bab i pendahuluanrepository.uph.edu/6427/4/chapter 1.pdf · ! 4! pergantian model bisnis oleh...

12
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Internet atau world wide web (www) telah secara dramatis mempengaruhi perilaku bisnis. Pasar, industri, dan bisnis sedang berubah memenuhi tuntutan ekonomi dan teknologi. Teknologi informasi (IT) sekarang dimanfaatkan untuk mendorong aktivitas bisnis dan pasar. Di zaman sekarang, internet menjadi mekanisme komunikasi yang kuat dan bisa memfasilitasi penyempurnaan dan pengeolahan transaksi bisnis. Hal ini telah menyebabkan perubahan substansial dalam industri. Pemanfaatan internet dalam dunia bisnis lebih dikenal dengan istilah electronic commerce' atau perdagangan elektronik. Definisi perdagangan elektronik adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan komputer sebagai perantara transaksi bisnis (Laudon & Laudon, 2009) Lebih lanjut, perdagangan elektronik adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. Perdagangan elektronik dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem inventori otomatis, dan sistem pengumpula data otomatis (Sutabri, 2012). Sehingga dapat dikatakan bahwa

Upload: others

Post on 23-May-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6427/4/Chapter 1.pdf · ! 4! pergantian model bisnis oleh Berrybenka tidak secara signifikan mengubah persepsi terhadap model bisnis Berrybenka

 

  1  

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Internet atau world wide web (www) telah secara dramatis mempengaruhi

perilaku bisnis. Pasar, industri, dan bisnis sedang berubah memenuhi tuntutan

ekonomi dan teknologi. Teknologi informasi (IT) sekarang dimanfaatkan untuk

mendorong aktivitas bisnis dan pasar. Di zaman sekarang, internet menjadi

mekanisme komunikasi yang kuat dan bisa memfasilitasi penyempurnaan dan

pengeolahan transaksi bisnis. Hal ini telah menyebabkan perubahan substansial dalam

industri. Pemanfaatan internet dalam dunia bisnis lebih dikenal dengan istilah

‘electronic commerce' atau perdagangan elektronik. Definisi perdagangan elektronik

adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh

konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan komputer sebagai perantara

transaksi bisnis (Laudon & Laudon, 2009)

Lebih lanjut, perdagangan elektronik adalah penyebaran, pembelian, penjualan,

pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi,

www, atau jaringan komputer lainnya. Perdagangan elektronik dapat melibatkan

transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem inventori otomatis, dan

sistem pengumpula data otomatis (Sutabri, 2012). Sehingga dapat dikatakan bahwa

Page 2: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6427/4/Chapter 1.pdf · ! 4! pergantian model bisnis oleh Berrybenka tidak secara signifikan mengubah persepsi terhadap model bisnis Berrybenka

 

  2  

perdagangan elektronik merupakan suatu pemasaran barang atau jasa melalui sistem

informasi yang memanfaatkan teknologi informasi.

Jaringan komputer yang tersebar diseluruh dunia membuat pengguna semakin

mudah dan dapat diakses kapanpun dan dimanpun maka dari itu pengguna internet

mengalami peningkatan setiap tahun agar dapat menyesuaikan kebutuhan dengan

mobilitas yang tinggi. Dengan banyaknya jumlah pengguna internet yang merasa

terikat dengan kecanggihan teknologi membuat beberapa kalangan mengubah

kebiasan hidup mereka dalam berbelanja. Masyarakat modern mulai meninggalkan

cara berbelanja secara tradisional dan beralih pada model belanja yang lebih efektif

dan efisien seperti berbelanja secara daring. Perilaku konsumen dalam perdagangan

elektronik juga dipengaruhi oleh kepuasan dalam melakukan transaksi secaa daring

dan merupakan indikasi utama bagi konsumen untuk menyukai belaja secara daring

(Saragih & Ramdhani, 2012).

Perdagangan elektronik didefinisikan sebagai proses pembelian, penjualan,

mentransfer atau bertukar produk, jasa atau informasi melalui jaringan komputer

melalui internet salah satu keuntungan dalam menggunakan sumber internet untuk

berhubungan dengan pelanggan adalah pengiriman data yang cepat dan informasi

antara orang yang terblibat (Kozinets et al., 2010). Gaya hidup masyarakat yang ikut

berubah karena pengaruh dari perkembangan teknologi tersebut, salah satu yang

paling mencolok adalah perkakas dengan kecenderungan beraktivitas di dunia maya

seperti berbelanja secara daring. mempromosikan dan menyampaikan informasi

tentang merek mereka (Kaplan & Haenlein, 2012). Berrybenka merupakan salah satu

Page 3: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6427/4/Chapter 1.pdf · ! 4! pergantian model bisnis oleh Berrybenka tidak secara signifikan mengubah persepsi terhadap model bisnis Berrybenka

 

  3  

perusahaan fesyen lokal yang mampu bersaing dengan perusahaan berlabel

internasional dengan menawarkan hasil-hasil karya para desainer lokal. Dengan

konsep layaknya sebuah toko serba ada dengan penggunaan internet membuat

Berrybenka menjadi salah satu perusahaan perdagangan elektronik yang unik dan

berbeda.

