bab 4 metode penelitian 4.1 rancangan penelitianrepository.ub.ac.id/3850/5/7 bab 4.pdf · metode...

18
21 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini mengenai “Hubungan Jumlah dan Frekuensi Konsumsi Sayur dan Buah dengan Kejadian Overweight Remaja Putri di Kota Batu” yang merupakan penelitian kuantitatif dengan bentuk analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Format penelitian analitik observasional merupakan sebuah desain penelitian dimana peneliti mencoba untuk mencari hubungan antar variabel dengan melakukan suatu analisis terhadap data yang telah dikumpulkan. Dalam penelitian jenis cross sectional, peneliti melakukan satu kali observasi terhadap subjek penelitian dan pengukuran variabel subjek pada saat yang sama sehingga tidak diperlukan suatu pemeriksaan atau pengukuran ulang. Pada studi ini variabel bebas (faktor risiko) dan variabel tergantung (efek) dinilai secara simultan pada saat yang bersamaan. Kekurangan penelitian cross sectional hanya dilakukan pada sekali waktu sehingga dapat memberikan hasil yang berbeda pada penelitian di waktu yang berbeda. Tetapi penelitian jenis ini dapat menjadi salah satu bagian dari sekian banyak penelitian terkait variabel dan sasaran yang sama sebagai referensi dan dapat melengkapi penelitian selanjutnya (Philip Sedgewick, 2014). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jumlah dan frekuensi asupan sayur dan buah remaja putri dengan kejadian overweight. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan pendekatan terhadap kajian empiris untuk mengumpulkan, menganalisa dan menyajikan data dalam bentuk

Upload: others

Post on 01-Dec-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitianrepository.ub.ac.id/3850/5/7 Bab 4.pdf · METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini mengenai “Hubungan Jumlah dan

21

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini mengenai “Hubungan Jumlah dan Frekuensi Konsumsi

Sayur dan Buah dengan Kejadian Overweight Remaja Putri di Kota Batu” yang

merupakan penelitian kuantitatif dengan bentuk analitik observasional dengan

pendekatan cross sectional. Format penelitian analitik observasional merupakan

sebuah desain penelitian dimana peneliti mencoba untuk mencari hubungan

antar variabel dengan melakukan suatu analisis terhadap data yang telah

dikumpulkan. Dalam penelitian jenis cross sectional, peneliti melakukan satu kali

observasi terhadap subjek penelitian dan pengukuran variabel subjek pada saat

yang sama sehingga tidak diperlukan suatu pemeriksaan atau pengukuran ulang.

Pada studi ini variabel bebas (faktor risiko) dan variabel tergantung (efek)

dinilai secara simultan pada saat yang bersamaan. Kekurangan penelitian cross

sectional hanya dilakukan pada sekali waktu sehingga dapat memberikan hasil

yang berbeda pada penelitian di waktu yang berbeda. Tetapi penelitian jenis ini

dapat menjadi salah satu bagian dari sekian banyak penelitian terkait variabel

dan sasaran yang sama sebagai referensi dan dapat melengkapi penelitian

selanjutnya (Philip Sedgewick, 2014).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jumlah dan frekuensi

asupan sayur dan buah remaja putri dengan kejadian overweight. Penelitian ini

merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan pendekatan terhadap kajian

empiris untuk mengumpulkan, menganalisa dan menyajikan data dalam bentuk

Page 2: BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitianrepository.ub.ac.id/3850/5/7 Bab 4.pdf · METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini mengenai “Hubungan Jumlah dan

22

numerik daripada naratif. Selain itu, penelitian ini juga mencoba melakukan

pengukuran yang akurat terkait variabel responden.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi target adalah remaja putri usia 16-18 tahun di Kota Batu. Dari

populasi akan dipilih subjek penelitian dengan menetapkan kriteria inklusi dan

eksklusi. Jumlah populasi sebanyak 601 orang. Teknik sampling yang digunakan

adalah Purposive Sampling. Purposive Sampling merupakan teknik non

probability sampling yang didasarkan pada pertimbangan tertentu. Cara

pengambilan dipertimbangkan sedemikian rupa sehingga mendapatkan sampel

yang homogen dan sesuai kriteria inklusi yang detil.

Kriteria inklusi:

1. Remaja putri usia 16-18 tahun kelas X sampai XI.

2. Remaja putri bersedia menjadi responden dan memiliki orangtua/wali

yang bersedia menandatangani informed consent.

