bab i laporan audit irigasi, tata air tambak, tata air baku
DESCRIPTION
Pendahuluan Audit Irigasi Pengairan BBWS Brantas Jawa TimurTRANSCRIPT
Laporan Kegiatan Audit Teknis Jaringan Irigasi Kewenangan Propinsi/Kabupaten
Laporan Kegiatan Audit Teknis Jaringan Irigasi Kewenangan Propinsi/Kabupaten
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDalam rangka memenuhi kebutuhan pangan Nasional dan mempertahankan swasembada pangan, Jawa Timur yang merupakan salah satu penyumbang stok pangan nasional telah ikut serta menggalakkan pembangunan di bidang irigasi untuk menunjang sektor pertanian serta pembangunan di bidang pengairan guna menunjang peningkatan produksi pangan yaitu dengan melakukan usaha-usaha untuk terus meningkatkan intensitas tanaman pangan khususnya tanarnan padi melalui berbagai program dan sumber dananya.Pada beberapa daerah sistim jaringan irigasi yang ada kurang terawat dan bahkan bangunan dan saluran sebagian besar sudah mengalami penurunan fungsi sehingga diperlukan audit teknis irigasi.Audit teknis Irigasi dalam rangka perbaikan dan rehabilitasi secara partisipatif dengan melibatkan Stake holder dan HIPPA/Gabungan HIPPA sehingga jaringan irigasi tersebut dapat berfungsi kembaii secara teknis.Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 77 tahun 2001 tentang irigasi, dengan terbitnya UU No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air serta diikuti dengan Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2006 tentang irigasi (pengganti PP No. 77 tahun 2001)Maka untuk melaksanakan kebijakan tersebut, lembaga HIPPA dan Gabungan HIPPA perlu ditumbuh kembangkan dengan melibatkan setiap kegiatan dalam perencanaan dan perbaikan irigasi atas dasar prinsip pemberdayaan agar hasil pembangunan/ perbaikan irigasi berhasil baik dan berfungsi serta dapat dilestarikan pengelolaannya oleh P3A/GP3A/IP3A.1.2. Lokasi PekerjaanKegiatan audit teknis irigasi Tahun Anggaran 2014 dilaksanakan di:
Tabel 1.1Lokasi Pekerjaan Audit teknis Irigasi Tahun Anggaran 2014NoNama D.IKabupaten/KecamatanLuas Potensial
1D.I jati KulonMojokerto431 Ha
2D.I MernungMojokerto544 Ha
3D.I SlumbungJombang1181 Ha
4D.I Tanggal RejoJombang1182 Ha
5D.I JatimlerekJombang1223 Ha
6D.I GelangTulungagung1378 Ha
7D.I PainganTulungagung533 Ha
8D.I kalibotoTulungagung1014 Ha
9D.I SumbergayamTrenggalek1931 Ha
10D.I WidoroTrenggalek2938 Ha
11D.I Kedung GeritNganjuk1464 Ha
12D.I NgrambeNganjuk1185 Ha
Daerah irigasi-Daerah Irigasi tersebut di atas merupakan daerah yang sangat potensial untuk memasok produksi pangan kepada wilayah tersebut karena selain ditunjang dengan baku sawah yang cukup luas juga mempunyai pasokan air yang cukup memadai.Daerah Irigasi tersebut berada pada wilayah Sungai Brantas, dengan sumber airnya adalah sungai Brantas dengan bangunan utamanya adalah bending.
1.3 Dasar Hukum1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 20083. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2006 tentang Irigasi4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 32/PRT/M/2007 tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
1.4 Maksud Dan TujuanMaksud dari Pekerjaan audit irigasi adalah :1. Meningkatkan kinerja jaringan irigasi sehingga dapat meningkatkan fungsi layanan irigasi2. Mengoptimalkan fungsi sistem jaringan irigasi agar tidak terjadi kehilangan air dan memperlancar distribusi air sehingga dapat meningkatkan intensitas tanaman3. Meningkatkan produksi dan produktivitas padi melalui penambahan luas layanan jaringan irigasi4. Membangun rasa memiliki terhadap jaringan irigasi
1.5 Sasaran1. Terbangun dan atau terehabiliasinya jaringan irigasi primer sampai tersier di beberapa propinsi2. Meningkatkan produksi dan produktivitas padi melalui penambahan indeks pertanaman3. Terbangunnya rasa memiliki petani terhadap jaringan irigasi yang dibangun atau direhabilitasi
3