bab 4 hasil dan pembahasan 4.1 gambaran umum 4.1.1 …thesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00382-mc...
TRANSCRIPT
39
BAB 4
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
4.1.1 Sejarah umum Perusahaan
PT Prudential Life Assurance adalah perusahaan asuransi jiwa di
Indonesia yang merupakan bagian dari bisnis Prudential Plc. yang berkedudukan
di London. Prudential Plc. berdiri pada tahun 1848. Merupakan perusahaan
asuransi jiwa terbesar di Inggris dan juga salah satu lembaga investasi terbesar di
negara tersebut yang mengelola dana sebesar lebih dari US$ 530 Milyar (per 31
Desember 2007) di seluruh dunia. Prudential Plc. memiliki cabang operasi di tiga
benua, Eropa, Amerika dan Asia. Berkat luasnya jaringan bisnis Prudential, di
Inggris Prudential menjadi satu-satunya perusahaan asuransi jiwa yang
memperoleh 50% pendapatannya dari luar Inggris.
Di benua Asia, Prudential telah beroperasi lebih dari 75 tahun dan sampai
saat ini telah memiliki 22 kantor perwakilan yang tesebar di 12 negara seperti
Hongkong, Singapura, Malaysia, Thailand, India, Filiphina, Vietnam, Taiwan,
RRC, Jepang, Korea dan Indonesia. Dengan dukungan dari Prudential Plc. yang
memiliki keahlian dan pengalaman di bidang asuransi jiwa selama lebih dari 150
tahun, PT Prudential Life Assurance memiliki komitmen untuk mengembangkan
bisnisnya di Indonesia.
Prudential di Indonesia berdiri pada tahun 1995 sebagai asuransi jiwa
patungan antara Prudential dan Bank Bali dengan nama PT Prudential BancBali
Life Assurance. Pada tanggal 3 Oktober 2001, Menteri Kehakiman dan Hak
37
38
Asasi Manusia memberi persetujuan untuk mengubah nama dari PT Prudential
BancBali Life Assurance menjadi PT Prudential Life Assurance karena
mayoritas kepemilikan saham Prudential Plc. pada PT Prudential Life Assurance.
Dimana berdasarkan laporan keuangan PT Prudential Life Assurance yang
ditandatangani pada bulan April 2004 terhadap bisnis tahun 2003 dikatakan
bahwa kepemilikan saham dimiliki sebesar 94.60% oleh The Prudential
Assurance Company LTD, sedangkan sisanya yakni sekitar 5.40% dimiliki oleh
PT Sasana Dwi Paramitra.
Pada bulan Juli 2002 PT Prudential Life Assurance melakukan proses
akuisisi terhadap PT Asuransi Jiwa Allstate di Indonesia. Integrasi dua
perusahaan besar tersebut meningkatkan kekuatan perusahaan dan mengukuhkan
posisi PT Prudential Life Assurance dalam jajaran perusahaan asuransi jiwa
besar di Indonesia.
Dengan didukung oleh lebih dari 581 karyawan dan lebih dari 64.000
tenaga pemasaran aktif yang tersebar di 6 kantor perwakilan dan 158 kantor
keagenan, 44 Financial Advice Center yang tersebar di beberapa kota besar di
Indonesia, PT Prudential Life Assurance menawarkan serangkaian produk
asuransi jiwa, khususnya produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi
atau yang biasa dikenal dengan produk unit link. Dengan total aset sebesar Rp
1,567.66 milar dan modal disetor sebesar Rp. 111.5 miliar (per 31 Desember
2007), menjadikan PT Prudential Life Assurance berada di papan atas
perusahaan asuransi jiwa patungan di Indonesia dan leader dalam penghasil
premi produk unit link di Indonesia. Melalui moto “Selalu Mendengarkan dan
39
Memahami”, fokus pada kebutuhan nasabah tetap menjadi pedoman utama
dalam melakukan kegiatan bisnis di Indonesia.
4.1.2 Logo Perusahaan
Simbol kunci dari Prudential, dan di mana nama perusahaan diambil dari adalah
sosok Lady Prudence. Karena dasar dari perusahaan pada tahun 1848, Lady Pruden-
ce telah memberikan asosiasi visual yang kuat. Angka ini merupakan salah satu dari
empat kebajikan kardinal dan menandakan melakukan bijaksana. Dia selalu muncul
dengan panah, ular dan cermin.
Makna di balik simbol:
An Arrow
Tanda percaya diri dari penembak jitu terampil
A Snake
Representasi simbolik kebijaksanaan
A Mirror
Menandakan kemampuan untuk melihat diri sendiri
40
4.1.3 Misi Perusahaan
Misi perusahaan adalah menjadi perusahaan jasa keuangan ritel terbaik di
Indonesia, melampaui pengharapan para nasabah, tenaga pemasaran, staf dan
pemegang saham, dengan memberikan pelayanan sempurna, produk berkualitas,
tenaga pemasaran profesional yang berkomitmen tinggi serta menghasilkan
pendapatan investasi yang menguntungkan.
Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari misi, PT Prudential Life
Assurance memiliki tiga pilar, yaitu pondasi yang merupakan dasar berdiri dan
berkembangnya perusahaan serta yang membedakannya dengan perusahaan-
perusahaan lain. Berikut adalah ketiga pilar tersebut :
1. Organisasi yang memberikan kesempatan belajar, memberikan kesempatan
kepada setiap orang di perusahaan untuk mendapatkan pengetahuan, keahlian
dan pengembangan pribadi melalui berbagai training dan pelatihan.