3. Remaja putri yang memiliki status gizi overweight.

Kriteria eksklusi:

1. Remaja putri yang sedang menjalani diet khusus seperti Food Combining,

Tiger Diet, Diet OCD dan diet lainnya yang dapat mempengaruhi status

gizi.

Page 3: BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitianrepository.ub.ac.id/3850/5/7 Bab 4.pdf · METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini mengenai “Hubungan Jumlah dan

23

2. Remaja putri yang sedang menjalani terapi khusus seperti fisioterapi,

terapi kanker dan terapi penyakit akut dan kronis lainnya yang dapat

mempengaruhi status gizi.

Kriteria Drop Out:

1. Remaja putri pindah sekolah saat penelitian berlangsung.

2. Remaja putri mengundurkan diri dari penelitian.

3. Remaja putri meninggal dunia.

4.2.2 Sampel

Perhitungan besar sampel menggunakan rumus estimasi proporsi untuk

penelitian survei dari Lwanga dan Lemeshow (1991) sebagai berikut:

2

2

2/1 )1(

d

PPzn

Keterangan:

P = Estimated proportion

d = Accepted absolute deviation

z = z score at confidence level of 1-a/2

Hasil Perhitungan :

P = Prevalensi overweight sebelumnya = 6,7%

d = Deviasi yang bisa diterima = 10%

z = Tingkat kepercayaan = 95%

Page 4: BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitianrepository.ub.ac.id/3850/5/7 Bab 4.pdf · METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini mengenai “Hubungan Jumlah dan

24

2

2

10,0

)067,01(067,0*96,1 n

01,0

)93,0(26,0n

25n

Dari perhitungan tersebut, dengan memperhitungkan alokasi dropout 10%

(+2 orang cadangan), maka diperlukan responden sebanyak 27 orang. Metode

pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengambil data status gizi siswi dari

4 sekolah, kemudian siswi yang overweight diambil sebagai sampel hingga

memenuhi jumlah minimal sampel. Pengambilan sampel juga didasarkan pada

kriteria inklusi yang telah ditentukan oleh peneliti dalam kurun waktu tertentu.

4.3 Variabel Penelitian

1. Variabel Independent (Bebas): Jumlah dan Frekuensi Konsumsi Sayur

dan Buah

2. Variabel Dependent (Terikat): Overweight

4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi penelitian

Kota Batu dipilih sebagai lokasi penelitian dengan prevalesi

remaja overweight yang tertinggi di Jawa Timur yaitu 12,6%. Sedangkan

usia yang ditentukan 16-18 tahun merupakan usia remaja yang sedang

dalam tahap pendidikan SMA/K/sederajat. Sehingga dari 12

SMA/K/sederajat di Kota Batu, dipilih 4 sekolah dengan jumlah siswa

Page 5: BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitianrepository.ub.ac.id/3850/5/7 Bab 4.pdf · METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini mengenai “Hubungan Jumlah dan

25

terbanyak dengan asumsi semakin banyak populasi maka akan semakin

mudah menemukan siswi yang overweight sebagai sampel penelitian.

Keempat sekolah yang dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah sebagai

berikut.

1. SMAN 2 Kota Batu, Jl. Hasanuddin Junrejo, Batu Telp. 0341-465454

2. MAN Kota Batu, Jl. Pattimura 25 Batu Telp. 0341-592185

3. SMK Islam Kota Batu, Jl. Barat Stadion Brantas, Sisir Batu Telp.

0341-597079

4. SMK Putikecwara Kota Batu, Jl. Panglima Sudirman No. 91c Ngaglik,

Batu Telp. 0341-592109

b. Waktu penelitian

Penyusunan proposal dimulai sejak bulan April 2016.

Pengambilan data penelitian dilakukan pada bulan Februari 2017.

Sedangkan pengolahan data hingga penulisan tugas akhir dilakukan pada

bulan April hingga Juni 2017.

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Formulir online Survey Monkey untuk membantu pendataan awal

responden terkait nama, nama sekolah, kelas dan jurusan, umur, berat

badan, tinggi badan, frekuensi makan utama dan cemilan, frekuensi

olahraga, diet dan terapi.

