bab i, iv, daftar pustaka_2
DESCRIPTION
IMPLEMENTASI RPP BERBASIS KARAKTERTRANSCRIPT
41
BAB II
GAMBARAN UMUM SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA
A. Letak Geografis
SMK Negeri 6 Yogyakarta berlokasi di Jalan Kenari No. 4, RT. 28
RW. 08, Desa Semaki, Kecamatan Umbulharjo, Kabupaten Yogyakarta,
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 55166.52 Letaknya juga sangat
kondusif untuk melaksanakan proses pembelajaran karena jauh dari
keramaian seperti pasar. Sekolah ini dibangun di atas tanah 6325 m2
dengan luas bangunan 4985 m2, luas taman 385 m2, luas lapangan
olahraga 110 m2, luas kebun 685 m2 dan lain-lain 160 m2. Berada pada
lokasi yang strategis dan dekat dengan pusat kegiatan olahraga.
Secara geografis letak SMK Negeri 6 Yogyakarta di sebelah utara
berbatasan dengan jalan Kenari, sebelah timur berbatasan dengan Kampus
II FIP Universitas Negeri Yogyakarta, sebelah selatan berbatasan dengan
Asrama Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta sedangkan di sebelah
barat berbatasan dengan Hotel Training Center “EDOTEL Kenari”.53
Demikian letak geografis SMK Negeri 6 Yogyakarta. Letak yang
strategis ini sangat mendukung dalam proses pendidikan, karena tempat
tersebut jauh dari keramaian dan mudah dijangkau oleh siswa, guru,
karyawan maupun orang lain yang berkepentingan, baik dengan jalan kaki,
kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.
52 Dokumentasi, dikutip dari “Buku Panduan SMK Negeri 6 Yogyakarta tahun 2011/
2012” pada hari Sabtu tanggal16 Juni 2012. 53 Ibid,.
42
B. Sejarah Berdiri dan Perkembangan SMK Negeri 6 Yogyakarta
SMK Negeri 6 Yogyakarta berdiri sebelum 1946, dengan nama
SGKP (Sekolah Guru Kepandaian Putri) dan pada tahun tersebut pindah
dari Jakarta ke Yogyakarta karena Yogyakarta menjadi ibukota Republik
Indonesia. Beralamat di jalan Hayam Wuruk No. 11. Dengan kepala
sekolah ibu Kartini Prawirotanoyo, sekolah ini mempunyai kelas A =
Masak, B = Menjahit dan C = Kerajinan.
Pada tahun 1964 berganti nama menjadi SKKA (Sekolah
Kesejahteraan Keluarga Atas), dan pada 1971 sekolah ini menempati
gedung di jalan Kenari 2, kemudian di jalan Kenari 4. Dengan kepala
sekolah ibu Roemijati Soegiharto sekolah ini mempunyai Jurusan Tata
Boga, Tata Busana dan Tata Graha. Pada saat kepemimpinan beliau
sekolah ini mulai dipergunakan untuk mengawali lahirnya Sekolah
Menengah Teknologi Kerumahtanggan (SMTK) yang sekarang menjadi
SMKN 4.
Pada tahun 1974 nama sekolah bukan lagi SKKA melainkan
SMKK (Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga) sekolah ini dikepalai
oleh Ibu Suwarni, sampai dengan beliau purna tugas dan dilanjutkan oleh
PLH ibu Supartini selama belum ada kepala sekolah pengganti (1980 s.d
1990), adapun jurusan yang ada adalah Boga, Busana dan Rumah Tangga.
Tahun 1996 nama SMKK berubah menjadi SMKN 6 (Sekolah Menengah
Kejuruan). Sesuai Kurikulum `94 SMKN 6 masuk dalam kelompok
pariwisata dengan jurusan Tata Boga, Tata Busana dan Tata Kecantikan
43
dibawah kepemimpinan Ibu Soemarti Marjanto sampai dengan masa purna
tugas dan dilanjutkan oleh PLH Ibu PH Soetjipto. (1991s.d 1996).
Tahun 1996-2000 kepala sekolah adalah Drs. Rudjito. Selanjutnya,
tahun 2000-2002 kepala sekolah adalah Dra. Ida Farida. Pada periode ini
mulai dibuka program keahlian Tata Kecantikan Rambut dan Tata
Kecantikan Kulit.
Tahun 2002-2003 kepala sekolah diganti oleh Drs.Sumartono.
Pada tahun 2003-2007 kepala sekolah diganti oleh Dra. Nur Istriatmi, pada
periode ini tahun 2006/2007 membuka bidang keahlian Pariwisata dengan
program keahlian Hotel Restoran.
Januari 2008 Drs. Sugeng Sumiyoto, M.M menggantikan Dra. Nur
Istriatmi menjadi kepala SMKNegeri 6 Yogyakarta. Pada tahun ajaran
2008/2009 sekolah ini membuka program keahlian baru yaitu Patiseri,
dibawah bidang keahlian Tata Boga, dan program keahlian UJP di bawah
bidang keahlian Pariwisata.54
C. Visi dan Misi SMK Negeri 6 Yogyakarta
Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang,
karena mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di
dunia. SMK Negeri 6 Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan memiliki
komitmen yang tinggi untuk ikut serta mewujudkan generasi mendatang
yang berkualitas, memiliki akhlak mulia, profesional dan tangguh dalam
54 http://www.smkn6jogja.sch.id
44
persaingan akademik dan dunia kerja, kreatif serta adaptif dalam
menyikapi perkembangan IPTEK di era global.55
Visi dan Misi SMK Negeri 6 Yogyakarta adalah sebagai berikut:
1. Visi SMK Negeri 6 Yogyakarta
Menjadi SMK Adiwiyata. Menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia,
berjiwa Enterpreneur dan kompetitif di dunia kerja.56
2. Misi SMK Negeri 6 Yogyakarta
a. Menyiapkan SDM yang : PRODUKTIF
Profesional, Ramah Ligkungan, Orientasi ke depan, Dedikasi
Tinggi, Unggul, Kreatif, Tangguh, Inovatif.
b. Menciptakan suasana yang BERIMAN:
Bersih, Empati, Rukun, Indah, Menyenangkan, Aman dan
Nyaman.57
D. Struktur Kepengurusan SMK Negeri 6 Yogyakarta
Salah satu cara untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang baik
yaitu dengan menetapkan suatu struktur organisasi. Adanya struktur
organisasi yang jelas diharapkan segala tugas, wewenang dan tanggung
jawab dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga tujuan
pendidikan dapat tercapai dengan semaksimal mungkin.
55 Hasil wawancara dengan Sugeng Sumiyoto, kepala sekolah SMK Negeri 6 Yogyakarta,
pada hari Selasa tanggal 10 Juli 2012. 56 Dokumentasi, dikutip dari “Profil SMK Negeri 6 Yogyakarta tahun 2012” pada hari
Kamis tanggal 12 Juli 2012. 57 Ibid,.
45
Kepala Sekolah bertanggungjawab penuh atas proses pembelajaran
dan administrasi ketatausahaan sekolah. Dalam melaksanakan tugasnya,
Kepala Sekolah dibantu lima Wakil Kepala Sekolah (Wakasek). Kelima
Wakasek tersebut menangani bidang kurikulum, kesiswaan, humas, sarana
prasarana, dan WMM/RSBI. Wakasek Kurikulum membawahi Koord.
Kelas Paralel Kelas X s.d XII, Wali Kelas, guru, Ketua KKG seluruh
bidang studi, perpustakaan dan laboratorium pembelajaran. Tugas
Wakasek Kesiswaan menangani urusan Koord. Ekstrakurikuler, Tim
pembinaan siswa berprestasi serta bimbingan konseling. Sedangkan
Wakasek Humas mempunyai tugas untuk menangani urusan hubungan
sekolah dengan masyarakat. Dan Wakasek Sarana dan Prasarana yaitu
menangani urusan UKS dan K3. Adapun struktur kepengurusannya adalah
sebagai berikut:58
58 Dokumentasi, dikutip dari “Buku Pedoman Guru SMK Negeri 6 Yogyakarta tahun
2012” pada hari Sabtu tanggal14Juli 2012.
46
STRUKTUR ORGANISASI PIMPINAN
SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA
KETERANGAN :
Garis Komando
Garis Koordinasi
KEPALA SEKOLAH
KOMITE
SEKOLAH
KEPALA TATA USAHA
MANAGER
EDOTEL
WAKASEK
KURIKULUM
WAKASEK
KESISWAAN
WAKASEK
HUMAS
WAKASEK
SARPRAS
WAKASEK
WMM/RSBI
47
1. Pimpinan dan Staf Sekolah:
a. Kepala Sekolah : Drs. Sugeng Sumiyoto, M.M
b. Waka Kurikulum : Wiwik Indriyani, S. Pd, M. Si
c. Waka kesiswaan : Drs. Rustamadji, M. Pd
d. Waka Humas : Dra. Eko Purwantiningsih
e. Waka Sarana Prasarana : Ami Gunadi, M. Eng
f. Waka Manajemen Mutu : Dra. Yiyis Krisnani, M. Hum
g. Kaprodi Pariwisata : Dra. Elviani Tyaswening
h. Kaprodi Tata Boga : Wening Palupi, S. Pd
i. Kaprodi Tata Kecantikan :Sri Mulyani, S. Pd
j. Kaprodi Tata Busana : Dra. Ratna Winingrum
k. Koord. Normatif Adaptif : Surtini Sumaryanah S. Pd
l. Ka UP : Titiek Koesdartini, S. Pd
2. Tim Kerja Bidang
a. Pokja Kurikulum:
1) Dra. Atik Sri Sumarjati
2) Hj. Sri Sudaryati, S. Pd
3) Dra. Retno Sri Agustiawati
4) Rr. Dwi Fajar Wahyuningtyas, S. Pd
5) Gunawan, S. Par
6) Anang Wijaya, S. Kom
7) Efi Widiastuti, S. Pd
48
b. Pokja Kesiswaan :
1) Dra. Sri Wahyuningsih
2) Ch. Ida Wahyuningsih, S. Pd
3) Sarining Pribadi, S. Pd
4) Muh. Ridwan, S. Ag
5) Purwanti, S. Pd
c. Pokja Humas:
1) Dra. Nanik Darusasi
2) Yuli Unggul Saptariwati, S. Pd
3) Tris Sutria Lengkana, S. Pd
4) Aprilina D. S. T. Par
5) Asti Minarsi, S. Pd
d. Pokja Sarpras:
1) Dwi Asih, S. Pd
2) Dra. Dwi Siwi Djuwariyah
3) Dra. Sujinah
4) Sudarini
5) Ida Kristiani, S. Pd
6) Drs. Subandi
7) Tri Yuniharti, S. Pd
e. Pokja WMM/ QMS & RSBI
1) Dra. Yuliana Endang Kelanawati
2) Reni Fitriana, S. Pd, MM
49
3) Ami Gunadi, S. Pd. Eng
4) Dra. Priwanti Yudhianti, M. Hum
5) Dyah Kusumaningrum, S. Kom
6) Dra. Dwi Fitri W. S. Pd
7) Arif Nur Hidayat, S. Si
f. BP/BKK
1) Dra. Wening Amrih Rejeki
2) Drs. Marwata, HN
3) Sarining Pribadi, S. Pd
4) Diroyati Murjikah, BA
5) Surtini Sumaryanah, S. Pd
E. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa
1. Guru
Data guru di bawah ini menerangkan semua guru yang aktif
mengajar siswa-siswi di SMK Negeri 6 Yogyakarta Tahun 2012,
berdasarkan nama dan mata pelajaran yang diampu, yaitu antara lain :
50
Tabel 1.
Data Guru Normatif Adaptif SMK Negeri 6 Yogyakarta59
No Nama Guru Mata Pelajaran Kelas
1 CH. Nur Ida W, S. Pd Bahasa Indonesia X,XII
2 Surtini Sumaryanah, S. Pd BP/ BK XI
3 Drs. Bambang KW Olahraga/
Penjaskes
XII
4 Dra. Yiyis Krisnani Bahasa Inggris X, XII
5 Dra. Priwanti Y. Bahasa Inggris XI
6 Dra. Wening AR. BP/BK XII
7 Drs. Purwandana Bahasa Indonesia XI
8 Dra. Yuliana E.K. Matematika XII
9 Sarining Pribadi, S.Pd BP/ BK X
10 Diroyati Murjikah, BA BP/ BK X, XI
11 Sri Purwanti, S. Pd IPS XI
12 Arif Nur Hidayat, S.Si IPA XI
13 Drs. Bambang NAK,MT KKPI X
14 Immanuel Hadinegoro, A.Md Agama Kristen X, XI,
XII
15 Anna Sumaryani, S. Pd Agama Katholik X, XI,
59 Dokumentasi, dikutip dari “Buku Pedoman Guru SMK Negeri 6 Yogyakarta tahun
2012” pada hari Senin tanggal 16 Juli 2012.
51
XII
16 Dra. Atik Sri Sumarjati Bahasa Inggris X, XI,
XII
17 Dra. Dwi Siwi Juwariyah PKn
18 Dra. Nimade Sulisuarsidi Agama Hindu X, XI,
XII
19 Ir. Fatkhiah IPA X
20 Dra. Sri Mulati IPA XII
21 Dra. Mardiningsih Bahasa Inggris X, XI,
XII
22 Ami Gunadi, Spd Matematika XI
23 Drs. Rustamaji, M. Pd Bahasa Indonesia X, XII
24 Nur Atikah Hanum, S. Pd. I Agama Islam XI
25 Dra. Hj. Afifah Bari Agama Islam XI
26 Rimawatiningsih, S. Pd Matematika XI, XII
27 Yuni Lestari, S. Pd Bahasa Inggris X, XII
28 Wiwik Indriyani, S. Pd. M. Si Seni Budaya
(Tari/ Teater)
X/XI
29 Drs. Sugeng Sumiyoto, MM IPS X
30 Siti Mahmudah, S. Pd Bahasa Indonesia X
31 Dyah Kusumaningrum, ST KKPI X
32 Dwi Suharyanto, S. Kom KKPI XI
52
33 Anang Wijaya, S. Kom KKPI XII
34 Hesti Arry Artati, S. Pd Bahasa Jawa X
35 Budi Yantoro, SE Kewirausahaan X, XI,
XII
36 Endah Prasetyani, S.Pd Seni Budaya/
Seni Musik
X/ XI
37 Andri Kretanto, S.Pd Olahraga/
Penjaskes
X, XI,
XII
38 Drs. Marwoto, HN BP/ BK XI
39 Dra. Puji Wiyanti Bahasa Inggris X, XI
53
Tabel. 2
Guru GTT SMK Negeri 6 Yogyakarta
Nama Guru GTT Mata Pelajaran Kelas
1 Purwanti, S.Pd Olahraga/
Penjaskes
X
2 Hariyati, S.Pd Olahraga/Penjaskes XI
3 Muh. Sigit R, S. Si KKPI XII
4 Kristiyanto, ST KKPI XI
5 Muhammad Imron H, S.Pd Matematika X, XI,
XII
6 Wiwakso Herjanto, S. Pd PKn X
7 Widowati Seni Budaya (Seni
Tari)
X/XI
8 Asadurrofiq, S.Pd Matematika XI
9 Ratri Ismarmiyati, S.Pd Kewirausahaan X, XI,
XII
10 M. Ridwan, S.Ag Agam Islam X
11 Drs. Subandi PKn XI
12 Tutik Trisniawati, S. Pd IPS X
13 Drs. Rosyid Muji Asmoro Agama Islam XII
14 Heny Ratnawati, SE Kewirausahaan X
15 Drs. A’la Subki Agama Islam X
16 Farida Fauziyah, S. Pd. Si Matematika X, XI
54
17 Selfia Setiawati, S.Pd. Si Matematika X
18 Sudarmi, S.Pd. M.Pd IPA XI
Tabel 3.