Pada tahun 2016, Berrybenka mengenalkan strategi omni-channel yaitu dengan

memadukan berbelanja secara daring dan luring melalui 14 toko Berrybenka

diseluruh Indonesia. Suksesnya strategi ini menjadi landasan Berrybenka untuk

semakin serius menjalani strategi omni-channel dengan memadukan berbelanja

secara daring dan luring melalui 14 toko Berrybenka di seluruh Indonesia. Ada dua

cara untuk melakukan pemasaran secara daring yaitu pasif dan aktif. Menggunakan

pemasaran secara pasif berarti perusahaan membangun sebuah website yang

menyediakan informasi kepada pelanggan tanpa melakukan kegiatan yang signifikan

untuk menjangkau pelanggan. Sedangkan pemasaran secara daring yang aktif

melakukan sebaliknya, yaitu perusahaan berusaha untuk mencapai pembeli potensial

di internet (Schradi, 2009).

Omni Channel menjadi landasan Berrybenka untuk semakin menekuni strategi ini

dalam mencapai target pertumbuhan yang stabil di angka 300% pada tahun 2017. Di

tahun 2017 strategi yang dikembangkan adalah terkait produk. Dengan melihat

pertumbuhan yang signifikan dari koleksi label pribadi dari Berrybenka sendiri yakni

mampu mencapai lebih dari 40% dari total penjualan, Sehingga, Berrybenka

mengubah model bisnisnya menjadi merek fesyen pada Tahun 2018. Namun, dengan

Page 4: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6427/4/Chapter 1.pdf · ! 4! pergantian model bisnis oleh Berrybenka tidak secara signifikan mengubah persepsi terhadap model bisnis Berrybenka

 

  4  

pergantian model bisnis oleh Berrybenka tidak secara signifikan mengubah persepsi

terhadap model bisnis Berrybenka yang dapat dilihat di Gambar 1.1. berikut ini.

Gambar 1.1 Persepsi terhadap bisnis model Berrybenka

Gambar 1.1 menunjukan setelah pergantian model bisnis Berrybenka, masih

banyak masyarakat yang masih belum memperhatikan pergantian model bisnis

Berrybenka dari marketplace menjadi merek fesyen. Marketplace adalah sebuah

pasar elektronik yang melakukan kegiatan menjual dan membeli suatu barang

ataupun jasa yang meliputi 3 Aspek (b2b, b2c & c2c) dimana B2B (Business to

Business) mendominasi sampai 75% di marketplace. Dengan memfasilitasi proses

Page 5: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6427/4/Chapter 1.pdf · ! 4! pergantian model bisnis oleh Berrybenka tidak secara signifikan mengubah persepsi terhadap model bisnis Berrybenka

 

  5  

jual beli dari berbagai toko namun marketplace memiliki konsep yang kurang lebih

sama dengan pasar tradisional.

Pada dasarnya, pemilik marketplace tidak bertanggung jawab atas barang-

barang yang dijual karena tugas mereka adalah menyediakan tempat bagi para penjual

yang ingin berjualan dan membantu mereka untuk bertemu pelanggan dan melakukan

transaksi dengan lebih simpel dan mudah. Transaksinya diatur langsung oleh

marketplacenya, kemudian setelah menerima pembayaran, penjual akan mengirim

barang ke pembeli. Salah satu alasan mengapa marketplace terkenal adalah karena

kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaan.    

Sedangkan merek fesyen didefinisikan sebagai merek dagang yang digunakan

pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara

bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis

lainnya dalam bidang mode. Dapat dilihat, dari hasil survey dengan 20 responden,

65% atau setara dengan 13 responden yang masih mengetahui bahwa Berrybenka

adalah sebuah marketplace dan hanya 7 responden atau sebesar 35% yang

mengetahui pergantian bisnis model Berrybenka menjadi merek fesyen. Dengan

persepsi terhadap model bisnis Berrybenka yang dominan masih mengetahui bahwa

Berrybenka adalah sebuah marketplace, maka dapat tergambarkan bahwa persepsi

terhadap target market Berrybenka adalah untuk wanita dan pria yang dapat dilihat

dari Gambar 1.2. Berikut adalah Gambar 1.2 mengenai hasil survey persepsi terhadap

target market Berrybenka.