Page 6: BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitianrepository.ub.ac.id/3850/5/7 Bab 4.pdf · METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini mengenai “Hubungan Jumlah dan

26

2. Lembar Penjelasan untuk Mengikuti Penelitian dan Surat Persetujuan

Partisipan Penelitian (Informed Consent) untuk mengetahui konfirmasi

kesediaan dari responden yang terlibat dalam penelitian ini atas izin

orangtua.

3. Kuisioner Umum sebagai dokumentasi data umum responden terkait

informasi data diri dan sosial ekonomi responden.

4. Kuisioner Skrinning sebagai dokumentasi data responden terkait riwayat

penyakit, obat, diet dan penyakit yang sedang diderita.

5. Formulir Recall 24 jam untuk membantu dokumentasi riwayat asupan

makan responden secara kuantitatif (Fahmida, 2007)

6. Formulir SQ-FFQ untuk membantu dokumentasi frekuensi dan jumlah

konsumsi sayur dan buah (Fahmida, 2007)

7. Food Picture dan atau gambar sayur dan buah untuk membantu

visualisasi bahan makanan oleh responden ketika dietary assessment

(Wirawan dan Rahmawati, 2014).

8. Timbangan berat badan (merk Secca), ketelitian 0,1 kg untuk menimbang

berat badan responden.

9. Pengukur tinggi badan (microtoise), ketelitian 0,1 cm untuk mengukur

tinggi badan responden.

10. Komputer dengan software:

- Microsoft Excel 2013 untuk membantu menginput dan mengorganisir

data kuantitatif.

Page 7: BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitianrepository.ub.ac.id/3850/5/7 Bab 4.pdf · METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini mengenai “Hubungan Jumlah dan

27

- WHO-AnthroPlus untuk membantu menghitung status gizi remaja

putri.

- NutriSurvey2007 untuk membantu menganalisis bahan makanan

yang dikonsumsi responden agar mendapatkan data persentase

pemenuhan asupan serat.

- SPSS 16.0 untuk membantu menganalisis hubungan antar variabel

dengan pendekatan statistika.

11. Alat dokumentasi: kamera dan handphone untuk mendokumentasikan

bukti kegiatan di lapangan agar ketika suatu saat diperlukan dapat dilihat

kembali dalam membantu proses identifikasi dan analisis bias.

Page 8: BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitianrepository.ub.ac.id/3850/5/7 Bab 4.pdf · METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini mengenai “Hubungan Jumlah dan

28

4.6 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional

Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur

Skala Ukur

1 Overweight Keadaan gizi lebih dari batas normal yang didapatkan dari hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan

- Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan

- Input data berat badan dan tinggi badan untuk menghitung IMT/U

- Timbangan berat badan (merk Secca), ketelitian 0,1 kg.

- Pengukur tinggi badan (microtoise), ketelitian 0,1 cm.

- Software WHO Anthro Plus

Gemuk: >+1 SD sampai dengan +2 SD

Interval

2 Jumlah Konsumsi Sayur dan Buah

Banyaknya sayur dan buah dalam satuan gram yang dikonsumsi per hari dan didapatkan dari hasil pendataan formulir SQ-FFQ.

- Menanyakan dan meminta responden mengisi formulir SQ-FFQ

- Input data jumlah konsumsi sayur dan buah

- Wawancara

- Formulir SQ FFQ

- Software NutriSurvey2007

Gram/ hari

Rasio

3 Frekuensi Konsumsi Sayur dan Buah

Tingkat keseringan konsumsi sayur dan buah dalam satuan kali per hari yang didapatkan dari hasil pendataan SQ-FFQ.

- Menanyakan dan meminta responden mengisi formulir SQ-FFQ

- Input data frekuensi konsumsi sayur dan buah

- Wawancara

- Formulir SQ FFQ

- Software NutriSurvey2007

Kali/ hari

Rasio

Page 9: BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitianrepository.ub.ac.id/3850/5/7 Bab 4.pdf · METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini mengenai “Hubungan Jumlah dan

29

4.7 Jenis dan Cara Pengumpulan Data

4.7.1 Data Primer

Data gambaran umum responden didapatkan melalui survei

pendahuluan dilakukan pada awal penelitian yaitu bulan Juli 2016 dengan

mengunakan Kuisioner Umum yang berisi identitas diri responden yaitu

nama, nama orangtua, nomor telepon, alamat, tanggal lahir dan usia,

pekerjaan orangtua dan rata-rata pendapatan orangtua.

