proposal lomba

Upload: shu-cipto

Post on 09-Jul-2015

329 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

PERANCANGAN ULANG DAN PEMBUATAN MESIN PEMARUT SINGKONG A. PENDAHULUANA.1. Analisis SituasiDi Indonesia, tanamansingkongdapat tumbuh danberproduksi di daerah dataranrendahsampai datarantinggi (gambar 1), dari ketinggian10.000sampai 1.500 meter di atas permukaan laut. Gambar 1. Kebun singkong.Singkong juga sangat cocok dikembangkan di lahan-lahan marjinal, kurang subur, dan kurangsumber air. Olehkarena itu, hasil singkongdi Indonesia memiliki kapasitas yang cukup besar. Petani singkong di Indonesia mampu menghasilkan 30-60 ton/ha, ini merupakan jumlah yang cukup besar jika dibandingkan dengan padi yang hanya mampu menghasilkan 4-6 ton/ha (Khudori, 1994). Dewasa ini singkong banyak diekspor ke Amerika Serikat dan Eropa dalam bentuktapioka. Di negara-negaratersebut, singkongdimanfaatkansebagai bahan baku industri pembuatan tepung tapioka dan tepung gaplek serta bahan pembuatan alkohol, etanol dan gasohol. Sebaliknya, di dalam negeri, singkong biasanya hanya digunakansebagai pakanternakdanbahanpangantradisionalnomortigasetelah beras dan jagung (Suhardi dkk, 2002). Sebenarnya, selain sebagai pakan ternak dan bahan pangan tradisional seperti gaplek, oyek, krupuk dan masih banyak yang lainnya, singkong juga dapat ditingkatkan nilai jualnya. Salah satu caranya yaitu dengan diolah menjadi berbagai 1jenis makanan moderen seperti roti. Sebelum diolah menjadi roti, singkong terlebih dahulu diolah menjadi tepung tapiokaPembuatan tepung tapioka memerlukan proses pemarutan singkong dalam kapasitas yangcukupbesar. Sehinggadiperlukanmesinpemarut yangekonomis dalam pengoperasiannya dan mudah dalam perawatannya. Namun pada kenyataannya, mesinpemarut singkongyangberedar di pasaransebagianbesar menggunakan penggerak berupa motor bensin (gambar 2). Gambar2. Mesin pemarut singkong dengan penggerak motor bensin.Permasalahan yangtimbul adalah selain harganya yangmahal, pemarutan singkongmenggunakanmotor bensin jugamemerlukanbiaya operasiyang cukup mahal. Hal tersebut diketahui dari hasil pengujian pemarutan yang telah dilakukan menggunakanmotorbensindengandaya 3,5 HPdandengan putaran rolpemarut 1425 rpm. Pengujian pemarutan dilakukan sebanyak enam kali, dan singkong yang diparut setiap satu kali uji seberat 1 kg. Hasil pengujian menunjukan, waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk memarut singkong seberat 1 kg adalah 1 menit 28 detik dan bahan bakar bensin yang dibutuhkan sebanyak 22 mL. Pengujian tersebut membuktikan bahwa pemarutan menggunakan motor bensin kurang efektif karena waktunya relatif lama dan biaya operasinya mahal, jika harga bensin sekarang Rp.6000/liter maka biaya pemarutan per kg adalah Rp.132. Selain itu, keamanan pemarut pada waktu proses pemarutan kurang terjamin karena elemen mesin yang berputar tidak dilengkapi dengan penutup. Proses pemarutan 2menggunakanmotor bensinpengoperasiandanperawatannyajugatidakmudah. Motor bensin memerlukan perawatan dan penggantian komponen mesin yang rusak pada jangka waktu tertentu (servis) dan tidak semua orang