bab i p e n d a h u l u a n 1.1 latar belakang filebantuan hukum serta hak azasi manusia (ham). biro...

26
1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia sebagai negara kesatuan, menganut azas desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada Daerah untuk menyelenggarakan Otonomi Daerah. Reformasi yang terjadi di Indonesia telah melahirkan TAP MPR-RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, pengaturan, pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan serta perimbangan keuangan antara Pusat dan Daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang dalam pelaksanaan TAP MPR-RI dimaksud diterbitkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 sebagai pengganti Undang- undang Nomor 5 Tahun 1974. Dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, pemberian kewenangan otonomi kepada Daerah Kabupaten/Kota didasarkan kepada azas desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggungjawab. Disamping itu penyelenggaraan Otonomi Daerah juga dilaksanakan dengan prinsip demokrasi, peran masyarakat, pemerintahan dan keadilan serta memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah. Dalam rangka mewujudkan kemandirian Daerah, kepada Pemerintah Daerah diberikan tanggung jawab yang besar dalam pengaturan penyelenggaraan Pemerintahan serta mensejahterakan masyarakat. Pengaturan urusan rumah tangga daerah otonom adalah dengan Peraturan Daerah yang merupakan landasan berpijak dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Pemberian tanggung jawab yang besar kepada daerah dalam pengaturan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dimaksud, diwujudkan dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dengan pemberian kebijakan yang mendasar yaitu bahwa Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah tidak lagi memerlukan pengesahan dari Pemerintah Pusat. Mengingat Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah merupakan produk hukum yang sangat pokok dan sangat mendasar dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di daerah, maka penyusunannya dipersiapkan secara cermat dan memperhatikan aspirasi yang berkembang di masyarakat serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Guna mewujudkan otonomi yang luas, nyata dan bertanggungjawab, Sekretariat Daerah Provinsi Lampung telah di strukturisasi dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Upload: buitram

Post on 08-Aug-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

1

BAB I

P E N D A H U L U A N

1.1 Latar Belakang

Negara Republik Indonesia sebagai negara kesatuan, menganut azas

desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan memberikan

kesempatan dan keleluasaan kepada Daerah untuk menyelenggarakan Otonomi

Daerah.

Reformasi yang terjadi di Indonesia telah melahirkan TAP MPR-RI

Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, pengaturan,

pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan serta

perimbangan keuangan antara Pusat dan Daerah dalam kerangka Negara

Kesatuan Republik Indonesia, yang dalam pelaksanaan TAP MPR-RI dimaksud

diterbitkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 sebagai pengganti Undang-

undang Nomor 5 Tahun 1974.

Dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, pemberian

kewenangan otonomi kepada Daerah Kabupaten/Kota didasarkan kepada azas

desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggungjawab.

Disamping itu penyelenggaraan Otonomi Daerah juga dilaksanakan dengan

prinsip demokrasi, peran masyarakat, pemerintahan dan keadilan serta

memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah.

Dalam rangka mewujudkan kemandirian Daerah, kepada Pemerintah

Daerah diberikan tanggung jawab yang besar dalam pengaturan penyelenggaraan

Pemerintahan serta mensejahterakan masyarakat. Pengaturan urusan rumah

tangga daerah otonom adalah dengan Peraturan Daerah yang merupakan

landasan berpijak dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Pemberian tanggung jawab yang besar kepada daerah dalam pengaturan

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dimaksud, diwujudkan dalam

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dengan pemberian kebijakan yang

mendasar yaitu bahwa Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah tidak

lagi memerlukan pengesahan dari Pemerintah Pusat.

Mengingat Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah merupakan

produk hukum yang sangat pokok dan sangat mendasar dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan di daerah, maka penyusunannya dipersiapkan

secara cermat dan memperhatikan aspirasi yang berkembang di masyarakat serta

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Guna mewujudkan otonomi yang luas, nyata dan bertanggungjawab,

Sekretariat Daerah Provinsi Lampung telah di strukturisasi dengan ditetapkannya

Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Page 2: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

2

Otonomi penuh memiliki konsekuensi pada timbulnya peluang dan

tantangan baru dalam pengelolaan peraturan perundangan di daerah baik di

Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Untuk itu perlu diantisipasi guna mengurangi

kendala dan mengoptimalkan kinerja aparat bidang hukum menuju kemajuan dan

kemandirian Provinsi Lampung dimasa depan.

Beban tugas yang dihadapi Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi

Lampung dalam rangka otonomi daerah di bidang hukum adalah memperbaharui

produk hukum daerah yang bertentangan dengan jiwa Undang-undang Nomor 22

Tahun 1999 dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999.

Sebagai ilustrasi dapat kami jelaskan bahwa khusus mengenai Peraturan

Daerah, sebelum diterbitkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 maka

berdasarkan undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi

Daerah telah dicabut 2 (dua) jenis Pajak Daerah dan 20 (dua puluh) jenis

Retribusi Daerah. Produk Hukum Daerah lainnya seperti halnya Keputusan

Gubernur dan Instruksi Gubernur akan terus diperbaharui/direvisi sesuai dengan

perkembangannya setiap tahun karena sifat kedua produk hukum tersebut adalah

konkrit, final dan temporer.

Dalam kerangka otonomi dan sesuai dengan jiwa dan semangat

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 maka Biro Hukum selaku Koordinator

Pembuatan Peraturan Daerah yang menyangkut Pendapatan Asli Daerah (PAD)

telah menyiapkan langkah-langkah legislasi daerah dengan penyiapan Perda-

Perda PAD baru bersama-sama dengan Dinas/Instansi Daerah yang terkait.

Dalam kerangka demikian, Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi

Lampung menyusun rencana strategis, sebagai dokumen perencanaan agar

mampu berkiprah secara maksimal dalam sumbangsihnya membina,

mengembangkan kewenangan daerah dalam upaya menciptakan pelayanan prima

kepada masyarakat dan memperkuat pelaksanaan Otonomi Daerah.

1.2 Gambaran Singkat Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung

Kelembagaan Biro Hukum dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah

Provinsi Lampung Nomor 15 Tahun 2000 dibawah koordinasi Assisten Bidang

Pemerintahan dengan didukung oleh Kepala Biro setingkat Esselon II b dan

didukung 4 (empat) unit Esselon III a dan 10 (sepuluh) unit Esselon IV a dengan

personil 20 (dua puluh) orang.

Biro Hukum mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi

perumusan peraturan perundang-undangan, telaahan dan dokumentasi hukum,

bantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM).

Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung

dengan alamat Jalan Wolter Monginsidi Nomor 69 Telukbetung Bandar

Lampung, Telephone (0721) 470410.

Page 3: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

3

1.3 Dasar

Dasar penyusunan Rencana Strategis Biro Hukum Sekretariat Daerah

Provinsi Lampung adalah sebagai berikut:

a. Landasan Idiil adalah Pancasila;

b. Landasan Konstitusional adalah Undang-Undang dasar 1945;

c. Landasan Operasional adalah TAP MPR-RI Nomor IV/1999 tentang Garis-

Garis Besar Haluan Negara;

d. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan

Nasional;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000;

f. Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dan Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Provinsi Lampung;

g. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2001 tentang Rencana Strategis Provinsi

Lampung Tahun 2001 – 2005.

