankan pentingnya belajar dari kesalahan, meskipun

perlu juga untuk mengkategorikan kegagalan tersebut berdasarkan ruang lingkup serta ukurannya.

“Sebagai seorang pengusaha, Anda berhadapan dengan berbagai macam kegagalan setiap

hari. Sangat penting untuk belajar dari kesalahan kecil Anda, karena mereka akan berubah menjadi

pengalaman. Ambil resiko, namun perhatikan sisi negatifnya, agar tidak membunuh Anda di

kemudian hari. Ia tidak pernah melalui satu kejadian tertentu yang memberinya inspirasi untuk

memulai rangkaian bisnisnya ia sepenuhnya digerakkan oleh motivasi untuk menggunakan

kemampuannya serta hasrat untuk membuat perubahan. Ia mendirikan Laku6 karena ia ingin

membuat proses penjualan ponsel bekas menjadi sesuatu yang umum dilakukan serta memberi

pengalaman yang lebih baik kepada para pelanggan. Memulai TMG karena ia menyadari bahwa

belum ada platform yang khusus melayani game untuk feature phone di Indonesia, tidak seperti di

Jepang. (Sumber: https://dailysocial.id/post/alvin-yap-tentang-laku6-dan-visinya-bagi-pasar-

indonesia )

3

Sebagai contoh produk yang ditawarkan oleh perusahaan laku6.com adalah handphone

bekas yang masih bagus dan tidak ada cacat sedikitpun seperti contoh handphone Samsung Galaxy

J5 8g white dan Samsung Galaxy note 8 64gb Midnight Black

Gambar 1. 2 Produk laku6

(Sumber:www.laku6.com)

1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

A. Visi Perusahaan

Membantu anda menemukan smartphone bekas yang tepat dengan harga yang sesuai dan

mendapatkan pengalaman terbaik..

B. Misi Perusahaan

Mewujudkan pembelian atau penjualan hp second yang aman dan sederhana.

1.1.3 Strategi Pemasaran

Strategi yang digunakan laku6 adalah ketika para pemilik ponsel berusaha untuk menjual

barang mereka melalui marketplace online seperti Kaskus atau OLX, maka hanya 18-40 persen

4

kemungkinan barang tersebut akan terjual dalam jangka waktu satu minggu. “Lebih sering tidak,

hanya 7 orang dari 10 yang berhasil menjual barang mereka. Proses negosiasi juga dapat berlarut-

larut, itulah mengapa Laku6 memilih untuk memberlakukan standardisasi harga barang pada

layanannya. Cara tradisional untuk menjual ponsel bekas berdasarkan pada fakta bahwa semakin

sedikit yang pembeli tahu, maka akan semakin baik. Kami tidak dapat memberikan sesuatu yang

lebih baik, namun laku6 pastinya tidak akan memberikan sesuatu yang lebih buruk. Laku6 tidak

menawarkan harga terbaik, namun kami bermaksud untuk mempermudah hidup para konsumen.

Situs tersebut juga bertujuan untuk membuat hidup para penggunanya lebih baik dengan

membantu mereka meningkatkan standar hidup mereka dengan harga yang terjangkau.

Strategi pemasaran lainya laku6 adalah menargetkan sebuah segmen yang kategorikan

sebagai ‘kelas menengah yang tengah tumbuh’ – mereka yang lahir di milenium baru dengan

pekerjaan pertama mereka dan ingin mengganti ponsel pertama mereka namun terkendala masalah

dana.

1.1.4 Tujuan perusahaan

Mewujudkan Pembelian / Penjualan Hp Second yang Aman dan Sederhana. Kami yakin

bahwa membeli dan menjual Hp serta gadget lainnya seharusnya aman dan simpel dengan patokan

harga yang jelas. Oleh karena itu kami memulai Laku6.com dengan menyediakan informasi yang

paling akurat dan terkini dalam hal Harga Hp Second jadi Anda akan selalu mengetahui harga

yang tepat saat ingin menjual gadget Anda ataupun mengetahui harga saat ingin membeli gadget.

Blog kami juga secara rutin membagikan saran cara menguji perangkat Anda dan terkadang juga

memberikan tips tentang cara memaksimalkan smartphone Anda.