dapat melakukannyaHal tersebut tidak sesuai dengan keadaan industri pengolahan singkong, karena pada umumnya industri tersebut adalah industri yang bermodal kecildan berpendidikan rendah. Selain itu, sebagianbesar industri kecil berlokasi di wilayah perkampungan yang dapat mengganggu kenyamanan lingkungan sekitar yang disebabkan oleh suara bising dari mesin tersebut. Dampak lingkungan lain juga akan timbul karena mesin tersebut menyebabkan polusi udara yang berasal dari gas buang mesin. Hal tersebut tidak sesuai dengan tata cara pengolahan makanan yang benar karena harus benar-benar higienis supaya aman pada saat dikonsumsi.Untuk meninjau secara detail pentingnya mesinpemarut singkong ini ditunjukkan pada gambar3.Gambar 3. Bagan alir pentingnya mesin pemarut singkong yang ekonomis.3FAKTOR INTERNALAda kerjasama Tim Pengabdi - ProdusenMesin Pemarut Singkong Guna Meningkatkan Keefektifan Pada Proses Pemarutan SingkongMUTLAK SDM UMYAda institusi (UMY)yang mampu melakukan rekayasa peralatan tepat gunaPENGUSAHAProdusen makanan berbahan singkong masih melakukan pemarutan singkong dengan alat berpenggerak motor bensin,sehingga biaya produksi mahalAlat pemarut dengan motor bensin pengoperasiannya kurang praktis dan perawatannya memerlukan keahlian khususProgram TTG DEPERINDAG DIY untuk Rekayasa Mesin Pemarut Singkong SMART SOLUTIONPengolahan singkong menjadi makan moderen sangat menjanjikan , sehingga memerlukan alat pengolah yang mudah, murah, cepat, aman dan nyamanFAKTOR EKSTERNALA.2.Perumusan MasalahPermasalahan yang ada pada industri makanan yang berbahan utama singkong dan tapioka berdasarkan hasil pengujian menggunakan pemarut motor bensin yang umum beredar di pasaran (daya 3,5 HP dan putaran 1425 rpm) adalah :a. biaya operasinya relatif mahal, karena untuk memarut singkong seberat 1 kg membutuhkan bahan bakar bensinsebanyak22 mL(jika harga bensin Rp.6000/liter, maka biaya operasinya sama dengan Rp.132 rupiah/kg).b. waktu pemarutan relatif lama, karena untuk memarut singkong seberat 1 kg membutuhkan waktu 1 menit 28 detik.c. suara bising dan dampak lingkungan dari gas pembuangan motor bensin sebagai penggerak mesin pemarut mengurangi kenyamanan lingkungan sekitar.d. keamanan pemarut pada waktu proses pemarutan kurang terjamin karena elemen mesin yang berputar tidak dilengkapi dengan penutup.e. pengoperasian danperawatannya memerlukan keahliankhusus, karena tidak semua orang mengerti cara perlakuan terhadap motor bensin.Berdasarkanuraiandiatas,makasangatlahperludirancang ulang dan dibuat mesin pemarut singkong untuk meningkatkan efisiensi proses pemarutan. Terlaksananya kegiatan ini secara khusus akan meningkatkan keefektifan, keekonomisan, keamanan dan kenyamanan dalam proses pemarutan singkongB. TUJUANTujuan utama dari program ini adalah : 1. Terciptanya desain mesin pemarut singkong. 