2. Bekerja sebagai suatu keluarga, bergandengan tangan sebagai suatu keluarga
besar, memperlakukan satu sama lainnya dengan rasa hormat dan penuh rasa
kasih untuk menciptakan suasana penuh pengertian.
3. Integritas dan keuntungan yang merata bagi pemegang kepentingan,
komitmen untuk selalu memiliki integritas dalam setiap hal, menyediakan
pelayanan yang terbaik untuk nasabah, menghargai setiap orang dengan adil
berdasarkan nilai tambah bisnis, berkomunikasi dengan jelas dan
memberikan pendapatan penghasilan yang baik ke setiap orang tanpa
diskriminasi.
41
4.1.4 Nilai-nilai Inti Perusahaan
• Berinovasi dan menciptakan peluang - kita mengejar inisiatif baru dan
menantang diri kita sendiri untuk menciptakan peluang
• Mendemonstrasikan perawatan dan pemahaman - Kami memahami dan peduli
terhadap kebutuhan dan harapan, pelanggan karyawan, agen, mitra dan
pemegang saham
• Berkolaborasi - Kami mendorong keterbukaan, rasa saling percaya dan
kerjasama seluruh organisasi
• Memberikan keunggulan - kami memenuhi janji kami dan menyampaikan pada
harapan yang jelas, mempertahankan integritas kita setiap saat
4.1.5 Budaya Perusahaan
PT Prudential Life Assurance mengembangkan budaya perusahaan yang sejalan
dengan standar nilai yang dianut oleh Prudential Corporation Asia (PCA) melalui
prinsip-prinsip dasar yang terdiri dari Respect, Encourage, Support, Practise, Enjoy,
Commited dan Trust.
• RESPECT, menghormati dan menghargai individu, budaya, perbedaan dan
kontribusi.
• ENCOURAGE, menciptakan lingkungan kerja yang terbuka dan jujur.
• SUPPORT, mendukung perusahaan, kolega nasabah dan masyarakat.
• PRACTISE, melakukan apa yang diajarkan dan menjadi panutan dalam
menjalankan prinsip dasar ini.
• ENJOY, senang berada bersama kolega, bekerjasama dan bergembira.
42
• COMMITED, mendengarkan kolega dan nasabah.
• TRUST, mempercayai orang lain dan dapat dipercaya.
4.1.6 Struktur Perusahaan
PT Prudential Life Assurance berada dalam struktur birokrasi Prudential
Corporate Asia (PCA) yang membawahi wilayah South Asia bersama-sama
dengan Singapura, Malaysia, Vietnam, India Filiphina dan Thailand.
Struktur PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE terdiri atas seorang
Presiden Direktur (President Director) yang langsung membawahi 2 divisi yaitu
Internal Audit serta Legal & Compliance. Presiden Direktur dibantu oleh 4 (dua)
orang setingkat Direktur, yaitu Direktur Keuangan (Finance Director), Direktur
Operasional (Chief Operations Officer), Direktur Corporate Marketing &
Communications (Chief Marketing Officer) dan Direktur Agency (Chief Agency
Officer). Selain dibantu oleh 4 orang direktur sebagaimana tersebut di atas,
Presiden Direktur di dalam merencanakan,menetapkan dan menjalankan strategi
perusahaan, maka Presiden Direktur dibantu oleh sebuah Komite yang disebut
dengan Senior Management Team. Melalui Senior Management Team inilah
biasanya pendapat tentang berbagai kegiatan dalam perusahaan dikumpulkan dan
didiskusikan melalui rapat mingguan komite.
Senior Management Team ini beranggotakan 6 orang yang mana masing-
masing anggota komite mempunyai anggota yang terdiri dari kepala-kepala
bagian di dalam perusahaan. Keenam anggota Komite Eksekutif ini terdiri dari :
43
1. Finance Committee, dipimpin oleh Finance Director. Komite ini
bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas yang berhubungan dengan
masalah Keuangan (Finance), Akuntansi (Accounting), Aktuaria (Actuarial)
dan Investasi (Investment)
2. Operational Committee, dipimpin oleh Chief Operations Officer. Komite ini
bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas yang berhubungan dengan
masalah operasional antara nasabah dan perusahaan, dimulai dari penerimaan
surat pengajuan asuransi jiwa (SPAJ) atau New Business,penilai risiko
terhadap jiwa dari calon nasabah yang akan diasuransikan atau Underwriting
sampai kepada menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan polis
dari nasabah atau customer service serta bertanggung jawab atas Information
Technology di perusahaan.
3. Marketing Administration & Sales Support Committee, dipimpin oleh Chief
Agency Officer. Komite ini bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas
pemasaran. Meliputi perekrutan tenaga pemasar, pelatihan tenaga pemasar,
penyediaan sarana pemasaran dan kompensasi, penetapan strategi dan target
pemasaran untuk masing-masing distribusi pemasaran serta mengusahakan
terciptanya hubungan bisnis baru dengan rekanan baru serta pemeliharaan
hubungan bisnis dengan rekanan lama sehingga terciptanya peluang
pemasaran yang baru atau lebih baik.
4. Corporate Marketing & Communications Committee, dipimpin oleh Vice
President Corporate Marketing & Communications. Komite ini bertanggung
jawab terhadap seluruh aktivitas pengenalan perusahaan kepada masyarakat,
memberikan informasi yang benar tentang kondisi perusahaan kepada
44
masyarakat yang membutuhkan, dan sebagai mediator antara nasabah,
masyarakat dengan perusahaan terhadap penyelesaian masalah-masalah
korporasi maupun masalah pemasaran dan operasional.
