bab i nehemia - sinta universitas kristen duta...

24
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG 1. KONTEKS KEPEMIMPINAN MASA KINI Jimmy Oentoro 1 menjelaskan maju tidaknya dan jatuh bangunnya suatu gereja, organisasi dan bangsa tergantung dari para pemimpinnya. Pemimpin yang khilaf dapat membawa suatu Negara pada peperangan saudara dan krisis lainnya. Dunia saat ini sedang digoncangkan dengan segala macam perilaku para pemimpinnya. Pengaruh seorang pemimpin merasuk hingga ke seluruh Negara dan menentukan nasib jutaan jiwa. Itulah sebabnya karakter seorang pemimpin menjadi sangat penting. Sejauh mana kredibilitas seorang pemimpin, sejauh itulah pengaruh sang pemimpin pada para pengikutnya. Makin tinggi kredibilitasnya, makin lebar pintu yang dibuka oleh para pengikut agar sang pemimpin dapat memberi pengaruh dalam hidup mereka. Pemerintah Indonesia sejak zaman Orde Baru sampai sekarang ini dapat dikatakan sedang menghadapi krisis kepemimpinan yang krusial. Krusial karena pada umumnya para pemimpin yang mengendalikan pemerintahan mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Propinsi sampai pemerintahan pusat diwarnai dengan skandal korupsi. Dimulai dari perekrutan calon PNS, perekrutan ____________________ 1 Jimmy Oentoro, Kepemimpinan dan Pembinaan warga gereja; Pemimpin Rohani abad XXI, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1998, 199, 208

Upload: vucong

Post on 03-Mar-2019

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATARBELAKANG

1. KONTEKS KEPEMIMPINAN MASA KINI

Jimmy Oentoro 1 menjelaskan maju tidaknya dan jatuh bangunnya suatu

gereja, organisasi dan bangsa tergantung dari para pemimpinnya. Pemimpin yang

khilaf dapat membawa suatu Negara pada peperangan saudara dan krisis lainnya.

Dunia saat ini sedang digoncangkan dengan segala macam perilaku para

pemimpinnya. Pengaruh seorang pemimpin merasuk hingga ke seluruh Negara

dan menentukan nasib jutaan jiwa. Itulah sebabnya karakter seorang pemimpin

menjadi sangat penting. Sejauh mana kredibilitas seorang pemimpin, sejauh itulah

pengaruh sang pemimpin pada para pengikutnya. Makin tinggi kredibilitasnya,

makin lebar pintu yang dibuka oleh para pengikut agar sang pemimpin dapat

memberi pengaruh dalam hidup mereka.

Pemerintah Indonesia sejak zaman Orde Baru sampai sekarang ini dapat

dikatakan sedang menghadapi krisis kepemimpinan yang krusial. Krusial karena

pada umumnya para pemimpin yang mengendalikan pemerintahan mulai dari

tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Propinsi sampai pemerintahan pusat

diwarnai dengan skandal korupsi. Dimulai dari perekrutan calon PNS, perekrutan

____________________

1 Jimmy Oentoro, Kepemimpinan dan Pembinaan warga gereja; Pemimpin Rohani abad XXI, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1998, 199, 208

Page 2: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

2

jabatan-jabatan strategis pemerintah dan BUMN, tender-tender proyek skala

nasional sampai ke daerah dan lain sebagainya sarat dengan KKN (Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme). Itulah sebabnya, adalah wajar jika rakyat kecewa dan

tidak percaya pada mereka. Mereka berjuang dan bekerja bukan untuk

kepentingan dan kesejahteraan rakyat, tetapi untuk kepentingan diri sendiri dan

kelompoknya. Mereka juga berjuang keras dengan berbagai macam cara untuk

mempertahankan kekuasaannya masing-masing. Di samping skandal KKN dan

moral, para pemimpin negeri ini juga kurang memiliki kompetensi dan integritas

yang memadai untuk dapat menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa, secara

khusus bagaimana membawa bangsa ini keluar dari krisis ekonomi dari tahun

1998 sampai krisis global sekarang ini. Sementara rakyat yang hidup di bawah

garis kemiskinan saat ini telah menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Kesejahteraan dan kelimpahan hanya menjadi milik sekelompok kecil masyarakat

di negeri ini.

Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat Muhamad Amari mengatakan,

kejaksaan telah berhasil mengungkap 78 kasus dugaan penyelewengan dana

bantuan sosial (Bansos) yang berada di tingkat kabupaten/ kota di Jawa Barat.

Sebagian kasusnya berupa proposal fiktif, tetapi dananya cair. Dari 78 kasus yang

berhasil diungkap, sebanyak 51 kasus masih ditangani bagian itelijen dan 27

kasus sudah ditangani bagian tindak pidana khusus. Lebih lanjut beliau

menjelaskan bahwa kasus bansos ini paling banyak menyeret para anggota dewan

dan politisi; dan dari semua ini masih banyak kasus bansos yang belum

terungkap. Untuk penyelewengan kasus bansos tingkat propinsi masih dalam

Page 3: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

3

penyelidikan, sedangkan untuk tingkat kabupaten/kota di Cirebon sebanyak enam

kasus, Cianjur empat kasus, Sumedang lima kasus, Majalengka lima kasus, kota

Bandung tiga kasus, dan Kab. Tasikmalaya masih belum terungkap. 2 Sanjaya 3

mengutip pandangan Robert Greenleaf yang mengatakan bahwa kualitas

kepemimpinan sebuah bangsa dapat diukur dari kondisi masyarakat yang berada

di lapisan paling bawah, yang marjinal dan minoritas. Apakah mereka semakin

diberdayakan sehingga lebih sejahtera dan mandiri? Jika pertanyaan ini sulit

dijawab dengan konkret, salah satu sebabnya adalah karena bangsa tersebut tidak

memiliki kepemimpinan yang kapabel secara moral dan teknis.

