bab 2 tinjauan pustaka -...
TRANSCRIPT
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
2.1.1 Internet
Internet merupakan singkatan dari Interconected Networking, yang
berarti satu jaringan komputer yang terhubung dengan luas. Internet
berasal dari sebuah jaringan komputer yang dibuat pada tahun 1970-an
yang terus berkembang sampai sekarang menjadi jaringan dunia yang
sangat luas. Jaringan tersebut diberi nama ARPANET, yaitu jaringan
yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Kemudian,
jaringan komputer tersebut diperbaharui dan dikembangkan sampai
sekarang dan menjadi tulang punggung global untuk sumber daya
informasi yang disebut internet (Computer Network, 2011: 424)
Jenis Koneksi Internet :
1.User pribadi: mempergunakan Koneksi
dial-up modem (menggunakan line telepon).
2. User institusi/corporate:
3. Koneksi dial- up Analog/Digital (ISDN).
4. Koneksi leased- line (permanen).
5. Koneksi VSAT (Very Small Arpperture Terminal).
Alamat di Internet:
1. IP address: terdiri atas 4 angka 8 bit.
Contoh: untuk IP address serverMATT adalah 202.43.253.9
a. Domain name: host.domain.
b. Contoh : matt.petra.ac.id.
2. User address:
Contoh : [email protected].
8
2.1.2 Jaringan Komputer
Pada zaman yang sudah semakin berkembang pada saat ini,
penggabungan dari komputer dan komunikasi telah memiliki pengaruh
yang sangat besar pada pengorganisasian sistem komputer. Konsep
“Centralized Computer” sebagai tempat dengan komputer yang besar,
dimana para pengguna membawa pekerjaan mereka untuk memproses
data disana sekarang ini sudah menjadi benar-benar usang (meskipun
pusat data yang memuat ribuan server Internet sudah umum). Model
lama dimana satu komputer melayani keseluruhan kebutuhan komputer
dari organisasi telah digantikan oleh sejumlah besar komputer yang
terpisah tetapi saling melakukan pekerjaan. Sistem ini disebut jaringan
komputer. (Computer Network, 2011: 24)
Menurut Tanenbaum (2011: 24), network (jaringan) adalah kumpulan
dua atau lebih komputer yang masing-masing berdiri sendiri dan
terhubung melalui sebuah teknologi. Hubungan antar komputer tersebut
tidak terbatas berupa kabel tembaga saja, namun juga bisa melalui fiber
optic, microwave, infrared, bahkan melalui satelit.
Jaringan computer berdasarkan jarak dan ruang lingkupnya dapat
dibagi menjadi tiga kelompok (Computer Networks, 2011: 41-45), yaitu:
1. LAN (Local Area Network)
Menurut Stallings (2000: 423), LAN (Local Area Network)
adalah sebuah jaringan komputer yang dibatasi oleh area
geografis yang relatif kecil dan umumnya dibatasi oleh area
lingkungan seperti perkantoran atau sekolahan dan biasanya
ruang lingkup yang dicakupnya tidak lebih dari 2 km². Ciri-ciri
LAN (Local Area Network) adalah sebagai berikut:
a. Beroperasi pada area yang terbatas
b. Memiliki kecepatan transfer yang tinggi
c. Dikendalikan secara privat oleh administrator lokal
d. Menghubungkan peralatan yang berdekatan
9
Gambar 2.1 Local Area Network
(http//www.indiamart.com/communication-world-nagpur/networking-
solutions.html#local-area-networking, akses: 9 Oktober 2014)
2. MAN (Metropolitan Area Network)
Menurut Lammle (2011: 674), MAN (Metropolitan Area
Network) biasanya mencakup area metropolitan yaitu sebuah
area yang biasanya lebih besar dari LAN tetapi lebih kecil dari
WAN, misalnya antar wilayah dalam satu provinsi. MAN juga
dapat menghubungkan beberapa LAN menjadi suatu bagian
jaringan yang lebih besar lagi.
Gambar 2.2 Metropolitan Area Network
(http://www.easytechtips24.com/what-is-lan-man-and-wan-network/,
akses: 9 Oktober 2014)
10
3. WAN (Wide Area Network)
Menurut Stallings (2000: 9), WAN (Wide Area Network)
merupakan jaringan yang ruang lingkupnya sudah terpisahkan
oleh batas geografis dan biasanya sebagai penghubungnya
sudah menggunakan media satelit ataupun kabel bawah laut.
Ciri-ciri WAN (Wide Area Network) adalah sebagai berikut:
a. Beroperasi pada wilayah geografis yang sangat luas
b. Memiliki kecepatan transfer yang lebih rendah
daripada LAN
c. Menghubungkan peralatan yang dipisahkan oleh
wilayah yang luas, bahkan secara global
Gambar 2.3 Wide Area Network
(http://www.defconetworks.com/wide-area-network-services-2/
akses:20 oktober 2014)
2.1.4 Topologi Jaringan
Menurut Stallings (2000: 429), topologi adalah struktur yang terdiri
dari jalur switch, yang mampu menampilkan komunikasi interkoneksi
diantara simpul-simpul dari sebuah jaringan. Beberapa topologi jaringan
yang sering digunakan:
11
1. Topologi Bus
Topologi bus menggunakan sebuah kabel backbone tunggal
untuk menghubungkan node yang satu dengan yang lainnya dalam
sebuah network, dan hanya mendukung jumlah peralatan yang
terbatas.
