bab 3 p48 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00820-si bab 3.pdf · bersalin...
TRANSCRIPT
48
BAB 3
ANALISIS STRATEGI BISNIS DAN STRATEGI SI/TI
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
Rumah Sakit Rawamangun mulai beroperasi pada tahun 1975 dengan nama klinik
bersalin Rawamangun. Kemudian berubah menjadi Rumah Sakit umum Rawamangun
pada tahun 1999, dan baru 5 tahun terakhir ini berubah menjadi Rumah Sakit bedah
Rawamangun.
Rumah Sakit Rawamangun dikelola oleh yayasan El-HAKIM.
Terletak di jalan Balai Pustaka Raya no. 29-31 Rawamangun Jakarta Timur. Dilengkapi
dengan fasilitas kesehatan yang lengkap, Rumah Sakit Rawamangun menawarkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Rumah Sakit Rawamangun merupakan Rumah Sakit khusus bedah menawarkan
pelayanan kesehatan yang luas mencakup pelayanan kesehatan, baik rawat jalan, rawat
inap dan medical check up. Menyediakan fasilitas yang bagus dan dokter-dokter
berkualitas. Rumah Sakit Rawamangun juga mengutamakan pelayanan yang ramah dan
hangat dalam merawat setiap pasiennya. Fasilitas 24 jam meliputi IGD, Farmasi,
Laboratorium, Radiologi, USG, HCU dan ambulance.
Poliklinik lengkap meliputi : Anak, THT, Mata, Penyakit dalam dan Hipertensi, Paru,
Kulit, Bedah Tumor, Bedah Anak, Urolog/Ginjal, Bedah Vaskuler, Bedah Umum, Bedah
Tulang, Radiologi/USG, Kesehatan Jiwa, Anastesi, Poli Gigi, Poli Umum, IGD, Jantung,
Syaraf, Kebidanan.
49
Jenis pelayanan spesial yang lain meliputi :
• Poliklinik sore
• SMS care
• Hotline Service
3.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan
• Menjadikan Rumah Sakit yang terbaik didalam pelayanan bedah di Jakarta
Misi Perusahaan
• Menyelenggarakan upaya kesehatan paripurna pada masyarakat, tanpa
membedakan suku, agama, bangsa dan status sosial.
• Memberikan pelayanan yang terjangkau oleh masyarakat, sesuai peraturan
yang berlaku dan fungsi sosial Rumah Sakit.
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan bermutu, profesional dan etis.
• Memberikan pelayanan yang optimal dan terus berusaha memperbaiki serta
meningkatkan fasilitas dan pelayanan agar pelayanan yang diberikan
maksimal dan sesuai dengan harapan pasien dan keluarga.
Motto
“Kami memberikan pelayanan bedah yang adekuat guna mencapai
kesembuhan yang optimal”
50
3.3 Strategi Perusahaan
1. Memberikan pelayanan yang berkualitas
Dengan meningkatkan pelayanan yang terbaik bagi pasien, kepuasan pasien pun
akan tercipta, Rumah Sakit Rawamangun sangat mengutamakan pasien mereka
puas terhadap layanan yang diberikan, dan juga memudahkan pasien dalam
mengurus keperluan kesehatannya. Strategi ini akan terus dikembangkan, karena
semakin lama persaingan akan semakin ketat.
2. Menyediakan dokter yang berkualitas
Dokter berperan penting dalam sebuah Rumah Sakit, dengan memiliki dokter
terbaik dan berkualitas maka Rumah Sakit tersebut dapat dinilai baik. Rumah Sakit
Rawamangun sangat memperhatikan kualitas dokter mereka, dengan mencari
dokter terbaik dan melatih dokter yang ada agar meningkatkan kualitas dan akurasi
analisis penyakit pasien.
3. Pengadaan alat kedokteran yang terbaru
Alat-alat kedokteran saat ini sudah sangat canggih, dengan menggunakan alat baru
biasanya proses analisis penyakit dan penyembuhan kepada pasien menjadi lebih
cepat, seiring berjalannya waktu terkadang terdapat penyakit baru, dan penyakit
baru itu dapat di tangani dengan teknologi terbaru, dengan pengadaan alat terbaru
itulah yang akan mengembangkan keunggulan dari Rumah Sakit.
4. Memberikan harga terjangkau untuk pasien
Umumnya, harga adalah hal utama yang dipikirkan oleh pasien pertama kali bila
berurusan dengan kesehatan, maka dengan memberikan harga yang terjangkau,
pasien pun tidak usah berfikir tentang biaya Rumah Sakit.
51
3.4 Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Rawamangun
52
3.5 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Direktur Utama
Tugas pokok :
1. Bertanggung jawab dan melaporkan kepada GM/Direktur Eksekutif Yayasan El-
Hakim yang mewakili pemilik Rumah Sakit.
Tanggung jawab :
1. Mengutamakan kepentingan perusahaan diatas segala kepentingan yang ada di
Rumah Sakit Rawamangun.
2. Memastikan terpeliharanya etika kedokteran dan disiplin dokter di Rumah Sakit
Rawamangun.
3. Membuat keputusan untuk kemajuan Rumah Sakit Rawamangun.
4. Menentukan strategi pada Rumah Sakit Rawamangun.
Kepala Bagian Umum & Hukum
Tugas Pokok :
1. Mengatur hukum-hukum yang berlaku pada Rumah Sakit.
Tanggung Jawab :
1. Membuat hukum yang akan membuat Rumah Sakit menjadi lebih baik.
2. Memelihara hukum yang ada agar bisa di patuhi oleh seluruh bagian pada Rumah
Sakit.
3. Menjaga penyelenggaraan penyediaan fasilitas umum dan kegiatan peningkatan
mutu.
53
Kepala SIRS
Tugas pokok :
1. Menganalisis sistem dengan mempelajari masalah-masalah yang timbul dan
menentukan kebutuhan–kebutuhan pamakai serta mengidentifikasi pemecahan
masalah baik yang berhubungan software dan hardware.
2. Memberikan Laporan Executive kepada Dewan Direksi.
Tanggung Jawab :
1. Mengembangkan Information & Technology di Rumah Sakit Rawamangun dalam
rangka meningkatkan keahlian dan keterampilan SDM, khususnya untuk akurasi
dan kecepatan proses data.
2. Menyediakan program-program yang dibutuhkan Rumah Sakit dan
mengimplementasikan sistem yang telah disepakati.
3. Melakukan evaluasi terhadap hasil kerja tim SIRS, menerbitkan laporan dalam
periode tertentu dan melakukan langkah-langkah perbaikan dan pencegahan
secara periodik.
4. Mengajak semua divisi atau departemen untuk memanfaatkan data yang ada
dalam sistem bank data / server atau pun sistem yang berada dalam lingkungan
Rumah Sakit.
5. Mengembangkan bidang TI di Rumah Sakit Rawamangun untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi.
6. Mengkoordinasikan dan memonitor kebutuhan perbaikan perangkat keras dan
lunak yang mengalami kerusakan.
7. Menentukan aturan-aturan dalam sistem jaringan.
54
Direktur Marketing
Tugas Pokok :
1. Meningkatkan penjualan dan pengenalan Rumah Sakit kepada masyarakat.
2. Mengambil keputusan untuk kepentingan marketing Rumah Sakit.
Tanggung Jawab :
1. Mengawasi subbagian yang ada.
2. Menetukan solusi dengan pilihan yang sudah di tetapkan pada rapat.
3. Mengatur kinerja kerja bagian Marketing.
4. Memajukan Rumah Sakit agar dikenal oleh masyarakat banyak.
Kepala Humas
Tugas Pokok :
1. Meningkatkan hubungan dengan masyarakat.
Tanggung Jawab :
1. Mengerti tentang keinginan masyarakat.
2. Memberikan informasi mengenai kesehatan kepada masyarakat.
Kepala Pemasaran
Tugas Pokok :
1. Menentukan strategi pemasaran untuk kedepan.
2. Meningkatkan kerja sama dengan perusahaan asuransi dan perusahaan-perusahaan
lainnya.