Bagaimana dengan konteks gereja saat ini? Sanjaya 3 lebih lanjut

menjelaskan bahwa Gereja pun tidak imun dari krisis kepemimpinan. Gereja yang

seharusnya menghasilkan pemimpin yang memiliki kualitas spiritual, memiliki

kompetensi, kualitas spiritual, memiliki kompetensi, dan integritas yang baik

malah terkontaminasi dengan berbagai masalah kepemimpinan. Konflik intern

gereja, konflik di dalam satu sinode atau denominasi maupun konflik antar gereja/

denominasi lain yang mengakibatkan terjadinya perpecahan gereja di mana-mana;

ini membuktikan salah satu indikasi lemahnya para pemimpin gereja. Para

pemimpin gereja tidak mampu melaksanakan fungsi kepemimpinannya

sebagaimana mestinya. Perkataan, sikap, tindakan dan keputusan-keputusannya

seringkali tidak mencerminkan sebagai pemimpin Kristen. Di tambah dengan

_____________________

2 Harian Pikiran Rakyat, Banyak Melibatkan Politisi 78 Kasus Bansos Diusut, Jumat 14 Agustus 2009, hal. 1 3 Sanjaya, Kepemimpinan Kristen, konsep Karakter, Kompetensi, Yogyakarta: Kairos Books, 2004, hal. 16.

Page 4: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

4

lemahnya kompetensi para pemimpin dalam menyelesaikan konflik, sehingga

konflik tidak dapat diselesaikan dengan adil dan benar.

Racmat T. Manullang 4 menjelaskan bahwa Gereja saat ini juga telah

kehilangan pengaruhnya di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari maupun

dalam kehidupan pemerintahan Indonesia, karena gereja telah kehilangan

pemimpin-pemimpin yang berkualitas. Pemimpin-pemimpin Kristen di

pemerintahan mulai dari pusat sampai daerah perlahan-lahan tersingkirkan.

Nampaknya ada upaya dari pihak tertentu secara sistematis untuk menyingkirkan

para pemimpin Kristen dari jabatan-jabatan penting dalam pemerintahan

Indonesia, terutama pemimpin-pemimpin Kristen yang memiliki integritas dan

kompetensi.

Tidak dapat dipungkiri juga bahwa pemimpin-pemimpin Kristen yang

berkualitas seperti yang ditunjukkan oleh Daniel dan teman-temannya (dalam

Perjanjian Lama), benar-benar menjadi barang yang sangat langka di negeri ini.

Di manakah Daniel, Mesakh, Sadrak dan Abednego yang telah mengubah sejarah

bangsa-bangsa di negeri pembuangan Babel? Kemanakah Yusuf yang menjadi

pengelola harta Mesir untuk memberkati dunia ketika mengalami kelaparan?

Masih adakah orang seperti Ester dan Mordekhai yang telah membalikkan

rencana pemusnahan menjadi kemenangan bagi umat Tuhan ?

Persoalan lain muncul, beberapa pemimpin Kristen telah memiliki minus

karakter. Maraknya kasus pemimpin Kristen dipecat atau ditanggalkan dari

_____________________

4 Racmat T. Manullang, M.Si, Leadership Reformation, Kepemimpinan Sebuah Pilihan atau Panggilan, Jakarta: Metanoia Publishing, 2007, hal. Vi, 2-3.

Page 5: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

5

jabatannya karena terkait dengan karakternya yang minus. Di antara mereka ada

yang jatuh karena penyalahgunaan keuangan, perzinahan dan lain- lain.

Integritas seorang pemimpin Kristen juga seringkali dikorbankan demi

kelanggengan ambisi pribadi. Suksesi kepemimpinan di lembaga-lembaga Kristen

maupun di gereja seringkali tidak berjalan dengan mulus karena ada pihak-pihak

tertentu atau pribadi yang berusaha untuk melanggengkan kekuasaannya. 5

Pemimpin senior gagal mengkaderkan pemimpin baru, yang muda dianggap

pesaingnya. Persaingan dan konflik antar kolega kadangkala sengaja

dipertontonkan di depan publik, tanpa rasa malu dan bersalah. Sementara umat

yang melihat dan mendengar hal tersebut menjadi sedih dan prihatin. Pada saat

bersamaan, tanpa disadari dampak dari kepemimpinan mereka menjalar seperti

kanker dari dalam institusi gereja dan melumpuhkannya secara perlahan. Orientasi

kepemimpinan lebih didominasi oleh kepentingan materi, kekuasaan dan prestise.

Orientasi kepemimpinan masa kini lebih didominasi oleh kepentingan materi,

kekuasaan dan prestise. Untuk mencapai hal tersebut seringkali para pemimpn

mengabaikan karidor-karidor hukum, etika, maupun nilai-nilai iman. Selanjutnya

yang lebih memprihatinkan adalah pola kepemimpinan yang seringkali

dikembangkan oleh para pemimpin Kristen saat ini adalah pola kepemimpinan

burung Rajawali, bukan pola kepemimpinan yang melayani. Burung Rajawali

jenis hewan yang suka menyendiri, tidak memimpin kawanannya. Pada

hakekatnya mereka hidup untuk diri sendiri/egosentris, memangsa hewan lain

_____________________

5 Rahmat T. Manullang, M.Si, hal. 40,42; lihat juga Alan E. Nelson, Spirituality & Leadership, Kerohanian dan Kepemimpinan Colorado: Nav Press, 2002, hal. 27;

Page 6: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

6

yang lemah dan terbang melayang lebih tinggi dari makhluk lainnya. 6

Jimmy Oentoro 7 mengatakan bahwa kepemimpinan pada konteks zaman

sekarang jauh lebih rumit dan konpleks daripada Kepemimpinan sebelumnya.