Guru Penambahan Jam SMK Negeri 6 Yogyakarta
Guru Penambahan Jam Mata Pelajaran Kelas
1 Bagyo S. Pd PKn X
2 Drs. Eknaton, M. Hum PKn X
3 Susaryena, S. Pd Bahasa Inggris X, XI
4 Dra. Sumarsiyah PKn X
55
Tabel 4.
Data Guru Produktif SMK Negeri 6 Yogyakarta60
60 Ibid.,
TATA BOGA TATA BUSANA PARIWISATA TATA KECANTIKAN
Nama Guru Nama Guru Nama Guru Nama Guru
Dra. Purwaningsih Dra. Fl. Yunianti Dra. Rohaminah Dra. Pitri Widyastrini
Nurul Lestari, S. Pd Dra. Heni Indarwti Ida Kristiani Hj. Sri Sudaryati, S. Pd
Dra. Ambarwati Dra. Eko Purwantiningsih Elvaini Tyaswening, S. Pd Dra. Sujinah
Dwi Asih Dra.Retna Susilawati, M. Pd Sa Dinia Achmad Sri Mulyani, S. Pd
Dra. Retno Sri A. Dra. Titut Wisma Rudatin Indah Aprilia Sani, S. Pd Tris Sutria L, S. Pd
Dra. Siti Jamilatin Dra. Ratna Winingrum Akh. Fajar Rahman, S. Sos Reni Fitriana, S. Pd
Sri Rejeki, S. Pd Dra. Kunthi Handayani Marjiranto, A. Md, Par Rohana, A. Md
Wening Palupi Dra. Anik Setyaningsih Sumarwanto, S. Pd Nur Latifah, A. Md
56
Titiek Koesdartini, S.Pd Dra. Nanik Darusasi Listianing R, Amd Jehan Khairunnisa G.,A. Md
Dian Pratiwi, S.Pd.T Dra. Dalmini Aprilina Damayanti, SST. Par Yuni Poncosiloningsih
Dra. Dwi Fitri Winarni Candrawati Saptari, S. Pd Dwi Nastiti, SST Purniasih
Luki Pris Undarni, S. Pd Tri Yuniharti, S. Pd Eka Purwato, SE Istaqimul Tasmiyati, S. Pd
Yuli Unggul, S. Pd Dra. Sri Wahyuningsih Gunawan, SST. Par Elvin Aroma Isiana, A. Md
Hidayati, S. Pd Partini, S. Pd Sri Lestari, S. Pd
Festiana Ratna Sari, S. Pd Rr. Dwi Fajar W, S. Pd
Diah Artantiasari, S. Pd.T
57
Tabel 5.
Data Wali Kelas X SMK Negeri 6 Yogyakarta61
No. Nama Wali Kelas
1 Ida Kristiani, S. Pd Akomodasi Perhotelan 1
2 Dwi Nastiti, S. ST Akomodasi Perhotelan 2
3 Gunawan, S. Par UPW
4 Dwi Asih, S. Pd Jasa Boga 1
5 Luki Pris Undarni, S. Pd Jasa Boga 2
6 Dra. Dwi Fitri Winarni Jasa Boga 3
7 Dian Pratiwi, S. Pd Patiseri
8 Reni Fitriana, S. Pd Kecantikan Kulit
9 Sarining Pribadi, S. Pd Kecantikan Rambut 1
10 Nurlatifah, A. Md Kecantikan Rambut 2
11 Dra. Heni Indarwati Busana Butik 1
12 Partini, S. Pd Busana Butik 2
13 Candrawati Saptari S. Pd Busana Butik 3
61 Ibid.,
58
Tabel 6.
Data Wali Kelas XI SMK Negeri 6 Yogyakarta62
No. Nama Wali Kelas
1 Dra. Mardiningsih Akomodasi Perhotelan 1
2 Rimawatiningsih, S. Pd Akomodasi Perhotelan 2
3 Eka Purwanto, SE UPW
4 Hidayati, S. Pd Jasa Boga 1
5 Titiek Koesdartini, S. Pd Jasa Boga 2
6 Dra. Siti Jamilatin Jasa Boga 3
7 Nurul Lestari, S. Pd Patiseri
8 Dra. Sujinah Kecantikan Kulit
9 Tris Sutria Lengkana, S. Pd Kecantikan Rambut 1
10 Rohana, A. Md Kecantikan Rambut 2
11 Dra. Sri Wahyuningsih Busana Butik 1
12 Tri Yuniharti, S. Pd Buana Butik 2
13 Dra. Nanik Darusasi Busana Butik 3
62 Ibid.,
59
Tabel 7.
Data Wali Kelas XII SMK Negeri 6 Yogyakarta63
No. Nama Wali Kelas
1 Dra. Priwanti Y, M. Hum Akomodasi Perhotelan 1
2 Aprilina Dhamayanti,S. St. Par Akomodasi Perhotelan 2
3 Yuni Lestari, S. Pd UPW
4 Dra. Ambarwati Sri S. Jasa Boga 1
5 Yuli Unggul Saptariwati, S. Pd Jasa Boga 2
6 Dra. Purwaningsih Jasa Boga 3
7 Nur Atikah Hanum, S. Pd. I Patiseri
8 Hj. Sri Sudaryati, S. Pd Kecantikan Kulit
9 Dra. Wening Amrih Rejeki Kecantikan Rambut 1
0 Dra. Pitri Widyastrini Kecantikan Rambut 2
11 Dra. Dalmini Busana Butik 1
12 Dra. Anik Setyaningsih Busana Butik 2
13 Dra. Kunthi Handayani Busana Butik 3
63 Ibid.,
60
Tabel 8.
Keadaan Pendidik SMK Negeri 6 Yogyakarta64
No Uraian PNS NABAN GTT
JML S2 S1 D3 S2 S1 D3 S2 S1 D3
1 Normatif/Adaptif 8 34 1 - 6 - 1 10 1 61
2 Perhotelan - 9 - - - - - 3 2 14
3 Tata Boga - 14 - - - - - 2 - 16
4 Tata Kecantikan 1 6 3 - - - - 2 1 13
5 Tata Busana 1 14 - - - - - - - 15
Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel di atas bahwa jumlah
keseluruhanan guru di SMK Negeri 6 Yogyakarta adalah 119 guru,
dengan Guru Normatif Adaptif sebanyak 61 orang. Guru Adaptif
dengan rincian IPA 4 orang, Guru Kewirausahaan 3 orang, Guru IPS 3
orang, Guru KKPI 6 orang, Guru Bahasa Inggris 7 orang dan Guru
Matematika 7 orang. Guru Normatif dengan rincian Guru BK/BP 5
orang, Guru Seni & Budaya 2 orang, Guru PKn 6 orang, Guru
Olahraga/Penjaskes 4 orang, Guru Bahasa Indonesia 4 orang, Guru PAI
5 orang, Guru Pendidikan Agama Kristen 1 orang, Guru Pendidikan
Agama Katholik 1 orang, Guru Pendidikan Agama Hindu 1 orang,
Bahasa Jawa 1 orang, Guru Seni Budaya/Seni Musik 1 orang.
64 Dokumentasi, dikutip dari “Profil SMK Negeri 6 Yogyakarta tahun 2012” pada hari
Kamis tanggal 19 Juli 2012.
61
Sedangkan Guru Produktif sebanyak 58 orang dengan rincian Guru
Tata Boga 16 orang, Guru Tata Busana 15 orang, Guru Pariwisata 14
orang dan Guru Kecantikan 13 orang. Sedangkan Wali Kelas 39 orang.
Dari keseluruhan jumlah tersebut, 11 diantaranya adalah
berpendidikan S2, 100 orang berpendidikan S1 dan 8 orang
berpendidikan D3. Mata pelajaran yang diampu guru SMK Negeri 6
Yogyakarta yaitu IPA, Kewirausahaan, IPS, KKPI, Bahasa Inggris,
Matematika, BK/BP, Seni & Budaya, Pendidikan Kewarganegaraan &
Sejarah, Pendidikan Jasmani& Olahraga, Bahasa Indonesia, Pendidikan
Agama Islam, Pendidikan Agama Kristen Katolik, Pendidikan Agama
Kristen Protestan, Pendidikan Agama Hindu, Busana Butik, Akomodasi
Perhotelan, Usaha Perjalanan Wisata dan Jasa Boga. Semua mata
pelajaran tersebut sudah menerapkan RPP berbasis karakter di
dalamnya sesuai aturan Kemendiknas.65
SMK Negeri 6 Yogyakarta memiliki kode etik untuk tenaga
pendidik, kode etik guru tersebut memuat 9 butir kode etik, yaitu:66
a. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk
membentuk manusia reformis yang berpancasila.
b. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum
sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
65 Hasil wawancara dengan Wiwik Indriyani, Waka Kurikulum SMK Negeri 6
Yogyakarta, pada hari Selasa tanggal 10 Juli 2012. 66 Dokumentasi, dikutip dari “Buku Pedoman Guru SMK Negeri 6 Yogyakarta tahun
2012” pada hari Sabtu tanggal 21 Juli 2012.
62
c. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh
informasi tentang anak didik, tetapi menghindari diri dari segala
bentuk penyalahgunaan.
d. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara
hubungan orangtua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak
didik.
e. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar
sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan
pendidikan.
f. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha
mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
g. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru,
baik berdasarkan lingkungan kerja maupun dalam hubungan
keseluruhan.
h. Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan
meningkatkan mutu organisasi guru profesional sebagai sarana
pengabdiannya.
i. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan
kebijaksanaan pemerintah dalam pendidikan.
2. Keadaan Karyawan
Karyawan merupakan tenaga non pendidikan yang tidak berperan
langsung dalam proses belajar akan tetapi tenaga yang membantu
memperlancar kegiatan di sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan.
63
Tabel 9.
Data Pegawai/Karyawan SMK Negeri 6 Yogyakarta67
No. Jenis Tugas Tenaga
Kependidikan Jumlah
1 Tenaga Administrasi Lainnya 9
2 Tenaga Laboratorium 2
3 Pesuruh/Penjaga Sekolah 11
4 Tenaga Teknis Keuangan 4
5 Tenaga Perpustakaan 3
6 Total 29
Jumlah seluruh tenaga non pendidikan di SMK Negeri 6
Yogyakarta sebanyak 29 karyawan, dengan rincian 3 Tenaga
Perpustakaan, 4 Tenaga Teknis Keuangan, 11 Pesuruh/Penjaga Sekolah,
2 Tenaga Laboratorium dan 9 Tenaga Administrasi Lainnya. Tenaga
non pendidikan juga mempunyai peran dalam penanaman nilai-nilai
pendidikan karakter pada peserta didik yaitu ikut serta dalam
penanaman nilai-nilai karakter melalui pembiasaan. Contohnya yaitu
membiasakan saling memberi dan menjawab salam jika bertemu.
67 http://www.smkn6jogja.sch.id
64
3. Keadaan Siswa
Berikut ini jumlah penerimaan siswa baru dan jumlah keseluruhan
siswa SMK Negeri 6 Yogyakarta tahun 2012 :
Tabel 10.
Data Penerimaan Siswa Baru68
No. Kompetensi
Keahlian
Jumlah
Pendaftar
Diterima Tidak
Diterima L P
1 Usaha Perjalanan
Wisata
41 6 29 6
2 Akomodasi
Perhotelan
88 18 54 16
3 Jasa Boga 169 16 92 61
4 Patiseri 48 1 36 11
5 Kecantikan Kulit 43 0 36 7
6 Kecantikan
Rambut
81 0 69 12
7 Busana Butik 115 4 104 7
Total 585 45 420 120
Tabel di atas menunjukkan bahwa setiap kompetensi keahlian
jumlah penerimaan siswa baru SMK Negeri 6 Yogyakarta selalu
diseleksi, hal ini dibuktikan pada usaha perjalanan wisata jumlah
68 Dokumentasi, dikutip dari "Data Siswa SMK Negeri 6Yogyakarta" pada hari Jumat
tanggal 10 Agustus 2012.
65
pendaftar 41 dan yang diterima 35 siswa kemudian pada kompetensi
keahlian lainnya, tidak semua pendaftar diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa masyarakat menaruh harapan besar dan mempercayakan putra-
putrinya untuk dididik di SMK Negeri 6 Yogyakarta supaya mereka
menjadi insan yang berakhlak mulia bermental kuat, berprestasi tinggi,
profesional dan tangguh dalam persaingan akademik maupun dunia
kerja.
Tabel 11.
Data Jumlah Siswa SMK Negeri 6 Yogyakarta69
No. Kompetensi Keahlian Tingkat
Total X XI XII
1 Usaha Perjalanan Wisata 36 34 31 101
2 Akomodasi Perhotelan 72 71 72 215
3 Jasa Boga 109 101 101 311
4 Patiseri 38 37 30 105
5 Kecantikan Kulit 36 35 26 97
6 Kecantikan Rambut 71 63 61 195
7 Busana Butik 107 101 90 298
Total 469 442 411 1322
69 Dokumentasi, dikutip dari "Data Siswa SMK Negeri 6 Yogyakarta" pada hari Sabtu
tanggal 16 Juli 2012.
66
Pada tahun 2012 ini SMK Negeri 6 Yogyakarta mendapat
tanggungjawab mendidik peserta didik sebanyak 1322 siswa dengan
tiga kelas paralel dari Kelas X sampai Kelas XII.
F. Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana merupakan salah satu pendukung untuk mencapai
tujuan pendidikan yang akan dicapai. Sarana adalah alat atau media yang
berkaitan langsung dalam proses belajar mengajar, sedangkan prasarana
adalah alat atau media yang tidak berkaitan langsung dengan proses
belajar mengajar akan tetapi bersifat mendukung. Sarana dan prasarana
SMK Negeri 6 Yogyakarta antara lain sebagai berikut:70
1. Ruang Kepala Sekolah & Wakil
2. Ruang Guru
3. Ruang Pelayanan Administrasi
4. Ruang Perpustakaan
5. Ruang Unit Produksi
6. Ruang Pramuka, Koperasi dan UKS
7. Ruang Ibadah
8. Ruang Kantin Sekolah
9. Ruang Toilet
10. Ruang Gudang
11. Ruang Kelas
12. Ruang Praktek/Bengkel/Workshop
70 Dokumentasi, dikutip dari “Profil SMK Negeri 6 Yogyakarta tahun 2012” pada hari
Kamis tanggal 12 Juli 2012.
