bab 3 metode dan perancangan sistemrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6483/3/t1_672008199_bab...
TRANSCRIPT
1
Bab 3
Metode dan Perancangan Sistem
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian pada pembangunan aplikasi manajemen
operasi pada unit dagang pupuk organik berbasis web menggunakan
cakePHP ini adalah Prototyping Model. Prototyping Model adalah
metode yang digunakan untuk mendefinisikan serangkaian sasaran
umum bagi perangkat lunak serta mengidentifikasi kebutuhan input,
pemrosesan, ataupun output detail (Pressman, 2001). Tahapan
prototyping model digambarkan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Metode Prototyping (Pressman, 2001)
Proses atau tahapan dalam penyelesaian masalah pada
prototyping model, yaitu:
- Pengumpulan kebutuhan
Pengumpulan kebutuhan adalah merupakan tahap pertama
yang dilakukan pada metode prototyping. Pada tahap pengumpulan
kebutuhan ini dilakukan wawancara pada pihak UD. Mitra Tani
Salatiga dan juga perancangan kebutuhan yang nantinya akan
2
digunakan untuk membangun aplikasi. Dari wawancara pada pihak
UD. Mitra Tani Salatiga yang dilakukan diketahui bahwa UD.
MitraTani memerlukan sistem yang dapat membantu Produksi dan
pemasaran dalam memanajemen dari proses produksi hingga
pengelolaan penjualan dari distributor. Salah satunya adalah sistem
yang diharapkan dapat membantu Kepala Produksi dan Penjualan
untuk mengatur dan memanajemen proses produksi, packaging,
penggajian, list bahan baku dan produk jadi hingga pengelolaan
distributor. Dari tahap pengumpulan kebutuhan ini dapat ditentukan
tujuan umum, kebutuhan yang diperlukan dan gambaran bagian-
bagian yang akan dibangun berikutnya pada aplikasi.
- Perancangan
Pada tahap ini dilakukan perancangan yang mewakili semua
aspek software yang diketahui. Rancangan ini menjadi dasar
prototype. Perancangan yang dilakukan adalah perancangan sistem
dengan menggunakan UML (Unified Model Language).
- Evaluasi Prototype
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap aplikasi yang
telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan presentasi aplikasi kepada
pihak UD. Mitra Tani Salatiga dengan menghadirkan kepala bagian
produksi dan kepala bagian pemaasaran dan distribusi.
3.2 Analisis Kebutuhan
Pada tahap analisis kebutuhan dilakukan analisis kebutuhan
apa saja yang dilakukan untuk membangun aplikasi manajemen
operasi pada unit dagang pupuk organik berbasis web menggunakan
CakePHP. Analisis kebutuhan yang dibahas pada penelitian ini
3
melingkupi analisis kebutuhan sistem, analisis pengguna sistem,
serta analisis kebutuhan hardware dan software dalam membangun
sistem.
3.2.1 Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistem merupakan tahapan awal yang
dilakukan untuk mengetahui dan untuk memahami kebutuhan-
kebutuhan dalam proses merancang sistem. Pada pembangunan
aplikasi manajemen operasi pada Unit Dagang Mitra Tani Salatiga
ini, didapat analisis kebutuhan yaitu sebuah aplikasi manjemen
operasi dalam memabantu kinerja produksi dan penjualan.
Didapatkan juga sebuah data-data pendukung untuk perancangan
dan implementasi yang sesuai dengan suatu kebutuhan sistem
tersebut, yaitu data produksi dan penjualan pada unit dagang
tersebut.
Dalam sebuah proses produksi dan penjualan terdapat suatu
pembagian yang sudah ditetapkan, prosedur ini tersebut sebagai
acuan memanajemen langkah proses produksi dan penjualan secara
urut dan tepat dalam proses pengelolaan tersebut.
