bab i p egagan

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pegagan merupakan tanaman herbal tahunan yang tumbuh menjalar dan berbunga sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila tanah dan lingkungannya sesuai hingga dijadikan penutup tanah. Pegagan hijau sering banyak dijumpau di daerah pesawahan dan disela-sela rumput. Tempat yang disukai oleh pegagan hijau yaitu tempat agak lembab dan terbuka atau agak ternaungi. Dari berbagai penelitian in vitro terhadap pegagan menemukan kemampuannya menghancurkan berbagai bakteri penyebab infeksi, seperti Staphylococcus aureus, Escherechia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typhi, dan sejenisnya. Sementara dalam bentuk infus atau ekstrak etanol, tumbuhan ini dipercaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Pegagan mengandung asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoisde, brahminoside, brahmic acid, madasitic acid, hydrocotyline, mesoinositol, centellose, caretenoids, garam mineral ( seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi), zat pahit vellarine dan zat samak. Melihat kandungan gizinya yang cukup tinggi, persebarannya yang luas serta jumlahnya yang cukup banyak sepanjang tahun, daun pegagan diolah sebagai makanan alternatif. Kebanyakan pegagan dikonsumsi segar untuk lalapan, tetapi ada yang dikeringkan untuk

Upload: irsan-septian

Post on 30-Jul-2015

253 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i p egagan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pegagan merupakan tanaman herbal tahunan yang tumbuh menjalar dan

berbunga sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila tanah dan

lingkungannya sesuai hingga dijadikan penutup tanah. Pegagan hijau sering

banyak dijumpau di daerah pesawahan dan disela-sela rumput. Tempat yang

disukai oleh pegagan hijau yaitu tempat agak lembab dan terbuka atau agak

ternaungi.

Dari berbagai penelitian in vitro terhadap pegagan menemukan

kemampuannya menghancurkan berbagai bakteri penyebab infeksi, seperti

Staphylococcus aureus, Escherechia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella

typhi, dan sejenisnya. Sementara dalam bentuk infus atau ekstrak etanol,

tumbuhan ini dipercaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

Pegagan mengandung asiaticoside, thankuniside, isothankuniside,

madecassoside, brahmoisde, brahminoside, brahmic acid, madasitic acid,

hydrocotyline, mesoinositol, centellose, caretenoids, garam mineral ( seperti

garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi), zat pahit vellarine dan zat

samak. Melihat kandungan gizinya yang cukup tinggi, persebarannya yang luas

serta jumlahnya yang cukup banyak sepanjang tahun, daun pegagan  diolah

sebagai makanan alternatif. Kebanyakan pegagan dikonsumsi segar untuk

lalapan, tetapi ada yang dikeringkan untuk dijadikan teh, diambil ekstraknya

untuk dibuat kapsul atau diolah menjadi krem, salep, obat jerawat, maupun body

lotion. Sampai saat ini pemanfaatan daun pegagan sebagai tanaman obat masih

belum diketahui orang banyak.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai beikut :

a. Darimana asal-usul pegagan?

b. Apa saja jenis-jenis pegagan?

c. Apa ciri-ciri pegagan?

d. Apa kandungan dan khasiat dari pegagan?

e. Bagaimana pemanfaatan dan pengolahan daun pegagan menjadi obat?

Page 2: Bab i p egagan

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas  maka tujuan penelitian ini adalah untuk:

a. Mengetahui darimana asal-usul pegagan.

b. Mengetahui apa saja jenis-jenis pegagan.

c. Mengetahui ciri-ciri pegagan.

d. Mengetahui kandungan dan khasiat dari pegagan.

e. Mengetahui bagaimana pemanfaatan dan pengolahan daun pegagan

menjadi obat.

1.4 Manfaat Penulisan

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca

bagaimana cara pemanfaatan dan pengolahan daun pegagan menjadi obat.

b. Dapat dijadikan sebagai kajian awal untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Metode Penelitian

Metode yang saya gunakan adalah:

a. Deskriptif.

b. Kajian pustaka dilakukan dengan mencari leteratur di internet dan buku-

buku panduan.

