bab i - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). perencanaan pembangunan tersebut...

24
LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR : 1529/03/HK/2015 TANGGAL : 24 JUNI 2015 TENTANG : PENGESAHAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka memenuhi amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yaitu upaya memantapkan implementasi mekanisme perencanaan dan penganggaran daerah secara partisipatif maka diperlukan komitmen dan konsistensi dari berbagai pihak (stakeholder) yang lebih solid di berbagai lini pengambilan keputusan. Hal ini penting dan perlu mendapat perhatian luas sehubungan dengan upaya-upaya pemantapan pelaksanaan otonomi daerah dan akuntabilitas pemerintahan daerah. Sistem perencanaan pembangunan nasional dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu : politik, teknokratik, partisipatif, atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan yang utuh yakni : (1) penyusunan rencana; (2) penetapan rencana; (3) pengendalian pelaksanaan rencana; dan (4) evaluasi pelaksanaan rencana. Salah satu dokumen rencana pembangunan yang wajib disusun setiap tahun adalah Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), yaitu dokumen perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

Upload: lenhan

Post on 12-May-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR : 1529/03/HK/2015 TANGGAL : 24 JUNI 2015 TENTANG : PENGESAHAN RENCANA KERJA BADAN

PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka memenuhi amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yaitu upaya

memantapkan implementasi mekanisme perencanaan dan penganggaran

daerah secara partisipatif maka diperlukan komitmen dan konsistensi dari

berbagai pihak (stakeholder) yang lebih solid di berbagai lini pengambilan

keputusan. Hal ini penting dan perlu mendapat perhatian luas sehubungan

dengan upaya-upaya pemantapan pelaksanaan otonomi daerah dan

akuntabilitas pemerintahan daerah.

Sistem perencanaan pembangunan nasional dalam Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 2004 mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian

perencanaan, yaitu : politik, teknokratik, partisipatif, atas-bawah (top-down)

dan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara

garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan membentuk satu siklus

perencanaan yang utuh yakni :

(1) penyusunan rencana;

(2) penetapan rencana;

(3) pengendalian pelaksanaan rencana; dan

(4) evaluasi pelaksanaan rencana.

Salah satu dokumen rencana pembangunan yang wajib disusun setiap

tahun adalah Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat

Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat

Daerah (Renja-SKPD), yaitu dokumen perencanaan satuan kerja perangkat

daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

Page 2: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

2

Pada Bab II pasal 7 (2) UU No 25 Tahun 2004 telah dijelaskan bahwa

Renja-SKPD disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD dan

mengacu kepada RKPD, memuat kebijakan, program, dan kegiatan

pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah

maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan Renja-SKPD

sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada

rancangan awal RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah). Kepala

Satuan Kerja Perangkat Daerah juga bertanggung jawab untuk melakukan

evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan Satuan Kerja Perangkat

Daerah periode sebelumnya.

1.2. Landasan Hukum

Dokumen Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten

Badung Tahun 2016 disusun dengan merujuk pada sejumlah peraturan antara

lain :

1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-

daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa

Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara republik

Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4421);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015

tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

Page 3: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

3

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4578);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali

terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 7 Tahun 2008 tentang

Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten

Badung;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 2 Tahun 2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Badung

2005–2025;

13. Peraturan Bupati Badung Nomor 69 Tahun 2014 tentang Pedoman

Pembentukan Keputusan Kepala Daerah;

14. Peraturan Bupati Badung Nomor 34 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja

Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Badung Tahun 2016;

Page 4: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

4

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud Rencana Kerja adalah dokumen rencana yang memuat

program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran

pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka anggaran.

Rencana Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung

adalah untuk menentukan rencana prioritas program dan kegiatan Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung berdasarkan hasil evaluasi

pelaksanaan program kegiatan periode sebelumnya, mengenai masalah yang

dihadapi dalam tahun berjalan dan dalam pelaksanaannya mampu

mewujudkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumberdaya yang ada. Rencana

Program dan Kegiatan prioritas adalah program yang menjadi kebutuhan

mendesak sesuai dengan potensi, dana, tenaga, dan kemampuan manajerial

yang dimiliki.

