bab 4 hasil dan pembahasan -...
TRANSCRIPT
39
Bab 4 Hasil dan Pembahasan
4.1 Implementasi Sistem
Ada dua hal yang akan penulis uraikan dalam implementasi
ini, yaitu teknologi SMS gateway dan WEB. SMS gateway
digunakan untuk menjalankan sistem layanan Quick Respond,
teknologi ini yang akan menghubungakan user dan layanan Quick
Respon, sedangkan WEB berfungsi untuk pengelolaan layanan
Quick Respond. Selain untuk menjalankan layanan Quick Respond
SMS gateway dapat digunakan juga untuk mengirimkan informasi
kepada anggota Satreskrin Resor Purbalingga, sebagai contoh jadwal
apel harian dari Kepala Polres Purbalingga.
4.1.1 Inisialisasi Gammu
Pada implementasi sistem layanan Quickrespond berbasis
SMS ini, dibutuhkan aplikasi Gammu yang digunakan sebagai SMS
gateway antara handphone dengan sistem yang dibuat. Agar Gammu
dapat mengidentifikasi handphone yang terhubung dengan
komputer, perlu dilakukan edit file gammurc sebagai berikut. Kode Program 4.1 Konfigurasi file gammurc
[gammu] port = com11: connection = at19200
Perintah pada Kode Program 4.1 digunakan untuk
menghubungkan Gammu ke HP menggunakan port : com11 dengan
setting koneksi AT19200. Untuk melakukan uji koneksi handphone
40
yang sudah terpasang dengan PC, digunakan perintah seperti pada
Kode Program 4.2 Kode Program 4.2 Identifikasi Handphone
C:\Gammu\bin>gammu identify
Hasil yang akan ditampilkan dari perintah pada Kode Program
4.2 akan menampilkan identitas handphone seperti pada Gambar
4.1 berikut ini.
Gambar 4.1 Hasil Identifikasi
Gammu membutuhkan sebuah database untuk menyimpan
setiap pesan yang masuk maupun yang telah dikirimkan. Pada
aplikasi SMS gateway Quickrespond Polres Purbalingga ini
digunakan database MySQL agar mudah terintegrasi dengan script
PHP yang akan digunakan pada aplikasi pengelolaan yang berbasis
web. Kode Program 4.3 Konfigurasi File SMSdrc
[gammu] port = com6: connection = at19200 service = MYSQL user = root password = pc = localhost database = sms
41
Pada Kode Program 4.3 menunjukkan konfigurasi file SMSdrc
agar Gammu dapat terkoneksi dengan database MySQL yang
digunakan pada sistem ini.
4.1.2 Implementasi Autorepply
Ketika aplikasi Quickrespond menerima sebuah pesan masuk,
dibutuhkan fungsi yang dapat mengidentifikasi dan membalas
kepada pengirim pesan tersebut, atau yang biasa disebut dengan
autorepply. Pada sistem yang dibuat ini menggunakan runonreceive
yang merupakan fitur pada Gammu untuk menjalankan suatu script
ketika ada pesan yang masuk. Kode Program 4.4 Konfigurasi runonreceive
runonreceive = D:/exec.bat
Kode Program 4.4 merupakan bagian dari isi file smsdrc yang
diaktifkan fitur runonreceive untuk mengeksekusi sebuah file batch
yaitu exec.bat ketika sistem menerima sebuah pesan masuk. Kode Program 4.5 File exec.bat
C:\wamp\php\php -f C:\wamp\www\sms\proses.php
File batch pada kode program 4.5 akan menjalankan sebuah
file yaitu proses.php yang merupakan service untuk mengidentifikasi
pesan yang masuk dan menentukan respon yang dijalankan.
42
4.2 Hasil Implementasi
Hasil implementasi dari penelitian ini berupa program
aplikasi SMS Gateway dan aplikasi berbasis web yang digunakan
untuk pengelolaan sistem aplikasi ini. Menu yang terdapat pada
aplikasi web adalah phonebook, create message, inbox, sentitems,
laporan, broadcast, dan pengelolaan piket petugas.
Gambar 4.2 Menu Login
Pada Gambar 4.2 ditunjukkan menu login yang digunakan
untuk masuk ke aplikasi. Sistem akan melakukan pengecekan
terhadap username dan password yang dimasukkan oleh pengguna,
pengecekan terhadap masukan username dan password dilakukan
pada Kode Program 4.6.
Kode Program 4.6 Source Code Login
$Login=$_POST['Login']; if($Login){ // jika tombol Login diklik. $username=$_POST['username'];
43
$md5_password=md5($_POST['password']); $result=mysql_query("select * from sms.user where username='$username' and password='$md5_password'"); if(mysql_num_rows($result)!='0'){ session_register("username"); header("location:menu_home.php"); exit; } else{ $message="--- Username atau Password SALAH---"; } } ?>
Menu phonebook digunakan untuk menyimpan nomor HP
petugas Polres Purbalingga sebagai data untuk mengirim SMS
perintah penugasan maupun pengumuman kepada seluruh anggota.