Sementara masyarakat menjadi lebih gesit, dis-fungsional, dan derasnya

persaingan dalam merebut perhatian orang, pendidikan dan wawasan mereka

semakin tinggi dan luas, ini menjelaskan bahwa kepemimpinan saat ini menjadi

semakin sulit. Pesatnya pertukaran informasi, inovasi-inovasi, dan kompetisi itu

berarti bahwa agar dapat bertahan seorang pemimpin harus berpaling kepada

sumber lain untuk menemukan jawabannya. Zaman yang penuh tantangan ini

menuntut adanya gagasan-gagasan yang kreatif dan inovatif. Bagi para pemimpin

Kristen sangat penting mengalihkan perhatian pada diri sendiri dan hikmat dunia

kepada hikmat, kuasa Allah dan Firman Allah. Para pemimpin Kristen harus

menggunakan multi-karunia dan multi-kecakapan untuk menemukan jawabannya.

Para pemimpin ditutut untuk mengembangkan kompetensinya terus menerus

sesuai dengan tuntutan zaman tanpa mengorbankan kebenaran firman Tuhan. Itu

berarti suatu keharusan bagi pemimpin untuk mengembangkan dan

memperlengkapi diri.

Mengapa gereja berada dalam krisis kepemimpinan? Sanjaya, 8 menjelaskan

bahwa krisis kepemimpinan terjadi karena kita telah kehilangan kapasitas

institusional dan interpersonal yang mampu mentransformasi individu secara utuh

_____________________

6 Alan E. Nelson, Spirituality & Leadership, Kerohanian dan Kepemimpinan Colorado: Nav Press, 2002, hal. hal. 23 7 Jimmy Oentoro, hal. 205 8 Sanjaya, hal. 18

Page 7: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

7

untuk mencapai efektivitas hidup sebagaimana yang Allah inginkan. Terlalu

banyak kendala struktural, intelektual, emosional, dan kultural yang

memperlambat proses transformasi hingga ke titik berhenti. Kapasitas

institusional dan interpersonal di sini adalah kemampuan sebuah institusi dan para

individu yang ada di dalamnya untuk berupaya masuk dalam proses mencetak

pemimpin. Realitas sampai hari ini dalam institusi justru kultural dan struktural

yang ada seringkali mematikan potensi kepemimpinan seseorang. Proses saling

mempertajam dan saling melengkapi tidak lagi muncul dalam relasi antar

individu. Singkat kata, seakan ada vaksin anti kepemimpinan yang telah

disuntikan ke dalam urat syaraf institusi dan individu. Kita harus berani mengakui

bahwa kita berada dalam krisis kepemimpinan. Krisis kepemimpinan adalah

masalah krusial, karena banyak orang yang tidak peduli terhadap fakta bahwa kita

tidak memiliki figur dan system kepemimpinan yang baik.

2. DEFINISI KEPEMIMPINAN DAN KARAKTER

E. Martasudjita, Pr. 9 mengatakan, bahwa kepemimpinan dalam arti yang

paling mendasar adalah masalah dan tugas setiap orang. Setiap orang suka atau

tidak suka, mau atau tidak mau, sadar atau tidak sadar, tentu harus menjalankan

suatu kepemimpinan. Paling tidak, kepemimpinan itu adalah atas dirinya sendiri.

Kepemimpinan tidak bersangkut-paut dengan tokoh-tokoh tertentu tetapi

_________________________

9 E. Martasudjita, Pr., Kepemimpinan Transformatif Makna dan Spiritualitasnya secara Kristen, Yogyakarta: Kanisius, 2001, hal. 11-12.

Page 8: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

8

berkaitan dengan masalah mengarahkan, membuat pilihan, dan mengambil

keputusan. Hal ini juga berlaku atas diri sendiri. Seseorang hanya akan bisa

memimpin suatu kelompok dengan baik bilamana ia sudah dapat memimpin

dirinya sendiri.

Sedangkan menurut pandangan Ted W. Engstrom 10, bahwa definisi seorang

pemimpin yang paling tepat adalah seseorang yang mempunyai pengikut-

pengikut dalam situasi tertentu. Tidak semua orang akan menjadi pemimpin

dalam setiap situasi. Tetapi seorang pemimpin akan dikenali dari kenyataan

bahwa ia mempunyai pengikut. Sedangkan kepemimpinan Kristen adalah

kepemimpinan yang dimotivasi oleh kasih dan kesediaan untuk saling melayani;

kepemimpinan yang memperlihatkan sifat-sifat yang penuh dengan dedikasi tanpa

pamprih, keberanian, ketegasan, keteladanan belaskasihan, dan kepandaian

persuasif.

Sedangkan Alan E. Nelson 11 mengatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu

hubungan sosial di mana orang-orang membiarkan individu-individu tertentu

mempengaruhi mereka ke arah perubahan untuk mencapai sasaran.

Kepemimpinan melibatkan lebih daripada sekadar para pemimpin dan apa yang

mereka lakukan, sebab pada akhirnya kekuasaan terletak pada para pengikut atau

rekan-rekan. Kepemimpinan adalah proses sosial di mana orang-orang

mempengaruhi individu-individu sehingga mereka dapat mengatur dan membantu

_________________________

10 Ted W. Engstrom & Edward R. Dayton, Seni Manajemen Bagi Pemimpin Kristen, Bandung: Kalam Hidup, 1998, hal. 17, dan 20. 11 Alan E. Nelson, Spirituality & Leadership, Colorado: Nav Press, 2002, hal. 34-36

Page 9: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

9

orang-orang itu untuk mencapai apa yang dapat dicapai. Seorang pemimpin

adalah individu yang paling berpengaruh dalam satu kelompok; pengaruh itu

diberikan oleh anggota-anggota kelompok sehingga kelompok itu secara

keseluruhan dapat meraih lebih banyak prestasi secara bersama-sama. Pemimpin

memberikan visi, mengatur dan menjadi katalisator kelompok untuk mencapai

tujuan. Penulis sependapat dengan Martasudjita bahwa setiap orang adalah

pemimpin, minimal pemimpin bagi dirinya sendiri. Namun, karena pembahasan

tesis ini adalah kepemimpinan Nehemia yang tidak dapat lepas dari komunitas/

umat yang dipimpinnya, maka kepemimpinan menurut Engstrom dan Alan E.