Gambar 2.4 Topologi Bus
(http://www.brainbell.com/tutors/A+/Hardware/Network_Topology.ht
m, akses 20 Oktober 2014 )
2. Topologi Ring
Topologi ring menghubungkan node yang satu dengan yang
lainnya di mana node terakhir terhubung dengan node pertama
sehingga node-node yang terkoneksi tersebut membentuk jaringan
seperti sebuah cincin.
Gambar 2.5 Topologi Ring
(http://www.brainbell.com/tutors/A+/Hardware/Network_Topology.ht
m, akses 20 oktober 2014)
12
3. Topologi Star
Topologi star menghubungkan semua node ke satu node pusat.
Node pusat ini biasanya berupa hub atau switch. Jika salah satu
segmen kabel putus atau satu/lebih node crash, maka hanya segmen
itu saja yang lumpuh, sementara jaringan tetap dapat berfungsi.
Namun, jika hub atau sentral yang rusak maka jaringan akan lumpuh.
Gambar 2.6 Topologi Star
(http://www.brainbell.com/tutors/A+/Hardware/Network_Topology.ht
m, akses 20 oktober 2014)
4. Topologi Tree
Topologi tree merupakan gabungan beberapa topologi star yang
dihubungkan dengan topologi bus. Topologi tree digunakan untuk
menghubungkan beberapa LAN dengan LAN lain. Hubungan antar
LAN dilakukan via hub. Masing-masing hub dapat dianggap sebagai
akar (root) dari masing-masing pohon (tree). Karakteristik yang
dimiliki topologi tree mirip dengan topologi bus dan star. Apabila
kabel penghubung antar-hub putus, maka jaringan star masih dapat
berfungsi, hanya saja hubungan dengan jaringan star yang lain akan
terganggu. Topologi tree banyak digunakan untuk WAN.
Gambar 2.7 Topologi Tree
13
(http://www.ianswer4u.com/2012/01/tree-topology-advantages-
and.html, akses 20 oktober 2014 )
2.1.5 Protokol Jaringan
Agar dapat beroperasi, sebuah jaringan membutuhkan protokol
jaringan. Menurut Stalling (2007: 25), protokol jaringan adalah serangkaian
aturan yang mengatur operasi unit-unit fungsional agar komunikasi bisa
terlaksana. Terdapat dua protokol jaringan yang umum digunakan yaitu OSI
model dan TCP/IP model.
2.1.5.1 OSI Layer
Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh
International Organization for Standardization (ISO) yang
menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses
komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standar ini
dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat
berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu
desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang
berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis
protokol jaringan dan metode transmisi. Pada saat ini OSI layer
lebih banyak digunakan untuk kerangka model perencanaan
jaringan.
Terdapat tujuh lapisan yang terdapat pada model OSI, setiap
lapisan mempunyai tugas masing-masing untuk membuat paket
data bersamaan dengan informasi penting yang menjelaskan data.
Paket ini akan dikirimkan dari satu perangkat ke perangkat lain.
(Cisco networking essential, 2012: 44)
1. Physical Layer Physical, layer berfungsi mengubah data
menjadi bit dan mentransmisikan bit–bit tersebut melalui
media jaringan komunikasi. Layer ini juga bertanggung
14
jawab untuk menjaga koneksi fisik antar sistem. Selain itu,
layer ini juga bertugas.
2. Data Link Layer, Data Link layer befungsi untuk
menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi
format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini
juga melakukan koreksi kesalahan, flow control,
pengalamatan perangkat keras, dan menetukan bagaimana
perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater,
dan switch layer 2 beroperasi. Data Link Layer melakukan
pemeriksaan dengan cara membuat pengirim memecah data
ke dalam beberapa bagian (biasanya beberapa ratus atau
beberapa ribu byte) dan mengirimkan frame secara berurutan.
3. Network Layer, Network layer berfungsi untuk menentukan
alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama
perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada
layer ini berbentuk paket. Cara membedakan paket–paket
data pada layer ini adalah dengan menambahkan header pada
paket data sehingga pada saat paket diterima, penerima akan
membandingkan header sumber dengan tujuannya. Hal ini
dilakukan agar proses pengiriman dari sumber ke tujuan
dapat tidak keliru.
4. Transport Layer, Transport layer berfungsi untuk memecah
data ke dalam paket-paket yang nantinya dapat disusun
kembali pada sisi tujuan setelah diterima dengan sukses, dan
melakukan transmisi ulang terhadap paket-paket yang rusak.
