bab 7 partus macet.budi. ppt.ppt
TRANSCRIPT
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
• Mendiagnosis distosia pada kala I dengan menggunakan partograf
• Menatalaksana distosia bahu • Memakai ekstraktor vakum
Objektif
• Definisi dan diagnosis persalinan
• Definisi dan diagnosis distosia
• Penyebab distosia
• Pencegahan dan manajemen distosia
• Penggunaan oksitosin yang tepat
• Persalinan / Inpartu:
kontraksi uterus yang frekuensinya teratur dan perubahan serviks (dilatasi
dan pendataran)
Source: WHO/UNFPA/UNICEF/WORLD BANK. IMPAC-Managing Complications in Pregnancy and Childbirth: A Guide for Midwives and Doctors. WHO 2000 (WHO/RHR/ 00.7)
His Adekuat
Kontraksi yang…
• lamanya 60 detik
• mencapai tekanan 50 - 60 mm Hg
• terjadi setiap 2 - 3 menit
atau
• menghasilkan kemajuan persalinan yang baik
Pencegahan Distosia
• Diagnosis persalinan yang akurat
• Manajemen fase laten yang memanjang
• Persiapan persalinan
• Pendampingan saat kelahiran
Manajemen Distosia
• Persalinan tidak maju tanpa CPD
- amniotomi
- pertimbangkan augmentasi oksitosin jika kontraksi tidak adekuat
• Persalinan tidak maju dengan CPD
- Seksio Sesaria
Manajemen Aktif Persalinan
• Diagnosis persalinan yang tepat
• Pengawasan yang ketat terhadap kemajuan persalinan dengan partogram
• Dukungan yang berkesinambungan selama persalinan
Manajemen Aktif Persalinan (lanjutan)
• Intervensi dini untuk memperbaiki kemajuan persalinan yang tidak adekuat
- Amniotomi
- Oksitosin
Augmentasi Persalinan
• Dosis awal oksitosin 1 - 2 mU / min
• Interval dinaikkan setiap 30 min.
• Dosis kenaikan 1 - 2 mU
• Dosis biasa untuk persalinan
yang baik 8 - 10 mU / min.
Kekuatan Kontraksi dengan Oksitosin
Tergantung pada:
dosis oksitosin
dan
Sensitivitas uterus terhadap oksitosin
Efek Samping Oksitosin
Efek Samping Mekanisme Pencegahan
Hipoksia janin Hiperstimulasi Dosis tepat
Ruptur Uterus Hiperstimulasi Dosis tepat
Intoksikasi Air Efek ADH Batasi cairan
Hipotensi Vasodilatasi Dosis rendah
Ringkasan – Pencegahan Distosia
• Hindari induksi yang tidak perlu
• Rawat ibu hamil dalam fase aktif persalinan
• Menganjurkan berjalan/ posisi berdiri tegak
• Menganjurkan pentingnya pendidikan prenatal
• Dukungan yang berkesinambungan pada ibu hamil
• Penggunaan analgesik yang tepat
Ringkasan - Manajemen Distosia
• Penilaian yang tepat terhadap kemajuan persalinan yang adekuat
• Intervensi yang tepat jika diperlukan
- Amniotomi - Ambulasi
- Analgesia - Augmentasi
- Istirahat - Seksio Sesaria
Definisi dan Insidens• “Kegagalan turunnya janin pada
jalan lahir karena alasan mekanik walaupun kontraksi uterus yang baik”. (Philpott, 1982)
• Insidens: 1-3%
Risiko Berkaitan dengan partus lama bila dibiarkan
• Janin:• Asfiksia, sepsis, kematian
• Ibu:• Sepsis, ruptura uteri, perdarahan,
fistula, kematian
Etiologi Partus Lama
• Disproporsi Pelvik• Fetal: Malpresentasi, malposisi,
malformasi• Maternal: Panggul sempit, tumor
jaringan lunak pada pelvik
Gambaran Klinis Pasien dengan Partus Lama
• Keadaan Uterus: Ruptura Uteri• Keadaan Kandung Kemih• Pemeriksaan Vaginal• Pemeriksaan Serviks
Komplikasi Partus Lama• Maternal:• Ruptura uteri• Vesiko-Vaginal Fistula• Rekto-vaginal Fistula• Sepsis Puerpuralis
• Fetal:• Asfiksia/ cerebral palsy• Sepsis neonatal• Kematian
Penatalaksanaan• Pencegahan:• - Gizi yang baik sejak kecil• - Promosi asuhan antenatal • - Penggunaan partogram di unit
kesehatan• - Pembangunan sistem dan waktu
rujukan yang tepat• Seksio Sesaria
Syarat:
– Presentasi belakang kepala / verteks; – Janin cukup bulan;– Pembukaan lengkap;– Kepala di H III-IV atau 1/5 - 2/5.
Kriteria kegagalan vakum
• Kepala tidak turun pada tarikan (tarikan terasa berat)
• Jika tarikan sudah tiga kali dan kepala bayi belum turun, atau tarikan sudah 30 menit, mangkok lepas pada TIGA tarikan pada tekanan maksimum
Komplikasi:
Komplikasi Janin• Edema skalp, yang akan hilang dalam 1 - 2 hari.• Sefal hematoma, akan hilang dalam 3 - 4
minggu.• Aberas dan laserasi kulit kepala.• Perdarahan intrakranial sangat jarang.
