bab 3 - tujuan, kebijakan, & strategi penataan ruang wilayah kota manado

9
3.1 Tujuan Penataan Ruang Kota Manado Pengembangan Tujuan Penataan Ruang Kota Manado dikembangkan berdasarkan Visi dan Misi Kota Manado. 3.1.1 Visi Kota Manado 3 - 1

Upload: fbrian-rumambi

Post on 22-Sep-2015

33 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

BAB I

3.1Tujuan Penataan Ruang Kota ManadoPengembangan Tujuan Penataan Ruang Kota Manado dikembangkan berdasarkan Visi dan Misi Kota Manado. 3.1.1Visi Kota Manado

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Manado Tahun 2005 2025, visi Kota Manado adalah:

Manado Kota Pariwisata Dunia3.1.2Misi Kota Manado

Untuk mencapai visi di atas, maka pemerintah Kota Manado lewat RPJPD Tahun 2005 2025 telah menetapkan 3 (tiga) misi yang akan dilaksanakan sebagai bagian dari upaya melaksanakan visi yang telah ditetapkan. Adapun misi dari pembangunan Kota Manado adalah:

Mewujudkan Pemerintah Pelayanan Yang Baik, Bersih Serta Demokratis Yang Berorientasi Kepariwisataan;

Mewujudkan Masyarakat Kota Manado Berdaya Saing Yang Mendukung Kepariwisataan;

Mewujudkan Lingkungan Asri Dan Lestari Yang Menopang Kepariwisataan.3.1.3Tujuan Penataan Ruang

Berdasarkan pada visi dan misi di atas, maka disusunlah tujuan penataan ruang wilayah Kota Manado.

Tujuan penataan ruang Kota Manado adalah:

Mewujudkan Manado Sebagai Kota Pariwisata Dunia Yang Didukung Dengan Fungsi Perdagangan dan Jasa Yang Strategis Sebagai Roda Penggerak Perekonomian di Bagian Utara IndonesiaUntuk melaksanakan tujuan di atas, maka ada beberapa aspek penting yang dijadikan sebagai dasar untuk melaksanakan tujuan penataan ruang Kota Manado, yaitu: Mengembangkan fungsi Kota Manado sebagai PKN yang menjadi katalisator penggerak roda perekonomian di bagian utara wilayah Indonesia. Mengembangkan seluruh potensi unggulan dengan mengutamakan pada potensi wisata kota dalam satu kesatuan komponen dan memadukannya dengan potensi-potensi wisata yang ada di Kabupaten/Kota di sekitar Kota Manado. Mengarahkan pengembangan alokasi ruang yang berbasis mitigasi bencana dengan memaksimalkan pengalokasian ruang untuk sektor-sektor produktif di Kota Manado. Mempermudah dan memperlancar aksesibilitas di wilayah Kota Manado. Mengarahkan pembangunan infrastruktur dasar baik untuk mendukung perkembangan kawasan perkotaan, pengembangan kegiatan kepariwisataan dan perekonomian, maupun pengembangan kawasan strategis di Kota Manado. Mengarahkan distribusi penduduk dan segala aktivitasnya agar sesuai dengan daya tampung lingkungan di Kota Manado. Mengarahkan penetapan kawasan strategis baik untuk kepentingan investasi maupun sosial di Kota Manado. Menciptakan kepastian hukum dalam pemanfaatan ruang di Kota Manado.3.2Kebijakan Penataan Ruang Kota ManadoUntuk mewujudkan tujuan penataan ruang di wilayah Kota Manado, maka rumusan kebijakan penataan ruangnya adalah:1. Kebijakan Pengembangan Struktur Ruang.