Layer ini juga bertanggung jawab untuk menjaga koneksi
logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan
penanganan eror (error handling).
5. Session Layer, Session layer berfungsi menyediakan
mekanisme untuk mengontrol dialog antara aplikasi. Layer
ini akan menentukan bagaimana dua terminal dapat saling
menjaga, memelihara dan mengatur koneksi. Session layer
juga menyediakan layanan yang memastikan bahwa
15
komputer-komputer pengirim tidak membuat komputer
penerima mengalami kelebihan data (overwhelming).
6. Presentation layer, Presentation layer berfungsi untuk
mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh
aplikasi ke dalam format yang dapat digunakan untuk
mentransmisikan data tersebut melalui jaringan. Contoh
konversi format teks ASCII untuk dokumen, .gif dan .jpg
untuk gambar. Layer ini akan membentuk kode konversi,
translasi data, enkripsi dan konversi. Sehingga
memungkinkan komputer dengan gambaran data berbeda
dapat dihubungkan
7. Application Layer, Application layer berfungsi untuk
menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Application
Layer terdiri dari bermacam–macam protokol yang biasanya
diperlukan oleh pengguna. Layer ini bertanggung jawab atas
pertukaran informasi antara program komputer, seperti
program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan,
seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.
2.1.5.2 TCP/IP
Menurut Mcmillan (2012: 22), Transmission Control
Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) adalah suatu protokol
(aturan) yang memungkinkan kumpulan komputer dapat
berkomunikasi dan bertukar data di dalam suatu jaringan. Fungsi
umum TCP adalah memecah pesan-pesan menjadi beberapa
paket sehingga bisa dikirimkan dan juga menyatukan kembali
paket-paket itu kembali pada stasiun tujuan. Menurut Lammle
(2011: 85), TCP / IP menggantikan NCP(Network Control
Protocol) dan diberi wewenang sebagai sarana resmi
transportasi data untuk menghubungkan ke ARPAnet.
16
Fungsi protokol sangat ditentukan oleh lapisan TCP / IP Model
di mana protocol tersebut beroperasi. Keempat lapisan TCP / IP
Model adalah sebagai berikut :
1. Network Access Layer
Pada Network Access layer, sumber dan tujuan alamat
fisik diletakkan di bagian depan paket di bagian yang
disebut header. Informasi yang digunakan untuk
melakukan cek urutan frame pada pesan ditempatkan di
bagian belakang paket di bagian yang disebut trailer.
2. Internet Layer
Pada internet layer, alamat logical dari sumber dan
perangkat tujuan akan ditentukan dan ditempatkan ke
dalam paket. Informasi ini akan dikirim dalam bentuk
alamat IP, dan digunakan oleh perangkat pada jaringan
yang dapat beroperasi pada lapisan Internet dalam proses
routing paket ke tujuan akhir
3. Transport Layer
Pada Transport layer dapat bagian-bagian dari TCP / IP
yang di dedikasikan untuk menggunakan informasi yang
diberikan oleh nomor port. UDP dan TCP adalah dua
subprotocols TCP / IP yang beroperasi pada lapisan ini.
Protokol yang dipilih pada lapisan ini berfungsi menjadi
penentu jenis transmisi (unicast, multicast, atau broadcast)
dan nomor port yang dibutuhkan antara Application Layer
dan Transport Layer. Protokol dan nomor port yang
diperlukan akan ditambahkan ke dalam paket, dan paket
tersebut selanjutnya diserahkan kepada Internet Layer.
4. Application Layer
Application layer adalah antarmuka pengguna aplikasi
untuk proses jaringan yang difasilitasi oleh TCP / IP.
Ketika pengguna mencoba untuk mengakses apapun,
komputer akan memutuskan apakah objek berada secara
17
lokal pada hard drive atau di suatu tempat pada jaringan.
Jika komputer menentukan bahwa jaringan diperlukan,
Application layer memulai proses menciptakan paket (atau
sejumlah paket, dalam banyak kasus) yang akan
digunakan untuk meminta objek atau informasi dari
perangkat lain, atau bergantian diminta untuk mentransfer
informasi ke perangkat lain.
2.1.6 Internet Protokol (IP)
Menurut Lowe (2004:333) Internet Protocol adalah seperangkat
aturan yang mengatur aktivitas internet dan memfasilitasi penyelesaian
berbagai tindakan di World Wide Web. Alamat IP diletakan pada komputer
dan perangkat jaringan yang menggunakan TCP/IP untuk berkomunikasi.
Alamat IP digunakan untuk dua tujuan utama untuk mengidentifikasi sebuah
perangkat jaringan pada lapisan Internetwork dan untuk mengidentifikasi
jaringan dimana suatu perangkat berada. IP juga merupakan lapisan yang
menyediakan sumber dan tujuan pengalamatan dan routing untuk protokol
TCP / IP .Salah satu fungsi IP yang paling penting adalah definisi alamat
logis , yang secara luas disebut IP address.