55
Tanggung Jawab :
1. Memilih strategi pemasaran yang baik.
2. Memberikan ide kepada Direktur Marketing mengenai strategi pemasaran yang
akan membawa perusahaan menjadi lebih baik.
Kepala Promosi
Tugas Pokok :
1. Menentukan promosi yang akan dilakukan.
Tanggung jawab :
1. Membuat laporan promosi.
2. Melaporkan hasil promosi yang sedang dilakukan.
3. Memberikan laporan tentang keuntungan promosi yang dilakukan kepada
Direktur Marketing.
Direktur Keuangan
Tugas Pokok :
1. Melakukan pengelolaan keuangan Rumah Sakit yang meliputi penyusunan dan
evaluasi anggaran, perbendaharaan dan mobilisasi dana serta akuntansi dan
verifikasi.
Tanggung Jawab :
1. Melaporkan laporan keuangan langsung kepada Direktur Utama.
2. Menentukan kebijakan keuangan untuk Rumah Sakit.
3. Mengawasi para subbagian keuangan.
56
Kepala Bagian Adm dan Keuangan
Tugas Pokok :
1. Menyusun anggaran keuangan Rumah Sakit.
2. Mengatur alur keuangan.
Tanggung Jawab :
1. Memberikan laporan keuangan kepada Direktur Keuangan.
2. Membuat laporan keuangan perbulan.
3. Membuat laporan keuangan pertahun pada akhir tahun.
4. Kebenaran dan ketepatan rencana kerja bagian keuangan.
Kepala Bagian Verifikasi
Tugas Pokok :
1. Mengecek laporan keuangan Rumah Sakit.
Tanggung Jawab :
1. Dapat memberikan teguran langsung kepada bagian adm dan keuangan mengenai
laporan keuangan yang kurang baik.
2. Mengetahui semua laporan keuangan Rumah Sakit.
Kepala Akuntansi dan Pajak
Tugas Pokok :
1. Melakukan kegiatan akuntansi keuangan.
2. Melakukan kegiatan pembayaran pajak.
57
Tanggung Jawab :
1. Memberikan laporan akuntansi keuangan pada Direktur Keuangan.
2. Memberikan laporan pajak yang dikeluarkan kepada Direktur Keuangan.
Direktur Administrasi
Tugas Pokok :
1. Melakukan pengelolaan sumber daya manusia serta pelayanan pendidikan,
pelatihan, penelitian dan pengembangan.
Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama mengenai administrasi.
2. Memberikan laporan kinerja kepada Direktur Utama.
3. Meningkatkan kinerja para karyawan.
4. Berhak dalam hal pemecatan dan promosi jabatan.
Kepala Bagian HRD
Tugas Pokok :
1. Meningkatkan kinerja karyawan (training, seminar, dan workshop).
2. Melakukan evaluasi kinerja karyawan.
3. Menyeleksi baru sesuai kebutuhan.
4. Pengurusan absensi rekap gaji.
5. Pengurusan perijinan.
58
Tanggung Jawab :
1. Memberikan laporan kinerja karyawan kepada bagian administrasi.
2. Memberi saran dan menegur karyawan mengenai kinerja karyawan.
3. Pengurusan legal.
Kepala Rumah Tangga
Tugas Pokok :
1. Mengecek peralatan kesehatan Rumah Sakit.
2. Memelihara peralatan kesehatan.
Tanggung Jawab :
1. Menjaga kebersihan lingkungan Rumah Sakit.
2. Memperbaiki peralatan kesehatan yang rusak.
3. Menjaga stabilitas sistem.
Kepala Bagian Logistik
Tugas Pokok :
1. Membuat laporan.
2. Mengecek logistik.
Tanggung Jawab :
1. Menjalin kerja sama dengan supplier.
59
Direktur Medis
Tugas Pokok :
1. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap segala pengaturan,
pelaksanaan, dan pengawasan yang menyangkut terhadap masalah medis di
Rumah Sakit Rawamangun.
Tanggung Jawab
1. Penyusunan rencana kebutuhan sumber daya dalam rangka penyelenggaraan
pelayanan medis, penunjang medis dan pengendalian mutu pelayanan medis.
2. Penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan pelayanan medis.
3. Pelaksanaan bimbingan pelayanan medis.
4 Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan pelayanan medis.
Kepala Instalasi Lab
Tugas pokok :
1. Mengupayakan pelayanan laboratorium yang baik dan bermutu.
Tanggung jawab :
1. Memberikan profesional ekspertise yang berhubungan dengan hasil pemeriksaan
laboratorium atau pemeriksaan laboratorium lanjutan.
2. Memberikan mutu hasil pemeriksaan laboratorium yang akurat.
3. Menjaga administrasi pelayanan, perlindungan terhadap pasien dan staf
laboratorium dalam menjalankan tugas serta kelancaran laboratorium.
60
Kepala Instalasi Gizi
Tugas Pokok :
1. Menyediakan makanan yang bergizi bagi pasien rawat inap
Tanggung Jawab :
1. Menjaga keseimbangan gizi pasien rawat inap
Kepala Instalasi Radiologi
Tugas Pokok :
1. Mengupayakan pelayanan radiologi yang baik dan bermutu.
Tanggung Jawab :
1. Memberikan profesional ekspertise yang berhubungan dengan hasil pemeriksaan
radiologi/pemeriksaan radiologi lanjutan.
2. Memberikan mutu hasil pemeriksaan radiologi.
3. Menjaga administrasi pelayanan, perlindungan terhadap pasien dan staf radiologi
dalam menjalankan tugas serta kelancaran pengelolaan radiologi.
Kepala Bidang Rekam Medis
Tugas Pokok :
1. Mencatat kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan catatan medis
Tanggung Jawab :
1. Menyiapkan seluruh kebutuhan sumber daya dan fasilitas rekam medis serta
melaksanakan bimbingan pelaksanaan pelayanan, penyusunan dan pengolahan catatan
medis
61
Kepala Bidang Farmasi
Tugas Pokok :
1. Memastikan persediaan obat yang ada
2. Membuat laporan obat tiap bulan
Tanggung Jawab :
1. Memantau pemasukan dan pengeluaran obat
Kepala Bidang Keperawatan
Tugas pokok :
1. Mengupayakan pelayanan dan mutu asuhan keperawatan yang baik, bermutu dan
profesional.
Tanggung jawab :
1. Menyusun rencana kebutuhan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan dan acuan
keperawatan rawat jalan dan rawat inap.
2. Menyusun petunjuk teknis pelayanan dan asuhan keperawatan, peralatan
keperawatan serta peningkatan keterampilan tenaga keperawatan pada rawat jalan
dan rawat inap.
3. Memantau dan mengevaluasi serta bimbingan pelaksanaan kegiatan pelayanan dan
asuhan keperawatan.
62
Kepala IGD dan Klinik
Tugas pokok :
1. Mengupayakan dan melaksanakan pelayanan gawat darurat dengan baik, bermutu
dan profesional.
Tanggung jawab :
1. Kepala instalasi gawat darurat bertanggung jawab terhadap Direktur Medis.
Kepala Instalasi Vk
Tugas Pokok :
1. Mengupayakan dan melaksanakan pelayanan kamar bersalin dengan baik, bermutu,
dan profesional.
Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab kepada Direktur Medis.
Kepala Instalasi Ok
Tugas Pokok :
1. Mengupayakan dan melaksanakan pelayanan kamar bedah dan ICU dengan baik,
bermutu, dan profesional.
Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab kepada Direktur Medis.