Page 4: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

4

BAB II

POTENSI DAN KONDISI

BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG

2.1 Tugas Pokok dan Fungsi

1. Tugas Pokok

Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung mempunyai tugas

pokok menyiapkan bahan koordinasi perumusan peraturan perundang-

undangan, telaahan dan dokumentasi hukum, bantuan hukum, serta Hak

Azasi Manusia (HAM).

2. Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Biro Hukum

Sekretariat Daerah Provinsi Lampung mempunyai fungsi:

a. Penyiapan bahan koordinasi perumusan Peraturan Daerah dan Keputusan

Gubernur;

b. Penelaahan dan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan;

c. Penyiapan bahan pertimbangan dan bantuan hukum kepada semua unsur

Pemerintah Daerah Provinsi Lampung;

d. Pendokumentasian dan publikasi Produk Hukum;

e. Penyusunan rencana pemasyarakatan Hak Azasi Manusia dan memantau

pelaksanaan Program Aksi Nasional Hak Azasi Manusia (HAM).

2.2 Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2000, Susunan

Organisasi Biro Hukum adalah sebagai berikut:

a. Kepala Biro

b. Kepala Bagian Peraturan Perundang-undangan

c. Kepala Bagian Dokumentasi Hukum

d. Kepala Bagian Bantuan Hukum

e. Kepala Bagian Hak Azasi Manusia

2.3 Potensi dan Kondisi Sumber Daya Manusia

Kondisi sumber daya manusia pada Biro Hukum terdiri dari 35 (tiga

puluh lima) orang dengan rincian 1 (satu) orang Esselon II, 4 (empat) orang

Esselon III, 10 (sepuluh) orang Esselon IV dan 14 (empat belas) orang Non

Struktural Umum serta 6 (enam) orang honorer.

Page 5: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

5

Komposisi tersebut diharapkan mampu mengemban pelaksanaan tugas, visi,

misi, sasaran dan tujuan Biro Hukum dalam mengelola pelayanan administrasi di

bidang hukum, sekaligus dalam upaya mewujudkan Otonomi Daerah di Provinsi

Lampung.

Sedangkan komposisi dengan klasifikasi Pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Sarjana (S1) : 23 orang

b. Diploma (D3) : 1 orang

c. SLTA : 7 orang

d. SLTP : 2 orang

e. SD : 2 orang

J u m l a h 35 orang

Perincian menurut pangkat golongan:

a. Golongan IV : 3 orang

b. Golongan III : 16 orang

c. Golongan II : 9 orang

d. Golongan I : 1 orang

J u m l a h 29 orang

2.4 Potensi dan Kondisi Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pada Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi

Lampung menempati Gedung Sekretariat Daerah Provinsi Lampung Lantai 4

(empat) bersama dengan Biro Bina Penyusunan Program (Bippram).

Pada saat ini masih perlu penambahan sarana guna mendukung tugas opersional.

2.5 Potensi dan Kondisi Perangkat Pendukung

Potensi dan kondisi perangkat pendukung:

a. Meja Kerja : 24 buah

b. Kursi : 19 buah

c. Filing Kabinet : 5 buah

d. Lemari Arsip : 5 buah

e. Lemari Arsip Kaca : 2 buah

f. AC Split : 6 buah

g. Mesin Tik Elektrik : 2 buah

h. Komputer : 3 buah

i. Printer Besar : 2 buah

j. Televisi : 3 buah

k. Kursi/Meja Tamu : 2 set

Page 6: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

6

2.6 Kondisi dan Potensi Kendaraan Dinas

Kendaraan dinas yang dimiliki Biro Hukum terdiri dari:

a. Kendaraan roda 4 (mobil) : 1 Unit

b. Kendaraan roda 2 (sepeda motor) : 3 Unit

2.7 Kondisi dan Potensi Sumber Dana

Anggaran Biro Hukum bersumber dari dana APBD, untuk tahun 2001

alokasi dana dimaksud adalah sebagai berikut:

No Jenis Dana Sumber Jumlah (Rp)

1.

2.

Dana Rutin

1) Inventarisasi Perda, evaluasi dan

monitoring pelaksanaan Perda Provinsi

Lampung.

2) Kegiatan Tim Peneliti Hukum Daerah dan

bantuan hukum Pemerintah Provinsi

Lampung.

3) Pembinaan Hukum dan Perundang-

undangan Daerah dalam rangka

harmonisasi pada Tingkat I dan Tingkat II.

Dana Proyek

1) Penegakan Supremasi Hukum.

2) Kursus PPNS.

3) Penyusunan dan penerbitan produk hukum

dan Bimbingan Teknis Perundang-

undangan serta SJDI.

APBD

APBD

APBD

DAU

DBHM

DAU

47.000.000,-

50.000.000,-

25.000.000,-

455.861.000,-

50.000.000,-

110.000.000,-

Page 7: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

7

BAB III

ARAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

3.1 Arah Kebijakan Pembangunan Nasional

1) Visi Pembangunan Nasional 1999-2004

Berdasarkan Program Pembangunan Nasional 1999-2004, visi

Pembangunan Nasional yang tertuang di dalam GBHN 1999-2004 adalah

"Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan,

berdaya guna, maju dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat,

mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air,

berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta memiliki etos kerja yang tinggi dan berdisiplin".

2) Misi Pembangunan Nasional Bidang Hukum

Untuk mewujudkan visi bangsa Indonesia dimasa depan, GBHN

Tahun 1999-2004 menetapkan salah satu visi bidang hukum adalah

terwujudnya Sistem Hukum Nasional yang menjamin tegaknya Supremasi

Hukum dan Hak Azasi Manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran.

3) Arah Kebijakan Nasional Bidang Hukum

Mengacu kepada TAP MPR-RI Nomor IV Tahun 1999 tentang

GBHN Tahun 1999-2004 yang memuat arah kebijakan pembangunan sebagai

berikut:

a. Menata sistem Hukum Nasional yang menyeluruh dan terpadu dengan

mengakui dan menghormati Hukum Agama dan Hukum Adat.

b. Memperbaharui perundang-undangan warisan kolonial dan Hukum

Nasional yang diskriminatif melalui program legislasi.

c. Melakukan ratifikasi konvensi internasional terutama yang berkaitan

dengan hak azasi manusia.

d. Mengembangkan peraturan perundang-undangan yang mendukung

kegiatan perekonomian dalam menghadapi era perdagangan bebas.

e. Menegakkan hukum secara konsisten untuk lebih menjamin kepastian

hukum, keadilan dan kebenaran, supremasi hukum.

f. Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri, bebas dari pengaruh

penguasa dan pihak manapun.

g. Menyelenggarakan proses peradilan cepat, mudah, murah dan terbuka

serta bebas KKN.

h. Menyelesaikan berbagai proses Peradilan terhadap pelanggaran hukum

dan HAM yang belum ditangani.

i. Pengembangan budaya hukum di semua lapisan masyarakat.

j. Meningkatkan pemahaman dan penyadaran serta meningkatkan

perlindungan, penghormatan dan penegakan HAM dalam seluruh aspek

kehidupan.