Page 3: Bab i p egagan

1.6 Sistematika Penulisan

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

1.4 Manfaat Penulisan

1.5 Metode Penelitian

1.6 Sistematika Penulisan

BAB II PENGENALAN PEGAGAN

2.1 Asal Mula Pegagan

2.2 Jenis Pegagan

2.3 Ciri-Ciri Pegagan

2.4 Kandungan Dan Khasiat Pegagan

2.4.1 Kandungan Pegagan

2.4.2 Khasiat Pegagan

BAB III PENGOLAHAN PEGAGAN

3.1 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Susah Kencing

3.2 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Demam

3.3 Pengolahan Pengagan Sebagai obat darah tinggi

3.4 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Wasir

3.5 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Campak

3.6 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Batuk Kering

3.7 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Penambah Nafsu Makan

3.8 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Liver / Pembengkakan Hati

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Bab i p egagan

BAB II PENGENALAN PEGAGAN

2.1 Asal Mula Pegagan

Pegagan adalah tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi

jalan, serta pematang sawah. Tanaman ini berasal dari daerah Asia tropik,

tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, India, Republik Rakyat Cina,

Jepang dan Australia kemudian menyebar ke berbagai negara-negara lain. Nama

yang biasa dikenal untuk tanaman ini selain pegagan adalah daun kaki kuda dan

antanan. Sejak zaman dahulu, pegagan telah digunakan untuk obat kulit,

gangguan saraf dan memperbaiki peredaran darah. Masyarakat Jawa Barat

mengenal tanaman ini sebagai salah satu tanaman untuk lalapan. Tanaman

Pegagan ini memiliki nama unik di setiap daerah di Indonesia Pegaga (Aceh),

daun kaki kuda (Melayu), ampagaga (batak), antanan (sunda), gagan-gagan,

rendeng (jawa), piduh (bali) sandanan (irian) broken copper coin, semanggen

(Indramayu,Cirebon), pagaga (Makassar), daun tungke (Bugis) buabok (Inggris),

paardevoet (Belanda), gotu kola (India), ji xue cao (Hanzi).

2.2 Jenis Pegagan

Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan

berbunga sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila tanah dan

lingkungannya sesuai hingga dijadikan pennutup tanah. Jenis pegagan yang

banyak dijumpai adalah pegagan merah dan pegagan hijau. Pegagan merah

dikenal juga dengan antanan kebun atau antanan batu karena banyak ditemukan

di daerah bebatuan, kering dan terbuka. Pegagan merah tumbuh merambat dengan

stolon (geragih) dan tidak mempunyai batang, tetapi mempunyai rhizoma

(rimpang pendek). Sedangkan pegagan hijau sering banyak dijumpau di daerah

pesawahan dan disela-sela rumput. Tempat yang disukai oleh pegagan hijau yaitu

tempat agak lembap dan terbuka atau agak ternaungi. Selain itu, tanaman yang

mirip pegagan atau antanan ada empat jenis yaitu antanan kembang, antanan

beurit, antanan gunung dan antanan air.

Page 5: Bab i p egagan

2.3 Ciri-Ciri Pegagan

Pegagan atau Centella asiatica bisa tumbuh hingga ketinggian 2.500 m diatas

permukaan laut. Jenisnya tumbuhan tanpa batang, dengan rimpang pendek dan

stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10-80 cm. Akarnya keluar dari setiap

bonggol, dengan cabang yang akan membentuk tumbuhan baru. Helai daun

bersifat tunggal (satu), panjang tangkai sekitar 5-15 cm dengan bentuk ginjal

manusia. (Abu           Usamah. 2009).

Taksonomi Pegagan adalah sebagai berikut :

Kerajaan :  Plantae

Divisio :  Spermatophyta

Kelas :  Dicotyledone

Ordo :  Umbillales

Familia :  Umbilliferae (Apiaceae)

Genus :  Centella

Species :  C.asiatica  & Hydrocotyleasiatica

Nama Binominal :  Centella asiatica  (Bobcat. 2008)

Pegagan terdapat di seluruh Indonesia, berasal dari Asia tropik. Menyukai

tanah yang agak lembab dan cukup mendapat sinar matahari atau teduh, seperti di

padang rumput, pinggir selokan, sawah, dan sebagainya. Kadang-kadang di

tanam sebagai penutup tanah di perkebunan atau sebagai tanaman sayuran

(sebagai lalab), terdapat sampai ketinggian 2.500 m di atas permukaan laut.

