bab i lapsus ulkus kornea

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Ulkus kornea adalah keadaan patologik kornea yang ditandai oleh adanya infiltrat supuratif disertai defek kornea, diskontinuitas jaringan kornea yang dapat terjadi dari epitel sampai stroma. Ulkus kornea karena jamur adalah ulkus kornea yang disebabkan oleh jamur, biasanya karena trauma dengan tumbuh-tumbuhan, tanah, atau karena pemakaian kortikosteroid sembarangan yang menurunkan resistensi epitel kornea. Di Indonesia kekeruhan kornea masih merupakan masalah kesehatan mata sebab kelainan ini menempati urutan kedua dalam penyebab utama kebutaan. Kekeruhan kornea ini terutama disebabkan oleh infeksi mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dan virus dan bila terlambat didiagnosis atau diterapi secara tidak tepat akan mengakibatkan kerusakan stroma dan meninggalkan jaringan parut yang luas. 1

Upload: titi-pradani

Post on 11-Sep-2015

226 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ulkus kornea

TRANSCRIPT

3

BAB IPENDAHULUAN0. PendahuluanUlkus kornea adalah keadaan patologik kornea yang ditandai oleh adanya infiltrat supuratif disertai defek kornea, diskontinuitas jaringan kornea yang dapat terjadi dari epitel sampai stroma.Ulkus kornea karena jamur adalah ulkus kornea yang disebabkan oleh jamur, biasanya karena trauma dengan tumbuh-tumbuhan, tanah, atau karena pemakaian kortikosteroid sembarangan yang menurunkan resistensi epitel kornea.Di Indonesia kekeruhan kornea masih merupakan masalah kesehatan mata sebab kelainan ini menempati urutan kedua dalam penyebab utama kebutaan. Kekeruhan kornea ini terutama disebabkan oleh infeksi mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dan virus dan bila terlambat didiagnosis atau diterapi secara tidak tepat akan mengakibatkan kerusakan stroma dan meninggalkan jaringan parut yang luas.Walaupun infeksi jamur pada kornea sudah dilaporkan pada tahun 1879 tetapi baru mulai periode 1950 keratomikosis diperhatikan. Banyak laporan menyebutkan peningkatan angka kejadian ini sejalan dengan peningkatan penggunaan kortikosteroid topikal, penggunaan obat imunosupresif dan lensa kontak. Singapura melaporkan selama 2.5 tahun dari 112 kasus ulkus kornea 22 beretiologi jamur. Mortalitas atau morbiditas tergantung dari komplikasi dari ulkus kornea seperti parut kornea, kelainan refraksi, neovaskularisasi dan kebutaan. Berdasarkan kepustakaan di USA, laki-laki lebih banyak menderita ulkus kornea, yaitu sebanyak 71%, begitu juga dengan penelitian yang dilakukan di India Utara ditemukan 61% laki-laki. Hal ini mungkin disebabkan karena banyaknya kegiatan kaum laki-laki sehari-hari sehingga meningkatkan resiko terjadinya trauma termasuk trauma kornea.Insiden ulkus kornea tahun 1993 adalah 5,3 juta per 100.000 penduduk di Indonesia, sedangkan predisposisi terjadinya ulkus kornea antara lain terjadi karena trauma, pemakaian lensa kontak, dan kadang-kadang tidak diketahui penyebabnya.

1.2. Rumusan MasalahRumusan masalah dalam makalah ini antara lain:1. Bagaimanakan anatomi dari mata?1. Apakah definisi dari ulkus kornea?1. Apa etiologi yang dapat menyebabkan terjadinya ulkus kornea?1. Bagaimana patofisiologi terjadinya ulkus kornea?1. Apa saja diagnosis banding dari ulkus kornea1. Bagaimana penegakan diagnosis terhadap ulkus kornea?1. Bagaimana penatalaksanaan kasus ulkus kornea?

1.3. Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:1. Mengetahui dan memahami anatomi dari mata1. Mengetahui dan memahami definisi dari ulkus kornea1. Mengetahui dan memahami etiologi yang dapat menyebabkan terjadinya ulkus kornea1. Mengetahui dan memahami patofisiologi terjadinya ulkus kornea1. Mengetahui dan memahami penegakan diagnosis terhadap g ulkus kornea 1. Mengetahui dan memahami penatalaksanaan kasus ulkus kornea

1.4. Manfaat 1. Manfaat TeoritisDiharapkan makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan tentang Ulkus kornea antara lain definisi, penyebab, patofisiologi, gejala dan tanda, penatalaksanaan, komplikasi, dan prognosis. 1. Manfaat PraktisDiharapkan dapat memberi tambahan literatur dalam menghadapi kasus ulkus kornea.1