Tujuan Rencana Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Badung adalah untuk menentukan rencana prioritas program dan

kegiatan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung,

berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program kegiatan periode

sebelumnya, mengenai masalah yang dihadapi dalam tahun berjalan dan

dalam pelaksanaannya mampu mewujudkan efisiensi dan efektivitas alokasi

sumberdaya yang ada.

1.4. Sistematika Penulisan

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun

2010, sistematika penulisan Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Badung Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Landasan Hukum

1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Sistematika Penulisan

BAB II : EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA BADAN

PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Badan Pelayanan Perizina

Terpadu Tahun lalu dan Capaian Sasaran Renstra Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu

2.2. Analisis Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Page 5: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

5

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu

BAB III : TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Tujuan dan Sasaran Renja Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu

3.2. Program dan Kegiatan

BAB IV : PENUTUP

Page 6: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

6

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Tahun Lalu dan Capaian Sasaran Renstra Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Program tahun lalu adalah program yang dilaksanakan oleh Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung pada tahun 2014.

Program-program tersebut dilaksanakan berdasarkan Renstra Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Tahun 2010-2015.

Berdasarkan Renstra tersebut tahun 2014 tersebut telah dilaksanakan 7

program yang seluruhnya merupakan Urusan Wajib Otonomi Daerah,

Pemerintahan Umum Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,

Kepegawaian dan Persandian yang terdiri dari :

1. Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

4. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi

5. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat

6. Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa

7. Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD (Renja,

Renstra)

Kegiatan yang telah dilaksanakan di Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu Kabupaten Badung telah mampu diwujudkan sesuai dengan

sasaran tupoksi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung

sebanyak 30 kegiatan dari 31 kegiatan (97%).

Untuk Program yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Badung pada tahun 2015 berdasarkan

Renstra BPPT Kabupaten Badung Tahun 2010-2015 Yaitu Urusan Wajib

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian yang terdiri dari 6 Program

dan 35 Kegiatan yaitu :

1. Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran

Page 7: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

7

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

4. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat.

5. Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa

6. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat

Untuk Hasil Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja BPPT Tahun

lalu dan Capaian Sasaran Renstra BPPT dapat dilihat pada tabel 2.1.

Page 8: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

8

Page 9: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

9

Page 10: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

10

Page 11: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

11

Page 12: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

12

Page 13: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

13

2.2. Analisis Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Analisis Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sesuai Hasil

Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun Lalu, tahun

berjalan dan realisasi RPJMD dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran tingkat Capaian rata-rata

100,41 % . Tingkat capaian lebih dari 100 % karena ada Kegiatan yaitu

Pelayanan Perizinan Bidang Ekonomi, Kesejahteraan Rakyat dan Non

Perizinan memiliki tingkat realisasi 138 % yang dicapai karena jumlah Izin

dan Non izin yang diterbitkan melebihi target yang ditentukan sedangkan

Pelayanan Perizinan Bidang Pembangunan dan Pemerintahan hanya bisa

merealisasikan 69 % dari target capaian, sedangkan Kegiatan lainnya

mencapai 100 %.

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur tingkat capaian

rata-rata 75 %. Tingkat capaian kurang dari 100 % karena ada Kegiatan

yaitu Pengadaan Perlengkapan Kantor yang mengalami gagal lelang

karena tidak ada rekanan yang memenuhi syarat. Kegiatan ini diajukan

kembali pada Tahun Anggaran 2015.

c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Capaian Kinerja dan

Keuangan tingkat realisasi mencapai 100 %.

d. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi mencapai tingkat realisasi

100 %.

e. Program mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat mencapai

realisasi 100 %.

f. Program Pengembangan Komunikaasi, Informasi dan Media Massa

mencapai tingkat realisasi 100 %.

g. Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD (Renja, RKA)

mencapai tingkat realisasi 100 %.

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Badan

Pelayanan Perizian Terpadu

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2013 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten

Badung, tugas pokok BPPT adalah melaksanakan koordinasi dan

penyelenggaraan pelayanan administrasi dibidang Perizinan dan Non

Perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi,

simplikasi, keamanan dan kepastian.