2. Kebijakan Pengembangan Pola Ruang.

3.2.1Kebijakan Pengembangan Struktur Ruang

1. Penetapan pusat-pusat kegiatan yang mencakup Pusat Pelayanan Kawasan dan Pusat Pelayanan Lingkungan. 2. Peningkatan fasilitas transportasi dan sistem sirkulasi pelayanan perkotaan di Kota Manado yang terintegrasi dan terpadu dengan wilayah sekitarnya.3. Peningkatan kualitas dan kuantitas jangkauan pelayanan jaringan prasarana/ infrastruktur perkotaan.3.2.2Kebijakan Pengembangan Pola RuangAda 3 (tiga) aspek yang akan dikaji dalam pengembangan kebijakan yang berhubungan dengan pola ruang, yaitu:1. Kebijakan Pengembangan Kawasan Lindung;

2. Kebijakan Pengembangan Kawasan Budidaya;

3. Kebijakan Pengembangan Kawasan Strategis.

3.2.2.1Kebijakan Pengembangan Kawasan Lindung1. Penetapan dan perlindungan kawasan lindung di wilayah Kota Manado.2.Perlindungan dan peningkatan fungsi dan peran dari kawasan Taman Nasional Bunaken. 3. Penetapan 30 % dari wilayah Kota Manado sebagai kawasan RTH di luar kawasan lindung.3.2.2.2Kebijakan Pengembangan Kawasan Budidaya1. Pengembangan kegiatan utama serta pemanfaatan ruangnya secara optimal pada tiap kawasan budidaya 2. Pengendalian pemanfaatan ruang kegiatan budidaya yang dapat mengganggu fungsi lindung. 3. Penanganan masalah tumpang tindih antar kegiatan budidaya.3.2.2.3Kebijakan Pengembangan Kawasan Strategis1. Pelestarian kawasan strategis nasional dan kawasan strategis provinsi yang ada di wilayah kota. 2. Pengembangan kawasan strategis yang memiliki kepentingan ekonomi yaitu merupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi di dalam kota.

3. Pengembangan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan sosial budaya. 4. Pelestarian dan perlindungan terhadap kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. 3.3Strategi Penataan Ruang Kota ManadoStrategi penataan ruang Kota Manado dikembankan berdasarkan tujuan dan kebijakan yang telah disusun di atas, sehingga strategi yang ada pada dasarnya merupakan penjabaran dari tujuan dan kebijakan tersebut.3.3.1Strategi Pengembangan Struktur RuangBerdasarkan kebijakan pengembangan struktur ruang, maka ada 3 (tiga) kebijakan yang perlu dijabarkan dalam rangka perwujudan struktur ruang di wilayah Kota Manado.

Strategi penetapan pusat-pusat kegiatan yang mencakup Pusat Pelayanan Kawasan dan Pusat Pelayanan Lingkungan, meliputi:

a. Menetapkan dan mengembangkan kawasan B on B dan Pusat Kota Lama sebagai Pusat Pelayanan Kota (PPK).

b. Menetapkan dan mengembangkan kawasan di sekitar Terminal Malalayang, kawasan di Karombasan-Ranotana, kawasan simpang empat Paal 2 (sekitar Patung Kuda), dan kawasan simpang tiga Tuminting (sekitar Pasar Tuminting) sebagai Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK).

c. Menetapkan dan mengembangkan kawasan di Kima Atas & Mapanget Barat sebagai Sub Pusat Pelayanan Kota Promosi (SPPKp).

d. Menetapkan dan mengembangkan kawasan di sekitar simpang tiga Jalan Tololiu Supit - Pomorouw, kawasan di simpang tiga Kairagi (ke arah BandaraBitung), kawasan simpang tiga Paniki (ke arah BandaraTalawaan, kawasan di Kelurahan Molas, kawasan di kelurahan Bunaken, serta kawasan di Kelurahan Manado Tua II, sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).

e. Menetapkan dan mengembangkan kawasan di sekitar Liwas dan kawasan di Pandu sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan Promosi (PPLp).

Strategi peningkatan fasilitas transportasi dan sistem sirkulasi pelayanan perkotaan di Kota Manado yang terintegrasi dan terpadu dengan wilayah sekitarnya, meliputi:a. Meningkatkan dan mengembangkan fungsi Bandar Udara Sam Ratulangi serta melindungi aktivitas kebandarudaraan berdasarkan aturan dan kebijakan yang terkait, terutama pada kawasan sekitar bandara.

b. Meningkatkan dan mengembangkan fungsi Pelabuhan Manado serta melindungi aktivitas kepelabuhanan berdasarkan aturan dan kebijakan yang terkait.