5

1.2 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi belakangan ini memberikan banyak perubahan terhadap kehidupan

manusia. Alasannya teknologi sangat memudahkan manusia untuk membantu setiap kegiatan dan

pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu saat ini teknologi telah menjadi bagian penting

dalam kehidupan manusia. Salah satu teknologi yang membantu mempermudah pekerjaan

manusia.

(Sumber: www.internetworldstats.com diakses tanggal 22 januari 2019)

Dari data diatas bisa kita lihat jika wilayah dengan jumlah pengguna internet terbanyak

terdapat di wilayah Asia sebesar 49.0% dari total jumlah pengguna internet di dunia. Dimana

Indonesia menjadi bagian dair jumlah pengguna Internet di Asia. Diikuti oleh Eropa sebesar

16,8 %, kemudian Africa 11,0%, Amerika Selatan & Karibia sebesar 10,4%, Lalu Amerika

Utara sebesar 8,2%, Kemudian Timur Tengah sebesar 3,9%, dan yang terakhir wilayah

Australia dan Oceania sebesar 0,7%. Persentase tersebut diambil dari total pengguna internet

didunia.

Gambar 1. 3 Persentase Pengguna Internet Di Dunia

6

Gambar 1. 4 Pertumbuhan pengguna Internet 2017

(Sumber Riset APJII,2017)

Dari hasil survei gambar diatas yang dirilis APJII, penetrasi pengguna internet

berdasarkan kota/kabupaten terkonsentrasi di area urban dengan persentase 72,41%, rural urban

(49,49%), dan rural (48,25%). Tingginya penetrasi ini dilihat dari ketersediaan fiber optic dan

infrastruktur pendukung lainnya yang menopang aktivitas berinternet.(sumber:

http://teknopreneur.com). Hasil survei ini berkaitan dengan penetrasi pengguna internet secara

total di Indonesia yang tumbuh tipis hampir 8 persen menjadi 143,26 juta jiwa atau 54,68% dari

total populasi 262 juta orang. Dibandingkan hasil sebelumnya sebesar 132,7 juta jiwa. Data-data

ini menunjukan bahwa manfaat internet sangat dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Ini

merupakan sebuah peluang yang harus bisa kita maksimalkan. Dengan teknologi kita dapat

memaksimalkan peluang tersebut untuk dijadikan ladang bisnis salah satunya yaitu bisnis online.

Perkembangan bisnis online di Indonesia belakangan ini menjadi sorotan banyak orang.

Jumlah online shopper di Indonesia terus meningkat selama beberapa tahun terakhir. Di tahun

2018, jumlah online shopper diperkirakan mencapai 11,9 persen dari total populasi di Indonesia,

demikian keterangan tertulis dari CupoNation yang diterima (sumber: www.Kompas.com) pada

Jumat(7/9/2018). Public Relations and Communications Manager CupoNation, Olivia Putri

menjelaskan pertumbuhan pembeli secara online atau online shopper di Indonesia terjadi dalam

tiga tahun terakhir. Pada tahun 2016, jumlah pembeli online mencapai 9,6 persen dari jumlah

7

populasi dan meningkat menjadi 10,7 persen pada tahun 2017. Persentase tersebut didapat dengan

membagi jumlah populasi dan jumlah pembeli secara online di Indonesia setiap tahunnya.

Pertumbuhan jumlah pembeli online ini didukung oleh pendapatan dari pasar e-commerce

Indonesia, di mana ada 6,1 miliar dollar AS pada 2016 dan mencapai 7,5 miliar dollar AS untuk

tahun 2017.

Gambar 1. 5 Layanan yang diakses

(sumber: Riset APJII, 2017)

Berdasarkan Survey Pengguna Internet Indonesia 2017, jumlah pengguna internet di

Indonesia didominasi oleh mereka yang berusia 19 hingga 34 tahun dengan prosentase 49.52%,

yang diikuti oleh mereka yang berusia 35-54 sebanyak 29.55% dan rentang usia 13-18 dengan

jumlah 16.68%, yang terakhir rentang usia di atas 54 tahun 4.24%. generasi saat ini di era digital

dimana smartphone dan belanja online sudah menjadi bagian dari keseharian mereka. Maka tak

heran jika 87.13% dari 143.26 juta pengguna internet Indonesia adalah pengguna aktif social

media. Selain pengguna aktif social media, ternyata orang Indonesia senang bercakap-cakap.