5. Human Resources and Business & Procurement Services Committee,
dipimpin oleh Vice President Human Resources & Adminstration. Komite ini
bertanggung jawab terhadap seluruh kondisi dan aktivitas karyawan, mulai
dari perekrutan karyawan,kompensasi & benefit karyawan, pelatihan
karyawan, penyediaan sarana dan prasarana bagi seluruh karyawan sehingga
tujuan dan operasional perusahaan berjalan sesuai dengan strategi yang telah
ditetapkan.
6. Syariah & Product Analys Committee, dipimpin oleh Head of Syariah &
Product Analys. Komite ini bertanggung jawab terhadap produk asuransi
yang berbasis syariah, termasuk menganalisis produk tersebut.
7. Partnership Distributions Committee, dipimpin oleh Vice President
Partnership Distributions. Komite ini bertanggung jawab terhadap distribusi
marketing melalui kerjasama dengan pihak ketiga.
Divisi Internal Audit dan Divisi Legal & Compliance, langsung
bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. Hal ini bertujuan agar divisi ini
bersifat Independent. Sesuai dengan tanggung jawabnya Divisi Internal Audit
bertanggung jawab dalam hal pengawasan terhadap jalannya operasional
perusahaan dan masing-masing Divisi dan Departemen sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan, disamping itu. Sedangkan Divisi Legal dan
Compliance selain bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan
menjalankan usahanya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh
45
Departemen Keuangan juga peraturan yang telah ditetapkan oleh kantor
pusat, juga bertanggung jawab untuk memberikan nasehat hukum kepada
pimpinan perusahaan, Komite Executive serta kepada agen serta staff lain
yang membutuhkan nasehat hukum, serta bertanggung jawab untuk
melakukan investigasi atas semua keluhandan serta ketidakpuasan yang
diterima dari nasabah,karyawan kepada perusahaan.
Melihat kondisi diatas, maka bentuk struktur organisasi yang dipakai oleh
PT Prudential Life Assurance ini adalah Organisasi Komite. Untuk
membentuk Komite ini, haruslah memperhatikan syarat-syarat sebagai
berikut :
1. Suasananya santai dan bersifat informal
2. Semua anggota Komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas -
tugasnya
3. Komite mengetahui tentang tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
4. Masing-masing anggota Komite bersedia mendengarkan pendapat
anggota-anggota yang lain.
5. Keputusan diambil secara konsensus
6. Masing-masing anggota bebas mengemukakan pendapat
7. Ketua Komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain.
4.1.7 Produk dan Layanan
Bisnis utama PT Prudential Life Assurance adalah memberikan layanan
serangkaian produk asuransi jiwa traditional dan dua produk asuransi jiwa yang
dikaitkan dengan investasi (unit link).
46
Dengan paduan keahlian lokal serta pengalaman bersifat internasional,
PT Prudential Life Assurance telah mengembangkan produk maupun
perlindungan yang fleksibel sesuai dengan kebutuhan nasabah.
4.1.7.1 Produk Tradisional
Produk-produk tradisional yang ditawarkan bagi individu antara lain:
1. PRUlife
PRUlife merupakan asuransi seumur hidup dengan hak pembagian
laba. Produk ini memberikan perlindungan kepada Tertanggung dalam
hal Tertanggung meninggal dalam masa asuransi maka 100% dari
Uang Pertanggungan akan dibayarkan kepada Ahli Waris atau pihak
yang ditunjuk selama belum ada klaim TPD (Total Permanent
Disablement).
Produk ini memberikan nilai tunai di mulai pada akhir tahun ke-3,
dalam hal Pemegang Polis membatalkan polis ini. Dan untuk produk
ini, Pemegang Polis memiliki kewajiban membayar premi seumur
hidup untuk mendapatkan perlindungan asuransi seumur hidup.
2. PRUprotection Plus
Produk ini memberikan perlindungan kepada Tertanggung dalam hal
Tertanggung meninggal dalam masa asuransi, maka 100% dari Uang
Pertanggungan akan dibayarkan kepada Ahli Waris atau pihak yang
ditunjuk. Begitu juga apabila dalam masa asuransi, Tertanggung
mengalami Cacat Total dan Tetap maka Penanggung akan
47
membayarkan manfaat sebesar Uang Pertanggungan dengan 2 kali
tahap pembayaran yakni sebesar 20% dari Uang Pertanggungan untuk
tahun I dan sisanya akan dibayarkan pada tahun II.
Asuransi ini memberikan nilai tunai dimulai pada akhir tahun
polis ke-3 dalam hal Pemegang Polis membatalkan polis ini.
Pemegang Polis memiliki kewajiban membayar premi seumur hidup
sampai Tertanggung berusia 85 tahun.
3. PRUsave
Produk ini merupakan jenis asuransi Dwi Guna dengan hak
pembagian laba serta memberikan manfaat proteksi terhadap Cacat
Total dan Tetap dan pembedahan serta perawatan di rumah sakit.
100% (seratus persen) Uang Pertanggungan akan dibayarkan
sekaligus kepada Ahli Waris atau pihak yang ditunjuk, dalam hal
Tertanggung meninggal dalam masa asuransi, selama belum ada klaim
Cacat Total dan Tetap.
Dalam hal Tertanggung mengalami Cacat Total dan Tetap selama
masa asuransi, maka 100% Uang Pertanggungan akan diberikan
secara bertahap yakni 20% untuk tahap pertama dan 80% untuk tahap
kedua.
