bab 5 simpulan dan saranlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab5/2012-2-01228... · 2013. 11....

6
99 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada hipotesis dikatakan bahwa aspek-aspek yang diungkapkan Geoffrey Broadbent (1973) berguna untuk menganalisa, saat proses analisa untuk memudahkan mencari point-point penelitian maka digunakan aspek manusia, lingkungan dan bangunan karena 3 ketiga aspek tersebut bersifat fleksibel dapat disesuaikan dengan proyek penelitian. Cara mengatasi permasalahan permukiman kumuh sesuai dengan hipotesis, yaitu On-site Reconstruction. On-site Reconstruction adalah pembangunan kembali permukiman kumuh dan padat dengan merelokasi sementara warganya. Tapak yang ditempati warga Kampung Pulo RW 03 sekarang adalah permukiman kumuh dan padat, memang ada kemungkinan untuk menggusur permukiman ini dan merelokasi tetap para penghuni Kampung Pulo RW 03 tetapi warga tidak ingin pindah dari Kampung Pulo dengan alasan mata pencaharian mereka di Pasar Jatinegara dan sekitarnya, alasan tersebut cukup kuat karena memang di lain sisi Kampung Pulo menyimpan tenaga kerja yang cukup banyak untuk kemajuan ekonomi kawasan sekitarnya, walaupun Kampung Pulo permukiman kumuh dan padat. Jadi hasil analisa cara mengatasi masalah permukiman kumuh dengan hipotesis sama. Hasil analisa ini berguna untuk mendapatkan konsep perancangan tetapi peneliti mengambil satu teori dalam konsep perancangan agar konsep tidak berbelok dari batasan dan memiliki tujuan yang jelas. Teori yang diambil adalah

Upload: others

Post on 08-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 5 SIMPULAN DAN SARANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2012-2-01228... · 2013. 11. 27. · lingkungan dan bangunan karena 3 ketiga aspek tersebut bersifat fleksibel dapat

99

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pada hipotesis dikatakan bahwa aspek-aspek yang diungkapkan Geoffrey

Broadbent (1973) berguna untuk menganalisa, saat proses analisa untuk

memudahkan mencari point-point penelitian maka digunakan aspek manusia,

lingkungan dan bangunan karena 3 ketiga aspek tersebut bersifat fleksibel dapat

disesuaikan dengan proyek penelitian.

Cara mengatasi permasalahan permukiman kumuh sesuai dengan

hipotesis, yaitu On-site Reconstruction. On-site Reconstruction adalah

pembangunan kembali permukiman kumuh dan padat dengan merelokasi

sementara warganya. Tapak yang ditempati warga Kampung Pulo RW 03

sekarang adalah permukiman kumuh dan padat, memang ada kemungkinan

untuk menggusur permukiman ini dan merelokasi tetap para penghuni Kampung

Pulo RW 03 tetapi warga tidak ingin pindah dari Kampung Pulo dengan alasan

mata pencaharian mereka di Pasar Jatinegara dan sekitarnya, alasan tersebut

cukup kuat karena memang di lain sisi Kampung Pulo menyimpan tenaga kerja

yang cukup banyak untuk kemajuan ekonomi kawasan sekitarnya, walaupun

Kampung Pulo permukiman kumuh dan padat. Jadi hasil analisa cara mengatasi

masalah permukiman kumuh dengan hipotesis sama.

Hasil analisa ini berguna untuk mendapatkan konsep perancangan tetapi

peneliti mengambil satu teori dalam konsep perancangan agar konsep tidak

berbelok dari batasan dan memiliki tujuan yang jelas. Teori yang diambil adalah

Page 2: BAB 5 SIMPULAN DAN SARANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2012-2-01228... · 2013. 11. 27. · lingkungan dan bangunan karena 3 ketiga aspek tersebut bersifat fleksibel dapat

100

teori The New Urbanism. The New Urbanism memiliki tujuan untuk

menciptakan konsep perencanaan lingkungan yang mempunyai visi ke masa

depan dengan mengkombinasikan keadaan masa lampau, sekarang dan masa

yang akan datang. Memiliki kecenderungan memelihara dan melestarikan

lingkungan yang berkelanjutan.

Maksud dari teori The New Urbanism mengkombinasikan keadaan masa

lampau, sekarang dan masa yang akan datang terkait dengan penelitian yaitu

perilaku urban kampung di setiap masa terdapat perilaku yang berbeda dari

warga-nya, ada yang menuju ke lingkungan hidup lebih baik tetapi ada juga

yang menuju kebobrokan.

Rekomendasi Perancangan

Permukiman kumuh dan padat di Jakarta semakin bertambah parah

keadaannya tiap tahunnya dan Kampung Pulo RW 03 salah satu kampung yang

menarik perhatian berbagai lembaga untuk memperbaiki.

Kampung Pulo terletak di lokasi strategis sehingga warga tidak ingin

pindah dari Kampung Pulo dan mata pencaharian warga di Pasar Jatinegara yang

berada di seberang Kampung Pulo, maka untuk memperbaiki kembali kondisi

kampung ini agar permukiman tidak menjadi bertambah padat dengan cara

peremajaan permukiman. Proyek peremajaan dengan membangun komplek

hunian rumah susun yang sesuai dengan karakter warga Kampung Pulo.

Saat proses analisa didapat berbagai macam solusi untuk mengatasi

permasalahan yang ada diantaranya sebagai berikut:

• Hasil Analisa Karakteristik Penduduk adalah warga memerlukan ruang

berkumpul, warga mebutuhkan ruang ritel untuk berjualan, warga tidak

membutuhkan closet duduk dan shower.

