bab 5 & daftar pustaka 10604227230

5
48 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka dapat diambil kesimpulan bahwa: “ ada hubungan yang signifikan antara tingkat kesegaran jasmani dengan prestasi belajar penjas siswa kelas IV dan V SD Negeri Pasaranom Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo tahun 2012. B. Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan kesimpulan di atas, penelitian ini memiliki beberapa implikasi sebagai berikut. 1. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan tolok ukur kesegaran jasmani siswa serta prestasi belajar penjas siswa. 2. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam proses belajar mengajar, bahwa kesegaran jasmani mempunyai hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar penjas, sehingga dalam proses pembelajaran tidak boleh mengesampingkan tingkat kebugaran jasmani siswa, dan agar meningkatkan kesegaran jasmani siswa guna meningkatkan prestasi belajar penjas siswa pada umumnya. 3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum, sehingga porsi pendidikan jasmani tidak di kesampingkan karena mempunyai hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar penjas siswa.

Upload: zainudin-aboed

Post on 25-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 48

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka dapat

    diambil kesimpulan bahwa: ada hubungan yang signifikan antara tingkat

    kesegaran jasmani dengan prestasi belajar penjas siswa kelas IV dan V SD

    Negeri Pasaranom Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo tahun 2012.

    B. Implikasi Hasil Penelitian

    Berdasarkan kesimpulan di atas, penelitian ini memiliki beberapa

    implikasi sebagai berikut.

    1. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan tolok ukur kesegaran

    jasmani siswa serta prestasi belajar penjas siswa.

    2. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam proses belajar

    mengajar, bahwa kesegaran jasmani mempunyai hubungan yang signifikan

    dengan prestasi belajar penjas, sehingga dalam proses pembelajaran tidak

    boleh mengesampingkan tingkat kebugaran jasmani siswa, dan agar

    meningkatkan kesegaran jasmani siswa guna meningkatkan prestasi

    belajar penjas siswa pada umumnya.

    3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman dalam

    penyusunan kurikulum, sehingga porsi pendidikan jasmani tidak di

    kesampingkan karena mempunyai hubungan yang signifikan dengan

    prestasi belajar penjas siswa.

  • 49

    C. Keterbatasan Penelitian

    Peneltiian ini telah dilakukan pembatasan masalah agar penelitian lebih

    fokus, namun demikian dalam penelitian ini masih terdapat beberapa

    kekurangan dan keterbatasan yang tidak dapat dihindari oleh peneliti selama

    penelitian. Salah satu keterbatasan dalam penelitian ini adalah bahwa peneliti

    tidak dapat mengontrol subyek sebelum pengambilan data apakah melakukan

    aktivitas yang berat atau tidak sebelum melakukan tes kebugaran jasmani,

    serta tidak mampu mengontrol makanan yang dikonsumsi subyek sebelum

    pengambilan data.

    D. Saran

    Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian di atas, ada

    beberapa saran yang dapat disampaikan yaitu:

    1. Bagi siswa agar selalu menjaga kesegaran jasmaninya dengan cara

    membiasakan bergerak ringan seperti jalan-jalan, jogging, bermain

    dengan teman, dan lain sebagainya.

    2. Bagi guru dan sekolah agar memantau perkembangan kesegaran jasmani

    siswa-siswinya secara periodik, sehingga keadaan kesegaran jasmani

    selalu terpantau dengan baik.

    Peneliti berikutnya, dapat melakukan penelitian tentang prestasi belajar

    penjas dengan menghubungkannya dengan variabel lain, baik itu mengganti

    ataupun dengan menambah variabel-variabel yang lain yang tidak terdapat dalam

    penelitiani ini, seperti motivasi, ekonomi sosial orang tua, pendidikan orang tua,

    dan sebagainya.

  • 50

    DAFTAR PUSTAKA

    Brown, Richard L. dan Henderson, Joe. (1996). Bugar dengan Lari. Jakarta: PT.

