bab 4 hasil penelitian 4.1 penyajian data penelitianthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00531-mc bab...

44
49 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Setelah menganalisa dokumen yang diperoleh dari Laporan Keberlanjutan 2009 Sustainability Report dan disertai wawancara dengan narasumber dan observasi mengenai fungsi Corporate Communication (Corcom) yang menjalankan fungsi Public Relation pada PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Selanjutnya peneliti akan meneliti kegiatan-kegiatan CSR yang dilakukan pada tahun 2009. Dalam melakukan kegiatan CSR Tanggung jawab sosial PTBA itu terfokus pada 2 hal, yaitu bidang lingkungan dan sosial. Seperti yang dikatakan oleh Asisten Manajer Bina Lingkungan, Hasbi Alhamdy: “Tanggung jawab sosial PTBA itu fokusnya pada 2 hal, yaitu bidang lingkungan dan sosial. 2 aspek itu yang kita laksanakan. Tapi bukan berarti aspek lainnya tidak, aspek lainnya tetap berjalan sebagaimana mestinya, tetapi dilakukan oleh satuan-satuan kerja diluar satuan kerja CSR PTBA, seperti misalnya selain yang 2 tadi kan ada mengenai hak asasi, ketenagakerjaan, tanggung jawab produk begitu. Jadi sekali lagi bahwa kami di satuan kerja CSR itu fokusnya pada lingkungan dan sosial.” Berikut adalah kegiatan-kegiatan CSR yang dilakukan dalam meningkatkan citra postif perusahaan tambang Batubara PT. Bukit Asam (Persero), Tbk terhadap masyarakat Tanjung Enim:

Upload: truongtruc

Post on 10-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

49

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Penyajian Data Penelitian

Setelah menganalisa dokumen yang diperoleh dari Laporan Keberlanjutan 2009

Sustainability Report dan disertai wawancara dengan narasumber dan observasi

mengenai fungsi Corporate Communication (Corcom) yang menjalankan fungsi Public

Relation pada PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Selanjutnya peneliti akan meneliti

kegiatan-kegiatan CSR yang dilakukan pada tahun 2009.

Dalam melakukan kegiatan CSR Tanggung jawab sosial PTBA itu terfokus pada

2 hal, yaitu bidang lingkungan dan sosial. Seperti yang dikatakan oleh Asisten Manajer

Bina Lingkungan, Hasbi Alhamdy:

“Tanggung jawab sosial PTBA itu fokusnya pada 2 hal, yaitu

bidang lingkungan dan sosial. 2 aspek itu yang kita laksanakan. Tapi

bukan berarti aspek lainnya tidak, aspek lainnya tetap berjalan

sebagaimana mestinya, tetapi dilakukan oleh satuan-satuan kerja diluar

satuan kerja CSR PTBA, seperti misalnya selain yang 2 tadi kan ada

mengenai hak asasi, ketenagakerjaan, tanggung jawab produk begitu. Jadi

sekali lagi bahwa kami di satuan kerja CSR itu fokusnya pada lingkungan

dan sosial.”

Berikut adalah kegiatan-kegiatan CSR yang dilakukan dalam meningkatkan citra

postif perusahaan tambang Batubara PT. Bukit Asam (Persero), Tbk terhadap

masyarakat Tanjung Enim:

Page 2: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      50  

4.1.1 Kinerja Lingkungan

Perseroan menjalankan kegiatan operasional dengan kepatuhan penuh

terhadap standar-standar manajemen pengelolaan lingkungan yang berlaku

secara universal. Perseroan menjalankan amanah peraturan sebagaimana

disebutkan dalam Undang-undang no.40 tahun 2007 mengenai tanggung jawab

sosial perusahaan. Oleh karena itu setiap langkah operasional di lapangan

senantiasa dilaksanakan dengan memperhatikan butir-butir sebagai mana

tercantum dalam dokumen AMDAL, RKL dan RPL yang merupakan prasyarat

sekaligus parameter yang disepakati bersama sebelum adanya kegiatan

operasional.

Komitmen perseroan terhadap perlindungan lingkungan, dituangkan

dalam Kebijakan Lingkungan yakni:

“Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan senantiasa peduli terhadap lingkungan baik secara fisik maupun sosial sehingga menjadi bagian integral dari lingkungan global dalam melakukan pencegahan, pemulihan, pelestarian dan perlindungan lingkungan, seta dalam penataan peraturan perundangan lingkungan dan persyaratan lainnya, juga menerapkan sistem manajemen lingkungan secara konsisten, terpadu, terdokumentasikan terpelihara dan selalu melaksanakan perbaikan secara berkelanjutan untuk memperoleh hasil yang maksimal”.

Perseroan kemudian menjalankan sistem terakreditasi ISO 14001:2004

untuk meningkatkan efektifitas kegiatan pengelolaan lingkungan yang mencakup

sistem manajemen lingkungan, audit lingkungan, evaluasi kinerja lingkungan

dan kajian daur hidup pokok. Berdasarkan sistem tersebut Perseroan kemudian

merencanakan dan melaksanakan berbagai program terkait dengan lingkungan

Page 3: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      51  

yang terbagi atas 2 program utama, yakni Pengelolaan Lingkungan dan

Pemantauan Lingkungan.

Pada 2009, Perseroan telah menyelesaikan Rencana Tahunan Pengelolaan

dan Pemantauan Lingkungan tahun 2009, sebagai implementasi atas dokumen

AMDAL. Gambaran umum program perlindungan lingkungan yang dilakukan

oleh Perseroan adalah sebagai berikut :

4.1.1.1 Pengelolaan Lingkungan

Perseroan melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan secara

berkelanjutan untuk mengurangi dampak kegiatan pertambangan bagi

lingkungan dan masyarakat, sesuai dengan salah satu misi

perusahaan, yakni Tumbuh Harmonis Bersama Lingkungan. Asisten

Manajer Bina Lingkungan, Hasbi Alhamdy mengatakan :

“....PKBL ini bekerja sama dengan satuan kerja perencanaan lingkungan itu menjalankan program Green Mining. Memang istilahnya Green Mining, tetapi wilayah sasarannya diluar area mining, diluar tambang jadi di desa-desa dan kelurahan dan wilayah kecamatan diluar tambang PTBA. Jadi, program lingkungan ini sebetulnya merupakan bagian juga dari program dibidang sosial tadi, yang 6 bidang itu kan salah satunya pelestarian alam tadi ya. Nah itu termasuk kepengelolaan ataupun pelestarian lingkungan.”

Setiap program pelaksanaan pengelolaan lingkungan yang

dijalankan kemudian dipantau dan dievaluasi dengan menggunakan

parameter yang telah mempertimbangkan penilaian terhadap dampak

utama yang muncul akibat kegiatan penambangan. Evaluasi terhadap

indikator sasaran lingkungan tersebut kemudian dibahas secara rutin

Page 4: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      52  

setiap tahun pada forum manajemen lingkungan, sesuai syarat ISO

140001, sebagai bagian upaya perbaikan terus menerus untuk

mencapai tingkat kepatuhan yang maksimal, sehingga dampak

lingkungan dari operasional kegiatan tambang dapat dikendalikan.

4.1.1.2 Struktur Organisasi Lingkungan

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Lingkungan

Secara struktural posisi satuan kerja lingkungan berada di

bawah General Manager Perseroan, dengan tiga satuan kerja

lingkungan berdasarkan fungsinya. Masing-masing adalah

Perencanaan Lingkungan dibawah Unit Perencanaan,

Pengelolaan Lingkungan di bawah Unit Penambangan dan

Pemantauan Lingkungan dibawah Unit Kesehatan Keselamatan Kerja

dan Lingkungan (K3L). Pembagian Fungsi ini membuat upaya

Page 5: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      53  

pengelolaan lebih efektif dan terkendali, sejak perencanaan sampai

sekarang.

Perseroan menjalankan program-program pengelolaan

lingkungan diantaranya melalui :

• Pembukaan Lahan dan Reklamasi Lahan Bekas Tambang

sesuai peraturan yang berlaku.

• Pengelolaan Keanekaragaman Hayati untuk Areal Bekas

Tambang dan daerah sekitarnya.

• Pengelolaan Air Asam Tambang (AAT)

• Pengelolaan Emisi, Effluent dan Limbah

4.1.1.3 Pembukaan Lahan dan Reklamasi Lahan Bekas Tambang

Proses pembukaan areal baru tersebut telah sesuai dengan UU

no 4 tahun 2009 dan Permen 18 tahun 2008 mengenai Reklamasi dan

Penutupan Tambang. Pengelolaan Keanekaragaman Hayati untuk

Areal Bekas Tambang. Perseroan melakukan penahapan reklamasi

dalam rangka pengelolaan keanekaragaman hayati dengan cara :

• Melakukan penanaman tanaman penutup untuk

mengurangi erosi.

