bab 3 metode penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00009-ps...

25
32 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1.1 Pembulian Secara konseptual pembulian dinyatakan sebagai sebuah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang-ulang selama periode waktu tertentu, dengan adanya ketidakseimbangan kekuatan atau kekuasaan antar pihak yang terlibat baik secara fisik dan/atau psikis yang bertujuan untuk menyakiti (Bauman, 2008 dalam Indira 2011). Secara operasional pembulian diukur dengan melihat skor dari kuesioner Bully and Victims Scales : Adolescent Peer Relations Intrument (Parada, 2000). 3.1.1.2 Pola Asuh Orangtua Secara konseptual pola asuh orangtua dinyatakan sebagai sebuah cara bagaimana orangtua menanggapi kebutuhan dan tuntutan anak, cara mereka mendisiplinkan anak, dan dampak yang diberikan bagi perkembangan anak selanjutnya, yang dibagi

Upload: tranbao

Post on 07-Mar-2019

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

32

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis

3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.1.1.1 Pembulian

Secara konseptual pembulian dinyatakan sebagai sebuah

perilaku agresif yang dilakukan secara berulang-ulang selama

periode waktu tertentu, dengan adanya ketidakseimbangan

kekuatan atau kekuasaan antar pihak yang terlibat baik secara

fisik dan/atau psikis yang bertujuan untuk menyakiti (Bauman,

2008 dalam Indira 2011).

Secara operasional pembulian diukur dengan melihat skor

dari kuesioner Bully and Victims Scales : Adolescent Peer

Relations Intrument (Parada, 2000).

3.1.1.2 Pola Asuh Orangtua

Secara konseptual pola asuh orangtua dinyatakan sebagai

sebuah cara bagaimana orangtua menanggapi kebutuhan dan

tuntutan anak, cara mereka mendisiplinkan anak, dan dampak

yang diberikan bagi perkembangan anak selanjutnya, yang dibagi

Page 2: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

33

menjadi empat pola pengasuhan orangtua, yaitu otoritatif, otoriter,

dan permisif (Diana Baumrind, 1991 dalam Santrock, 2007).

Secara operasional pola asuh orangtua diukur dengan

melihat skor Parental Authority Questionnaire-Revised yang dibuat

oleh Buri pada tahun 1991 dan dikembangkan oleh Reitman pada

tahun 2000 (Altobello, C., Hupp. S.D.A., Reitman, D., & Rhode,

P.C, 2002).

3.1.2 Hipotesis

Hipotesis yang dibuat pada penelitian ini adalah

HA : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

jenis pola asuh orangtua dengan kecenderungan perilaku pelaku –

korban pembulian.

H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan

antara jenis pola asuh orangtua dengan kecenderungan perilaku

pelaku – korban pembulian.

3.2 Subyek Penelitian dan Teknik Sampling

3.2.1 Karakteristik Subyek Penelitian

Karakteristik subyek penelitian ini adalah remaja dengan rentang

usia 15 – 18 tahun dan merupakan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA),

baik negeri maupun swasta di wilayah Jakarta Selatan. Karakteristik

tersebut dipilih karena fenomena pembulian banyak terjadi di tingkat

pendidikan SMA di wilayah Jakarta Selatan sepanjang tahun 2007 –

2011. Remaja yang melakukan perilaku pembulian bisa disebabkan dari

Page 3: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

34

rasa frustasi akibat pola asuh yang diterapkan oleh orangtua, dimana

kebutuhan dan tuntutan dasarnya yang tidak terpenuhi oleh orangtua,

seperti rasa aman, dihargai, dipercaya dan diperhatikan (Kartono, 2003).

3.2.2 Teknik Sampling

Populasi dari penelitian ini adalah siswa SMA yang bersekolah di

wilayah Jakarta Selatan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

dilakukan dengan penyampelan non-probabilitas, yakni accidental

nonprobability sampling. Metode nonprobability sampling melibatkan

pemilihan responden berdasarkan ketersediaan dan kesediaan

responden dalam memberikan respon dan tidak ada jaminan bahwa

setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi

sampel (Shaugnessy & Zechmeister, 2006). Pengambilan sampel

accidental merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan

kebetulan, siapa saja yang bertemu dengan peneliti dan memenuhi

kriteria sebagai subyek.