c. Merelokasi, meningkatkan dan mengembangkan fungsi Terminal di Kota Manado yang dapat menciptakan sistem pelayanan yang maksimal dan menyeluruh di seluruh wilayah Kota Manado dan kawasan sekitarnya.

d. Mengembangkan moda angkutan transportasi masal beserta dengan infrastruktur penunjangnya di seluruh wilayah Kota Manado dan sekitarnya.

e. Membangun dan mengembangkan sistem transportasi laut dan sungai yang menyatukan antara wilayah kepulauan (P. Bunaken, P. Manado Tua, dan P. Siladen) dengan wilayah daratan Kota Manado.

f. Mengembangkan pelabuhan fungsional (pelabuhan wisata, perikanan, dll) beserta dengan fasilitas dan infrastruktur penunjangnya yang terintegrasi dengan sistem transportasi lainnyag. Membangun jaringan jalan lingkar luar yang terpadu dengan pembangunan terminal kota serta terintegrasi dengan semua gerbang di wilayah Kota Manado.

h. Mengembangkan dan meningkatkan jaringan jalan lingkar dalam kota yang memanfaatkan jalan-jalan eksisting yang ada untuk menghubungkan semua SPPK yang akan dikembangkan.

i. Menyiapkan lokasi dan trase jalan Tol yang menghubungkan antara Kota Manado Kota Bitung, dan Kota Manado Kota Tomohon, Bandara Pusat Kota.

j. Menyiapkan lokasi terminal dan trase jalur lintas jaringan kereta api yang menghubungkan lintas P Sulawesi.

Strategi peningkatan kualitas dan kuantitas jangkauan pelayanan jaringan prasarana/ infrastruktur perkotaan, meliputi:a. Mengembangkan sistem jaringan infrastruktur yang terpadu baik di ruang bawah tanah maupun di ruang udara.

b. Mengembangkan sistem jaringan energi/listrik yang aman di seluruh wilayah Kota Manado, dan mempertimbangkan pembangunan sistem jaringan bawah tanah di seluruh wilayah kota.

c. Mengembangkan sistem dan fasilitas telekomunikasi di wilayah Kota Manado, serta mengendalikan pembangunan menara-menara pemancar gelombang.

d. Membangun dan mengembangkan sistem jaringan drainase yang terpadu dan terintegrasi diseluruh wilayah Kota Manado dengan sistem jaringan primer (sungai-sungai) yang ada.

e. Membangun dan mengembangkan sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang terpadu di wilayah Kota Manado untuk mengendalikan dan menekan tingkat pencemaran air sungai dan pantai.

f. Mengembangkan dan meningkatkan sistem pengelolaan persampahan dengan konsep sanitary landfill yang terpadu dengan wilayah sekitar Kota Manado.

3.3.2Strategi Pengembangan Pola Ruang

Berdasarkan kebijakan pengembangan pola ruang, maka ada 3 (tiga) kebijakan yang perlu dijabarkan dalam rangka perwujudan pola ruang di wilayah Kota Manado, yang meliputi kawasan lindung, kawasan budidaya, dan kawasan strategis.

3.3.2.1Strategi Pengembangan Kawasan LindungAda 3 (tiga) kebijakan yang akan dicapai dalam pengembangan Pola Ruang pada Kawasan Lindung dan perlu diurai secara terperinci lagi strategi pencapaiannya. Strategi penetapan dan perlindungan kawasan lindung di wilayah Kota Manado, meliputi: a. Menetapkan kawasan-kawasan lindung berdasarkan kriteria dan acuan penetapan kawasan lindung yang dikeluarkan oleh Kementrian Kehutanan untuk wilayah Kota Manado yang meliputi kawasan Taman Nasional Bunaken dan kawasan Hutan Linung Gunung Tumpa.

b. Melindungi kawasan pesisir pantai yang berhutan bakau dan terumbu karang di kawasan pesisir daratan dan pulau yang ada di wilayah Kota Manado.

c. Melindungi dan menetapkan kawasan sempadan sungai yang rawan abrasi dan intrusi air sungai sebagai kawasan lindung berdasarkan kajian di wilayah Kota Manado.

d. Menetapkan dan melindungi kawasan sekitar mata air utama di wilayah Kota Manado berdasarkan hasil kajian dan fungsinya.

e. Mengkaji kembali perijinan dan pemanfaatan ruang pada kawasan-kawasan lindung, serta mengendalikan pembangunan yang sedang terjadi dengan pemberlakuan insentif dan disinsentif.