Survey ini menyebutkan pula bahwa 89.35% pengguna internet di Indonesia mengakses layanan

chatting. (sumber: http://teknopreneur.com)

Artinya bahwa potensi bisnis online di Indonesia cukup menjanjikan. Salah satu contoh

pemanfaatan teknologi dalam berbisnis yaitu marketplace dan marketspace. Saat Ini di

Indonesia terdapat bermacam-macam bisnis online berupa marketplace maupun marketspace

yang bersaing dalam dunia bisnis online. Beberapa diantaranya yaitu Lazada, Blibli,

8

Tokopedia, Elevenia, MatahariMall, Shopee, Bukalapak, Zalora, Qoo10, Blanja.com. (Sumber

https://id.techinasia.com)

Menurut Ahmadi (2013:35) E-Commerce merupakan aktivitas pembelian dan penjualan

melalui jaringan internet dimana pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung, melainkan

berkomunikasi melalui media internet. Cara pembayaran pada e-commerce dilakukan seperti

transfer uang secara digital seperti melalui account paypal atau kartu credit. Sedangkan e-bisnis

mengacu pada internet tapi jangkauannya lebih luas. Hubungan bisnis terjadi ketika perusahaan

atau individu berkomunikasi dengan klien atau nasabah melalui e-mail akan tetapi pemasaran atau

penjualan dilakukan melalui internet. Cara ini dapat memberikan keuntungan berupa keamanan

fleksibilitas dan efisiensi. Pembayaran dilakukan melalui pembayaran digital dengan

menggunakan e-gold yang sudah diakui di seluruh dunia dalam melakukan transaksi online. E-

commerce sendiri berasal dari layanan EDI (electronic Data Interbange). Layanan EDI ini telah

berkembang sedemikian pesatnya di Negara-negara yang mempunyai jaringan computer dan

telepon. Jika sebelumnya kita telah sering 9 menggunakan media elektronik seperti telpon, fax,

hingga hand phone untuk melakukan perniagaan.

Gambar 1. 6 Transaksi E-commerce Asia Tenggara

(sumber:databoks.katadata.co.id,2018)

9

Indonesia merupakan negara yang menggunakan internet sebagai kebutuhan pokok bagi

masyarakat Indonesia sebagai media sosialisasi, mencari informasi, hiburan, bekerja, pendidikan,

maupun melakukan bisnis, berdagang, & cari barang atau e-commerce. Selain itu Data dari

eshopworld.com yang dapat dijabarkan adalah 84,2 Juta atau 65,5% pengguna internet pernah

bertransaksi online dan 130,8 Juta atau 98,5% Mengetahui Internet sebagai tempat jual beli barang

dan jasa. Sehingga dapat dijelaskan bahwa dengan adanya penetrasi penggunaan internet turut

mendorong pertumbuhan transaksi online atau e-commerce.

Gambar 1. 7 Rangking E-commerce Laku6.com

(sumber: iprice.co.id, 2018)

Berdasarkan gambar 1.7 dapat dilihat jumlah pengunjung situs Laku6.com mencapai 3 juta

pengunjung dalam satu bulannya, peringkat ke empat dalam rata-rata ranking di appstore

maupun playstore, dan memiliki total sekitar 117.600 followers di beberapa media sosial.

Dengan rating aplikasi mencapai 3.2 dan yang berada di urutan 13 aplikasi pesaing e-

commerce.

Sedangkan Marketplace merupakan media online berbasis internet (web based) tempat

melakukan kegiatan bisnis dan transaksi antara pembeli dan penjual. Pembeli dapat mencari

supplier sebanyak mungkin dengan kriteria yang diinginkan, sehingga memperoleh sesuai

10

harga pasar. Sedangkan bagi supplier/penjual dapat mengetahui perusahaan-perusahaan yang

membutuhkan produk/jasa mereka (Opiida, 2014). Marketplace merupakan sebuah tren bisnis

e-Commerce dimana mengajak beberapa pelaku usaha untuk berjualan dalam sebuah website,

sehingga banyak pembeli bisa memilih barang yang mereka cari dari berbagai macam toko

melalui browser atau juga aplikasi mobile. Contoh marketplace yang laris dikunjungi di

Indonesia adalah Tokopedia, Bukalapak, Blanja.com dan masih banyak lagi yang lainnya.