3.3 Desain Penelitian

Penelitian ini berusaha untuk melihat hubungan antara jenis pola asuh

orangtua dengan kecenderungan perilaku pelaku – korban pembulian pada

remaja. Tipe penelitian yang digunakan merupakan penelitian non-eksperimental,

karena variabel yang digunakan sudah terjadi dan tidak dapat dikontrol secara

langsung. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner, skala Likert.

Tujuan teknik analisis yang digunakan adalah analisis chi-square, yaitu

menguji perbedaan proporsi 2 kelompok atau lebih kelompok.

Page 4: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

35

Berdasarkan tipe data yang diperoleh, penelitian ini termasuk ke dalam

penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh berupa angka dan diolah secara

statistik.

3.4 Alat Ukur Penelitian

3.4.1 Alat Ukur

3.4.1.1. Studi Elisitasi

Proses penyusunan alat ukur dimulai dengan

proses studi elisitasi untuk mendapatkan perilaku

pembulian di sekolah, yang akan dijadikan butir item dalam

kuesioner.

Studi elisitasi merupakan proses pengumpulan

informasi yang hasilnya digunakan untuk pengembangan

alat ukur. Elisitasi ini dilakukan pada 238 orang dengan

karakterisitik yang sama dengan populasi, yaitu siswa SMA

yang bersekolah di wilayah Jakarta Selatan. Elisitasi

dilakukan dengan metode kuesioner terbuka, dengan

memberikan pembentukan definisi mengenai pembulian

yang tepat dan kemudian memberikan pertanyaan yang

bertujuan untuk memunculkan perilaku-perilaku pembulian

yang sering diterapkan di sekolah. Berikut adalah

pertanyaan elisitasi :

a. Apa yang terlintas dalam kepala anda jika anda

mendengar kata “bullying” ?

Page 5: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

36

b. Selama pengalaman anda bersekolah, tuliskan

tindakan apa saja yang pernah anda lakukan dengan

sengaja untuk menyakiti orang lain ?

c. Selama pengalaman anda bersekolah, tuliskan

tindakan apa saja yang pernah anda terima yang

dilakukan dengan sengaja oleh orang lain dan

menyakiti anda ?

Berdasarkan hasil elisitasi pada 238 siswa SMA

tersebut, di dapatkan perilaku pembulian yang banyak

terjadi di sekolah sebagai berikut,

Tabel 3.1. Hasil Elisitasi Perilaku Pembulian

Tipe Tingkah

Laku Frekuensi Persentase Keterangan

Overt Bullying

Dikerjai/

Mengerjai 45 18,9%

Melakukan tindakan yang

tidak menyenangkan,

seperti : di(meng)kunci dikamar mandi,

di(me-)suruh makan

makanan yang sudah

dicampur-campur, di(me-

)gunting rambut, dan

di(me-)rekam yang

memalukan.

Diperlakukan dengan tidak

6 2,52% Di(me-)narik, di(me-)coret

Page 6: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

37

sewajarnya (baju) /

Memperlaku-kan baju

dengan tidak sewajarnya

baju secara paksa, dan

di(me-)angkat rok.

Dikeroyok/ Mengeroyok

6 2,52% Di(me-)hajar ramai-ramai

Dipalak/ Memalak

66 27,73% Duit/barang di(me-)minta secara paksa

Dilabrak/ Melabrak

74 31,09%

Di(me-)nyampaikan pernyataan

kasar sendiri/beramai-

ramai

Disindir/ Menyindir

28 11,76%

Indirect Bullying

Digosipkan/ Menggosip-

kan 32 13,45%

Di(me-)bicarakan hal

yang tidak baik/belum tentu benar

Dimanfaat-kan/

Memanfaat-kan

18 7,56%

Di(me-)suruh melakukan hal

yang bukan kewajibannya,

di(me-)perbudak

Cyber Bullying

Disindir/

Menyindir via jejaring

sosial, seperti FB, Twitter, Ym, Plurk, dsb

6 2,52%

Diancam/ Mengancam

2 0,84%

Page 7: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

38

melalui pesan pendek

Diteror/ Meneror melalui

telpon atau pesan pendek

2 0,84%

Total 11 perilaku

11 perilaku yang didapat dari hasil studi elisitasi

tersebut kemudian disatukan dengan adaptasi alat ukur

Bully and Victims Scales : Adolescent Peer Relations

Intrument. Dari hasil studi tersebut, ada 2 perilaku yang

peneliti jadikan akar perilaku yang berbeda, sehingga

menghasilkan 13 butir item total dari hasil studi elisitasi.