3.2.3.1 Analisis Kebutuhan User
- Seorang User harus Login terlebih dahulu
- User dapat melakukan order barang
- User dapat melihat data pembelian
- User dapat melakukan pengiriman laporan penjualan
- User dapat melakukan return produk penjualan
- User dapat melakukan moving atau oper barang
3.2.3.2 Analisis Kebutuhan Admin
- Seorang administrator harus login terlebih dahulu
4
- Administrator dapat melihat dan melakukan manajemen data/
Update data (edit, add, dan delete)
- Administrator dapat mengelola informasi tentang managemen
produksi di UD. Mitra Tani, meliputi :pengolahan data
distributor, data bahan baku dan produk jadi, data produksi, data
order, data pengembalian produk, data distributor, pengolahan
data pekerja, data musim tanam dan data penjualan
3.2.3.3 Analisis Kebutuhan Server
- Menyediakan database untuk menyimpan data-data yang
diperlukan.
- Mengirimkan data yang dibutuhkan user
3.2.3.4 Analisis Kebutuhan Client
- Menjalankan proses di dalam aplikasi.
- Menerima data yang telah dikirim oleh server.
3.2.3.5 Analisis Kebutuhan Hardware
- Processor : Intel Core i3-2330M CPU @ 2.20GHz
- RAM 2 GB
- Harddisk : 320 Gb
3.2.3.6 Analisis Kebutuhan Software
- Sistem operasi Windows 7
- Web Server : WAMP 2.2
- Web browser : Mozilla Firefox 10.0.2
- Database : MySQL 5.0
- UML Designer : Rational Rose Enterprise Edition
- Tools View Designer : Adobe Photoshop CS 5
- Tools Text Editor : Adobe Dreamwever CS 5.5
5
3.2.3.7 Analisis dengan Metode Wawancara
Pada tahap ini dilakukan wawancara pada Unit Dagang Mitra
Tani Salatiga. Dari wawancara yang dilakukan diketahui bahwa UD.
Mitra Tani memerlukan sistem yang dapat membantu proses
manajemen produksi maupun manajemen pemasaran. Yaitu,
membantu memanajemen bahan baku, perhitungan stok barang,
proses packing, return barang, mutasi barang, perhitungan proses
produksi, hingga report penjualan dari distributor.
3.3 Perancangan Sistem
Perancangan sistem menggunakan Unified Modelling
Language (UML). UML bersifat scalability, yaitu objek lebih
mudah dipakai untuk menggambarkan sistem yang besar dan
komplek. UML juga bersifat dynamic modelling, yaitu model dapat
digunakan untuk pemodelan sistem dinamis dan real time (Object
Management Group, 1999).
3.3.1 Perancangan Manajemen Operasi
Dalam perancangan manajemen operasi dilakukan
pembuatan desain rancang arsitektur MVC dan flowchart dari
masing-masing bagian. Framework Cake PHP merupakan
framework yang menggunakan arsitektur pola pengembangan MVC.
MVC ini membagi pengembangan aplikasi dalam tiga bagian yaitu
Model, View dan Controller. Dengan menggunakan prinsip MVC
suatu aplikasi dapat dikembangkan sesuai dengan kemampuan
developer-nya, yaitu programmer yang menangani bagian model
dan controller, sedangkan designer yang menangani bagian view,
sehingga penggunaan arsitektur MVC dapat meningkatkan
6
maintanability dan organisasi kode. Walaupun demikian
dibutuhkan komunikasi yang baik antara programmer dan
designer dalam menangani variabel- variabel yang akan
ditampilkan.
Pada bagian ini akan dilakukan perancangan untuk Model
View Controller yang dibuat. Arsitektur MVC dibuat dengan
memilah bagian aplikasi yang tergolong komponen Model, View
dan Controller. Dalam sebuah aplikasi, perubahan pada suatu
komponen mungkin saja terjadi, misalnya perubahan dalam bagian
tampilan yang merupakan bagian yang berinteraksi langsung
dengan pengguna. Perubahan pada satu bagian memiliki potensi
keterkaitan dengan keseluruhan aplikasi. Namun dengan
digunakannya arsitektur MVC, permasalahan ini dapat diatasi.
