bab i pendahuluanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13307/1/t2_942015020_bab i.pdf · 1.1...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Persaingan antar sekolah dewasa ini semakin
atraktif. Sekolah sebagai lembaga penyedia jasa
pendidikan perlu belajar dan memiliki inisiatif untuk
meningkatkan kepuasan siswa dimana proses
sirkuler yang saling mempengaruhi dan
berkelanjutan terjadi di dalamnya. Oleh karena itu,
rencana strategis sekolah sangat diperlukan untuk
memenangkan kompetisi antar sekolah serta untuk
meningkatkan akselerasi peningkatan kualitas dan
profesionalisme manajemen sekolah (Wijaya, 2008:
42). Dengan demikian sebuah rencana strategis
sekolah penting dilakukan untuk memberi arahan
dan bimbingan menuju perubahan atau tujuan yang
lebih baik serta mengurangi ketidakpastian di masa
yang akan datang.
Sekolah yang merupakan lembaga yang
dinamis harus terus mampu menyesuaikan diri
dengan perubahan yang terjadi di lingkungan dan
tantangan dalam sebuah sekolah yang tidak pernah
berhenti, terus meningkat bahkan terkadang terasa
mengancam (Putra, 2012: 1). Oleh karena itu sekolah
yang menginginkan sebuah kehidupan yang
2
produktif, menyenangkan, peningkatan daya saing
dan mampu meraih keunggulan dalam persaingan
yang semakin meningkat perlu melakukan tindakan
inovasi dalam sebuah perencanaan strategis sekolah
(Porter, 2007: 34; Rangkuti, 2013: 2; Putra, 2012: 8).
Perencanaan strategis merupakan kerangka yang
dirumuskan oleh sekolah untuk membimbing dan
mengendalikan pilihan-pilihan atau keputusan dan
aksi yang ditujukan dalam mencapai tujuan dan
performa yang tinggi yang disesuaikan dengan
sumber daya yang dimiliki dengan peluang dan
tantangan yang dihadapi dalam lingkungan sekolah
itu berada (Barney 2007: 4; Akdon, 2006:4-5).
Kepala sekolah bertanggung jawab dalam
merumuskan strategi-strategi yang tepat sebagai alat
dalam mencapai keunggulan kompetitif sekolah
karena hal inilah yang akan menentukan
keberhasilan atau kegagalan sekolah di waktu
mendatang (Akdon, 2006:15). Perumusan atau
perencanaan strategi sekolah tersebut dapat
dirancang dengan cara menganalisis keunikan
sumber daya internal yang dimiliki oleh sekolah dan
menganalisis kekuatan dan kelemahan apa saja yang
dimiliki oleh sekolah (Wandrial, 2011:629).
3
Konsep keunggulan bersaing yang didasarkan
pada pandangan berbasis sumberdaya internal
(resource-based view) memandang bahwa organisasi
sebagai sesuatu yang unik karena dikelilingi oleh
sumberdaya dan kapabilitas yang beraneka ragam
(Barney, 2007: 133-134). Sumber daya yang dimiliki
perusahaan jauh lebih penting daripada struktur
industri dalam memperoleh dan mempertahankan
keunggulan kompetitif. Pendekatan ini memandang
organisasi sebagai sekumpulan aset atau
sumberdaya (resource) dan kapabilitas (capability)
yang perlu dikembangkan untuk menciptakan
sesuatu yang sulit untuk ditiru oleh para pesaing
(Kuncoro, 2006: 38).
Pengelolaan sebuah organisasi berbasis
sumber daya merupakan salah satu alternatif solusi
bagi sebuah organisasi termasuk organisasi sekolah
karena mampu memberikan solusi bagi organisasi
untuk meraih keunggulan kompetitif secara terus
menerus melalui sekumpulan sumber daya yang
unik yang dimilikinya (Anatan & Ellitan, 2009: 66).
Sehingga untuk meraih keunggulan kompetitif
berkelanjutan tersebut tidak terlepas dari pandangan
berbasis sumber daya atau resource based view
(RBV) yang mengarahkan manajemen perusahaan
4
untuk mengidentifikasi, menguasai, dan
mengembangkan sumber daya strategis dalam
rangka menghasilkan kinerja secara optimal (Barney
& Hesterly, 2008: 75).