Page 8: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

8

3.2 Arah Kebijakan Pembangunan Daerah

Arah kebijakan pembangunan hukum adalah mendukung penegakan

hukum secara konsisten baik kepada masyarakat, aparatur pemerintah dan

penegakan hukum, sehingga lebih menjamin kepastian hukum, keadilan dan

kebenaran, supremasi hukum dan menghargai hak azasi manusia, dengan

melakukan upaya pengembangan budaya hukum di semua lapisan masyarakat,

sehingga tercipta kesadaran dan kepatuhan/disiplin hukum, serta dengan

mewujudkan pemerintahan yang bersih dan demokratis (good governance).

3.3 Arah Kebijakan Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung

Dalam upaya menjabarkan arah kebijakan Pembangunan Daerah

Provinsi Lampung, Biro Hukum menempuh kebijakan sebagai berikut:

1) Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia di Lingkungan Biro Hukum.

a. Peningkatan profesionalisme aparatur untuk meningkatkan kinerja dan

pelayanan kepada masyarakat.

b. Peningkatan kemampuan aparatur dalam pelaksanaan tugas.

c. Mewujudkan koordinasi yang baik, lintas sektor maupun intern unit kerja.

d. Meningkatkan produktivitas kerja dengan memanfaatkan sumber daya

secara efektif dan efisien.

e. Mewujudkan situasi kerja yang kondusif untuk menunjang pencapaian

tujuan organisasi.

2) Peningkatan Kelembagaan Biro Hukum.

a. Peningkatan pelayanan prima kepada aparatur di lingkungan Pemerintah

Daerah Provinsi Lampung.

b. Penyediaan personil Biro Hukum yang terampil dan profesional.

c. Penyediaan sarana, prasarana dan fasilitas kerja yang memadai.

d. Mengupayakan penyediaan anggaran untuk mendukung operasional yang

memadai.

e. Mewujudkan koordinasi yang baik antar bagian.

3) Peningkatan Kesadaran Hukum kepada Masyarakat/Wajib Retribusi.

a. Pelaksanaan Penyuluhan Hukum Terpadu kepada warga.

b. Pelaksanaan Sosialisasi Bersama Dinas/Instansi terkait terhadap Peraturan

Daerah Pajak dan Retribusi.

c. Penyebarluasan Informasi Hukum dan Perundang-undangan.

4) Peningkatan Penyebarluasan Sistem Jaringan Dokumentasi Hukum.

a. Penyediaan dokumentasi hukum yang lengkap dan akurat.

b. Pemantapan Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum secara

on line.

c. Pelaksanaan Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum secara

berkesinambungan.

5) Peningkatan Kesiapan Pelaksanaan Otonomi Daerah sesuai dengan Undang-

undang Nomor 22 Tahun 1999.

a. Penyiapan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pajak dan Retribusi

Daerah.

b. Pelaksanaan Evaluasi terhadap Perda yang tidak sesuai dengan jiwa dan

semangat Otonomi Daerah.

Page 9: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

9

c. Penyediaan data Potensi Daerah yang dapat dijadikan sumber Pendapatan

Asli Daerah.

d. Penataan dan penyiapan Struktur Kelembagaan Daerah yang efektif dan

efisien.

6) Peningkatan Pemasyarakatan Hak Azasi Manusia.

a. Perencanaan program Hak Azasi Manusia di Provinsi Lampung.

b. Pelaksanaan Pemantauan Hak Azasi Manusia.

7) Peningkatan Penegakan Hukum.

a. Penyediaan aparat penegak hukum

b. Peningkatan kualitas aparat penegak hukum

c. Penyediaan sarana dan prasarana.

d. Pelaksanaan operasi penegakan hukum di Kabupaten/Kota.

Page 10: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

10

BAB IV

PERENCANAAN STRATEGIS

4.1 V i s i

Visi Provinsi Lampung dalam jangka menengah (Tahun 2001– 2010)

seperti tersebut dalam Renstra Provinsi Lampung Tahun 2001– 2005 adalah

“Terwujudnya masyarakat yang beriman dan bertaqwa, sejahtera,

berkeadilan, berketahanan, berdaya saing dan berbudaya dalam wadah Sang

(Sai) Bumi Ruwa Jurai”.

Guna ikut serta mewujudkan visi Provinsi Lampung tersebut, Biro

Hukum mencanangkan visi Tahun 2001– 2005, sebagai berikut:

“Terwujudnya aparatur penegak hukum yang profesional dalam mewujudkan

supremasi hukum di Provinsi Lampung”.

4.2 M i s i

Berdasarkan visi tersebut, disusun misi Renstra Tahun 2001–2005

adalah sebagai berikut:

1) Misi Provinsi Lampung di bidang Hukum

2) Misi Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung (Tahun 2001-2005)

Misi yang diemban oleh Biro Hukum untuk mewujudkan misi Provinsi

adalah:

(1) Mendukung penegakan supremasi hukum yang berkeadilan dan

berkehidupan berdemokrasi serta peningkatan dan ketertiban

masyarakat.

(2) Mempersiapkan perangkat hukum dalam rangka penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan Daerah dan pelayanan kepada masyarakat

melalui penyusunan dan pembentukan Produk-produk hukum Daerah.

(3) Melakukan sosialisasi atas setiap peraturan Perundang-undangan dan

Peraturan Daerah dengan Instansi terkait.

(4) Melakukan pembinaan terhadap Peraturan Daerah-Peraturan Daerah

Kabupaten/Kota agar tidak bertentangan dengan peraturan perundang

yang lebih tinggi.

(5) Memberikan bantuan dan perlindungan hukum pemerintah atas segala

gugatan dalam beracara di PTUN serta mengupayakan penyelesaian

sengketa hukum khususnya melalui upaya mediasi/musyawarah

kekeluargaan.

(6) Membina dan memberikan pelayanan informasi dan dokumentasi

hukum bagi aparatur pemerintah dan masyarakat melalui SJDI Hukum.

Page 11: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

11

(7) Melaksanakan pembinaan dan penyidikan terhadap pelanggaran atas

ketentuan Peraturan Daerah oleh PPNS.

(8) Memberdayakan seluruh perangkat penegakan hukum baik sumber daya

manusia maupun peraturannya.

(9) Melakukan pemantauan dan pemasyarakatan Hak Asasi Manusia.

(10) Melakukan koordinasi dan sinkronisasi terhadap pelaksanaan hukum.

4.3 T u j u a n

1) Tujuan Renstra Provinsi Lampung (Tahun 2001– 2005)

Tujuan yang termuat dalam Renstra Provinsi Lampung adalah “mendukung

pembangunan hukum, politik dan memelihara ketenteraman dan

ketertiban masyarakat”.

2) Tujuan Renstra Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung

Dalam upaya mewujudkan tujuan Renstra Provinsi Lampung bidang hukum,

maka tujuan Renstra Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung

adalah:

(1) Terdukungnya penegakan supremasi hukum yang berkeadilan dan

kehidupan berdemokrasi serta terpeliharanya ketenteraman dan ketertiban

masyarakat.

(2) Terwujudnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah dan tertibnya

penyelenggaraan Pemerintahan Umum yang pengaturannya ditetapkan

dengan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah.

(3) Terwujudnya peningkatan kesadaran hukum masyarakat.

(4) Terwujudnya keterpaduan/sinkronisasi Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

yang tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi.

(5) Terwujudnya supremasi hukum dalam semua kehidupan berbangsa dan

bernegara.

(6) Terciptanya prosedur penerbitan Keputusan/Kebijakan.