Model merupakan bagian yang bertugas merepresentasikan
data yang digunakan oleh aplikasi sebagaimana proses bisnis yang
diasosiasikan terhadapnya. Bagian Model yang dibangun
berhubungan langsung dengan basis data dan menangani validasi
dari bagian Controller, namun tidak berhubungan langsung dengan
view. Model dalam aplikasi ini tergabung dalam sebuah package
yaitu models didalamnya terdapat class-class yang berhubungan
dengan basis data.
Flowchart dibuat dengan tujuan untuk mengetahui alur proses
produksi yang terjadi. Gambar 3.2 merupakan flowchart alur proses
bisnis produksi sampai dengan pemasaran.
7
Gambar 3.2 Flowchart Alur Proses Produksi
Skema manajemen operasi dibuat dengan tujuan untuk
mengetahui proses manajemen operasi yang terjadi. Gambar 3.3
merupakan skema manajemen operasi dari distributor melakukan
order produk sampai dengan distributor memperoleh respon order
produk.
Mulai
- Jenis produk
- Jumlah produksi
Tetapkan maksimal produksi
Tetapkan bahan baku
Hitung total kebutuhan bahan
baku dan tenaga
Total biaya produksi
produksi
Selesai
8
Gambar 3.3 Skema Manajemen Operasi
3.3.2 Penentuan Harga Pokok Produksi
Untuk menentukan harga pokok produksi maka harus dihitung
keseluruhan jumlah modal yang diperlukan untuk membuat produk.
Tabel 3.1 merupakan perhitungan modal untuk pupuk organik.
Tabel 3.1 Perhitungan Modal Pupuk Organik
NO Nama Jml
Produksi
Bahan Baku Jml Qty Total
1 Pupuk
organik
100 Kencing sapi 1 3.000 3.000
2 Mikroba 1 15.000 15.000
3 Air, Listrik, tukang 100 200 20.000
4 Label 100 200 20.000
5 Botol 100 2.500 250.000
6 Kardus 5 5.000 25.000
Maintenance Botol 100 50 5.000
9
Total Biaya 338.000
Tabel 3.2 merupakan perhitungan modal untuk nutrisi ternak
Tabel 3.2 Perhitungan Modal Nutrisi Ternak
NO Nama Jml
Produksi
Bahan Baku Jml Qty Total
1 Nutrisi
Ternak
100 Molase 10 2.000 20.000
2 Mikroba 1 15.000 15.000
3 Air, Listrik, tukang 100 200 20.000
4 Label 100 200 20.000
5 Botol 100 2.500 250.000
6 Kardus 5 5.000 25.000
Maintenance Botol 100 50 5.000
Total Biaya 355.000
Tabel 3.3 merupakan perhitungan modal untuk nutrisi ikan.
Tabel 3.3 Perhitungan Modal Nutrisi Ikan
NO Nama Jml
Produksi
Bahan Baku Jml Qty Total
1 Nutrisi Ikan 100 Molase 10 2.000 20.000
2 Mikroba 1 15.000 15.000
3 Air, Listrik, tukang 100 200 20.000
4 Label 100 200 20.000
5 Botol 100 2.500 250.000
6 Kardus 5 5.000 25.000
Maintenance Botol 100 50 5.000
Total Biaya 355.000
10
Tabel 3.4 merupakan perhitungan modal untuk penghilang bau
limbah.
Tabel 3.4 Perhitungan Modal Penghilang Bau Limbah
NO Nama Jml
Produksi
Bahan Baku Jml Qty Total
1 Penghilang
Bau Limbah
100 Molase 10 2.000 20.000
2 Mikroba 1 15.000 15.000
3 Air, Listrik, tukang 100 200 20.000
4 Label 100 200 20.000
5 Botol 100 2.500 250.000
6 Kardus 5 5.000 25.000
Maintenance Botol 100 50 5.000
Total Biaya 355.000
Tabel 3.5 merupakan perhitungan modal untuk perekat pupuk.