Strategi perlindungan dan peningkatan fungsi dan peran dari kawasan Taman Nasional Bunaken, meliputi: a. Mengendalikan pembangunan pada kawasan Taman Nasional Bunaken dengan meninjau kembali perijinan dan status tanah yang telah dikeluarkan, terutama pada pemanfaatan ruang yang telah menyebabkan terganggunya ekosistem lingkungan.

b. Menumbuhkan dan mengembangkan pembangunan yang berwawasan lingkungan (mengkonservasi lingkungan) tertutama yang berhubungan dengan kepariwisataan.

c. Membangun dan mengembangkan infrastruktur yang berfungsi untuk aspek pariwisata sekaligus berfungsi sebagai pengendalian terhadap terjadinya kerusakan lingkungan.

d. Melindungi dan mengendalikan permukiman masyarakat tradisional di kawasan Taman Nasional Bunaken agar dapat berperan sebagai pengendali dan pengamanan terhadap pengrusakan kawasan juga dapat menjadi aset wisata di bidang sosial budaya.

Strategi penetapan 30 % dari wilayah Kota Manado sebagai kawasan RTH di luar kawasan lindung, meliputi:a. Membangun dan mengembangun RTH di wilayah Kota Manado dengan Konsep Planologis yang dimulai dari tingkat lingkungan, kelurahan, kecamatan, dan kawasan kota, yang juga dapat dipadukan sebagai kawasan tempat bersosialisasi masyarakat (tempat bermain anak dan berolahraga).

b. Membangun dan menetapkan kawasan sempadan sungai dan pantai sebagai kawasan RTH yang juga berfungsi sebagai jalur hijau untuk perlindungan terhadap kawasan tersebut.

c. Mengkonservasi dan mengendalikan pembangunan pada kawasan berlereng di atas kemiringan 40% sebagai kawasan hijau.

d. mengembangkan lahan 16 % di kawasan reklamasi sebagai Ruang Terbuka Publik.

3.3.2.2Strategi Pengembangan Kawasan BudidayaAda 3 (tiga) kebijakan yang akan dicapai dalam pengembangan Pola Ruang pada Kawasan Budidaya dan perlu diurai secara terperinci lagi strategi pencapaiannya.

Strategi pengembangan kegiatan utama serta pemanfaatan ruangnya secara optimal pada tiap kawasan budidaya, meliputi: a. Mengembangkan dan meningkatkan setiap fungsi kawasan budidaya sebagai bagian dari pengembangan aspek kepariwisataan.

b. Mengoptimalkan pemanfaatan ruang pada kawasan-kawasan strategis sebagai kawasan yang bernilai ekonomis tinggi, seperti pada kawasan yang telah ditetapkan sebagai pusat-pusat pelayanan (PPK, SPPK, PPL).

c. Mengembangkan kawasan andalan yang dipromosikan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi wilayah;

d. Mengembangkan dan mengoptimalkan fungsi kawasan sebagai kawasan pertanian dan perkebunan di wilayah Kecamatan Mapanget dan Bunaken berdasarkan hasil kajian.

e. Membangun dan mengembangkan kawasan Mapanget sebagai kawasan prioritas pengembangan kawasan permukiman baru di wilayah Kota Manado.

f. Mengembangan pembangunan berdasarkan pada aspek pemerataan fasilitas perkotaan.

