bab i pendahuluanlibrary.palcomtech.com/pdf/5622.pdf · 2018. 5. 15. · pada logbook serta...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang
Teknologi informasi khususnya pada jaringan komputer telah menjadi
salah satu hal yang mendasar dalam semua bidang. Adanya sistem informasi
diberbagai bidang merupakan suatu keharusan bagi suatu perusahaan untuk
memanfaatkan sistem informasi sebagai pengolah data. Untuk pemenuhan
kebutuhan tersebut maka perusahaan perlu melakukan kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan sistem informasi bebasis komputer sehingga diharapkan
mampu memecahkan masalah dengan lebih cepat dan akurat dalam melaksanakan
segala aktifitas operasional perusahaan. Penggunaan sistem informasi produksi
untuk menunjang kegiatan operasional pada perusahaan merupakan unsur penting
yang harus dipenuhi oleh perusahan-perusahaan yang mendukung dalam kegiatan
quality control (QC) dan pengolah data untuk menentukan kualitas produk yang
disediakan, sehingga tujuan perusahaan untuk pembuatan dan pemasaran produk-
produk barang yang berkualitas dapat tercapai.
PT Graha Tekindo Utama merupakan perusahaan yang bergerak pada
bidang PRACETON (pracetak beton teknologi) yang berbasis kontruksi guna
menaruh perhatian bagi perkembangan pembangunan lahan dan kota di Sumatera
Selatan. Adapun tahapan proses yang dilakukan pada PT Graha Tekindo Utama
sebelum memproduksi beton yaitu menetukan proyek yang ingin dikerjakakan
kemudian menentukan supplier yang dipilih untuk membantu menyiapkan bahan
2
material seperti batu, pasir, semen. Dalam melakukan proses produksinya PT
Graha Tekindo Utama masih menggunakan cara manual untuk mengolah data
bahan baku, data hasil produksi dan pemasaran beton, seperti pada saat pembelian
bahan baku yang berupa pasir, semen dan kerikil oleh bagian produksi maka
kepala bagian produksi akan terlebih dahulu memberikan memo pembelian bahan
baku kepada pimpinan, berdasarkan persetujuan dari pimpinan, bagian produksi
melakukan pembelian bahan baku ke pemasok dan mencatat barang yang masuk
pada logbook serta menyimpan nota pembelian bahan baku yang nantinya akan
diserahkan kepada admin untuk direkap pada aplikasi spreadsheet dan dicetak
menjadi laporan.
Untuk proses produksi, bagian produksi akan mencatat produk hasil
produksi serta pemakaian bahan baku pada logbook hasil produksi dan diserahkan
ke admin setiap minggunya, berdasarkan logbook tersebut, admin akan merekap
data hasil produksi pada spreadsheet yang nantinya akan dicetak menjadi laporan
produksi.
Berikut data hasil produksi beton pada PT Graha Tekindo Utama periode
03Agustus 2017 – 21 Agustus 2017:
Tabel 1 Tabel Data Hasil Produksi Beton
No Tanggal Produksi Nama Produk Ukuran Jumlah
1 03/08/2017 Box Culvert 100 x 100 3
2 04/08/2017 Box Culvert 100 x 100 3
3 05/08/2017 Box Culvert 100 x 100 3
4 06/08/2017 Box Culvert 100 x 100 3
5 07/08/2017 Box Culvert 100 x 100 3
6 08/08/2017 Box Culvert 100 x 200 3
7 09/08/2017 Box Culvert 100 x 200 3
8 10/08/2017 Box Culvert 100 x 200 3
9 11/08/2017 Box Culvert 100 x 200 3
3
No Tanggal Nama Produk Ukuran Jumlah
10 12/08/2017 Box Culvert 100 x 200 2
11 13/08/2017 Box Culvert 100 x 200 2
12 14/08/2017 Pive Culvert 100 x 200 3
13 15/08/2017 Pive Culvert D.80 2
14 16/08/2017 Pive Culvert D.80 2
15 17/08/2017 Pive Culvert D.80 3
16 18/08/2017 Box Culvert D.80 3
17 19/08/2017 Box Culvert 100 x 200 3
18 20/08/2017 Box Culvert 100 x 200 2
19 21/08/2017 Box Culvert 100 x 200 2 Sumber : PT. Graha Tekindo Utama ( Tahun 2017)
Sedangkan untuk pemesanan produk dari rekanan, admin akan
memberikan memo kepada bagian produksi yang berisi produk-produk yang
dipesan, berdasarkan memo tersebut bagian produksi akan membuat pesanan
produk dan mencatat aktifitas produk pada logbook produksi, setelah produk yang
dipesan selesai diproduksi, bagian produksi akan memberikan memo kepada
admin bahwa produk telah diproduksi.
Proses pendataan ini masih memiliki kelemahan dalam penggunaannya,
seperti yang sering terjadi pada PT Graha Tekindo Utama, yaitu kehilangan data
yang diakibatkan oleh kesalahan dalam pencatatan aktifitas produksi sehingga
berdampak kesulitan dalam pembuatan laporan, selain itu seringnya terjadi selisih
biaya pembelian bahan baku dan penjualan bahan baku yang dikarenakan
kehilangan data akibat kesalahan dalam pencatatan aktifitas produksi.
Oleh karena itu perlu adanya sistem informasi produksi yang dapat
membantu perusahaan dalam mengelola data aktifitas produksi beton dan data
penjualan beton dengan lebih cepat dan tepat. Alternatif sistem informasi yang
dapat digunakan pada PT Graha Tekindo Utama yaitu sistem informasi produksi
berbasis website, hal ini dikarenakan website merupakan salah satu sumber media
4
informasi yang banyak digunakan serta mudah dalam penggunaannya. Sistem
informasi produksi berbasis website pada PT Graha Tekindo Utama dibuat dengan
tujuan memudahkan PT Graha Tekindo Utama dalam mengelola data hasil
produksi beton serta penjualan beton dengan lebih cepat, tepat dan akurat,
memberikan informasi ter- update tentang segala aktifitas produksi beton dan
penjualan beton setiap harinya, membuat laporan berkala yang diperlukan oleh
pihak manajemen secara cepat, tepat dan akurat serta merekap biaya produksi dan
laba produksi dengan lebih akurat.
Dalam membangun suatu sistem juga membutuhkan metode pengembangan
sistem, salah satu metode pengembangan sistem yaitu Rational Unified Process
(RUP). RUP merupakan proses rekayasa perangkat lunak dengan pendefinisian
yang baik (well defined) dan struktur yang baik (well structured). RUP
menyediakan pendefinisian struktur yang baik untuk alur hidup proyek perangkat
lunak. Berdasarkan uraian diatas penulis mengambil judul laporan penelitian
“Sistem Informasi Hasil Produksi Beton Pada PT. Graha Tekindo Utama”.
1.2. Perumusan Malasah
Berdasarkan latar belakang permasalah yang telah dijelaskan di atas
maka penulis dapat merumuskan masalah, “Bagaimana membuat sistem
informasi hasil produksi beton pada PT Graha Tekindo Utama ?”.
1.3. Batasan Masalah
Agar penulisan skripsi ini terarah dan tidak menyimpang dari
permasalahan maka penulis membatasi permasalahan berupa:
5
1. Bahasa pemrograman menggunakan PHP, basis data (Database)
menggunakan MySQL dan Framework CodeIgniter.
2. Pemodelan sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language).
UML yang digunakan meliputi Use Case, Diagram Activity dan Class
Diagram.
3. Metode pengembangan sistem menggunakan metode Rational Unified
Process (RUP).
4. Sistem informasi hasil produksi yang dibangun meliputi data produk,
data stok produk, data pemasukan bahan baku, data penggunaan bahan
baku, data pemasaran produk serta data Supplier.
5. Teknik pengumpulan data terdiri dari pengamatan (Observsi), wawancara
dan studi pustaka.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi
hasil produksi berbasis web pada PT Graha Tekindo Utama dengan
menggunakan metode Rational Unified Process (RUP) untuk membantu
mengolah data hasil produksi beton serta pemasaran produk beton dengan
lebih cepat, tepat dan akurat, membuat laporan berkala yang diperlukan oleh
pihak manajemen secara cepat, tepat dan akurat serta mempermudah untuk
menentukan supplier yang dipilih guna membantu menyiapkan bahan
material yang dibutuhkan.
6
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian terdiri dari tiga yaitu:
1.5.1 Manfaat Bagi Penulis.
Penulis dapat menerapkan ilmu yang didapat dibangku kuliah
serta meningkatkan wawasan dalam mengembangkan ilmu yang
diterima selama menjadi mahasiswa di STMIK PalComTech
Palembang.
1.5.2 Manfaat Bagi Perusahaan.
Manfaat yang diperoleh bagi perusahaan dengan adanya
penelitian yang dilakukan adalah:
1) Meningkatkan kualitas proses produksi beton agar lebih
cepat, tepat dan akurat.
2) Memberikan kemudahan pada admin produk untuk mengolah
dan merekap data hasil produksi beton serta data pemasaran
beton.
3) Memberikan kemudahan pada pimpinan untuk memantau
proses produksi serta memonitoring stok barang guna
kebutuhan pemesanan.
4) Mempermudah perusahaan dalam pemilihan Supplier.
1.5.3. Manfaat Bagi Akademik.
Sebagai bahan referensi bagi penulis lain untuk dijadikan
perbandingan dalam menyusun proposal penelitian selanjutnya.
7
1.6. SistematikaPenulisan
Demi terwujudnya satu hasil yang baik dalam penyusunan skripsi ini
penulis menggunakan pembahasan yang sesuai dengan ketentuan yang
diberikan, sistematika pembahasan tersebut meliputi:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini akan membahas tentang sejarah singkat, visi, misi dan
tujuan organisasi, struktur organisasi, pembagian tugas,
wewenang dan aktivitas organisasi.
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang teori-teori pendukung yang terkait dengan
penelitian.
BAB IV METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang metode penelitian, jenis data yang
digunakan, teknik pengumpulan data, alat dan teknik
pengembangan sistem.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini penulis akan membahas tentang analisa sistem, analisis
hasil penelitian, desain sistem yang diusulkan, serta hasil dan
pembahasan.
8
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
Bab terakhir ini penulis menarik simpulan dari pembahasan
masalah dan memberikan saran yang bermanfaat bagi penelitian
yang dibuat.
9
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Profil Perusahaan
2.1.1 Sejarah Perusahaan
Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan dan pembangunan di
provinsi Sumatra Selatan khususnya kota Palembang semakin bertambah
banyak dan meluas, di mulai dari perusahan yang bernama PT Graha Tekindo
Utama bertempat di Jakarta yang bergerak di bidang percetakan beton
teknologi pada tahun 2010 membuka cabang di kota Palembang tepat nya di
jalan Soekarno-Hatta perindustrian II kebon bunga (samping pom bensin km
8 + 500). Masa pembangunannya di perkirakan membutuhkan waktu selama
1 tahun yaitu selesai pembangunan pada tahun 2011.
Kemudian untuk kemajuan perusahaan PT Graha Tekindo Utama
yang bergerak di bidang percetakan beton teknologi ini direktur utama
sekaligus pemilik perusahaan yang bernama Bapak M. Syazili As beserta
karyawan lain nya mempersiapkan produksi sebagian produk–produk yang
akan diperkenalkan di propinsi Sumatra Selatan.
Seiring dengan banyak nya pembangunan pada daerah-daerah
kabupaten yang ada di Sumatra selatan, PT. Graha Tekindo Utama
Palembang sampai pada saat ini semakin dikenal dikalangannya karna
produk-produk yang dihasilkan selain berkualitas baik, pemasangan
produknya yang parktis dan rapih sangat membantu mempersingkat waktu
dan pekerjaan.
10
2.1.2 Company Profile
Company profile (Profil perusahaan) adalah laporan yang memberikan
gambaran tentang sejarah, status saat ini, dan tujuan masa depan sebuah
bisnis. Sebuah profil perusahaan bisnis dapat sesingkat satu halaman, atau
mengandung data yang cukup untuk mengisi beberapa halaman.
A. Kontraktor :
1. Kontruksi jalan aspal & beton
2. Rekontruksi jalan beton
3. Pekerjaan pondasi jalan beton
4. Drainase : Panel, saluran air, box & pipe culvert
5. Stabilitas tanah : Grouting, soil cement dll
6. Base : CTB, CTSB dan Densit-crete
7. Retaining wall : soil nailing & short crete
B. Aplikator :
1. Crack repair : epoxy resain, bonding filling
2. Expansion joint : asphaltic materials
3. Patching : Cold mix, cold path.
4. Quick repair : Rapid-crete concrete
C. Industri :
1. Produk beton percetakan : U – ditch, box & pipe culvert, panel dll.
2. Precasted pile : prestressed & conventional pile
3. Premix concrete & mortar
4. Penambangan batu & pasir
11
2.1.3 Visi
Visi dari PT. Graha Tekindo Utama adalah menjadi Perusahaan jasa
kontruksi & industri yang profesional dan inovatif.