Perilaku yang peneliti jadikan akar tersebut adalah

i. Dilabrak atau melabrak,

Pada perilaku ini, peneliti membuat 2 butir item

pernyataan yang mewakili domain pembulian

terbuka (pembulian secara verbal) yaitu :

a. Saya menyampaikan pernyataan kasar

terhadap teman saya, dan

b. Saya mengajak teman-teman saya untuk

menyampaikan penyataan kasar terhadap

teman saya.

Page 8: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

39

ii. Dipalak atau memalak,

Pada perilaku ini, peneliti juga membuat 2 butir

item pernyataan yang mewakili domain

pembulian terbuka (pembulian secara verbal)

yaitu :

a. Saya meminta paksa barang milik teman

saya, dan

b. Saya meminta uang secara paksa milik

teman saya.

Hal ini peneliti lakukan juga terhadap butir item dari

kuesioner kecenderungan perilaku korban. Data lengkap

tabulasi studi elisitasi dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.4.1.2 Kuesioner Penelitian

Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan

kuesioner. Kuesioner tersebut terdiri dari 4 bagian, yaitu

I. Gambaran Umum Responden

Bagian pertama dari kuesioner ini berisi tentang

informasi umum mengenai responden penelitian. Selain

itu, informasi ini berguna sebagai data kontrol, yang juga

dapat digunakan sebagai analisa tambahan. Informasi

yang dibutuhkan pada kuesioner ini mencakup usia,

pendidikan (kelas dan jurusan yang diambil), jenis kelamin,

Page 9: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

40

urutan kelahiran, pekerjaan orangtua, dan frekuensi

menonton tayangan kekerasan.

II. Kuesioner Parental Authority Questionnaire-

Reitmann

Parental Authority Questionnaire-Revised (PAQ-R)

merupakan alat ukur yang dikembangkan oleh Reitman

pada tahun 2002, dari kuesioner Parental Authority

Questionnaire yang diciptakan oleh Buri tahun 1991, dari

adaptasi teori pola asuh orangtua Diana Baumrind. Alat

ukur ini mengklasifikasikan jenis pola asuh apa yang

cenderung digunakan oleh orangtua dalam mengasuh

anaknya.

Dimensi yang dibuat oleh Reitman (sumber blm

ada) memiliki 3 buah dimensi, yaitu Authoritative,

Authoritarian, dan Permissive. PAQ-R terdiri dari 30 butir

item dengan 10 butir item di masing-masing dimensi.

Semua butir item PAQ-R bersifat favorable.

Peneliti mengadaptasi 30 butir item dari PAQ-R

dengan menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia.

Setelah uji coba alat ukur dilakukan, butir item yang

bertahan untuk dilakukan pada pengambilan data

lapangan adalah sebanyak 21 butir item dengan rincian

sebagai berikut.

Page 10: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

41

Tabel 3.2. Dimensi & Nomor Butir item PAQ-R

Dimensi Sub - dimensi

Nomor

Butir

item

Jumlah

Authoritarian

1, 3, 6,

10, 12,

15, 17,

20

8 butir

item

Authoritative

2, 4,8,

11, 16,

19, 21

7 butir

item

Permissif

Indulgent

(Memanjakan)

7, 13, 14,

18

4 butir

item

Neglectful

(Mengabaikan) 5, 9

2 butir

item

Total 21 Butir

item

Peneliti melihat internal konsistensi per dimensi dari

alat ukur ini dengan Cronbach’s alpha dimensi

authoritarian sebesar 0,791, Cronbach’s alpha dimensi

authoritative sebesar 0,827, dan Cronbach’s alpha dimensi

permissif sebesar 0,732. Data lengkap contoh blueprint

Page 11: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

42

PAQ-R dan output SPSS pada uji coba dan studi lapangan

alat ukur dapat dilihat pada Lampiran 2.