Pegagan merupakan terna menahun tanpa batang, tetapi dengan rimpang

pendek dan stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10 cm – 80 cm, akar

keluar dari setiap bonggol, banyak bercabang yang membentuk tumbuhan baru.

Helai daun tunggal, bertangkai panjang sekitar 5 cm – 15 cm berbentuk ginjal.

Tepinya bergerigi atau beringgit, dengan penampang 1 cm – 7 cm tersusun dalam

roset yang terdiri atas 2 – 10 helai daun, kadang-kadang agak berambut. Bunga

berwarna putih atau merah muda, tersusun dalam karangan berupa payung,

tunggal atau 3-5 bersama-sama keluar dari ketiak daun.

Tangkai bunga 5 mm – 50 mm. Buah kecil bergantung yang bentuknya

lonjong/pipih panjang 2 – 2,5 mm, baunya wangi dan rasanya pahit. 1. Syarat

Tumbuh a. Iklim Ketinggian tempat : 1 m – 2.500 m di atas permukaan laut

Curah hujan tahunan : 1.500 mm – 2.500 mm/tahun Bulan basah (di atas 100

mm/bulan) : 9 bulan Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 3 bulan – 4 bulan

Page 6: Bab i p egagan

Suhu udara : 20′ C – 25′ C Kelembapan : tinggi Penyinaran : sedang b. Tanah

Tekstur : pasir sampai liat Drainase : sedang – baik Kedalaman air tanah : 25 cm

– 50 cm dari permukaan tanah Kedalaman perakaran : 5 cm – 25 cm dari

permukaan tanah Kemasaman (pH) : 5 – 7 Kesuburan : sedang .

2.4 Kandungan Dan Khasiat Pegagan

2.4.1 Kandungan Pegagan

Dari berbagai penelitian in vitro terhadap pegagan menemukan

kemampuannya menghancurkan berbagai bakteri penyebab infeksi, seperti

Staphylococcus aureus, Escherechia coli, Pseudomonas aeruginosa,

Salmonella typhi, dan sejenisnya. Sementara dalam bentuk infus atau ekstrak

etanol, tumbuhan ini dipercaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

(Solagracia. 2008)

Berikut ini merupakan unsur – unsur yang terkandung dalam tanama

pegagan :

a. Asiatosida berfungsi memperbaiki sel-sel kulit, stimulasi pertumbuhan

kuku, rambut, dan jaringan ikat.

b. Glikosida Saponin, dengan pemakaian dosis tinggi mampu menghasilkan

efek pereda nyeri.

c. Saponin bermanfaat untuk mempengaruhi kolagen, misalnya dalam

menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan.

d. Triterpenoid mempunyai aktivitas penyembuhan luka yang luar biasa.

e. Senyawaan Glikosida Triterpenoida yang disebut asiaticoside dan

senyawaan sejenis, mempunyai manfaat sebagai anti lepra (Morbus

Hansen).

f. Beberapa bahan aktif lainnya akan meningkatkan fungsi mental melalui

efek penenang, antistres, dan anticemas.

Page 7: Bab i p egagan

2.4.2 Khasiat Pegagan

Manfaat pegagan antara lain :

a. Meningkatkan ketahanan tubuh (panjang umur)

b. Membersihkan darah

c. Memperlancar air seni

d. Menyembuhkan lepra (penyakit menular kronik yang disebabkan oleh

Mycobacterium leprae) dan tuberkulosis (TBC)

e. Memberi efek positif terhadap daya rangsang saraf otak

f. Memperlancar transportasi darah pada pembuluh-pembuluh otak.

Bahkan saat ini sudah dimanfaatkan sebagai tonik untuk memperkuat

dan meningkatkan daya tahan otak dan saraf

g. Tanaman ini juga digunakan secara oral maupun topikal untuk

meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki, mencegah varises,

dan salah urat

h. Selain dapat membantu meningkatkan daya ingat, mental, dan stamina

tubuh, pegagan juga dapat membantu menyeimbangkan energy level

serta menurunkan gejala stres dan depresi Penelitian Mengenai

Pegagan Berbagai penelitian mengenai khasiat pegagan telah banyak

dilakukan.