2.1.4 Misi
Misi PT. Graha Tekindo Utama adalah sebagai berikut:
1. Memberikan kepuasan yang maksimal.
2. Menjadikan perusahaan yang professional, inovatif dan
berkembang dengan sehat
3. Menekan segenap sumber daya yang selalu siap dalam setiap
kemajuan teknologi
4. Menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan sejahtera
bagi seluruh karyawan.
5. Menjadi mitra kerja yang baik bagi keberhasilan setiap
pelanggan
2.1.5 Kebijakan Mutu
PT Graha Tekindo Utama bertekad menjadi perusahaan yang
professional, efesien, dan berdaya saing tinggi dengan biaya yang kompetitif,
untuk hasil yang maksimal dan memenuhi persyaratan yang di tetapkan.
2.1.6 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan susunan atau hubungan antara
komponen bagian-bagian dalam satuan kerja perusahaan atau organisasi dan
menunjukan berbagai tingkat aktivitas yang berkaitan satu sama lain. Struktur
organisasi PT Graha Tekindo Utama dapat dilihat pada gambar 2.1.
12
Direktur
Penanggung jawab
Teknik
SITE Manager
HRD
Safety Officer
Engineering
Admin Project
Admin Finance
Logistik
Project pemerintah, BUMN, dan Swasta
(Sumber: PT Graha Tekindo Utama 2016)
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Graha Tekindo Utama
2.1.7 Tugas dan Wewenang
Pembagian tugas dan wewenang berguna untuk membantu dalam
pencapaian tujuan dalam suatu lembaga, sehingga setiap anggota dari
organisasi tersebut dapat mengetahui dengan jelas serta pasti dari mana ia
menerima perintah dan kepada siapa pula dia harus melaporkan dan
mempertanggung jawabkan terhadap pekerjaan yang ia telah kerjakan.
Berikut adalah pembagian tugas dan wewemamg PT Graha Tekindo Utama:
1. Direktur
a. Menjalankan bisnis Perusahaan
b. Memimpin seluruh karyawan dalam menjalankan bisnis perusahaan
c. Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan
13
d. Menetapkan dan merumuskan strategi bisnis perusahaan
e. Memilih staf-staf yang membantu dibawahnya, biasanya level
Manager, Senior Manager bahkan Manager
f. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan
g. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham
h. Meningkatkan perfomance perusahaan
2. Safety Officer
a. Membuat dan merencanakan program keselamatan dan kesehatan
kerja untuk mengurangi kecelakaan dan cedera lain yang terkait
dengan pekerjaan
b. Membuat dan memaintain form: menyimpan catatan laporan tentang
prosedur dan ketaatan terhadap keselamatan dan kesehatan
perusahaan. Ini termasuk kecelakaan, tindakan pencegahan dan
pelanggaran dan catatan atau laporan lain seperti data keamanan
bahan atau material produksi dan bentuk catatan lainnya
c. Laporan dan memantau program keselamatan: bertanggung jawab
untuk mengevaluasi insiden kecelakaan dan cedera yang mungkin
terjadi di tempat kerja dan merencanakan perubahan dan langkah
lain untuk mencegahnya. Occupational health and safety officer juga
mengelola laporan yang dibutuhkan untuk manajemen perusahaan
untuk mempertahankan dan merencanakan perubahan-perubahan di
masa depan
14
d. Penghubung untuk badan atau lembaga keselamatan dan kesehatan
kerja yang biasanya di bawah kementerian tenaga kerja (kalau di
Amerika Serikat disebut OSHA): memastikan bahwa persyaratan
badan atau lembaga tersebut diikuti oleh perusahaan untuk proses
audit. Occupational health and safety officer bertindak sebagai
penghubung antara badan atau lembaga tersebut dan perusahaan
3. Penanggung Jawab Tehnik
a. Melakukan koordinasi dan komunkasi dengan peyelenggaraan
program Pembangunan
b. Menjamin pelaksanaan fisik dan spesifikasi teknis pembangunan
bangunan
c. Pembinaan dan pengendalian terhadap pengawas lapangan
d. Memantau peyampaian pelaporan pembangunan kepada team leader
e. Melakukan konsolidasi laporan penanggung jawab kegiatan dan
pengawas bangunan dalam setiap bulannya
f. Memberikan saran penanganan apabila ada permasalahan, serta
alternatif tindak lanjut penangananya kepada penyelenggara kegiatan
di lapangan
g. Memberikan dukungan teknis, menajemen kepada pengawas
bangunan
i. Melakukan dokumentasi foto-foto pelaksanaan dengan
menggunakan kamera yang berkualitas sehingga hasil dari
pengambilan gambar bagus
15
4. Site Manager
a. Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek, termasuk fasilitas
pendukung sesuai rencana yang diterapkan dalam buku biru
a) Memimpin dan mengarahkan kegiatan pelaksanaan proyek
b) Menyelenggarakan rapat–rapat mingguan proyek guna
menjabarkan rencana pelaksanaan Buku Biru dan monitoringnya
c) Aktif dalam rapat yang diadakan oleh Konsultan, Pemberi Tugas
dan mengusulkan hal–hal yang menguntungkan perusahaan
d) Mengadakan hubungan dan pendekatan–pendekatan secara positif
terhadap masyarakat sekeliling proyek dan penguasa setempat
maupun Konsultan/Pemberi tugas agar mendukung kelancaran
pekerjaan
b. Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan–kegiatan yang
berkaitan dengan penanganan proyek sampai dengan proses
penagihan
a) Mempersiapkan dan memproses Berita Acara tepat pada
waktunya sesuai kemajuan proyek guna terlaksananya penagihan.
c. Tersedianya metode kerja, bahan, alat dan tenaga yang menjadi
tanggung jawabnya sesuai jadwal pelaksanaan yang telah ditetapkan.
a) Membuat schedule bahan, alat, sumber daya manusia dan lain–
lain.
b) Mengkoordinasikan dan memonitor persediaan bahan, alat dan
tenaga sesuai rencana.
16
c) Memimpin dan mengarahkan kegiatan–kegiatan pelaksanaan
pengadaan dan pendistribusian bahan dan alat.
d) Melakukan pengecekan kegiatan pengusulan dan pemakaian
bahan, alat dan tenaga.
d. Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodic.
a) Memimpin dan mengarahkan kegiatan penyusunan cashflow
proyek secara rutin dan pendistribusian biaya.
b) Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan keuangan proyek.
e. Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.
a) Mencatat semua hasil pekerjaan yang telah dilakukan /
dilaksanakan.
b) Membandingkan realisasi pekerjaan dengan rencana yang
ditetapkan dalam Buku Biru.
c) Melakukan dan atau mengarahkan tindakan perbaikan atas
pekerjaan bila terjadi penyimpanan.
d) Memantau dan mengarahkan proses kegiatan pekerjaan proyek
guna mendapatkan hasil yang telah ditetapkan.
e) Memimpin rapat koordinasi kegiatan proyek termasuk dengan
para Subkontraktor.
f. Ukuran Keberhasilan
a) Terselenggaranya kegiatan proyek sesuai dengan batasan biaya,
mutu dan waktu sesuai Buku Biru.
17
b) Tidak adanya keterlambatan dalam memproses Berita Acara
Pekerjaan sesuai dengan tahapan prestasi phisik.
5. HRD (Human Resource Department)
a. Merekrut personil untuk posisi yang sesuai dengan kemampuan
mereka.
b. Memberikan pelatihan dan pengembangan staf.
c. Monitoring kinerja dari setiap karyawan.
d. Memutuskan pemberian pengangkatan jabatan dan kompensasi.
e. Distribusi Pembayaran Karyawan.
f. Survei Karyawan dan grading.
g. Monitoring perlengkapan kesehatan dan keselamatan bagi karyawan.
h. Trouble shooting dan pemecahan masalah bagi karyawan
i. Menjaga hubungan dengan setiap karyawan
j. Membentuk tim untuk proyek-proyek tertentu
6. Logistik
a. Melaksanakan tata administrasi penerimaan dan pengeluaran barang
dari dan ke gudang sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang
ditetapkan
b. Memberikan pengarahan kepada kepala bagian gudang, seperti
melaksanakan tata penyimpanan barang di gudang, menjaga
keamanan, kebersihan dan ketertiban gudang serta melakukan stock
opname secara berkala sesuai yang telah ditetapkan
18
c. Memeriksa dan memonitor terus menerus hasil pelaksanaan tugas
bawahannya dan memberikan pengarahan kepada bawahannya
d. Mencocokkan tingkat stock yng tertera dalam kartu meja dengan
yang ada pada kartu gudang
e. Mengajukan permintaan penambahan stock kepada direktur utama.
Menjamin kerjasama yang konstruktif dengan bawahan, atasan,
rekan kerja dan pihak luar yang relevan.
7. Admin Finance
a. Melakukan pengaturan keuangan perusahaan
b. Melakukan penginputan semua transaksi keuangan ke dalam
program
c. Melakukan transaksi keuangan perusahaan
d. Melakukan pembayaran kepada supplier
e. Berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal terkait dengan
aktivitas keuangan perusahaan
f. Melakukan penagihan kepada customer
g. Mengontrol aktivitas keuangan/transaksi keuangan perusahaan
h. Membuat laporan mengenai aktivitas keuangan perusahaan
i. Menerima dokumen dari vendor internal maupun external
j. Melakukan verifikasi terhadap keabsahan dokumen
k. Melakukan Evaluasi budget
l. Membuat laporan manajemen kepada induk perusahaan
m. Melakukan accrue pendapatan dan beban pada akun-akun tertentu
19
n. Menyiapkan dokumen penagihan invoice/kuitansi tagihan beserta
kelengkapannya
o. Melakukan rekonsiliasi dengan unit lain
8. Admin Project
a. Peninjauan Dokumen Kontrak
a) Syarat kontrak, spesifikasi teknik, cara pembayaran dan medote
pengukuran
b. Identifikasi Resiko
a) Resiko fisik yang mencakup cuaca, keadaan tekstur lahan,
ketersedian sumber daya dan lingkungan
b) Resiko penundaan dan sengketa yang mencakup pembebasan
lahan, status lokasi proyek, tidak lengkapnya informasi dan lain-
lain
c) Resiko supervisi yang mencakup kesalahan dokumen, spesifikasi
tidak jelas dan sebagainya
d) Resiko kerugian terhadap properti dan manusia
e) Resiko dari faktor-faktor eksternal yang mencakup kebijakan
pemerintah, kerusuhan, perang dan lain-lain
f) Resiko hukum dan penyelesaian sengketa yang mencakup
perubahan undang-undang, tidak jelasnya dokumen, dan
sebagainya
20
g) Resiko pembayaran yang mencakup inflasi, tidak diakuinya
perkembangan proses pelaksanaan, tata cara pembayaran dan
lain-lain
c. Pengendalian pelaksanaan proyek
a) Laporan bulanan dan pembayaran interim, mencakup pemahaman
mengenai proses dan prosedur, penyusunan jadwal, pemantauan
dan proyeksi, persiapan dan penyusunan laporan bulanan,
persiapan dan penyusunan pembayaran interim, tindakan yang
dilakukan jika ada keterlambatan pembayaran
d. Asuransi
a) Hal ini termasuk perlindungan terhadap kewajiban, negosiasi,
lingkup perlindungan mencakup perubahan dan penanganan
klaim kerugian
e. Perubahan pekerjaan
a) Jika terdapat perubahan pekerjaan perlu dilakukan identifikasi
sumber, penelitian, konfirmasi perintah dan dokumentasi
mengenai perubahan tersebut
f. Pencatatan dan pengarsipan
a) Hal ini mencakup pemeliharaan dokumentasi kronologi harian,
pemeliharaan dokumentasi kontraktual, penandaan perubahan
gambar, spesifikasi dan lain-lain
21
g. Administrasi Subkontrak
a) Hal ini mencakup proses pra kualitas, menangani dokumen
subkontrak, kondisi subkontrak back to back, komunikasi
perintah perubahan dan laporan rekening akhir. Selain itu perlu
juga untuk memastikan laporan prestasi subkontrak, jaminan bank
yang resmi, dan asuransi terhadap subkontrak
h. Klaim
a) Hal yang perlu dipertimbangkan pada suatu klaim adalah cara
pembuatan noive of claim, cara menanggapi penilaian enjinir,
perhitungan biaya dan waktu dan cara untuk melakukan negosiasi
i. Serah terima dan pemeliharaan
a) Hal ini mencakup proses dan prosedur, definisi pekerjaan selesai,
penyelesaian jaminan dan retensi, tanggung jawab kontraktor
dalam pemeliharaan dan laporan rekening akhir.