Strategi pengendalian pemanfaatan ruang kegiatan budidaya yang dapat mengganggu fungsi lindung, meliputi: a. Mengendalikan dan menekan tingkat dampak pembangunan dan pengembangan kawasan terhadap lingkungan sekitar termasuk pengembangan kawasan reklamasi).

b. Meningkatkan fungsi kawasan-kawasan alami dan resapan air sebagai penyangga bagi kawasan budidaya.

c. Mengatur tatanan perijinan pembangunan yang diperbolehkan di wilayah Kota Manado lewat penetapan rd DAN Zoning Regulation.

d. Mengendalikan pelaksanaan pembangunan pada kawasan-kawasan yang rawan terhadap bahaya terjadinya bencana (berpedoman pada aspek Mitigasi Bencana), seperti kawasan pesisir pantai yang rawan tsunami, kawasan perbukitan yang rawan terhadap tanah longsor, dan kawasan sempadan sungai yang rawan terhadap bahaya banjir. Strategi penanganan masalah tumpang tindih antar kegiatan budidaya, meliputi:a. Membatasi dan bahkan menolak perijinan pemanfaatan ruang yang dapat mengakibatkan terjadinya konflik pemanfaatan ruang.

b. Mengkaji kembali perijinan yang telah dikeluarkan, yang telah menimbulkan konflik dalam pemanfaatan ruang.

c. Melakukan proses perijinan satu atap sehingga pemanfaatan ruang dapat dikendalikan.

3.3.2.3Strategi Pengembangan Kawasan StrategisAda 4 (empat) kebijakan yang akan dicapai dalam pengembangan Pola Ruang pada Kawasan Strategis dan perlu diurai secara terperinci lagi strategi pencapaiannya.

Strategi pelestarian kawasan strategis nasional dan kawasan strategis provinsi yang ada di wilayah kota, meliputi: a. Memantapkan delineasi kawasan dan perlidungan terhadap kawasan Taman Nasional Bunaken.

b. Meninjau kembali aktivitas dan perijinan yang telah dikeluarkan yang berhubungan dengan pengelolaan & pemanfaatan ruang di Kawasan TN Bunaken serta mengeluarkan arahan pengelolaan & pemanfaatan ruang di kawasan TN Bunaken.

c. Mengembangan aktivitas kepariwisataan yang memperhatikan upaya-upaya perlindungan terhadap habitat alami di kawasan TN Bunaken.

Strategi pengembangan kawasan strategis yang memiliki kepentingan ekonomi yaitu merupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi di dalam kota, meliputi: a. Mengembangkan pemanfaatan ruang yang efektif dan produktif di Kawasan B on B.

b. Mengembangkan pemanfaatan ruang yang utama pada sektor-sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi kota di sekitar kawasan Ring Road Kota Manado sesuai hasil kajian.

c. Mengembangkan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi di kawasan-kawasan strategis.

d. Mengembangkan kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi sebagai bagian dari proses pengembangan jati diri budaya masyarakat Kota Manado.

e. Mengembangkan fungsi yang bertujuan untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi;

Strategi pengembangan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan sosial budaya, meliputi: a. Melindungi dan melestarikan kawasan permukiman Suku Bantik dan Suku Bajau yang ada di Kota Manado.

b. Melindungi dan melestarikan kawasan permukiman tradisional pertanian di wilayah Pandu dan Kima Atas.

c. Melaksanakan kegiatan yang memupuk kecintaan masyarakat terhadap nilai budaya lokal yang mencerminkan jati diri komunitas lokal yang berbudi luhur.

d. Mengembangkan aktivitas yang menerapkan ragam nilai budaya lokal (kearifan lokal) dalam kehidupan masyarakat.

e. Melestarikan situs warisan budaya komunitas lokal yang beragam dan menunjang keberadaan kawasan strategis sosial budaya.

Strategi pelestarian dan perlindungan terhadap kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, meliputi: a. Melindungi, melestarikan dan memantapkan kawasan Hutan Lindung Gunung Tumpa, Kawasan DAS Sungai, Kawasan Sempadan Pantai, Kawasan Sempadan Sungai, dan Kawasan Sekitar Mata Air di wilayah Kota Manado.

b. Melestarikan keaslian fisik serta mempertahankan keseimbangkan ekosistemnya;

c. Meningkatkan aktivitas kepariwisataan yang berhubungan dengan pelestarian dan perlidungan kawasan strategis.

d. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, dalam upaya pelestarian dan perlindungan terhadap lingkungan hidup.

e. Mengendalikan kualitas, keasrian dan kelestarian eksistensi sistem ekologi wilayah;

PAGE 3 - 7