Apabila di akhir masa asuransi, Tertanggung masih hidup dan
polis masih berlaku, maka 100% Uang Pertanggungan akan diberikan
kepada Pemegang Polis. Produk ini juga memberikan nilai tunai,
48
dalam hal Pemegang Polis membatalkan polis ini. Dimana nilai tunai
ini akan mulai terbentuk pada akhir tahun ke-3.
Masa asuransi untuk produk ini adalah 10 sampai dengan 30
tahun atau selama usia tertanggung ditambah masa asuransi tidak
boleh lebih dari 70 tahun.
4. PRUcash
Produk ini hampir persis sama dengan PRUsave. Hanya bedanya
produk ini memberikan manfaat tahapan jatuh tempo yakni sebesar 10%
dari Uang Pertanggungan untuk setiap 3 tahun, yang disesuaikan dengan
masa asuransi polis.
5. PRUinvestor Plus
PRUinvestor Plus, merupakan kombinasi antara asuransi Dwi
Guna dengan hak pembagian laba (bonus), dengan asuransi
kecelakaan dan unsur investasinya. Dimana Premi yang dibayar oleh
Pemegang Polis, dibagi atas 2 alokasi dana yakni : 20% untuk asuransi
dan 80% untuk investasi.
Manfaat meninggal dari produk ini adalah 100% Uang
Pertanggungan ditambah bonus, selama belum ada klaim Cacat Total
dan Tetap ditambah Saldo Akhir Investasi. Dan bila meninggalnya
disebabkan karena kecelakaan maka akan ditambahkan 100% Uang
Pertanggungan.
49
Pada akhir masa asuransi, bila tertanggung masih hidup dan polis
masih berlaku, maka 100% Uang Pertanggungan ditambah bonus dan
Saldo Akhir Investasi akan dibayarkan kepada Pemegang Polis.
Masa asuransi yang tersedia untuk produk ini adalah 5 tahun dan
10 tahun. Dimana usia masuk ditambah masa asuransi tidak boleh
lebih dari 70 tahun.
6. PRUhospital care
Perawatan PRUhospital adalah produk asuransi kesehatan yang
memberikan Manfaat Harian. Jika Anda pernah dirawat di rumah sakit
atau Anda harus mengambil perawatan di Intensive Care Unit, Bedah
Operasi dan dirawat karena kecelakaan saat Anda bepergian ke luar
negeri, Anda berhak untuk mendapatkan pembayaran kas harian.
7. PRUmajor medis
PRUmajor medis dirancang untuk menutupi kebutuhan
perlindungan 24-jam kesehatan asuransi yang komprehensif di seluruh
dunia. Dengan 24 perusahaan jam sehari, 7 hari seminggu dan 365 hari
setahun perlindungan di seluruh dunia, PRUmajor medis memberikan
bantuan medis yang komprehensif sebelum Anda menjalani rawat inap
Anda. Sebagai perlindungan asuransi kesehatan utama, PRUmajor medis
meliputi biaya pengobatan mendadak dan signifikan akibat penyakit atau
kecelakaan.
50
Produk ini akan menanggung biaya medis Anda dalam US Dolar
dari pra ke post rumah sakit di Indonesia dan luar negeri *. Dan jika
kondisi kesehatan Anda mengharuskan Anda untuk memiliki perawatan
di luar negeri, PRUmajor medis akan menanggung biaya pengobatan
Anda berdasarkan standar biaya rumah sakit Singapura atau biaya yang
sebenarnya, mana yang lebih rendah.
*) Tidak berlaku untuk Amerika Serikat, Kanada dan Jepang.
4.1.7.2 Produk Unit Link
Produk-produk asuransi jiwa yang dikatikan dengan investasi antara
lain :
a) PRUlink investor account
Produk asuransi seumur hidup dengan premi tunggal dan uang
pertanggungan sebesar 125% dari premi tunggal ditambah 100% dari
nilai pertambahan investasi (top up) setelah dikurangi dana yang telah
ditarik, jika tertanggung meniggal dunia atau mengalami cacat total dan
tetap sebelum usia 60 tahun.
b) PRUlink assurance account
Produk asuransi seumur hidup yang merupakan seri kedua dari
produk PRUlink yang sangat fleksibel dan memberikan
serangkaian fasilitas yang menarik sesuai dengan keinginan
tertanggung, seperti fleksibilitas dalam merubah besarnya premi,
tingkat perlindungan dan strategi investasi seusai dengan lima
51
dana investasi yang tersedia, baik di pasar bursa, dana tetap (fixed
income) ataupun dana tunai (cash fund).
4.1.7.3 Produk Syariah
PRUsyariah, yaitu produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi
berbasis syariah. PRUsyariah dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
akan rancangan keuangan masa depan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
Islam. Produk PRUsyariah sendiri baru diluncurkan pada September 2007.
Produk PRUsyariah Prudential sudah sesuai dengan Ketentuan Fatwa Dewan
Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Dari ketiga produk yang dimiliki oleh PT Prudential Life Assurance,
produk tradisional, produk unit link dan produk syariah, produk PRUlink-lah
yang menjadi primadona asuransi di Indonesia dewasa ini. Dari keseluruhan
pendapatan premi yang diterima oleh PT Prudential Life Assurance, produk
PRUlink Assurance Account memberikan kontribusi terbesar dari pendapatan
premi tahun 2007.