4.4 S a s a r a n

1) Sasaran renstra Provinsi Lampung di bidang hukum adalah “Terdukungnya

penegakan supremasi hukum yang berkeadilan dan kehidupan demokrasi,

serta terpeliharanya ketenteraman dan ketertiban masyarakat”.

2) Sasaran Renstra Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung

(1) Terdukungnya penegakan supremasi hukum yang berkeadilan dan

kehidupan demokrasi, serta terpeliharanya ketenteraman dan ketertiban

masyarakat.

(2) Tersusun dan terbitnya 20 (dua puluh) Produk Hukum Daerah dalam

rangka penyelenggaraan pemerintahan umum, peningkatan Pendapatan

Asli Daerah dalam pelaksanaan Otonomi Daerah.

Page 12: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

12

(3) Terlaksanannya Sosialisasi Peraturan Daerah kepada wajib Retribusi.

(4) Selaras dan terpadunya Peraturan Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(5) Terciptanya kepastian hukum yang berkeadilan dan obyektif.

(6) Terwujudnya pelayanan Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi

Hukum kepada masyarakat/aparatur yang membutuhkan peraturan.

(7) Terwujudnya dan tegaknya hukum di semua bidang kehidupan.

Page 13: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

13

BAB V

ANALISA LINGKUNGAN STRATEGIS

Analisa lingkungan strategis merupakan analisa yang dilakukan secara

objektif dan komprehensif dengan mengacu pada data yang akurat, baik dari

lingkungan internal maupun eksternal. Analisa lingkungan strategis merupakan salah

satu upaya untuk merumuskan strategi pembangunan dalam hal ini pembangunan

hukum dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan visi dan misi yang

telah ditetapkan.

Analisa lingkungan strategis dimaksud dengan menggunakan model

pendekatan analisa surat, yang mengkaji lingkungan internal (Kekuatan dan

Kelemahan) Biro hukum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dan analisa

lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) yang dihadapi Biro Hukum.

Melalui kajian tersebut, diharapkan Biro Hukum dapat menempatkan dirinya pada

posisi strategis dalam pelaksanaan Pemerintahan dan Pembangunan serta pelayanan

Masyarakat, sekaligus dapat mengantisipasi dengan cepat berbagai perubahan yang

terjadi saat ini maupun dimasa depan.

5.1 Analisa Lingkungan Internal (kekuatan dan Kelemahan)

Biro hukum pada kenyataannya memiliki kekuatan yang dapat

diberdayakan agar dapat menciptakan peningkatan kualitas pelayanan dan

sekaligus memiliki kelemahan yang dapat menjadi penghambat pelaksanaan

program strategis Biro Hukum yang telah ditetapkan. Dengan mengalami

kekuatan dan kelemahan tersebut, diharapkan seluruh jajaran Biro Hukum

Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dapat mengantisipasi berbagai

tantangan/ancaman dan menyusun kekuatan untuk memanfatkan peluang secara

optimal.

5.1.1 Kekuatan

(1) Sumber Daya Manusia

Biro Hukum berdasarkan Perda Nomor 15 Tahun 2000 adalah Lembaga

Eselon II, dengan kekuatan 4 (empat) Eselon III, dan 10 (sepuluh) Eselon

IV dengan jumlah personil 24 (dua puluh empat) orang, serta tenaga honor

6 (enam) orang.

Kualifikasi pendidikan personil Biro Hukum adalah terdiri atas S1

(23 orang), D3 (1 orang), SLTA (7 orang), SLTP (2 orang), SD (2 orang).

Berdasarkan golongan personil Biro Hukum terdiri atas Golongan IV

(3 orang), Golongan III (16 orang), Golongan II (9 orang), dan

Golongan I (1 orang).

Page 14: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

14

Dengan memberdayakan kekuatan sember daya manusia diharapkan Biro

Hukum dapat memberdayakan dan memberikan pelayan prima urusan

bidang hukum dan dapat melaksanakan kewenangannya sekaligus dapat

melaksanakan Otonomi Daerah di bidang Hukum dan Perundang-

undangan.

(2) Sarana dan prasarana dengan penambahan ruang eks Biro Otonomi Daerah

untuk pusat kegiatan Operasional Biro Hukum, merupakan kemudahan

untuk mengendalikan sarana kegiatan pelayanan, urusan di bidang Hukum

secara lebih terpadu, akurat, cepat dan tuntas.

(3) Adanya bahan komunikasi Hukum yang lengkap dan akurat telah

tersedianya bahan dokumentasi yang lengkap dan akurat dalam rangka

untuk pengolahan produk Hukum Daerah dengan pengembangan sistem

Jaringan Dokumentasi Hukum, untuk dapat memberikan dukungan dalam

rangka perencanaan dan peningkatan pelayanan kepada aparatur.

5.1.2 Kelemahan

(1) Sumber Daya Manusia

Kondisi Sumber daya Manusia pada Biro Hukum kekurangan Golongan I

dan II sebagai tenaga operasional pelayan administrasi, selain itu tenaga

fungsional yang belum terealisasi sebagai upaya mewujudkan peranan

lembaga ramping struktur kaya fungsi. Untuk itu perlu pembinaan tenaga

fungsional di lingkungan Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi

Lampung

(2) Perangkat Pendukung

Kondisi perangkat pendukung masih ada keterbatasan diantaranya meja

kursi staf, mesin tik manual, komputer, dan lemari arsip serta ruang rapat

perlu perbaikan dan penambahan sebagai sarana penunjang untuk

kelancaran tugas operasional.

(3) Kendaraan Dinas

Kendaraan Dinas terutama kendaraan roda empat untuk operasional belum

ada dan untuk kendaraan roda dua masih kurang, mengingat tiap unit kerja

Eselon III paling tidak ada 1 (satu) kendaraan roda dua, guna mendukung

tugas operasional yang ada.

5.2 Analisa Eksternal (Peluang dan Ancaman)

5.2.1 Peluang

1) Sumber Daya Manusia

Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan kondisi S1

(13 orang), D3 (1 orang), SLTA (7 orang), SLTP (2 orang) dan SD

(2 orang) memiliki peluang untuk mengikuti peningkatan pendidikan

formal, Diklat Struktural maupun Fungsional.

Page 15: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

15

Pengembangan Pegawai untuk dapat meningkatkan kinerja sehingga dapat

menghasilkan produk Hukum Daerah yang sesuai dengan tuntutan

Reformasi dan era globalisasi.

2). Sarana dan prasaran

Keterbatasan sarana dan prasarana Biro Hukum menjadi peluang pihak luar

untuk memfasilitasi Biro Hukum dengan menyempurnakan prasarana dan

sarana yang memadai, mengingat sarana dan prasarana memerlukan

bantuan pihak terkait untuk melengkapinya.

3). Perangkat Pendukung

Keterbatasan perangkat pendukung Biro Hukum juga menjadi peluang

pihak eksternal dan dalam hal ini Pemerintah Pusat untuk menambah

perangkat pendukung yang memadai guna memperlancar pelaksanaan

program dan kegiatan operasional terutama penggunaan sistem on line

dalam rangka informasi SJDI Hukum yang mau tidak mau menuntut

on line dalam penyajian dan penyampaian informasi hukum secara cepat

dan akurat, baik dari Kabupaten/Kota ke Provinsi dan dari Provinsi ke

Tingkat Pusat maupun sebaliknya.