Nelson akan mendominasi pembahasan pada relevansi dan kesimpulan, yaitu

pemimpin yang memiliki umat/ komunitas untuk dipimpinnya.

Seorang pemimpin tidak dapat dilepaskan dari karakternya, bahkan karakter

pemimpin akan lebih banyak menentukan keberhasilan dan kegagalannya sebagai

seorang pemimpin. Oleh karena itu, kita perlu memahami dan membahas apa itu

yang disebut karakter.

Karakter adalah tempat dari keadaan moral seseorang. Karakter adalah

kehidupan batiniah dari seseorang. Karakter akan merefleksikan ciri-ciri dari sifat

yang penuh dosa (dipengaruhi oleh dunia) atau ciri-ciri dari sifat yang kudus

(dipengaruhi oleh firman Allah). Karakter adalah jumlah keseluruhan dari semua

kualitas positif dan negatif dalam kehidupan seseorang, yang diwakili oleh

pemikiran, nilai, motivasi, sikap, perasaan, dan tindakan. Dalam bahasa Yunani

karakter sebagai kata benda berasal dari kata “charosso,” yang berarti sebuah

lekukan, penajaman, penggoresan, atau penulisan di atas batu. Ini berarti sebuah

Page 10: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

10

tanda timbul yang dibuat di atas koin atau huruf berukir dalam lukisan. Kata

dalam bahasa Yunani ini muncul di Perjanjian Baru hanya dalam Ibrani 1:3.

Di sini penulis menyampaikan bahwa Kristus adalah karakter Allah, tanda yang

sangat jelas mengenai sifat-sifat Allah, seorang yang kepadaNya Allah

membubuhi atau menanamkan keberadaan-Nya. Oleh karena itu, kita memperoleh

arti dari kata dalam bahasa Inggris “character” sebagai sebuah tanda khusus yang

dipengaruhi atau dibentuk oleh kekuatan dari luar atau dari dalam atas seorang

individu. 12

Malcolm Brownlee 13 menjelaskan bahwa karakter itu sama dengan tabiat.

Tabiat/karakter didefinisikan sebagai susunan batin seseorang yang memberi arah

dan ketertiban kepada keinginan, kesukaan dan perbuatan orang itu. Susunan itu

dibentuk oleh interaksi antara dirinya dengan lingkungan sosialnya dan Allah.

Tabiat mengandung suara hati yaitu pengetahuan tentang apa yang buruk dan apa

yang baik. Lebih dari itu, tabiat juga mengandung kecenderungan dan motivasi

untuk berbuat selaras dengan susunan batin kita. Tabiat juga dapat didefinikan

sebagai keseluruhan sifat-sifat yang merupakan kesatuan. Tabiat kita terdiri dari

sifat kejujuran, keberanian, dan kemurahan hati. Tabiat tidak sama dengan watak.

Watak biasanya dianggap sebagai bentuk diri yang kita dapat secara alamiah

waktu kita lahir. Watak sifatnya tetap, sedangkan tabiat/karakter dapat

berkembang dan berubah sepanjang hidup kita (kontinuitas).

_______________________

12 Frank Damazio, Karakter yang Pemimpin Harus Miliki; Menjadi Manusia Penuh Integritas, Jakarta: Metanoia Publishing, 2007, hal. 11-12 13 Malcolm Brownlee, Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor di dalamnya, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1985, hal. 113

Page 11: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

11

Itulah sebabnya tabiat/karakter dapat dibina dan diubah. Watak merupakan bahan

mentah tabiat kita. Cara kita mengelolah bahan mentah itu adalah tanggung

jawab kita.

Erich Fromm 14 menjelaskan bahwa basis fundamental karakter terletak

dalam dirinya dengan orang-orang lain (proses sosialisasi). Manusia hanya dapat

hidup dalam interaksi dengan orang lain, di mana ia mengekspresikan

karakternya. Jadi karakter dapat didefinisikan: bentuk permanen hubungan

manusia di mana ia menyalurkan energinya dalam proses asimilasi dan sosialisasi.

Karakter secara essensial dibentuk oleh pengalaman pribadi, khususnya

pengalaman awal hidup. Karakter dapat berubah dan semakin terbuka karena

berbagai “insight” dan aneka pengalaman baru dalam hidup.

3. KEPEMIMPINAN KONTEKS KITAB NEHEMIA

Pada masa pemerintahan raja Arthasasta I yang dimulai dari tahun 465-425

SM merupakan periode kedua yang sangat penting bagi kemajuan dan pemulihan

kembali identitas komunitas Yahudi di bawah pimpinan Nehemia. Pada akhir

pemerintahan raja Darius I Kekaisaran Persia menghadapi pembrontakan dari

Mesir; hal tersebut mendorong raja Arthasata I untuk menekankan kesetiaan dan

kekuatan bangsa taklukkannya di Yehuda, wilayah perbatasan dengan Mesir.

Itulah sebabnya raja Arthasasta pada tahun 445 mengutus Nehemia untuk

_____________________

14 Erich Fromm, Man for Himself: An Inquiry into the Psychology of Ethics, Greenwich Conn: Fawcett Publications, Inc, 1947, 179

Page 12: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

12

memimpin komunitas Yehuda dan membangun tembok Yerusalem yang

telahhancur. Nehemia adalah salah satu orang buangan dari bangsa Yehuda yang

telah menjadi pelayan perjamuan raja di Kerajaan Persia. Dalam Nehemia 1:1-3

menjelaskan bahwa Nehemia telah mendapatkan kunjungan dari saudara-

saudaranya dari Yehuda, ini membuktikan bahwa ia masih memiliki sanak

keluarga di Yehuda.