2. Terciptanya mesin pemarut singkong yang mampu bekerja efektif, ekonomis, aman dan nyaman pada proses pemarutan.C. LUARAN DAN MANFAATC.1.LuaranLuaranprodukperalatan tepat gunayangakandihasilkanadalahprototype mesinpemarut singkong, yangdapat digunakanuntukmemarut singkongdengan efektif. Sumber energi yang digunakan adalah energi listrik 200 Watt. Mesin ini juga 4dilengkapi dengan penutup untuk komponen mesin yang sangat berbahaya jika tersentuh, sehingga keamanan operator dapat terjamin.C.2.Manfaata. Potensi Ekonomi ProdukSecara umumpotensi ekonomi produk yang diperoleh antara lain: biaya pembuatan mesin murah (harga mesin murah), proses pemarutan cepat, biaya operasional mesin murah sehingga dapat menekan biaya produksi. Biaya perawatan mesin menjadi berkurang karena tidak perlu mengganti komponen dari motor bensin secara periodik, seperti busi, service karburator dan lain sebagainya.. Mesin ini dapat dimanfaatkanolehprodusenkelasmenengahdankeluarga. Nilai ekonomisbahan makanan yang dihasilkan juga akan meningkat, dimana dengan menggunakan mesin ini diharapkanbahwakebersihandari hasil parutanakantejamin, sehinggaaman sewaktu dikonsumsi.b. Nilai Tambah dari sisi IptekDitinjau dari sisiiptek yaitu pemanfaatan teknologi tepat guna. Desain mesin sederhana, namun mempunyai manfaat yang tinggi. Pembuatan alat ini cukup hanya menggunakanmesinperkakaskonvensional, sehinggadapat dilakukandi bengkel kecil. Melalui program ini, akan dilakukan pembinaan bengkel untuk membuat mesin pemarut singkong.c. Dampak IkutanSetelah prototype mesin pemarut singkong ini sudah teruji dan dapat diterima olehkalanganpengusahamakananberbahandasar parutansingkongatautepung tapioka, maka produk ini akan dipaparkan di hadapan instansi terkait di DIY.Dengan demikian, pengusaha memperoleh informasi tersebut melalui instansi terkait. Keberhasilandandampakikutanpengusahalaindalamkegiatanini menjadi salah satu tolak ukur terwujudnya cita-cita DEPERINDAG Prop. DIY untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi rakyat melalui pengembangan UKMmandiri dengan teknologi tepat guna. Meningkatnya perekonomian rakyat ini akan meningkatkan pula income perkapita daerah.5d. Nilai Tambah bagi Perguruan Tinggi dan PemerintahBagi perguruantinggi, kegiatanini merupakanwujudnyatadari tri dharma perguruan tinggi yang ketiga. Kepercayaan dan keyakinan masyarakat akan kemampuankinerjainstitusi UMYpadarekayasateknologi jugamenjadi semakin kuat. Kedekatan perguruan tinggi (UMY) dengan masyarakat sekitarnya juga semakin rekatNilai tambah bagi pemerintah adalah meningkatnya perekonomian masyarakat pengusaha makanan dari singkong dan tapioka serta pemilik bengkel, dengan rincian sebagai berikut; peningkatan pendapatan para pengusaha dan peningkatan order bagi pemilik bengkel teknologi tepat guna. Secara umum, terlaksananya program ini akan meningkatkankesejahteraanmasyarakat khususnyaparapengusahamakanandari singkong dan tapioka serta perbengkelan.Pelaksanaan programini juga sekaligus akan menjadi jembatan kerjasama antaraperguruantinggi danbeberapaindustri kecil, Industri PerbengkelanTepat Guna dan industri makanan dari singkong dan tapioka. Program ini diharapkan terus berlanjut untukintensifikasi usahamakanandi daerahlain, sehinggadalamskala nasional program ini akan menaikkan pendapatan perkapita daerah.D. TINJAUAN PUSTAKAPemilihanelemen-elemenpadaperancangandanpembuatanmesinpemarut singkong