9. Engineering
a. Memberikan petunjuk kepada tim, dalam melaksanakan pekerjaan
pengawasan teknis segera setelah kontrak fisik ditandatangani
b. Memberikan petunjuk kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan,
untuk menyiapkan rekomendasi secara terinci atas usulan desain,
termasuk data pendukung yang diperlukan
c. Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan ini akan
dipenuhi dengan baik yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
major serta pemeliharaan jalan
22
d. Bekerjasama dengan pihak pemberi tugas sehubungan dengan
pekerjaan
e. Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan major
tidak akan terlambat selama masa mobilisasiuntuk masing-masing
paket kontrak dalam menentukan lokasi, tingkat serta jumlah dari
jenis-jenis pekerjaan yang secara khusus disebutkan dalam dokumen
kontrak
f. Membantu tim di lapangan dalam mengendalikan kegiatan-kegiatan
kontraktor, termasuk pengendalian pemenuhan waktu pelaksanaan
pekerjaan
g. Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam
mencari pemecahan-pemecahan atas permasalahan yang timbul baik
sehubungan dengan teknis maupun permasalahan kontrak
h. Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan
penyelidikan bahan/material baik di lapangan maupun laboratorium
serta menyusun rencana kerjanya
i. Memeriksa hasil laporan pengujian serta analisanya
j. Bertanggung jawab atas pengujian dan penyelidikan material/bahan
di lapangan. Membantu Chief Supervision Engineer dalam
melaksanakan tugas. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan
yang telah ditentukan terutama sehubungan dengan: Inspeksi secara
teratur ke paket-paket pekerjaan untuk melakukan monitoring
kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan-perbaikan agar
23
pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan yang telah ditentukan. Pemahaman terhadap spesifikasi.
Metode pelaksanaan untuk setiap jenis pekerjaan yang disesuaikan
dengan kondisi dilapangan
k. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dalam penyelesaian
administrasi kemajuan proyek. Bantuan ini termasuk mengumpulkan
data proyek seperti kemajauan pekerjaan, kunjungan pekerjaan,
kunjungan lapangan, rapat-rapat koordinasi dilapangan, data
pengukuran kuantitas, pembayaran kepada kontraktor. Semuanya
dikumpulkan dalam dalam bentuk laporan kemajuan bulanan dan
memberikan saran-saran untuk mempercepat pekerjaan serta
memberikan penyelesaian terhadap kesulitan yang timbul baik secara
teknis maupun kontraktual untuk menghindari keterlambatan
pekerjaan
24
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Teori Pendukung
3.1.1 Model-View-Controler (MVC)
Menurut Wardana (2010:54), Model-View-Controler (MVC)
adalah sebuah pola pemrograman yang bertujuan memisahkan logika
bisnis, logika data dan logika tampilan (interface), atau secara
sederhana memisahkan antara proses, data tampilan. Model-View-
Controler (MVC) mengatur arsitektur sebuah aplikasi. Umumnya
aplikasi yang dibangun dengan konsep MVC adalah aplikasi yang
cukup besar, karena salah satu keuntungan dari MVC itu adalah
kemudahan maintenance, dan pengembangan aplikasi tersebut.
CodeIgniter menggunakan konsep ini, Anda harus memisahkan kode
database ke folder model, kode proses ke folder controller dan kode
tampilan ke folder view.
3.1.2 CodeIgniter
Menurut Raharjo (2015:4), CodeIgniter adalah framework web
untuk bahasa pemograman PHP, yang dibuat oleh Rick Ellis pada
tahun 2006, penemu dan pendiri EllisLab (www.ellislab.com).
EllisLab adalah suatu tim kerja yang berdiri pada tahun 2002 dan
bergerak dibidang pembuatan sofware dan tool untuk para
pengembang web. CodeIgniter memiliki banyak fitur (fasilitas) yang
25
membantu para pengembang (developer) PHP untuk membuat
aplikasi web secara mudah dan cepat. Dibandingkan dengan
framework web PHP lainya, harus diakui bahwa CodeIgniter
memiliki desain yang lebih sederhana dan bersifat fleksibel (tidak
kaku). CodeIgniter mengizinkan para pengembang untuk
menggunakan framework secara persial atau secara keseluruhan. Ini
berarti bahwa CodeIgniter masih memberi kebebasan kepada para
pengembangan untuk menulis bagian-bagian kode tertentu didalam
aplikasi menggunakan cara konvensional (tanpa framework).
Beberapa keunggulan CodeIgniter antara lain:
a. CodeIgniter adalah framework yang bersifat free dan open-
source.
b. CodeIgniter memiliki ukuran kecil dibandingkan dengan
framework lain.
c. Aplikasi yang dibuat dengan CodeIgniter bisa berjalan dengan
cepat.
d. CodeIgniter didesain dengan Model-View-Controler (MVC)
sehingga satu file tidak berisi banyak kode.
e. CodeIgniter dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan.
f. CodeIgniter terdokumentasi dengan baik.
3.1.3 Rational Unified Process (RUP)
Menurut Rosa A.S danM. Shalahudin (2015:126), RUP
(Rational Unified Process) adalah pendekatan pengembangan
26
perangkat lunak yang dilakukan berulang-ulang (interative), fokus
pada arsitektur (architecturecentric),lebih diarahkan berdasarkan
penggunaan kasus (use case driven), RUP merupakan proses
rekayasa perangkat lunak dengan defenisi yang baik (well defined)
dan penstrukturan yang baik (well structured).RUP menyediakan
pendefinisian struktur yang baik untuk alur hidup proyek perangkat
lunak. RUP adalah sebuah produk proses perangkat lunakyang
dikembangkan oleh Rational Sofware yang diakuisisi oleh IBM di
bulan Februari 2003.
RUP memiliki empat buah fase yang dapat pula dilakukan
secara interatif, berikut ini penjelasan untuk setiap fase Rational
Unified Process (RUP).
(1) Fase Inception (permulaan) tahap ini lebih pada pemodelan
proses bisnis yang dibutuhkan (business modeling) dan
mendefenisikan kebutuhan akan sistem yang akan dibuat
(requirement). Berikut adalah tahap yang dibutuhkan pada tahap
ini:
a. Memahami ruang lingkup dari proyek (termasuk pada biaya,
waktu, kebutuhan, resiko, dan lain sebagainya).
b. Membangun sistem kasus bisnis yang dibutuhkan.
Hasil yang diharapkan dari tahap ini adalah memenuhi Lifecyle
Objective Mileston (batas atau tonggak objektif dari siklus) dengan
krateria berikut:
27
a. Umpan balik dari pendefenisian ruang lingkup, perkiraan
biaya, dan perkiraan jadwal.
b. Kebutuhan dimengerti dengan pasti (dapat dibuktikan) dan
sejalan dengan kasus primer yang dibutuhkan.
c. Kredibilitas dari perkiraan biaya, perkiraan jadwal, penentuan
skala prioritas, resiko dan proses pengembangan.
d. Ruang lingkup purwarupa (prototype) yang akan
dikembangkan.
e. Membangun garis dasar dengan membandingkan
perencanaan aktual dengan perencanaan yang direncanakan.
Jika pada tahap ini target yang diinginkan tidak tercapai maka
dapat dibatalkan atau diulang kembali setelah dirancang ulang agar
kreteria yang diinginkan dapat tercapai. Batas atau tonggak arsitektur
digunakan untuk mendeteksi apakah sebuah kebutuhan akan sistem
dapat diimplementasikan atau tidak melalui pembuatan arsitektur.
(2) Fase Elaboration (perluasan atau perencanaan) tahap ini lebih
difokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap ini juga
dapat mendeteksi apakah arsitektur sistem yang diingkan dapat
dibuat atau tidak. Hasil yang diharapkan dari tahap ini adalah
memenuhi Lifecycle Architecture Milestone (batas atau tonggak
arsitektur dari siklus) dengan kreteria sebagai berikut:
a. Model kasus yang digunakan (use case) yang dimana kasus
dan aktor yang terlibat telah didefenisikan dan sebagian besar
28
kasus harus dikembangkan. Model use case harus 80 persen
lengkap dibuat.
b. Deskripsi dari arsitektur perangkat lunak dari proses
pengembangan sistem perangkat lunak telah dibuat.
c. Rancangan arsitektur yang dapat diimplementasikan dan
mengimplementasikan use case.
d. Purwarupa (prototype) yang dapat didemonstrasikan untuk
mengurangi setiap resiko teknis yang didefenisikan.
Jika pada tahap ini target yang diinginkan tidak tercapai maka
dapat dibatalkan atau diulang kembali. Batas atau tonggak arsitektur
digunakan untuk mendeteksi apakah sebuah kebutuhan akan sistem
dapat diimplementasikan atau tidak melalui pembuatan arsitektur.
(3) Fase Construction (konstruksi) tahap ini fokus pada
pengembangan komponen dan fitur-fitur sistem. Tahap ini lebih
pada implementasi dan pengujian sistem yang fokus pada
implementasi perangkat lunak pada kode program.
(4) Fase Transition (transisi) tahap ini lebih pada deployment atau
instalasi sistem agar dimengerti oleh user. Aktifitas pada tahap
ini termasuk pada pelatihan user, pemeliharaan dan pengujian
sistem apakah sudah memenuhi harapan user.
Produk perangkat lunak juga disesuaikan dengan kebutuhan
yang didefinisikan pada tahap inception.Jika semua kreteria objektif
sudah dipenuhi dianggap sudah memenuhi Product Release
29
Milestone (batas atau tonggak peluncuran produk) dan
pengembangan perangkat lunak selesai dilakukan.
Akhir dari keempat fase ini adalah produk perangkat lunak yang
sudah lengkap. Keempat fase pada RUP dijalankan secara berurutan
dan interatif dimana setiap interasi dapat diginakan untuk
memperbaiki interasi berikutnya.
3.2 Hasil Penelitian Terdahulu
Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan
beberapa hasil penelitian terdahulu, berikut hasil penelitian terdahulu yang
dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Penelitian Terdahulu
No Judul
Penulis /
Tahun Hasil
1
Penerapan
Model B2B
Pada Sistem
Informasi
Berbasis Web
( Studi Kasus
PT. Semen
Baturaja
Persero).
Sistem
Informasi
VOL. 2,
NO.1, April
2010.
Fardial
Maidoni,
Endang
Lestari,
Apriansyah
Putra.
Tahun 2010.
Aplikasi yang dibuat dengan
menggunakan model B2B dapat
menjadi solusi PT. Semen Baturaja
Persero untuk menciptakan
integrasi antara Konsumen
(Distributor) dengan Perusahaan,
Rekanan dengan Perusahaan dan
Supplier dengan Perusahaan. Pada
pembuatan aplikasi tersebut penulis
menggunakan metode FAST
(Framework for the Application of
System Techique) dengan
pendekatan prototyping sebagai alat
pengembangan sistem serta DFD
dan ERD sebagai alat perancangan
sistem.
30
No Judul
Penulis /
Tahun Hasil
2
Sistem
Informasi
Pengolahan
Data
Produksi Dan
Penjualan
Pada Pabrik
Penggergajia
n Batu CV.
Bumi Indah
Persada.
Perancangan
Sistem
Informasi
ISSN: 2088-
0154
Tri Haryono,
Bambang
Eka
Purnama,
M.Kom,
Sukadi ,
S.Kom
Tahun 2013.
Dengan adanya Sistem Informasi
pengolahan data produksi dan
penjualan ini dapat memberikan
kemudahan dalam memasukan
data, mengolah data dan membuat
laporan data batu, produksi dan
penjualan yang sebelumnya
menggunakan sistem konvensional
menjadi terkomputerisasi. Pada
Pembuatan aplikasi ini Penulis
menggunakan DFD dan ERD
sebagai model desain pembuatan
aplikasi serta pengamatan dan
wawancara sebagai teknik
pengumpulan data.
3
Pembuatan
Sistem
Informasi
Produksi Dan
Sub Kontrak
Pada
Perusahaan
Garmen ‘X’.
Jurnal Ilmiah
Mahasiswa
Universitas
Surabaya
VOL. 3,
NO.1 2014.
Candra
Septiani
Putri.
Tahun 2014.
Aplikasi yang dapat membantu
perusahan dalam pembuatan
laporan secara berkala, selain itu
dengan adanya aplikasi tersebut,
semua transaksi manajemen
produksi dan sub kontrak dapat
lebih cepat dilakukan dan lebih
cepat dalam perhitungan gaji
pegawai dan pengecekan jadwal
produksi pada tiap produksi. Pada
pembuatan Aplikasi, penulis
menggunakan VB. NET 2008 dan
bahasa pemograman menggunakan
Visual Basic serta database
MySQL.
Dari hasil penelitian terdahulu yang dapat dilihat pada tabel 3.1, dapat
disimpulkan bahwa pada penelitian pertama yang dilakukan di PT. Semen
Baturaja Persero, Aplikasi yang dibuat dengan menggunakan model B2B
dapat menjadi solusi PT. Semen Baturaja Persero untuk menciptakan
integrasi antara Konsumen (Distributor) dengan Perusahaan.
31
Pada Penelitian kedua yang dilakukan di CV. Bumi Indah Persada,
Aplikasi yang dibuat dapat memberikan kemudahan dalam memasukan
data, mengolah data dan membuat laporan data batu, produksi dan penjualan
yang sebelumnya menggunakan sistem konvensional menjadi
terkomputerisasi.
Sedangkan pada penelitian ketiga yang dilakukan di Perusahaan
Garmen ‘X’, aplikasi yang dibuat dapat membantu perusahan dalam
pembuatan laporan secara berkala, selain itu dengan adanya aplikasi
tersebut, semua transaksi manajemen produksi dan sub kontrak dapat lebih
cepat dilakukan dan lebih cepat dalam perhitungan gaji pegawai dan
pengecekan jadwal produksi pada tiap produksi. Dalam hal ini penulis
tertarik mengambil referensi untuk membangun sistem informasi Produksi
berbasis web dengan menggunakan metode B2B dan menambahkan metode
Rational Unified Process (RUP) sebagai metode pengembangan sistem.