Internet Protocol Version 4 (IPv4), atau biasa hanya disebut IP, adalah
protocol pada internetwork-layer yang menyediakan address sumber dan
tujuan untuk protocol suite TCP/IP, IPv4 adalah versi yang paling umum
dan versi pertama yang digunakan secara global. IPv4 didefinisikan dalam
32-bit decimal address seperti 172.31.149.10. setiap kelompok angkat
dipisahkan oleh suatu dot (titik) adalah nilai dari 8-bit yang dapat menjadi
ukuran dari 0-255 Seperti yang dikatakan, dalam format IP address,
sebagian dari address menjelaskan tentang suatu jaringan setiap IP address
terbagi menjadi dua bagian:
1. Network ID (netid): Mengidentifikasikan di jaringan mana host
komputer itu berada.
2. Host ID (hostid): Mengidentifikasikan device spesifik pada jaringan
yang berada pada jaringan yang ditunjukkan oleh Network ID.
18
Alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet
pertamanya. Pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat
dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal atau High order bit).
1. Kelas A
IP address kelas A didesain untuk jaringan-jaringan besar. Oktet (8-
bit) pertama kelas A merupakan netid, sedangkan 3 oktet sisanya
adalah host id. Dengan demikian, kelas A dapat memiliki 126
jaringan dengan jumlah host 16777214 (224- 2) untuk setiap
jaringannya.
2. Kelas B
Dua oktet pertama kelas B merupakan netid, sedangkan 2 oktet
sisanya adalah host id. Dengan demikian, kelas B dapat memiliki
16384(64x256 atau 214) jaringan dengan jumlah host sebanyak
65534 (216- 2) untuk setiap jaringannya.
3. Kelas C
Tiga oktet pertama kelas C merupakan netid, sedangkan oktet
terakhir adalah host id. Dengan demikian, kelas C dapat memiliki
2097152 (32x256x256 atau 221) jaringan dengan jumlah host
sebanyak 254 (28- 2) untuk setiap jaringannya.
4. Kelas D
Alamat IP kelas D dicadangkan untuk skema multicast, yaitu
kemampuan untuk mengirimkan sebuah paket ke sekelompok
perangkat yang tergabung ke dalam sebuah grup multicast yang
sama.
5. Kelas E
Alamat IP kelas E dicadangkan untuk keperluan eksperimen dan
tidak digunakan.
19
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Personal Home Page (PHP)
Menurut Welling dan Thomson (2003:2) PHP adalah server Side
Scripting language yang dirancang khusus untuk web. Server Side Scripting
artinya kode PHP di-interpret dan dieksekusi pada web server bukan client
(browser). Dalam halaman web HTML dapat dimasukkan kode/script PHP,
dan kode PHP ini akan dijalankan setiap kali user membuka halaman web
tersebut.
Kode PHP di-interpret (dieksekusi) oleh web server kemudian web
server tersebut men-generate-nya ke dalam halaman HTML seperti apa
yang dilihat oleh user. PHP dibuat pada tahun 1994 dan disusun oleh
Rasmus Lerdorf. Pada masa pengembangannya mengalami perpindahan
tangan oleh beberapa ahli, dan mengalami penulisan ulang sebanyak 3 kali
sampai akhirnya menjadi sempurna seperti saat ini. Pemakaian PHP banyak
digunakan termasuk untuk Server Side Scripting language.
PHP merupakan produk Open source dimana pengguna dapat
memiliki hak akses terhadap source code-nya. Source code tersebut bebas
digunakan, diubah, dan didistribusikan kembali tanpa dikenakan biaya.
Sekarang ini, PHP merupakan kepanjangan dari Personal Home Page.
Versi PHP yang paling banyak digunakan sekarang adalah PHP versi 4,
yang memiliki keistimewaan sebagai berikut:
1. Lebih cepat daripada versi yang sebelumnya karena menggunakan
Zend Engine yang baru. Jika pengembang web membutuhkan
performa yang lebih cepat lagi maka dapat menggun akan Zend
Optimizer, Zend Cache, dan Zend Compiler yang tersedia pada
halaman web http ://www.zend.com
2. PHP selalu dapat digunakan oleh Apache server sebagai modul yang
efisien. Dengan versi 4 ini, PHP dapat di-install sebagai ISAPI module
pada Microsoft Information Server.
3. PHP versi 4 memiliki session Support yang built-in. Pada versi
sebelumnya. Modul PHPlib harus di-install untuk mengendalikan
session, atau menulis session.