Kesesuaian strategi dengan sumber daya yang
dimiliki merupakan awal penting bagi perbaikan
kinerja suatu organisasi seperti yang dijelaskan oleh
Kuncoro (2006: 17) bahwa tidak ada dua organisasi
yang sama karena tiap-tiap organisasi memiliki
pengalaman, aset, kapabilitas dan membangun
budaya organisasi yang berbeda. Sumber daya yang
berupa aset dan kapabilitas sebuah organisasi akan
menentukan efisiensi dan efektivitas setiap pekerjaan
yang dilakukannya sehingga beberapa aset (sumber
daya) tersebut menjadi kunci tertentu untuk
memberikan organisasi keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan.
Permasalahan mengenai strategi yang tepat
untuk terus mempertahankan eksistensi sekolah
sangat dirasakan oleh SMP Kristen 2 Salatiga. Dari
studi pendahuluan yang dilakukan, selama ini
sekolah sudah berpartisipasi dalam mengikuti
lomba-lomba yang ada di tingkat kota sekolah dan
juga telah menjalankan strategi-strategi untuk
mempertahankan mutu dan eksistensi sekolah
5
diantaranya adalah mengadakan pelatihan guru tiap
tahunnya di luar kota, meningkatkan sarana
prasarana yang ada di sekolah salah satunya
merencanakan program perpustakaan berbasis
digital, mengadakan promosi sekolah dengan
menggunakan leaflet, spanduk dan sosialisasi ke
gereja-gereja dan ke kelompok-kelompok
persekutuan gereja dan juga memberikan bantuan
dana sekolah berupa beasiswa bagi anak-anak yang
berprestasi dan dari keluarga yang kurang mampu.
Namun hal tersebut belum cukup memadai
untuk bisa menciptakan keunggulan bersaing bagi
sekolah dalam meredam kekhawatiran tiap tahunnya
saat penerimaan murid baru, dimana penerimaan
jumlah murid baru tiap tahun masih bersifat
fluktuatif bahkan mengalami penurunan. Data
penerimaan murid baru SMP Kristen 2 Eben Haezer
Salatiga dapat dilihat pada grafik berikut ini:
6
Sumber: Data Kesiswaan SMP Kristen 2 Eben Haezer Salatiga, diolah
Dari data di atas terlihat bahwa sekolah
mengalami penurunan drastis dalam hal penerimaan
murid baru di tahun 2014/2015. Siswa pada tahun
ajaran 2013/2014 yang berjumlah 99 turun menjadi
76 siswa di tahun ajaran 2014/2015. Hal ini
menunjukkan bahwa sekolah masih belum berada
dalam posisi mencapai keunggulan bersaing yang
berkelanjutan. Di tahun ajaran 2016/2017 pun
sekolah menargetkan untuk menerima kurang lebih
125 siswa dikarenakan lulusan tahun ajaran
2015/2016 berjumlah 99 peserta didik. Namun yang
terjadi adalah harapan tidak sesuai dengan
kenyataan yang ada dikarenakan jumlah murid baru
yang terdaftar di tahun 2016/2017 adalah 86 siswa.
Sehingga penurunan jumlah peserta didik baru
0
20
40
60
80
100
120
Jumlah Siswa Baru
7
kembali dirasakan oleh SMP Kristen 2 Eben Haezer
Salatiga yaitu sebanyak 99 siswa di tahun
2015/2016 malahan turun menjadi 85 siswa baru di
tahun ajaran 2016/2017. Hal ini mengakibatkan
adanya ketidakseimbangan antara jumlah siswa yang
lulus dengan jumlah siwa yang masuk atau dengan
kata lain output lebih besar dari input dan jauh dari
yang diharapkan.
Hal yang lebih mengkhawatirkan lainnya
adalah sekolah belum memiliki rencana strategi
sekolah yang baku dan terkonsep dengan baik untuk
dijalankan. Sehingga tiap tahunnya sekolah hanya
menjalankan sebatas apa yang menjadi ide kepala
sekolah saat itu untuk dijalankan dalam
mempertahankan eksistensi sekolah. Sehingga
permasalahan ini menimbulkan tidak adanya
kekonsistenan sekolah dalam menjalankan strategi-
strateginya dari tahun ke tahun. Saat ini sekolah
mulai mencoba menyusun rencana strategi tetapi
masih terkendala dalam aspek analisis internal
sekolah, sehingga kepala sekolah sangat berharap
dapat terbantu dengan adanya penelitian ini
(wawancara kepala sekolah 3 Agustus 2016).