Skala respon pada alat ukur ini menggunakan

Likert dengan lima alternative pilihan respon, “sangat tidak

sesuai”, “tidak sesuai”, “netral”, “sesuai”, hingga “sangat

sesuai”. Pemberian skor pada butir item adalah 1 untuk

“sangat tidak sesuai”, 2 untuk “tidak sesuai”, 3 untuk

“netral”, 4 untuk “sesuai”, dan 5 untuk “sangat sesuai”.

III. Kuesioner Bully and Victims Scales :

Adolescent Peer Relations Instrument (Bully

Scales)

Bully and Victims Scales : Adolescent Peer

Relation Instrument (Bully Scales) merupakan alat ukur

yang dikembangkan oleh Parada R.H pada tahun 2000.

Dimensi alat ukur Bully and Victims Scales : Adolescent

Peer Relations Instrument (Bully Scales) disusun

berdasarkan jenis-jenis pembulian, yaitu physical, verbal,

dan social. Bully and Victims Scales : Adolescent Peer

Relations Instrument (Bully Scales) memiliki 18 butir item

dengan masing-masing dimensi memiliki 6 butir item.

Dalam pengembangan alat ukur ini, peneliti

mengadaptasi 18 butir item dari Bully and Victims Scales :

Adolescent Peer Relations Instrument (Bully Scales)

dengan menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia.

Peneliti juga menambahkan 13 butir item dari hasil studi

Page 12: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

43

pra-eleminer yang dilakukan oleh peneliti, dan mengurangi

butir item asli dari alat ukur Bully and Victims Scales :

Adolescent Peer Relations Intrument serta menyesuaikan

dimensinya menjadi 3, yaitu overt bullying, indirect bullying,

dan cyber bullying. Sehingga total butir item pada alat ukur

ini sebanyak 24 butir item yang seluruhnya bersifat

favorable.

Setelah uji coba alat ukur dilakukan, butir item yang

bertahan untuk dilakukan pada pengambilan data

lapangan adalah sebanyak 22 butir item dengan rincian

sebagai berikut.

Page 13: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

44

Tabel 3.3. Dimensi & Nomor Butir item Bully and

Victims Scales : Adolescent Peer Relations Instrument

(Bully Scales)

Dimensi Indikator Nomor Butir

item Jumlah

Overt Bullying

Pembulian

secara fisik

1, 5, 9, 13,

16, 19, 21

7 butir

item

Pembulian

secara

verbal

2, 6, 10, 15,

17, 20, 22

7 butir

item

Indirect

Bullying

Agresi

relasional

3, 7, 11, 14,

18

5 butir

item

Cyber Bullying Penggunaan

teknologi 4, 8, 12

3 butir

item

Total 22 Butir

item

22 butir item Bully and Victims Scales : Adolescent

Peer Relations Instrument (Bully Scales) ini memiliki

internal konsistensi dengan nilai Cronbach’s alpha sebesar

0,922. Data lengkap contoh blueprint Bully and Victims

Scales : Adolescent Peer Relations Instrument (Bully

Page 14: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

45

Scales) dan output SPSS pada uji coba dan studi lapangan

alat ukur dapat dilihat pada Lampiran 3.

Alat ukur ini mengukur tingkat perilaku menjadi

pelaku pembulian seseorang dengan menggunakan skala

Likert dengan enam alternatif pilihan respon, dari “tidak

pernah”, “jarang”, “1 – 2 kali sebulan”, “ 1 kali seminggu”,

“beberapa kali seminggu”, hingga “setiap hari”. Pemberian

skor pada butir item adalah 1 untuk “tidak pernah”, 2 untuk

“jarang”, 3 untuk “1 – 2 kali sebulan”, 4 untuk “1 kali

seminggu”, 5 untuk “beberapa kali seminggu”, dan 6 untuk

“setiap hari”. Rentang skor dari alat ukur ini adalah berkisar

dari 1 hingga 6, skor semakin tinggi menggambarkan

tingkat perilaku menjadi pelaku pembulian yang tinggi.