Tabel 3.5 Perhitungan Modal Perekat Pupuk
NO Nama Jml
Produksi
Bahan Baku Jml Qty Total
1 Perekat
Pupuk
100 Mikroba 1 15.000 15.000
2 Air, Listrik, tukang 100 200 20.000
3 Label 100 200 20.000
4 Botol 100 2.500 250.000
5 Kardus 5 5.000 25.000
6 Maintenance Botol 100 50 5.000
Total Biaya 335.000
11
Untuk menentukan harga pokok produk dapat digunakan
persamaan 3.1.
Persamaan 3.1 Persamaan untuk Menghitung Harga Pokok Produksi
Dari tabel perhitungan modal produksi dan persamaan 3.1
maka didapat hasil harga pokok produk adalah:
1. Harga Pupuk Organik = 338.000
100
= 3380
Jadi harga pupuk organic adalah Rp. 3380 per liter.
2. Harga Nutrisi Ternak = 355.000
100
= 3550
Jadi harga nutrisi ternak adalah Rp. 3550 per liter.
3. Harga Nutrisi Ikan = 355.000
100
= 3550
Jadi harga nutrisi ikan adalah Rp. 3550 per liter.
4. Harga Penghilang Bau Limbah = 355.000
100
= 3550
Jadi harga pupuk organic adalah Rp. 3550 per liter.
5. Harga Perekat Pupuk = 335.000
100
= 3350
Jadi harga pupuk organic adalah Rp. 3350 per liter.
HPP/ liter = Jumlah Total Modal Produksi
Total Jumlah Barang yang Diproduksi
12
3.3.2 Usecase Diagram
Use case Diagram adalah diagram yang menggambarkan
fungsionalitas yang diharakan dari sebuah sistem. Sebuah usecase
mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem
(Object Management Group, 1999). Dalam usecase diagram
perancangan aplikasi ini terdapat empat aktor yaitu admin, produksi,
pemasaran dan distributor. Usecase diagram tersebut ditunjukkan
pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4 Usecase Diagram
Gambar 3.4 menjelaskan gambaran use case masing-masing
aktor, yaitu:
13
- Aktor Admin memiliki hak akses penuh pada manajemen data
pada sistem. Manajemen data tersebut melingkupi manajemen
data distributor, data barang produksi, data history stok barang,
data pekerja dan pekerjaan, data penggajian, data order, data
return barang, data produk jadi dan data penjualan.
- Aktor produksi dapat melakukukan manage barang dan manage
history stok.
- Aktor pemasaran dapat manage penjualan, manage order, melihat
penjualan baru.
- Aktor Distributor dapat melakukan order barang, lihat history
pemesanan, lihat data penjualan, lihat history penjualan.
3.3.3 Activity Diagram
Activity Diagram adalah diagram yang menggambarkan
bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin
terjadi, dan bagaimana mereka berakhir (Object Management Group,
1999). Untuk kebutuhan proses dari sistem yang dibangun pada
penelitian ini, terdapat 2 (dua) activity diagram, yaitu untuk Admin,
dan Distributor.
14
- Activity Diagram Admin
Gambar 3.5 Activity Diagram Admin
Gambar 3.5 menggambarkan aktifitas-aktifitas yang dapat
terjadi pada hak akses admin. Setelah Admin mengakses halaman
utama pada sistem yaitu halaman beranda, Admin diminta untuk
login untuk bisa mengakses halaman administrator. Dan apabila
login berhasil, terdapat beberapa aktifitas yang dapat dilakukan oleh
administrator. Aktifitas tersebut adalah memanagedata barang,
memanajemen data distributor, memanajemen data pekerja,
memanajemen data pekerjaan, memanajemen data penggajian,
melihat data order atau permintaan produk, melhat return produk,
melihat mutasi produk, memanajemen data penjualan produk dan
bahan baku dan logout.