(4) Kendaraan Dinas

Keterbatasan kendaraan dinas belum seimbang atas tantangan berbagai

peluang pekerjaan yang ada, baik terhadap pembinaan di Dinas/Instansi

Pemerintah Provinsi Lampung, maupun pembinaan ke bagian Hukum

Kabupaten/Kota.

Keterbatasan kendaraan dinas merupakan peluang bagi pihak terkait untuk

pengadaan kendaraan dinas tersebut, guna menambah kendaraan

operasional baik roda empat maupun roda dua.

5.2.2. Ancaman

1) Sumber Daya Manusia

Kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia yang perduli terhadap

teknologi informasi masih terbatas (satu orang yang menguasai internet)

kurangnya PNS yang mampu menyelesaikan suatu sengketa Hukum dan

beracara di Pengadilan Negeri maupun PTUN (4 orang) serta terbatasnya

aparatur yang menguasi teknis penyusunan peraturan perundang-

undangan/Produk Hukum Daerah.

2) Sarana dan Prasarana

Guna dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta kewenangannya,

keterbatasan sarana dan prasarana berpengaruah terhadap peningkatan

kualitas pelayanan prima. Ancaman yang menjadi kendala karena

kurangnya fasilitas dapat di hindari dengan penyediaan sarana yang

dibutuhkan melalui bantuan-bantuan anggaran tambahan maupun sumber

lain dari APBD Provinsi Lampung.

3) Perangkat Pendukung

Keterbatasan perangkat pendukung, termasuk sarana kerja dalam hal ini

meja kursi, alat kerja, komputer, dan perangkat Sistem Jaringan

Dokumentasi Hukum yang ideal sampai dengan on line pada

Page 16: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

16

Dinas/Instansi maupun Biro Hukum, apabila tidak ditingkatkan kearah

memadai akan menjadi kendala dalam akurasi pelayanan dokumentasi

hukum dalam rangka menunjang pelaksanaan Otonomi Daerah Bidang

Hukum.

4) Kendaraan Dinas

Guna menjangkau sasaran garapan Biro Hukum dalam pembinaan dan

Pengawasan bidang Hukum pada jajaran Pemerintahan Provinsi maupun

Pemerintah Kabupaten/Kota, keterbatasan kendaraan dinas operasional

baik roda 4 maupun roda 2 dapat menjadi kendala yang dapat memberikan

kelancaran pelayanan administrasi di bidang Hukum guna mencegah

kendala menjadi ancaman yang menghambat pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi, perlu optimalisasi penggunaan dan pemeliharaan kendaraan dinas

yang ada dan perlu diupayakan perubahan kearah yang memadai.

Page 17: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

17

BAB VI

ISU STRATEGIS DAN PROGRAM PRIORITAS

6.1. Isu Strategis Bidang Hukum, Politik, Ketenteraman dan Ketertiban

1) Pemerintah Provinsi

Berdasarkan Renstra Provinsi Lampung, isu strategis yang dirumuskan, pada

bidang Hukum, Politik, Ketenteraman dan Ketertiban adalah :

(1) Supremasi Hukum yang berkeadilan menjadi isu penting yang menjadi

sebab berbagai kerusuhan dan ketidakpastian kehidupan Ekonomi, Politik

dan Sosial.

(2) Peraturan masih dipergunakan oleh sementara orang untuk kepentingan

tertentu dan bersifat sementara serta merugikan masyarakat luas.

Penegak Hukum hampir tidak dipercayai dan masyarakat merasa

berkewajiban untuk menegakkan hukum menurut versinya sendiri.

Kondisi ini harus diatasi, supremasi hukum yang berkeadilan harus

ditegakkan dan aparatur penegak hukum harus makin kuat, adil dan

amanah dalam penegakan hukum.

(3) Isu lanjut dari rendahnya Supremasi Hukum adalah rendahnya rasa dan

suasana ketenteraman di Daerah.

(4) Isu disintegrasi Bangsa dan konflik antar etnik serta agama.

(5) Rasa aman seolah-olah hilang dan kekuatan seolah-olah panglima. Rasa

aman dan tenteram yang tak terjamin akan menyebabkan masyarakat

enggan dan tidak betah untuk hidup dan berusaha di daerah ini, termasuk

masyarakat daerah ini akan merasa tidak nyaman untuk tinggal di

Daerahnya. Eksodus mungkin saja akan terjadi baik dalam skala cukup

besar maupun kecil.

(6) Keterlibatan Pemerintah Daerah dalam menciptakan suasana

ketenteraman dan ketertiban tersebut perlu ditingkatkan melalui

kerjasama dengan aparatur penegak hukum, pembangunan sumber daya

manusia yang menghargai dan taat pada hukum yang berkeadilan, dengan

dukungan pemerintahan yang baik dan bersih, aparatur yang amanah dan

penegak hukum yang menjunjung Supremasi Hukum dan berkeadilan.

(7) Kepatuhan terhadap hukum relatif rendah, penegakan hukum belum

konsisten, gangguan keamanan, ketertiban dan ketenteraman masyarakat

(kriminalitas dan pertentangan antar agama dan etnis masih sering terjadi,

penegak hukum sering tidak tegas atau sebaliknya masih represif).

2) Isu Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung.

Pasca pemberlakuan Otonomi Daerah bidang Hukum sejak 1 Januari 2001,

maka isu strategis yang dihadapi Biro Hukum adalah:

Page 18: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

18

(1) Pemberdayaan lembaga penegak hukum dan aparat penegak hukum untuk

lebih sigap, berkeadilan, dan tidak berpihak serta bebas KKN, sehingga

masyarakat akan patuh kepada hukum yang berlaku, dilandasi keadilan

dan ketidak berpihakan aparat penegak hukumnya.

(2) Mempersiapkan perangkat peraturan daerah yang mampu

mengembangkan otonomi daerah yang bertanggungjawab, diawali dari

aparatur pemerintah dan kemudian pada lembaga sosial dan politik

masyarakat serta kepada seluruh masyarakat.

(3) Mengembangkan perangkat penegakan hak azasi manusia di daerah sesuai

dengan ketentuan yang universal dan tidak bertentangan dengan kaidah

agama yang dianut.

(4) Pemutakhiran data dalam rangka penyebarluasan produk hukum di Daerah

melalui SJDI Hukum secara on line.

(5) Pembinaan disiplin dan profesionalisme aparatur untuk meningkatkan

kualitas pelayanan prima.

6.2. Program Prioritas.

1) Program Prioritas Pemerintah Daerah Provinsi Lampung

Program prioritas pembangunan bidang Hukum, Politik, Ketenteraman dan

Ketertiban adalah:

(1) Dukungan bagi penegakan hukum yang berkeadilan.

(2) Dukungan dan pengembangan kehidupan demokrasi.

(3) Pembinaan ketenteraman dan ketertiban.

(4) Dukungan peningkatan kesadaran hukum.