ini juga harus memperhatikan kekuatan bahan, safety factor, dan ketahanan dari berbagai komponentersebut. Elemenmesintersebut adalahmotor elektrik, poros, puli, bantalan duduk, mur dan baut.D.1. Motor elektrikMotor elektrik adalah elemen mesin yang berfungsi sebagai tenaga penggerak yang disesuaikan dengan kebutuhan daya mesin dengan menggunakan energi listrik. Jika1n (rpm)adalahputarandari porosmotorlistrikdanT(kg.mm)adalahtorsi pada poros motor listrik, maka besarnya daya P (kW) yang diperlukan untuk menggerakkan sistem adalah (Sularso, 2004) : 102) 60 / . . 2 )( 1000 / (1n TP61510 74 , 9nTPDengan : P = Daya motor listrik (kW) T = Torsi (kg.mm)D.2.PorosPoros berperanmeneruskan daya bersama-sama denganputaran. Umumnya poros meneruskan daya melalui sabuk, roda gigi dan rantai, dengan demikian poros menerima beban puntir dan lentur. Putaran poros biasa ditumpu oleh satu atau lebih bantalan untuk meredam gesekan yang ditimbulkan.a. Daya rencanaP fc Pd. Dengan : dP = Daya rencana (HP)

fc = Faktor koreksi P = Daya nominal output dari motor penggerak (HP)T = 9,74.105 1nPd Dengan : T = Momen puntir (N.mm)n1= putaran motor penggerak (rpm)b. Tegangan geser :) (2 1Sf SfB a+ Maka diameter poros untuk beban puntir dan lentur :d3 / 12 2) . ( ) . (1 , 5;'+ T Kt M kam s

Dengan : d s = Diameter poros (mm) a = Tegangan geser (kg/mm3)k m = Faktor korelasik t= Faktor koreksic. Tegangan geser maksimum :23max) . ( ) . ( ) / 1 , 5 ( T K M k dt m s+ D.3.Puli V-belt7Puli V-beltmerupakan salah satuelemen mesinyangberfungsi untuk mentransmisikandayaseperti halnya sproket rantai dan roda gigi. Bentuk puli adalahbulat denganketebalantertentu, di tengah-tengahpuli terdapat lubang poros. Puli pada umumnya dibuat dari besi cor kelabu FC 20 atau FC 30, dan ada pula yang terbuat dari baja.Rumus perhitungan tersebut adalah sebagai berikut (Sularso, 1994):a. Perbandingan transmisi1221ddnn

Dengan :1n = putaran poros pertama (rpm)

2n = Putaran poros kedua (rpm)

1d = diameter puli penggerak (mm)

2d = diameter puli yang digerakan (mm)b. Kecepatan sabuk1000 . 60. . n dv (m/s)Dengan : V = kecepatan sabuk (m/s) d = diameter puli motor (mm)n = putaran motor listrik (rpm)c. Panjang sabuk L = 2.C + 2 (dp + Dp) + C . 41 (Dp - dp)2 Dengan : L = panjang sabuk (mm)C = jarak sumbu poros (mm) D1 = diameter puli penggerak (mm)D2= diameter puli poros (mm)D.4.Bantalan8Bantalanadalahelemenmesinyangmenumpuporosberbeban, sehingga putaranataugerakbolak-balikdapat bekerjadenganaman,halusdanpanjang umur. Bantalanharus kokohuntukmemungkinkanporos atauelemenmesin lainnya dapat bekerja dengan baik.Rumus perhitungan bantalan gelinding antara lain (Sularso, 2004) :a. Beban ekuivalen dinamisP = x.v. Fr + Fa.YDengan :x= 0,56v= 1y= 1,45Fr = beban radialFa = beban aksialb. Faktor kecepatan3 / 13 , 331]1