Laku6.com merupakan situs toko online atau market place online berupa website yang

dikhususkan untuk jual beli Smartphone bekas. Smartphone Bekas yang ada di Laku6 dijual

dengan 3 jenis kondisi: Mulus, Standar & Ekonomis, dengan harga yang bervariasi dan

semuanya merupakan produk ready stock dengan berbagai keunggulan seperti: bisa dibeli

dengan cara tukar tambah, bayar ditempat COD (area Jakarta dan sekitarnya), dan pengiriman

lebih cepat. Hal ini jelas memberikan banyak opsi terhadap konsumen yang ingin membeli

gadget sesuai kebutuhan. Toko online ini juga sudah memiliki aplikasi untuk smartphone

dengan OS Android dan iOS dan untuk sitem pembayaran memiliki hubungan kerjasama

dengan Bank yang berada di Indonesia serpeti bank BNI, BRI, BCA, PERMATA, serta system

pembayaran bekerja sama juga dengan minimarket seperti Indomart, Alfamart.

Gambar 1. 8 Rating Laku6.com

(Sumber: Playstore )

11

Namun meski banyak pilihan penawaran yang ditawarkan Laku6.com dalam jual beli

Smartphone yang bervariasi dan bisa memberikan opsi bagi konsumen untuk memilih

smartphone sesuai kebutuhan, bukan berarti Laku6.com bisa dengan mudah memberikan kualitas

terhadap konsumen. Tak jarang konsumen kecewa karena pelayanan dan juga barang yang

dipesan tidak sesuai harapan konsumen. Hal ini bisa dilihat dari respon konsumen dalam bentuk

rating aplikasi laku6.com yang ada di akun resmi website Laku6.com yang memiliki rating cukup

kecil yaitu 3,4 dari jumlah 10rb pengguna. Rating yang terdapat di playstore dimiliki laku6

dibintang 5 yaitu 4520 pengguna sedangkan di rating 1, dan 2 sendiri 1520 dan 3310 pengguna.

Dalam kolom komentar, masih banyak terdapat komentar-komentar negatif terkait

keluhan, komplain, dengan responsifitas, pengiriman barang, transaksi, dan lainnya dari

konsumen aktif Laku6. Dengan masih banyaknya komentar-komentar negatif mengenai

kualitas aplikasi ini, menunjukan bahwa Laku6 belum sepenuhnya memberikan kualitas

pelayanan yang maksimal terhadap kepuasan konsumen.

Mengembangkan dan mempertahankan sebuah situs website Laku6 yang sukses itu

membutuhkan waktu dan usaha serta dana. Guna menarik pengunjung dan membuat pengunjung

kembali membutuhkan kombinasi dari kreatifitas, pemasaran yang efektif, dan pembaharuan

yang berkelanjutan. Dengan bisnis yang modern seperti sekarang ini, website memiliki peran

penting bagi kepentingan srategis perusahaan. Diantaranya website memiliki peranan sebagai

sarana penyedia informasi, promosi dan komunikasi dengan pelanggan. Jadi perusahaan harus

mampu menyajikan kualitas layanan website yang sesuai dengan harapan pelanggan. Kualitas dari

sebuah website dapat diuraikan ke dalam beberapa kriteria. Menurut (Bekti 2015:35), Website

merupakan kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks,

gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat

statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang

masing- masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.

WebQual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas website

berdasarkan persepsi pengguna. WebQual sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1998

dan telah mengalami beberapa interaksi dalam penyusunan dimensi dan butir pertanyaan

(Pratama, 2015). Webqual merupakan alat untuk mengukur usability (kegunaan),

information quality (kualitas informasi), dan interaction quality (kualitas interaksi).

12

Berikut hasil kuesioner terhadap 30 responden pengunjung Website mengenai kualitas

website Laku6.com.

Tabel 1. 1

Hasil Observasi (N+30)

Mengenai (Usabilty, Information Quality,interaction quality)