• Melakukan penanaman tanaman cepat tumbuh (pioneer)

untuk membentuk naungan (canopy)

• Penanaman tanaman hutan hujan tropis (rain forest

species)

Page 6: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      54  

Untuk itu, Perseroan melakukan program pengembangbiakan

tanaman lokal dan langka di area reklamasi. Pemilihan dan penentuan

jenis tanaman yang dikembangkanbiakan tersebut didasarkan pada

hasil kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).

4.1.1.4 Pengelolaan Air Asam Tambang (AAT)

Dampak yang selalu menyertai kegiatan penambangan sistem

terbuka ini dikendalikan dengan terlebih dahulu melakukan

klasifikasi dan pemisahan batuan penutup melalui analisa geokimia

net acid generation (NAG) yang dilakukan di Laboratorium

Lingkungan Institut Terknologi Bandung. Sampel batuan diambil

dari areal eksplorasi (diamond core atau geology drill chips) dan area

rencana penggalian. Melalui analisa tersebut, Perseroan dapat

mengetahui perkiraan kadar AAT sebelum digali.

Perseroan menerapkan dua sistem pengendalian sebagai

berikut :

• Sistem aktif, yaitu pengendalian AAT dengan pemberian

kapur.

• Sistem pasif, yaitu pengendalian AAT dengan

menggunakan fasilitas kolam wetland, memanfaarkan

jenis-jenis tumbuhan penyerap logam yang terbukti sangat

berhasil menurunkan kandungan logam, khususnya Fe dan

Mn.

• Pengelolaan Emisi, Effluent dan Limbah

Page 7: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      55  

Perseroan menggunakan standar parameter yang telah

ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 15

tanggal 15 Mei 2005 mengenai Baku Mutu Emisi Sumber Tidak

Bergerak (STB) untuk mengelola emisi, effluent dan limbah.

Pengelolaan kualitas udara dilakukan melalui diantaranya :

• Pemeliharaan dan penyiraman jalan tambang dengan truk

tangki air.

• Penanaman pohon di lokasi buffer zone dan lokasi yang

final tambang

• Melakukan penyemprotan debu (dust suppression system)

di lokasi stockpile secara reguler dan pemantauan emisi

genset secara incenerator.

Perseroan melakukan evaluasi kualitas udara secara teratur di

lokasi pemukiman masyarakat dan pemantauan emisi udara dari

genset. Hasil analisa yang didapat menunjukkan bahwa kualitas udara

di area pertambangan dan sekitarnya telah memenuhi Batu Mutu

Emisi yang telah ditetapkan. Selain emisi udara, Perseroan mengelola

limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun.

Adapun langkah pengelolaan selengkapnya adalah sebagai

berikut :

• Limbah umum yang berasal dari area perumahan dan area

penambangan Perseroan, dibuang ke Tempat

Pembuangan Akhir (TPA) di area dumping Banko Barat.

Page 8: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      56  

Untuk limbah yang bersifat organik, pengelolaannya

melibatkan masyarakat sekitar, yakni dijadikan pupuk

Bogashi yang kemudian dibeli oleh Perseroan untuk

digunakan saat revegetasi lahan

• Limbah B3 yang berasal dari unit kerja (bengkel), antara

lain seperti oli bekas, batere bekas dan filter oli bekas,

pengelolaannya dilakukan sesuai PP No. 18 jo No. 85

Tahun 1999 tentang pengelolaan limbah B3. Selain

melakukan daur ulang ilmiah B3 bekerjasama dengan

mitra kompeten, Perseroan melakukan pembakaran

limbah B3 dengan incenerator dan melaksanakan proses

bioremediasi untuk material yang tercemar hydrokarbon

sesuai peraturan yang berlaku.

4.1.1.5 Pemantauan Lingkungan

Perseroan melakukan pemantauan secara rutin terhadap

kondisi lingkungan di sekitar area penambangan dengan tujuan

meminimalisisr kerusakan lingkungan yang mungkin terjadi,

sekaligus sebagai bagian dari upaya mitigasi resiko lingkungan.

Kegiatan pemantauan lingkungan yang dilakukan meliputi antara lain

pemantauan kualitas air, kualitas udara, kualitas tanah, pencemaran

tanah, erosi hingga satwa liar dan biota air yang hidup di sekitar area

pertambangan.

Page 9: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      57  

4.1.1.6 Pemantauan Keanekaragaman Hayati untuk Perairan

Pada tahun 2009 perseroan melakukan survey

keanekaragaman hayati disekitar daerah perairan Sungai Enim,

Sungai Lawai, Sungai Lematang, Sungai Kiahan dan Sungai Kiawas

yang memiliki resiko terkena dampak kegiatan penambangan.

Program tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan PPLH

Universitas Sriwijaya, merupakan bagian dari implementasi dokumen

RPL Perseroan yang dilaksanakan dua kali setiap tahun.

4.1.1.7 Pemantauan Flora dan Fauna

Untuk mengurangi dampak negatif terhadap keberlangsungan

hidup flora dan fauna, maka Perseroan melakukan sebagai upaya

pemantauan, diantaranya :

• Melakukan survei flora dan fauna di area sekitar kegiatan

penambangan, bekerjasama dengan lembaga perguruan

tinggi PPLH-UNSRI, mencakup area survey seluas 4.557

Ha.

• Pemantauan flora yang tumbuh di area reklamasi oleh

karyawan satuan kerja K3L, yang mencakup tinggi

tanaman, diameter dan pertumbuhan tanaman.

4.1.1.8 Penelitian dan Pengembangan Lingkungan

Untuk menjaga lingkungan di areal kegiatannya, Perseroan

melakukan sejumlah kajian dan penelitian yang sekaligus merupakan

bagian proses evaluasi kondisi lingkungan area pertambangan dan

Page 10: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      58  

sekitarnya, serta pengembangan potensi lingkungan di masa

mendatang.

Beberapa kegiatan penelitian yang dilaksanakan pada tahun

2009 adalah :

• Implementasi dan pengembangan Mikoriza untuk

mendukung revegetasi lahan bekas tambang.

• Melakukan revegetasi dengan tanaman sawit di lokasi

penimbunan.

• Uji coba revegetasi secara direct (menanam langsung di

lapangan)

• Kajian pemanfaatan oli bekas, secara mencampur ANFO

untuk peledakan.

Selain melaksanakan langkah-langkah Perlindungan tersebut,

Perseroan mengimplementasikan kegiatan Green Mining dengan

melakukan penanaman pohon-pohon di luar area tambang dan

penebaran ikan di badan sungai bersama masyarakat. Perseroan juga

melakukan sosialisasi lingkungan melalui pelatihan lingkungan,

spanduk, baliho, studi banding (bench marking), buku dan majalah

lingkungan, poster dan presentasi lingkungan. Sebagai wujud

komitmen manajemen terhadap lingkungan dan pascatambang, serta

menyusun dokumen provisi lingkungan sesuai standar akuntasni

keuangan (PSAK 33)

Page 11: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      59  

Keseluruhan hasil pemantauan dan hasil evaluasi yang

kemudian dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan

menunjukan bahwa semua parameter lingkungan telah memnuhi

Baku Mutu Lingkungan (BML). Atas berbagai upaya-upaya

perlindungan lingkungan tersebut Perseroan kemudian Meraih

bebrapa penghargaan dalam pengelolaan lingkungan, yaitu :

• Peringkat Hijau untuk PROPER Pusat maupun Provinsi

Sumatera Selatan.

• Peringkat Aditama I untuk kategori pengelolaan

Pembibitan, Reklamasi dan batuan tanah penutup.

• Peringkat Utama II untuk kategori Pengelolaan

Pemantauan, kegiatan Sarana Penunjang dan

penanggulangan Erosi dan Sedimentasi.

4.1.1.9 Laporan Pelaksanaan Reklamasi dan Rehabilitasi

Pembukaan lahan dean proses reklamasi areal tambang

Perseroan telah dilaksanakan sesuai dengan butir-butir ketentuan

pada UU No. 4 Tahun 2009 dan Permen No. 18 tahun 2008 mengenai

Reklamasi dan penutupan Tambang yang menegaskan bahwa : i.

Pembukaan lahan dilakukan bertahap; ii. Ada proses pembentukan

slope and back slope; iii. Membuat saluran, check dam, rip rap; iv.