67
13. Ruang Lab. Bahasa
14. Ruang Praktek Komputer
15. Ruang Praktek Perawat Kesehatan
16. Ruang Praktek Usaha Perjalanan Wisata
17. Ruang Praktek Jasa Boga
18. Ruang Praktek Patiseri
19. Ruang Praktek Kecantikan Kulit
20. Ruang Praktek Kecantikan Rambut
21. Ruang Praktek Busana Butik
Secara rinci sarana dan prasarana sebagai pendukung pembelajaran
dan penanaman nilai pendidikan karakter di SMK Negeri 6 Yogyakarta
dapat dipetakan sebagai berikut:
1. Ruangan SMK Negeri 6 Yogyakarta
Ruang pendidikan terdiri dari ruang perpustakaan berjumlah 1,
ruang unit produksi berjumlah 4, ruang pramuka berjumlah 1, ruang
kelas berjumlah 39, ruang praktek/bengkel/workshop berjumlah 51,
ruang lab. bahasa bejumlah berjumlah 1, ruang praktek komputer
berjumlah 2, ruang praktek perawat kesehatan bejumlah1, ruang praktek
usaha perjalanan wisata berjumlah 1, ruang praktek jasa boga berjumlah
2, ruang praktek patiseri berjumlah 1, ruang praktek kecantikan kulit
bejumlah 1, ruang praktek kecantikan rambut berjumlah 1 ruang
praktek busana butik berjumlah 1. Ruang penunjang terdiri dari ruang
kepala sekolah & wakil berjumlah 1, ruang guru berjumlah 1, ruang
68
pelayanan administrasi berjumlah 1, koperasi dan UKS berjumlah 1,
ruang ibadah berjumlah 1, ruang kantin sekolah berjumlah 1, ruang
toilet berjumlah 20 dan ruang gudang berjumlah 6.
2. Perabot SMK Negeri 6 Yogyakarta
Perabot yang dimiliki SMK Negeri 6 Yogyakarta terdiri dari
perabot pendidikan, perabot administrasi. Perabot pendidikan terdiri
dari meja siswa, kursi siswa, papan tulis, white board. Perabot
administrasi terdiri dari meja kepala sekolah, kursi kepala sekolah, meja
guru, kursi guru. Sarana prasarana yang ada di SMK Negeri 6
Yogyakarta sebagai penunjang pelaksanaan penanaman nilai-nilai
pendidikan pendidikan karakter tersedia dengan baik.
69
BAB III
IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN RPP BERBASIS KARAKTER
DALAM PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PAI KELAS XI DI SMK
NEGERI 6 YOGYAKARTA
A. Prinsip Pengembangan RPP Berbasis Karakter Mata Pelajaran PAI
Kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berbasis karakter merupakan
suatu perencanaan untuk memperkirakan karakter yang akan ditanamkan
kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Perencanaan yang baik
sangat membantu pelaksanaan pembelajaran karena guru mengetahui dengan
pasti karakter yang ingin dicapai dan cara mencapainya. Dengan RPP
berbasis karakter, guru dapat mengorganisasikan nilai karakter yang akan
dicapai dalam pembelajaran secara lebih terarah. Dengan demikian, guru
dapat mempertahankan situasi agar peserta didik dapat memusatkan
perhatiannya pada nilai karakter yang telah diprogramkan. Supaya nilai
karakter yang ingin dikembangkan dapat dicapai secara optimal, maka guru
tersebut harus mampu mengembangkan RPP berbasis karakter dengan baik.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk pengembangan RPP
berbasis karakter, SMK Negeri 6 Yogyakarta telah menyelenggarakan
workshop yang diperuntukkan bagi guru-guru disana. Salah satu komponen
penting workshop tersebut adalah guru-guru harus mampu menyusun RPP
70
berbasis karakter yang akan diterapkan di kelas masing-masing.71 Hal
tersebut menunjukkan agar guru dapat membuat RPP berkarakter secara
efektif dan berhasil guna, dituntut untuk memahami prinsip pengembangan
RPP berbasis karakter yang berkaitan dengan rencana pembentukan karakter
peserta didik.
Prinsip-prinsip penyusunan RPP di SMK Negeri 6 Yogyakarta, RPP
harus disusun dengan memegang prinsip yaitu:72
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin,
kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar,
bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik
untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi,
kemandirian, dan semangat belajar.
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
71 Hasil wawancara dengan Sugeng Sumiyoto, Kepala Sekolah SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Jumat tanggal 9 November 2012. 72 Dokumentasi, dikutip dari “Materi Workshop 4 Standar Nasional Pendidikan (S.K.L., S.I., S. Proses, S. Penilaian) bagi Guru SMK Negeri 6 Yogyakarta” pada hari Kamis tanggal 19 Juli 2012.
71
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remedi.
5. Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan
keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan
sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP
disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik,
keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan
keragaman budaya.
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi
informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan
efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Hal ini menunjukkan bahwa prinsip-prinsip penyusunan RPP yang
dilakukan di SMK Negeri 6 Yogyakarta sesuai dengan standar proses. Dalam
kaitannya dengan pengembangan RPP berbasis karakter, nilai-nilai yang
dikembangkan dalam budaya SMK Negeri 6 Yogyakarta adalah sebagai
berikut:73
73 Hasil wawancara dengan Sugeng Sumiyoto, Kepala Sekolah SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Jumat tanggal 9 November 2012.
72
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama
yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,
dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,
etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari
dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau
hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
73
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat,
dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.
74
13. Bersahabat/Komunikatif
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul,
dan bekerja sama dengan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain
merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan
yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan
pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-
upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada
orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung-jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan
Tuhan Yang Maha Esa.
Pengembangan RPP berbasis karakter dalam silabus dan RPP
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan terintegrasi. Bentuk integrasi
75
yang dilakukan dengan cara memasukan nilai-nilai karakter di atas ke dalam
silabus dan RPP. Dalam implementasi pendidikan karakter, terdapat mata
pelajaran yang berdampak pembelajaran sekaligus dampak pengiring, serta
mata pelajaran yang hanya memiliki dampak pengiring saja. Dalam
memasukan nilai-nilai karakter ke dalam silabus dan RPP mata pelajaran
yang berdampak keduanya berbeda dengan yang hanya memiliki dampak
pengiring.74
Terdapat dua mata pelajaran yang berdampak pembelajaran sekaligus
dampak pengiring, mata pelajaran tersebut terkait langsung dengan
pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia, yaitu pendidikan agama dan
pendidikan kewarganegaraan. Mata pelajaran tersebut sudah mengenalkan
nilai-nilai dan menjadikan peserta didik peduli serta menginternalisasi nilai-
nilai karakter. Sehingga dalam pengembangan silabus dan RPP berbasis
karakter pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan berbeda dengan
mata pelajaran yang lain.75 Dalam hal ini, Pendidikan agama Islam (PAI)
adalah termasuk dalam mata pelajaran yang memiliki dampak keduanya.76
Pengembangan silabus dan RPP berbasis karakter mata pelajaran
pendidikan agama Islam (PAI) kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta, sudah
dilaksanakan sejak tahun 2010. Pengembangan silabus dan RPP berbasis
karakter mata pelajaran PAI dimaksudkan agar peserta didik memiliki akhlak
yang mulia. Bentuk integrasi yang dilakukan dengan cara memasukan nilai-
74 Hasil wawancara dengan Wiwik Indriyani, Waka Kurikulum SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Rabu tanggal 17 Oktober 2012. 75 Ibid. 76 Hasil wawancara dengan Nur Atikah Hanum, Guru PAI kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Kamis tanggal 18 Oktober 2012.
76
nilai karakter ke dalam silabus dan RPP. Pada tahun tersebut, nilai-nilai
karakter hanya dimasukkan dalam komponen indikator pencapaian
kompetensi.77
Sedangkan pada tahun 2011 sampai sekarang, guru diberi keleluasan
untuk memasukkan nilai-nilai karakter pada posisi mana dalam silabus dan
RPP. Dalam kaitan ini setelah indikator pembelajaran dirumuskan dalam
silabus (yang berbentuk kolom-kolom), di sebelah indikator disediakan kolom
bagi nilai karakter, pendidikan kewirausahaaan dan pendidikan lingkungan
hidup yang dapat dikembangkan. Pendidikan kewirausahaan dimaksudkan
karena sekolah tersebut adalah sekolah kejuruan sehingga selain memiliki
akhlak mulia, peserta didik juga memiliki jiwa enterpreneur dan kompetitif di
dunia kerja. Sedangkan untuk pendidikan lingkungan hidup, dimaksudkan
agar peserta didik tidak hanya memiliki akhlak mulia, berjiwa enterpreneur
tetapi juga peduli dengan lingkungannya.78
Guru PAI yang profesional harus mampu mengembangkan sendiri RPP
berbasis karakter dengan baik dan logis agar nilai-nilai karakter yang ingin
dikembangkan dapat dicapai secara optimal. Guru mata pelajaran PAI kelas
XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta, memiliki beberapa prinsip yang harus
diperhatikan dalam pengembangan RPP berbasis karakter khususnya pada
mata pelajaran PAI.
77 Hasil wawancara dengan Afifah Bari, Guru PAI kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Kamis tanggal 18 Oktober 2012. 78 Hasil wawancara dengan Nur Atikah Hanum, Guru PAI kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Kamis tanggal 18 Oktober 2012.
77
Prinsip-prinsip pengembangan RPP berbasis karakter dalam mata
pelajaran PAI kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta penulis analisis dari
dokumentasi, wawancara dan observasi yang penulis dapatkan antara lain
sebagai berikut:
Pengembangan RPP berbasis karakter mata pelajaran PAI harus
memerhatikan minat serta perhatian peserta didik terhadap materi yang
dijadikan bahan kajian. Dalam hal ini, guru akan berperan sebagai motivator.
Guru yang dapat membangkitkan gairah belajar dan mendorong peserta didik
untuk belajar, dengan menggunakan berbagai variasi dan metode belajar yang
sesuai, serta menunjang pembentukan karakter yang dikembangkan secara
utuh. Untuk kepentingan tersebut, guru PAI kelas XI di SMK Negeri 6
Yogyakarta dalam pengembangan RPP berbasis karakter juga memiliki
beberapa prinsip yang harus diperhatikan, sebagai berikut.79
1. RPP berbasis karakter mata pelajaran PAI harus dapat dilaksanakan
dalam kegiatan pembelajaran, dan pembentukan karakter peserta
didik yaitu membentuk peserta didik yang berakhlak mulia.
2. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam RPP
berbasis karakter mata pelajaran PAI harus menunjang, dan sesuai
dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
3. RPP berbasis karakter mata pelajaran PAI harus memerhatikan
materi yang dijadikan bahan kajian.
4. Harus ada koordinasi antarkomponen pelaksana program di sekolah.
79 Hasil wawancara dengan Nur Atikah Hanum, Guru PAI kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Kamis tanggal 18 Oktober 2012.
78
Dalam hal ini, perlu dilakukan pembagian tugas guru, penyusunan
kalender dan jadwal pembelajaran, penetapan penilaian, penetapan
norma kenaikan kelas dan kelulusan, pencatatan kemajuan belajar
peserta didik, pembelajaran remedial, program pengayaan dan yang
lainnya.
Dalam kaitannya dengan RPP berbasis karakter mata pelajaran PAI,
terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Pertama, RPP berbasis
karakter mata pelajaran PAI dipandang sebagai suatu proses yang diarahkan
pada tindakan mendatang, misalnya untuk membentuk peserta didik yang
berakhlak mulia, dan mungkin akan melibatkan orang lain, seperti komite
sekolah dan yang lainnya. Kedua, RPP berbasis karakter mata pelajaran PAI
diarahkan pada tindakan di masa mendatang, yang dihadapkan pada berbagai
masalah, tantangan, dan hambatan yang tidak jelas, dan tidak pasti.
Sementara itu, pengetahuan tentang masa depan sangat terbatas sehingga
mempersulit prediksi, khususnya memperkirakan kegiatan dalam kelas,
apalagi di masa sekarang ini, tidak menutup kemungkinan apa yang
direncanakan sebenarnya sudah dimiliki oleh peserta didik. Ketiga, RPP
berbasis karakter mata pelajaran PAI sebagai bentuk kegiatan perencanaan
erat hubungannya dengan bagaimana sesuatu dapat dikerjakan. Oleh karena
itu, RPP yang baik adalah yang dapat dilaksanakan secara optimal dalam
pembelajaran dan pembentukan karakter peserta didik.80 Pengembangan RPP
berbasis karakter mata pelajaran PAI itu menuntut pemikiran, pengambilan
80 Hasil wawancara dengan Nur Atikah Hanum, Guru PAI kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Kamis tanggal 18 Oktober 2012.
79
keputusan, dan pertimbangan guru, serta pengalaman yang ditunjang oleh
sejumlah aktivitas, seperti mempertimbangkan, menata serta memberikan
contoh dan teladan dalam pelaksanaannya.
Guru PAI harus mampu mengembangkan RPP berbasis karakter yang
baik dan logis karena disamping untuk melaksanakan pembelajaran, RPP
tersebut mengemban pertanggungjawaban apa yang dilakukannya. RPP
berbasis karakter yang dikembangkan guru memiliki makna yang cukup
mendalam bukan hanya kegiatan rutinitas untuk memenuhi kelengkapan
administratif, melainkan cermin dari pandangan, sikap dan keyakinan
profesional guru mengenai apa yang terbaik untuk peserta didiknya. Oleh
karena itu, setiap guru PAI harus memiliki RPP yang matang sebelum
melaksanakan pembelajaran. Jadi, proses pembelajaran yang dimulai dengan
pengembangan RPP, ketika kompetensi telah diidentifikasi, akan membantu
guru dalam mengorganisasikan nilai karakter, serta mengantisipasi peserta
didik dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran.
Sebaliknya, tanpa perencanaan, seorang guru akan mengalami hambatan
dalam proses pembelajaran yang dilakukannya. Dalam implementasi
pendidikan karakter di SMK Negeri 6 Yogyakarta, RPP berfungsi untuk
mendorong setiap guru agar lebih siap dalam melakukan kegiatan
pembelajaran, membentuk kompetensi dan karakter peserta didik dengan
80
perencanaan yang matang.81 Oleh sebab itu, RPP sangat penting bagi
suksesnya implementasi pendidikan karakter di SMK Negeri 6 Yogyakarta.
Dengan RPP, guru PAI dapat mengorganisasikan nilai karakter yang
akan dicapai dalam pembelajaran secara lebih terarah. Perencanaan yang
baik, juga sangat membantu pelaksanaan pembelajaran karena baik guru
maupun peserta didik mengetahui dengan pasti tujuan yang ingin dicapai dan
cara mencapainya. Dengan demikian, guru dapat mempertahankan situasi
agar peserta didik dapat memusatkan perhatiannya pada nilai karakter yang
telah diprogramkan.82
RPP berbasis karakter mencerminkan apa yang akan dilakukan guru
dalam memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik untuk
membentuk karakter dirinya, bagaimana melakukannya, dan mengapa guru
melakukan itu. Persiapan mengajar memiliki kedudukan yang penting dalam
pembelajaran yang efektif karena akan membantu membuat disiplin kerja
yang baik, suasana yang lebih menarik, dan pembelajaran yang
diorganisasikan secara baik dan relevan.83
Menurut Afifah Bari, persiapan mengajar atau RPP termasuk dalam
kategori perencanaan jangka pendek yang memerlukan uraian yang lebih
rinci. Dalam membuat RPP, guru menyesuaikan dengan kondisi kelas dan
karakteristik peserta didik. RPP berisi garis besar apa yang akan dikerjakan
81 Hasil wawancara dengan Sugeng Sumiyoto, Kepala Sekolah SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Jumat tanggal 9 November 2012. 82 Hasil wawancara dengan Nur Atikah Hanum, Guru PAI kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Kamis tanggal 18 Oktober 2012. 83 Hasil wawancara dengan Wiwik Indriyani, Waka Kurikulum SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Rabu tanggal 17 Oktober 2012.