Page 6: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6427/4/Chapter 1.pdf · ! 4! pergantian model bisnis oleh Berrybenka tidak secara signifikan mengubah persepsi terhadap model bisnis Berrybenka

 

  6  

Gambar 1.2 Persepsi terhadap target Market Berrybenka

Gambar 1.2 menunjukan bahwa dengan 75% respon yang setara dengan 15

responden menjawab produk Berrybenka ditujukan kepada wanita dan pria dan

sebesar 25% atau setara dengan 5 responden menjawab produk Berrybenka ditujukan

kepada wanita saja. Maka dari itu dibutuhkan citra merek yang kuat setelah

transformasi bisnis model menjadi merek fesyen. Cara mengkomunikasikan citra

Page 7: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6427/4/Chapter 1.pdf · ! 4! pergantian model bisnis oleh Berrybenka tidak secara signifikan mengubah persepsi terhadap model bisnis Berrybenka

 

  7  

merk didukung sangat kuat oleh peranan Hubungan masayarakat perusahaan.

Hubungan masyarakat merupakan fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap

publik, mengidentifikasi, kebijakan dan prosedur seseorang atau organisasi dengan

kepentingan publik, dan menjalankan program untuk memperoleh pemahaman dan

penerimaan publik (Belch & Belch, 2019).

Mengacu pada definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Hubungan

Masyarakat dapat membuat strategi komunikasi serta menjadi jembatan antara

organisasi dengan target marketnya. Oleh karena itu dibutuhkan langkah strategis dari

Divisi Pemasaran yang membawahi Hubungan Masyarakat Berrybenka. Fungsi

Hubungan Masyarkat terhadap Berrybenka dalam membentuk citra merek

Berrybenka meliputi pembentukan opini publik dan pemeliharaan hubungan dengan

media lokal dan nasional, ikut berpartisipasi dengan acara belanja tahunan, bekerja

sama dengan pihak luar yang berpotensi untuk meningkatkan kesadaran merek

terhadap Berrybenka, membantu peminjaman pakaian Berrybenka untuk media, dan

ketika Berrybenka mengadakan acara maka divisi Hubungan Masyarakat bertugas

membantu dalam menulis jumpa pers.

1.2. Fokus Penelitian

Dengan adanya transformasi model bisnis maka pentingnya membentuk citra

merek bagi kelangsungan keberadaan sebuah merek tidak dapat dipisahkan dari peran

Hubungan Masyarakat perusahaan untuk mengkomunikasikan dengan cara

Page 8: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6427/4/Chapter 1.pdf · ! 4! pergantian model bisnis oleh Berrybenka tidak secara signifikan mengubah persepsi terhadap model bisnis Berrybenka

 

  8  

mensosialisaisikan hingga mendapatkan opini publik yang sesuai dengan visi misi

Berrybenka, maka penelitian ini fokus pada bagaimana peran hubungan masyarakat

Berrybenka dalam mensosialisasikan citra merek Berrybenka menjadi merek fesyen?

1.3. Pertanyaan Penelitian

Berikut ini adalah pertayaan penelitian yang diambil berdasarkan fokus penelitian

diatas:

1. Apa peran hubungan masyarakat dalam kegiatan sosialisasi Berrybenka

menjadi merek fesyen?

2. Bagaimana peran hubungan masyarakat dalam melobi untuk membangun

kesadaran merek Berrybenka menjadi merek fesyen?

3. Bagaimana keunggulan pengalaman merek Berrybenka dalam persaingan

dengan merek fesyen sejenis?

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Bedasarkan fokus dan pertanyaan magang, tujuan dari magang ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kegiatan sosialisasi yang dilakukan divisi hubungan

masayarakat Berrybenka dalam menjadi merek fesyen

Page 9: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6427/4/Chapter 1.pdf · ! 4! pergantian model bisnis oleh Berrybenka tidak secara signifikan mengubah persepsi terhadap model bisnis Berrybenka

 

  9  

2. Untuk mengetahui peran divisi hubungan masyarakat dalam melobi

untuk membangun kesadaran merek Berrybenka menjadi merek

fesyen

3. Untuk mengetahui keunggulan pengalaman merek Berrybenka dalam

persaingan dengan merek fesyen sejenis

1.4.2 Manfaat Penelitian

Laporan penulisan ini memberikan sejumlah manfaat yang dapat

digunakan dalam segi akademik maupun praktikal guna untuk menambah

wawasan serta dapat diimplementasikan ketika akan memulai maupun telah

menjalani bisnis pada bidang fesyen.