IV. Kuesioner Bully and Victims Scales :

Adolescent Peer Relations Intrument (Victim

Scales)

Bully and Victims Scales : Adolescent Peer

Relation Instrument (Victims Scales) merupakan alat ukur

yang dikembangkan oleh Parada R.H pada tahun 2000.

Dimensi alat ukur Bully and Victims Scales : Adolescent

Peer Relations Instrument (Victims Scales) disusun

berdasarkan jenis-jenis pembulian, yaitu physical, verbal,

dan social. Bully and Victims Scales : Adolescent Peer

Relations Instrument (Victims Scales) memiliki 18 butir

item dengan masing-masing dimensi memiliki 6 butir item.

Page 15: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

46

Dalam pengembangan alat ukur ini, peneliti

mengadaptasi 18 butir item dari Bully and Victims Scales :

Adolescent Peer Relations Instrument (Victims Scales)

dengan menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia.

Peneliti juga menambahkan 8 butir item dari hasil studi

pra-eleminer yang dilakukan oleh peneliti, dan

menyesuaikan dimensinya menjadi 3, yaitu direct bullying,

indirect bullying, dan cyber bullying. Sehingga total butir

item pada alat ukur ini sebanyak 24 butir item yang

seluruhnya bersifat favorable.

Setelah uji coba alat ukur dilakukan, butir item yang

bertahan untuk dilakukan pada pengambilan data

lapangan adalah sebanyak 24 butir item dengan rincian

sebagai berikut.

Page 16: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

47

Tabel 3.4. Dimensi & Nomor Butir item Bully and

Victims Scales : Adolescent Peer Relations Instrument

(Victim Scales)

Dimensi Indikator Nomor Butir

item Jumlah

Overt Bullying

Pembulian

secara fisik

4, 8, 12, 15,

18, 21, 24

7 butir

item

Pembulian

secara

verbal

3, 7, 11, 14,

17, 20, 23

7 butir

item

Indirect

Bullying

Agresi

relasional

2, 6, 10, 13,

16, 19, 22

7 butir

item

Cyber Bullying Penggunaan

teknologi 1, 5, 9,

3 butir

item

Total 24 Butir

item

24 butir item Bully and Victims Scales : Adolescent

Peer Relations Instrument (Victims Scales) ini memiliki

internal konsistensi dengan nilai Cronbach’s alpha sebesar

0,968. Data lengkap contoh blueprint Bully and Victims

Scales : Adolescent Peer Relations Instrument (Victims

Page 17: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

48

Scales) dan output SPSS pada uji coba dan studi lapangan

alat ukur dapat dilihat pada Lampiran 4.

Alat ukur ini mengukur tingkat perilaku menjadi

pelaku pembulian seseorang dengan menggunakan skala

Likert dengan enam alternatif pilihan respon, dari “tidak

pernah”, “jarang”, “1 – 2 kali sebulan”, “ 1 kali seminggu”,

“beberapa kali seminggu”, hingga “setiap hari”. Pemberian

skor pada butir item adalah 1 untuk “tidak pernah”, 2 untuk

“jarang”, 3 untuk “1 – 2 kali sebulan”, 4 untuk “1 kali

seminggu”, 5 untuk “beberapa kali seminggu”, dan 6 untuk

“setiap hari”. Rentang skor dari alat ukur ini adalah berkisar

dari 1 hingga 6, skor semakin tinggi menggambarkan

tingkat perilaku menjadi pelaku pembulian yang tinggi.

3.4.2 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Pengukuran validitas dan reliabilitas alat ukur penelitian dilakukan

baik pada uji coba maupun pada pengambilan data lapangan. Reliabilitas

yang diguakan adalah internal konsistensi dengan metode Cronbach’s

alpha.

Sementara untuk menguji validitas, dilakukan uji validitas konten

atau isi. Validitas konten dilakukan berdasarkan pada sejauh mana suatu

pengukuran mencerminkan maksud dari domain isi. Validitas isi

mengukur apakah ada kecocokan antara isi alat ukur dengan isi sasaran

yang ingin diukur.