63
Kepala Ranap & HCU
Tugas Pokok :
1. Mengupayakan dan melaksanakan pelayanan dan mutu asuhan keperawatan yang
baik, bermutu dan profesional.
Tanggung Jawab :
1. Melakukan penyiapan bahan, bimbingan dan peningkatan mutu pelayanan dan
asuhan keperawatan pada intalasi rawat inap.
3.6 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Perusahaan
Analisis terhadap lingkungan eksternal bisnis perusahaan adalah analisis terhadap
faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kegiatan bisnis perusahaan, baik yang dapat
mendatangkan dan memperbesar peluang perusahaan maupun yang dapat menjadi
ancaman bagi perusahaan. Analisis yang dilakukan mencakup analisis terhadap
persaingan bisnis perusahaan dengan menggunakan teknik analisis persaingan Porter dan
analisis PEST.
3.6.1 Analisis Lima (5) Faktor Persaingan Porter Perusahaan
Melalui analisis lima kekuatan Porter kita dapat mengetahui seberapa besar pengaruh
tekanan kompetitif yang berasal dari Intraindustry Rivaly (pesaing), Bargaining Power
of Supplier (kekuatan tawar – menawar supplier), Bargaining Power of Buyers (kekuatan
tawar – menawar pembeli), Potential New Entrants (pendatang baru yang potensial), dan
Subsitute Product (produk pengganti). Berdasarkan hasil analisis maka lima kekuatan
Porter yang ada pada Rumah Sakit Rawamangun adalah :
64
Gambar 3.2 Analisis Lima Kekuatan Porter Rumah Sakit Rawamangun
1. Intraindustry Rivalry (pesaing)
Pesaing bagi Rumah Sakit Rawamangun diantaranya adalah Rumah Sakit
Dharma Nugraha, dan Rumah Sakit Persahabatan. Para pesaing industri ini
merupakan ancaman yang cukup besar pada Rumah Sakit Rawamangun, karena
memiliki sarana dan prasarana yang lebih baik dibandingkan dengan Rumah
Sakit Rawamangun, seperti gedung yang lebih memadai dan ruang tunggu yang
lebih baik. Namun Rumah Sakit Rawamangun terbukti mampu bertahan dalam
Pendatang Baru : -RS Bunda Aliyah
Pemasok:
- -PT.Medifarma Laboratories, Inc
- -PT.SterlingsProduct Indonesia
- -PT.Molex Ayus - -PT.Graha Ismaya - -PT.Bhineka Husada Raya -
Pesaing : -RS Dharma Nugraha -RS Persahabatan
Pelanggan :
- -Masyarakat - -Perusahaan Asuransi - -Perusahaan lainnya
Produk Pengganti :
- -Klinik - -Pengobatan Altenatif r -Rumah Bersalin
65
persaingan tersebut karena Rumah Sakit Rawamangun memiliki biaya perawatan
yang terjangkau oleh masyarakat menengah kebawah.
Namun demikian, keberadaan pesaing-pesaing tersebut cukup memberikan
pengaruh yang besar bagi Rumah Sakit Rawamangun. Meskipun banyak terdapat
pesaing yang sejenis, Rumah Sakit Rawamangun selalu memiliki pelanggan yang
loyal.
2. Bargaining Power of Supplier (kekuatan tawar-menawar supplier)
Rumah Sakit Rawamangun mempunyai supplier yang terdiri dari supplier
obat-obatan dan supplier alat-alat kesehatan. Supplier obat-obatan yang bekerja
sama dengan Rumah Sakit Rawamangun, diantaranya adalah :
-PT Medifarma Laboratories, Inc
-PT Sterlings Product Indonesia
-PT Molex ayus
- PT Merapi Utama Pharma
Dengan adanya supplier yang cukup banyak maka Rumah Sakit Rawamangun
dapat memperoleh pasokan obat dengan mudah dan lancar, oleh sebab itu tekanan
dari supplier tidak terlalu besar karena Rumah Sakit Rawamangun dapat
memperoleh pasokan obat dari berbagai supplier dan tidak tergantung pada satu
supplier saja. Sedangkan untuk supplier alat-alat kesehatan bekerja sama dengan
beberapa supplier, diantaranya adalah :
-PT Graha Ismaya
-PT Bhineka Husada Raya
66
- PT Fondaco
- PT Riva Jaya
- PT Mesava
- PT Java Medika
Rumah Sakit Rawamangun menggunakan sistem penunjukan dalam pembelian
alat-alat kesehatan, dimana dilakukan dengan cara pemilihan tiga supplier
sebagai bahan perbandingan. Dari tiga supplier tersebut, akan dipilih satu
berdasarkan kebutuhan user serta budget yang tersedia. Rumah Sakit
Rawamangun bebas untuk menentukan supplier yang diinginkannya dan tidak
tergantung pada satu supplier saja. Supplier yang menawarkan barang kualitas
bermutu dengan harga yang sesuai akan dipilih oleh Rumah Sakit Rawamangun.
3. Bargaining Power of Buyers (kekuatan tawar-menawar pembeli)
Pembeli yang dimaksud adalah pasien Rumah Sakit Rawamangun. Rumah
Sakit Rawamangun memiliki banyak pasien tetap yang setia. Pasien-pasien
tersebut berasal dari semua lapisan masyarakat menengah kebawah. Adanya
ikatan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan asuransi dan perusahaan-
perusahaan lain juga semakin menambah jumlah kunjungan pasien ke Rumah
Sakit Rawamangun. Maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan tawar-menawar
pembeli terhadap Rumah Sakit Rawamangun kurang kuat. Akan tetapi bagi
Rumah Sakit Rawamangun kepuasan pelanggan merupakan prioritas utama.
67
4. Potential New Entrants (pendatang baru yang potensial)
Rumah sakit yang hadir untuk menjadi pesaing baru bagi Rumah Sakit
Rawamangun adalah Rumah Sakit Bunda Aliyah. Rumah Sakit Bunda Aliyah
merupakan Rumah Sakit yang terdapat pelayanan bedah di daerah Jakarta Timur.
Pendatang baru bukanlah merupakan suatu ancaman bagi Rumah Sakit
Rawamangun, sebab pendatang baru merupakan rumah sakit baru yang mencoba
ikut dalam persaingan. Untuk memenangkan suatu persaingan salah satu
faktornya yaitu memiliki pengalaman yang cukup, dan hal itu belum dirasakan
oleh pendatang baru. Keberadaan Rumah Sakit Rawamangun sudah cukup lama
sehingga reputasi dan pelayanannnya lebih dipercaya oleh pasien dibandingkan
dengan rumah sakit-rumah sakit baru. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan
pendatang baru yang potensial kurang kuat. Oleh karena itu, untuk tetap dapat
bersaing Rumah Sakit Rawamangun perlu untuk menambah pelayanan bedah.
5. Substitute Product (produk pengganti)
Produk pengganti yang dimaksud adalah adanya klinik dan berbagai jenis
pengobatan-pengobatan alternatif yang semakin banyak terdapat di masyarakat.
Selain itu ada juga Rumah Bersalin yang menawarkan pelayanan dalam
membantu proses melahirkan. Masyarakat menengah ke bawah lebih berminat ke
pengobatan alternatif, karena dilihat dari biaya lebih murah dan adanya
pandangan masyarakat tentang buruknya kualitas dokter. Untuk mengantisipasi
hal tersebut, Rumah Sakit Rawamangun perlu untuk meningkatkan kualitas
dokter yang ada dengan mengadakan pelatihan, dan seminar. Selain itu kegiatan
promosi juga perlu diperbaiki untuk tetap menjaga kualitas rumah sakit.