Melakukan penanaman clover crop; v. Menggunakan incenerator

untuk limbah; vi melaksanakan bioremidasi untuk pengelolaan tanah

yang terkontaminasi hydrocarbon; vii. Pengapuran, wetland untuk

Page 12: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      60  

limbah cair dan membuat kolam pengendap. Seluruh ketentuan

tersebut telah dipenuhi oleh Perseroan seperti diuraikan pada bagian

“Pengelolaan Lingkungan” diatas.

Perseroan kemudian melangkah lebih jauh dan menjadi

pelopor dalam hal pelestarian lingkungan dan rehabilitasi pasca

tambang dengan menetapkan serta merancang daerah pascatambang

seluas 1.400 ha menjadi Taman Hutan Raya (TAHURA).

Pelaksanaan program reklamasi dan rehabilitasi lahan pascatambang

mengacu pada Rencana Induk Wilayah Pertambangan (RIWP) yang

telah dibuat sejak tahun 1994 serta Master Plan pemanfaatan lahan

bekas tambang batubara sebagai Tahura Enim. Rencana ini kemudian

dikukuhkan untuk dilaksanakan melalui program jangka panjang,

secara bertahap dan berkelanjutan dan telah ditetapkan dalam Perda

Kabupaten Muara Enim

Perseroan kemudian melaksanakan program pembangunan

Tahura Enim sesuai dengan Perda Kabupaten Muara Enim No. 4

tahun 2004 tentang Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang Batubara PT

Bukit Asam (Persero) Tbk di Kabupaten Muara Enim, dengan

membagi area pascatambang menjadi beberapa zona, yaitu:

• Zona Penerima/Rekreasi

• Zona sarana Prasarana

• Zona Hutan Tanaman

• Zona Kebun Koleksi

Page 13: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      61  

• Zona Kebun Buah

• Zona Peternakan

• Zona Penelitian Produktif

• Zona Pertanian/Agroforestry\

• Zona Perikanan

• Zona Bumi Perkemahan

• Zona Satwa

Sampai dengan tahun 2009, program reklamasi lahan pasca

tambang sebagai Tahura Enim yang telah dilaksanakan adalah:

• Pembangunan Kebun Pembibitan, Gedung Olah Raga

(Sport Centre) dan Tennis Indoor di Zona Penerima

• Pembangunan Kantor Tambang Terpadu, Pengolah LB3

(incenerator dan unit bioremediasi) di Zona Sarana dan

Prasarana

• Melakukan pengkayaan tanaman dengan tanaman

produktif seperti merbau, jati tanaman lokal, dll di Zona

Hutan Tanaman.

• Melakukan revegetasi dengan tanaman yang bermanfaat

seperti Kayu Putih dan bekerjasama dengan

YAKASABA telah memproduksi minyak kayu putih.

4.1.2 Kinerja Sosial

Berawal dari sebuah entitas bisnis yang mandiri, PT Bukit Asam

(Persero) Tbk terus tumbuh dan berkembang hingga menjadi warga korporasi

Page 14: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      62  

terkemuka di Indonesia. Perseroan aktif bergerak menjalankan usahanya dan

tidak terpisahkan dengan lingkungan setempat, wilayah operasional dan kawasan

terdekat sekitarnya. Hasbi Alhamdy selaku Asisten Bina Lingkungan PTBA

mengatakan:

“....Bidang sosial bentuk-bentuk kegiatannya itu kita bagi dalam 6 bidang, sesuai dengan peraturan Menek BUMN No.5 yang telah disempurnakan tahun 2007. Itu ada bidang pendidikan dan pelatihan, kemudian juga peningkatan kesehatan masyarakat, lalu bidang pengembangan sarana umum, peningkatan sarana ibadah, pelestarian alam kemudian yang terakhir itu bantuan bencana alam, itu untuk bidang sosial.”

Pada tahun 2009 Perseroan telah mengambil langkah strategis, berupa

penyusunan kebijakan dan penyempurnaan mekanisme pelaksanaan Program

Tanggungjawab Sosial Korporasi (CSR), menjalin kerjasama dengan Pemerintah

Daerah dan pihak lain yang berkompeten dalam perencanaan dan pelaksanaan

program, serta melibatkan masyarakat secara langsung dalam proses

perencanaan, pelaksanaan maupun monitoring program, serta melaksanakan

program yang berdampak langsung terhadap upaya pemberdayaan sosial

ekonomi masyarakat di lingkar tambang.

Langkah tersebut bertujuan memberi kejelasan mengenai arah dan

pedoman pelaksanaan kegiatan CSR, optimalisasi kinerja, kesesuaian dengan

kebutuhan dan kepentingan masyarakat, serta peningkatan keberdayaan dan

kemandirian masyarakat. Dengan demikian diharapkan masyarakat merasa ikut

memiliki dan menjaga keberadaan Perseroan sehingga mampu menjalankan

kegiatan bisnis dengan lancar dalam jalinan hubungan yang harmonis dengan

masyarakat dan alam sekitar.

Page 15: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      63  

Perseroan telah merumuskan pola kebijakan jangka panjang yang

terintegrasi dalam bentuk “Pedoman CSR PTBA”, yang telah disahkan oleh

Direktur Utama PTBA pada akhir 2009 yang mencakup enam fokus kegiatan,

yaitu: (1) ekonomi, (2) lingkungan, (3) hak asasi manusia, (4) praktik

ketenagakerjaan, (5) tanggung jawab produk, dan (6) kemasyarakatan.

4.1.2.1 Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Sebagai badan usaha milik negara, PTBA melaksanakan

Program Kemitraan dan Bina Lingkunga berpedoman pada Peraturan

Menteri Negara BUMN RI No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April

2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan

Program Bina Lingkungan.

Untuk Program Kemitraan diimplementasikan melalui

pemberian pinjaman lunak kepada usaha kecil melalui 7 (tujuh)

sektor usaha, yang meliputi sektor industri, perdagangan,

perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan, jasa dan koperasi.

Sedangkan untuk Program Bina Lingkungan direalisasikan melalui

bantuan program di bidang Bencana Alam, Pendidikan dan Pelatihan,

Peningkatan Kesehatan Masyarakat, Pengembangan Sarana dan

Prasarana Umum, Sarana Ibadah serta Pelestarian Alam. Dalam

pelaksanaannya, Perseroan telah mengadakan kerjasama dengan

Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan terkait, yang

meliputi:

Page 16: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      64  

• Penandatanganan MoU dan pelaksanaan kerjasama

program peningkatan produktivitas tanaman pangan di

Kabupaten Muara Enim.

• Penandatanganan MoU dan pelaksanaan Base line Study

program Gerakan Guru Berkualitas (Gerutas),

bekerjasama dengan ICMI Pisat di Kabupaten Muara

Enim dan Lahat.

• Mempersiapkan draft MoU kerjasama penyaluran Dana

Kemitraan dengan Bank Perkreditan Rakyat.

Berikut ini adalah hasil realisasi sejumlah program yang

berdampak langsung terhadap peningkatan kondisi sosial ekonomi

masyarakat pada tahun 2009:

• Pembangunan infrastruktur sosial ekonomi seperti Sports

Center Muara Enim, Gedung UGD RSUD Lahat, jalan

dan jembatan menuju lokasi perkebunan masyarakat, kios

pasar tradisional dan pengaspalan jalan.

• Penyaluran bantuan pinjaman lunak kepada usaha kecil

dan koperasi

• Pembentukan dan pembinaan kelompok-kelompok usaha

bersama seperti Usaha pupuk Bokashi, Usaha Pembuatan

Majun, Usaha Pembenihan Ikan, Usaha Jamur Tiram

serta Lembaga BMT Syariah.

Page 17: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      65  

4.1.2.2 Program Kemitraan

Melanjutkan komitmen pemberdayaan potensi ekonomi

masyarakat, Perseroan terus berupaya meningkatkan kemandirian

mitra binaan sekaligus membantu memperluas penjualan produk

mitra binaan di sembilan propinsi. Aktivitas Progrma Kemitraan

tahun 2009 mencakup :

• Penyaluran dana kemitraan pada usaha kecil dan koperasi

di sembilan wilayah propinsi

• Pembinaan usaha kecil dan koperasi melalui program

pelatihan

• Penyelanggaraan pelatihan kewirausahaan.

• Pengikutsertaan mitra binaan pada berbagai pameran

berskala nasional untuk menunjang program promosi dan

pemasaran produk mitra binaan.

• Peningkatan kemandirian dan kedisiplinan melalui

rekonsiliasi piutan Modal Bergulir.

Pelaksanaan penyaluran Dana Kemitraan dilakukan secara

selektif dengan mempertimbangkan kondisi yang dimiliki oleh calon

mitra binaan yang meliputi karakter, jiwa kewirausahaan yang

dimliki, kondisi sosial dan budaya masyarakat sekitar serta prospek

pasar dari komoditas yang dihasilkan.

