bab 3 tahapan kegiatan tamka

8
DASAR-DASAR TAMBANG TERBUKA Bab 3. Tahapan Kegiatan Tambang Terbuka, hal. 14 BAB 3 TAHAPAN KEGIATAN TAMBANG TERBUKA Secara garis besar tahapan kegiatan penambangan pada tambang terbuka adalah ; 1. Pembuatan jalan rintisan 2. Pembabatan dan pembersihan lahan (land clearing) 3. Pengupasan tanah penutup (stripping) 4. Persiapan peralatan penambangan 5. Penambangan atau penggalian bahan galian (mining) 6. Persiapan pabrik peremukan 3.1 PEMBUATAN JALAN RINTISAN Jalan rintisan berfungsi sebagai jalur lewatnya alat-alat mekanis (alat-alat berat) ke lokasi tambang, kemudian dikembangkan sebagai jalan angkut material dari front penambangan ke lokasi pabrik peremukan. Pembuatan jalan digunakan dengan memakai Buldozer yang nantinya digunakan pula sebagai pengupasan lapisan penutup (overbudden, OB). 3.2 PEMBABATAN DAN PEMBERSIHAN LAHAN Pekerjaan ini dilakukan sebelum pengupasan lapisan tanah penutup. Pekerjaan ini meliputi pembabatan dan pengumpulan pohon yang tumbuh pada permukaan daerah yang akan ditambang dengan tujuan untuk membersihkan daerah tambang tersebut, sehingga kegiatan penambangan dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus terganggu dengan adanya tetumbuhan yang ada di daerah tambang. Pembabatan dan pembersihan lahan adalah pembersihan daerah yang akan ditambang dari semak-semak, pepohonan dan tanah maupun bongkah-bongkah batu yang menghalangi pekerjaan-pekerjaan selanjutnya. Tanah pucuk yang subur (humus) harus ditimbun ditempat tertentu, lalu ditanami rerumputan dan semak-semak agar tidak mudah tererosi, sehingga kelak untuk dapat dipakai untuk reklamasi bekas-bekas penambangan (Gambar 3.1). Pembabatan ini bisa dilakukan dengan ; - Tenaga manusia yang menggunakan alat-alat sederhana seperti kapak, gergaji, cangkul dan lain sebagainya. - Menggunakan alat-alat mekanis yakni bulldozer dengan rooter/ripper, rake blade dan lain-lain.

Upload: elson

Post on 15-Sep-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

  • DASAR-DASAR TAMBANG TERBUKA

    Bab 3. Tahapan Kegiatan Tambang Terbuka, hal. 14

    BAB 3 TAHAPAN KEGIATAN TAMBANG TERBUKA Secara garis besar tahapan kegiatan penambangan pada tambang terbuka adalah ; 1. Pembuatan jalan rintisan 2. Pembabatan dan pembersihan lahan (land clearing) 3. Pengupasan tanah penutup (stripping) 4. Persiapan peralatan penambangan 5. Penambangan atau penggalian bahan galian (mining) 6. Persiapan pabrik peremukan

    3.1 PEMBUATAN JALAN RINTISAN

    Jalan rintisan berfungsi sebagai jalur lewatnya alat-alat mekanis (alat-alat berat) ke lokasi tambang, kemudian dikembangkan sebagai jalan angkut material dari front penambangan ke lokasi pabrik peremukan. Pembuatan jalan digunakan dengan memakai Buldozer yang nantinya digunakan pula sebagai pengupasan lapisan penutup (overbudden, OB).

    3.2 PEMBABATAN DAN PEMBERSIHAN LAHAN

    Pekerjaan ini dilakukan sebelum pengupasan lapisan tanah penutup. Pekerjaan ini meliputi pembabatan dan pengumpulan pohon yang tumbuh pada permukaan daerah yang akan ditambang dengan tujuan untuk membersihkan daerah tambang tersebut, sehingga kegiatan penambangan dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus terganggu dengan adanya tetumbuhan yang ada di daerah tambang. Pembabatan dan pembersihan lahan adalah pembersihan daerah yang akan ditambang dari semak-semak, pepohonan dan tanah maupun bongkah-bongkah batu yang menghalangi pekerjaan-pekerjaan selanjutnya. Tanah pucuk yang subur (humus) harus ditimbun ditempat tertentu, lalu ditanami rerumputan dan semak-semak agar tidak mudah tererosi, sehingga kelak untuk dapat dipakai untuk reklamasi bekas-bekas penambangan (Gambar 3.1). Pembabatan ini bisa dilakukan dengan ; - Tenaga manusia yang menggunakan alat-alat sederhana seperti kapak, gergaji,

    cangkul dan lain sebagainya. - Menggunakan alat-alat mekanis yakni bulldozer dengan rooter/ripper, rake blade

    dan lain-lain.