15
- Activity Diagram Distributor
Gambar 3.6 Activity Diagram Distributor
Gambar 3.6 menggambarkan aktifitas-aktifitas yang dapat
terjadi dalam hak akses Kepala Produksi, Kepala Pemasaran, dan
Distributor. Untuk dapat mengakses halaman Distributor, seorang
Distributor harus melakukan aktifitas login terlebih dahulu. Jika
login berhasil, terdapat beberapa aktifitas yang dapat dilakukan oleh
Distributor. Aktifitas tersebut antara lain melakukan order barang,
melihat data penjualan, mengirim laporan penjualan, melihat return
produk dan logout.
16
3.3.4 Sequence Diagram
SequenceDiagram adalah diagram yang digunakan untuk
menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang
dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan
output tertentu. Diawali dari apa yang men-triger aktivitas tertentu,
proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output
apa saja yang dihasilkan (Object Management Group, 1999).
Gambar 3.7 Sequence Diagram Administrator dalam Lihat Data
Gambar 3.7 menunjukkan sequence diagram saat
administrator melihat data distributor, melihat data pekerja, melihat
data order, melihat data pekerjaan, melihat data pekerja, melihat
data bahan baku dan produk, melihat data penjualan, melihat data
return produk, melihat data mutasi produk dan melihat data
penjualan. Dari LihatDataUI sistem mengirim request ke
LihatDataCon. Kemudian diteruskan ke data dan
database.Kemudian database akan menerima request data kemudian
data akan ditampilkan.
17
Gambar 3.8 Sequence Diagram Administrator dalam Melakukan Order
Gambar 3.8 menunjukkan sequence diagram saat melakukan
order. Dari OrderUI sistem mengirim request ke
OrderCon.Kemudian diteruskan ke database.
Gambar 3.9 Sequence Diagram Admin dalam Menambah Data
18
Gambar 3.9 menunjukkan sequence diagram saat administrator
melakukan menambah data. Dari ManageDataUI sistem mengirim
request ke TambahDataCon. Kemudian diteruskan ke database.
3.3.5 Class Diagram
Class Diagram adalah diagram yang menggambarkan keadaan
(atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk
memanipulasi keadaan tersebut (metoda/ fungsi) (Object
Management Group, 1999).
Gambar 3.10 Class Diagram
Gambar 3.10 merupakan Class Diagram dari aplikasi
manajemen operasi pada unit dagang pupuk organik berbasis web
menggunakan cakePHP.
3.3.6 Deployment Diagram
Deployment Diagram adalah diagram yang menggambarkan
detail komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, dimana
komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa),
bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi
server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal (Object Management
Group, 1999). Gambar 3.11 menunjukkan Deployment Diagram
pada aplikasi.
19
Gambar 3.11 Deployment Diagram
3.4 Perancangan Database
Dari perancancangan sistem menggunakan UML yang telah
dilakukan maka dapat dibuat perancangan data fisik. Perancangan
data fisik berupa perancangan database dan tabel-tabel yang
diperlukan oleh sistem. Terdapat 8 tabel yang digunakan untuk
membangun aplikasi.