3.3 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan gambaran mengenai hubungan antar
variabel dalam suatu pemikiran yang diuraikan oleh jalan pikiran menurut
kerangka logis. Adapun kerangka pemikiran ini dapat dilihat pada gambar
3.1.
32
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran pada gambar 3.1 dapat diambil sebuah
penjelasanya yaitu sebagai berikut:
Identifikasi masalah yang didapat dari PT. Graha Tekindo Utama
yaitu belum memiliki Sistem Informasi Produksi untuk membantu
perusahaan dalam proses produksi dan pengolahan data hasil produksi, dari
permasalahan itu maka saran yang diberikan ialah membuat sistem
informasi hasil produksi Beton pada PT. Graha Tekindo Utama dengan
menggunakan Framework CodeIgniter dan database MySQL serta
menggunakan konsep model business to business (B2B), metode yang
digunakan yaitu Rational Unified Process (RUP). Hasil akhir dari project
ini adalah Sistem Informasi Hasil Produksi Beton Pada PT. Graha Tekindo
Utama.
33
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.1.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Graha Tekindo Utama Jalan
Perindustrian II (samping pompa bensin KM 8 + 500) Palembang,
Sumatera Selatan.
4.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 September 2017 sampai
dengan 30 Desember 2017 pada PT Graha Tekindo Utama Palembang.
Adapun waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Tabel Waktu Penelitian
No Kegiatan
Tahun 2017 Tahun 2018
September Oktober November Desember Januari Februari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2
Pencarian
data dan
literatur
3 Seminar
Proposal
4 Revisi
Proposal
5
Inception
(permulaa
n)
6
Elaborati
on
(perluasan
/perencan
aan)
34
No Kegiatan
Tahun 2017 Tahun 2018
September Oktober November Desember Januari Februari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
7
Construct
ion
(konstruk
si)
8 Transition
(transisi)
9
Penyusun
an laporan
hasil
penelitian
10
Ujian
Kompreh
ensif
11
Revisi
Hasil
Ujian
Kompreh
ensif
12
Pengump
ulan
Laporan
Skripsi
4.2 Jenis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan berbagai jenis data dalam
pengumpulan informasi pendukung, jenis data yang digunakan antara lain :
4.2.1 Data Primer
Menurut Triton (2013:58), data primer adalah data yang
diperoleh dari sumber pertama baik dari individu seperti hasil dari
wawancara atau hasil kuisioner yang dilakukan oleh mahasiswa.
Dalam penelitian ini data primer didapat penulis dengan cara
wawancara kepada Kepala Produksi PT Graha Tekindo Utama.
Berikut ini adalah hasil wawancara yang dilakukan penulis.
35
Tabel 4.2. Tabel Wawancara
Isi/Materi Pokok Wawancara
Hasil Wawancara
Kegiatan jadwal hari dan jam kerja
yang biasa di lakukan?
PT Graha Tekindo Utama ini jadwal
rutin nya hari senin-sabtu pada
pukul 8:00-16:00 dan tidak
diperbolehkan lembur.
Bagaimana cara karyawan untuk
mendapatkan jadwal produksi beton?
Jadwal produksi diberikan dari staff
produk kemudian disampaikan
kepada kepala bagian produksi
beserta karyawan yang lainnya.
Bagaimana cara yang dilakukan pada
PT Graha Tekindo Utama untuk
memenuhi matrial yang dibutuhkan ?
Dari jadwal produksi yang sudah
ada selanjutnya dihitung dengan
komposisi beton, jika hasil
perhitungan sudah didapat staff
produk hubungi supplier untuk
memesan semua kebutuhan matrial.
Bagaimana cara karyawan PT Graha
Tekindo Utama dalam membuat
laporan produksi?
Bagian produksi akan mencatat
produk hasil produksi serta
pemakaian bahan baku pada
logbook hasil produksi dan
diserahkan ke admin setiap
minggunya berdasarkan logbook
tersebut, admin akan merekap
data hasil produksi pada
spreadsheet yang nantinya akan
dicetak menjadi laporan
produksi.
Bagaimana cara yang dilakukan
dalam memasarkan produk –
produknya?
Bagian marketing berjalan setiap
hari untuk mengecek tempat
dimana lahan – lahan yang
sedang dibangunan, kemudian
memberikan brosurnya atau
proposalnya beserta daftar harga
masing – masing produk kepada
pimpinan proyek yang sedang
diadakan pembangunan.
36
4.2.2 Data Sekunder
Menurut Hasan (2008:33), data sekunder adalah data yang diperoleh
atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada. Data itu biasanya
diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan penelitian
terdahulu. Dalam penelitian ini data skunder yang didapat penulis yaitu
data hasil produksi, data produk, data stok produk, data pemakaian
matrial dan pemasukan bahan baku, data pemasaran produk, serta data
supplier.
4.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam Penyusunan laporan ini, penulis menggunakan beberapa teknik
dalam mengumpulkan data yang dilakukan yaitu:
4.3.1 Observasi
Menurut Jogiyanto (2008:24), Observasi merupakan teknik atau
pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati
langsung obyek datanya. Pendekatan observasi dapat diklasifikasikan
ke dalam observasi perilaku (behavioral observation) dan observasi
non-prilaku (nonbehavioral observation).
Penulis melakukan observasi mengenai bagaimana sistem
produksi dan supplier, pemakaian matrial, stok produk serta
pemasaran.
4.3.2 Wawancara
Menurut Jogiyanto (2008:19), Wawancara adalah komunikasi
dua arah untuk mendapatkan data dari responden. Wawancara
(interview) dapat berupa wawancara personal (personal interview),
37
wawancara intersep (intercept interview) dan wawancara telepon
(telephone interview).
Dari wawancara dengan Kepala Produksi PT Graha Tekindo
Utama Bapak Iwan Setiawan penulis mendapatkan data hasil
wawancara dengan topik “Sistem Informasi Hasil Produksi Beton
Pada PT Graha Tekindo Utama”.
4.3.3 Dokumentasi
Menurut Jogiyanto (2008: 121), dokumentasi adalah hal yang
sangat penting dilakukan karena akan menjadi acuan tahapan operasi
dan pemeliharaan. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi
yaitu dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan penyusunan laporan skripsi.
Pada metode ini penulis mendapatkan dokumen-dokumen yang
terkait dari bagian Kepala Produksi seperti dokumen komposisi
campuran beton, spesifikasi kekuatan beton, spesifiksasi jenis - jenis
beton.
4.3.4 Studi Pustaka
Menurut Koesnadi (2014:74), Studi pustaka adalah upaya umum
yang harus dilalui untuk mendapatkan teori-teori yang relevan dengan
topik penelitian. Studi pustaka yang dilakukan penulis yaitu dengan
cara mengunjungi perpustakaan, toko-toko buku dan media internet
untuk mencari referensi yang berhubungan dengan topik penelitian.
38
4.4 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam pembuatan Sistem
Informasi Hasil Produksi Beton Pada PT Graha Tekindo Utama Palembang
adalah:
4.4.1 Kualitatif
Menurut Jonker (2011:71), Penelitian kualitatif adalah penelitian
di mana peneliti membuat suatu usaha untuk memahami suatu realitas
organisasi tertentu dan fenomena yang terjadi dari perspektif semua
pihak yang terlibat. Penelitian ini mencoba untuk memahami hal
tersebut baik “dari dalam ke luar “ maupun sebaliknya “dari luar ke
dalam“ yang merupakan hal fundamental bagi metodologi kuantitatif.
Peneliti tidak memulai penelitian dengan cara gagasan teoretis, atau
model atau konsep yang perlu diuji, tetapi dengan konsep beberapa
sensitisasi.
4.5 Alat dan Metode Pengembangan Sistem
4.5.1 Alat Pengembangan Sistem
Alat pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah UML
(Unified Modelling Language).
Menurut Shalahuddin (2015:118), UML merupakan bahasa
visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem
dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML
muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk
menspesifikasikan, menggambar, membangun, dan dokumentasi dari
39
sistem perangkat lunak. UML hanya berfungsi untuk melakukan
pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodelogi
tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan
pada metodelogi berorientasi objek.
Adapun tujuan utama UML (Unified Modelling Language)
adalah sebagai berikut:
(1) Menyediakan bahasa pemodelan visual yang ekspresif dan siap
pakai untuk mengembangkan dan pertukaran model-model yang
berarti.
(2) Menyediakan mekanisme perluasan dan spesialisasi untuk
memperluas konsep-konsep inti.
(3) Mendukung spesifikasi independen bahasa pemograman dan
proses pengembangan tertentu.
(4) Menyediakan basis formal untuk pemahaman bahasa pemodelan
(5) Mendorong pertumbuhan pasar kakas berorientasi objek
(6) Mendukung konsep-konsep pengembangan level lebih tinggi
seperti komponen, kolaborasi, framework dan pattern.
Adapun jenis-jenis diagram yang dimiliki oleh UML (Unified
Modelling Language) adalah sebagai berikut:
1. Model Proses
1) Use Case Diagram
Use-case diagram merupakan pemodelan untuk melakukan
(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case
40
mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih faktor
dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case
digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam
sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan
fungsi-fungsi itu. Syarat penamaan pada use case adalah nama
didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal
utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan
use case.
a. Aktor merupakan orang, proses atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar
sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun
simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu
merupakan orang.
b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan atar unit atau aktor.
Simbol-simbol yang ada pada diagram use case, dapat dilihat pada
tabel 4.3.
Tabel 4.3 Tabel Diagram Use case
No Simbol Deskripsi
1
Fungsionalitas yang disediakan
sistem sebagai unit-unit yang
saling bertukar pesan antar unit
atau aktor; biasanya dinyatakan
dengan menggunakan kata kerja
diawal frase nama use case
2
Orang, proses atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem
41
No Simbol Deskripsi
informasi yang akan dibuat diluar
sistem informasi yang akan dibuat
itu sendiri, jadi walaupun simbol
dari aktor adalah gambar orang,
tapi aktor belum tentu merupakan
orang; biasanya dinyatakan
menggunakan kata benda diawal
frase nama aktor.
3
Komunikasi antar aktor dan use
case yang berpartisipasi pada use
case atau use case memiliki
interaksi dengan actor
4
Relasi use case tambahan sebuah
use case dimana use case yang
ditambahkan dapat berdiri sendiri
walaupun tanpa use case tambahan
itu. mirip dengan prinsip
inheritance pada pemrograman
berorientasi obejek; biasanya use
case tambahan memiliki nama
depan yang sama dengan use case
yang ditambahkan, misal
Validasi username
Validasi user
Validasi sidik jari
<<extend>>
<<extend>>
Arah panah mengarahkan pada use
case yang ditambahkan
5
Hubungan generalisasi dan
spesialisasi (umum -khusus) antara
dua buah use case dimana fungsi
yang satu adalah fungsi yang lebih
umum dari lainnya, misalnya:
42
No Simbol Deskripsi
ubah data
mengelola data
hapus data
Arah panah mengarahkan pada use
case yang menjadi generalisasinya
(umum)
6
Relasi use case tambahan kesebuah
use case dimana use case yang
ditambahkan memerlukan use case
ini untuk menjalankan fungsinya
atau sebagai syarat dijalankan use
case ini
Ada dua sudut pandang yang cukup
besar mengenai include di use
case:
Include berarti use case yang
ditambahkan akan selalu dipanggil
saat use case tambahan dijalankan,
misal pada kasus berikut;
Validasi username
login
<<include>>
Include berarti use case yang
tambahan akan selalu melakukan
pengecekan apakah use case yang
di tambahkan telah dijalankan
sebelum use case tambahan
dijalankan, misal pada kasus
berikut:
43
No Simbol Deskripsi
Validasi user
Ubah data
<<include>>
Kedua interprestasi diatas dapat
dianut salah satu atau keduanya
tergantung pada pertimbangan dan
interprestasi yang dibutuhkan
Sumber : Shalahuddin (2015:131)
2) Activity Diagram
Diagram aktifitas atau activity diagram menggambarkan
workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses
bisnis, yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram
aktivitas mengambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan
aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
Simbol-simbol yang ada pada diagram aktifitas, dapat dilihat pada
tabel 4.4.
Tabel 4.4 Tabel Activity Diagram
No Simbol Deskripsi
1
Status awal aktivitas
sistem, sebuah diagram
aktivitas memiliki sebuah
status awal
2
Aktivitas yang dilakukan
sistem, aktivitas biasanya
diawali dengan kata kerja
44
No Simbol Deskripsi
3
Asosiasi percabangan
dimana jika ada pilihan
aktivitas lebih dari satu
4
Asosiasi penggabungan
dimana lebih dari satu
aktivitas digabungkan
menjadi satu
5
Status akhir yang
dilakukan sistem, sebuah
diagram aktivitas
memiliki sebuah status
akhir
6
Memisahkan organisasi
bisnis yang bertanggung
jawab terhadap aktivitas
yang terjadi
Sumber : Shalahuddin (2015:133)
2. Model Data
1. Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur
sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk
membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan
metode atau operasi. Atribut merupakan variabel-variabel yang
dimiliki oleh suatu kelas. Sedangkan operasi atau metode adalah
45
fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas. Simbol-simbol yang
ada pada diagram kelas, dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Simbol Diagram Kelas
No Simbol Deskripsi
1 Kelasnama_kelas
+ atribut
+ operasi
Kelas pada struktur system
2 Antarmuka/interface
nama_interface
Sama dengan konsep interface dalam
pemrograman berorientasi objek.