20
4. Keunggulan memakai PHP dibanding kompetitornya (Perl, Microsoft
Active Server Pages, Java Server Page, Allaire Cold Fusion)
diantaranya:
1. Performa yang lebih baik
PHP sangat efisien dimana dengan menggunakan satu server
yang tidak terlalu mahal, tapi dapat melayani jutaan hits setiap
hari. Untuk melihat benchmark performa PHP dapat
mengunjungi situs http ://www.zend.com
2. Memiliki Interface dan integrasi ke berbagai sistem database
PHP pada dasarnya dibuat untuk menyediakan koneksi ke
berbagai sistem database. Selain MySQL, PHP juga dapat
digunakan untuk mengkoneksikan sistem database seperti
PostgreSQL, Oracle, dbm, filePro, Hyperware, Informix,
Interbase, dan Sybase, juga database lainnya.
3. Menggunakan ODBC
PHP menggunakan ODBC (Open Database Connectivity
Standard) yang dapat digunakan untuk mengkoneksikan
berbagai database yang memiliki driver ODBC. Termasuk di
dalamnya produk Microsoft.
4. Memiliki built-in library
PHP dirancang untuk penggunaan web yang umum, misalnya
PHP dapat digunakan untuk men-generate GIF images on-the-
fly, melakukan koneksi terhadap Network service lainnya,
mengirim email, bekerja dengan cookies, dan dapat men-
generate dokumen PDF, dengan hanya beberapa baris kode
saja.
5. Biaya murah PHP sifatnya gratis, dan versi terbaru selalu
tersedia untuk di-download dengan cuma-cuma.
6. Mudah dipelajari dan digunakan
PHP memiliki persamaan sintaks seperti pada bahasa C dan
Perl. Programmer yang pernah mempelajari C, atau Perl, atau
21
bahasa C-Like Seperti Java atau C++, akan dengan cepat
menguasai PHP.
7. Portability
PHP tersedia pada banyak sistem operasi. PHP dapat
digunakan pada sistem operasi Unix, Linux, FreeBSD, Solaris,
IRIX, dan juga Microsoft Windows. Kode PHP dapat
dijalankan pada sistem operasi yang berbeda tanpa perlu
memodifikasi.
8. Source code
Source code pada PHP bebas diakses oleh siapa saja yang
berminat. Tidak seperti software komersil dimana source code-
nya tidak tersedia. Pada PHP, source code bebas dimodifikasi.
2.2.2 Traffic Shaping
Menurut Tanenbaum (2011: 407) traffic shaping adalah sebuah
mekanisme untuk mengontrol jumlah dan kecepatan lalu lintas yang
dikirimkan dalam sebuah jaringan. Traffic shaping yang sering disebut
sebagai packet shaping merupakan pengontrol lalu lintas jaringan komputer
untuk mengoptimalkan atau menjamin kinerja jaringan. Traffic shaping
biasanya diaplikasikan pada traffic source untuk menjamin traffic yang
dikirimkan agar pasti mengikuti kebijakan yang telah dibuat.
Terdapat 2 macam traffic shaping, yaitu:
1. Leaky Bucket
Di analogikan sebuah ember yang memiliki suatu lubang kecil
pada bagian dasar, air akan mengalir dari ember tersebut pada
kecepatan yang tetap selama air tersedia di dalam ember.
Kecepatan air yang keluar tidak bergantung pada kecepatan ketika
air dimasukkan ke dalam ember dalam keadaan kosong. Air yang
dimasukkan bisa memiliki kecepatan yang berbeda, namun
kecepatan air yang keluar akan tetap. Sama seperti pada jaringan,
teknik yang disebut leaky bucket dapat memperhalus lalu lintas
22
yang padat. Kepadatan tersebut dapat disimpan dalam bucket dan
dikirimkan keluar dengan kecepatan tertentu.
Gambar 2.8 Leaky Bucket
(http://docstore.mik.ua/univercd/illus/h/50/h3450.gif., akses 14
Desember 2024 )
Seperti tampak pada ilustrasi gambar diatas, diibaratkan suatu
jaringan mengalokasikan bandwidth sebesar 3Mbps untuk suatu
host. Penggunaan leaky bucket akan membentuk input traffic untuk
mematuhi komitmen yang telah dibuat. Host mengirimkan burst
data pada kecepatan 12Mbits selama 2 detik ( jumlah 24Mbits
data), dan host akan diam selama 5 detik dan kemudian
mengirimkan data pada kecepatan rata-rata 2 Mbps selama 3 detik
(jumlah 6 Mbits data), Secara keseluruhan, host telah mengirimkan
data sebesar 30Mbits dalam 10 detik. Leaky bucket akan
memperhalus lalu lintas dengan mengirim data keluar pada
kecepatan 3 Mbps dengan waktu yang sama yaitu 10 detik. Tanpa
Leaky bucket aliran data yang padat dapat merusak jaringan dengan
memakan bandwidth yang berlebih akibat aktifitas host tersebut.
2. Token Bucket
23
Model pada Leaky Bucket sangat membatasi dengan menghiraukan
idle host. Contohnya ketika host tidak melakukan proses
pengiriman sejenak, bucket akan kosong. Namun ketika host
memiliki aliran data yang padata, leaky bucket hanya bekerja pada
kecepatan rata-rata. Waktu yang diperlukan selama host mengalami
idle tidak terjadi penghitungan. Di sisi lain, algoritma token bucket
memungkinkan idle host untuk menghitung proses yang akan
datang ke dalam bentuk token-token. Setiap satuan waktu tertentu,
sistem akan mengirim sebanyak n token pada kumpulan bucket.