Meskipun pengutusan Nehemia sebagai pemimpin komunitas Yehudi di

Yehuda adalah jabatan politik, dan untuk kepentingan politik Persia, ia

menyambutnya dengan sukacita. Sebab pengutusan itu sesuai dengan kerinduan

dan doanya di Neh 2:4-5. Dalam Narasi pasal 1-6 menceritakan prestasi gemilang

yang dicapai oleh Nehemia dalam memimpin umat Yehuda melakukan

pembangunan kembali tembok Yerusalem. Untuk mencapai prestasi tersebut

tidaklah mudah, banyak tantangan dan hambatan yang harus ia hadapi dan

selesaikan. Paling tidak ada dua tantangan yang sangat menonjol dalam narasi

Babak I ini. Pertama, adalah persoalan eksternal, yaitu dari pihak oposisi

(Sanbalat gubernur Samaria, Tobia gubernur Amon, Gosyem gubernur wilayah

Arab). 15 Mereka menjadi pihak yang paling tidak senang jika ada orang yang

mengusahakan pembangunan dan kesejahteraan Yehuda. Mereka terus-menerus

berusaha untuk menggagalkan proyek pembangunan tembok itu, namun usaha

mereka sia-sia, karena dengan pertolongan Allah Nehemia dan umat berhasil

________________________

15 Rita Burns, J., Tafsir Alkitab Perjanjian Lama: Ezra dan Nehemia, Yogyakarta: Lembaga Biblika Indonesia,Kanisius, 2002, hal, 350.

Page 13: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

13

menyelesaikannya dalam waktu 52 hari Neh 6:15. Kedua, adalah tantangan dari

dalam (internal) yaitu adanya kemiskinan dan persoalan sosial yang dialami oleh sebagian penduduk Yehuda. Perincian spesifik persoalan dan bagaimana usaha

Nehemia mengatasi persoalan ini dijelaskan secara terperinci dalam pasal 5.

Bagaimana Nehemia sebagai pemimpin dapat menghadapi dan menyelesaikan

kedua persoalan tersebut, membuktikan, kualitasnya, kompetensinya, karakternya,

spiritualitasnya, gaya kepemimpinannya, strateginya dan lain sebagainya.

Karakter Nehemia yang sangat mengagumkan untuk konteks masa kini adalah ia

tidak terlibat kasus korupsi, justru sebaliknya ia menjadi pahlawan dan teladan

bagaimana ia mengatasi korupsi di tengah umat Yehuda yang telah terkontaminasi

racun korupsi, mulai dari pejabat struktural, maupun jabatan spiritual (para imam,

para nabi, dan orang-orang Lewi). Semua hal di atas akan dibahas lebih

mendalam dalam Bab II, yaitu Narasi Babak I, pasal 1-6.

Pada narasi Babak II, pasal 7-13 Prestasi Nehemia berikutnya adalah ia

berhasil menata kembali administrasi pemerintahan di Yehuda yang diceritakan

pada Neh 7 dan 11. Prestasi lain yang tidak kalah pentingnya adalah Nehemia

bersama dengan Ezra dan para pemimpin Lewi lainya dapat membawa umat

kembali pada hukum Taurat. Prestasi ini sering disebut sebagai pembangunan

Spiritualitas. Umat dibawa kepada Allah untuk mengalami pertobatan nasional;

pada janji setia kepada hukum Allah ; kemudian fungsi dan peranan Bait Allah

diaktifkan kembali; tugas dan tanggung jawab para imam dan orang-orang Lewi

dikembalikan pada porsinya. Ketika umat kembali melanggar perjanjian setia

dengan Allah; umat meninggalkan fungsi Bait Allah sebagai pusat ibadah; umat

Page 14: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

14

melanggar hari Sabat; umat melakukan kawin campur dengan bangsa asing,

Nehemia mengadakan langkah-langkah pembaharuan. Langkah-langkah

pemaharuan yang dilakukannya mencerminkan karakternya, spiritualitasnya, gaya

kepemimpinannya, dan lain-lain.

Pada narasi Babak II ini, nampakya tantangan terberat yang dihadapi oleh

Nehemia bukan dari pihak oposisi, tetapi dari pihak orang Yehuda itu sendiri.

Tokoh-tokoh penting seperti Ezra, Yesua, Kadmiel, Bani, dll yang berperan besar

dalam pembaharuan umat dalam pasal 8, 9 dan 10 tidak disebutkan sama sekali

dalam narasi pasal 13. Pada pasal 13 ini Nehemia seorang diri berjuang

mengadakan pembaharuan-pembaharuan atas umat Yehuda. Dalam pasal ini juga

Nehemia berkali-kali menyesali, memarahi para pemimpin, para peguasa, dan

umat Yehuda. Langkah-langkah pembaharuan yang dilakukan Nehemia;

barangkali menurut konteks kepemimpinan kita saat ini tidaklah relevan dan tepat

sehingga kita menilainya sebagai kekurangan dan kelemahannya.

Nehemia sebagai pemimpin politik telah berhasil membangun kembali

tembok Yerusalem yang telah hancur. Ia juga berhasil menata kembali sistem

pemerintahan Yehuda. Ia juga berhasil membawa dan memimpin umat Yehuda

untuk mengalami pembaharuan spiritual dengan meletakkan hukum Taurat

sebagai pondasi kehidupan dan politik umat Yehuda. Bagi komunitas Yahudi

selesainya pembangunan tembok Yerusalem dibawah pimpinan Nehemia

merupakan prestasi terbesar kedua dan merupakan pemulihan identitas

Page 15: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

15

Yahudi sebagai bangsa pilihan Allah pasca pembuangan. 16

Melalui penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kiprah kepemimpinan

Nehemia ada dalam kerangka dan konteks pemulihan identitas Yahudi sebagai

umat Allah dan bangsa pilihan Allah. Itulah sebabnya jabatan dan peranan

politik yang dimiliki Nehemia selalu berkaitan erat dengan kepentingan dan

pembangunan spiritual umat. Semua hal di atas akan dibahas lebih mendalam

pada Bab III, Narasi Babak II pasal 7-13.