nfnc. Faktor umurPCfn fh d. Umur bantalanLK = 500 3fhD.5. Mur dan bautMurdanbautmerupakanalatpengikatyang sangatpentingdalam suatu rangkaian mesin. Jenis mur dan baut beraneka ragam, sehingga penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan. Pemilihan mur dan baut sebagai pengikat harus dilakukandenganteliti untukmendapatkanukuranyangsesuai denganbeban yang diterimanya sebagai usaha untuk mencegah kecelakaan dan kerusakan pada mesin.D.6.Pengelasan9Berdasarkandefinisi dariDeutcheIndusrtriesNormen(DIN), lasadalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Perhitungan kekuatan las seperti pada rumus di bawah ini (Zainul Achmad, 1999) : Tegangan Total:2. 61. 7 , 01]1

+ lHAF Dengan :F= Gaya yang bekerja (N)= Tegangan total (N/mm2)H = Tinggi plat (mm)A = Luas penampang (A = 2.a. l )a= Lebar pengelasan (mm)l= Panjang lasE. METODOLOGISecara umum tahapan langkah pelaksanaan pembuatan mesin pemarut singkong dalam rangka mendukung program pemerintah yaitu penerapan teknologi tepat guna bagi kalangan industri kecil, ditunjukkan pada diagramalir pelaksanaan seperti gambar 4. Gambar langkah pelaksanaan pembuat mesin pemarut adalah sebagai berikut :10Gambar 4. Diagram alir pembuatan mesin pemarut singkong.Perhitungan program ini diawali dengan penentuan kapasitas pemarutan. Data kapasitas ini digunakansebagai datautamadalamperancanganmesin, khususnya besarnya daya yang digunakan.Daya pemarutan ditentukan dengan cara menghitung putaran rol pemarut yang dibutuhkan sesuai dengan kapasitas yang diinginkan dan perbandingan diameter puli yang digunakan. Untuk menentukan diameter poros terlebih dahulu diasumsikan gaya yang digunakan untuk mendorong singkong pada bidang parut. Gaya yang diasumsikandigunakanuntukmenghitungtorsi sebagai dasardalampenghitungan diameterporoskerja. Setelahdiameter poros ditentukan,maka bantalan yang akan digunakan mengikuti besarnya diameter poros tersebut. Dari perhitungan yang telah disebutkan di atas maka daya motor dapat dihitung dan ditentukan.Desainmesinpemarutsingkong ini lebihportabledan sangat simple.Desain mesin seperti tidak membutuhkan tempat yang luas seperti terlihat pada gambar 5.11PersiapanObservasi lapangan, koordinasi dengan pengusaha makanan berbahan parutan singkongDesain Komponen MesinRol pemarut, Puli, V-belt, rangka, Penutup mesin, FlywheelKajian Pustaka dan Studi LapanganPengadaan MaterialPlat besi, Plat Siku, motor listrik, Bantalan, Puli, Mur & baut, Rol pemarut, V-beltUji Coba Pengeringan PakaianEVALUASIRekayasa Mesin PengeringDi Bengkel Work Shop UMYMesin ProduksiGambar 5. Desain mesin pemarut singkongF. KELAYAKAN MITRA12Keterangan gambar :1. penutup rol atas2. rol pemarut3. kerangka penumpu4. puli 25. penutup sabuk dan puli6. sabuk-V7. puli 18. motor elektrik9. penutup rol bawah10. penutup flywheel11. flywheel12. karet rol pendorong13. bantalan rol pemarutF.1.Sumber Daya ManusiaIndustri/pengusaha kecil rekanan yang terkait secara langsung adalah UD.Makmur di jalan Godean pengusaha makanan dengan bahan dasar hasil parutan singkong dan tepung tapioka, sedangkan industri yang terkait secara tidak langsung adalahindustri perbengkelanteknologi tepat guna. Tingkat kualitas sumber daya manusia (industri/pengusaha kecil) tersebut dapat dikatakan mempunyai keterampilan yang cukup baik. Namun, keterampilan ini tidak diikuti oleh perkembangan teknologi,sehingga mereka masih menggunakan sistem-sistem yang kurang efektif, ekonomis, aman dan