Sedangkan jenis komoditas calon mitra binaan yang

diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan pembinaan meliputi

Page 18: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      66  

komoditas yang dapat menunjang kelancaran operasional Perseroan,

seperti :

• Komoditas yang menjadi andalan daerah.

• Komoditas tradisional yang potensial untuk

dikembangkan.

• Komoditas yang berpeluang ekspor atau berorientasi

ekspor.

• Komoditas yang dapat menyerap tenaga kerja / padat

karya.

Dalam pelaksanaannya, selama tahun 2009 program yang

telah dilakukan terhadap mitra binaan adalah seperti berikut :

1. Penyaluran dana kemitraan dalam bentuk pinjaman lunak,

kepada usaha kecil dan koperasi di wilayah Sumatera Selatan

sebanyak 525 unit usaha, Sumatera Barat 12 unit usaha,

Lampung 72 unit usaha, DKI Jakarta 5 unit usaha, Jawa Barat

10 unit usaha dan Jawa Timur sebanyak 16 unit usaha.

2. Pelatihan Manajemen Kewirausahaan kepada calon mitra

binaan, di :

• Kabupaten Muara Enim, sebanyak 6 angkatan pada bulan

Maret dan Oktober 2009.

• Kabupaten Lahat sebanyak 2 angkatan pada bulan Maret

2009.

Page 19: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      67  

• Kabupaten OKU sebanyak 2 angkatan pada bulan

November 2009.

• Kabupaten OKU Timur sebanyak 2 angkatan pada bulan

November 2009.

3. Membantu promosi dan pemasaran produk mitra binaan

melalui kegiatan partisipasi pada serangkaian pameran,

termasuk:

• Pameran Gelar Karya Nyata, bulan Februari di Jakarta

• Pameran Gelar Produk Kerajinan Indonesia, bulan Maret

di JCC Jakarta.

• Pameran Adiwastra Nusantara, bulan April di JCC

Jakarta

• Pameran Bengkulu Expo, bulan April di Bengkulu.

• Pameran HUT Kota Lahat, bulan April di Lahat.

• Pameran CSR Expo, bulan Juni di Jakarta.

• Pameran PKBL Expo, bulan Juni di Jakarta.

• Pameran Sriwijaya Expo, bulan Juni di Palembang.

• Pameran Harkopnas, bulan Juli di Samarinda.

• Pameran ICRA, bulan Agustus di Jakarta.

• Pameran Banten Expo, bulan Oktober di Banten.

• Pameran Lampung Expo, bulan Oktober di Lampung.

• Pameran Incraft, bulan Oktober di Jakarta.

• Pameran UMKM Expo, bulan Desember di Jakarta.

Page 20: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      68  

• Pameran Kerajinan Jawa Barat, bulan Desember di

Bandung.

• Pameran Produk Unggulan di Malaysia, yaitu di Penang

bulan Mei dan Johor, pada bulan Desember.

4.1.2.3 Program Bina Lingkungan

Program Bina Lingkungan PTBA dielaborasi dalam enam

fokus kegiatan, yaitu Program Bantuan Bencana Alam, Pendidikan

dan Pelatihan, Peningkatan Kesehatan Masyarakat, Pembangunan

Sarana Umum, Pengembangan Saran Ibadah dan Pelestarian Alam.

Tujuan yang hendak diraih adalah peningkatan standar hidup dan

kesejahteraan masyarakat.

Prinsip dari Program Bina Lingkungan adalah sejalan dengan

falsafah “Memberi Kail, dan bukan Memberi Ikan”, yang

dimaksudkan untuk memberdayakan kondisi sosial masyarakat.

Program ini dilaksanakan dalam berbagai pola yang mencakup :

• Bantuan kegiatan pendidikan dan penyelenggaraan

pelatihan kewirausahaan dan keterampilan masyarakat.

• Penyediaan modal kerja, sarana dan prasarana untuk

kelompok usaha bersama.

• Penyaluran bantuan dana untuk program peningkatan gizi

balita dan lansia.

• Bantuan sarana produksi pertanian tanaman pangan

berupa pupuk, benih unggul dan insektisida.

Page 21: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      69  

• Bimbingan/penyuluhan kepada kelompok-kelompok

usaha bersama (KUB).

Perseroan juga menggunakan beberapa parameter sebagai

indikator keberhasilan Program Bina Lingkungan, termasuk di

antaranya :

• Semakin membaiknya kondisi sosial masyarakat yang

ada di sekitar perusahaan.

• Semakin berkurangnya angka komplain atau keluhan dari

masyarakat yang berhubungan dengan pemenuhan

tanggung jawab sosial Perseroan.

• Perusahaan dapat menjalankan kegiatan bisnisnya dengan

lancar serta terjalinnya hubungan yang harmonis dengan

warga masyarakat sebagai salah satu pemangku

kepentingan Perseroan.

4.1.2.4 Program Bantuan Bencana Alam

Bantuan bencana alam dilaksanakan dengan

mempertimbangkan urgensi daerah terjadinya bencana serta

kedekatan geografis dengan wilayah operasional perusahaan. selama

tahun 2009 telah dilakukan berupa :

• Bantuan korban musibah gempa bumi di Sumatera Barat

dan Jambi.

• Bantuan korban musibah kebakaran di Lahat, Muara

Enim dan Pagar Alam.

Page 22: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      70  

4.1.2.5 Program Pendidikan dan Pelatihan

Perseroan telah melaksanakan program pendidikan dan

pelatihan yang mencakup :

• Pelatihan ketrampilan las listrik, yang diikuti 40 peserta,

bekerjasama dengan Pemkab Muara Enim.

• Pelatihan ESQ Peduli Pendidikan Angkatan IV, yang

diikuti 245 guru sekolah dan TPA di Kecamatan Lawang

Kidul, Merapi, Muara Enim, dan Tanjung Agung.

• Base line study, seminar dan loka karya di Kabupaten

Muara Enim dan Lahat dalam rangka program

peningkatan kualitas guru, bekerjasama dengan Tim

Gerutas ICMI Pusat.

• Pengembangan kegiatan seni budaya daerah dan nasional

serta mendorong pengembangan prestasi olahraga.

• Bantuan sarana praktik Lab Bahasa untuk SMP Negeri II

dan SMP Negeri 30 Bandar Lampung.

• Penyerahan bantuan piranti komputer dan printer

sebanyak 18 set untuk sejumlah sekolah SMP/SMA dan

kantor-kantor desa di Muara Enim dan Lahat.

• Penyerahan bantuan 322 set meja dan kursi belajar untuk

para siswa SD dan SMP di Kecamatan Merapi Timur,

Muara Enim dan Lawang Kidul.

Page 23: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      71  

• Renovasi gedung dan ruang belajar untuk sejumlah SD,

SMP dan SMA di Muara Enim dan Lahat sebanyak 14

unit sekolah.

• Penyerahan beasiswa kepada 200 siswa dari keluarga

kurang mampu di Bandar Tarahan, Bandar Lampung dan

Ombilin, serta beasiswa untuk 7 mahasiswa berprestasi di

Muara Enim.

• Pembinaan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Pupuk

Bokashi Desa Tegal Rajo dan Tanjung Enim, KUB

Pembenihan Ikan Desa Lingga, KUB Majun Kelurahan

Tanjung Enim serta LKM BMT Pasar Tanjung Enim.

4.1.2.6 Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Melanjutkan program kesehatan sebelumnya, Perseroan

melaksanakan kegiatan berikut :

• Membangun 2 unit Posyandu di Kelurahan Pasar Tanjung

Enim dan Desa Keban Agung berikut peralatan pelayanan

posyandu.

• Melaksanakan kegiatan khitanan massal bagi 255 anak-

anak keluarga kurang mampu di wilayah Kecamatan

Merapi, Muara Enim dan Kertapati, Palembang.

• Kegiatan sosial berupa operasi bibir sumbing untuk 14

anak, bekerjasama dengan Pemda Lahat yang dipusatkan

di RSUD Kabupaten Lahat.

Page 24: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      72  

• Bantuan biaya operasi penderita Atresia Ani bagi pasien

tidak mampu dari Desa Tanjung Lalang, Kec. Tanjung

Agung.

• Bantuan operasi dan pemasangan kaki palsu untuk warga

tidak mampu dari Desa Merapi Barat, Kab . Lahat.

• Bantuan nutrsisi sebanyak 8600 paket kepada warga tidak

mampu lanjut usia dan balita di Muara Enim, Lahat,

Tarahan dan Kertapati.

4.1.2.7 Pembangunan Sarana Umum

• Pengaspalan dan pengerasan jalan lingkungan sepanjang

3 kilometer di Lawang Kidul

• Pembangunan Gedung Unit Gawat Darurat di RSU

Daerah Kabupaten Lahat.