    Raja Grafindo Persada.

    Corbin, B Charles dan Lindsey, Ruth. (1997). Physical Fitness. Dubuque: Times

    Mirror Higher Education Group, Inc.

    Curt Hinson. (1995). Fitness for Children. New York: Human Kinetics.

    Depdiknas, (2010). Tes Kebugaran Jasmani Indonesia Untuk Anak Umur 10-12

    tahun. Jakarta. Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani.

    Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka

    Cipta.

    Djoko Pekik Irianto (2004). Panduan Latihan Kebugaran yang Efektif dan Aman.

    Yogyakarta. Lukman Offset.

    Edi Priyatno (2009), dalam judul Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Kelas IV, V

    dan VI SD Negeri 5 Sokanegara Unit Pendidikan Kecamatan

    Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2008/2009.

    Skripsi

    Engkos Kosasih (1985). Olahraga dan Program latihan. Jakarta. Depdikbud.

    Fitria Ade Kusuma Wijayanto. (2005). Hubungan Antara Status Kebugaran

    Jasmani Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV dan V SD Negeri

    Ngandakan, Kabupaten Purworejo: Skripsi.Skripsi

  • 51

    Ganjar Kurniawan (2004), dalam judul Survai Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa

    Kelas V SD Maguwoharjo I Depok Sleman. Skripsi

    Getchell, B. (1979). Physical Fitness. New York: John Willey and Sons, Inc.

    Iskandar Z. Adisapoetra, dkk. (1999). Panduan Teknik Tes dan Latihan

    Kesegaran Jasmani untuk Anak Usia Sekolah. Seminar dan Widiakarya

    Nasional Olahraga dan Kesegaran Jasmani, Pusat Pengkajian dan

    Pengembangan IPTEK Olahraga. Jakarta.

    Joko Pekik (2002). Pedoman Praktis Olahraga untuk Kebugaran dan Kesehatan.

    Yogyakarta. Andi Offset.

    Joko Pekik Irianto(2000). Pedoman Latihan Kesegaran Efektif dan Aman.

    Yogyakarata. Lukman Offset.

    Mochamad Sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta.

    Depdikbud.

    Mochamad Soebroto. (1981). Asas-asas Pengetahuan Olahraga. Jakarta: PT.

    Gramedia.

    Pedoman Tugasa Akhir (2011). Universitas Negeri Yogyakarta.

    Ponijan (2010).Hubungan Antara Kebugaran Jasmani Dengan Prestasi Belajar

    Siswa Kelas IV dan V SD N 1 Giripurwo Girimulyo Kulon Progo Tahun

    Pelajaran 2009/2010. Skripsi.

    Rusli Lutan (2002). Asas-asas Pendidikan Jasmani. Depdiknas.

  • 52

    -----------------------. (2002). Menuju Sehat Bugar. Direktorat Jenderal Pendidikan

    Dasar Menengah dan Olahraga Jakarta: Depdiknas.

    ------------------------. (2002). Penanggulangan Cedera Olahraga Pada Anak

    Sekolah Dasar. Depdiknas.

    Rusli Lutan, J. Hartanto, Tomoliyus (2002). Pendidikan Kebugaran Jasmani.

    Depdiknas.

    Sadoso Susmosardjuno. (1987). Petunjuk Praktis Kesehatan Olahraga. Jakarta:

    Pustaka KGU.

    Siti Rahayu (2006). Perkembangan Peserta Didik. Depdiknas.

    Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

    Jakarta: Rineka Cipta.

    Sutrisno Hadi. (2000). Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Andi Ofset

    Vitale, Frank. (1973). Individuale Fitness Programs. New Jersey: Prentice-Hall,

    Inc.

    Winarno Surahmat (1985). Cara Belajar Terbaik di Universitas. Bandung:

    Tarsitoh

    W.J.S Purwodarminta. (2003). Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI).

    Jakarta:PN. Balai Pustaka.