Dimesi Indikator Ya Tidak

Usability

Website mudah untuk dipelajari 73,3% 26,7%

Interaksi User dengan Website Laku6.com jelas dan

mudah dipahami

64.3% 35.7%

Website Laku6.com mudah dinavigasikan 45,1% 54.7%

Website mudah digunakan 52.3% 47.7%

Desain sesuai dengan jenis Website 71.5% 28.5%

Website Memiliki tampilan yang menarik 61.9% 38.1%

Website Memiliki kemampuan menguasai 45.2% 54.8%

Website Menciptakan pengalaman yang positif 57.1% 42.9%

Information Quality

Website Menyediakan Informasi yang akurat 46.7% 33.3%

Website Menyediakan Informasi yang dapat dipercaya 35,75% 64,75%

Website Menyediakan Informasi yang tapat waktu 28,7% 71,3%

Website Menyediakan Informasi yang Relevan 40% 60%

Website Menyediakan Informasi dengan tingkat detail

yang tepat

66.6% 33.4%

Website Menyediakan Informasi yang mudah

dimengerti

60% 40%

Website laku6.com Menyediakan Informasi dalam

Format yang sesuai

53.4% 40.6%

Website Memiliki Reputasi yang baik 46.7% 53.3%

Merasa aman untuk melakukan transaksi 53.4% 46.6%

13

Service Interaction Merasa aman terhadap informasi pribadi pengguna 60% 40%

Website laku6.com memberikan ruang untuk

Personalitas

35,7% 64,3%

Website laku6.com memberikan ruang untuk komunitas 55,7% 44,3%

Website memberikan Kemudahan untuk berkomunikasi

dengan organisasi

60% 40%

Merasa yakin bahwa barang atau jasa akan dikirm

sebagaimana yang telah dijanjikan

46.7% 53.3%

Sumber: Google Form

Beradasarkan table 1.1 diketahui bahwa Website laku6.com belum sepenuhnya memiliki kualitas

baik. Berikut hasil dari kuesioner yang disebarkan kepada tigapuluh koresponden terdapat

bebearapa masalah yaitu:

1. Pada dimensi Usability yaitu sebanyak.54,8% pengguna menyatakan bahwa Website tidak

mengandung Kompetensi maka dari itu peneliti mencari hasil keluhan konsumen terkait

fenomena tersebut yang mengatakan bahwa website laku6.com belum Mengandung

Kompentensi bagi pengguna Laku6.com

2. Pada dimesi Information Quality yaitu sebanyak 71,3% pengguna menyatakan bahwa

Website menyediakan Informasi yang tidak tepat waktu, maka dari itu peneliti mencari

hasil keluhan konsumen terkait fenomena tersebut yang mengatakan bahwa website

laku6.com belum memberikan informasi yang sesuai dengan produk seperti tidak sesuai

dengan harga yang diatawarkan oleh konsumen dikarenakan salah penginputan, stock

barang kosong ysng diharapkan oleh konsumen. Maka dari itu pihak laku6.com harus

memperbarui informasi website agar selalu up to date terhadap produk dan harga yang akan

dijual oleh pihak laku6.com serta memperhatikan informasi jika terdapat promosi ,event

ataupun discount.

3. Pada dimensi yang ketiga Service Interaction yaitu sebanyak 64,3% pengguna menyatakan

bahwa Website tidak ada ruang untuk personality, maka dari itu mencari hasil keluhan

konsumen terkait fenomena tersebut yang mengatakan bahwa website laku6.com terdapat

akun pengguna yang digunakan oleh konsumen terjadi eror sehingga mengakibatkan tidak

bisanya bertransaksi di website laku6.com. Maka dari itu diperlukan peningkatan

14

pelayanan terhadap kualitas website agar website laku6.com dapat digunakan agar menjadi

lebih baik lagi bagi penggunanya merasa privasinya terjamin.

4. Berikut ini ada beberapa contoh keluhan pengguna website laku6.com

a. Contoh pengguna yang mengeluhkan bahwa produk yang ditawarkan oleh laku6.com

tidak sesuai yang diharapkan oleh konsumen.

Gambar 1. 9 Keluhan Sistem laku6.com

(sumber: www.kaskus.co.id)

b. Contoh keluhan pengguna yang menanyakan bahwa stock barang yang diinginkan oleh

konsumen tidak tersedianya barang tersebut. Maka dari itu pengguna membatalkan

pembeliannya terhadap produk tersebut.

15

Gambar 1. 10 Tidak Tersedia Stock Barang

(sumber: www.kaskus.co.id)

c. Contoh keluhan pengguna yang mengeluhkan akun personalnya di website laku6.com

terjadi eror sehingga tidak bisa melakukan transaksi di website laku6.com

Gambar 1. 11 Keluhan Pengguna akun Personal Eror

d. Contoh keluhan pengguna yang saat menggunakan sistem cod produk barang tidak sesuai

dengan yang diharapkan konsumen.