2) Program Prioritas Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung

Untuk melaksanakan program prioritas maka disusun program Biro Hukum

secara bertahap yaitu:

a) Tahun 2001

(1) Pemantapan kelembagaan Biro Hukum meliputi:

- Struktur Organisasi

- Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

- Menyusun Renstra

- Pemantapan Personil Biro Hukum

(2) Penataan Pegawai Staf Biro Hukum

(3) Pengisian Jabatan Struktural

(4) Penyempurnaan Peraturan Daerah yang bertentangan dengan

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang-undang Nomor

25 Tahun 1999.

(5) Penyempurnaan Dokumentasi Hukum

Page 19: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

19

(6) Peningkatan Kemampuan Pegawai melalui Diklat Struktural dan

Fungsional.

(7) Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Jaringan Dokumentasi dan

Informasi Hukum kepada aparatur pemerintah.

(8) Melaksanakan kerja sama Jaringan Dokumentasi Hukum dengan

Kabupaten/Kota.

(9) Penyebarluasan Informasi Hukum dan pelayanan Informasi Hukum

kepada aparatur dan masyarakat.

(10) Pengadaan sarana dan prasarana pendukung dalam pengelolaan

Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum.

(11) Menginventarisasi Peraturan Daerah yang tidak sejalan dengan

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999.

(12) Sosialisasi Peraturan Daerah.

(13) Bimbingan Teknis Perundang-undangan.

(14) Mengadakan harmonisasi Perda Kabupaten/Kota dengan Perda

Provinsi.

(15) Mengadakan penyuluhan dan pemasyarakatan Hukum.

(16) Memberikan bantuan dan perlindungan Hukum kepada unsur

Pemerintah Daerah.

(17) Memberikan telaahan dan beracara di Persidangan.

(18) Menyelenggarakan Kursus Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

(19) Melakukan pembinaan dan penegakan hukum Peraturan dan

Perundang-undangan Daerah.

(20) Melakukan inventarisasi terhadap PPNS di daerah.

(21) Melakukan penyelesaian sengketa baik di dalam maupun di luar

Pengadilan.

(22) Menyusun rencana dan program pelaksanaan Hak Azasi Manusia.

(23) Mengadakan pemantauan pelaksanaan Hak Azasi Manusia.

b) Tahun 2002

(1) Melanjutkan penyempurnaan Peraturan Daerah yang tidak sejalan

dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999.

(2) Melanjutkan penyusunan Peraturan Daerah dan Peraturan

Pelaksananya.

(3) Melanjutkan pengumpulan bahan dokumentasi hukum, publikasi dan

penyebarluasan produk hukum.

(4) Melanjutkan pembinaan peningkatan pegawai melalui diklat

fungsional dan struktural.

(5) Melanjutkan Bimbingan Teknis Sistem Jaringan Dokumentasi dan

Informasi Hukum kepada aparat.

(6) Melanjutkan pengadaan sarana dan prasarana pendukung dalam

pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum

(7) Melanjutkan penyuluhan dan pemasyarakatan Hukum kepada

masyarakat.

(8) Melanjutkan Sosialisasi Peraturan Daerah.

Page 20: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

20

(9) Melanjutkan Bimbingan Teknis Perundang-undangan.

(10) Melanjutkan harmonisasi Perda Kabupaten/Kota dengan Perda

Provinsi

(11) Melanjutkan bantuan dan perlindungan Hukum kepada unsur

Pemerintah Daerah.

(12) Melanjutkan Kursus Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

(13) Melanjutkan pembinaan dan penegakan hukum Peraturan dan

Perundang-undangan Daerah.

(14) Melanjutkan penyelesaian sengketa baik di dalam maupun di luar

Pengadilan.

(15) Melanjutkan pemantauan pelaksanaan Hak Azasi Manusia.

c) Tahun 2003

(1) Meningkatkan pelaksanaan pembuatan Peraturan Daerah yang sejalan

dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999.

(2) Meningkatkan penyusunan Peraturan Daerah dan Peraturan

Pelaksananya.

(3) Meningkatkan pengumpulan bahan dokumentasi hukum, publikasi

dan penyebarluasan produk hukum.

(4) Meningkatkan pembinaan peningkatan pegawai melalui diklat

fungsional dan struktural.

(5) Meningkatkan pelatihan Bimbingan Teknis Sistem Jaringan

Dokumentasi dan Informasi Hukum kepada pengelola.

(6) Meningkatkan pengadaan sarana dan prasarana pendukung dalam

rangka pengelolaan SJDI Hukum.

(7) Meningkatkan pelaksanaan penyuluhan dan pemasyarakatan Hukum

kepada masyarakat.

(8) Meningkatkan Sosialisasi terhadap Peraturan Daerah.

(9) Meningkatkan pelatihan Bimbingan Teknis Penyusunan Peraturan

Perundang-undangan.

(10) Meningkatkan harmonisasi Perda Kabupaten/Kota dengan Perda

Provinsi.

(11) Meningkatkan bantuan dan perlindungan Hukum kepada unsur

Pemerintah Daerah.

(12) Meningkatkan telaahan terhadap sengketa dan beracara di

Persidangan.

(13) Meningkatkan Kursus Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

(14) Meningkatkan pembinaan dan penegakan hukum Peraturan dan

Perundang-undangan Daerah.

(15) Meningkatkan peran PPNS.

(16) Meningkatkan pemantauan pelaksanaan Hak Azasi Manusia.

(17) Meningkatkan pemasyarakatan Hak Azasi Manusia.

Page 21: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

21

d) Tahun 2004

(1) Meningkatkan penyusunan Peraturan Daerah yang sejalan dengan

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999.

(2) Meningkatkan penyusunan Peraturan Daerah dan Peraturan

Pelaksananya.

(3) Meningkatkan pengumpulan bahan dokumentasi hukum, publikasi

dan penyebarluasan produk hukum.

(4) Meningkatkan pembinaan peningkatan pegawai melalui diklat

fungsional dan struktural.

(5) Meningkatkan pelatihan Bimbingan Teknis Sistem Jaringan

Dokumentasi dan Informasi Hukum kepada pengelola.

(6) Meningkatkan pengadaan sarana dan prasarana pendukung dalam

rangka pengelolaan SJDI Hukum.

(7) Meningkatkan pelaksanaan penyuluhan dan pemasyarakatan Hukum

kepada masyarakat.

(8) Meningkatkan Sosialisasi terhadap Peraturan Daerah.

(9) Meningkatkan pelatihan Bimbingan Teknis Penyusunan Peraturan

Perundang-undangan.

(10) Meningkatkan harmonisasi Perda Kabupaten/Kota dengan Perda

Provinsi.

(11) Meningkatkan bantuan dan perlindungan Hukum kepada unsur

Pemerintah Daerah.

(12) Meningkatkan telaahan terhadap sengketa dan beracara di

Persidangan.

(13) Meningkatkan Kursus Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

(14) Meningkatkan pembinaan dan penegakan hukum Peraturan dan

Perundang-undangan Daerah.

(15) Meningkatkan peran PPNS.

(16) Meningkatkan pemantauan pelaksanaan Hak Azasi Manusia.

(17) Meningkatkan pemasyarakatan Hak Azasi Manusia.

e) Tahun 2005

(1) Meningkatkan penyusunan Peraturan Daerah yang sejalan dengan

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999.

(2) Meningkatkan penyusunan Peraturan Daerah dan Peraturan

Pelaksananya.

(3) Meningkatkan pengumpulan bahan dokumentasi hukum, publikasi

dan penyebarluasan produk hukum.

(4) Meningkatkan pembinaan peningkatan pegawai melalui diklat

fungsional dan struktural.