4.1.8 Prestasi-prestasi yang pernah diraih
Di dalam perkembangannya PT Prudential Life Assurance telah berhasil
meraih berbagai penghargaan dari pihak luar. Berikut penghargaan yang diterima
PT Prudential Life Assurance selama tahun 2007 :
1. Majalah Investor
• Perusahaan Asuransi Jiwa Terbaik, kategori asset di atas Rp. 5 Triliun
52
• Lifetime Achievement Award, pencapaian lima kali berturut-turut
sebagai Perusahaan Asuransi Jiwa Terbaik
• Top Executive of Insurance Company 2007, untuk Presiden Direktur –
Prudential Indonesia, Bapak Kevin Holmgren
2. Majalah SWA Sembada, survey Indonesian Customer Satisfaction Award
(ICSA), pemenang di subkategori asuransi jiwa dengan gelar “The Best in
Achieving Total Customer Satisfaction”
3. Majalah Infobank, terbaik dalam kategori premi bruto Rp. 1 triliun ke atas
4. Majalah Marketing, Call Centre Terbaik, untuk kategori “Life Insurance”
dengan predikat “Excellent”
5. Majalah Business Week, Asuransi Jiwa terbaik, melalui survey Indonesia’s
Most Admired Company (IMAC) 2007
6. Koran Bisnis Indonesia, Asuransi Jiwa Terbaik dalam acara “Bisnis
Indonesia Award 2007.
7. Di awal tahun 2011 ini, Perusahaan kembali mendapatkan penghargaan
bergengsi "Top Brand Award" untuk kategori asuransi jiwa dari Majalah
Marketing dan Frontier Consulting Group. Prudential Indonesia menduduki
posisi pertama dengan Top Brand Index (TBI) tertinggi yaitu 19,7%.
Penghargaan ini berdasarkan Survei Top Brand 2011 yang melibatkan total
sampel sebanyak 3.600 orang di enam kota, yaitu Jakarta, Bandung,
Semarang, Surabaya, Medan dan Makassar. TBI diukur dengan
menggunakan 3 parameter yaitu: Top of mind awareness, Last used dan
53
Future intention. TBI selanjutnya diperoleh dengan cara menghitung rata-rata
terbobot masing-masing parameter.
8. Prudential Indonesia kembali mendapatkan penghargaan bergengsi Service
Quality Award di tahun 2011 ini, yaitu "Diamond" (tertinggi) untuk kategori
"Life Insurance Services" dan "Diamond" untuk kategori "Health Insurance
Services" yang diselenggarakan oleh Majalah Service Excellence bekerja
sama dengan konsultan kualitas pelayanan, Carre-CCSL.
Penghargaan diberikan atas hasil survei Indonesian Service Satisfaction
Index 2011 yang dilakukan terhadap 3.000 responden di Jabodetabek,
Surabaya, Semarang dan Medan, dengan pengukuran terhadap dua dimensi
utama:
- Perceived Service Value (PSV), pengukuran langsung terhadap nilai jasa
yang diberikan.
- Perceived Service Quality (PSQ), pengukuran terhadap 5 dimensi yaitu:
Accessibility (Contact Center, Walk-in Center), Service Process, People,
Service Complaint Handling, dan Quality of Repair Results untuk After Sales
Service
Penghargaan Service Quality Award untuk kategori Life Insurance Services telah
berhasil kita raih sebanyak empat kali berturut-turut dan dua kali berturut-turut untuk
kategori Health Insurance Services. Kemenangan ini semakin lengkap dengan
meningkatnya predikat yang diraih untuk kategori Life Insurance Services, yakni dari
"Gold" menjadi "Diamond".
54
Sebelumnya Prudential Indonesia juga telah berhasil mendapatkan penghargaan
Indonesia Most Favorite Youth Brand 2011 untuk yang pertama kalinya dari
Komunitas Markeeters dan MarkPlus, Inc. untuk kategori asuransi. Penghargaan ini
diraih berdasarkan survei yang dilakukan oleh MarkPlus Insight yang dilaksanakan di 10
kota besar di Indonesia dengan jumlah responden 2.150 anak muda dengan rentang usia
14-35 tahun.
Dengan demikian, PT Prudential Life Assurance bukan saja kuat dan sehat dari
sisi finansial tetapi juga telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak dengan diraihnya
beberapa macam predikat yang berhubungan dengan asuransi jiwa.
4.2 Profil Responden
Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna
Asuransi Prudential. Penjelasan mengenai profil responden bertujuan untuk mengetahui
karakteristik responden yang terpilih. Hal tersebut diukur berdasarkan jenis kelamin,
usia, pekerjaan, dan daerah asal. Penggolongan tersebut akan disajikan dalam masing-
masing tabel dan gambar sebagai berikut.
Tabel 4.1
Jenis Kelamin
n = 60
Mean = 1.57
Bobot Jenis Kelamin Frekuensi Percentase%)
1 Laki-laki 26 43.3
2 Perempuan 34 56.7
Total 60 100
Sumber: kuesioner No.4.1 Tahun 2011
55
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
dalam penelitian ini adalah laki-laki sebanyak 26 orang (43,3%), dan
responden perempuan sebanyak 34 orang (56,7%). Hal ini dikarenakan
konsumen asuransi Prudential mayoritas berjenis kelamin perempuan.