81
oleh guru dan peserta didik selama proses pembelajaran, baik untuk satu kali
pertemuan maupun meliputi beberapa kali pertemuan. Guru yang belum
berpengalaman pada umumnya memerlukan perencanaan yang lebih rinci
dibandingkan dengan guru yang sudah berpengalaman dalam bidangnya.84
Mengidentifikasi karakter adalah langkah pertama yang harus dilakukan
dalam RPP berbasis karakter mata pelajaran PAI karena beberapa materi
standar mungkin memiliki lebih dari satu karakter yang akan dibentuk,
minimal tiga karakter. Di samping itu, perlu ditetapkan pula jenis karakter
yang diharapkan dari peserta didik sebagai hasil akhir pembelajaran. Setelah
karakter diidentifikasi, guru membuat keputusan tentang metode
pembelajaran dipilih dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti
kompetensi dasar, motivasi peserta didik, prosedur untuk membentuk
karakter peserta didik dan menetapkan perangkat pembelajaran, serta cara-
cara alternatif untuk mengembangkan dan membina pribadi peserta didik.85
Nur Atikah Hanum, mengisyaratkan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran, dalam mengembangkan RPP juga perlu memerhatikan empat
asumsi sebagai berikut.86
1. RPP perlu dikembangkan dengan baik sesuai langkah-langkah
pengembangannya. Beliau merumuskan bahwa sistem pembelajaran
merupakan “serangkaian peristiwa yang dapat memengaruhi peserta
didik sehingga terjadi proses belajar pada dirinya demi tercapai atau
84 Hasil wawancara dengan Afifah Bari, Guru PAI kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Kamis tanggal 18 Oktober 2012. 85 Ibid. 86 Hasil wawancara dengan Nur Atikah Hanum, Guru PAI kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Kamis tanggal 18 Oktober 2012.
82
dikuasainya suatu kompetensi.” Proses pembelajaran dipandang
sebagai suatu sistem karena memiliki sejumlah komponen yang
saling berinteraksi, pengaruh mempengaruhi serta memiliki fungsi
masing-masing untuk mencapai tujuan pembelajaran, dan
membentuk kompetensi peserta didik.
2. RPP harus dikembangkan berdasarkan pengetahuan tentang peserta
didik. Kualitas RPP banyak tergantung pada bagaimana rancangan
tersebut dibuat. Uraian di atas mengisyaratkan bahwa guru
profesional perlu memiliki pengetahuan mengenai teori-teori belajar
dan pembelajaran, serta harus memiliki kemampuan membuat
persiapan mengajar dengan baik, dan efektif.
3. RPP harus dikembangkan untuk memudahkan peserta didik belajar,
dan membentuk kompetensi dirinya. Meskipun pembelajaran
dilakukan secara klasikal, pada hakikatnya belajar itu bersifat
individual. Oleh karena itu, dalam mengembangkan RPP perlu
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, di samping unsur-
unsur lain, seperti kompetensi dasar, materi standar, dan strategi
yang digunakan untuk membentuk kompetensi peserta didik.
Penataan berbagai unsur pembelajaran dengan baik akan sangat
membantu memudahkann proses belajar dan pembentukan
kompetensi peserta didik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
untuk memberikan kemudahan belajar kepada para peserta didik,
yaitu:
83
a. informasi harus disiapkan dengan baik,
b. diberikan contoh-contoh atau ilustrasi yang dekat dengan
kehidupan peserta didik,
c. memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran,
d. menggunakan sarana dan alat pendukung yang bervariasi,
dan
e. memilih dan menggunakan metode yang bervariasi.
4. RPP hendaknya tidak dibuat asal-asalan, apalagi hanya untuk
memenuhi persyaratan administrasi.
B. Pengembangan Komponen RPP Berbasis Karakter dalam Mata
Pelajaran PAI Kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta
1. Langkah-Langkah Pengembangan Komponen RPP Berbasis
Karakter Mata Pelajaran PAI Kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta
Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:
“Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar”.87
Jika dilihat dari PP di atas, tujuan pembelajaran bisa kita tafsirkan
berisi tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. RPP 87 Dokumentasi, dikutip dari “Materi Workshop 4 Standar Nasional Pendidikan (S.K.L., S.I., S. Proses, S. Penilaian) bagi Guru SMK Negeri 6 Yogyakarta” pada hari Kamis tanggal 19 Juli 2012.
84
disusun untuk setiap kompetensi dasar yang dapat dilaksanakan dalam satu
kali pertemuan atau lebih. Guru merancang RPP untuk setiap pertemuan
yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
Sesuai dengan Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar
proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan
kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar.
Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara
lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan (PAKEM), dan dapat menumbuhkan kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
Langkah-langkah pengembangan RPP berbasis karakter tidak ada
bedanya dengan langkah-langkah pengembangan RPP pada umumnya.
Hanya saja dalam pengembangan RPP berbasis karakter dimasukan jenis
karakter yang akan dibentuk dalam pembelajaran serta karakter yang
diharapkan dicapai oleh peserta didik. Langkah-langkah minimal dari
pengembangan RPP berbasis karakter di SMK Negeri 6 Yogyakarta ini
menurut Wiwik Indriyani, dimulai dari mencantumkan identitas RPP,
menuliskan standar kompetensi, menuliskan kompetensi dasar,
mengembangkan indikator, menuliskan tujuan pembelajaran, menuliskan
materi ajar, menuliskan metode pembelajaran, mengembangkan kegiatan
pembelajaran, menuliskan penilaian dan menuliskan sumber belajar,
media yang diperlukan. Setiap komponen mempunyai arah pengembangan
85
masing-masing, namun semua merupakan suatu kesatuan. Penjelasan tiap-
tiap komponen RPP berbasis karakter di SMK Negeri 6 Yogyakarta adalah
sebagai berikut.88
1. Mencantumkan Identitas RPP
a. Satuan Pendidikan
b. Program Studi Keahlian
c. Kompetensi Keahlian
d. Kelas
e. Semester
f. Mata Pelajaran
g. Alokasi Waktu
2. Menuliskan Standar Kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal
peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau
semester pada suatu mata pelajaran.
3. Menuliskan Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan
penyusunan indikator dalam suatu pelajaran.
88 Hasil wawancara dengan Wiwik Indriyani, Waka Kurikulum SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Rabu tanggal 17 Oktober 2012.
86
4. Mengembangkan Indikator
Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang
menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian
kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup
pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5. Menuliskan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran berisi proses dan hasil belajar yang diharapkan
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan Kompetensi Dasar.
6. Menuliskan Materi Ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator pencapaian kompetensi.
7. Menuliskan Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
Kompetensi Dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan.
Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan
kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan
kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
Metode pembelajaran berkarakter dapat dilakukan dengan berbagai
model. Terkait metode pembelajaran pada mata pelajaaran yang
87
mengandung instructional effect maupun nurturant effect berbeda
dengan mata pelajaran yang lain yang hanya berdampak nurturant
effect yang penggunaan metode pembelajaran disesuaikan dengan
bahan ajar.
8. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi
dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi
aktif dalam proses pembelajaran, meliputi motivasi, apersepsi,
pre test, dan pemberian acuan.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik
melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri
aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk
88
rangkuman atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik,
dan tindak lanjut.
9. Menuliskan Penilaian
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar
disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu
kepada standar penilaian.
10. Menuliskan Sumber Belajar dan Media yang diperlukan
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi.
Sedangkan langkah-langkah pengembangan RPP berbasis karakter
mata pelajaran PAI kelas XI tidak ada bedanya dengan langkah-langkah
pengembangan RPP berbasis karakter pada mata pelajaran lain. Hanya saja
dalam pengembangan RPP berbasis karakter mata pelajaran PAI harus
dimasukan jenis karakter yang menunjang, dan sesuai dengan kompetensi
dasar serta materi ajar yang dijadikan bahan kajian. Penjelasan
pengembangan tiap-tiap komponen RPP berbasis karakter mata pelajaran
PAI kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta ini menurut Afifah Bari adalah
sebagai berikut:89
1. Mencantumkan Identitas RPP
Terdiri dari: satuan pendidikan, program studi keahlian, kompetensi
keahlian, kelas, semester mata pelajaran, dan alokasi waktu. Alokasi
89 Hasil wawancara dengan Afifah Bari, Guru PAI kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Kamis tanggal 18 Oktober 2012.
89
waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar,
dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh:
2 x 45 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi
dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan
bergantung pada kompetensi dasarnya.
2. Menuliskan Standar Kompetensi
Standar kompetensi dikutip dari silabus.
3. Menuliskan Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dikutip dari silabus.
4. Menuliskan Indikator
Indikator dikutip dari silabus.
Indikator merupakan:
a. Ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan
gambaran bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi
dasar.
b. Penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
c. Dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
satuan pendidikan, dan potensi daerah.
d. Rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur
dan/atau dapat diobservasi.
e. Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
90
Guru bebas mengembangkan SK-KD ke dalam sejumlah indikator
pembelajaran yang diperlukan oleh peserta didik, sesuai dengan
karakteristik dan kondisi lingkungan, serta kebutuhan sekolah.
Indikator hasil belajar berfungsi menunjukkan keberhasilan
pembentukan karakter peserta didik. Hasil pendidikan karakter
merupakan prestasi peserta didik secara keseluruhan, yang menjadi
indikator kepribadian berbasis karakter dan perubahan perilaku yang
bersangkutan.
5. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran berisi proses dan hasil belajar yang diharapkan
dicapai oleh peserta didik berdasarkan dengan kompetensi dasar.
6. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran Berdasarkan Materi Pokok
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran dan indikator. Materi dikutip dari materi pokok
yang ada dalam silabus. Materi pokok tersebut kemudian
dikembangkan menjadi beberapa uraian materi. Untuk memudahkan
penetapan uraian materi dapat diacu dari indikator. Materi pokok
berfungsi memaknai dan memadukan kompetensi dasar dengan
karakter.
7. Menentukan Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran berkarakter dapat dilakukan dengan berbagai
model. Model tersebut antara lain, CTL (contectual teaching and
learning) dan bermain peran (role playing). Metode dan strategi
91
pembelajaran yang kondusif untuk hal tersebut perlu dikembangkan,
misalnya metode problem solving, dan strategi mencari informasi
(information search).90
8. Merumuskan Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran harus lebih menekankan pada praktek pembentukan
karakter. Prosedur pembelajaran berbasis karakter merupakan
keseluruhan proses usaha belajar dan pembentukan karakter peserta
didik yang direncanakan. Untuk kepentingan tersebut, kompetensi,
materi ajar, indikator hasil belajar, dan waktu yang diperlukan harus
ditetapkan sesuai dengan kepentingan pembelajaran sehinggga
peserta didik diharapkan memperoleh kesempatan dan pengalaman
belajar yang optimal. Pembelajaran berkarakter hendaknya
dilaksanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik peseta didik,
serta kompetensi dasar pada umumnya. Oleh karena itu, prinsip-
prinsip dan prosedur pembelajaran berkarakter sudah seharusnya
dijadikan sebagai salah satu acuan dan dipahami oleh para guru,
kepala sekolah, pengawas sekolah, dan tenaga kependidikan lain di
sekolah. Dalam pembelajaran, guru harus dapat mengambil
keputusan atas dasar penilaian yang tepat ketika peserta didik belum
dapat membentuk karakter dan kompetensi dasar apakah kegiatan
pembelajaran dihentikan, diubah metodenya, atau diulang dahulu
pembelajaran yang lalu. Untuk mencapai pembelajaran yang afektif
90 Hasil wawancara dengan Wiwik Indriyani, Waka Kurikulum SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Rabu tanggal 17 Oktober 2012.
92
dan berbasis karakter seorang guru harus memahami berbagai aspek
terkait yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, guru harus
menentukan secara tepat jenis belajar manakah yang paling berperan
dalam proses pembelajaran tertentu, dengan mengingat kompetensi
dasar yang harus dicapai. Kondisi eksternal yang harus diciptakan
oleh guru menunjuk variasi juga dan tidak sama antara jenis belajar
yang satu dengan yang lain, meskipun ada pula kondisi yang paling
dominan dalam segala jenis belajar. Untuk kepentingan tersebut,
guru harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai jenis-jenis
belajar, kondisi internal dan eksternal peserta didik, serta cara
melakukan pembelajaran yang efektif dan berbasis karakter. Untuk
mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-
langkah kegiatan setiap pertemuan. Pembelajaran efektif dan
berbasis karakter dapat dilakukan dengan prosedur/langkah-langkah
yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah
sebagai berikut :
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat
mempelajari materi, bidang-bidang pekerjaan berkaitan
dengan materi yang dipelajari, dan sebagainya.
2) Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta
didik tentang materi yang akan diajarkan. Apersepsi
perlu dilakukan untuk menjajaki pengetahuan peserta
93
didik, memotivasi peserta didik dengan menyajikan
materi yang menarik, dan mendorong mereka untuk
mengetahui berbagai hal baru. Apersepsi ini dapat
dilakukan sebagai berikut.
a) Memulai pembelajaran dengan hal-hal yang
diketahui dan dipahami peserta didik
b) Memotivasi peserta didik dengan bahan ajar yang
menarik dan berguna bagi kehidupan mereka
c) Menggerakan peserta didik dengan bahan ajar
yang menarik dan berguna bagi kehidupn mereka
d) Menggerakan peserta didik agar tertarik dan
berkeinginan untuk mengetahui hal-hal yang
baru.
3) Pre Test: untuk melihat seberapa jauh penguasaan
peserta didik atas materi yang hendak dipelajari.
4) Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian
ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa
penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran
secara garis besar.
b. Kegiatan Inti
Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik
untuk dapat mengkonstruksi ilmu. Langkah-langkah tersebut
disusun sedemikian rupa agar peserta didik dapat
94
menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan
pada tujuan pembelajaran dan indikator. Kegiatan inti dan
pembentukan karakter, prosedur yang ditempuh dalam
pembentukan karakter adalah berdasarkan SKKD yang telah
dituangkan dalam RPP PAI, guru menjelaskan kompetensi
minimal yang harus dicapai peserta didik dan cara belajar
individual. Hal ini bertujuan untuk saling bertukar informasi
antara peserta didik dengan guru mengenai topik yang
dibahas untuk mencapai kesepakatan, kesamaan, kecocokan,
dan keselarasan pikiran mengenai apa yang akan dipelajari.
Kegiatan ini dilakukan secara sistematis melalui proses
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Dalam tahap eksplorasi
merupakan kegiatan pembelajaran untuk mengenalkan bahan
dan mengaitkannya dengan pengetahuan yang telah dimiliki
peserta didik. Hal tersebut dapat ditempuh sebagai berikut:
1) Perkenalkan materi standar dan kompetensi yang
harus dimiliki oleh peserta didik.
2) Kaitkan materi standar dan kompetensi dasar yang
baru dengan pengetahuan dan kompetensi yang sudah
dimiliki oleh peserta didik.
3) Pilih metode yang paling tepat, dan gunakan secara
bervariasi untuk meningkatkan penerimaan peserta
didik terhadap materi standar dan kompetensi baru.
95
c. Kegiatan penutup
Penutup meliputi refleksi dan post test. Hal tersebut dapat
ditempuh sebagai berikut.
1) Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat
rangkuman/simpulan.
2) Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat
dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan atau
meminta peserta didik untuk mengulang kembali
simpulan yang telah disusun.
3) Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat
berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas
sebagai bagian remidi/pengayaan.
9. Menyusun Kriteria Penilaian, Contoh Soal, dan Penskoran.
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan
instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Penilaian
berfungsi mengukur pembentukan karakter dalam setiap
kompetensi dasar, dan menentukan tindakan yang harus
dilakukan apabila karakter yang telah ditentukan belum terbentuk
atau belum tercapai. Penilaian terhadap pendidikan karakter perlu
dilakukan secara objektif, berdasarkan kinerja peserta didik, yang
diwujudkan dalam perilakunya. Dengan demikian, dalam
pembelajaran yang dirancang berkarakter, penilaian tidak
dilakukan berdasarkan pertimbangan yang bersifat subjektif.
96
Teknik penilaian pendidikan karakter dapat dilakukan dengan
berbagai model, seperti observasi, wawancara, portofolio, dan
anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya
perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan).
10. Menentukan Sumber dan Media yang Digunakan
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada
dalam silabus yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup
sumber rujukan, media, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan
secara lebih operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar
apa yang digunakan. Misalnya, sumber belajar dalam silabus
dituliskan buku referensi, dalam RPP harus dicantumkan bahan
ajar yang sebenarnya. Jika menggunakan buku, maka harus ditulis
pengarang, judul buku teks tersebut, dan halaman yang diacu.
Jika menggunakan media, cantumkan media yang digunakan.
97
2. Langkah-Langkah Integrasi Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
dalam RPP Mata Pelajaran PAI Kelas XI di SMK Negeri 6
Yogyakarta
Pengembangan RPP berbasis karakter mata pelajaran PAI kelas XI
dapat dilakukan seperti pengembangan RPP berbasis karakter pada mata
pelajaran lain. Hanya saja dalam pengembangan RPP berbasis karakter
mata pelajaran PAI dimasukan jenis karakter yang akan dibentuk dalam
pembelajaran yang menunjang, dan sesuai dengan kompetensi dasar serta
materi ajar yang dijadikan bahan kajian. Langkah-langkah menurut Afifah
Bari, integrasi nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam
silabus dan RPP mata pelajaran PAI kelas XI di SMK Negeri 6
Yogyakarta mengacu pada Kementerian Pendidikan Nasional sebagai
berikut:91
a. Nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dicantumkan dalam silabus
dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
b. Pengembangan nilai-nilai tersebut dalam silabus ditempuh antara
lain melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar
(KD) dalam Standar Isi (SI) pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) untuk SMK kelas XI.
2) Menentukan apakah kandungan nilai-nilai dan karakter yang
tersirat atau tersurat dalam SK dan KD tersebut sudah
91 Hasil wawancara dengan Afifah Bari, Guru PAI kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Kamis tanggal 18 Oktober 2012.
98
tercakup di dalamnya.
3) Memetakan keterkaitan antara SKKD dengan nilai dan
indikator untuk menentukan nilai yang akan dikembangkan
4) Menetapkan nilai-nilai/karakter dalam silabus yang disusun
5) Mencantumkan nilai-nilai yang sudah tercantum dalam
silabus ke RPP
Contoh pengembangan silabus dengan mengintegrasikan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa untuk mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) untuk SMK kelas XI, semester ganjil.92
Langkah-langkah pengembangan:
a. Melakukan identifikasi Standar Isi (SI) Permendiknas No. 22
Tahun 2006 untuk pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas
XI, semester ganjil.
Standar Kompetensi (SK) : 5. (Fiqh) Memahami hukum Islam
tentang muamalah.
Kompetensi Dasar (KD) : 5.2 Memberikan contoh transaksi
ekonomi jual beli dalam Islam.
b. Nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter yang tersirat dan
tersurat dalam mata pelajaran PAI, kelas XI, semester ganjil. SK. 5
dan KD 5.2 adalah nilai tanggung jawab, jujur, dan tolong
menolong.
c. Nilai-nilai yang dikembangkan dalam silabus dengan
92 Hasil wawancara dengan Afifah Bari, Guru PAI kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Sabtu tanggal 27 Oktober 2012.
99
mencantumkan nilai-nilai ke dalam silabus dan RPP.
d. Format silabus dan RPP berbasis karakter mata pelajaran PAI
SMK Negeri 6 Yogyakarta
Format silabus dan RPP berbasis karakter mata pelajaran PAI
dapat dilakukan seperti membuat format persiapan mengajar pada
umumnya, hanya dimasukkan jenis karakter yang akan dibentuk
dalam pembelajaran. Format ini harus dikembangkan sendiri oleh
guru, dengan memerhatikan berbagai ketentuan, serta karakter
yang diharapkan dicapai oleh peserta didik.
Format silabus berbasis karakter mata pelajaran PAI SMK Negeri
6 Yogyakarta sebagai berikut.93
93 Dokumentasi, dikutip dari “ Format silabus berbasis karakter mata pelajaran PAI kelas XI SMK Negeri 6 Yogyakarta tahun 2012” pada hari Sabtu tanggal 27 Oktober 2012.
100
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 6 BIDANG STUDI KEAHLIAN : SENI, KERAJINAN DAN PARIWISATA
Jl. Kenari 4 Telpon / fax ( 0274) 512251, 546091, Yogyakarta 55166 website : www.smkn6jogja.sch.id, E-mail : [email protected]
SILABUS
Satuan Pendidikan : ..................................................................................
Program Studi Keahlian : ..................................................................................
Kompetensi Keahlian : ..................................................................................
Kelas : ..................................................................................
Semester : ..................................................................................
Mata Pelajaran : ..................................................................................
Standar Kompetensi : ..................................................................................
AlokasiWaktu : ..................................................................................
NomorDokumen CzM- 7.1.KUR-01-01
Revisi 3
TanggalBerlaku 16-Juli-12
101
KOMPETENSI DASAR/
SUB KOMPETENSI
INDIKATOR
PENCAPAIAN
KOMPETENSI
NILAI PENDIKAR /AFEKTIF
KEWIRAUSAHAAN
P. LINGKUNGAN HIDUP
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR
Mengetahui
Yogyakarta,...............
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
......................... ......................................
NIP. NIP.
102
Dalam mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) berbasis karakter dalam mata pelajaran PAI kelas XI, guru
hendaknya mengacu pada:94
a. Silabus yang telah disusun dan telah diintegrasikan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa yang dicantumkan di silabus
b. Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses
c. Komponen RPP meliputi: identitas mata pelajaran, Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian
Kompetensi, Tujuan Pembelajaran, Materi, Alokasi Waktu,
Metode Pembelajaran, Kegiatan pembelajaran, penilaian hasil
belajar, dan sumber belajar. Kegiatan pembelajaran meliputi:
pendahuluan, inti, dan penutup. Sedangkan dalam kegiatan inti
meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfimasi.
d. Integrasi nilai-nilai dalam RPP, guru dapat mengembangkan proses
pembelajaran peserta didik secara aktif, dengan model
pembelajaran role playing (bermain peran) dan CTL (contectual
teaching and learning).
Format RPP berbasis karakter mata pelajaran PAI SMK Negeri 6
Yogyakarta sebagai berikut.95
94 Hasil wawancara dengan Afifah Bari, Guru PAI kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Sabtu tanggal 27 Oktober 2012. 95 Dokumentasi, dikutip dari “ Format RPP berbasis karakter mata pelajaran PAI kelas XI SMK Negeri 6 Yogyakarta tahun 2012” pada hari Kamis tanggal 18 Oktober 2012.
103
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 6 BIDANG STUDI KEAHLIAN : SENI, KERAJINAN DAN
PARIWISATA Jl. Kenari 4 Telpon / fax ( 0274) 512251, 546091, Yogyakarta 55166 website : www.smkn6jogja.sch.id, E-mail : [email protected]
NomorDokumen CM- 7.1.KUR-01-01
Revisi 3 Tanggal Berlaku 16-Juli-12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor 2.
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 6 Yogyakarta
Program StudiKeahlian : Semua program keahlian
KompetensiKeahlian : Semua program keahlian
Kelas : XI
Semester : Gasal
Mata Pelajaran : Pendidikan agama islam
AlokasiWaktu : ..........X 45 Menit ( ......... Pertemuan)
StandarKompetensi : ..................................................................................
KompetensiDasar : ..................................................................................
IndikatorPencapaian
Kompetensi : ..................................................................................
: ..................................................................................
: ..................................................................................
104
A. Tujuan Pembelajaran
B. Nilai karakter yang dikembangkan
C. Materi Ajar
D. Metode Pembelajaran
E. Kegiatan Pembelajaran
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU KETERANGAN
1 a. Pendahulauan ........ Menit
Motivasi
Apersepsi
Pre Test
Pemberian
Acuan
105
b. Kegiatan Inti ....... Menit
1. Eksplorasi
2. Elaborasi
3. Konfirmasi
c. Penutup ....... Menit
Refleksi,
Tugas
2 a. Pendahulauan
Motivasi
Apersepsi,
Pre Test
Acuan
b. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
2. Elaborasi
3. Konfirmasi
c. Penutup
Refleksi,
Tugas
F. Penilaian Hasil Belajar
1. Tehnik :
2. Bentuk :
3. Instrumen Soal :
106
4. Kunci jawaban :
5. Skor Penilaian :
G. Sumber Belajar dan Media
1. Sumber belajar :
2. Media :
Yogyakarta, ...........................
Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
.......................... ................................
NIP. NIP.
Di bawah ini contoh rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
berbasis karakter mata pelajaran PAI SMK Negeri 6 Yogyakarta kelas
XI.96
96 Dokumentasi, dikutip dari “RPP berbasis karakter mata pelajaran PAI kelas XI SMK Negeri 6 Yogyakarta tahun 2012” pada hari Sabtu tanggal 27 Oktober 2012.
107
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : RPP. 3
Satuan Pendididkan : SMK Negeri 6 Yogyakarta
Program Studi Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Kelas : XI
Semester : Ganjil
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 3. (Aqidah) Meningkatkan keimanan kepada
Rasul-Rasul Allah SWT
Kompetensi Dasar : 3.3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan
keimanan kepada Rasul-Rasul Allah dalam
kehidupan sehari-hari
Indikator Pencapaian Kompetensi:
1. Mengidentifikasi sikap dan perilaku mulia para Rasul Allah SWT
2. Meneladani sikap dan perilaku mulia Rasul-rasul Allah SWT
108
3. Memerankan/menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan
kepada Rasul-Rasul Allah SWT
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi menampilkan perilaku yang
mencerminkan keimanan kepada Rasul-Rasul Allah SWT dalam kehidupan
sehari-hari
1. Dengan metode penugasan dan strategi mencari informasi, peserta didik
dapat mengidentifikasi perilaku mulia para Rasul Allah SWT.
2. Dengan metode ceramah dan strategi mencari informasi peserta didik
dapat meneladani sikap dan perilaku mulia Rasul-rasul Allah SWT
3. Dengan model pembelajaran role playing (bermain peran) peserta didik
dapat memerankan/menampilkan perilaku (religius, jujur, peduli sosial dan
cinta damai) yang mencerminkan keimanan kepada Rasul-Rasul Allah
SWT
B. Nilai Karakter yang dikembangkan:
Religius, jujur, peduli sosial dan cinta damai
C. Materi Ajar
Cakupan Materi
1. Perilaku mulia para Rasul Allah SWT
109
2. Cara Meneladani sikap dan perilaku mulia Rasul-rasul Allah SWT
3. Memerankan perilaku (religius, jujur, peduli sosial dan cinta damai)
yang mencerminkan keimanan kepada Rasul-Rasul Allah SWT
D. Metode, Strategi dan Model Pembelajaran
1. Metode : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi
2. Strategi : Mencari informasi (information search)
3. Model pembelajaran : Role Playing (Bermain peran)
E. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah
kegiatan Jenis kegiatan
Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan a. Membangun motivasi,
b. Apersepsi,
c. Pre test, dan
d. Acuan.
10
2. Kegiatan inti a. Eksplorasi
1) Guru menyusun/menyiapkan skenario
yang akan ditampilkan
2) Menunjuk beberapa peserta didik untuk
70
110
mempelajari skenario dalam waktu
beberapa hari sebelum pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar
3) Guru menjelaskan proses pembelajaran
Role Playing
4) Peserta didik mendengarkan uraian
guru tentang sikap dan perilaku mulia
para Rasul-Rasul Allah SWT.
5) Peserta didik dibagi menjadi 5
kelompok.
b. Elaborasi:
1) Peserta didik mencari informasi
mengenai perilaku mulia para Rasul
Allah SWT dan cara meneladaninya di
buku ajar dan modul.
2) Peserta didik dan guru
mengidentifikasi cara meneladani
sikap dan perilaku mulia Rasul-rasul
Allah SWT
3) Memanggil para peserta didik yang
111
sudah ditunjuk untuk melakonkan
skenario yang sudah dipersiapkan yaitu
memerankan perilaku (religius, jujur,
peduli sosial atau cinta damai)
4) Masing-masing peserta didik berada di
kelompoknya sambil mengamati
skenario yang sedang diperagakan
5) masing-masing peserta didik diberikan
lembar kerja untuk membahas/memberi
penilaian atas penampilan yang
ditampilkan
c. Konfirmasi:
1) Masing-masing kelompok
menyampaikan hasil kesimpulannya
2) Peserta didik dan guru melakukan
tanya jawab
3) Guru memberi review tindakan dalam
role playing yang memerankan
perilaku (religius, jujur, peduli sosial
dan cinta damai) yang mencerminkan
mengamalkan beriman kepada Rasul-
112
F. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Quiz & tes tertulis
2. Bentuk Penilaian : Tes individu dan unjuk kerja
3. Instrumen :
Essay
No Pertanyaan Kunci jawaban Skor
1 Sebutkan 3 tanda
beriman kepada para
Rasul!
Meneladani akhlak para Rasul,
mengimani kebenaran ajaran yang
dibawa, mengamalkannya.
2
Rasul Allah SWT dalam kehidupan
sehari-hari
3. Penutup a. Peserta didik dan guru membuat simpulan
pelajaran.
b. Memberi evaluasi berupa soal atau tanya
jawab dengan peserta didik
c. Mengakhiri pembelajaran dengan berdoa.
10
Jumlah pertemuan 90 menit
113
2 Salah satu sifat mulia
yang ada para rasul
adalah siddiq, apa
artinya?
Jujur 1
3 Rasulullah memiliki
sifat-sifat yang disebut
uswatun hasanah.
Jelaskan apa maksudnya!
Suri tauladan yang baik 1
4 Tunjukkan kebiasaan/
sikap anda yang sudah
sesuai dengan sifat rasul!
Jujur, rajin, kerja keras. Dll. 2
5 Dalam Al-Qur’an surat
apa dan ayat berapa
Allah menjelaskan
tentang keimanan kepada
para Rasul?
QS. Al-Baqarah 285 1
114
6 Salah satu sifat yang
mustahil ada pada Rasul
adalah kitman. Apa
maksudnya?
Menyembunyikan 1
7 Sebutkan 2 misi
diutusnya para Rasul!
a. Pembawa berita gembira
b. Pemberi peringatan
c. Penyempurna akhlak
d. Membawa rahmat bagi
sekalian alam
2
Total 10
Unjuk kerja: (Kelas)
e. Jelaskan pengertian Ulul Azmi!
f. Sebutkan cara mengimani Rasul-rasul Allah SWT dalam kehidupan
sehari-hari!
G. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
1. Sumber
a. Departemen Agama RI. 2004. Al-Qur’an dan Terjemahannya.
Bandung: Penerbit J-Art.
115
b. Margiono. 2007. Pendidikan Agama Islam Lentera Kehidupan SMK
Kelas XI. Jakarta: Yudistira.
c. Modul Pendidikan Agama Islam kelas XI
2. Media
Al Quran dan Terjemahannya.
Yogyakarta, 3 Agustus 2012
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Sugeng Sumiyoto, MM. Dra. Afifah Bari
NIP.19600513 1986 02 1001 NIP. 19540910 198303 2002
116
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : RPP. 5
Satuan Pendididkan : SMK Negeri 6 Yogyakarta
Program Studi Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Kelas : XI
Semester : Ganjil
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 5. (Fiqh) Memahami hukum Islam tentang
muamalah
Kompetensi Dasar : 5.2 Memberikan contoh transaksi ekonomi jual
beli dalam Islam
Indikator Pencapaian Kompetensi:
1. Menjelaskan pengertian asas transaksi jual beli
2. Menerangkan rukun dan syarat jual beli
3. Mengidentifikasi perilaku dan sikap yang mencerminkan transaksi
ekonomi dalam Islam
4. Memerankan/menampilkan sikap dan perilaku yang mencerminkan contoh
transaksi ekonomi dalam Islam
117
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi contoh transaksi ekonomi dalam Islam
1. Dengan metode ceramah peserta didik dapat memahami pengertian asas
transaksi jual beli.
2. Dengan strategi mencari informasi peserta didik dapat memahami rukun
dan syarat jual beli.
3. Dengan metode penugasan dan strategi mencari informasi, peserta didik
dapat mengidentifikasi sikap dan perilaku yang mencerminkan kepatuhan
terhadap transaksi ekonomi dalam Islam.
4. Dengan model pembelajaran role playing (bermain peran) peserta didik
dapat memerankan/menampilkan perilaku (tanggung jawab, jujur dan
tolong menolong) yang mencerminkan contoh transaksi ekonomi dalam
Islam.
B. Nilai Karakter yang dikembangkan
Tanggung jawab, jujur dan tolong menolong
C. Materi Ajar
Cakupan Materi
1. Pengertian jual beli
2. Rukun dan syarat jual beli
3. Memerankan perilaku (tanggung jawab, jujur dan tolong menolong)
dalam jual beli sebagai contoh transaksi ekonomi dalam Islam.
118
D. Metode, Strategi dan Model Pembelajaran
1. Metode : Ceramah, tanya jawab dan diskusi
2. Strategi : Mencari informasi (information search)
3. Model pembelajaran : Role Playing (Bermain peran)
E. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah
kegiatan Jenis kegiatan
Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan a. Membangun motivasi,
b. Apersepsi,
c. Pre test dan
d. Acuan.
10
2. Kegiatan inti a. Eksplorasi
1) Guru menyusun/menyiapkan
skenario yang akan ditampilkan.
2) Menunjuk beberapa peserta didik
untuk mempelajari skenario dalam
waktu beberapa hari sebelum
pelaksanaan pembelajaran.
3) Guru menjelaskan proses
pembelajaran.
4) Peserta didik mendengarkan uraian
guru tentang asas transaksi jual beli.
70
119
5) Peserta didik dibagi menjadi 5
kelompok.
b. Elaborasi:
1) Peserta didik mencari informasi
mengenai rukun dan syarat jual beli
di buku ajar dan modul.
2) Peserta didik dan guru
mengidentifikasi sikap dan perilaku
yang harus dimiliki oleh penjual.
3) Memanggil para peserta didik yang
sudah ditunjuk untuk melakonkan
skenario yang sudah dipersiapkan
yaitu memerankan perilaku
(tanggung jawab, jujur dan tolong
menolong) dalam jual beli.
4) Masing-masing peserta didik berada
di kelompoknya sambil mengamati
skenario yang sedang diperagakan.
5) masing-masing peserta didik
diberikan lembar kerja untuk
membahas/memberi penilaian atas
penampilan yang ditampilkan.
120
c. Konfirmasi:
1) Masing-masing kelompok
menyampaikan hasil diskusinya.
2) Peserta didik dan guru melakukan
tanya jawab.
3) Guru memberi review tindakan
dalam role playing yang
memerankan perilaku (tanggung
jawab, jujur dan tolong menolong)
dalam jual beli yang mencerminkan
contoh transaksi ekonomi dalam
Islam.
3. Penutup a. Peserta didik dan guru membuat
simpulan pelajaran.
b. Memberi evaluasi berupa soal atau
tanya jawab dengan peserta didik.
c. Mengakhiri pembelajaran dengan
berdoa.
10
Jumlah pertemuan 90
menit
121
F. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Quiz & tes tertulis
2. Bentuk Penilaian : Tes individu dan unjuk kerja
3. Instrumen :
Essay
No Pertanyaan Kunci jawaban Skor
1 Jelaskan pengertian jual
beli!
Penukaran harta (dalam pengertian
luas) atas dasar saling rela atau tukar
menukar suatu benda (barang) yang
dilakukan antara dua pihak dengan
kesepakatan (akad) tertentu atas
dasar suka sama suka
1
2 Sebutkan rukun dan syarat
jual beli!
Penjual dan pembeli harus dalam
keadaan sehat akalnya, syarat ijab
dan kabul, benda yang diperjual
belikan
2
3 Sebutkan perilaku atau
sikap yang harus dimiliki
oleh penjual!
Tanggung jawab, jujur 1
4 Sebutkan syarat barang Suci atau bersih dan halal 1
122
yang diperjualbelikan!
barangnya, barang yang
diperjualbelikan tidak berada dalam
proses penawaran dengan orang lain,
milik sendiri, barang itu dapat
diserahterimakan
5 Dalam Al-Qur’an surat
apa dan ayat berapa Allah
menjelaskan hukum jual
beli?
QS. Al-Baqarah 275 1
6 Sebutkan contoh sikap
jujur yang dimiliki
pedagang!
Menjelaskan cacat barang dagangan,
baik yang diketahui maupun yang
tidak diketahui
2
7 Berilah contoh ijab dan
qobul dalam jual beli!
Ijab: saya menjual jam tangan ini
dengan harga 45 ribu rupiah
Kabul: saya membeli jam tangan
ini dengan harga 45 ribu rupiah
2
Total 10
Unjuk kerja: (Kelas)
Tunjukan dalil naqli mengenai hukum jual beli!
123
G. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
1. Sumber
a. Departemen Agama RI. 2004. Al-Qur’an dan Terjemahannya.
Bandung: Penerbit J-Art.
b. Margiono. 2007. Pendidikan Agama Islam Lentera Kehidupan SMK
Kelas XI. Jakarta: Yudistira.
c. Modul Pendidikan Agama Islam kelas XI
2. Media
Al Quran dan Terjemahannya
Yogyakarta, 3 Agustus 2012
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Sugeng Sumiyoto, MM. Dra. Afifah Bari
NIP.19600513 1986 02 1001 NIP. 19540910 198303 2002
124
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : RPP. 7
Satuan Pendididkan : SMK Negeri 6 Yogyakarta
Program Studi Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Kelas : XI
Semester : Genap
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 7. (Al-Qur’an) Memahami ayat-ayat Al-Qur’an
tentang perintah menjaga kelestarian lingkungan
hidup
Kompetensi Dasar : 7.3 Membiasakan perilaku menjaga kelestarian
lingkungan hidup seperti terkandung dalam
QS Ar Rum: 41- 42, QS Al-A’raf: 56-58,
dan QS Ash Shad: 27
Indikator Pencapaian Kompetensi:
1. Membaca Al-Qur’an surat Ar-Rum; 41-42, Al-A’raf; 56-58, As-Shad; 27
dengan baik dan benar
125
2. Mengidentifikasi perilaku menjaga keslestarian lingkungan hidup
3. Menampilkan perilaku yang menunjukkan menjaga kelestarian lingkungan
hidup
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi membiasakan perilaku menjaga kelestarian
lingkungan hidup seperti terkandung dalam QS Ar Rum: 41- 42, QS Al-A’raf:
56-58, dan QS Ash Shad: 27
1. Peserta didik dapat membaca Al-Qur’an surat Ar-Rum; 41-42, Al-A’raf;
56-58, As-Shad; 27 dengan baik dan benar
2. Dengan metode penugasan dan strategi mencari informasi, peserta didik
dapat mengidentifikasi perilaku menjaga keslestarian lingkungan hidup
3. Dengan model pembelajaran CTL peserta didik dapat membiasakan
perilaku yang menunjukkan menjaga kelestarian lingkungan hidup.
B. Nilai Karakter yang dikembangkan
Gemar membaca, peduli lingkungan dan tanggung jawab
C. Materi Ajar
Cakupan Materi
1. Bacaan surat Ar-Rum; 41-42, Al-A’raf; 56-58, As-Shad; 27
2. Perilaku menjaga keslestarian lingkungan hidup
3. Menampilkan perilaku yang menunjukkan menjaga kelestarian
lingkungan hidup
126
D. Metode, Strategi dan Model Pembelajaran
1. Metode : Ceramah, tanya jawab dan diskusi
2. Strategi : Mencari informasi (information search)
3. Model pembelajaran : CTL (contectual teaching and learning)
E. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah
kegiatan Jenis kegiatan
Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan a. Membangun motivasi,
b. Apersepsi,
c. Pre test dan
d. Acuan.
10
2. Kegiatan inti a. Eksplorasi
1) Peserta didik mendengar pengantar
materi pembelajaran yang disampaikan
guru.
2) Guru mengajukan beberapa
permasalahan baik dalam bentuk
pertanyaan maupun pernyataan
3) Guru menampilkan gambar atau foto-
foto tentang akibat tidak menjaga
kelestarian lingkungan hidup.
4) Peserta didik membaca Al-Qur’an
surat Ar-Rum; 41-42, Al-A’raf; 56-58,
As-Shad; 27.
70
127
b. Elaborasi:
1) Guru memberikan tugas kepada peserta
didik untuk dikerjakan secara
berkelompok.
2) Peserta didik bersama dengan
kelompoknya menjawab pertanyaan
yang mereka susun dan tugas dari guru
untuk membuat konsep materi
pembelajaran dengan membaca buku
paket dan sumber belajar lainnya.
3) Peserta didik bekerja sama dengan
kelompoknya untuk menyelesaikan
tugas sesuai dengan waktu yang
disediakan
4) Peserta didik secara bergantian
mempresentasikan hasil diskusinya di
depan kelas.
5) Guru meminta kepada peserta didik
yang lain untuk bertanya atau
menambah hasil kerja kelompok yang
dipresentasikan.
6) Peserta didik mengumpulkan tugas
kelompoknya
128
c. Konfirmasi:
1) Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang menyelesaikan tugas
dengan baik.
2) Guru memberikan tanggapan terhadap
pertanyaan atau saran setelah kelompok
yang presentasi selesai menjawab.
3) Guru melakukan refleksi pembelajaran
dengn meluruskan hasil yang salah dan
menegaskan hasil yang benar.
4) Guru mengajukan beberapa pertanyaan
untuk menguji pemahaman peserta
didik
5) Guru memberikan tanggapan atau
mengulang materi apabila peserta didik
belum paham
3. Penutup a. Guru dan peserta didik menyimpulkan
hasil pembelajaran.
b. Guru memberikan motivasi kepada peserta
didik yang belum aktif dalam belajar.
c. Guru menjelaskan rencana pembelajaran
pada pertemuan yang akan datang.
10
Jumlah pertemuan 90 menit
129
F. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Quiz & tes tertulis
2. Bentuk Penilaian : Tes individu dan penugasan
3. Instrumen :
Essay
No Pertanyaan Kunci jawaban Skor
1 Sebutkan 3 upaya
melestarikan lingkungan!
Menanam dan merawat tanaman,
Menghemat air,
Membersihkan lingkungan
2
2 Sebutkan 3 hal yang harus
dijauhi demi melestarikan
lingkungan!
Tidak merokok, Tidak buang
sampah sembarangan, Tidak
menebang hutan
2
3 Sebutkan 3 perilaku
menjaga kebersihan
lingkungan sekolah!
Membersihkan kelas, Membuang
sampah di tempat yang tersedia,
Menanam tanaman, Tidak corat
coret tembok/fasilitas sekolah
2
4 Sebutkan 6 bahaya
merokok terhadap
kesehatan dan lingkungan!
Merusak hati, jantung, gigi, ginjal,
paru-paru, kelemahan fisik, polusi
udara, dll.
2
130
5 Sebutkan 2 manfaat
berperilaku menjaga
lingkungan!
Sehat, dan tercipta keindahan 2
Total 10
Unjuk kerja: (Kelas)
Bacalah Quran surat Ar-Rum;41-42!
G. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
1. Sumber
a. Departemen Agama RI. 2004. Al-Qur’an dan Terjemahannya.
Bandung: Penerbit J-Art.
b. Margiono. 2007. Pendidikan Agama Islam Lentera Kehidupan SMK
Kelas XI. Jakarta: Yudistira.
c. Modul Pendidikan Agama Islam kelas XI
2. Media
Al Quran dan Terjemahannya
Yogyakarta, 3 Agustus 2012
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Sugeng Sumiyoto, MM. Dra. Afifah Bari
NIP.19600513 1986 02 1001 NIP. 19540910 198303 2002
131
Penilaian adalah keseluruhan kegiatan penafsiran dan
pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang
dicapai peserta didik setelah melakukan kegiatan pembelajaran dalam
upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Penilaian juga
merupakan salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran
berbasis karakter, agar peserta didik dapat membentuk kompetensi dan
karakter yang diharapkan.
Penilaian disini pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan untuk
mengukur perubahan perilaku (karakter) yang telah terbentuk dalam
proses pembelajaran sehingga lebih banyak menekankan pada aspek sikap
yang dapat dilakukan dengan daftar isian karakter yang disesuaikan
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Penilaian hasil
pembelajaran berkarakter sebaiknya tidak dilaksanakan dengan
menyelenggarakan tes (seperti penilaian yang di RPP) tetapi lebih pada
nontes. Dalam hal ini guru bukan hanya dituntut untuk mengetahui
karakter dan kompetensi peserta didik setelah proses pembelajaran tetapi
harus pula mengetahui bagaimana perubahan dan kemajuan perilaku
peserta didik.
Hasil pembelajaran berbasis karakter merupakan prestasi peserta
didik secara keseluruhan, yang menjadi indikator kepribadian berkarakter
dan derajat perubahan perilaku berkarakter. Oleh karena itu, dalam
kaitannya dengan implementasi RPP berbasis karakter, kebiasaan dalam
penentuan nilai dengan tes (seperti penilaian yang di RPP) perlu
132
direformasi karena nilai itu hanya memperhatikan hasil tes tertulis yang
notabene lebih mengamati “kemajuan” ranah kognitif dari pada ranah
lainnya. Dalam pembelajaran berbasis karakter, ranah afektif dan ranah
keterampilan atau psikomotorik harus lebih diprioritaskan dan harus
diamati kemajuannya karena kedua ranah tersebut tidak mungkin dapat
diketahui hanya dengan tes tertulis, tetapi harus tes perbuatan atau bahkan
dalam bentuk nontes, seperti observasi, wawancara dan angket. Dalam
pembelajaran berbasis karakter, penilaian harus ditujukan untuk
mengetahui tercapai tidaknya standar dan indikator yang telah ditetapkan.