3 Antarmuka/interface
nama_interface
Sama dengan konsep interface dalam
pemrograman berorientasi objek.
4 Asosiasi / association
Relasi antar kelas dengan makna
umum, asosiasi biasanya juga disertai
dengan multiplicity
5 Asosiasi berarah / directed
association
Relasi antar kelas dengan makna kelas
yang satu digunakan oleh kelas yang
lain, asosiasi biasanya juga disertai
dengan multiplicity
6 Generalisasi
Relasi antar kelas dengan makna
generalisasi-spesialisasi (umum
khusus)
7 Kebergantungan / dependency
Relasi antar kelas dengan makna
kebergantungan antar kelas
8 Agregasi / aggregation Relasi antar kelas dengan makna
Sumber : Shalahuddin (2015:123)
46
4.5.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu Rational
Unified Process (RUP). Adapun tahapan-tahapan RUP yang dilakukan
dalam membangun sistem informasi ini sebagai berikut:
(1) Fase Inception (permulaan)
Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data
dengan cara mewawancarai kepala bagian produksi dan
melakukan observasi untuk mengetahui kebutuhan dan ruang
lingkup sistem yang akan dibuat serta mendokumentasikan data
yang diperlukan dalam pembuatan Sistem Informasi Hasil
Produksi Beton Pada PT Graha Tekindo Utama.
(2) Fase Elaboration (perluasan atau perancangan)
Pada tahap ini penulis membuat rancangan arsitektur
sistem dengan menggunakan pemodelan kebutuhan seperti
pemodelan proses yang meliputi Use Case Diagram, Activity
Diagram dan pemodelan data seperti Class Diagram untuk
menggambarkan interaksi aliran kerja, dan desain interface
Sistem Informasi Hasil Produksi Beton Pada PT Graha Tekindo
Utama.
(3) Fase Construction (kontruksi)
Pada tahap ini penulis melakukan implementasi tahap
Elaboration yaitu pembuatan sistem dan pengujian sistem
menggunakan pengujian Black Box.
47
4.6 Alat dan Teknik Pengujian
Alat dan teknik pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengujian menggunakan Black Box. Pengujian dilakukan selama perangkat
lunak dikembangkan.
Menurut Shalahuddin (2016:275), black box testing adalah pengujian
perangkat lunak dari segi sepesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan
kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-
fungsi, masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan
spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian yang peneliti lakukan pada aplikasi
Sistem Informasi Hasil Produksi Beton Pada PT Graha Tekindo Utama yang
telah melewati tahap jadi yaitu pengujian tampilan dan pengujian fungsional
sistem.
48
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
Berdasarkan hasil metode yang telah diterangkan pada bab
sebelumnya, dimana penulis mengimplementasikan perancangan
sistem berupa aplikasi hasil produksi beton pada PT. Graha Tekindo
Utama. Dalam penelitian ini penulis membangun sistem informasi
hasil produksi beton yang diharapkan dapat membantu perusahaan
dalam mengola data-data produksi serta mengatasi permasalahan
yang terjadi pada PT. Graha Tekindo Utama.
Hasil dari penelitian ini akan di implementasikan dalam bentuk
aplikasi berbasis web yang nantinya dapat berguna bagi perusahaan
dalam mengolah data-data hasil produksi, monitoring stok barang
mentah dan produk jadi, serta membantu perusahaan dalam
memasarkan produknya.
Penulis mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini secara lengkap kemudian dianalisa guna
mendefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program
aplikasi yang akan dibangun.
49
5.1.1 Inception ( Tahap Analisis Sistem )
Incepcion adalah tahap awal dari metode RUP (Rational
Unified Process), pada tahap ini penulis melakukan analisis
kebutuhan user dan mendefinisikan ruang lingkup sistem.
1. Analisis Kebutuhan User
Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan di PT.
Graha Tekindo Utama, dapat disimpulkan kebutuhan user pada
aplikasi sistem informasi hasil produksi beton berupa:
a. Aplikasi yang dibangun dapat digunakan untuk
memasarkan hasil produksi beton.
b. Aplikasi yang dibangun dapat memudahkan perusahaan
untuk melakukan penginputan pembelian bahan baku dari
supllier.
c. Aplikasi yang dibangun dapat membantu perusahaan dalam
mengontrol stok persedian barang di perusahaan.
d. Aplikasi yang dibangun dapat mencetak laporan produksi
dan pemasaran produk beton.
2. Ruang Lingkup Sistem
Berdasarkan hasil analisis dari kebutuhan user pada
aplikasi, maka penulis mendefinisikan ruang lingkup dalam
pembuatan aplikasi sistem informasi hasil produksi yang
diantaranya:
50
1. Data yang digunakan meliputi data supplier, data
pelanggan, data produk jadi, data produk mentah, data
pembelian produk dari supplier, data penjualan produk ke
pelanggan dan data pembayaran.
2. Aplikasi yang dibangun dapat mengolah data pembelian
barang dari supplier.
3. Aplikasi yang dibangun dapat mengolah data supplier
yang meliputi penambahan supplier.
4. Aplikasi yang dibangun dapat mengolah data produk jadi
dan mencetak laporan produk jadi.
5. Aplikasi yang dibangun dapat mengolah data barang
mentah dan mencetak laporan barang mentah.
6. Aplikasi yang dibangun dapat mengolah data pengguna.
7. Aplikasi yang dibangun dapat digunakan untuk
memasarkan produk jadi ke pelanggan,
8. Pelanggan dapat melakukan pembelian produk serta
pembayaran pada aplikasi.
5.1.2 Elaboration (Tahap Perencanaan Sistem)
Elaboration adalah fase kedua dari metode RUP (rational
unified process), pada tahap ini penulis melakukan perencanaan
arsitektur dari Sistem Informasi Hasil Produksi Beton pada PT.
Graha Tekindo Utama.
51
5.1.2.1 Perancangan Awal Sistem
a. Pemodelan Proses
1) Use Case Diagram
Digunakan untuk mendeskripsikan sebuah interaksi antara
satu atau lebih aktor dengan sistem yang dibuat. Secara kasar,
use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada
didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak
menggunakan fungsi-fungsi itu, pada rancang bangun Sistem
Informasi Hasil Produksi Beton yang diteliti ini terdapat empat
(4) aktor yaitu administrasi penjualan, administrasi barang,
pelanggan dan pimpinan. Adapun use case diagram Sistem
Informasi Hasil Produksi Beton pada PT. Graha Tekindo
Utama dapat dilihat pada gambar 5.1.
52
Kelola _Data_ Pengguna
Daftar_Pengguna
Edit_Data_Pengguna
Kelola Data Supplier
Menambah_Data_Supplier
Mengubah_Data_Suppli
er
Cari_Data_Supplier
Kelola_ Data Barang_ Mentah
Lihat stok Barang_Ment
ah
Kelola_ Data
Pembelian
Mencetak_laporan_Pembe
lian
Menambah_Data_Barang_Jadi
Mencetak_laporan_Barang_Ja
di
Cari_Data_Barang_Jadi
<<Extend>>
<<Extend>>
Lihat_ stok barang_ jadi
Menambah_Data_Pembelian
<<Extend>>
<<Extend>>
<<Extend>>
<<Extend>>
<<Extend>>
AdministrasiPenjualan
Pimpinan
Login
<<Include>>
<<Include>>
<<Include>>
<<Include>>
<<Include>>
Input _Pembayara
n
Notifikasi_Pembayaran
<<Extend>>
Laporan
Melihat_Laporan_Daftar_Barang_J
adi
Melihat_Laporan_Daftar_Penj
ualan
<<Extend>>
Melihat_Laporan_Daftar_Barang_
Mentah
<<
Exte
nd
>>
Melihat_Laporan_Daftar_Pemb
elian
<<Extend>>
<<Include>>
<<Include>>
<<Include>>
Pelanggan
Cari_Data_Barang_Mentah
Input_pemesanan_prod
uk
Cari_Tipe_Produk
Konfirmasi_Pemesanan Produk
<<Extend>>
Konfirmasi_Pembayaran
AdministrasiBarang
Kelola _data penjualan
Verifikasi Pembayaran
Mencetak_PO_penjualan<<Extend>>
<<Extend>>
Hapus_riwayat
<<Extend>>
Gambar 5.1 Diagram Use Case Sistem Informasi Hasil Produksi PT.
Graha Tekindo Utama
53
Berdasarkan gambar 5.1 use case diagram Sistem Informasi
Hasil Produksi Beton dapat dijelaskan sebagai berikut:
(1) Administrasi Penjualan
a. Administrasi penjualan melakukan login
b. Administrasi penjualan dapat mengelola data supplier
diantaranya: menambah data supplier, mengubah data
supplier dan cari data supplier.
c. Administrasi penjualan dapat mengelola data
pembelian, menambah data pembelian dan mencetak
laporan pembelian.
d. Administrasi penjualan dapat megelola data penjualan
diantaranya memverifikasi pembayaran penjualan dan
mencetak PO penjualan.
(2) Administrasi Barang
a. Administrasi barang dapat melakukan login.
b. Administrasi barang dapat mengelola data barang
mentah diantaranya: melihat stok barang mentah dan
mencetak laporan barang mentah.
c. Administrasi barang dapat mengelola data barang jadi
diantaranya: menambah data barang jadi, melihat stok
data barang jadi dan mencetak laporan barang jadi.
(3) Pelanggan
a. Pelanggan dapat melakukan login
54
b. Pelanggan dapat melakukan daftar data pengguna.
c. Pelanggan dapat melakukan pemeseanan produk.
d. Pelanggan dapat melakukan pembayaran pemesanan
produk dan mendapatkan notifikasi pembayaran.
(4) Pimpinan
a. Pimpinan dapat melakukan login.
b. Pimpinan dapat melihat laporan, diantaranya : laporan
daftar barang mentah, laporan daftar barang jadi,
laporan daftar pembelian, dan laporan daftar penjualan.
c. Pimpinan dapat menghapus riwayat pembelian bahan
baku dan penjualan produk jadi.
2) Activity Diagram
Activity diagram adalah workflow (aliran kerja) atau
aktivitas dari sebuah sistem, activity diagram yang disertakan
sebagai berikut:
(1) Activity Diagram Daftar Pelanggan.
Activity Diagram daftar pelanggan merupakan
gambaran dari aktifitas pelanggan pada saat melakukan
proses pendaftaran. Pelanggan memulai proses
pendaftaran dengan memilih menu daftar, lalu sistem akan
menampilkan form daftar pelanggan yang akan diisi oleh
pelanggan, diakhiri sistem akan menyimpan data
55
pelanggan ke database. Adapun Activity Diagram daftar
pelanggan dapat dilihat pada gambar 5.2.
Pelanggan
Klik Menu Daftar
Sistem
Mengisi Form Daftar Pelanggan
Mulai
Selesai
Diagram Activity Daftar Pelanggan
Menampilkan Form Daftar Pelanggan
Simpan Data Pelanggan ke Database
Gambar 5.2 Activity Diagram Daftar Pelanggan
(2) Activity Diagram Edit Data Pelanggan
Activity diagram edit data pelanggan merupakan
gambaran dari aktifitas pelanggan dalam melakukan
proses ubah password. Dimulai pelanggan melakukan
login, lalu sistem akan menampilkan dashboard
pelanggan, lalu pelanggan memilih icon pengguna maka
sistem akan menampilkan halaman ubah password untuk
diisi pelanggan, pada halaman ini terdapat dua tombol
yaitu ganti password dan batal. Adapun Activity Diagram
Edit Data Pelanggan dapat dilihat pada gambar 5.3.
56
Pelanggan
Login
Sistem
Mencocokan Password
Klik Icon Pelanggan
Menampilkan Dashboard Pelanggan
Mulai
Selesai
Diagram Activity Edit Data Pelanggan
T
Y
Menampilkan Halaman Ubah Password
Ganti Password Batal
Logout
Simpan Data Ke Database
Gambar 5.3 Activity Diagram Edit Data Pelanggan
(3) Activity Diagram Kelola Data Supplier
Activity diagram kelola data supplier merupakan
gambaran aktifitas dari administrasi penjualan dalam
pengolahan data supplier, dimulai dari administrasi
penjualan melakukan login, lalu sistem akan menampilkan
dashboard administrasi penjualan, setelah itu pilih menu
supplier maka sistem akan menampilkan form supplier,
administrasi penjualan dapat melakukan penambahan
supplier, mengubah data supplier dan mencari data
supplier pada halaman ini. Adapun Activity Diagram
Kelola Data Supplier dapat dilihat pada gambar 5.4.