  • DASAR-DASAR TAMBANG TERBUKA

    Bab 3. Tahapan Kegiatan Tambang Terbuka, hal. 15

    Gambar 3.1

    Tanah humus yang ditanami pepohonan untuk kepentingan reklamasi.

    3.3 PENGUPASAN TANAH PENUTUP

    Pengupasan tanah penutup dimaksudkan untuk membuang tanah penutup (overbudden) agar deposit atau endapan bahan galiannya terkupas, sehingga mudah untuk dilakukan penambangan dan hasilnya akan relatif lenih bersih (Gambar 3.2).

    Gambar 3.2. Aktivitas pengupasan tanah penutup oleh shovel pada panambangan Batubara di Tambang Terbuka

    TMS-AIC (Sawah Lunto, Sumatera Barat).

    Lapisan tanah penutup pada derah proyek terdiri dari dua jenis yaitu top soil dan lapisan overbudden, maka aktivitas pekerjaan yang dilakukan terlebih dahulu adalah pengupasan top soil. Top soil yang telah dikupas diletakkan pada daerah tertentu untuk tujuan reklamasi nantinya (Gambar 3.1)

  • DASAR-DASAR TAMBANG TERBUKA

    Bab 3. Tahapan Kegiatan Tambang Terbuka, hal. 16

    Setelah lapisan top soil terkupas, selanjutnya dilakukan pengupasan lapisan overbudden lalu didorong dan ditempatkan di daerah tertentu dan sebagian lagi digunakan sebagai pengeras jalan. Kegiatan pengupasan dilakukan secara bertahap dengan menggunakan bulldozer, shovel, excavator, dll. Dimana tahap pengupasan awal dilakukan untuk menyiapkan jenjang pertama dan pengupasan berikutnya dapat dilakukan bersamaan dengan tahap produksi, sehingga pola yang diterapkan adalah seri dan paralel yang bertujuan untuk ;

    Menghemat investasi dan biaya persiapan

    Menghindari pengotoran ore/coal dari lapisan penutup, sehingga mempermudah dalam pengerjaan penggalian.

    Menghindari longsoran dan bahaya angin. Ada beberapa macam cara pengupasan tanah penutup yang banyak diterapkan dan penambangan terbuka, yaitu ;

    Back Filling Digging Methods

    Pada cara ini tanah penutup dibuang ke tempat yang endapan bijih atau batubaranya sudah digali. Peralatan yang banyak digunakan pada cara ini adalah power shovel atau dragline. Bila peralatan mekanis power shovel atau dragline yang digunakan hanya satu saja disebut single stripping shovel/dragline. Dan bila menggunakan peralatan lebih dari satu buah power shovel atau dragline maka disebut tandem shovel/dragline (lihat Gambar 3.3 dan 3.4). Cara back filling digging methods cocok untuk kondisi ; - Endapan bijih atau lapisan batubara (seam coal) satu lapis atau tidak terdapat

    selang-seling perlapisan. - Material atau batuannya lunak. - Letaknya deposit dan tanah penutup mendatar (horizontal). - Ketebalan tanah penutupnya relatif tidak tebal (disesuaikan dengan jangkauan

    alat mekanis).

    Gambar 3.3 Back Filling digging method dengan Dragline

    Coal

    Bucket

    Spoil

    Overbudden

  • DASAR-DASAR TAMBANG TERBUKA

    Bab 3. Tahapan Kegiatan Tambang Terbuka, hal. 17

    Gambar 3.4 Back Filling digging method dengan power shovel

    Benching System Pada pengupasan tanah penutup dengan sistem jenjang (benching system) ini umumnya dilakukan pada pengupasan tanah penutup sekaligus sambil membuat jenjang penambangan (Gambar 3.2. dan 3.5). Sistem ini cocok untuk tanah penutup yang tebal dan bahan galian atau lapisan batubaranya juga tebal.