3.4.1 Tabel Users
Pada tabel users terdapat 4 field yaitu id yang bertipe int,
berfungsi untuk menampung id tiap ada penambahan user dan
sebagai primary key tabel. Username dan password dengan tipe data
varchar, berfungsi sebagai masukkan saat login. Field id_distributor
sebagai foreign key berfungsi sebagai penghubung antara tabel users
dengan distributors. Struktur tabel users ditunjukkan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Tabel Users
Nama Tipe Data
Id int
Username varchar (45)
Password varchar (45)
Id_distributor int
20
3.4.2 Tabel Distributors
Pada tabel distributors terdapat lima field yang berfungsi untuk
menampung data para distributor. Field tersebut adalah id yang
bertipe data int, kemudian field nama_distributor, daerah_distributor,
musim_tanam, dan bulan yang bertipe data varchar. Primary key
pada tabel ini adalah id. Struktur tabel distributors ditunjukkan pada
Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Tabel Distributors
Nama Tipe Data
Id int
Nama_distributor varchar(100)
Daerah_distributor varchar(100)
Musim_tanam varchar(100)
Bulan varchar(45)
3.4.3 Tabel Items
Tabel items mempunyai 5 field yaitu id, stok dengan tipe data
int, nama_barang, jenis dengan tipe data varchar, serta harga dengan
tipe data double. Struktur tabel items ditunjukkan pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Tabel Items
Nama Tipe Data
Id int
Nama_barang varchar(100)
Stok datetime
Harga double
Jenis varchar(45)
21
3.4.4 Tabel Salaries
Tabelsalaries memiliki 3 field yaitu id dengan tipe data int,
jenis_pekerjaan varchar, serta gaji dengan tipe data double. Field id
merupakan primary key. Struktur dari tabel kasus ditunjukkan pada
Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Tabel Salaries
Nama Tipe Data
Id int
Jenis_pekerjaan varchar(100)
Gaji double
3.4.5 Tabel Workers
Tabel workers mempunyai 4 field yaitu id bertipe data int,
berfungsi untuk menampung data id workers dan sebagai primary
key. Field nama_pekerja dan alamat bertipe data varchar. Serta field
id_salaries bertipe data int, merupakan foreignkey dari tabel salaries
untuk menampung data dari id salaries.
Tabel 3.10 Tabel Workers
Nama Tipe Data
Id Int
Nama_pekerja varchar(100)
Alamat varchar(255)
Id_Salaries int
22
3.4.6 Tabel Orders
Tabelorders memiliki 7 field yaitu id sebagai primarykey yang
bertipe data int. Field id_distributors, id_items yang bertipe data int
sebagai foreign key dari tabel distributors dan items. Selain itu, ada
juga field tanggal yang bertipe data datetime, jumlah dan ongkir
yang bertipe data double, dan status yang bertipe data varchar.
Struktur tabel orders ditunjukkan pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11 Tabel Orders
Nama Tipe Data
Id Int
Id_distributors Int
Id_items Int
Tanggal Datetime
Jumlah Double
Status varchar(45)
Ongkir Double
3.4.7 Tabel Sells
Tabel sells memiliki 7 field yaitu id sebagai primarykey yang
bertipe data int. Field id_distributors, id_items yang bertipe data int
sebagai foreign key dari tabel distributors dan items. Kemudian ada
juga field tanggal yang bertipe data datetime, jumlah dan
total_penjualan yang bertipe data double, dan keterangan yang
bertipe data varchar. Struktur tabel sells ditunjukkan pada Tabel
3.12.
23
Tabel 3.12 Tabel Sells
Nama Tipe Data
Id Int
Id_distributors Int
Id_items Int
Tanggal Datetime
Jumlah Double
Total_penjualan Double
Keterangan varchar(100)
3.4.8 Tabel Stocks
Tabelsells memiliki 6 field yaitu id sebagai primarykey yang
bertipe data int. Field id_items yang bertipe data int sebagai foreign
key dari tabel administrator dan items. Kemudian ada juga field
tanggal yang bertipe data datetime, jumlah danharga_beli yang
bertipe data double, dan keterangan yang bertipe data varchar.
Struktur tabel stocks ditunjukkan pada Tabel 3.13.
Tabel 3.13 Tabel Stocks
Nama Tipe Data
Id Int
Id_items Int
Tanggal Datetime
Jumlah Double
Harga_beli Double
Keterangan varchar(100)
24
3.5 Perancangan Antarmuka Aplikasi
Perancangan antarmuka dibuat sebagai Gambaran tentang
bentuk fisik aplikasi yang akan dibuat. Untuk Gambar 3.12 merupakan
desain dasar untuk aplikasi yang dibuat, Berikut ini desain untuk
rancangan antar muka aplikasi.
Gambar 3.12 Desain Halaman utama sistem.