Sehingga guru dapat mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat
ketika peserta didik belum dapat membentuk karakter dan kompetensi
dasar.
C. Pembelajaran Berbasis Karakter dalam Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) Kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta
1. Proses Pembelajaran Berbasis Karakter dalam Mata Pelajaran
PAI Kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta
Kegiatan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP
yang menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan
kegiatan peserta didik sesuai dengan rencana yang telah
diprogramkan. Kegiatan Pembelajaran ini, mencakup
pengorganisasian yang melibatkan berbagai kegiatan, seperti kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Adapun dalam
kegiatan inti meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
133
Dalam pembelajaran berkarakter, guru juga harus menentukan secara
tepat model pembelajaran manakah yang paling berperan dalam
proses pembelajaran dengan mengingat kompetensi dasar yang harus
dicapai. Melalui pembelajaran berkarakter, diharapkan kompetensi
dapat diterima dan tersimpan lebih baik sehingga membentuk karakter
peserta didik.
Berdasarkan hasil observasi, kegiatan pembelajaran kelas XI
Busana Butik, Standar Kompetensi (SK) 5, Kompetensi Dasar (KD)
5.2, menggunakan model pembelajaran role playing (sesuai model
yang di RPP). Karakter yang akan diintegrasikan yaitu tanggung
jawab, jujur dan tolong menolong sebagai dampak pengiring
(nurturant effect) dan materi contoh transaksi ekonomi jual beli dalam
Islam sebagai dampak pembelajaran (instructional effect). Kegiatan
inti dalam pembelajaran berkarakter tersebut sebagai berikut:97
a. Eksplorasi
Tahap eksplorasi merupakan kegiatan pembelajaran untuk
mengenalkan bahan dan mengaitkannya dengan pengetahuan
yang telah dimiliki peserta didik. Hal tersebut ditempuh sebagai
berikut:
1) Guru menyiapkan skenario yang akan diperankan.
2) Peserta didik yang ditunjuk sebagai pemain peran,
mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari
97 Hasil observasi Kegiatan Pembelajaran PAI Kelas XI Busana Butik di Aula SMK Negeri 6 Yogyakarta pada hari Selasa, 27 November 2012.
134
sebelum pelaksanaan pembelajaran yaitu memerankan
perilaku dan sikap (tanggung jawab, jujur dan tolong
menolong) dalam jual beli sebagai manifestasi contoh
transaksi ekonomi dalam Islam.
3) Guru menjelaskan proses pembelajaran.
4) Peserta didik mendengarkan uraian guru tentang asas
transaksi jual beli.
5) Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok.
b. Elaborasi
Dalam tahap elaborasi, sebagai berikut:
1) Peserta didik membaca buku untuk mencari informasi
mengenai rukun dan syarat jual beli.
2) Peserta didik dan guru mengidentifikasi sikap dan perilaku
yang harus dimiliki oleh penjual dan pembeli dalam transaksi
jual beli.
3) Para pemeran yang sudah ditunjuk, memerankan perilaku
(tanggung jawab, jujur dan tolong menolong) dalam jual beli
di depan aula.
4) Guru meminta peserta didik berada di kelompoknya masing-
masing sebagai pengamat.
5) Peserta didik mendiskusikan kegiatan role playing (bermain
peran) di kelompoknya masing-masing.
135
c. Konfirmasi
Dalam tahap konfirmasi, sebagai berikut:
1) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya.
2) Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab.
3) Guru memberikan review tindakan dalam role playing
(bermain peran) yang memerankan perilaku dan sikap
(tanggung jawab, jujur dan tolong menolong) dalam jual beli
yang mencerminkan contoh transaksi ekonomi dalam Islam.
Sedangkan berdasarkan hasil observasi, kegiatan pembelajaran
kelas XI Busana Butik, Standar Kompetensi (SK) 7, Kompetensi
Dasar (KD) 7.3, menggunakan model pembelajaran CTL (sesuai
model yang di RPP). Karakter yang akan diintegrasikan yaitu gemar
membaca, peduli lingkungan dan tanggung jawab sebagai dampak
pengiring (nurturant effect) dan materi membiasakan perilaku
menjaga kelestarian lingkungan hidup seperti terkandung dalam QS
Ar Rum: 41- 42, QS Al-A’raf: 56-58, dan QS Ash Shad: 27 sebagai
dampak pembelajaran (instructional effect). Kegiatan inti dalam
pembelajaran berkarakter tersebut sebagai berikut:98
a. Eksplorasi
Tahap eksplorasi ditempuh guru sebagai berikut:
1) Peserta didik mendengar pengantar materi pembelajaran
yang disampaikan guru.
98 Hasil observasi Kegiatan Pembelajaran PAI Kelas XI Busana Butik di Aula SMK Negeri 6 Yogyakarta pada hari Selasa, 29 Januari 2013.
136
2) Guru mengajukan beberapa permasalahan baik dalam
bentuk pertanyaan maupun pernyataan
3) Guru menampilkan gambar atau foto-foto tentang akibat
tidak menjaga kelestarian lingkungan hidup.
4) Peserta didik membaca Al-Qur’an surat Ar-Rum; 41-42, Al-
A’raf; 56-58, As-Shad; 27.
b. Elaborasi
Dalam tahap elaborasi, sebagai berikut:
1) Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk
dikerjakan secara berkelompok.
2) Peserta didik bersama dengan kelompoknya menjawab
pertanyaan yang mereka susun dan tugas dari guru untuk
membuat konsep materi pembelajaran dengan membaca
buku paket dan sumber belajar lainnya.
3) Peserta didik bekerja sama dengan kelompoknya untuk
menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang disediakan.
4) Peserta didik secara bergantian mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas.
5) Guru meminta kepada peserta didik yang lain untuk bertanya
atau menambah hasil kerja kelompok yang dipresentasikan.
6) Peserta didik mengumpulkan tugas kelompoknya
c. Konfirmasi
Dalam tahap konfirmasi, sebagai berikut:
137
1) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
menyelesaikan tugas dengan baik.
2) Guru memberikan tanggapan terhadap pertanyaan atau saran
setelah kelompok yang presentasi selesai menjawab.
3) Guru melakukan refleksi pembelajaran dengn meluruskan
hasil yang salah dan menegaskan hasil yang benar.
4) Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk menguji
pemahaman peserta didik.
5) Guru memberikan tanggapan atau mengulang materi apabila
peserta didik belum paham.
2. Integrasi Nilai-Nilai Karakter dan Budaya Bangsa dalam
Pembelajaran Mata Pelajaran PAI Kelas XI di SMK Negeri 6
Yogyakarta
Implementasi RPP berbasis karakter dalam pembelajaran PAI
kelas XI Busana Butik, Standar Kompetensi (SK) 5, Kompetensi
Dasar (KD) 5.2, dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
terintegrasi. Dalam hal ini, guru berperan memasukkan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa dalam pelaksanaan pembelajaran.
Karakter yang ingin ditanamkan pada peserta didik adalah tanggung
jawab, jujur dan tolong-menolong sebagai dampak pengiring
138
(nurturant effect), sedangkan materi contoh transaksi ekonomi jual
beli dalam Islam sebagai dampak pembelajaran (instructional effect).99
Dalam pembelajaran tersebut, guru menggunakan model
pembelajaran role playing (bermain peran) sesuai metode yang di RPP
karena model tersebut akan lebih leluasa digunakan pada mata
pelajaran PAI yang mengandung dua dampak sekaligus. Sehingga
nilai-nilai karakter yang akan dibelajarkan dapat disampaikan.100
Bermain peran disini, diarahkan pada pemecahan masalah-masalah
yang menyangkut jual beli sebagai contoh transaksi ekonomi dalam
Islam, terutama yang menyangkut perilaku dan sikap penjual dan
pembeli.
Melalui bermain peran, peserta didik mencoba mengeksplorasi
hubungan antara penjual dan pembeli dengan cara memperagakannya
dan mendiskusikannya sehingga secara bersama-sama para peserta
didik dapat mengeksplorasi sikap tanggung jawab, jujur dan tolong
menolong. Kegiatan role playing (bermain peran) dapat
dikembangkan dengan prosedur sebagai berikut:
a. Konsep Peran
Peran dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian perasaan,
ucapan, dan tindakan sebagai suatu pola hubungan yang
ditunjukan oleh individu terhadap individu lain. Dalam
pembelajaran ini, menampilkan sikap dan perilaku dalam jual 99 Hasil wawancara dengan Afifah Bari, Guru PAI kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Kamis tanggal 18 Oktober 2012. 100 Ibid.
139
beli. Peran dimainkan oleh tiga peserta didik yaitu Binta, Ainun
dan Aslinda.
Masing-masing berperan sebagai pembeli (Binta), Ibu Binta
(Ainun) serta penjual (Aslinda). Binta adalah anak yang kreatif
dan ingin membelikan sebuah kado jam tangan kepada Ibunya.
Ibunya adalah seorang janda yang pekerjaannya hanyalah buruh
cuci. Kehidupan mereka sangat sederhana. Sedangkan Aslinda
adalah penjual jam tangan di pinggir jalan yang memiliki sikap
tanggung jawab, jujur dan suka menolong.
Setiap berangkat sekolah Binta bersama ibunya, jalan
sampai mereka berpisah tepat di samping penjual jam, lalu Binta
naik angkot sedangkan ibunya pergi mengantarkan cucian.101
b. Tujuan bermain Peran
Bermain peran dalam pembelajaran berbasis karakter ini
merupakan usaha untuk memecahkan masalah melalui peragaan,
serta langkah-langkah identifikasi, analisis, pemeranan dan
diskusi. Untuk kepentingan tersebut, perwakilan peserta didik
(Binta, Ainun dan Aslinda) yang bertindak sebagai pemeran harus
menghayati peran yang dimainkannya.
Melalui peran tersebut, Aslinda sebagai penjual berinteraksi
dengan Binta sebagai pembeli. Dalam hal ini, peran penjual
memiliki sikap tanggung jawab, jujur dan tolong menolong.
101 Hasil wawancara dengan Binta dan Aslinda, peserta didik kelas XI Busana Butik di SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Jumat tanggal 29 Desember 2012.
140
Pemeran tenggelam dalam peran yang dimainkannya sedangkan
pengamat melibatkan diri secara emosional dan berusaha
mengidentifikasi karakter-karakter dengan perasaan yang tengah
bergejolak dan menguasai pemeran.102
Bermain peran dalam pembelajaran ini melibatkan
emosional pemeran dan pengamat dalam situasi masalah yang
dihadapi. Melalui role playing (bermain peran) ini, diharapkan
peserta didik memperoleh wawasan tentang sikap dan perilaku
tanggung jawab, jujur dan tolong menolong dalam jual beli
sebagai dampak pengiring (nurturant effect) serta pengetahuan
tentang jual beli sebagai contoh transaksi ekonomi dalam Islam
sebagai dampak pembelajaran (instructional effect).103
c. Tahap Pembelajaran
1) Menyusun Tahap-Tahap Peran
Pada tahap ini guru menyusun skenario yang akan dimainkan,
sebagai berikut:104
(Pagi hari, saat Binta mau berangkat sekolah dan ibunya mau mengantar cucian)
Ibu : eh...ayo Ta, kamu jangan duduk-duduk aja, ibu sudah kesiangan ni, ayo cepetan...
Binta : Ibu kali yang lama Ibu : ya udah... cepetan ah, Binta : gini nih, kalau rumah tidak punya jam. Ibu : ayo dong Ta, buruan...
102 Hasil wawancara dengan Binta dan Ayu, peserta didik kelas XI Busana Butik di SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Jumat tanggal 29 Desember 2012. 103 Hasil wawancara dengan Afifah Bari, Guru PAI kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Selasa tanggal 27 November 2012. 104 Dokumentasi, dikutip dari "skenario kegiatan role playing (bermain peran) Kelas XI Busana Butik" pada hari Sabtu tanggal 29 Desember 2012.
141
Binta : Iya Binta juga lagi buru-buru ni bu, Ibu : ini cuciannya ibu Ayu ditungguin,
Jam berapa coba sekarang? Binta : mana Binta tahu? (sampailah mereka di samping penjual jam, dan ibunya melihat jam tangan dan menyukainya) Penjual: mau betulin jam bu? Ibu : Tidak bu, kalau jam yang itu dijual bu? Penjual: ouh... dijual-dijual, yang ini ya bu? Ibu : berapa harganya? Penjual: 45 ribu bu, Binta : mahal ya bu, Penjual: ini mereknya bagus, belum pernah
direparasi, pasti seneng. (jujur) Ibu : maaf ya bu... cuma lihat-lihat saja (khiar) Penjual: ouh... tidak papa-tidak papa Ibu : makasih ya bu, Penjual: ya,ya,ya... Ibu : eh Ta, ini ongkos dulu (Binta menuju
angkot untuk pergi ke sekolah) (Di rumah, ketika Binta dan ibunya lagi santai) Binta : pokoknya jam tangan itu, harus jadi milik
Ibu. (dalam hati) (ketika ibu datang, menghampiri Binta) Binta : Bu, bentar lagi kan hari Ibu, Ibu mau
hadiah apa? Ibu : Ta, kita ini orang susah, tidak usah pikirin
kado ah, pokoknya buat Ibu, kamu jadi anak yang solekhah, jadi anak yang baik, Ibu udah bangga dan kamu harus jadi anak yang hebat, jangan kayak Ibu, cuma jadi tukang cuci.
Binta : iya Bu, saya akan jadi anak yang baik. (keesokan harinya di pinggir penjual jam) Binta : Ibu, Ibu suka ya sama jam tangan yang itu? Ibu : iya, tapi harganya mahal Ta, Binta : tapi kan kalau Ibu punya jam, kita kan bisa
lihat waktu Ibu : hah, udahlah... Ibu tidak punya duit, mahal
harganya. ini, buat ongkos kamu yah? Itu, angkotnya udah nunggu tuh, cepetan. hati-hati ya? (Ibu keburu pergi mengantar cucian)
Binta : iya. (Tapi Binta masih dipinggir penjual jam) Binta : Bu, boleh lihat jam yang ini tidak Bu?
142
Penjual: ouh... yang ini ya? Boleh, Binta : harganya berapa Bu? Penjual: kalau yang ini harganya 45 ribu dek, Binta : boleh tidak Bu... saya belinya dengan cara
menabung? Penjual: maksudnya? Binta : Jadi gini, nanti tiap hari saya ngasih uang
ke Ibu 10 ribu, nanti kalau sudah lunas, saya ambil jam ini
Penjual: memangnya mau buat siapa? Binta : buat hadiah Ibu saya Penjual: ouh... boleh.boleh.boleh.boleh.boleh. (suka
menolong) Binta : jamnya dijaga ya Bu? Penjual: ouh...iya pasti dijaga. Tidak dijual sama orang lain,
ya? Jamnya Ibu simpan dulu ya? (tanggung jawab)
Binta : ini tabungan pertama saya Penjual: ini, 1, 2. Ibu catat ya? Binta : Binta Penjual: Binta Binta : Terima kasih ya Bu? (keesokan harinya) Binta : Ibu, ini tabungan saya yang ke-2 ya? Penjual: ouh....iya (keesokan harinya “hari Ibu”) Binta : Bu, ini tabungan saya yang ke-3? Penjual: iya Binta : jadi total semuanya 40 ribu. Saya kurang 5 ribu
lagi Penjual: iya, tunggu dulu ya, Nah, ada kan jamnya. Nah, ini
jamnya, kamu bawa...yang sisanya tidak usah dipikir (tanggung jawab dan tolong menolong)
Binta : betul Bu? Linda : iya Binta : terima kasih Bu...