Sistem akan mengeluarkan satu token untuk tiap paket data yang
dikirimkan. Sebagai ilustrasi, jika nilai n adalah 100 dan host idle
selama 100 detik, bucket akan mengumpulkan 10.000 token. Host
sekarang dapat mengeluarkan semua token dalam 1 detik sebanyak
10.000 paket data atau, host dapat menggunakan 1000 detik untuk
10 paket data tiap detiknya. Dengan kata lain, host dapat
mengirimkan data yang padat selama bucket tidak kosong. Token
bucket dapat diilustrasikan dengan sebuah alat penghitung. Ketika
token ditambahkan, alat penghitung token akan bergerak 1 angka.
Dan tiap data yang dikirimkan, alat penghitung token akan
dikurangi 1. Ketika alat penghitung menunjukan angka 0, host
tidak dapat mengirimkan data.
24
Gambar 2.9 Token Bucket
(http://www.h3c.com/portal/res/200705/31/20070531_10779
3_image004_195599_57_0.jpg, akses 14 Desember 2014)
2.2.3 Class Based Queueing (CBQ)
Menurut Alin Potorac (2009: 4) Teknik klasifikasi paket data yang paling
terkenal adalah CBQ. Keunggulan dalam penggunaan CBQ adalah mudah
dikonfigurasi, memungkinkan sharing bandwidth antar kelas (class) dan
memiliki fasilitas user interface. CBQ mengatur pemakaian bandwidth
jaringan yang dialokasikan untuk tiap user, dan pemakaian bandwidth yang
melebihi nilai set akandipotong (shaping). CBQ juga dapat diatur untuk
sharing dan meminjam bandwidth antar class jika diperlukan.
Class Based Queueing (CBQ) adalah suatu mekanisme penjadwalan, bertujuan menyediakan link sharing antar kelas yang menggunakan jalur fisik yang sama, sebagai acuan untuk membedakan trafik yang memiliki prioritas-prioritas yang berlainan. Dengan CBQ, setiap kelas dapat mengalokasikan bandwidth miliknya untuk berbagai jenis trafik yang berbeda, sesuai dengan pembagiannyayang tepat untuk masing-masing trafik. Pada jenis antrian CBQ, mempunyai beberapa parameter yang digunakan yaitu : 1. avpkt, jumlah paket rata – rata saat pengiriman. 2. bandwidth, lebar bandwidth kartu ethernet biasanya 10 – 100Mbit. 3. rate, kecepatan rata – rata paket data saat meninggalkan qdisc, ini
parameter untuk men-set bandwidth. 4. cell, peningkatan paket data yang dikeluarkan ke kartu ethernet
berdasarkan jumlah byte, misalnya 800 ke 808 dengan nilai cell 8. 5. isolated / sharing, parameter isolated mengatur agar bandwidth tidak
bisa dipinjam oleh klas (class) lain yang sama tingkatannya / sibling. Parameter sharing menunjukkan bandwidth kelas (class) bisa dipinjam oleh kelas lain.
6. bounded / borrow, parameter borrow berarti kelas (class) dapat meminjam bandwidth dari klas lain, sedangkan bounded berarti sebaliknya.
2.2.4 Hierarchical Token Bucket (HTB)
25
Hierarchical Tocken Bucket (HTB) merupakan jenis aplikasi yang
dikembangkan oleh Martin Devera pada tahun 2001 yang digunakan untuk
membatasi akses menuju ke port/IP tertentu tanpa mengganggu trafik
bandwidth pengguna lain. Aplikasi ini berfungsi sebagai pengganti aplikasi
yang masih sering digunakan, yaitu CBQ. Secara konseptual, HTB adalah
suatu jumlah yang berubah-ubah dari token bucket yang diatur di dalam
suatu hirarki. Yang utama pada perangkat jaringan manapun dikenal sebagai
queuing disiplin qdisc root.
HTB diklaim mampu melakukan pembagian trafik yang lebih akurat. Teknik
antrian HTB mirip dengan teknik pada CBQ. Hanya perbedaannya terletak
pada opsi, dimana pada HTB opsi yang digunakan jauh lebih sedikit dalam
konfigurasinya, serta lebih presisi dalam penggunaannya. Teknik antrian
HTB memberikan fasilitas pembatasan trafik pada setiap level ataupun
klasifikasinya, sehingga bandwidth yang tidak terpakai dapat digunakan oleh
klasifikasi lain yang lebih rendah. Pada antrian HTB mempunyai parameter
yang menyusunnya dalam antrian yaitu :
1. Rate
Parameter rate menetukan bandwidth maksimum yang bisa digunakan oleh
setiap class, jika bandwidth melebihi nilai “rate” , maka paket data akan
dipotong atau dijatuhkan (drop).
