bab 6 kesimpulan dan saran 6.1. kesimpulan · 2018-03-25 · disimpulkan dalam beberapa poin...
TRANSCRIPT
126
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan dalam beberapa poin sebagai berikut:
a. Alat Potong Kulit yang dirancang dengan memperhatikan dimensi
anthropometri dari beberapa bagian tubuh terbukti dapat menurunkan resiko
setelah dilakukan analisis penilaian postur kerja menggunakan metode Rapid
Entire Body Assesment (REBA). Resiko postur pekerja bagian pemotongan
kulit dengan menggunakan Alat Potong Kulit lebih rendah dibandingkan
sebelum penggunaannya. Skor REBA sebelum perbaikan pada kiri 11 dan
kanan 10. Saat ini Skor REBA setelah perbaikan pada bagian kiri adalah 1
dan kanan adalah 1.
b. Rata-rata waktu proses telah terjadi penurunan sebesar 26,264%.
6.2. Saran
Saran yang diberikan dari hasil penelitian ini ditujukan kepada penelitian
selanjutnya, yaitu dapat disampaikan sebagai berikut:
a. Perancangan selanjutnya juga dapat memberikan rancangan sistem yang
dapat melakukan pemotongan dengan jumlah lebih dari satu atau masal
dengan hanya sekali proses.
b. Perancang selanjutnya juga dapat melakukan penerapan otomsi pada sistem
alat seperti dengan memanfaatkan teknologi mikrokontroler atau
Programmable Logic Controller (PLC) yang dapat membuat proses
pemotongan kulit menjadi semakin mudah.
c. Kepada peneliti selanjutya dapat melakukan perancangan alat yang
diperlukan dalam workshop seperti alat untuk melakukan pemotongan kulit
berpola dengan sistem pond dengan memperhatikan prinsip ergonomi.
127
DAFTAR PUSTAKA
Adiputra, L. (2015). Gambaran Keluhan Muskuloskeletal pada Perajin Ukiran Kayu
di Kecamatan Menggis Kabupaten Karangasem. E-Jurnal Medika
Udayana, 1-9.
Anonim. (2017). MatWeb: Material Property Data. Diakses 16September 2017 dari
http://matweb.com/search/DataSheet.aspx?MatGUID=47a0eaf6bcd64e2f
8f6425c872479b6d&ckck=1
Alwi, Hasan (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesa. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Brahmantya, B. (2017). Redesign Alat Polishing untuk Memperbaiki Postur Kerja
di IKM Yungki Edutoys Yogyakarta. (Skripsi). Program Studi Teknik
Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Bridger, RS. Ph. D. (2003). Introduction to Ergonomics 2nd Edition. London and
New York: Taylor & Francis.
Cohen, L. (1995). Quality Function Deployment: How to Make QFD Work for You.
Massachusetts: Addison-Wessley Inc.
Cross, N. (2005). Engineering Design Method 2nd Edition. Chicester: John Wiley &
Sons Ltd.
Humantech, I. (1995). Humantech Applied Ergonomic Treining Manual: Prepared
for Procter & Gamble Inc. 2nd Edition. Australia: Berkeley Vale.
Idris, M. M. (2008). Petunjuk Praktis Sifat-Sifat Dasar Jenis Kayu Indonesia.
Jakarta: Indonesian Sawmill And Woodworking Association (ISWA).
Indonesia. (2009). Undang-Undang Repulik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan.
Irawan, A. P. (2009). Diktat Elemen Mesin. Jakarta: Universitas Tarumanegara.
Ismail. (2010). E-Learning Uji Beda Rata-rata. Yogyakarta: Universitas
Mercubuana Yogyakarta.
128
Kristanto, A., & Saputra, D. A. (2011). Perancangan Meja dan Kursi Kerja yang
Ergonomis pada Stasiun Kerja Pemotongan sebagai Upaya Peningkatan
Produktifitas. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 78-87.
Kurnianto, M.D. (2017). Perancangan Lemari untuk Peserta Didik di TK Kanisius
Pingitan Yogyakarta. (Skripsi). Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Teknologi Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yogyakarta
Kusmayanitha, P. R. (2014). Studi Prevalensi Keluhan Muskuloskeletal pada
Pekerja Pabrik Bata Merah di Desa Tulikup Gianyar. Jurnal Medika
Udayana, 1-14.
Li, Z., Paudecerf, D., & Yang, J. (2009). Mechanical Behaviour of Natural Cow
Leather in Tension. Acta Mechanica Solida Sinica, 37-44.