57
Administrasi Penjualan
Login
Sistem
Mencocokan Password
Pilih Menu Supplier
Menampilkan Dashboard Administrasi Penjualan
Mulai
Selesai
Diagram Activity Kelola Data Supplier
T
Y
Menampilkan Menu Supplier
UbahTambah Cari
Logout
Gambar 5.4 Activity Diagram Kelola Data Supplier
(4) Activity Diagram Kelola Data Pembelian
Activity diagram kelola data pembelian merupakan
gambaran dari aktifitas administrasi penjualan dalam
melakukan proses pengolahan data pembelian, diawali
dengan login lalu sistem akan menampilkan halaman
dashboard administrasi penjualan, setelah itu pilih menu
data pembelian maka sistem akan menampilkan halaman
pembelian, administrasi penjualan dapat melakukan
penambahan data pembelian dan mencetak laporan
pembelian di halaman ini. Adapun Activity Diagram
Kelola Data Pembelian dapat dilihat pada gambar 5.5.
58
Administrasi Penjualan
Login
Sistem
Mencocokan Password
Pilih Menu Pembelian
Menampilkan Dashboard Administrasi Penjualan
Mulai
Selesai
Diagram Activity Kelola Data
Pembelian
T
Y
Menampilkan Form Pembelian
Tambah Data Pembelian Cetak Laporan Pembelian
Logout
Gambar 5.5 Activity Diagram Kelola Data Pembelian
(5) Activity Diagram Kelola Data Penjualan
Activity diagram kelola data penjualan merupakan
gambaran aktifitas dari administrasi penjualan dalam
melakukan pengolahan data penjualan produk, di awali
dengan login lalu sistem akan menampilkan halaman
dashboard administrasi penjualan, setelah itu pilih menu
penjualan maka sistem akan menampilkan halaman data
penjualan produk. Pada halaman ini administrasi
penjualan dapat melakukan verifikasi pembayaran dan
mencetak PO penjualan produk. Adapun Activity Diagram
Kelola Data Penjualan dapat dilihat pada gambar 5.6.
59
Administrasi Penjualan
Login
Sistem
Mencocokan Password
Pilih Menu Penjualan
Menampilkan Dashboard Administrasi Penjualan
Mulai
Selesai
Diagram Activity Kelola Data Penjualan
T
Y
Menampilkan Form Pesanan Masuk
Pilih Menu Pesanan Masuk
Pilih Menu History Penjualan
Lihat Bukti Pembayaran Verifikasi Pembayaran
Menampilkan Form History Penjualan
Lihat Kode Transaksi Download PO
Logout
Gambar 5.6 Activity Diagram Kelola Data Penjualan
(6) Activity Diagram Kelola Data Barang Mentah
Activity diagram kelola data barang mentah
merupakan gambaran aktifitas dari administrasi barang
dalam melakukan pengolahan data barang mentah.
Diawali dengan login lalu sistem akan menampilkan
halaman dashboard administrasi barang, setelah itu pilih
menu barang mentah maka sistem akan menampilkan
halaman barang mentah. Pada halaman ini administrasi
barang dapat melihat stok barang mentah dan mencari
barang mentah. Adapun Activity Diagram Kelola Data
Barang Mentah dapat dilihat pada gambar 5.7.
60
Administrasi Barang
Login
Sistem
Mencocokan Password
Pilih Menu Barang Mentah
Menampilkan Dashboard Administrasi Barang
Mulai
Selesai
Diagram Activity Kelola Data Barang
Mentah
T
Y
Menampilkan Menu Barang Mentah
Lihat Stok Cari
Logout
Gambar 5.7 Activity Diagram Kelola Data Barang Mentah
(7) Activity Diagram Kelola Data Barang Jadi
Activity diagram kelola data barang jadi merupakan
gambaran aktifitas dari administrasi barang dalam
melakukan pengolahan data produk jadi. Diawali dengan
login lalu sistem akan menampilkan halaman dashboard
administrasi barang, setelah itu pilih menu produk jadi dan
sistem akan menampilkan halaman data produk jadi. Pada
tahap ini administrasi barang dapat melihat stok produk
jadi, menambah produk jadi, cari produk jadi hingga
mencetak laporan data produk jadi. Adapun Activity
Diagram Kelola Data Barang Jadi dapat dilihat pada
gambar 5.8.
61
Administrasi Barang
Login
Sistem
Mencocokan Password
Pilih Menu Produk
Menampilkan Dashboard Administrasi Barang
Mulai
Selesai
Diagram Activity Kelola Data Barang
Jadi
T
Y
Menampilkan Halaman Produk
Tambah Produk Cetak Laporan
Logout
Cari Produk Lihat Stok
Gambar 5.8 Activity Diagram Kelola Data Barang Jadi
(8) Activity Diagram Input Pemesanan Produk
Activity diagram input pemesanan produk merupakan
gambaran aktifitas dari pelanggan dalam melakukan
pemesanan produk. Diawali dengan login lalu sistem akan
menampilkan halaman dashboard pelanggan, setelah itu
pilih menu pesan produk dan sistem akan menampilkan
form pemesanan produk. Pada tahap ini pelanggan dapat
melakukan pencarian tipe produk dan pemesanan produk
yang diinginkan. Adapun Activity Diagram Input
Pemesanan Produk dapat dilihat pada gambar 5.9.
62
Pelanggan
Login
Sistem
Mencocokan Password
Pilih Menu Pemesanan Produk
Menampilkan Dashboard Pelanggan
Mulai
Selesai
Diagram Activity Input Pemesanan
Produk
T
Y
Menampilkan Halaman Pemesanan Produk
Konfirmasi Pemesanan Produk Cari Tipe Produk
Logout
Gambar 5.9 Activity Diagram Input Pemesanan Produk
(9) Activity Diagram Input Pembayaran
Activity diagram input pembayaran merupakan
gambaran aktifitas dari pelanggan dalam melakukan input
pembayaran. Di awali dengan pelanggan klik icon
keranjang, lalu sistem akan menampilkan data produk
yang dipesan, setelah itu pelanggan melakukan cek out
pada keranjang dan memilih menu history pembelian, lalu
sistem akan menampilkan form history penjualan yang
akan di konfirmasi oleh pelanggan, selanjutnya sistem
akan menampilkan form bukti pembayaran yang akan diisi
oleh pelanggan. Diakhiri dengan sistem menyimpan data
63
pembayaran ke database sistem. Adapun Activity Diagram
Input Pembayaran dapat dilihat pada gambar 5.10.
Pelanggan
Klik Icon Keranjang
Sistem
Pilih Menu Check Out
Mulai
Selesai
Diagram Activity Pembayaran
Menampilkan Form Data Barang yang Dipesan
Menampilkan Form Bukti pembayaran
Klik Menu History Pembelian
Menampilkan Form History Pembelian
Konfirmasi Pembayaran
Mengisi Form Bukti Pembayaran
Konfirmasi
Menyimpan Data Pembayaran di Database
Gambar 5.10 Activity Diagram Input Pembayaran
(10) Activity Diagram Laporan
Activity Diagram Laporan merupakan gambaran
aktifitas dari pimpinan dalam monitoring stok barang serta
monitorig transaksi penjualan dan pembelian yang sudah
dilakukan. Di awali dengan login, lalu sistem akan
menampilkan halaman dashboard pimpinan, kemudian
pilih menu data barang dan sistem akan menampilkan
laporan data barang jadi dan data barang mentah. Setelah
itu pilih menu transaksi jika pimpinan ingin melihat
laporan pembelian dan penjualan produk. Pada halaman
64
ini pimpinan dapat melihat seluruh laporan produksi dan
menghapus riwayat transaksi. Adapun Activity Diagram
Laporan dapat dilihat pada gambar 5.11.
Pimpinan
Login
Sistem
Mencocokan Password
Pilih Menu Data Barang
Menampilkan Dashboard Pimpinan
Mulai
Selesai
Diagram Activity Laporan
T
Y
Menampilkan Halaman Data Barang
Lihat Daftar Produk Jadi Lihat Daftar Barang Mentah
Pilih menu Transaksi
Menampilkan Halaman Transaksi
Lihat Transaksi Pembelian Lihat Transaksi Penjualan Hapus Riwayat
Logout
Gambar 5.11 Activity Diagram Laporan
b. Pemodelan Data
Pemodelan data yang digunakan peneliti dalam penelitian
pembangunan Sistem Informasi Hasil Produksi Beton pada PT.
Graha Tekindo Utama sebagai berikut:
1. Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan
struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan
dibuat untuk membangun sistem, class diagram Sistem
65
Informasi Hasil Produksi Beton pada PT. Graha Tekindo
Utama dapat dilihat pada gambar 5.16.
+Tambah()
+Edit()
+id_user
-uname_user
-pass_user
-nama_user
-notelp_user
-alamat_user
-status_user
User
+konfirmasipembelian()
+detailpembelian()
+hapuspembelian()
-id_history_pembelian
-kode_transaksi
-id_detail_bj
-id_user
-jumlah_beli
-tot_harga
-waktu_pembelian
-bukti_pembayaran
-status_pembelian
Histori Pembelian
+checkout()
+hapus()
-id_keranjang
-id_detail_bj
-id_user
-jum_barang_keranjang
-tot_harga_keranjang
Keranjang
1
1..*
+cari()
+tambah()
+id_barang_mentah
-nama_barang_mentah
-stok_barang_mentah
Barang Mentah
+tambah()
+detailpembelian()
+pembelian()
+cari()
-id_pembelian
-id_barang_mentah
-id_supplier
-tgl_pembelian
-harga_pembelian
-jumlah_pembelian
-ket_pembelian
Pembelian
+tambahsupplier()
+editsupplier()
+id_supplier
-nama_supplier
-notelp_supplier
-alamat_supplier
Supplier
+tambah()
+detail()
-id_barang_jadi
-nama_barang_jadi
-foto_barang_jadi
-fotod_barang_jadi
Barang Jadi
+hapus()
+konfirmasi()
+uploadbuktitransaksi()
+detail()
-id_penjualan
-kode_transaksi
-id_detail_bj
-id_user
-jumlah_beli
-tot_harga
-waktu_penjualabukti_pembayarann
Penjualan
+tambah()
+edit()
+hapus()
+detail()
+id_detail
-id_barang_jadi
-type_barang_jadi
-harga_detail_bj
-pasir
-semen
-batu
-stok_detail_bj
Detail bj
1
1..*
1
1
1
1
1..* 1..*
1
1
1..*
1..*
1
1..*
Class Diagram
Gambar 5.12 Class Diagram Sistem Informasi Hasil Produksi PT.
Graha Tekindo Utama
5.1.2.2 Struktur Tabel
Basis data digunakan untuk melakukan transformasi dari
diagram ERD yang terdiri dari himpunan relasi kedalam bentuk
66
tabel. Desain tabel yang digunakan untuk menentukan struktur
dari tabel-tabel yang akan dibuat berisikan nama-nama field,
type field, dan ukurannya, dimana tabel-tabel tersebut digunakan
untuk menampung data. Adapun desain tabel yaitu :
1. Tabel tb_supplier
Tabel Supllier digunakan untuk menampung informasi
data dari supplier.
Nama tabel : tb_supplier
Primary Key : id_supplier
Tabel 5.1. tb_supplier
NO FILE NAME TYPE WIDTH KETERANGAN
1 Id_Supplier Integer 11 Primary Key
2 nama_supplier Varchar 50 Digunakan untuk menampung
data nama supplier
3 notelp_supplier Integer 20 Digunakan untuk menampung
data nomor telepon supplier
4 alamat_supplier Text Digunakan untukmenampung
data alamat supplier
2. Tabel tb_user
Tabel user digunakan untuk menampung data user.
Nama tabel : tb_user
Primary Key : id_user
Tabel 5.2. tb_user
NO FILE NAME TYPE WIDTH KETERANGAN
1 id_user Integer 11 Primary Key
2 uname_user Varchar 50 Digunakan menampung data
username dari user
67
3 pass_user Varchar 50 Digunakan untuk
menampung password user
4 nama_user Varchar 50 Digunakan untuk
menampung data nama user
5 notelp_user Varchar 20
Digunakan untuk
menampung data telepon
user
6 alamat_user Text Digunakan untuk
menampung data alamat user
7 status_user tinyInt Digunakan untuk
menampung data status user
3. Tabel tb_penjualan
Tabel tb_penjualan digunakan untuk mengelola data
penjualan produk.
Nama tabel : tb_penjualan
Primary key : id_penjualan
Tabel 5.3. tb_penjualan
NO FILE NAME TYPE WIDTH KETERANGAN
1 id_penjualan Integer 11 Primary key
2 kode_transaksi Varchar 20
Digunakan untuk
menampung data kode
transaksi.
3 id_detail_bj Integer 11
Digunakan untuk
menampung informasi
detail barang jadi.
4 jumlah_beli Integer 20
Digunakan untuk
menampung data
jumlah penjualan
barang.
5 tot_harga Integer 20
Digunakan untuk
menghitung total harga
penjualan barang.
6 waktu_penjualan Integer 20
Digunakan untuk data
waktu penjualan
barang.
68
NO FILE NAME TYPE WIDTH KETERANGAN
7 Bukti_pembayaran Varchar 255
Digunakan untuk
menampung data bukti
pembayran dari
penjualan barang.
4. Tabel tb_pembelian
Tabel tb_pembelian digunakan untuk menampung data
pembelian bahan mentah.
