bab 6 nmr
DESCRIPTION
nukleus,,spektroskopiTRANSCRIPT
Bab 6
Nuclear Magnetic
Resonance Spectroscopy (NMR)
IMELDA FAJRIATI, MSI
PENGANTAR
• Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti dikembangkan pertama kali tahun 1950an oleh dua kelompok ilmuwan dari Harvard dan Stanford University yang telah berhasil mengamati fenomena sifat-sifat kemagnetan inti atom dari pengaruh suatu medan magnet eksternal.
• NMR menjadi alat yang populer dalam menentukan struktur senyawa organik
• NMR is the most powerful tool available for
organic structure determination.
• It is used to study a wide variety of nuclei:
1H
13C
15N
19F
31P
=>
PRINSIP DASAR
• Spektroskopi NMR didasarkan pada penyerapan gelombang radio oleh inti-inti dalam molekul organik apabila molekul tersebut berada dalam medan magnet luar yang kuat
• Frekuensi gelombang radio adalah 3 – 400 Mhz atau panjang gelombang 0,75 – 100 m
• Apabila inti molekul organik dikenai medan magnet luar maka dalam inti akan terjadi pembelahan/pemisahan tingkat energi spin .
• Tidak semua inti mempunyai momen magnetik spin, beberapa nuklida penting yang memiliki spin adalah 1H, 13C, 31P, 15N dan 19F (yang memiliki massa ganjil, dengan bil. Kuantum 1/2
• Nuklida tersebut menyerap energi tidak pada frekuensi radio yang sama karena sangat dipengaruhi ‘lingkungan’nya.
Jarum kompas
U UU
keadaan
normalkeadaan
normal
keadaan
energi tinggi
diputar dilepas
S SS
Momen magnetik inti
• Suatu inti yang
mempunyai spin akan
berputar dan
menghasilkan medan
magnet kecil yang
disebut momen
magnetik inti, suatu
vektor.
Suatu inti berspin akan menimbulkan medan magnet
kecil, yang dinyatakan dalam suatu momen magnetik
nuklir, suatu vektor.
• Nuklida yang lazim dipelajari dalam NMR
adalah 1H dan 13C.
=>
Medan Magnet Luar
atau External Magnetik Field
Dalam Spektroskopi NMR, Medan magnet luar diciptakan
oleh suatu magnet tapalkuda atau suatu elektro magnet
Kuat medan magnet luar dilambangkan dengan Bo dan
arahnya dinyatakan oleh sebuah anak panah
Bila molekul yang mengandung atom-atom
hidrogen yang ditempatkan pada sebuah Bo,
maka momen magnetik dari proton/atom
hidrogen akan mengambil posisi paralel (searah
dengan Bo , E<<) atau posisi anti paralel
(berlawanan arah dengan Bo , E>>)
Bila dikenai REM gelombang radio yang
frekuensinya sesuai, maka momen magnetik
dari proton yang paralel akan mengalami
perubahan orientasi posisi menjadi anti paralel
Dua Tingkat Energi
Interaksi momen magnetik inti dengan medan magnet luar, Bo, dan adanya frekuensi gelombang radio, mengakibatkan suatu proton mengalami flip atau jungkirbalik dari keadaan paralel (energi rendah) menjadi berkeadaan anti paralel (energi tinggi) dapat disrebut proton mengalami RESONANSI
Istilah NMR: inti/nuklir yang beresonansi dalam medan magnet
Orientasi momen magnetik inti
+ +
paralel
(energi rendah)
antiparalel
(energi tinggi)
H0 H0
gelombang radio
resonansi
Chapter 13 13
E and Magnet Strength • Energy difference is proportional to the
magnetic field strength.
• E = h = h B0
2
• Gyromagnetic ratio, , is a constant for
each nucleus (26,753 s-1gauss-1 for H).
• In a 14,092 gauss field, a 60 MHz
photon is required to flip a proton.
• Low energy, radio frequency. =>
=>
Chapter 13 15
Magnetic Shielding
• If all protons absorbed the same
amount of energy in a given magnetic
field, not much information could be
obtained.