4. MENGAPA NEHEMIA?

Ada beberapa alasan penting mengapa Kepemimpinan Nehemia yang

dibahas dalam penulisan Tesis ini:

Pertama, Nehemia sebagai pemimpin politik memiliki Visi dan Misi yang sangat

jelas, yaitu membangun kembali tembok Yerusalem yang telah hancur. Ia

menentukan rencana/planning untuk membangunnya (1:3, 2:5-8). Nehemia

memiliki karakter dan keistimewaan-keistimewaan yang menarik, yaitu seorang

pemimpin yang tidak mencari kekuasaan, keuntungan pribadi (materi), anti

korupsi 5:14-119, Nehemia empati dengan nasib buruk bangsanya 1:1-11, 5:1-

13. Nehemia seorang pemimpin yang mampu melibatkan semua pihak untuk

melaksanakan tugasnya masing-masing sampai pembangunan tembok itu selesai.

Pola kepemimpinan yang memberdayakan umat. 2:11- 3:1-32. Kedua, Nehemia

________________________

16 Rita Burns, J., hal. 351

Page 16: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

16

sebagai pemimpin pembaharuan spiritual. Nehemia seorang pemimpin yang

mampu membawa perubahan ke arah yang benar. Umat Israel dibawa pada

pembaharuan untuk kembali kepada hukum Taurat Musa Pasal 8-10 dan 13.

Nehemia seorang pemimpin yang dapat diibaratkan sebagai pemimpin yang utuh.

Artinya, disamping ia konsen terhadap pembangunan fisik/tembok, tetapi ia juga

konsen terhadap pembangunan spiritual (kembali kepada Hukum Taurat). Namun

menjadi ironis tatkala Nehemia bekerja keras mengadakan pembaharuan spiritual

umat pasal 13, karakter Nehemia ditampilkan kurang baik jika dibandingkan

dengan karakter ketika ia berperan sebagai pemimpin politik pasal 1-7, 11-12.

Contoh sikap dan tindakan Nehemia yang tidak terpuji adalah: mengusir Tobia

13:8, menyesali atau marah kepada para penguasa dan pemuka Yehuda 13:11,17,

mengintimidasi/mengancam para pedagang 13:21, marah, mengutuk, memukul,

menjambak rambut mereka yang telah kawin campur 13:25, mengusir anak

Yoyada yang telah kawin campur dengan anak Sanbalat 13:28. Hal ini menarik

untuk dicermati, sebab pemahaman masyarakat umum sampai saat ini adalah

bahwa seorang pemimpin spiritual semestinya memiliki karakter yang ideal dan

sempurna, dan dianggap wajar jika pemimpin politik ninus karakternya. Ketiga,

Buku-buku kepemimpinan Kristen yang ada saat ini pada umumnya

menampilkan Nehemia sebagai pemimpin yang ideal, sempurna tanpa cacat cela.

Para penulis 17 buku-buku kepemimpinan tersebut menurut hemat penulis tidak

_____________________

17 Contoh buku-buku yang membahas tentang kepemimpinan Nehemia antara lain: Leroy Eims, 12 Ciri Kepemimpinan yang efektif, Bandung: Kalam Hidup, 1981; John White, Kepemimpinan yang Handal, Bandung: Kalam Hidup, 1994; Rudi Lack, 101 Prinsip-prinsip kepemimpinan dari kitab Nehemia, Jakarta: YASKI, 200; Rahmat T. Manulang, .Leadership Reformation; Kepemimpinan Sebuah Pilihan atau Panggilan?, Jakarta: Metanoia Publishing, 2007.

Page 17: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

17

seimbang dan tidak jujur, sebab mereka hanya menampilkan pada sisi kelebihan

dan keunggulan Nehemia saja. Mereka menghindari kenyataan bahwa Nehemia

juga seorang pemimpin yang memiliki kekurangan dan kelemahan, bahkan dapat

disebut sebagai pemimpin yang terlibat kasus pelanggaran HAM jika dilihat dari sudut pandang konteks masa kini (pasal 13). Tesis ini akan membahas secara

jujur, apa adanya, sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam narasi/ teks Nehemia.

Sehingga kelebihan (karakter positif) dan kekurangan (karakter negatif) Nehemia

sebagai pemimpin menjadi pembelajaran yang utuh dan komprehensif bagi para

pemimpin Kristen masa kini.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penulisan Tesis ini masalah yang

dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Apa saja kelebihan dan kekurangan Nehemia sebagai pemimpin dan

bagaimana model, strategi kepemimpinannya sehingga ia berhasil

menyelesaikan proyek pembangunan tembok kota Yerusalem dan dapat

mengadakan pembaharuan-pembaharuan lain di Yehuda.

2. Bagaimana kekurangan, kelebihan, dan model kepemimpinan Nehemia

tersebut di atas dapat diimplementasikan dalam konteks kepemimpinan

Kristen masa kini.

Page 18: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

18

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui secara mendalam tentang kelebihan, kelemahan, dan model

kepemimpinan Nehemia dalam kitab Nehemia; bagimana integritas, kompetensi ,

spiritualitas, visi misi, strategi, dan karakter Nehemia sebagai seorang pemimpin.

Tesis ini juga akan mencoba mengkritisi teks yang kurang atau tidak sesuai

dengan konteks kepemimpinan saat ini.

2. Melalui penulisan Tesis ini diharapkan penulis semakin diperlengkapi untuk

menjadi pemimpin yang memiliki integritas, kompetensi dan spritualitas yang

memadai. Melalui tulisan ini juga diharapkan dapat menjadi rujukan pembelajaran

bersama dan dapat menjadi rujukan bagi pemimpin-pemimpin Kristen masa kini.