Nama tabel : tb_pembelian
Primary Key : id_pembelian
Tabel 5.4. tb_pembelian
NO FILE NAME TYPE WIDTH KETERANGAN
1 id_pembelian Integer 11 Primary Key
2 id_barang_mentah Integer 11
Digunakan
menampung data
barang mentah
3 id_supplier Integer 11 Primary key
tb_supplier
4 tgl_pembelian Date
Digunakan untuk
menampilkan tanggal
pembelian barang.
5 harga_pembelian Integer 20
Digunakan untuk
menampung data
harga pembelian
barang mentah.
6 jumlah_pembelian decimal 10.2
Digunakan untuk
menampung data
jumlah pembelian
barang.
69
NO FILE NAME TYPE WIDTH KETERANGAN
7 ket_pembelian Text
Digunakan untuk
menampilkan
keterangan pembelian
barang mentah
5. Tabel tb_keranjang
Tabel tb_keranjang digunakan untuk menampung data
pembelian produk dari pelanggan.
Nama tabel : tb_keranjang
Primary key : id_keranjang
Tabel 5.5. tb_keranjang
NO FILE NAME TYPE WIDTH KETERANGAN
1 id_keranjang Integer 11 Primary key
2 id_detail_bj Integer 11
Digunakan untuk
menampilkan
informasi pembelian
barang barang
pelanggan.
3 id_user Integer 11
Digunakan untuk
mengambil data id
user pada tb_user
4 Jum_barang_keranjang Integer 20
Digunakan untuk
menampilkan produk
yg dipilih oleh
pelanggan.
70
NO FILE NAME TYPE WIDTH KETERANGAN
5 tot_harga_keranjang Integer 20
Memberikan
informasi total harga
pada pelanggan untuk
pembelian barang
yang dilakukan.
6. Tabel tb_history_pembelian
Tabel tb_history_pembelian digunakan untuk menampung
data record pembelian oleh pelanggan
Nama tabel : tb_history_pembelian
Primary Key : id_history_pembelian
Tabel 5.6. tb_history_pembelian
NO FILE NAME TYPE WIDTH KETERANGAN
1 id_history_pembelian Integer 11 Primary key
2 kode_transaksi Varchar 20
Digunakan untuk
memberikan kode pada
setiap transaksi yang
dilakukan pelanggan
3 id_detail_bj Integer 11 Memberikan informasi
barang jadi
4 id_user Integer 11 Primary key tb_user
5 jumlah_beli Integer 20
Memberikan informasi
jumlah barang yang dibeli
pelanggan.
6 tot_harga Integer 20
Memberikan informasi total
harga dari pembelian barang
pelanggan
71
7 waktu_pembelian Date
Memberikan informasi
waktu pembelian barang
kepada pelanggan
8 bukti_pembayaran Varchar 255 Menampung data bukti
pembayaran oleh pelanggan.
9 Status_pembelian tinyInt
Memberikan informasi
status pembelian dari
pelanggan.
7. Tabel tb_detail_bj
Tabel tb_detail_bj digunakan untuk menampung data
detail dari barang jadi.
Nama tabel : tb_detail_bj
Primary Key : id_detail_bj
Tabel 5.7. tb_detail_bj
NO FILE NAME TYPE WIDTH KETERANGAN
1 id_detail_bj Integer 11 Primary Key
2 id_barang_jadi Integer 11
Digunakan untuk
menampung data Id
barang jadi
3 type_detail_bj Varchar 20
Digunakan untuk
menampilkan detail tipe
barang jadi
4 Pasir Decimal 10,2
Digunakan untuk
menampung satuan dari
pasir
5 Semen Decimal 10,2
Digunakan untuk
menampung satuan dari
semen
6 Batu Decimal 10,2 Digunakan untuk
72
NO FILE NAME TYPE WIDTH KETERANGAN
menampung satuan batu
7 stok_detail_bj Integer 20
Digunakan untuk
menampung data detail
stok dari barang jadi
8. Tabel tb_barang_mentah
Tabel tb_barang_mentah digunakan untuk menampung
data dari barang mentah.
Nama tabel : tb_barang_mentah
Primary key : id_barang_mentah
Tabel 5.8. tb_barang_mentah
NO FILE NAME TYPE WIDTH KETERANGAN
1 id_barang_mentah Integer 11 Primary key
2 nama_barang_mentah Varchar 20
Digunakan untuk
menampung data nama
barang mentah
3 stok_barang_mentah Decimal 10,2
Digunakan untuk
menampung data stok
dari barang mentah
9. Tabel tb_barang_jadi
Tabel tb_barang_jadi digunakan untuk menampung data
dari barang jadi.
Nama tabel : tb_barang_jadi
Primary Key : id_barang_jadi
73
Tabel 5.9. tb_barang_jadi
NO FILE NAME TYPE WIDTH KETERANGAN
1 id_barang_jadi Integer 11 Primary Key
2 nama_barang_jadi Varchar 50
Digunakan untuk
menampung data nama
dari barang jadi
3 foto_barang_jadi Varchar 255
Digunakan untuk
menampung data foto dari
barang jadi
4 fotod_barang_jadi Varchar 255 Digunakan untuk foto
menambahkan barang jadi
5.1.2.3 Desain Interface
(1) Desain Tampilan Dashboard Administrasi Barang.
Desain tampilan dashboard administrasi barang adalah
tampilan utama pada administrasi barang setelah melakukan
login, desain tampilan dashboard administrasi barang dapat
dilihat pada gambar 5.13.
Admin BarangPT.Graha Tekindo
Dashboard
Menu
Data Produk
Data Barang Mentah
Gambar Gambar
DashboardAdmin Barang
ddmmyyyy
Gambar 5.13 Desain Tampilan Dashboard Administrasi Barang
74
(2) Desain Tampilan Dashboard pelanggan.
Desain tampilan dashboard pelanggan adalah tampilan
utama pada pelanggan setelah melakukan login, desain
tampilan dashboard pelanggan dapat dilihat pada gambar
5.14.
Nama pelangganPT.Graha Tekindo
Home
Menu
History Pembelian
Pesan Produk
Gambar Gambar
HomeSIPITON
ddmmyyyy
Gambar 5.14 Desain Tampilan Dashboard Pelanggan
(3) Desain Tampilan Data Pembelian.
Desain tampilan data pembelian adalah salah satu menu
pada administrasi penjualan yang dapat menmpilkan data
pembelian barang mentah dari supplier. desain tampilan
data pembelian dapat dilihat pada gambar 5.15.
75
ddmmyyyy
Data Pembelian
Admin Penjualan
Admin Penjualan Supplier
Tambah
show Search
No Nama Supplier No. Telp Alamat Aksi
edit
edit
Gambar 5.15 Desain Tampilan Data Pembelian
(4) Desain Tampilan Edit Supplier
Desain tampilan edit supplier merupakan desain form
yang didesain untuk administrasi penjualan agar dapat
melakukan perubahan data dari supplier jika sewaktu-waktu
terjadi perubahan data pada supplier. Desain tampilan edit
supplier dapat dilihat pada gambar 5.16.
Edit Supplier
Nama Supplier Alamat
Nomor telepon
X
Batal Edit
Gambar 5.16 Desain Tampilan Edit Supplier
76
(5) Desain Tampilan Pemesanan Produk.
Desain tampilan pemesanan produk adalah fasilitas
bagi pelanggan untuk melakukan pembelian atau
pemesanan barang yang diinginkan, pelanggan juga dapat
melakukan pembelian atau pemesanan barang lebih dari
satu item barang jadi. Desain tampilan pemesanan produk
dapat dilihat pada gambar 5.17.
SIPITON
Xxxxxx v
Pesan Produk
xxx
Nama Produk Jumlah Produk
Tambah
No Type Produk Jumlah Harga
Tambah Ke Keranjang
Gambar 5.17 Desain Tampilan Pemesanan Produk
(6) Desain Tampilan Stok Produk
Desain tampilan stok produk adalah fasilitas bagi
administrasi barang untuk memonitoring posisi stok dari
masing-masing produk. Desain tampilan stok produk terdiri
dari beberapa field, diantaranya show , search, nama barang
dan stok barang. Desain tampilan stok produk dapat dilihat
pada gambar 5.18.
77
Data Produk
show v
Tambah Data
search
show Nama Barang Stok Barang
Gambar 5.18 Desain Tampilan Stok Produk
(7) Desain Tampilan Stok Barang Mentah
Desain tampilan stok barang mentah adalah fasilitas
bagi administrasi barang untuk memonitoring posisi stok
dari. Desain tampilan stok barang mentah terdiri dari
beberapa field diantaranya, show, search, No, Nama Barang
dan Stok Barang. Desain tampilan stok barang mentah dapat
dilihat pada gambar 5.19.
Admin BarangPT.Graha Tekindo
Dashboard
Menu
Data Produk
Data Barang Mentah
Data Barang MentahAdmin Barang
ddmmyyyy
Data Barang Mentah
vShow search
Stok BarangNama BarangNO
Gambar 5.19 Desain Tampilan Stok Barang Mentah
78
5.1.3 Contruction (Tahap Konstruksi)
Contruction adalah fase ketiga dari metode RUP (rational
unified proses), pada tahap ini peneliti melakukan implementasi
desain interface dan pengujian Sistem Informasi Hasil Produksi
Beton Pada PT. Graha Tekindo Utama.
5.1.3.1 Implementasi Interface
Implementasi Interface pada Sistem Informasi Hasil Produksi
Beton PT. Graha Tekindo Utama dapat dilihat pada tabel 5.10.
Tabel 5.10 Implementasi Interface
No Nama Tabel Kegunaan
1 Form login Melakukan login
2 Form Daftar Akun Menambahkan data pelanggan
3 Form Input Barang Jadi Menambahkan Barang Jadi
4 Form Input Barang
Mentah
Menambanhkan Barang
Mentah
5 Form Input Pembelian
Barang Mentah
Menambahkan data pembelian
barang mentah
6 Form Input Penjualan
Produk
Menambahkan data penjualan
barang jadi
7 Form Input Supplier Menambahkan data Supplier
8 Form Pembayaran Menambahkan data
pembayaran
9 Form Pemesanan Barang Menambahkan data pemesanan
barang
10 Form User Profil Merubah data password
pengguna
5.1.3.2 Hasil Desain Interface
(1) Tampilan Dashboard Administrasi Barang
Tampilan dashboard administrasi barang adalah tampilan
utama pada administrasi barang setelah melakukan login,
79
tampilan dashboard administrasi barang berisikan informasi
tentang data produk jadi dan data barang mentah. Tampilan
dashboard administrasi barang dapat dilihat pada gambar 5.20.
Gambar 5.20 Tampilan Dashboard Administrasi Barang
(2) Tampilan Dashboard pelanggan.
Tampilan dashboard pelanggan adalah tampilan utama
pada pelanggan setelah melakukan login, tampilan dashboard
pelanggan, berisikan informasi tentang produk jadi yang dapat
dipesan atau dibeli oleh pelanggan. Tampilan dashboard
pelanggan dapat dilihat pada gambar 5.21.
80
Gambar 5.21 Tampilan Dashboard Pelanggan
(3) Tampilan Data Pembelian
Tampilan data pembelian adalah salah satu menu pada
administrasi penjualan yang dapat menampilkan data pembelian
barang mentah dari supplier. Tampilan data pembelian dapat
dilihat pada gambar 5.22.
Gambar 5.22 Tampilan Data Pembelian
81
(4) Tampilan Edit Supplier
Tampilan edit supplier merupakan desain form yang
didesain untuk administrasi penjualan agar dapat melakukan
perubahan data dari supplier jika sewaktu-waktu terjadi
perubahan data pada supplier. Tampilan edit supplier dapat
dilihat pada gambar 5.23.
Gambar 5.23 Tampilan Edit Supplier
(5) Tampilan Pemesanan Produk
Tampilan pemesanan produk adalah fasilitas bagi
pelanggan untuk melakukan pembelian atau pemesanan barang
yang diinginkan, pelanggan juga dapat melakukan pembelian
atau pemesanan barang lebih dari satu item barang jadi.
Tampilan pemesanan produk dapat dilihat pada gambar 5.24.
82
Gambar 5.24 Tampilan Pemesanan Produk
(6) Tampilan Stok Produk
Tampilan stok produk adalah fasilitas bagi administrasi
barang untuk memonitoring posisi stok dari masing-masing
produk. Tampilan stok produk terdiri dari beberapa field,
diantaranya show , search, nama barang dan stok barang.
Tampilan stok produk dapat dilihat pada gambar 5.25.
Gambar 5.25 Tampilan Stok Produk
83
(7) Tampilan Stok Barang Mentah
Tampilan stok barang mentah adalah fasilitas bagi
administrasi barang untuk memonitoring posisi stok dari.
Tampilan stok barang mentah terdiri dari beberapa field
diantaranya, show, search, No, Nama Barang dan Stok Barang.
Tampilan stok barang mentah dapat dilihat pada gambar 5.26.
Gambar 5.26 Tampilan Stok Barang Mentah
5.1.3.3 Implementasi Database
Implementasi database pada Sistem Informasi Hasil Produksi
Beton PT. Graha Tekindo Utama dapat dilihat pada tabel 5.11.