(5) Meningkatkan pelatihan Bimbingan Teknis Sistem Jaringan

Dokumentasi dan Informasi Hukum kepada pengelola.

(6) Meningkatkan pengadaan sarana dan prasarana pendukung dalam

rangka pengelolaan SJDI Hukum.

Page 22: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

22

(7) Meningkatkan pelaksanaan penyuluhan dan pemasyarakatan Hukum

kepada masyarakat.

(8) Meningkatkan Sosialisasi terhadap Peraturan Daerah.

(9) Meningkatkan pelatihan Bimbingan Teknis Penyusunan Peraturan

Perundang-undangan.

(10) Meningkatkan harmonisasi Perda Kabupaten/Kota dengan Perda

Provinsi.

(11) Meningkatkan bantuan dan perlindungan Hukum kepada unsur

Pemerintah Daerah.

(12) Meningkatkan telaahan terhadap sengketa dan beracara di

Persidangan.

(13) Meningkatkan Kursus Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

(14) Meningkatkan pembinaan dan penegakan hukum Peraturan dan

Perundang-undangan Daerah.

(15) Meningkatkan peran PPNS.

(16) Meningkatkan pemantauan pelaksanaan Hak Azasi Manusia.

(17) Meningkatkan pemasyarakatan Hak Azasi Manusia.

Page 23: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

23

BAB VI

MATRIKS PROGRAM STRATEGIS DAN KEGIATAN AKSI SERTA INDIKATOR KINERJA TAHUN 2001

NO M I S I TUJUAN SASARAN KEBIJAKAN PROGRAM STRATEGIS KEGIATAN AKSI 2001 INDIKATOR KINERJA

1 2 3 4 5 6 7 8

8 Mendukung penegakan Supremasi Hukum yang berkeadilan dan kehidupan yang berdemokrasi serta peningkatan ketenteraman dan ketertiban masyarakat.

Mendukung pem-bangunan hukum, politik dan meme-lihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat.

Terdukungnya pe-negakan hukum yang berkeadilan dan ke-hidupan demokrasi, politik serta terpeli-haranya ketenteram-an dan ketertiban masyarakat.

8.1. Penegakan

Hukum

8.1.2 Program Pelatihan

Profesionalisme Aparat Penegak Hukum dan Penyidik.

8.1.3 Program Penataan Kelembagaan Hukum secara realistis dengan aspirasi masyarakat, kultur dan sistem tata nilai yang tumbuh di masyarakat.

8.1.4 Program Penegakan Supremasi Hukum

8.1.2.1 Kursus PPNS

8.1.3.1 Proyek Penyusunan dan Penerbitan Produk Hukum, Bimbingan Teknis Perundang-undang-an serta SJDI Hukum

8.1.4.1 Proyek Penegakan Supremasi Hukum terdiri dari: - Penyuluhan Hukum

Terpadu - Pembinaan Hukum

dan Penegakan Perda di Provinsi Lampung

- Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan HAM

- Pembinaan dan Penegakan Hukum Perda oleh PPNS)

2. Terciptanya Aparat Penegak

Hukum yang semakin profesional dan mewujudkan keadilan.

3. - Terciptanya Aparatur Perancang Hukum yang profesional

- Terciptanya Aparatur yang menangani SJDI Hukum yang profesional.

4. Terciptanya kesadaran hukum masyarakat dan kehidupan bernegara yang bermasyarakat.

Page 24: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

24

PROGRAM AKSI/KEGIATAN RUTIN

NO UNIT KERJA/KEGIATAN INDIKATOR

1.

2.

3.

Bagian Peraturan Perundang-undangan

1) Kegiatan penyusunan rencana program

2) Kegiatan merumuskan Keputusan Gubernur,

Instruksi Gubernur.

3) Kegiatan pembahasan Raperda di DPRD.

4) Kegiatan merumuskan Raperda.

5) Kegiatan pengadaan dan pemeliharaan sarana

dan prasarana kantor.

6) Kegiatan pengadaan dan distribusi ATK

7) Kegiatan Tata Usaha Kepegawaian.

8) Kegiatan Administrasi Keuangan

9) Kegiatan Laporan Biro Hukum

Bagian Dokumentasi Hukum

1) Kegiatan menyusun Peraturan/Dokumen-tasi

Hukum.

2) Kegiatan pengolahan produk Hukum Daerah.

3) Kegiatan menyebarkan produk Hukum Daerah.

4) Kegiatan Jaringan Dokumentasi dan Informasi

Hukum.

5) Kegiatan pemeliharaan produk hukum dan

pelayanan perpustakaan.

Bagian Bantuan Hukum

1) Kegiatan memberikan bantuan hukum kepada

unsur Pemerintah Daerah.

2) Kegiatan perlindungan hukum.

3) Kegiatan mewakili Pemerintah dalam persoalan

Hukum Perdata atau PTUN.

4) Kegiatan mendata PPNS di Daerah.

5) Kegiatan pembinaan dan operasi penegakan

hukum.

6) Kegiatan mengusulkan pengangkatan PPNS ke

Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kehakiman

dan HAM.

1) Tupoksi, Renstra, DIP/DIK 2001,

DUP/DUK 2002

2) Tersusunnya Keputusan Gubernur,

Instruksi Gubernur.

3) Terselenggaranya pembahasan Raperda

di DPRD.

4) Tersusunnya rumusan Raperda.

5) Tersedianya sarana dan prasarana

kantor yang memadai.

6) Tersedianya sarana ATK yang memadai

7) Terselenggaranya urusan tata usaha

kepegawaian.

8) Terselenggaranya administrasi

keuangan.

9) Tersusunnya Laporan Biro Hukum

(triwulan, semester dan tahunan).

1) Tersusunnya peraturan/dokumentasi

hukum.

2) Terlaksananya pengolahan produk

Hukum Daerah.

3) Terlaksananya penyebaran informasi

hukum/produk hukum.

4) Terlaksananya SJDI Hukum.

5) Terlaksananya pemeliharaan produk

hukum dan pelayanan perpustakaan.

1) Terlaksananya bantuan hukum.

2) Terlaksananya perlindungan hukum.

3) Terlaksananya tugas Bantuan Hukum

kepada Pemerintah.

4) Terlaksananya penyusunan data PPNS

di Daerah.

5) Terlaksananya pembinaan operasi

penegakan hukum oleh PPNS.

6) Terlaksananya pengangkatan PPNS

oleh Menteri Kehakiman dan HAM.

Page 25: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

25

BIDANG/ SEKTOR/

SUB SEKTOR

STRATEGI KEBIJAKSANAAN NASIONAL

RENCANA STRATEGIS BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2001 (Tahun Pertama dari 5 Tahun)

V I S I M I S I TUJUAN + N SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN

KEBIJAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Bidang: Tata Pemerintahan Sektor: Hukum

TAP MPR-RI Nomor IV/ 1999 ttg GBHN Tahun 1999-2000 yang memuat arah kebijakan mengenai Penyelenggaraan Negara, memuat beberapa hal: a. Menata Sistem Hukum Nasional

yang menyeluruh dan terpadu dengan mengakui dan menghormati Hukum Agama dan Hukum Adat.

b. Memperbaharui Perundang-undangan warisan kolonial dan hukum nasional yang diskriminatif melalui program legislasi.

c. Melakukan ratifikasi konvensi internasional terutama yang ber-kaitan dengan HAM.

d. Mengembangkan peraturan per-undang-undangan yang mendukung kegiatan pereko-nomian dalam menghadapi era Perdagangan Bebas.

e. Menegakkan hukum secara konsisten untuk lebih menjamin kepastian hukum, keadilan, dan kebenaran dan supremasi hukum.