• Bantuan penyediaan sarana air bersih untuk masyarakat

di lingkungan Dermaga Kertapati, Palembang.

• Pembuatan 4 unit sarana pemandian umum untuk warga

desa Kelurahan Muara Enim, Desa Muara Lawai, Lubuk

Ampelas dan Suka Merindu.

• Renovasi balai pertemuan masyarakat sebanyak 4 unit di

Kelurahan Pasar Tanjung Enim, Kel. Tungkal Muara

Enim, Desa Negeri Agung, dan Kel. Pasar I Muara Enim.

• Pembuatan jalan setapak di Kelurahan Muara Enim, Desa

Tanjung Jambu, Padu Raksa dan Tanjung Lalang.

Page 25: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      73  

• Pembuatan/perbaikan jembatan sebanyak 4 unit di Kel.

Pasar Tanjung Enim, Kel. Tungkal Muara Enim, Desa

Negeri Agung dan Kel. Pasar I Muara Enim.

• Sarana kerja dan peralatan kantor untuk Desa Banjarsari,

Muara Lawai, Tanjung Agung, Lebak Budi, Lingga dan

Kec. Merapi Timur.

• Pembangunan siring induk di Desa Karang Raja dan

Keban Agung.

4.1.2.8 Pengembangan Sarana Ibadah

• Kegiatan safari Jumat dilaksanakan di masjid-masjid

wilayah Ring I perusahaan dengan tujuan beribadah

bersama dan menjalin silaturahmi.

• Bantuan dana renovasi masjid/musholla/TPA sebanyak

48 unit termasuk Masjid As Syaadah Pasar Tanjung

Enim, Masjid Al Falah Tanjung Agung, Masjid

Darussalam Muara Enim, Masjid At Taqwa Merapi

Barat, Langgar AlMuttaqin Tanjung Enim, Masjid Al

Falah Kertapati, Masjid Al Huda Beringin Jaya, dan

Masjid Al Qobail Rajabasa Lampung.

• Bantuan dana untuk berbagai kegiatan keagamaan seperti

MTQ, Tablig Akbar, peringatan Maulid Nabi, Isra’

Mi’raj di seluruh Kecamatan Ring I Perusahaan,

termasuk membantu peralatan dan perlengkapan ibadah.

Page 26: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      74  

• Penyerahan bantuan hewan Qurban sebanyak 21 ekor

kepada masyarakat yang berhak melalui masjid-masjid di

20 desa Ring I perusahaan.

Salah satu bentuk kepedulian Perseroan terhadap sarana

ibadah, PTBA menyerahkan bantuan pembangunan menara Masjid

As Sa’adah yang berlokasi di Jl. Raya Baturaja Tanjung Enim,

Kecamatan Lawang Kidul.

4.1.2.9 Pelestarian Alam

Selama tahun 2009, Perseroan telah menjalankan berbagai

program yang berkaitan dengan pelestarian alam, termasuk di

antaranya:

• Gotong royong bersama masyarakat dan aparat

pemerintah dalam pelaksanaan program Jumat Bersih dan

Program Penghijauan Kota dengan menanam pohon dan

membersihkan lingkungan di seluruh wilayah kecamatan

ring I perusahaan.

• Penyerahan bantuan tanaman pelindung dan tanaman

produktif sebanyak 8.500 batang di Kab. Lahat dan

Muara Enim.

• Bantuan tempat sampah organik dan anorganik sebanyak

240 set untuk sekolah-sekolah dan tempat-tempat umum

di Lahat, Muara Enim dan Tanjung Enim.

Page 27: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      75  

• Bantuan material untuk pembuatan turap penahan tanah

longsor di Lawang Kidul, Tanjung Enim.

4.2.1.10 Program Bina Wilayah

Disamping pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan yang mengacu kepada ketentuan Kementrian Negara

BUMN, Perseroan selama ini secara proaktif telah menjalankan

Program Bina Wilayah sebagai salah satu bentuk kepatuhan terhadap

ketentuan pasal 74 Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas. Program tersebut bertujuan untuk

memberdayakan potensi ekonomi masyarakat sekaligus mewujudkan

komitmen Perseroan untuk bersama-sama menciptakan kualitas

hidup yang lebih baik bagi masyarakat.

4.2 Pengolahan Terhadap Data yang Terkumpul

Setelah mengetahui kegiatan CSR yang dilakukan PT Bukit Asam (Persero), Tbk

yang penulis dapatkan melalui metode kualitatif dengan teknik dokumentasi, wawancara

dan observasi, langkah selanjutnya adalah menganalis kegiatan CSR yang telah berjalan

terhadap pendapat masyarakat Tanjung Enim mengenai citra positif perusahaan tambang

batubara PT. Bukit Asam (Persero), Tbk.

Dalam mengolah data, penulis akan mengaitkan kegiatan CSR yang berjalan

dengan dampak perwujudan tanggung jawab sosial perusahaan menurut I Nyoman

Tjager. Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dapat diwujudkan

Page 28: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      76  

dengan meningkatkan kepedulian perusahaan terhadap masalah-masalah sosial yang

berkembang disekitar perusahaan. keterlibatan perusahaan terhadap masalah-masalah

sosial, dapat meningkatkan citra perusahaan, baik bagi masyarakat disekitar perusahaan

maupun masyarakat luas. Kegiatan nyata yang banyak dilakukan oleh perusahaan dalam

mewujudkan tanggung jawab sosialnya, kegiatan-kegiatan amal seperti membantu

pendidikan anak yang berasal dari keluarga yang tidak mampu.

Sebagai perusahaan tambang batubara yang melakukan eksploitasi besar-

besaran, PTBA melakukan tanggung jawabnya terhadap masyarakat yang tinggal

disekitar area tambang, khususnya masyarakat Tanjung Enim. Adanya tanggung jawab

sosial perusahaan baik terhadap karyawannya sendiri (internal) maupun terhadap

lingkungan di luar perusahaan, kepada mitra bisnis maupun masyarakat (eksternal), akan

memberikan manfaat yang positif bagi perusahaan itu sendiri maupun karyawannya.

Selain itu juga dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat dan mitra bisnis,

meningkatkan reputasi perusahaan di mata masyarakat maupun mitra bisnis adalah

merupakan keuntungan lainnya yang dpat diperoleh perusahaan. melalui kegiatan-

kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan akan dapat merebut simpati masyarakat, dan

dapat pula meningkatkan citra (image) perusahaan.

4.2.1 Fungsi Public Relation melalui kegiatan CSR

PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk menyadari bahwa

stakeholders, khususnya masyarakat memiliki peran penting dalam

perkembangan dan kemajuan perusahaan. Tanpa adanya persepsi yang baik dari

masyarakat, perusahaan tidak dapat menjalankan bisnisnya dengan baik.

Page 29: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      77  

Salah satu pendapat Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A. dalam

bukunya, Hubungan Masyarakat Suatu Komunikologis, fungsi PR yaitu

operasionalisasi dan organisasi public relations adalah bagaimana membina

hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah

terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi

maupun dari pihak publiknya.

Bapak Asmara Karma, selaku Corporate Communication Senior PTBA

mengatakan :

“Fungsi Corcom dalam PTBA adalah sebagai alat perusahaan dalam membentuk citra perusahaan melalui proses komunikasi yang baik dengan segenap stakeholder PTBA.”

Dalam hal ini, Corcom menjalankan fungsinya dalam pembentukan citra

dengan melaksanakan tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat serta

lingkungan melalui kegiatan CSR. Kegiatan CSR ini yang dapat merubah

persepsi masyarakat terhadap perusahaan tambang batubara yang diketahui

masyarakat memperoleh keuntungan dengan merusak SDA serta melakukan

eksploitasi besar-besaran.

Kegiatan CSR yang dijalankan ini tidak akan terlaksana dengan baik

tanpa adanya campur tangan dari media. PT. Tambang BatuBara Bukit Asam

(Persero) Tbk sangat memahami bahwa media massa merupakan perpanjangan

tangan publik untuk mendapatkan informasi yang bebas dan komprehensif,

termasuk informasi yang berkaitan dengan kinerja dan kebijakan suatu korporasi.

Corporate Communication juga berfungsi memberikan informasi yang

Page 30: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      78  

transparan, lengkap dan jelas kepada publik. Keterbukaan dengan para

stakeholder juga dipelukan untuk membina hubungan baik.

Bagian Corporate Communication memanfaatkan berbagai media untuk

menyajikan informasi yang dibutuhkan masyarakat. Selain itu informasi juga

tersedia dan diperbarui secara terus menerus di situs perusahaan www.ptba.co.id .

sehingga masyarakat dapat mengetahui informasi mengenai kegiatan CSR di

PTBA.