Page 18: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

49

Untuk mengujinya, peneliti melakukan expert judgement alat ukur

yang digunakan kepada dosen pembimbing dan Ibu Esther Widhi

Andangsari, M.Psi. Selain itu akurasi dalam alat ukur juga dapat diketahui

melalui nilai koefisien korelasi butir item-total yang berfungsi sebagai

pengungkap perbedaan antara orang yang memiliki sifat yang kita ukur

atau tidak. Butir item dengan koefisien korelasi negatif merupakan butir

item yang merusak fungsi skala. Butir item yang mendekati angka nol

tidak mampu memberikan informasi apapun tentang subjek. Butir item

dengan koefisien korelasi positif mampu memberikan keterangan yang

akurat mengenai subjek dan mampu membedakan subjek yang memilki

sikap tertentu dengan yang tidak.

Sugiyono (2004, dalam Sujianto, 2009) menyatakan bahwa

apabila korelasi tiap butir item positif dan memiliki besar 0,30 keatas,

maka butir item tersebut merupakan konstruk yang kuat sehingga butir

item dianggap memuaskan dan dipertahankan, sementara butir item

dengan nilai dibawah itu sebaiknya dibuang atau direvisi.

3.4.2.1. Nilai Korelasi Butir item-Total dan Reliabilitas Alat

Ukur PAQ-R

Pada alat ukur Parental Authority Questionnaire-Revised (PAQ-R),

total butir item yang diuji coba adalah sebanyak 30 butir item. Uji coba

dilakukan oleh peneliti kepada 60 responden.

Page 19: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

50

3.4.2.1.1. Nilai Korelasi Butir item-Total dan Reliabilitas

Alat Ukur PAQ-R Dimensi Authoritarian.

Pada dimensi authoritarian peneliti mendapat internal

konsistensi dengan nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,720 dengan

total butir item 10 buah. Untuk nilai korelasi butir item-total dimensi

authoritarian terdapat 2 butir item yang memiliki nilai korelasi

dibawah 0,30 yaitu butir item nomor 22 dan 2. Peneliti

memutuskan untuk membuang kedua butir item tersebut. Setelah

kedua butir item dibuang, kemudian peneliti melakukan

penghitungan internal konsistensi kembali terhadap 8 butir item

yang tersisa. Hasilnya adalah alat ukur tersebut memiliki internal

konsistensi dengan nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,791. Menurut

Triton (2006, dalam Sujianto, 2009) nilai cronbach’s alpha 0,61 –

0,80 berarti masuk ke dalam kategori reliabel. Berdasarkan

sumber tersebut, dapat dikatakan bahwa alat ukur PAQ-R dimensi

authoritarian memiliki keajegan dan taraf kepercayaan yang baik.

3.4.2.1.2. Nilai Korelasi Butir item-Total dan Reliabilitas

Alat Ukur PAQ-R Dimensi Authoritative.

Pada dimensi authoritative peneliti mendapat internal

konsistensi dengan nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,819 dengan

total butir item 10 buah. Untuk nilai korelasi butir item-total dimensi

authoritarian terdapat 1 butir item yang memiliki nilai korelasi

dibawah 0,30 yaitu butir item nomor 20. Peneliti memutuskan

untuk membuang butir item tersebut. Setelah butir item dibuang,

kemudian peneliti melakukan penghitungan internal konsistensi

Page 20: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

51

kembali terhadap 9 butir item yang tersisa. Hasilnya adalah alat

ukur tersebut memiliki internal konsistensi dengan nilai Cronbach’s

alpha sebesar 0,827. Menurut Triton (2006, dalam Sujianto, 2009)

nilai cronbach’s alpha 0,81 – 1,00 berarti masuk ke dalam kategori

sangat reliabel. Berdasarkan sumber tersebut, dapat dikatakan

bahwa alat ukur PAQ-R dimensi authoritative memiliki keajegan

dan taraf kepercayaan yang sangat baik.

3.4.2.1.3. Nilai Korelasi Butir item-Total dan Reliabilitas

Alat Ukur PAQ-R Dimensi Permissif.