Pada menu phonebook dapat dilakukan view, add, edit, dan delete
dari data petugas seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Menu Phonebook
Untuk pengiriman SMS melalui aplikasi, tersedia menu
create message. Proses kirim SMS dilakukan dengan melakukan
44
insert data kedalam tabel outbox seperti pada Kode Program 4.7.
Dan tampilan menu create message pada Gambar 4.4.
Kode Program 4.7 Kirim Message
$number = $_POST['number']; $message = $_POST['message']; $sqlstr="insert into $tablename (InsertIntoDB,SendingDateTime,DestinationNumber,Coding,TextDecoded,SendingTimeOut,DeliveryReport) values(now(),now(),'$number','Default_No_Compression','$message',now(),'yes')"; $query = mysql_query ($sqlstr, $koneksi);
Gambar 4.4 Menu Create Message
Menu inbox dan menu sent items digunakan untuk mengelola
dan menampilkan pesan yang tersimpan dalam database. Pesan pada
menu inbox dan sent items yang dirasa sudah tidak diperlukan dapat
dihapus pada menu ini.
45
Gambar 4.5 Menu Piket Petugas
Pada Gambar 4.5 adalah tampilan menu Piket Petugas, yang
digunakan untuk mengatur daftar petugas yang berada pada status
menjalani piket. Petugas yang status piketnya adalah ”yes” akan
menerima SMS penugasan yang dikirimkan oleh sistem untuk
menangani kasus dari adanya laporan yang masuk.
46
4.3 Pengujian SMS Gateway
Setelah sistem selesai diimplementasikan, perlu dilakukan
pengujian dan klarifikasi kebenaran sistem terhadap output yang
disajikan.
Gambar 4.6 SMS Laporan
Pada Gambar 4.6 ditunjukkan pelapor mengirim sebuah pesan
ke nomor Quickrespond, yang berisi laporan adanya suatu kejadian
untuk selanjutnya ditindak lanjuti oleh Polres Purbalingga.
Selanjutnya sistem akan memberikan balasan atas laporan yang telah
diterima.
47
Gambar 4.7 SMS Balasan Quickrespond
Balasan SMS seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.7,
meminta pelapor untuk menginformasikan nama pelapor dan tempat
kejadian perkara (TKP) dengan mengirim balasan SMS dengan
format LAPOR#NAMA#TKP. Jika pelapor tidak mengirim balasan
tersebut, maka laporan yang telah dikirim sebelumnya tidak akan
diproses.
Gambar 4.8 SMS Konfirmasi Pelapor
Gambar 4.8 menunjukan format balasan dari pelapor pada
layanan Quickrespond, dimana pelapor menulisakan pesan singkat
dengan format yang telah ditentukan. Dengan format tersebut maka
48
layanan Quickrespond akan menindaklanjut laopran pelapor dan
selanjutnya segera diperoses.
Gambar 4.9 SMS Kepada Petugas
Gambar 4.9 merupakan pengiriman pesan dari layanan
Quickrespond secara autoreplay, isi dari pesan singkat tersebut
adalah ID dari laporan, nama pelapor, nomor handphone pelapor,
berita tindak kejahatan, dan alamat TKP. Format laporan pada
gambar 4.9 secara langsung akan dikirim pada petugas piket yang
ada pada jadwal.
Gambar 4.10 SMS Konfirmasi Petugas
49
Pada Gambar 4.10 berisikan balasan dari petugas piket pada
layanan Quickrespond dengan format OK#43, kata OK pada pesan
tersebut merupakan format bahwa petugas menerima SMS dan
menuju TKP, sedangkan angka 43 merupakan ID dari kasus dimana
sedang terjadi tindak kejahatan pada suatu daerah.
Gambar 4.11 SMS Konfirmasi Penanganan
Selanjutnya pada Gambar 4.11 menunjukan balasan secara
autoreplay dari layanan Quickrespond pada pelapor, pada balasan
pesan singkat tersebut berisikan tentang nama petugas yang dengan
segera akan menuju TKP.
4.4 Hasil Analisa Pengguna
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan sistem yang
dibangun dapat memenuhi kebutuhan pengguna, perlu dilakukan
ujicoba penggunaan sistem oleh pengguna. Sistem aplikasi
diujicobakan langsung oleh Petugas Polres Purbalingga, yaitu Bapak
Senentyo, SH selaku kasat RESKRIM. Menurut Beliau, sistem ini
dapat membantu untuk menerima laporan tindak kejahatan dari
50
masyarakat dan petugas yang piket segera meluncur ke TKP untuk
menangani kejadian.
Menurut pendapat pengguna yang melakukan uji terhadap
aplikasi ini, sistem sudah sangat tepat dan berjalan sebagaimana
mestinya, akan lebih baik jika nomor SMS yang digunakan adalah
nomor telepon GSM premium agar mudah diingat oleh masyarakat.
Hal tersebut dapat menjadi bahan pengembangan pada
pengimplementasian sistem nantinya.