Komplikasi Ibu• Robekan jalan lahir dapat terjadi. Periksa
dengan seksama, dan lakukan reparasi jika terdapat robekan serviks, vagina atau luka episiotomi meluas.
A ANAESTHESIAASSISTANCE
- adequate pain relief- neonatal support
B BLADDER - bladder empty
C CERVIX -fully dilated, membranes ruptured
D DETERMINE -position, station and pelvic adequacy-think possible shoulder dystocia
E EQUIPMENT - inspect vacuum cup, pump, tubing and check pressure
F FONTANELLE - position the cup over the posterior fontanelle
G GENTLE TRACTION
-100 mm Hg initially and between contractions-pull with contractions only as contraction begins:- increase pressure to 600 mm Hg- prompt mother for good expulsive effort- traction in axis of birth canal
H HALT -no progress with three traction aided contractions-vacuum pops-off three times-no significant progress after 30 minutes of assisted vaginal delivery
I INCISION - consider episiotomy if laceration imminent
J JAW -remove vacuum when jaw is reachable or delivery assured
Definisi
• Tertahannya bahu depan diatas simfisis
• Ketidakmampuan melahirkan bahu pada persalinan normal
Insidens
• 1 - 2 per 1000 kelahiran
• 16 per 1000 kelahiran bayi > 4000 g
Komplikasi Distosia bahu•Bayi
- kematian- Asfiksia dan komplikasinya- Fraktur - klavikula, humerus- Kelumpuhan pleksus brachialis
•Ibu- Perdarahan postpartum- Ruptur uteri
Faktor resiko• Kehamilan lewat waktu• Obesitas pada ibu• Bayi makrosomia • Riwayat distosia bahu
sebelumnya• Kelahiran lewat operasi• Persalinan lama• Diabetes yang tidak terkontrol
Diagnosis•Kepala bayi melekat pada
perineum,
(‘turtle’ sign)
•Kala II persalinan yang memanjang
•Gagal untuk lahir walau dengan usaha maksimal dan gerakan yang benar
Ask for help
Lift - bokong - kaki
Anterior disimpaction of shoulder - rotate to oblique - suprapubic pressure
Rotation of the posterior shoulder – manuver Wood
Manual removal of posterior arm
} Manuver McRobert
Hindari 4 “P” :•Panic
•Pulling (pada kepala)
•Pushing (pada fundus)
•Pivoting (memutar kepala secara tajam, dengan koksigis sebagai tumpuan)
Ask for HELP•Ibunya disamping pasien
•Suami/orang terdekat
•Perawat
• Dokter pengganti atau
tim paramedis lainnya
Lifting the legs and buttocks
• Manuver McRobert
• Fleksikan paha ke arah
abdomen
• Membutuhkan asisten
• 70% kasus dapat
diselesaikan oleh manuver
ini
Anterior Disimpaction - 1) Suprapubic Pressure (Manuver Massanti )
• Tidak boleh menekan fundus
• Penanganan abdomen : Penekanan suprapubik dengan ujung genggaman tangan pada bagian belakang bahu depan untuk membebaskannya.
Anterior Disimpaction -
2) Manuver Rubin
• Pemeriksaan vagina
• adduksi bahu depan dengan menekan bagian belakang bahu (bahu didorong ke arah dada)
• Pikirkan tindakan episiotomi
• Tidak boleh menekan fundus
Rotation of Posterior Shoulder - Langkah 1
• Penekanan pada bagian depan bahu belakang
• Bisa dikombinasi dengan anterior disimpaction manoeuvers
• Tidak boleh menekan fundus
Rotation of Posterior Shoulder - Langkah 2
Wood’s screw manoeuvre
• Bisa dilakukan secara simultan dengan anterior dissimpaction
Rotation of Posterior Shoulder - Langkah 3
• Bisa diulang bila proses persalinan tidak tercapai pada langkah 1 dan 2.
Manual removal of posterior arm
• Fleksikan tangan pada siku
• (menekan fosa antecubital untuk memfleksikan tangan)
• Usapkan tangan sepanjang dada.
• raih lengan depan atau jari-jari tangan
• Keluarkan tangan.
Episiotomi• Dapat membantu manuver Wood
atau memberi ruang untuk mengeluarkan pergelangan tangan belakang,
• Memutar lutut dan dada : memudahkan menggapai bahu belakang
Setelah selesai tindakan :•Antisipasi HPP•eksplorasi laserasi dan trauma•Pemeriksaan fisik bayi untuk
melihat adanya perlukaan.•Menjelaskan proses persalinan
dan manuver yang dilakukan.•Catat tindakan yang dilakukan
KESIMPULAN• Antisipasi dan persiapan (kebanyakan kasus
tidak dapat diprediksikan)• Selalu ingat dengan “ALARMER”• Tetap tenang, tidak panik, menarik,
mendorong atau memutar.