• But protons are surrounded by electrons
that shield them from the external field.
• Circulating electrons create an induced
magnetic field that opposes the external
magnetic field. =>
Chapter 13 16
Protons in a Molecule
Depending on their chemical
environment, protons in a molecule are
shielded by different amounts.
=>
SPEKTROMETER NMR
Diagram Spektrometer NMR
JEOL 60 MHz NMR
Sampel ditempatkan di antara kutub magnet dan disinari
dengan gelombang radio, bila proton menyerap gelombang
radio tersebut untuk membalik dari keadaan paralel ke anti
paralel, penyerapan energi akan dideteksi oleh indikator daya
(detektor)
• Dalam suatu Spektrometr NMR, frekuensi
dibuat tetap 60 Mega Hertz (MHz) atau 60 x
106 Hz
• Sedangkan Bo diubah-ubah dalam suatu
jangka range kecil
• Frekuensi absorpsi energi direkam untuk
berbagai harga Bo
Komponen dalam spektrometer NMR
• Tempat sampel terbuat dari glass kuarsa
• Tabung gelas dililit dengan suatu kumparan kawat yang dihubungkan pada sebuah transmitter
• Transmitter adalah sumber radiasi elektromagnetik dengan frekuensi gelombang radio
• Besarnya gelombang radio yang diserap akan dikuatkan dengan jembatan frekuensi, untuk kemudian diteruskan kepada detektor dan menghasilkan spektra
Dalam percobaan kondisi resonansi dapat dicapai dengan frekuensi yang diubah-ubah dengan Bo tetap (frequency sweep) atau B0 diubah-ubah dengan frekuensi dipertahankan (field sweep)
Spektrum 1H NMR
Perlindungan Magnetik
• Proton akan menyerap frekuensi yang berbeda-
beda sesuai dengan ‘lingkungan kimia’nya atau
disebut sebagai efek perlindungan magnetik =
Magnetic Shielding
• Dalam suatu spektrum NMR, posisi spektrum
akan bergantung pada netto medan magnet
lokal yang mengitarinya.
• Medan magnet lokal adalah selisih dari B0 dan
medan magnet imbasan (medan magnet inti
dari proton itu sendiri dan medan magnet
tetangga)
Darimana medan magnet imbasan…?
• Medan magnet dari elektron sigma dan elektron pi
Atom hidrogen dalam senyawa organik selalu terikat
dengan ikatan sigma. Adanya B0 akan akan mengakibatkan
elektron-elektron sigma beredar, shg timbul medan magnet
kecil melawan B0. Semakin banyak banyak elektron
tetangga yang beredar, semakin besar perlawanan
terhadap B0, sehingga proton semakin terlindungi
Adanya ikatan pi yang yang dimiliki molekul organik
menyebabkan perlindungan anisotropik, atau edaran
elektron terpusat ke bagian tertentu saja, sehingga proton
kurang terlindungi
• Adanya atom elektronegatif akan menyebabkan
berkurangnya rapatan elektron, sehingga menjadi kurang
terlindungi
Medan imbasan elektron s
Medan imbasan elektron
Jika medan imbasan proton tsb terlalu kuat,
maka akan melawan Bo dengan lebih kuat,
sehingga diperlukan B0 yang lebih besar untuk
membuat proton beresonansi.
Yang demikian proton disebut terlindungi
(shielded)
=>
• Besarnya perlindungan magnetik didasarkan pada
senyawa rujukan, yaitu Tetra Metil Silan (TMS)
• Efek perlindungan dari senyawa TMS dianggap yang
terbesar, sehingga membutuhkan Bo maksimal
• ke-4 atom H/proton sangat
terlindungi karena Si lebih tidak
elektronegatif dibanding C, sehingga
inti terlindungi oleh elektronnya
• TMS selalu ditambahkan dalam sampel, sehingga
besarnya B0 yang dibutuhkan sampel untuk
beresonansi akan dibandingkan dengan besarnya B0
yang dibutuhkan oleh TMS, di mana B0 untuk TMS
adalah yang terbesar
Si
CH3
CH3
CH3
H3C
TMS dipilih sebagai standar karena beberapa
alasan, diantaranya:
• TMS mempunyai 12 atom hidrogen yang semuanya
memiliki lingkungan kimia yang sama. Mereka terikat
oleh atom yang sama dengan cara yang sama
sehingga tidak hanya menghasilkan puncak tunggal
tetapi juga puncak yang kuat (karena ada banyak
atom hidrogen).