Persentase dapat dilihat dalam gambar dibawah ini:
Gambar 4.1 Diagram Profil Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Daerah Asal
n = 60
Mean = 1.82
Bobot Daerah Asal Frekuensi Percentase(%)
1 Jakarta 26 43.3
2 Jawa 23 38.3
3 Sumatera 7 11.7
4 Lainya 4 6.7
Total 60 100 Sumber: kuesioner No. 4.2 Tahun 2011
56
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang berasal dari
Jakarta dengan jumlah 26 orang (43,3%) dan responden yang berasal dari
Jawa 23 dengan jumlah orang (38,3%), responden yang berasal dari
Sumatera dengan jumlah 7 orang (11,7%) dan responden yang berasal dari
daerah Lainya dengan jumlah 4 orang (6,7%). Hal ini menunjukkan
mayoritas responden berasal dari daerah Jakarta. Persentase dapat dilihat
dalam gambar dibawah ini:
Gambar 4.2 Diagram Profil Konsumen Berdasarkan Daerah Asal
Tabel 4.3
Usia
n = 60
Mean = 2.42
Bobot Usia Frekuensi Percentase (%)
1 17-24 tahun 5 8.3
2 25-32 tahun 37 61.3
3 33-40 tahun 9 15.0
57
4 41-48 tahun 6 10.0
5 49-55 tahun 3 5
Total 60 100
Sumber: kuesioner No. 4.3 Tahun 2011
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang berusia 17-24
tahun dengan jumlah 5 orang (8,3%) dan responden yang berusia 25-32 tahun
dengan jumlah 37 orang (61.3%), responden yang berusia 33-40 tahun
dengan jumlah 9 orang (15,0%), responden yang berusia 41-48 tahun dengan
jumlah 6 orang (10,0%), dan responden yang berusia 49-55 tahun dengan
jumlah 3 orang (5%). Hal ini menunjukkan mayoritas responden berusia 25-
32 tahun. Persentase dapat dilihat dalam gambar dibawah ini:
Gambar 4.3 Diagram Profil Konsumen Berdasarkan Usia
58
Tabel 4.4
Pekerjaan
n = 60
Mean = 2.35
Bobot Pekerjaan Frekuensi Percentase (%)
1 Pelajar 1 1.7
2 Pegawai Swasta 47 77.0
3 Pegawai Negeri 5 8.2
4 Wiraswasta 4 6.7
5 Lainya 3 5.0
Total 60 100
Sumber: kuesioner No. 4.4 Tahun 2010
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa responden yang bekerja sebagai
pelajar berjumlah 1 orang (1,7%), yang bekerja sebagai pegawai swasta
berjumlah 47 orang (77,0%), yang bekerja sebagai pegawai negeri berjumlah
5 orang (8,2%), wiraswasta berjumlah 4 orang (6,7%), dan yang lainya
berjumlah 3 orang (5,0%). Hal ini menunjukkan mayoritas responden
pekerjaannya sebagai pegawai swasta. Persentase dapat dilihat dalam gambar
dibawah ini:
59
Gambar 4.4 Diagram Profil Konsumen Berdasarkan Tingkat Pekerjaan
4.3 Transformasi Data Ordinal ke Interval
Mentransformasi data ordinal menjadi data interval gunanya untuk memenuhi
sebagian dari syarat analisis parametik yang mana data setidaknya berskala interval.
Pertanyaan 1 sampai dengan 30 memiliki opsi jawaban pertanyaan yaitu sangat
tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), netral (N), setuju (S), dan sangat setuju (SS), yang
kemudian dibobotkan dimana STS mempunyai bobot = 1, TS mempunyai bobot = 2, N
mempunyai bobot =3, S mempunyai bobot = 4, dan STS mempunyai bobot = 5.
Setelah dilakukan transformasi data ordinal ke interval terdapat nilai baru untuk
opsi jawaban diatas. Perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut:
77%
60
Tabel 4.5 Tabel transformasi data ordinal ke interval
Variabel X (Perilaku Konsumen)
Opsi jawaban
Ordinal
Pertanyaan 1-12
skala interval
1 1,00
2 2,14
3 3,06
4 4,18
5 5,50
Tabel 4.6 Tabel transformasi data ordinal ke interval
Variabel Y (Keputusan Pembelian)
Opsi jawaban
Ordinal
Pertanyaan 13-30
skala interval
1 1,00
2 2,01
3 2,81
4 3,93
5 5,30
Selanjutnya, data yang sudah ditransformasi akan diuji validitas dan reabilitasnya
sehingga instrumen yang digunakan dalam penelitian yang berupa pertanyaan kuesioner
dapat dipertanggung jawabkan.
61
4.4 Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep
yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas
dalam penelitian ini dilakukan terhadap 60 responden. Setiap pertanyaan dalam
kuesioner akan dinyatakan valid jika r hitung > r table didapat dari perhitungan
menggunakan program SPSS 16. Uji validitas menggunakan tingkat kepercayaan 95%,
dimana df = n-2. Nilai n menggunakan data sebanyak 60 jawaban kuesioner. Jadi nilai
df = 58, sehingga didapat nilai ttabel = 2,00 Selanjutnya dengan menggunakan rumus
rtabel, maka didapatkan nilai rtabel = 0,25
4.4.1 Uji Validitas Variabel X (Perilaku Konsumen)
Tabel 4.7 Hasil uji validitas variabel X
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan 1 .394 0,25 Valid 2 .677 0,25 Valid 3 .654 0,25 Valid 4 .460 0,25 Valid 5 .590 0,25 Valid 6 .500 0,25 Valid 7 .451 0,25 Valid 8 .677 0,25 Valid 9 .654 0,25 Valid
10 .571 0,25 Valid 11 .669 0,25 Valid 12 .688 0,25 Valid
Sumber: Olahan output SPSS
Dari tabel diatas dapat disimpulkan, bahwa dari 12 butir pernyataan dapat
disimpulkan bahwa semua pernyataan dinyatakan valid.