Luopajarvi, T. (1990). Ergonomic, Analysis of Workplace and Postural Load.
London: Taylor & Francis.
Manuaba, A. (2006). Macro Ergonomic Approach on Work Organization with
Special Reference to The Utilization of Total Ergonomic Ship Appoach to
Obtain Humane, Competitive and Sustainable Work System and Product.
Proceeding Seminar Nasional Ergonomi. Surabaya.
McAtameny, L., & Hignett, S. (2000). Rapid Entire Body Assessment. Applied
Ergonomics, 201-205.
Meriam, J. L. & Kraige, L. G. (2011). Engineering Mechanic Statics 7th Edition.
Virginia Polytechnic Institute and State University: John Wiley & Sons, Inc.
Novey, M. D. (2013). Perancangan Prototype Rangka dan Body Kendaraan Hemat
Bahan Bakar. (Skripsi). Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Muria Kudus. Kudus
Nurmianto, E. (2004). Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya (Ed. 2). Surabaya:
Guna Widya.
Paliyama, M. J. (2004). Perbandingan Efek Terapi Arus Interferensi dengan Tenis
dalam Pengurangan Nyeri pada Penderita Nyeri Punggung Bawah
Muskuloskeletal. (Skripsi). Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro. Semarang.
129
Purnomo Adi, Burhanuddin Yanuar, dan Harun Suryadiwansa. (2014).
Perancangan dan Pembuatan Struktur Mekanik Sistem Inspeksi Visi.
(Skripsi). Program studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Lampung. Lampung
Samara, D. (2007). Nyeri Muskuloskeletal pada Leher Pekerja dengan Posisi
Pekerjaan yang Statis. Universa Medicina, 137-142.
Sari, N. (2014). Perbaikan Postur Kerja Menurunkan Keluhan Muskuloskeletal dan
Waktu Proses Pemahatan di Java Art Stone Yogyakarta. (Skripsi).
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Yogyakarta. Yogyakarta.
Shigley, E. Josep and Mitchell, D. Larry. (1984). Perencanaan Teknik Mesin.
Jakarta: Erlangga.
Subagja. (2007). Sains Fisika SMA, Jakarta: Bumi Aksara
Sue., H., & Lyn., M. (2000). REBA (Rapid Entire Body Assesment): Applied
Ergonomics, Nottingham: Occupational Healt and Ergonomic Service Ltd.
Sularso. (1997). Dasar-Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta:
Pradya Pramita.
Susanto, A. (2014). Penelitian tentang Perancangan Meja Kerja untuk Alat Pres
Plastik yang Ergonomis Menggunakan Metode Rasional dan Pendekatan
Anthropometri. (Skripsi). Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Universitas Dian Nuswantoro. Semarang.
Susihono, W., & Prasetyo, W. (2012). Perbaikan Postur Kerja untuk Mengurangi
Keluhan Muskuloskeletal dengan Pendekatan Metode OWAS.Spektrum
Industri, 79-81.
Sutalaksana, I.Z. (1979). Teknik Tata Cara Kerja. Bandung , ITB.
Tarwaka, S. H., Bakri, S. H., & Sudiajeng, L. (2004). Ergonomi untuk Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta: UNIBA PERSS
Wahjudi, D. (2007). Power Dari Uji Kenormalan Data. 1-7.
130
Widanarko, B., Kusmasari, W., Yassierly, & Iridiastadi, H. (2016). Instrumen
Survey Gangguan Otot-Rangka. 1-5.
Wignjosoebroto, S., Gunani, S., & Pawennari, A. (2012). Analisis Ergonomi
Terhadap Rancangan Fasilitas Kerja pada Stasiun Kerja di Bagian
Skiving dengan Antropometri Orang Indonesia (Studi Kasus di Pabrik
Vulkanisir Ban). 1-24.
Yuansari, P. T. (2007). Perancangan Ulang Kursi Perakitan di Laboratorium
Analisis Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Universitas Atma Jaya
Yogyakarta. (Skripsi). Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yogyakarta.
Zaini, Fata. (2016). Rancang Bangun Sand Filter Rotary Machine Bagian
Transmisi. (Skripsi). Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta.
131
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pengolahan Data Anthropometri
132
133
134
Lampiran 2. Dimensi Anthropometri Genggaman Maksimum (Nurmianto, 2004)
135
Lampiran 3. Kuesioner Nordic Body Map (NBM)
136
Lampiran 4. Rangkuman Wawancara Terbuka
Peneliti : Kapan saja dilakukan proses pemotongan kulit?