nyaman. Penyebab tersebut di atas salah satunya adalah rendahnya tingkat pendidikan pekerja. F.2.Kondisi Manajemen dan InvestasiKebanyakanparapengusahatingkat rumahtanggamasihmenggunakanpola manajemen keluarga. Berapa besar biaya yang dikeluarkan dan besar keuntungannya tidak terdata secara jelas. Hal ini sulit ditelusuri karena biaya kerja yang dikeluarkan biasanya tidak diperhitungkan. Bahkan pembukuan keuangannya pun tidak ada. Merekamengalami kesulitanpemodalan. Modalusahayangdigunakanmerupakan modal miliknya pribadi. Uluran kerja sama antara pemodal dengan pengusaha masih sangat diharapkan. Namunkarena pengelolaan usaha yangmasih kurangefektif menyebabkan kurangnya kepercayaan pemodal. Di sisi lain, untukpengusahakalanganmenengahsudahmenggunakanpola manajemen yang sudah cukup baik.Pembukuan keuangan pemasukan dan pengeluaran sudah ada, meskipun masih sederhana. Hal ini masih dilakukan secara otoritasolehpemilikusaha.Pengelolaan usahanya masih konvensional dan mereka belum berfikir pengembangan usaha ke depan, misalnya pemanfaatan teknologi.Hal ini memerlukan peran aktif pihak terkait untuk meningkatkan pengelolaan usahamakananberbahanbakusingkong. Salahsatuhal yangdiperlukanadalah pengenalan peralatan untuk meningkatkan efisiensi kerja pengusaha dalam melakukan proses pemarutan singkong, seperti yang dilakukan dalam program ini.F.3. Kondisi Produksi13Peralatanprosespemarutansingkongyangdilakukansaat ini masihkurang efektif, dimana biaya operasionalnya mahal sehingga mengurangi nilai keekonomisannya.Kondisimesin yang terlalu terbuka kurang menjamin keamanan operator. Penggerak mesin yang berupa motor bensin dalampengoperasian dan perawatannya jugakurangefektif karenatidaksemua orangbias melakukannya. Selain itu, gas buang dari mesin juga akan mengurangi kebersihan hasil parutan dan menyebabkan polusi udara di sekitarnya. Aspek keamanan juga akan berkurang yang disebabkan oleh suara bising dari motor bensin tersebut. Melalui programpengabdian ini, maka diharapkan akan dihasilkan mesin pemarut singkongyangsangat bermanfaat bagi kalanganpengusahamenengahke bawah. Pola kerja mesin pemarut singkong motor bensin yang kurang efisien dapat digantikan denganmesinpemarut singkongyangefisien danekonomis. Dengan berhasilnya programintensifikasi usaha makanan ini, diharapkan kesejahteraan masyarakat ekonomi menengah ke bawah menjadi meningkat, khususnya bagi para pengusaha makanan yang berbahan dasar hasil parutan singkong dan tapioka.G. KELAYAKAN PENGUSULAnggotatimpelaksanaprogramini terdiri dari 1orangS2TeknikMesin bidang dinamika dan kinematika teknik dan 1 orang S1 Teknik Mesin bidang konversi energi dan 1 orang mahasiswa Teknik Mesin UMY sebagai pelaksanaserta 1orangjurubengkel unit produksi JurusanTeknikMesinFakultasTeknikMesin UMY. Bidangrekayasaakanmenangani rekayasapembuatanmesin, danelemen mesin akan membantu bidang rekayasa dengan memberikan masukan mengenai komponen mesin pemarut. Pengusaha makanan dilibatkan untuk memberikan kriteria langsung baik-tidaknya alat yang direkayasa. Hal ini sangat diperlukan untuk langkah modifikasi, sehingga alat ini dapat diterima oleh