Data antropometri diperlukan untuk menentukan responden yang

sesuai dengan kriteria yang digolongkan menjadi kelompok overweight

dan kelompok normoweight berdasarkan indikator Indeks Massa Tubuh

menurut usia (IMT/U) dari hasi penimbangan berat badan dan

pengukuran tinggi badan.

Data dietary assessment tingkat konsumsi serat didapatkan dari

hasil wawancara dengan mengunakan 24-Hour Recall. Frekuensi, jumlah

dan porsi konsumsi sayur dan buah di tingkat individu didapatkan dari

hasil wawancara dengan menggunakan Form Semi Quantitative Food

Frequency Questionnaire (SQ-FFQ).

4.7.2 Data Sekunder

Data jumlah siswi dan jurusan/kelas yang diambil dari data tertulis

SMA/K sederajat.

4.8 Prosedur Penelitian

4.8.1 Survei Pendahuluan

Survei pendahuluan dilakukan menggunakan situs survei online

(http://www.surveymonkey.com/) untuk menggali data umum responden dan

Page 10: BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitianrepository.ub.ac.id/3850/5/7 Bab 4.pdf · METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini mengenai “Hubungan Jumlah dan

30

beberapa data yang diperlukan berdasarkan kriteria inklusi. Data survei

pendahuluan tersebut digali dalam beberapa pertanyaan terkait nama, nama

sekolah, kelas dan jurusan, umur, berat badan, tinggi badan, frekuensi makan

utama dan cemilan, frekuensi olahraga, diet dan terapi. Formulir online tersebut

dapat dilihat pada Lampiran 1. Berikut tahapan pembuatan survei online

mengunakan situs Survey Monkey:

1) mengunjungi situs web Survey Monkey di http://www.surveymonkey.com/;

2) memilih Sign In pada bagian paling atas dari laman tersebut;

3) memasukkan username dan password akun Survey Monkey, dan

memilih Sign In;

4) memilih tombol +Create Survey pada bagian paling atas laman;

5) memasukkan judul survei dan jenis survei;

6) memasukan pertanyaan yang diinginkan dengan memilih fitur pertanyaan

yang diinginkan contohnya fitur multiple choice;

7) setelah mengisi semua pertanyaan yang dibutuhkan lalu menyimpan dengan

klik save;

8) selanjutnya untuk mengubah desain tamplate memilih template yang akan

digunakan untuk survei;

9) memilih Select and Modify untuk mengedit template dan survei awal;

10) memilih tab Collect Responses pada bagian paling atas;

11) memilih metode yang ingin digunakan untuk mendistribusikan survei;

12) memilih Next Step;

13) menyalin URL dan tempel URL tersebut pada newsletters surel. Secara

alternatif, dapat juga menyalin kode HTML dan menambahkan kode tersebut

pada sebuah laman web.

Page 11: BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitianrepository.ub.ac.id/3850/5/7 Bab 4.pdf · METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini mengenai “Hubungan Jumlah dan

31

Survei pendahuluan dilakukan di 4 sekolah yang sudah ditentukan dan tiap-

tiap sekolah memiliki beberapa link URL masing-masing sehingga tidak akan

tertukar dan lebih efektif dalam pengisiannya.

4.8.2 Kualifikasi Enumerator

Berikut adalah kualifikasi enumerator yang membantu dalam proses

pengumpulan data:

1) petugas merupakan mahasiswa gizi Fakultas Kedokteran Universitas

Brawijaya yang telah mengikuti mata kuliah Nutritional Assessment;

2) petugas memahami cara menggunakan alat pengukur tinggi badan

(microtoise) dengan ketelitian 0,1 cm dan timbangan berat badan (merk

Secca), ketelitian 0,1 kg.dalam proses pengukuran antropometri yang akurat

dan presisi;

3) petugas memahami perhitungan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U)

dalam penentuan status gizi;

4) petugas memahami cara pengisian formulir SQ-FFQ dengan metode

wawancara yang komunikatif dan efektif menggali informasi jumlah dan

frekuensi konsumsi sayur dan buah.