2. Ceil
Parameter ceil di-set untuk menetukan peminjaman bandwidth antar class
(kelas), peminjaman bandwidth dilakukan kelas paling bawah ke kelas di
atasnya. Teknik ini disebut link sharing.
3. Random Early Detection (RED)
Random Early Detection atau bisa disebut Random Early Drop biasanya
digunakan untuk gateway/router backbone dengan tingkat trafik yang sangat
tinggi. RED mengendalikan trafik jaringan sehingga terhindar dari
kemacetan pada saat trafik tinggi berdasarkan pemantauan perubahan nilai
antrian minimum dan maksimum. Jika isi antrian dibawah nilai minimum,
maka mode ‘drop’ tidak berlaku, saat antrian mulai terisi hingga melebihi
nilai maksimum, maka RED akan membuang (drop) paket data secara acak
26
sehingga kemacetan pada jaringan dapat dihindari. Pada antrian RED juga
mempunyai parameter yang menyusunnya, yaitu :
a) Min
Yaitu nilai rata-rata minimum antrian (queue).
b) Max
Nilai rata-rata maksimum antrian, biasanya dua kali nilai minimum atau
dengan rumus :
Max = bandwidth (bps) * latency (s)
c) Probability
Jumlah maksimum probabilitas penandaan paket data. Nilainya berkisar
antara 0.0 sampai dengan 1.0.
d) Limit
Batas paling atas antrian secara riil, jumlah paket data yang melewati limit
pasti dibuang. Nilai limit harus lebih besar daripada ‘max’ dan dinyatakan
dengan persamaan :
limit = max + burst
e) Burst
Digunakan untuk menentukan kecepatan perhitungan nilai antrian
mempengaruhi antrian riil (limit). Bisa dihitung dengan persamaan :
Burst = (min+min+max) / 3*avpkt
f) Avpkt
Nilai rata – rata paket data/grafik yang melintasi gateway RED, sebaiknya
diisi 1000.
g) Bandwidth
Yaitu lebar bandwidth kartu Ethernet.
h) Ecn (Explicit Congestion Notification)
Parameter ini memberikan fasilitas gateway RED untuk memberitahukan
kepadaclient jika terjadi kemacetan.
Ada 3 tipe kelas dalam HTB, yaitu : Root, Inner, dan leaf. Root class berada
di paling atas, dan semua trafik harus melewati kelas ini. Inner class
memiliki father classes dan daughter classes. Sedangkan leaf class adalah
class dimana memiliki father classes, tetapi tidak memiliki daughter
27
classes. Pada leaf classes, trafik dari layer yang lebih tinggi disuntikkan
mengikuti klasifikasi yang harus dilakukan menggunakan filter, sehingga
memungkinkan untuk membedakan jenis trafik dan prioritas. Sehingga,
sebelum trafik memasuki sebuah leaf class, harus diklasifikasikan melewati
filter dengan berbagai aturan yang berbeda. Rules dapat memfilter berbagai
jenis services, IP address dan bahkan Network Address. Proses ini dikenal
dengan sebutan classifying process. Lebih jauh, ketika traffic telah
diklasifikasikan, traffic akan dijadwalkan dan dibentuk. Untuk melakukan
tugas ini, HTB menggunakan konsep Token dan Bucket untuk mengontrol
bandwidth yang digunakan dalam sebuah link. Untuk menyesuaikan aliran,
HTB menghasilkan Token dan dequeue packets hanya dari bucket jika
Token tersedia.
Gambar 2.10 Struktur Hierarchical Token Bucket
(http://tldp.org/HOWTO/Traffic-Control-HOWTO/images/htb-borrow.png.
,Akses : 20 Desember 2014 )
Teknik antrian HTB memberikan fasilitas pembatasan traffic pada setiap
level maupun klasifikasi. Bandwidth yang tidak terpakai bisa digunakan
oleh klasifikasi yang lebih rendah. Struktur HTB juga dapat dilihat seperti
suatu struktur organisasi, setiap bagian memiliki wewenang dan mampu
membantu bagian lain yang memerlukan.(Alin Potorac, 2009: 4)
28
2.2.4 Bandwidth
Dalam istilah komunikasi elektronik, bandwidth merupakan
selisih frekuensi yang sinyalnya terdiri dari dua bagian, atau selisih antara
frekuensi atas dan frekuensi bawah (Forouzan, 2007: 77). Biasanya,
semakin besar bandwidth, semakin cepat informasi yang dapat dibawa.
satuan dasar bandwidth dinyatakan dalam bit per second (bit/s) atau
digunakan satuan yang lebih besar seperti dalam satuan kilobits per second
(kbps), megabits per second (Mbps), dan satuan yang lebih besar lainnya.