68
3.6.2 Analisis PEST Perusahaan
Politik
Peraturan perundang-undangan tentang kesehatan yang menjadi pedoman
sebagai salah satu persyaratan dalam mendirikan usaha rumah sakit di Indonesia
sudah terpenuhi oleh Rumah Sakit Rawamangun, selain itu kebijakan tentang
praktek kedokteran yang baru merupakan suatu ancaman bagi Rumah Sakit
Rawamangun, dimana beberapa sumber daya manusia yang ada berkurang
disebabkan karena adanya kebijakan tersebut. Oleh sebab itu Rumah Sakit
Rawamangun berusaha untuk mencari sumber daya manusia yang berkualitas
untuk meningkatkan pelayanannya. Peraturan perundang-undangan yang berlaku
di Republik Indonesia yaitu UU No. 23 tahun 1992 yang terdiri dari poin-poin
berikut :
Bab I Ketentuan Umum Pasal 1
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan:
1. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
2. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
Bab III Hak Dan Kewajiban Pasal 4 :
Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan
yang optimal.
69
Ekonomi
Kondisi perekonomian dunia yang sedang mengalami krisis saat ini sangat
mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, hal ini akan berpengaruh
terhadap keadaan ekonomi masyarakat serta berpengaruh kepada pemeliharaan
dan pembelian alat-alat medis untuk menunjang pelayanan di Rumah Sakit
Rawamangun.
Keadaan ekonomi seperti ini dapat mempersulit pembelian alat-alat kesehatan
yang baru atau pun teknologi yang dapat mengembangkan perusahaan serta
meningkatkan kualitas kesehatan. Bagi Indonesia yang pendapatan
masyarakatnya masih tergolong rendah akan berdampak pada kurang responnya
masyarakat terhadap tingkat kesehatannya.
Sosial
Faktor sosial yang terjadi didalam masyarakat, umumnya masyarakat sangat
sulit untuk mendapatkan pelayanan di Rumah Sakit. Masyarakat kurang mampu
yang telah memiliki surat keterangan miskin dari RT/RW ataupun dari kelurahan,
namun tetap dipersulit dalam memperoleh pelayanan di Rumah Sakit. Sekalipun
surat keterangan miskin dapat diterima oleh pihak Rumah Sakit, mereka harus
menunggu untuk mendapatkan kamar bagi pasien yang membutuhkan rawat inap.
Faktor lain adalah minimnya pengetahuan masyarakat miskin mengenai
kesehatan, terutama yang ada di daerah. Mereka cenderung kurang
memperhatikan kesehatan, karena bagi mereka memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari lebih penting dari pada memikirkan kesehatan.
70
Teknologi
Kemajuan teknologi khususnya dibidang medis saat ini membawa banyak
peluang bagi Rumah Sakit Rawamangun untuk meningkatkan kinerja pelayanan.
Seperti terknologi yang sedang banyak digunakan saat ini yaitu teknologi sms
care dan hotline service. Sms care dalam bidang medis yaitu untuk
memberitahukan informasi waktu pengambilan hasil lab, dan radiologi. Sms care
merupakan suatu aplikasi penting dalam menjaga hubungan baik dengan
pelanggan guna memuaskan kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Selain itu ada juga
teknologi yang dapat membantu dalam pembedahan yaitu the 5-minute medical
consult. Aplikasi ini hanya dapat dipakai untuk PDA phone. Aplikasi ini berguna
untuk meningkatkan pengetahuan dokter, karena aplikasi ini berisi beribu
informasi atau pun kasus-kasus pembedahan.
3.7 Analisis Lingkungan Internal Bisnis Perusahaan
3.7.1 Analisis Value Shop Perusahaan
Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas bisnis perusahaan yang
dibagi menjadi 2 kelompok aktivitas bisnis yaitu aktivitas utama dan aktivitas
pendukung. Aktivitas utama yang dilakukan perusahaan meliputi Business acquisition,
Problem specification, Knowledge application, Marketing the capability, Allocation of
resources, Configure solution, Execute solution. Aktivitas pendukung dari aktivitas
utama meliputi administrasi, pengembangan teknologi, manajemen sumber daya manusia
dan infrastruktur perusahaan. Berikut ini adalah gambar dan uraian dari value shop dari
Rumah Sakit Rawamangun :
71
Gambar 3.3 Value Shop Rumah Sakit Rawamangun
Aktivitas Utama :
Business Acquisition
Dalam kegiatan ini perusahaan mengidentifikasi peluang, ancaman dan potensi yang
berasal dari pelanggan ataupun calon pelanggan. Antara lain :
- Keinginan pelanggan terhadap harga yang terjangkau.
- Infrastuktur rumah sakit yang lebih baik
- Kemudahan pasien dalam mendapatkan beragam informasi kesehatan
72
Problem Spesification
Dalam kegiatan ini perusahaan membuat penanganan masalah yang sesuai
dengan spesifikasi kebutuhan. Antara lain :
- Menawarkan harga promosi kepada pasien
- Memberikan Infrasturktur yang baik
- Memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien
Knowledge Application
Dalam kegiatan ini perusahaan merumuskan masalah-masalah apa saja yang
sedang dihadapi perusahaan yang belum dapat terselesaikan atau teratasi, kemudian
mencari solusinya dan menciptakan suatu Knowledge Application yang baru. Jika
perusahaan tidak mampu membuat Knowledge Application yang baru, maka
perusahaan dapat meminta bantuan dari pihak luar. Yaitu :
- Customer Relationship Management
- Website
Allocation of Resources
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menerapkan strategi baru. Perusahaan memiliki modal sendiri untuk memenuhi
kebutuhan operasional perusahaan. Yaitu :
- Melakukan training pada sumber daya manusia yang ada
- Memberikan seminar tentang kesehatan
- Menambahkan sarana dan prasarana untuk pasien
73
Marketing the Capability
Merupakan kegiatan perusahaan dalam memperkenalkan produk dari
perusahaan kepada pelanggan, atau kepada calon pelanggan dengan promosi, dan
memberikan potongan harga.
Configure Solution
Meningkatkan CRM untuk mempererat hubungan rumah sakit dengan
pelanggan serta memaksimalkan fungsi website.
Execute Solution
Dengan menerapkan sistem informasi yang menghubungkan pelanggan
dengan perusahaan, diharapkan memenuhi keinginan pelanggan dan calon pelanggan.
Dalam sistem informasi tersebut pelanggan dengan mudah dapat memperoleh
informasi mengenai produk dan jenis pelayanan yang diberikan oleh perusahaan.
Aktivitas Pendukung :
1. Pengembangan teknologi
Bagian SIRS melakukan pemeliharaan SI/TI dan meyediakan program-program yang
dibutuhkan RS. Rawamangun. Pemeliharaan tersebut meliputi, memelihara website,
memelihara hardware, software dan network. Selain itu SIRS juga melakukan
perbaikan-perbaikan hardware yang bermasalah, serta memberikan solusi pada user
jika user mengalami kesulitan dalam mengoperasikan TI.
74
2. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Aktivitas manajemen SDM yang dilakukan perusahaan meliputi aktivitas perekrutan,
workshop, seminar, pelatihan dan pengembangan keahlian karyawan-karyawan medis
dan non - medis. Disamping itu SDM juga memantau kinerja para karyawan yang ada
agar karyawan dapat ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan kemampuannya.
3. Infrastruktur perusahaan
Infrastruktur perusahaan merupakan aktivitas yang meliputi manajemen perusahaan,
perencanaan dan sebagainya. Infrastruktur perusahaan juga merupakan aktivitas
pendukung dari kegiatan operasional Rumah Sakit Rawamangun seperti lokasi yang
strategis yang terletak di dekat pasar, komplek perumahan dan juga sekolah.
Tersedianya ruang rawat yang nyaman dan juga tersedianya tempat ibadah akan
menambah kenyamanan pasien.