4.2.2 Latar Belakang Kegiatan CSR

PR merupakan bagian paling penting dalam perusahaan karena menjadi

mediator paling baik dalam perusahaan. Ruang lingkup pekerjaan PR tidak dapat

terlepas dengan menlakukan komunikasi dengan publik, baik itu publik ekstrenal

maupun internal. Hal tersebut dilakukan untuk dapat mencapai visi dan misi

perusahaan.

Berdasarkan tuntutan tersebut, PR menjalankan fungsinya dengan

merencanakan program-program CSR yang memang harus dilaksanakan

perusahaan terkait Undang-Undang No. 40 tahun 2007, yaitu menjalankan

tanggung jawabnya sebagai perusahaan yang menggunakan sumber daya alam.

Bapak Hasbi Alhamdy mengatakan :

“Ya latarbelakang dari kegiatan CSR perusahaan itu kuncinya yang pertama adalah visi dan misi perusahaan, kemudian juga tadi seperti di sebut undang-undang No. 40 tahun 2007 kemudian kondisi masyarakat disekitar wilayah operasional perusahaan yang kita kenal istilahnya pembagian kewilayahan itu ring1, ring2, ring3. Kondisi

Page 31: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      79  

masyarakat disana memang sampai sejauh ini masih memerlukan perhatian dan kepedulian dari perusahaan....”

Peneliti dapat mengetahui bahwa latar belakang kegiatan CSR yang

dilakukan PTBA merupakan wujud kepedulian perusahaan dan merupakan

strategi PR dalam perusahaan dalam mencapai visi dan misi. Dalam hal ini PR

berusaha menjalankan fungsinya dengan baik.

Dari latar belakang yang telah disampaikan, dapat diketahui motivasi dari

kegiatan CSR yang dijalankan PTBA yaitu bahwa perusahaan memiliki

kewajiban untuk memberdayakan masyarakat dan lingkungan yang tinggal di

sekitar perusahaan.

4.2.3 Tujuan Kegiatan CSR PTBA

Kegiatan CSR PTBA bertujuan untuk mensejahterakan stakeholdernya,

terutama masyarakat yang tinggal disekitar lingkungan perusahaan. Bapak Hasbi

Alhamdy mengatakan :

“...Organisasi pengelola CSR PTBA saat ini kita sebut satuan kerja kemitraan dan bina lingkungan. Satuan kerja kemitraan dan bina lingkungan ini dibentuk mengikuti peraturan menteri negara BUMN No. 236 pada tahun 2003 jadi satuan kerja kemitraan dan bina lingkungan inilah yang dapat memberikan fungsi CSR PTBA ke stakeholder.”

Satuan kerja kemitraan dan bina lingkungan ini bertujuan untuk

meningkatkan citra dan persepsi positif bagi masyarakat. Hal tersebut dijalankan

oleh organisasi pengelola CSR, dimana organisasi tersebut menjalankan

fungsinya dengan melakukan perencanaan, monitoring dan evaluasi. Seperti yang

dikatakan oleh Bapak Hasbi Alhamdy, yaitu:

Page 32: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      80  

“....merencanakan program-program, kemudian melaksanakan program-program tersebut, melakukan monitoring kemudian juga melakukan evaluasi terhadap hasil-hasil kegiatan CSR yang sudah dilaksanakan itu merupakan...”

Dalam proses perencanaan, yang perlu diketahui PR dan satuan kerja

PKBL PTBA adalah menentukan bentuk perencanaan, tema, konsep, penerima

bantuan, kerja sama dengan organisasi atau perusahaan lain, biaya serta apa saja

yang akan diberikan melalui kegiatan CSR PTBA.

Menurut bapak Hasbi Alhamdy, yang mengatakan:

“Perencanaannya ini kita lakukan bekerjasama dengan pemerintah daerah. Jadi, pemerintah daerah itu sudah melakukan apa yang disebut dengan Musyawarah Perencanaan Pembangunan dari tingkat desa sampai tingkat kabupaten. Kita selalu terlibat dalam kegiatan ini, itu yang pertama. Yang kedua, kita melakukan perencanaan itu dengan itu tadi, dari kegiatan Mapping social, kemudian kita didalam membuat perencanaan itu membentuk tim, Tim Perencanaan Strategis CSR perusahaan yang saat ini baru selesai itu periode 2011-2015. Nah itu dilakukan berdasarkan hasil pemetaan sosial tadi, disamping juga kita memperoleh masukan-masukan atau informasi dari pemerintah dari hasil Puslembang.”

Kegiatan CSR ini hanya ditargetkan kepada stakeholder PTBA yaitu

masyarakat sekitar tambang. Mereka sangat membutuhkan bantuan, khususnya

masyarakat yang tinggalnya disekitar kawasan penambangan, dimana mereka

yang paling mudah terkena efek penambangan. Bapak Hasbi Alhamdy

mengatakan:

“Target ataupun sasaran kegiatan CSR kita secara umum adalah Stakeholder ya, jadi para pemangku kepentingan baik itu masyarakat kemudian juga komponen-komponen masyarakat lainnya seperti pelanggan, mitra-mitra kerja itu semua merupakan target ataupun sasaran

Page 33: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      81  

dari program CSR kita, tetapi memang yang menjadi sasaran adalah warga masyarakat yang tinggal di wilayah operasional perusahaan.”

4.2.4 Kendala Dalam Kegiatan CSR

Dalam pelaksanaan kegiatan CSR pasti akan ada kendala yang muncul.

Yang kemudian akan menghambat pelaksanaan kegiatan tersebut. Dimana

kendala tersebut bisa berasal dari pihak eksternal maupun internal. Dalam PTBA

kendala muncul dari pihak internal, dimana kurangnya jumlah SDM yang hendak

menjalankan fungsi CSR tersebut, dan juga SDM yang ada belum memiliki

kemampuan yang maksimal dalam pelaksanan kegiatan CSR. Hasbi Alhamdy

mengatakan:

“Kendala yang kita hadapi selama ini, mungkin ini ya sejauh ini kita memang perlu meningkatkan kompetensi dari SDM kita yang menjalankan fungsi CSR tadi, baik secara kulitas maupun kuantitasnya. Saya merasa masih kurang dalam jumlah kita, saya juga merasa masih kurang dalam hal kompetensinya untuk dapat menjalankan program-program yang memiliki bobot, memiliki nilai yang berdampak positif, berdampak luas bagi masyarakat terutama dalam hal peningkatan kondisi ekonomi, kondisi sosial. Karena CSR kita itu misinya itu adalah masyarakat yang sejahtera, mandiri dan berwawasan lingkungan. Ya untuk mencapai misi itu tentunya kita harus melaksanakan, merencanakan program-program yang berkualitas yang juga tentunya harus dilakukan oleh SDM yang juga berkompeten didalam hal itu.....”

Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, perusahaan harus dapat

menyelesaikannya, dengan cara melakukan pembenahan terhadap struktur dan

sistem kerja dalam perusahaan. Kemudian perusahaan meningkatkan kualitas

kerja pegawainya, misalnya dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang

berhubungan pemberdayaan masyarakat. Seperti yang dikatakan oleh Bapak

Hasbi Alhamdy :

Page 34: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      82  

“Sebetulnya perusahaan sudah menyadari hal ini, salah satu solusinya adalah struktur organisasi pengelola program CSR itu perlu disempurnakan, perlu ditingkatkan termasuk juga membekali SDM pengelola program CSR ini melalui pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan....”

Kendala lain yang dihadapi oleh PTBA adalah masalah kebudayaan

masyarakat sekitar tambang yang masih sangat tradisional. Yang nantinya akan

PTBA ubah perlahan menjadi masyarakat yang maju dan berpengetahuan

terhadap teknologi. Seperti yang di katakan oleh Bapak Hasbi Alhamdy :

“...kendala culture/budaya masyarakat setempat. Dari masyarakat yang semula budayanya itu berkebun tanaman keras, secara perlahan-perlahan kita akan membawa kearah penguasaan akan teknologi dan kewirahusahaan. Itu semua kan perlu waktu dan perlu ketekunan. Jadi, kalau masyarakat yang berkebun tanaman keras biasanya mereka itu kerja itu hanya 2-3 jam/hari. Bagaimana mengubah pola kerja mereka dari 2-3 jam/hari itu menjadi lebih lama, sehingga menjadi lebih produktif. Itu juga merupakan kendala yang kita hadapi...”