Pekerja : Proses pemotongan kulit dilakukan hamper setiap hari kerja jika
ada pesanan dan juga sesuai jumlah anyaman yang jadi pada hari
tersebut.
Peneliti : Bagaimana proses melakukan pemotongan kulit?
Pekerja : Prosesnya dilakukan di lantai yang sudah diberi kaca pada atasnya,
kemudian kulit dibentangkan, setelah itu kulit tersebut diukur sesuai
dengan spesifikasi yang dibutuhkan untuk hari itu, pengukuran
dilakukan dengan alat bantu penggaris panjang, setelah ditandai
ukurannya kemudian penggaris yang terbentang harus ditahan
dengan tangan kiri dan kaki kiri (diinjak) agar penggaris tidak
meleset, setelah itu kulit dipotong dengan cutter disayatkan
beberapa kali hingga antar kulit terlepas.
Peneliti : Apakah tidakapa-apa jika melakukan pekerjaan pemotongan kulit
seperti itu?
Pekerja : Tidak apa-apa, saya dan rekan saya sudah terbiasa melakukan
pekerjaan seperti ini. Cuma saya yang paling tua dan sudah lama
disini biasanya mempunyai keluhan di punggung bawah.
Peneliti : Apakah selama ini pernah terjadi kecelakaan kerja?
Pekerja : Pernah, Pisau cutter yang digunakan pernah merobek jari saya.
Peneliti : Apakah pernah terdapat kendala dalam melakukan pekerjaan
pemotongan kulit?
Pekerja : Pernah ada mas, jadi dulu kaca yang digunakan untuk fasilitas
potong pernah terjatuh akibat tersenggol secara tidak sengaja,
sehingga pada hari itu saya tidak dapat melakukan pekeraan
tersebut dan harus menunggu kacanya dibeli lagi.
Peneliti : Apakah selama ini anda merasa fasilitas yang sekarang nyaman?
Pekerja : Kalo dibilang nyaman, ya dinyaman-nyamanin aja mas karena
adanya hanya seperti itu, terus paling ya ngerasa pegel-pegel saja
seusai bekerja.
137
*Pengisian Kuesioner Nordic Body Map dipandu Peneliti*
Peneliti : Bagaimana fasilitas yang diharapkan bapak?
Pekerja : Kalo saya sih manut sama Bu Asti (pemilik usaha).
Peneliti : Maksud saya kalo dari bapak pribadi bagaimana harapannya?
Pekerja : Kalo saya sendiri bingung mas, soalnya ya dari dulu cara
memotongnya seperti itu, jadi kalo ditanya ya binggung mas.
Peneliti : Kalau bayangannya bapak bagimana alat yang harus saya
rancang?
Pekerja : Kalau bias ya yang cara kerjanya gampang, mudah dimengerti cara
menggunakannya, kalau bisa ya motongnya cepet, hasilnya rapi,
kalau bias sekali potong hasilnya rapi, gaperlu menyayat berkali-
kali.
Peneliti : Apakah ada harapan juga dari keluhan-keluhan yang tadi ada
harapan lainnya apa tidak pak?
Pekerja : Pokoknya alatnya yang aman, tidak membuat kecelakaan, tidak
buat sakit lagi seerti punggung, kalau bias dikerjakan dengan posisi
tidak berjongkok. Kalau ada alat kan enak mas.
Peneliti : Apakah pemotongan kulit utuk part-part lain juga dilakukan
menggunakan fasilitas itu?
Pekerja : Iya mas, di fasilitas itu cuma kan bentuknya aja yang berbeda mas.
Pemotongan part itu kan tinggal dipotong sesuai mal (cetakan)nya
saja mas.
Peneliti : Apakah harapan bapak fasilitas seperti itu juga sebaiknya dapat
terakomodasi dalam alat yang akan dirancang juga?
Pekerja : Kalau bisa ya tidak apa-apa mas, malah bagus mas.
138
Lampiran 5. Kuesioner Tertutup
KUESIONER TERTUTUP
1. Pengantar Penelitian
Pelaksanaan kuesioner dibutuhkan untuk mendapatkan data yang
diperlukan dalam keperluan pengerjaan Penelitian sebagai persyaratan
Tugas Akhir Strata 1 Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta
dengan judul penelitian: Perancangan Alat Potong Kulit Bahan Baku Tas
yang Ergonomis Menggunakan Metode Rasional dan Pendekatan
Anthropometri.