Pada dimensi permissif peneliti mendapat internal

konsistensi dengan nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,609 dengan

total butir item 10 buah. Untuk nilai korelasi butir item-total dimensi

permissif terdapat 5 butir item yang memiliki nilai korelasi dibawah

0,30 yaitu butir item nomor 3, 12, 24, 27, dan 30. Peneliti

memutuskan untuk membuang kelima butir item tersebut. Setelah

butir item dibuang, kemudian peneliti melakukan penghitungan

internal konsistensi kembali terhadap 5 butir item yang tersisa.

Hasilnya adalah alat ukur tersebut memiliki internal konsistensi

dengan nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,732. Menurut Triton

(2006, dalam Sujianto, 2009) nilai cronbach’s alpha 0,61 – 0,80

berarti masuk ke dalam kategori reliabel. Berdasarkan sumber

tersebut, dapat dikatakan bahwa alat ukur PAQ-R dimensi

permissif memiliki keajegan dan taraf kepercayaan yang baik

Page 21: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

52

3.4.2.2. Nilai Korelasi Butir item-Total dan Reliabilitas

Alat Ukur Bully and Victims Scales : Adolescent Peer

Relations Instrument (Bully Scales)

Pada alat ukur Bully and Victims Scales : Adolescent Peer

Relations Instrument (Bully Scales), total butir item yang di uji

coba adalah sebanyak 24 butir item, didapat internal konsistensi

dengan nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,918 untuk 24 butir item.

Sementara itu, untuk nilai korelasi butir item-total, terdapat 2 butir

item yang memiliki nilai korelasi dibawah 0,30 yaitu butir item

nomor 21 dan 22. Peneliti memutusakan untuk membuang kedua

butir item tersebut. Setelah butir item dibuang, kemudian peneliti

melakukan perhitungan internal konsitensi kembali terhadap 22

butir item yang tersisa. Hasilnya adalah alat ukur tersebut memiliki

internal konsistensi dengan nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,922.

Menurut Triton (2006, dalam Sujianto, 2009) nilai cronbach’s alpha

0,81 – 1,00 berarti masuk ke dalam kategori sangat reliabel.

Berdasarkan sumber tersebut, dapat dikatakan bahwa alat ukur

Bully and Victims Scales : Adolescent Peer Relations Instrument

(Bully Scales) memiliki keajegan dan taraf kepercayaan yang

sangat baik.

3.4.2.3. Nilai Korelasi Butir item-Total dan Reliabilitas

Alat Ukur Bully and Victims Scales : Adolescent Peer

Relations Instrument (Victims Scales)

Pada alat ukur Bully and Victims Scales : Adolescent Peer

Relations Instrument (Victims Scales), total butir item yang di uji

Page 22: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

53

coba adalah sebanyak 24 butir item, didapat internal konsistensi

dengan nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,968 untuk 24 butir item.

Tidak terdapat butir item yang korelasinya dibawah 0,30. Menurut

Triton (2006, dalam Sujianto, 2009) nilai cronbach’s alpha 0,81 –

1,00 berarti masuk ke dalam kategori sangat reliabel. Berdasarkan

sumber tersebut, dapat dikatakan bahwa alat ukur Bully and

Victims Scales : Adolescent Peer Relations Instrument (Victims

Scales) memiliki keajegan dan taraf kepercayaan yang sangat

baik.

3.5 Prosedur

3.5.1 Persiapan Penelitian

Persiapan awal peneliti yaitu mencari alat ukur yang mampu

mengukur variabel yang diteliti dalam penelitian. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan 2 buah alat ukur, yaitu Bully and Victims Scales :

Adolescent Peer Relations Intrument yang dikembangkan oleh Parada

pada tahun 2000, dan untuk variabel pola asuh orangtua menggunakan

Parental Authority Questionnaire-Revised yang dikembangkan oleh

Reitman pada tahun 2000.

Pada alat ukur Bully and Victims Scales : Adolescent Peer

Relations Intrument dan Parental Authority Questionnaire-Revised peneliti

melakukan adaptasi dengan menerjemahkannya ke dalam Bahasa

Indonesia. Hasil terjemahan tersebut kemudian didiskusikan bersama

dosen pembimbing sebagai expert judgement untuk melihat face validity

dan kesesuaian makna antara butir item dalam Bahasa Inggris dengan

butir item Bahasa Indonesia.