mereka. Keberhasilanprogramini jugadidukungolehSDMyangadadiunit produksi JurusanTeknikMesinUMY, dan peran aktif 1 orang produsen makanan berbahan dasar singkong yang dilibatkan secara langsung dalamproses rekayasa. Selama proses rekayasa diharapkan banyak ide-ide dari para praktisi di lapangan untuk 14menyempurnakan rancanganini. Kompetensi SDMprogramini secaraterperinci ditunjukkan pada tabel.Tabel 1. Kompetensi SDM pelaksana program TTGNAMA JABATAN PENDIDIKAN KEAHLIANWahyudi, S.T., M.T. Ketua Pelaksana S2 Teknik Mesin Dinamika dan kinematika teknikNovi Caroko, S.T. Anggota 1 S1 Teknik Mesin Konversi EnergiWawan Novianto Anggota 2 Mahasiswa S1 Teknik Mesin UMYMujiarto Praktisi Bengkel (1 orang)STM Juru bengkel unit produksi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UMYH. JADWAL PELAKSANAANJadwal pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :Tabel 2. Jadwal pelaksanaan kegiatanNo KegiatanMinggu ke-1 2 3 41. Observasi lapangan2.Desain dan perancangan mesindi unit produksi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UMY.3.Pembuatan komponen mesindi unit produksi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UMY.4.Perakitan komponen mesin di unit produksiJurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UMY.5.Pengujian mesindi unit produksi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UMY.6. Penyerahan ke DEPERINDAG Provinsi DIY.Pemantauan dilakukan langsung oleh ketua pelaksana, karena lokasi berdekatan. Setiapminggudilakukankoordinasi danevaluasi kerja (ketua, anggota, teknisi). Kontrol di lapangan dilaksanakan secara bersama-sama oleh pelaksana. Berdasarkan kesepakatan pelaksana dengan industri/pengusaha kecil, masukan ide-ide dari praktisi 15(pengusahamakanandanjuru bengkelunitproduksiunitproduksiJurusan Teknik Fakultas Teknik UMY) dilakukan dengan mengadakan forum pertemuan bersama.I. PERINCIAN BIAYA Perincian biaya pembuatan mesin adalah sebagai berikut :Tabel 3. Perincian biaya pembuatan mesinNo Nama Barang Jumlah Harga/unit Harga Total1 Rol pemarut 4 x 20 cm 1 Rp.100.000,00 Rp. 100.000,002Puli 3 A1 19 mm2 Rp.30.000,00 Rp. 60.000,003 Besi siku 50x50x5 2 Rp.175.000,00 Rp. 250.000,004 Elektroda las 1 kg Rp.20.000,00 Rp. 20.000,005 4x6 BSH 1 Rp. 8000,00 Rp.8000,006 UCP 204 R 4 Rp.50.000,00 Rp. 200.000,007 Sepi balok 4 Rp.40.000,00 Rp. 160.000,008 Gergaji besi 1 Rp.15.000,00 Rp. 15.000,009 Bos laker 1 Rp.30.000,00 Rp. 30.000,0010 As 1 Rp.50.000,00 Rp. 50.000,0011 Karet otomatis 1 Rp.45.000,00 Rp. 45.000,0012 Plat besi 4 lembar Rp.50.000,00 Rp. 200.000,0013Puli 5 A1 19 mm2 Rp.40.000,00 Rp. 80.000,0014 Bubut flens 140x25 2x Rp.50.000,00 Rp. 100.000,0015 Bearing kecil 4 RP.40.000,00 Rp. 160.000,0016 Motor listrik 0,25 HP 1 Rp 750.000,00 Rp. 750.000,0017 Cat & tiner 1 Rp.50.000,00 Rp. 50.000,0018 Plat besi 5 Rp.25.000,00 Rp. 125.000,0019 Amplas 4 lembar Rp.60.000,00 Rp. 240.000,0020 Dempul 2 Rp.27.500,00 Rp. 55.000,0021 Mur & baut Rp. 65.000,0022 Biaya pengujian Rp. 75.000,0023 Transport Rp. 100.000,0024 Biaya pembuatan Rp. 979.000,00 Jumlah Rp.4.017.000,00J. GAMBAR TEKNIKGambar teknik dari mesin pemarut singkong terlampir.16