2) Memilih Peran dalam Pembelajaran
Pada tahap ini, guru mendeskripsikan berbagai watak
atau karakter peran penjual, pembeli dan ibu yang akan
diperankan serta apa yang harus mereka kerjakan, kemudian
143
peserta didik diberi kesempatan secara suka rela untuk
menjadi pemeran. Tetapi, para peserta didik tidak menyambut
tawaran tersebut, sehingga guru menunjuk tiga orang peserta
didik yang dianggap mampu memerankan posisi tersebut.105
3) Menghangatkan Suasana dan Memotivasi Peserta Didik
Menghangatkan suasana kelompok termasuk
mengantarkan peserta didik terhadap masalah pembelajaran
yang perlu dipelajari. Hal ini dilakukan dengan
mengidentifikasi masalah, menjelaskan masalah, menafsirkan
cerita dan menjelaskan peran yang akan dimainkan. Tahap ini
lebih banyak dimaksudkan untuk memotivasi peserta didik
agar tertarik pada masalah, karena itu tahap ini sangat penting
dalam bermain peran dan menentukan keberhasilan. Bermain
peran akan berhasil apabila peserta didik menaruh minat dan
memerhatikan masalah yang diajukan guru. Setelah masalah
diidentifikasi, guru berusaha menjelaskan secara lebih rinci.
Selanjutnya dikemukakan peran-peran yang dimainkan.106
4) Menyiapkan Pengamat
Peserta didik, selain pemeran dilibatkan sebagai
pengamat duduk dalam kelompoknya masing-masing.
Mereka diberi tugas untuk mencari sikap dan perilaku apa
105 Hasil observasi Kegiatan Pembelajaran PAI Kelas XI Busana Butik di Aula SMK Negeri 6 Yogyakarta pada hari Selasa, 20 November 2012. 106 Hasil observasi Kegiatan Pembelajaran PAI Kelas XI Busana Butik di Aula SMK Negeri 6 Yogyakarta pada hari Selasa, 27 November 2012.
144
saja yang diperankan oleh penjual dan pembeli, agar mereka
menghayati peran yang dimainkan.107
5) Tahap Pemeranan
Pada tahap ini, peserta didik mulai beraksi sesuai
peran masing-masing. Mereka berusaha memainkan setiap
peran seperti benar-benar dialaminya. Proses bermain peran
tidak berjalan mulus karena para pemeran ragu dengan apa
yang harus dikatakan dan ditunjukkan.108
6) Diskusi
Para peserta didik berdiskusi mengarah pada analisis
terhadap peran yang telah ditampilkan dalam kegiatan role
playing. Yaitu mendiskusikan tentang perilaku dan sikap
yang dimiliki penjual yang muncul dalam pemeranan tersebut
antara lain tanggung jawab, jujur dan tolong menolong.
Selain itu, salah satu kelompok juga mengungkapkan sikap
dan perilaku pembeli dalam menarik kembali atau tidak jadi
melakukan transaksi jual beli (khiar) ketika ibu Ainum tidak
jadi membeli jam tangan.109
7) Pengambilan Kesimpulan
Tahap ini tidak harus menghasilkan generalisasi
secara langsung karena tujuan utama bermain peran ialah
107 Ibid. 108 Hasil observasi Kegiatan Pembelajaran PAI Kelas XI Busana Butik di Aula SMK Negeri 6 Yogyakarta pada hari Selasa, 27 November 2012. 109 Ibid.
145
membantu para peserta didik untuk memperoleh pengalaman-
pengalaman berharga dalam hidupnya melalui kegiatan
interaksi pemeran. Dalam hal ini, perilaku dan sikap yang
dimiliki penjual yang muncul dalam pemeranan tersebut,
yaitu tanggung jawab, jujur dan tolong menolong.
Tanggung jawab merupakan sifat yang sangat terpuji,
dapat dicontohkan ketika penjual menjaga dan menyimpan
jam tangan pesanan Binta walaupun dia belum melunasinya,
hal ini karena telah terjadi akad (kesepakatan) sehingga
penjual tidak menjual jam tangan itu kepada pembeli baru
walaupun harganya lebih tinggi apalagi membatalkan jual
beli yang telah disepakatinya.
Selain tanggung jawab, seorang penjual harus berlaku
jujur. Kejujuran merupakan salah satu modal yang sangat
penting dalam jual beli karena kejujuran akan menghindarkan
diri dari hal-hal yang dapat merugikan salah satu pihak. Sikap
jujur penjual dapat dicontohkan ketika penjual menjelaskan
kualitas jam tangan yaitu mereknya bagus dan belum pernah
direparasi.
Sedangkan saling tolong merupakan sikap dan
tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain
yang membutuhkan (peduli). Tolong menolong antara
penjual dan pembeli dapat dicontohkan ketika penjual dengan
146
menjual jam tangan itu kepada Binta, walaupun dibeli dengan
cara menabung serta penjual memberikan jam tangan itu
dengan harga 40 ribu lebih murah dari harga sebelumnya.110
Hal ini mengandung bahwa yang paling penting
dalam bermain peran ialah terjadinya saling tukar
pengalaman. Proses ini mewarnai seluruh kegiatan bermain
peran yang lebih ditegaskan lagi pada tahap akhir. Pada tahap
ini para peserta didik saling mengemukakan pengalaman
hidupnya dalam melakukan transaksi jual beli. Bermain peran
sebagai model pembelajaran dikatakan berhasil apabila
sebagian besar peserta didik mampu secara bebas
mengungkapkan perasaan-perasaanya, nilai-nilai, sikap-sikap
dan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi.
Ketika nilai-nilai karakter dan budaya bangsa perlu disertakan
ke dalam pembelajaran, maka diperlukan model pembelajaran yang
memiliki keunggulan dalam memperdalam isi dan makna. Banyak
model yang dapat digunakan dalam pembelajaran nilai pendidikan
agama Islam (PAI). Salah satu model yang cocok digunakan adalah
model pembelajaran role playing (bermain peran).
Integrasi nilai-nilai karakter dan budaya bangsa dalam
pembelajaran Standar Kompetensi (SK) 5 yaitu memahami hukum
Islam tentang muamalah, Kompetensi Dasar (KD) 5.2, materi contoh
110 Hasil observasi Kegiatan Pembelajaran PAI Kelas XI Busana Butik di Aula SMK Negeri 6 Yogyakarta pada hari Selasa, 27 November 2012.
147
transaksi ekonomi jual beli dalam Islam, menggunakan model
pembelajaran role playing (bermain peran). Hasil belajar atau
pengalaman belajar pembelajaran ini, dapat berdampak dua sekaligus
yaitu dampak pembelajaran (instructional effect) dan juga dampak
pengiring (nurturant effect).
Dalam pembelajaran ini, membahas tentang contoh transaksi
ekonomi jual beli dalam Islam. Bagaimana caranya supaya peserta
didik mampu melaksanakan transaksi ekonomi jual beli dengan sikap
dan perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum Islam.
Sikap dan perilaku tersebut adalah tanggung jawab, jujur dan tolong
menolong yang dimiliki penjual.
Melalui pembelajaran tersebut, peserta didik memperoleh
pengetahuan tentang pengertian jual beli, rukun dan syarat jual beli
serta contoh transaksi ekonomi jual beli dalam Islam sebagai dampak
pembelajaran (instructional effect). Selain itu, peserta didik juga
memperoleh wawasan tentang sikap dan perilaku tanggung jawab,
jujur dan tolong menolong dalam jual beli serta dapat
mengembangkannya. Sikap dan perilaku peserta didik tersebut
merupakan dampak pengiring (nurturant effect) yang mencerminkan
sikap dan perilaku sebagai wujud kepatuhan terhadap hukum Islam
dalam aspek jual beli.
Sedangkan dalam implementasi RPP berbasis karakter dalam
pembelajaran PAI kelas XI Busana Butik, Standar Kompetensi (SK)
148
7, Kompetensi Dasar (KD) 7.3, karakter yang ingin ditanamkan pada
peserta didik adalah gemar membaca, peduli lingkungan dan tanggung
jawab sebagai dampak pengiring (nurturant effect), sedangkan materi
membiasakan perilaku menjaga kelestarian lingkungan hidup seperti
terkandung dalam QS Ar Rum: 41- 42, QS Al-A’raf: 56-58, dan QS
Ash Shad: 27 sebagai dampak pembelajaran (instructional effect).111
Dalam pembelajaran tersebut, guru menggunakan model
pembelajaran CTL (sesuai metode yang di RPP) karena model
tersebut akan lebih leluasa digunakan pada mata pelajaran PAI yang
mengandung dua dampak sekaligus. Sehingga nilai-nilai karakter yang
akan dibelajarkan dapat disampaikan.112 Model pembelajaran CTL
disini, menampilkan perilaku menjaga kelestarian lingkungan hidup
di kehidupan sehari-hari peserta didik. Sehingga mereka merasakan
pentingnya mempelajari perilaku yang mencerminkan perilaku
menjaga kelestarian lingkungan hidup serta mereka akan memperoleh
makna yang mendalam terhadap apa yang dipelajarinya. Ini bisa
diamati dari perhatian penuh mereka pada penjelasan.
111 Hasil wawancara dengan Afifah Bari, Guru PAI kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta, pada hari Selasa tanggal 29 Januari 2013. 112 Ibid.
149
D. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Pembelajaran
Berbasis Karakter Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas
XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta
1. Faktor Pendukung dalam Pembelajaran Berbasis Karakter Mata
Pelajaran PAI Kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta
Berdasarkan hasil observasi, kegiatan pembelajaran kelas XI
Busana Butik dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) di
SMK Negeri 6 Yogyakarta, ada beberapa hal yang dapat mendukung
dan membantu tercapainya tujuan pembelajaran adalah sebagai
berikut:113
a. Menghangatkan Suasana dan Memotivasi Peserta Didik
Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi masalah,
menjelaskan masalah, menafsirkan cerita dan menjelaskan peran
yang akan dimainkan. Tahap ini lebih banyak dimaksudkan untuk
memotivasi peserta didik agar tertarik pada masalah, karena itu
tahap ini sangat penting dalam bermain peran dan menentukan
keberhasilan.
b. Penyusunan Tahap-Tahap Peran
Pada tahap ini guru menyusun skenario yang akan
dimainkan. Menyiapkan adegan-adegan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan, misalnya dimana pemeranan dilakukan,
apakah tempat sudah dipersiapkan, dan sebagainya. Persiapan ini 113 Hasil observasi Kegiatan Pembelajaran PAI Kelas XI Busana Butik di Aula SMK Negeri 6 Yogyakarta pada hari Selasa, 20 dan 27 November 2012.
150
penting untuk menciptakan suasana yang menyenangkan bagi
seluruh peserta didik, dan mereka siap untuk memainkannya.
c. Menyiapkan Pengamat
Peserta didik, selain pemeran dilibatkan sebagai pengamat
duduk dalam kelompoknya masing-masing. Mereka diberi tugas
untuk mencari sikap dan perilaku apa saja yang diperankan oleh
penjual dan pembeli, agar mereka menghayati peran yang
dimainkan.
d. Diskusi
Para peserta didik berdiskusi mengarah pada analisis
terhadap peran yang telah ditampilkan. Yaitu mendiskusikan
tentang perilaku dan sikap yang dimiliki penjual yang muncul
dalam pemeranan tersebut antara lain tanggung jawab, jujur dan
tolong menolong.
e. Sarana dan Prasarana yang Tersedia
Sarana dan prasarana yang tersedia cukup membantu dalam
pelaksanan pembelajaran. Seperti, dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran ibu Dra. Hj.Afifah Bari selalu menggunakan
microphone supaya suara beliau bisa didengar oleh semua peserta
didik yang ada di Aula.
151
2. Faktor Penghambat dalam Pembelajaran Berbasis Karakter
Mata Pelajaran PAI Kelas XI di SMK Negeri 6 Yogyakarta
Berdasarkan hasil observasi, kegiatan pembelajaran kelas XI
Busana Butik dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) di
SMK Negeri 6 Yogyakarta, ada beberapa hal yang dapat menghambat
tercapainya tujuan pembelajaran yaitu sebagai berikut:114
a. Peserta Didik tidak Menyambut Tawaran Pemeran
Pada tahap memilih peran dalam pembelajaran, guru
mendeskripsikan berbagai watak atau karakter peran penjual,
pembeli dan ibu yang akan diperankan serta apa yang harus
mereka kerjakan, kemudian peserta didik diberi kesempatan
secara suka rela untuk menjadi pemeran. Tetapi, para peserta
didik tidak menyambut tawaran tersebut, sehingga guru
menunjuk tiga orang peserta didik yang dianggap mampu
memerankan posisi tersebut.
b. Kurangnya Perhatian Peserta Didik
Beberapa peserta didik kurang memperhatikan proses
pembelajaran.
c. Proses Bermain Peran tidak Berjalan Mulus
Pada tahap bermain peran, peserta didik mulai beraksi
sesuai peran masing-masing. Mereka berusaha memainkan setiap
peran seperti benar-benar dialaminya. Proses bermain peran tidak 114 Hasil observasi Kegiatan Pembelajaran PAI Kelas XI Busana Butik di Aula SMK Negeri 6 Yogyakarta pada hari Selasa, 20 dan 27 November 2012.
152
berjalan mulus karena para pemeran ragu dengan apa yang harus
dikatakan dan ditunjukkan.
Untuk menindaklanjuti permasalahan seperti yang tercantum
dalam hambatan pelaksanaan pembelajaran, guru melakukan tindak
lanjut sebagai berikut:
a. Guru Menunjuk Peserta Didik sebagai Pemeran
Peserta didik diberi kesempatan secara suka rela untuk
menjadi pemeran. Tetapi, para peserta didik tidak menyambut
tawaran tersebut, sehingga guru menunjuk tiga orang peserta
didik yang dianggap mampu memerankan posisi tersebut.115
b. Menggunakan Microphone
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran ibu Dra.
Hj.Afifah Bari selalu menggunakan microphone supaya suara
beliau bisa didengar oleh semua peserta didik yang ada di Aula.
Khususnya untuk mengatasi peserta didik yang kurang
memperhatikan proses pembelajaran.
c. Pemeranan Ulang
Pada tahap bermain peran tidak berjalan mulus karena para
pemeran ragu dengan apa yang harus dikatakan dan ditunjukkan.
Sehingga guru menghentikan kegiatan pemeranan pada saat
peserta didik merasa cukup, dan apa yang seharusnya mereka
perankan telah dicoba lakukan. 115 Hasil observasi Kegiatan Pembelajaran PAI Kelas XI Busana Butik di Aula SMK Negeri 6 Yogyakarta pada hari Selasa, 20 dan 27 November 2012.
153
Pemeranan ulang dapat dilakukan berdasarkan hasil
evaluasi dan diskusi mengenai alternatif-alternatif pemeranan.
Mungkin ada perubahan peran watak yang dituntut, demikian
halnya dengan para pelakunya. Perubahan ini memungkinkan
adanya perkembangan baru dalam upaya pemecahan masalah.