    Gambar 3.5 Pengupasan tanah penutup dengan Benching system

    Spoil

    Overbudde

    Coal

    Seam Coal

    Overbudden

    Bench

  • DASAR-DASAR TAMBANG TERBUKA

    Bab 3. Tahapan Kegiatan Tambang Terbuka, hal. 18

    3.4 PERSIAPAN PERALATAN DAN FASILITAS PENAMBANGAN Penambangan yang akan dilakukan dengan menggunakan peralatan mekanis dan fasilitas lainnya. Adapun peralatan dan fasilitas yang digunakan untuk menunjang kegiatan penambangan adalah ;

    Alat mekanis pembuatan jalan rintisan dan permbersihan lahan seperti bulldozer dan scraper.

    Alat mekanis gali-muat seperti shovel, excavator, dragline, loader, dll yang digunakan melakukan pekerjaan penambangan yaitu menggali atau membongkar (breaking) dan memuat (loading) ke peralatan angkut.

    Alat angkut seperti truck, conveyor dan lori yang digunakan sebagai angkutan material tambang dari front penambangan ke tempat pabrik peremukan atau penggerusan.

    Pembangkit listrik, berfungsi sebagai sumber tenaga listrik yang dipakai sebagai penerangan untuk alat pengolahan dan menggerakkan alat-alat bekerja dalam pabrik.

    Pompa air berfungsi untuk memompa dan mengambil air guna memenuhi kebutuhan peralatan dan karyawan.

    3.5 PENAMBANGAN ATAU PENGGALIAN BAHAN GALIAN

    Penambangan adalah kegiatan penggambilan endapan bahan galian (bijih dan batubara) dari kulit bumi dan dibawa ke permukaan bumi untuk dimanfaatkan atau diproses selanjutnya. Aktivitas dasar penambangan secara umum meliputi ; Pembongkaran atau pemeraian (breaking or loosening), Pemuatan (loading) dan Pengangkutan (Hauling and Transportation). Aktivitas ini dapat dilihat pada Gambar 3.6.

    Pembongkaran atau Pemeraian

    Pembongkaran atau Pemeraian adalah pekerjaan yang dilakukan untuk membebaskan bahan galian dari endapan induknya. Untuk melakukan pembongkaran diperlukan alat-alat yang sesuai dan tepat untuk daerah yang akan dikerjakan. Pemilihan alat-alat tersebut tergantung pada faktor teknis dan ekonomis. Faktor teknis misalnya sifat fisik dan letak deposit, kemudian faktor ekonomis misalnya harga alat dan biaya perawatan alat. Beberapa alat yang dapat digunakan untuk pembongkaran dalam penambangan terbuka tergantung dari sifat fisik dan mekanik material atau batuannya, seperti ; - Pembongkaran endapan atau batuan yang relatif lunak dilakukan dengan ; alat

    gali non mekanis seperti ; cangkul, linggis, belincong, dan lain-lain. Alat-alat mekanis seperti ; power shovel, bulldozer, dragline, backhoe, clamshell, power shovel, bucket wheel excavator.

  • DASAR-DASAR TAMBANG TERBUKA

    Bab 3. Tahapan Kegiatan Tambang Terbuka, hal. 19

    - Pembongkaran endapan atau batuan yang keras dilakukan dengan ; rooter/ripper atau pemboran dan peledakan.

    Gambar 3.6. Aktivitas dasar penambangan dari peledakan, penggalian, pemuatan hingga pengangkutan batubara

    yang dikumpulkan di stock pile.

    Pemuatan

    Setelah pembongkaran dilakukan, maka pekerjaan selanjutnya adalah pemuatan. Pemuatan adalah rangkaian aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan untuk mengambil material ke dalam alat angkut atau ke suatu tempat penampungan material (stock yard), ataupun ke dalam suatu alat pengatur aliran material (hooper, bin dan sebagainya). Alat-alat muat yang dipakai pada pekerjaan ini bermacam-macam baik bentuk maupun cara kerjanya. Beberapa alat muat dapat berfungsi sebagai alat gali dan sekaligus sebagai alat angkut. Hal ini disebabkan oleh alat tersebut memang dirancang untuk mempunyai berfungsi lebih dari satu jenis pekerjaan. Akan tetapi perlu disadari bahwa sebagai alat yang khusus dirancang untuk alat muat, bila dipakai sebagai alat gali dan alat angkut, maka alat tersebut tidak akan efektif dan efisien sebagai alat

  • DASAR-DASAR TAMBANG TERBUKA

    Bab 3. Tahapan Kegiatan Tambang Terbuka, hal. 20

    muat (tidak memuat dengan optimal). Beberapa macam dari alat muat tersebut adalah power shovel, dragline, back hoe, clam shell track loader, wheel loader, bucket wheel excavator.