62
4.4.2 Uji Validitas Variabel Y (Keputusan Pembelian)
Tabel 4.8 Hasil uji validitas variabel Y
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan 13 .556 0,25 Valid 14 .545 0,25 Valid 15 .493 0,25 Valid 16 .464 0,25 Valid 17 .562 0,25 Valid 18 .578 0,25 Valid 19 .609 0,25 Valid 20 .585 0,25 Valid 21 .544 0,25 Valid 22 .545 0,25 Valid 23 .614 0,25 Valid 24 .693 0,25 Valid 25 .536 0,25 Valid 26 .377 0,25 Valid 27 .738 0,25 Valid 28 .738 0,25 Valid 29 .575 0,25 Valid 30 .693 0,25 Valid
Sumber: Olahan output SPSS
Dari tabel diatas dapat disimpulkan, bahwa dari 18 butir pernyataan dapat
disimpulkan bahwa semua pernyataan dinyatakan valid.
4.5 Uji Reliabilitas
Untuk mengukur tingkat keandalan kuesioner maka diperlukan uji reliabilitas
Dasar pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas adalah :
• Jika (Cornbach’s alpha) r hasil > (0.60), maka kuesioner yang diuji reliable.
• Jika (Cornbach’s alpha) r hasil < (0.60), maka kuesioner yang diuji tidak reliable.
63
4.5.1 Uji Reliabilitas Variabel X (Perilaku Konsumen)
Tabel 4.9 Hasil uji Reliabilitas variabel X
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.880 12
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Variabel X (Perilaku Konsumen)
dinyatakan reliable. Hal tersebut dibuktikan dengan tabel Cronbach's Alpha yaitu, 0.880
atau lebih besar dari 0,60.
4.5.2 Uji Reliabilitas Variabel Y (Keputusan Pembelian)
Tabel 4.10 Hasil uji Reliabilitas variabel Y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.903 18
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Variabel Y (Keputusan Pembelian),
dinyatakan reliable. Hal tersebut dibuktikan dengan tabel Cronbach's Alpha yaitu, 0.903
atau lebih besar dari 0,60.
4.6 Uji Normalitas
Uji normalitas untuk tiap variabel, digunakan dengan menggunakan bantuan alat
uji LILLIEFORS atau KOLMOGOROV-SMIRNOV.
64
4.6.1 Uji Normalitas Variabel X (Perilaku Konsumen)
Tabel 4.11 Test of Normality Variabel Perilaku Konsumen
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
perilakukonsumen .074 60 .200* .969 60 .127
keputusanpembelian .075 60 .200* .963 60 .064
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: hasil pengolahan data 2011
Dengan melihat tabel 4.10 , maka :
Dasar Pengambilan Keputusan
• Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal.
• Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≤ 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal.
Analisa
Variabel X memiliki Sig = 0,200 (≥ 0,05), maka data berdistribusi normal,
sehingga variabel X dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya.
65
Gambar 4.5 Grafik Q-Q Plot X (Perilaku Konsumen)
Sumber: hasil output SPSS 16
Dari gambar normal Q-Q plot of X (perilaku konsumen), terlihat sebaran data
untuk variabel X (perilaku konsumen) yang ditujukan oleh titik-titik yang berada pada
suatu garis uji yang menagarah ke kanan atas dan tidak ada yang terletak jauh dari
sebaran data. Hal tersebut menunjukan data berdistribusi normal.
66
4.6.2 Uji Normalitas Variabel Y (Keputusan Pembelian)
Tabel 4.12 Test of Normality Variabel Keputusan Pembelian
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Perilakukonsumen .074 60 .200* .969 60 .127
keputusanpembelian .075 60 .200* .963 60 .064
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: hasil pengolahan data 2011
Dengan melihat tabel 4.11 , maka :
Dasar Pengambilan Keputusan
• Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal.
• Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≤ 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal.
Analisa
Variabel Y memiliki Sig = 0,200 (≥ 0,05), maka data berdistribusi normal,
sehingga variabel Y dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya.
67
Gambar 4.6 Grafik Q-Q Plot Y (Keputusan Pembelian)
Sumber: hasil output SPSS 16
Dari gambar normal Q-Q plot of Y (Keputusan Pembelian), terlihat sebaran data
untuk variabel Y (Keputusan Pembelian) yang ditujukan oleh titik-titik yang berada pada
suatu garis uji yang mengarah ke kanan atas dan tidak ada yang terletak jauh dari
sebaran data. Hal tersebut menunjukan data berdistribusi normal.
4.7 Analisis korelasi
Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel X
(perilaku konsumen) dengan variiabel Y (keputusan pembelian). Koefisien korelasi
antara perilaku konsumen (X) dengan keputusan pembelian (Y) dilakukan dengan
menggunakan program SPSS. Uji Korelasi ini untuk menjawab memecahkan masalah
T-1. Hasil pengolahan korelasi, diperlihatkan pada tabel 4.13 berikut:
68
Tabel 4.13 Korelasi X terhadap Y
Correlations
perilakukonsumen
Keputusanpembel
ian
Perilakukonsumen Pearson Correlation 1 .861**
Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
Keputusanpembelian Pearson Correlation .861** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: hasil output SPSS 16
Hubungan Perilaku Konsumen dengan keputusan Pembelian Konsumen
(T1) Dari pengolahan data diatas didapatkan hasil sebagai berikut:
Besarnya hubungan perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian yang
dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0.861. Hal ini menunjukan hubungan yang
sangat kuat antara perilaku konsumen dan keputusan pembelian.