Persebaran wilayah target CSR juga menjadi kendala. Pelaksana CSR

harus menghabiskan waktu yang panjang untuk dapat menjangkau wilayah

sasaran masyarakat yang akan memperoleh bantuan. Seperti yang dikatakan oleh

Bapak Hasbi Alhamdy :

“Wilayah sasaran kita itu luas, luas sekali sehingga kita memerlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan kegiatan disuatu lokasi tertentu yang jaraknya jauh dari perusahaan, waktunya banyak habis dijalan. Diantaranya seperti itu, nah ini mengatasinya ya memang kita harus menyediaka n sarana transportasi yang cukup.”

4.2.5 Citra PTBA Terhadap Masyarakat Tanjung Enim.

Seperti yang kita ketahui banyak masyarakat yang tidak menyukai

keberadaan perusahaan tambang yang cenderung merusak alam demi

kepentingan bisnisnya. Hal ini juga pernah di alami oleh PTBA sebelum

melaksanakan kegiatan CSR. Bapak Hasbi Alhamdy mengatakan:

Page 35: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      83  

“....saya dulu pernah di humas ya sebelum di satuan kerja PKBL. Dulu saya bisa mengamati dan memperhatikan opini dari masyarakat terhadap kontribusi perusahaan. dulu memang opini masyarakat itu kurang baik ya terhadap perusahaan. karena perusahaan belum melaksanakan CSRnya secara terencana, terprogram, continue. Sifatnya baru isidental saja dan relatif juga sedikit, tetapi setelah adanya program CSR perusahaan maka kegiatan-kegiatan CSR itu dilaksnakan secara terencana, menerus....”

PTBA kemudian sadar bahwa citra merupakan kunci utama dalam

perkembangan suatu perusahaan. apalagi perusahaan tersebut lebih banyak

menggunakan SDA. Selain memperoleh keuntungan, perusahaan juga harus

dapat memberdayakan masyarakat disekitarnya, sehingga baik perusahaan

maupun masyarakat mendapatkan keuntungan. Dengan demikian perusahaan

akan mendapan respon positif dari masyarakat. Kemudian PTBA menjalankan

kegiatan CSR, selain karena peraturan pemerintah, kegiatan tersebut berguna

untuk membentuk dan mempertahankan citra perusahaan. Bapak Hasbi Alhamdy

mengatakan:

“...setelah adanya program CSR perusahaan maka kegiatan-kegiatan CSR itu dilaksnakan secara terencana, menerus. Ternyata memang opini masyarakat kemudian berubah, semakin lama semakin baik, dan kita memang setiap 3bulan sekali menyebarkan questioner untuk mendapatkan data-data, mengetahui persepsi masyarakat terhadap perusahaan. ya memang sejauh ini masih perlu ditingkatkan.”

Setelah mulai berjalannya kegiatan CSR, perlahan-lahan respom

masyarakatpun berubah. Yang semula negatif, kemudian menjadi positif karena

perhatian yang diberikan oleh PTBA. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Hasbi

Alhamdy:

“Responnya itu memang, ada positif, positif dalam hal mereka mengapresiasi dengan adanya program CSR perusahaan, mereka menyambut baik dan mendukung setiap kegiatan mereka ikut terlibat.”

Page 36: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      84  

Kegiatan CSR telah berhasil mendukung rencana strategis PTBA dalam

meningkatkan citra positif perusahaanny dimata masyarakat Tanjung Enim.

Seperti yang dikatakan oleh Bapak Hasbi Alhamdy:

“...dari pengamatan ataupun dari yang saya rasakan selama ini memang cukup berhasil meskipun masih perlu ditingkatkan terus. Cukup berhasil dari sisi tadi, semakin berkurangnya atau sangat jarangnya kita menerima keluhan-keluhan atau complain dari masyarakat itu tidak ada ya, beda dengan dulu, dulu sering. Itu sebagai salah satu indikator program kita itu.”

Perseroan menjalankan kegiatan operasional dengan kepatuhan penuh

terhadap standar-standar manajemen pengelolaan lingkungan yang berlaku secara

universal. Perseroan menjalankan program-program pengelolaan lingkungan

diantaranya melalui pembukaan lahan dan reklamasi lahan bekas tambang sesuai

peraturan yang berlaku, pengelolaan keanekaragaman hayati untuk areal bekas

tambang dan daerah sekitarnya, pengelolaan Air Asam Tambang (AAT),

pengelolaan emisi, effluent dan limbah.

Salah satu warga Tanjung Enim, W.J Manurung yang juga bekerja

dengan PTBA sebagai mandor dalam proyek pembuatan siring di lingkungan

Ring I mengatakan :

“....saya yakin PT. Bukit Asam itu sangat proaktif terhadap lingkungan...”

Hal ini dibuktikan dengan kegiatan CSR yang telah berjalan, seperti

melakukan penanaman tanaman penutup untuk mengurangi erosi, melakukan

penanaman tanaman cepat tumbuh (pioneer) untuk membentuk naungan

(canopy), Penanaman tanaman hutan hujan tropis (rain forest species). Bantuan

yang PTBA berikan melalui kegiatan CSR tersebut sangatlah dibutuhkan dan

Page 37: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      85  

bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Terutama masyarakat yang tinggal di daerah

Ring I, yaitu masyarakat yang tempat tinggalnya paling dekat dengan kawasan

tambangnya. Seperti yang dikatakan oleh W.J Manurung, yaitu:

“Sangat bermanfaat bagi masyarakat, sudah cukup baik. Masyarakat juga sangat mengharapkan sekali bantuan dari PTBA, lebih besar lagi kalau boleh. Pembangunan siring, sekolah, dan pembangunan-pembangunan yang dibutuhkan, karena kita ini masuknya di Ring I. Ring I itu maksudnya wilayah yang paling dekat dengan tambang bukit asam.”

Dengan adanya kegiatan CSR yang dijalankan oleh PTBA, kehidupan

masyarakat Tanjung Enim sangat terjamin. Semua kebutuhan masyarakat

terpenuhi dengan baik. PTBA berhasil menjalankan kegiatan CSR nya dengan

baik. Bantuan-bantuan yang diberikan telah mampu meningkatkan kehidupan

sosial masyarakatnya di berbagai aspek.

Sebagai perusahaan tambang yang keberadaannya menjadi tumpuan

penggerak ekonomi di derah, perseroan selalu menjaga sikap warga komunitas

yang baik. Dengan menerapkan program CSR, PTBA tidak hanya mengejar

keuntungan tetapi juga berperan serta dalam pembangunan ekonomi

berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan lingkungan yang

bermanfaat, baik bagi perusahaan sendiri, maupun masyarakat pada umumnya.

Perseroan telah merumuskan pola kebijakan jangka panjang yang

terintegrasi pada program kinerja sosial yang mencakup enam fokus kegiatan,

yaitu ekonomi, lingkungan, hak asasi manusia, praktik ketenagakerjaan,

tanggung jawab produk dan kemasyarakatan.

Page 38: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      86  

Kinerja sosial PTBA juga mencakup terhadap pendidikan bagi generasi-

generasi muda. Dimana perusahaan juga membantu masyarakat sekitar dalam

masalah pendidikan. Bantuan yang diberikan juga sangat terasa dalam bidang

pendidikan. Yang mana hal tersebut sangat dirasakan dampaknya oleh Seorang

kepala Sekolah SD Negeri 16 Tanjung Enim, Ibu Nur Aini ketika penulis

menanyakan mengenai manfaat yang dirasakan terhadap bantuan-bantuan yang

diberikan. Beliau mengatakan:

“Sangat bermanfaat, khususnya bagi kemajuan pendidikan yang berada di lingkungan perusahaan.” Bantuan-bantuan yang diberikan PTBA melalui kegiatan CSR tersebut

juga mampu meningkatkan kehidupan sosial dalam masyarakat, khususnya

pendidikan. Ibu Nur Aini mengatakan:

“...PTBA meningkatkan kehidupan masyarakat di lingkungan perusahaan. jadi masyarakat yang tinggal disekitar PT Bukit Asam kehidupannya sudah lebih baik karena bantuan dari PTBA. Mm selain itu, dalam bidang pendidikan juga semakin baik karena PTBA mengutamakan kepentingan pendidikan bagi anak-anak.”

PTBA berhasil meningkatkan kehidupan sosial masyarakat sekitarnya.

Dan sampai saat ini pun PTBA tidak pernah berhenti untuk terus memperbaiki

kinerja perusahaan, khususnya dalam melakukan kegiatan CSR. Masyarakat saat

inipun tidak pernah ada yang mengeluh terhadap kegiatan penambangan yang

dilakukan PTBA karena pihak perusahaan menyeimbanginya dengan selalu

berupaya memberdayakan masyarakat dan lingkungan dengan maksimal.