3.7.2 Analisis SWOT Perusahaan
Analisis SWOT dilakukan dengan menggunakan faktor internal perusahaan
berupa kekuatan dan kelemahan perusahaan dan faktor eskternal perusahaan
berupa peluang dan ancaman pada perusahaan. Berikut merupakan analisis SWOT
dari Rumah Sakit Rawamangun :
75
Faktor eksternal
Peluang :
• Kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan.
Masyarakat saat ini telah mendapatkan berbagai macam
pengetahuan akan kesehatan yaitu seminar kesehatan, acara kesehatan
di televisi dan majalah-majalah kesehatan. Dengan adanya hal itu, akan
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
• Banyaknya perusahaan asuransi dan perusahaan lain yang baru
terbentuk yang membutuhkan kerja sama dalam bidang kesehatan.
Perusahaan asuransi dan perusahaan yang baru terbentuk akan
membutuhkan medical check up bagi karyawan-karyawannya. Dengan
adanya hal itu akan membuka peluang bagi rumah sakit untuk
menyediakan pelayanan tersebut bagi perusahaaan-perusahaan itu.
• Adanya himbauan pemerintah tentang kesehatan masyarakat.
Pemerintah mengeluarkan himbauan kepada masyarakat melalui
iklan layanan masyarakat. Seperti himbauan dilarang merokok di
tempat umum, mewaspadai DBD, mencegah penyalahgunaan obat-
obatan terlarang dan AIDS.
• Minimnya Rumah Sakit khusus bedah.
Di Jakarta, Rumah Sakit khusus bedah masih minim jumlahnya.
Rumah Sakit khusus bedah di Jakarta itu antara lain, RS. Rawamangun,
RS. Chandera, RS. Proklamasi, dan RS. Kramat 5.
76
Ancaman :
• Meningkatnya persaingan antar Rumah Sakit.
Di daerah Rawamangun memiliki tiga Rumah Sakit yang letaknya
berdekatan, yaitu RS. Rawamangun, RS. Dharma Nugraha dan RS.
Persahabatan. Dengan letak Rumah Sakit yang saling berdekatan,
masyarakat disekitar akan mencari rumah sakit yang terbaik, maka
antar rumah sakit tersebut akan memberikan pelayanan kesehatan
terbaik bagi masyarakat.
• Pandangan masyarakat tentang pelayanan Rumah Sakit yang kurang
baik dan mahalnya biaya
Dari kasus-kasus tentang pelayanan kesehatan yang terjadi,
menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan masih jauh
dari harapan masyarakat dan juga tidak sebanding dengan biaya
kesehatan yang dikeluarkan.
77
Tabel 3.1a Perhitungan EFAS
Faktor Internal :
Kekuatan :
• Harga yang terjangkau.
Masyarakat yang berpenghasilan <Rp. 500.000 per bulan di
kategorikan sebagai masyarakat bawah, sedangkan masyarakat
menengah berkisar dari Rp. 1.000.000-Rp 5.000.000. Berdasarkan
peraturan pemerintah, UMR Jakarta adalah Rp.1.000.000 per bulan.
Maka Rumah Sakit menetapkan tarif yang berkisar di kisaran
masyarakat menengah ke bawah.
FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL BOBOT RATING BOBOT X RATING
PELUANG • Kesadaran masyarakat tentang pentingnya
kesehatan • Banyaknya perusahaan asuransi dan
perusahaan lain yang baru terbentuk yang membutuhkan kerja sama dalam bidang kesehatan
• Adanya himbauan pemerintah tentang kesehatan masyarakat
• Minimnya Rumah Sakit khusus bedah
0,20
0,20
0,20
0,10
1
3
3
4
0,2
0,6
0,6
0,4
Total Peluang 0,70 1,80 ANCAMAN
• Meningkatnya persaingan antar rumah sakit • Pandangan masyarakat tentang pelayanan
Rumah Sakit yang kurang baik dan mahalnya biaya
0,10
0,20
4
1
0,4
0,2
Total Ancaman 0,30 0,60 TOTAL EFAS 1 1,20
78
• Merupakan Rumah Sakit khusus bedah di Jakarta.
Rumah Sakit khusus bedah di Jakarta antara lain, RS.
Rawamangun, RS. Proklamasi, RS. Kramat 5 dan RS. Chandera.
• Lokasi yang strategis.
Rumah Sakit Rawamangun terletak di dekat komplek perumahan,
pasar sunan giri, sekolah dan juga sekolah tinggi.
• Kualitas dokter yang baik.
Kriteria kualitas dokter yang dinilai baik yaitu, memberikan
pelayanan yang ramah pada pasien, memiliki pengetahuan yang luas
tentang kesehatan dan pengetahuan lain, memberikan penanganan
kesehatan yang cepat dan akurat.
• Peralatan medis yang lengkap.
Ukuran dari peralatan medis yang lengkap yaitu tersedia dan
terjaganya stok peralatan medis. Stok tersebut berada dalam kondisi
yang siap pakai (bersih dan tidak cacat).
• Pelayanan yang sangat ramah dengan mengutamakan kepentingan
pasien dari awal sampai sembuh.
Pelayanan dikatakan baik apabila pelayanan tersebut mampu
melebihi apa yang diharapkan pelanggan, lebih baik dari pelayanan
sebelumnya, dan lebih baik dari pelayanan di tempat lain. Pelayanan
yang baik juga berarti pelayanan yang tidak sekedar membuat
pelanggan puas, namun pelayanan yang mampu membuat pelanggan
menjadi loyal.
79
Kelemahan :
• Kurangnya aplikasi pada bidang medis.
Aplikasi yang berjalan saat ini lebih fokus ke aplikasi manajemen.
Aplikasi-aplikasi tersebut antara lain, aplikasi CRM, website, aplikasi
keuangan, aplikasi personalia, dan aplikasi logistik. Sedangkan untuk
aplikasi medis yaitu, aplikasi farmasi, aplikasi pelayanan tindakan, dan
rekam medis.
• Sumber daya manusia yang terbatas dalam mengoperasionalkan TI.
Karyawan-karyawan yang bekerja saat ini belum terbiasa dalam
melakukan kegiatan bisnisnya dengan menggunakan TI. Dan faktor
umur juga mempengaruhi para karyawan untuk terbiasa dengan TI.
• Kurangnya promosi yang dilakukan bagian marketing.
Kegiatan promosi yang dilakukan saat ini masih belum maksimal,
selama ini promosi baru sebatas brosur yang disediakan di Rumah
Sakit.
80
Tabel 3.1b Perhitungan IFAS
FAKTOR STRATEGI INTERNAL BOBOT RATING BOBOT X RATING
KEKUATAN • Harga yang terjangkau • Merupakan Rumah Sakit khusus bedah
di Jakarta • Lokasi yang strategis • Kualitas dokter yang baik • Peralatan medis yang lengkap • Pelayanan yang sangat ramah dengan
mengutamakan kepentingan pasien dari awal sampai sembuh
0,2
0,1 0,1 0,1 0,1 0,2
3
2
1 2 1 2
0,6
0,2
0,1 0,2 0,1 0,4
Total Kekuatan 0,80 1,60 KELEMAHAN
• Kurangnya aplikasi pada bidang medis • Sumber daya manusia yang terbatas
dalam mengoperasionalkan TI • Kurangnya promosi yang dilakukan
bagian marketing
0,05
0,1 0,05
2 3 1
0,1
0,3
0,05
Total Kelemahan 0,20 0,45 TOTAL IFAS 1 1,15
Melalui analisis ini maka dapat digambarkan posisi Rumah Sakit Rawamangun dalam
persaingan pasar saat ini melalui diagram analisis SWOT berikut :
• Titik X = Kekuatan (Strength) – Kelemahan (Weakness)
Total bobot rating kekuatan = 1,60
Total bobot rating kelemahan = 0,45 -
1,15
81
• Titik Y = Peluang (Opportunity) – Ancaman (Threat)
Total bobot rating peluang = 1,80
Total bobot rating ancaman = 0,60 -
1,20
Gambar 3.4 Diagram SWOT
Dari diagram SWOT diatas menjelaskan bahwa Rumah Sakit Rawamangun berada
pada kuadran 1, yaitu strategi SO. Kondisi tersebut berarti Rumah Sakit dapat
memaksimalkan kekuatannya untuk meraup peluang-peluang yang ada dalam memenangkan
persaingan.