D. METODE PENULISAN

Metode yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah studi kepustakaan.

Karena tesis ini adalah tesis studi biblika, maka metode pendekatan yang dipakai

dalam penafsiran teks Alkitab adalah metode tafsir Naratif. Pendekatan naratif

adalah pendekatan yang memperhatikan unsur-unsur atau komponen-komponen

suatu ceritera dalam suatu teks Alkitab. Untuk memakai metode tafsir ini seorang

exeget harus memiliki “kepekaan” sastra dan kemampuan menganalisis

komponen-komponen dalam suatu ceritera.

Gerrit Singgih 18 menjelaskan delapan komponen yang harus diperhatikan

________________________

18 E.G. Singgih, Apa dan Mengapa Exegeze Naratif? Majalah Gema Duta Wacana Yogyakarta, N0. 46/1993, hal. 20-22. Lihat juga tulisan Jerame T. Walsh, Style and Structure in Biblical Hebrew Narative, Collegivelle, Minnesata, The Liturgical Press, 2001, hal. 120-123. Khususnya bagian karakter dan setting waktu dan tempat.

Page 19: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

19

dalam metode tafsir Naratif antara lain:

1. Struktur. Struktur ini terdiri dari bagian-bagian yang berhubungan satu sama

lainnya dalam ceritera. Bagian-bagian itu dapat merupakan perbuatan (tindakan) –

penokohan- setting – sudut pandang.

2. Plot (alur). Yang dimaksud dengan alur/plot adalah pola tindak-tanduk yang

terdiri dari pendahuluan, perkembangan dan kemudian penutup. Bagian penutup

ini bisa berupa klimaktik maupun anti-klimaktik. Untuk dapat medeteksi plot

diperlukan kesadaran akan konteks ceritera.

3. Karakter/karakterisasi. Tokoh-tokoh yang berperan dalam ceritera disebut

baik atau buruk, gemuk atau kurus, kaya atau miskin dsb. Dalam karakter ini

pembaca berusaha menentukan mana tokoh utama, tokoh pembantu.

4. Konflik atau kontras. Konflik atau kontras dalam Alkitab bisa di antara

manusia dengan manusia dan bukan manusia (misalnya Tuhan), manusia dengan

manusia dan konflik batin yang bergemuruh dalam hati satu orang manusia.

Kontras juga dapat dilihat pada setting dan biasanya berkaitan satu sama lain.

5. Setting. Di sini kita menentukan lokasi/tempat; bisa di istana, di kandang, di

rumah, di padang, di gurun, di kota, di bukit, dll. Bukan hanya itu saja, Suasana

(Atmosfir) juga penting untuk diperhatikan. Suasana lebih luas wawasannya dari

pada setting tempat. Dua buah narasi bisa mempunyai setting yang sama, namun

atmosfir sama sekali berbeda.

6. Waktu. Dalam narasi Alkitab sering waktu disebut secara eksplisit, misalnya

“jadilah petang dan jadilah pagi”, petang, malam. Disamping urutan waktu

alamiah (natural order), tetapi juga ada urutan pengisahan narasi (narrative order)

Page 20: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

20

atau urutan kejadian, yang berkaitan dengan prinsip kumulatif di atas. Contoh:

“Setelah semuanya itu, Allah mencoba Abraham” Kej 22:1.

7. Gaya/ Style. Dalam gaya ini termasuk pengulangan dan ironi. Dalam sastra

kuno pengulangan menunjukkan adanya maksud tertentu (purposeful).

Melalui memeriksa pengulangan kita dapat menemukan Leitwort, motif, tema,

urutan tindakan dan type-scene (sebuah episode pada saat tertentu dari perjalanan

sang hero, misalnya pengumuman kelahiran, pencobaan di padang gurun,

pertunangan di pinggir sumur).

8. Narator. Narator tidak pernah muncul. Dia tahu semuanya, dan memberi

keterangan-keterangan. Tapi dia juga bisa berdiam diri saja. Salah satu ciri

mengapa narasi Alkitab begitu mencekam adalah karena narator sering kali

“reticent”, waktu diharapkan memberikan keterangan ternyata tidak ada apa-apa.

Narator tidak sama dengan pengarang. Ketika kita mengamati adegan-adegan

dalam narasi melalui perspektif si narator, maka kita dapat memahami isi cerita.

Kedelapan komponen tersebut bisa terdapat semua dalam suatu narasi, tetapi bisa

juga narasi tertentu didominir oleh komponen tertentu.

Theo Witkamp 19 mengatakan salah satu aspek penting yang tidak boleh

dilupakan dalam metode tafsir naratif adalah aspek “Pragmatis”. Aspek pragmatis

menyelidiki relasi antara karya sastra dan para pembaca. Jadi, karya sastra dilihat

dari segi komunikasi, yaitu sebagai alat komunikasi. Aspek ini merupakan sesuatu

yang penting karena teks-teks Alkitab ditulis dengan tujuan komunikasi yang

_______________________ 19 Theo Witkamp, Metode Exegeze Naratif Dalam Medan Metode-metode Exegetis, Majalah Gema Duta Wacana: Yogyakarta, N0. 46/1993, hal. 31-32.

Page 21: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

21

menentukan. Dari segi tradisi yang layak diberi tempat di sini adalah hermeneutik

dan relevansi. Akan tetapi, aspek pragmatis lebih luas dari sekedar “menerapkan”

suatu nast. Analisis narasi dapat diandaikan dengan sebuah cermin muka.

Gambaran ini mengandaikan bahwa makna sebuah teks tidak terletak di

belakangnya, tetapi di antara cermin dan pengamat, di antara teks dan pembaca.

