bab 5 fix

5
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Dari studi kajian literatur diketahui bahwa Human hemochromatosis protein (protein HFE) adalah protein yang diekspresikan gen HFE. Gen HFE berfungsi untuk menginstruksikan produksi protein yang terletak pada permukaan sel. Protein ini mengatur produksi protein hepsidin dalam menentukan kuantitas zat besi yang diserap dari makanan dan yang dikeluarkan dari tubuh. Mutasi pada gen HFE mengakibatkan protein HFE tidak dapat berinteraksi dengan hepsidin dan reseptor transferin pada permukaan sel sehingga terjadi gangguan regulasi besi. Akibatnya terjadi kelebihan zat besi di dalam sel sehingga 55

Upload: muhammad-fauzi

Post on 08-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan1. Dari studi kajian literatur diketahui bahwa Human hemochromatosis protein (protein HFE) adalah protein yang diekspresikan gen HFE. Gen HFE berfungsi untuk menginstruksikan produksi protein yang terletak pada permukaan sel. Protein ini mengatur produksi protein hepsidin dalam menentukan kuantitas zat besi yang diserap dari makanan dan yang dikeluarkan dari tubuh. Mutasi pada gen HFE mengakibatkan protein HFE tidak dapat berinteraksi dengan hepsidin dan reseptor transferin pada permukaan sel sehingga terjadi gangguan regulasi besi. Akibatnya terjadi kelebihan zat besi di dalam sel sehingga mendorong pembentukan radikal bebas melalui reaksi Fenton yang memicu kerusakan pada sel.2. Gangguan regulasi besi di dalam darah akan menyebabkan penurunan produksi transferin. Transferin yang bersifat antioksidan bekerja untuk mengurangi konsentrasi ion Fe bebas yang beracun bagi sel. Berkurangnya kadar transferin di dalam darah juga mengakibatkan peningkatan radikal bebas serta memicu terjadinya stres oksidatif. Otak sangat rentan terhadap stres oksidatif dikarenakan kapasitas antioksidan yang terbatas. Oleh karena itu, sel neuron mudah terpengaruh oleh peningkatan radikal bebas sehingga paling rentan terhadap stres oksidatif dan mengakibatkan gangguan perkembangan saraf seperti autisme.3. Dalam pandangan Agama Islam yang tertuang di dalam Al-Quran dan Hadits menganjurkan setiap muslim untuk menjaga kesehatan dan jauh dari segala macam penyakit. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT. Islam melarang keras mengkonsumsi alkohol dan rokok, yang diketahui merupakan penyebab stres oksidatif sehingga dapat memicu berbagai macam penyakit termasuk autisme. Seorang anak yang menderita suatu penyakit, seperti autisme, merupakan ujian keimanan bagi orang tuanya. Untuk itu, orang tuanya harus memiliki kesabaran dan keikhlasan dalam mendidik, membimbing dan mengobati anak dengan autisme. Allah SWT telah menciptakan banyak cara dan obat untuk suatu penyakit sehingga menjadi jalan untuk kesembuhan.

5.2Saran1. Bagi dokter, diharapkan dokter dapat menjelaskan bahwa bila terjadi stres oksidatif dalam tubuh seseorang dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit termasuk autisme. Selain itu para dokter hendaknya selalu memperbaharui pengetahuan kedokterannya tentang penyakit autis dan menjelaskan tentang faktor pemicunya sehingga penyakit tersebut dapat dicegah.2. Bagi keluarga dan penderita, dengan mengetahui bahwa adanya hubungan antara stres oksidatif dengan autisme, diharapkan keluarga dapat lebih teliti dalam mengkonsumsi makanan dan menerapkan pola hidup sehat guna mencegah berbagai macam penyakit. 3. Bagi Para Ulama, penulis berharap para ulama memberikan perhatian besar tentang hukum yang berlaku sesuai syariat Islam juga hal-hal yang berkaitan dengan ilmu kedokteran modern, mengingat begitu pesatnya kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran. Khususnya pembahasan penyakit dalam sudut pandang Islam yang dirasa penulis masih minim terutama referensi yang terkait dengan autisme.4. Untuk Para Peneliti, diharapkan dapat mengkaji lebih dalam tentang hubungan antara stres oksidatif dengan autisme sehingga gangguan pervasif tersebut dapat dicegah.

56