4.8.3 Penimbangan Berat Badan

Penimbangan berat badan dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1) meletakkan timbangan pada permukaan datar dan rata;

2) sebelum melakukan pengukuran pada responden, memastikan alat timbang

menunjukkan angka “nol”;

Page 12: BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitianrepository.ub.ac.id/3850/5/7 Bab 4.pdf · METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini mengenai “Hubungan Jumlah dan

32

3) meminta menggunakan pakaian seminimal mungkin dengan melepas jaket,

melepas alas kaki dan perhiasan;

4) meminta responden berdiri tepat di tengah alat timbang;

5) memastikan kaki/pakaian responden tidak menutupi jendela baca;

6) meminta responden tegak, rileks, dan pandangan ke depan;

7) memposisikan diri sebagai pengukur di depan respoden saat mencatat hasil

penimbangan;

8) meminta responden turun dan melakukan penimbangan 1 kali lagi;

9) mencatat hasil pengukuran dengan pendekatan 0,1 kg;

10) melakukan pengukuran ketiga bila hasil pengukuran 1 dan 2 berbeda >0,5

kg.

4.8.4 Pengukuran Tinggi Badan

Penimbangan tinggi badan dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1) meminta responden melepaskan topi, hiasan kepala dan alas kaki (sepatu,

sandal);

2) memposisikan responden berdiri tegak lurus di bawah alat penggeser dan

membelakangi papan pengukur;

3) menyampaikan pada responden bahwa bagian belakang kepala, bahu,

pantat, betis dan tumit menempel ke papan pengukur;

4) meminta responden memposisikan kedua telapak kaki rata dan menempel

pada papan pengukur;

Page 13: BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitianrepository.ub.ac.id/3850/5/7 Bab 4.pdf · METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini mengenai “Hubungan Jumlah dan

33

5) meminta responden memposisikan kedua lutut dan tumit merapat;

6) meminta responden pandangan lurus ke depan;

7) menarik papan penggeser sampai puncak kepala responden;

8) membacakan hasil pengukuran responden;

9) melakukan pengukuran yang kedua;

10) melakukan pengukuran ketiga bila hasil pengukuran 1 dan 2 berbeda.

4.8.5 Prosedur Recall 24 Jam

Pengkajian asupan makan dengan metode recall 24 jam dapat dilakukan

dengan tahapan sebagai berikut:

1) melakukan facing dengan responden, yaitu mengenal secara dekat siapa

responden dengan mengajukan salam perkenalan dan memulai percakapan

dengan memperkenalkan diri dan tujuan wawancara;

2) menanyakan waktu makan responden sejak makan di waktu pagi hari

kemarin hingga makan malam terakhir dan mengisi pada kolom pertama

dalam formulir recall 24 jam baik makan utama maupun selingan;

3) menanyakan menu makanan yang dikonsumsi pada kolom kedua formulir

recall 24 jam;

4) menanyakan cara pemasakan/penyajian dari setiap menu yang telah

disebutkan dan mengisi pada kolom ketiga formulir recall 24 jam;

5) menanyakan bahan makanan dari menu yang telah disebutkan dan mengisi

pada kolom keempat formulir recall 24 jam. Jika ada bahan makanan yang

Page 14: BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitianrepository.ub.ac.id/3850/5/7 Bab 4.pdf · METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini mengenai “Hubungan Jumlah dan

34

tidak diketahui responden dapat melihat referensi tentang komposisi

makanan tersebut;

6) menanyakan bobot bahan makanan dengan pendekatan URT menggunakan

dan mengisi pada kolom kelima formulir recall 24 jam. Selain itu, melakukan

persamaan persepsi tentang ukuran porsi (portion size) dengan menampilkan

gambar yang ada dalam food picture;

7) menanyakan kepada responden terkait konsumsi suplemen atau multivitamin

beserta dengan jenis, jumlah dan frekuensinya;

8) membacakan kembali hasil recall 24 jam kepada responden untuk mengecek

jika ada yang terlewat dicatat;

9) menyampaikan ucapan terima kasih kepada responden karena sudah

meluangkan waktu untuk wawancara (Sirajuddin, Mustamin, Nadimin, dkk.,

2013);

10) mengonversi ukuran porsi ke dalam satuan gram dan mengisi pada kolom

keenam formulir recall 24 jam (Fahmida dan Dillon, 2007);

4.8.6 Prosedur SQ-FFQ

Berdasarkan Gibson (2005) dan Fahmida (2007), pengkajian asupan

makan dengan metode SQ-FFQ dapat dilakukan dengan tahapan sebagai

berikut:

1) memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan wawancara kepada

responden;

Page 15: BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitianrepository.ub.ac.id/3850/5/7 Bab 4.pdf · METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini mengenai “Hubungan Jumlah dan

35

2) meminta responden untuk mengidentifikasi frekuensi konsumsi bahan

makanan yang terdapat dalam daftar makanan dengan memilih kategori yang

paling tepat dan mencatat berapa kali makanan tersebut dikonsumsi pada

kolom yang disediakan. Frekuensi konsumsi makan terdiri dari 5 kategori

yaitu harian, mingguan, bulanan, tahunan, dan tidak pernah. Daftar makanan

atau bahan makanan yang ada dalam formulir SQ FFQ tidak dapat ditambah

selain yang sudah diputuskan pada studi pendahuluan;

3) meminta responden mengidentifikasi ukuran porsi yang dikonsumsi

berdasarkan daftar bahan makanan yang tersedia yaitu kecil, sedang, dan

besar dengan bantuan food picture;

4) mengonversikan jumlah frekuensi konsumsi setiap bahan makanan ke dalam

jumlah rata-rata per hari. Misalnya, tempe dikonsumsi 4 kali per minggu maka

dikonversikan menjadi 4/7 per hari yaitu sekitar 0,57 per hari;

5) mengalikan jumlah frekuensi per hari dengan ukuran porsi (gram) untuk

memperoleh jumlah gram yang dikonsumsi dalam sehari;

6) mengucapkan terimakasih kepada responden atas kesediaan mengikuti

proses wawancara.

4.9 Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini meliputi beberapa tahapan yaitu:

a. memasukkan data siswi ke Microsoft Excel yang meliputi nama siswi, asal

sekolah, kelas, usia, berat badan, tinggi badan, z-score, pekerjaan orangtua,

rata-rata penghasilan orangtua, hasil recall weekday dan weekend asupan

serat, hasil SQ-FFQ frekuensi dan jumlah konsumsi sayur dan buah;

Page 16: BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitianrepository.ub.ac.id/3850/5/7 Bab 4.pdf · METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini mengenai “Hubungan Jumlah dan

36

b. menganalisis status gizi responden dengan bantuan WHO Anthro Plus;

c. menganalisis asupan serat responden dengan bantuan NutriSurvey 2007

untuk mendapatkan pemenuhan asupan serat dalam bentuk persentase dan

menghitung rata-rata asupan seratnya;

d. menganalisis distribusi variabel yang berpengaruh seperti usia, kelas,

sekolah, pekerjaan orangtua, dan rata-rata penghasilan orangtua;

e. menganalisis hubungan antara variabel frekuensi dan jumlah konsumsi sayur

dan buah terhadap status gizi overweight responden dengan bantuan SPSS

16.0 for Windows.

Analisa statistik yang digunakan adalah uji korelasi atau uji hubungan.

Jika berupa data rasio untuk dua kelompok dan data terdistribusi normal maka

menggunakan uji Pearson. Sedangkan apabila data tidak terdistribusi normal

dapat menggunakan uji Spearman sebagai uji non parametrik. Jenis data yang

digunakan adalah data primer. Uji statistik ini digunakan untuk mengetahui

hubungan dua variabel dan membuktikan hipotesis. Analisis menggunakan

komputer dengan software Microsoft Excel, WHO AnthroPlus, NutriSurvey dan

SPSS.

Page 17: BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitianrepository.ub.ac.id/3850/5/7 Bab 4.pdf · METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini mengenai “Hubungan Jumlah dan

37

4.10 Bagan Alur Penelitian

5

Survei Pendahuluan

Persetujuan Etik

Pengisian form ketersediaan menjadi responden

Pengisian Kuisioner Umum

Pengukuran TB dan BB, skrinning kesehatan

Pengolahan dan analisis data menggunakan SPSS 16.0 for Windows

Interpretasi hasil

Kesimpulan

FGD dan Wawancara 24-hours recall

Wawancara SQ-FFQ

Peneliti

Uji hubungan overweight dengan jumlah dan frekuensi konsumsi sayur dan buah

Tidak Sesuai kriteria Inklusi Sesuai kriteria Inklusi

Page 18: BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitianrepository.ub.ac.id/3850/5/7 Bab 4.pdf · METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini mengenai “Hubungan Jumlah dan

38