• Hidrogen pada senyawa ini lebih terlindungi
dibandingkan pada senyawa lain karena adanya
elektron-elektron ikatan C-H. Ini artinya inti hidrogen
lebih terlindungi dari medan magnet luar, dan
dibutuhkan medan magnet yang besar untuk
membawa hidrogen ini kembali ke kondisi
resonansinya.
Selisih antara posisi absorpsi TMS dengan
suatu proton tertentu disebut geseran kimia
(chemical shift)
• Geseran kimia dinyatakan dengan δ (ppm),
yang dinyatakan sebagai bagian dalam satu
juta (ppm) dari radio frekuensi yang digunakan.
Pada 60 MHz, 1,0 ppm ialah 60 Hz;
• Jadi suatu nilai δ sebesar 1,0 ppm berarti 60
Hz dari posisi absorpsi TMS (δ = 0 ppm)
=>
SPEKTRUM NMR
SKALA DELTA (chemical shift)
• Suatu puncak dengan pergeseran kimia,
misalnya 2.0 artinya atom-atom hidrogen yang
memunculkan puncak tersebut memerlukan
medan magnet 2 juta lebih kecil dari medan
yang dibutuhkan oleh TMS untuk menghasilkan
resonansi.
Kerapatan elektron dan medan imbasan
• Besarnya medan imbasan tergantung
pada kerapatan elektron (semakin rapat
semakin terperisai.
• Kerapatan elektron dipengaruhi oleh
keelektronegatifan heteroatom (efek
induksi).
H3C F H3C Cl H3C Br H3C I
4,3 3,0 2,7 2,1(ppm)
meningkatnya perisai
Pelarut untuk spektroskopi RMI
• pelarut yang digunakan tidak boleh mengandung atom hidrogen, karena adanya atom hidrogen pada pelarut akan mengganggu puncak-puncak spektrum. Ada dua cara untuk mencegah gangguan oleh pelarut. Dapat menggunakan pelarut seperti tetraklorometana, CCl4, yang tidak mengandung hidrogen, atau dapat menggunakan pelarut yang atom-atom hidrogennya telah diganti dengan isotopnya, deuterium, sebagai contoh CDCl3 sebagai ganti CHCl3. Semua spektrum RMI pada bagian ini menggunakan CDCl3 sebagai pelarut. Atom-atom deuterium mempunyai sifat-sifat magnetik yang sedikit berbeda dari hidrogen, sehingga mereka akan menghasilkan puncak pada area spektrum yang berbeda.
NMR Signals
• The number of signals shows how many
different kinds of protons are present.
• The location of the signals shows how
shielded or deshielded the proton is.
• The intensity of the signal shows the
number of protons of that type.
• Signal splitting shows the number of
protons on adjacent atoms. =>
Number of Signals Equivalent hydrogens have the same
chemical shift.
=>
Location of Signals
• More electronegative
atoms deshield more and
give larger shift values.
• Effect decreases with
distance.
• Additional electronegative
atoms cause increase in
chemical shift.
=>
Typical Values
=>
Intensity of Signals • The area under each peak is
proportional to the number of protons.
• Shown by integral trace.
=>
How Many Hydrogens?
When the molecular formula is known, each integral rise can be assigned to a particular number of hydrogens.
=>
Doublet: 1 Adjacent Proton
=>
Triplet: 2 Adjacent Protons
=>
Hydrogen and Carbon
Chemical Shifts
=>