    Pengangkutan

    Pengangkutan adalah serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk mengangkut bijih, batubara atau batuan, tanah buangan, karyawan dan keperluan sehari-hari dari suatu operasi penambangan. Pengangkutan ini sangat mempengaruhi kegiatan penambangan, kadang-kadang untung ruginya suatu perusahaan pertambangan terletak juga pada lancar atau tidaknya pengangkutan. Beberapa macam alat angkut yang sering digunakan pada tambang terbuka adalah dump truck, lori dan lokomotif, conveyor, cable way transportation, power scaper, pipa dan pompa, tongkang dan kapal tunda, kapal curah (ore ship) dan lain-lain.

    3.6 PERSIAPAN PABRIK PEREMUKAN Pabrik peremukan ini harus dibuat cukup luas agar dapat menampung material hasil penambangan sebelum proses peremukan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam persiapan pabrik peremuk adalah ;

    Pemilihan Lokasi Peremukan dan Stock File Pemilihan lokasi biasanya berdasarkan topografi, daerah yang agak landai. Lokasi pabrik dipilih daerah yang relatif datar dan tanpa vegetasi sehingga hanya perlu proses atau pekerjaan perataan seperlunya saja, dan dekat dengan infrastruktur yang ada seperti jalan dan penerangan.

    Pemasangan Peralatan pada Pabrik Peremuk Untuk penempatan mesin peremuk dibutuhkan pondasi yang cukup kuat agar dapat bertahan cukup lama sesuai dengan proyek yang diselenggarakan. Masalah konstruksi pondasi diborongkan kepada pihak kontraktor dengan pihak pemasok mesin peremuk sebagai konsultan.

    Letak Kantor Sarana perkantoran digunakan sebagai pusat pengaturan dan pelaksanaan kegiatan kerja penambangan dan direncanakan berada pada daerah yang mudah dicapai dan dekat dengan jalan masuk. Bangunan ini dibuat dengan permanen, karena dipakai dalam jangka waktu yang sangat lama sesuai dengan umur tambang.

  • DASAR-DASAR TAMBANG TERBUKA

    Bab 3. Tahapan Kegiatan Tambang Terbuka, hal. 21

    Pusat Perawatan Alat Dalam menunjang kelancaran operasi penambangan dibutuhkan peralatan-peralatan dalam kondisi baik dan siap pakai. Untuk itu sangat dibutuhkan suatu sarana sebagai tempat perawatan peralatan (spare part), agar perawatan terhadap alat atau mesin-mesin yang digunakan dapat dilakukan secara rutin, baik itu dalam jenis perawatan ringan maupun pergantian suku cadang.

    Penerangan Sarana penerangan dimaksudkan untuk memberikan penerangan di sekitar bangunan, jalan, dan terutama sekali didalam menunjang kerja. Sumber listrik untuk penerangan ini tidak menjadi satu dengan listrik pabrik, sehingga khusus untuk sarana penerangan ini diperlukan sebuah generator.

    Sumber Air Air merupakan sumber sarana yang sangat vital bagi sebuah proyek penambangan yang banyak melibatkan tenaga kerja. Disamping air digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari, air juga dipakai dalam kegiatan penambangan yang didapat dari airtanah dengan melakukan pemboran atau lainnya ; seperti air permukaan (air sungai).

    Prasarana Penunjang Lainnya Yang dimaksud dengan prasarana lainnya adalah prasarana yang dipakai untuk kepentingan umum selain digunakan oleh perusahaan juga dapat dipakai oleh masyarakat setempat, sehingga mempunyai dampak positif terhadap kehidupan masyarakat setempat. Prasarana lainnya meliputi sarana peribadatan, kesehatan, pendidikan, olah raga, pos keamanan dan lain sebagainya.