Tipe media transmisi data sangat mempengaruhi besarnya bandwidth. Fisik
dan media yang digunakan juga mempengaruhi besarnya bandwidth. Sinyal
data dapat berjalan melalui kabel koaksial, kabel twisted-pair, serat optik,
maupun lewat udara. Perbedaan mekanisme sinyal berjalan secara fisik
mengakibatkan batasan yang mendasar terhadap besarnya kapasitas media
dalam membawa informasi.
2.2.5 Perangkat Keras Jaringan
1. Router
Menurut Wahana Komputer (2006: 104), Router adalah
perangkat jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa
jaringan atau network, baik jaringan yang menggunakan teknologi
sama atau yang berbeda, misalnya menghubungkan jaringan topologi
Bus, topologi Star atau topologi Ring. Proses routing terjadi pada
lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack
protokol tujuh-lapis OSI.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih
jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi
protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router.
Router sangat berperan untuk jaringan berskala menengah ke atas
karena digunakan untuk membagi jaringan. Router memiliki beberapa
jenis, diantaranya:
29
1. Router Aplikasi
Router Aplikasi merupakan perangkat lunak atau program
aplikasi yang dapat kita instal pada komputer sehingga sistem
operasi tersebut bisa berfungsi sebagai router, beberapa contoh
router aplikasi diantaranya: winroute, wingate dan lain-lain.
2. Router Hardware
Router Hardware merupakan perangkat keras pada jaringan
komputer yang mempunyai fungsi sebagai router sehingga
perangkat keras tersebut dapat membagi IP address.
3. Router PC
Router PC merupakan sistem operasi yang diinstal pada komputer
sehingga komputer tersebut mempunyai kemampuan untuk
membagi jaringan.
Jika ditinjau secara umum terdapat 2 jenis router yaitu:
1. Router static merupakan router yang mempunyai tabel routing
static sehingga harus diatur secara manual oleh adminisrator.
2. Router dynamic merupakan router yang mimiliki tabel routing
dynamic yang memiliki kemampuan mendengarkan lalu lintas
jaringan dan saling berhubungan dengan router yang lain.
2. Switch
Menurut Rafiudin (2003: 34), Switch adalah sebuah alat
jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung
segmentasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat
MAC). Switch dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau
router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan
data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch
memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge.
30
Switch menghubungkan semua komputer yang terhubung ke
LAN, sama seperti hub. Perbedaannya adalah switch dapat beroperasi
dengan mode "full-duplex" dan mampu mengalihkan jalur dan
menyaring informasi ke atau dari tujuan yang spesifik. Ada dua jenis
utama dari switch jaringan komputer yaitu:
1. Manageable Switch
Manageable switch adalah switch yang bisa di atur untuk
kebutuhan jaringan tertentu, ada beberapa perbedaan mendasar
yang membedakan antara manageable switch dengan
unmanageable switch. Perbedaan tersebut dominan bisa di
lihat dari kelebihan dan keunggulan yang dimiliki oleh switch
manageable itu sendiri.
Kelebihan manageable switch:
- Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN.
- Pengaturan access user dengan access list .
- Membuat keamanan jaringan lebih terjamin.
- Bisa melakukan pengaturan port yang ada.
- Mudah memonitor traffic maintenance network karena dapat
diakses tanpa harus berada di dekat switch.
2. Unmanageble switch
Unmanageble switch adalah switch yang tidak dapat di
managed, switch tersebut sudah siap pakai tinggal pasang dan
switch sudah bisa digunakan tanpa perlu melakukan
pengaturan. Harga unmanageble switch lebih murah jika
dibandingkan manageable switch namun apabila terjadi
masalah dengan jaringan kita, kita tidak akan bisa melakukan
troubleshooting dengan mudah karena switch nya tidak bisa
diapa-apakan. Masalah yang paling sering terjadi diantaranya
IP address conflict, tidak bisa konek. IP address conflict,
apabila jaringan sudah mulai tersebar diberbagai area, akan
sangat sulit melakukan troubleshooting komputer mana yang
menyebabkan masalah tersebut.
31
3. Hub
Hub adalah suatu perangkat keras jaringan komputer yang memiliki
banyak port. Hub berfungsi untuk menghubungkan komputer
server ke beberapa komputer client sehingga akan membentuk suatu
jaringan dengan topologi star. Pada jaringan yang umum, sebuah
port akan menghubungkan hub dengan komputer server. Sementara
port yang lain digunakan untuk menghubungkan hub dengan
beberapa komputer client.
4. Bridge
Menurut Rafiudin (2003: 37), Bridge (jembatan) adalah perangkat
keras jaringan komputer ini berfungsi untuk menghubungkan
beberapa jaringan yang terpisah, baik jaringan yang sama maupun
berbeda. Bridge memetakan alamat jaringan dan hanya
memperbolehkan lalu lintas data yang diperlukan.
5. Access Point
Menurut Mcmillan (2012:238) access point adalah dalah perangkat
yang dapat mengirim dan menerima data dalam bentuk radio dan
dapat terhubung ke jaringan kabel melalui
antarmuka jaringan kabel .
32