Citra positif PTBA juga terbukti dengan naiknya harga saham dari tahun

ke tahun. Seperti yang dikatakan oleh Asmara Karma selaku Corporate

Communication Senior PTBA, yaitu:

Page 39: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      87  

“...fungsi Corcom telah mampu meningkatkan citra perusahaan, hal ini terbukti dengan tidak pernah adanya keluhan atau protes dari masyarakat dan dengan semakin naiknya harga saham PTBA di bursa saham.”

Saham perseroan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan

kode perdagangan PTBA sejak Initial Public Offering (IPO) Desember tahun

2002. Selain tercatat di papan utama.

Saham PTBA mengalami perkembangan harga dan volume transaksi

yang dinamis. Setelah ditutup pada posisi Rp 17.150 per saham di akhir

Desember 2009, harga saham PTBA sempat mengalami peningkatan harga

hingga berada di level Rp 18.300 per saham pada triwulan pertama 2010. Namun

demikian harga saham PTBA juga sempat mengalami koreksi dengan harga

terendah pada posisi Rp 15.400 per saham sebelum akhirnya ditutup pada harga

lebih tinggi dari posisi harga penutupan akhir tahun 2009, yakni pada harga Rp

17.400 per saham.

Sejalan dengan peningkatan aktivitas perdagangan di Bursa karena

adanya sentimen positif perbaikan harga jual komoditas energi, saham PTBA

lebih aktif diperdagangkan, dan mencatat kenaikan harga hingga menjadi Rp

19.000 per saham. Pada triwulan II ini harga saham PTBA sempat kembali

terkoreksi mencapai harga terendah Rp 15.700. Kemudian harga saham PTBA

pada akhir triwulan II ditutup pada level Rp 17.250 per saham. Volume saham

yang diperdagangkan di triwulan I, yakni menjadi sebesar 288.290.000 lembar

saham. Pola pergerakan saham PTBA dapat dilihat pada grafik ikhtisar saham

dan tabel berikut:

Page 40: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      88  

Gambar 4.2 Grafik Kinerja Saham Perseroan

Tabel 4.1 Harga dan Volume Transaksi Saham per Triwulan

Page 41: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      89  

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti peroleh dapat dikatakan fungsi PR

dalam menjalankan kegiatan-kegiatan CSR yang telah dirancang sedemikian rupa dalam

proses pengolahan citra positif perusahaan tambang batubara. Kegiatan CSR yang

dirancang merupakan sebuah fungsi yang dijalankan PR untuk melakukan strategi demi

pencapaian visi, misi dan strategi perusahaan. Perusahaan juga ingin menjaga

eksistensinya sebagai perusahaan yang merupakan bagian dari masyarakat, yang saling

membutuhkan satu sama lain. PR PTBA tidak hanya terfokus pada kegiatan-kegiatan

yang bersifat praktis, rutin dan inuitif namun program-program dibuat secara terstruktur

dan terencana dalam upaya perkembangan citra perusahaan.

Landasan bagi PR yang efektif adalah kebijaksanaan dan pelaksanaan kegiatan

yang dapat dipertanggungjawabkan serta mengutamakan kepentingan masyarakat.

Kegiatan yang telah dijalankan belum cukup untuk memperoleh good will. Hanya

melalui pemahaman mengenai kebutuhan, nilai dan aspirasi dari masyarakat.

PR merupakan keseluruhan bentuk komunikasi yang terencana dengan baik

secara internal maupun eksternal, yakni antara perusahaan dengan stakeholder-nya

dalam rangka mencapai tujuan yang spesifik.

Peran PR dalam PTBA yang dijalankan oleh divisi Corporate Communication

secara umum adalah untuk melakukan komunikasi program-program perusahaan ke

seluruh stakeholder dan khususnya kepada masyarakat dan lingkungan sekitar

perusahaan agar seluruh program-program perusahaan dapat tersosialisasi dengan baik.

Page 42: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      90  

Fungsi PR PTBA adalah sebagai alat perusahaan dalam membentuk citra

perusahaan melalui proses komunikasi yang baik dengan segenap stakeholder PTBA.

kemudian PR PTBA menjalankan fungsinya dengan membuat kegiatan CSR yang

sampai saat ini telah mencapai target strategis perusahaan. dan berhasil membentuk citra

positif perusahaan.

Dalam menjalankan fungsinya PR berpedoman pada visi, misi dan tujuan divisi

Corcom. Visi Corcom yaitu, menjadikan Corcom sebagai divisi yang dapat mewujudkan

visi PTBA secara efektif dan efisien. Kemudian Misi Corcom tebagi 3, yang pertama

terhadap perusahaan, yaitu sebagai alat perusahaan untuk mencapai target-target

perusahaan secara efektif dan efisien. Lalu terhadap lingkungan, yaitu menjadi perantara

komunikasi yang efektif antara perusahaan dan lingkungan. Kemudian yang terakhir

terhadap karyawan, yaitu menjadi perantara karyawan dalam memberikan aspirasi dan

persepsi karyawan terhadap perusahaan, dan tujuan Corcom itu sendiri adalah mencapai

PTBA emas.

Peran dan fungsi PR dalam meningkatkan citra positif masyarakat sangat vital

karena saat ini PR di PTBA merupakan satu-satunya divisi yang berfungsi untuk

melakukan komunikasi antara perusahaan dengan stakeholders sehingga bila PR tidak

dapat berperan sesuai dengan fungsinya maka komunikasi antara perusahaan dan

stakeholders akan terputus yang akibatnya akan terjadi misscommunication yang akan

mengakibatkan citra PTBA menjadi buruk.

PR menjalankan fungsinya untuk meningkatkan citra perusahaan melalui upaya-

upaya komunikasi yang intens dengan media (koran, majalah, TV, jaringan-jaringan

internet, dan lain-lain) dan juga dengan pemda, masyarakat seta karyawan melalui

Serikat Pekerja Bukit Asam (SPBA).

Page 43: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      91  

Kegiatan Corporate Social Responsibility merupakan kegiatan yang dirancang

dan dijalankan bukan hanya sekedar untuk kepentingan perusahaan. PTBA ingin

menunjukan rasa tanggung jawab dan kepeduliannya terhadap masyarakat sekitar

tambang yang memang membutuhkan bantuan, supaya masyarakat sekitar tambang juga

dapat berkembang. Kegiatan CSR ini juga merupakan kegiatan bisnis yang kemudian

akan mendatangkan persepsi dan citra positif bagi perusahaan

Kegiatan CSR dapat juga dilihat sebagai salah satu bentuk investasi bagi sebuah

perusahaan, karena dengan program CSR yang jelas dan berkelanjutan maka reputasi

perusahaan akan terangkat.

Kegiatan yang dijalankan oleh PR khusus diarahkan kepada masyarakat sekitar

perusahaan (community). PR senantiasa menjalin komunikasi yang baik secara eksterna

maupun internal agar memperoleh dukungan materil maupun moril terhadap perusahaan.

Fungsi PR yang telah dijalankan PR dalam penerapan CSR di PTBA adalah

dalam hal komunikasi dengan media dan masyarakat sekitar dalam hal menerapkan CSR

yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Dimulai dari pengumpulan data-data yang

diperlukan sampai monitoring pelaksanaan CSR dilakukan melalui proses monitoring

yang intens dengan masyarakat dan media

Kendala yang dihadapi saat ini adalah jumlah tenaga yang bekerja untuk

menjalankan fungsi PR dalam divisi Corcom ini masih kurang baik secara kuantitas

maupun kualitas. Oleh karena itu, diperlukan perbaikan pada peningkatan kualitas

tenaga kerja yang telah ada.

Peran PR dalam menjalankan kegiatan CSR yang telah berlangsung adalah

dengan mensosialisasikan kepada msyarakat dan media akan guna dan manfaat

program-program tersebut dan melakukan monitoring sejauh mana program CSR

Page 44: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00531-MC BAB 4.pdf · limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun. ... penanggulangan

      92  

tersebut dilaksanakan sesuai dengan tujuan semula. PR mengawasi dan mengevaluasi

program CSR secara intens dari hari ke hari dengan melakukan monitoring pelaksanaan

CSR apakah sudah berjalan dengan baik dan melakukan evaluasi secara menyeluruh

terhadap pelaksanaan tersebut.

Sejauh ini pengolahan citra melalui kegiatan CSR mampu memperbaiki dan

mempertahankan citra positif perusahaan, hal ini terbukti dengan banyaknya respon

positif yang diberikan masyarakat Tanjung Enim terhadap PTBA dan dengan semakin

naiknya harga saham PTBA di bursa saham setiap tahunnya. Hal tersebut menunjukkan

eksistensi dan perkembangan PTBA dihadapan Stakeholders.