1,20
1,15
X ( 1,15 : 1,20 )
Ancaman (Threat)
Peluang (Opportunity)
Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weakness)
82
Gambar 3.5 Matriks SWOT RS. Rawamangun
Faktor Internal Faktor Eksternal
Kekuatan (S) S1. Harga yang terjangkau. S2. Merupakan Rumah Sakit khusus bedah. S3. Lokasi Strategis S4. Kualitas dokter yang baik. S5. Peralatan medis yang lengkap. S6. Pelayanan yang sangat ramah dengan
mengutamakan kepentingan pasien dari awal sampai sembuh.
Kelemahan (W) W1. Kurangnya aplikasi pada
bidang medis. W2. Sumber daya manusia yang
terbatas dalam mengoperasionalkan TI.
W3. Kurangnya promosi yang dilakukan bagian marketing.
Peluang (O) O1. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya
kesehatan. O2. Banyak perusahaan asuransi dan perusahaan
lainnya yang baru terbentuk yang membutuhkan kerja sama dalam bidang kesehatan.
O3. Adanya himbauan pemerintah tentang kesehatan masyarakat.
O4. Minimnya Rumah Sakit khusus bedah.
Startegi SO - Memberikan harga khusus bagi masyarakat
menengah ke bawah. (S1-O3) - Menambah pelayanan khusus bedah. (S2-O4) - Meningkatkan produktivitas untuk memberikan
kesehatan bagi pasien dan menjalin kerja sama dengan perusahaan (S4-O1) (S4-O2)
- Menigkatkan pelayanan dengan memberikan kenyamanan kepada pasien. (S6-O2)
Strategi WO - Menjalin kerja sama dengan
perusahaan baru (W3-02)
Ancaman (T) T1. Meningkatnya persaingan antar Rumah Sakit. T2. Pandangan masyarakat tentang pelayanan
Rumah Sakit yang kurang baik dan mahalnya biaya
Strategi ST - Menetapkan harga yang bersaing. (S1-T1) - Meningkatkan kualitas dokter spesialis bedah (S2-
T1) (S4-T1) - Meyakinkan masyarakat dengan promosi bahwa
RS Rawamangun memiliki dokter terbaik. (S4-T2)
Strategi WT - Melengkapi aplikasi medis untuk
dapat memenangkan persaingan (W1-T1)
- Memberikan pelatihan tentang TI kepada SDM (W2-T1)
- Memperbaiki promosi (W3-T2)
83
Setelah menganalisis dan mengetahui posisi Rumah Sakit berada pada posisi SO serta
merencanakan strategi SO tersebut, maka direkomendasikan pada Rumah Sakit strategi SI/TI
untuk mendukung strategi SO yang telah didapat. Posisi SO ini memiliki arti yaitu Rumah
Sakit dapat memaksimalkan kekuatan yang ada untuk mendapatkan peluang-peluang yang
ada dalam memenangkan persaingan.
3.7.3 Analisis CSF dan Key Performance Indicators (KPI) Perusahaan
Critical Success Factor (CSF) merupakan faktor-faktor kritis yang mendukung
aktivitas perusahaan untuk mencapai sasaran. Analisis CSF ini digunakan untuk
mengenali faktor-faktor kritis yang ada sehingga Rumah Sakit Rawamangun dapat
mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil analisis maka CSF Rumah Sakit Rawamangun adalah :
1. Pelayanan yang berkualitas
Rumah Sakit adalah sebuah kegiatan bisnis yang menghasilkan jasa. Jasa yang
terdapat pada rumah sakit adalah jasa pelayanan di bidang kesehatan. Pelayanan
dikatakan baik apabila pelayanan tersebut mampu melebihi apa yang diharapkan
pelanggan, lebih baik dari pelayanan sebelumnya, dan lebih baik dari pelayanan
di tempat lain. Pelayanan yang baik juga berarti pelayanan yang tidak sekedar
membuat pelanggan puas, namun pelayanan yang mampu membuat pelanggan
menjadi loyal. Indikator yang digunakan untuk mengukur mutu pelayanan Rumah
Sakit antara lain, emergency response time rate, angka kematian di gawat darurat,
angka kematian > 48 jam, angka pasien rawat inap yang ditunjuk, post operative
death rate, kecepatan pelayanan resep obat jadi, dan waktu tunggu sebelum
84
operasi efektif. Agar mutu pelayanan dapat terus meningkat memuaskan pasien,
diperlukan upaya seperti meningkatkan komitmen setiap pegawai pada Rumah
Sakit Rawamangun, mempercepat waktu tunggu pasien, mensosialisasikan
pentingnya pelayanan ke seluruh jenjang pegawai, membuat buku pedoman
tentang pelayanan yang baik, mengadakan pelatihan-pelatihan, mengadakan
seminar, workshop dan mengadakan survei kepada para pasien tentang kepuasan
pelayanan yang sudah diberikan, sehingga apabila terdapat ketidakpuasan dari
para pasien dapat langsung ditindaklanjuti.
2. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas
Sumber daya manusia yang berkualitas juga merupakan salah satu
faktor kritis penentu keberhasilan. Indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur kualitas SDM antara lain adalah jumlah absensi, pencapaian secara
obyektif, pujian atau keluhan pasien, dan kinerja tiap tahun. Sumber daya
manusia yang terdapat pada Rumah Sakit Rawamangun terdiri dari sumber daya
medis (dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis), sumber daya paramedis
perawatan (perawat, bidan, dan juru rawat), sumber daya paramedis non
perawatan (apoteker, penata gizi, sarjana psikologi, dan lain-lain), dan sumber
daya non medis (sarjana biologi, sarjana akuntansi, sarjana hukum, dan lain-lain).
Sumber daya-sumber daya ini harus saling mendukung satu sama lain agar
pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Rawamangun menjadi maksimal.
Kualitas sumber daya manusia dapat terus ditingkatkan melalui berbagai usaha
seperti, memberikan kesempatan kepada para pegawai untuk mengikuti
85
pendidikan formal yaitu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,
atau dengan mengikuti pendidikan non formal seperti kursus, seminar, training,
dan lain-lain. Peningkatan kualitas sumber daya manusia juga dapat dilakukan
dengan cara pemberian penghargaan bagi pegawai yang memiliki kinerja yang
baik. Dengan adanya sistem penghargaan maka diharapkan komitmen pegawai
terhadap Rumah Sakit Rawamangun akan meningkat. Bila kualitas dan komitmen
sumber daya manusia meningkat, kualitas pelayanan yang diberikan juga akan
meningkat.
3. Memiliki fasilitas dan peralatan bedah
Dengan menambahkan pelayanan spesialis bedah yang belum disediakan oleh
Rumah Sakit Rawamangun. Sehingga dengan adanya penambahan ini maka rumah
sakit bisa mencapai visinya yaitu menjadi Rumah Sakit yang terbaik dalam
pelayanan bedah di Jakarta.
4. Memanfaatkan subsidi dari Pemerintah
Selain mengutamakan pelayanan yang baik, Rumah Sakit Rawamangun juga
mengutamakan harga yang terjangkau bagi masyarakat (pasien), hal ini
disebabkan faktor ekonomi masyarakat yang masih rendah akan pendapatan
ekonomi. Setiap Rumah Sakit mendapatkan subsidi dari pemerintah yang akan
digunakan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Dengan subsidi
tersebut rumah sakit dapat membantu masyarakat kurang mampu untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang setara.