Sehubungan dengan Penelitian tentang Perancangan Alat Potong
Kulit Bahan Baku Tas yang Ergonomis Menggunakan Metode Rasional
dan Pendekatan Anthropometri, maka perlu untuk memperhatikan
beberapa kepentingan yang perlu terdapat pada alat potong kulit yang
akan dirancang.
Data yang akan diberikan saudara/i hanya digunakan sebagai
keperluan penelitian. Identitas dan data saudara/I akan dijamin
kerahasiaannya. Atas kerjasama dan kepercayaan yang diberikan dalam
penelitian ini saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
Tommy Heryawan
139
2. Identitas Responden
Kami mohon kesediaan saudara/i untuk mengisi daftar pertanyaan berikut
ini:
a. Nama Lengkap :________________________________________
b. Jenis Kelamin : L/P (coret yang tidak perlu).
c. Usia : ___ tahun.
3. Petunjuk Pengisian Kuesioner Data Atribut
Pengisian kuesioner data atribut ini digunakan untuk keperluan
memprioritaskan faktor dalam melakukan perancangan alat potong kulit.
Cara pengisian kuesioner ini adalah dengan memberi tanda chek-
list (√) pada jawaban yang diyakini sesuai dengan pendapat anda, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Apabila anda menurut anda atribut Perancangan Alat Potong Kulit
Sangat Penting (atribut perlu untuk diterapkan karena dianggap
menjadi kebutuhan utama yang harus terpenuhi), maka dapat
memberi chek-list (√) pada kolom SP.
b. Apabila anda menurut anda atribut Perancangan Alat Potong Kulit
Penting, maka dapat memberi chek-list (√) pada kolom P.
c. Apabila anda Ragu-Ragu dengan atribut Perancangan Alat Potong
Kulit (atribut dianggap perlu diterapkan, namun bukan termasuk
kebutuhan utama), maka dapat memberi chek-list (√) pada kolom R.
d. Apabila anda Tidak dengan atribut Perancangan Alat Potong Kulit
(atribut tersebut diangap belum perlu diterapkan dan memerlukan
pertimbangan kajian lebih lanjut), maka dapat memberi chek-list (√)
pada kolom R.
e. Apabila anda menurut anda atribut Perancangan Alat Potong Kulit
Tidak Penting (atribut tersebut tidak perlu untuk diterapkan pada alat
walaupun atribut tersebut berhubungan dengan alat), maka dapat
memberi chek-list (√) pada kolom TP.
f. Apabila anda menurut anda atribut Perancangan Alat Potong Kulit
Sangat Tidak Penting (atribut tersebut dianggap tidak perlu diterapkan
karena tidak memiliki dengan keperluan yang harus diterapkan pada
alat), maka dapat memberi chek-list (√) pada kolom STP.
140
4. Contoh Pengisian Kuesioner
No. Artibut Skor
STP TP R P SP
1. Ukuran alat
menyesuaikan operator √
5. Kuesioner Penilaian Data Atribut Perancangan Alat Potong Kulit
No. Artibut Skor
STP TP R P SP
1. Ukuran alat
menyesuaikan operator
2. Alat pemotong kulit aman
digunakan
3. Alat mudah digunakan
4. Alat tahan lama
5. Pekerjaan dilakukan
dengan efektif
6. Hasil potongan kulit
terwadah dengan baik
7. Pengukuran dapat
dilakukan dengan cepat
8.
Dapat digunakan juga untuk melakukan
pemotongan kulit berpola untuk bagian lain tas
Keterangan:
f. STP : Sangat tidak penting
g. TP : Tidak penting
h. R : Ragu-ragu
i. P : Penting
j. SP : Sangat Penting
141
Lampiran 6. REBA Bagian Tubuh Kiri sebelum Perbaikan
142
Lampiran 7. REBA Bagian Tubuh Kanan sebelum Perbaikan
143
Lampiran 8. REBA Bagian Tubuh Kiri setelah Perbaikan
144
Lampiran 9. REBA Bagian Tubuh Kanan setelah Perbaikan
145
Lampiran 10. Analisis Quality Fuction Development
146
Lampiran 11. Proyeksi 2D Alat Potong Kulit Keseluruhan
147
Lampiran 12. Uji Plagiasi Turnitin