Tabel 5.11 Implementasi Database
No Nama Tabel Kegunaan
1 tb_user Menampung data User
2
tb_supplier Menampung data Supplier
84
No Nama Tabel Kegunaan
3
tb_pembelian Menampung data pembelian
4
tb_barang_mentah Menampung data barang mentah
5
tb_barang_jadi Menampung data barang jadi
6
tb_detail_bj Menampilkan detail barang jadi
7
tb_keranjang Menampung data pembelian produk oleh
pelanggan
8
tb_history_pembelian Menampung record pembelian produk
oleh pelanggan
9 tb_penjualan menampung data penjualan barang jadi
ke pelanggan
5.1.3.4 Pengujian Sistem
Pengujian aplikasi yang dilakukan menggunakan black box
testing, pengujian yang dilakukan yaitu pengujian tampilan dan
fungsional. Adapun hasil pengujian sistem adalah sebagai berikut:
A. Pengujian Tampilan
1) Tampilan Dashboard Admin Barang
Berikut ini, tabel 5.12 merupakan skenario yang dilakukan
dalam tahap pengujian tampilan halaman utama admin barang
pada Sistem Informasi Hasil Produksi Beton PT. Graha
Tekindo Utama.
85
Tabel 5.12 Pengujian Tampilan Dashboard Administrasi Barang
No Halaman/
Konten Reaksi Sistem
Hasil
Pengujian Kesimpulan
1 Home
Tampilan awal admin barang
setelah admin melakukan
login dan sistem
menampilkan halaman utama
admin barang.
Tampil Berhasil
2
Data
Barang
Mentah
Setelah mengklik menu data
barang mentah lalu sistem
akan menampilkan form
barang mentah yang telah
diinput pada database.
Tampil Berhasil
3 Data
Produk
Setelah mengklik menu data
produk lalu sistem akan
menampilkan form data
produk.
Tampil Berhasil
2) Tampilan Dashboard Pelanggan.
Berikut ini, tabel 5.13 merupakan skenario yang dilakukan
dalam tahap pengujian tampilan dashboard pelanggan pada
Sistem Informasi Hasil Produksi Beton PT. Graha Tekindo
Utama.
Tabel 5.13 Pengujian Tampilan Dashboard Pelanggan
No Halaman/
Konten Reaksi Sistem
Hasil
Pengujian Kesimpulan
1 Home
Tampilan awal Administrasi
Penjualan setelah melakukan
login, sistem menampilkan
halaman Admin penjualan.
Tampil Berhasil
86
No Halaman/
Konten Reaksi Sistem
Hasil
Pengujian Kesimpulan
2 Nama
Pelanggan
Setelah pelanggan masuk
login dan mengklik menu
nama pelanggan dan sistem
menampilkan halaman ubah
profil pelanggan dilanjutkan
dengan mengganti profil baru
dan sistem akan menyimpan
profil baru pada database
Tampil Berhasil
3 Detail
Produk
Setelah mengklik menu
detail produk sistem
menampikan akan
menampilkan detail produk
seperti gambar produk, type
produk, ukuran produk dan
harga produk.
Tampil Berhasil
4 Pesan
Produk
Setelah mengklik pesan
produk lalu sistem akan
menampilkan form
pemesanan produk,
dilanjutkan dengan mengisi
form pemesanan produk, lalu
sistem akan menyimpan data
pada database.
Tampil Berhasil
5 History
pembelian
Setelah mengklik history
pembelian, lalu sistem akan
menampilkan produk-produk
yang sudah di pesan pada
form pemesanan, di lanjutkan
dengan melakukan proses
pembayaran dan sistem akan
menyimpan data pada
database
Tampil Berhasil
87
No Halaman/
Konten Reaksi Sistem
Hasil
Pengujian Kesimpulan
6 Icon
Keranjang
Setelah mengklik icon
keranjang, lalu sistem akan
menampilkan produk-produk
yang telah dipilih.
Tampil Berhasil
3) Tampilan Menu Pembelian Barang Mentah
Berikut ini tabel 5.14 merupakan skenario yang dilakukan
dalam tahap pengujian tampilan menu pembelian barang
mentah pada Sistem Informasi Hasil Produksi Beton PT. Graha
Tekindo Utama.
Tabel 5.14 Pengujian Tampilan Menu pembelian barang mentah
No Halaman/
Konten Reaksi Sistem
Hasil
Pengujian Kesimpulan
1 Data
Supplier
Setelah mengklik data
supplier, lalu sistem akan
menampilkan data-data
supplier yang telah diinput
pada database
Tampil Berhasil
2 Tambah
Setelah mengklik menu
tambah, lalu sistem akan
menampilkan form
pembelian barang mentah,
dilanjutkan dengan mengisi
form pembelian barang
mentah, lalu sistem akan
menyimpan data pembelian
pada database
Tampil Berhasil
88
No Halaman/
Konten Reaksi Sistem
Hasil
Pengujian Kesimpulan
3 Detail
Setelah mengklik menu
detail, maka sistem akan
menampilkan detail dari data
pembelian barang mentah.
Tampil Berhasil
B. Pengujian Fungsional
Pengujian fungsional yang peneliti lakukan adalah pengujian
fungsional login, tambah data, ubah data dan hapus data, dapat
dilihat pada tabel 5.15:
Tabel 5.15 Pengujian Tampilan Fungsional
No Skenario
Pengujian Test Case
Hasil yang
diharapkan Hasil
Kesimp
ulan
1
Menginputkan
email benar dan
password salah
atau email salah
password benar
email:xxxxx
(Benar)
Password:12345
(salah) atau
email:xxxh
(salah)
password:23456
(benar)
Sistem akan
menolak, Periksa
email atau
password anda Sesuai Berhasil
2
Menginputkan
email dan password
benar
Email :xxxx
(benar)
password:23456
(benar)
Sistem menerima
dan menampilkan
halaman awal
sesuai dengan
aksesnya
Sesuai Berhasil
3
Menginput Barang
Jadi
Jika kosong dan
klik simpan
Sistem akan
menolak dan
memberikan
peringatan data
harus diisi
Sesuai Berhasil
4 Menginput Barang
Mentah
Jika Data diisi
semua dengan
Sistem otomatis
mengupdate data Sesuai Berhasil
89
No Skenario
Pengujian Test Case
Hasil yang
diharapkan Hasil
Kesimp
ulan
benar yang diinput
5
Menginput Data
pembelian Barang
Mentah
Jika Data diisi
semua dengan
benar dan klik
simpan.
Sistem secara
otomatis akan
mengupdate data
yang diinput
Sesuai Berhasil
6
Menginput
Penambahan
Barang Jadi
Jika kosong dan
klik simpan
Sistem akan
menolak dan
memberikan
peringatan data
harus diisi
Sesuai Berhasil
7
Menginput data
supplier
Jika data diisi
semua dengan
benar dan klik
simpan
Sistem secara
otomatis akan
mengupdate data
yang dimasukan.
Sesuai Berhasil
8
Ubah Email dan
Password
Jika data diisi
semua dengan
benar dan klik
simpan
Sistem secara
otomatis akan
mengupdate data
yang diubah.
Sesuai Berhasil
9
Menginput Daftar
Akun
Jika data diisi
semua dengan
benar lalu klik
Daftar
Sistem akan
menampilkan
notifikasi
pendaftaran
berhasil dan
secara otomatis
menyimpan data
akun
Sesuai Berhasil
10
Menginput
Pembayaran
Jika data diisi
semua dengan
benar dan klik
simpan
Sistem s otomatis
menyimpan data
pembayaran Sesuai Berhasil
11
Menginput
pembayaran
Jika ada yang
kosong dan klik
simpan
Sistem
memberikan
peringatan data
harus diisi
Sesuai Berhasil
12
Menginput
Pemesanan Barang
Jika data disi
semua dan klik
simpan
Sistem otomatis
akan menyimpan
pemesanan
barang
Sesuai Berhasil
90
No Skenario
Pengujian Test Case
Hasil yang
diharapkan Hasil
Kesimp
ulan
13
Menginput
Pemesanan Barang
Jika ada yang
kosong dan klik
simpan
Sistem
memberikan
peringatan data
harus diisi
Sesuai Berhasil
5.2 Pembahasan
5.2.1 Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dimulai dari tahap Inception (permulaan) pada tahap ini
diperoleh hasil berupa kebutuhan akan sistem yang dihasilkan,rancangan
sistem dan prototype pada tahap berikutnya. Tahap selanjutnya adalah
Elaboration, pada tahap ini menghasilkan rancangan arsitektur sistem
yang berupa, use case diagram, activity diagram dan class diagram yang
akan digunakan sebagai rancangan awal sistem. Tahap selanjutnya adalah
tahap Contuction, pada tahap ini aplikasi sudah mulai dikembangkan secara
menyeluruh, ditahap ini juga aplikasi diselesaikan dan dilakukan pengujian
sistem menggunakan pengujian Black Box untuk mengetahui apakah sistem
sudah sesuai rancangan atau belum.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, penulis telah menyelesaikan
penelitian sesuai dengan batasan masalah yang sudah ditentukan dari awal
penelitian. Selain itu fitur-fitur pada aplikasi juga sudah bisa digunakan
dengan baik. Berdasarkan hasil uji coba blackbox yang sudah dilakukan,
semua fitur yang ada pada aplikasi berjalan dengan baik. Uji coba pertama
dilakukan pada halaman dashboard administrasi barang, pertama
administrasi barang melakukan login dengan memasukan email dan
91
password, setelah melakukan login, aplikasi akan menampilkan tampilan
utama administrasi barang, pada halaman ini terdapat beberapa menu yang
dapat diakses, diantaranya menu barang mentah yang digunakan untuk
melihat stok barang mentah, lalu menu produk jadi yang digunakan unutk
melihat stok dan menambahkan produk hasil produksi, serta menu akun
yang digunakan untuk mengubah password dari administrasi barang.
Selanjutnya pengujian dilakukan pada halaman pelanggan, sebelum
melakukan login pelanggan terlebih dahulu mendaftarkan akun dengan
memasukan email, nama, alamat dan password, pada saat melakukan
pendaftaran pelanggan juga tidak bisa menggunakan email yang telah
terdaftart di sistem.
Setelah melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama
pelanggan, pada tahap ini terdapat beberapa menu yang dapat digunakan
diantaranya, menu akun, yang digunakan untuk mengubah email dan
password pelanggan, menu pemesanan produk yang digunakan untuk
melakukan pemesanan produk, menu keranjang pembelian yang digunkan
untuk melihat daftar barang yang telah dipesan dan menu history
pembelian yang digunkan untuk melakukan pembayaran dari pemesanan
barang. Pelanggan juga akan melakukan konfirmasi pembayaran yang telah
dilakukan dengan mengupload bukti pembayaran dan pelanggan akan
menerima invoice dari pembayaran yang telah dilakukan.
Pengujian terkahir dilakukan pada halaman input barang mentah,
pada tampilan input menu barang mentah diministrasi dapat melakukan
92
penambahan barang mentah dari supllier, dengan mengisi semua field
yang terdapat pada tampilan ini lalu memilih tombol tambah, maka barang
me ntah sudah tersimpan di database sistem, hal ini dapat dibuktikan
dengan melihat stok barang mentah yang berubah sesuai dengan jumlah
barang mentah yang ditambahkan.
.
93
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil dan pembahasan pada penelitian ini, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan, diataranya:
1. Telah berhasil dibuat sistem informasi hasil produksi beton pada
PT. Graha Tekindo Utama dengan menggunakan metode Rational
Unified Process dan menggunakan UML (Unified Modelling
Language) sebagai notasi pemodelannya.
2. Sistem yang dibuat dapat melakukan penginputan data pembelian
barang mentah dari supplier, penginputan pengolahan barang
mentah menjadi produk siap jual, Penambahan dan perubahan data
supplier, monitoring stok barang mentah dan produk jadi,
mencetak laporan hasil produksi yang dibutuhkan perusahaan serta
memberikan kemudahan bagi perusahan dan pelanggan dalam
proses penjualan produk hasil produksi.
3. Sistem yang dibuat diharapkan dapat membantu perusahaan dalam
proses produksi dan meminimalisir kesalahan yang dapat
mengakibatkan kerugian perusahaan, serta membantu perusahaan
dalam pemasaran produknya menjadi lebih mudah dan up to date.
94
6.2 Saran
Berdasarkan dari kesimpulan yang disajikan, maka penulis memiliki
beberapa saran guna untuk perkembangan sistem di kemudian hari:
1. Guna menghindari dari kehilangan data, disarankan untuk melakukan
proses backup database setiap minggunya, hal ini dimaksudkan agar
menghindari terjadinya force majeure seperti pemadaman listrik dan
kejadian lainnya.
2. Guna menghindari kelemahan dari sistem informasi yang bersifat online,
disarankan untuk meningkatkan bandwith atau kecepatan akses internet di
PT Graha Tekindo Utama agar akses ke sistem informasi dapat berjalan
dengan baik.
3. Sistem yang dirancang belum sepenuhnya aman, celah keamanan dan
kemungkinan kerusakan sistem disebabkan oleh pihak ketiga sedikit rentan
terhadap keamanan sistem, sistem ini belum dirancang agar lebih tahan
dari serangan para hacker.