86
Tabel 3.2 Penyelarasan Strategi SO, CSF dan KPI
3.8 Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI Perusahaan
Perkembangan teknologi informasi secara langsung dapat mempengaruhi suatu
industri usaha, terutama pada bidang usaha yang memerlukan kinerja yang cepat dalam
pengolahan data dan informasi.
Dalam dunia kesehatan, informasi adalah hal yang penting karena semua hal
mengenai pasien adalah informasi utama bagi Rumah Sakit, yang harus dikelola dengan
baik dan aman, sehingga diperlukannya suatu sistem agar seluruh informasi itu dapat
digunakan secara maksimal untuk kepentingan pengobatan pasien. Sedangkan
penggunaan peralatan berteknologi adalah hal yang sangat penting untuk meningkatkan
Strategi SO CSF KPI Meningkatkan
pelayanan dengan memberikan
kenyamanan bagi pasien
Pelayanan yang berkualitas Meningkatnya kepuasan pasien sebesar 20%
Meningkatnya keramahan para pegawai 15%
Meningkatkan produktivitas untuk
memberikan kesehatan bagi pasien dan
menjalin kerjasama dengan perusahaan
SDM yang berkualitas Kinerja para pegawai meningkat sebesar 10%
Meningkatnya kemampuan dokter sebesar 25%
Peningkatan jumlah kehadiran sebesar 10%
Menambah pelayanan khusus bedah.
Memiliki peralatan dan fasilitas bedah
Meningkatnya kecepatan dan akurasi pelayanan 20%
Meningkatnya kualitas rumah sakit 10%
Memberikan harga khusus bagi masyarakat
menengah ke bawah
Memanfaatkan subsidi dari Pemerintah
Menarik pelanggan sebesar 15%
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sebesar
20%
87
kualitas pelayanan diagnosis dan terapi sehingga tujuan pengobatan dapat tercapai
dengan tepat dan cepat.
Pemanfaatan teknologi komputer sudah merambah ke bidang kesehatan, salah
satunya untuk pembedahan tulang. Dalam perkembangan pemanfaatan teknologi terbaru,
dokter yang melakukan operasi kini dipermudah dengan suatu sistem yang berfungsi
sebagai pemberi arah layaknya GPS (Global Positioning System). Teknologi ini disebut
computer assisted surgery (CAS). Hasil operasi tulang yang dilakukan dengan bantuan
CAS mempunyai tingkat keakuratan dan presisi yang lebih baik dibanding cara operasi
secara konvensional. Sehingga dengan alat ini, para ahli bedah dapat dengan segera
mengambil keputusan untuk melakukan tindakan berdasarkan yang ditunjukkan oleh
sistem ini dari sisi arah, posisi anatomi, deviasi yang ada dan kedudukan implan terhadap
tulang. Untuk pembedahan katarak pun telah memiliki teknologi baru yang bernama
Cold phacoemulsification, yaitu evolusi dari teknologi konvensional, dimana jarum
gelombang ultrasonik tidak lagi menimbulkan panas yang dapat mengurangi komplikasi
dan mengurangi sayatan seminimal mungkin sehingga pemulihan menjadi lebih cepat.
Dengan adanya teknologi ini, operasi katarak hanya berlangsung 10-20 menit dan pasien
langsung dapat beraktivitas seperti biasa.
Pengunaan Mobile Clinical Assistant (MCA) yang dapat menyimpan rekam medik
pasien secara elektronik sangat membantu pekerjaan dokter dalam melakukan perawatan
kepada pasiennya dan sangat meminimalisir penggunaan kertas.
88
3.9 Analisis Lingkungan Internal SI/TI Perusahaan
Saat ini, bagian TI pada Rumah Sakit Rawamangun sudah menerapkan sistem
informasi di tiap-tiap divisinya, yang dikenal dengan SIRS. Aplikasi-aplikasi yang telah
dibuat SIRS antara lain : aplikasi pelayanan tindakan, aplikasi rekam medis, aplikasi
farmasi, aplikasi pendaftaran, aplikasi logistik, aplikasi keuangan, aplikasi personalia,
CRM (Customer Relationship Management) dan juga website.
3.9.1 Aplikasi yang Berjalan
1. Aplikasi Pelayanan Tindakan
Aplikasi ini digunakan oleh bagian IGD untuk menginput data-data tentang
tindakan perawatan kepada pasien, sehingga aplikasi ini sangat berperan dalam
mencapai kesuksesan saat ini bagi perusahaan. Aplikasi ini sudah terintegrasi
dengan bagian pendaftaran, rekam medis, keuangan, dan farmasi.
2. Aplikasi Rekam Medis
Aplikasi ini terintegrasi dengan pendaftaran, pelayanan tindakan dan farmasi.
Aplikasi ini berguna untuk menyimpan sejarah kegiatan pasien serta data-data pasien,
sehingga aplikasi rekam medis termasuk aplikasi yang sangat penting untuk
penyimpanan data pasien dan dalam kegiatan bisnis rumah sakit.
89
3. Aplikasi Farmasi
Aplikasi ini terintegrasi dengan bagian keuangan, pelayanan tindakan, dan
logistik. Aplikasi ini berguna untuk mengurusi penjualan obat-obatan dan data-data
tentang obat. Tanpa aplikasi ini kegiatan bisnis bagian farmasi akan terhambat.
4. Aplikasi Pendaftaran
Aplikasi ini terintegrasi dengan pelayanan tindakan, rekam medis, dan
keuangan. Aplikasi ini berguna untuk menginput data-data pasien, maka aplikasi ini
termasuk ke dalam key operational.
5. Aplikasi Logistik
Aplikasi ini digunakan oleh bagian logistik untuk mengurusi data-data
pembelian semua barang-barang kebutuhan Rumah Sakit, seperti alat-alat kesehatan
serta obat-obatan. Aplikasi ini terintegrasi dengan bagian farmasi, dan pelayanan
tindakan. Oleh karena itu aplikasi ini sangat penting bagi perusahaan dalam
mengoperasikan barang-barang yang masuk-keluar dalam perusahaan.
6. Aplikasi Keuangan
Aplikasi ini digunakan oleh bagian kasir dalam melayani transaksi tunai
maupun kredit. Aplikasi ini terintegrasi dengan aplikasi pelayanan tindakan, dan
farmasi. Aplikasi keuangan terdiri dari modul buku besar, modul hutang, dan modul
piutang. Maka dari itu aplikasi keuangan termasuk aplikasi yang penting bagi arus
keuangan perusahaan.
90
7. Aplikasi Personalia
Aplikasi ini berguna untuk menyimpan data-data karyawan yang bekerja serta
kinerja karyawan, sehingga aplikasi ini termasuk aplikasi kunci dalam memantau
kinerja karyawan.
8. Customer Relationship Management (CRM)
Customer Relationship Management (CRM) yang berjalan saat ini berfungsi
untuk memesan ruang rawat inap, sehingga CRM yang ada termasuk sebagai aplikasi
yang memiliki potensial untuk berperan penting dalam mencapai kesuksesan. CRM
tersebut berbentuk sms care dan hotline service. Hotline service berfungsi untuk
menampung keluhan-keluhan para pelanggan dan mengetahui keinginan pelanggan.
CRM ini diterapkan pada bagian pelayanan pelanggan.
9. Website
Rumah Sakit Rawamangun telah memiliki website sendiri, website ini baru
bersifat aplikasi pendukung. Pada website ini menyediakan informasi seputar Rumah
Sakit seperti, profil rumah sakit, jadwal praktik dokter, serta layanan kesehatan yang
diberikan oleh Rumah Sakit.