Page 23: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

54

Pada saat pengembangan alat ukur Bully and Victims Scales :

Adolescent Peer Relations Intrument, peneliti sempat melakukan studi

elisitasi untuk mendapatkan informasi mengenai perilaku pembulian apa

yang kerap dilakukan dan/atau diterima oleh para siswa SMA di wilayah

Jakarta Selatan. Studi elisitasi dilakukan pada 238 siswa SMA di Jakarta

Selatan, baik sekolah negeri maupun swasta. Dari hasil studi elisitasi

terdapat 11 perilaku yang kerap dilakukan dan/atau diterima oleh siswa

SMA di Jakarta Selatan. 11 perilaku tersebut menghasilkan 13 butir item

yang siap diadaptasi ke dalam alat ukur Bully and Victims Scales :

Adolescent Peer Relations Intrument. Alat ukur tersebut dikembangkan

oleh Parada di tahun 2000, dengan berdasarkan jenis-jenis pembulian,

yaitu physical, verbal, dan social yang terdiri dari 18 total butir item pada

masing-masing skala pengukuran perilaku pelaku pembulian dan korban

pembulian (Measuring Bullying, Victimization, Perpetration, and

Bystander Experiences: A Compendium of Assessment Tools, 2011). Alat

ukur tersebut kemudian peneliti adaptasikan ke dalam Bahasa Indonesia

dan menambahkan 13 butir item dari hasil studi elisitasi dan membuang 7

butir item dari alat ukur aslinya, sehingga menyisakan 24 butir item pada

masing-masing skala untuk dilakukan uji coba.

Setelah kedua alat ukur siap, peneliti melakukan uji keterbacaan

alat ukur kepada 5 orang siswa SMA di wilayah Jakarta Selatan yang

peneliti temui di sekitar lingkungan peneliti. Setelah dilakukan uji

keterbacaan dan tidak ada perubahan yang dilakukan, peneliti siap

melakukan uji coba.

Page 24: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

55

3.5.2 Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan tahap uji

coba alat ukur terlebih dahulu sebelum melakukan pengambilan data

lapangan. Tahap uji coba alat ukur dilakukan selama satu bulan dari

Desember 2011 sampai dengan Januari 2012 dengan menyebarkan

kuesioner dalam bentuk hardcopy. Uji coba alat ukur dilakukan pada 60

siswa SMA di wilayah Jakarta Selatan untuk mengetahui nilai konsistensi

internal dan skor korelasi butir item-total dari instrument yang digunakan.

Setelah uji coba, maka pengambilan data lapangan siap dilakukan.

Pengambilan data lapangan dilakukan dengan menyebarkan

kuesioner dalam bentuk hardcopy kepada responden. Kuesioner yang

disebarkan sebanyak 200 buah hardcopy kepada 200 siswa SMA di

wilayah Jakarta Selatan, baik negeri maupun swasta.

3.5.3 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan chi-square

(kwadrat chi) antara pola asuh orangtua dengan kecenderungan perilaku

pelaku dan/atau korban pembulian. Statistik chi-square merupakan salah

satu metode yang digunakan untuk menguji hipotesis, yaitu apakah

beberapa ukuran nominal berhubungan satu sama lain atau tidak.

Dengan kata lain, apakah dua atau lebih distribusi populasi didistribusikan

dalam bentuk sama dan sehubungan dengan kriteria yang diinginkan.

Analisis uji chi-square, sering juga disebut dengan analisis tabel

kontingensi (tabulasi silang) (Nazir, 2003).

Page 25: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00009-PS Bab3001.pdf · 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi

56

Tabel 3.5. Contoh Analisis Tabel Kontingensi (Tabulasi Silang)

A B C D

1 A,1 B,1 C,1 D,1

2 A,2 B,2 C,2 D,2

3 A,3 B,3 C,3 D,3

4 A,4 B,4 C,4 D,4

Sedangkan untuk melihat reliabilitas alat ukur, digunakan rumus

Alpha Cronbach, dengan bantuan peranti lunak SPSS.