bab 6 proses terbtknya alam semesta, galaksi dan tata surya (2)

14
1 Proses Terbentuknya Alam Semesta, Galaksi Dan Proses Terbentuknya Alam Semesta, Galaksi Dan Tata Surya Tata Surya Teori Terbentuknya Alam Semesta: Teori Terbentuknya Alam Semesta: Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil. Misalnya atom, elektron, sel, amuba dan sebagainya. kecil. Misalnya atom, elektron, sel, amuba dan sebagainya. Makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat Makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet dan galaksi. besar, misalnya bintang, planet dan galaksi. 1. 1. Teori keadaan tetap (Steady-State Theory). Teori keadaan tetap (Steady-State Theory). Teori ini secara ringkas menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi Teori ini secara ringkas menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk (lahir), tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi, terbentuk (lahir), tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya (tanpa awal dan tanpa akhir). besarnya dan tak terhingga tuanya (tanpa awal dan tanpa akhir). 2. 2. Teori dentuman besar (Big- Bang Theory). Teori dentuman besar (Big- Bang Theory). Teori ini berlandaskan dari asumsi adanya massa yang sangat Teori ini berlandaskan dari asumsi adanya massa yang sangat besar dan mempunyai masa jenis yang sangat besar, karena adanya besar dan mempunyai masa jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat. Massa tersebut reaksi inti kemudian meledak dengan hebat. Massa tersebut kemudian mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan. kemudian mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan.

Upload: toenalbanjar

Post on 25-Oct-2015

63 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 6 Proses Terbtknya Alam Semesta, Galaksi Dan Tata Surya (2)

1

Proses Terbentuknya Alam Semesta, Galaksi Dan Tata SuryaProses Terbentuknya Alam Semesta, Galaksi Dan Tata Surya

Teori Terbentuknya Alam Semesta:Teori Terbentuknya Alam Semesta:

Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos.Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos.

Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil. Misalnya atom, elektron, sel, amuba dan sebagainya.Misalnya atom, elektron, sel, amuba dan sebagainya.

Makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat Makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet dan galaksi.besar, misalnya bintang, planet dan galaksi.

1.1. Teori keadaan tetap (Steady-State Theory).Teori keadaan tetap (Steady-State Theory).Teori ini secara ringkas menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk (lahir), Teori ini secara ringkas menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk (lahir), tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi, teori ini beranggapan bahwa tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya (tanpa awal alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya (tanpa awal dan tanpa akhir).dan tanpa akhir).

2.2. Teori dentuman besar (Big- Bang Theory).Teori dentuman besar (Big- Bang Theory).Teori ini berlandaskan dari asumsi adanya massa yang sangat besar dan Teori ini berlandaskan dari asumsi adanya massa yang sangat besar dan mempunyai masa jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti kemudian mempunyai masa jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat. Massa tersebut kemudian mengembang dengan meledak dengan hebat. Massa tersebut kemudian mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan. sangat cepat menjauhi pusat ledakan.

Page 2: Bab 6 Proses Terbtknya Alam Semesta, Galaksi Dan Tata Surya (2)

LanjutanB. Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya

Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun yang lalu galaksi kita berupa kabut gas hidrogen yang sangat besar sekaliyang berada di ruang angkasa, kemudian bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat, karena gaya beratnya maka ia mengadakan kontraksi. Massa bagian luar banyak yang tertinggal pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang.

Adanya galaksi dibedakan menjadi 3 macam yaitu:1. Galaksi bernentuk spiral2. Galaksi berbentuk elips3. Galaksi berbentuk tak beraturan

Induk dari matahari kita adalah galaksi Bima Sakti atau Milky Way, berbentuk spiral, tetangga terdekat adalah Galaksi Andromeda.