91
3.9.2 Spesifikasi Hardware dan Software
Berdasarkan informasi yang didapat dari perusahaan, spesifikasi hardware dan
software yang berjalan saat ini di perusahaan adalah sebagai berikut :
Bagian Keuangan
Jenis Keterangan Hardware PC Desktop
• Intel Pentium 4 3Ghz • Memory RAM 512Mb • Internal Hard Drive 120GB • CD-RW • DVD-ROM
Input device Mouse, Keyboard Output device Printer , Monitor, Speakers Telecommunications device
Internet • LAN with leased line
Connecting device • Hub
Security System • Windows Firewall Application • Microsoft Office 2003
• Antivirus Server Symanctec • Aplikasi Keuangan
System Operating System Software • Windows Xp Professional
Tabel 3.3 Spesifikasi Hardware dan Software Bagian Keuangan
92
Bagian Marketing
Jenis Keterangan Hardware PC Desktop
• Intel Celeron 3.6Ghz • Memory RAM 1Gb • Internal Hard Drive 80GB • CD-RW • DVD-ROM
Input device Mouse, Keyboard Output device Printer , Monitor, Speakers Telecommunications device
Internet • LAN with leased line
Connecting device • Hub
Security System • Windows Firewall Application • Microsoft Office 2003
• Antivirus Server Symanctec • Adobe Photoshop CS
System Operating System Software • Windows Xp Professional
Tabel 3.4 Spesifikasi Hardware dan Software Bagian Marketing
Bagian HRD
Jenis Keterangan Hardware PC Desktop
• Intel Celeron 3.6Ghz • Memory RAM 512Mb • Internal Hard Drive 80GB • CD-RW • DVD-ROM
Input device Mouse, Keyboard Output device Printer , Monitor, Speakers Telecommunications device
Internet • LAN with leased line
Connecting device • Hub
Security System • Windows Firewall Application • Microsoft Office 2003
• Antivirus Server Symanctec • Aplikasi Personalia
System Operating System Software • Windows Xp Professional
93
Tabel 3.5 Spesifikasi Hardware dan Software Bagian HRD
Bagian Logistik
Jenis Keterangan Hardware PC Desktop
• Intel Pentium 4 4.3Ghz • Memory RAM 512 Mb • Internal Hard Drive 80GB • CD-RW • DVD-ROM
Input device Mouse, Keyboard Output device Printer , Monitor Telecommunications device
Internet • LAN with leased line
Connecting device • Hub
Security System • Windows Firewall Application • Microsoft Office 2003
• Antivirus Server Symanctec • Aplikasi Logistik
System Operating System Software • Windows Xp Professional
Tabel 3.6 Spesifikasi Hardware dan Software Bagian Logistik
Bagian SIRS
Jenis Keterangan Hardware PC Desktop
• Intel Pentium dual core 3.6Ghz • Memory RAM 1Gb • Internal Hard Drive 120GB • CD-RW • DVD-ROM
Input device Mouse, Keyboard Output device Printer , Monitor, Speakers Telecommunications device
Internet • LAN with leased line
Connecting device • Hub • Modem
Security System • Windows Firewall Application • Microsoft Office 2003
• Kaspersky antivirus 7 • VB 6.0
94
• Visio 2003 • Crystal Report 8.5
System Operating System Software • Windows Xp Professional
Tabel 3.7 Spesifikasi Hardware dan Software Bagian SIRS
Bagian Medis
Jenis Keterangan Hardware PC Desktop
• Intel Pentium 4 3.6Ghz • Memory RAM 512 Mb • Internal Hard Drive 80GB • CD-RW • DVD-ROM
Input device Mouse, Keyboard Output device Printer , Monitor Telecommunications device
Internet • LAN with leased line
Connecting device • Hub
Security System • Windows Firewall Application • Microsoft Office 2003
• Kaspersky antivirus 7 • Aplikasi Pelayanan Tindakan • Aplikasi Farmasi • Aplikasi Rekam Medis
System Operating System Software • Windows Xp Professional
Tabel 3.8 Spesifikasi Hardware dan Software Bagian Medis
95
Bagian Pelayanan
Jenis Keterangan Hardware PC Desktop
• Intel Pentium 4 3Ghz • Memory RAM 1Gb • Internal Hard Drive 120GB • CD-RW • DVD-ROM
Input device Mouse, Keyboard Output device Printer , Monitor Telecommunications device
Internet • LAN with leased line
Connecting device • Hub
Security System • Windows Firewall Application • Microsoft Office 2003
• Kaspersky antivirus 7 • Aplikasi Pendaftaran
System Operating System Software • Windows Xp Professional
Tabel 3.9 Spesifikasi Hardware dan Software Bagian Pelayanan
Tabel 3.10 Jumlah Hardware pada Bagian Lain
No Bagian Jumlah Komputer Jumlah Printer
1 IT 2 1 2 Dirut 1 1 3 Direktur Medis 1 1 4 Marketing 4 1 5 Keuangan 4 2 6 Logistik 2 2 7 Apotik 2 1 8 IGD 1 1 9 Pendaftaran 1 1 10 Kasir 1 1
96
11 Laboratorium 1 - 12 Radiologi 1 - 13 Gizi 1 - 14 Sekretariat 2 2 15 Perawatan 1 - 16 Rekam medis 1 - 17 Customer Service info 1 1 18 HRD 2 1 19 OK dan ICU 2 -
Spesifikasi Server
Server Spesifikasi Banyak
Server
Intel Dual-Core Xeon processor 1.86
-Hard Disk 120GB SATA
-512 MB
- MySQL Server
1
Tabel 3.11 Spesifikasi Server
Dari spesifikasi hardware dan software yang berjalan saat ini, dapat dikembangkan
lagi atau diupgrade untuk mendukung penambahan aplikasi-aplikasi baru yang
memungkinkan dan dapat mendukung kegiatan bisnis Rumah Sakit, karena berdasarkan
perkiraan, aplikasi-aplikasi yang baru akan menghabiskan size yang banyak.
973.9.3 Arsitektur Jaringan
Gambar 3.6 Arsitektur Jaringan
98
3.9.4 Portfolio Aplikasi Saat Ini
Portfolio aplikasi saat ini adalah analisis yang digunakan untuk menilai aplikasi yang
digunakan saat ini, apakah termasuk kategori high potential, strategic, key operational atau
support, sesuai dengan kontribusi yang diberikan masing – masing aplikasi pada bisnis
perusahaan. Pengklasifikasian aplikasi-aplikasi dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Aplikasi-aplikasi yang berperan dalam mencapai kesuksesan saat ini dimasukkan ke dalam
kategori key operational, sedangkan bagi aplikasi-aplikasi yang bersifat sebagai pendukung
dalam mencapai kesuksesan saat ini dimasukkan ke dalam kategori support. Berikut ini
adalah portfolio aplikasi pada Rumah Sakit Rawamangun saat ini.
Gambar 3.7 Portfolio Aplikasi saat ini Rumah Sakit Rawamangun
STRATEGIC HIGH POTENTIAL
CRM
Aplikasi Pelayanan Tindakan
Aplikasi Rekam Medis Aplikasi Farmasi
Aplikasi Pendaftaran Aplikasi Keuangan Aplikasi Logistik
Aplikasi Personalia
Website
KEY OPERATIONAL SUPPORT
99
Dari analisis portfolio aplikasi yang sedang berjalan dapat dilihat bahwa aplikasi yang
digunakan pada Rumah Sakit Rawamangun belum digunakan sepenuhnya untuk
memenangkan persaingan, saat ini aplikasi-aplikasi berada pada posisi key operational dan
support. Aplikasi yang berjalan saat ini lebih fokus kepada aplikasi manajemen, sehingga
aplikasi-aplikasi medis masih kurang. Disamping itu pemanfaatan dari website dan CRM
masih belum dimaksimalkan.