Terwujudnya aparatur penegak hukum yang profesional dalam mewujudkan supremasi hukum di Provinsi Lampung

1. Mendukung pene-

gakan supremasi hukum yang berke-adilan & kehidupan berdemokrasi serta peningkatan keter-tiban masyarakat

2. Mempersiapkan pe-rangkat hukum dlm rangka Penyeleng-garaan Pemerintah-an, pembangunan, pelayanan kepada masyarakat melalui penyusunan dan pembentukan Pro-duk Hukum Daerah

3. Melakukan sosiali-sasi atas setiap Perda

4. Melakukan pembi-naan terhdp Perda Kabupaten/Kota

1. Terdukungnya pe-

negakkan supremasi hukum yang berke-adilan & kehidupan berdemokrasi serta terpeliharanya keten-teraman & ketertiban masyarakat.

2. Terwujudnya peningkat-an PAD dan tertibnya penyelenggaraan pe-merintahan umum yg pengaturannya ditetap-kan dalam Perda & Keputusan Kepala Daerah.

3. Terwujudnya peningkat-an kesadaran hukum masyarakat.

4. Terwujudnya sinkroni-sasi Perda Kab/ Kota dgn peraturan yang lebih tinggi

1. Terdukungnya pe-

negakkan supremasi hukum yang berke-adilan demokrasi & ketenteraman masyarakat.

2. Tersusunnya 20 Produk Hukum Daerah dalam rangka penyeleng-garaan pemerin-tahan umum, PAD dalam pelaksanaan Otonomi Daerah.

3. Terlaksananya

sosialisasi Perda.

4. Selaras dan terpadu-

nya Perda Kab/Kota.

1. Peningkatan kualitas

sumber daya manusia di lingkungan Biro Hukum.

2. Peningkatan kelembagaan Biro Hukum.

3. Peningkatan

Kesadaran Hukum

4. Peningkatan penyebarluasan SJDI Hukum.

1) Peningkatan profesionalisme

aparat. 2) Peningkatan kemampuan

aparatur dalam pelaksanaan tugas.

3) Peningkatan koordinasi.

1) Peningkatan pelayanan prima 2) Peningkatan sarana dan

prasarana. 3) Peningkatan pembinaan

pegawai.

1) Pelaksanaan penyuluhan hukum terpadu.

2) Pelaksanaan sosialisasi ber-sama Dinas/Instansi terkait.

3) Penyebarluasan informasi hukum dan perundangan.

1) Penyediaan dokumentasi

hukum yang lengkap & akurat 2) Pemantapan SJDI Hukum

secara on line. 3) Pelaksanaan SJDI Hukum

secara berkesinambungan.

1) Kegiatan pembinaan PNS 2) Kegiatan pembinaan

administrasi dibidang Hukum

3) Kegiatan peningkatan kemampuan aparat.

1) Kegiatan penyusunan Rencana Program.

2) Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana.

1) Kegiatan harmonisasi hukum Kab/Kota dengan Provinsi

2) Kegiatan Pembuatan Buku/Buletin Perundang-undangan.

1) Kegiatan penyebarluasan

informasi hukum dan perundang-undangan

2) Proyek Bintek SJDI Hukum 3) Membuat katalogisasi dan

klasifikasi buku/peraturan. 4) Membuat abstrak Peraturan

Perundang-undangan.

P E R E N C A N A A N S T R A T E G I S Instansi : BIRO HUKUM Tahun : 2001

Page 26: BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang filebantuan hukum serta Hak Azasi Manusia (HAM). Biro Hukum menempati kantor di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dengan alamat Jalan

26

1 2 3 4 5 6 7 8 9

f. Mewujudkan lembaga per-adilan yang mandiri, bebas dari pengaruh penguasa; pihak manapun.

g. Menyelenggarakan peradilan cepat, mudah, murah, terbuka, bebas KKN.

h. Menyelesaikan berbagai proses peradilan terhadap pelanggaran hukum dan HAM.

i. Pengembangan budaya hukum di semua lapisan masyarakat.

j. Meningkatkan pemahaman dan penyadaran serta me-ningkatkan perlindungan, penghormatan dan penegak-kan HAM dalam seluruh aspek kehidupan.

5. Memberikan bantu-

an & perlindungan Hukum

6. Memberikan pela-yanan & informasi dokumentasi kpd. aparatur.

7. Melakukan pem-

binaan & penyidik-kan terhadap Pe-langgaran Perda oleh PPNS.

8. Memberdayakan perangkat penegak hukum baik SDM maupun peraturan-nya.

9. Melakukan peman-tauan & pemasya-rakatan HAM.

10) Melakukan koor-dinasi & sinkroni-sasi terhadap pe-laksanaan hukum

5. Terwujudnya supremasi

hukum dalam semua kehidupan berbangsa dan bernegara.

6. Terciptanya prosedur penerbitan Keputusan, Kebijakan

5. Terciptanya kepasti-

an hukum yang be-rkeadilan & obyektif.

6. Terwujudnya pela-

yanan SJDI Hukum kepada masyarakat/ masyarakat yg membutuhkan.

7. Terwujud & tegak-

nya hukum di semua bidang kehidupan.

5. Peningkatan kesiap-

an pelaksanaan Otonomi Daerah sesuai dengan UU Nomor 22 Tahun 1999.

6. Peningkatan pe-

masyarakatan HAM 7. Peningkatan

Penegakan Hukum.

1) Penyediaan aparat Penegak

Hukum Peraturan Perundang-undangan Daerah.

2) Peningkatan kualitas aparat Penegak Hukum

3) Penyediaan Sarana dan

Prasarana. 4) Pelaksanaan operasi

penegakan Hukum di Daerah. 1) Perencanaan Program HAM. 2) Pelaksanaan Pemantauan

HAM 1) Penyiapan Raperda ttg. Pajak

dan Retribusi Daerah. 2) Pelaksanaan evaluasi

terhadap Perda yang tidak sesuai dengan jiwa & semangat otonomi.

3) Penyediaan Data Potensi Daerah yang dapat dijadikan sumber PAD.

4) Penataan dalam penyiapan struktur kelembagaan Daerah yang efektif dan efisien.

1) Penyusunan dan Penerbitan Perda.

2) Menyiapkan aparatur yang profesional di bidang hukum dan perundang-undangan.

3) Melaksanakan pembaharu-an hukum/legalisasi Daerah.

1) Kegiatan Perencanaan Program HAM.

2) Kegiatan Pemantauan pelaksanaan HAM.

1) Pembinaan terhdp PPNS. 2) Membantu dalam rangka

penyelesaian sengketa. 3) Kegiatan Proyek Kursus

Penyidik Pegawai Negeri Sipil .

4) Bimbingan Teknis PTUN. 5) Bintek Penyelesaian

Sengketa Hukum. 6) Bintek Manajemen Kontrol. 7) Melaksanakan penegakan

hukum Perda oleh PPNS