Page 3: Bab 6 Proses Terbtknya Alam Semesta, Galaksi Dan Tata Surya (2)

3

Proses Terbentuknya Alam Semesta, Galaksi Dan Tata SuryaProses Terbentuknya Alam Semesta, Galaksi Dan Tata Surya

Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya:Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya:

Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun yang lalu galaksi Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun yang lalu galaksi tidaklah seperti dalam keadaan sekarang ini, ia tidaklah seperti dalam keadaan sekarang ini, ia masih berupa kabut gas hidrogen yang sangat besar masih berupa kabut gas hidrogen yang sangat besar sekali yang berada di ruang angkasa. Ia bergerak sekali yang berada di ruang angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat. Karena gaya keseluruhannya berbentuk bulat. Karena gaya beratnya maka ia mengadakan kontraksi.beratnya maka ia mengadakan kontraksi.

Page 4: Bab 6 Proses Terbtknya Alam Semesta, Galaksi Dan Tata Surya (2)

4

GalaksiGalaksi

Berdasarkan apa yang nampak dari Berdasarkan apa yang nampak dari hasil pengamatan, dapat kita bedakan hasil pengamatan, dapat kita bedakan adanya tiga macam galaksi yaitu:adanya tiga macam galaksi yaitu:

1.1. Galaksi berbentuk spiralGalaksi berbentuk spiral

2.2. Galaksi berbentuk elipsGalaksi berbentuk elips

3.3. Galaksi berbentuk tak beraturanGalaksi berbentuk tak beraturan

Page 5: Bab 6 Proses Terbtknya Alam Semesta, Galaksi Dan Tata Surya (2)

Teori- teori

1. Hipotesis Nebular, hipotesis ini pertama kali dikemukakan oleh Laplace tahun 1796. Ia meyakini bahwa sistem tata surya terbentuk dari kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas.

2. Hipotesis Planettesimal, dikemukakan pertama kali oleh Chamberlin dan Moulton. Hipotesis ini bertitik tolak dari pemikiran yang sama dengan teori nebular yaitu sistem tata surya terbentuk dari kabut gas yang sangat besar yang berkondensasi. Perbedaanya adalah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari satu badan tetapi diasumsikan ada bintang besar lain yang sedang lewat dekat bintang dimana tata surya kita merupakan bagiannya.

Page 6: Bab 6 Proses Terbtknya Alam Semesta, Galaksi Dan Tata Surya (2)

Lanjutan

3. Teori Tidal, Teori ini pertama kali diungkapkan oleh James Jeans dan Harold Jeffrey pada tahun 1919. Menurut teori ini, planet itu merupakan percikan dari matahari yaitu seperti percikan matahari yang sampai kini masih nampak ada. Percikan tersebut disebut “tidal”. Tidal yang besar yang kemudian akan menjadi planet itu disebabkan karena adanya dua buah matahari yang bergerak saling mendekat. Peristiwa ini jarang terjadi, namun bila ada dua bintang yang bergerak mendekat satu dengan yang lain maka akan terbentuklah planet-planet baru.

Page 7: Bab 6 Proses Terbtknya Alam Semesta, Galaksi Dan Tata Surya (2)

Sistem Tata Surya

Kesamaan dan Kelainan

Sembilan buah planet yang mengelilingi matahari pada hakikatnya merupakan dunia tersendiri, dengan beberapa ciri khas, karena mampu mengemban kehidupan dan makhluk tekhnologi. Sampai saat ini diduga tidak ada homo sapiens. Manusia Pemikir, di lingkungan planet lain (makhluk jenis lain) mungkin saja hidup di planet Mars atau Venus, artinya dapat berkembang atau bermetabolisme.

Page 8: Bab 6 Proses Terbtknya Alam Semesta, Galaksi Dan Tata Surya (2)

Lanjutan

Secara kelompok, planet di dalam Tata Surya kita ini dapat dibagi dalam dua golongan kecil:

1. Planet Kecil (kerdil)

Termasuk dalam keluarga ini Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Golongan ini kebetulan menempati lintasan yang dekat dengan matahari, di banding dengan lintasan golongan kedua. Ciri umumnya ialah, garis tengahnya kecil, tetapi padat. Rapat masa rata-ratanya terletak antara 4,2 -5,5 gram setiap sentimeter kubik, biasanya tidak berlapisan angkasa terbal, bahkan Merkurius sama sekali tidak diselimuti angkasa.