Page 14: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

14

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas

BPPT mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan program Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu Kabupaten Badung;

b. Penyelengaraan pelayanan administrasi perizinan dan non

perizinan;

c. Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan Perizinan dan Non

Perizinan;

d. Pelaksanaan administrasi pelayanan Perizinan dan Non Perizinan;

e. Pemantauan dan Evaluasi proses Pelayanan Perizinan dan Non

Perizinan.

Dalam melaksanakan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perizinan dan

Non Perizinan timbul permasalahan yang menjadi hambatan dalam

pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan. Permasalahan tersebut antara lain:

a. Kompetensi dan kualitas SDM masih terbatas;

b. Belum optimalnya proses penyelesaian perizinan terhadap

permohonan yang masuk;

c. Belum didukung adanya IT yang dimiliki dalam rangka menunjang

pelayanan Perizinan dan Non perizinan;

c. Belum optimalnya pelaksanaan koordinasi internal pada Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung;

d. Belum lengkapnya peraturan perundang-undangan yang dimiliki

dalam rangka memayungi pelaksanaan Pelayanan Perizinandan

Non Perizinan;

e. Belum optimalnya ketersediaan sarana prasarana penunjang sector

Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan.

Untuk mengatasi hambatan-hambatan yang timbul ditetapkan isu-isu penting

diantaranya:

1. Penyusunan Data Base Perizinan dan Non Perizinan untuk

mengantisipasi Perkembangan perekonomian penduduk dengan

kebutuhannya pada sarana dan prasarana serta semakin pesatnya

perkembangan teknologi informasi.

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas Pelayanan Terpadu yang

bersinergi dan saling koordinasi untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat pada kualitas pelayanan publik yang berkualitas.

Page 15: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

15

3. Memperketat Pengawasan terhadap Peruntukan Tata Ruang terkait

meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan pesatnya kegiatan

pariwisata menyebabkan peningkatan kebutuhan ruang dan

mendorong alih fungsi lahan yang cenderung mengarah pada

perubahan fungsi kawasan.

Page 16: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

16

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Tujuan dan Sasaran Renja Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu

Rencana Kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan

kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam

bentuk kerangka regulasi dan kerangka anggaran. Rencana Kerja Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung adalah untuk menentukan

rencana prioritas program dan kegiatan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Badung berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program

kegiatan periode sebelumnya, mengenai masalah yang dihadapi dalam

tahun berjalan dan dalam pelaksanaannya mampu mewujudkan efisiensi dan

efektivitas alokasi sumberdaya yang ada. Rencana Program dan Kegiatan

prioritas adalah program yang menjadi kebutuhan mendesak sesuai dengan

potensi, dana, tenaga, dan kemampuan manajerial yang dimiliki.

Tujuan Rencana Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Badung adalah untuk menentukan rencana prioritas program dan

kegiatan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung,

berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program kegiatan periode

sebelumnya, mengenai masalah yang dihadapi dalam tahun berjalan dan

dalam pelaksanaannya mampu mewujudkan efisiensi dan efektivitas alokasi

sumberdaya yang ada.

Sedangkan sasaran dari Rencana Kerja BPPT adalah Meningkatnya

kualitas Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Kabupaten Badung,

meningkatnya Aksesbilitas Masyarakat terhadap informasi perizinan serta

mengintensifkan Penanganan Pengaduan masyarakat.

3.2. Program dan Kegiatan

Tujuan dan Sasaran Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten

Badung dapat dicapai dengan melaksanakan Program dan Kegiatan yang

seluruhnya merupakan Urusan Wajib yaitu Urusan Wajib Otonomi Daerah,

Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,

Kepegawaian dan Persandian

Berdasarkan arah kebijakan dan strategi Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu Kabupaten Badung maka program yang akan dilaksanakan tahun