Makna diciptakan di dalam proses membaca. Itulah yang dimaksud dengan aspek

pragmatis. Ceritera Alkitab akan mempengaruhi setiap pembaca yang

membacanya, dan pada gilirannya cara membaca dari si pembaca itu juga akan

mempengaruhi pengalamannya dengan teks tersebut. Jadi relasi antara teks dan

pembaca ( atau dengan kata lain: analisis “reader- response”) perlu dimasukkan ke

dalam model pendekatan ini.

Lebih lanjut Jakub Santoja 20 menjelaskan bahwa dalam metode tafsir naratif,

suatu ceritera dalam Alkitab merupakan suatu ungkapan tertulis dari “suatu

kenyataan” tertentu. Setiap kali suatu ceritera diceriterakan atau ditulis, maka

ceritera itu atau tulisan itu menunjuk kepada suatu “dunia ceritera”. Dunia

ceritera itulah yang harus dimasuki oleh seorang exeget, karena dunia itulah yang

Pertama-tama ditunjuk oleh pengarang suatu kitab atau ceritera. Jika kita

memasuki dan menjadikan dunia itu sebagai “obyek penelitian” (sedangkan

ceritera tertulis sebagai bahan penelitian), maka kita akan langsung memasuki

dunia pemikiran theologis atau iman pengarang. Dalam level dunia inilah terjadi

suatu interaksi iman/theologis. Jika interaksi ini dilanjutkan, maka terjadilah

_______________________

20 Dr. Jakub Santoja, Metode Exegeze Naras, Majalah Gema Duta Wacana: Yogyakarta, N0. 41/ 91, hal. 44-45

Page 22: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

22

dialog iman antara pengarang sebagai penyaksi iman dan kita. Komunikasi iman

inilah yang menjadi tujuan dari Alkitab. Dalam dunia ceritera kita dibawah oleh

pengarang untuk mengalami dan menghayati peristiwa. Maka dalam dunia

ceritera itu kita diajak untuk menghayati perasaan para pemeran ceritera, situasi

aspek ceritera.

Karena di atas sudah disinggung tentang tafsir Reader –response, maka tafsir

ini akan dipakai juga untuk melengkapi metode tafsir naratif yang sudah penulis

jelaskan di atas. Menurut Gerrit Singgih, 16 Metode tafsir reader’s response ini

menekankan bahwa bukan hanya teks yang penting, tetapi konteks pembaca juga

sama pentingnya. Metode ini memungkinkan penafsir mengkritisi teks yang

dianggap tidak sesuai dengan konteks masa kini atau tidak sesuai dengan dengan

kepentinganya. Oleh kerena itu, dalam penulisan tesis ini akan mencoba juga

mengkritisi teks-teks yang dianggap tidak relevan untuk konteks kepemimpinan

masa kini.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB. I. PENDAHULUAN

Bagian ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB. II. NARASI BABAK I PASAL 1-6

Pada babak I ini membahas tentang Nehemia seorang pemimpin politik,

_______________________

21 E. Gerrit Singgih, Dua Konteks: Tafsir-tafsir Perjanjian Lama sebagai Respons atas Perjalanan Reformasi di Indonesia, Yogyakarta: BPK Gunung Mulia, 2009, hal. 4-5; Lihat juga E.G. Singgih, Mengantisipasi Masa Depan Berteologi dalam Konteks di Awal Milenium III, hal. 48-51, tentang pendekatan reader’s response sebuah Hermeneutik Kontekstual.

Page 23: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

23

memimpin umat Yehuda untuk melaksanakan proyek pembangunan tembok kota

Yerusalem. Proyek pembangunan tembok ini mendapatkan dukungan dari semua

lapisan masyarakat, termasuk para pemimpin dan penguasa Yehuda. Di tengah-

tengah pelaksanakan proyek pembangunan ini muncul perssoalan dan resistensi

untuk menghambat dan menghentikan proyek tersebut. Resistensi dari kelompok

Sanbalat, Tobia dan orang Arab untuk menghentikan pembangunan. Persoalan

resisi ekonomi yang dialami oleh sebagian umat Yehuda. Namun demikian,

pembangunan tembok dapat diselesaikan dalam waktu 52 hari. Bab ini juga akan

membahas tokoh-tokoh dalam narasi, setting waktu dan tempat; style dan gaya

penulisan; suasana/ atmosfir; karakter dan kontras; makan atau pesan; dan

kesimpulan.

BAB. III. NARASI BABAK II, PASAL 7-13

Dalam narasi babak II ini membahas tentang peranan Nehemia, Ezra,

Yesua, Bani, Serebya, Kadmiel dll, secara berkolaborasi memimpin umat untuk

mengalami pembaharuan spiritual, pertobatan nasional, dan janji setia kepada

hukum-hukum Allah. Pembaharuan-pembaharuan yang dilakukan oleh para

mereka bukan saja pembahaaruan spiritual, tetapi juga pembaharuan birokrasi

pemerintahan Yehuda. Langkah-langkah pembaharuan yang dilakukan oleh

Nehenia dalam pasal 13 perlu dikritisi sebab tidak sesuai dengan konteks kita

masa kini. Bab III ini juga akan membahas peranan tokoh-tokoh dalam narasi;

setting waktu dan tempat; atmosfir atau suasana; style atau gaya penulisan;

karakterisasi dan kontras; makna/ pesan dan kesimpulan.

Page 24: Bab I Nehemia - SInTA Universitas Kristen Duta Wacanasinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/52060019/30815a... · memberi pengaruh dalam hidup mereka. ... Leadership Reformation,

24

BAB. IV. MAKNA DAN RELEVANSINYA BAGI KONTEKS

KEPEMIMPINAN MASA KINI

Definisi Kepemimpinan dan Karakter

Makna dan Relevansi

A. Karakter

B. Pola/model Kepemimpinan

C. Strategi Kepemimpinan

D. Kelemahan dan kekurangan

BAB. V. KESIMPULAN