Page 9: Bab 6 Proses Terbtknya Alam Semesta, Galaksi Dan Tata Surya (2)

Lanjutan

2. Planet Raksasa

Terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus lintasannya jauh dari Matahari. Garis tengahnya jauh lebih besar dibanding dengan golongan pertama. Garis tengah Jupiter umpamanya 17 kali garis tengah bumi. Walaupun demikian, kelompok ini umumnya kurang padat. Rapat masa sangat rendah, misalnya Saturnus, antara 0,7-1,6 gram setiap sentimeter kubik, lebih rendah dari pada rapat air. Disamping ciri tadi, dilihat dari besar jari-jarinya lapisan angkasa planet raksasa ini sangat tebal, dan hampir tiada kecualinya terdiri dari senyawa berhidrogen.

Page 10: Bab 6 Proses Terbtknya Alam Semesta, Galaksi Dan Tata Surya (2)

Lanjutan

Sesuatu yang sangat menarik kiranya ialah kenyataan, bahwa ruang antara kedua golongan planet itu dihuni oleh asteroid. Ketiadaan planet besar di dalam ruang asteroid pernah menimbulkan banyak perdebatan sampai pada tahun 1801. Pada tahun itu seorang astronom Italia, Piazzi, menemukan asteroid Ceres benda yang garis tengahnya hanya 750 Km itu terlalu kecil untuk disebut planet, tetapi terlalu besar untuk dianggap tidak ada. Penemuan ini merupakan permulaan dari pada serangkaian penemuan asteroid. Kemudian ternyata, bahwa asteroid merupakan keluarga besar banyaknya sekitar 100.000. Semua itu menghuni daerah antara “planet kecil” dan “planet raksasa”

Page 11: Bab 6 Proses Terbtknya Alam Semesta, Galaksi Dan Tata Surya (2)

Lanjutan

Planet Pluto, yang terdapat pada jarak 40 kali lebih dari pada jarak matahari-bumi, sebenarnya merupakan dunia gelap, dingin dan masih asing bagi pengetahuan astronomi dewasa ini. Kekurangtahuan mengenai dimensinya menyebabkan ia belum dapat dimasukkan kedalam salah satu sub golongan tersebut diatas.

Page 12: Bab 6 Proses Terbtknya Alam Semesta, Galaksi Dan Tata Surya (2)

Lanjutan

Planet, selain berevolusi (beredar mengelilingi titik pusat gravitasi, yang dalam hal ini matahari) juga berotasi (bergasing mengelilingi pusat masa planet sendiri), lamanya tempo dari revolusi dan rotasi berbeda antara planet satu dengan yang lainnya.

Page 13: Bab 6 Proses Terbtknya Alam Semesta, Galaksi Dan Tata Surya (2)

Lanjutan

Keseragaman dan Kebetulan

Walaupun permukaan planet yang tampak maupun lapisan angkasanya berbeda satu sama lainnya, tetapi dinamika planet mempunyai kesamaan dan keseragaman yang khas, sehingga sukar diduga bahwa hal itu terjadi karena sesuatu kebetulan. Pergerakan planet dalam tata surya mempunyai beberapa ciri:

Page 14: Bab 6 Proses Terbtknya Alam Semesta, Galaksi Dan Tata Surya (2)

Lanjutan1. Arah gerak baik rotasi maupun revolusinya searah. Semua

kearah yang berlawanan dengan gerakan jarum jam, kalau dilihat dari kutub utara. Aturan ini hampir tiada kecualinya diikuti dengan patuh, kecuali oleh beberapa satelit.

2. Bentuk lapisan planet mengelilingi matahari ataupun satelit mengelilingi planet hampir menyerupai lingkaran. Yang mengingkari hukum ini ialah Merkurius dan Pluto yang masing-masing mempunyai keeksentrikan 0,206 dan 0,247.

3. Selain lintasannya yang sepusat (konsentris) semua lintasan tersebut terdapat pada bidang edar yang satu dengan lainnya hampir berhimpitan.