Problemaris ini sejalan dengan pemikiran David
(2010: 6) yang menyatakan bahwa sebuah rencana
8
strategi sangat penting dalam mendorong organisasi
untuk berkomitmen pada produk, sumber daya, dan
teknologi selama kurun waktu yang lama dan
sebagai tindakan organisasi dalam menentukan
keunggulan kompetitif jangka panjang. Oleh karena
itu, seorang kepala sekolah harus mampu menyusun
rencana strategi yang mencakup pengembangan visi,
misi, identifikasi peluang dan ancaman eksternal,
kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal,
penetapan tujuan jangka panjang, pencarian
strategi-strategi alternatif dan pemilihan strategi
tertentu untuk mencapai tujuan sekolah.
Dalam rangka mengatasi permasalahan
tersebut, maka diadakanlah penelitian yang berjudul
Strategi Berbasis Resource Based View (RBV) SMP
Kristen 2 Eben Haezer Salatiga.
1.2 Rumusan Masalah
Sejalan dengan latar belakang permasalahan di atas
maka masalah dalam penelitian ini adalah strategi
apa saja yang perlu dikembangkan untuk
menciptakan keunggulan kompetitif berkelanjutan
SMP Kristen 2 Eben Haezer Salatiga?
9
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang
menjadi tujuan dari penelitian ini adalah menyusun
rencana strategis berbasis Resource Based Viev (RBV)
SMP Kristen 2 Eben Haezer Salatiga untuk
menciptakan keunggulan kompetitif berkelanjutan.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah referensi dalam
pengembangan ilmu manajemen pendidikan
khususnya dalam pengembangan rencana strategi
sekolah berbasis RBV dengan menggunakan analisis
VRIO.
1.4.2 Manfaat Praktis
Memberikan masukan bagi sekolah berupa alternatif
strategi dalam mempertahankan eksistensi sekolah
dan mengembangkan sumber daya yang ada di
sekolah
1.5 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Spesifikasi produk dalam penelitian ini adalah untuk
menghasilkan strategi-strategi yang akan dituangkan
dalam bentuk rencana strategis sekolah berbasis
resource based view (RBV) SMP Kristen 2 Eben
10
Haezer Salatiga. Rencana strategis sekolah ini
didasarkan pada analisis sumber daya yang terdiri
dari sumber daya berwujud (tangible resources),
sumber daya tak berwujud (intangible resources) dan
kapabilitas (capability) organisasi dengan
menggunakan analisis VRIO framework. Sumber
daya yang telah dianalisis tersebut akan
dikelompokkan ke dalam empat kategori yaitu: (1)
sumber daya yang merupakan kelemahan dan
berdampak pada kerugian kompetitif sekolah, (2)
sumber daya yang menjadi kekuatan dan tetapi
berdampak pada kesetaraan kompetitif sekolah, (3)
sumber daya yang menjadi kekuatan dan kompetensi
khas organisasi yang berdampak pada keunggulan
kompetitif sementara, dan (4) sumber daya yang
menjadi kekuatan dan kompetensi khas
berkelanjutan dan berdampak pada keunggulan
berkelanjutan sekolah. Selanjutnya hasil analisis
tersebut akan digunakan untuk merancang sebuah
produk awal yang berupa strategi-strategi yang akan
dituangkan ke dalam rencana strategi sekolah.
Produk awal ini kemudian akan diuji validasi dengan
tiga orang pakar yaitu pakar desain, pakar mutu dan
pakar strategi. Hasil dari validasi desain tersebut
kemudian akan direvisi sesuai masukan dari para
11
pakar dan kemudian akan di uji coba secara terbatas
dalam bentuk uji kelayakan melalui FGD (focus group
discussion) bersama praktisi, stakeholder dan pakar.
Selanjutnya hasil dari uji coba terbatas tersebut
akan direvisi kembali sehingga menjadi produk akhir
rencana strategis berbasis resource based view (RBV)
bagi SMP Kristen 2 Eben Haezer Salatiga.
1.6 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
Asumsi yang dipergunakan dalam penelitian dan
pengembangan rencana strategi sekolah ini adalah:
1. Penyusunan rencana strategi untuk mencapai
tujuan sekolah dapat dilakukan melalui model
resource based view dimana sumber daya
internal merupakan input utama dan penentu
strategi untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Pengembangan sumber daya dan kapabilitas
internal berdasarkan penemuan kompetensi
inti yang dimiliki sekolah adalah aset yang
berharga dalam menciptakan keunggulan
kompetitif.
12
Keterbatasan pengembangan rencana strategi
sekolah dalam penelitian dan pengembangan ini
adalah:
1. Penelitian dan pengembangan ini hanya
dibatasi sampai pada tahap revisi produk dari
hasil uji coba terbatas yang berupa uji
kelayakan produk.
2. Rencana strategis sekolah yang dirancang
didasarkan pada kompetensi inti yang dimiliki
sekolah