Page 3: BAB 5 SIMPULAN DAN SARANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2012-2-01228... · 2013. 11. 27. · lingkungan dan bangunan karena 3 ketiga aspek tersebut bersifat fleksibel dapat

101

• Hasil Analisa Sosial-Ekonomi dalam tapak adalah perlu pengelompokkan

yang merata antara hunian besar dengan kecil agar tidak ada kesenjangan

sosial.

• Hasil Analisa Struktur Penduduk diadapat perkiraan jumlah warga sampai

dengan tahun 2028 sebanyak 5.603 jiwa, meningkat sekitar 270 jiwa.

• Hasil Analisa Aktifitas dan Waktu Kegiatan, berdasarkan analisa diketahui

kegiatan warga Kampung Pulo dari waktu ke waktu, aktifitas terjadi di

sebuah ruang dan berdasarkan analisa ditemukan kebutuhan ruang bermain

anak dan berkumpul para ibu,

• Hasil Analisa Status Kepemilikkan, warga menginginkan rumah susun

merupakan hak milik yang disediakan MCK di setiap unit rumah susun.

• Hasil Analisa Sirkulasi Sekitar Tapak, akses keluar-masuk komplek rumah

susun akan dibuat 1 akses sehingga lebih dapat terkontrol.

• Hasil Analisa Pencapaian, diketahui berbagai jalan dapat menuju ke

Kampung Pulo tetapi hanya satu jalan utama dan terpenting yaitu Jalan

Jatinegara Barat Raya sehingga nantinya entrance utama akan dibuka dari

Jalan Jatinegara Barat Raya.

• Hasil Analisa Kegiatan Sekitar Tapak, ditapak tidak tersedia berbagai sarana

tetapi di kawasan sekitarnya secara menyeluruh tersedia dan rata-rata dapat

dijangkau oleh warga dengan berjalan kaki. Kegiatan perdagangan di depan

Kampung Pulo sering kali membuat macet lalu lintas maka diperlukan akses

loading dock dan mempertegas batas trotoar.

• Hasil Analisa Sosial-Ekonomi sekitar Tapak, untuk mengatasi keekslusifan

diantara warga maka perlu penyatuan wilayah.

Page 4: BAB 5 SIMPULAN DAN SARANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2012-2-01228... · 2013. 11. 27. · lingkungan dan bangunan karena 3 ketiga aspek tersebut bersifat fleksibel dapat

102

• Hasil Analisa Matahari, Angin, Kebisingan, ketiganya berperan dalam

orientasi massa bangunan. Pada kebisingan ada penambahan untuk rencana

perancangan jembatan yang menghubungkan Kampung Pulo dengan Pasar

Jatinegara.

• Hasil Analisa Utilitas Tapak, keberadaan air bersih, listrik sudah tersedia,

jaringan telepon saat ini tidak diperlukan karena sebagian besar warga

menggunakan telepon genggam. Kebutuhan untuk MCK diperlukan di

dalam masing-masing unit rumah susun.

• Hasil Analisa Zoning Tapak, didapat hunian berada di tengah tapak diapit

oleh area perdagangan dan area penghijauan.

• Hasil Analisa Zoning Bangunan, didapat perletakan sementara pada

bangunan

• Hasil Analisa Orientasi Massa Bangunan, orientasi massa bangunan

dipengaruhi oleh analisa matahari,angin dan kebisingan.

• Hasil Analisa Sirkulasi Pola Jalan, karena bentukan yang memanjang dari

tapak dan proyek rancangan adalah rumah susun maka pola yang cocok

adalah pola linier.

• Hasil Analisa Sirkulasi Pola Hijau, agar disekitar tapak memiliki banyak

area resapan maka pola hijau dibuat menyebar

• Hasil Analisa Sirkulasi Pola Penyebaran Fasilitas, agar memudahkan akses

dari berbagai arah hunian maka fasilitas diletakkan di tengah kawasan.

• Hasil Analisa Modul Struktur, struktur yang digunakan untuk pondasi

adalah struktur tiang pancang dan struktur yang digunakan untuk struktur

atas adalah struktur beton, memang lebih mahal tetapi tahan terhadap air.

Page 5: BAB 5 SIMPULAN DAN SARANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2012-2-01228... · 2013. 11. 27. · lingkungan dan bangunan karena 3 ketiga aspek tersebut bersifat fleksibel dapat

103

Kawasan Kampung Pulo akan terendam air saat air sungai Ciliwung

meningkat.

• Hasil Analisa Utilitas Tapak, perletakkan septic tank di dataran yang lebih

tinggi agar saat banjir septic tank tidak terendam.Perletakkan bak sampah

tersedia setiap tower.

Semua hasil analisa ini digunakan untuk menyusun konsep perancangan

komplek rumah susun agar warga merasa nyaman dan sperti di rumah.

Skematik

Gambar 5.1 Desain rumah susun

Sumber: Hasil Olahan Peneliti

Gambar 5.1 Skematik Perencanaan Siteplan

Page 6: BAB 5 SIMPULAN DAN SARANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2012-2-01228... · 2013. 11. 27. · lingkungan dan bangunan karena 3 ketiga aspek tersebut bersifat fleksibel dapat

104

5.2 Saran

Saran bagi peneliti selanjutnya, agar lebih memahami terlebih dahulu

permasalahan dalam tapak dan sekitar tapak karena hal ini akan memudahkan

peneliti menemukan arah penelitian.

Gambar 5.2 Skematik Perancangan Rumah Susun, Retail, dan Masjid

Sumber: Hasil Olahan Peneliti