Untuk T-1
Hipotesis :
Ho: Tidak ada hubungan yang Signifikan antara perilaku konsumen dengan
keputusan pembelian
Ha : Ada hubungan yang Signifikan antara perilaku konsumen dengan
keputusan pembelian
69
Dasar Pengambilan Keputusan :
• Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ nilai probabilitas sig (sig ≥ 0,05), maka Ho diterima
dan Ha ditolak yang artinya tidak signifikan.
• Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ nilai probabilitas sig (sig ≤ 0,05), maka Ho ditolak
dan Ha diterima yang artinya signifikan.
Dari hasil uji koefisoen korelasi untuk 2 sisi (2-tailed) dari output dari tabel diatas maka
dihasilkan angka sebesar 0.000. jika dibandingkan dengan α = 0,05 (sig ≤ α) yaitu 0,000
≤ 0,05 artinya Ha diterima dan Ho ditolak = signifikan.
T-1 : Terdapat hubungan yang Signifikan antara perilaku konsumen dengan
keputusan pembelian.
4.8 Analisis Regresi
Uji regresi digunakan untuk menjawab pertanyaan T-2.
Tabel 4.14 Deskriptif data X dan Y
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Keputusanpembelian 3.89 4.81804E8 60
Perilakukonsumen 4.07 5.17616E8 60
Pertama-tama akan diinterprtasikan terlebih dahulu hasil output pada tabel
Descriptive Statistics. Untuk menginterpretasikan deskriptif data maka dibuat suatu
kriteria mengenai arti nilai masing-masing variabel yang ada dalam penelitian tersebut,
yaitu variabel Perilaku Konsumen (X), dan Keputusan Pembelian (Y). Untuk membuat
kriteria tersebut digunakan rumus Sturges untuk menghitung lebar dan jumlah kelas,
dimana jumlah kelas telah ditentukan terlebih dahulu yaitu sebanyak 5 kelas, yakni kelas
70
pertama “ sangat tidak baik”, kelas kedua “tidak baik”, kelas ketiga “cukup baik”, kelas
keempat “baik”, kelas kelima “sangat baik”.
Adapun rumus Sturges untuk lebar kelas yaitu = (Xmax – Xmin)/ jumlah kelas.
Untuk variabel X dan Y menggunakan nilai baru pada skala interval (bukan skala
ordinal). Sehingga kriteria jawaban untuk variabel X dan Y adalah sebagai berikut:
Tabel 4.15 Interpretasi Nilai Variabel X dan Y
Interval variabel
X
Kriteria Interval variabel
Y
Kriteria
1,00 - 1,9 Sangat tidak baik 1,00 – 1,8 Sangat tidak baik
2,00 – 2,8 Tidak baik 1,9 – 2,7 Tidak baik
2,9 - 3,8 Cukup baik 2,8 – 3,7 Cukup baik
3,9 - 4,8 Baik 3,7 – 4,5 Baik
4,9 – 5,8 Sangat baik sekali 4,6 – 5,4 Sangat baik sekali
Sehingga pada tabel 4.14, terlihat mean dari variabel X = 4,07 yang apabila
dibandingkan dengan tabel 4.15 maka varibel X dapat dinilai baik. Untuk mean dari
variabel Y = 3,89 juga dapat dinilai baik.
71
Tabel 4.16 Model Summary
Model Summaryb
Mod
el R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
1 .861a .741 .737 2.47094
a. Predictors: (Constant), perilakukonsumen
b. Dependent Variable: keputusanpembelian
Dari perhitungan dengan SPSS diperoleh R = 0,861 dengan R2 = 0,741. Besarnya
pengaruh perilaku konsumen (X) terhadap keputusan pembelian (Y) dapat diketahui
dengan melihat nilai R2 pada tabel 4.16, bahwa R2 = 0,741 = 74,1 %. Sisanya sebesar
25,9 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Tabel 4.17 Anova
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.015E19 1 1.015E19 166.319 .000a
Residual 3.541E18 58 6.106E16
Total 1.370E19 59
a. Predictors: (Constant), perilakukonsumen
b. Dependent Variable: keputusanpembelian
Berdasarkan tabel anova :
Untuk T-2
Hipotesis :
Ho: Tidak ada pengaruh yang Signifikan antara perilaku konsumen dengan
keputusan pembelian
Ha : Ada pengaruh yang Signifikan antara perilaku konsumen dengan
72
keputusan pembelian
Dasar Pengambilan Keputusan :
• Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ nilai probabilitas sig (sig ≥ 0,05), maka Ho diterima
dan Ha ditolak yang artinya tidak signifikan.
• Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ nilai probabilitas sig (sig ≤ 0,05), maka Ho ditolak
dan Ha diterima yang artinya signifikan.
Terlihat pada kolom sig (signifikan) pada tabel 4.17 Anova nilai diketahui bahwa sig =
0,000 berarti 0,000 ≤ 0,05 yang dapat diartikan Ho ditolak dan Ha diterima artinya
adalah signifikan.
T-2 : Terdapat pengaruh yang Signifikan antara perilaku konsumen dengan
keputusan pembelian.
Tabel 4.18 Coefficients
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.252 2.555 2.447 .017
perilakukonsumen .801 .062 .861 12.896 .000
a. Dependent Variable: keputusanpembelian
Dari tabel coefficients diatas menggambarkan bahwa persamaan regresi sederhana:
Y = 6,252 + 0,801X
Yang artinya konstanta (6,252) menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari
73
variabel Perilaku Konsumen (X), maka nilai keputusan pembelian adalah 6,252.
Koefisien regresi sebesar 0,801 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor/nilai
Perilaku Konsumen akan memberikan kenaikan skor sebesar 0,801.