Page 17: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

17

2016 adalah 6 program 35 kegiatan yang mana semua program merupakan

Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian dengan

uraian sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

b. Penyediaan Jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan

dinas/operasional

c. Pelayanan Jasa Administrasi Keuangan

d. Penyediaan Alat tulis kantor

e. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

f. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

g. Penyediaan peralatan rumah tangga

h. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

i. Penyediaan bahan makanan dan minuman

j. Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

k. Penyediaan Upacara Keagamaan

l. Penyediaan Jasa Pegawai Tidak Tetap

m.Penyediaan bahan bakar kendaraan

n. Lomba olah raga / Kesenian pada hari- hari Bersejarah

o. Pelaksanaan Upakara Pengayaran ke Pura-Pura Kahyangan Jagat

p. Penyediaan dekorasi

q. Pelayanan Perizinan Bidang Pembangunan dan Pemerintahan

r. Pelayanan Perizinan Bidang Ekonomi, Kesejahteraan Rakyat dan Non

Perizinan

s. Bantuan Teknis Kegiatan Perizinan pada BPPT Kabupaten Badung

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional

b. Pengadaan Perlengkapan Kantor

c. Pengadaan Peralatan Kantor

d. Pemeliharaan Kendaraan Dinas/Operasional

e. Pemeliharaan Perlengkapan Kantor

f. Pemeliharaan Peralatan kantor

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

Page 18: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

18

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja

SKPD

b. Penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

c. Survey Kepuasan Masyarakat

4. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat

a. Pelayanan Pengaduan Perizinan di Kabupaten Badung

b. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Perizinan di

Kabupaten Badung

c. Penyusunan Data Base Perizinan Kabupaten Badung

5. Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa

a. Publikasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Kabupaten

Badung

b. Pemutakhiran Data Website Badan Pelayanan Perizinan di kabupaten

Badung

c. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Perizinan Kabupaten

Badung

6. Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD (Renja, RKA)

a. Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD (Renja, RKA)

Rumusan Rencana Program dan kegiatan Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu, Kabupaten Badung beserta Perkiraan maju Tahun 2017 dapat

dilihat pada Tabel. 3.1.

Page 19: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

19

Page 20: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

20

Page 21: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

21

Page 22: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

22

Page 23: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

23

BAB IV

PENUTUP Rencana Kerja (RENJA) SKPD menjadi sangat penting artinya dalam

menghadapi berbagai persoalan-persoalan pembangunan sebagai wujud nyata dari

tanggung jawab pemerintah dalam mengakomodasikan berbagai kebutuhan

masyarakat yang mengedepankan perencanaan berkelanjutan (sustainable

development). RENJA SKPD merupakan sarana untuk mengakomodir isu-isu

strategis/permasalahan pembangunan yang difokuskan penanganannya serta

menjadi kebutuhan masyarakat dan daerah.

Rencana Kerja (RENJA) selain menjadi dokumen rencana pelaksanaan

kegiatan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung pada Tahun

2016, juga berfungsi sebagai sarana peningkatan kinerja Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Badung dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya. RENJA juga memuat tingkat capaian, serta kendala dalam pelaksanaan

program/kegiatan pada tahun sebelumnya, yang menjadi pedoman dalam

pengambilan keputusan serta penyusunan program dan kegiatan pada tahun-tahun

berikutnya.

RENJA sebagai dokumen action plan memuat prioritas program/kegiatan

dalam mewujudkan visi dan misi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten

Badung serta mendukung arahan prioritas pembangunan daerah sebagaimana

ditetapkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten

Badung Tahun 2015.

Beberapa kaedah-kaedah dalam Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Badung, sebagai berikut :

1. Seluruh dokumen perencanaan yang disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten

Badung merupakan satu kesatuan yang saling terkait satu sama lainnya, mulai

dari tingkat kebijakan, rencana kerja dan penganggaran.

2. Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung disusun dengan

mengacu pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten

Badung Tahun 2015 yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Badung Nomor :

31 tahun 2013.

Page 24: BAB I - dpmptsp.badungkab.go.id filedan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan

24

3. Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung disusun dengan

berpedoman dan merupakan penjabaran dari Renstra Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Badung.

4. Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung merupakan

pedoman dalam penyusunan RKA-SKPD.

5. Dokumen Rencana Kerja yang wajib disusun setiap tahun oleh masing-masing

SKPD.

6. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan Renja-SKPD sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada rancangan awal

RKPD.

BUPATI BADUNG,

ANAK AGUNG GDE AGUNG