Manfaat yang berhubungan dengan fungsi saraf dan otak telah dibuktikan

lewat berbagai penelitian. Sebanyak 30 orang pasien anak-anak yang

menderita lemah mental menunjukkan kemajuan yang cukup berarti setelah

diberi perlakuan dengan ramuan pegagan selama 12 minggu. Pada orang

dewasa dan tua penggunaan Centella sangat baik untuk membantu

memperkuat daya kerja otak, meningkatkan memori, dan menanggulangi

kelelahan. Centella juga bermanfaat bagi anak-anak penderita Attention

Deficit Disorder (ADD). Hal ini karena adanya efek stimulasi pada bagian

otak sehingga meningkatkan kemampuan seseorang untuk lebih konsentrasi

dan fokus. Disamping itu juga mempunyai efek relaksasi pada sistem saraf

yang overaktif. Penelitian lain menunjukkan, berbagai penyakit seperti

skleroderma, gangguan pembuluh vena, maupun gangguan pencernaan rata-

rata dapat disembuhkan dengan ramuan itu hingga 80% setelah 2 - 18 bulan.

Page 8: Bab i p egagan

BAB III PENGOLAHAN PEGAGAN

3.1 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Susah Kencing

Siapkan 30 gram daun pegagan segar, kemudian di tumbuk dan tempelkan ke

pusar.

3.2 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Demam

Ambil segenggam daun pegagan segar kemudian tumbuk, tambah sedikit air

dan garam, lalu disaring dan diminum sebelum sarapan.

3.3 Pengolahan Pengagan Sebagai obat darah tinggi

Ambil 20 lembar daun pegagan lalu tambah 3 gelas air, kemudian di rebus

sampai ¾ nya. Sehari diminum 3 x ¾ gelas.

3.4 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Wasir

Ambil batang berikut akar-akarnya kemudian direbus dengan 2 gelas air

selama 5 menit. Air rebusan diminum selama beberapa hari.

3.5 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Campak

Ambil 60-120 gram pegagan, kemudian direbus dan airnya diminum.

3.6 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Batuk Kering

Ambil segemgam pegagan segar kemudian lumatkan dan diperas. Tambahkan

air dan gula batu secukupnya, lalu di minum.

3.7 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Penambah Nafsu Makan

Ambil 1 genggam daun pegagan segar kemudian rebus dengan 2 gelas air

sampai menjadi 1 gelas, lalu airnya di minum sehari 1 gelas

3.8 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Liver / Pembengkakan Hati

Ambil 200-600 gram pegagan segar, kemudian rebus, dan airnya dimunum

secara rutin

Page 9: Bab i p egagan

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa daun

pegagan berpotensi diolah menjadi obat-obat alternatif yang memiliki banyak

khasiat karena kemampuan pegagan atau Centella asiatica menghancurkan

berbagai bakteri penyebab infeksi, seperti Staphylococcus aureus, Escherechia

coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typhi, dan sejenisnya. Sementara

dalam bentuk infus atau ekstrak etanol, tumbuhan ini dipercaya dapat

menghambat pertumbuhan bakteri.

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat saya berikan antara lain:

a. Perlu diadakan penelitian mengenai kandungan gizi yang terdapat di

dalam tanaman pegagan.

b. Perlu diadakan eksperimen lebih lanjut mengenai pemanfaatan daun

pegagan.

Page 10: Bab i p egagan

DAFTAR PUSTAKA

http://dharmasehat.com/2012/04/manfaat-pegagan.html?m=1

http://referensidunia.blogspot.com/2012/03/pegagan-tanaman-dengan-khasiat-luar.html

http://bobcatreviewnat.blogspot.com/2008/02/pegagan-centella-asiatica.html.

http://obatsakit2011.blogspot.com/2011/06/kandungan-pegagan.html.

http://apotekherba.blogspot.com/2009/11/khasiat-pegagan.html.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pegagan.

http://www.deptan.go.id/bpsdm/bbppketindan/index.php/artikel/223-sekilas-tentang-pegagan-

sebagai-tanaman-obat.