1. Manfaat Akademik

Manfaat akademik dari laporan magang ini adalah untuk menambah

wawasan dengan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh secara

teori di lapangan, pengembangan ilmu pengetahuan dalam mendukung

pengembangan sistem informasi yang digunakan sebagai acuan,

manfaat dan sebagai sumber wawasan kepada mahasiswa dan

mahasiswi yang hendak melakukan penelitian selanjutnya mengenai

bagaimana mensosialisasikan citra merek Berrybenka oleh divisi

Hubungan Masyarakat Berrybenka ketika bertransformasi dari

marketplace menjadi merek fesyen.

2. Manfaat Praktikal

Page 10: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6427/4/Chapter 1.pdf · ! 4! pergantian model bisnis oleh Berrybenka tidak secara signifikan mengubah persepsi terhadap model bisnis Berrybenka

 

  10  

Manfaat prakatikal yang dapat diambil dari penelitian ini adalah hasil

penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk divisi Hubungan

Masyarakat Berrybenka dalam pembentukan citra merek Berrybenka

yang sedang bertransformasi dari marketplace menjadi merek fesyen.

3. Manfaat Umum

Manfaat umum yang dapat diambil dari magang ini adalah hasil

laporan magang ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan dan

memberikan pengetahuan tentang transformasi sebuah model bisnis

dari marketplace menjadi merek fesyen, mendapatkan manfaat serta

wawasan bagi masyarakat agar dapat mengetahui peran divisi

Hubungan Masyarakat.

1.5. Ruang Lingkup Magang

Ruang lingkup selama program magang adalah bekerja dalam divisi Hubungan

Masyarakat yang dibawahi oleh divisi Pemasaran. Dalam divisi ini dapat

mempelajari peran Hubungan Masyarakat dalam mensosialisasikan citra merek,

kesadaran merek, serta pengalaman merek agar tranformasi model bisnis dari

Berrybenka dapat dikomunikasikan dengan baik ke publik agar menghasilkan opini

publik sesuai visi misi Berrybenka yang baru.

1.6. Waktu Lokasi Magang

Page 11: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6427/4/Chapter 1.pdf · ! 4! pergantian model bisnis oleh Berrybenka tidak secara signifikan mengubah persepsi terhadap model bisnis Berrybenka

 

  11  

Waktu dan lokasi magang dilaksanakan sesuai dengan prosedur program magang

untuk memenuhi persyaratan sarjana Ekonomi Strata Satu di Universitas Pelita

Harapan. Waktu dilaksanakan program magang pada 13 Agustus 2018 sampai 13

November 2018. Penyusunan laporan magang bertempatan di Berrybenka, yang

berlokasi pada Jl. K.H. Mas Mansyur No.19, RT.10/RW.6, Karet Tengsin, Tanah

Abang, Kota Jakarta Pusat, Indonesia.

1.7. Sistematika Penulisan

Laporan magang ini disusun dengan menggunakan sistematika penulisan sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini meliputi latar belakang, fokus penelitian, pertanyaan

penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup magang,

waktu dan lokasi magang, dan sistematika penulisan laporan magang

tentang “Peran Hubungan Masyarakat Berrybenka dalam

Mensosialisasikan Citra Merek Berrybenka menjadi Merek Fesyen”.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terdapat landasan konseptual yang terdiri dari konsep-konsep,

definisi, dan kerangka pemikiran yang menjadi dasar dalam penelitian

ini.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Page 12: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6427/4/Chapter 1.pdf · ! 4! pergantian model bisnis oleh Berrybenka tidak secara signifikan mengubah persepsi terhadap model bisnis Berrybenka

 

  12  

Menjelaskan profil perusahaan, visi dan misi dari perusahaan, serta

bagaimana struktur organisasi perusahaan pada Berrybenka

BAB IV PEMBAHASAN MAGANG

Di dalam bab ini menguraikan tentang hasil magang dari cara

mensosialisasikan citra merek Berrybenka oleh divisi Hubungan

Masyarakat Berrybenka menjadi merek fesyen. Dalam bab ini, penulis

akan menguraikan objek penelitian yaitu Berrybenka sebagai data

pendukung secara faktual, penyajian hasil magang, dan analisis data

dalam bentuk pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Menguraikan mengenai kesimpulan dari laporan magang dan

memberikan saran terhadap hasil laporan magang yang dapat

mengembangkan strategi pemasaran terhadap divisi hubungan

masyarakat Berrybenka