Gambar 1.10 Pengguna Mengeluhkan produk barang tidak sesuai

16

(sumber: www.kaskus.co.id)

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis bermaksud untuk melakukan penelitian

kualitas website laku6.com dengan menggunakan metode webqual 4.0 untuk mengetahui kualitas

website dengan menggunakan tiga indikator antara lain yaitu usability, information quality, dan

service interaction, dan mengukur dengan menggunakan metode importance performance analysis

(IPA) yaitu teknik analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kinerja penting

untuk menunjukan kepada organisasi dalam memenuhi kualitas para pengguna jasa yang

ditawarkan oleh perusahaan laku6.com. Oleh karena itu permasalahan perusaahan situs e-

commerce harus mencari solusi oleh perusahaan agar tidak dapat memberikan dampak negtive

bagi perusahaan Laku6.com. Pemilihan objek tersebut dipilih karena situs website laku6 ini

termasuk situs penjualan dengan tuker tambah berupa handphone konsumen yang lama menjadi

handphone baru yang diingkan oleh konsumen. Penelitian ini belum diteliti sebelumnya di

Universitas Telkom. Sehingga peneliti beranggapan bahwa menelitian ini sangat menarik.

Dari fenomena diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan uraian diatas peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kualitas Website laku6.com. Maka dari itu,

penulis melakukan penelitian berjudul “ANALISIS KUALITAS WEBSITE LAKU6.COM

MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL DAN IMPORTANCE PERFORMANCE

ANALYSIS (IPA)

17

1.3 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

penelitian adalah :

1. Bagaimana persepsi pengguna terhadap kualitas website Laku6.com?

2. Bagaimana harapan pengguna terhadap kualitas situs Laku6.com ?

3. Seberapa besar jarak antara persepsi dan harapan terhadap kualitas situs Laku6.com ?

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:.

1. Mengetahui persepsi pelanggan terhadap kualitas website Laku6 pada pengguna website

Laku6,com

2. Mengetahui besarnya harapan pelanggan terhadap kualitas situs Laku6.com

3. Mengetahui besarnya jarak persepsi dan harapan pelanggan terhadap kualitas situs

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari adanya penelitian ini sebagai berikut:

A. Manfaat Akademis

Bagi kalangan akademis, penelitian ini sangat bermanfaat guna menambah pembendaharaan

keilmuan dan penelitian khususnya di bidang analisis pengaruh terhadap Kepuasan

Konsumen Laku6.com.

B. Manfaat Praktis

1. Bagi Laku6.com hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran manajemen sumber

daya manusia Laku6.com dan sumbang saran serta bahan evaluasi yang sangat berguna

untuk meningkatkan keberhasilan Laku6.com dalam mempengaruhi pasar.

2. Bagi masyarakat penulis sangat berharap penelitian ini dapat menambah info yang lengkap

mengenai manajemen pemasaran khususnya Laku6.com dan bagi masyarakat pada

umumnya.

1.6 Waktu dan periode penelitian

Penelitian ini dilakukan pada objek penelitian ini adalah website aplikasi Laku6.com dan

responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang menggunakan apliaksi laku6.com di play

store.

18

1.7 Sitematika penulisan

Sistematika penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum mengenai penelitian.

Bab I Pendahuluan

Bab ini terdiri atas 6 sub-bab yaitu : gambaran umum objek penelitian, latar belakang

penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan

sistematika penelitian.

Bab II Tinjauan Pustaka dan Lingkup Penelitian

Berisi tentang tinjauan teori yang digunakan dalam melakukan penelitian, dan metodelogi

penelitian apa yang digunakan oleh penulis serta pembahasan dari penelitian yang

dilakukan.

Bab III Metode Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian yang akan dilakukan, meliputi

jenis penelitian yang digunakan, variable penelitian dan operasional variable, penetuan

sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Pada bagian ini berisi mengenai pengolahan data dan hasil penelitian yang kemudian

dianalisis untuk memberikan jawaban atas masalah-masalah penelitian

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bagian ini akan mengemukakan kesimpulan dari hasil penelitian, implikasi teoritis maupun

implikasi manajerial, keterbatasan dalam melakukan penelitian, serta rekomendasi yang

dapat menjadi acuan atau masukan bagi penelitian selanjutnya.